komunikasi organisasi badan musyawarah...

116
KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH MASYARAKAT BETAWI PADA PERAYAAN LEBARAN BETAWI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Nur Azizah NIM: 106051001857 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA 1431 H/2010M

Upload: phamminh

Post on 11-Mar-2019

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

KOMUNIKASI ORGANISASI

BADAN MUSYAWARAH MASYARAKAT BETAWI

PADA PERAYAAN LEBARAN BETAWI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Nur Azizah NIM: 106051001857

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

JAKARTA

1431 H/2010M

Page 2: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul “Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap Buku Leadership Golden Ways Karya Mario

Teguh” telah diujikan dalam Sidang Skripsi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 7 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Komunikasi

Islam (S. Kom. I). pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 7 Juni 2010 Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Drs. Wahidin Saputra, M.A Dr. Moh. Ali Wafa, S.Ag., M.Ag. NIP. 19700 903 199603 1 001 NIP.

Penguji I Penguji II

Prof. Yunan Yusro Hj. Umi Musyarofah, M.A. NIP. 19660806 199603 1 001 NIP. 19710816 199703 2 002

Pembimbing

Prof. Dr. Murodi, M.A. NIP. 19640705 199203 1 003

Page 3: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

D. Metodologi Penelitian

E. Tinjauan Pustakaan

F. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Komunikasi Organisasi

1. Pengertian Komunikasi Organisasi

2. Fungsi Organisasi

3. Bentuk-Bentuk Komunikasi Organisasi

B. Lebaran Betawi

1. Pengertian dan Lahirnya Lebaran Betawi

2. Tujuan Pelaksanaan Lebaran Betawi

3. Agenda Utama Lebaran Betawi

BAB III GAMBARAN UMUM ORGANISASI BAMUS BETAWI

A. Latar Belakang Sejarah Berdirinya BAMUS Betawi

B. Visi dan Misi BAMUS Betawi

C. Tujuan BAMUS Betawi

D. Struktur Organisasi BAMUS Betawi

E. Program Kerja BAMUS Betawi

Page 4: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

BAB IV LEBARAN BETAWI: BENTUK KOMUNIKASI ORGANISASI

BAMUS BETAWI DALAM PERAYAAN LEBARAN BETAWI

A. Bentuk Komunikasi Internal BAMUS Betawi

B. Bentuk Komunikasi BAMUS Betawi dengan Ormas-Ormas Betawi

C. Bentuk Komunikasi BAMUS Betawi dengan Panitia Pelaksana dan

Masyarakat

D. Bentuk Komunikasi BAMUS Betawi dengan Pemda DKI Jakarta

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

ABSTRAK

Nur Azizah Komunikasi Organisasi Badan Musyawarah Masyarakat Betawi pada Perayaan Lebaran Betawi.

Lebaran sebagai hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawwal

setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Dalam tradisi masyarakat Betawi dikenal ada istilah lebaran, yakni lebaran Idul Fitri, lebaran Haji dan lebaran Yatim. Dari ketiga istilah tersebut dikenal juga lebaran ala Betawi. lebaran ini sejatinya cuplikan lebaran Idul Fitri. Cuplikannya memiliki ciri khas hantaran dan antaran. Hantaran dan antaran adalah memberikan hadiah dari yang lebih muda kepada yang lebih tua. Gagasan pelaksanaan lebaran Betawi ini berasal dari BAMUS Betawi yang telah mendapat kesepakatan dari gubernur wakil gubernur dan Sekda. BAMUS Betawi merupakan organisasi yang mengedepankan semangat kekeluargaan dan gotong royong, organisasi massa yang bernuansa etnis, sehingga komunikasinya lebih terbuka. Oleh karena itu kegiatan Lebaran Betawi tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dari penjelasan dan uraian di atas lalu timbul pertanyaan, Bagaimana bentuk komunikasi organisasi BAMUS Betawi pada perayaan Lebaran Betawi 2008-2009? Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis, melalui observasi langsung ke tempat penelitian, wawancara dan dokumentasi. Objek penelitiannya meliputi bentuk komunikasi organisasi BAMUS Betawi pada perayaan lebaran Betawi. Penelitian ini menemukan bahwa bentuk komunikasi internal BAMUS Betawi adalah menggunakan sebuah bentuk komunikasi vertikal dan horizontal. Bentuk komunikasi yang dipakai BAMUS Betawi dengan ormas-ormas Betawi adalah menggunakan komunikasi diagonal. Selanjutnya bentuk komunikasi yang dipakai BAMUS Betawi dengan panitia pelaksana dan masyarakat adalah komunikasi eksternal terdiri dari dua jalur secara timbal balik yakni komunikasi dari panitia pelaksana kepada masyarakat dan sebaliknya. Sedangkan bentuk komunikasi yang dipakai BAMUS Betawi dengan Pemda DKI Jakarta adalah komunikasi vertical downward communication. Penelitian ini dilandasi oleh teori komunikasi organisasi Zelko dan Dance bersama Lesikar. Menurut kedua teori ini komunikasi organisasi suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal meliputi komunikasi vertikal, komunikasi horizontal, dan komunikasi diagonal. Kemudian komunikasi eksternal meliputi komunikasi dari organisasi kepada khalayak dan komunikasi dari khalayak kepada organisasi.

i

Page 6: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat, taufik, hidayah, dan kesempatan yang diberikan kepada penulis

sehingga penulis mampu menyelesaikan proses penulisan skripsi ini dengan baik.

Sholawat dan salam tak lupa penulis hanturkan kepada baginda Nabi besar

Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya..

Mengejar penyelesaian skripsi tidak akan dapat dilakukan penulis tanpa

bantuan dan doa dari berbagai pihak. Meski lembar ini tidak akan mampu

melukiskan rasa terima kasih yang tak terhingga, tetapi proses ini mampu dilewati

dan penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak. Dr. Arief Subhan MA, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi. Drs. Wahidin Saputra MA, sebagai Pembantu Dekan

Bidang Akademik, Drs. Mahmud Djalal MA, sebagai Pembantu Dekan

Bidang Administrasi Umum dan Keuangan dan Drs. Study Rizal, LK.

MA, sebagai Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Bapak Drs. Jumroni M.Si, sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam (KPI), Ibu Umi Musyarafah MA, sebagai Sekretaris

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), yang telah membantu

dalam memberikan informasi akademik dan penyusunan transkip nilai

penulis dan Dra. Hj. Asriati Jamil, sebagai Dosen Penasihat Akademik

KPI C angkatan 2006, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan

proposal skripsi ini.

ii

Page 7: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

3. Bapak Prof. Dr. Murodi, MA, selaku Dosen Pembimbing, yang dengan

tekun dan sabar dalam memberikan nasihat dan solusinya serta

menyempatkan waktu untuk membimbing penulis.

4. Pengurus BAMUS Betawi, khususnya bang Azis, bang Arsani, dan bang

Uwo yang telah memberikan informasi tentang Lebaran Betawi.

5. Orang tua yaitu Ibu, yang dalam kesendiriannya berusaha untuk memacu

semangat untuk menyelesaikan studi penulis. Almarhum Ayah yang

penulis yakin tersenyum di sisi Allah SWT melihat anaknya lulus. Buat

kakak dan adik yang dengan caranya sendiri-sendiri membuat penulis

lebih sabar.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, atas

kesabaran selama memberikan ilmu yang sangat berharga.

7. Pimpinan dan seluruh Staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan pelayanan dan fasilitas buku-buku referensi.

8. Ahmad Ansori, yang selalu membantu dan memberikan supportnya

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman KPI C senasib dan seperjuangan khususnya sahabat penulis

Irma, Nadya dan Indra yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

10. Ibu Linda di Perpustakaan DKI Jakarta yang memberikan banyak

kelonggaran peminjaman buku kepada penulis.

iii

Page 8: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

Hemat penulis, skripsi ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis

mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan. Untuk itu, penulis

mengharapkan adanya masukan dan saran dari semua pihak dari penyempurnaan

skripsi ini serta semoga tulisan ini bermanfaat. Terima kasih.

Jakarta, 07 Juni 2010

Nur Azizah

iv

Page 9: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 9

D. Metodologi Penelitian ................................................................ 9

E. Tinjauan Pustakaan .................................................................... 12

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 13

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 15

A. Komunikasi Organisasi .............................................................. 15

1. Pengertian Komunikasi Organisasi ...................................... 15

2. Fungsi Organisasi ................................................................. 17

3. Bentuk-Bentuk Komunikasi Organisasi ............................... 19

B. Lebaran Betawi .......................................................................... 24

1. Pengertian dan Lahirnya Lebaran Betawi ............................ 24

2. Tujuan Pelaksanaan Lebaran Betawi ................................... 30

3. Agenda Utama Lebaran Betawi ........................................... 31

BAB III GAMBARAN UMUM ORGANISASI BAMUS BETAWI ........ 36

A. Latar Belakang Sejarah Berdirinya BAMUS Betawi ................. 36

v

Page 10: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

vi

B. Visi dan Misi BAMUS Betawi .................................................. 42

C. Tujuan BAMUS Betawi ............................................................. 42

D. Struktur Organisasi BAMUS Betawi ......................................... 47

E. Program Kerja BAMUS Betawi ................................................. 51

BAB IV LEBARAN BETAWI: BENTUK KOMUNIKASI ORGANISASI

BAMUS BETAWI DALAM PERAYAAN LEBARAN

BETAWI ......................................................................................... 62

A. Bentuk Komunikasi Internal BAMUS Betawi ........................... 62

B. Bentuk Komunikasi BAMUS Betawi dengan Ormas-Ormas

Betawi ........................................................................................ 67

C. Bentuk Komunikasi BAMUS Betawi dengan Panitia Pelaksana

dan Masyarakat .......................................................................... 70

D. Bentuk Komunikasi BAMUS Betawi dengan Pemda

DKI Jakarta ................................................................................ 74

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 79

A. Kesimpulan ................................................................................ 79

B. Saran-saran ................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setelah melaksanakan Ibadah Puasa di bulan Ramadhan di akhiri dengan

hari raya Idul Fitri saling memaafkan satu sama lain. Umat Islam Indonesia

melaksanakan lebaran dan Halal Bil halal.1 Halal Bil Halal suatu tradisi yang

bersumber dari nilai-nilai ajaran Islam untuk saling memaafkan dan menjalin atau

mempererat silaturahim antar umat Islam, khususnya umat Islam Betawi. Dalam

tradisi masyarakat Betawi, lebaran ini disebut dengan Lebaran Betawi. Karena itu,

semangat saling maaf-memaafkan yang diterapkan secara baik dan benar perlu

dilestarikan dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terwujud

kebersamaan, memperkokoh persatuan dan kesatuan guna mengahadapi berbagai

tantangan dalam menyelenggarakan hak dan kewajiban, tanggung jawab dan tugas

untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan masyarakat,

bangsa dan negara, khususnya dan melanjutkan pembangunan kota Jakarta serta

pembangunan nasional.2

Tradisi3 Lebaran Betawi ini akan dijadikan agenda tahunan masyarakat

Betawi. Namun setiap tahun, lokasi akan di ambil di tempat yang berbeda.

1 Halal Bil Halal adalah berkumpulnya handai taulan untuk saling memaafkan yang

umumnya diselenggarakan melalui acara yang dirayakan secara besar-besaran mengundang sebanyak-banyaknya kerabat atau kelompok-kelompok pergaulan masyarakat. Dari segi budaya “Halal Bil Halal” dimaknai sebagai kesempatan untuk silaturahim, saling memaafkan dan mempererat pertalian kekeluargaan serta kekerabatan yang ini diyakini akan mampu menciptakan keharmonisan dan meningkatkan kerukunan diantara sesama di dalam masyarakat. Mastakul Huda, “Halal Bil Halal dan Toleransi Beragama”, http://www.pesantrenvirtual.com. Diakses pada 12 April 2010

2 Facebook Forum Betawi Rempug (FBR) SEJABODETABEK, diakses pada 12 April 2010.

3 Menurut Dictionary of Sociology, tradisi adalah proses situasi sosial yang merupakan pewarisan elemen kebudayaan yang diturunkan dari generasi ke generasi secara terus menerus. Secara lengkap tertulis, a social situation process in which elements of the cultural heritage are

1

Page 12: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

2

6Kegiatan ini juga sekaligus untuk mempromosikan dunia pariwisata Jakarta di

mata nasional maupun Internasional.

Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut kembali

jalinan silaturrahim yang terganggu dan akan melekat lebih kuat ikatan

persaudaraan, sehingga pada saatnya akan dapat memperkokoh persatuan dan

kesatuan bangsa.

Selain itu melalui kegiatan spesifik Lebaran Betawi juga dimaksudkan

menggali dan menghidupkan kembali tradisi berlebaran masyarakat Betawi yang

dalam beberapa tahun belakangan ini cenderung mengalami penurunan eksistensi

sebagai dampak negatif globalisasi.

Lebaran Betawi merupakan tradisi budaya Betawi usai lebaran dengan

melakukan hantaran atau antaran. Hantaran tersebut berupa pemberian atau hadiah

dari yang lebih muda kepada yang lebih dituakan. “Hantaran itu isinya segala

macam makanan khas Betawi. Nilai yang terkandung adalah silaturahmi, jadi

melalui Lebaran Betawi ini ada hantaran dan silaturahmi dengan seluruh

masyarakat Betawi dan masyarakat lainnya yang hadir di perayaan Lebaran

Betawi tersebut”. Lebaran Betawi ini dimeriahkan dengan berbagai kesenian

Betawi seperti Gambang Kromong4, Keroncong Jakarta5, Wayang Kulit Betawi6,

transmitted from generation by contact of continuity. Lihat Henry Parrtt Fairchild (ed). 1962, Dictionary of Sociology, Paterson, New Jersey: Littlefield Adams & Co., hlm. 322

4 Nama musik gambang kromong diambil dari nama alat musiknya yaitu gambang dan kromong. Dua alat musik ini dalam orkes gambang kromong sangat dominan dibanding alat musik lainnya. Selain gambang dan kromong alat musiknya ialah kongahyan, tehyah, sokong, gendang, kempul, gong, gong enam kecrek dan ningnong. Konghyan, tehyah dan sokong adalah alat musik gesek.

Mulanya orkes gambang kromong merupakan kegiatan masyarakat Cina saja. Setelah pemberontakan Cina tahun 1740, banyak masyarakat Cina melarikan diri ke semua penjuru Batavia sampai ke Tangerang, Bekasi dan Bogor. Setelah masa pemberontakan itulah proses masa pembauran Cina dan Betawi dimulai. Banyak orang Cina yang kawin dengan orang Betawi dan kemudian memeluk agama Islam. Namun umumnya mereka tetap menganut adat-istiadat serta kepercayaan leluhurnya. Akhirnya hobi orang Cina bermain musik gambang kromong diikuti pula oleh orang Betawi.

Page 13: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

3

Orkes Melayu7, Onde-ondel8 dan hiburan Layar Tancap9. Selain kesenian Betawi,

Lebaran Betawi juga dimeriahkan dengan sajian-sajian khas kuliner Betawi

Sampai awal abad ke-20, lagu gambang kromong masih dalam bahasa Cina. Baru pada

dasawarsa pertama abad ke-20 retepertoar lagu gambang kromong diciptakan dalam bahasa Betawi. Kepala Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Propinsi DKI Jakarta, Ragam Budaya Betawi Propinsi DKI Jakarta, (Jakarta, 2002), Cet ke-1

5 Kampung Tugu di kelurahan Tugu, Semper, kecamatan Clincing, Jakarta Utara telah ada sejak jaman prasejarah. Hasil penggalian arkeologi menemukan pecahan gerabah dan manik-manik yang diperkirakan dari jaman neolitikum. Pada abad ke-5 Masehi raja Purnawaman dari kerajaan Tarumanagara membuat kampung Tugu menjadi penting. Raja Purnawaman membuat saluran irigasi melewati kampung Tugu. Cerita ini diketahui dari prasasti Tugu, karena diletakan di kampung Tugu.

Abad ke-17 pemerintah Belanda mejadikan kampung Tugu, Jakarta Utara sebagai tempat pemukiman bagi orang Portugis. Orang Portugis yang ditampung di kampung Tugu ini adalah tawanan perang. Akhirnya orang Portugis tinggal dikampung Tugu sampai turun temurun. Keturunan Portugis ini disebut Mestizo. Orang Mestizo ini menggunakan nama keturunan mereka seperti, Abraham, Andreas, Coernelis, Michielis, Salomons, Saymons, Quiko dan Browne.

Orang Mestizo senang berkesenian. Kesenian yang mereka lahirkan salah satunya adalah keroncong yang dikenal dengan nama Keroncong Tugu. Keturunan Portugis menciptakan Keroncong Tugu. Orang Betawi menciptakan Keroncong Kemayoran. Musik keroncong berasal dari suara keroncong. Suara keroncong ini dikeluarkan oleh sebuah alat musik petik yang berbentuk gitar dengan ukuran kecil. Alat musik ini pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Portugis. Kepala Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Propinsi DKI Jakarta, Ragam Budaya Betawi Propinsi DKI Jakarta, (Jakarta, 2002), Cet ke-1

6 Wayang kulit Betawi berhubungan dengan penyerangan tentara Sultan Agung dari Mataram ke Batavia. Peristiwa ini terjadi pada saat Batavia dipimpin oleh Gubernur Jenderal Jaan Pieterszoon Coen. Atas dari itu wayang kulit Betawi mempunyai persamaan dengan wayang kulit Jawa Tengah.

Walaupun ada persamaan, tapi antara wayang kulit Betawi dengan wayang kulit Jawa Tengah tetapi ada perbedaan. Di Jawa Tengah wayang kulit dibina dan dikembangkan oleh pihak kraton, maka wayang kulit Jawa Tengah harus mengikuti pakem yang telah ada. Wayang kulit Betawi lebih merakyat, sederhana, polos dan mengembangkan keakraban dengan penontonnya. Wayang kulit Betawi sering pula membawakan lakon atau cerita bukan berasal dari kitab Mahabrata dan Ramayana. Ia menampilkan lakon kehidupan sehari-hari. Hal itu didukung oleh penggunaan bahasa Betawi, khususnya bahasa Betawi Ora. http:// www. Kampungbetawi.com

7 Orkes Melayu sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik dangdut. Yang asli menggunakan alat musik seperti gitar akustik, akordeon, rebana, gambus dan suling, bahkan gong. http://www.id.wikipedia.org

8 Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa. Ondel-ondel yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar 2,5 m dengan garis tengah 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipukul dari dalarnya. Bagian wajah berupa topeng atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki dicat dengan warna merah, sedang yang perempuan dicat dengan warna putih. Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta-pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel ternyata masih tetap bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta. http://www.id.wikipedia.org

9 Layar tancep isinya film-film berlatar belakang Betawi seperti film Benjamin , Sipitung.

Page 14: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

4

seperti nasi uduk, pecak gurame, gabus pucung, sayur asem, kerak telor, wajik

dodol. Kemudian Tape Uli, Geplak, Cendol, Salak dan Bir Pletok.10

Untuk itu acara Lebaran Betawi ini akan diselenggarakan secara kreatif,

inovatif, menarik, familiar, berkesan dan monumental melalui pendekatan

kegiatan yang terencana, terarah, terpadu, terukur, menyeluruh, kebersamaan dan

partisipatif.

Konsep dan filosofi kegiatan ini adalah membangkitkan kembali

kesadaran kita semua sebagai penduduk Jakarta bahwa masyarakat Betawi

memiliki khasanah budaya yang sangat kaya, memiliki daya tarik dan mampu

bersaing dengan khasanah budaya daerah lain di Indonesia seperti, Jogjakarta,

Solo, Cirebon atau Banten, yang memiliki tradisi syawalan atau lebaran ketupat.11

Namun pada Lebaran Betawi ini mempunyai keunikan yaitu adanya pameran

geplak raksasa yang ditampilkan pada Lebaran Betawi.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka Lebaran Betawi berupaya

mengangkat kekayaan budaya yang terdiri atas ragam kesenian, kuliner,

pertunjukan, tradisi atau kebiasaan hidup masyarakat Betawi yang mungkin

sebagian sudah jarang kita temui lagi saat ini. Dahulu di tanah Betawi sistem

kekeluargaan dan kekerabatannya sangat kuat, apalagi saat berlebaran atau hari

raya. Diantaranya ada istilah “Kebo Paketan” atau “Andilan” yaitu memotong

hewan kerbau menjelang hari raya yang dibeli secara kolektif oleh masyarakat

semacam arisan atau koperasi, atau “dodol paketan” yaitu kue dodol yang dibuat

10 Bir pletok adalah minumam penyegar yang dibuat dari campuran beberapa rempah-

rempah, yaitu Jahe, Daun Pandan Wangi dan Serai. Minuman tradisional ini dikenal di kalangan etnis Betawi. Agar warnanya lebih menarik, orang Betawi biasanya menggunakan tambah kayu secang, yang akan memberikan warnah Merah bila diseduh dengan air panas. http://www.id.wikipedia.org

11 Muhammad Salahuddien, “Istilah Seputar Lebaran”, http://netSain.com. Diakses pada 12 April 2010.

Page 15: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

5

dengan biaya yang ditanggung secara kolektif mengingat proses pembuatan dodol

membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang lebih besar daripada membuat kue

lainnya.12

Oleh karena itu Lebaran Betawi mencoba mengangkat kembali nilai-nilai

positif masyarakat Betawi yang dapat dijadikan tauladan atau tuntunan bagi

generasi muda saat ini sekaligus sebagai upaya melestarikan tradisi masyarakat

Betawi. Gagasan pelaksanaan Lebaran Betawi ini berasal dari BAMUS Betawi

yang telah mendapat kesepakatan dan restu dari gubernur, wakil gubernur, dan

sekda. Kegiatan perayaan Lebaran Betawi pada BAMUS Betawi tidak akan

pernah terlepas dari komunikasi. Komunikasi adalah persyaratan kehidupan

manusia. Kehidupan manusia akan hampa atau tidak ada kehidupan sama sekali

apabila tidak ada komunikasi, interaksi antar manusia baik secara perorangan,

kelompok atau organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan

malakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan

reaksi yang dilakukan manusia ini dalam ilmu komunikasi disebut sebagai

tindakan komunikasi.13 Dalam istilah yang sederhana, komunikasi adalah proses

penyampaian pengertian anatar individu.14 Di era tatanan informasi baru (new

information order) kedudukan komunikasi yang semula dianggap “sepele”

menjadi sangat penting.15 Komunikasi adalah proses yang mana suatu ide

12 Facebook Forum Betawi Rempug (FBR) SEJABODETABEK, diakses pada 12 April

2010 5 T.A. Latief Rosyidi, Dasar-Dasar Rhetorika Komunikasi dan Informasi, (Medan,

1985). Cet ke-1, h. 48 14 Frazier Moore, Hubungan Masyarakat. Prinsip, Kasus dan Masalah. (Bandung: Rosda

Karya, 1987) 15 Ilham Prisgunanto, Praktik Ilmu Komunikasi. Dalam Kehidupan Sehari-hari. (Jakarta

Selatan: Teraju, 2004). h, ix

Page 16: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

6

dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih dengan maksud

mengubah prilaku.16

Wilbrum Scrhamm memberikan predikat manusia sebagai The

Communication Animal, artinya tanpa komunikasi manusia akan jatuh derajatnya

pada tingkat yang rendah dalam kehidupan di dunia. Komunikasi merupakan

dasar dari eksistensi suatu masyarakat dan menentukan pula struktur

masyarakatnya. Hubungan antar manusia didasarkan pada komunikasi ini.

