,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

28

Upload: others

Post on 02-May-2022

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1
Page 2: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1
Page 3: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Utara

DAFTAR ISI

I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS INDIKATOR EKONOMI REGIONAL ............................. 1

A. Produk Domestik Regional Bruto.................................................................................................... 1

B. Inflasi.................................................................................................................................................... 3

C. Indikator Kesejahteraan .................................................................................................................... 4

II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN ................................................ 5

A. Pendapatan Negara .......................................................................................................................... 5

B. Belanja Negara ................................................................................................................................... 8

C. Prognosis Realisasi APBN ............................................................................................................. 12

III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD ...............................................13

A. Pendapatan Daerah ........................................................................................................................ 14

B. Belanja Daerah ................................................................................................................................. 18

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun.......................................................... 19

IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN

DAN APBD) .........................................................................................................................20

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian ........................................................................... 20

B. Pendapatan Konsolidasian ............................................................................................................ 20

C. Belanja Konsolidasian ..................................................................................................................... 22

D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ................ 23

V. BERITA/ISU FISKAL TERPILIH ...........................................................................................25

Page 4: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

1

I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS INDIKATOR EKONOMI REGIONAL

A. Produk Domestik Regional Bruto

Meski tetap tumbuh positif

sebesar 4,63 persen (yoy),

perekonomian Kalimantan Utara

pada triwulan II 2018 masih

mengalami perlambatan

dibanding periode sebelumnya

yang tumbuh sebesar 6,4 persen.

Secara q-to-q, ekonomi

Kalimantan Utara tumbuh positif

0,24 persen setelah diperiode

sebelumnya mengalami kontraksi

sebesar (0,23) persen. Tingkat

pertumbuhan (yoy) yang tercatat pada periode pelaporan menghasilkan angka Nominal

PDRB di periode laporan naik tipis berdasarkan ADHB menjadi sebesar Rp20,98 triliun

dan berdasarkan ADHK menjadi sebesar Rp14,07 triliun.

Secara spasial di Pulau

Kalimantan, angka pertumbuhan

yoy di Kalimantan Utara berada

diurutan ke empat dengan share

masih menjadi yang terkecil

sebesar 6,97 persen.

Dari sisi lapangan usaha, struktur

ekonomi diprovinsi termuda ini

masih didominasi oleh sektor

pertambangan dan penggalian

dengan andil sebesar 27,78

persen terhadap total PDRB.

Ditinjau dari tingkat

pertumbuhannya, Semua sektor mengalami pertumbuhan, kecuali sektor Konstruksi dan

Industri Pengolahan yang mengalami kontraksi masing-masing sebesar (1,46) persen

dan (0,18) persen. Lapangan usaha dengan tingkat pertumbuhan yang tertinggi tercatat

pada lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas yang mencapai 15,28 persen, diikuti

-2

0

2

4

6

8

0

5

10

15

20

25

TW IV2016

TW I2017

TW II2017

TW III2017

TW IV2017

TW I2018

TW II2018

%Triliun Rp

ADHB ADHK

Nasional Growth yoy Kaltara Growth qtq

Kaltara Growth yoy

Growth c-to-c : 5,17

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

Grafik PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi

Distribusi PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

Page 5: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

2

oleh lapangan usaha Akomodasi dan Makan Minum sebesar 14,45 persen serta

lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 9,85 persen

Penguatan harga batu bara pada bulan Juni setelah sepanjang triwulan I 2018

mengalami penurunan menyebabkan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian

tetap tumbuh secara yoy dan q-to-q. Sementara momentum bulan ramadhan dan hari

raya idul fitri mendongkrak kinerja 3 (tiga) lapangan usaha dengan tingkat pertumbuhan

yang tertinggi. Sektor Kontruksi mengalami kontraksi salah satunya dipengaruhi oleh

belum dimulainya sebagian besar kegiatan fisik proyek-proyek infrastruktur pemerintah

karena sebagian besar masih dalam proses seleksi penyedia barang dan jasa

Jika dilihat menurut pengeluarannya, porsi terbesar pembentuk PDRB Kalimantan Utara

triwulan II 2018 berasal dari komponen PMTB di mana kegiatan tersebut membentuk

31,5 persen dari total PDRB. Kebijakan pemerintah menambah komponen Tunjangan

Kinerja dalam THR PNS pada tahun ini yang dibayarkan pada akhir periode pelaporan

mendorong Konsumsi Pemerintah sehingga mencatatkan pertumbuhan yang tertinggi

sebesar 24,93 persen.

0,06

0,06

0,24

0,66

0,78

1,01

1,15

1,65

2,31

2,46

5,24

7,27

9,35

11,84

11,93

16,22

27,78

Distribusi (%)

31,53

21,32

21,31

17,15

9,29

0,73

Distribusi (%)

Distribusi PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lap.Usaha Triwulan II 2018

15,28

9,64

3,73

6,15

6,08

3,89

5,67

14,45

9,50

5,62

9,53

9,85

(1,46)

8,70

(0,18)

4,89

3,90

Pengadaan Listrik dan Gas

Pengadaan Air

Jasa Perusahaan

Jasa Lainnya

Real Estate

Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial

Jasa Keuangan & Asuransi

Akomodasi & Makan Minum

Informasi & Komunikasi

Jasa Pendidikan

Administrasi Pemerintahan

Transportasi & Pergudangan

Industri Pengolahan

Perdagangan

Konstruksi

Pertanian, Kehutanan, & Perikanan

Pertambangan & Penggalian

Pertumbuhan (%)

-7,87

24,93

2,71

18,1

-9,82

2,04

LNPRT

K. Pemerintah

Rumah Tangga

Ekspor Luar negeri

Net Ekspor AD

PMTB

Pertumbuhan (%)

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

Distribusi PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Menurut Pengeluaran Triwulan II 2018

Page 6: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

3

B. Inflasi

Seperti pada periode

sebelumnya, tingkat inflasi

Kalimantan Utara sepanjang

triwulan II 2018 mengalami tren

kenaikan dan senantiasa berada

di atas tingkat inflasi nasional.

Pada bulan April, inflasi yang

tercatat sebesar 0,29 persen

dipengaruhi oleh peningkatan

harga pada kelompok bahan makanan dengan andil terbesar terhadap inflasi sebesar

0,31 persen. Andil inflasi dari kelompok bahan makanan didorong oleh kenaikan harga

sebagai dampak adanya gangguan pasokan di wilayah sentra produksi utamanya pada

komoditas bawang merah.

Laju inflasi pada bulan Mei 2018 yang tercatat sebesar 0,50 persen secara dominan

dipengaruhi oleh kelompok Perumahan dan kelompok Transportasi dan Komunikasi

dengan andil terhadap inflasi masing-masing sebesar 0,25 persen dan 0,21 persen.

Pada kelompok Perumahan, inflasi terbesar terjadi pada Biaya Tempat Tinggal sebesar

1,36 persen yang dipicu oleh kenaikan harga bahan-bahan bangunan karena faktor

kelangkaan stok.

Pada akhir periode laporan atau selama bulan Juni 2018, indeks harga mencatatkan

peningkatan yang tertinggi sepanjang semester I 2018 sehingga terjadi inflasi sebesar

2,71 persen dan tercatat sebagai yang tertinggi secara nasional. Kelompok Transportasi

dan Komunikasi kembali menjadi kontributor terbesar penyumbang inflasi dengan andil

yang mencapai 1,58 persen. Tingginya inflasi di Kaltara pada Juni dikarenakan adanya

kenaikan harga tiket angkutan udara yang tergolong ekstrem dan bertahan dalam waktu

cukup lama. Keadaan ini dipengaruhi tingginya permintaan jasa angkutan udara saat

momen Hari Raya Idul Fitri, musim liburan sekolah dan cuti kerja yang jatuh secara

bersamaan. Kelompok lainnya yang juga memberikan andil dominan terhadap inflasi

Juni 2018 berasal dari kelompok Bahan Makanan sebesar 1,03 persen, Tingkat Inflasi

tahun kalender Kalimantan Utara sampai dengan periode pelaporan tercatat sebesar

4,10 persen, berada dibawah target inflasi yang ditetapkan dalam RPJMD Provinsi

Kalimantan Utara sebesar 6,40 persen.

