akuntansi manajemen instansi pemerintah-perencanaan strategik dinas pendapatan

133
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TANGERANG SKRIPSI EVALUASI ATAS PERENCANAAN STRATEJIK DINAS PENDAPATAN KABUPATEN JOMBANG DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Diajukan Oleh: BEKTI WICAKSONO NPM: 04460004174 AJUN AKUNTAN Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Tahun 2001 Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan Akuntansi Pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Tahun 2006

Upload: budhi-wardhani

Post on 28-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIABADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARATANGERANG

SKRIPSI

EVALUASI ATAS PERENCANAAN STRATEJIK DINAS PENDAPATAN

KABUPATEN JOMBANG DALAM RANGKA MENINGKATKAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH

Diajukan Oleh:

BEKTI WICAKSONO

NPM: 04460004174

AJUN AKUNTANSekolah Tinggi Akuntansi Negara

Tahun 2001

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan AkuntansiPada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Tahun 2006

Page 2: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

ii

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

TANGERANG

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

NAMA : BEKTI WICAKSONO

NPM : 04460004174

BIDANG SKRIPSI : MANAJEMEN INSTANSI PEMERINTAH BERBASIS

KINERJA

JUDUL SKRIPSI : EVALUASI ATAS PERENCANAAN STRATEJIK DINAS

PENDAPATAN KABUPATEN JOMBANG DALAM

RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI

DAERAH

Mengetahui,

Direktur STAN

Suyono Salamun, Ph.D

Tangerang, Juni 2006

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Saiful Islam, S.E., MBA

Page 3: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

iii

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

TANGERANG

TANDA LULUS UJIAN MEMPERTAHANKAN SKRIPSI

NAMA : BEKTI WICAKSONO

NPM : 04460004174

BIDANG SKRIPSI : MANAJEMEN INSTANSI PEMERINTAH BERBASISKINERJA

JUDUL SKRIPSI : EVALUASI ATAS PERENCANAAN STRATEJIKDINAS PENDAPATAN KABUPATEN JOMBANGDALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATANASLI DAERAH

Tangerang, 11 Juli 2006

1. Drs. AKM Husein, MBA (Ketua Penguji)

2. Saiful Islam, S.E., MBA (Anggota Penguji / Pembimbing)

3. Drs. Akmal, Ak., MM (Anggota Penguji)

Page 4: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat-Nya, sehingga skripsi dengan judul “Evaluasi Atas Perencanaan

Stratejik Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang Dalam Rangka Meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah” dapat diselesaikan guna memenuhi sebagian dari syarat-syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Sains Terapan Akuntansi pada Sekolah Tinggi Akuntansi

Negara, Tangerang.

Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih

yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu dan

perhatiannya untuk membantu penulis dalam penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan

terima kasih khususnya kepada:

1. Kedua orang tua, semua keluarga, dan istri tercinta yang telah memberikan semangat

dan doa yang tulus kepada penulis.

2. Bapak Suyono Salamun, Ph.D. selaku Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.

3. Bapak Saiful Islam, S.E., MBA., selaku dosen pembimbing materi skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis secara langsung.

4. Bapak Budi Mulyana, Ak., MSi., selaku dosen pembimbing teknis skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan petunjuk teknis penulisan skripsi ini.

Page 5: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

v

5. Pimpinan dan staf Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang atas bantuannya kepada

penulis selama melakukan penelitian di sana.

6. Teman-teman “seperjuangan” dalam penulisan skripsi ini (Om Pramadhi, Mas

Gunadi, Nana Karmana, dan Abdul Malik) dan umumnya kepada semua teman-teman

yang telah bersama-sama selama 3 semester di kampus ‘F208’ kita.

7. Seluruh dosen dan widyaiswara yang telah mendidik, membimbing, dan memberikan

bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa pendidikan di Sekolah Tinggi

Akuntansi Negara.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis

baik secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya skripsi ini.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan

untuk penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua

terutama bagi kepentingan pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Hanya

kepada Allah SWT kita berharap.

Tangerang, Juni 2006

Penulis,

Bekti Wicaksono

Page 6: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI............................................................................ ii

TANDA LULUS UJIAN MEMPERTAHANKAN SKRIPSI..................................... iii

KATA PENGANTAR.................................................................................................. iv

DAFTAR ISI................................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL........................................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian...................................................................... 1

B. Ruang Lingkup Penelitian...................................................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................................................. 3

D. Metodologi Penelitian............................................................................ 4

E. Sistematika Pembahasan........................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................... 7

A. Konsep Dasar Perencanaan Stratejik..................................................... 7

1. Pengertian Perencanaan Stratejik.................................................... 7

2. Manfaat Perencanaan Stratejik........................................................ 9

3. Tingkatan Dalam Perencanaan Stratejik.......................................... 10

Page 7: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

vii

4. Proses Perumusan Perencanaan Stratejik........................................ 11

B. Visi dan Misi.......................................................................................... 12

1. Visi................................................................................................... 12

2. Misi.................................................................................................. 14

C. Analisis Stratejik.................................................................................... 15

1. Analisis Internal............................................................................... 15

2. Analisis Lingkungan Eksternal........................................................ 17

3. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan.................................................. 18

4. Analisis SWOT................................................................................ 19

D. Tujuan dan Sasaran Organisasi............................................................. 20

1. Tujuan.............................................................................................. 20

2. Sasaran............................................................................................. 21

E. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran...................................................... 22

1. Kebijakan......................................................................................... 23

2. Program............................................................................................ 23

F. Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah............................................. 24

BAB III GAMBARAN UMUM DAN PERENCANAAN STRATEJIK DINAS

PENDAPATAN KABUPATEN JOMBANG.............................................. 27

A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang.................... 27

1. Sejarah Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang............................... 27

Page 8: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

viii

2. Kedudukan, Kewenangan, Tugas Pokok, dan Fungsi..................... 28

3. Struktur Organisasi.......................................................................... 29

4. Kondisi Sumber Daya Manusia....................................................... 31

5. Sarana dan Prasarana....................................................................... 33

B. Perencanaan Stratejik Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang............. 34

1. Visi, Misi, dan Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan......................... 34

2. Tujuan dan Sasaran.......................................................................... 38

3. Kebijakan dan Program.................................................................... 40

C. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jombang....................................... 41

D. Hasil-Hasil yang Telah Dicapai............................................................. 43

BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................... 46

A. Evaluasi Atas Proses Perumusan Perencanaan Stratejik....................... 46

B. Evaluasi Atas Visi dan Misi.................................................................. 48

1. Visi................................................................................................... 48

2. Misi.................................................................................................. 53

C. Analisis Stratejik.................................................................................... 57

1. Analisis Internal............................................................................... 57

2. Analisis Lingkungan Eksternal........................................................ 62

3. Evaluasi Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan................................... 67

4. Analisis SWOT................................................................................ 70

Page 9: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

ix

D. Evaluasi Atas Tujuan dan Sasaran.......................................................... 71

1. Tujuan.............................................................................................. 71

2. Sasaran............................................................................................. 77

E. Evaluasi Atas Kebijakan dan Program ................................................. 83

1. Kebijakan......................................................................................... 83

2. Program............................................................................................ 84

F. Evaluasi Peranan Rencana Stratejik Terhadap Penerimaan

Pendapatan Asli Daerah....................................................................... 87

BAB V SIMPULAN DAN SARAN......................................................................... 91

A. Simpulan................................................................................................ 91

B. Saran...................................................................................................... 94

LAMPIRAN................................................................................................................. 96

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 119

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 10: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : Matrik SWOT........................................................................................... 19

Tabel 3.1 : Distribusi Pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

Berdasarkan Golongan Kepangkatan Periode Bulan Pebruari 2006........ 32

Tabel 3.2 : Distribusi Pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Periode Bulan Pebruari 2006............... 32

Page 11: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Surat Keputusan Bupati Jombang Nomor 10 Tahun 2005 tentang

Kewenangan, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan

Struktural Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang................................ 96

Lampiran 2 : Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang................. 109

Lampiran 3 : Matrik SWOT Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang......................... 110

Lampiran 4 : Matrik Keterkaitan Visi, Misi, Dan Nilai.............................................. 112

Lampiran 5 : Matrik SWOT Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

(Versi Penulis)....................................................................................... 114

Lampiran 6 : Daftar Rekapitulasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Jombang................................................................................................. 116

Lampiran 7 : Daftar Prosentase Kenaikan atau Penurunan Target Penerimaan

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2003, 3004, dan

2005....................................................................................................... 117

Lampiran 8 : Daftar Prosentase Kenaikan atau Penurunan Realisasi Penerimaan

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2003, 3004,

dan 2005................................................................................................. 118

Page 12: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, sebagaimana telah diganti masing-masing dengan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004,

membawa banyak perubahan dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Salah satu

perubahan yang paling mendasar adalah pemberian hak dan wewenang yang lebih luas

kepada pemerintah daerah dalam menyelenggarakan dan mengelola urusan

pemerintahannya, yang dikenal sebagai otonomi daerah, termasuk di dalamnya ialah

penyelenggaraan dan pengelolaan keuangan.

Ditinjau dari struktur APBD, pendapatan pemerintah daerah berasal dari

pendapatan asli daerah yaitu pendapatan yang bersumber dari daerah itu sendiri dan dana

perimbangan yang berasal dari pemerintah pusat. Namun, dana perimbangan keuangan

yang diberikan Pemerintah Pusat jumlahnya terbatas dan tidak bisa untuk menutupi

semua pembiayaan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu,

pemerintah daerah seyogyanya berupaya untuk meningkatkan penerimaan asli daerahnya

yang berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan dan pendapatan lainnya yang sah guna menutupi kekurangan tersebut.

Page 13: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

2

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang merupakan salah satu dinas yang ada pada

Pemerintah Kabupaten Jombang, mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam

menyelenggarakan sebagian kewenangan daerah di bidang pendapatan, diantaranya

melakukan penggalian pendapatan asli daerah. Oleh karena itu, untuk mencapai

keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya, perlu disusun dan ditetapkan adanya suatu

perencanaan strategis yang diharapkan dapat memberikan arah dan pedoman dalam

mewujudkan tujuannya serta membantu Kepala Daerah dalam memenuhi Peraturan

Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala

Daerah Pasal 4 ayat (2) yang berbunyi setiap daerah wajib menetapkan Renstra dalam

jangka waktu 1 (satu) bulan setelah Kepala Daerah dilantik. Tanpa adanya perencanaan

strategis akan sulit bagi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang untuk dapat

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara maksimal.

Kebutuhan akan perencanaan strategis ini juga didukung adanya Inpres No. 7

Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menginstruksikan

kepada setiap instansi pemerintah sampai tingkat eselon II untuk menyusun perencanaan

strategis yang berisi tentang program utama yang akan dicapai selama 1 sampai dengan 5

tahun dengan memperhitungkan potensi, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada

atau yang mungkin timbul.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti perumusan

rencana stratejik pada Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang sehingga dapat

memberikan masukan/saran perbaikan atas kekurangan-kekurangan yang ditemukan.

Page 14: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

3

Untuk itu penulis akan berusaha membahas hal tersebut dalam skripsi yang berjudul

“Evaluasi Atas Perencanaan Stratejik Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah”.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Permasalahan dalam penelitian ini perlu diberikan batasan agar dalam

pembahasannya nanti lebih terarah. Batasan penelitian ini akan mencakup hal-hal sebagai

berikut:

1. Pembahasan ditujukan untuk mengevaluasi apakah perencanaan stratejik tahun 2004-

2008 yang ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah sesuai dengan

syarat-syarat perencanaan yang baik dan memenuhi definisi serta kriteria-kriteria dari

setiap unsur-unsur perencanaan stratejik berdasarkan Modul II yang diterbitkan oleh

Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) tentang Perencanaan Stratejik Instansi Pemerintah dan teori-

teori lainnya yang relevan.

2. Pembahasan ditujukan pula untuk mengevaluasi sejauhmana peranan perencanaan

stratejik Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang dalam meningkatkan pendapatan asli

daerah.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Mengetahui proses penyusunan perencanaan stratejik Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang.

2. Mengetahui isi perencanaan stratejik Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang.

Page 15: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

4

3. Mengevaluasi apakah perencanaan stratejik Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

memenuhi kriteria-kriteria perencanaan stratejik yang baik.

4. Mengetahui ketetapan strategi yang ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang dalam menghadapi kondisi internal dan lingkungan eksternalnya.

5. Mengetahui sejauhmana peranan perencanaan stratejik Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang terhadap peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah Kabupaten

Jombang.

6. Memberikan simpulan dan saran yang dianggap perlu yang diharapkan akan

bermanfaat, berkaitan dengan penyusunan dan penetapan perencanaan stratejik Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang.

D. Metodologi Penelitian

Dalam upaya mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan sebagai bahan

penyusunan skripsi ini, digunakan dua metode yaitu:

1. Penelitian kepustakaan.

Penelitian kepustakaan ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang berasal

dari buku-buku literatur dan bahan-bahan lain yang berhubungan dengan topik yang

dibahas dalam skripsi. Penelitian ini untuk mencari kerangka referensi dan teori yang

relevan dengan topik penelitian serta menjadi dasar kriteria dalam membahas hal-hal

yang ditemukan di lapangan.

Page 16: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

5

2. Penelitian lapangan.

Penelitian lapangan dilakukan dalam rangka mendapatkan data empiris yang dibahas

dalam skripsi ini. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara, pertanyaan tertulis,

penelitian dokumen tertulis dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk

mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

E. Sistematika Pembahasan

Penulisan skripsi ini akan dibagi dalam lima bab dan tiap bab terbagi dalam

subbab-subbab dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian,

tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang digunakan untuk

memperoleh bahan penulisan skripsi ini, serta sistematika pembahasan yang

menggambarkan garis besar atau pokok-pokok pembahasan secara

menyeluruh.

BAB II. LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan disampaikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar

penelitian. Teori-teori tersebut digunakan sebagai acuan dalam pembahasan

hasil lapangan. Pokok bahasan utama penelitian yang dijabarkan meliputi

perencanaan stratejik dan pendapatan asli daerah. Perencanaan stratejik

meliputi penetapan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program yang

akan dilakukan.

Page 17: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

6

BAB III. GAMBARAN UMUM DAN PERENCANAAN STRATEJIK DINAS

PENDAPATAN KABUPATEN JOMBANG

Pada bab ini akan diuraikan gambaran umum, kedudukan, kewenangan, tugas

pokok, fungsi, dan struktur organisasi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang.

Kemudian dalam bab ini juga akan diuraikan tentang rencana stratejik Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang.

BAB IV. PEMBAHASAN

Dalam bab ini dilakukan evaluasi atas perencanaan stratejik pada Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang dengan menggunakan metode analisis

SWOT dan dasar teori-teori yang telah dikemukakan pada Bab II.

Pembahasan meliputi evaluasi atas proses penyusunan perencanaan stratejik,

evaluasi atas penetapan visi, misi, lingkungan internal, ekternal, faktor kunci

keberhasilan, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program serta melakukan

penilaian pengaruh pelaksanaan perencanaan stratejik terhadap peningkatan

pendapatan asli daerah.

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi simpulan berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan pada

bab sebelumnya, dan saran-saran perbaikan yang dipandang perlu.

Page 18: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Dasar Perencanaan Stratejik

1. Pengertian Perencanaan Stratejik

Pembahasan perencanaan stratejik tidak bisa terlepas dari manajemen

stratejik karena perencanaan stratejik merupakan bagian dari proses manajemen stratejik.

Hal tersebut dikemukakan oleh Stoner et.al. yang menyatakan bahwa secara garis besar

terdapat dua fase dalam proses manajemen stratejik yaitu perencanaan stratejik dan

implementasi stratejik.1 Sedangkan menurut David, proses manajemen stratejik terdiri

dari tiga tahap, yaitu tahap formulasi strategi, tahap implementasi strategi, dan tahap

evaluasi strategi, dimana tahap formulasi strategi tidak lain merupakan tahap perencanaan

stratejik.2 Simpulan yang bisa ditarik dari beberapa pernyataan di atas adalah bahwa

perencanaan stratejik merupakan proses awal dari manajemen stratejik.

Menurut Daft, perencanaan strategis merupakan “langkah-langkah tindakan yang

digunakan organisasi untuk meraih sasaran strategis.”3 Perencanaan strategis tersebut

1James A.F. Stoner, R. Edward Freeman, dan Daniel R. Gilbert Jr., Manajemen,Jilid 1, Penerjemah Alexander Sindoro, (Jakarta: Victory Jaya Abadi,1996), hal.270.

2Fred R. David, Strategic Management (New Jersey: Pearson Education,Inc.,2003), hal 5.

3Richard L. Daft, Manajemen. Edisi ke-5. Jilid Satu. penerjemah Emil Salim,Tinjung Desy Nursanti, dan Maryanmi Hermanto (Jakarta:Erlangga, 2002), hal. 268.

Page 19: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

8

cenderung untuk jangka panjang dan dapat menjelaskan langkah-langkah tindakan

organisasi dari dua sampai lima tahun ke depan.

Anthony dan Govindarajan mendefinisikan perencanaan strategis sebagai “proses

memutuskan program-program yang akan diambil organisasi dan perkiraan jumlah

sumber daya yang dialokasikan untuk masing-masing program selama beberapa tahun ke

depan.”4

Sedangkan bagi instansi pemerintah, definisi perencanaan stratejik dapat dilihat

dalam Inpres No. 7 tahun 1999 sebagai berikut:

“Perencanaan stratejik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yangingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun denganmemperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.Rencana strategis mengandung visi, misi, tujuan/sasaran dan program yangrealistis dan mengantisipasi masa depan yang diinginkan dan dapat dicapai.”5

Sementara itu, Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP), memberikan definisi sebagai berikut:

“Perencanaan stratejik merupakan proses sistematis yang berkelanjutan daripembuatan keputusan yang berisiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknyapengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis usaha-usahamelaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balikyang terorganisasi dan sistematis.” 6

4Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan. Sistem Pengendalian Manajemen.penerjemah F.X. Kurniawan Tjakrawala (Jakarta:Salemba Empat, 2002), hal.301

5Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tanggal 15 Juni 1999,Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Lampiran angka 1 butir 1 huruf b.

6LAN dan BPKP, Perencanan Stratejik Instansi Pemerintah, Modul 2 dari 5Modul Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah, Edisi kedua (Jakarta: LembagaAdministrasi Negara. 2004), hal.77.

Page 20: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

9

Pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa rencana stratejik secara

umum adalah langkah-langkah tindakan yang digunakan organisasi untuk mencapai

tujuan-tujuan organisasi dalam beberapa tahun ke depan dimana terdapat proses

penentuan strategi, kebijaksanaan, dan program-program stratejik.

Sedangkan bagi instansi pemerintah, perencanaan stratejik dapat diartikan lebih

spesifik lagi sebagai proses sistematis yang berkelanjutan meliputi rencana tindakan yang

dibuat oleh pimpinan puncak dan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun

waktu 1 sampai dengan 5 tahun untuk diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu

organisasi dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau

mungkin timbul dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

2. Manfaat Perencanaan Stratejik

Menurut LAN dan BPKP, perencanaan stratejik memiliki beberapa manfaat,

yaitu:

a. Untuk merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks.b. Untuk pengelolaan keberhasilan.c. Berorientasi pada masa depan.d. Agar bisa bersifat adaptif.e. Pelayanan prima.f. Meningkatkan komunikasig. Menjamin efektivitas penggunaan sumber-sumber organisasih. Meningkatkan produktivitas.7

7Ibid., hal.80-81.

Page 21: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

10

3. Tingkatan Dalam Perencanaan Stratejik

Tingkatan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi terdiri dari tiga tingkat

strategi, yaitu korporasi, bisnis, dan fungsional. Strategi pada tingkat korporasi

dirumuskan dan ditetapkan oleh dewan komisaris, eksekutif puncak, dan pejabat

administratif. Strategi yang dirumuskan mencakup kinerja keuangan dan pencapaian non

keuangan yang bersifat mendasar yang sangat menentukan keberadaan organisasi

sekarang dan ke depan.8

Pada tingkat menengah adalah strategi tingkat bisnis, dimana dirumuskan dan

ditetapkan oleh para manajer yang diserahi tugas dan tanggung jawab oleh manajemen

puncak untuk menerjemahkan semua pernyataan strategi tingkat korporat ke dalam

sasaran dan strategi tingkat bisnis.

Posisi paling bawah adalah strategi tingkat fungsional, yang disusun oleh manajer

fungsional. Mereka bertanggung jawab terhadap pembuatan dan pengembangan tujuan

tahunan dan strategi jangka pendek serta melaksanakan rencana stratejik organisasi.

Menurut Siagian, ketiga tingkat keputusan strategi tersebut mempunyai sifat dan

jangkauan waktu yang berbeda, yaitu pada tingkat korporat, strategi bersifat menyeluruh

(holistik) dan berjangka panjang, pada tingkat bisnis bersifat deparmental dan berjangka

8John A. Pierce II dan Richard B. Robinson Jr, Strategic Management,Formulation, Implementation and Control, edisi ke-7, (Singapore: McGraw-Hill, 2000),hal.5.

Page 22: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

11

waktu menengah, sedangkan pada tingkat fungsional bersifat inkremental dan berjangka

waktu pendek.9

4. Proses Perumusan Perencanaan Stratejik

Menurut Boseman dan Phatak, proses perumusan perencanaan strategis mencakup

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Assessment of organization strengths, weaknessess, opportunities, and threats(SWOT).

b. Formulation of the organization mission.c. Formulation of the organization philosophy and policies.d. Determination of the strategic objectives.e. Determination of organization strategy.10

David menyatakan bahwa proses perumusan perencanaan stratejik terdiri dari

“...developing a vision and mission, identifying an organization’s external opportunities

and threats, determining internal strengths and weaknesses, establishing long-term

objectives, generating alternative strategies, and choosing particular strategies to

pursue.”11

Proses perumusan perencanaan stratejik organisasi menurut LAN dan BPKP,

seharusnya meliputi :

a. Menentukan visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Dengan

9Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, cetakan ke-5 (Jakarta: Bumi Aksara,2003), hal. 21-22.