Komunikasi merupakan mekanisme ataupun alat dalam pengoperan rangsangan

yang memiliki arti dalam masyarakat.17

Apalagi jika individu tersebut melakukan komunikasi dalam sebuah

organisasi, yang notabennya organisasi merupakan kumpulan orang yang

memiliki tujuan yang sama dan tenaga kerja dalam sebuah organisasi tersebut

memiliki keragaman dalam hal gender, ras, dan etnis.

Komunikasi sangatlah penting dalam sebuah organisasi, dengan proses

komunikasi yang dilakukan setiap pekerja dalam sebuah organisasi akan

memudahkan pimpinan maupun bawahan saling mengetahui konsep-konsep,

perasaan-perasaan, dan harapan-harapan dari anggota organisasi. Hal ini juga

diorientasikan untuk menjaga stabilitas kinerja sebuah organisasi tersebut.

Dalam meningkatkan kinerja dalam suatu organisasi, komunikasi menjadi

salah satu bagian penunjang keberhasilan dalam mencapai keberhasilan

organisasi. Komunikasi antara pegawai dalam sebuah organisasi bukan hanya

sekedar suatu proses tukar menukar pesan atau pendapat saja, akan tetapi

16 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005). h,

26 17 Phil. Astrid S. Susanto, Filsafat Komunikasi. (Bandung: Binacipta, 1992). Cet. Ke-4, h.

1

Page 17: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

7

komunikasi itu merupakan suatu proses yang dapat mengubah pendapat, sikap dan

tingkahlaku kepegawaian dalam organisasi.

Pada tahun 1982 berdirilah suatu wadah yang diberi nama Badan

Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat BAMUS Betawi. Organisasi ini

merupakan gabungan dari sejumlah organisasi kebetawian antara lain Ikatan

Warga Jakarta (IWARDA), Persatuan Masyarakat Muhammad Husni Thamrin

(PERMATA MHT), Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Persatuan Wanita

Betawi (PWB), Ikatan Keluarga Anak Jakarta (IKB ANDA), Kesatuan Mahasiswa

Betawi (KMB), Kerukunan Msyarakat Jakarta Asli dan lainnya.18

Dalam musyawarah besar BAMUS Betawi pada tahun 1990 organisasi ini

menyatakan diri sebagai mekanisme sentral19 masyarakat Betawi dalam berbagai

aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan sebagai wadah

bermusyawarah masyarakat Betawi baik yang bergabung dalam organisasi

kemasyarakatan, yayasan, lembaga dan segenap potensi Betawi.20 Dibentuknya

BAMUS Betawi ini dilandasi oleh keinginan dari masyarakat Betawi sendiri

untuk meningkatkan citra dan posisi masyarakat Betawi pada kehidupan

bermasyarakat di tingkat nasional.

Badan Musyawarah (BAMUS) Betawi menjadi salah satu instansi yang

sangat penting guna meningkatkan dan membangun Jakarta, serta

mengembangkan budaya Betawi sebagai upaya pengkayaan khazanah budaya

bangsa dengan Lembaga Kebudayaan Betawi sebagai ujung tombaknya.21

18 Dewan Pengurus BAMUS Betawi, Hasil-Hasil Musyawarah Besar Badan Musyawarah

Masyarakat Betawi, (Jakarta: 1990), h. 85 19 Mekanisme sentral adalah wadah yang mengkoordinir organisasi dibawahnya. 20 Dewan Pengurus BAMUS Betawi, Hasil-Hasil Musyawarah…., h 44-45 21 Azis Khafia, Dari Betawi untuk Indonesia, (Jakarta: Forum Bersama Untuk Satu,

2009), hlm.31-33

Page 18: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

8

Sewajarnya Badan Musyawarah (BAMUS) Betawi memilki kinerja yang baik

dalam organisasinya, dan hal ini tidak terlepas dari peran ketua Badan

Musyawarah (BAMUS) Betawi dalam melaksanakan tugasnya memimpin para

pegawainya dalam menjalankan program-program Bamus Betawi dalam

meningkatkan dan membangun Jakarta. Misalnya setiap tahun Badan

Musyawarah (BAMUS) Betawi mempunyai program kegiatan “Lebaran Betawi”

yang mana bertujuan untuk melestarikan salah satu tradisi budaya Betawi. Dalam

kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat Betawi tetapi dihadiri oleh

masyarakat lain yang ikut berpatisipasi dalam kegiatan ini.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Komunikasi Organisasi Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi pada Perayaan Lebaran Betawi.”

B. Pembatasan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat begitu luasnya pembahasan mengenai bentuk-bentuk

komunikasi, maka dalam penulisan skripsi ini hanya dibatasi pada bentuk

komunikasi BAMUS Betawi dalam perayaan Lebaran Betawi tahun 2008-2009.

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan dirumuskan dalam kajian skripsi ini adalah:

Bagaiamana bentuk komunikasi organisasi yang diterapkan BAMUS Betawi

dalam Perayaan Lebaran Betawi 2008-2009?

Page 19: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian dan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui

bentuk komunikasi organisasi Badan Musyawarah Masyarakat Betawi pada

perayaan Lebaran Betawi 2008-2009.

2. Manfaat Penelitian

a. Segi Teoritis

Sebagai bahan rujukan atau referensi tambahan bagi studi komunikasi

organisasi di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya

komunikasi organisasi sosial kemasyarakatan. Selain itu, hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik dalam hal-hal

pembentukan organisasi pelajar yang akan datang.

b. Segi Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para aktivis

organisasi sosial kemasyarakatan dalam pengembangan organisasinya.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan

pendekatan deskriptif analisis yakni suatu cara melaporkan data dengan

menerangkan, memberi gambaran dan mengkualifikasikan serta

menginterpretasikan data yang terkumpul secara apa adanya, setelah itu baru

disimpulkan.

Page 20: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

10

Sengaja penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, karena pada

penelitian ini bertujuan meneliti kualitas komunikasi yang ada didalam organisasi

tersebut. Dengan menggunakan penelitian kualitatif, penelitian ini diharapkan

dapat menghasilkan penelitian yang deskriptif mengenai permasalahan yang

dikaji, secara tersusun berdasarkan data dan prilaku-prilaku yang diamati.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian merupakan lembaga atau orang (informan) yang

sedang diteliti. Dalam hal ini yang dimaksudkan subyek dalam penelitian ini

adalah beberapa informan yakni wakil ketua umum Badan Musyawarah

Masyarakat Betawi, ketua 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi, dan Wakil

sekertaris Jenderal umum II Badan Musyawarah Masyarakat Betawi. Adapun

objek penelitian adalah apa yang akan diteliti. Dalam hal ini objek dalam

penelitian ini adalah bentuk komunikasi organisasi Badan Musyawarah

Masyarakat Betawi pada Perayaan Lebaran Betawi.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang peneliti gunakan adalah kantor organisasi

Badan Musyawarah Masyarakat Betawi yang berlokasi di jalan Suryopranoto No.

8 Jakarta Pusat sebagai tempat kegiatan yang dilakukan Badan Musyawarah

Masyarakat Betawi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Data-data awal akan dikumpulkan dari sejumlah sumber referensi

tertulis, baik berupa buku, artikel maupun sumber-sumber tulisan ilmiah lainnya

yang bersangkutan dengan judul penelitian yang akan diteliti.

Page 21: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

11

Data-data yang telah berhasil disimpulkan tersebut pada akhirnya akan

melalui proses analisis yang kemudian digabungkan hingga menjadi tulisan yang

tersusun dan siap dikaji secara lebih mendalam.

Sesuai dengan metodologi yang akan digunakan yakni penelitian

kualitatif, maka data akan dikumpulkan melalui:

a. Observasi, penulis berusaha mengumpulkan data dengan melakukan

pengamatan langsung seperti mengamati dengan seksama apa-apa saja

dilakukan dan mengikuti aktivitas pegawai-pegawai Badan Musyawarah

Masyarakat Betawi secara langsung sehingga akan mendapatkan data-

data yang akurat serta dapat dijadikan bahan materi penelitian.

b. Wawancara, penulis berusaha mengumpulkan data dengan melakukan

wawancara dengan nara sumber terdiri dari Wakil Ketua Umum Badan

Musyawarah Masyarakat Betawi, Ketua 1 Badan Musyawarah

Masyarakat Betawi, dan Wakil Sekertaris Umum II Badan Musyawarah

Masyarakat Betawi. Jawaban dari wawancara tersebut dicatat atau

direkam dengan alat perekam (tape recorder).

c. Dokumentasi, sumber datanya adalah mengenai hal-hal yang terkait

dengan penelitian, baik berupa catatan, buku, atau berkas-berkas yang

ada dalam organisasi tersebut.

5. Sumber Data

a. Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti.

Untuk itu pengumpulan data primer dilakukan dengan mengadakan

wawancara, observasi dan penelusuran dokumen yang akan dilakukan

penulis terhadap kepengurusan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi.

Page 22: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

12

b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh penulis dari buku-buku,

artikel dan bahan informasi lainnya yang berkaitan dengan masalah

penelitian.

6. Teknik Analisa Data

Dari data yang dikumpulkan, kemudian dianalisis dan

diinterpretasikan. Adapun metode yang penulis gunakan adalah menggunakan

metode analisis deskriptif, maksudnya adalah cara melaporkan data dengan

menerangkan, dan memberi gambaran mengenai data yang terkumpul secara apa

adanya dan kemudian data tersebut disimpulkan.

E. Tinjauan Kepustakaan

Dari pengamatan penulis di lingkungan UIN Jakarta, khususnya Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, jurusan Komunikasi Penyaiaran Islam

penulis belum menemukan penelitian mengenai “Bentuk Komunikasi Organisasi

Badan Musyawarah Masyarakat Betawi pada Perayaan Lebaran Betawi.” Peneliti

hanya menemukan tiga bentuk penelitian yang menggunakan kata komunikasi

organisasi dalam judul penelitiannya, di antaranya dilakukan oleh Shifaan

Imanuddin. Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan judul penelitian “Hubungan Komunikasi Organisasi Dengan peningkatan

Kinerja Pegawai di MTs Pembangunan UIN Jakarta”, yang penelitian ini

dilakukan pada tahun 2007, pembahasan skripsi ini hanya mengukur peningkatan

kinerja pegawai. Hayustiro Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul penelitian “Komunikasi Organisasi Di Badan

Perencanaan Pembangunan Kabupaten Bogor”, yang penelitian ini dilakukan pada

Page 23: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

13

tahun 2008, skripsi ini menjelaskan terhadap penggunaan media dan non media

dalam sebuah organisasi. Eska Ariyati. Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul penelitian “Komunikasi Organisasi

Dalam Pengembangan Kepemimpinan di SMU Muhamdiah 4 Jakarta”, yang

penelitian ini dilakukan pada tahun 2009. Skripsi ini menjelaskan metode dan

materi untuk mengembangkan kepemimpinan para anggota Ikatan Pelajar

Muhamdiyah. Dari pengamatan mengenai tiga bentuk penelitian mengenai

komunikasi organisasi yang telah dilakukan oleh mahasiswa UIN Jakarta

terdahulu, lebih menekankan terhadap bentuk efek dari hubungan dua bentuk

variabel dan menekankan pada penggunaan media, namun belum adanya

penelitian mengenai perayaan Lebaran Betawi dalam sebuah organisasi.

Tinjauan tersebut tampaknya masih memungkinkan bagi penulis untuk

menulis skripsi berjudul “Bentuk Komunikasi Organisasi BAMUS Betawi pada

Perayaan Lebaran Betawi”.

F. Sistematika Penulisan

BAB 1 Pendahuluan

Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi

Penelitian, Tinjauan Pustakaan, Sistematika Penulisan.

BAB II Tinjauan Teoritis

Pengertian Komunikasi Organisasi, Fungsi Organisasi,

Bentuk-Bentuk Organisasi, Pengertian dan Sejarah

Page 24: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

14

Lahirnya Lebaran Betawi, Tujuan Pelaksanaan Lebaran

Betawi, Agenda Utama Lebaran Betawi.

BAB III Gambaran Umum Organisasi BAMUS Betawi

Latar Belakang Sejarah Berdirinya BAMUS Betawi, Visi

dan Misi BAMUS Betawi, Tujuan BAMUS Betawi,

Struktur Organisasi BAMUS Betawi, Program Kerja

BAMUS Betawi.

BAB IV Lebaran Betawi: Bentuk Komunikasi Organisasi

BAMUS Betawi dalam Perayaan Lebaran Betawi.

Bentuk Komunikasi Internal BAMUS Betawi, Bentuk

Komunikasi antara BAMUS Betawi dengan Ormas-Ormas

Betawi, Bentuk Komunikasi Bamus Betawi dengan Panitia

Pelaksana dan Masyarakat, Bentuk Komunikasi BAMUS

Betawi dengan Pemerintahan Daerah DKI Jakarta.

BAB V Penutup

Kesimpulan dan Saran-Saran.

Page 25: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Komunikasi Organisasi

1. Pengertian Komunikasi Organisasi

Menurut Onong Uchyana Effendy, pengertian komunikasi adalah

proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberitahukan atau merubah sikap, pendapat atau prilaku, baik langsung secara

lisan maupun tak langsung melalui media.22 Sedangkan pengertian organisasi

adalah kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai

tujuan bersama.23

Komunikasi menurut istilah yaitu proses kegiatan manusia yang

diungkapkan melalui bahasa lisan dan tulisan, gambar-gambar, isyarat, bunyi-

bunyian dan bentuk kode lain yang mengandung arti dan dimengerti oleh orang

lain.24 Ahli komunikasi Katz dan Khan menegaskan bahwa komunikasi adalah

suatu proses sosial yang mempunyai relevansi terluas didalam memfungsikan

setiap kelompok, organisasi atau masyarakat.25

Organisasi menurut Everett Rogers adalah suatu sistem individu

yang stabil yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama lewat

suatu struktur hirarki dan pembagian kerja.26 Sedangkan Sondang P. Siagian

menyatakan organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau

lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, dan terikat secara formal

22 Onong Uchyana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2000), Cet. Ke-4 h.4

23 Onong Uchyana Effendy, Dinamika……, h. 803. 24 YS. Gunadi, Himpunan Istilah Komunikasi (Jakarta: Grasindo, 1998), h. 69. 25 Daniel Katz dan Robert L. Khan, The Social Psychology of Organization (New York:

Wiley, 1996), h. 223. 26 Mifta Thoha, Prilaku Organisasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), Cet Ke-

13, h. 162.

15

Page 26: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

16

dalam satu ikatan hirarki di mana selalu terdapat hubungan antara seseorang atau

sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang

yang disebut bawahan.27

Oganisasi juga dapat disebutkan sebagai sekumpulan orang yang

tunduk pada kesepakatan bersama untuk mengadakan kerjasama dan interaksi

guna mencapai tujuan bersama, dalam rangka keterbatasan sumberdaya manusia

dan sumber materil.

Pengertian komunikasi organisasi menurut ahli komunikasi

Redding dan Sanborn seperti dikutip Arni Muhammad mengatakan bahwa

komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam

organisasi yang kompleks.28

Sedangkan Zelko dan Dance seperti dikutip Arni Muhammad

mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang paling

tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal.29

Kemudian bersama Lesikar, mereka menambahkan satu dimensi lagi dari

komunikasi organisasi yaitu dimensi komunikasi pribadi diantara sesama anggota

organisasi yang berupa pertukaran secara informasi mengenai informasi dan

perasaan diantara sesama anggota organisasi.

Meskipun bermacam-macam persepsi dari para ahli komunikasi

mengenai pengertian dari komunikasi organisasi ini tetapi ada beberapa hal yang

secara umum dapat disimpulkan yaitu:

27 Sondang P. Siagian, Peranan Taf dan Management (Jakarta: Gunung Agung, 1976),

Cet Ke-1, h. 20. 28 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet Ke-8, h.

65. 29 Arni Muhammad, Komunikasi ......., h. 66

Page 27: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

17

a) Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks

yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.

b) Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.

c) Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya,

hubungannya dan keterampilan/skilnya.

Komunikasi sangat berperan dalam suatu organisasi. Karena

organisasi itu sendiri merupakan sekumpulan orang-orang yang selalu

membutuhkan berkomunikasi dengan sesama anggota organisasi untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Apabila ditinjau dari segi proses pencapaian tujuan, akan

terlihat dengan sangat jelas bahwa komunikasi yang efektif menunjukkan

pengaruh yang sangat besar dan bahkan bersifat menentukan.30

Untuk membedakan komunikasi organisasi dengan komunikasi

yang ada di luar komunikasi adalah struktur hirarki yang merupakan karakteristik

dari setiap organisasi. Kalau dalam organisasi dikenal adanya susunan organisasi

formal dan informal, maka komunikasinya pun dikenal dengan komunikasi formal

dan informal. Komunikasi organisasi formal mengikuti jalur hubungan formal

yang tergambar dalam susunan atau struktur organisasi. Adapun komunikasi

informal, arus informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing-

masing pribadi yang ada dalam organisasi tersebut.31

2. Fungsi Organisasi

Organisasi mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah:

a. Memenuhi Kebutuhan Pokok Organisasi

30 Sondang P. Siagian, Organisasi Kepemimpinan dan Prilaku Administrasi (Jakarta:

Gunung Agung, 1985), Cet Ke-3, h. 109. 31 Miftah Thoha, Prilaku ..., h. 163.

Page 28: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

18

Setiap organisasi mempunyai kebutuhan pokok masing-masing

dalam rangka kelangsungan hidup organisasi tersebut. Kadang-kadang

beberapa organisasi memerlukan barang-barang yang berharga, tenaga

kerja yang rajin dan terampil, gedung yang bersih dan lengkap

peralatannya. Semua ini merupakan tanggung jawab anggotalah yang

membantu organisasi dalam menentukan barang-barang yang

diperlukan.32

b. Mengembangkan Tugas dan Tanggung Jawab

Kebanyakan organisasi bekerja dengan bermacam-macam standar

etis tertentu. Ini berarti bahwa organisasi harus hidup sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan oleh organisasi maupun standar

masyarakat dimana organisasi itu berada. Standar ini memberikan

organisasi satu set tanggung jawab yang harus dilakukan oleh para

anggota organisasi, baik itu ada hubungannya dengan produk yang

mereka buat maupun tidak. Selain adanya tanggung jawab yang karena

adanya standar yang perlu diikuti ada pula tanggung jawab yang

diberikan oleh pemerintah berupa undang-undang.33

c. Memproduksi Barang atau Orang

Fungsi utama dari organisasi adalah memproduksi barang atau

orang sesuai dengan jenis organisasinya. Semua organisasi mempunyai

produknya masing-masing. Efektivitas proses produksi banyak

tergantung kepada ketepatan informasi. 34

32 Arni Muhammad, Komunikasi…, h. 32 33 Arni Muhammad, Komunikasi…, h. 33 34 Arni Muhammad, Komunikasi...., h .33

Page 29: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

19

Orang-orang dalam organisasi harus mendapatkan dan

mengirimkan informasi kepada bagian-bagian yang memerlukannya

sehingga aktivitas organisasi berjalan dengan lancar. Penyampaian dan

pemeliharaan informasi memerlukan proses komunikasi. Oleh karena itu

informasi juga tergantung kepada keterampilan berkomunikasi.35

d. Mempengaruhi atau dipengaruhi orang

Sebenarnya suatu organisasi digerakkan oleh orang. Orang yang

membimbing, mengelola, mengarahkan dan menyebabkan pertumbuhan

organisasi. Orang yang memberikan ide-ide baru, program baru dan arah

yang baru.36

Orang sebagai anggota organisasi maupun sebagai pemakai jasa

organisasi, dipengaruhi oleh organisasi. Sebaliknya organisasi juga

dipengaruhi oleh orang. Suksesnya suatu organisasi tergantung kepada

kemampuan dan kualitas anggotanya dalam melakukan aktivitas

organisasi.

Agar suatu organisasi dapat terus berkembang organisasi

hendaknya memilih anggota organisasi yang diperlukannya yang

mempunyai kemampuan yang baik dalam bidangnya dan juga

memberikan kesempatan kepada seluruh anggota untuk mengembangkan

diri mereka masing-masing.37

3. Bentuk-Bentuk Komunikasi Organisasi

Komunikasi dalam organisasi tidak terlepas dari bentuk komunikasi

internal dan komunikasi eksternal. Betapa pentingnya komunikasi internal dalam

35 Arni Muhammad, Komunikasi…, h. 33 36 Arni Muhammad, Komunikasi…, h. 34 37 Arni Muhammad, Komunikasi...., h. 35

Page 30: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

20

membina manusia dalam suatu organisasi, dimana masing-masing individu

anggota organisasi memiliki berbagai kepentingan, namun menjadi suatu kesatuan

dengan adanya kepentingan bersama.

