albuk dakwah

3
Cegah Kapitalisme Dengan Sedekah Di Jalan ALLAH Ideologi modern yang dominan saat ini adalah kapitalisme. Kapitalisme sangat erat kaitannya dengan sistim ekonomi yang menjunjung kepemilikan pribadi yang tak terbatas dan pasar bebas, sudah jelas bahwa masyarakat akan merasakan kesengsaraan dan tidak akan terbangun keseimbangan dalam sistem perekonomian pada Negara tersebut. Untuk menghadapi penjajahan ekonomi kapitalis seperti diatas, tentu tidak bisa dengan solusi yang setengah-setengah serta tidak mungkin juga menggunakan solusi-solusi yang hanya berasal dari teori-teori ekonomi konvensional, yang hakikatnya merupakan teori ekonomi yang sudah masuk dalam wilayah ideology kapitalisme itu sendiri oleh karena itu dibutuhkan adanya solusi alternative. Solusi alternative tersebut adalah solusi yang bersumber dari Islam itu sendiri. Sistem ekonomi Islam memiliki pandangan bahwa seluruh harta yang ada di dunia ini sesungguhnya milik Allah, berdasarkan firman Allah yang berarti : “dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakannya kepadamu” (QS. An-Nur: 33) Dari ayat tersebut dapat difahami bahwa harta yang diberikan Allah kepada manusia adalah merupakan pemberian dari Allah yang dikuasakan kepadanya. Penguasaan ini berlaku umum bagi semua manusia. Semua manusia mempunyai hak kepemilikan, tetapi bukan kepemilikan yang sebenarnya. Oleh sebab itu, menurut Islam harta itu seharusnya hanya bisa dimiliki, dimanfaatkan, dikembangkan, dan didistribusikan secara sah sasuai dengan yang di perintahkan oleh Allah. Dan dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi Islam dapat dicakup dalam tiga buah yang utama, yaitu : 1. Kepemilikan (al-Milkiyah) 2. Pemanfaatan dan pengembangan kepemilikan (al-tasharuf al-milikiyah) 3. Distribusi harta kekayaan ditengah-tengah manusia (tauzi’ tsarwah bayna an-nas)

Upload: tory

Post on 03-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

albuk

TRANSCRIPT

Page 1: albuk dakwah

Cegah Kapitalisme Dengan Sedekah Di Jalan ALLAH

Ideologi modern yang dominan saat ini adalah kapitalisme. Kapitalisme sangat erat kaitannya dengan sistim ekonomi yang menjunjung kepemilikan pribadi yang tak terbatas dan pasar bebas, sudah jelas bahwa masyarakat akan merasakan kesengsaraan dan tidak akan terbangun keseimbangan dalam sistem perekonomian pada Negara tersebut.

Untuk menghadapi penjajahan ekonomi kapitalis seperti diatas, tentu tidak bisa dengan solusi yang setengah-setengah serta tidak mungkin juga menggunakan solusi-solusi yang hanya berasal dari teori-teori ekonomi konvensional, yang hakikatnya merupakan teori ekonomi yang sudah masuk dalam wilayah ideology kapitalisme itu sendiri oleh karena itu dibutuhkan adanya solusi alternative. Solusi alternative tersebut adalah solusi yang bersumber dari Islam itu sendiri.  Sistem ekonomi Islam memiliki pandangan bahwa seluruh harta yang ada di dunia ini sesungguhnya milik Allah, berdasarkan firman Allah yang berarti :

“dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakannya kepadamu” (QS. An-Nur: 33)

Dari ayat tersebut dapat difahami bahwa harta yang diberikan Allah kepada manusia adalah merupakan pemberian dari Allah yang dikuasakan kepadanya. Penguasaan ini berlaku umum bagi semua manusia. Semua manusia mempunyai hak kepemilikan, tetapi bukan kepemilikan yang sebenarnya. Oleh sebab itu, menurut Islam harta itu seharusnya hanya bisa dimiliki, dimanfaatkan, dikembangkan, dan didistribusikan secara sah sasuai dengan yang di perintahkan oleh Allah. Dan dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi Islam dapat dicakup dalam tiga buah yang utama, yaitu :

1. Kepemilikan (al-Milkiyah)

2. Pemanfaatan dan pengembangan kepemilikan (al-tasharuf al-

milikiyah)

3. Distribusi harta kekayaan ditengah-tengah manusia (tauzi’

tsarwah bayna an-nas)

Distribusi harta kekayaan ditengah-tengah manusia

MENGINFAKKAN HARTA

Ambillah sedekah (zakat) dari sebagian harta mereka, dengan sedekah (zakat) itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS 9:103).