10Glenn Boseman dan Arvind Phatak, Strategic Management:Text and Cases(Singapore: John Wiley & Sons, Inc.,1989), hal.6.

11Fred R. David, op.cit., hal.5.

Page 23: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

12

demikian dapat dikatakan bahwa perencanaan stratejik merupakan keputusanmendasar yang dinyatakan secara garis besar sebagai acuan operasionalkegiatan organisasi terutama dalam pencapaian tujuan akhir organisasi.

b. Mengenali lingkungan dimana organisasi mengimplementasikan interaksinya,terutama suasana pelayanan yang wajib diselenggarakan oleh organisasikepada masyarakat.

c. Melakukan berbagai analisis yang bermanfaat dalam positioning organisasidalam percaturan memperebutkan kepercayaan pelanggan.

d. Mempersiapkan semua faktor penunjang yang diperlukan, terutama dalammencapai keberhasilan operasional organisasi.

e. Menciptakan sistem umpan balik untuk mengetahui efektivitas pencapaianimplementasi perencanaan stratejik.12

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar

proses perumusan perencanaan stratejik khususnya pada instansi pemerintah adalah

sebagai berikut:

a. Penetapan Visi.

b. Penetapan Misi.

c. Analisis internal dan lingkungan eksternal.

d. Tujuan dan sasaran.

e. Strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran, yaitu penetapan kebijakan dan program).

B. Visi dan Misi

1. Visi

Niven mengatakan bahwa ”A vision statement provides a word picture of what

the organizations intends ultimately to become-which may be 5, 10, or 15 years in the

12LAN dan BPKP, op.cit., hal. 89.

Page 24: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

13

future.13 Hal ini bisa diartikan bahwa visi adalah gambaran umum dari arah organisasi

yang akan dituju dan apa yang ingin dicapai dalam waktu ke depan.

Morissey mengatakan bahwa visi merupakan representasi dari keyakinan anda

mengenai bagaimanakah seharusnya bentuk organisasi anda di masa depan dalam

pandangan pelanggan, karyawan, pemilik dan stakeholder penting lainnya.14

Menurut LAN dan BPKP, visi adalah ”cara pandang jauh ke depan kemana

instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif serta

merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang

diinginkan oleh instansi pemerintah”.15

Berdasarkan beberapa definisi visi di atas, dapat disimpulkan bahwa visi

merupakan suatu gambaran umum yang menantang tentang bentuk dan keadaan diri

organisasi di masa depan untuk mencapai tujuannya. Suatu gambaran umum yang

menantang dari organisasi dapat diperoleh dengan cara mempelajari, memahami, dan

menghayati apa tugas pokok dan fungsi organisasi sehingga pada akhirnya visi dapat

terfokus dan mengarah pada diri organisasi menuju perubahan yang lebih baik pada masa

yang akan datang.

13Paul R. Niven, Balanced Scorecard Step by Step for Government and NonprofitAgencies (New Jersey: John Wiley & Sons Inc., 2003), hal. 116.

14George L. Morrisey, Pedoman Pemikiran strategis: Membangun LandasanPerencanaan Anda, edisi pertama, penerjemah Gianto Widianto (Jakarta:Prenhallindo,1997), hal. 61.

15LAN dan BPKP, op.cit., hal. 89.

Page 25: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

14

Menurut LAN dan BPKP, rumusan visi seharusnya mencakup hal-hal sebagai

berikut:

a. Tujuan terluas dan terumum, termasuk semuanya yang berarti memperjelasarah yang akan dicapai organisasi.

b. Gambaran aspirasi di masa depan.c. Inspirasi untuk mendapatkan yang terbaik.d. Pencapaian pada hasil.e. Komunikasi pernyataan misi dan persuasif pimpinan.16

2. Misi

Niven mengatakan bahwa ” A mission statements defines the core purpose of the

organizations, its raison d’extre-that is, why it exists.” Hal ini dapat diartikan bahwa

pernyataan misi merupakan tujuan inti dari organisasi dan menyatakan mengapa

organisasi itu ada.17

Daft mengatakan bahwa ”misi mendeskripsikan nilai-nilai yang dianut organisasi,

aspirasi, dan alasan keberadaan organisasi.” 18 Tanpa adanya misi yang jelas, sasaran dan

perencanaan akan dibangun secara tidak benar dan tidak akan membawa organisasi ke

arah yang seharusnya dituju.

Di dalam Inpres no.7 tahun 1999, misi didefinisikan sebagai

“sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah agar tujuanorganisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik, dengan pernyataan misitersebut diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat

16Ibid.

17Paul R. Niven, op.cit., hal. 102.

18Richard L. Daft, op.cit., hal. 266.

Page 26: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

15

mengenal instansi pemerintah, dan mengetahui peran dan program-programnyaserta hasil yang akan diperoleh di masa yang akan datang.”19

LAN dan BPKP mendefinisikan misi sebagai “pernyataan yang menetapkan

tujuan instansi pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai ... membawa organisasi kepada

suatu fokus, menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan

bagaimana melakukannya” 20

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa misi merupakan

pernyataan penjabaran visi yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai

organisasi, menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan

bagaimana melakukannya.

Menurut LAN dan BPKP, rumusan misi hendaknya mampu:

a. Melingkup semua pesan yang terdapat dalam visi.b. Memberikan petunjuk terhadap tujuan yang akan dicapaic. Memberikan petunjuk kelompok sasaran mana yang akan dilayani oleh

instansi pemerintah.d. Memperhitungkan berbagai masukan dari stakeholder.21

C. Analisis Stratejik

1. Analisis Internal

Keberhasilan organisasi dalam mewujudkan segala keinginan dan tujuannya,

diantaranya bergantung kepada kemampuan organisasi dalam menganalisis dirinya

19Instruksi Presiden Republik Indonesia, op. cit., Lampiran angka 1 butir 1 hurufd.

20LAN dan BPKP, op. cit., hal. 11.

21Ibid., hal. 92.

Page 27: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

16

sendiri, yang dikenal sebagai analisis internal organisasi. Analisis internal digunakan

untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan dan kelemahan yang ada dalam organisasi.22

Menurut Robbins dan Coulter, identifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi

dapat dilakukan, yaitu pada sumber daya yang dimiliki oleh organisasi (seperti modal

keuangan, keahlian teknis, keterampilan pegawai, dan lain sebagainya) dan kemampuan

dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan fungsinya (seperti sistem informasi,

manajemen sistem kepegawaian, layanan masyarakat, dan lain sebagainya).23

Sementara itu, Wheelen dan Hunger berpendapat bahwa identifikasi kekuatan dan

kelemahan organisasi dapat dilakukan, yaitu pada struktur, budaya (seperti kepercayaan,

harapan, dan nilai), dan sumber daya organisasi (seperti aset, keterampilan, kompetensi,

dan pengetahuan).24

a. Kekuatan

Kekuatan merupakan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh organisasi bisa

berupa sumber daya yang ada dan mendukung tercapainya keadaan yang diinginkan.25

22 Thomas L. Wheelen dan J. David Hunger, Strategic Management and BusinessPolicy, edisi kesembilan (New Jersey: Pearson Education, Inc., 2004), hal.10.

23Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Management (New Jersey: PearsonEducation, Inc., 2005), hal. 184.

24 Thomas L. Wheelen dan J. David Hunger, op.cit., hal. 80.

25LAN dan BPKP, op.cit., hal. 99.

Page 28: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

17

Kekuatan adalah kemampuan internal suatu organisasi menuju tercapainya tujuan

organisasi tersebut.26

b. Kelemahan

Kelemahan adalah ”keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber,

keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja

organisasi yang memuaskan.”27

2. Analisis Lingkungan Eksternal

Perubahan lingkungan yang berkembang secara cepat, kompleks dan global dapat

mempengaruhi organisasi. Oleh karena itu, diperlukan analisis lingkungan eksternal yang

bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai peluang dan ancaman yang dihadapi

organisasi.28 Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan berbagai kejadian di luar

instansi yang dapat memberikan pengaruh terhadap instansi, diantaranya kejadian yang

berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi, politik, sosial, perkembangan teknologi, dan

kebijakan pemerintah.29

26Glenn Boseman dan Arvind Phatak, op.cit., hal. 7.

27Sondang P. Siagian, op.cit., hal. 173.

28Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoskisson, ManajemenStrategis, penerjemah Armand Hediyanto (Jakarta:Erlangga, 1997), hal. 42.

29LAN dan BPKP, op.cit., hal.97.

Page 29: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

18

a. Peluang

Peluang adalah keadaan, kejadian, dan lingkungan eksternal yang memberikan

kesempatan organisasi untuk mencapai tujuannya.30 Peluang adalah kondisi-kondisi

dalam lingkungan yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.31

b. Ancaman

Ancaman adalah faktor eksternal atau keadaan yang berpotensi menciptakan

masalah, menghancurkan organisasi atau membahayakan kemampuannya untuk

mencapai tujuannya.32 Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak

menguntungkan suatu satuan bisnis.33

3. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan

Berdasarkan hasil dari analisis internal dan lingkungan eksternal maka dapat

disusun faktor-faktor kunci keberhasilan. Faktor-faktor kunci keberhasilan merupakan

aspek yang dapat menunjukkan keberhasilan organisasi sesuai dengan apa yang ingin

dicapainya, dimana hal tersebut bisa diperoleh melalui sumber-sumber seperti industrial,

competitive and positional, environmental, temporal, dan managerial. Berkaitan dengan

30Glenn Boseman dan Arvind Phatak, op.cit., hal. 7.

31Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoskisson, op.cit., hal. 42.

32Ibid.

33Sondang P. Siagian, op.cit., hal. 173.

Page 30: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

19

hal tersebut, instansi pemerintah tidak semua dapat memperoleh sumber-sumber

tersebut.34

4. Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT)

Analisis SWOT merupakan alat manajemen untuk mengevaluasi internal dan

eksternal organisasi sehingga dapat memberikan informasi mengenai isu-isu penting bagi

organisasi serta berguna dalam menyesuaikan segala kemampuan sumber daya yang ada

dengan lingkungan kompetitif dimana unit kerja berada. Cara yang biasa digunakan

dengan analisis SWOT ini adalah dengan membuat daftar peluang (opportunities) dan

ancaman (threats) eksternal maupun kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses)

internal ke dalam matrik SWOT sehingga dapat menghasilkan pilihan strategi dasar bagi

organisasi.35

Tabel 2.1

Matrik SWOT

Strengths Weaknesses

Opportunities Strategi S-O Strategi W-O

Threats Strategi S-T Strategi W-TSumber : LAN dan BPKP, Perencanan Stratejik Instansi Pemerintah, Modul 2 dari 5Modul Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah, Edisi kedua (Jakarta: LembagaAdministrasi Negara. 2004), hal.99.

Keempat pilihan strategi yang ada dalam matrik SWOT tersebut dapat dijelaskan

34LAN dan BPKP, op.cit., hal. 97-98.

35Sondang P. Siagian op. cit., hal. 177.

Page 31: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

20

sebagai berikut:

a. Organisasi yang menghadapi berbagai peluang lingkungan dan memilikiberbagai kekuatan yang mendorong pemanfaatan berbagai peluang tersebut,maka strategi yang tepat untuk ditempuh organisasi adalah strategipertumbuhan (Strategi S-O)

b. Organisasi yang memiliki berbagai kekuatan internal namun menghadapiberbagai situasi lingkungan yang tidak menguntungkan (ancaman), makastrategi yang paling wajar untuk dipertimbangkan adalah strategi diversifikasi(strategi S-T), dalam arti suatu strategi yang memanfaatkan kekuatan yangdimiliki sekarang untuk membuka peluang jangka panjang.

c. Organisasi yang memiliki berbagai peluang yang besar namun memilikiketerbatasan kemampuan karena berbagai kelemahan yang melekat dalamorganisasi, maka strategi yang sangat disarankan adalah “putar haluan”(strategi W-O), dalam arti mengambil berbagai langkah untuk mengatasikelemahan yang dihadapi secara internal agar peluang dapat dimanfaatkan.

d. Organisasi yang menghadapi tantangan besar yang bersumber padalingkungan dan pada waktu bersamaan berbagai kelemahan internal bersifatkritikal besar, maka strategi yang tepat pada kondisi demikian adalah strategiyang bersifat defensif (strategi W-T). 36

D. Tujuan dan Sasaran Organisasi

1. Tujuan Organisasi

Menurut LAN dan BPKP, “tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau

dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan

dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan

analisis stratejik.”37 Tujuan perumusan suatu instansi dapat membantu mengarahkan pada

perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan untuk merealisasikan misinya.

LAN dan BPKP memberikan kriteria rumusan tujuan yang baik, yaitu sebagai

36 Ibid., hal.175-176.

37LAN dan BPKP, op. cit., hal 103.

Page 32: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

21

berikut:

a. Sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sejalan dengan kebijakanpemerintah, dan menjelaskan visi dan misi organisasi.

b. Merupakan pelaksanaan atau menyumbang pelaksanaan misi lembaga.c. Merupakan jawaban dari prioritas atau permasalahan yang teridentifikasi

dalam kajian lingkungan internal/ eksternal, serta dapat dikembangkan untukmenjawab isu-isu stratejik.

d. Tidak akan mengalami perubahan yang bermakna, kecuali bila terjadi suatuperubahan yang sangat mendasar atau apabila hasil yang diinginkan dalammengatasi isu stratejik tertentu telah tercapai.

e. Umumnya menjawab jangka waktu yang relatif panjang, lebih dari dua tahun.f. Menjawab kesenjangan antara tingkat pelayanan pada saat kini dengan tingkat

pelayanan yang ingin dicapai.g. Menggambarkan hasil-hasil yang ingin dicapai organisasih. Menunjukkan secara jelas arah lembaga dan program-programnya, namun

tidak secara spesifik menentukan milestone dan strategi pelaksanaannya.i. Harus menantang, akan tetapi realistik dan dapat dicapai.38

Di samping kriteria di atas, tujuan memiliki berbagai karakteritik seperti:

a. Idealistik yang berarti mengandung nilai-nilai keluhuran dan keinginan kuatuntuk menjadi lebih baik dan berhasil.

b. Jangkauan waktu yang jauh ke depan dengan kriteria 5 (lima) tahun atau lebihsebagaimana ditentukan oleh organisasi.

c. Abstrak dalam artian hampir-hampir tidak tergambar dalam angka-angka. 39

2. Sasaran Organisasi

Daft menyatakan bahwa ”sasaran merupakan keadaan masa depan yang berusaha

direalisasikan oleh organisasi. Sasaran adalah hal penting karena organisasi ada suatu

maksud dan sasaran mendefinisikan serta menyatakan maksud tersebut.”40

38Ibid.

39Ibid., hal. 104

40Richard L. Daft, op.cit., hal. 263

Page 33: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

22

Sasaran merupakan “penjabaran dari tujuan, yang akan dicapai atau dihasilkan

oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau

bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur.”41

Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran. Yang dimaksud indikator sasaran

adalah “ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun

bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya

(targetnya) masing – masing.”42

Kriteria sasaran yang baik menurut LAN dan BPKP adalah :

a. Spesifik

b. Dapat dinilai dan terukur.

c. Menantang namun dapat dicapai.

d. Berorientasi pada hasil.

e. Dapat dicapai dalam waktu satu tahun atau berlaku pada masa sekarang.43

E. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran dalam konteks perencanaan stratejik masih merupakan

gambaran tentang apa dan kapan sesuatu akan dicapai. Oleh karena itu, masih

memerlukan penjabaran ke dalam strategi nyata yang berupa cara penentuan mengenai

bagaimana tujuan dan sasaran tersebut dapat tercapai.

41LAN dan BPKP, op. cit., hal.105-106.

42Ibid., hal.107.

43Ibid., hal.106-107.

Page 34: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

23

1. Kebijakan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi maka strategi memerlukan persepsi

dan tekanan khusus dalam bentuk kebijakan. Kebijakan adalah ”pedoman pelaksanaan

tindakan-tindakan tertentu. Pemilihan kebijakan secara hati-hati dapat mempertajam arti

strategi dan menjadi pedoman bagi keputusan-keputusan dalam suatu arah yang

mendukung strategi.”44 Kebijakan yang disusun oleh organisasi didasarkan atas

pandangan dari pimpinan puncak organisasi.

2. Program

Program merupakan ”kumpulan kegiatan yang dihimpun dalam satu kelompok

yang sama secara sendiri-sendiri atau bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran.

Oleh karena itu, penetapan program dilakukan dengan melihat kebijakan yang telah

ditetapkan, tujuan dan sasaran serta visi dan misi.”45

Menurut Gaspersz, program sebagai implementasi kebijakan dalam mencapai

tujuan dan sasaran sebaiknya mengikuti konsep RHUMBA planning, yaitu:

a. Realistic, dimana program harus bersifat realistis, sesuai dengan kenyataanyang ada dan bukan bersifat impian.

b. Humanistic, dimana program harus dapat mempertimbangkan semangat,perasaan, dan dampak terhadap orang-orang yang terlibat dalam program.

c. Understandable, program harus dipahami oleh anggota organisasi.d. Measurable, program harus dapat berguna untuk mengevaluasi keberhasilan,

peninjauan ulang, dan perbaikan di waktu mendatang.e. Behavioral, program harus dapat dipecah dan dideskripsikan sampai pada

rencana tindakan.

44Ibid., hal. 113.

45Ibid., hal. 113-114.

Page 35: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

24

f. Achievable, program harus mampu mencapai target yang ditetapkan,penetapan target harus bersifat realistis namun melalui suatu semangat kerjayang menantang. 46

F. Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Pasal 1 angka 18 mendefinisikan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut

berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dalam Pasal 6 Undang-Undang tersebut, disebutkan pula jenis sumber-sumber

PAD, yaitu berasal dari:

a. Pajak daerah.b. Retribusi daerah.c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.d. Lain-lain PAD yang sah.47

1. Pajak Daerah

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah mendefinisikan

Pajak Daerah sebagai ” iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada

daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan

46Vincent Gaspersz, Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi: Balanced ScorecardDengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah (Jakarta: PT GramediaPustaka Utama, 2003), hal. 17-18.

47Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126). www.sikd.djapk.go.id.

Page 36: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

25

peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.”48 Dalam undang-

undang tersebut, pajak daerah dibagi menjadi dua jenis, yaitu pajak propinsi dan pajak

kabupaten/kota.

a. Jenis Pajak Propinsi terdiri dari:

1) Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor4) Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.49

b. Jenis Pajak Kabupaten/Kota terdiri dari:

1) Pajak hotel.2) Pajak restoran.3) Pajak hiburan.4) Pajak reklame.5) Pajak penerangan jalan.6) Pajak pengambilan bahan galian golongan C.7) Pajak parkir.50

2. Retribusi Daerah

Retribusi Daerah menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah Dan

Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian

48Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentangPerubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah DanRetribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 246).www.sikd.djapk.go.id.

49Ibid.

50Ibid.

Page 37: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

26

izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk

kepentingan orang pribadi atau badan. Retribusi daerah dibagi atas tiga golongan, yaitu:

a. Retribusi jasa umum.b. Retribusi jasa usaha.c. Retribusi perizinan tertentu.51

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yag dipisahkan adalah jenis pendapatan

daerah yang berasal dari hasil keuntungan BUMD yaitu antara lain dari bagian laba,

deviden, dan penjualan saham milik daerah.

4. Lain-lain PAD yang Sah

Lain-lain PAD yang sah, meliputi:

a. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Tidak Dipisahkan.b. Jasa Giro.c. Pendapatan Bunga.d. Keuntungan Selisih Nilai Tukar Rupiah Terhadap Mata Uang Asing.e. Komisi, Potongan, Ataupun Bentuk Lain Sebagai Akibat Dari Penjualan

Dan/Atau Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Oleh Daerah.52

51Ibid.

52Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, op.cit.,Pasal 6 Butir 2

Page 38: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

27

BAB III

GAMBARAN UMUM DAN PERENCANAAN STRATEJIK

DINAS PENDAPATAN KABUPATEN JOMBANG

A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

1. Sejarah Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

Perkembangan sejarah berdirinya Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang tidak

bisa terlepas dari sejarah Kabupaten Jombang. Keberadaan Kabupaten Jombang secara

administratif dimulai sejak tahun 1910, hal tersebut ditandai dengan pengangkatan Bupati

R.A.A Soeroadiningrat. Untuk menghimpun dan mengelola pendapatan pemerintah,

maka dibentuklah semacam badan pendapatan dan pajak, yang nantinya merupakan cikal

bakal Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang.

Keberadaan dan struktur Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang saat ini

merupakan hasil penyempurnaan berbagai perubahan peraturan daerah dan surat

keputusan bupati, diantaranya yang bisa disampaikan adalah Surat Keputusan Bupati

Kepala Daerah Tingkat II Jombang Nomor 182 Tahun 1990 tentang Struktur Jabatan

Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II Jombang, Peraturan Daerah Kabupaten Jombang

Nomor 12 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah

Kabupaten Jombang, dan Paraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 26 Tahun 2004

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang.

Page 39: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

28

2. Kedudukan, Kewenangan, Tugas Pokok, dan Fungsi

Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Jombang Nomor 10 Tahun 2005 tentang

Kewenangan, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang (lampiran 1), Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang merupakan

unsur pelaksana pemerintah kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Beberapa kewenangan yang dimiliki oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang,

diantaranya adalah:

a. Pengelolaan pemungutan PAD.

b. Pengembangan sumber-sumber potensi pendapatan daerah.

c. Realokasi anggaran, penyusunan APBD, perhitungan anggaran dan PAK.

d. Pemberian ijin reklame.

e. Pengelolaan bagi hasil pajak dan bukan pajak.