Deddy Mulyana, menawarkan lingkup kajian berkomunikasi

organisasi sebagai berikut: komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi,

bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang

lebih besar dari pada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi sering kali

melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi, dan ada kalanya

juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur

organisasi, yakni komunikasi kebawah, komunikasi keatas dan komunikasi

horizontal. Sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur

organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk gossip.38

a. Komunikasi Internal

Komunikasi internal adalah pertukaran gagasan diantara para

administrator dan karyawan mereka dalam suatu perusahaan atau jawatan

tersebut, lengkap dengan strukturnya yang khas (organisasi), dan pertukaran

gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam suatu perusahaan atau

jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi dan

manajemen).

Atau penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan

yang terjadi di dalam suatu ruang lingkup organisasi yang berstruktur.

38 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000), h. 75.

Page 31: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

21

a) Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal terdiri dari downward communication dan

upward communication. Downward communication adalah informasi

yang berlangsung secara formal dari seseorang yang memiliki wewenang

atau kedudukan lebih tinggi (atasan) kepada orang lain yang

kedudukannya lebih rendah (bawahan).

Upward communication adalah komunikasi yang mengalir dari

tingkat bawah ke tingkat atas sebuah organisasi, dan mencakup kotak

saran, pertemuan kelompok dan prosedur keluhan.

b) Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal adalah komunkasi yang mengalir melintas

berbagai fungsi dalam organisasi.39 Bentuk komunikasi ini diperlukan

untuk mengkoordinasi berbagai fungsi organisasi.

Komunikasi horizontal adalah berbagai informasi diantara

rekan sejawat dalam unit pekerjaan yang sama.40

c) Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal adalah komunikasi saling melintasi fungsi

dan tingkat dalam organisasi. Hal ini penting dalam situasi dimana

anggota tidak dapat berkomunikasi lewat saluran ke atas, ke bawah, atau

pun horizontal.

Dimensi komunikasi internal dapat diklafikasikan menjadi dua jenis,

yakni:

39 FX Suwarto, Prilaku Keorganisasian (Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atmajaya,

1999), h. 83. 40 Yenny Ratna Suminar, dkk, Komunikasi Organisasional (Jakarta: Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka, 2004), h. 4.7.

Page 32: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

22

1) Komunikasi Interpesonal

Komunikasi interpersonal yaitu proses pertukaran informasi diantara

seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang

yang dapat langsung diketahui balikannya.

Redding mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi

reaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.41

Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara

tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain

secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal.42

Komunikasi antar pribadi ialah komunikasi yang berlangsung antar dua

orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan R. Wayne Pace

(1979) seperti dikutip Hafied Cangara bahwa “Interpersonal Communication is

communication involing two or more people in face to face setting”.43

2) Komunikasi Kelompok Kecil

Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung

antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana anggotanya saling

berinteraksi satu sama lainnya.44

Menurut Shaw (1976) ada enam cara untuk mengidenfikasi suatu

kelompok. Berdasarkan hal itu kita bias mengatakan bahwa komunikasi kelompok

kecil adalah suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain,

memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa

tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka.

41 Arni Muhammd, Komunikasi..., h. 159. 42 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi... h. 81. 43 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),

h. 32. 44 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu......, h. 33.

Page 33: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

23

Jika salah satu dari komponen ini hilang individu yang terlibat tidaklah

berkomunikasi dalam kelompok kecil.45

b. Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal ialah komunikasi antara pimpinan organisasi

dengan khalayak di luar organisasi. Komunikasi eksternal terdiri dari dua

jalur secara timbal balik, yakni komunikasi dari organisasi kepada khalayak

dan dari khalayak dengan organisasi.

a) Komunikasi dari organisasi kepada khalayak

Komunikasi dari organisasi kepada khalayak pada

umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa

sehingga khalayak merasa ada keterlibatan, setidak-tidaknya ada

hubungan batin. Kegiatan ini sangat penting dalam usaha

memecahkan masalah jika terjadi tanpa diduga.

b) Komunikasi dari khalayak kepada organisasi

Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan

umpan balik sebagai efek dari kegiatan komunikasi yang dilakukan

oleh organisasi. Jika informasi yang disebarkan kepada khalayak itu

menimbulkan efek yang sifatnya kontrofesial (menyebabkan adanya

pro dan kontra dikalangan khalayak), maka disebut opini publik.

Opini publik sering kali merugikan organisasi, karena harus

diusahakan agar segera dapat diatasi, dalam arti kata tidak

menimbulkan permasalahan.

45 Arni Muhammad, Komunikasi... h. 182.

Page 34: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

24

B. Lebaran Betawi

1. Pengertian dan Sejarah Lahirnya Lebaran Betawi

1.1 Pengertian Lebaran Betawi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kata

“lebaran” sebagai “hari raya ummat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawwal

setelah menjalankan ibadah puasa di bulan sebelumnya (Ramadhan)”. Hari raya

ini disebut dengan Idul Fitri, sedangkan lebaran besar adalah istilah untuk

menandai hari raya Idul Adha atau disebut juga Lebaran Haji.46

Dalam tradisi masyarakat Betawi dikenal ada istilah lebaran, yakni

Lebaran Idul Fitri, Lebaran Haji (Idul Adha) dan Lebaran Yatim yang dirayakan

setiap tanggal 10 Muharam. Dari ketiga istilah tersebut dikenal juga lebaran ala

Betawi. Lebaran ini sejatinya cuplikan Lebaran Idul Fitri. Cuplikannya memiliki

ciri khas hantaran dan antaran. Hantaran dan antaran adalah sebuah tradisi

memberikan hadiah dari seorang anak kepada orang tua, adik kepada kakak

(abang atau mpok), murid kepada guru, intinya dari yang lebih muda kepada yang

lebih tua. Hadiah atau pemberian bisa berupa makanan tradisional Betawi, seperti,

wajik, dodol, uli, geplak dan lain-lain.47

Sebagian kelompok orang jawa beranggapan istilah “lebaran”

berasal dari ungkapan bahasa Jawa “wis bar (sudah selesai)”, maksudnya sudah

selesai menjalankan ibadah puasa. Kata “bar” sendiri adalah bentuk pendek dari

kata “lebar” yang artinya “selesai”. Bahasa Jawa memang suka memberikan

akhiran “an” untuk suatu kata kerja. Misalnya asal kata “bubar” yang diberi

akhiran “an” menjadi “bubaran” yang umumnya menjadi berkonotasi jamak. Kata

46 Muhammad Salahuddien, “Istilah Seputar Lebaran”, http://netSain.com. Diakses pada 12 April 2010.

47 Berita Jakarta Com, dikutip 16 Oktober 2009

Page 35: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

25

“bubar” sendiri adalah bentuk populer atau rendah dari kata “lebar”. Seperti

diketahui Bahasa Jawa mengenal tingkatan bahasa yang berbeda dan berlaku

untuk kelompok masyarakat tertentu. kata “bubar” dan “lebar” maknanya sama,

tetapi kata “bubar” digunakan oleh masyarakat awam, sedangkan kata “lebar”

digunakan oleh para priyayi (bangsawan), sebagai istilah yang lebih halus atau

sopan.48

Jadi ungkapan “wis bar” bentuk singkat ungkapan “wes bubar”

yang berlaku untuk masyarakat awam. Sedangkan ungkapan “sampun lebar”

digunakan oleh golongan mayarakat yang lebih tinggi tingkatan sosialnya.

Selanjutnya kata “lebar” diserap ke dalam Bahasa Indonesia dengan akhiran “an” ,

sehingga menjadi istilah umum yang kita kenal sekarang yaitu “lebaran”. Artinya

perayaan secara bersama dengan handai taulan setelah selesai menjalankan ibadah

puasa. Namun yang banyak menggunakan istilah “lebaran” adalah masyarakat

Betawi. Menurut masyarakat Betawi istilah “lebaran” berasal dari kata “lebar”

yang maknanya “luas” yaitu sebagai gambaran keluasan hati setelah keberhasilan

menuntaskan ibadah selama bulan suci Ramadhan dan kegembiraan dalam

menyambut perayaan hari kemenangan dan karena bersilaturahim dengan sanak

saudara dan handai taulan.49

Pada bulan syawwal banyak dilakukan ritual budaya “lebaran”

yaitu berkumpulnya handai taulan untuk saling memaafkan yang umumnya

diselenggarakan melalui acara yang dirayakan secara besar-besaran mengundang

sebanyak–banyaknya kerabat atau kelompok-kelompok pergaulan masyarakat.

48 Muhammad Salahuddien, “Istilah Seputar Lebaran”, http://netSain.com. Diakses pada

12 April 2010. 49 Muhammad Salahuddien, “Istilah Seputar Lebaran”, http://netSain.com. Diakses pada

12 April 2010.

Page 36: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

26

Bahkan bagi kalangan pejabat atau pemimpin tokoh masyarakat dikenal istilah “

open house” dimana setelah sholat Idul Fitri para pemuka masyarakat dan seluruh

anggota keluarganya bersiap diri di rumah untuk menerima kunjungan anak buah,

relasi dan masyarakat umum. Tujuannya sekedar bersalam-salaman, bermaaf-

maafan.

Dari segi budaya, lebaran dimaknai sebagai kesempatan untuk

silaturahim, saling memaafkan dan mempererat pertalian kekeluargaan serta

kekerabatan yang ini diyakini akan mampu menciptakan keharmonisan dan

meningkatkan kerukunan diantara sesama di dalam masyarakat. Upaya ini

dipahami karena suku bangsa Indonesia memang amat erat persaudaraannya.

Sehingga momentum “lebaran” dipandang sebagai suatu tuntunan ajaran agama,

bagian dari ritual sekaligus sarana melestarikan budaya.

1.2 Sejarah Lebaran Betawi

Menurut JJ Rizal lebaran secara umum terjadi pada tahun 1929 di

lapangan pergerakan politik nasional banyak terjadi kekalutan karena kerisis

ekonomi dunia yang dampaknya sampai ke Hindia Belanda begitu

menyengsarakan rakyat dan pemerintah Hindia Belanda malah menerapkan

peraturan yang semakin menambah kesengsaraan rakyat. Sementara itu Politieke

Inlichtingendienst (PID) atau Dinas Intelejen Politik merajalela membungkam

kaum pergerakan. Hindia Belanda menjadi Politie Staat atau Negara Polisi.50

Dalam situasi krisis ekonomi dan politik pergerakan nasional itulah

lebaran tahun 1929 dijadikan momentum politis. Java Bode di halaman muka

memberitakan umat Islam di Jakarta untuk pertama kali mengadakan sembahyang

50 JJ. Rizal, “Menemukan makna Tradisi Lebaran”, dalam Majalah Jendela Betawi, Edisi

I Lebaran h. 5

Page 37: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

27

Idul Fitri di lapangan terbuka koningsplein (Gambir). Selain merupakan

perlambangan kepercayaan akan filosofi doa perlu di samping ikhtiar ekonomi

dan politik, para tokoh pergerakan nasional menjadikannya momentum bertemu

dan menguatkan semangat rakyat, sekaligus menghayati deritanya. Semoga

lebaran menghantar rakyat Indonesia sampai di ujung menang dan sejahtera lahir

batin. Membawa kemasa depan yang baik. Tidak itu saja, sebagai simbolisasi

keinginan zaman baru, rakyat mengganti kartu lebaran yang beredar pertama kali

tahun 1927 dengan gambar orang berperahu sambil mengibarkan bendera Belanda

dengan desain baru yang lebih sesuai semangat zaman.51

Ridwan Saidi dalam orang Betawi dan Mordernisasi Jakarta

meriwayatkan bahwa koningsplein menjadi pusat sholat Id di Jakarta sampai

dengan penduduk Jepang ketika lapangan itu berganti nama menjadi Ikada. Tahun

1942, kemenangan yang diharapkan memang hadir. Belanda dilibas lars militer

Jepang dan Indonesia jatuh ke tangan “saudara tua”. Namun belum merupakan

kemenangan yang sempurna. Seperti ditelaah oleh Harry J Belanda dalam Bulan

Sabit dan Matahari Terbit bahwa sang saudara tua bukan saja penuh sikap

militeristik, tetapi juga menerapkan politik agama yang tak jarang bikin naik

pitam. Contohnya adalah Jepang mengimbau agar sholat Id diadakan di pagi buta

persis selesai subuh, sebab sebelum matahari terbit Jepang akan bikin upacara

sekerel (sembah matahari) di lapangan yang sama. Saat itulah rakyat kehilangan

puncak wahana sosial-politik-budaya yang mengikat secara khidmat para

pemimpin untuk menghayati penderitaan rakyat.52

51 JJ. Rizal, “Menemukan…….. h. 6 52 JJ. Rizal, “Menemukan…….. h. 6

Page 38: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

28

Tetapi setelah tiga setengah tahun sudah dijajah Jepang,

kemenangan pun menyempurnakan dirinya. Jumat 17 Agustus 1945 di bulan

puasa, Proklamasi Kemerdekaan dibacakan dwitunggal Soekarno-Hatta. Sebagai

tanda syukur dan bukan saja kelak dalam preambule UUD 45 disebut

kemerdekaan atas berkat rahmat Tuhan panitia Proklamasi Kemerdekaan RI pun

merencanakan sholat Id di halaman gedung Proklamasi. Tetapi, balatentara Dai

Nippon melakukan penjagaan ketat di sekitar gedung bersejarah itu. Sholat Id

akhirnya diadakan di Jalan Raya Pegangsaan Timur Nomor 17.53

Di zaman liberal, sholat Id dilaksanakan di lapangan Banteng.

Setelah di tengah lapangan berdiri monumen pembebasan Iran Barat, maka sejak

itu sholat Id terpencar diberbagai lapangan dan mesjid yang ada di Jakarta.

Istilah lebaran banyak dipopulerkan orang Betawi, tetapi istilah itu

tidak begitu saja ditinggalkan ketika ibukota RI diungsikan dari Jakarta ke

Yogjakarta pada akhir tahun 1945. Belanda yang kembali masuk ke Indonesia dan

rasa ingin menjajah lagi dengan menebeng rombongan Sekutu memperhebat

suasana revolusi. Revolusi itu menghebat karena perbedaan pendapat antar tokoh-

tokoh revolusi itu sendiri. Brosur kontra brosur dikeluarkan oleh masing-masing

tokoh yang ingin agar revolusi berjalan sebagaimana keinginan kelompoknya.

Keadaan memprihatinkan rakyat terjepit.54

Sejumlah tokoh di bulan puasa 1946 menghubungi Bung Karno.

Meminta agar ia sedia di hari raya yang jatuh pada bulan Agustus itu,

mengadakan perayaan lebaran dengan mengundang seluruh komponen revolusi

yang pendirian politiknya beraneka macam dan kedudukannya di dalam

53 JJ. Rizal, “Menemukan…….. h. 6 54 JJ. Rizal, “Menemukan…….. h. 6

Page 39: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

29

mayarakat pun berbeda-beda. Biar lebaran menjadi ajang saling memaafkan dan

memaklumi serta menerima keragaman bukan sebagai laknat, tetapi rahmat,

seraya sadar bahwa musuh adalah kolonialis Belanda yang menjajah kembali dan

jangan rakyat dibiarkan tersia-sia hidupnya oleh lilitan kesusahan akibat revolusi.

Semoga di hari kemenangan Tuhan bimbing RI sampai di ujung menang. Bung

Karno setuju lebaran jadi ajang menggalang potensi solidaritas nasional.55

Menurut Ridwan Saidi itulah detik tanggal lahirnya lebaran. Istilah

dari bahasa Arab yang diracik sendiri oleh para pendiri RI sebagai perhelatan

menghalalkan perbedaan, tapi kukuh dalam satu kebersamaan. Ketika lebaran

tiba, di istana Yogyakarta diselenggarakan lebaran sebagai symbol kokohnya

semangat Yogya 45.56

Menurut Amarullah Asbah, wakil ketua umum BAMUS Betawi

periode V, Mengatakan bahwa Lebaran Betawi ini secara sosiologis adalah orang

Betawi tidak lagi menjadi komunitas yang utuh karena orang Betawi tersebut

sudah banyak yang sudah bermencar, tetapi tetap ada keinginan untuk saling

berjumpa. Bagi orang Betawi yang paling ideal untuk berjumpa pada saat lebaran.

Sedangkan secara filosofis saling maaf-memaafkan merupakan bagian penting

dari seremonialnya lebaran, dalam kaitan prilaku sosial yang mempunyai muatan-

muatan filosofis orang Betawi. Mereka akan berbahagia apabila bertemu dengan

orang yang dituakan dan juga bisa bertemu dengan pemimpin mereka. Jadi ada

konsepsi kebahagiaan yang terpenuhi di dalam penyelenggaraan perayaan

Lebaran Betawi. Secara arsip ekonomi lebaran yang standar adalah dari rumah ke

rumah, yang muda cium tangan kepada yang tua. Tanpa adanya dukungan orang

55 JJ. Rizal, “Menemukan…….. h. 7 56 JJ. Rizal, “Menemukan…….. h. 7

Page 40: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

30

yang berjualan tidak mungkin Lebaran Betawi itu jadi ramai, jadi dalam hal ini

kita gerakan potensi ekonomi orang Betawi.57

2. Tujuan Lebaran Betawi

Menurut Amarullah Asbah, wakil ketua BAMUS Betawi

mengatakan tujuan dari lebaran betawi itu antara lain:

a) Lebaran Betawi menjadi wadah silaturahmi mempererat

persatuan dan kesatuan khususnya warga Betawi dan umumnya

seluruh warga negara Indonesia.

b) Mengangkat kembali nilai-nilai luhur yang positif budaya

Masyarakat Betawi agar tetap terjaga, terpelihara dan di tengah

globalisasi seperti saat ini.

c) Menjadikan kegiatan Lebaran Betawi sebagai upaya untuk

meningkatkan, melestarikan, mengembangkan serta menggali

potensi kekayaan budaya Betawi yang selama ini belum

tersosialisasikan kemasyarakatan secara umum serta menjadi

potensi sektor pariwisata DKI Jakarta.

d) Mengangkat kesadaran masyarakat akan pentingnya tradisi dan

budaya sebagai salah satu aset yang paling berharga di dunia,

melihat fenomena banyaknya kesenian dan hasil karya tradisional

dicaplok satu-persatu oleh negara luar.

e) Mampu memberikan dampak positif secara ekonomi, pendidikan,

politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan negara kesatuan

republik Indonesia.

57 Amarullah Asbah, Wakil Ketua Umum BAMUS Betawi periode V, Wawancara

Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 4 Maret 2010

Page 41: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

31

f) Momentum ini dimasa mendatang menjadi salah satu program

unggulan Pariwisata Propinsi DKI Jakarta yang mampu

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor

pariwisata.58

3. Agenda Utama Lebaran Betawi

Perkembangan kota Jakarta sebagai ibu kota Negara dengan segala

aspek pembangunan dan modernisasinya yang berjalan amat cepat, menuntun

keahlian professional yang mungkin masih belum terkejar oleh kemajuan-

kemajuan yang telah dicapai oleh sebagian besar orang Betawi. Bagaimanapun

Islam sendiri masih tetap digunakan untuk menentukan hasil-hasil penting dalam

lingkar kehidupan.59

Islam adalah salah satu identitas bagi orang Betawi. dan sebagian

tata cara dan adat istiadat pada masyarakat Betawi sudah ada sejak dahulu dan itu

sudah mendarah daging sehingga terasa ganjil, jika orang Betawi tidak

melaksanakan upacara itu dalam kehidupannya. Pada upacara tersebut terkandung

nilai-nilai religius yang mengajarkan agar manusia senantiasa harus bersyukur.

Berbuat saling tolong menolong, manusia yang tidak bersyukur atinya sombong

dan dibenci oleh Tuhan.

Menurut H. Amarullah Asbah, wakil ketua umum BAMUS Betawi

periode V, mengatakan bahwa lebaran Betawi akan menjadi agenda tahunan di

Jakarta dan lokasi acara akan berpindah-pindah. Kegiatan ini juga sekaligus untuk

mempromosikan dunia pariwisata Jakarta di level nasional maupun internasional.

58 Amarullah Asbah, Wakil Ketua Umum BAMUS Betawi periode V, Wawancara

Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 4 Maret 2010 59 Ninuk Kleden Probonegoro, Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik,

(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1996), edisi ke-1, h. 126

Page 42: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

32

Lebaran Betawi ini harus teragenda dari tahun ke tahun berkesinambungan sampai

hari kiamat.60

Oleh karena itu agenda utama dari Lebaran Betawi disajikan tiga hal

yakni: Pertama, penampilan budaya khas Betawi seperti atraksi budaya Betawi

anatara lain: Tanjidor61, Gambang Kromong, Keroncong Jakarta, Wayang Kulit

Betawi, Orkes Melayu, Lenong62, Ondel-Ondel. Kebudayaan menurut

Koentjaraningrat, budaya merupakan asal kata dari bahasa Sansekerta yaitu

merupakan “Budhi” atau “Akal” dan mengambil kata dasar tersebut maka

kebudayaan dapat diartikan sebagai semua bentuk perwujudan kemampuan akal.