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

Grafik Tingkat Inflasi Kaltara Nasional Triwulan II 2018

-1,0%

0,0%

1,0%

2,0%

3,0%

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agt

Sep

Okt

Nop

Des

Jan 1

8

Feb 1

8

Mar

18

Apr

18

Mei 18

Jun 1

8

Bulanan Kaltara Bulanan Nas

Page 7: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

4

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

Andil Inflasi Per Kelompok Pengeluaran Semester I 2018 (%)

C. Indikator Kesejahteraan

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

regional Kaltara pada bulan Februari 2018

tercatat sebesar 4,68 persen atau sekitar

16.272 dari 347.623 orang angkatan kerja.

Angka TPT ini hanya melambung tipis 0,02

persen dari target pemerintah Provinsi

Kalimantan Utara yang ditetapkan dalam

Kebijakan Umum Anggaran tahun 2018. TPT

Kaltara periode ini juga masih lebih baik dari TPT Nasional yang tercatat sebesar 5,13

persen, dan menempati urutan keempat angka TPT terendah di regional Kalimantan

setelah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat.

Tingkat kemiskinan di Kalimantan Utara yang tercatat hingga periode triwulan II 2018

belum mampu memenuhi target yang ditetapkan pemerintah. Namun kondisi kemiskinan

yang diukur melalui Indeks Keparahan dan Kedalaman Kemiskinan menunjukkan

adanya perbaikan yang signifikan. Hal tersebut merupakan dampak dari kebijakan

Pemerintah baik pusat maupun daerah se Kalimantan Utara yang terus konsisten untuk

mengurangi kemiskinan melalui peningkatan penerima Program Keluarga Harapan

(PKH) serta Dana Desa yang terus mengalami peningkatan alokasi

Kelompok Pengeluaran Jan Feb Mar Apr Mei Jun

INFLASI

TAHUN

KALENDER

Bahan Makanan 0,66 0,07 -0,12 0,31 -0,07 1,03

Makanan & Minuman, Rokok & Tembakau 0,08 0,00 0,00 0,01 0,10 0,03

Perumahan, Air, Listrik, Gas & BB 0,03 0,06 0,03 0,02 0,25 0,01

Sandang 0,00 0,01 0,07 -0,01 0,00 0,07

Kesehatan 0,00 0,01 0,00 0,00 0,01 -0,01

4,10 Pendidikan, Rekreasi, & Olhraga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Transportasi & Komunikasi -0,29 -0,07 -0,01 -0,03 0,21 1,58

Inflasi (mtm) 0,49 0,09 -0,03 0,29 0,50 2,71

7,60 7,60

5,17 5,174,70

3,92

5,23 5,175,54

4,68

Feb 16 Agst 16 Feb 17 Agst 17 Feb 18

Target Pengangguran TPT

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

Grafik Perkembangan Tingkat Pengangguran (%)

0,7830,879

1,2071,323

1,095

0,173 0,2140,34 0,312 0,265

Mar 16 Sept 16 Mar 17 Sept 17 Mar 18

%

Index Kedalaman Index Keparahan

6,236,99 7,22 6,96 7,09

6,2 6,25,7 5,7

5,1

Mar 16 Sept 16 Mar 17 Sept 17 Mar 18

%

Tk. Kemiskinan (%) Target Kemiskinan

Grafik Perkembangan Tingkat Kemiskinan Grafik Indeks Kedalaman & Keparahan Kemiskinan

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur

Page 8: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

5

II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Sumber : Kanwil DJP Kaltim, Kanwil DJBC Kalbagtim, OmSPAN dan SIMTRADA, diolah.

Realisasi pendapatan di triwulan II 2018 secara persentase terhadap pagunya

mengalami penurunan, sedangkan secara nominal mengalami kondisi yang sebaliknya

mengingat target pendapatan tahun ini mengalami peningkatan dari Rp2,46 triliun di

tahun 2017 menjadi Rp2,65 triliun di tahun 2018. Dari sisi belanja, tingkat persentase

realisasi terhadap pagu sebesar 42,6 persen, meningkat bila dibandingkan periode yang

sama tahun lalu yang tercatat sebesar 40,8 persen.

A. Pendapatan Negara

1. Penerimaan Perpajakan

Realisasi penerimaan

perpajakan sampai dengan 30

Juni 2018 tercatat Rp538,10

miliar atau mengalami

penurunan 0,30 persen,

dibandingkan realisasi periode

yang sama tahun 2017 sebesar

Rp539,6 milar. Persentase

realisasi juga mengalami

penurunan, sampai triwulan II

-

20

40

60

80

100

120

140

160

0

100

200

300

400

500

600

700

PPh PPN

&PPnBM

PBB Pajak

Lainnya

Bea

Masuk

Bea

Keluar

Miliar Rp

Target Triwulan II 2018 Capaian (%)

Sumber : Kanwil DJP Kaltim Kaltara & Kanwil DJBC Kalbagtim

Tabel Pagu dan Realisasi APBN Triwulan II 2017 -2018 (Miliar Rp)

Grafik Realisasi Penerimaan Pajak Triwulan II Tahun 2017-2018

Page 9: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

6

2018 realisasi hanya mencapai 21,6 persen dibanding capaian 23,0 persen pada

tahun 2017. Penurunan persentase realisasi tersebut terjadi karena target

penerimaan perpajakan tahun 2018 mengalami peningkatan Rp150 miliar menjadi

sebesar Rp2,49 triliun. PPh dan PPN masih menjadi kontributor utama realisasi

penerimaan pajak. Realisasi PPN mencapai 56,11 persen atau sebesar Rp2,8 triliun.

Sumber : Kanwil DJP Kaltim Kaltara, Kanwil DJBC Kalbagtim

Jika dilihat tren realisasi, maka secara umum terjadi penurunan nominal

penerimaan, kecuali PPh, PPnBM dan Pajak Lainnya.

a) Pajak Penghasilan

Realisasi penerimaan PPh pada Triwulan II tahun 2018 tercatat naik Rp 18,97

miliar menjadi Rp367,03 miliar dibanding Triwulan II tahun 2017. Kontributor

terbesar PPh adalah Kota Tarakan sebesar Rp152,93 miliar, Kabupaten Nunukan

sebesar Rp89,78 miliar, Kabupaten Bulungan sebesar Rp75,28 miliar dan

Kabupaten Malinau sebesar Rp41,04 miliar dan terakhir Kabupaten Tana Tidung

sebesar Rp7,96 miliar jika diurutkan dari penyumbang terbesar PPh dari seluruh

Kabupaten dan Kota lingkup Provinsi Kalimantan Utara.

b) Pajak Pertambahan Nilai

Realisasi penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada Triwulan II tahun

2018 sebesar Rp142,64 miliar, justru mengalami penurunan sekitar sebesar

Rp8,1 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kota Tarakan dan

Kabupaten Nunukan menjadi kontributor terbesar, masing-masing sebesar Rp

116,56 miliar dan Rp53,56 miliar.

Sampai dengan 30 Juni 2017, terdapat daerah yang membukukan angka

pengembalian (restitusi) PPN lebih besar dari realisasi penerimaan sehingga

Grafik Perbandingan Realisasi Penerimaan Pajak Triwulan II Tahun 2017-2018 (Miliar Rp)

35

2,5

6

15

4,7

9

0,3

5

27

,53

4,7

6

1,9

1

2,1

3

34

8,0

6

15

0,7

3

0,1

8

28

,29

4,9

0

7,9

5

7,4

1

36

7,0

3

14

2,6

4

0,2

4

8,9

1

5,6

0

11

,96

1,7

1

P P H P P N P P N B M P B B P A JA K

LA IN N Y A

B E A M A S U K B E A

K E LU A R

Tw II 2016

Tw II 2017

Tw II 2018

Page 10: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

7

mengakibatkan angka realisasi total minus yaitu Kabupaten Malinau sebesar

(Rp63,29 miliar).

c) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Realisasi penerimaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) pada

Triwulan II tahun 2018 sebesar Rp238,87 juta, mengalami peningkatan hampir

sebesar Rp60,51 juta dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu.

Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Nunukan menjadi kontributor terbesar,

masing-masing sebesar Rp136,05 Juta dan Rp65,45 Juta.

d) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Realisasi PBB pada periode triwulan II tahun 2018 mengalami penurunan yang

signifikan dari sebesar Rp28,29 miliar pada periode yang sama di tahun 2017,

menjadi hanya sekitar Rp8,9 miliar di triwulan II tahun 2018. Hal ini dikarenakan

tingginya restitusi sampai dengan triwulan II 2018.

e) Pajak Lainnya

Untuk Pajak lainnya pada periode triwulan II tahun 2018 mengalami peningkatan

yang lumayan besar yaitu sebesar Rp696,61 juta dari tahun lalu yang hanya

mencapai sekitar Rp4,90 miliar sehingga realisasi penerimaan Pajak Lainnya

pada periode triwulan II tahun ini sebesar Rp5,60 miliar.

f) Penerimaan Bea Masuk, Bea Keluar dan Cukai

Realisasi penerimaan Bea dan Cukai pada Triwulan II tahun 2018 sebesar

Rp13,66 miliar atau 80,32 persen dari target tahun 2017. Penerimaan tersebut

terdiri dari Bea Masuk sebesar Rp11,95 miliar dan Bea Keluar senilai Rp1,71

miliar. Sementara itu, penerimaan cukai belum terealisasi pada periode triwulan

II tahun 2018.

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Realisasi PNBP sampai dengan

Triwulan II tahun 2018 sebesar

Rp 79,2 miliar meningkat 23,40

persen dari realisasi periode

yang sama tahun 2017 sebesar

Rp 64,1 miliar. PNBP yang

tercatat di wilayah Kaltim hanya

terdiri dari 2 jenis, yaitu PNBP

Lainnya dan PNBP Badan

Sumber : OMSPAN, diunduh 27 Juli 2018

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

-

5

10

15

20

25

30

35

Jasa Transportasi

& Kominfo

Pendidikan,

Budaya & Ristek

Adm Penegakan

Hukum

Kesehatan,Sosial

& Keagamaan

Lain-Lain

Miliar Rp

REALISASI PORSI THD TOTAL REALISASI PNBP LAINNYA

Grafik Struktur Penyumbang PNBP Lainnya s.d. Triwulan II 2018

Page 11: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

8

Layanan Umum. PNBP BLU merupakan PNBP yang baru yang muncul pada

tahun 2018 yaitu BLU Bandara Juwata.

Mayoritas PNBP Lainnya bersumber dari Pendapatan Jasa yang sampai dengan

30 Juni 2018 dapat terealisasi senilai Rp 67,30 miliar dan mencatatkan kontribusi

sebesar 84,96 persen total realisasi PNBP.

Sementara itu, hanya terdapat 1 BLU yang ada di Kaltara sanggup meningkatkan

kinerjanya, ditandai dengan peningkatan pendapatan sebesar Rp11,9 miliar pada

triwulan II tahun 2018 atau mencapai 29,4 % dari target yang ditetapkan untuk

tahun anggaran 2018 sebesar Rp40,5 miliar.

B. Belanja Negara

1. Belanja Pemerintah Pusat

Persentase realisasi

Belanja Pemerintah Pusat

sampai akhir Juni 2018

tercatat sebesar 29

persen, lebih rendah

dibandingkan periode

yang sama tahun lalu

sebesar 34,2 persen.

Kinerja realisasi belanja

tertinggi tercatat pada

jenis belanja pegawai

yang sudah direalisasikan

sebesar 47,43 persen dari pagu. Realisasi belanja pegawai mengikuti tren

meningkat dengan selisih 7- 8 persen pada bulan Mei menuju ke Juni terlihat terjadi

patahan pada grafik diatas. Hal ini dikarenakan karena ada nya pembayaran THR

untuk ASN, serta elemen dari THR juga berubah dari tahun lalu. Untuk Belanja

Barang dan Modal kenaikan per bulannya cenderung stabil, untuk Belanja Barang

mencapai 29,1% dan 22,7% untuk Belanja Modal, tetapi kesemuanya masih jauh

dari target yang ditetapkan untuk semester I tahun 2018. Realisasi Belanja Bantuan

Sosial sampai dengan triwulan II tahun 2018 belum ada realisasi sama sekali dari

pagu yang dianggarkan sebesar Rp6,3 miliar

Persentase penyerapan belanja yang mengalami penurunan jika dibandingkan

dengan periode yang sama tahun lalu, dipengaruhi oleh rendahnya kinerja realisasi

Sumber : Data Realisasi Belanja per wilayah, OmSPAN (per 10 Jul 2018)

Grafik Persentase Realisasi Belanja s.d. Triwulan II Tahun 2018

47,40%

29,10%

22,70%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

50%

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

Pegawai Barang Modal Bansos

Page 12: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

9

belanja pada satker-satker

dibawah Kementerian /

Lembaga dengan alokasi

pagu terbesar dan

didominasi oleh jenis

Belanja Modal. Kementerian

Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat yang

memiliki alokasi pagu

terbesar, hingga semester I

2018 baru mencatatkan

realisasi belanja sebesar

Rp373,2 miliar atau 24,3 persen dari pagu. Tingkat penyerapan rendah juga tercatat

pada Kementerian dengan alokasi pagu terbesar kedua yaitu Perhubungan yang

baru merealisasikan belanja sebesar Rp122,8 miliar atau 24,9 persen dari pagu.

a) Belanja Barang

Pagu terbesar belanja barang

diperuntukkan untuk belanja

operasional yang mencapai

Rp223,43 miliar, dengan

angka realisasi sebesar

Rp71,39 miliar atau 31,95

persen dari pagu. Belanja

barang dengan alokasi paling

kecil adalah belanja barang

BLU yang hanya sebesar Rp

26,54 miliar.

b) Belanja Bantuan Pemerintah

Pagu belanja Bantuan Pemerintah mencapai 13,10 persen atau Rp 140 miliar

dari seluruh belanja barang dan telah terealisasi pada triwulan II sebesar

Rp29,28 miliar atau sebesar 20,91 persen. Alokasi terbesar berada pada

Kementerian Pertanian dan Kementerian PU-Pera. Dana ini dipergunakan untuk

pengadaan traktor dan pupuk untuk petani serta penyediaan perumahan bagi

masyarakat.

Sumber : Diolah dari data Monev PA

0

5

10

15

20

25

30

35

40

-

50

100

150

200

250

Ope

rasion

al

Non-

Ops

Perja

lana

n

Persed

iaan

Jasa

Pemelihar

aan

BLU

Banp

er

%Miliar Rp

Pagu Realisasi %

Grafik Realisasi Belanja Barang per Klasifikasi Belanja s.d Triwulan II 2018

Grafik Realisasi Belanja 10 KL Pagu Terbesar

s.d. Triwulan II Tahun 2018

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

-

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

PUPR

PERH

UBUN

GAN

KEPO

LISI

AN

KEMEN

HAN

KEMEN

AG KPU

KEMEN

KEU

RIST

EKDIK

TI

PERT

ANIA

N

BAW

ASLU

Miliar Rp

PAGU REALISASI% REALISASI PORSI PAGU THD TOTAL PAGU

Sumber : Data Realisasi Belanja per wilayah, OmSPAN

(per 10 Jul 2018)

Page 13: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

10

c) Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal

sampai dengan akhir

triwulan II tahun 2018

masih sangat rendah,

dibandingkan target yang

ditetapkan, dengan

membandingkan Jumlah

Pagu Belanja Modal

dengan capaian realisasi,

Dari tabel 10 besar K/L yang memiliki Belanja Modal, persentase realisasi terbesar

diperoleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebesar 59,46% dari pagu

6,1 miliar atau mencapai nominal sebesar 3,6 miliar. Dan untuk serapan terkecil

berasal dari BPK R.I dan Bawaslu yang sampai akhir periode triwulan II 2018

tercatat belum merealisasikan alokasi Belanja Modal.

Sejalan dengan fokus pembangunan infrastruktur yang terus berlanjut di beranda

utara Indonesia ini, maka alokasi Belanja Modal yang terus meningkat menjadi

salah satu instrumen Pemerintah untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi. Akan

tetapi, Kementerian / Lembaga yang memilki pagu Belanja Modal terbesar yaitu

Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan hingga akhir periode

pelaporan justru mencatatkan kinerja penyerapan yang kurang optimal, dimana

pagu Belanja Modal pada Kementerian PUPR yang mencapai 77,3 persen dari

total pagu Belanja Modal baru terealisasi sebesar 24,1 persen. Sedangkan pada

Kementerian Perhubungan dengan pagu yang mencapai 16,7 persen dari total

pagu Belanja Modal terealisasi hanya sebesar 17,5 persen.