Dalam menyelenggarakan sebagian kewenangan daerah di bidang pendapatan

sesuai dengan tugasnya, Dinas Pendapatan mempunyai fungsi pada:

a. Penyusunan dan perumusan rencana program dan kegiatan di bidang pendapatan.

b. Pelaksanaan pendataan obyek pajak daerah, retribusi daerah, dan obyek/subyek

penerimaan daerah lainnya.

c. Pelaksanaan penetapan jumlah pajak dan retribusi daerah yang terhutang, dan

menerima jumlah penetapan PBB yang penagihannya dilimpahkan kepada daerah.

d. Pelaksanaan perencanaan, pembukuan dan pelaporan mengenai realisasi penerimaan,

Page 40: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

29

tunggakan pajak daerah, retribusi daerah, dan penerimaan lain-lain.

e. Penyelenggaraan pelayanan, pemungutan, penagihan pajak daerah dan retribusi

daerah yang telah jatuh tempo, dan pengumpulan penerimaan lainnya diluar pajak dan

retribusi daerah.

f. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan mengenai pendapatan daerah dan PBB.

g. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait di bidang pendapatan daerah.

3. Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 26 Tahun 2004

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang,

susunan organisasi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang, sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

b. Bagian Tata Usaha, membawahi:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2) Sub Bagian Penyusunan Program, Pelaporan, dan Pengendalian

c. Bidang Pendataan dan Penetapan, membawahi:

1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan

2) Seksi Penetapan

d. Bidang Pembukuan dan Penagihan, membawahi:

1) Seksi Pembukuan

2) Seksi Penagihan

e. Bidang Pendapatan Lain-lain, membawahi:

Page 41: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

30

1) Seksi Bagi Hasil Pajak

2) Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak dan Pendapatan Lain-lain

f. Kelompok Jabatan Fungsional

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas

Penjabaran tugas masing-masing bidang atau bagian dalam susunan organisasi,

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan seluruh

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang.

b. Bagian Tata Usaha

Bagian tata usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum,

kepegawaian, keuangan, perlengkapan, penyusunan program, dan pelaporan.

c. Bidang Pendataan dan Penetapan

Bidang pendataan dan penetapan mempunyai tugas mendaftar, mendata, dan

menetapkan pajak daerah dan retribusi daerah serta pendapatan daerah lainnya.

d. Bidang Pembukuan dan Penagihan

Bidang pembukuan dan penagihan mempunyai tugas melaksanakan pembukuan

penerimaan pendapatan daerah dan melakukan penagihan pajak serta retribusi daerah.

e. Bidang Pendapatan Lain-Lain

Bidang pendapatan lain-lain mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pendataan

Page 42: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

31

obyek dan subyek pajak pusat dan penatausahaan jumlah ketetapan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) yang penagihannya dilimpahkan kepada daerah, berdasarkan Surat

Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), Daftar Himpunan Pokok Pembayaran (DHPP)

PBB serta pelaksanaan pembukuan dan pelaporan mengenai realisasi penerimaan pajak

pusat dan propinsi serta tunggakan PBB.

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan,

pemantauan, dan evaluasi data kondisi obyek dan subyek pajak daerah serta membuat

laporan berkala tentang pelaksanaan perpajakan daerah di masing-masing wilayahnya.

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas

Unit pelaksana teknis dinas mempunyai tugas menyusun, merumuskan program,

melaksanakan kegiatan teknis di bidang pendapatan di wilayah kerjanya dan melakukan

pengendalian terhadap pelaksanaan penagihan, penerimaan pajak, retribusi daerah serta

sumber-sumber penerimaan lainnya.

4. Kondisi Sumber Daya Manusia

Untuk mendukung kelancaran tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang sampai bulan Pebruari 2006 didukung oleh 78 orang pegawai yang

terdiri dari 63 pegawai berstatus PNS dan 15 pegawai berstatus tenaga kontrak.

Selengkapnya, distribusi pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang menurut

golongan kepangkatan dan tingkat pendidikan masing-masing dapat dilihat pada Tabel

3.1 dan 3.2 berikut ini:

Page 43: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

32

Tabel 3.1

Distribusi Pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

Berdasarkan Golongan Kepangkatan Periode Bulan Pebruari 2006

No. Pangkat Golongan Ruang Jumlah TotalPembina Tingkat I IV/B 11.Pembina IV/A 2

3

Penata Tingkat I III/D 6Penata III/C 3Penata Muda Tingkat I III/B 12

2.

Penata Muda III/A 15

36

Pengatur Tingkat I II/D 6Pengatur II/C 7Pengatur Muda Tingkat I II/B 2

3.

Pengatur Muda II/A 8

23

4. Juru Tingkat I I/D 1 15. Pegawai Kontrak - 15 15

JUMLAH - 78Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

Tabel 3.2

Distribusi Pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Periode Bulan Pebruari 2006

No. Tingkat Pendidikan Jumlah1. S-2 42. S-1 393. SLTA 294. SLTP 25. SD 4

Jumlah 78Sumber: Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang berupaya untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia, diantaranya mengikutsertakan pegawai yang telah memenuhi

Page 44: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

33

syarat dalam diklat teknis, perjenjangan, dan pelatihan bagi tenaga operator komputer.

Hasil dari diklat tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas

pegawai dalam melaksanakan tugasnya.

5. Sarana dan Prasarana

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya didukung adanya sarana dan prasarana, diantaranya:

a. Gedung

Gedung kantor berlantai satu yang terletak di jalan raya KH. Wahid Hasyim No.

49 Jombang, dengan kondisi bangunan terawat baik.

b. Barang inventaris kantor

Barang inventaris kantor, diantaranya komputer, printer, meja kursi pegawai, dan

kendaraan operasional jumlahnya kurang memadai sehingga dapat mengganggu

kelancaran pelaksanaan tugas pegawai. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan

terhadap barang inventaris kantor, dari sekian barang inventaris kantor yang ada, yang

sangat mendesak untuk segera dilaksanakan pengadaan adalah kendaraan operasional

kantor baik roda dua maupun roda empat. Kendaraaan operasional kantor sangat berguna

untuk pelaksanaan pendataan obyek pajak yang dilaksanakan setiap tahun sekali dan

sosialisasi dalam rangka meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pajak daerah.

c. Barang habis pakai

Barang habis pakai adalah sarana pendukung kegiatan operasional yang sangat

penting bagi kelancaran tugas kantor diantaranya kertas, alat-alat tulis, dan barang-barang

Page 45: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

34

lainnya. Secara umum, barang habis pakai cukup tersedia di Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang.

B. Perencanaan Stratejik Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang sejak tahun 2004 telah menyusun Rencana

Stratejik (Renstra) yang menjadi acuan dan panduan dalam melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya. Rencana stratejik tersebut diuraikan secara lengkap sebagai berikut:

1. Visi, Misi, dan Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan

a. Visi

Visi yang melandasi pemikiran dasar Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang da-

lam menjalankan tugas pokok dan fungsinya adalah:

“Mewujudkan Masyarakat Sadar Pajak”

Visi “Mewujudkan Masyarakat Sadar Pajak” adalah perwujudan cita-cita dalam

rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Jombang dimana

tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak merupakan tujuan utama yang

harus terwujud sebagai pijakan dalam mengukur keberhasilan pengelolaan pajak daerah

dan PBB. Guna memperjelas arah yang dituju, maka perlu diuraikan makna dari visi

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang yaitu:

1) Peningkatan kemampuan dan pemahaman aparatur dalam mensikapi paradigma,

merumuskan strategi dan menyusun kebijakan sesuai dengan tugas dan fungsi.

2) Perwujudan kompetensi aparatur dan good governance di Pemerintah Kabupaten

Jombang umumnya dan Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang khususnya.

Page 46: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

35

3) Peningkatan kemampuan aparatur dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat

di Kabupaten Jombang.

4) Memberikan dukungan bagi Pemerintah Kabupaten Jombang umumnya, khususnya

dalam pelaksanaan Otonomi Daerah serta berupaya menciptakan wahana pemahaman

bagi masyarakat pembayar pajak untuk mengerti dan menyadari arti penting

pembiayaan bagi pembangunan daerah.

b. Misi

Sesuai dengan visi yang ada, maka ditetapkan misi Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang sebagai berikut:

1) Mewujudkan sumber daya aparatur yang responsif.

2) Mewujudkan sistem dan prosedur yang mantap.

3) Mewujudkan sarana dan prasarana yang memadai.

4) Mewujudkan pengawasan internal yang sistematis.

5) Mewujudkan kesadaran masyarakat membayar pajak tepat waktu.

Adapun penjelasan misi yang akan diwujudkan oleh Dinas Pendapatan

adalah:

Misi 1 : Mewujudkan sumber daya aparatur yang responsif adalah suatu kondisi

aparatur yang cepat tanggap dan memahami permasalahan

lingkungannya. Hal ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas

Pendapatan sebagai pengelola pendapatan daerah di Kabupaten Jombang

untuk memberikan pelayanan yang baik kepada WP dan WR.

Page 47: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

36

Misi 2 : Mewujudkan sistem dan prosedur yang mantap adalah harapan dari semua

organisasi yang bekerja dengan sistem dan prosedur standar dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga untuk mencapai

tujuan organisasinya diperlukan sistem dan prosedur yang terarah dan

mantap dalam menghadapi berbagai kondisi lingkungan masyarakat.

Misi 3 : Mewujudkan sarana dan prasarana yang memadai adalah sebagai upaya

dalam mewujudkan organisasi yang maju dan terarah pada tujuan yang

jelas karena sarana dan prasarana memegang peran penting dalam

mendukung tercapainya tujuan organisasi.

Misi 4 : Mewujudkan pengawasan internal yang sistematis adalah mewujudkan

organisasi yang berfungsi dengan baik dalam melaksanakan pengawasan

terhadap semua kegiatan organisasi agar sesuai dengan arah dan tujuan

organisasinya.

Misi 5 : Mewujudkan kesadaran masyarakat dalam membayar tepat waktu. Untuk

mewujudkan hal tersebut maka diperlukan kerja keras dari aparatur

pemerintah daerah termasuk harus mampu menjadi tauladan dalam

pelaksanaan pembayaran pajak.

c. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan

Sebelum merumuskan tujuan dan sasaran, Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal maupun internalnya

yang menghasilkan identifikasi sebagai berikut:

Page 48: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

37

a. Kekuatan utama, yaitu adanya peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi

daerah yang lengkap, kelembagaan struktur memadai, tupoksi ada dan lengkap,

lingkungan kerja yang kondusif, dan sistem dan prosedur (sisdur) yang memadai.

b. Peluang utama, yaitu berlakunya UU No.34 Tahun 2000, UU No.32 Tahun 2004, dan

UU No.33 Tahun 2004, luasnya kewenangan yang dimiliki, bertambahnya potensi di

daerah, deregulasi perijinan (SK Bupati No.15 Tahun 2004), dan peningkatan

investasi di bidang periklanan dan perdagangan.

c. Kelemahan utama, yaitu ada pada rendahnya kualitas sumber daya aparatur, fasilitas

kerja terbatas, kurangnya pengakuan terhadap prestasi kerja, lambatnya pelayanan,

dan lemahnya pengawasan internal.

d. Tantangan utama, yaitu ada pada rendahnya kesadaran WP/WR, luasnya obyek

pemungutan, kurangnya koordinasi antar instansi, lemahnya penegakan hukum, dan

stabilitas politik kurang mendukung.

Selanjutnya, hasil dari analisis lingkungan, yang berupa identifikasi kekuatan,

kelemahan, kesempatan, dan ancaman di atas, dilakukan analisis dengan menggunakan

matrik SWOT. Dari analisis matrik SWOT akan dihasilkan strategi pilihan yang berupa

strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T, dan strategi W-T (lihat pada lampiran 3). Oleh

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang, keempat strategi tersebut kemudian dilakukan

pembobotan dengan mengkaitkannya dengan visi, misi, dan nilai organisasi ke dalam

suatu matrik keterkaitan antara keempat strategi dengan visi, misi, dan nilai (lihat pada

lampiran 4), yang akhirnya akan menghasilkan 5 faktor kunci keberhasilan, yaitu:

Page 49: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

38

1) Tingkatkan pengetahuan perpajakan terhadap pengelolaan pendapatan dan

wajib pajak

2) Tambahkan sarana dan tunjangan operasional

3) Tingkatkan pengendalian operasional terhadap pengelola pendapatan

4) Sosialisasi peraturan daerah dan penerapan sanksi yang tegas

5) Tingkatkan insentif petugas pemungut pendapatan

2. Tujuan dan Sasaran

a. Tujuan

Adapun tujuan pokok yang dirumuskan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang, sebagai berikut:

1) Meningkatkan kemampuan dan pemahaman sumber daya aparatur tentang

perpajakan.

2) Meningkatkan kecepatan dalam pelayanan.

3) Meningkatkan sarana dan prasarana kerja.

4) Meningkatkan akurasi data.

5) Meningkatkan kesadaran wajib pajak dan wajib retribusi terhadap aturan hukum

perpajakan.

b. Sasaran

Sasaran dan indikator yang hendak dicapai oleh Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang sesuai dengan tujuannya, sebagai berikut:

Page 50: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

39

Untuk mewujudkan tujuan pertama, yaitu meningkatkan kemampuan dan

pemahaman sumber daya aparatur tentang perpajakan, ditetapkan sasaran:

1) Terciptanya landasan dalam melaksanakan tugas di bidang pengelolaan pendapatan

daerah, dengan indikator: tertatanya Sistem Administrasi Perpajakan.

2) Terlaksananya aparatur Dinas Pendapatan untuk mengikuti Bintek di bidang pajak

dan retribusi dan pengelolaan keuangan daerah, dengan indikator: meningkatkan

jumlah pegawai yang telah mengikuti Bintek.

Untuk mewujudkan tujuan kedua, yaitu meningkatkan kecepatan dalam

pelayanan, ditetapkan sasaran:

3) Terciptanya pengelolaan pendapatan daerah secara profesional, berdaya guna dan

berhasil guna, dengan indikator: bertambahnya peningkatan pendapatan daerah dari

sektor pajak daerah dan retribusi daerah.

Untuk mewujudkan tujuan ketiga, yaitu meningkatkan sarana dan prasarana kerja,

ditetapkan sasaran:

4) Terciptanya sarana penunjang kerja, dengan indikator: tersedianya peralatan kerja

5) Terciptanya prasarana perlengkapan kantor, dengan indikator: tersedianya fasilitas di

tempat kerja.

6) Terlaksananya fasilitas operasional kantor, dengan indikator: tersedianya kendaraan

operasional Tim Pemantau dan Pengendali kegiatan di lapangan.

Untuk mewujudkan tujuan keempat, yaitu meningkatkan akurasi data, ditetapkan

sasaran:

Page 51: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

40

7) Terciptanya dukungan kepada perolehan APBD melalui PAD yang baik, dengan

indikator: Bertambahnya PAD.

8) Terlaksananya peningkatan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah secara

maksimal, dengan indikator: bertambahnya pendapatan daerah dari sektor pajak

daerah dan retribusi daerah.

Untuk mewujudkan tujuan kelima, yaitu meningkatkan kesadaran wajib pajak dan

wajib retribusi terhadap aturan hukum perpajakan, ditetapkan sasaran:

9) Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan hukum kepada wajib pajak dan wajib

retribusi secara intensif, dengan indikator: bertambahnya jumlah wajib pajak dan

wajib retribusi yang tersuluh.

10) Meningkatkan kesadaran wajib pajak dan wajib retribusi melalui sosialisasi yang

intensif dan berkesinambungan, dengan indikator: bertambahnya pendapatan dari

sektor pajak daerah dan retribusi daerah.

11) Mewujudkan wajib pajak sebagai mitra kerja dalam pengelolaan pendapatan daerah

dengan memberikan kemampuan dalam pengetahuan beban perpajakan, dengan

indikator: bertambahnya wajib pajak dan wajib retribusi yang tersosialisasi.

3. Kebijakan dan Program

a. Kebijakan

Kebijakan yang telah dirumuskan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

untuk mencapai sasaran kondisi lingkungan yang dinamis, sebagai berikut:

1) Peningkatan pendapatan daerah.

Page 52: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

41

2) Pengembangan sumber daya aparatur.

3) Pengembangan administrasi pemerintahan daerah.

b. Program

Atas dasar kebijakan tersebut diatas, ditetapkan program-program sesuai dengan

arah kebijakan yang ada, yaitu:

1) Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Perpajakan.

2) Pengembangan teknis perpajakan.

3) Pengembangan Sistem Administrasi Pendapatan Daerah.

4) Pengembangan Manajemen Pendapatan Daerah.

5) Peningkatan PAD.

C. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jombang

Adapun sumber-sumber pendapatan yang dikoordinir dan dikelola Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang sesuai dengan kewenangannya, sebagai berikut:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), PAD Kabupaten Jombang meliputi:

a. Pajak daerah.

Jenis-jenis pajak daerah terdiri dari: pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan,

pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan dan pengelolaan galian

golongan C.

b. Retribusi daerah.

Jenis-jenis retribusi daerah terdiri dari: retribusi pelayanan kesehatan, retribusi

pelayanan persampahan/kebersihan, retribusi cetak KTP dan akte catatan sipil, retribusi

Page 53: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

42

pemakaman dan pengabuan mayat, retribusi parkir di tepi jalan umum, retribusi pasar,

retribusi pengujian kendaraan bermotor, retribusi pemakaian kekayaan daerah, retribusi

terminal, retribusi tempat parkir khusus, retribusi penyedot kakus, retribusi rumah potong

hewan, retribusi tempat rekreasi dan olah raga, retribusi IMB, retribusi ijin gangguan,

retribusi trayek, retribusi SIPA, retribusi masuk kota, retribusi kelas jalan, retribusi

penggunaan jalan, dan retribusi terminal.

c. Laba Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),

Jenis-jenis laba BUMD terdiri dari: laba Perusahaan Daerah (PD) Apotik Seger,

laba PD. Bank Pasar, laba PD. Perkebunan Panglungan, laba PDAM, dan penyertaan

modal daerah kepada pihak ketiga.

d. PAD lain yang sah.

2. Pendapatan bagi hasil.

Pendapatan bagi hasil dibagi dalam dua bentuk, yaitu:

a. Bagi hasil pajak, meliputi; Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak Atas

Tanah dan Bangunan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, PPh Pasal 21 dan

PPh OPDN, Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan, Pajak

Pemanfaatan ABT dan AP.

b. Bagi hasil bukan pajak yang meliputi; iuran hasil hutan, iuran tetap (landrent), iuran

eksplorasi dan eksploitasi (royalti), SDA hasil perikanan, SDA minyak bumi dan gas

alam.

Page 54: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

43

Dari seluruh pendapatan daerah tersebut di atas dan didasarkan atas Surat

Keputusan Bupati Jombang Nomor 10 Tahun 2005 tentang Kewenangan, Penjabaran

Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang,

hanya pajak daerah dan retribusi daerah yang dikelola oleh Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang dari pendataan, penetapan, pembukuan, pelaporan, pengendalian, penagihan,

dan pelayanan terhadap keberatan serta permohonan banding. Sedangkan untuk bagian

pendapatan asli daerah yang lain seperti bagian laba BUMD dan lain-lain PAD yang sah,

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang hanya melakukan koordinasi dalam pemantauan

penerimaan saja.

D. Hasil-Hasil yang Telah Dicapai

Penjelasan umum tentang target dan realisasi penerimaan pendapatan asli daerah

tahun 2003, 2004, dan 2005 berdasarkan data penerimaan pendapatan daerah

(selengkapnya pada lampiran 6, 7, dan 8), sebagai berikut:

1. Realisasi penerimaan pendapatan asli daerah tahun 2003 mencapai

Rp.70.134.312.937,38 dari target penerimaan yang ditetapkan sebesar

Rp.70.835.000.678,00 atau tercapai 99,01%. Sedangkan realisasi penerimaan

pendapatan asli daerah tahun 2004 dibandingkan dengan tahun 2003, turun menjadi

Rp.44.978.553.752,32 dari target penerimaan yang ditetapkan sebesar

Rp.45.810.882.566,00 atau tercapai 98,18%. Selanjutnya realisasi penerimaan

pendapatan asli daerah tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2004, naik menjadi

Page 55: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

44

Rp.48.883.528.684,88 dari target penerimaan yang ditetapkan sebesar

Rp.42.495.139.336,11 atau 115,03%.

2. Realisasi penerimaan pajak daerah tahun 2003 mencapai Rp.8.831.754.663,32 dari

target penerimaan yang ditetapkan sebesar Rp.6.575.000.000,00 atau 134,32%.

Realisasi penerimaan pajak daerah tahun 2004 dibandingkan dengan tahun 2003,

naik menjadi Rp.10.464.011.371,73 dari target penerimaan yang ditetapkan sebesar

Rp.9.869.047.000,00 atau 106,03%. Sementara itu, realisasi penerimaan pajak daerah

tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2004, naik kembali menjadi

Rp.11.097.757.848,97 dari target penerimaan yang ditetapkan sebesar

Rp.10.408.821.575,62 atau 106,62%.

3. Realisasi penerimaan retribusi daerah tahun 2003 mencapai

Rp.6.713.505.772,00 dari target penerimaan yang ditetapkan sebesar

Rp.7.342.239.500,00 atau 91,44%. Realisasi penerimaan retribusi daerah tahun 2004

dibandingkan dengan tahun 2003, naik menjadi Rp.27.713.343.003,02 dari target

penerimaan yang ditetapkan sebesar Rp.27.844.676.820,00 atau 99,53%. Sedangkan

realisasi penerimaan retribusi daerah tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2004,

naik lagi menjadi Rp.33.699.417.903,53 dari target penerimaan yang ditetapkan

sebesar Rp.29.091.906.383,33 atau 115,84%.

