alkali metri

14
ALKALIMETRI KELOMPOK II

Upload: ade-alvian

Post on 25-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ALKALIMETRI

ALKALIMETRI

KELOMPOK II

IST AKPRIND YOGYAKARTA 2013

Ade Alvian A131011003

Aditya Prastowo131011004

Churriyatulainiya131011005

Dwi Adhi Putra131011006

Ika Purwanti131011007

ALKALIMETRI

Pengertian

Manfaat

Kesimpulan

Metode

Tujuan

Pengertian

Pengertian titrasiTitrasi asam-basa adalah titrasi dimana reaksi antara titrat dan titratnya merupakan reaksi asam-basa

Pengertian alkalimetri

Alkalimetri adalah penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa yang bersigat asam dengan menggunakan standar senyawa basa.

Tujuan Analisis Alkalimetri

>>Merupakan salah satu jenis penerapan dari teori analisis

kuantitatif.

>>Mengetahui proses pembuatan larutan basa sebagai

larutan standar.

>>Mengetahui reaksi yang terjadi pada reaksi asam basa.

>>Mengetahui perhitungan konsentrasi suatu sampel.

Manfaat

>> Dapat mengetahui dan memahami prinsip titrasi

alkalimetri.

>>Dapat melaksanakan percobaan Alkalimetri dengan

tepat dan benar.

>>Dapat menentukan kadar sampel larutan asam maupun

basa sesuai dengan prinsip titrasi alkalimetri.

>>Serta dapat diaplikasikan kebidang lain, dalam

kehidupan sehari-hari.

Metode Analisis

Reaksi

Alat Bahan

Prinsip Analisis

Prosedur Kerja

Prinsip Analisis

Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titran. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titran ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekivalen (artinya secara stoikiometri titran dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai titik ekivalen. Pada saat titik ekivalen ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titran, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titran.

Reaksi

CH3COOH(aq)+ NaOH(aq) >CH3COONa(aq) + H2O(l)

C2H2O4 (aq) + 2 NaOH(aq) > Na2C2O4 (Aq)+ H2O(l)

Alat dan Bahan

Alat

Bahan

Buret 50 mL

Neraca analitik

Erlenmeyer 250 mL

Gelas piala

Labu ukur 250 mL

Pipet gondok 10 mL

Pipet gondok 20 mL

Gelas ukur 50 mL

Pipet tetes

Propipet atau ballpipet

0,1575 g Asam oksalat ( H2C2O4.2H2O)

Larutan Baku Sekunder Natrium Hidroksida (NaOH) 0,01 N

Larutan Sampel CH3COOH (BM=60,05)

Indikator Phenolptalein

Aquadest

Prosedur Kerja

A. PEMBUATAN LARUTAN BAKU PRIMER

>> Asam oksalat ditimbang seberat 0,1575 g di atas neraca analitik

>> Dimasukkan kedalam labu ukur 250 mL

>> Ditambahkan aquadest sampai tanda kalibrasi

>> Labu ditutup dan dikocok

B. PEMBAKUAN NaOH DENGAN H2C2O4.2H2O

>> 25 mL larutan Asam olksalat di pipet>> Dimasukkan kedalam erlenmayer>> Ditambahkan 3 tetes indikator phenoptalein>> Dititrasi dengan menggunakan larutan NaOH 0,01 N

sampai larutan berwarna merah jambu>> Volume pemakaian NaOH dicatat>> Titrasi diulangi sekali lagi>> Dihitung Normalitasnya

C. PENENTUAN KADAR CH3COOH

>> Dipipet 25 mL larutan CH3COOH>> Dimasukkan kedalam erlenmayer>> Ditambahkan 3 tetes indikator phenoptalein>> Dititrasi dengan menggunakan larutan NaOH 0,01 N

sampai larutan berwarna merah jambu>> Volume pemakaian NaOH dicatat>> Kadar CH3COOH ditentukan dalam % (b/v)

Kesimpulan

Reaksi yang ada pada titrasi ini adalah reaksi netralisasi yaitu reaksi antara asam dengan basa untuk mencapai titik ekivalen.

Pada titrasi asam lemah dengan basa kuat indikator yang sesuai adalah phenolphthalein.

Metode titrasi asidi-alkalimetri dapat digunakan untuk menentukan kadar zat yang bersifat asam ataupun basa dalam sampel.

Lartan baku yang digunakan dalam titrasi asidi-alkalimetri adalah asam kuat ataupun basa kuat yang telah diketahui konsentrasinya secara tepat.

Pada titrasi asam lemah dan basa kuat, pH larutan akan terus meningkat seiring dengan bertambahna volume larutan dari basa kuat.