kelompok 2 8b akuntansi reguler akuntansi investasi compile

26
SEMINAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH Disusun oleh: Ahmad Khoerurizal 02 Angga Fernando 05 Casmiatun 07 Suchitra Hidayati 27 Yayan Puji Riyanto 29 Kelas 8B Akuntansi Reguler

Upload: yayan-puji-riyanto

Post on 27-Nov-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Seminar Akuntansi Pemerintahan

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

SEMINAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH

Disusun oleh:

Ahmad Khoerurizal 02Angga Fernando 05Casmiatun 07Suchitra Hidayati 27Yayan Puji Riyanto 29

Kelas 8B Akuntansi Reguler

Program Diploma IV AkuntansiS E K O L A H T I N G G I A K U N T A N S I N E G A R A

T a n g e r a n g S e l a t a n2014

Page 2: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH

Dalam lingkup keuangan negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah terdiri dari anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Dalam hal ini pendapatan tidak selalu sama dengan belanjanya. Selisih antara pendapatan dan belanja tersebut dinamakan surplus/defisit yang selanjutnya akan ditutup dengan pembiayaan. Ketika pemerintah mengalami defisit anggaran, maka tentu saja pemerintah akan mencari sumber pembiayaan untuk menutup defisit tersebut antara lain dengan melakukan pinjaman maupun melakukan divestasi penyertaan modal yang dimiliki pemerintah. Sebaliknya, ketika pemerintah mengalami surplus anggaran, maka pemerintah dapat memanfaatkannya antara lain untuk melunasi utang, membentuk dana cadangan, atau melakukan investasi yang akan menambah pemasukan kas di masa mendatang atau dalam rangka mendapatkan manfaat sosial seperti menambah lapangan pekerjaan.

A. DEFINISI INVESTASI1. Definisi Investasi Dalam Bisnis

Pada dasarnya definisi dari investasi itu sendiri adalah suatu asset yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalui didtribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, dividen, dan uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan (PSAK No. 13 tahun 1994). Berikut definisi investasi menurut beberapa ahli: Reily dan Brown (2001) menyatakan bahwa investasi merupakan komitmen sejumlah dana

saat ini sampai periode waktu tertentu untuk menghasilkan pengembalian di akhir periode sebagai kompensasi ataspenundaan konsumsi selama dana tersebut ditempatkan.

Sharpe (1987) menyatakan bahwa investasi merupakan suatu pengorbanan harta pada saat ini, untuk mendapatkan harta pada masa yang akan datang

Dj. A Simarmata (1984) menyatakan bahwa dalam pengertian yang lebih luas yang dikaitkan dengan perkembangan pasar modal sekarang, definisi investasi adalah setiap kegiatan yang hendak menanamkan uang dengan aman.

Jadi pada dasarnya investasi merupakan penundaan konsumsi atas sejumlah dana yang dilakukan pada saat ini untuk digunakan dalam produksi atau ditanam dalam bidang tertentu selama suatu periode waktu tertentu yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa mendatang

2. Definisi Investasi PemerintahMenurut PSAP 06 tentang Akuntansi Investasi dalam Lampiran I PP No. 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, disebutkan bahwa investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan Pasal 1 PP No. 49 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Investasi Pemerintah menyebutkan bahwa Investasi Pemerintah adalah penempatan sejumlah dana dan/atau barang dalam jangka panjang untuk investasi pembelian surat berharga dan Investasi Langsung untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya.

Page 3: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

Manfaat ekonomi tersebut dapat diperoleh dalam rangka meningkatkan pendapatan pemerintah. Apabila pemerintah melakukan investasi dalam bentuk saham diharapkan akan diperoleh pendapatan dividen, sedangkan apabila dalam bentuk surat utang diharapkan terdapat pendapatan bunga. Sedangkan manfaat sosial yang dimaksud adalah manfaat yang tidak dapat diukur langsung dengan satuan uang namun berpengaruh pada peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat luas maupun golongan masyarakat tertentu, seperti tersedianya lapangan kerja bagi masyarakat atau untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.

B. BENTUK INVESTASIDalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya memberikan pelayanan

serta dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tentu saja pemerintah perlu didukung dengan tersedianya dana yang mencukupi antara lain dari pungutan pajak dan pungutan lainnya yang sah dari masyarakat. Selain itu, pemerintah juga mengupayakan sendiri sumber penerimaan lain dengan dana yang dikelolanya.

Dalam mengelola dana, pemerintah perlu melakukan manajemen kas yang baik sehingga tidak terjadi kekurangan kas atau tidak ada dana yang menganggur (idle) ketika kas pemerintah berlebih. Untuk memanfaatkan kelebihan kas secara optimal, pemerintah dapat memanfaatkannya untuk berinvestasi baik melalui instrumen utang (pemberian pinjaman) atau melalui instrumen saham (penyertaan) baik dengan cara membeli saham maupun mendirikan badan usaha milik negara/daerah.