Di sini tak ada perbedaan anatar budaya dan kebudayaan, dalam istilah

antropologi-budaya, kata budaya di sini hanya dipakai sebagai suatu singkatan

saja dari kebudayaan dengan arti yang sama.63

Masyarakat dan budaya Betawi itu sudah ada dari semula jadi

(sononye), yaitu dari sebelum kedatangan orang-orang Cina, Hindu, Islam, Eropa

dan orang-orang Nusantara di luar daerah Jakarta, karena Betawi itu sendiri sudah

ada paling sedikit sejak 15 abad tahun yang lalu, pendapat ini diperkuat oleh

60 Amarullah Asbah, Wakil Ketua Umum BAMUS Betawi periode ke V, Wawancara

pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 4 Maret 2010 61 Tanjidor adalah sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian ini sudah

dimulai sejak abad ke-19. Alat-alat musik yang digunakan biasanya terdiri dari penggabungan alat-alat musik tiup, alat-alat musik gesek dan alat-alat musik perkusi. Biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada umumnya kesenian ini diadakan disuatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat Betawi secara luas layaknya sebuah orkes. http://www.id.wikipedia.org

62 Lenong adalah kesenian tradisional Betawi. Lenong mulai berkembang akhir abad ke-19. sebelumnya masyarakat mengenal komedi stambul dan teater bangsawan. Komedi stambul dan teater bangsawan dimainkan oleh bermacam suku bangsa dengan menggunakan bahasa Melayu. Orang Betawi meniru pertunjukan itu. Hasil pertunjukan mereka kemudian disebut lenong. Lenong diiringi musik gambang kromong, dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan kecrekan serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyan, dan sukong. Lakon atau sekenario lenong umunya mengandung pesan moral, yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan pembuatan tercela. http://www.id.wikipedia.org

63 Koenjaraningrat, Pengantar Antropologi, (Jakarta: Aksara Baru, 1987), h. 181

Page 43: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

33

temuan-temuan aekeologis, seperti gerabah-gerabah dan alat-alat produksi di

Kalapa Dua, Condet, dan Kali Ciliwung.64

Budaya sendiri terbentuk dari hasil cipta, rasa dan karsa serta sikap

kata perbuatan orang-orang atau suatu masyarakat setempat, dan tersusun menjadi

suatu kebiasaan dari system hidup. Orang dan masyarakat Betawi itu memiliki

keunggulan budaya kompetitif dan keunggulan budaya komperatif yang banyak

dikalangan umum, banyak yang tidak mengetahuinya, sekalipun orang dan

masyarakat Betawi itu sendiri.65 Adapun keunggulan budaya Betawi yaitu:

1. Keunggulan budaya kompetitif, adalah keunggulan milik orang dan

masyarakat Betawi yang tercermin pada sikap, kata dan perbuatan

yang khas dan unik.

2. Keunggulan budaya komperatif, adalah keunggulan milik orang dan

masyarakat Betawi yang terletak pada sifat-sifat istimewa, yang

secara tradisional turun-menurun dan melekat pada diri orang dan

masyarakat Betawi itu sendiri. Dan keistimewaannya, yaitu sifat

religius, sifat silih asih, asuh dan asah, sifat demokratis dan sifat

terbuka.

Memang tidak menutup kemungkinan bahwa kedatangan orang-

orang Asing, dan Nusantara sendiriyang masuk ke wilayah Administratif Jakarta,

membawa bahasa, agama, adat-istiadat masing-masing dan berbaur dengan

masyarakat Betawi secara tidak langsung terjadinya percampuran atau asimilasi di

64 Ridwan Saidi, Warisan Budaya Betawi, (Jakarta: LSIP & Pemda dan DKI Jakarta,

2000), h. 13 65 Lihat makalah Budaya Pradipta, “Budaya Betawi abad XX”, Pada Seminar Pekan

Budaya Betawi XX dan UNAS di Jakarta, pada tanggal 14 September 2004.

Page 44: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

34

antara mereka, dan secara tidak langsung telah memberi warna pada kebudayaan,

kesenian masyarakat Betawi itu sendiri.

Kedua, sajian ekonomi, yaitu menampilkan kuliner tataboga Betawi

seperti jenis makanan dan minuman yang disajikan dalam bazar. Dalam sajian

ekonomi ini orang Betawi dapat membuka stand untuk berjualan beraneka khas

dari Betawi antara lain: nasi uduk, nasi ulam, nasi kebuli, nasi goreng, ketupat

sayur, sayur asem, sayur sop, sayur lodeh, sayur laksa, gado-gado, asinan, semur

jengkol, urap, opor, bir peletok, cendol, bandrek, es doger, kopi jahe, es buah,

kerak telor, dodol, geplak dan wajik. Dari dagangan tersebut mereka dapat

memperoleh keuntungan yang besar karena dagangan mereka habis dibeli oleh

masyarakat yang hadir dalam acara lebaran Betawi.66

Ketiga, pergelaran yang bernuansa politik adalah untuk kompak

menyatukan potensi dari latar belakang partai yang hadir diharapkan dalam

bicaranya satu yaitu Lebaran Betawi dengan tidak membeda-bedakan partai yang

ada67. Dari segi momentum, lebaran tahun 2009 mempunyai arti penting, karena

diselenggarakan tidak lama setelah sebagian besar warga negara Indonesia

mengikuti Pemilihan Umum, yang walaupun berlangsung dengan damai, aman

dan lancar, tetapi sedikit banyak telah mempengaruhi hubungan antar masyarakat,

baik individual ataupun kelompok. Pada lebaran Betawi ini masyarakat dapat

berlebaran dan bertemu dengan para pemimpinnya seperti Gubernur dan wakil

gubernur dan lain-lain. Jadi ada kesempatan untuk bisa bertemu dengan

pemimpinnya, dan ada konsepsi kebahagiaan yang terpenuhi di dalam

66 Amarullah Asbah,Wakil Ketua Umum BAMUS Betawi periode V, Wawancara

Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 4 Maret 2010 67 Aziz Khafia, Wakil Sekertaris Jenderal Umum II BAMUS Betawi periode V,

Wawancara Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No.8 Jakarta Pusat 22 April 2010

Page 45: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

35

penyelenggaraan Lebaran Betawi. Gubernur Fauzi Bowo, dalam lebaran Betawi

ini secara simbolis menerima hadiah dari para walikota beserta jajarannya. Upaya

ini sebagai wujud pelestarian tradisi hantaran dan antaran warga Betawi.

Kemudian, gubernur dengan didampingi ketua BAMUS Betawi dan para pejabat

lainnya mengunjungi segala stand yang menyajikan makanan atau jajanan,

pakaian serta pernak-pernik Betawi.68

68 Amarullah Asbah, Wakil Ketua Umum BAMUS Betawi periode V, Wawancara

Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 4 Maret 2010

Page 46: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

BAB III

GAMBARAN UMUM ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH

BETAWI

A. Latar Belakang Sejarah Beririnya BAMUS Betawi

Menurut pengamat politik Arbi Sanit dalam makalahnya yang

disampaikan pada seminar “Hak Politik Putera Daerah” salah satu upaya untuk

mewujudkan hak politik kaum Betawi dalam mencapai posisi kepemimpinan di

pemeritahan daerah adalah penguatan organisasi kaum Betawi.

Penguatan organisasi kaum Betawi di sini tentunya bukan dimaksudkan

sebagai sentralisasi kekuasaan organisasi kelompok dan golongan komunitas

Betawi, tetapi untuk menumbuhkan kemampuan dan kemandirian segenap

organisasi yang terbentuk untuk selanjutnya bekerja sama di dalam suatu jaringan

komunikasi berupa forum. Melalui jaringan komunikasi inilah visi dan misi

komunitas Betawi dibangun dan disosialisasikan kepada segenap warga. Tentunya

jaringan komunikasi ini bukan dimaksudkan untuk memagar diri dari masyarakat

lainnya di Jakarta, tetapi dimanfaatkan sebagai mekanisme untuk menggalang

kerjasama yang saling menguntungkan.69

Sejumlah organisasi kebetawian bermunculan pada masa Orde Baru.

Organisasi-organisasi yang turut menambah jumlah organisasi kebetawian yang

ada sebelumnya, tidak terlepas dari longgarnya rasa solidaritas etnis, karena pada

saat itu masyarakat Betawi belum terstruktur secara ketat.70

69 Arbi Sanit, Makalah Seminar Hak Politik Putera Daerah, Lemabag Studi Informasi

Pembangunan, 11 September 1999, h. 5 70 Arsani, Ketua I BAMUS Betawi periode V, Wawancara Pribadi, Sekretariat BAMUS

Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 3 Maret 2010.

36

Page 47: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

37

Pada masa penjajahan tercatat hanya Perkoempoelan Kaoem Betawi yang

merupakan organisasi kebetawian yang ada. Organisasi ini didirikan oleh M.H.

Thamrin, seorang tokoh Betawi sekaligus tokoh Prindera. Dalam Perkoempoelan

Kaoem Betawi inilah Thamrin berusaha memperjuangkan nasib kaum miskin

Betawi serta mengangkat harkat dan martabat orang Betawi terutama dari segi

ekonomi.71 Sayangnya, organisasi ini tidak berumur panjang. Setelah

kematiannya tidak ada lagi organisasi yang muncul mewakili aspirasi masyarakat

Betawi. Baru kemudian organisasi-organisasi kebetawian kembali muncul pada

masa Orde Baru dan semakin menjamur pada masa reformasi.72

Munculnya organisasi kebetawian pada masa Orde Baru disebabkan

meningkatnya kesadaran masyarakat Betawi untuk berorganisasi. Meskipun

sebagian besar organisasi kebetawian lahir pada masa Orde Baru, ada beberapa

organisasi kebetawian yang lahir pada masa sebelumnya, seperti Ikatan Warga

Jakarta (IWARDA) yang berdiri pada tahun 1954, dan yayasan MH Thamrin yang

berdiri pada tahun 1958. walaupun kedua organisasi ini berdiri sebelum masa

Orde Baru tetapi saat itu belum memperlihatkan keberadaannya dan belum

dikenal oleh masyarakat umum.

Maraknya organisasi kebetawian berdiri, diawali dengan dibentuknya

Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) yang lahir dari hasil seminar Pralokakarya

Penggalian dan Pengembangan Seni Budaya Betawi yang diadakan oleh Dinas

Kebudayaan DKI Jakarta pada 16-18 Februari 1976 atas usulan Ali Sadikin,

71 Abdul Sahal, “Bamus Betawi dalam Perspektif M.H Thamrin (sebuah renungan

kesiangan)” BAMUS Betawi Edisi Khusus Halal Bil Halal, (Maret, 1997), h. 32 72 Menurut Arsani, ketua I BAMUS Betawi, menjamurnya organisasi kebetawian pada

masa reformasi dikarenakan semangat Eufona, dan hal ini pun tidak terlepas dari berkembangnya hawa perpolitikan di Indonesia. Arsani, Ketua I BAMUS Betawi, Wawancara Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 3 Maret 2010

Page 48: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

38

Gubernur Jakarta pada saat itu. Organisasi kebetawian yang lahir setelah

berdirinya Lembaga Kebudayaan Betawi antara lain Permata MHT, Keluarga

Mahasiswa Betawi, Yayasan Sirih Nanas, Ikatan Dokter Betawi, Yayasan Sunda

Kelapa dan lain-lain.

Sampai sekitar awal tahun 80-an ada sekitar16 organisasi kebetawian di

Jakarta. Pada era 80-an inilah berkembang suatu dinamika pembangunan yang

menyelimuti masyarakat Indonesia. Maka banyaklah anggapan yang menyatakan

bahwa dengan menyatukan langkah, pembangunan akan berjalan dengan lancar

dan tercapai. Adanya idiom-idiom pembangunan ini membuat masyarakat Betawi

yang diwakili oleh organisasi-organisasi kebetawian berkeinginan untuk

menyatukan langkah demi lancarnya pembangunan di Indonesia dan memajukan

masyarakat Betawi serta maningkatkan SDM masyarakat Betawi, khusunya

mempersiapkan masyarakat Betawi untuk menghadapi pembangunan kota Jakarta.

Selanjutnya tokoh-tokoh Betawi seperti Effendi Yusuf, H.M Sanif, Eddy M,

Nalapraya dan Wim Salamun beserta tokoh-tokoh dari berbagai pihak,

diantaranya pihak pemerintah, setuju untuk mandirikan suatu mekanisme sentral

atau suatu wadah tempat bermuaranya organisasi kebetawian yang telah ada,

dinamakan BAMUS Betawi.Di sisi lain ada pihak-pihak yang tidak setuju dengan

berdirinya BAMUS Betawi. Alasan mereka tidak menyetujui pendirian BAMUS

Betawi ini, adalah karena mereka kawatir dengan adanya BAMUS Betawi,

organisasi-organisasi di bawah yang telah lebih dahulu berdiri akan mati.73

Kakhawatiran seperti itu akhirnya dapat ditepis karena sesuai dengan kesepakatan,

BAMUS merupakan merupakan organisasi yang berfungsi sebagai wadah untuk

73 Arsani, Ketua I BAMUS Betawi periode V, Wawancara Pribadi, Sekretariat BAMUS

Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 3 Maret 2010

Page 49: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

39

berhimpun segenap potensi Betawi untuk melakukan komunikasi dan bersifat

federatif BAMUS Betawi juga merupakan induk organisasi kebetawian yang

nonoperasional, dimana yang beroperasi adalah organisasi-organisasi di

bawahnya. BAMUS Betawi juga membatasi kegiatannya untuk memberi

kebebasan kepada organisasi di bawahnya dalam melakukan kegiatan mereka.

Banyaknya organisasi kebetawian bermunculan pada dekade awal tahun

80-an, menurut Wim Salamun, Ketua Umum IKRAR, sudah sangat

mengkhawatirkan, karena masing-masing organisasi berjalan sendiri-sendiri,

artinya pada saat itu antara organisasi kebetawian yang satu dengan yang lainnya

sepertinya saling bersaing. Alasan ini semakin mendukung terbentuknya suatu

wadah keorganisasian yang menampung organisasi Betawi yang pada saat itu

telah terbentuk.74

Meskipun untuk menyatukan sesuatu yang berbeda bukan pekerjaan yang

mudah, apalagi menyatukan beberapa organisasi yang sebelumnya memang telah

memiliki ketentuan yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akhirnya dengan

melewati beberapa tahapan, para tokoh Betawi yang merupakan wakil dari

organisasi kebetawian yang telah ada berhasil mendeklarasikan BAMUS Betawi

pada tanggal 22 Juni 1982 di Jakarta. Terpilihlah Effendi Yusuf sebagai Ketua

Umum BAMUS periode pertama dan Drs. Arsani sebagai Sekretaris Jenderal.

Pemerintah khususnya pemerintah DKI Jakarta, sangat setuju dengan

berdirinya BAMUS Betawi dan sangat menghargai keberadaan organisasi

tersebut, dengan adanya organisasi kebetawian ini manakala Pemda DKI ingin

mencari informasi mengenai penduduk asli Jakarta tidak lagi bertanya-tanya

74 Abdul Sahal, “BAMUS Betawi : Kemana Mesti Melangkah? “, BAMUS Betawi Edisi

Khusus Halal Bil Halal, (Maret 1997), h. 21

Page 50: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

40

kemanakah: ke IWARDA-kah, permata-kah atau ke LKB-kah? Namun dengan

adanya mekanisme sentral seperti BAMUS Betawi, maka yang lebih kredibel

dalam menjawab segala pertanyaan pemerintah tadi adalah organisasi tersebut.

Menurut Drs. Arsani, Ketua 1 BAMUS Betawi, keberadaan BAMUS Betawi pada

saat itu tidak hanya diakui oleh pemerintah daerah saja melainkan juga oleh

pemerintah pusat, yaitu Presiden Suharto yang pada saat itu menghargai

keberadaan BAMUS Betawi.75

Pada awal berdirinya memang belum banyak kegiatan yang dilakukan

BAMUS Betawi, karena lebih banyak terkonsentrasi kepada penggalangan

persepsi, menyamakan pandangan dan memperkokoh solidaritas. Meskipun

demikian, bukan berarti BAMUS Betawi tidak melakukan apa-apa untuk

masyarakat Betawi. BAMUS Betawi bekerja sama dengan Pemda melakukan

pemugaran gedung M.H. Thamrin di jalan Kenari Jakarta Pusat, BAMUS Betawi

ikut membantu pembangunan masjid yang dikelola oleh orang Betawi, kemudian

BAMUS Betawi juga mengadakan santunan anak-anak yatim dan pengobatan

massal. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan BAMUS Betawi ini memang tidak

terlepas dari tujuan BAMUS sendiri, yaitu meningkatkan harkat dan martabat

masyarakat Betawi. Diadakannya berbagai macam kegiatan ini merupakan suatu

proses agar keberadaan BAMUS Betawi dirasakan oleh masyarakat Betawi

seluruhnya.76

Sesungguhnya tidak banyak orang yang tahu dan faham terutama

masyarakat Betawi tentang BAMUS Betawi. Ketidaktahuan dan ketidakfahaman

ini sering berdampak buruk bagi masyarakat Betawi. Mereka tidak tahu, kemana

75 Arsani, Ketua I BAMUS Betawi periode V,Wawancara Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi JL. Suryopronoto No.8 Jakarta Pusat 3 Maret 2010

76 Abdul Sahal, BAMUS Betawi : Kemana…… h. 21

Page 51: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

41

mesti mengadukan permasalahan mereka? Maupun dengan BAMUS Betawi itu

sendiri. Tidak mengherankan, apabila BAMUS Betawi sejak berdiri hingga

sekarang mendapatkan kritik-kritikan dan pendapat-pendapat yang bernada minor.

Secara garis besar ada dua faktor yang melatarbelakangi berdirinya

BAMUS Betawi Betawi.

1) Faktor Internal

Masyarakat Betawi ingin bersatu dan membentuk suatu wadah tempat

berhimpunnya organisasi-organisasi kebetawian. Penyatuan organisasi kebetawian

ini didasari oleh banyaknya berdiri organisasi kebetawian pada era 80-an yang

masing-masing berdiri sendiri. Supaya lebih terkoordinasi dengan baik dan

bersatu demi meningkatkan kualitas SDM masyarakat Betawi, sehingga

meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mempersiapkan

masyarakat Betawi dalam menghadapi arus globalisasi.

Salah satu itu, menurut Drs. Arsani, Ketua 1 BAMUS Betawi , bersatunya

segenap potensi Betawi dalam suatu wadah akan memudahkan masyarakat Betawi

untuk menyampaikan aspirasi bersama yang mesti diperjuangkan kepada

pemerintah.77

2) Faktor Eksternal

Berdirinya BAMUS Betawi dilatarbelakangi oleh keinginan dari Pemda

DKI untuk membentuk suatu organisasi perwakilan dari masyarakat Betawi secara

keseluruhan yang bersifat aspiratif dan respresentatif. Hal ini dilakukan agar

Pemda DKI dan masyarakat Betawi tidak bingung dalam menghadapi

permasalahan yang perlu segera dipecahkan.

77 Arsani, Ketua I BAMUS Betawi periode V, Wawancara Pribadi, Sekretariat BAMUS

Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 3 Maret 2010

Page 52: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

42

Faktor lain adalah karena sulitnya Pemda DKI mencari kemitraan dalam

hal pembangunan kota Jakarta, terutama dalam hal menghimpun aspirasi serta

potensi warga asli Jakarta, sehingga pemerintah meminta tokoh-tokoh Betawi

untuk membentuk suatu wadah tempat berhimpunnya barbagai macam organisasi

kebetawian yang telah ada.

Dengan adanya BAMUS Betawi ini pertanyaan-pertanyaan maupun usul

yang dilontarkan oleh masyarakat Betawi dapat dikoordinasi oleh BAMUS

kemudian diajukan ke Pemda DKI.

B. Visi dan Misi BAMUS Betawi

Visi Bamus Betawi

1. Memperkuat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah bashoriyah dan ukhuwah

wathoniyah.

2. Menyelenggarakan Pembinaan Organisasi Kebetawian.

3. Melakukan pendapatan (databes) tentang potensi kebetawian.

4. Membangun jaringan kerjasama dengan berbagai organisasi

kemasyarakatan lainnya.

5. Mengembangkan informasi dan komunikasi sesuai kemajuan teknologi.

6. Mengembangkan budaya Betawi sebagai upaya pengkayaan khazanah

buadaya bangssa dengan Lembaga Kebudayaan Betawi sebagai ujung

tombaknya.78

Misi BAMUS Betawi

BAMUS Betawi yang bermanfaat.

78 Azis Khafia, Dari Betawi…….h. 4

Page 53: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

43

C. Tujuan BAMUS Betawi

Anggaran dasar BAMUS Betawi pada BAB IV pasal 7 mengenai maksud

dan tujuan, disebutkan bahwa BAMUS Betawi bertujuan:

(1) Menghimpun dan mempersatukan organisasi, Yayasan, Lembaga, kelompok

masyarakat dan segenap potensi masyarakat Betawi dalam satu wadah

Organisasi kemasyarakatan;

(2) Memperjuangkan kedudukan harkat dan martabat Masyarakat Betawi sejajar

dengan masyarakat lainnya yang telah maju di dunia, tanpa menghilangkan

karakteristik Masyarakat Betawi;

(3) Memelihara dan mengembangkan semangat kesetia kawanan sosial dan

mempererat rasa kekeluargaan dan kebersamaan berlandaskan semangat

silaturrahim;

(4) Turut berperan aktif dalam proses pembangunan Nasional khususnya

Pembangunan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan menegerahkan

segenap potensi Masyarakat Betawi dalam upaya meningkatkan harkat dan

martabat Masyarakat Betawi.79

Apabila pasal di atas di cermati, mengenai maksud dan tujuan, maka ada

tiga poin utama tujuan didirikannya BAMUS Betawi, yaitu memelihara persatuan

dan kesatuan bangsa Indonesia, menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi, serta meningkatkan kualitas SDM dalam rangka

meningkatkan derajat dan martabat masyarakat Betawi.

Pada awalnya tujuan utama BAMUS Betawi adalah menggalang persepsi,

menyamakan pandangan dan memperkokoh solidaritas masing-masing organisasi

79 Dewan Pengurus Badan Musyawarah Masyarakat Betawi, Hasil-hasil Musyawarah

BesarV Badan Musyawarah Masyarakat Betawi, (Jakarta: 2008), h. 9-10

Page 54: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

44

kebetawian yang pada saat itu telah terbentuk. Selanjutnya BAMUS Betawi

berperan dalam permasalahan-permasalahan yang terjadi pada masyarakat Betawi

yaitu meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Betawi dan meningkatkan

SDM masyarakat Betawi agar orang Betawi lebih dipakai dalam pemerintah.

