alk_bab 5

17
SEKURITAS INVESTASI Perusahaan menginvestasikan asset dalam sekuritas investasi. Beberapa investasi merupakan penyimpanan sementara kelebihan kas dalam bentuk sekuritas yang diperdagangkan. Investasi ini juga dapat mencakup dana yang akan digunakan untuk investasi pada pabrik, peralatan, dan asset operasi lain, atau dapat digunakan sebagai dana pembayaran kewajiban. Tujuan penyimpanan sementara ini adalah untuk pembayaran kewajiban. Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas utang adalah sekuritas yang mewakili hubungan sebagai kreditor terhadap pihak-pihak lain- misalnya obligasi perusahaan lain, obligasi pemerintah, surat utang, dan sekuritas pemerintah kota. Sekuritas ekuitas merupakan sekuritas yang mewakili kepemilikan pada entitas lain – contohnya adalah saham biasa dan saham preferen yang tidak dapat ditarik kembali. Akuntansi untuk Sekuritas Investasi Akuntansi untuk sekuritas investasi diatur oleh SFAS 115. Standar ini berbeda dengan prinsip lower-of-cost-or-market dengan menyatakan bahwa investasi dapat dilaporkan pada neraca berdasarkan biaya perolehan atau nilai wajar (nilai pasar), tergantung dari jenis sekuritas dan tingkat pengaruh (kendali) yang dimiliki perusahaan terhadap perusahaan yang diinvestasikan. Nilai wajar asset merupakan harga tukar asset dalam suatu transaksi normal saat ini antara pihak yang bersedia. 1

Upload: dewi-kurniawati-s

Post on 25-Nov-2015

108 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

analisis investasi antar perusahaan

TRANSCRIPT

SEKURITAS INVESTASIPerusahaan menginvestasikan asset dalam sekuritas investasi. Beberapa investasi merupakan penyimpanan sementara kelebihan kas dalam bentuk sekuritas yang diperdagangkan. Investasi ini juga dapat mencakup dana yang akan digunakan untuk investasi pada pabrik, peralatan, dan asset operasi lain, atau dapat digunakan sebagai dana pembayaran kewajiban. Tujuan penyimpanan sementara ini adalah untuk pembayaran kewajiban.

Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas utang adalah sekuritas yang mewakili hubungan sebagai kreditor terhadap pihak-pihak lain- misalnya obligasi perusahaan lain, obligasi pemerintah, surat utang, dan sekuritas pemerintah kota. Sekuritas ekuitas merupakan sekuritas yang mewakili kepemilikan pada entitas lain contohnya adalah saham biasa dan saham preferen yang tidak dapat ditarik kembali.Akuntansi untuk Sekuritas Investasi

Akuntansi untuk sekuritas investasi diatur oleh SFAS 115. Standar ini berbeda dengan prinsip lower-of-cost-or-market dengan menyatakan bahwa investasi dapat dilaporkan pada neraca berdasarkan biaya perolehan atau nilai wajar (nilai pasar), tergantung dari jenis sekuritas dan tingkat pengaruh (kendali) yang dimiliki perusahaan terhadap perusahaan yang diinvestasikan.

Nilai wajar asset merupakan harga tukar asset dalam suatu transaksi normal saat ini antara pihak yang bersedia.Sekuritas Utang

Klasifikasi dan Akuntansi Sekuritas Utang

Akuntansi

LAPORAN LABA RUGI

KelompokDeskripsiNeracaKeuntungan/Kerugian belum direalisasiLainnya

Dimiliki hingga jatuh tempoSekuritas yang diperoleh dengan niat dan kemampuan untuk dimiliki hingga jatuh tempoHarga setelah amortisasiTidak diakui sebagai komponen laba bersih maupun laba komprehensifMengakui realisasi keuntungan/kerugian dan pendapatan bunga dalam laba bersih

DiperdagangkanSekuritas yang dibeli untuk jangka pendek atau memperoleh keuntungan perdagangan (dibawah 3 bulan)Nilai wajarDiakui sebagai komponen laba bersihMengakui realisasi keuntungan/kerugian dan pendapatan bunga dalam laba bersih

Tersedia untuk dijualSekuritas yang bukan dimiliki untuk diperdagangkan maupun dimiliki hingga jatuh tempoNilai wajarTidak diakui sebagai komponen laba bersih namun diakui sebagai pendapatan komprehensifMengakui realisasi keuntungan/kerugian dan pendapatan bunga dalam laba bersih

Sekuritas Ekuitas

1. Tidak Memiliki Pengaruh (Kepemilikan Kurang dari 20%)

Investor diasumsikan memiliki pengaruh minimal pada aktivitas perusahaan yang diinvestasi. Investasi ini dapat dikelompokkan sebagai sekuritas diperdagangkan atau tersedia untuk dijual berdasarkan niat dan kemampuan manajemen.