Dalam PSAP 06 dijelaskan bahwa Pemerintah melakukan investasi dengan beberapa alasan antara lain memanfaatkan surplus anggaran untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang atau memanfaatkan dana yang belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas. Sedangkan dalam PP No 1 tahun 2008 sebagaimana diubah terakhir dengan PP No 49 tahun 2011 tentang Investasi Pemerintah menyebutkan bahwa investasi pemerintah dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam rangka memajukan kesejahteraan umum. Dalam melakukan investasi pemerintah tidak seperti perusahaan swasta. Investasi pemerintah dibatasi oleh peraturan perundang-undangan, mengenai bentuk, sifat dan jenis-jenisnya.

Investasi dapat dilakukan untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Investasi jangka pendek dilakukan pada pasar uang sedangkan investasi jangka panjang dilakukan pada pasar modal. Investasi pemerintah biasanya dilakukan dalam bentuk deposito, Sertifikat Bank Indonesia, surat utang dan obligasi BUMN/BUMD, penyertaan pada BUMN/BUMD, atau penyertaan pada badan usaha lainnya.

Terdapat beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat atau dokumen lain yang serupa. Hakikat suatu investasi dapat berupa pembelian surat utang baik jangka pendek maupun jangka panjang (obligasi), serta instrumen ekuitas (saham). Investasi dalam bentuk utang merupakan investasi yang mewakili hubungan pemerintah sebagai kreditor dengan suatu perusahaan seperti Obligasi RI, Obligasi perusahaan, Commercial paper (CP), dan sebagainya. Sedangkan investasi dalam saham mencerminkan kepemilikan modal pemerintah dalam suatu perusahaan, yang berupa saham biasa, saham preferen, atau capital stock lainnya.

Dalam PP Nomor 1 tahun 2008 sebagaimana diubah terakhir dengan PP 49 tahun 2011 tentang Investasi Pemerintah menyatakan bahwa investasi pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan Investasi Pemerintah dilakukan dalam bentuk:

Page 4: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

1. Investasi surat berhargaInvestasi surat berharga meliputi investasi dengan cara pembelian saham dan/atau

dengan cara pembelian surat utang. Pelaksanaan investasi Pemerintah dalam bentuk surat berharga dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi, yaitu keuntungan berupa dividen, bunga, capital gain, dan pertumbuhan nilai perusahaan dalam jumlah tertentu dan jangka waktu tertentu.

2. Investasi langsungInvestasi langsung meliputi:

a. penyertaan modalPenyertaan Modal adalah bentuk Investasi Pemerintah pada Badan Usaha dengan mendapat hak kepemilikan. Investasi langsung berupa penyertaan modal dapat dilakukan dengan cara:1) kerjasama investasi antara Badan Investasi Pemerintah dengan Badan Usaha

dan/atau BLU dengan pola kerjasama pemerintah dan swasta (Public Private Partnership); dan/atau

2) kerjasama investasi antara Badan Investasi Pemerintah dengan Badan Usaha, BLU, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, BLUD, dan/atau badan hukum asing, dengan selain pola kerjasama pemerintah dan swasta (Non Public Private Partnership).

b. pemberian pinjaman.Pemberian Pinjaman adalah bentuk Investasi Pemerintah pada Badan Usaha, Badan Layanan Umum (BLU), Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan hak memperoleh pengembalian berupa pokok pinjaman, bunga, dan/atau biaya lainnya.Investasi langsung dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau

manfaat lainnya yang berupa: keuntungan berupa dividen, bunga, capital gain, dan pertumbuhan nilai perusahaan

dalam jumlah tertentu dan jangka waktu tertentu peningkatan berupa jasa dan keuntungan bagi hasil investasi dalam jumlah dan jangka

waktu tertentu peningkatan pemasukan pajak bagi negara sebagai akibat langsung dari investasi yang

bersangkutan peningkatan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah dan waktu tertentu sebagai akibat

langsung dari investasi bersangkutan.

C. KLASIFIKASI INVESTASIMenurut PSAP 06 tentang Akuntansi Investasi berdasarkan PP No 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintah, investasi pemerintah diklasifikasikan menjadi dua yaitu sebagai berikut:1. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau kurang. Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar dalam neraca. Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:a. Dapat segera diperjualbelikan/ dicairkan

Page 5: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

b. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kelebihan kas

c. Berisiko rendahDengan memperhatikan kriteria tersebut, maka pembelian surat berharga yang berisiko

tinggi karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga, tidak termasuk dalam investasi jangka pendek (contoh saham pada pasar modal.) Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara lain adalah: a. Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan

usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha;

b. Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah; atau

c. Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas jangka pendek.Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain terdiri

atas :a. Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan atau yang dapat

diperpanjang secara otomatis (revolving deposits);b. Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat

maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

2. Investasi Jangka PanjangInvestasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12

(dua belas) bulan. Investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar dalam neraca.

Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu permanen dan nonpermanen. a. Investasi Permanen

Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Yang dimaksud dengan berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan dividen dan/atau pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan. Investasi permanen ini dapat berupa :

1) Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/ daerah, badan internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara;

2) Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Penyertaan modal pemerintah dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan. Sedangkan investasi permanen

Page 6: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

Investasi

Investasi Jangka Pendek

Investasi Jangka Panjang

Permanen

Nonpermanen

lainnya merupakan bentuk investasi yang tidak bisa dimasukkan ke penyertaan modal, surat obligasi jangka panjang yang dibeli oleh pemerintah, dan penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga, misalnya investasi dalam properti.

b. Investasi NonpermanenInvestasi Nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Pengertian tidak berkelanjutan adalah kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan, dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang biasanya terdapat jangka waktu tertentu. Investasi nonpermanen pada suatu saat akan jatuh tempo atau selesai. Pada saat jatuh tempo akan ditarik atau diperbaharui kembali. Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain dapat berupa:1) Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki

oleh pemerintah sampai dengan tanggal jatuh tempo;2) Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak

ketiga;3) Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti

bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;4) Investasi nonpermanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki

pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian.Klasifikasi investasi dapat digambarkan sebagaimana Bagan sebagai berikut:

D. PENGAKUAN, PENGUKURAN, DAN PELAPORAN INVESTASI JANGKA PENDEK DAN PENDAPATANNYA

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan

untuk dimiliki selama 12 (duabelas) bulan atau kurang. Investasi yang dapat digolongkan sebagai

investasi jangka pendek, antara lain terdiri atas:

a. Deposito berjangka waktu tiga sampai duabelas bulan dan/atau yang dapat diperpanjang secara otomatis (revolving deposits);

Page 7: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

b. Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

1. Deposito Jangka PendekDeposito adalah simpanan berjangka waktu tertentu yang hanya dapat dicairkan pada

tanggal jatuh tempo. Dalam hal ini yang dimaksud dengan investasi jangka pendek adalah deposito yang jatuh temponya antara tiga sampai dengan duabelas bulan.

Investasi dalam bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut. Pada pemerintah pusat, investasi jangka pendek dikelola oleh Kementerian Keuangan, atau unit kerja lain yang ditunjuk untuk itu. Dokumen pendukung sebagai dasar pencatatan deposito antaralain berbentuk sertifikat deposito.

Apabila dalam pengelolaan kas pemerintah terdapat dana yang ditanamkan dalam deposito jangka pendek maka harus dipisahkan deposito yang berjangka waktu kurang dari 3 (tiga) bulan dengan deposito yang berjangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan. Untuk deposito berjangka waktu kurang dari 3 (tiga) bulan diklasifikasikan dalam akun kas dan setara kas, sedangkan deposito berjangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan diklasifikasikan dalam investasi jangka pendek.

2. Obligasi Jangka PendekInvestasi jangka pendek dalam Obligasi/SUN adalah investasi yang dilakukan oleh

pemerintah dengan membeli Obligasi/SUN yang diterbitkan oleh Pemda, Negara/Lembaga Internasional lainnya. Obligasi/SUN dimaksud adalah investasi negara kepada pihak ketiga yang berjangka waktu kurang dari dua belas bulan.

Investasi jangka pendek dalam bentuk pembelian obligasi/SUN jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal.

Pada pemerintah pusat, manajemen kas terhadap investasi jangka pendek dikelola oleh Kementerian Keuangan atau unit kerja lain yang ditunjuk untuk itu. Dokumen pendukung sebagai dasar pencatatan adalah Sertifikat Surat Utang Negara/Obligasi.

Jika terjadi perbedaan antara nilai nominal dengan harga perolehan, maka perbedaan tersebut (premi atau diskonto, biaya lainnya untuk memperoleh obligasi) harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

3. Investasi Jangka Pendek LainnyaInvestasi jangka pendek lainnya adalah investasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam

bentuk selain dari deposito dan obligasi yang berjangka waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan. Investasi jangka pendek ini dicatat sebesar nilai nominalnya.

Pada pemerintah pusat, manajemen kas terhadap investasi jangka pendek dikelola oleh Kementerian Keuangan atau unit kerja lain yang ditunjuk untuk itu. Dokumen pendukung sebagai dasar pencatatan adalah Surat Perintah Membayar (SPM).

Surat Utang Negara (SUN)Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang

dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.

Page 8: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

Tujuan dari penerbitan SUN ialah untuk:a. Membiayai defisit APBNb. Menutup kekurangan kas jangka pendek.c. Mengelola portofolio utang negara.

Pemerintah Pusat berwenang menerbitkan SUN setelah mendapat persetujuan DPR yang disahkan dalam kerangka pengesahan APBN dan setelah berkonsultasi dengan Bank Indonesia. Atas penerbitan tersebut, Pemerintah berkewajiban membayar bunga dan pokok pada saat jatuh tempo. Dana untuk pembayaran bunga dan pokok SUN disediakan di dalam APBN.

Sertifikat Bank Indonesia (SBI)Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) dengan sistem diskonto/bunga. SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Dengan menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihan uang primer yang beredar.Tujuan Penerbitan SBI

Bank Indonesia, sebagai otoritas moneter berkewajiban memelihara kestabilan nilai rupiah. Dalam paradigma yang dianut, jumlah uang primer (uang kartal ditambah uang giral di Bank Indonesia) yang berlebihan dapat mengurangi kestabilan nilai rupiah. SBI diterbitkan dan dijual oleh Bank Indonesia untuk mengurangi kelebihan uang tersebut.Karakteristik SBIa. Jangka waktu maksimum 12 bulan dan sementara waktu hanyaditerbitkan untuk jangka

waktu 1 bulan dan 3 bulan.b. Denominasi dari yang terendah Rp. 50 juta sampai tertinggi Rp. 100 Milyar.c. Pembelian SBI oleh masyararakat minimal Rp. 100 juta dan selebihnya dengan kelipatanRp.