Kegiatan atau proyek yang menjadi tanggungjawab kedua kementerian tersebut

merupakan proyek-proyek strategis nasional antara lain pembangunan jalan

perbatasan, jalan antar provinsi, pelabuhan baik laut maupun sungai dan

pengembangan bandar udara, serta kegiatan lainnya.

Informasi terkait kendala yang dapat kami himpun tentang rendahnya belanja

modal dari ke-2 K/L tersebut antara lain karena, proses pengadaan barang yang

terkendala dengan ketersedian barang harus diadakan atau didatangkan dari luar

daerah bahkan luar negeri, sebagian besar masih dalam proses lelang, Penyedian

/ pembebasan lahan terkait pembangunan infrastruktur yang masih terhambat.

Tabel Realisasi Belanja Modal pada 10 K/L dengan Alokasi Belanja

Modal Terbesar s.d Triwulan II 2018 (Miliar Rp)

Sumber : Diolah dari data Monev PA

Page 14: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

11

2. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa

Transfer Ke Daerah dan

Dana Desa yang

dialokasikan ke Kaltara

senilai Rp 6,33 triliun.

Sampai dengan tanggal 30

Juni 2018 secara rata-rata

realisasi penyaluran dana

Transfer Ke Daerah dan

Dana Desa (TKDD) telah

mencapai 49,75 persen.

Realisasi tertinggi tercatat ke pemerintah Kab. Malinau sebesar 50,57 persen

sedangkan realisasi terendah ke Kab. Tana Tidung sebesar 47,98 persen.

3. Pengelolaan BLU

Badan Layanan Umum

yang ada di Kaltara

sampai Triwulan II 2018

hanya terdapat 1 instansi, yaitu Bandara Juwata Tarakan. Aset BLU nya pada 30

Juni 2018 senilai Rp. 23,44 triliun, mengalami penurunan Rp170,2 miliar dari

tahun 2017. Sementara itu, apabila dilihat dari kemandirian BLU, Bandara

Juwata masih belum bisa dikatan mandiri karen dilihat dari alokasi anggaran

hanya 26,72 % yang merupakan Pagu PNBP atau sebesar Rp40,51 miliar dari

total Rp.154,19 miliar. Hal ini disebabkan karena BLU ini baru benar-benar

menjadi BLU mulai tahun 2016 akhir.

4. Manajemen Investasi Pusat

Satker Aset per

31/12/2017

Aset per

30/07/2018

Pagu

PNBP

Pagu

RM

Total

Pagu

Bandara

Juwata 23.448,68 23.269,77 40,51 113,68 154,19

Sumber : Aplikasi SIMTRADA DJPK dan OM SPAN, diunduh 3 Juli 2018

33.669

12.008

44.523

2.917

54.752

Kab. Bulungan

Kab. Malinau

Kab. Nunukan

Kab. Tana Tidung

Kota Tarakan

Akad (juta Rp)

885

233

900

128

1.141

Jumlah Debitur

Sumber: Aplikasi SIKP, diolah

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di Kalimantan Utara

Grafik Penyaluran Transfer Ke Daerah dan Dana Desa

s.d 30 Juni 2018

45%

46%

47%

48%

49%

50%

51%

52%

53%

0

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

2.000

Prov.

Kaltara

Bulungan Tarakan Nunukan Malinau Tana

Tidung

Miliar Rp

Pagu Realisasi % Realisasi

Nilai Aset dan Keuangan BLU (Miliar Rp)

Sumber : Aplikasi E-Rekon LK dan Monev PA

Page 15: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

12

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan akhir periode (triwulan II

2018) sebesar Rp147,87 miliar diberikan kepada 2.387 debitur yang tersebar di

wilayah Kaltara. Penyaluran terbanyak pada Kota Tarakan sebesar Rp54,75 miliar,

sedangkan debitur terbanyak juga ada di kota Tarakan sejumlah 941 debitur.

C. Prognosis Realisasi APBN

Keputusan pemerintah untuk tidak mengajukan APBN Perubahan T.A. 2018, tentunya

bisa berdampak positif dalam hal perencanaan kegiatan yang masih tersisa dan

memaksimalkan untuk mencapai target output yang telah ditetapkan, karena bisa

dipastikan tidak akan ada pemotongan anggaran terkait rasionalisasi anggaran.

Pada sektor realisasi pendapatan juga tidak ada perubahan target yang signifikan , agar

penyusunan prognosis realisasi APBN ini dapat mendekati dengan kenyataan di akhir

semester II tahun 2018 perlu mempertimbangkan berbagai hal, antara lain:

1) Data historis capaian realisasi pendapatan yang tercatat terus menurun sejak tahun

2016 sampai 2017 berturut-turut 93,6% - 83,7%

2) Data historis capaian realisasi belanja yang tercatat relatif meningkat sejak tahun

2016 sampai 2017 berturut-turut 85,6% 92,16%.

3) Pengesahan revisi self-blocking kemungkinan tidak terjadi dikarenakan sudah

ditetapkan tidak akan ada APBN -P pada tahun 2018 khususnya untuk pagu

anggaran Belanja.

4) Perkiraan realisasi belanja yang bersifat kontraktual berdasarkan data ADK kontrak

yang telah diterima KPPN.

5) Data DAK Fisik 2018 yang dilaporkan tidak siap salur oleh Pemda bersangkutan.

6) Melihat rekam jejak Penyaluaran Dana Desa tahap I dan II sudah sesuai target yang

sudah ditetapkan.

URAIAN PAGU

(Miliar Rp)

Realisasi s.d.

Triwulan II 2018

Perkiraan Realisasi s.d.

Triwulan IV 2018

Rp (Miliar Rp)

% Real thd PAGU

Rp (Miliar Rp)

% Real thd PAGU

Pendapatan Negara 2.652,1 617,2 23,30 2.138,12 80,62

Belanja Negara 9.728,2 4.146,8 42,60 9.111,43 93,66

Surplus/Defisit (7.076,1) (3.529,6) 49,9 (6.973,30) 98.54

Tabel Perkiraan Realisasi APBN s.d. Triwulan IV Tahun 2018

Page 16: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

13

III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Hingga akhir Triwulan II 2018, pendapatan daerah yang terealisasi secara agregat

mencapai Rp3,5 triliun atau 46,6 persen dari target. Tingkat realisasi pada periode ini,

secara persentase mengalami peningkatan dari periode yang sama tahun 2017 yang

tercatat sebesar 44,4 persen.

Pada periode yang sama, alokasi belanja dan transfer seluruh pemerintah daerah di

Kalimantan Utara terealisasi sebesar Rp2,6 triliun atau 30,3 persen dari pagu. Capaian

ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang terealisasi 27,7 persen.

Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

URAIAN T.A. 2017 T.A. 2018 %­¯

Nominal

Realisasi PAGU REALISASI % PAGU REALISASI %

PENDAPATAN 7.876,5 3.496,8 44,4% 7.559,3 3.525,4 46,6% 0,4%

PAD 883,9 285,5 32,3% 848,8 358,4 42,2% 25,5%

Pajak daerah 367,7 132,6 36,1% 433,8 202,5 46,7% 52,7%

Retribusi daerah 44,1 11,2 25,5% 48,3 11,9 24,7% 6,2%

Hasil Pengelolaan KD yang dipisahkan 174,5 28,2 16,2% 48,7 55,9 114,9% 98,2%

Lain-lain PAD yang sah 297,6 113,4 38,1% 318,1 88,1 27,7% -22,4%

Pendapatan Transfer 6.527,9 3.122,9 47,8% 6.643,2 3.148,2 47,4% 0,3%

Transfer Pemerintah Pusat 6.316,9 3.084,2 48,8% 6.386,4 3.075,1 48,2% -0,3%

Dana Bagi Hasil Pajak 311,2 160,5 51,6% 452,6 121,5 26,8% -24,3%

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 1.024,7 389,1 38,0% 774,9 266,9 34,4% -31,4%

Dana Alokasi Umum 3.574,7 1.940,2 54,3% 3.709,6 2.121,6 57,2% 9,4%

Dana Alokasi Khusus 1.014,0 350,5 34,6% 992,2 297,8 30,0% -15,0%

Dana Insentif Daerah 22,5 22,5 100,0% 69,5 34,8 50,0% 54,4%

Dana Desa 369,9 221,5 59,9% 387,6 232,5 60,0% 5,0%

Transfer Pemerintah Provinsi 164,0 38,7 23,6% 169,0 58,0 34,3% 49,6%

Pendapatan Bagi Hasil Pajak 164,0 38,4 23,4% 169,0 56,9 33,7% 48,2%

Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - 0,4 - 1,1 190,9%

Transfer Bantuan Keuangan 47,0 - 0,0% 87,8 15,03 17,1%

Lain-lain Pendapatan yang sah 464,7 88,3 19,0% 67,3 18,9 28,0% -78,6%

Pendapatan Hibah 2,5 18,4 746,4% 5,5 0,6 10,2% -96,9%

Pendapatan Dana Darurat 106,1 18,3 17,2% 0,0 - 0,0% -100,0%

Pendapatan Lainnya 356,1 51,6 14,5% 61,7 18,3 29,6% -64,6%

BELANJA 9.146,9 2.542,7 27,8% 8.696,8 2.615,1 30,1% 2,8%

Belanja Operasi 6.208,1 2.142,1 34,5% 6.247,9 2.223,8 35,6% 3,8%

Belanja Pegawai 2.946,0 1.149,3 39,0% 2.958,9 1.198,1 40,5% 4,2%

Belanja Barang 1.937,1 494,3 25,5% 1.860,3 486,2 26,1% -1,6%

Belanja Bunga 19,2 - 0,0% 7,2 - 0,0%

Belanja Subsidi 34,0 29,7 87,3% 35,7 2,4 6,7% -91,9%

Belanja Hibah 392,0 34,4 8,8% 460,4 134,5 29,2% 290,5%

Belanja Bantuan Sosial 12,8 110,7 867,0% 16,4 0,2 1,3% -99,8%

Belanja Bantuan Keuangan 867,2 323,6 37,3% 909,1 402,5 44,3% 24,4%

Belanja Modal 2.921,6 399,8 13,7% 2.434,9 391,3 16,1% -2,1%

Belanja tidak terduga 17,2 0,8 4,7% 14,0 - 0,0% -100,0%

Transfer Pemprov 133,9 26,3 19,7% 133,9 58,0 43,3% 120,2%

BELANJA dan TRANSFER 9.280,8 2.569,1 27,7% 8.830,7 2.673,1 30,3% 4,0%

SURPLUS/DEFISIT (1.270,4) 954,0 -75,1% (1.137,5) 910,3 -80,0% -6,2%

Tabel Realisasi APBD Lingkup Provinsi Kalimantan Utara Triwulan II 2017-2018 (Miliar Rp)

Page 17: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

14

A. Pendapatan Daerah

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pada Triwulan II 2018, realisasi PAD

mencapai Rp358,4 miliar atau 42,2

persen dari target. Baik secara

persentase terhadap targetnya maupun

secara nominal, realisasi tersebut

tercatat lebih tinggi dibandingkan

dengan capaian periode yang sama

tahun lalu.

Jika dilihat lebih rinci, Komponen PAD

yang mencatatkan realisasi tertinggi

secara nominal berasal dari Pajak Daerah sebesar Rp202,5 miliar, sedangkan

komponen dengan nominal realisasi terendah berasal dari Retribusi Daerah sebesar

Rp11,9 miliar. Adapun tingkat persentase realisasi tertinggi dicatatkan komponen Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, yaitu sebesar 114,9 persen.

Sementara Retribusi Daerah selain mencatatkan nominal yang terendah juga

mencatatkan tingkat persen realisasi terhadap pagu yang terendah yaitu hanya sebesar

24,7 persen dari target.

Grafik diatas menunjukkan komposisi PAD yang tidak mengalami perubahan dari

triwulan II tahun 2017 ke periode saat ini. Komponen Pajak Daerah dan Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan mengalami peningkatan kontribusi

sedangkan Retribusi Daerah dan Lain-Lain PAD yang Sah mengalami sebaliknya.

Pemerintah Daerah diwilayah Kalimantan Utara mampu merealisasikan target PAD

dengan cukup optimal, hal ini ditandai dengan meningkatnya rasio PAD terhadap total

pendapatan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017.

Berdasarkan hasil konfirmasi saat Focus Group Discussion (FGD) dengan seluruh

Pemerintah Daerah lingkup wilayah Kalimantan Utara, peningkatan realisasi dari Pajak

Daerah karena diberlakukannya kebijakan pemutihan denda pajak, bea mutasi, dan

bea balik nama kendaraan bermotor sejak bulan April 2018. Pertimbangan dari

pemberlakuan kebijakan tersebut adalah untuk menggali potensi penerimaan

perpajakan dari para wajib/objek pajak yang selama ini masih terdaftar di wilayah

Kalimantan Timur.

Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

Grafik Komposisi Agregat Pendapatan Asli Daerah se Kaltara Tw II 2017-2018

45,0% 46,4%

56,5%

3,3%3,9%

3,3%11,4%

9,9%

15,6%40,3%

39,7%

24,6%

-

50

100

150

200

250

300

350

400

2016 2017 2018

Miliar Rp

Pajak daerah Retribusi daerah HKPD LLPADYS

Page 18: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

15

a) Penerimaan Pajak Daerah

Total Pajak Daerah yang terhimpun

sampai dengan triwulan II tahun 2018

mencapai sebesar Rp202,5 miliar atau

46,7 persen dari target. Sebesar Rp333

miliar atau 76,8 persen dari total

realisasi pajak daerah bersumber dari

Pemprov Kalimantan Utara. Namun

secara persentase realisasi terhadap

target, capaian tertinggi dicatatkan

Kabupaten Bulungan sebesar 87,9

persen. Jika sumber pajak daerah tidak

memperhitungkan penerimaan dari Pemprov Kalimantan Utara, maka daerah dengan

penyumbang pajak daerah terbesar berasal dari Kota Tarakan.

b) Penerimaan Retribusi Daerah

Sampai dengan akhir bulan Juni 2018, realisasi di seluruh Pemerintah Daerah se

Kalimantan Utara mencapai Rp11,9 miliar atau sebesar 24,7 persen dari target. Dari

enam Pemerintah Daerah yang mencatatkan kenaikan nominal realisasi dibanding

periode yang sama tahun lalu hanya tiga Pemerintah Daerah yaitu, Kota Tarakan,

Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan. Sedangkan tiga daerah lainnya masih

mencatatkan penurunan nominal realisasi dibanding periode yang sama tahun lalu, dan

yang paling drastis penurunannya adalah Kabupaten Tana Tidung.

Seperti halnya dengan Pajak Daerah,

nominal realisasi terbesar tercatat di

wilayah Kota Tarakan sebesar Rp32,9

miliar. Hal ini sangat wajar karena

sebagian besar aktifitas perekonomian

yang dikenakan pajak daerah dan

retribusi daerah berlokasi di wilayah

perkotaan.

Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

Grafik Realisasi Penerimaan Pajak Daerah

se Kaltara Tw II 2017 - 2018

0%

20%

40%

60%

80%

100%

0

5

10

15

20

Tarakan Bulungan Malinau Nunukan Tana

Tidung

Miliar Rp

Realisasi 2017 Realisasi 2018% Realisasi 2017 % Realisasi 2018

0%

20%

40%

60%

80%

100%

-

2,000

4,000

6,000

8,000

Prov Tarakan Bulungan Malinau Nunukan TanaTidung

Juta Rp

Realisasi 2017 Realisasi 2018

% Realisasi 2017 % Realisasi 2018

Grafik Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah se Kaltara Tw II 2017 - 2018

Page 19: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

16

c) Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Pada akhir Triwulan II 2018,

Mayoritas Pemerintah Daerah di

regional ini mencatat realisasi yang

telah melampaui target. Realisasi

dibawah target tercatat hanya

terjadi di Kota Tarakan dan

Kabupaten Tana Tidung.

