akuntansi investasi

12
Tinjauan Kritis : Pernyataan No. 06 AKUNTANSI INVESTASI Tujuan Akuntansi Investasi Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No. 06 menyatakan bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Investasi bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk investasi dan pengungkapan informasi penting lainnya yang harus disajikan dalam laporan Keuangan. Penyertaan modal pemerintah pada badan usaha/badan hukum merupakan salah satu bentuk kekayaan pemerintah. Namun banyak pemerintah daerah yang masih belum menyadari bahwa pengeluaran yang telah dilakukan untuk penyertaan modal merupakan kekayaan pemerintah daerah. Pada masa yang lalu, pengeluaran untuk penyertaan modal dicatat sebagai belanja sehingga menimbulkan persepsi bahwa pengeluaran tersebut merupakan beban (expense) dan bukan merupakan kekayaan daerah (cost). Ketika pemerintah daerah dituntut untuk menyusun neraca, kebanyakan pemerintah daerah kesulitan untuk menelusuri bukti kepemilikan penyertaan modal yang pernah dilakukan. Adalah hal yang bagus jika penyertaan modal yang dilakukan pemerintah daerah adalah penyertaan pada badan usaha yang memiliki sistem pembukuan yang teratur sehingga bukti kepemilikan tersebut masih bisa ditelusuri dari sisi penerima dana investasi, namun justru hal yang sebaliknya

Upload: hasyim-muhammad

Post on 08-Apr-2016

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

investasi

TRANSCRIPT

Page 1: Akuntansi Investasi

Tinjauan Kritis : Pernyataan No. 06

AKUNTANSI INVESTASI

Tujuan Akuntansi Investasi

Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No. 06 menyatakan bahwa

Pernyataan Standar Akuntansi Investasi bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi

untuk investasi dan pengungkapan informasi penting lainnya yang harus disajikan dalam

laporan Keuangan.

Penyertaan modal pemerintah pada badan usaha/badan hukum merupakan salah

satu bentuk kekayaan pemerintah. Namun banyak pemerintah daerah yang masih belum

menyadari bahwa pengeluaran yang telah dilakukan untuk penyertaan modal merupakan

kekayaan pemerintah daerah. Pada masa yang lalu, pengeluaran untuk penyertaan modal

dicatat sebagai belanja sehingga menimbulkan persepsi bahwa pengeluaran tersebut

merupakan beban (expense) dan bukan merupakan kekayaan daerah (cost). Ketika

pemerintah daerah dituntut untuk menyusun neraca, kebanyakan pemerintah daerah

kesulitan untuk menelusuri bukti kepemilikan penyertaan modal yang pernah dilakukan.

Adalah hal yang bagus jika penyertaan modal yang dilakukan pemerintah

daerah adalah penyertaan pada badan usaha yang memiliki sistem pembukuan yang

teratur sehingga bukti kepemilikan tersebut masih bisa ditelusuri dari sisi penerima dana

investasi, namun justru hal yang sebaliknya yang banyak terjadi. Pemerintah Daerah

kadang-kadang bahkan masih belum mengerti apakah suatu pengeluaran dapat

dikategorikan sebagai penyertaan modal hanya karena pemerintah daerah tidak menerima

bukti berupa sertifikat saham.

Definisi Investasi

Pernyataan standar ini mendefinisikan investasi sebagai asset yang

dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, deviden dan royalty,

atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka

pelayanan kepada masyarakat. Yang dimaksud dengan manfaat sosial adalah manfaat

yang tidak dapat diukur langsung dengan satuan uang namun berpengaruh pada

Page 2: Akuntansi Investasi

peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat luas maupun golongan masyarakat

tertentu.

Hal ini berbeda dengan investasi pada private sector dimana tujuan utama dari

investasi adalah untuk mendapatkan monetary benefits.Dana bergulir yang akhir-akhir ini

sedang digalakan oleh Pemerintah Kabupaten / Kota adalah salah satu contoh dimana

manfaat sosialnya lebih menonjol dibanding manfaat ekonomi. Dana yang dimaksudkan

untuk membantu menggerakan roda ekonomi masyarakat baik dalam bidang pertanian,

perkebunan maupun peternakan tersebut dipinjamkan ke masyarakat atau kelompok

masyarakat dengan tidak dikenakan bunga. Kalaupun dikenakan bunga sangat rendah

jauh dari bunga yang berlaku umum.

Bentuk-bentuk Investasi

Investasi yang dilakukan oleh pemerintah dapat berupa pemanfaatan surplus

anggaran untuk mendapatkan pendapatan dalam jangka panjang dan pemanfaatan dana

menganggur untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas.

Klasifikasi Investasi

Investasi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu investasi jangka pendek dan

investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera

dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau kurang.