50 juta. d. SBI diterbitkan dan diperdagangkan dengan sistem diskonto.e. Nilai diskonto : Nilai nominal – Nilai tunai

4. Pengakuan InvestasiPengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk investasi dan

perubahan piutang menjadi investasi dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:a. Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang

akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah;b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).

Dalam menentukan apakah suatu pengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk investasi dan perubahan piutang menjadi investasi memenuhi kriteria pengakuan investasi yang pertama, entitas perlu mengkaji tingkat kepastian mengalirnya manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang berdasarkan bukti-bukti yang tersedia pada saat pengakuan yang pertama kali. Eksistensi dari kepastian yang cukup bahwa manfaat ekonomi yang akan datang atau jasa potensial yang akan diperoleh memerlukan suatu jaminan bahwa suatu entitas akan memperoleh manfaat dari aset tersebut dan akan menanggung risiko yang mungkin timbul.

Page 9: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

Kriteria pengakuan investasi, biasanya dapat dipenuhi karena adanya transaksi pertukaran atau pembelian yang didukung dengan bukti yang menyatakan/mengidentifikasikan biaya perolehannya. Dalam hal tertentu, suatu investasi mungkin diperoleh bukan berdasarkan biaya perolehannya, atau berdasarkan nilai wajar pada tanggal perolehan. Dalam kasus yang demikian, penggunaan nilai estimasi yang layak dapat digunakan

Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran, sedangkan pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.

5. Pengukuran InvestasiUntuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar,

dalam hal investasi yang demikian, nilai pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya.

Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan obligasi jangka pendek (efek), dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi:a. Harga transaksi investasi itu sendirib. Komisi perantara jual belic. Jasa bank d. Biaya lainya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut.

Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar asset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut.

Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.

Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara lain berupa bunga deposito, bunga obligasi dan deviden tunai (cash devident) dicatat sebagai pendapatan. Investasi jangka pendek disajikan pada pos aset lancar di neraca.

E. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN INVESTASI JANGKA PANJANG DAN PENDAPATANNYA1. Pengakuan Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimilki selama lebih dari 12 bulan. Investasi jangka panjang terdiri dari investasi non-permanen dan investasi permanen. Investasi non-permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi jenis ini diharapkan akan berakhir dalam jangka waktu tertentu, seperti pemberian pinjaman kepada perusahaan negara/daerah, investasi dalam bentuk dana bergulir, penyertaan modal dalam proyek pembangunan, dan investasi non-permanen lainnya.

Investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen juga merupakan investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan yang mempunyai masa investasi lebih dari 12 (duabelas bulan). Investasi permanen antara lain :

Page 10: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

a. Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/daerah, lembaga keuangan Negara, BHMN, badan-badan internasional seperti IMF, ADB, serta badan hukum lainnya.

b. Investasi permanen lainnya, yaitu jenis investasi pemanen yang tidak tercakup di atas.Perusahaan atau entitas ekonomi lainnya dapat mengakui suatu aset jika besar

kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa mendatang dapat diperoleh dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Berdasarkan PSAP 06, PP 71 tahun 2010, pengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk investasi dan perubahan piutang menjadi investasi dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:a. Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensi di masa yang akan

datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah;b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).

Dalam menentukan apakah suatu pengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk investasi dan perubahan piutang menjadi investasi memenuhi kriteria pengakuan investasi yang pertama, entitas perlu mengkaji tingkat kepastian mengalirnya manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang berdasarkan bukti-bukti yang tersedia pada saat pengakuan yang pertama kali. Eksistensi dari kepastian yang cukup bahwa manfaat ekonomi yang akan datang atau jasa potensial yang akan diperoleh memerlukan suatu jaminan bahwa suatu entitas akan memperoleh manfaat dari aset tersebut dan akan menanggung risiko yang mungkin timbul.

Kriteria pengakuan investasi sebagaimana dinyatakan pada poin b diatas, biasanya dapat dipenuhi karena adanya transaksi pertukaran atau pembelian yang didukung dengan bukti yang menyatakan/ mengidentifikasikan biaya perolehannya. Dalam hal tertentu, suatu investasi mungkin diperoleh bukan berdasarkan biaya perolehannya, atau berdasarkan nilai wajar pada tanggal perolehan. Dalam kasus yang demikian, penggunaan nilai estimasi yang layak dapat digunakan.