Secara formal BAMUS Betawi adalah organisasi sosial kemasyarakatan

yang bersifat fungsional kedaerahan dan juga merupakan perhimpunan segenap

potensi putera daerah Jakarta, khususnya masyarakat Betawi dari segala lapisan

dan tingkatan sosial dan ekonomi. Selain itu BAMUS Betawi merupakan

organisasi paguyuban yang dibentuk sebagai wadah bagi bermuaranya organisasi-

organisasi kebetawian yang sudah mulai berkiprah, sehingga dapat dikatakan

bahwa BAMUS Betawi bukanlah organisasi massa karena sesungguhnya yang

memiliki massa bukan BAMUS Betawi tetapi organisasi-organisasi pendukung

seperti Ikatan Warga Jakarta (IWARDA), Persatuan Anak Jakarta Muhamad

Husni Thamrin (Permata MHT), Ikatan Keluarga Anak Jakarta (IKEDA), Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (IKB ANDA), Persatuan Wanita Betawi (PWB),

Forum Komunikasi Anak Betawi (FORKABI), dan lain-lain. Sudah menjadi

kesepakatan umum dan tertuang dalam AD/ART bahwa BAMUS adalah induk

dari organisasi kebetawian. Karena itu tujuan didirikannya BAMUS adalah untuk

memayungi dan mengkoordinasikan organisasi kebetawian yang ada.

Drs. H. Arsani, Ketua 1 BAMUS Betawi, mengemukakan bahwa BAMUS

Betawi adalah wadah untuk berkoordinasi dan bermusyawarahnya organisasi

kebetawian yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang menyangkut

kepentingan seluruh masyarakat Betawi yang harus diperjuangkan, misalnya

masyarakat Betawi menginginkan putera Betawi menjadi Gubernur DKI

Page 55: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

45

Jakarta.80 Pendapatnya ini berdasarkan anggaran dasar BAMUS Betawi pada

BAB III pasal 5 ayat 4 yang berbunyi: “BAMUS Betawi mewakili aspirasi

masyarakat Betawi guna menyerap dan menyalurkan serta memperjuangkan

kepentingan-kepentingan masyarakat Betawi, baik secara vertikal maupun

horizontal”.81

BAMUS Betawi merupakan organisasi yang sifatnya non-operasional,

karena itulah BAMUS Betawi membatasi ruang geraknya agar dapat memberi

kebebasan kepada organisasi pendukungnya untuk menjalankan kegiatan mereka

masing-masing. Karena sifat inilah, membuat kegiatan yang dilakukan BAMUS

Betawi lebih banyak acara seremonial. Tugas BAMUS Betawi di sini anatara lain

mendorong, membimbing dan mengarahkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

oleh organisasi di bawahnya. Misalnya Persatuan Wanita Betawi mengadakan

seminar kewanitaan dan Forum Komunikasi Mahasiswa Betawi mengadakan

diskusi, maka BAMUS bertugas mengarahkan dan mendorong kegiatan

te eb t.rs u

82

Menurut Abdul Sahal, BAMUS Betawi dan organisasi dibawahnyalah

yang paling berkepentingan merealisasikan cita-cita M.H Thamrin dalam

memperbaiki dan memperjuangkan nasib kaum miskin Betawi., sebab jika tidak

BAMUS Betawi hanyalah sebuah organisasi yang lebih seperti mercusuar dan

hanya berkutat dikubangan itu-itu saja. Namun untuk melaksanakan sebuah cita-

cita luhur tersebut tampaknya yang paling signifikan bagi BAMUS Betawi adalah

80 Arsani, Ketua I BAMUS Betawi periode V, wawancara Pribadi, Sekretrariat BAMUS

Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 3 Maret 2010 81 Dewan Pengurus Badan Musyawarah Masyarakat Betawi, Hasil-hasil Musyawarah

BesarV Badan Musyawarah Masyarakat Betawi, (Jakarta: 2008), h. 9 82 Arsani, Ketua I BAMUS Betawi periode V, Wawancara Pribadi, Sekretariat BAMUS

Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 3 Maret 2010

Page 56: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

46

menurunkan tensi elitisnya. Arogansi BAMUS seperti yang tercermin dalam

AD/ART memang mau tak mau mesti dikompromikan. Jika tidak, BAMUS

Betawi tidak lebih seperti seorang majikan yang tidak kenal orang lain selain

pendukungnya. Menurutnya pula masih banyak orang Betawi yang tidak

mengetahui keberadaan BAMUS Betawi karena itulah ia menyarankan agar

BAMUS Betawi dapat menyentuh masyarakat Betawi yang tinggal di pelosok-

pelosok dan di pinggir-pinggir kota. BAMUS Betawi haruslah menjadi organisasi

operasional yang memiliki beberapa cabang, minimal disetiap kotamadya. Ini

tentu saja mesti dilakukan jika BAMUS Betawi ingin mengayomi dan

mengangkat kehidupan masyarakat Betawi demi mewujudkan cita-cita M.H

ha ri

T m n.83

Wakil Sekjen Umum II BAMUS Betawi saat ini, Azis Khafia, berpendapat

bahwa ada beberapa hal yang membuat BAMUS Betawi tidak dapat berubah

menjadi organisasi yang operasional: Petama, masalah penggalangan massa,

karena yang memiliki massa adalah organisasi-organisasi pendukungnya. Tidak

dapat dipungkiri bahwa BAMUS Betawi lahir atas prakarsa sejumlah organisasi

kebetawian, sehingga tanpa organisasi pendukung BAMUS Betawi tidak mungkin

ada. Kedua, masalah dana; Dana adalah elemen penting dalam setiap organisasi

sehingga hidup matinya suatu organisasi tidak terlepas dari dana. Sejak awal

BAMUS Betawi tidak menerapkan iuran tetap kepada anggotanya sehingga cukup

sulit bagi BAMUS Betawi untuk menjalankan program kerja karena minimnya

keuangan di tubuh BAMUS Betawi. Memang ada suntikan dana dari Pemda DKI

sebesar 20 juta pertiga bulan, tetapi dana tersebut tidak mencukupo untuk

83 Abdul Sahal, BAMUS “Betawi dalam……h. 32

Page 57: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

47

menjalankan program-program kerja BAMUS Betawi. Dana tersebut hanya cukup

dipergunakan untuk biaya administrasi berupa surat menyurat dan biaya

dalah menggalang hubungan yang lebih baik

da DKI dalam mewujudkan tatanan masyarakat

D. Struktur Organisasi

T BETAWI

DAN KONSULTATIF

. H. Fauzi Bowo nur Provinsi DKI Jakarta)

arta arta

BA . Si

f aelani

er

fotokopi.84

Selain untuk menyatukan masyarakat Betawi dan organisasi kebetawian

serta meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Betawi, tujuan lain

didirikannya BAMUS Betawi a

dengan pemerintah DKI Jakarta.

Posisi BAMUS Betawi di sini adalah sebagai mitra pemerintah DKI dalam

proses pembangunan kota Jakarta terutama dalam menghimpun aspirasi dan

potensi warga asli Jakarta, sekaligus memformulasikan berbagai kegiatan yang

kondusif dengan kegiatan pem

kota yang sehat dan dinamis.

BAMUS Betawi

STRUKTUR PERSONALIA

BADAN MUSYAWARAH MASYARAKA

1. PERSONALIA BADAN-BA

A. DEWAN PEMBINA Ketua : DR. Ing (Guber Anggota : 1. Ketua DPRD Provinsi DKI Jak 2. MUSPIDA Provinsi DKI Jak 4. Drs. H. Taufiq Effendi, M 5. H. Surya Dharma Ali, M 6. DR. H. Hassan Wirajuda 7. Drs. HM. Syah Manaf 8. Letjen TNI (Purn) HM. Sani 9. Mayjen TNI (Purn) Dr. H. Dj 10. DR. Hj. Siti Suryani Tah

84 Azis Khafia, Wakil Sekretaris Jenderal Umum II BAMUS Betawi Periode V,

Wawancara Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No.8 Jakarta Pusat 24 Februari 2010

Page 58: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

48

11. DR. Hj. Tuti Alawiyah AS.

13. H. Djan Farid

ayjen TNI (Purn) H. Eddy M. Nalapraya

ab

M. Yusuf , SKM

yi

i man Muhasyim

kur, MBA durrahman MSC

19. Ali Shahab .Sos, Msi

C. EHAT

in Sani H.A. Syarif Mustafa, SE :

si

ak, SPOG Sc

zmi Anwar, S.IP, MM Djaelani

12. DR. KH. Zaenudin MZ 14. KH. Munzir Tamam85 B. DEWAN KEHORMATAN Ketua : M Anggota : 1. Prof. DR. Jasmine Z. Shah 2. Prof. DR. HasbullahThabrani 3. Prof. DR. Agus Suradika 4. Mayjen TNI (Purn) Yudi 5. Brigjen TNI (Purn) Abdul Syuku 6. KH. Achmad Sodri HM 7. Habib Abdurrahman Al Habs 8. Drs. H. Muhayat, Ms 9. Drs. H. Nuk 10. H. Salman Muchtar 11. H. Muhari 12. Drs. H. Suhaibin Sidi 13. HM. Nuri Taher 14. KH. Abdul Rosyid, AS 16. H. Bambang Syu 17. H. Ardan Ab 18. H. Rano Karno 20. H. Rachmad Effendi, S

DEWAN PENAS Ketua : H. Efendi Yusuf, SH Wakil Ketua : H. Huse Anggota 1. Drs. H. Rusdi Saleh 2. Drs. H. Ma’mun Amin 3. KH. Kazruni Ishaq 4. DR. H. Muzaini Ramli 5. KH. Fachrurazi Ishaq 6. DR. H. Silviana Murni, SH, M 7. Hj. Emma Agus Bisrie 8. DR. H. Abdul Rodj 9. Drs. H. Margani Mustar, M 10. H. Toton Bachtiar 11. KH. Drs. Hasbullah Amin 12. Marsma TNI (Purn) A 13. Drs. H. Mahfudz

85Dewan Pengurus Badan Musyawarah Masyarakat Betawi, Hasil-hasil….. h. 60

Page 59: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

49

14. Drs. Agus Thabrani

Muchtar 20. dr. H. Atje Mulyadi61

um Nachrowi Ramli, SE tua Umum

prida, SH SH

i

ARS

akil Bendahara II : Priya Djan Farid, SH n, ST, MM

II. ITE-KOMITE

Firdaus, MSc lah, S.IP

. H. Adi Mansur

. an Kaderisasi ati, S.Sos

F. Hasyim , S.Ag

. H. Budi Chermansyah

15. H. Irwan Safi’ie 16. H. Kamil Shahab 17. DR. Sukandinasir 18. H. Mamat S. Nain 19. Drs. H. Asmuni

21. H. Dzikrullah86

II. PERSONALIA BADAN PENGURUS HARIAN Ketua Um : Mayjen TNI H.Wakil Ke : Drs. H. Amarullah Asbah Ketua I : Drs. H. Arsani Ketua II : H. Agus Asenie, Dipl. Ing Ketua III : Drs. H. Becky Mardani Ketua IV : H. Zamakhsari HM, SH, MH Ketua V : Hj. Ida Wara SuSekretaris Umum : H. Lulung Abraham Lunggana , Wakil Sekum I : Amirullah, ST Wakil Sekum II : Abdul Aziz Khafia, S. Si, M.SWakil Sekum III : Edi Susilo, SE Bendahara Umum : dr. H. Sibroh Malisi, MWakil Bendahara I : H. M. Natsir, Msi WWakil Bendahara III : Henkky L. Dana I PERSONALIA KOMA. Komite Politik 1. H. Agoes Zakaria 2. Syahrul Kumala 3. Drs. H. Ridho Kamaludin 4. Ferdy Dailami 5. Syrif Hidayatul

6. Iwan Solihin 7. M. Yasin AG 8. Ir. Agus Rahman 910 Drs. Suihan Fatoni

B Komite Organisasi d 1. Erwin H. Al Jakart 2. Anwar Sjani, ST 3. Drs. Syaiful Amri 4. Drs. H. Syakur Mustofa 5. Djamaludin

6

86 Dewan Pengurus Badan Musyawarah Masyarakat Betawi, Hasil-hasil….. h. 62

Page 60: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

50

7. Salman B.

C. Komite Peberdayaan Perempuan

.Sos nti

ti adjudin

6. Hj. Djubaeidah

s Oficio)

Saputra Muchtar

7. Vivi Effendi 8. Fifi Firman Muntaco87

H , SH, M.Si

HI . Abdul Latif, Shi

K, MM , S.Psi

i

. Fajri Husein

angan SDM

, S.IP, MM

1. H. Popy Petra Lumbun 2. Thoifah Khoiriah S3. Savitri Dian Damaya4. Hj. Ulfa Himaya5. Kharisma T

7. Hj. Annisa D. Komite Kebudayaan

1. Ketua Umum LKB (ek2. Dori Herlambang, MT3. Drs. HM. Akri Patrio 4. Yahya Andi 5. Drs. H. Yoyo6. Syarif Nuh

E. Komite Hukum dan HAM

1. Rudiyawan, SH 2. Asnawi Mardani, SH 3. H. Suaib Rizal, SH 4. Mohammad Ihsan, S5. Harman Setiawan6. Nurhasanudin, S78. Nurjayadi, Shi

F. Komite Lingkungan Hidup 1. H. M. Bambang D2. Imron Hasbullah3. H. Ali Marzuk4. M. Yusuf, SHI 5. A. Mufti Izie 6. Muslim Ali Sani, SH78. H. Andi M. Soleh

G. Komite Pengemb1. Edwan Hamidy, SH 2. Rahmat HS 3. Syahrul Mubarak

87 Dewan Pengurus Badan Musyawarah Masyarakat Betawi, Hasil-hasil….., h. 64

Page 61: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

51

4. Haekal Sodri, M.Si .Sos

. M. Shofa

i Syamsi, SE f, SE

. Widie Wahyu Ganda Saputra, SE M88

Arsyad

htar

n . H. Zainul Arifin

a E

n, SE

7. Arri Sofyan, SE 8. A. Fadhli, HS89

ja itu diturunkan dalam bentuk praktisnya atau pelaksanaannya oleh

5. Puryanto, S6. Deny Muchtar78. Bima Agung

H. Komite Ekonomi dan Koperasi 1. H. Aliudin 2. Chairul Alam 3. H. Buchor4. Syah Indra Mana5. M. Najib 6. Firman Toekan 78. A. Erawan Sumandar, SE, M

I. Komite Sosial dan Keagamaan 1. M. Ikhwan Ridwan, ST2. Drs. Munir3. H. Munahar Muc4. H. Jaelani 5. dr. H. Shofiudin 6. Drs. H. Yusuf Ama78. dr. Riska Hasanah

J. Komite Pemuda, Pelajar dan Mahasisw1. Anas Ma’ruf, S2. Junaidi, ST 3. Maryadi, S.Pd 4. Subhan Anshori, S.Ag 5. Danail Al Haj, SH6. Hendri Khaerudi

E. Program Kerja BAMUS Betawi

Program BAMUS Betawi diturunkan dalam bentuk komite. Ada 10 komite

program ker

10 komite.

88 Dewan Pengurus Badan Musyawarah Masyarakat Betawi, Hasil-hasil….., h. 65 89 Dewan Pengurus Badan Musyawarah Masyarakat Betawi, Hasil-hasil….., h. 66

Page 62: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

52

Sistematika Program Dewan Pimpinan Pusat BAMUS Betawi Jakarta masa

01 ng meliputi:

.

aktis

ekanisme dan manajemen.

up:

cakup:

abarkan lebih

canaan, pengorganisasian, dan target realisasi oleh

Dew

1.

atian serius untuk mewujudkan BAMUS BETAWI

ebagai organisasi yang konsen terhadap persoalan-persoalan masyarakat,

angsa dan negara.90

bakti 2008-2 3 disusun dalam 3 (tiga) bidang program ya

1 Program Konsulidasi, yang mencakup:

a. Reorganisasi struktural dan non struktural

b. Fungsionalisasi lembaga-lembaga t

c. Penyempurnaan m

2. Program Kaderisasi, yang mencak

a. Kader organisasi

b. Kader masyarakat/bangsa

3. Program Pengabdian, yang men

a. Partisipasi pembangunan

b. Pemberdayaan masyarakat

Ketiga (3) bidang program organisasi ini selanjutnya akan dij

lanjut dengan tahapan peren

an Pimpinan Pusat BAMUS BETAWI, masa bakti 2008-2013.

Program Konsolidasi

Dalam rangka memantapkan kelembagaan, mekanisme dan manajemen

organisasi di tingkat Dewan Pimpinan Pusat BAMUS BETAWI Jakarta agar

lebih efektif dalam proses kaderisasi serta untuk mengakomodir berbagai

persoalan yang berkembang dalam masyarakat, maka program konsolidasi

perlu mendapat perh

s

b

90 Rapat Kerja III Badan Musyawarah Masyarakat Betawi , (Jawa Barat 2010), h. 25

Page 63: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

53

a.

Besar bertanggung jawab dan berkewajiban menjabarkan dan

an pelaksanaan reorganisasi struktural dan non

struk

1)

r wilayah di seluruh wilayah teritori budaya

ogor, sebagian Depok, sebagian Tanggerang

2)

netapkan Dewan Kehormatan Betawi (DKB)

ambatnya 1 (satu) bulan

b.

i. Untuk itu, BAMUS BETAWI Jakarta harus segera

lak tis organisasi sebagai

1. k lembaga hukum dan advokasi.

Reorganisasi struktural dan non struktural

Dewan Pimpinan Besar BAMUS BETAWI Jakarta sebagai eksekutif

tertinggi di

mengoperasinalisasik

tural.

Struktural

Membentuk kordinato

Betawi; sebagian B

dan sebagian Bekasi.

Non Struktural

Menyusun dan me

BAMUS BETAWI Jakarta selambat-l

setelah RAKER.91

Fungsionalisasi Lembaga-Lembaga Taktis

Untuk menunjang implementasi program organisasi, perlu didukung

oleh lembaga-lembaga taktis, organisasi sebagai mitra serta kepanjangan

organisas

me ukan pembentukan lembaga-lembaga tak

berikut:

Membentu

91 Rapat Kerja III Badan Musyawarah Masyarakat Betawi , (Jawa Barat 2010), h. 26

Page 64: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

54

2. Menyelenggarakan Rapat Pleno dan rapat-rapat Pengurus secara

periodik.

Menyelenggarakan peringat 3. an hari-hari besar nasional dan Hari

ya.

5.

ruh potensi organisasi di wilayah Jakarta

an anggota

c. Peny

1)

ukan penyempurnaan

ggi,

Besar Keagamaan (Islam) melalui sarasehan, seminar, simposium,

dialog dan lain sebagain

4. Mengupayakan Sekretariat BAMUS untuk membantu tugas-tugas

operasional organisasi.

Mengaktifkan Lembaga Litbang untuk menyusun Data Base

dengan mendata selu

(Pendaftaran anggota secara terus menerus serta pendata

secara terprogram).92

empurnaan Mekanisme dan Manajemen Organisasi

Perangkat Lunak

Dalam upaya mewujudkan organisasi yang profesional serta

mengakar di masyarakat, maka perlu melak

mekanisme dan manajemen organisasi dengan cara

menyelenggarakan program sebagai berikut:

a. Membangun sistem yang formal serta pola kepemimpinan yang

memenuhi standar kualifikasi di setiap tingkatan organisasi dengan

menitikberatkan pada semangat dan disiplin yang tin

berwawasan luas, berkepribadian yang luhur dan tangguh serta

dewasa dalam menjalankan langkah dan kebijakan organisasi.

92 Rapat Kerja III Badan Musyawarah Masyarakat Betawi , (Cisarua Jawa Barat 2010), h.

26.

Page 65: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

55

b. Membangn sistem jaringan komunikasi dan informasi baik

secara vertikal maupun secara horizontal yang memungkinkan

akan dan segenap peraturan orgnisasi dapat

2)

endukung opersional

I yang dapat menjadi

ifitas organisasi.

2.

ental tangguh, bermoral serta berdedikasi tinggi

cintai kemanusiaan, keadilan,

ebenaran dan kejujuran.

seluruh langkah kebij

tersosialisasi dengan cepat, transparan melalui suatu mekanisme

yang efektif dan efesien.

Perangkat Keras

Untuk menunjang profeionalisme kinerja organisasi tersebut, maka

perlu direalisasikan program yang dapat m

organisasi antara lain:

a. Tersedianya Sekterariat BAMUS BETAW

pusat akt

b. Tersedianya komputer/internet.

c. Tersedianya jaringan telepon/faximile.93

Program Kaderisasi

Dalam rangka memenuhi tuntutan dan kebutuhan zaman akibat perubahan

konstelasi sosial politik baik dalam negeri maupun dunia luar, maka

dibutuhkan kader-kader organisasi yang berkualitas sesuai dengan tuntutan

zaman tersebut, sehingga diharapkan organisasi memiliki sumber daya

manusia (kader) yang berkualitas berwawasan luas, baik wawasan kebangsaan

dan wawasan global. Berm

baik untuk organisasi maupun bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara

dengan menjunjung tinggi HAM dan men

k

93 Rapat Kerja III Badan Musyawarah Masyarakat Betawi , (Cisarua Jawa Barat 2010), h.

27.

Page 66: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

56

Untuk itu, maka Badan Pengurus BAMUS BETAWI Jakarta berkewajiban

ng meliputi:

atihan kader wiraswasta

un dan diselenggarakan sesuai dengan klasifikasi

serta

berik

a.

i

isasi dan sikap kepemimpinan yang mandiri

b.

elah memiliki syarat-syarat

dule pelaksanaan program

adernisasi ini akan disusun oleh Badan Pengurus setelah berakhirnya

untuk melaksanakan kaderisasi ya

Pelatihan Kepemimpinan

a. Pelatihan kader masyarakat

b. Pel

Program kaderisasi disus

dimaksudkan untuk menghasilkan output dengan kategori kader sebagai

ut:

Kader Organisasi

Adalah anggota BAMUS BETAWI yang dinyatakan telah memilik

kemampuan berorgan

sehingga memenuhi kriteria untuk disiapkan menjadi manajer atau

pengurus organisasi sesuai dengan klasifikasi dan strata kepengurusan.