4. Realisasi penerimaan lain-lain PAD yang sah tahun 2003 mencapai

Rp.52.658.372.502,06 dari target penerimaan yang ditetapkan sebesar

Rp.54.987.081.178,00 atau 95,76%. Sedangkan realisasi penerimaan lain-lain PAD

Page 56: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

45

yang sah tahun 2004 dibandingkan dengan tahun 2003, turun drastis menjadi Rp.

6.708.699.377,57 dari target penerimaan yang ditetapkan sebesar Rp. 8.004.658.746,00

atau tercapai 83,81%. Selanjutnya, realisasi penerimaan lain-lain PAD yang sah tahun

2005 dibandingkan dengan tahun 2004, turun kembali menjadi Rp. 4.006.316.932,38

dari target penerimaan yang ditetapkan sebesar Rp. 2.889.411.377,16 atau 138,66%.

Selain hasil yang bersifat finansial tersebut di atas, Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang juga mampu meningkatkan hasil yang bersifat non finansial. Hasil yang bersifat

non finansial yang telah dicapai, diantaranya sebagai berikut:

1. Kegiatan penyuluhan perpajakan daerah kepada masyarakat umum terutama kepada

pemilik restoran/rumah makan/depot/warung makan, yang dilakukan secara intensif

dalam meningkatkan kesadaran WP untuk membayar kewajiban perpajakannya.

2. Kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan dan latihan (diklat) maupun pelatihan singkat

yang telah berhasil meningkatkan kemampuan dan kualitas pegawai Dinas

Pendapatan.

Page 57: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

46

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Evaluasi Atas Proses Perumusan Perencanaan Stratejik

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, instansi pemerintah dituntut untuk memiliki akuntabilitas

yang mampu menunjukkan sistem pelaporan yang baik dan mapan, salah satunya adalah

dengan menyusun Perencanaan Strategis. Untuk memenuhi kewajiban tersebut, Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang telah menyusun perencanaan stratejik tahun 2004-2008

sebagai landasan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Acuan yang digunakan dalam menyusun Perencanaan Stratejik adalah

berdasarkan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

yang dikeluarkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) sesuai dengan Surat

Keputusan Kepala LAN Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman

Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam surat keputusan

tersebut, secara jelas dinyatakan bahwa unsur kegiatan instansi pemerintah tidak lagi

dimasukkan dalam perencanaan stratejik namun dimasukkan dalam Rencana Kinerja

Tahunan (RKT). Keluarnya SK Kepala LAN tersebut merupakan penyempurnaan SK

Kepala LAN Nomor: 589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana dalam SK Kepala LAN yang lama

menyatakan bahwa unsur-unsur perencanaan stratejik termasuk unsur kegiatan instansi.

Page 58: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

47

Penyusunan perencanaan stratejik Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

dilakukan oleh sebuah tim. Tim tersebut terdiri dari kepala bidang/ bagian, kepala seksi/

sub bagian dan pelaksana, untuk mempermudah pelaksanan tugas penyusunan

perencanaan stratejik maka tim tersebut dibawah koordinasi Kepala Bagian Tata Usaha.

Penyusunan perencanaan stratejik Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang, dimulai

dengan merumuskan visi yang akan diemban oleh organisasi ke depan agar menjadi lebih

baik. Kemudian visi tersebut dijabarkan ke dalam pernyataan misi. Sebelum misi tersebut

dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran, oleh tim tersebut dilakukan analisis atas

lingkungan stratejik baik intern maupun ekstern untuk mengidentifikasi kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman organisasi sehingga dapat memberikan informasi

mengenai isu-isu penting bagi organisasi. Selanjutnya, hasil dari identifikasi analisis

lingkungan disusun matrik SWOT untuk menghasilkan berbagai strategi pilihan. Oleh

Dinas Pendapatan, strategi tersebut tidak dilakukan pemilihan, namun langsung

dilanjutkan dengan pembuatan matrik keterkaitan antara berbagai strategi tersebut dan

visi, misi, serta nilai sehingga setelah dilakukan pembobotan dihasilkan faktor-faktor

kunci keberhasilan.

Kemudian berdasarkan pernyataan visi, misi, isu-isu penting, dan analisis

stratejik, maka dapat disusun tujuan. Selanjutnya tujuan dijabarkan ke dalam sasaran-

sasaran beserta indikatornya. Untuk mencapai tujuan dan sasaran memerlukan persepsi

dan tekanan khusus dalam bentuk kebijakan. Setelah perumusan kebijakan maka dapat

disusun program-program yang merupakan langkah-langkah yang diambil untuk

Page 59: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

48

menjabarkan kebijakan yang terdiri dari kumpulan kegiatan yang dihimpun dalam satu

kelompok yang sama. Hasil perencanaan stratejik juga sudah disusun dalam bentuk

formulir rencana stratejik seperti yang disarankan oleh LAN.

Berdasarkan hal-hal di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa dalam proses

perumusan perencanaan stratejik Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah memenuhi

kriteria perumusan perencanaan stratejik sesuai dengan SK Kepala LAN Nomor:

239/IX/6/8/2003, namun demikian telah terjadi kesalahan dalam melakukan analisis

terhadap penentuan faktor-faktor kunci keberhasilannya. Pada subbab berikutnya akan

diuraikan masing-masing unsur dalam perencanaan stratejik.

B. Evaluasi Atas Visi dan Misi

1. Visi

Pada bagian ini, akan dilakukan evaluasi atas pernyataan visi yang telah

ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang dibandingkan dengan konsep-

konsep pernyataan visi yang ada pada bab 2. Dalam dokumen perencanaan stratejik

tahun 2004-2008, Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah menetapkan visi yang

berbunyi: “Mewujudkan Masyarakat Sadar Pajak”. Menurut definisi visi yang telah

disimpulkan dari berbagai sumber, visi merupakan suatu gambaran umum yang

menantang tentang bentuk dan keadaan diri organisasi di masa depan untuk mencapai

tujuannya. Dari definisi tersebut dapat kita ketahui bahwa titik kunci pernyataan visi

adalah adanya gambaran umum yang menantang tentang bentuk dan keadaaan dalam diri

organisasi yang diinginkan menuju perubahan yang lebih baik di masa yang akan datang

Page 60: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

49

untuk mencapai tujuannya, jadi pada pernyataan visi tersebut terfokus dan mengarah pada

diri organisasi tersebut.

Pernyataan visi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang yang berbunyi

“Mewujudkan Masyarakat Sadar Pajak” terkesan bahwa visi tersebut lebih terfokus pada

keinginan organisasi untuk tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pajak yang

orientasinya cenderung keluar dari diri organisasi yaitu pada masyarakatnya, bukanlah

pada diri organisasi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang sendiri. Seharusnya

pernyataan visi organisasi yang benar adalah pernyataan visi yang menunjukkan kepada

diri organisasi akan keinginan untuk menjadi seperti apa.

Seperti telah dibahas di bab 2, suatu gambaran umum yang menantang dari

organisasi dapat diperoleh dengan cara mempelajari, memahami, dan menghayati apa

tugas pokok dan fungsi organisasi tersebut. Tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang adalah berhubungan dengan bidang pengkoordinasian dalam

perencanaan dan pengelolaan pendapatan Kabupaten Jombang, sehingga pernyataan visi

yang telah ditetapkan hanya merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsinya.

Dinyatakan pula secara jelas dalam visi tersebut, tentang sadar pajak bukannya sadar

pajak daerah, perlu ditegaskan bahwa terdapat perbedaan yang jelas antara pajak pusat,

provinsi, dan kabupaten/kota sehingga dengan hal tersebut telah menambah kerancuan

dalam visi dinas ini. Oleh karena itu, perlu adanya ketegasan dan kesesuaian secara

umum antara pernyataan visi dengan tugas pokok dan fungsi organisasi.

Dengan demikian maka dari sisi definisi tentang visi, visi yang telah ditetapkan

Page 61: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

50

oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang tidak sesuai dengan konsep pernyataan visi

yang benar karena hal-hal sebagai berikut:

1. visi tersebut tidak mengarah pada keadaan dalam diri organisasi yang diinginkan pada

masa yang akan datang dan cenderung bersifat keinginan yang lebih berorientasi

keluar dari diri organisasi,

2. tidak adanya ketegasan dan kesesuaian secara umum antara pernyataan visi dengan

tugas pokok dan fungsi organisasi.

Selanjutnya, akan dievaluasi visi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

berdasarkan kriteria yang harus ada pada rumusan visi. Menurut LAN dan BPKP,

rumusan visi seharusnya mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Tujuan terluas dan terumum, termasuk semuanya yang berarti memperjelas arah yang

akan dicapai organisasi.

Sebagaimana telah dibahas pada bagian definisi visi di atas, bahwa tugas pokok

dan fungsi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang secara umum dan yang terluas adalah

berhubungan dengan bidang pengkoordinasian dalam perencanaan dan pengelolaan

pendapatan Kabupaten Jombang, sedangkan pajak merupakan hanya bagian dari bidang

tersebut. Oleh karena itu, pernyataan visi yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang yang berbunyi “Mewujudkan Masyarakat Sadar Pajak” kurang tepat

menurut kriteria dari tujuan terluas dan terumum.

b. Gambaran aspirasi di masa depan.

Gambaran aspirasi merupakan keinginan bersama dari semua anggota organisasi

Page 62: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

51

tentang keadaan yang dicita-citakan dari organisasinya ke depan. Keinginan tersebut

diharapkan dapat membawa perubahan nyata ke arah yang lebih baik dalam organisasi di

masa yang akan datang. Gambaran aspirasi dari semua anggota organisasi diwujudkan

dalam bentuk pernyataan visi yang menjadikan organisasinya ke depan menjadi lebih

baik. Pernyataan visi yang telah ditetapkan Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

menurut kriteria ini kurang tepat karena pernyatan visi tersebut tidak menunjukkan cita-

cita dalam menjadikan keadaan organisasi ke depan mau seperti apa. Pernyataan visi

tersebut lebih terfokus pada keinginan organisasi untuk menjadikan masyarakat

Kabupaten Jombang sadar akan pajak, bukan keinginan organisasi ingin menjadi seperti

apa.

c. Inspirasi untuk mendapatkan yang terbaik.

Semua anggota organisasi pasti menginginkan organisasinya menjadi yang terbaik

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan bidang yang diembannya. Berkaitan dengan

hal tersebut, diharapkan dengan penetapan pernyataan visi dapat memberikan inspirasi

bagi semua anggota organisasi untuk dapat menjadikan organisasinya terbaik. Syarat agar

pernyataan visi dapat menjadikan inspirasi kepada semua anggota organisasi adalah

pernyataan visi tersebut harus secara jelas menyatakan dalam visinya akan dijadikan

seperti apa organisasinya ke depan. Kembali lagi ke pernyataan visi yang telah ditetapkan

oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang, hal tersebut ternyata tidak secara jelas

dinyatakan dan dicantumkan dalam visinya, sehingga menurut kriteria ini penetapan

pernyataan visi tersebut kurang tepat.

Page 63: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

52

d. Pencapaian pada hasil.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

diberikan kewenangan dalam bidang pengkoordinasian dalam perencanaan dan

pengelolaan pendapatan Kabupaten Jombang. Oleh karena itu, pernyataan visi yang

ditetapkan seharusnya dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian hasil secara umum

dan menyeluruh dalam menjadikan organisasi yang lebih baik sesuai dengan wewenang

bidang yang dijalankannya sehingga pernyataan visi tersebut bukan hanya keinginan

yang sukar untuk dilaksanakan dan terdapat unsur ketidakmungkinan dalam

penerapannya. Namun pada kenyataannya, visi dinas ini lebih menitikberatkan

pencapaian hasil yang ditujukan kepada masyarakatnya bukan kepada dinas ini secara

umum dan menyeluruh dalam menjadikan organisasinya lebih baik sehingga pernyataan

visi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang menurut kriteria ini kurang terpenuhi.

e. Komunikasi pernyataan misi dan persuasif pimpinan

Pernyataan visi mempunyai keterkaitan dalam memberikan panduan penetapan

pernyataan misi organisasi sehingga setiap anggota organisasi ketika mengetahui

penyataan visi organisasinya maka dapat secara langsung maupun tidak langsung

mengerti seperti apa pernyataan visi nantinya akan dijabarkan. Hal tersebut menegaskan

bahwa pernyataan visi merupakan medium dalam mengkomunikasikan pernyataan misi

kepada seluruh anggota organisasi dan merupakan cara pimpinan dalam mendorong

anggotanya untuk mengetahui kemana organisasi akan dibawa ke arah yang lebih baik

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Page 64: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

53

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang,

maka pernyataan visi yang telah ditetapkannya tersebut merupakan bagian dari

pernyataan misinya dan tidak menunjukkan sebagai pernyataan visi bagi dinas ini

sehingga dalam mengkomunikasikan kemana organisasi akan dibawa ke arah yang lebih

baik oleh pimpinan kepada semua anggota organisasi juga kurang tepat. Dengan

demikian menurut kriteria ini, maka pernyataan visi Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang kurang tepat.

Dari semua penjelasan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menurut definisi

dan cakupan kriteria tentang visi maka pernyataan visi yang telah dibuat oleh Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang kurang tepat sehingga perlu diubah keseluruhan.

2. Misi

Sebagaimana disebutkan dalam bab 2, misi merupakan pernyataan penjabaran visi

yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai organisasi, menjelaskan mengapa

organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya.

Sesuai dengan visi yang ada, Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang menetapkan

misi sebagai berikut:

a. Mewujudkan sumber daya aparatur yang responsif.

b. Mewujudkan sistem dan prosedur yang mantap.

c. Mewujudkan sarana dan prasarana yang memadai.

d. Mewujudkan pengawasan internal yang sistematis.

e. Mewujudkan kesadaran masyarakat membayar pajak tepat waktu.

Page 65: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

54

Selanjutnya, akan dilakukan evaluasi terhadap pernyataan misi yang telah

ditetapkan Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang dibandingkan dengan simpulan dari

definisi misi di atas. Secara umum, pernyataan misi Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang sudah merupakan penjabaran dari visinya yang menetapkan tujuan dan sasaran

yang ingin dicapai organisasi, menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang

dilakukannya, dan bagaimana melakukannya.

Kelima pernyataan misi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang merupakan

pernyataan umum tentang tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh dinas ini ke depan.

Untuk pernyataan misi yang ketiga lebih tepat dijadikan sebagai pernyataan tujuan

organisasi karena terlalu spesifik, sehingga perlu diganti dengan pernyataan misi yang

belum dicantumkan yaitu misi meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.

Pernyataan misi pengganti tersebut sangat erat kaitannya dengan visi yang ada dan akan

memberikan keberhasilan dalam menjabarkan pelaksanaan visi tersebut.

Berdasarkan visi dan misi tersebut, penjelasan tentang keberadaan organisasi

Dinas Pendapatan adalah untuk mewujudkan kesadaran masyarakat membayar pajak

tepat waktu. Untuk memberikan kesesuaian dan menekankan dengan pesan dari visinya,

disarankan terhadap pernyataan misi yang kelima ini, diubah dengan kalimat

meningkatkan pembinaan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak daerah sehingga

dengan perubahan tersebut pernyataan misinya dapat menjabarkan maksud dari

pernyataan visi secara umum. Sedangkan unsur definisi tentang apa yang dilakukan dan

Page 66: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

55

bagaimana melakukannya telah dinyatakan dalam pernyataan misi yang pertama, kedua,

dan keempat.

Selanjutnya, akan diperjelas uraian tentang pernyataan misi Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang berdasarkan kriteria yang harus ada pada rumusan misi. Sesuai

dengan uraian yang ada pada bab 2, terdapat kriteria terhadap rumusan misi organisasi,

yaitu:

a. Melingkup semua pesan yang terdapat dalam visi.

Pernyataan visi yang masih bersifat umum dan luas memerlukan penjabaran ke

dalam pernyataan misi sehingga memudahkan pencapaian ke arah visi yang diinginkan

organisasi. Pernyataan misi tersebut harus bisa memberikan panduan penjabaran dari

pernyataan visi dimaksud, dan membuka gambaran yang melingkupi visi tersebut. Secara

umum, kelima misi Dinas Pendapatan telah memenuhi syarat rumusan misi tentang

melingkup semua pesan yang terdapat dalam visi kecuali untuk pernyataan misi yang

ketiga, seperti disebutkan di atas, misi tersebut bukan pernyataan misi karena terlalu

spesifik sehingga perlu diganti dengan pernyataan misi yang belum ada, yaitu misi

meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat sehingga nilai-nilai pesan yang

disampaikan dalam visi dapat dijabarkan dalam pernyataan misinya dengan tepat.

b. Memberikan petunjuk terhadap tujuan yang akan dicapai.

Penetapan pernyataan misi diharapkan dapat memberikan petunjuk terhadap

tujuan yang akan dicapai oleh instansi pemerintah. Tujuan dan sasaran organisasi yang

selanjutnya akan dirumuskan oleh organisasi harus berpedoman pada misi sehingga

Page 67: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

56

dalam penetapan misi harus benar-benar dapat memberikan petunjuk dan arah dalam

perumusan tujuan dan sasaran tersebut. Kelima pernyataan misi Dinas Pendapatan telah

memberikan petunjuk terhadap tujuan yang akan dicapai oleh instansi tersebut.

c. Memberikan petunjuk kelompok sasaran mana yang akan dilayani oleh instansi

pemerintah.

Pernyataan misi diharapkan dapat memberikan kemudahan penjabaran ke dalam

tujuan dan sasaran serta memperjelas kelompok sasaran mana yang akan dilayani oleh

instansi tersebut. Pernyataan misi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang, sudah

memenuhi kriteria ini sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan misinya yang pertama,

kedua dan kelima.

d. Memperhitungkan berbagai masukan dari stakeholder.

Perumusan misi Dinas Pendapatan telah memperhitungkan berbagai masukan dari

pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) dan memberikan peluang untuk

dilakukan perubahan atau penyesuaian sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan

stratejiknya. Berkaitan dengan instansi pemerintah, pihak-pihak yang berkepentingan

(stakeholder) terhadap pelayanan publik diantaranya adalah masyarakat luas, pemimpin,

dan pengawas pelayanan publik. Sebagaimana telah dinyatakan dalam pernyataan misi

Dinas Pendapatan, pernyataan misi yang kedua merupakan hasil masukan dari pihak

masyarakat luas, dimana dengan sistem dan prosedur yang mantap diharapkan dapat

meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. Sedangkan pernyataan misi yang

keempat telah mengakomodasi masukan dari pihak pemimpin dan pengawas pelayanan

Page 68: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

57

publik untuk mewujudkan pengawasan internal yang sistematis agar semua program dan

kegiatan yang dilaksanakannya sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.

Dari semua hal di atas dapat disimpulkan bahwa pernyataan misi yang ditetapkan

oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang, secara umum telah sesuai dengan definisi

misi yang ada dan kriteria dalam perumusan misi kecuali misi yang ketiga.

C. Analisis Stratejik

1. Analisis Internal

Faktor internal organisasi sangat berpengaruh langsung terhadap keberhasilan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang. Oleh karena

itu, diperlukan suatu analisis terhadap faktor internal agar dapat diketahui adanya

kekuatan dan kelemahan yang dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif bagi

organisasi sehingga dengan begitu pengaruh-pengaruh tersebut dapat diidentifikasi lebih

awal dan dikelola dengan baik.

Sesuai dengan bab 2, identifikasi kekuatan dan kelemahan dapat dilakukan dari

dalam organisasi pada beberapa hal, yaitu sumber daya, kemampuan, struktur, dan

budaya organisasi.

a. Sumber Daya

Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

merupakan kekuatan penggerak utama dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi dinas

ini. Secara kuantitas, jumlah pegawai pada dinas ini kurang banyak, hal ini terbukti

dengan banyaknya pegawai kontrak yang dipekerjakan dalam membantu pegawai tetap

Page 69: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

58

dalam menyelesaikan kerjanya. Dengan pertimbangan volume kerja yang tinggi dan

wilayah kerja yang terdiri dari 21 kecamatan se-Kabupaten Jombang, diharapkan adanya

penambahan jumlah pegawai tetapnya sehingga tercipta kondisi kerja yang kondusif dan

saling membantu. Sedangkan secara kualitas, jenjang pendidikan terakhir pegawai terdiri

dari tingkat sekolah dasar sampai strata dua (magister), dengan sebagian besar didominasi

strata satu (sarjana), hal ini merupakan suatu nilai tambah bagi peningkatan kinerja yang

lebih baik di kantor. Dalam upaya untuk lebih meningkatkan lagi kemampuan dan kinerja

pegawai, maka bagi pegawai yang telah memenuhi syarat diikutkan dalam diklat-diklat

perjenjangan dan teknis serta pelatihan-pelatihan singkat.

Dari pengamatan dan wawancara, diketahui bahwa di Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang pemberian penghargaan kepada pegawai berprestasi kurang

dilakukan, mungkin hal ini yang telah menyebabkan kurangnya semangat para pegawai

untuk bekerja. Pemberian penghargaan kepada pegawai penting dilakukan dalam rangka

meningkatkan kinerja pegawai. Pemberian penghargaan kepada pegawai tidak hanya

berupa imbalan materi belaka namun bisa juga dalam bentuk non materi seperti kenaikan

pangkat dipercepat dan memberikan kesempatan yang besar kepada pegawai untuk ikut

serta dalam pengambilan keputusan dalam rapat-rapat penting.

Walaupun mengelola pendapatan daerah, ternyata Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang mempunyai keterbatasan dalam sumber daya keuangan sehingga hal ini secara

langsung maupun tidak langsung dapat mengganggu jalannya kegiatan kerja terutama

Page 70: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

59

yang berhubungan dengan penyediaan dana operasional kerja yang besar terutama untuk

pendataan obyek pajak dan sosialisasi peningkatan kesadaran akan pentingnya pajak.