2. Pengukuran Investasi Jangka PanjangTelah dijelaskan bahwa investasi jangka panjang terbagi atas investasi non-permanen

dan juga investasi permanen. Investasi non-permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. Investasi jenis ini diharapkan akan berakhir dalam jangka waktu tertentu, seperti pemberian pinjaman kepada perusahaan negara/daerah, investasi dalam bentuk dana bergulir, penyertaan modal dalam proyek pembangunan, dan investasi non-permanen lainnya.a. Pinjaman Kepada Perusahaan Negara

Pinjaman kepada perusahaan negara merupakan investasi yang timbul dari pemberian pinjaman kepada perusahaan negara yang dimaksudkan untuk ditagih kembali pada tanggal jatuh tempo. Nilai pinjaman pada perusahaan negara dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Dalam hal pemerintah tidak dapat menetapkan nilai bersih yang dapat direalisasikan, maka digunakan nilai nominal. Pinjaman kepada perusahaan negara dikelola oleh Kementerian Keuangan atau unit kerja lain yang ditunjuk untuk itu. Dokumen pendukung sebagai dasar pencatatan adalah perjanjian pinjaman, bukti pengeluaran kas dari kas negara, atau dokumen lainnya yang sah.

Page 11: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

b. Pinjaman Kepada Perusahaan DaerahPinjaman kepada perusahaan daerah merupakan investasi yang timbul dari pemberian

pinjaman kepada perusahaan daerah yang dimaksudkan untuk ditagih kembali pada tanggal jatuh tempo. Nilai pinjaman pada perusahaan daerah dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Dalam hal pemerintah tidak dapat menetapkan nilai bersih yang dapat direalisasikan, maka digunakan nilai nominal. Pinjaman kepada perusahaan daerah dikelola oleh Kementerian Keuangan atau unit kerja lain yang ditunjuk untuk itu. Dokumen pendukung sebagai dasar pencatatan adalah perjanjian pinjaman, bukti pengeluaran kas dari kas negara, atau dokumen lainnya yang sah.

c. Pinjaman Kepada Pemerintah DaerahPinjaman kepada pemerintah daerah merupakan investasi yang timbul dari pemberian

pinjaman kepada pemerintah daerah yang dimaksudkan untuk ditagih kembali pada tanggal jatuh tempo. Nilai pinjaman pada pemerintah daerah dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Dalam hal pemerintah tidak dapat menetapkan nilai bersih yang dapat direalisasikan, maka digunakan nilai nominal. Pinjaman kepada pemerintah daerah dikelola oleh Kementerian Keuangan atau unit kerja lain yang ditunjuk untuk itu. Dokumen pendukung sebagai dasar pencatatan adalah perjanjian pinjaman, bukti pengeluaran kas dari kas negara, atau dokumen lainnya yang sah.

d. Dana BergulirDana bergulir adalah dana yang dipinjamkan kepada sekelompok masyarakat,

perusahaan negara/daerah, untuk ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu, dan kemudian disalurkan kembali. Nilai investasi dalam bentuk dana bergulir dinilai sejumlah nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value), yaitu sebesar nilai kas yang dipegang unit pengelola ditambah jumlah yang diharapkan dapat tertagih. Data dana bergulir dapat diperoleh pada unit yang diserahi tugas untuk menyalurkannya.

e. Investasi dalam Penyertaan Modal dalam Proyek PembangunanPenyertaan modal dalam proyek pembangunan adalah akumulasi dana yang

dikeluarkan untuk proyek yang dilaksanakan dengan maksud untuk mengalihkan sepenuhnya atau sebagian kepemilikan proyek tersebut kepada pihak ketiga setelah proyek mencapai tingkat penyelesaian tertentu. Penyertaan modal dalam proyek pembangunan dibukukan berdasarkan harga perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut.Harga perolehan investasi dalam valuta asing harus dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs tengah Bank Sentral) yang berlaku pada tanggal transaksi.

Investasi permanen merupakan investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan yang mempunyai masa investasi lebih dari 12 (duabelas bulan). Investasi permanen antara lain :a. Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/daerah, lembaga keuangan Negara,

BHMN, badan-badan internasional seperti IMF, ADB, serta badan hukum lainnya.Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah dapat membentuk

perusahaan yang pengelolaan asetnya dilakukan secara terpisah. Pada pembentukan perusahaan, pemerintah menyetorkan modal tertentu dan hal tersebut dinyatakan dalam akte pendirian perusahaan. Penyertaan modal pemerintah menggambarkan jumlah yang dibayar oleh pemerintah untuk penyertaan modal dalam perusahaan negara/daerah, baik di dalam dan di luar negeri. Suatu perusahaan dapat disebut sebagai perusahaan

Page 12: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

negara/daerah jika pemerintah memiliki mayoritas atau lebih dari 51% saham perusahaan dimaksud. Akan tetapi walaupun dalam kepemilikan pemerintah hanya sebagian kecil saja tapi punya hak yang memberi kendali secara mayoritas, maka kepemilikan pemerintah dapat dikategorikan dalam investasi jenis ini. Termasuk dalam penyertaan modal pemerintah adalah penyertaan modal pada badan-badan internasional seperti IMF, ADB dan World Bank, serta penyertaan modal pada badan usaha lainnya yang bukan milik pemerintah. Penyertaan modal pemerintah dicatat sebesar harga perolehan jika kepemilikan pemerintah kurang dari 20% dan tidak memiliki kendali yang signifikan. Apabila kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki kendali yang signifikan atau kepemilikan lebih dari 20%, maka penyertaan modal pemerintah dicatat secara proporsional dari nilai ekuitas yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan/lembaga yang dimaksud.

b. Investasi permanen lainnya, yaitu jenis investasi pemanen yang tidak tercakup di atas.Investasi Permanen yang tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori Penyertaan Modal

Pemerintah, diklasifikasikan sebagai Investasi Permanen Lainnya. Investasi ini dicatat sebesar harga perolehan ditambah biaya lainnya yang dikeluarkan untuk Investasi Permanen Lainnya.