2. Pengaruh Signifikan (Kepemilikan antara 20%-50%)

Investor memperlakukan investasi ini dengan metode ekuitas yang mengharuskan investor untuk mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan kemudian menyesuaikan akun investasi dengan bagian proporsi investor pada laba perusahaan yang diinvestasi sejak akuisisi dan mengurangi akun investasi sebesar jumlah deviden yang diterima dari perusahaan yang diinvestasi.

3. Pihak yang Mengendalikan (Kepemilikan Lebih dari 50%)

Investor disebut sebagai induk perusahaan dan perusahaan yang diinvestasi sebagai anak perusahaan. Perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi.

Analisis Sekuritas Investasi

Analisis sekuritas investasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: Untuk Memisahkan Kinerja Operasi dengan Kinerja Investasi

Kinerja operasi dan investasi suatu perusahaan harus dianalisis secara terpisah, karena kinerja investasi perusahaan dapat mendistorsi kinerja operasi yang sesungguhnya. Aturan umumnya, seluruh sekuritas utang dan sekuritas ekuitas yang dipasarkan dan tidak memiliki pengaruh, dianggap aktivitas investasi.

Menganalisis Distorsi Akuntansi dari Sekuritas

Daftar distorsi potensial yang disebabkan oleh akuntansi untuk sekuritas investasi yang harus diwaspadai seorang analis:

1. Peluang untuk mengakui penjualan keuntungan.

2. Kewajiban yang diakui sebesar biaya.

3. Definisi sekuritas ekuitas yang tidak konsisten.

4. Klasifikasi berdasarkan niat.

AKUNTANSI METODE EKUITASAkuntansi metode ekuitas diperlukan untuk investasi antarperusahaan dimana perusahaan investor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan yang diinvestasi, tetapi tidak mengendalikannya. Investasi metode ekuitas dilaporkan dalam neraca pada harga setelah penyesuaian, bukan pada nilai pasarImplikasi Analisis atas Investasi Antarperusahaan

Pengakuan Laba Perusahaan Investasi

Metode akuntansi ekuitas mengasumsikan bahwa setiap dolar yang dihasilkan oleh anak perusahaan setara dengan setiap dolar yang dihasilkan untuk investor. Walaupun kewajiban pajak induk perusahaan atas pengiriman laba oleh anak perusahaan diabaikan, asumsi setara dolar atas laba tidak dapat diterima. Dengan alasan sebagai berikut:

1. Otoritas regulasi dapat mencampuri kebijakan deviden anak perusahaan.

2. Anak perusahaan dapat beroperasi di negara yang membatasi pengembalian laba atau di negara yang mengalami penurunan nilai mata uang secara cepat.

3. Pembatasan dividen dalam perjanjian pinjaman dapat membatasi akses terhadap laba.

4. Kehadiran kepemilikan minoritas yang stabil atau kuat dapat mengurangi pilihan induk perusahaan dalam penentuan dividen atau kebijakan lainnya.

Investasi Modal yang Tidak Diakui

Akun investasi sering disebut sebagai konsolidasi satu baris, karena akun investasi tersebut mencerminkan presentase kepemilikan investor atas ekuitas pemegang saham perusahaan investasi. Di balik saldo investasi ini terdapat aset dan kewajiban perusahaan investasi. Aset dan kewajiban perusahaan investasi yang tidak tercatat dalam jumlah besar tidak tercatat dalam neraca investor.

Cadangan Pajak atas Laba Anak Perusahaan yang Tidak Dibagikan.

Cadangan ini bergantung pada tindakan dan tujuan induk perusahaan. Praktik saat ini mengasumsikan seluruh laba yang tidak dibagikan ditransfer ke induk perusahaan, sehingga cadangan pajak dibuat oleh induk perusahaan di tahun berjalan.