Kader Profesioanal

Adalah anggota organisasi yang dinyatakan t

intelektualitas dan profesionalitas sehingga memenuhi kriteria untuk

dipersiapkan menjadi pemimpin/anggota lembaga legislatif , eksekutif

dan lembaga pemerintahan/swasta lainnya.94

Metode dan sistematika, serta materi dan sche

k

94 Rapat Kerja III Badan Musyawarah Masyarakat Betawi , (Cisarua Jawa Barat 2010), h.

28.

Page 67: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

57

RAKER BAMUS BETAWI Jakarta ini melalui Sidang Pleno dan atau Rapat

3.

at, bangsa dan

asi 17 Agustus 1945 sebagaimana

tersur

Untu

dan m

a.

serta proaktif dengan berbagai instansi Pemerinta Daerah baik

en maupun BUMN, BUMD, serta

b.

kesadaran masyarakat untuk terlibat langsung maupun tidak langsung

Pengurus Badan Pengurus BAMUS BETAWI.95

Program Pengabdian

Sebagai organisasi di tingkat Besar di Jakarta, mempunyai kewajiban moral

untuk memberikan kontribusi bagi kaum Betawi, masyarak

negara dalam mewujudkan cita-cita poklam

at dan tersirat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

k itu, Dewan Pimpinan Pusat BAMUS BETAWI Jakarta perlu menyusun

enyelenggarakan program pengabdian yang terdiri dari:

Program Partisipasi Pembangunan

Untuk membantu pemerintah Daerah DKI Jakarta dalam melaksanakan

Amanat Penderitaan Rakyat yang tertuang dalam GBHN serta Pola

Dasar Pembangunan Daerah DKI Jakarta, maka perlu dilakukan

koordinasi

Departemen maupun Non Departem

LSM yang ada di daerah untuk membuat program kerja sama baik

jangka pendek maupun jangka panjang dengan menetapkan skala

prioritas.

Program Pemberdayaan Rakyat

Orientasi program ini difokuskan pada usaha memberikan motivasi dan

95 Rapat Kerja III Badan Musyawarah Masyarakat Betawi , (Cisarua Jawa Barat 2010), h.

28.

Page 68: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

58

dalam pencapaian pemulihan (recovery) kondisi sosial, ekonomi,

un sosial budaya di DKI Jakarta khususnya di Jakarta.96

an program ini menitikberatkan pada usaha-usaha sebagai berikut:

Mendorong timbulnya jiwa wirausaha untuk mengurangi angka

penganggura

maup

Sasar

1.

n serta kesenjangan ekonomi dalam masyarakat, serta

embangunan nasional.97

Lebara eh karena itu

s a ini ada pada

komite

PROGRAM KOMITE SOS

mendorong kemampuan usaha kecil dan menengah agar mampu

bersaing di pasaran demi terciptanya fundamental ekonomi

kerakyatan.

2. Mendorong dan menumbuhkan kesadaran dan motivasi peranan

wanita (pemberdayaan wanita) peran gender dalam menunjang

akselerasi p

n Betawi merupakan program lintas komite, ol

emu komite terlibat, tetapi lebih khususnya untuk Lebaran Betawi

sosial dan agama.

IAL DAN AGAMA

No PROGRAM LATAR BELAKANG

1 Kegiatan Perayaan Lebaran Betawi Dalam rangka silaturrahim dan

melestarikan budaya Betawi.

2 Audisi ke instansi-instansi

sosial).

Pemerintah atau lembaga lainnya

(terkait program

Dalam rangka mensosialisasikan

program komite sosial dan sinergi

kegiatan (kerjasama) dengan instasi

terkait kegiatan sosial masyarakat

96 Rapat Kerja III Badan Musyawarah Masyarakat Betawi , (Cisarua Jawa Barat 2010), h.

29. 97 Rapat Kerja III Badan Musyawarah Masyarakat Betawi , (Cisarua Jawa Barat 2010), h.

29.

Page 69: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

59

3 Pelatihan-pelatihan Life skill

(keterampilan) upaya

Dalam rangka memperdayakan

masyarakat dan

meningkatkan ekonomi masyarakat

maka perlu diberikan pembekalan

keahlian atau keterampilan.

4 Seminar dan diskusi sosial

masyarakat dalam

Upaya membangun mental, pola

pikir dan wacana

kehidupan masyarkat betawi

dengan persaingan yang semakin

kuat di Ibukota

5 Pemberdayaan CSR (Corporate

Social of Responsibility) ama CSR

Pemberdayaan masyarakat dengan

optimalisasi kerjas

instansi/perusahaan yang ada di

Jakarta baik program materil

maupun non materil.

6 Bakti sosial

aan sosial

Tingginya angka penyayandang

masalah kesejahter

(PMKS), kemiskinan dan sebagai

wujud kepedulian Bamus Betawi

terhadap masyarakat.

7 Sosialisasi, koordinasi dan

pendataan masjid sekolah dan

yayasan, wakaf masyarakat betawi

se-DKI betawi dan

Banyaknya jumlah masjid yang

berawal dari wakaf masyarakat,

tokoh betawi dan menjadi sentral

kegiatan masyarakat

Page 70: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

60

tidak memiliki sertifikat wakaf

bahkan mesjid yang hilang karena

dijual pihak tertentu.

8. Pengajian/pengkajian rutin

engurus bamus betawi

Pembinaan aqidah, mental dan

spiritual p

sekaligus menjadi forum

mempererat tali silaturahmi antar

pengurus.

9. Kegiatan penanggulangan bencana

yang terkena

Wujud kepedulian Bamus Betawi

kepada masyarakat

musibah (bencana) sekaligus

sosialisasi kiprah Bamus Betawi

kepada masyarakat.

10. Pembentukan Tim Medis/kesehatan

BAMUS Betawi

us

Tingginya kejadian bencana rutin

(banjir, kebakaran, dll) di DKI

khususnya dan di Indonesia

umumnya maka perlu team khus

yang bergerak dibidang

kesehatan/medis dalam

penanggulangan/pasca bencana.

11. Pengadaan alat-alat kesehatan dan

obat-obatan aka perlu

Mempermudah kinerja team

medis/kesehatan m

didukung oleh obat-obatan

peralatan kesehatan.yang memadai

Page 71: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

61

dan berkualitas baik.

12. Pengadaan Mobil Ambulans &

Mobil Jenazah.

Mempermudah kerja team

medis/kesehatan maka perlu

didukung kendaraan opersional

siap pakai dalam kondisi apapun.

13. Pengadaan alat-alat

na (perahu

karet, rompi pelampung, dll)

kerja team

penanggulangan benca

Mempermudah

kesehatan dan evakuasi masyarakat

korban banjir di Jakarta yang

sering terjadi.

14. Posko Mudik Lebaran

dik setiap tahun.

Sebagai bagian kepedulian

masyarakat betawi terhadap

masyaratak urban/pendatang yang

pulang mu

Sekaligus sosialisasi keberadaan

Bamus betawi terhadap

masyarakat.

15. Peringatan hari-hari besar Islam

dan syiar Bamus

Upaya peningkatan ibadah,

kepedulaian

betawi yang dikenal indentik

sebagai masyarakat agamis

(religius).

16. Pelatihan SQ

engurus Bamus betawi

sekaligus menjadi forum

Pembinaan mental dan kecerdasan

spiritual p

Page 72: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

62

empererat tali silaturahmi antar m

pengurus.

Page 73: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

BAB IV

LEBARAN BETAWI : BENTUK KOMUNIKASI ORGANISASI BAMUS

BETAWI DALAM PERAYAAN LEBARAN BETAWI

A. Bentuk Komunikasi Internal BAMUS Betawi

Setelah penulis membahas tentang Lebaran Betawi pada BAMUS

Betawi seperti yang telah disebutkan di atas, selanjutnya penulis akan membahas

tentang bentuk komunikasi organisasi BAMUS Betawi dalam perayaan Lebaran

B wi

sungnya kegiatan Lebaran Betawi.

n gotong

r

terbu

dalam lam perayaan Lebaran Betawi.

dengan Halal Bil Halal. Halal Bil Halal ini sudah menjadi tradisi BAMUS Betawi

yang dilaksanakan dari tahun ke tahun. Halal Bil Halal ini diselenggarakan untuk

internal pengurus BAMUS Betawi dan juga Pemda DKI Jakarta. Kemudian

BAMUS Betawi mengganti Halal Bil Halal menjadi Lebaran Betawi yang

bertujuan untuk menjalin silaturrahmi dan melestarikan budaya Betawi. Karena

eta .

Dalam organisasi ini terdapat bentuk komunikasi yang baik antara

sesama pengurus BAMUS Betawi, Ormas-ormas Betawi, panitia pelaksana dan

masyarakat, serta dengan Pemda DKI Jakarta. Mereka menjalankan peranannya

masing-masing untuk melaksanakan tugas dengan rasa tanggung jawab demi

berlang

Dari data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa BAMUS Betawi

merupakan organisasi yang mengedepankan semangat kekeluargaan da

oyong, organisasi massa yang bernuansa etnis sehingga pola komunikasi lebih

ka. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan adanya komunikasi di

organisasi BAMUS Betawi da

Lebaran Betawi merupakan ide dasar dari BAMUS Betawi, dahulu dikenal

63

Page 74: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

64

orang Betaw

orang Betaw

bertemu.98. D dak hanya dihadiri oleh masyarakat

B

Leba

dijad

program

BAMUS Betawi yang bekerjasama

d

disel akan di Lapangan

B teng,

i sudah banyak yang bermencar-mencar, di Lebaran Betawi inilah

i dapat berjumpa dengan saudaranya yang sudah lama tidak

alam perayaan Lebaran Betawi ti

etawi tetapi dihadiri oleh masyarakat lain yang ikut memeriahkan perayaan

ran Betawi. Bagi BAMUS Betawi, kegiatan Lebaran Betawi ini dapat

ikan momentum untuk mensosialisasikan organisasi, visi, misi dan

nya kepada publik.

Lebran Betawi ini dikelolah oleh

engan Pemda DKI Jakarta. Lebaran Betawi sudah kedua kalinya

enggarakan, Lebaran Betawi pertama kali diselenggar

an Jakarta Pusat, pada tahun 2008. Kemudian yang kedua Lebaran Betawi

diselenggarakan di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, pada tahun

2009.

Amarullah Asbah, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus ada di

dalam diri pengurus dalam mengelolah kegiatan Lebaran Betawi, yaitu:

2. Harus mempunyai niat, untuk mengelolah kegiatan lebaran Betawi

harus mempunyai niat yang ikhlas, sebagaimana Rasullah SAW

bersabda:

}رواه البخاري{نما األعمال بالنيات وإنما لكل امرئ ما نوى إ

aret 2010. 98 Amarullah Asbah, Wakil Ketua Umum BAMUS Betawi periode V, Wawancara

Pribadi, Sekretariattariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No.8 Jakarta Pusat 4 M

Page 75: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

65

dia niatkan (HR Imam Bukhori).

a informasi seputar Lebaran Betawi, misalnya dalam

dapat terjadi antar personal

rinsip pembagian tugas untuk

unikasi formal merupakan suatu sistem

dimana

at,

3. Harus mempunyai motivasi101, dalam mengelolah kegiatan lebaran

Betawi harus mempunyai motivasi. Motivasi ini adalah semangat

berjuang untuk mencapai tujuan dari lebaran Betawi. Jadi adanya

kebutuhan, keinginan, ketegangan, ketidaksenangan, dan harapan

termasuk ke dalam motivasi.

4. Kekompakan dalam bekerja, kekompakan sangat penting agar

kegiatan lebaran Betawi berjalan dengan baik.102

BAMUS Betawi melakukan komunikasi internal pada perayaan Lebaran

Betawi dengan penyampaian gagasan diantara para pengurus BAMUS Betawi

yang ada di dalam struktur organisasi tersebut. Biasanya gagasan yang

disampaikan beberap

berkomunikasi dapat dilakukan secara formal dan informal. Umumnya

komunikasi formal ada dalam setiap organisasi dan

dalam organisasi melalui jalur hirarkhi dengan p

mencapai tujuan yang diharapkan. Kom

para anggotanya bekerjasama secara tepat untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Secara formal BAMUS Betawi seperti surat-menyurat, rapat-rap

99 Yang dimaksud perbuatan disini adalah amal ibadah yang membutuhkan niat.

101 Motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri 100 Niat adalah keinginan dan kehendak hati.

untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Jadi motivasi bermakna membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu untuk mencapai suatu kepuasan atau suatu tujuan. Abdullah Masmuh, “Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek”,(Malang: Penerbitan Universitas Muhamadiyah Malang,

riat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 26 April 2010

2008) h. 227, Cet 1 . 102 Amarullah Asbah, Wakil Ketua BAMUS Betawi periode V, Wawancara Pribadi,

Sekreta

Page 76: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

66

melalui media lisan secara langsung, sms (short message service), telepon, dan

undangan tertulis di kertas. Selain itu, ada juga komunikasi yang dilakukan secara

forma

aannya tidak terikat oleh waktu, ruang dan

te informal lebih berhasil, dan peranannya tidak

k ah pe

. Bila

munikasi tersebut di atas, setiap pimpinan harus

dapat me

h

in l.103

Komunikasi informal biasanya terjadi dengan spontan sebagai akibat dari

adanya persamaan perasaan, kebutuhan, persamaan tugas dan tanggung jawab.

Komunikasi informal pada pelaksan

mpat, kadang-kadang komunikasi

al nting, karena dapat disampaikan setiap saat, asalkan bermanfaat untuk

kemajuan organisasi. Namun penyampaiannya kurang sistematis, karena

pertumbuhan dan penyebarannya tidak teratur. Biasanya di BAMUS Betawi

bentuk komunikasi informal dapat berupa pertemuan yang tidak direncanakan,

seperti: mengadakan pertemuan di BAMUS Betawi, dan ngobrol-ngobrol pada

jam makan siang, pertemuan lainnya. Komunikasi informal ini mempunyai hal-hal

yang positif, seperti:

a jalan yang ditempuh melalui komunikasi formal melewati hambatan,

dengan terpaksa digunakan komunikasi informal.

b. Dalam suasana konflik dan penuh ketegangan.

c. Sebagai sarana komunikasi.

Dari kedua bentuk ko

nempatkan diri agar tidak timbul perasaan suka atau tidak tidak suka.

Pimpinan harus mencari dan melaksanakan nilai-nilai positif dari

ubungan-hubungan tersebut. Ukuran sukses tidaknya seorang pimpinan terletak

103 Azis Khafia, Wakil Sekretaris Jenderal Umum II BAMUS Betawi periode V,

Wawanc No.8 Jakarta Pusat 22 April 2010.

ara Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto

Page 77: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

67

p a ba

downward communication dan upward

nication merupakan bentuk komunikasi

i penyampaian informasi untuk ketua umum

pengurus atau komunikasi yang disampaikan

ang masing-masing. Dilakukan dengan media

m rapat maupun evaluasi

kegiatan yang sudah direncanakan.

Upward communication merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari

bawah ke atas. Jadi komunikasi yang mengalir dari para komite kepada para

pengurus kepada ketua umum BAMUS Betawi. Biasa berisi tentang masukan atau

kritk mengenai ide-ide baru seputar kegiatan Lebaran Betawi.

2. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal terdiri dari penyampaian informasi diantara rekan

sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu-individu yang

ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai

atasan yang sama.

ad gaimana pimpinan memadukan nilai positif yang dihasilkan dari

komunikasi formal dan informal.

Adapun bentuk komunikasi internal yang diterapkan dalam organisasi

BAMUS pada kegiatan Lebaran Betawi agar tercipta kekompakkan antara

pengurus BAMUS di dalam organisasi ini ada dua bentuk, yakni komunikasi

vertikal, dan komunikasi horizontal.

1. Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal terdiri dari

communication.104 Downward commu

yang terjadi dari atas ke bawah. Jad

organisasi kepada para anggota

pengurus kepada para komite bid

lisan secara langsung seperti yang dilakukan di dala

105

104 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi…….h. 123 105 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi…..h. 123

Page 78: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

68

Komunikasi horizontal biasa dilakukan dalam hal penyampaian pesan

dari sesama pengurus kepada pengurus lain, biasa berisi kemajuan dan

perkembangan dari Lebaran Betawi. Komunikasi horizontal yang paling umum

mencakup semua jenis kontak antarpersonal. Bahkan bentuk komunikasi

horizontal tertulis cenderung menjadi lebih lazim. Komunikasi horizontal paling

sering terjadi dalam rapat, interaksi pribadi. Selama waktu istirahat, obrolan di

telepon, memo, catatan, dan sebagainya.106

Fungsi komunikasi horizontal adalah:

a)

B. Bentuk Komunikasi antara BAMUS Betawi dengan Ormas-Ormas

Betawi

Seperti dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa BAMUS Betawi

merupakan organisasi yang berfungsi sebagai wadah untuk berhimpun segenap

potensi Betawi untuk melakukan komunikasi dan bersifat federatif , BAMUS

Betawi juga merupakan induk organisasi kebetawian yang nonoperasional,

dimana yang beroperasi adalah organisasi-organisasi dibawahnya.

Jumlah organisasi kebetawian paska reformasi memang berkembang

dratis hingga lebih seratus, dengan berbagai macam ragam dan karakter

Memperbaiki koordinasi tugas

b) Upaya pemecahan masalah

c) Saling berbagi informasi

d) Upaya pemecahan konflik

e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama.

107

106 Media Kita, “Komunikasi dalam Organisasi”, http://www.batan.go.id. Diakses pada

13 Mei 2010. 107 Azis Khafia, Wakil Sekretaris Jenderal Umum II BAMUS Betawi, Wawancara

ribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 21 April 2010. P

Page 79: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

69

terbentuknya Ormas Betawi tersebut; ada yang hanya berkumpul berdasar

kampung, pag

kan secara kualitatif juga meningkat, karena banyak SDM-SDM

sudah mulai eksis yang bergerak dibidang

yayasan, sosia

0 Bentuk

komunikasi ini

uyuban kekeluargaan, berdasar hobi berkesenian dan lain-lain.108

Azis Khafia, Sekjen Umum BAMUS Betawi periode V mengatakan secara

kuantitatif ormas semakin meningkat. Sejak beridirnya BAMUS Betawi 1982 ada

16 ormas, sampai sekarang hasil MUBES tahun 2007 meningkat menjadi 114

ormas. Sedang

Betawi dalam berbagai macam budaya

l dan profesi.109

Dalam berkomunikasi dengan ormas-ormas kebetawian, khususnya

tentang kegiatan Lebaran Betawi, BAMUS Betawi menggunakan bentuk

komunikasi diagonal yaitu komunikasi silang melintasi fungsi dan tingkat dalam

organisasi. Hal ini penting dalam situasi dimana anggota tidak dapat

berkomunikasi lewat saluran ke atas, ke bawah ataupun horizontal.11

sering disebut juga komunikasi silang. Dalam arti berlangsung dari

pengurus BAMUS Betawi kepada ormas-ormas kebetawian dalam posisi yang

berbeda.111

Berdasarkan pengertian komunikasi diagonal di atas maka BAMUS

Betawi dan Ormas Betawi pun sudah sangat jelas bahwa pola komunikasi

diagonal sering digunakan dalam melaksanakan kegiatan Lebaran Betawi.

Dimensi komunikasi diagonal dalam organisasi dapat diklafikasikan

menjadi dua jenis, yaitu:

108 Azis Khafia, Dari Betawi……, h. 39 109 Azis Khafia, Wakil Sekretaris Jenderal Umum II BAMUS Betawi, Wawancara

Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 21 April 2010. 110 FX Suwarto, Prilaku………., h. 167

Page 80: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

70

1. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal yaitu percakapan sosial, interorganisasi

dan wawanca

pendapatnya

melalui media lisan maupun tulisan di kertas kertas ataupun papan tulis.

den mas kebetawian dapat dilihat yang pertama ketika ormas

arena dari anggota ormas adalah pengurus BAMUS

Betawi. Kemudian perwakilan ormas yang menjadi pengurus BAMUS Betawi

ra anggota organisasi, tidak mengenal jabatan seperti ketua

FORKABI kepada ketua umum BAMUS Betawi ataupun para anggota BAMUS

Betawi kepada anggota ormas namun dalam komunikasi yang lebih intim secara

tatap muka.112

2. Komunikasi kelompok kecil

Komunikasi kelompok kecil ialah protes komunikasi yang

biasanya sering terjadi ketika rapat kegiatan Lebaran Betawi. Para anggota dari

bidang masing-masing membuat suatu kelompok kecil yang terdiri dari tiga atau

empat orang yang dipimpin oleh ketua bidang masing-masing, dimana anggota-

anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya mengemukakan

Bentuk komunikasi diagonal di dalam komunikasi pengurus

gan ormas-or

mengadakan kegiatan, seperti BAMUS Betawi diundang ataupun BAMUS Betawi

mengadakan kegiatan, ormas diundang. Kemudian yang kedua, dengan bentuk

penyampaian informasi-informasi kegiatan, aktivitas BAMUS Betawi dengan

melibatkan ormas-ormas. Misalnya, ketika BAMUS Betawi ingin rapat lebaran

Betawi yang pertama dilakukan adalah ormas diundang untuk perwakilan dari

ormas masing-masing. K

112 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu….., h. 33

Page 81: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

71

m yampaikan kepada anggotanya, bahwa BAMUS Betawi akan mengadakan

Lebaran Betawi.113

BAMUS Betawi juga menggunakan surat atau undangan dan juga

telepon. Setiap ormas mendapat undangan atau saling berhubungan menggunakan

telepon saat akan mengadakan kegiatan Lebaran Betaw

en

i. Dengan undangan,

acara kegiatan Lebaran Betawi sebagaimana isi

Dalam komunikasi yang berlangsung biasa berisi tentang

etawi. Ormas-ormas kebetawian juga terlibat langsung

salah satu dari ormas

nyi dan ormas FORKABI, FBR (From Betawi

karta) menjadi keamanan dan mengatur

has baju adat Betawi114.

gan panitia pelaksana dan

Lebaran Betawi terlebih dulu BAMUS

itia pelaksana Lebaran Betawi adalah

ng bergabung dengan Pemda DKI Jakarta

adakan rapat

tentang Lebaran Betawi..

seluruh ormas Betawi menghadiri

undangan tersebut.

seputar kegiatan Lebaran B

untuk mensukseskan kegiatan Lebaran Betawi. Misalnya

membuka stand, mengisi acara nya

Rempug), IWARDA (Ikatan Warga Ja

area parkir dan lengkap dengan dandanan k

C. Bentuk Komunikasi BAMUS Betawi den

masyarakat

Sebelum mengadakan kegiatan

Betawi membentuk kepanitiaan. Pan

pengurus BAMUS Betawi sendiri ya

yang dipilih secara musyawarah internal. Panitia pelaksana meng

kegiatan Lebaran Betawi di lokasi yang berbeda-beda. Dalam rapat ini membahas

113 Azis Khafia, Wakil Sekretaris Jenderal Umum II BAMUS Betawi periode V,

awancara Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 22 April 010

114 Azis Khafia, Wakil Sekretaris Jenderal Umum II BAMUS Betawi periode V, Wawancara Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 22 April 2010.