Sarana dan prasarana sebagai alat pendukung dalam melakukan kegiatan kerja

sangat diperlukan oleh anggota organisasi terutama kendaraan operasional baik roda dua

maupun roda empat. Perlunya penambahan segera terhadap jumlah kendaraan

operasional kantor, yang sampai sekarang dirasa masih kurang untuk mendukung dinas

luar ke desa-desa atau kecamatan se-Kabupaten Jombang. Sarana dan prasarana yang lain

juga penting untuk dilakukan pengadaan yaitu komputer, printer, dan meja kursi pegawai

dalam membantu kelancaran pelaksanaan tugas sehari-hari.

b. Kemampuan

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang dalam upayanya untuk menunjang

kelancaran kerja, telah mengoperasikan program komputer antar seksi secara on line yang

diberi nama SIMPATDA (Sistem Informasi Pendapatan Daerah). SIMPATDA ini telah

beroperasi sejak tahun 1999. Sampai saat ini, SIMPATDA ini terus dilakukan

pengembangan agar lebih dapat membantu mengatasi inefisiensi waktu dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan sistem informasi ini diharapkan

pelayanan kepada masyarakat dapat ditingkatkan dengan memberikan kemudahan-

kemudahan dalam proses yang berhubungan dengan tugas Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang. Selain SIMPATDA yang sudah terkomputerisasi, juga terdapat Panduan

Manual Pendapatan Daerah yang diterbitkan oleh Departemen Dalam Negeri sebagai

sistem dan prosedur dalam pengelolaan pendapatan daerah, walaupun panduan ini

Page 71: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

60

diterbitkan tahun 1990 namun masih relevan untuk digunakan sebagai acuan dalam

bekerja pada masing-masing seksi.

Secara khusus manajemen sistem kepegawaian yang berupa program

kepegawaian di Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang tidak ada. Jadi selama ini sistem

kepegawaiannya masih manual, hal ini disebabkan masih dapat ditanganinya urusan

kepegawaian dengan sistem ini, mengingat jumlah pegawainya kurang dari seratus orang,

tetapi ke depan manajeman sistem kepegawaian terkomputerisasi perlu dilakukan

pengadaan supaya ada tertib administrasi dalam pengelolalaan pegawai.

c. Struktur organisasi

Struktur organisasi merupakan hal yang esensial dalam mendukung kinerja dan

pelaksanaan tugas pokok serta fungsi organisasi. Struktur organisasi yang memadai akan

memberikan landasan dalam memperjelas pertanggungjawaban dan kewenangan setiap

pelaksanaan bidang kerja para pegawai sehingga dapat meminimalkan adanya tumpang

tindih dan lempar tanggung jawab ketika terjadi suatu permasalahan dikemudian hari.

Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 26 Tahun 2004 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang dan Surat

Keputusan Bupati Jombang Nomor 10 Tahun 2005 tentang Kewenangan, Penjabaran

Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah

mempertegas susunan dan struktur organisasi pada Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang. Penjabaran tugas, tanggung jawab, pendelegasian wewenang, arus komunikasi

yang jelas dari seorang atasan kepada bawahan maupun sebaliknya, dan kesatuan arah

Page 72: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

61

komando sudah tergambar dalam struktur organisasi Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang.

d. Budaya organisasi

Budaya organisasi merupakan kepercayaan, harapan, dan nilai yang berusaha

dibangun oleh pejabat tingkat atas organisasi dalam memberikan identitas dan pedoman

bertingkah laku secara tepat kepada semua anggota organisasi. Budaya organisasi ini

mempunyai pengaruh langsung dalam meningkatkan komitmen anggota dan stabilitas

sosial organisasi sehingga akan menciptakan suasana yang kondusif dalam bekerja.

Budaya organisasi seperti saling menghormati, disiplin, berpenampilan rapi, dan

semangat dalam bekerja telah dikembangkan pejabat tingkat atas Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang kepada semua anggotanya.

Dari pembahasan di atas, dapat diikhtisarkan kekuatan dan kelemahan yang ada di

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang, sebagai berikut:

Kekuatan :

a. Peraturan daerah dan aturan yang mendukung lengkap.

b. Kelembagaan dan struktur organisasi yang memadai.

c. Lingkungan kerja yang kondusif.

d. Adanya sistem dan prosedur.

Kelemahan:

a. Kemampuan Sumber Daya Manusia kurang memadai.

b. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang kerja.

Page 73: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

62

c. Kurangnya penghargaan kepada pegawai.

d. Pelayanan kepada masyarakat yang lambat.

e. Lemahnya pengawasan internal.

2. Analisis Lingkungan Eksternal

Perkembangan lingkungan eksternal organisasi harus pula dipertimbangkan dalam

penyusunan perencanaan stratejik, walaupun pengaruhnya biasanya tidak berhubungan

langsung dengan tugas pokok dan fungsi organisasi, namun harus tetap dianalisis.

Pengaruh yang ditimbulkan oleh lingkungan eksternal dapat bersifat positif maupun

negatif. Pengaruh yang bersifat positif dapat mendorong ke arah yang lebih baik bagi

organisasi dan sebaliknya pengaruh yang bersifat negatif dapat mengganggu pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan.

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai peluang

dan ancaman yang dihadapi organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan

berbagai kejadian di luar instansi yang bisa memberikan pengaruh terhadap instansi,

diantaranya kejadian yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi, politik, sosial,

perkembangan teknologi, dan kebijakan pemerintah.

a. Ekonomi

Berdasarkan data-data dari Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten

Jombang, pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi di Kabupaten Jombang dapat

diuraikan di bawah ini.

Page 74: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

63

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jombang pada tahun 2000 sebesar 3,53 %, dan

tahun 2001 turun menjadi 3,15 %. Sedangkan pada tahun 2002 dan 2003 pertumbuhan

ekonomi mengalami peningkatan masing-masing sebesar 3,59 % dan 4,44 %.

Berdasarkan besaran angka, sektor perdagangan, hotel dan restoran mempunyai

pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi yaitu 7,32 % pada tahun 2002 dan menjadi

10,79 % pada tahun 2003, kemudian sektor industri sebesar 6,66 % pada tahun 2002 dan

menjadi 8,43 % pada tahun 2004.

Laju inflasi Kabupaten Jombang pada tahun 2002 sebesar 6,80 % dan pada tahun

2003 naik menjadi 8,28 %. Inflasi tertinggi terjadi di sektor listrik, gas dan air bersih

yang angkanya mencapai 15,85%. Tingginya angka inflasi di sektor tersebut disebabkan

adanya kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam menaikkan tarif dasar listrik

(TDL) setiap triwulan dan harga air bersih per kubik.

b. Politik

Kepemimpinan Bupati Jombang, Drs. H. Suyanto, telah membawa perubahan

yang berarti dalam keputusan-keputusan politiknya. Dengan visinya “Menuju Kabupaten

Jombang Yang Agamis, Mandiri, Berdaya Saing Dan Sejahtera Tahun 2008”, semua

instansi dibawahnya diharapkan dapat memberikan kontribusi sesuai bidangnya masing-

masing, dalam pencapaian visinya tersebut. Oleh karena itu, setiap instansi diharuskan

membuat dan menetapkan perencanaan stratejiknya masing-masing sebagai salah satu

bentuk pelaksanaan keputusan politik tersebut. Dengan demikian, akan diketahui setiap

Page 75: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

64

arah menuju pencapaian visi dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat

Jombang secara umum.

c. Sosial

Faktor sosial dapat mempengaruhi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang,

diantaranya adalah jumlah penduduk. Menurut Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten

Jombang, jumlah penduduk Kabupaten Jombang pada akhir tahun 2000 tercatat

1.129.027 jiwa. Banyaknya jumlah penduduk dapat memberikan warna tersendiri bagi

kehidupan sosial daerah. Hal tersebut tercermin dari kehidupan sosial masyarakat

Jombang yang kondusif dan stabil pada tahun 2000 an, tidak ada hal-hal besar yang

mengganggu kehidupan masyarakat sehingga menimbulkan rasa tenang dan aman. Hal

ini telah mendorong masyarakat untuk bekerja keras dalam meningkatkan

kesejahteraannya. Kesejahteraan masyarakat yang meningkat akan berpotensi dalam

meningkatkan pendapatan asli daerah terutama dari pajak restoran, pejak reklame,

retribusi pasar, dan retribusi parkir.

d. Perkembangan Teknologi

Kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat telah memainkan peranan yang

sangat penting dalam manajemen informasi instansi pemerintah. Peluang ini

dimanfaatkan Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang sebagai upaya untuk meningkatkan

kinerja dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang

diemban dinas ini. Penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam bekerja merupakan

salah satu wujud pemanfaatan teknologi. Walaupun belum digunakan secara maksimal,

Page 76: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

65

namun penggunaan komputer pada Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah

membawa perubahan yang berarti dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari terutama pada

pengoperasian Sistem Informasi Pendapatan Daerah. Dalam upaya mengatasi kekurangan

jumlah komputer karena sudah rusak dan ketinggalan jaman, Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang telah melakukan pengadaan perlengkapan komputer baru.

e. Kebijakan Pemerintah

Kabupaten Jombang yang tenang dan aman memberikan dorongan masuknya

investasi dari masyarakat Jombang sendiri maupun dari luar Kabupaten Jombang

terutama investasi di bidang periklanan dan perdagangan. Hal tersebut disambut dengan

dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati Jombang No.15 tahun 2004 tentang deregulasi

perijinan, inti dari surat keputusan tersebut adalah memberikan kemudahan perijinan

kepada investor untuk berinvestasi di Jombang.

Secara umum, pemberlakuan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, dan Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah membawa dampak yang besar bagi

Pemerintah Kabupaten Jombang maupun bagi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya terutama dalam memperjelas batasan dan lingkup

sumber-sumber pendapatan daerah yang dapat digali oleh daerah.

Pelaksanaan kebijakan pemerintah yang berupa peraturan perundang-undangan

Page 77: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

66

sangat berhubungan dengan area hukum, betapa banyak produk hukum yang telah

pemerintah buat tetapi begitu banyak pula yang tidak dilaksanakan dan dilanggar. Hal ini

memerlukan ketegasan dalam penegakan hukum terhadap peraturan-peraturan yang telah

dilanggar. Oleh karena itu, perlu kerja sama dengan aparat penegak hukum dalam

menjalankan peraturan-peraturan yang telah dibuat dan kepada masyarakat yang

melanggarnya diberi sanksi yang tegas. Dalam hubungannya dengan Pendapatan Asli

Daerah terutama pajak daerah dan retribusi daerah, banyaknya kasus yang tidak

terungkap dalam pemungutan dan pembayaran pajak dan retribusi daerah, secara

langsung dapat mengurangi potensi dan realisasi penerimaan PAD.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peluang dan ancaman yang

dihadapi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang, sebagai berikut:

Peluang :

a. Potensi bertambahnya pendapatan daerah yang besar.

b. Peningkatan investasi di bidang periklanan dan perdagangan.

c. Adanya kesepakatan peningkatan koordinasi antar instansi.

Ancaman:

a. Rendahnya kesadaran wajib pajak daerah atau wajib retribusi daerah.

b. Lemahnya penegakan hukum.

c. Kondisi perekonomian yang cepat berubah dan kurang stabil

Page 78: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

67

3. Evaluasi Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan

Berdasarkan hasil dari analisis internal dan lingkungan eksternal maka dapat

disusun faktor-faktor kunci keberhasilan. Faktor-faktor kunci keberhasilan merupakan

aspek-aspek tertentu yang dapat menunjukkan keberhasilan organisasi sesuai dengan apa

yang ingin dicapainya, dimana hal tersebut bisa diperoleh melalui sumber-sumber seperti

industrial, competitive and positional, environmental, temporal, dan managerial.

Berkaitan dengan hal tersebut, instansi pemerintah tidak semua dapat memperoleh

sumber-sumber tersebut

Berikut uraian sumber-sumber yang dapat dijadikan faktor-faktor kunci

keberhasilan Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang:

a. Competitive and Positional

Sebagai instansi pemerintah, Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang tidak secara

langsung mempunyai pesaing dengan organisasi lain. Sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya, kedudukan dinas ini adalah sebagai dinas pengkoordinasi dalam perencanaan,

pengumpulan, dan pengelolaan pendapatan Kabupaten Jombang, hal tersebut didukung

kuat dengan adanya peraturan daerah yang mengatur keberadaan dinas ini sehingga tidak

ada alasan bagi pihak-pihak lain untuk mengganggu dan mencampuri pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi dinas ini, terutama dalam pemungutan pajak daerah dan retribusi

daerah kepada masyarakat. Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya, bekerjasama dengan berbagai instansi pemerintah.

Page 79: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

68

b. Environmental

Sesuai dengan peraturan daerah yang terbaru yaitu Peraturan Daerah Kabupaten

Jombang Nomor 26 Tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang dan Surat Keputusan Bupati Jombang Nomor 10 Tahun

2005 tentang Kewenangan, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang, Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang mempunyai

payung hukum yang kuat dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai

instansi pemerintah dalam bidang perencanaan dan pengelolaan pendapatan daerah.

Dengan mempertimbangkan lingkungan eksternalnya, maka dinas ini mempunyai peran

dan kendali yang besar dalam perencanaan, pengumpulan, dan pengelolaan pendapatan

Kabupaten Jombang yang tidak dipunyai oleh instansi atau organisasi lain.

c. Temporal

Kesiapan dan ketangguhan organisasi dalam menghadapi perubahan kondisi di

lingkungan eksternalnya berpengaruh terhadap pelaksanakan tugas pokok dan fungsinya

ke depan. Oleh karena itu, sedapat mungkin organisasi mempersiapkan akan

kemungkinan terjadinya perubahan kondisi tersebut dengan memperkuat faktor internal

organisasi. Contoh perubahan kondisi yang dapat terjadi secara tidak terduga adalah

perekonomian dan politik. Akhirnya, kesiapan dan ketangguhan organisasi dalam

menghadapi kemungkinan terjadinya perubahan kondisi yang tidak terduga, dapat

menjadi bahan dalam menggali faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi, demikian

pula dengan yang ada pada Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang.

Page 80: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

69

d. Managerial

Penerapan fungsi-fungsi manajeman dengan baik dalam organisasi dapat

membawa organisasi menuju ke arah yang lebih baik. Sebagai instansi pemerintah, Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang seharusnya memperhatikan dan melaksanakan fungsi-

fungsi manajeman sehingga dapat terwujud tata kelola pemerintahan yang baik, dimana

hal tersebut dapat menjadi petunjuk dalam identifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan

organisasi.

Berdasarkan hal-hal di atas, Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah

menyusun faktor-faktor kunci keberhasilan, sebagai berikut:

a. Tingkatkan pengetahuan perpajakan terhadap pengelolaan pendapatan dan

wajib pajak

b. Tambahkan sarana dan tunjangan operasional

c. Tingkatkan pengendalian operasional terhadap pengelola pendapatan

d. Sosialisasi peraturan daerah dan penerapan sanksi yang tegas

e. Tingkatkan insentif petugas pemungut pendapatan.

Berdasarkan hal-hal di atas, pernyataan faktor-faktor kunci keberhasilan yang

telah disusun oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang sudah menunjukkan aspek-

aspek keberhasilan organisasi sesuai dengan apa yang ingin dicapainya, namun perlu

dilakukan perubahan awal kalimatnya seperti kata tersedianya atau adanya bukannya

tingkatkan dan tambahkan untuk mencerminkan pernyataan faktor-faktor kunci

keberhasilan yang dimiliki oleh organisasi. Selanjutnya, dari landasan teori pada bab 2

Page 81: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

70

disebutkan bahwa faktor-faktor kunci keberhasilan didasarkan atas hasil dari analisis

internal dan lingkungan eksternal, bukan dari hasil analisis matrik keterkaitan antara

berbagai strategi dan visi, misi, serta nilai sehingga dengan hal tersebut perlu dilakukan

perubahan dalam analisisnya.

4. Analisis SWOT

Berdasarkan hasil dari analisis lingkungan eksternal dan internal serta faktor-

faktor kunci keberhasilan maka dapat disusun matrik SWOT. Analisis matrik SWOT ini

digunakan untuk mencari strategi yang akan digunakan oleh organisasi dalam mencapai

visi dan misinya. Sebagai pembanding dengan analisis matrik SWOT yang telah dibuat

oleh Dinas Pendapatan, penulis juga telah membuat analisis matrik SWOT Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran 5.

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang tidak menyebut strategi yang akan

diterapkan secara jelas. Oleh karena itu, sesuai dengan analisis matrik SWOT yang ada

pada lampiran 5 , strategi yang tepat untuk diterapkan pada Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang adalah strategi W-O (strategi putar haluan/berbenah diri), karena Dinas

Pendapatan mempunyai berbagai peluang yang besar namun di samping itu memiliki

keterbatasan kemampuan yang besar pula yang melekat dalam organisasi, sehingga

dengan strategi tersebut dilakukan langkah-langkah untuk mengatasi kelemahan yang

dihadapi secara internal agar peluang yang besar dapat dimanfaatkan.

Page 82: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

71

D. Evaluasi Atas Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

Berdasarkan simpulan tentang definisi tujuan pada bab 2, tujuan didefinisikan

sebagai pernyataan tentang keadaan yang diinginkan organisasi dalam jangka waktu 1

sampai dengan 5 tahun yang dapat mengarahkan pada perumusan sasaran, kebijakan,

program dan kegiatan untuk merealisasikan misinya. Tujuan ditetapkan dengan mengacu

kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis stratejik.

Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat

menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang.

Adapun Tujuan Pokok yang telah dirumuskan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang, sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman sumber daya aparatur tentang

perpajakan.

2. Meningkatkan kecepatan dalam pelayanan.

3. Meningkatkan sarana dan prasarana kerja.

4. Meningkatkan akurasi data.

5. Meningkatkan kesadaran wajib pajak dan wajib retribusi terhadap aturan hukum

perpajakan.

Setelah membandingkan antara tujuan yang telah dirumuskan Dinas Pendapatan

dengan definisi tujuan, dapat ditarik simpulan bahwa semua tujuan Dinas Pendapatan

telah sesuai dengan definisi tujuan.

Page 83: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

72

Sesuai dengan uraian yang ada pada bab 2, rumusan tujuan organisasi yang baik

mempunyai beberapa kriteria, sebagai berikut:

a. Sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sejalan dengan kebijakan pemerintah,

dan menjelaskan visi dan misi organisasi.

b. Merupakan pelaksanaan atau menyumbang pelaksanaan misi lembaga.

c. Merupakan jawaban dari prioritas atau permasalahan yang teridentifikasi dalam

kajian lingkungan internal/ eksternal, serta dapat dikembangkan utuk menjawab isu-

isu stratejik.

d. Tidak akan mengalami perubahan yang bermakna, kecuali bila terjadi suatu

perubahan yang sangat mendasar atau apabila hasil yang diinginkan dalam mengatasi

isu stratejik tertentu telah tercapai.

e. Umumnya menjawab jangka waktu yang relatif panjang, lebih dari dua tahun.

f. Menjawab kesenjangan antara tingkat pelayanan pada saat kini dengan tingkat

pelayanan yang ingin dicapai.

g. Menggambarkan hasil-hasil yang ingin dicapai organisasi

h. Menunjukkan secara jelas arah lembaga dan program-programnya, namun tidak

secara spesifik menentukan milestone dan strategi pelaksanaannya.

i. Harus menantang, akan tetapi realistik dan dapat dicapai.

j. Idealistik yang berarti mengandung nilai-nilai keluhuran dan keinginan kuat untuk

menjadi lebih baik dan berhasil.

k. Jangkauan waktu yang jauh ke depan dengan kriteria 5 (lima) tahun atau lebih

Page 84: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

73

sebagaimana ditentukan oleh organisasi.

l. Abstrak dalam artian hampir-hampir tidak tergambar dalam angka-angka.

Selanjutnya akan dilakukan evaluasi tujuan yang telah ditetapkan oleh Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang berdasarkan beberapa kriteria rumusan tujuan di atas.

a. Sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sejalan dengan kebijakan pemerintah,

dan menjelaskan visi dan misi organisasi.

Sebagai instansi pemerintah, Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang dalam

merumuskan semua tujuannya harus memperhatikan undang-undang yang berlaku

sehingga pada waktu pelaksanaan dari tujuan tersebut tidak bertentangan dengan undang-

undang tersebut. Tujuan dinas ini harus pula sejalan dengan kebijakan pemerintah yang

telah ditetapkan dan yang lebih penting lagi menjelaskan visi dan misi organisasi. Kelima

pernyataan tujuan yang telah dirumuskan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

tersebut di atas telah sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sejalan dengan

kebijakan pemerintah dan memberikan kejelasan tentang visi dan misi organisasi

sehingga telah memenuhi kriteria ini.

b. Merupakan pelaksanaan atau menyumbang pelaksanaan misi lembaga.

Tujuan yang telah dirumuskan oleh organisasi seharusnya dapat memberikan

kemudahan penjabaran akan pelaksanaan dari misi organisasi. Kelima pernyataan tujuan

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang tersebut di atas telah mampu memberikan

perincian secara khusus dari pernyataan misi yang masih bersifat umum. Dengan

demikian pernyataan tujuan tersebut dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam

Page 85: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

74

meningkatkan pemahaman terhadap pelaksanaan dari misi yang akan dilaksanakan

sehingga kriteria tentang pernyataan tujuan dapat menyumbang pelaksanaan misi

lembaga terpenuhi.

c. Merupakan jawaban dari prioritas atau permasalahan yang teridentifikasi dalam

kajian lingkungan internal/ eksternal, serta dapat dikembangkan untuk menjawab isu-

isu stratejik.