PENGGABUNGAN USAHA

Penggabungan usaha mengacu pada merger dan akuisisi suatu bisnis. Akuntansi penggabungan usaha memerlukan keputusan tentang bagaimana menilai aset dan kewajiban entitas yang baru, keputusan ini meliputi revaluasi aset dan kewajiban yang diakuisisi menjadi nilai pasar dengan damapak terhadap laporan keuangan kini dan di masa depan. Beberapa alasan ekonomis penggabungan usaha :

1. Untuk memeperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi, jaringan pemasaran atau pangsa pasar yang tidak bernilai

2. Untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan

3. Memperkuat manajemen

4. Meningkatkan efisiensi operasi

5. Mendorong diversifikasi

6. Mempercepat masuk ke pasar

7. Mencapai skala ekonomi

8. Memperoleh manfaat pajak

Financial Accounting Standard Boards (FASB) telah mengeluarkan 2 standar terkait penggabungan usaha. Standar tersebut adalah SFAS 141 tentang penggabungan usaha dan SFAS 142 tentang Goodwill dan aset tidak berwujud lainnya. Berdasarkan kedua standar tersebut, akuisisi diharuskan menggunakan metode pembelian dan tidak diamortisasinya goodwill.

Dalam akuntansi metode pembelian, perusahaan harus mengakui nilai pasar wajar aset berwujud dan ak berwujud yang diperoleh dalam neracanya yang diakui bersamaan dengan nilai pasar wajar dari kewajiban yang diasumsikan. Aset berwujud dan aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi disusutkan selama estimasi masa manfaatnya. Goodwill tidak diamortisasi, melaikan diuji setiap tahun untuk penurunan nilai.

Laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan perusahaan induk dan anak perusahaannya dalam satu perangkat laporan. Laporan keuangan konsolidasi mengabaikan identitas legal yang terpisah antara perusahaan induk dan anak perusahaan karena alasan substansi ekonomi. Laporan keuangan konsolidasi merefleksikan ektitas bisnis yang dikendalikan oleh perusahaan tunggal, yaitu induk perusahaan.

Konsolidasi meliputi dua langkah yaitu agregasi dan eliminasi. Pertama, laporan keuangan konsolidasi yang telah dikonsolodasi menggabungkan aset, kewajiban, pendapatan dan beban anak perusahaan dengan pos yang berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan induk. Langkah kedua adalah mengeliminasi transaksi antar perusahaan untuk menghindari perhitungan ganda atau laba ang diakui prematur. Efek bersih dari konsolidasi pada tanggal beraca adalah melaporkan akuisisi anak perusahaan pada nilai pasar wajar pada tanggal akuisisi. Seisih antara harga pembelian dengan harga wajar pasar aset yang dapat diidentifikasi tersebut dicatat sebagai goodwill.

Goodwill memiliki umur yant tidak terbatas sehingga tidak diamortisasi, goodwill setiap tahunnya ditelaah untuk penurunan nilai. Langkah pertama adalah membandingkan antara nilai pasar wajar dengan nilai buku dalam akun investasi. Nilai pasar wajar dapat ditentukan dengan menggunakan metode alternatif seperti harga pasar perusahaan sebanding atau menggunakan model arus kas bebas yang didiskontokan. Jika nilai pasar sekarang kurang dari saldo investasi, goodwill dianggap turun nilainya dan kerugian penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Masalah-masalah dalam penggabungan usaha :

1. Pertimbangan kontijen

Merupakan kondisi dimana pihak-pihak dalam kombinasi usaha tidak menyetujui suatu harga dan disetujui bahwa penambahan uang akan dibayarkan pembeli kepada penjual jika target kinerja masa depannya tercapai oleh perusahaan yang dikombinasi.

2. Alokasi total biaya

Harga perolehan total aset yang diakuisisi harus dialokasikan ke masing-masing aset baik aset tidak berwujud maupun aset berwujud. SFAS 141 mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi dan menilai kategori aset tak berwujud yang spesifik seperti merek dagang, kesepakatan untuk tidak bersaing, aset terkait pelanggan, aset tak berwujud terkait seni artisitik dan hubungan kontraktual dan paten.

3. Penelitian dan pengembangan dalam proses

Beberapa perusahaan menghapuskan sebagian biaya akuisisi sebagai penelitian dan pengembangan. Penggunaan yang berlebihan atas pengahpusan penelitian dan pengembangan dalam proses menyebabkan SEC berinisiatif untuk menyelidiki praktik akuntansi ini. Perusahaan yang terlalu berani melakukan penghapusan diharuskan untuk menyajikan ulang besadan pengahupasn penelitian dan pengembangan mereka. Belakangan FASB menyimpulkan untuk mengkaptitalisasi dan diamortisasi penelitian dan pengembangan dalam proses daripada dibebankan.