W2

Page 82: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

72

Lebaran Betawi dirancang dan dikemas dalam bentuk pesta taman yang

, seni budaya ekonomi, politik, sejarah, ilmu pengetahuan dan

jikan dengan kombinasi kegiatan yang bersifat formal-

yang dimeriahkan dengan aneka hiburan,

, atraksi dan pameran yang terdiri dari:

ari:

ad SAW (Rawi)

KI Jakarta

e (Alm)

, SH, MM (Walikota Jakarta Selatan)

okoh perintis/pendiri BAMUS Betawi (khusus bagi yang sudah

bernuansa religius

keorganisasian yang disa

seremonial dengan informasi familiar

peragaan pergelaran

A. Pendahuluan yang terdiri d

1. Gema Takbir

2. Pembukaan Beduk

3. Pembacaan riwayat Nabi Muhamm

B. Acara Pembukaan terdiri dari:

1. Pembacaan ayat suci al-Qur’an

2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya

3. Sambutan Ketua Umum BAMUS Betawi

4. Sambutan Gubernur Provinsi D

5. Pembacaan doa

6. Pemberian penghargaan kepada

a. KH. Abdullah Safi’i

b. KH. Ali Al Hamidi (Alm)

c. H. Syahrul Effendi

d. Para t

meninggal)

e. Penyerahan sumbangan mobil ambulan dari bapak Harianto Badjuri

Page 83: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

73

C. Bersalam-salaman untuk saling memaafkan antar dan inter peserta dengan:

1. Gubernur

2. akil Gubernur W

3. K a U

4. P

5. A

6. P

7. T

8. T

D. Peres

1. B

2. P

3. P

4. P

5. H

E. Acara

L

2. S u

3. P

4. H

adalah k

masyarak

etu mum BAMUS Betawi

ara Ulama

nggota MUSPIDA

ara anggota DPR RI, DPD RI dan DPRD Prov DKI Jakarta

okoh-tokoh masyarakat Betawi

okoh-tokoh masyarakat lainnya.

mian bazaar, pameran dan peragaan serta hiburan seperti:

azar makanan, minuman, cenderamata dan pakaian Betawi

ameran foto, lukisan, geplak raksasa dan rumah Betawi

eragaan busana dan pembuatan makanan khas Betawi

enjualan buku-buku Betawi

iburan berupa musik, tarian dan atraksi khas Betawi

Penutupan, dengan susunan:

1. aporan Ketua Panitia

amb tan Ketua Umum BAMUS Betawi

enarikan Door Prize

iburan.

Bentuk komunikasi yang dipakai panitia pelaksana dengan masyarakat

omunikasi eksternal yaitu komunikasi antara panitia pelaksana dengan

at. Komunikasi eksternal terdiri dari dua jalur secara timbal balik yakni

Page 84: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

74

komunik

panitia p

a)

AMUS Betawi akan

m

at. Panitia pelaksana juga menggunakan komunikasi media yakni

komunikasi yang menggunakan media. Adapun bentuk komunikasi

besar minat masyarakat dalam kegiatan Lebaran Betawi, karena banyak

asi dari panitia pelaksana kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada

elaksana.

Komunikasi dari panitia pelaksana kepada masyarakat

Komunikasi dari panitia pelaksana kepada masyarakat pada

umumnya bersifat informatif. Penyampaian informasi-informasi berisi

tentang pemberitahuan kepada masyarakat bahwa B

engadakan kegiatan Lebaran Betawi. Dalam hal ini panitia bekerja

keras dan menjalin kekompakkan antar sesama panitia yang lain agar

informasi mereka dapat diterima oleh masyarakat. Setiap panitia

mempunyai tugas pokok masing-masing yang telah ditentukan dalam

rap

media ini dilakukan dengan menggunaka media, antara lain media cetak

seperti koran nasional maupun koran lokal dan media elektronik seperti

televisi JAK TV. Dan juga menggunakan pamflet, poster, dan spanduk

yang dipasang di seluruh Jakarta.115

b) Komunikasi dari masyarakat kepada panitia pelaksana

Komunikasi dari masyarakat kepada panitia pelaksana merupakan

umpan balik sebagai efek dari penyampaian informasi yang dilakukan

oleh panitia pelaksana. Jika masyarakat sangat antusias untuk

menghadiri acara tersebut maka undangan yang disampaikan memiliki

efek yang positif dan dapat diterima oleh masyarakat. Hasilnya cukup

115 Azis Khafia, Wakil Sekretaris Jenderal Umum II BAMUS Betawi periode V,

Wawancara Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 22 April 2010.

Page 85: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

75

masyarakat yang hadir dan menikmati selama acara Lebaran Betawi

berlangsung. Masyarakat yang hadir karena rasa solidaritas kebetawian,

kekeluargaan, dan haus dengan hiburan. Ribuan warga berbaur tanpa

batas dengan para pejabat baik tingkat daerah maupun nasional dengan

memadati setiap stand yang diprakarsai oleh lima kota Administrasi dan

satu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.116

Salah satu tolak keberhasilan dari kegiatan Lebaran Betawi ini adalah

b yakny

ra Pemda dengan BAMUS Betawi yaitu di

L aran

MUS Betawi dan Pemda

D I Jaka empunyai nuansa budaya yang bisa

juga m tan Lebaran Betawi

pun Pemda DKI Jakarta memang tidak tinggal diam, karena dari BAMUS Betawi

an a yang hadir dari kalangan masyarakat Betawi sendiri. Pertama, jumlah

kehadiran yang datang, kedua dari ramainya penyelenggaraan antusias dari

masyarakat baik yang datang maupun yang dagang dan yang ketiga kehadiran

pejabat.117

D. Bentuk Komunikasi BAMUS Betawi dengan Pemda DKI Jakarta

BAMUS Betawi adalah kapasitasnya mitra dengan Pemda DKI Jakarta.

Salah satu implementasi kemitraan anta

eb Betawi ini. Hubungan BAMUS Betawi dengan Pemda sangat baik dan

harmonis. Apalagi Fauzi Bowo yang menjadi gubernur DKI Jakarta adalah ketua

pembina BAMUS Betawi. Oleh karena itu, antara BA

K rta itu terjalin suatu sinergi yang m

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan hanya masyarakat Betawi tetapi

asyarakat umumnya yang ada di Jakarta. Dalam kegia

riat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 4 Maret 2010.

116 Media FUHAB, “LEBARAN BETAWI (Ajang Silaturahmi Pejabat dengan Masyarakat)”, Edisi IV/Oktober/2009.

117 Amarullah Asbah, Wakil Ketua Umum BAMUS Betawi periode V, Wawancara Pribadi, Sekreta

Page 86: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

76

membuat penawaran strategi pelaksanaan yang sedemikian rupa di antara lima

alikota dan Bupati Kepulauan Seribu, dukungan dari Pemda DKI Jakarta itu di w

dorong untuk berlomba-lomba membuat kesan yang baik dari masing-masing kota

rintah daerah

d aan Lebaran Betawi bersama BAMUS

Betawi.11

si dan diperbaiki konsep dan penyelenggaraannya

uk me

a)

madyanya. Jadi, BAMUS Betawi hidup berkesinambungan peme

yang mempunyai tanggungjawab administrasi dari jalannya roda pemerintahan

an ini tetap menyatu dalam pelaksan

8

Bagi Pemda DKI Jakarta, kegiatan Lebaran Betawi ini dapat dijadikan

model kemitraan antara pemerintah dan masyarakat serta ajang untuk

menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mensukseskan

visi, misi dan programnya. Bagi BAMUS Betawi dan Pemda DKI Jakarta,

kegiatan ini dapat dijadikan model kegiatan spesifik dan orisinal atau khas Jakarta

yang diselenggarakan secara bersama setiap paska bulan Ramadhan (bulan

Syawwal), setelah dievalua

unt ncapai hasil yang optimal.119

Bentuk komunikasi BAMUS Betawi dengan Pemda DKI Jakarta adalah

komunikasi vertikal upward comunication yaitu komunikasi yang mengalir dari

pengurus BAMUS Betawi kepada Pemda DKI Jakarta.

Fungsi komunikasi vertikal adalah:

Penyampaian informai tentang kegiatan Lebaran Betawi ataupun tugas

yang akan dilaksanakan kepada Pemda DKI Jakarta

118 Amarullah Asbah, Wakil Ketua Umum BAMUS Betawi periode V, Wawancara

Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 4 Maret 2010. 119 Rancangan Konsep Kerangka Acuan/Proposal Kegiatan Lebaran Betawi BAMUS

Betawi 2010.

Page 87: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

77

b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan kegiatan Lebaran

Betawi ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh BAMUS

Betawi

c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari BAMUS Betawi

d) Penyampaian keluhan dari BAMUS Betawi tentang dirinya sendiri

maupun kegiatannya.

Lebaran Betawi adalah ide dasar BAMUS Betawi yang dikomunikasikan

kepada Pemda DKI Jakarta. Tangggapan dari Pemda sangat baik dan menyatakan

persertujuan dengan kegiatan tersebut. Kemudian Pemda DKI Jakarta langsung

mengadakan rapat dengan Pemkot dan Pemkab untuk membahas ide BAMUS

tuk Lebaran Betawi yang ke tiga, empat dan seterusnya.. Dalam rapat ini

embent

Betawi. Setelah rapat dengan Pemkot dan Pemkab, Pemda DKI Jakarta

mengkomunikasikan kembali hasil rapat kepada BAMUS Betawi. Baru setelah itu

antara BAMUS Betawi dan Pemda DKI Jakarta mengadakan rapat sekaligus

membentuk kepanitiaan.120

BAMUS Betawi mengadakan rapat yang pertama yaitu rapat

pleno121yang memutuskan tempat penyelenggaraan Lebaran Betawi berpindah-

pindah un

m uk panitia, setelah panitia terbentuk, panitia internal BAMUS Betawi

mengkomunikasikannya ke Pemprov DKI Jakarta.

Utusan Pemda yang ikut dalam rapat pertama dari tingkat propinsi

dimulai dari Sekda, dan para lima walikota serta Bupati Kepulauan Seribu.

Intensitas pertemuan yang dilakukan oleh pengurus BAMUS Betawi dan Pemda

120 Azis Khafia, Wakil Sekretaris Jenderal Umum II BAMUS Betawi periode V,

Wawancara Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 22 April 2010.

adan Musyawarah Masyarakat Betawi 2008, h. 41 121 Rapat pleno adalah rapat tertinggi setelah Mubes dan Raker dalam organisasi. Dewan

Pengurus B

Page 88: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

78

DKI Jakarta memang terjadi setiap seminggu sekali ataupun dua kali pada saat

bulan Ramadhan sekaligus buka puasa bersama dan sholat tarawih berjamaah.

Dimana pertemuan tersebut berupa rapat mingguan yang bertujuan untuk

mengadakan penilaian kembali atas kegiatan Lebaran Betawi yang dalam proses

guna mengadakan perbaikan apabila diperlukan. Rapat ini membahas tentang

masalah-masalah seputar kegiatan Lebaran Betawi. Pertemuan yang dilakukan

tersebut hanyalah bersifat komunikasi kelompok semata, karena pertemuan yang

mereka lakukan adalah hanya untuk membahas yang berkisar tentang kegiatan

Lebaran Betawi, yaitu seperi dimanakah lokasi dan waktu kegiatan tersebut serta

apa saja yang akan ditampilkan oleh masing-masing walikota.122

Komunikasi antara pengurus dengan Pemda DKI Jakarta memang

terjalin saat rapat, ini bertujuan untuk lebih saling mengenal satu sama lain,

sehingga dapat lebih leluasa dalam mengadakan rapat berikutnya. Dalam rapat ini

juga terjalin keefektifitasan yang ada di dalam komunikasi vertikal dimana saling

terbuka dan saling menerima masukan dari anggota yang lain, lalu anggota yang

lain menyatakan persetujuan dan ketidak setujuan tentang hasil dari masukan

tersebut.

Untuk lebih teknisnya masing-masing walikota dan Bupati Kepulauan

Seribu memberikan apresiasinya, semua SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah)

itu terlibat di Lebaran Betawi. Misalnya Dinas Kebudayaan terlibat untuk

menampilkan segi hiburan, Dinas Pertamanan menampilkan berbagai jenis

tumbuhan dan tanaman, Dinas Perumahan Umum menampilkan arsitek rumah dan

akses jalan. Jadi semua potensi pemerintah daerah otomatis terlibat dalam

122 Azis Khafia, Wakil Sekretaris Jenderal Umum II BAMUS Betawi periode V, Wawancara Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 22 April 2010.

Page 89: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

79

kegiatan Lebaran Betawi. Se sing-masing wilayah walikota

performancenya menampilkan be Oleh karena itu setiap walikota

t koordinasi sendiri dengan apa yang khas dari daerahnya.

Mi n

tiap ma

rbeda-beda.

mengadakan rapa

sal ya Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu menampilkan gambang kromong,

Jakarta Utara menampilkan kesenian khas Keroncong Tugu dan kesan wisata

bahari, Jakarta Selatan menampilkan Orkes Gambus, Jakarta Pusat menampilkan

Orkes Melayu, dan Jakarta Timur menampilkan Lenong. Masing-masing wilayah

menampilkan budaya, mulai dari kesenian, makanan, busana, rumah adat dan

kebudayaan lain.123

123 Azis Khafia, Wakil Sekretaris Jenderal Umum II BAMUS Betawi periode V,

Wawacara Pribadi, Sekretariat BAMUS Betawi Jl. Suryopronoto No. 8 Jakarta Pusat 22 April 2010.

Page 90: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

BAB V

PENUTUP

A. Ke

litik

yang d

Selain komunikasi vertikal, bentuk

komunikasi yang digunakan ialah komunikasi horizontal, dimana informasinya

komite kepada para pengurus. Biasanya berisi tentang masukan

dan kri

akan mengadakan kegiatan Lebaran Betawi. Dari perwakilan

simpulan

Lebaran Betawi adalah tradisi budaya Betawi usai lebaran dengan

melakukan hantaran dan antaran. Hantaran dan antaran adalah sebuah tradisi

memberikan hadiah dari yang lebih muda kepada yang lebih tua. Hantaran itu

isinya segala macam makanan khas Betawi. Lebaran Betawi dirancang dalam

bentuk pesta taman yang benuansa religius, budaya Betawi, ekonomi dan po

isajikan dengan kombinasi susunan acara yang bersifat formal-seremonial

dengan informasi familiar dan dimeriahkan dengan aneka atraksi hiburan dan

penghargaan.

Bentuk komunikasi internal BAMUS Betawi adalah menggunakan

komunikasi vertikal, dimana ketua umum BAMUS Betawi menyampaikan idenya

dengan para pengurus. Penyampaian informasi ini diterapkan secara formal dan

informal. Dilakukan dengan media lisan.

mengalir dari para

tikan mengenai perkembangan kegiatan Lebaran Betawi.

Bentuk komunikasi BAMUS Betawi dengan ormas-ormas Betawi adalah

menggunakan komunikasi diagonal dapat dilihat ketika ormas-ormas Betawi

mengadakan kegiatan, maka BAMUS Betawi diundang dan sebaliknya. Dari

kegiatan tersebut BAMUS Betawi dapat menyampaikan informasi bahwa

BAMUS Betawi

80

Page 91: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

81

ormas-

n masyarakat. Komunikasi eksternal ini terdiri dari dua

jalu secara timbal balik yakni komunikasi dari panitia pelaksana kepada

masyarakat dan sebaliknya. Panitian pelaksana juga menggunakan komunikasi

media cetak dan elektronik serta menggunakan pamflet, poster, dan spanduk.

Bentuk komunikasi BAMUS Betawi dengan Pemda DKI Jakarta yaitu

menggunakan komunikasi vertikal downward communication, dimana ide dasar

BAMUS Betawi itu dikomunikasikan kepada Pemda DKI Jakarta, kemudian ide

BAMUS Betawi itu diterima Pemda. Pemda mengadakan rapat dengan Pemkot

dan Pemkab. Hasil rapat tersebut kemudian disampaikan kepada BAMUS Betawi.

setelah itu antara Pemda DKI Jakarta dengan BAMUS Betawi mengadakan rapat

yang membahas tentang kegiatan tersebut.

B. Saran-Saran

Untuk BAMUS Betawi dalam mencapai kesan baik dalam Lebaran Betawi

berikutnya, setidaknya BAMUS Betawi sudah mempunyai program anggaran

pembiayaan yang tepat, karena pembiayaan ini mempunyai aspek dan dimensi

yang luas terhadap perencanaan pelaksana. BAMUS Betawi harus melibatkan

praktisi-praktisi dikalangan Betawi yang mempunyai wawasan pada saat kegiatan

Lebaran Betawi.

ormas Betawi diundang untuk menghadiri rapat membahas kegiatan

tersebut.

Bentuk komunikasi BAMUS Betawi dengan panitia pelaksana dan

masyarakat adalah menggunakan komunikasi eksternal yaitu komunikasi antara

panitia pelaksana denga

r

Page 92: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

82

BAMUS Betawi harus mempunyai Website untuk mempermudah

komunikasi dengan masyarakat. Dengan hasil dan manfaat yang dicapai, maka

pada saatnya diharapkan terciptanya sinerji yang strategis antara BAMUS Betawi

dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna mewujudkan Jakarta yang nyaman dan

sejahtera untuk semua.

Page 93: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

DAFTAR PUSTAKA

Azis, Khafia. Dari Betawi untuk Indonesia, Jakarta: Forum Bersama Untuk Satu, 2009.

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

Effendy, Onong Uchyana. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2000.

Fairchild (ed), Henry Parrtt. Dictionary of Sociology. Paterson, New Jersey: Littlefield Adams & Co, 1962.

Gunadi, YS. Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: Grasindo, 1998.

Katz, Daniel dan Khan, Robert L. The Social Psychology of Organization. New York: Wiley, 1996.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Propinsi DKI Jakarta.Ragam Budaya Betawi Propinsi DKI Jakarta. Jakarta, 2002.

Koenjaraningrat. Pengantar Antropologi. Jakarta: Aksara Baru, 1987.

Masmuh, Abdullah. Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek. Malang: Penerbitan Universitas Muhamadiyah Malang, 2008.

Moore, H. Frazier. Hubungan Masyarakat. Prinsip, Kasus dan Masalah. Bandung: ROSDA, 1987.

Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000.

Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

Prisgunanto, Ilham. Praktik Ilmu Komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari. Jakarta Selatan: Teraju, 2004.

Probonegoro, Ninuk Kleden. Teater Lenong Betawi Studi Perbandingan Diakronik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1996.

Rosyidi, T.A. Latief . Dasar-Dasar Rhetorika Komunikasi dan Informasi. Medan: 1985.

Saidi, Ridwan. Warisan Budaya Betawi. Jakarta: LSIP & Pemda dan DKI Jakarta, 2000.

Page 94: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

Siagan, Sondang P. Peranan Taf dan Management. Jakarta: Gunung Agung, 1976.

Suminar, Yenny Ratna, dkk. Komunikasi Organisasional. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004.

Susanto, Phil. Astrid S. Filsafat Komunikasi. Bandung: Binacipta, 1992.

Suwarto, FX Drs, MS. Prilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atmajaya, 1999.

Thoha, Miftah. Prilaku Organisasi. Jakarta: Bina Aksara, 1987. ------ ------ ------ Organisasi Kepemimpinan dan Prilaku Administrasi. Jakarta: Gunung Agung, 1985.

MEDIA

Berita Jakarta Com, dikutip 16 Oktober 2009 Dewan Pengurus Badan Musyawarah Masyarakat Betawi. Hasil-hasil

Musyawarah Besar V Badan Musyawarah Masyarakat Betawi. Jakarta: 2008. JJ. Rizal, “Menemukan makna Tradisi Lebaran”, dalam Majalah Jendela

Betawi, Edisi I Lebaran. Media FUHAB, LEBARAN BETAWI (Ajang Silaturrahmi Pejabat

dengan Masyarakat). Edisi IV/Oktober/2009. POSKOTA. Tahun Depan, Lebaran Betawi di Jakarta. Rancangan Konsep Kerangka Acuan/ Proposal Kegiatan Lebaran Betawi.

Jakarta, 2010. Rapat Kerja III Badan Musyawarah Masyarakat Betawi . Jawa Barat 2010.

INTERNET facebook Forum Betawi Rempug (FBR) SEJABODETABEK.

www.kampungbetawi.com www.kompas.com www.mediaindonesia.com.