Dalam pembahasan tentang analisis stratejik di atas, penulis telah melakukan

kajian lingkungan internal/eksternal yang menghasilkan identifikasi kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman bagi organisasi. Berhubungan dengan hal tersebut,

penetapan tujuan merupakan jawaban dari prioritas atau permasalahan yang

teridentifikasi dalam kajian lingkungan internal/eksternal dan dapat dikembangkan untuk

menjawab isu-isu stratejik. Pernyataan tujuan Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

yang pertama, kedua dan ketiga merupakan jawaban untuk mengatasi kelemahan, tujuan

yang keempat merupakan jawaban agar dapat memanfaatkan peluang, dan pernyataan

tujuan yang kelima adalah jawaban untuk meminimalisasi ancaman yang dihadapi oleh

dinas ini sehingga secara umum kriteria ini terpenuhi.

d. Tidak akan mengalami perubahan yang bermakna, kecuali bila terjadi suatu

perubahan yang sangat mendasar atau apabila hasil yang diinginkan dalam mengatasi

isu stratejik tertentu telah tercapai.

Pernyataan tujuan harus dirumuskan secara matang sehingga apabila terjadi

sesuatu kondisi yang tidak sesuai dengan rencana awal, dapat dengan mudah diantisipasi.

Page 86: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

75

Oleh karena itu, dalam perumusan pernyataan tujuan diharapkan telah mengakomodasi

kemungkinan-kemungkinan perubahan kondisi tersebut. Pernyataan tujuan diharapkan

tidak mengalami perubahan, namun seandainya bila terjadi perubahan seyogyanya

perubahan tersebut dalam hal-hal yang sangat mendasar bagi organisasi. Kelima

pernyataan misi Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah dirumuskan dengan

mempertimbangkan kriteria ini.

e. Umumnya menjawab jangka waktu yang relatif panjang, lebih dari dua tahun.

Jangkauan waktu dalam pencapaian keberhasilan pernyataan tujuan meliputi

beberapa tahun ke depan sesuai yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kelima pernyataan

tujuan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang, secara umum

tidak dapat tercapai hanya dalam setahun saja namun memerlukan waktu lebih dari dua

tahun sehingga memenuhi kriteria ini.

f. Menjawab kesenjangan antara tingkat pelayanan pada saat kini dengan tingkat

pelayanan yang ingin dicapai.

Fungsi utama dari pembentukan suatu instansi pemerintah adalah memberikan

pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidang tugas instansi tersebut. Seperti

dinyatakan dalam pernyataan tujuan yang kedua yaitu meningkatkan kecepatan dalam

pelayanan, hal ini disadari oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang bahwa pada

tahun-tahun yang lalu fungsi pelayanan kepada masyarakat kurang tercapai sehingga

pada perencanaan stratejik 2004-2008 dirumuskan kembali. Dari hal di atas, dapat

diketahui bahwa memang pernyataan tujuan ditujukan untuk menjawab adanya keinginan

Page 87: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

76

ke arah yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan

demikian pernyataan tujuan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang telah memenuhi kriteria ini.

g. Menggambarkan hasil-hasil yang ingin dicapai organisasi

Pernyataan tujuan yang dirumuskan seharusnya menggambarkan hasil-hasil yang

ingin dicapai oleh organisasi. Semua pernyataan tujuan yang ditetapkan Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang secara jelas menggambarkan keinginan organisasi untuk

mencapai keadaan yang lebih baik dalam menjalankan fungsi pelayanan kepada

masyarakat. Dengan demikian pernyataan tujuan tersebut telah memenuhi kriteria ini.

h. Menunjukkan secara jelas arah lembaga dan program-programnya, namun tidak

secara spesifik menentukan milestone dan strategi pelaksanaannya.

Pernyataan tujuan seyogyanya mampu menunjukkan ke mana arah lembaga ke

depan sehingga dapat memberikan pemahaman kepada anggota organisasi untuk

melaksanakan tugas pekerjaannya. Kelima pernyataan tujuan Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang secara jelas telah memberikan bantuan menunjukkan kemana arah

lembaga ke depan sehingga telah memenuhi kriteria ini.

i. Harus menantang, akan tetapi realistik dan dapat dicapai.

Kelima pernyataan tujuan yang telah dirumuskan oleh Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang memerlukan suatu dorongan kuat untuk dilaksanakan sehingga hal

tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi semua anggota organisasi. Sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi dinas ini, walaupun pernyataan tujuan tersebut cukup menantang

Page 88: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

77

namun masih realistik untuk dapat dicapai sehingga dengan demikian memenuhi kriteria

ini.

j. Idealistik yang berarti mengandung nilai-nilai keluhuran dan keinginan kuat untuk

menjadi lebih baik dan berhasil.

Sebagai instansi pemerintah dalam bidang pengelolaan pendapatan, pernyataan

tujuan Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang ini cukup relevan dengan bidang tugas

yang diembannya sehingga telah mengandung keinginan kuat untuk menjadi lebih baik

dan berhasil serta ideal untuk dilaksanakan.

k. Abstrak dalam artian hampir-hampir tidak tergambar dalam angka-angka.

Secara umum, sifat pernyataan tujuan dinyatakan dalam bentuk kualitatif

sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara pernyataan tujuan dengan sasaran

beserta indikator-indikatornya. Kelima pernyataan tujuan yang telah ditetapkan oleh

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang dinyatakan dalam bentuk kualitatif sehingga tidak

berwujud angka-angka pencapaiannya sehingga memenuhi kriteria ini.

Berdasarkan pemaparan kriteria di atas dapat ditarik simpulan bahwa semua

pernyataan tujuan yang telah dirumuskan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

telah memenuhi semua kriteria.

2. Sasaran

Pernyataan sasaran merupakan penjabaran dari tujuan mengenai apa yang akan

dicapai dan dihasilkan oleh suatu organisasi dalam jangka waktu yang telah ditetapkan,

biasanya lebih pendek dari pernyataan tujuan. Sasaran diusahakan dalam bentuk

Page 89: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

78

kuantitatif sehingga dapat diukur. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran yang

merupakan ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun

bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya

masing–masing

Sasaran dan indikator sasaran yang hendak dicapai oleh Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang sesuai dengan tujuannya adalah sebagai berikut:

Untuk mewujudkan tujuan pertama, yaitu meningkatkan kemampuan dan

pemahaman sumber daya aparatur tentang perpajakan, ditetapkan sasaran:

1. Terciptanya landasan dalam melaksanakan tugas di bidang pengelolaan pendapatan

daerah, dengan indikator: tertatanya Sistem Administrasi Perpajakan

2. Terlaksananya aparatur Dinas Pendapatan untuk mengikuti Bintek di bidang pajak

dan retribusi dan pengelolaan keuangan daerah, dengan indikator: meningkatkan

jumlah pegawai yang telah mengikuti Bintek.

Untuk mewujudkan tujuan kedua, yaitu meningkatkan kecepatan dalam

pelayanan, ditetapkan sasaran:

3. Terciptanya pengelolaan pendapatan daerah secara profesional, berdaya guna dan

berhasil guna, dengan indikator: bertambahnya peningkatan pendapatan daerah dari

sektor pajak dan retribusi daerah.

Untuk mewujudkan tujuan ketiga, yaitu meningkatkan sarana dan prasarana kerja,

ditetapkan sasaran:

4. Terciptanya sarana penunjang kerja, dengan indikator: tersedianya peralatan kerja

Page 90: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

79

5. Terciptanya prasarana perlengkapan kantor, dengan indikator: tersedianya fasilitas di

tempat kerja.

6. Terlaksananya fasilitas operasional kantor, dengan indikator: tersedianya kendaraan

operasional Tim Pemantau dan Pengendali kegiatan di lapangan.

Untuk mewujudkan tujuan keempat, yaitu meningkatkan akurasi data, ditetapkan

sasaran:

7. Terciptanya dukungan kepada perolehan APBD melalui PAD yang baik, dengan

indikator: Bertambahnya PAD.

8. Terlaksananya peningkatan penerimaan pajak dan retribusi daerah secara maksimal,

dengan indikator: bertambahnya pendapatan daerah dari sektor pajak daerah dan

retribusi daerah.

Untuk mewujudkan tujuan kelima, yaitu meningkatkan kesadaran wajib pajak dan

wajib retribusi terhadap aturan hukum perpajakan, ditetapkan sasaran:

9. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan hukum kepada WP dan WR secara

intensif, dengan indikator: bertambahnya jumlah WP dan WR yang tersuluh.

10. Meningkatkan kesadaran wajib pajak dan wajib retribusi melalui sosialisasi yang

intensif dan berkesinambungan, dengan indikator: bertambahnya pendapatan dari

sektor pajak daerah dan retribusi daerah.

11. Mewujudkan WP sebagai mitra kerja dalam pengelolaan pendapatan daerah dengan

memberikan kemampuan dalam pengetahuan beban perpajakan, dengan indikator:

bertambahnya WP dan WR yang tersosialisasi.

Page 91: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

80

Berdasarkan definisi tentang sasaran, Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah

menjabarkan pernyataan tujuan dengan sasarannya masing-masing dan mencantumkan

pula indikator sasarannya. Untuk sasaran yang merupakan penjabaran dari tujuan kedua

yaitu meningkatkan kecepatan dalam pelayanan, kurang tepat sehingga perlu diganti

dengan sasaran yang baru yang mempunyai keterkaitan erat dengan pernyataan

tujuannya. Dan sasaran yang merupakan penjabaran dari tujuan keempat yaitu

meningkatkan akurasi data, juga kurang tepat, disebutkan bahwa sasaran dari tujuan

keempat terdiri dari dua sasaran, dimana kedua sasaran tersebut kurang tepat dan

seharusnya diganti dengan sasaran baru yang lebih terkait dengan penjabaran dari

tujuannya tersebut. Dari semua uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masih terdapat

pernyataan sasaran Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang yang kurang tepat sehingga

perlu diganti dengan sasaran yang baru yaitu pada sasaran yang ketiga, tujuh dan delapan.

Sesuai dengan uraian yang ada pada bab 2, perumusan sasaran yang baik

mencakup kriteria sebagai berikut:

a. Spesifik

b. Dapat dinilai dan terukur.

c. Menantang namun dapat dicapai.

d. Berorientasi pada hasil.

e. Dapat dicapai dalam waktu satu tahun atau berlaku pada masa sekarang.

Selanjutnya, akan dievaluasi pernyataan sasaran sesuai dengan perumusan kriteria

sasaran yang baik.

Page 92: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

81

a. Spesifik

Pernyataan sasaran merupakan penjabaran dari pernyataan tujuan sehingga

pernyataan sasaran tersebut dapat dikatakan lebih spesifik dari pernyataan tujuan

sehingga pernyataan sasaran benar-benar terfokus pada pencapaian tujuan organisasi.

Dari uraian di atas telah penulis sampaikan bahwa semua pernyataan sasaran telah

spesifik dalam menjabarkan pernyataan tujuannya kecuali pada sasaran ke ketiga, tujuh

dan delapan. Pada sasaran yang ketiga, tujuh dan delapan tidak mencerminkan adanya

penjabaran pernyataan tujuannya sehingga pernyataan sasaran tersebut perlu diganti

dengan yang baru, dimana pernyataan sasaran yang baru tersebut harus

mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan pernyataan tujuannya.

b. Dapat dinilai dan terukur.

Pernyataan sasaran dapat dinilai dan diukur tergantung pada penjabaran dalam

indikator sasarannya sehingga indikator sasaran dapat membantu untuk mengetahui

sampai seberapa jauh tingkat keberhasilan pencapaian dari tujuan, dengan demikian maka

memungkinkan keberhasilan tersebut untuk dinilai dan diukur. Semua pernyataan sasaran

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah memenuhi kriteria ini, namun belum secara

detail menyatakan dalam bentuk prosentasi, hal ini bukan suatu keharusan tetapi

diusahakan dapat dilakukan.

c. Menantang namun dapat dicapai.

Semua pernyataan sasaran Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang menantang

untuk dilaksanakan karena selama ini sasaran tersebut belum tercapai sehingga

Page 93: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

82

mendorong semua anggota organisasi turut berpartisipasi dalam mencapai sasaran yang

telah ditetapkan tersebut. Semangat dan kerja keras bersama harus ditumbuhkan dalam

bekerja agar sasaran tersebut tercapai. Walaupun bersifat menantang, pernyataan sasaran

juga harus tetap mempertimbangkan kemungkinan pencapaiannya sehingga tidak timbul

penetapan sasaran yang hanya berujung pada kesia-siaan belaka.

d. Berorientasi pada hasil.

Sebenarnya pernyataan sasaran Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah

memenuhi kriteria ini, hal tersebut dapat diketahui pada indikator sasaran yang telah

ditetapkannya. Dengan membaca indikator sasaran tersebut maka dapat diketahui

seberapa besar hasil yang akan dicapai untuk dapat dikatakan berhasil dalam

pelaksanaannya.

e. Dapat dicapai dalam waktu satu tahun atau berlaku pada masa sekarang

Sebagaimana disebutkan di bagian atas, pernyataan sasaran ini harus

memperhatikan pula aspek jangka waktu pencapaiannya dimana pernyataan sasaran ini

diharapkan dapat tercapai dalam waktu satu tahun. Semua pernyataan sasaran yang telah

ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah memasukkan kriteria ini

dalam perumusan sasarannya sehingga telah memenuhi kriteria.

Dari semua uraian tentang kriteria di atas, dapat ditarik simpulan bahwa secara

umum pernyataan sasaran yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang telah memenuhi semua kriteria tentang perumusan sasaran yang baik kecuali

pada kriteria pertama saja yang masih terdapat pernyataan sasaran yang tidak sesuai.

Page 94: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

83

E. Evaluasi Atas Kebijakan dan Program

1. Kebijakan

Kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu untuk

mempertajam arti strategi dan menjadi pedoman bagi keputusan-keputusan dalam suatu

arah yang mendukung strategi yang disusun oleh organisasi yang didasarkan atas

pandangan dari pimpinan puncak organisasi. Dengan demikian, kebijakan dapat dijadikan

pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan

program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam rangka

perwujudan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi.

Kebijakan yang telah dirumuskan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang,

sebagai berikut:

a. Peningkatan pendapatan daerah.

b. Pengembangan sumber daya aparatur.

c. Pengembangan administrasi pemerintahan daerah.

Berdasarkan hal di atas, penulis akan mencoba mengevaluasi kebijakan yang telah

ditetapkan Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang berdasarkan definisi tentang kebijakan.

Sebagai instansi pemerintah yang berwenang di bidang pengelolaan pendapatan daerah,

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang sangat berkepentingan dalam usahanya untuk

meningkatkan pendapatan daerah, oleh karena itu pimpinan menjadikan hal tersebut

sebagai salah satu kebijakan dalam rangka memberikan pedoman dan pegangan bagi

anggota organisasi dalam mencapai sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi.

Page 95: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

84

Kualitas sumber daya manusia sangat mempengaruhi kinerja pada Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang, dimana keberhasilan pencapaian tujuan organisasi ke

depan ditentukan oleh aspek ini. Pengembangan pegawai merupakan salah satu bagian

dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, diantaranya dengan peningkatan mutu

pendidikan formal maupun informal pegawai. Oleh sebab itu, pimpinan organisasi

menjadikan hal tersebut sebagai kebijakan karena dirasa sangat penting untuk mendorong

pegawainya menjadi pegawai yang berkualitas dalam memahami peraturan-peraturan

yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi organisasi serta menjalankan fungsi

pelayanannya pada masyarakat.

Pengelolaan administrasi yang baik sangat membantu kelancaran dalam

melaksanakan kegiatan kerja di kantor dan akan berpengaruh terhadap peningkatan

pelayanan kepada masyarakat. Hal ini disadari oleh pimpinan organisasi sehingga

menetapkan hal tersebut sebagai kebijakan.

Ketiga kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang sudah sesuai dengan definisi kebijakan dalam mempertajam arti

strategi dan menjadi pedoman bagi keputusan-keputusan dalam suatu arah yang

mendukung strategi guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam rangka

perwujudan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi.

2. Program

Program merupakan kumpulan kegiatan yang dihimpun dalam satu kelompok

yang sama secara sendiri-sendiri atau bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran.

Page 96: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

85

Penetapan program dilakukan dengan melihat kebijakan yang telah ditetapkan, tujuan,

sasaran, misi dan visi.

Atas dasar kebijakan-kebijakan tersebut diatas, ditetapkan program-program

sesuai dengan arah kebijakan yang ada, yaitu:

1. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Perpajakan

2. Pengembangan Teknis Perpajakan

3. Pengembangan Sistem Administrasi Pendapatan Daerah

4. Pengembangan Manajemen Pendapatan Daerah

5. Peningkatan PAD

Sesuai dengan uraian yang ada pada bab 2, rumusan program organisasi

mempunyai beberapa kriteria sebagai berikut:

a. Realistic

Kelima program yang ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

telah sesuai dengan kenyataan yang diinginkan oleh organisasi dalam mencapai tujuan

dan sasarannya sehingga menurut penulis kriteria ini telah terpenuhi.

b. Humanistic

Perumusan kelima program tersebut telah mempertimbangkan semangat, dampak

psikologis, dan kemampuan anggota organisasi yang terlibat dalam pencapaian program

tersebut ke depan sehingga kriteria ini telah terpenuhi.

c. Understandable

Semua program yang telah ditetapkan Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

Page 97: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

86

mudah untuk dipahami oleh anggota organisasi karena pernyataan program mengandung

kata-kata singkat, jelas, dan tidak bermakna ganda.

d. Measurable

Keberhasilan pencapaian kelima program tersebut dapat dijadikan alat ukur untuk

evaluasi, peninjauan ulang dan perbaikan di masa yang akan datang, sebagaimana telah

dijabarkan dalam bentuk Rencana Kinerja Tahunan (RKT), sehingga kriteria ini telah

terpenuhi.

e. Behavioral

Selanjutnya, kelima program tersebut harus dapat dijabarkan dalam bentuk

kegiatan yang ada di RKT organisasi. Dari data yang ada, dapat disimpulkan bahwa

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah membuat RKT untuk menjabarkan program-

programnya sehingga kriteria ini telah terpenuhi.

f. Achievable

Semua program yang ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

telah mempertimbangkan aspek kemungkinan pencapaiannya walaupun secara langsung

pencapaiannya belum dinyatakan dalam bentuk target tetapi sebenarnya target

pencapaian program telah dijabarkan di RKT sehingga kriteria ini sudah terpenuhi.

Berdasarkan hal-hal diatas, maka secara definisi dan kriteria tentang pernyataan

program, kelima program Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah memenuhi semua

pernyataan program dalam menjabarkan tujuan dan sasaran.

Page 98: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

87

F. Evaluasi Peranan Rencana Stratejik Terhadap Penerimaan Pendapatan Asli Daerah

Berdasarkan data pada lampiran 6, 7 dan 8, akan dievaluasi peranan penerapan

perencanaan stratejik Dinas Pendapatan terhadap penerimaan PAD Kabupaten Jombang.

Pada tahun 2003 atau sebelum dilaksanakannya perencanaan stratejik tahun 2004-

2008, secara keseluruhan realisasi penerimaan PAD mencapai Rp.70.134.312.937,38 dari

target penerimaan sebesar Rp.70.835.000.678,00 atau 99,01%. Prosentase penyumbang

terbesar terhadap realisasi penerimaan PAD adalah pada bagian lain-lain PAD yang sah,

yaitu sebesar 75,08%. Kurang tercapainya PAD sebesar 100% dari target antara lain

disebabkan oleh faktor internal yaitu masih kurangnya kemampuan sumber daya manusia

dalam memahami semua peraturan yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsinya

serta masih minimnya sarana dan prasarana dalam menunjang keberhasilan sosialisasi

kepada masyarakat. Di sisi lain, lingkungan eksternal sangat mendukung tercapainya

PAD terutama pada bidang ekonomi, sosial, dan politik. Walaupun PAD belum tercapai

100% tetapi hal ini telah menjadikan dorongan yang kuat bagi Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang untuk melangkah lebih maju dengan disusunnya perencanaan

stratejik tahun 2004-2008 sehingga diharapkan dengan demikian akan tercapai PAD

100% atau lebih dari target yang telah ditetapkan.

Pada tahun 2004 yang merupakan tahun awal penerapan perencanaan stratejik

2004-2008, ternyata terjadi penurunan penerimaan PAD secara drastis baik dari sisi

target, realisasi, maupun prosentase pencapaian target dibandingkan dengan tahun 2003.

Penurunan target dan realisasi penerimaan PAD masing-masing sebesar 35,33%,

Page 99: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

88

(Rp.45.810.882.566,00) dan 35,87%, (Rp.44.978.553.752,32) dibandingkan dengan

tahun 2003. Sedangkan pencapaian target penerimaan PAD tahun 2004, turun menjadi

98,18%. Pada tahun ini juga terjadi perubahan prosentase penyumbang terbesar terhadap

realisasi penerimaan PAD yaitu pada bagian retribusi daerah sebesar 61,61%.

Ditinjau dari sisi bagian PAD, sebab utama penurunan target penerimaan PAD ini

dikarenakan oleh menurunnya target penerimaan dari bagian lain-lain PAD yang sah

yaitu sebesar Rp.54.987.081.178,00 pada tahun 2003 menjadi Rp. 8.004.658.746,00 pada

tahun 2004. Penurunan target dan realisasi penerimaan PAD dari bagian lain-lain PAD

yang sah, tidak secara langsung berdampak dan berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi

Dinas Pendapatan karena Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang pada bagian atau

sumber PAD ini hanya melakukan koordinasi dalam hal pemantauan penerimaan.