4. Utang dalam laporan keuangan konsolidasi

Dalam hal gagal bayar, kreditor hanya dapat mengklaim aset perusahaan yang berutang. Jika induk perusahaan menjamin kewajiban anak perusahaan , kreditor memliki jaminan sebagai tambahan pengaman dengan provisi jaminan potensial.

5. Keuntungan dari penawaran perdana saham anak perusahaan

Keuntungan penawaran perdana saham anak perusahaan dapat dicatat sebagi kenaikan tambahan modal disetor atau sebagi tambahan pada laba. Dampak kedua alternatif tersebut pada ekuitas pemegang saham perusahaan induk adalah sama.

6. Penjualan dan pendapatan sebelum akuisisi

Apabila akuisis terjadi pada pertengahan tahun, adala 2 hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan ;

Perusahaan dapat menerbitkan laporan laba rugi konsolidasi dengan penjualan, beban dan laba anak perusahaan dari tanggal askuisisi ke depan

Perusahaan dapat melaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasinya penjualan dan beban anak perusahaan seluruh tahun dan menarik laba sebelum akuisisi sehingga hanya laba setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba bersih konsolidasi.

7. Push-down accounting

Akuntansi pembelian mensyaratkan aset dan kewajiban perusahaan yang diakuisisi dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi perusahaan pengakuisisi pada nilai pasarnya. Terdapat masalah kontroversial tentang bagaimana perusahaan yang diakuisisi melaporkan aset dan kewajiban tersebut dlam laporan keuangan terpisah. SEC mengharuskan transaksi pembelian yang mengakibatkan sebuah entitas menjadi sepenuhnya dimiliki membentuk dasar baru atas akuntansi untuk aset dan kewajiban yang dibeli jika perusahaan yang diakuisisi menerbitkan sekuritas kepada pasr publik.

8. Keterbatasan tambahan dalam laporan keuangan konsolidasi

Keterbatasan-keterbatasan dalam laporan keuangan konsolidasi seperti laporan keuangan masing-masing perusahaan anak tidak dibuat berdasarkan basis yang dapat diperbandingkan, laporan keuangan konsolidasi tidak mengungkapkan pembatasan penggunaan kas di masing-masing perusahaan serta perusahaan dengan kondisi buruk seringkali digabungkan dengan perusahaan dangan kondisi baik sehinggan mengaburkan analisisi analis.

9. Konsekuensi akuntansi goodwillSelisih antara harga beli dan nila pasar mencerminkan pembayaran untuk laba abnormal, tapi goodwill tidaklah permanen. Goodwill pada neraca perusahaan biasanya tidak mencerminkan keseluruhan daya laba tidak berwujud perusahaan. Oleh karena itu goodwill yang dikembangkan dalam perusahaan bukanlah aset.

Sebelum tanggal 30 Juni 2001, perusahaan diperbolehkan menggunakan metode alternatif dalam penggabungan usaha, yaitu metode penyatuan kepentingan. Perbedaan metode pooling of interest dengan metode pembelian terletak pada jumlah yang dicatat pada investasi awal dalam perusahaan yang diakuisisi. Dalam metode pembelian investasi awal dicatat sebesar harga beli (nilai wajar perusahaan), tetapi dalam metode pooling of interest investasi awal dicatat sebesar nilai buku perusahaan yang diakuisisi. Daya tarik utama metode penyatuan kepentingan adalah tidak diakuinya goodwill.

Sekuritas Derivatif

Perusahaan menghadi ancaman dari berbagai jenis resiko pasar. Untuk mengurangi resiko pasar, perusahaan menggunakan transaksi lindung nilai. Istrumen keuangan seperti futures, opsi da swap seringkali digunakan sebagai lindung nilai. Instrumen keuangan tersebut disebut istrumen derivatif. Derivatif merupakan instrumen keuangan yang nilainya berasal dari nilai aset lain, kelompok aset, atau variabel ekonomis seperti harga saham, harga komoditas, tingkat bunga atau kurs pertukaran aktiva.

Perlakuan akuntansi dan persyaratan pengungkapan untuk derivatif dijeaskan pada SFAS 133. Berbagai macam instrumen derivatif yang digunakan untuk lindung nilai :

Kontrak masa depan merupakan perjanjian antara dua atau lebih pihak untuk membeli atau menjual komoditas tertentu atau aset keuangan pada tanggal tertentu atau aset keuangan pada tanggal tertentu di masa depan pada harga tertentu. Kontrak ini biasanya dibuat untuk berbagai komoditas dan aset keuangan.