Secara umum, investasi yang diperoleh pemerintah diukur berdasarkan nilai perolehannya. Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar, dalam hal demikian, nilai pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif, dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya.

Pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh investasi jangka panjang dicatat sebagai pengeluaran pembiayaan. Untuk investasi jangka panjang yang sifatnya permanen, digunakan biaya perolehan sebagai dasar pencatatanya. Biaya perolehan meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut. Untuk investasi jangka panjang yang sifatnya nonpermanen, ada beberapa nilai yang digunakan, yaitu:a. Pembelian obligasi jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki

berkelanjutan dicatat sebesar nilai perolehannya.b. Investasi dalam bentuk dana talangan untuk penyehatan perbankan yang akan segera

dicairkan dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan.c. Investasi nonpermanen dalam bentuk permanen modal di proyek-proyek pembangunan

pemerintah (seperti Proyek PIR) dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.

Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset pemerintah, maka nilai investasi yang diperoleh pemerintah adalah sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.

3. Pendapatan Investasi Jangka PanjangBerdasarkan PSAP 06, hasil investasi bunga deposito, atau bunga obligasi yang diperoleh

dari penyertaan modal pemerintah atau bentuk investasi jangka panjang lainnya, dicatat sebagai pendapatan hasil investasi (lain-lain pendapatan yang sah). Namun untuk investasi yang berupa kepemilikan (pembelian saham), hasil investasi berupa deviden dicatat sebagai:a. Pendapatan hasil investasi (lain-lain pendapatan yang sah) apabila penilaian menggunakan

metode biaya.

Page 13: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

b. Pengurangan nilai investasi apabila investasi dicatat menggunakan metode ekuitas, namun laba dari perusahaan yang diinvestasikan akan dicatat sebagai penambah nilai investasi sebesar persentase kepemilikan saham.

c. Dividen dalam bentuk saham yang diterima tidak akan menambah nilai investasi pemerintah.

Apabila kita mengacu pada IPSAS, maka pendapatan yang berupa hasil investasi jangka panjang ini merupakan pendapatan yang berasal dari transaksi pertukaran yang mengacu pada IPSAS 9. Pada IPSAS 9 itu sendiri telah dijelaskan bahwa salah satu ruang lingkup dari pendapatan yang berasal dari transaksi pertukaran adalah “penggunaan oleh pihak lain atas aset suatu entitas menghasilkan bunga, royalti, dan dividen”. Hasil investasi jangka panjang disini lebih mengarah kepada dividen yang akan diterima pemerintah terkait dengan proporsi kepemilikan pemerintah dari kelas modal tertentu.

Untuk pengakuan pendapatannya sendiri, dividen atau setara dividen akan diakui pada saat pemegang saham atau hak entitas untuk menerima pembayaran ditetapkan.Pendapatan yang timbul dari penggunaan oleh pihak lain atas suatu aset yang dimiliki entitas menghasilkan dividen atau setara dividen harus diakui dengan menggunakan perlakuan akuntansi yang telah disebutkan diatas, jika:a. Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi atau potensi layanan yang terkait dengan

transaksi tersebut akan mengalir ke entitas, danb. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.

F. METODE PENILAIAN INVESTASI JANGKA PANJANGPenilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga metode:

1. Metode Biaya yaitu suatu metode penilaian yang mencatat nilai investasi berdasarkan harga

perolehan. Dengan metode ini investasi dicatat sebesar biaya perolehan.Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya nilai investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.

2. Metode Ekuitas yaitu suatu metode penilaian yang mengakui penurunan atau kenaikan nilai investasi

sehubungan dengan adanya rugi/laba badan usaha yang menerima investasi,proporsional terhadap besarnya saham atau pengendalian yang dimiliki pemerintah. Dengan metode ini pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah sedangkan deviden yang dibayarkan dalam bentuk saham tidak mempengaruhi nilai investasi pemerintah karena pengakuan kenaikan nilai investasinya sudah dilakukan pada saat laba dilaporkan. Penyesuain terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah misalnya adanya perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi tetap.

3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan Metode ini digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam

jangka waktu dekat. Penggunaan metode tersebut didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

a. Kemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya.

Page 14: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

b. Kepemilikan 20% sampai 50% atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh segnifikan menggunakan metode ekuitas.

c. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitasd. Kepemilikan bersifat non permanen menggunakan metode nilai bersih yang direalisasikan.e. Metode biaya dan metode ekuitas digunakan untuk pengukuran nilai investasi atas investasi

permanen.