د�ه� بي��� ل : ي�ع�م��� ال� د�؟. ق� �ي�ت� ا�ن� ل�م� ي�ج� ا �ر� و�ل� الله� ا س ا: ي�ار� الو� ة!. ق� د�ق� ل�م$ ص� ع�ل�ى كل' مس�ع ي�ن�ف� ف�

Page 2: albuk dakwah

. و�ف� ل�ه� ة� ال�م� اج�� : يع�ي�ن ذ�ا ال�ح� ال� ت�ط�ع�؟. ق�� �ي�ت� ا�ن� ل�م� ي�س� أ �ر� ا: ا الو� د9ق�. ق� ي�ت�ص� ه و� س� ن�ف�؟ ل� ع��� �ي�ت� ا�ن� ل�م� ي�ف� أ ر�

� ا: أ الو� . ق��� و�ف� ع�ر ال�م� ر ب��� مأ� : ي��� ال� ؟. ق� ع�ل� �ي�ت� ا�ن� ل�م� ي�ف� أ ر�

� ا: أ الو� ق�ة! د�ق� ا ص� �ن9ه� ا ر' ف� ك ع�ن� الش9 : يم�س� ال� ق�

Sebagaimana isi dari Al Quran tersebut telah jelas tergambar bahwa keutamaan dari sedekah sangatlah banyak, maka tiadalah alasan bagi umat islam yang beriman untuk tidak mau bersedekah sebab termasuklah mereka kepada orang orang yang merugi karena mendustakan nikmat Allah. Sesungguhnya azab Allah sangatlah pedih bagi hambanya yang lalai.

# ذ#ه#ب+ ص#اح'ب' م'ن% م#ا # ف'ض1ة+ و#ال 8ؤ#د5ى ال %ه#ا ي 1 ح#ق1ه#ا م'ن 'ال 'ذ#ا إ #ان# إ #و%م8 ك #ام#ة' ي %ق'ي #ه8 ص8ف5ح#ت% ال 'ح# ل #ار+ م'ن% ص#ف#ائ ن

8ح%م'ى# %ه#ا ف#أ #ي #ار' ف'ى ع#ل 1م# ن ه#ن %و#ى ج# 8ك 'ه#ا ف#ي 8ه8 ب %ب ن 8ه8 ج# 'ين ب ه8 و#ج# 1م#ا و#ظ#ه%ر8 8ل د#ت% ك #ر# 8ع'يد#ت% ب #ه8 أ + ف'ى ل #و%م #ان# ي ك

ه8 ين# م'ق%د#ار8 #ل%ف# خ#م%س' #ة+ أ ن 1ى س# ت 8ق%ض#ى ح# %ن# ي #ي #اد' ب %ع'ب ى ال 8ر# 8ه8 ف#ي 'يل ب 'م1ا س# 'ل#ى إ 1ة' إ ن %ج# 'م1ا ال 'ل#ى و#إ 1ار' إ الن

“Tidaklah pemilik emas dan pemilik perak yang tidak menunaikan haknya (perak) darinya (yaitu zakat), kecuali jika telah terjadi hari kiamat (perak) dijadikan lempengan-lempengan di neraka, kemudian dipanaskan di dalam neraka Jahannam, lalu dibakarlah dahinya, lambungnya dan punggungnya. Tiap-tiap lempengan itu dingin, dikembalikan (dipanaskan di dalam Jahannam) untuk (menyiksa)nya. (Itu dilakukan pada hari kiamat), yang satu hari ukurannya 50 ribu tahun, sehingga diputuskan (hukuman) di antara seluruh hamba. Kemudian dia akan melihat (atau: akan diperlihatkan) jalannya, kemungkinan menuju surga, dan kemungkinan menuju neraka”. (HR Muslim II/680 no. 987, dari Abu Hurairah).

Sangat banyak cara yang dapat di lakukan agar kita tidak termasuk ke dalam golongan hambaNYA yang lalai karena meninggalkan sedekah salah satunya adalah melakukan kegiatan-kegiatan sosial sebagaimana yang sering menjadi agenda kegiatan organisasi Matisyahu. Oleh karena itu tidak pernah bosan kami mengajak saudara – saudara untuk turut serat dalam kegiatan kegiatan sosial yang dilakukan Matisyahu, semoga apa yang kita lakukan akan membantu kita mendapatkan perlindungan dari Allah S.W.T dan safaat Rasulullah S.A.W Aamiin Yaa Rabballamin