wawancara pedagang kamp. betawi
TRANSCRIPT
Created by :
-Anastasia
-Doddy Dharmawan
-Imma Yedida
-Kelvin Hosea
-R. Ghasa
-Rezky Zaintiara G
-Serrena
Field Trip Psikologi Untar 14’wawancara pedagang
Kerak Telor
Kerak telor Nama : Abang Awi
Usia : 35 Tahun
Lama berjualan : 18 Tahun
Pengalaman Sedih :
Saat hujan karena menjadi sepi pembeli. Pendapatan saatsepi hanya Rp100.000/hari .
Pengalaman Senang :
Jika banyak pembeli saat berlangsungnya PRJ , karenapendapatan bisa mencapai Rp4.000.000/hari .
Nilai Religius :
Menurutnya , shalat adalah kewajiban maka pada saatberjualan ia selalu menyempatkan untuk shalat wajib .
Nilai Kehidupan :
Sabar , Menerima apa adanya , Jangan mengeluh , Harusselalu gembira .
Kerak telor Bang Awi berasal dari Betawi Buncit asli . Beliau
berjualan sudah selama 18 Tahun dan sudah
memiliki banyak langganan . Bang Awi berjualan
kerak telor karena merupakan keturunan dari
engkong yang penjual kerak telor juga .
Sebelumnya , Bang Awi sudah pernah bekerja di
Fuji Film selama 4 tahun , namun ia berhenti dan
lebih memilih untuk menjadi pedagang kerak telor
. Menurutnya , menjadi pedagang lebih
mengasyikkan karena ia bisa menjadi boss untuk
dirinya sendiri .
Es potong
Es potong Nama : Pak Agus
Usia : 40 Tahun
Lama Berjualan : 10 Tahun
Pengalaman Sedih :
Pengalaman sedihnya adalah ketika sepi pembeli , karenahanya bisa mendapatkan Rp50.000/hari.
Pengalaman Senang :
Ketika banyak pembeli karena bisa mengantongkan uangRp500.000/hari dan ketika gagal membuat Es potong .
Nilai Kehidupan :
Sabar , Beryukur , dan Terus berusaha .
Nilai Religius :
Shalat 5 waktu dan shalat Jum’at jangan pernahditinggalkan .
Es potong Pak Agus adalah perantau yang tinggal di daerah
sekitar kampung betawi . Beliau memilih untuk
berjualan es potong karena menurutnya , gaji
untuk pegawai tidak memuaskan sementara jika
berjualan beliau bisa mendapatkan 3 kali lipat
dari gaji seorang pegawai . Menurutnya , penjual
yang baik adalah penjual yang tidak mengurangi
timbangan dan berlaku adil pada setiap pembeli ,
untuk itu beliau selalu membawa takaran untuk
memotong es potongnya . Beliau selalu bercita-
cita untuk menjadi penjual Es Potong yang
sukses . Kini , beliau sering mendapatkan
panggilan untuk mengisi stand makanan pada
saat acara-acara kampus .
Es doger
Es doger Nama : Pak Anwar
Usia : 42 Tahun
Lama Berjualan : 4 Tahun
Pengalaman Sedih :
Ketika sepi pembeli es harus dibuang karena es dogertidak dapat bertahan lama .
Pengalaman Senang :
Ketika ramai pembeli , karena bisa membawa uangRp100.000+/hari .
Nilai Religius :
Shalat itu wajib , jangan pernah ketinggalan untukberibadah .
Nilai Kehidupan :
Sabar , Bersyukur , Jangan selalu mengeluh , Berdoa .
Es doger Pak Anwar sudah berjualan selama 4 tahun .
Sebelumnya beliau berjualan Nasi goreng ,
namun ia berhenti menjadi penjual nasi goreng
karena ingin mencoba hal yang baru . Kebetulan
juga ketika beliau ingin berjualan es doger , ada
temannya yang menawarkan gerobak . Sebagai
penjual makanan yang tidak tahan lama , maka
Pak Anwar memberikan es doger yang tidak laku
ke tetangga-tetangganya sebelum basi . Ia
mempunyai 3 orang anak , dan anak sulungnya
sudah lulus tamatan SMK . Ia selalu berharap
agar anaknya mampu menaikkan derajat
kehidupannya .
Soto betawi dan bir pletok
soto betawi dan bir pletok Nama : Ibu Yoyoh dan Bapak Astawi
Usia : 30 Tahun dan 31 Tahun
Lama Berjualan : 10 Tahun
Pengalaman Sedih :
Kalau sepi , hanya bisa menjual 1 mangkuk dan karenasoto berbahan dari santan maka cepat basi .
Pengalaman Senang :
Saat sabtu dan minggu selalu ramai , bisa mendapatkanRp600.000/hari.
Nilai Kehidupan :
Sabar dan tidak boleh mengeluh .
Nilai Religius :
Shalat dan membaca surat pendek saat menjaga warung .
Soto betawi dan bir pletok Ibu Yoyoh dan suaminya Pak Astawi sudah
berjualan selama 10 tahun . Mereka tidak pernah
bekerja menjadi pegawai sebelumnya , karena
seluruh keluarga ibu Yoyoh sudah berjualan sejak
lulus sekolah . Mereka memiliki 2 orang anak .
Untuk bir pletok yang mereka jual , mereka
mengaku hanya sebagai Re-seller dari seorang
pembuat bir pletok . Bu Yoyoh dan pak Astawi
mendiami sebuah rumah yang berada di
belakang warung soto dan bir pletoknya tersebut
.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat kami ambil adalah para
pedagang di kampung betawi pada umumnya
memiliki pengalaman sedih dan senang yang
sama yaitu bergantung pada ramai atau sepinya
pembeli . Motto hidup mereka juga hampir sama
seperti selalu bersabar , beryukur , dan tidak
mengeluh terhadap apa yang terjadi . Dan nilai
religius mereka juga sama seperti harus selalu
beribadah dan berdoa .