Dalam kondisi tertentu, kriteria besarnya prosentase kepemilikan saham bukan merupakan faktor yang menentukan dalam pemilihan metode penilaian investasi, tetapi yang lebih menentukan adalah tingkat pengaruh (the degree of influence) atau pengendalian terhadap perusahaan investee.

Ciri-ciri adanya pengaruh atau pengendalian pada perusahaan investee:a. Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris;b. Kemampuan menunjuk/menggantikan direksi;c. Kemampuan menetapkan/mengganti dewan direksi perusahaan investee;d. Kemampuan mengendalikan mayoritas suara dalam rapat/pertemuan dewan direksi.

G. PELEPASAN INVESTASIPeraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 menyebutkan mengenai kebijakan Pelepasan

dan Pemindahan Investasi sebagai berikut;41. Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan, pelepasan hak karena peraturan pemerintah, dan lain sebagainya.42. Perbedaan antara hasil pelepasan investasi dengan nilai tercatatnya harus dibebankan atau dikreditkan kepada keuntungan/rugi pelepasan investasi. Keuntungan/rugi pelepasan investasi disajikan dalam laporan operasional.

Kepemilikan<20%

Memiliki Pengaruh Signifikan

Metode Ekuitas

Y MetodeBiaya

N Y

N

Page 15: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

Terlihat bahwa di dalam dua paragraf yang berjudul Pelepasan dan Pemindahan Investasi hanya disebutkan mengenai pelepasan Investasi. Sedangkan mengenai pemindahan Investasi tidak disebutkan sama sekali sehingga harus melihat peraturan di bawahnya.

1. Definisi DivestasiMenurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 183/Pmk.05/2008 tentang Persyaratan

Dan Tata Cara Divestasi terhadap Investasi Pemerintah dijelaskan bahwa divestasi adalah penjualan Surat berharga dan/ atau kepemilikan pemerintah baik sebagian atau keseluruhan kepada pihak lain.

Divestasi yang dilakukan oleh Badan Investasi Pemerintah mencakup:a. Penjualan Surat Berharga; dan/ataub. Penjualan kepemilikan Investasi Langsung.

Penjualan Surat Berharga mencakup penjualan saham dan/atau penjualan Surat utang. Penjualan kepemilikan Investasi Langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b meliputi penjualan kepemilikan atas Penyertaan Modal dan Pemberian Pinjaman. Penyertaan Modal dan Pemberian Pinjaman dilakukan dengan pola Public Private Partnership dan pola Non-Public Private Partnership.

Kepemilikan atas Pemberian Pinjaman di atas berupa kepemilikan atas piutang atau hak tagih.

2. Persyaratan DivestasiPenjualan saham dapat dilakukan dalam hal:

a. harga saham naik secara signifikan dan/atau menguntungkan untuk dilakukan divestasi;b. terdapat investasi lain yang diproyeksikan lebih menguntungkan; atauc. terjadi penurunan harga secara signifikan.

Penjualan saham sebagaimana dimaksud dalam huruf a dilaksanakan setelah dilakukan analisis penilaian saham. Penjualan saham sebagaimana dimaksud dalam huruf b dilaksanakan setelah dilakukan analisis portofolio.

Penjualan saham sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b wajib mempertimbangkan nilai divestasi dan nilai tambah yang diperoleh dari investasi tersebut lebih besar atau sama dengan nilai riil harga perolehan investasi saham pada saat dilakukannya divestasi.

Penjualan Surat utang dapat dilakukan dalam hal:a. imbal hasil (yield) diperkirakan turun;b. terdapat investasi lain yang diproyeksikan lebih menguntungkan; dan/ atauc. terdapat kemungkinan gagal bayar.

Penjualan surat utang dilakukan analisis penilaian surat utang, analisis portofolio, dan/atau analisis risiko.

Penjualan kepemilikan atas Penyertaan Modal dapat dilaksanakan setelah dilakukan analisis kelayakan, dalam hal:a. pelaksanaan investasi tersebut tidak sesuai dengan Perjanjian Investasi;b. kegiatan perusahaan tidak menguntungkan;c. tidak sesuai dengan strategi investasi Badan Investasi Pemerintah; dan/ataud. terdapat kondisi tertentu setelah mendapat rekomendasi dari Komite Investasi Pemerintah.3. Pelepasan dan Pemindahan Investasi menurut PMK No. 190/PMK.05/2011

Page 16: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

Peraturan Menteri Keungan Nomor. 190/PMK.05/2011 yang terakhir diubah dengan PMK Nomor. 216/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah menjelaskan lebih lanjut mengenai pelepasan Investasi dan pemindahan pos Investasi.

Pasal 16 menyebutkan:“Pelepasan Investasi antara lain dapat dilakukan melalui:1. penjualan;2. pelepasan hak karena peraturan perundangan undangan; atau3. pelepasan lainnya.”

Penerimaan dari pelepasan Investasi melalui penjualan diakui sebagai penerimaan pembiayaan dan mengurangi Investasi. Pelepasan Investasi melalui pelepasan hak karena peraturan perundang-undangan terjadi karena Investasi diserahkan kepada pihak tertentu sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. Pelepasan Investasi melalui pelepasan hak karena peraturan perundang-undangan mengurangi Investasi. Pelepasan Investasi melalui pelepasan lainnya terjadi karena adanya pengembalian Investasi kepada pemerintah. Pelepasan ini juga diakui sebagai penerimaan pembiayaan dan mengurangi Investasi.