Dari sisi penerapan perancanaan stratejik, penurunan realisasi penerimaan PAD

ini dapat terbagi menjadi dua sebab, yaitu dari target dan realisasi penerimaan. Pertama

dari target, penetapan target penerimaan PAD tahun 2004 dilakukan di akhir tahun 2003

sedangkan perencanaan stratejik Dinas Pendapatan tahun 2004-2008 baru selesai disusun

dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang pada bulan Agustus

2004 sehingga terdapat jeda waktu. Oleh sebab itu, perencanaan stratejik Dinas

Pendapatan tidak mempunyai kaitan dengan penetapan target penerimaan PAD tahun

2004 karena penetapan target penerimaan PAD tahun 2004 dilakukan sebelum adanya

perencanaan stratejik Dinas Pendapatan tahun 2004-2008. Kedua dari realisasi

penerimaan, penurunan realisasi penerimaan PAD ini terjadi karena semua program dan

Page 100: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

89

kegiatan yang telah ditetapkan belum seluruhnya dapat dilaksanakan walaupun dapat

dilaksanakan hanya 4 bulan saja sehingga belum maksimal. Sarana dan prasarana juga

masih belum dipenuhi masih menungggu dana anggaran tahun depan.

Pada tahun 2005 atau tahun kedua dari penerapan perencanaan stratejik tahun

2004-2008, terjadi penurunan kembali target penerimaan PAD sebesar 7,24%

(Rp.42.495.139.336,11) dari tahun 2004, namun terjadi kenaikan realisasi penerimaan

PAD sebesar 8,68% (Rp. 48.883.528.684,88) dibandingkan dengan tahun 2004 dan

pencapaian target penerimaan PAD tahun 2005, naik menjadi 115,03%. Penyebab utama

penurunan target penerimaan PAD secara drastis ini dikarenakan oleh menurunnya target

penerimaan dari bagian lain-lain PAD yang sah yaitu dari target sebesar

Rp.8.004.658.746,00 pada tahun 2004 menjadi Rp.2.889.411.377,16 pada tahun 2005,

dimana seperti disebutkan di atas, penurunan target penerimaan PAD dari bagian lain-lain

PAD yang sah, tidak secara langsung berdampak dan berkaitan dengan tugas pokok dan

fungsi Dinas Pendapatan. Sedangkan realisasi dan pencapaian target penerimaan PAD

dari bagian pajak daerah dan retribusi daerah meningkat masing-masing sebesar 6,06%

dan 21,60% dibanding tahun 2004. Hal ini mengindikasikan telah dilakukan upaya-upaya

untuk melaksanakan program yang telah ditetapkan dalam perencanaan stratejik

diantaranya meningkatnya sebagian besar dari sarana dan prasarana yang menjadi

pendukung tugas pokok dan fungsi dinas ini untuk sosialisasi kepada masyarakat dan

meningkatnya pelayanan prima kepada masyarakat yang didukung oleh keberhasilan

Page 101: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

90

pengembangan Sistem Administrasi Pendapatan Daerah dan Sistem Informasi

Manajemen Perpajakan.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa selama penerapan perencanaan

stratejik tahun 2004-2008 Dinas Pendapatan, target dan realisasi penerimaan PAD

Kabupaten Jombang menurun drastis dibandingkan dengan tahun 2003 (sebelum

penerapan perencanaan stratejik tahun 2004-2008). Namun demikian, tidak dapat

disimpulkan bahwa penerapan perencanaan stratejik tahun 2004-2008 Dinas Pendapatan

tidak membawa manfaat dalam meningkatkan PAD Kabupaten Jombang. Kalau dikupas

lebih mendalam lagi, ternyata peranan penerapan perencanaan stratejik Dinas Pendapatan

terhadap peningkatan penerimaan PAD Kabupaten Jombang dapat dibagi menjadi dua

bagian, sebagai berikut:

1. terhadap bagian PAD yang seluruh atau sebagian besar kegiatannya dilakukan oleh

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang, yaitu pajak daerah dan retribusi daerah,

penerapan perencanaan stratejik berpengaruh positif dalam meningkatkan

penerimaan PAD baik target maupun realisasinya,

2. terhadap bagian PAD yang hanya sebagian kecil kegiatannya dilakukan oleh Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang, yaitu bagian laba BUMD dan lain-lain PAD yang

sah, penerapan perencanaan stratejik berpengaruh negatif dalam meningkatkan

penerimaan PAD.

Page 102: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

91

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dan evaluasi atas perencanaan stratejik Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penyusunan perencanaan stratejik Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang mengacu

kepada Surat Keputusan Kepala LAN Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam

penyusunan perencanaan stratejik ini telah dibentuk sebuah tim yang terdiri dari

kepala bidang/ bagian, kepala seksi/ sub bagian dan pelaksana, tim tersebut di bawah

koordinasi Kepala Bagian Tata Usaha.

2. Penyusunan perencanaan stratejik Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang, dimulai

dengan merumuskan visi dan misi. Sebelum misi tersebut dijabarkan ke dalam tujuan

dan sasaran, oleh tim penyusun dilakukan analisis stratejik yang terdiri dari analisis

atas lingkungan stratejik baik intern maupun ekstern, faktor-faktor kunci

keberhasilan, dan analisis SWOT. Faktor-faktor kunci keberhasilan dihasilkan dari

analisis matrik keterkaitan antara berbagai strategi dan visi, misi, serta nilai setelah

terlebih dahulu dilakukan pembobotan. Selanjutnya, disusun tujuan, sasaran beserta

indikatornya, kebijakan dan program.

Page 103: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

92

3. Berdasarkan definisi dan cakupan kriteria tentang visi, visi Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang yang berbunyi “Mewujudkan Masyarakat Sadar Pajak” kurang

tepat sehingga perlu diubah keseluruhan karena pernyataan visi tersebut tidak

mengarah pada keadaan dalam diri organisasi yang diinginkan pada masa yang akan

datang dan cenderung bersifat keinginan yang lebih berorientasi keluar dari diri

organisasi serta tidak adanya ketegasan dan kesesuaian secara umum antara

pernyataan visi dengan tugas pokok dan fungsi organisasi.

4. Sebagian misi yang ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang perlu

dilakukan perubahan yaitu pada pernyataan misi yang ketiga dan kelima.

5. Dalam perencanaan stratejik tahun 2004-2008, Dinas Pendapatan telah melakukan

analisis stratejik yang terdiri dari analisis atas lingkungan stratejik baik intern maupun

ekstern, faktor-faktor kunci keberhasilan, dan analisis SWOT. Namun demikian, telah

terjadi kesalahan analisis dalam menghasilkan faktor-faktor kunci keberhasilannya.

6. Secara umum, tujuan yang telah dirumuskan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang telah memenuhi semua kriteria perumusan tujuan dari LAN dan BPKP.

7. Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah menjabarkan pernyataan tujuan dengan

sasarannya masing-masing dan mencantumkan pula indikator sasaran, namun dalam

pernyataan sasaran beserta indikator sasarannya, masih ada yang kurang tepat yaitu

pada sasaran yang ketiga, tujuh dan delapan sehingga perlu dilakukan penggantian.

8. Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah menetapkan kebijakan sebagai pedoman

pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu untuk mempertajam arti strategi dan menjadi

Page 104: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

93

pedoman bagi keputusan-keputusan dalam suatu arah yang mendukung strategi.

9. Berdasarkan definisi dan kriteria tentang pernyataan program, program yang telah

dirumuskan oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang telah memenuhi semua

pernyataan program dalam menjabarkan tujuan dan sasaran.

10. Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang tidak menetapkan strategi apa yang akan

diterapkan dalam mencapai visi dan misinya secara jelas, walaupun telah melakukan

analisis SWOT.

11. Selama penerapan perencanaan stratejik tahun 2004-2008 Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang, target dan realisasi penerimaan PAD Kabupaten Jombang

menurun drastis dibandingkan dengan tahun 2003 (sebelum penerapan perencanaan

stratejik tahun 2004-2008 Dinas Pendapatan).

12. Secara umum, peranan penerapan perencanaan stratejik Dinas Pendapatan terhadap

peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah Kabupaten Jombang dapat dibagi

menjadi dua bagian, sebagai berikut:

a. terhadap bagian PAD yang seluruh atau sebagian besar kegiatannya dilakukan

oleh Dinas Pendapatan, yaitu pajak daerah dan retribusi daerah, penerapan

perencanaan stratejik berpengaruh positif dalam meningkatkan penerimaan PAD

baik target maupun realisasinya.

b. terhadap bagian PAD yang hanya sebagian kecil kegiatannya dilakukan oleh

Dinas Pendapatan, yaitu bagian laba BUMD dan lain-lain PAD yang sah,

penerapan perencanaan stratejik berpengaruh negatif dalam meningkatkan

Page 105: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

94

penerimaan PAD.

B. Saran

1. Dalam merumuskan visi, seharusnya Dinas Pendapatan menyatakan dengan jelas

bahwa akan dibawa kemana dan dijadikan seperti apa organisasi ke depan agar

menjadi lebih baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang utama sebagai

dinas pengkoordinasi dalam perencanaan dan pengelolaan pendapatan Kabupaten

Jombang. Oleh karena itu, pernyataan yang tepat untuk dijadikan visi Dinas

Pendapatan Kabupaten Jombang sebagai berikut: “Menjadi Organisasi Terdepan

Dalam Pengelolaan Pendapatan Daerah Dan Pelayanan Publik Yang

Profesional”.

2. Perlu dilakukan penggantian terhadap pernyataan misi yang ketiga karena pernyataan

misi tersebut bukan merupakan pernyataan misi disebabkan sifatnya yang terlalu

spesifik dan diganti dengan pernyataan yang belum dicantumkan dari pernyataan

misi, yaitu misi meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. Sedangkan pada

pernyataan misi yang kelima perlu dilakukan perubahan kalimat menjadi

meningkatkan pembinaan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak daerah.

3. Penentuaan faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi seharusnya didasarkan atas

hasil dari analisis internal dan lingkungan eksternal, bukan dari hasil analisis matrik

keterkaitan antara berbagai strategi dan visi, misi, serta nilai sehingga dengan hal

tersebut perlu dilakukan perubahan dalam analisisnya.

4. Pada sasaran yang ketiga, tujuh dan delapan perlu dilakukan penggantian dengan

Page 106: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

95

sasaran baru yang mampu menjabarkan dan mempunyai keterkaitan erat dengan

pernyataan tujuannya.

5. Strategi yang tepat untuk diterapkan pada Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang

dalam mencapai visi dan misinya adalah strategi W-O (strategi putar haluan/

berbenah diri) karena Dinas Pendapatan mempunyai berbagai peluang yang besar

namun di samping itu memiliki keterbatasan kemampuan yang besar pula yang

melekat dalam organisasi, sehingga dengan strategi tersebut perlu dilakukan langkah-

langkah untuk mengatasi kelemahan yang dihadapi secara internal agar peluang yang

besar dapat dimanfaatkan.

6. Untuk mengatasi berbagai kelemahan yang ada pada Dinas Pendapatan Kabupaten

Jombang, perlunya dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. pengadaan sarana dan prasarana penunjang kerja, diantaranya kendaraan

operasional baik roda dua maupun empat dan perlengkapan komputer,

b. meningkatkan kemampuan pegawai dalam memahami semua peraturan yang

berhubungan dengan tugasnya.

c. meningkatkan kinerja pegawai, salah satunya dengan cara memberikan

penghargaan kepada pegawai dalam berbagai bentuk.

d. meningkatkan pengawasan internal organisasi dalam setiap waktu.

Page 107: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

96

B U P A T I J O M B A N G

KEPUTUSAN BUPATI JOMBANGNOMOR 10 TAHUN 2005

TENTANG

KEWENANGAN, PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATANSTRUKTURAL DINAS PENDAPATAN KABUPATEN JOMBANG

BUPATI JOMBANG,

Menimbang: a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah KabupatenJombang Nomor 26 Tahun 2004 tentang Susunan Organisasi danTata Kerja Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang, maka gunamenentukan Kewenangan dan memberikan pedoman lebih lanjutmengenai Tugas Pokok dan Fungsi dari masing-masing JabatanStruktural Dinas Pendapatan, dipandang perlu untuk mengaturRincian Kewenangan dan Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsinya;

b. bahwa untuk melaksanakan maksud konsideran menimbang hurufa, maka dipandang perlu menentukan Rincian Kewenangan danmengatur penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan StrukturalDinas Pendapatan Kabupaten Jombang serta menetapkannya dalamKeputusan Bupati.

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-PokokKepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3041) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3890);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Lampiran 1

Page 108: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

97

Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4389) ;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4437);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang KewenanganPemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952) ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang PedomanOrganisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4262) ;

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan danBentuk Rancangan Undang-Undang, Rancangan PeraturanPemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 130-67 Tahun 2002 tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten danKota;

9 Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danMenteri Dalam Negeri Nomor: 01/SKB/M.PAN/4/2003 danNomor 17 Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan PeraturanPemerintah Nomor 8 Tahun 2003 dan Peraturan PemerintahNomor 9 Tahun 2003;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 26 Tahun 2004tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas PendapatanKabupaten Jombang.

M E M U T U S K A N

Menetapkan: KEPUTUSAN BUPATI JOMBANG TENTANG KEWENANGAN,PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATANSTRUKTURAL DINAS PENDAPATAN KABUPATEN JOMBANG

Page 109: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

98

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Jombang.

2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah Otonom yang

lain sebagai Badan Eksekutif Daerah.

3. Kepala Daerah adalah Bupati Jombang.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD, adalah Badan

Legislatif daerah.

5. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi

seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

6. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang Pemerintahan oleh Pemerintah kepada

Daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban Daerah Otonom untuk

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 110: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

99

8. Daerah Otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakathukum yang

mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan

peemrintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa masyarakat

dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9. Perangkat Daerah adalah Organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah yang

bertanggung jawab kepada Kepala daerah dan membantu Kepala Daerah dalam

penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat daerah, Dinas Daerah dan

Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Keluruhan.

10. Dinas Daerah adalah unsur Pelaksana Pemerintah Kabupaten Jombang.

11. Pejabat yang berwenang adalah pejabat Pemerintah Pusat dan/atau pejabat

Pemerintah di Provinsi yang berwenang membina dan mengawasi penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah.

BAB II

KEDUDUKAN, KEWENANGAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

Bagian Pertama

KEDUDUKAN

Pasal 2

(1) Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang berkedudukan sebagai unsur pelaksanaPemerintah Kabupaten Jombang

(2) Dinas Pendapatan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah danbertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Page 111: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

100

Bagian Kedua

KEWENANGAN

Pasal 3

Dinas Pendapatan Kabupaten Jombang mempunyai kewenangan sebagai berikut:1. Pengelolaan pemungutan PAD.2. Pengembangan sumber-sumber potensi pendapatan daerah.3. Realokasi Anggaran dan Penyusunan APBD, Perhitungan Anggaran dan PAK.4. Pemberian ijin reklame.5. Pengelolaan bagi hasil pajak dan bukan pajak.6. Pemakaian tanah pemerintah daerah.7. Penggunaan rumah dinas.

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 4

Susunan organisasi Dinas Pendapatan terdiri dari:

1. Kepala Dinas

2. Bagian Tata Usaha, membawahi:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Penyusunan Program, Pelaporan, dan Pengendalian

3. Bidang Pendataan dan Penetapan, membawahi:

a. Seksi Pendaftaran dan Pendataan

b. Seksi Penetapan

4. Bidang Pembukuan dan Penagihan, membawahi:

a. Seksi Pembukuan

b. Seksi Penagihan

5. Bidang Pendapatan Lain-lain, membawahi:

Page 112: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

101

a. Seksi Bagi Hasil Pajak

b. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak dan Pendapatan Lain-lain

6. Kelompok Jabatan Fungsional

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas

BAB III

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 5

Dinas Pendapatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakansebagian kewenangan daerah dibidang Pendapatan.

Pasal 6

Dalam melaksanakan tugas, Dinas Pendapatan mempunyai fungsi:a. Penyusunan dan perumusan rencana program dan kegiatan dalam rangka penetapan

kebijakan teknis di bidang pendapatan.b. Pelaksanaan pendataan obyek pajak daerah, retribusi daerah obyek dan subyek

penerimaan daerah lainnya serta penetapan wajib pajak daerah dan retribusi daerah.c. Pelaksanaan penetapan jumlah pajak dan retribusi daerah yang terhutang, menghitung

besarnya angsuran atas permohonan wajib pajak dan retribusi daerah serta menerimajumlah penetapan PBB yang penagihannya dilimpahkan kepada daerah, berdasarkanSurat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dan Daftar Himpunan PokokPembayaran (DHPP) PBB.

d. Pelaksanaan perencanaan, pembukuan dan pelaporan mengenai realisasi penerimaan,tunggakan pajak, retribusi daerah, pengendalian penerimaan lain-lain sertapengelolaan benda berharga milik daerah;

e. Pelaksanaan pengendalian, penagihan pajak dan retribusi daerah, pelayanan terhadapkeberatan dan permohonan banding, pengumpulan dan pengelolaan data sumber-sumber penerimaan lainnya dan retribusi daerah lainnya.

f. Pelaksanaan penagihan pajak dan retribusi daerah yang melampaui jatuh tempo,pengumpulan dan pengolahan data sumber-sumber penerimaan lainnya diluar pajakdan retribusi daerah.

g. Penyusunan bahan dan pelaksanaan kegiatan penyuluhan mengenai perpajakan danretribusi daerah, pendapatan daerah lainnya, PBB serta pengkoordinasian kegiatanpenyuluhan dengan instansi terkait lainnya.

h. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait di bidang pendapatan daerah.

Page 113: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

102

i. Pelaksana pengelolaan ketatausahaan dan administrasi perijinan reklame.j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua

BAGIAN TATA USAHA

Pasal 7

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian,keuangan, perlengkapan, penyusunan program dan pelaporan.

Pasal 8

Dalam melaksanakan tugas pokok, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:a. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan tatalaksana.b. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan.c. Pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan.d. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program kerja dinas, pengumpulan dan

pengolahan data serta pelaporan.e. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran dan pelaporan pertanggung-

jawaban keuangan.f. Penyiapan data dan informasi, kepustakaan, hubungan masyarakat dan inventarisasi.g. Pelaksanaan administrasi perijinan reklame.h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

Pasal 9

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas:a. Melaksanakan tata naskah dinas dan kearsipan;b. Melakukan analisis kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor serta perbekalan

lain;c. Melaksanakan urusan rumah tangga dan protokol;d. Menyelenggarakan inventarisasi tata usaha penyimpanan dan distribusibarang;e. Melaksanakan usaha peningkatan disiplin, pembinaan, dan pengembangan karier

pegawai;f. Menyempurnakan organisasi tata laksana dan upaya peningkatan kesejahteraan

pegawai;g. Melaksanakan administrasi keuangan dan perijinan reklame;h. Melaksanakan tugas-tugaslain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha.

Page 114: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

103

SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN PELAPORAN

Pasal 10

Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan, mempunyai tugas:a. Mengumpulkan dan mensistematisasikan data untuk penyusunan program;b. Merumuskan dan menyusun program dan rencana kegiatan;c. Melaksanakan analisis dan evaluasi serta pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan;d. Menyiapkan bahan guna penyusunan laporan program kegiatan;e. Menghimpun dan mensistematisasikan data dan menyusun dokumentasi perundang-

undangan dan hasil kegiatan;f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha.

BAGIAN KETIGA

BIDANG PENDATAAN DAN PENETAPAN

Pasal 11

Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas DinasPendapatan dalam mendaftar, mendata, dan menetapkan pajak daerah dan retribusidaerah serta pendapatan daerah lainnya.

Pasal 12

Dalam melaksanakan tugas pokok, bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai fungsi:a. Pengumpulan data dan perumusan program serta petunjuk teknis dalam rangka

pendaftaran, pendataan, dan penetapan penerimaan pendapatan daerah.b. Penyelenggaraan pendaftaran, pendataan wajib pajak dengan pencatatan obyek pajak,

subyek pajak daerah, retribusi daerah, dan pendapatan daerah lainnya.c. Pelaksanaan penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.d. Pelaksanaan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan pajak,

serta sanksi administrasi.e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

SEKSI PENDAFTARAN DAN PENDATAAN

Pasal 13

Seksi Pendaftaran dan Pendataan, mempunyai tugas:a. Melaksanakan pedoman, bahan dan data dalam pelaksanaan pendaftaran dan

pendataan pendapatan daerah;

Page 115: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

104

b. Mendistribusikan dan menerima kembali formulir pendaftran yang telah diisi olehwajib pajak dan melaporkan formulir yang belum diterima kembali;

c. Mancatat nama, alamat calon wajib pajak serta menetapkan Nomor Induk Wajib PajakDaerah (NPWPD);

d. Menghimpun, mengolah dan mencatat data obyek, subyek pendapatan daerah sertamelakukan pemeriksaan lapangan/lokasi dan melaporkan hasilnya;

e. Membuat dan memelihara daftra induk wajib pajak dan menyampaikan kartu pegawaiNPWPD;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendataan danPenetapan.

SEKSI PENETAPAN

Pasal 14

Seksi Perhitungan dan Penetapan, mempunyai tugas:a. Melaksanakan perhitungan penetapan Pajak Daerah, Retribusi daerah, dan pendapatan

daerah lainnya;b. Menerima surat permohonan angsuran, menyiapkan surat perjanjian angsuran dan

surat penolakan angsuran pemungutan, pembayaran, dan penyetoran pajak;c. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Retribusi Daerah, surat

perjanjian angsuran dan surat-surat ketetapan pajak dan retribusi daerah lainnya;d. Mendistribusikan dan menyimpan arsip perpajakan daerah dan retribusi daerah serta

pendapatan daerah lainnya;e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendataan dan

Penetapan.

Bagian Keempat

BIDANG PEMBUKUAN DAN PENAGIHAN

Pasal 15

Bidang pembukuan dan penagihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas DinasPendapatan dalam pembukuan penerimaan pendapatan daerah dan melakukan penagihanpajak dan retribusi daerah secara sistematis.