Kabupaten Bulungan dan Provinsi

Kalimantan Utara menjadi daerah

dengan kontribusi terbesar atas

penerimaan ini yang masing-masing mencapai Rp19,9 miliar atau 35,6 persen dari

keseluruhan penerimaan yang tercatat sebesar Rp55,9 miliar untuk Kabupaten

Bulungan, dan untuk Provinsi Kalimantan Utara penerimaan tercatat sebesar

Rp11,26 miliar atau 20,1 persen dari keseluruhan penerimaan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. Kondisi ini tidak terlepas dari nilai penyertaan

modal yang relatif besar di sejumlah BUMD, sehingga penerimaan dividen juga lebih

besar dibanding pemerintah daerah lainnya di Kaltara.

d) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) Yang Sah (LLPADYS)

Secara agregat, penerimaan

LLPADYS regional Kalimantan

Utara pada akhir periode pelaporan

mencapai 27,7 persen dari target

atau sebesar Rp88,1 miliar.

Komponen PAD ini secara umum

menunjukkan tren penurunan

diseluruh pemda, kecuali Kota

Tarakan dan Kabupaten Nunukan

yang tercatat mengalami

peningkatan sangat signifikan.

Nominal realisasi pada triwulan II 2018 di Kabupaten Bulungan mengalami

penurunan yang sangat signifikan dibandingkan periode tahun lalu dengan

persentase penurunan yang mencapai 94,5 persen. Berbanding terbalik dengan

pencapaian Kabupaten Nunukan yang mencatatkan kenaikan nominal realisasi

sebesar 670 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

0%

50%

100%

150%

200%

0

5

10

15

20

25

Prov Tarakan Bulungan Malinau Nunukan TanaTidung

Miliar Rp

Realisasi 2017 Realisasi 2018

% Realisasi 2017 % Realisasi 2018

Grafik Realisasi Penerimaan Hasil Pengelolaan KD Yang Dipisahkan se Kaltara Tw II 2017 - 2018

0%

20%

40%

60%

80%

100%

0

10

20

30

40

50

60

70

Prov

Taraka

n

Bulung

an

Malinau

Nunuk

an

Tana

Tidu

ng

Miliar Rp

Realisasi 2017 Realisasi 2018

% Realisasi 2017 % Realisasi 2018

Grafik Realisasi LLPADYS se Kaltara Tw II 2017 - 2018

Page 20: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

17

2. Pendapatan Transfer

Realisasi Pendapatan Transfer mencapai 47,4 persen dari pagu atau sebesar Rp3,13

triliun. Seperti halnya ditriwulan II yang lalu, capaian ini menunjukkan perbaikan pada

nominal realisasi jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai

Rp3,12 triliun. Sumber Pendapatan Transfer mayoritas berasal dari Transfer

Pemerintah Pusat yang mencapai Rp3,07 triliun atau 97,6 persen sedangkan sisanya

adalah Transfer/Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi.

Dibandingkan periode yang sama tahun

lalu, kontribusi realisasi Transfer

Pemerintah Pusat terhadap total realisasi

Pendapatan Daerah di regional ini

menunjukkan adanya peningkatan di

semua jenis kecuali Dana Bagi Hasil dan

Dana Alokasi Khusus.

Kondisi ini tentunya dipengaruhi oleh

alokasi DBH dan DAK yang mengalami

penurunan sementara DAU, DID, dan Dana Desa mengalami peningkatan di Tahun

Anggaran 2018.

DAK Fisik dan Dana Desa

Perubahan kebijakan penyaluran DAK Fisik di tahun 2018 berdampak terhadap kinerja

realisasi sampai dengan triwulan II tahun ini. Rata-rata penyerapan DAK Fisik tercatat

sebesar 26,3 persen di triwulan II tahun 2017 menjadi 19,4 persen di Triwulan II 2018.

Tercatat hanya Kabupaten Tana Tidung yang penyerapannya dibawah kondisi ideal.

Sementara untuk penyerapan Dana Desa, terlihat semua wilayah yang memperoleh

alokasi Dana Desa hingga periode Triwulan II 2018 telah menyalurkan sampai dengan

tahap II sesuai ketentuan baru yang batas akhir penyaluran maksimal pada minggu ke-

Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

12,6%

69,0%

9,7%

1,1%

7,6%

17,8%

62,9%

11,4%

0,7%

7,2%

DBH

DAU

DAK

DID

Dana Desa

2017 2018

Grafik Kontribusi TKDD Thd Total Pendapatan Daerah Kaltara Tw II 2017 - 2018

0%

20%

40%

Prov Tarakan Bulungan Malinau Nunukan TanaTidung

% Realisasi 2017 % Realisasi 2018

Rerata %Realisasi 2017 Rerata %Realisasi 2018

58%

58%

59%

59%

60%

60%

61%

Bulungan Malinau Nunukan Tana Tidung

% Realisasi 2017 % Realisasi 2018

Grafik Persentase Realisasi & Rata-Rata Persentase Realisasi DAK Fisik Tw II 2017 - 2018

Grafik Persentase Realisasi Dana Desa Triwulan II 2017 - 2018

Page 21: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

18

4 Juni. Hal ini memperlihatkan dampak positif dari perubahan kebijakan penyaluran

Dana Desa untuk Tahun 2018, dengan perubahan tahapan penyaluran menjadi 3 tahap

yang bertujuan agar mempercepat penyaluran Dana Desa sehingga kegiatan-kegiatan

yang telah dialokasikan pada APBDes dapat dilaksanakan sejak awal tahun anggaran.

3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah (LLPDYS)

Pada Triwulan II 2018, nominal realisasi

pendapatan ini menurun cukup tajam

secara agregat dibanding periode yang

sama tahun lalu dari Rp88,3 miliar

menjadi hanya Rp18,9 miliar.

Keseluruhan daerah dengan kontribusi

terbesar tahun lalu mengalami

penurunan yang paling signifikan. Hal ini

disebabkan karena pagu target

penerimaan ditetapkan jauh dibawah

target tahun lalu.

B. Belanja Daerah

Persentase realisasi total belanja (tanpa transfer) seluruh Pemerintah Daerah di

Kalimantan Utara tercatat naik dari 27,8 persen di Triwulan II 2017 menjadi 30,1 persen

di Triwulan II 2018.

Tingkat penyerapan tertinggi pada periode ini bersumber dari Belanja Pegawai yang

mencapai 39,4 persen dari pagu, disusul kemudian Belanja Hibah sebesar 36,1 persen

dan Belanja Subsidi sebesar 29,9 persen. Tingkat penyerapan Belanja periode Triwulan

II 2018 ini dari seluruh pos Belanja mengalami penurunan jika dibanding dengan tahun

lalu, kecuali untuk pos Belanja Pegawai yang mengalami kenaikan persentase

Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

Sumber : BPKAD se-Kaltara (diolah)

-

5

10

15

20

25

30

35

40

Prov Tarakan Bulungan Malinau Nunukan TanaTidung

Miliar Rp

Realisasi 2017 Realisasi 2018

Grafik Realisasi LLPDYS se Kaltara Tw II 2017 - 2018

0%

10%

20%

30%

40%

50%

Prov Tarakan Bulungan Malinau Nunukan Tana

Tidung

2017 2018

0%

10%

20%

30%

40%

50%

Pega

wai

Barang

Bung

a

Subs

idi

Hibah

Bans

os

Bank

eu

Mod

al

Tdk Te

rdug

a

2017 2018

Grafik Persentase Realisasi Belanja Per Pemda Triwulan II 2017 - 2018

Grafik Persentase Realisasi Belanja Per Jenis Belanja Triwulan II 2017 - 2018

Page 22: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

19

penyerapan dari 36,4 persen pada Triwulan II 2017 menjadi 39,4 persen dari pagu pada

periode ini.

Mayoritas pemda, selain Kabupaten Malinau, mengalami kenaikan persentase realisasi

belanja dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada periode pelaporan, kinerja

realisasi belanja tertinggi tercatat pada Kabupaten Nunukan yang mencapai 37,8

persen. Sementara di Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menjadi daerah dengan

tingkat penyerapan belanja yang terendah sebesar 22,8 persen.