Kontrak swap merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk menukar arus kas masa depan. Kontrak ini umumnya dibuat untuk risiko tingkat bunga dan risiko kurs valuta asing.

Kotrak opsi memberikan hak pada suatu pihak (bukan kewajiban) untuk melakukan suatu transaksi. Opsi dapat berupa opsi beli dan opsi jual. Opsi beli merupakan hak untuk membeli sekuritas dengan harga tertentu pada atau sebelum tanggal penyerahan. Opsi jual merupakan opsi untuk menjual sekuritas dengan harga tertentu pada atau sebelum tanggal penyerahan.

Semua jenis derivatif dicatat sebesar nilai wajar pada neraca. Tidak seperti nilai wajar bagi sekuritas investasi, dimana hanya aset yang dinilai sesuai nilai pasar sedangkan kewajiban tidak, akuntansi derivatif akan mempengaruhi kedua sisi transaksi dengan mengubahnya sesuai nilai pasar. Akuntansi untuk derivatif berbeda tergantung pada klasifikasi perusahaan.

Perusahaan diwajibkan untuk mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif terkait derivatif baik dalam catatan atas laporan keuangan maupun pada tempat lain. Tujuan pengungkapan ini adalah menginformasikan risiko potensial terkait dengan istrumen/sekruritas derivatif pada analis. Pengungkapan kualitatif biasanya menjelaskan tujuan dari lindung nilai yang dilakukan oleh perusahaan.

Dalam menganalisis derivatif, indentifikasi tujuan perusahaan dalam menggunakan derivatif sangat penting karena risiko terkait dengan derivatif spekulatif lebih tinggi dibandingkan derivatif untuk lindung nilai. Saat seorang analis menyimpulkan bahwa perusahaan menggunakan derivatif untuk lindung nilai, analis harus menganalisis risiko dasar suatu perusahaan, strategi manajemen risiko suatu perusahaan, aktivitas lindung nilai, dan efektivitas lindung nilai. Tetapi, pengungkapan yang dharuskan menurut SFAS 133 tidak selalu memberikan informasi yang berarti untuk melakukan analisis yang teliti.

Perusahaan mungkin melakukan lindung nilai atas risiko khusus yang terkait dengan transaksi, komitmen, aset atau utang tertentu. Meskipun perusahaan melakukan lindung nilai untuk mengurangi risiko terhadap variabel ekonomi mendasar, perusahaan jang menggunakan lindung nilai atas keseluruhan risiko perusahaan. Masalah lain dalam analisis derivatif adalah apakah laba atau rugi baik yang sudah maupun belum direalisasi akan dimasukkan sebagai bagian dari laba operasi atau non-operasi.

Pilihan Nilai Wajar

FASB baru-baru ini membuat langkah maju menuju pelaporan aset dan kewajiban keuangan berbasis ilai wajar. SFAS 157 memberikan kerangka yang terintegrasi bagi akuntansi nilai wajar dan SFAS 159 memberikan beberapa pilihan pada perusahaan untuk secara selektif melaporkan aset dan kewajiban keuangan pada nilai wajar.

SFAS 159 memperbolehkan perusahaan untuk melaporkan rangkaian luas aset / kewajiban keuangan pada nilai wajarnya. Namun, dalam SFAS 159 ada beberapa hal yang tidak diperkenankan untuk dilaporkan dalam nilai wajarnya, sebagai berikut :

Investasi pada anak perusahaan yang perlu dikonsolidasi

Aset / kewajiban imbalan pasca pensiun

Aset / kewajiban sewa guna usaha

Komitmen pinjaman

Investasi metode ekuitas dengan kondisi tertentu

Perusahaan diberikan fleksibilitas yang cukup luas dalam mengaplikasikan secara selektif pilihan nilai wajar atas aset / kewajiban individualnya. Fleksibilitas bahkan diberikan untuk kelompok aset tertentu. Namun, apabila pilihan nilai wajar sudah diterapkan pada aset / kewajiban tertentu, hal tersebut tidak dapat dikembalikan. Jika perusahaan sudah memilih pilihan nilai wajar, ketentuan berikut akan mengikutinya :

Nilai yang tercatat dari aset / kewajiban dalam neraca akan selalu pada nilai wajarnya pada saat tanggal neraca

Semua perubahan dalam nilai wajar aset / kewajiban, termasuk keuntungan dan kerugian yang belum direalisasikan akan dimasukkan dalam laba bersih

Perusahaan dapat memilih untuk melaporkan porsi keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi secara berbeda dengan komponen arus kas atau besama-sama

1