Pasal 16

Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pembukuan dan Penagihan mempunyaifungsi:

Page 116: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

105

a. Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan atas pungutan pajak daerah, retribusi daerahdan pendapatan daerah lainnya.

b. Pelaksanaan penagihan pajak daerah, retribusi daerah yang melampaui batas waktujatuh tempo dan melayani pengajuan keberatan atau keringanan pajak daerah danretribusi daerah.

c. Pelaksanaan pencatatan pembukuan benda berharga.d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang penerimaan pendapatan

daerah.e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

SEKSI PEMBUKUAN

Pasal 17

Seksi Pembukuan, mempunyai tugas:a. Mencatat dan membukuakan bukti penerimaan harian serta membuat laporan

kemajuan pendapatan;b. Melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran benda berharga serta bukti

penyetoran hasil pemungutan benda berharga;c. Menghitung dan merinci persedian benda berharga serta menyampaikan laporan

realisasi penerimaan dan tunggakan;d. Menyiapkan laporan realisasi penerimaan pendapatan daerah secara periodik;e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembukuan dan

Penagihan.

SEKSI PENAGIHAN

Pasal 18

Seksi Penagihan, mempunyai tugas:a. Melakukan kegiatan penagihan pajak dan retribusi daerah sesuai dengan ketentuan

yang berlaku;b. Menyiapkan laporan tunggakan pajak dan teribusi daerah secara periodik;c. Menerima dan melayani surat keberatan dan surat permohonan banding atas materi

penetapan pajaka daerah dan menyiapkan keputusan menerima atau menolakkebetaran dan meneruskan penyelesaian banding ke majlis permohonan pajak;

d. Menerima dan mencatat daftar surat ketetapan dan buku pembantu penerimaan sejenissebagai bahan penyusunan laporan tunggakan pajak dan retribusi daerah;

e. Menyiapkan, mengagendakan, menyimpan dan mengirimkan surat yang berhubungandengan penagihan (surat himbauan, surat perinagatan, surat taguhan, surat tegoranpajak daerah dan retribusi daerah);

Page 117: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

106

f. Menyiapkan dan mendistribusikan surat menyurat dan dokumentasiyang berhubungandengan penagihan;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembukuan danPenagihan.

Bagian Kelima

BIDANG PENDAPATAN LAIN-LAIN

Pasal 19

Bidang pendapatan lain-lain mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas DinasPendapatan dalam pelaksanaan kegiatan pendapatan obyek dan subyek pajak pusat yangdilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pajak dan penatausahaan jumlah ketetapan PBByang penagihannya dilimpahkan kepada daerah, berdasarkan Surat Pemberitahuan PajakTerutang (SPPT), Daftar Himpunan Pokok Pembayaran (DHPP) PBB serta pelaksanaanpembukuan dan pelaporan mengenai realisasi penerimaan pajak pusat dan propinsi sertatunggakan PBB.

Pasal 20

Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pendapatan Lain-lain mempunyai fungsi:a. Membantu melaksanakan penyampaian SPOP PBB yang diterbitkan oleh Direktorat

Jenderal Pajak kepada WP serta menerima kembali SPOP PBB tersebut dari WP danmembantu penyampaian penerimaan SPPT PBB beserta DHPP PBB dan dokumenPBB lainnya yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak serta mendistribusikankepada para wajib pajak melalui Kepala Unit Kerja lain yang terkait.

b. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi mengenai realisasi penerimaan PBB secaraberkala.

c. Pemeriksaan penyuluhan terpadu tentang PBB dan Pajak Pusat lainnya secaraterprogram.

d. Pelaksanaan pengurusan dan pencairan dana perimbangan dari pusat dan propinsi sertamelaksanakan pembukuan dan pelaporannya.

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pendapatan.

SEKSI BAGI HASIL PAJAK

Pasal 21

Seksi Bagi Hasil Pajak, mempunyai tugas:a. Membantu melaksanakan penyampaian SPOP PBB yang diterbitkan oleh Direktorat

Jenderal Pajak kepada WP serta menerima kembali isian SPOP dari WP;

Page 118: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

107

b. Menyampaikan SPPT PBBbeserta DHPP PBB kepada WP melalui kelurahan ataudesa dan kecamatan;

c. Menerima permohonan keberatan dan / keringanan pembayaranPBB dari WP yangditeruskan ke Direktorat Jenderal Pajak melalui KP PBB untuk diproses;

d. Melaksanakan penyimpanan SPPT PBB serta dokumen PBB lainnya;e. Menatausahakan DHPP PBB beserta dokumen lainnya serta melakukan pembukuan

dan pelaporan mengenairealisasi dan penerimaan PBB serta tunggakan PBB;f. Melaksanakan penagihan PBB sesuai dengan ketentuan yang berlaku;g. Melaksanakan monitoring dan penyuluhan PBB pada masing-masing kecamatan;h. Mebuat laporan realisasi dan melaksanakan evaluasi pemungutan PBB secara berkala;i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendapatan Lain-

lain.

SEKSI BAGI HASIL BUKAN PAJAK DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN

Pasal 22

Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak dan Pendapatan Lain-lain, mempunyai tugas:a. Menghimpun dan mencatat data obyek dan subyek pajak provinsi;b. Mencatat dan membukukan serta membuat laporan realisasi penerimaan dana

perimbangan yang dilimpahkan kepada daerah;c. Menatausahakan, melakukan pembukuan dan pelapoan mengenai realisasi dan

penerimaan PBB, pajak pusat lainnya dan pajak provinsi;d. Menghimpun data potensi dan menggali sumber-sumber penerimaan yang dapat

dikembangkan;e. Mencatat dan mendokumentasikan informasi bagi hasil bukan pajak;f. Melaksanakan evaluasi dan monitoring data penerimaan bagi hasil bukan pajak;g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendapatan Lain-

lain.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 23

Dengan berlakunya keputusan ini, maka Keputusan Bupati Jombang Nomor 9 Tahun

2001 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural Dinas Pendapatan

Kabupaten Jombang dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Page 119: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

108

Pasal 24

Keputusan ini berlaku pada tanggal diundangkan

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Keputusan ini dengan

penempatannya dalam Lembaran Daerah.

Ditetapkan di Jombang

Pada tanggal 25 Januari 2005

BUPATI JOMBANG

TTD

S U Y A N T O

Diundangkan di Jombang

Pada tanggal 25 Januari 2005

Plh. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN

JOMBANG

TTD

M I ’ A N, S.Sos.

Pembina Tingkat I

NIP.010 057 929

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2005 NOMOR 10/D

Page 120: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

109

STRUKTUR ORGANISASIDINAS PENDAPATAN KABUPATEN JOMBANGSESUAI DENGAN PERDA NO.26 TAHUN 2004

LAMPIRAN 2

KEPALA DINAS

Kabag Tata Usaha

Kabid PendapatanLain-Lain

Kabid Pembukuan danPenagihan

Kabid Pendataan danPenetapan

Kasubbag Umum KasubbagPenyusunan Program

Kasi Pembukuandan Pelaporan

Kasi Penagihan Kasi Bagi HasilPajak

Kasi Bagi Hasil B.Pajak & Pend. Lain

Kelompok JabatanFungsional

U P T D

Kasi Pendaftarandan Pendataan

Kasi Penetapan

Page 121: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

110

KEKUATAN (Strengths) KELEMAHAN(Weakness)INTERNAL

EKSTERNAL

a. Peraturan daerah danaturan yang mendukunglengkap.

b. Kelembagaan danstruktur memadai

c. Tupoksi ada dan lengkapd. Lingkungan kerja yang

kondusif.e. Adanya sistem dan

prosedur.

a. Kemampuan SumberDaya Aparatur kurangmemadai.

b. Kurangnya sarana danprasarana .

c. Kurangnyapenghargaan terhadappegawai.

d. Lambatnya pelayanan.e. Lemahnya pengawasan

internal.

PELUANG (Opportunities) STRATEGI S-O STRATEGI W-Oa. Berlakunya UU

No.32/2004, UUNo.33/2004, dan UUNo.34/2000

b. Potensi Pendapatan yangmemadai

c. Koordinasi antar instansibertambahnya

d. Deregulasi perijinan (SKBupati No.15 Tahun2004)

e. Peningkatan investasi dibidang periklanan danperdagangan.

a. Laksanakan Peraturandaerah dan peraturan lainyang relevan

b. Intensifikasi danekstensifikasipendapatan daerah

c. Penjabaran peraturantentang perijinan

d. Merealisasikanpeningkatan pendapatandaerah

e. Optimalisasipemungutan melaluikerja tim dan guguskendali

a. Tingkatkanpengetahuan dankemampuan pegawai.

b. Tingkatkan sarana danprasaran pengelolapendapatan

c. Tingkatkan motivasipetugas pemungut

d. Tingkatkan insentifpengelola pendapatan

e. Tingkatkan pengawasaninternal petugaspemungut

TANTANGAN (Threaths) STRATEGI S-T STRATEGI W-Ta. Rendahnya kesadaran

WP/WR.b. Luasnya obyek pungutanc. Kondisi perekonomian

yang kurang stabild. Lemahnya penegakkan

a. Sosialisasi peraturandaerah dan penerapansanksi yang tegas.

b. Penambahan sarana danprasarana administrasipengelola pendapatan

a. Tingkatkan pengeta-huan perpajakan thdpengelola pendapatandan wajib pajak.

b. Tambahkan jumlahpengelola pendapatan

Lampiran 3

MATRIK SWOT DINAS PENDAPATAN KABUPATEN JOMBANG

Page 122: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

111

hukum.

e. Kondisi sosial politik

c. Pembuatan alurinformasi tata carapembayaran

d. Pembagian wilayahpemungutan

e. Laksanakan administrasiperpajakan sesuai sistemdan prosedur

c. Tambahkan sarana dantunjangan operasional

d. Tingkatkanpengendalianoperasional terhadappengelola pendapatan

e. Berikan penghargaandan sanksi kepadapengelola pendapatan

Page 123: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

112

KETERKAITANVISI MISI NILAI SKOR TINGKAT

Strategi S-Oa. Laksanakan Peraturan daerah dan

peraturan lain yang relevanb. Intensifikasi dan ekstensifikasi

pendapatan daerahc. Penjabaran peraturan tentang perijinand. Merealisasikan peningkatan pendapatan

daerahe. Optimalisasi pemungutan melalui kerja

tim dan gugus kendali

1

3

13

2

1

3

21

1

3

1

23

3

5

7

57

6

VI

IV

VIIV

V

Strategi S-Ta. Sosialisasi peraturan daerah dan

penerapan sanksi yang tegas.b. Penambahan sarana dan prasarana

administrasi pengelola pendapatanc. Pembuatan alur informasi tata cara

pembayarand. Pembagian wilayah pemungutane. Laksanakan administrasi perpajakan

sesuai sistem dan prosedur

3

3

2

11

3

2

2

32

3

1

3

13

9

6

7

56

II

V

IV

VIV

Strategi W-Oa. Tingkatkan pengetahuan dan

kemampuan pegawai.b. Tingkatkan sarana dan prasaran

pengelola pendapatanc. Tingkatkan motivasi petugas pemungutd. Tingkatkan insentif pengelola

pendapatane. Tingkatkan pengawasan internal petugas

pemungut

3

3

32

3

3

3

34

2

1

2

31

3

7

8

97

8

IV

III

IIIV

III

Strategi W-Ta. Tingkatkan pengetahuan perpajakan

terhadap pengelola pendapatan dan wajibpajak.

3 4 3 10 I

Lampiran 4

MATRIK KETERKAITAN VISI, MISI, DAN NIALI

Page 124: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

113

b. Tambahkan jumlah pengelolapendapatan

c. Tambahkan sarana dan tunjanganoperasional

d. Tingkatkan pengendalian operasionalterhadap pengelola pendapatan

e. Berikan penghargaan dan sanksi kepadapengelola pendapatan

2

3

3

3

2

4

4

2

2

3

3

1

6

10

10

6

V

I

I

V

Page 125: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

114

Lampiran 5

MATRIK SWOT DINAS PENDAPATAN KABUPATEN JOMBANG(Versi Penulis)

Strengths WeaknessINTERNAL

EKSTERNAL

a. Peraturan daerah danaturan yang mendukunglengkap.

b. Lingkungan kerja yangkondusif.

c. Adanya sistem danprosedur.

a. Kemampuan SumberDaya Manusia kurangmemadai.

b. Kurangnya sarana danprasarana penunjangkerja.

c. Kurangnyapenghargaan kepadapegawai.

d. Pelayanan kepadamasyarakat yang masihkurang cepat.

e. Lemahnya pengawasaninternal

Opportunities Strategi S-O Strategi W-Oa. Potensi bertambahnya

pendapatan daerah yangbesar.

b. Peningkatan investasi dibidang periklanan danperdagangan.

c. Adanya kesepakatanpeningkatan koordinasiantar instansi.

a. Kembangkanintensifikasi danekstensifikasipendapatan daerah sesuaidengan peraturan yangada.

b. Merealisasikanpendapatan daerah

c. Optimalisasipemungutan melaluikerja tim dan guguskendali

a. Tingkatkanpengetahuan dankemampuan pegawai.

b. Tingkatkan sarana danprasaran pengelolapendapatan

c. Tingkatkan insentifpengelola pendapatan

d. Tingkatkan pengawasaninternal petugaspemungut

Page 126: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

115

Threaths Strategi S-T Strategi W-Ta. Rendahnya kesadaran

wajib pajak daerah atauwajib retribusi daerah.

b. Lemahnya penegakanhukum.

c. Kondisi perekonomianyang cepat berubah dankurang stabil

a. Sosialisasi peraturandaerah dan penerapansanksi yang tegas.

b. Laksanakan administrasiperpajakan sesuai sistemdan prosedur

a. Tingkatkanpengetahuan perpajakanterhadap pengelolapendapatan dan wajibpajak.

b. Tambahkan sarana danprasarana dalam rangkapengendalianoperasional

Page 127: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

116

DAFTAR REKAPITULASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAHKABUPATEN JOMBANG TAHUN 2003, 2004, DAN 2005

(dalam Rupiah)

2003No BAGIAN PAD

TARGET REALISASI PENCAPAIAN

1 Pajak Daerah 6.575.000.000,00 8.831.754.663,32 134,32 %

2 Retribusi Daerah 7.342.239.500,00 6.713.505.772,00 91,44 %

3 Bagian Laba BUMD 1.930.680.000,00 1.930.680.000,00 100 %

4Lain-lain PAD yangSah 54.987.081.178,00 52.658.372.502,06 95,76 %

JUMLAH 70.835.000.678,00 70.134.312.937,38 99,01 %

2004No BAGIAN PADTARGET REALISASI PENCAPAIAN

1 Pajak Daerah 9.869.047.000,00 10.464.011.371,73 106,03 %

2 Retribusi Daerah 27.844.676.820,00 27.713.343.003,02 99,53 %

3 Bagian Laba BUMD 92.500.000,00 92.500.000,00 100 %

4 Lain-lain PAD yangSah 8.004.658.746,00 6.708.699.377,57 83,81 %

JUMLAH 45.810.882.566,00 44.978.553.752,32 98,18 %

2005No BAGIAN PAD

TARGET REALISASI PENCAPAIAN

1 Pajak Daerah 10.408.821.575,62 11.097.757.848,97 106,62 %

2 Retribusi Daerah 29.091.906.383,33 33.699.417.903,53 115,84 %

3 Bagian Laba BUMD 105.000.000,00 80.036.000,00 76,22 %

4 Lain-lain PAD yangSah 2.889.411.377,16 4.006.316.932,38 138,66 %

JUMLAH 42.495.139.336,11 48.883.528.684,88 115,03 %

Lampiran 6

Page 128: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

117

Page 129: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

117

DAFTAR PROSENTASE KENAIKAN ATAU PENURUNANTARGET PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAHKABUPATEN JOMBANG TAHUN 2003, 2004, DAN 2005

(dalam Rupiah)

* Keterangan:

Tanda % +/- mempunyai arti besarnya prosentase kenaikan atau penurunan target

dari tahun t terhadap tahun t-1

TARGETNo BAGIAN PAD

2003 2004 % + / - *1 Pajak Daerah 6.575.000.000,00 9.869.047.000,00 50,10

2 Retribusi Daerah 7.342.239.500,00 27.844.676.820,00 279,24

3 Bagian Laba BUMD 1.930.680.000,00 92.500.000,00 -95,21

4 Lain-lain PAD yangSah 54.987.081.178,00 8.004.658.746,00 -85,44

JUMLAH 70.835.000.678,00 45.810.882.566,00 -35,33

TARGETNo BAGIAN PAD

2004 2005 % + / - *1 Pajak Daerah 9.869.047.000,00 10.408.821.575,62 5,47

2 Retribusi Daerah 27.844.676.820,00 29.091.906.383,33 4,48

3 Bagian Laba BUMD 92.500.000,00 105.000.000,00 13,51

4Lain-lain PAD yangSah 8.004.658.746,00 2.889.411.377,16 -63,90

JUMLAH 45.810.882.566,00 42.495.139.336,11 -7,24

Lampiran 7

Page 130: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

118

DAFTAR PROSENTASE KENAIKAN ATAU PENURUNANREALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2003, 2004, DAN 2005(dalam Rupiah)

* Keterangan:

Tanda % +/- mempunyai arti besarnya prosentase kenaikan atau penurunan realisasi

dari tahun t terhadap tahun t-1

REALISASINo BAGIAN PAD

2003 2004 % + / - *1 Pajak Daerah 8.831.754.663,32 10.464.011.371,73 18,48

2 Retribusi Daerah 6.713.505.772,00 27.713.343.003,02 312,80

3 Bagian Laba BUMD 1.930.680.000,00 92.500.000,00 -95,21

4 Lain-lain PAD yangSah

52.658.372.502,06 6.708.699.377,57 -87,26

JUMLAH 70.134.312.937,38 44.978.553.752,32 -35,87

REALISASINo BAGIAN PAD

2004 2005 % + / - *1 Pajak Daerah 10.464.011.371,73 11.097.757.848,97 6,06

2 Retribusi Daerah 27.713.343.003,02 33.699.417.903,53 21,60

3 Bagian Laba BUMD 92.500.000,00 80.036.000,00 -13,47

4Lain-lain PAD yangSah 6.708.699.377,57 4.006.316.932,38 -40,28

JUMLAH 44.978.553.752,32 48.883.528.684,88 8,68

Lampiran 8

Page 131: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. Sistem Pengendalian Manajemen.Penerjemah F.X. Kurniawan Tjakrawala. Jakarta: Salemba Empat, 2002.

Boseman, Glenn dan Arvind Phatak. Strategic Management:Text and Cases. Singapore:John Wiley & Sons, Inc.,1989

Daft, Richard L. Manajemen. Edisi ke-5. Jilid Satu. Penerjemah Emil Salim, TinjungDesy Nursanti, dan Maryanmi Hermanto. Jakarta: Erlangga, 2002.

David, Fred R. Strategic Management : Concepts and Cases. edisi kesembilan. NewJersey: Pearson Education, 2003.

Gaspersz, Vincent. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi: Balanced ScorecardDengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah. Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama, 2003.

Hitt, Michael A., R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoskisson. Manajemen Strategis.Penerjemah Armand Hediyanto. Jakarta: Erlangga, 1997.

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tanggal 15 Juni 1999 tentangAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

LAN dan BPKP. Perencanan Stratejik Instansi Pemerintah, Modul 2 dari 5 ModulSistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah. edisi kedua, Jakarta: LembagaAdministrasi Negara. 2004.

Morrisey, George L. Pedoman Pemikiran strategis: Membangun Landasan PerencanaanAnda. edisi pertama, Penerjemah Gianto Widianto. Jakarta: Prenhallindo, 1997.

Niven, Paul R. Balanced Scorecard Step by Step for Government and NonprofitAgencies. New Jersey: John Wiley & Sons Inc., 2003.

Pearce II, John A. and Richard B. Robinson Jr. Strategic Management FormulationImplementation and Control. Edisi ke-7. Singapore: Mc Graw Hill, 2000.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan AtasUndang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi

Page 132: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 246).www.sikd.djapk.go.id. 15 Januari 2006.

------------. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan KeuanganAntara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia tahun 2004 Nomor 126). www.sikd.djapk.go.id. 15 Januari2006.

Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. Management. New Jersey: Pearson Education,Inc., 2005.

Siagian, Sondang P. Manajemen Stratejik. cetakan ke-5. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Stoner, James A.F., R. Edward Freeman, dan Daniel R. Gilbert Jr. Manajemen.Penerjemah Alexander Sindoro. Jakarta: Victory Jaya Abadi, 1996.

Wheelen, Thomas L. dan J. David Hunger. Strategic Management and Business Policy.edisi kesembilan. New Jersey: Pearson Education, Inc., 2004.

Page 133: Akuntansi Manajemen Instansi Pemerintah-perencanaan Strategik Dinas Pendapatan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Bekti Wicaksono

Tempat/Tgl. Lahir : Jombang, 15 April 1979

Alamat : Jl. Munawar No.26 RT.I/RW.IV Gongseng, Megaluh, Jombang,

Jawa Timur.

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Agama : Islam

Nama Orang tua : Sulhadi dan Trisnaningsih

Status : Menikah

Nama Istri : Rina Dwi Setyawati, S.Pd.

Riwayat Pendidikan : 1. SDN Gongseng I, lulus tahun 1992.

2. SMPN Megaluh I, lulus tahun 1995.

3. SMUN 3 Jombang, lulus tahun 1998.

4. Diploma III STAN Jakarta, lulus tahun 2001.

Riwayat Pekerjaan : 1. Tahun 2001-2002 di Kantor Pusat DJA

2. Tahun 2003 sampai sekarang di Kanwil XXX Ditjen

Perbendaharan Jayapura