Realisasi Belanja secara keseluruhan yang belum optimal, sebagian bessar

dipengaruhi oleh rendahnya realisasi Belanja Modal dikarenakan sebagian besar

kegiatan masih dalam proses seleksi penyedia barang dan jasa.

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun

Prognosis realisasi APBD disusun dengan mempertimbangkan perkembangan yang

diperkirakan akan mempengaruhi realisasi anggaran baik perkembangan kondisi

ekonomi terkini serta kebijakan fiskal pemerintah pusat maupun daerah baik yang

sudah dilaksanakan maupun baru akan dilaksanakan. Pada sisi pendapatan,

berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) dengan seluruh Pemerintah Daerah

lingkup wilayah Kalimantan Utara, PAD secara rata-rata diperkirakan sebesar 91

persen dari target. Pendapatan Transfer dipastikan akan terjadi penurunan karena tidak

ada perubahan alokasi efek dari tidak adanya APBN-P 2018, khususnya alokasi DBH

Minerba, DBH PBB dan DAU. Meskipun disisi lain, terdapat kenaikan DBH Migas

karena kenaikan harga dan jumlah produksi. Di sisi belanja, capaian realisasi Belanja

APBD sampai dengan akhir tahun 2018 secara rata-rata diperkirakan sebesar 82

persen dari pagu dikarenakan banyak kegiatan ataupun pos Belanja yang sudah

diproyeksikan untuk terealisasi pada Triwulan III sampai dengan akhir tahun anggaran.

Uraian Pagu Realisasi s.d. Triwulan II Perkiraan Realisasi s.d. Triwulan IV

Miliar Rp % Realisasi Miliar Rp % Realisasi

Pendapatan Daerah 7.559,3 3.525,4 46,6% 6.803,3 91%

Belanja Daerah 8.830,7 2.673,1 30,3% 7.241,2 82%

Surplus/Defisit (1.137,5) 910,3 -80,0% (437,81) 38,5%

Sumber : BPKAD se Kaltara

Tabel Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Kalimantan Utara s.d. Triwulan IV 2017

Page 23: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

20

Sumber : LKPK Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Utara

IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

URAIAN

T.A. 2018 T.A. 2017

Pusat Daerah Konsolidasian Kenaikan Konsolidasian

(Miliar Rp) (Miliar Rp) (Miliar Rp) (%) (Miliar Rp)

PENDAPATAN NEGARA 888,75 3.544,90 1.277,37 77,2% 721,04

Penerimaan Perpajakan 809,60 203,81 1.013,41 147,8% 408,98

Penerimaan Negara Bukan Pajak 79,16 3.341,09 263,95 -15,4% 312,06

BELANJA NEGARA 4.375,28 2.629,75 3.841,78 6,2% 3.616,88

Belanja Pemerintah 1.212,03 2.261,94 3.473,98 0,5% 3.458,18

Transfer 3.163,25 367,81 367,81 131,8% 158,69

SURPLUS (DEFISIT) -3.486,52 915,15 -2.564,41 -11,4% -2.895,84

PEMBIAYAAN - 183,32 183,32 -64,3% 512,90

Penerimaan Pembiayaan Daerah - 203,32 203,32 -60,4% 512,90

Pengeluaran Pembiayaan Daerah - 20,00 20,00

-

SILPA/SIKPA -3.486,52 1.098,47 -2.381,09 -0,1% -2.382,94

Periode triwulan II 2018 menunjukkan realisasi Pendapatan Provinsi Kalimantan

Utara konsolidasian mengalami kenaikan signifikan dari Rp72,04 milliar pada triwulan

II 2017 menjadi Rp1,27 triliun. Pendapatan tersebut merupakan konsolidasi dari

Pendapatan Pemerintah Pusat sebesar Rp888,7 miliar dan Pendapatan Pemerintah

Daerah konsolidasian sebesar Rp3,5 triliun. Realisasi Belanja Konsolidasian juga

mengalami hal yang sama yaitu naik dari Rp3,6 triliun pada triwulan II 2017 menjadi

Rp3,8 triliun di triwulan II 2018. Data realisasi penerimaan perpajakan pemerintah

pusat yang disajikan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian yang

bersumber dari aplikasi OM SPAN memiliki perbedaan dengan data yang bersumber

dari Kanwil DJP Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

B. Pendapatan Konsolidasian

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Secara Komposisi Pendapatan

Konsolidasian di Provinsi Kalimantan

Utara pada akhir periode pelaporan

tidak mengalami perubahan jika

dibandingkan dengan, dimana

Perpajakan senantiasa memberikan

kontribusi terbesar. Kontribusi realisasi

Perpajakan terhadap total pendapatan

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltara

409,0

1.013,4312,1

264,0

2017 2018

PERPAJAKAN

PNBP

Tabel Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Kalimatan Utara Periode Triwulan II 2018

Grafik Komposisi Pendapatan Konsolidasian Per Jenis Triwulan II Tahun 2017-2018 (Miliar Rp)

Page 24: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

21

meningkat dari sebesar 56,7 persen di triwulan II 2017 menjadi 79,3 persen pada

periode pelaporan.

Hingga triwulan II 2018, sebesar 79,8

persen Penerimaan Perpajakan

Konsolidasian atau setara dengan

Rp809,6 miliar berasal dari Pemerintah

Pusat sementara 20,1 persen atau

sebesar Rp203,8 miliar sisanya

merupakan kontribusi Pemerintah Daerah.

Sementara untuk komposisi realisasi

PNBP Konsolidasian, kontribusi

Pemerintah Daerah mencapai 70 persen

atau sebesar Rp184,7 miliar sedangkan Pemerintah Pusat menyumbang sebesar

29,9 persen atau setara dengan Rp79,1 miliar terhadap total Pendapatan

Konsolidasian.

2. Analisis Perubahan

Total Pendapatan Konsolidasian pada triwulan II 2018 mengalami kenaikan jika

dibandingkan periode sebelumnya. Sumber kenaikan tersebut berasal dari komponen

Perpajakan yang mengalami kenaikan realisasi pada triwulan II 2018 sebesar

Rp604,4 miliar atau mencapai 147 persen dari realisasi triwulan II 2017. Adapun

realisasi PNBP tercatat mengalami penurunan sebesar 15,1 persen atau setara

Rp48,1 miliar dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi

perekonomian di regional Kalimantan Utara yang tetap bertumbuh meskipun sedikit

mengalami perlambatan diibanding periode sebelumnya turut mempengaruhi

lonjakan realisasi Pendapatan Konsolidasian.

3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan

Pertumbuhan ekonomi di

Triwulan II 2018 (yoy)

yang tercatat sebesar

4,63 persen kembali

mengalami perlambatan

dibandingkan kondisi di pada triwulan II 2017 yang tumbuh sebesar 6,48 persen.

Namun meski melambat ekonomi yang tetap tumbuh positif pada periode pelaporan

tetap mampu mempengaruhi kinerja realisasi pendapatan konsolidasian yang tumbuh

URAIAN REALISASI 2017 REALISASI 2018

(Miliar RP) % ­¯ yoy (Miliar RP) % ­¯ yoy

PERPAJAKAN 408,98 2,7 1.013,41 147,8

PNBP 312,06 -24,3 263,95 -15,4

TOTAL 721,04 -11,0 1.277,37 77,2

PDRB ADHK 13.449 6,4 14.077 4,6

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltara

809,6

79,2

203,8

184,8

Pajak PNBP

Pusat

Daerah

Grafik Komposisi Pendapatan Per Kewenangan Triwulan II 2018 (Miliar Rp)

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltara

Tabel Realisasi Pendapatan Konsolidasian Triwulan I 2017-2018

Page 25: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

22

secara signifikan sebesar 147 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain dikarenakan oleh perekonomian yang tetap bergairah, kondisi ini merupakan

dampak dari kebijakan pemerintah pusat dalam mengoptimalisasi penerimaan

perpajakan tahun ini melalui regulasi keterbukaan akses dan informasi data

keuangan serta upaya pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam meningkatkan

PAD melalui program keringanan pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

(BBNKB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) serta peluncuran sistem IT

pembayaran pajak daerah tersebut.

C. Belanja Konsolidasian

1. Analisis Proporsi Dan Perbandingan

Sebanyak 65,6 persen

belanja pemerintah pada

triwulan II tahun 2018

digunakan untuk belanja

operasional, sementara

dana yang digunakan untuk

belanja modal hanya

mencapai 24,7 persen.