Page 95: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

www.netSains.com.

www.okezone.com. www.id.wikipedia.org

Page 96: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

SURAT KETERANGAN

Dengan ini Pimpinan BAMUS Betawi menyatakan bahwa Mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah yang beridentitas:

Nama : Nur Azizah

NIM : 106051001857

Semester : VIII (delapan)

Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Telah mengadakan penelitian dan wawancara di BAMUS Betawi Jakarta Pusat.

Jakarta, 26 Mei 2010

BADAN MUSYAWARAH MASYARAKAT BETAWI

WAKIL KETUA UMUM WAKIL SEKRETARIS JENDERAL

H. Amarullah Asbah

Abdul Azis Khafia, S. Si, M. Si

Page 97: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana I di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 07 Juni 2010

Nur Azizah

Page 98: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

RANCANGAN PROGRAM KOMITE TAHUN 2010

PROGRAM KOMITE POLITIK

1. Mendorong kader Bamus Betawi yang ikut seleksi menjadi anggota

KPUD diseluruh kotamadya dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

2. Membuat laboratorium data tentang politik

3. Silaturrahmi kader Bamus Betawi yang ada diseluruh partai politik peserta

Pemilu.

4. Membentuk Forum Anggota Legislatif dan Eksekutif.

5. Menyelenggarakan diskusi Daerah Pemilihan Dapil dalam Pemilu 2009.

6. Orientasi Calon Legislatif.

7. Bekerjasama dengan KPUD menyelenggarakan sosialisasi Pemilu 2009.

8. Silaturrahmi orang-orang Betawi yang menjadi caleg pada Pemilu 2009.

9. Memberikan informasi data hasil Pemilu 2004 kepada kader politik yang

memerlukan.

PROGRAM KOMITE PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

No PROGRAM LATAR BELAKANG

1 Audiens ke

instansi-instansi

Pemerintah

(KOMNAS

Perenpuan,

Kementrian

Pemberdayaan

Perempuan,

DIKMENTI dll)

Dalam rangka mensosialisasikan program komite

sosialdan sinergi kegiatan (kerjasama) dengan

instansi terkait kegiatan pemberdayaan perempuan.

2 Diskusi

keperempuan

Upaya meningkatkan pola pikir dan wacana

perempuan-perempuan Betawi terhadap peran serta

dan dinamika perempuan terhadap isu-isu global atau

kekinian.

Page 99: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

3 Penyuluhan KB

(Keluarga

Berencana)

Upaya meningkatkan kesejahteraan, dan upaya

menciptakan keluarga yang berkualitas serta

bertanggung jawab sekaligus ikut mensukseskan

kegiatan pemerintah dalam menanggulangi populasi

penduduk.

4 Seminar

Keluarga,

Kesehatan

Meningkatkan kesejahteraan, dan upaya menciptakan

keluarga yang berkualitas dan bertanggung jawab

terhadap pentingnya kesehatan bagi masyarakat.

5 Pelatihan Life

Skill

(Keterampilan)

Dalam rangka memberdayakan masyarakat dan

khususnya perempuan Betawi dan upaya

meningkatkan ekonomi maka perlu diberikan

pembekalan keahlian atau keterampilan.

6 Seminar tentang

gender Betawi

Upaya meningkatkan pola pikir dan wacana

perempuan-perempuan Betawi terhadap peran serta

dan pentingnya makna gender dan dinamika

perempuan Betawi.

7 Kursus-kursus

yang disesuaikan

gender (tata rias,

cenderamata

Betawi, kuliner,

dll)

Memberdayakan perempuan Betawi dan upaya

meningkatkan ekonomi, maka perlu diberikan

pembekalan keahlian atau keterampilan yang

berkaitan dengan budaya Betawi.

8 Kunjungan ke

Lapas Perempuan

dan BAKSOS

Sebagai bagian kepedulian perempuan Betawi

(Bamus Betawi) terhadap masyarakat marginal di

lapas atau rumah tahanan khusus bagi perempuan

sekaligus sosialisasi keberadaan Bamus Betawi

terhadap masyarakat.

9 English Course,

Korea, Arab dan

Cina

Tingginga persaingan global di masa mendatang

maka perempuan Betawi berdayakan diberikan

pembekalan keahlian penguasaan bahasa.

Page 100: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

PROGRAM KOMITE KEBUDAYAAN, BAMUS BETAWI

A. JANGKA PENDEK

No. PROGRAM LATAR BELAKANG BENTUK

KEGIATAN

1. Sosialisasi

Kepatutan

Busana Betawi

Pada umumnya msyarakat Betawi,

khususnya pengurus organisasi

Betawi masih kurang memahami

penggunaan busana sesuai kepatutan.

Wokrshop/dis

kusi

mengundang

para pakar

busana

Betawi.

2. Sosialisasi dan

Implementasi

Batik Betawi

- Mendukung upaya produksi batik

Betawi yang dilakukan oleh pemda.

- Mensosialisasikan batik Betawi

kepada masyarakat.

Wokrshop/Di

skusi dan

pameran.

3. Formalisasi Seni

Budaya Betawi

pada lingkup

pemda/pengusaha

swasta/Pemerinta

h

Pusat/Internasion

al

Pemerintah DKI Jakarta, kalangan

pengusaha swasta, pemerintah pusat

dan kalangan internasional yang

berdomisili di Jakarta, sampai saat

ini belum memahami keberadaan

kebudayaan lokal Betawi.

Silaturrahim.

Rekomendasi,

Pameran,

Pergelaran,

dll.

4. Pelatihan

Presenter Betawi

Adanya kebutuhan presenter

berdialek Betawi oleh berbagai

kalangan baik media maupun event

organizing.

Pelatihan

klasikal

5. Nenamu Budaya Budaya Betawi identik dengan

budaya Melayu, sepatutnya diadakan

kunjungan silaturrahim dalam upaya

pembakuan budaya Melayu

Muhibah

Budaya ke

ASEAN dan

workshop.

Page 101: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

B. JANGKA MENENGAH/PANJANG

No. PROGRAM LATAR

BELAKANG

BENTUK

KEGIATAN

MAKSUD/

TUJUAN

1. Menata

konsep

keetnikan

(Betawi)

Masih

berkembang

pendapat atau

konsep yang

diketahui dan

digunakan oleh

masyarakat

tentang asal

muasal etnik

Betawi, sehingga

timbul persepsi

dan stereotip yang

tidak baik

terhadap Betawi.

1. Penelitian

2. Seminar

3. Penulisan/

Penerbitan

4.

Pesosialisasian

Agar

masyarakat

Nusantara

memahami

sejarah dan sal

muasal Betawi,

sehingga tidak

muncul lagi

polemik

kebetawian

yang konyol

dan tak

mendasar.

2. Mendudukan

Seniman

Budayawan

Betawi pada

Yayasan

Kesenian

Jakarta,

Gedung

Kesenian

Jakarta, dll

1. Selama ini

seniman

/budayawan

Betawi tidak

pernah dipercaya

duduk pada

dewan dimaksud.

2. Kepengurusan

DKJ sudah akan

berakhir pada

tahun 2009.

Usulan dan

rekomendasi

kepada Pemda

DKI Jakarta

Mendudukan

seniman dan

budayawan

Betawi pada

posisi yang

benar sehingga

dapat mewarnai

perkembangan

kesenian

metropolitan.

3. Mulok

SD/SLTP/

SMU

Hingga saat ini

kurikulum

muatan lokal di

sekolah masih

1. Penyiapan

materi seminar,

penyusunan

materi

Memperkuat

pijakan warna

dan budaya

Betawi pada

Page 102: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

belum fokus,

belum tepat, tidak

sinerjis dan tidak

berintegrasi

dengan baik.

kurikulum, dll.

2.

Rekommendasi

wajib.

lembaga

pendidikan

formal guna

menciptakan

generasi muda

yang

memahami

kebudayaan

Betawi.

4. Lokakarya

budaya dan

bahasa Betawi

Lokakarya

budaya Betawi

pernah

diselenggarakan

sekitar 30 tahun

yang lalu.

Lokakarya itu

telah

meneloporkan

beberapa konsep

yang significant

bagi

perkembangan

kebudayaan

Betawi.

Lokakarya Berusaha

mempertegas

konsep

kebudayaan

Betawi seiring

dengan

kemajuan dunia

internasional.

Kegiatan ini

diharapkan

berdampak

mewarnai

berbagai

kebijakan yang

akan diambil

oleh regulator

baik ditingkat

provinsi

maupun

nasional.

5. Lokakarya,

Sayembara

dan Pameran

Kurangnya

kesadaran dan

pemahaman

Lokakarya,

Sayembara dan

Pameran.

Eksplorasi

Arsitektur

Betawi dalam

Page 103: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

Arsitektur

Betawi

masyarakat

Betawi,

masyarakat

umum, dan

pemprop DKI

Jakarta tentang

Arsitektur Betawi

menyebabkan

kebudayaan

Betawi dalam

konteks ini

menjadi sangat

minim eksistensi

baik secara

kajian, penelitian

maupun

penerapan.

rangka

memperkuat

eksistensi

kebudayaan

Betawi dan

memperkaya

khazanah

kebudayaan

Nasional,

sekaligus

memberikan

kesadaran dan

pemahaman

kepada

pemerintah dan

masyarakat

umum

khususnya

Betawi tentang

Arsitektur

Betawi, beserta

penerapannya.

6. Kerjasama

dengan

lembaga

kebetawian di

perguruan

tinggi

Universitas negeri

dan swasta

seringkali

membentuk

lembaga atau

badan

kebetawian,

namun jarang

sekali Bamus

berperan aktif

Silaturrahim Agar lembaga

yang ada di

universitas lebih

matang dan

mampu

menelorkan

konsep dan

pemikiran

sesuai dengan

harapan

Page 104: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

pada lembaga itu. masyarakat

Betawi.

PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN

KOMITE HUKUM DAN HAM BAMUS

No. PROGRAM LATAR BELAKANG KEGIATAN

1. Mengaktakan pendirian

Bamus Betawi ke

Notaris sebagai legal

formal HISTORIKAL.

Selama 26 tahun berdiri

Bamus Betawi hingga

sekarang belum di akta

notariatkan pendiriannya

- Menghubungi

pihak notaris

- Mendaftarkan

ke Dep Kum

Ham

-

Mengumumkan

melalui berita

lembaran

negara

2. Membentuk lembaga

hukum Bamus Betawi

yang berbadan hukum

dengan nama Lembaga

Advokasi Hukum dan

HAM Bamus Betawi

Banyaknya permasalahan

hukum yang berakibat

merugikan hak-hak

masyarakat Betawi terutama

bidang pertahanan dan hak-

hak hukum lainnya.

- Secara khusus

tugas dan

fungsi

Lembaga

Advokasi

Hukum dan

Ham akan

dibahas

tersendiri oleh

pengurus yang

akan disahkan.

- Memberikan

pelayanan

hukum kepada

Page 105: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

pengurus dan

anggota Bamus

Betawi dan

warga Jakarta.

3. Mensosialisasikan

peraturan perundang-

undangan tentang

pemerintahan Propinsi

DKI Jakarta, dan

mengevaluasi perda-

perda yang tidak relefan.

Kebutuhan yang sangat

urgen terhadap masyarakat

secara khusus dan secara

umum berdasarkan hukum

dan Ham sebagai pedoman

dan patokan.

- Melakukan

evaluasi dan

koreksi

terhadap

peraturan yang

tidak relevan

- Melakukan

penyuluhan .

4. Memberikan dukungan

secara advokasi kepada

H.Biem T. Benjamin

anggota DPD RI dalam

rangka melakukan

judisial reviu tentang

undang-undang no.32

tahun 2004 tentang

Otonomi Daerah ke KY.

Reformasi membuka adanya

undang-undang otonomi

daerah sehingga semua

daerah memiliki hak secara

Konstitusional tetapi

masyarakat Jakarta tidak

memiliki hak otonomi secara

penuh.

Membentuk

Tim Advokasi

Judisial Reviu

5. Mengadakan Work

shop, seminar, interaktif

hukum dan ham online

(sesuai kebutuhan)

Bahwa Hukum dan Ham

perlu di Interpretasikan dan

di Implementasikan secara

khusus kepada masyarakat

Betawi.

Sosialisasi dan

Publikasi

6. Mengadakan pendidikan

Advokat

Pengembangan pengetahuan

dan kemampuan Bidang

Hukum dan Ham dalam

Praktisi Hukum.

Kursus

Advokat

7. Menyiapkan sarana dan

prasarana Kantor

Keberadaan sekreteriat

untuk sebuah lembaga

Dalam rangka

memberikan

Page 106: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

Lembaga Advokasi

Hukum dan Ham

menjadi penting sebagai

bentuk eksistensi dan

identitas lembaga.

pelayanan

hukum secara

maksimal

terhadap

pencari

keadilan.

8. Melakukan studi

banding baik di dalam

maupun luar negeri

dalam hal penegakan

Hukum dan Ham yang

universal

Dalam rangka meningkatkan

pengetahuan dan

profesionalisme dibidang

Hukum dan Ham.

Penelitian

hukum melalui

eksplana dan

ekspalaratoris

sebagai profesi,

praktisi dan

akademis

Bamus Betawi.

9. Menerbitkan buletin

Bamus Betawi

Belum banyak masyarakat

yang mengetahui keberadaan

Bamus Betawi sebagai induk

organisasi masyarakat

Betawi.

Menyampaikan

informasi dan

publikasi

sebagai sarana

interaksi

masyarakat

Betawi

PROGRAM KOMITE LINGKUNGAN HIDUP BAMUS BETAWI

No. PROGRAM

Jangka Pendek

1. Dalam rangka HUT Kota Jakarta 481

1. Pembuatan Biopori dan rumus resapan di 5 wilayah Kota Jakarta

2. Kerja bakti pembersihan kali di wilayah Kota Jakarta

3. Penanaman 1000 pohon di 5 wilayah Kota Jakarta

Page 107: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

4. Penanaman pohon bakau di sekitar pantai utara Jakarta.

5. Pameran tanaman hias

6. Penyemprotan sarang nyamuk.

2. Pembentukan TIM SAR Bamus Betawi

1. Pembentukan dan Pelatihan TIM SAR

2. Pengadaan perahu karet Bamus Betawi

3. Penghargaan Bamus

1.Penghargaan kampung Betawi hijau dan bersih

PROGRAM KOMITE PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

No. PROGRAM INDIKATOR PENGELUARAN

(HASIL)

1. 1.1 Pembenrukan satgas Bamus

Betawi (SABBET)

Tersedianya SABBET yang

professional

2. 2.1 Tata laksana dan

kepemimpinan organisasi

2.2 Pelatihan kewirausahaan

2.3 Pelatihan kiat menembus

peluang kerja

2.4 Keprotokolan

2.5 Administrasi dan laporan

keuangan

2.6 Komputer MS Office

2.7 Penyusunan Peraturan

Perundangan/Legal drafting

Tersedianya SDM yang handal

dalam menjalankan organisasi

Tercapainya wirauusaha baru

Tersedianya kaum muda yang siap

pengetahuan/keterampilan dalam

menembus peluang kerja

Tersedianya tenaga keprotokolan

Tersedianya tenaga administrasi dan

keprotokolan

Tersedianya tenaga operator

komputer

Tersedianya tenaga penyusun

peraturan perundangan

3. 3.1 Seminar Pembangunan DKI

Jakarta

Transparasi pelaksanaan

pembangunan di DKI.

Page 108: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

PROGRAM KOMITE SOSIAL DAN AGAMA

No PROGRAM LATAR BELAKANG

1 Audisi ke instansi-instansi

Pemerintah atau lembaga lainnya

(terkait program sosial).

Dalam rangka mensosialisasikan

program komite sosial dan sinergi

kegiatan (kerjasama) dengan instasi

terkait kegiatan sosial masyarakat

2 Pelatihan-pelatihan Life skill

(keterampilan)

Dalam rangka memperdayakan

masyarakat dan upaya

meningkatkan ekonomi masyarakat

maka perlu diberikan pembekalan

keahlian atau keterampilan.

3 Seminar dan diskusi sosial Upaya membangun mental, pola

pikir dan wacana masyarakat dalam

kehidupan masyarkat betawi

dengan persaingan yang semakin

kuat di Ibukota

4 Pemberdayaan CSR (Corporate

Social of Responsibility)

Pemberdayaan masyarakat dengan

optimalisasi kerjasama CSR

instansi/perusahaan yang ada di

Jakarta baik program materil

maupun non materil.

5 Bakti sosial Tingginya angka penyayandang

masalah kesejahteraan sosial

(PMKS), kemiskinan dan sebagai

wujud kepedulian Bamus Betawi

terhadap masyarakat.

6 Sosialisasi, koordinasi dan

pendataan masjid sekolah dan

yayasan, wakaf masyarakat betawi

se-DKI

Banyaknya jumlah masjid yang

berawal dari wakaf masyarakat,

tokoh betawi dan menjadi sentral

kegiatan masyarakat betawi dan

tidak memiliki sertifikat wakaf

Page 109: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

bahkan mesjid yang hilang karena

dijual pihak tertentu.

7 Pengajian/pengkajian rutin Pembinaan aqidah, mental dan

spiritual pengurus bamus betawi

sekaligus menjadi forum

mempererat tali silaturahmi antar

pengurus.

8. Kegiatan penanggulangan bencana Wujud kepedulian Bamus Betawi

kepada masyarakat yang terkena

musibah (bencana) sekaligus

sosialisasi kiprah Bamus Betawi

kepada masyarakat.

9. Pembentukan Tim Medis/kesehatan

BAMUS Betawi

Tingginya kejadian bencana rutin

(banjir, kebakaran, dll) di DKI

khususnya dan di Indonesia

umumnya maka perlu team khusus

yang bergerak dibidang

kesehatan/medis dalam

penanggulangan/pasca bencana.

10. Pengadaan alat-alat kesehatan dan

obat-obatan

Mempermudah kinerja team

medis/kesehatan maka perlu

didukung oleh obat-obatan

peralatan kesehatan.yang memadai

dan berkualitas baik.

11. Pengadaan Mobil Ambulans &

Mobil Jenazah.

Mempermudah kerja team

medis/kesehatan maka perlu

didukung kendaraan opersional

siap pakai dalam kondisi apapun.

12. Pengadaan alat-alat

penanggulangan bencana (perahu

karet, rompi pelampung, dll)

Mempermudah kerja team

kesehatan dan evakuasi masyarakat

korban banjir di Jakarta yang

sering terjadi.

Page 110: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

13. Posko Mudik Lebaran Sebagai bagian kepedulian

masyarakat betawi terhadap

masyaratak urban/pendatang yang

pulang mudik setiap tahun.

Sekaligus sosialisasi keberadaan

Bamus betawi terhadap

masyarakat.

14. Peringatan hari-hari besar Islam Upaya peningkatan ibadah,

kepedulaian dan syiar Bamus

betawi yang dikenal indentik

sebagai masyarakat agamis

(religius).

15. Pelatihan SQ Pembinaan mental dan kecerdasan

spiritual pengurus Bamus betawi

sekaligus menjadi forum

mempererat tali silaturahmi antar

pengurus.

PROGRAM KOMITE PEMUDA, PELAJAR DAN MAHASISWA

No PROGRAM LATAR

BELAKANG

BENTUK

KEGIATAN

MAKSUD/

TUJUAN

1 Kampaye anti

narkoba, free

sex dan

kenakalan

remaja serta

mahasiswa.

Tingginya tingkat

penyalahgunaan

narkoba, free sex

dan kenakalan

remaja serta

mahasiswa

diwilayah DKI

Jakarta

Diskusi dan

Aksi

Meningkatkan

kesadaran kolektif

pelajar dan

mahasiswa terhadap

bahaya narkob, free

sex dan pergaulan

bebas.

2. Beasiswa

pelajar dan

Tingginya potensi

akademik kader

Pemberian

beasiswa

Meningkatkan

kualitas SDM

Page 111: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

mahasiswa

(koordinasi

dikmenti)

muda betawi

tetapi lemah

secara ekonomi

pelajar dan

mahasiswa betawi.

3. Pekan

olahraga

betawi

Perlunya mencari

potensi generasi

muda betawi

dibidang olah

raga.

Kompetisi

cabang olah

raga

Meningkatkan

semangat berolah

ragadi

kalangangenerasi

muda betawi

4. Study

Banding

Pemuda

Perlunya

meningkatkan

wawasan global

kepada pemuda

Study

banding ke

Australia dan

Malaysia

Meningkatkan

kualitas SDM

pemuda dan

mahasiswa betawi

5. Peringatan

Hari-hari

besar

Nasional

Kurangnya rasa

nasionalisme di

kalangan generasi

muda.

Diskusi, bakti

sosial

Menumbuh

kembangkan jiwa

patriotisme dan

nasionalisme pelajar

mahasiswa dan

pemuda.

6. Seminar

kepemudaan

Kurangnya

solidaritas dan

soliditas antar

pelajar dan

mahasiswa betawi

Seminar,

sarasehan dan

diskusi

Meningkatkan

persatuan

dankesatuan

dikalangan pelajar

dan mahasiswa

betawi.1

1 Rapat Kerja III BAMUS Betawi 2010, op.cit h. 1-20

Page 112: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

LAMPIRAN FOTO-FOTO

RAPAT INTERNAL LEBARAN BETAWI 2008 OLEH BAMUS BETAWI

RAPAT INTERNAL LEBARAN BETAWI 2008 OLEH BAMUS BETAWI DI PAPARON’S

Page 113: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut
Page 114: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut
Page 115: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

ACARA HANTARAN DAN ANTARAN KEPADA GUBERNUR DAN

WAKIL GUBERNUR

SUASANA ACARA LEBARAN BETAWI 2009 DI MARGASATWA RAGUNAN

JAKARTA SELATAN

Page 116: KOMUNIKASI ORGANISASI BADAN MUSYAWARAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/725/1/NUR AZIZAH... · Melalui acara Lebaran Betawi ini diharapkan akan dapat merajut

RUMAH ADAT BETAWI DARI JAKARTA TIMUR