aldi r.puhi (sap)

Upload: putra-boalemo

Post on 04-Mar-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Oleh :

Nama : Aldi Rohmiyandi Puhi

TINGKAT II.B DIV-Kep

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

2014/2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( S A P )

Cabang ilmu:Penyakit saluran pernapasanTopik:Abses ParuHari/Tanggal:Rabu, 11-02-2015Waktu:12.00 WITA

Tempat:Ruangan Irina f ( INTERNA )Sasaran:klien Metode:Ceramah dan Diskusi

Media:Leaflet

Materi:Terlampir

A. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan pendidikan kesehatan tentang penyakit Abses Paru selama 30 menit diharapkan pasien dan keluarga mengenal, merawat dan menggunakan fasilitas kesehatan.

2. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Abses Paru di harapkan klien dapat:

1. Menyebutkan pengertian Abses Paru2. Menyebutkan penyebab Abses Paru3. Menyebutkan tanda dan gejala Abses Paru4. Menyebutkan pengobatan Abses ParuB. METODE

1. Ceramah : memberikan penyuluhan/penjelasan tentang Abses Paru.

2. Diskusi dan tanya jawab.

C. MEDIA

1. Leaflet

D. KEGIATAN PENYULUHAN

No.TahapKegiatanMediaWaktu

1.Pembukaan Memberi salam

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan penyuluhan

Kontrak waktu3 Menit

2.Penyajian Menyebutkan pengertian Abses Paru Menyebutkan penyebab Abses Paru Menyebutkan tanda dan gejala Abses Paru Menyebutkan pengobatan Abses Paru- Leaflet

- Lembar

balik7 Menit

3.Penutup Memberikan kesempatan bertanya

Memberikan umpan balik

Menjelaskan hal-hal yang belum di mengerti

Memberi salam penutup20 Menit

E. EVALUASI

1. Menyebutkan Pengertian Abses ParuScore1:tidak dapat menyebutkan

2:menyebutkan tapi tidak benar

3:menyebutkan tapi sebagian benar

4:menyebutkan dengan baik dan benar

2. Menyebutkan Penyebab Abses ParuScore1:tidak dapat menyebutkan

2:menyebutkan tapi tidak benar

3:menyebutkan tapi sebagian benar

4:menyebutkan dengan baik dan benar

3. Menyebutkan Tanda dan Gejala Abses ParuScore1:tidak dapat menyebutkan

2:menyebutkan tapi tidak benar

3:menyebutkan tapi sebagian benar

4:menyebutkan dengan baik dan benar4. Menyebutkan Pengobatan Abses ParuScore1:tidak dapat menyebutkan

2:menyebutkan tapi tidak benar

3:menyebutkan tapi sebagian benar

4:menyebutkan dengan baik dan benar

Kriteria Hasil

Score:> 12 sangat baik

Score:8-12 baik

Score:5-7 cukup

Score:< 5 kurang

Hasil: ...

F. MATERI1. DEFINISI

Abses Paru diartikan sebagai kematian jaringan paru-paru dan pembentukan rongga yang berisi sel-sel mati atau cairan akibat infeksi bakteri.

2. PENYEBAB

Kebanyakan abses paru muncul sebagai komplikasi dari pneumonia aspirasi akibat bakteri anaerob di mulut. Penderita abses paru biasanya memiliki masalah periodontal (jaringan di sekitar gigi). Sejumlah bakteri yang berasal dari celah gusi sampai ke saluran pernafasan bawah dan menimbulkan infeksi.

Tubuh memiliki sistem pertahanan terhadap infeksi semacam ini, sehingga infeksi hanya terjadi jika sistem pertahanan tubuh sedang menurun, seperti yang ditemukan pada: Seseorang yang berada dalam keadaan tidak sadar atau sangat mengantuk karena pengaruh obat penenang, obat bius atau penyalahgunaan alkohol. Jika bakteri tersebut tidak dapat dimusnahkan oleh mekanisme pertahanan tubuh, maka akan terjadi pneumonia aspirasi dan dalam waktu 7-14 hari kemudian berkembang menjadi nekrosis (kematian jaringan), yang berakhir dengan pembentukan abses. Mekanisme pembentukan abses paru lainnya adalah bakteremia atau endokarditis katup trikuspidalis, akibat emboli septik pada paru-paru. 3. GEJALA kelelahan hilang nafsu makan berat badan menurun berkeringat demam batuk berdahak. Dahaknya bisa mengandung darah. Dahak seringkali berbau busuk karena bakteri dari mulut atau tenggorokan cenderung menghasilkan bau busuk. Ketika bernafas, penderita juga bisa merasakan nyeri dada, terutama jika telah terjadi peradangan pada pleura. 4.PENGOBATANUntuk penyembuhan sempurna diperlukan antibiotik, baik intravena (melalui pembuluh darah) maupun per-oral (melalui mulut). Pengobatan ini dilanjutkan sampai gejalanya hilang dan rontgen dada menunjukkan bahwa abses telah sembuh. Untuk mencapai perbaikan seperti ini, biasanya antibiotik diberikan selama 4-6 minggu. Pada rongga yang berukuran besar (diameter lebih dari 6 cm), biasanya perlu dilakukan terapi jangka panjang. Perbaikan klinis, yaitu penurunan suhu tubuh, biasanya terjadi dalam waktu 3-4 hari setelah pemberian antibiotik. Jika dalam waktu 7-10 hari setelah pemberian antibiotik demam tidak juga turun, berarti telah terjadi kegagalan terapi dan sebaiknya dilakukan pemeriksaan diagnostik lebih lanjut untuk menentukan penyebab dari kegagalan tersebut. Hal -hal yang perlu dipertimbangkan pada penderita yang memberikan respon yang buruk terhadap pemberian antibiotik adalah penyumbatan bronkial oleh benda asing atau tumor; atau infeksi oleh bakteri, mikobakteri maupun jamur yang resisten. Pada abses paru tanpa komplikasi sangat jarang dilakukan pembedahan. Indikasi pembedahan biasanya adalah kegagalan terhadap terapi medis, kecurigaan adanya tumor atau kelainan bentuk paru-paru bawaan. Prosedur yang dilakukan adalah lobektomi atau pneumonektomi. Angka kematian karena abses paru mencapai 5%. Angka ini lebih tinggi jika penderita memiliki gangguan sistem kekebalan, kanker paru-paru atau abses yang sangat besar.PAGE