Komposisi ini tidak berbeda

jauh dibandingkan periode

yang sama di tahun yang

lalu namun dengan kecenderungan rasio terhadap total Belanja dan Transfer

Konsolidasian yang menurun.

2. Analisis Perubahan

Sumber : LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltara

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltara

1.4

03

,4

89

5,8

98

3,2

4,9

16

9,3

0,7

0,8 1

58

,7

1.4

21

,7

96

7,5

95

1,9

2,4 1

30

,2

0,3

0,0

36

7,8

Pegawai Barang Modal Subsidi Hibah Bansos Lain-Lain Transfer

2017 2018

37,01%

25,18%

24,78%

3,39%

0,01%

9,57%

201838,80%

24,77%

27,18%

0,14%

4,68%4,39%

Pegawai Barang Modal

Subsidi Hibah Bansos

Tak Terduga Lain-Lain Transfer

2017

Grafik Komposisi Belanja dan Transfer Konsolidasian Triwulan II 2017-2018 (Miliar Rp)

Grafik Komposisi Belanja Konsolidasian Triwulan I Tahun 2018

Page 26: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

23

Realisasi belanja pada triwulan II tahun 2018 masih didominasi oleh Belanja

Pegawai yang mencapai 37,01 persen. Namun angka ini sedikit mengalami

penurunan dibandingkan dengan triwulan II tahun 2017 yang mencapai 38,8 persen.

Persentase Belanja Modal mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 27,1

persen di triwulan II 2017 menjadi 24,7 persen di triwulan II 2018. Realisasi belanja

modal yang mengalami penurunan, dikarenakan sebagian besar proyek-proyek

infrastruktur dengan pagu besar masih dalam proses seleksi penyedia barang dan

jasa. Selain itu keterbatasan ruang fiskal di beberapa daerah di Kalimantan Utara,

memaksa Pemda untuk melakukan efisiensi dan fokus menyelesaiakan tunggakan-

tunggakan tagihan Belanja Modal tahun lalu.

3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Kepada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal dalam bentuk APBN dan APBD yang dijalankan, baik oleh

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sampai dengan triwulan II 2018

secara relatif cukup memberikan pengaruh yang signifikan terutama Konsumsi

Pemerintah dalam menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Kebijakan pemberian THR

bagi PNS dengan penambahan komponen Tunjangan Kinerja salah satu pemicu

sektor konsumsi pemerintah mencatatkan tingkat pertumbuhan (yoy) yang tertinggi

pada triwulan II 2018 sebesar 24,93 persen bahkan jika dibandingkan dengan

triwulan I 2018 pertumbuhan konsumsi pemerintah mencapai 82,04 persen.

Masih berlanjutnya kebijakan program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur

yang beberapa diantaranya telah memulai pengerjaan tentunya memberi andil

terhadap pertumbuhan komponen PMTB pada periode pelaporan (yoy) yang tetap

positif sebesar 2,04 persen.

Alokasi Dana Desa yang terus meningkat dan adanya kebijakan perubahan

penyaluran Dana Desa pada tahun 2018 yang dimulai sejak awal tahun serta APBD

Pemerintah Daerah se Kalimantan Utara tetap diarahkan untuk berpihak kepada

masyarakat yang masih berada dibawah garis kemiskinan telah mampu untuk

menurunkan indeks keparahan kemiskinan dari 1,32 persen menjadi 1,09 persen

dan indeks kedalaman kemiskinan dari 0,31 persen menjadi 0,26 persen yang

diukur pada periode pelaporan.

D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Berdasarkan Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah Kalimantan

Utara periode triwulan II tahun 2018, belanja pemerintah (G) baik pusat maupun

daerah mencatatkan nominal yang mencapai Rp3,43 triliun, sementara itu investasi

Page 27: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

24

pemerintah (I) yang tercermin dari nilai aset pada transaksi Aset Non Keuangan

Neto mencapai Rp951,9 miliar.

Kontribusi pemerintah melalui Belanja terhadap pembentukan PDRB ADHB

Kalimantan Utara pada periode pelaporan mengalami peningkatan dari sebesar dari

13,9 persen pada triwulan II 2017 menjadi 16,3 persen pada triwulan II 2018.

Adapun kontribusi Investasi pemerintah mengalami sebaliknya yaitu turun dari

sebesar 5,2 persen pada triwulan II 2017 menjadi 4,54 persen pada triwulan II 2018.

KOMPONEN PDRB

2017 2018

Nominal

(Miliar Rp) % Kontribusi

Nominal

(Miliar Rp) % Kontribusi

BELANJA (G) 2.633,63 13,94% 3.432,18 16,36%

INVESTASI (I) 983,09 5,20% 951,90 4,54%

PDRB 18.889,59

20.981,90

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kontribusi pemerintah melalui

komponen Belanja (G) lebih besar dari pada komponen Investasi (I) terhadap

pembentukan PDRB Kalimantan Utara.

Tabel Kontribusi Pemerintah Terhadap PDRB ADHB Triwulan II 2017-2018

Sumber LKPK Kanwil DJPb Prov Kaltara

Page 28: ,5(.725$7 -(1'(5$/ 3(5%(1'$+$5$$1

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN II 2018

25

V. BERITA/ISU FISKAL TERPILIH

Pembangunan Infrastruktur Jalan Menjadi Skala Prioritas

Mungkin itu yang ada dalam pemikiran pemerintah kita saat ini. Bagaimana pemerintah

menetapkan pembangunan infrastruktur khususnya jalan, hal ini dianggap penting dan

menjadi skala prioritas pemerintah, agar tercapai keseimbangan dan kemajuan untuk

seluruh wilayah di Indonesia.

Program pembangunan infrasturktur jalan secara serentak dan masif dilaksanakan

pemerintah dalam kurun waktu 4 tahun belakangan, tak terkecuali pada wilayah provinsi

Kalimantan Utara, pembangunan jalan perbatasan saja dialokasikan sebesar lebih dari Rp.

99 miliyar yang bersumber dari APBN tahun 2018, dalam betuk Dana Alokasi Khusu (DAK).

Dana sebesar Rp99 miliar tersebut digunakan untuk pembanguna jalan perbatasan yang

terbagi menjadi 3 Paket ruas jalan yaitu Paket pertama Jalan Long-Bawan – Kampung Baru

– Pa Betung – Pa Pani – batas negara yang total panjangnya kira-kira 6,75 Km. Paket kedua

Jalan dari Long Layu – Pa Upan sejauh 4,98 km Jalan Long Rungan – Long Padi sejauh

6,75 km. Paket ke tiga adalah jalan Tanjung selor – Sanjau dan SP 3 – Tanah Kuning

sepanjang 8,6 kilometer.

Pada awal Juli 2018 mencapai penyelesaian sebesar 16 %. Dengan sudah berjalanya paket

pembangunan tersebut tidak hanya antar daerah terhubung tetapi ada manfaat lain

diantaranya perbaikan kualitas tanah, untuk paket 1 dan 2 dari tanah agregat ke tanah kelas

C, sedangkan untuk paket ketiga dari agregat menjadi tanah kelas B ketiga paket ini

ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018.

Bahkan untuk paket yang ketiga memiliki manfaat yang lain, karena di rencanakan di daerah

tersebut akan dibangun KIPI (Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional). Dengan

adanya jalan yang memadahi sebagai sarana menuju Kawasan tersebut diharapkan akan

dapat menambah nilai jual kawasan tersebut kepada investor untuk menanamkan modal,

sampai sejauh ini investor yang berminat menanamkan saham dan mengelola KIPI atara lain

perusahaan otomotif dari negara Korea Selatan, RRC , tak ketinggalan perusahan dalam

negeri.

Bisa kita bayangkan apabila KIPI tersebut berjalan sesuai rencana, akan ada efek multiple

ekonomi yang akan timbul dari investasi khususnya berupa jalan yang menjadi sarana

penghubung terpenting menuju wilayah tersebut. Terciptanya lapangan kerja baru,

lancarnya arus barang dan mobilitas manusia, akan membawa peningkatan kesejahteraan

di wiliyah Kalimantan Utara.