Karakteristik investasi jangka pendek adalah dapat segera diperjualbelikan atau dicairkan,

ditujukan untuk manajemen kas dan berisiko rendah. Sehingga yang termasuk investasi

jangka pendek adalah antara lain deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan

dan atau yang dapat diperpanjang secara otomatis, dan pembelian Surat Utang Negara

(SUN) pemerintah jangka pendek dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia.

Tidak termasuk investasi jangka pendek adalah kepemilikan modal saham

yang bertujuan untuk mengendalikan suatu badan usaha, surat berharga yang dibeli

dengan tujuan untuk menjaga hubungan kelembagaan yang baik dengan pihak lain, dan

surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas.

Dalam uraian di atas disebutkan bahwa deposito berjangka waktu tiga bulan

diklasifikasikan sebagai investasi jangka pendek dan bukan sebagai setara kas, sehingga

Page 3: Akuntansi Investasi

dalam Laporan Aliran Kas deposito berjangka waktu tiga bulan harus dikeluarkan dari

saldo kas. Kebanyakan Pemerintah Kabupaten / Kota maupun Pemerintah Propinsi yang

sudah menerapkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta

Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata

Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah, dimana dalam keputusan tersebut deposito jangka pendek merupakan bagian dari

komponen kas.

Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki

lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi jangka panjang kemudian dikelompokkan lagi

menjadi investasi permanent dan investasi non permanent.

Investasi permanent adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk

dimiliki secara berkelanjutan yaitu untuk dimiliki terus menerus tanpa ada niat untuk

memperjualbelikan atau menarik kembali. Yang termasuk ke dalam investasi ini adalah

penyertaan modal pemerintah pada suatu perusahaan dan investasi lain untuk

menghasilkan pendapatan atau pelayanan kepada masyarakat.

Investasi non permanent adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan

untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan, misalnya pembelian obligasi atau surat utang

yang dimiliki sampai tanggal jatuh tempo, penanaman modal dalam proyek

pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga, dana yang disisihkan untuk

memberikan pelayanan masyarakat seperti bantuan modal kerja secara bergulir,

penyertaan modal untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian, dll.

Banyak hal yang harus diperhatikan khusus untuk bantuan modal kerja yang

diberikan secara bergulir atau sering disebut dengan dana bergulir. Daripada manfaat

ekonomi, pemerintah daerah pada umumnya lebih mengutamakan manfaat sosial yang

akan didapatkan. Pada saat penyaluran, dana ini biasanya sudah dikeluarkan dari Kas

Daerah tapi kemudian dikelola oleh dinas teknis yang berkaitan, misalnya bantuan modal

kerja bergilir untuk petani dikelola dinas pertanian, bantuan modal kerja untuk nelayan

dikelola oleh dinas kelautan, dan lain sebagainya.

Berbeda dengan penyertaan modal yang dikeluarkan pada badan usaha

tertentu yang jelas statusnya, perlakuan terhadap dana bergulir yang demikian tersebut,

Page 4: Akuntansi Investasi

rancu karena dana tersebut sudah dikeluarkan dari komponen kas daerah namun masih

berada dalam lingkungan dinas tertentu, sehingga mengesankan adanya entitas yang

mandiri dalam pemerintah daerah. Dana ini akan terus terakumulasi hingga mencapai

jumlah yang cukup besar karena setiap tahun akan terus ditambah. Karena

pengelolaannya yang biasanya tidak professional, maka dana ini menjadi sulit

dikendalikan. Mengelola perguliran dana tidak termasuk tugas pokok dinas teknis.

Pengakuan Investasi

Suatu pengeluaran kas atau asset dapat diakui sebagai investasi jika memenuhi

salah satu kriteria:

a. Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa

yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah.

b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).

Kriteria pertama menyatakan bahwa investasi dapat diakui jika kemungkinan

manfaat ekonomi dan manfaat sosial di masa yang akan datang dapat diperoleh

pemerintah. Kata dan pada kalimat manfaat ekonomi dan manfaat sosial

menimbulkan interpretasi bahwa suatu pengeluaran kas atau asset dapat diakui sebagai

investasi jika memiliki kedua kemungkinan manfaat di masa yang akan datang yaitu

manfaat ekonomi dan manfaat sosial. Atau sesungguhnya suatu pengeluaran kas atau

asset dapat diakui sebagai investasi jika mempunyai salah satu kemungkinan manfaat

yang akan datang yaitu manfaat ekonomi atau manfaat sosial saja.

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 pasal 41 ayat (1) menyatakan bahwa

pemerintah dapat melakukan investasi jangka panjang untuk memperoleh manfaat

ekonomi, sosial dan/atau manfaat lainnya. Sementara dalam Peraturan Pemerintah No.