Pasal 20 menyebutkan:“Berdasarkan alasan tertentu dilakukan pemindahan pos Investasi. Alasan tertentu sebagaimana terdiri dari:a. kebijakan pemerintah;b. pertukaran; atauc. alasan lainnya.

Pemindahan pos Investasi dilakukan dengan reklasifikasi Investasi Permanen menjadi Investasi Jangka Pendek, Aset Tetap, Aset Lain-Lain, dan sebaliknya. “

Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan, dan pelepasan hak karena peraturan perundang-undangan dan lain sebagainya. Penjualan surat berharga dan/atau kepemilikan pemerintah dapat dilakukan sebagian atau keseluruhan kepada pihak lain. Atas penjualan investasi tersebut maka akan mengurangi jumlah investasi pemerintah. Atas penerimaan penjualan tersebut diakui sebagai penerimaan pembiayaan.

Pelepasan hak pemerintah atas suatu investasi karena berlakunya peraturan perundang-undangan misalnya dalam perencanaannya dinyatakan bahwa suatu investasi pemerintah akan diserahkan kepada kelompok masayrakat tertentu atau badan usaha tertentu. Pelepasan hak ini tidak menyebabkan adanya aliran kas masuk ke kas negara, sehingga tidak diakui sebagai penerimaan pembiayaan.

Pelepasan investasi pemerintah karena alasan lainnya misalkan adanya pembayaran kembali dana bergulir kepada kas negara. Atas penerimaan ini akan diakui adanya penerimaan pembiayaan dan mengurangi nilai investasi pemerintah.

Penerimaan dari pelepasan investasi jangka panjang yang mengakibatkan aliran kas masuk ke kas negara diklasifikasikan dalam penerimaan pembiayaan. Apabila tidak terdapat aliran kas masuk ke kas negara maka hanya dicatat sebagai pengurang nilai investasi pemerintah. Pelepasan sebagian dari investasi tertentu yang dimiliki pemerintah dinilai dengan menggunakan nilai rata-rata. Nilai rata-rata diperoleh dengan cara membagi total nilai investasi terhadap total jumlah saham yang dimiliki oleh pemerintah.

Page 17: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

Berdasarkan alasan tertentu maka dapat terjadi pemindahan pos investasi. Alasan tersebut antara lain: pertama, adanya perubahan kebijakan pemerintah; kedua, adanya pertukaran; dan ketiga, alasan lainnya. Perubahan kebijakan pemerintah dapat dicontohkan misalnya pada niat awalnya pemerintah melakukan investasi dengan tujuan untuk dimiliki selamanya atau dimiliki sampai dengan jatuh tempo. Pada periode berikutnya karena alasan kebutuhan dana atau alasan lain pemerintah ingin menjual investasi tersebut dalam waktu dekat sehingga perlu dilakukan reklasifikasi dari investasi jangka panjang menjadi investasi jangka pendek.

Alasan pemindahan pos yang lain adalah adanya pertukaran dari investasi pemerintah menjadi aset tetap atau aset lainnya. Dengan adanyaa pertukaran tersebut maka dilakukan reklasifikasi pos investasi pemerintah dengan mengurangi nilai investasi pemerintah. Pemindahan pos investasi pemerintah karena alasan lainnya adalah adanya alasan lain selain kedua alasan di atas yang pada dasarnya tidak terdapat aliran kas masuk ke kas negara, sehingga hanya dilakukan reklasifikasi investasi pemerintah.

Pemindahan pos investasi dapat berupa reklasifikasi investasi jangka panjang pemerintah menjadi investasi jangka pendek pemerintah, aset tetap, aset lain-lain dan sebaliknya. Sedangkan pengakuan, pengukuran dan penyajian diatur sebagai berikut:

a. PengakuanPelepasan Investasi diakui pada saat terjadi pemutusan ikatan investasi antara investor

dengan investee karena suatu perjanjian atau diterima sejumlah kas pada Rekening Kas Umum Negara.b. Pengukuran

Pelepasan investasi dicatat sebesar nilai kas diterima atau koreksi nilai tertentu dalam transaksi pelepasan investasi.c. Penyajian

Pelepasan investasi disajikan sebagai penurunan nilai investasi pemerintah pada Neraca dengan besaran sesuai dokumen anggaran yang disahkan.

Page 18: Kelompok 2 8b Akuntansi Reguler Akuntansi Investasi Compile

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah2. PSAP 06 Tentang Akuntansi Investasi3. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Investasi Pemerintah4. Peraturan Pemerintah Nomor 49 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Investasi Pemerintah5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190 Tahun 2011 Tentang Sistem Akuntansi Investasi

Pemerintah Pusat6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Sistem Akuntansi Pusat Investasi

Pemerintah7. PSAK Nomor 13 Tahun 1994http://remirda.blogspot.com/2011/11/makalah-akuntansi-pemerintahan.htmlhttp://www.slideshare.net/deadyrizky/slide-investasi