105 Tahun 2000 Tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Pasal

19 ayat (3) menyatakan bahwa Pemerintah Daerah dapat melakukan investasi dalam

bentuk penyertaan modal, deposito atau bentuk investasi lainnya sepanjang hal tersebut

memberi manfaat bagi peningkatan pelayanan masyarakat dan tidak mengganggu

likuiditas pemerintah daerah.

Page 5: Akuntansi Investasi

Dalam pernyataan tersebut jelas disebutkan bahwa pemerintah dapat

melakukan investasi untuk memperoleh manfaat satu atau gabungan dari manfaat

ekonomi, social, atau manfaat lainnya.

Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai

pengeluaran kas tetapi tidak dilaporkan sebagai belanja dalam Laporan Realisasi

Anggaran, sedang pengeluaran untuk perolehan investasi jangka panjang diakui sebagai

pengeluaran pembiayaan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan metode pencatatan

tersebut adalah jika suatu investasi jangka pendek dilakukan melewati tahun anggaran.

Pernyataan standar akuntansi investasi tidak menyatakan apakah jangka waktu suatu

investasi jangka pendek dapat melewati satu tahun anggaran atau harus dicairkan kembali

dalam tahun anggaran yang bersangkutan. Jika jangka waktu investasi jangka pendek

melewati satu tahun anggaran, maka dalam penyusunan Laporan Aliran Kas harus

memperhitungkan pengeluaran atau penerimaan kas yang terjadi untuk/dari investasi

karena pengeluaran/penerimaan tersebut tidak dicatat dalam Laporan Realisasi Anggaran.

Pengukuran Investasi

Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga seperti saham dan

obligasi jangka pendek dicatat sebesar biaya perolehan, yaitu harga transaksi investasi itu

sendiri ditambah komisi perantara, jasa bank dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka

perolehan tersebut. Jika investasi tidak diperoleh dengan biaya perolehan, investasi

dinilai dengan nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasar.

Bila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang diserahkan atau nilai wajar

asset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut.

Metode Penilaian Investasi

Penilaian investasi pemerintah dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu:

1. Metode biaya

Investasi dicatat dengan sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi diakui

sebagai pendapatan dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan

usaha/badan hukum yang terkait.

Page 6: Akuntansi Investasi

2. Metode ekuitas

Investasi awal dicatat sebesar biaya perolehan, dikurangi atau ditambah dengan

bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali

dividen dalam bentuk saham yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai

investasi pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan.

3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan

Digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu

dekat.

Metode yang umum digunakan oleh pemerintah daerah saat ini adalah metode biaya

karena relatif lebih mudah dalam sistem pencatatannya.

Pengakuan Hasil Investasi

Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek dicatat sebagai

pendapatan, sedang dividen tunai yang diperoleh dari penyertaan modal pemerintah yang

dicatat dengan metode biaya dicatat sebagai pendapatan. Sedangkan bila menggunakan

metode ekuitas bagian laba yang diperoleh dicatat mengurangi nilai investasi dan tidak

dicatat sebagai pendapatan hasil investasi.

Pelepasan dan Pemindahan Investasi

Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan dan pelepasan

hak karena peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Penerimaan penjualan investasi

jangka pendek diakui sebagai penerimaan kas tetapi tidak dilaporkan sebagai pendapatan

dalam Laporan Realisasi Anggaran. Penerimaan dari pelepasan investasi jangka panjang

diakui sebagai penerimaan pembiayaan. Pelepasan sebagian dari investasi dinilai dengan

menggunakan nilai rata-rata, yaitu nilai yang diperoleh dengan cara membagi total nilai

investasi terhadap total jumlah saham yang dimiliki oleh pemerintah.

Penyajian dan Pengungkapan Investasi

Hal-hal lain yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan pemerintah

berkaitan dengan investasi pemerintah antara lain:

a. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;

Page 7: Akuntansi Investasi

b. Jenis-jenis investasi, investasi permanent dan non permanent;

c. Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun jangka panjang;

d. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut;

e. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya;

f. Perubahan pos investasi.

Contoh Pencatatan Akuntansi Investasi

Pengakuan awal

Investasi jangka pendek

Investasi jangka pendek Rpxxx,00

Kas Rpxxx,00

Investasi jangka panjang

Pengeluaran pembiayaan Rpxxx,00

Kas Rpxxx,00

Investasi jangka panjang Rpxxx,00

Ekuitas Dana Rpxxx,00

Pelepasan hak

Investasi jangka pendek

Kas Rpxxx,00

Investasi jangka pendek Rpxxx,00

Investasi jangka panjang

Kas Rpxxx,00

Penerimaan pembiayaan Rpxxx,00

Ekuitas Dana Rpxxx,00

Investasi jangka panjang Rpxxx,00