akuntansi investasi

25
Akuntansi Investasi Dasar Hukum Akuntansi investasi pcmerintah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 24 Tahun 2005 dalam standar akuntansi pemerintahan pernyataan N0. 06 (PSAP 06) tentang Akuntansi Investasi. Pengertian Investasi Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosiaI—yaitu manfaat yang tidak dapat diukur langsung dengan satuan uang namun berpengaruh pada peningkatan pelayanan pemerintah pada masyartakat Iuas maupun golongan masyarakat tertcntu—sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah melakukan investasi dengan beberapa alasan antara Iain memanfaatkan surplus anggaran untuk memperolceh pendapatan dalam jangka panjang, dan memanfaatkan dana yang belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas. Ada beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat atau dokumen Iain yang serupa. Investasi dapat berupa pembclian surat hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang, serta instruman ekuitas. Klasifikasi lnvestasi Investasi pemerintah dibagi atas dua jenis yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka

Upload: siska

Post on 11-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

akuntansi investasi

TRANSCRIPT

Akuntansi InvestasiDasar HukumAkuntansi investasi pcmerintah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 24 Tahun 2005 dalam standar akuntansi pemerintahan pernyataan N0. 06 (PSAP 06) tentang Akuntansi Investasi.Pengertian InvestasiInvestasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosiaIyaitu manfaat yang tidak dapat diukur langsung dengan satuan uang namun berpengaruh pada peningkatan pelayanan pemerintah pada masyartakat Iuas maupun golongan masyarakat tertcntusehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.Pemerintah melakukan investasi dengan beberapa alasan antara Iain memanfaatkan surplus anggaran untuk memperolceh pendapatan dalam jangka panjang, dan memanfaatkan dana yang belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas. Ada beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat atau dokumen Iain yang serupa. Investasi dapat berupa pembclian surat hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang, serta instruman ekuitas. Klasifikasi lnvestasiInvestasi pemerintah dibagi atas dua jenis yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset Iancar sedangkan investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar.lnvestasi jangka PendekInvestasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan menjadi kas dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau kurang. Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:

a. Dapat segera diperjual belikan/dicairkanb. lnvestasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas c. Berisiko rendah.Pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga tidak termasuk dalam investasi jangka pendek. jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara Iain adalah:a. Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha;b. Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu Iembaga baik dalam negeri maupun Iuar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah; atauc. Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas jangka pendek.Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara Iain terdiri atas:a. Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan atau yang dapat diperpanjang secara otomatis (revolving deposits);b. Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

lnvestasi langka PanjangInvestasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki Iebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu permanen dan nonpermanen. Investasi Permancn adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan; sedangkan Investasi Nonpermanen adalah Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan.Pengertian berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus menerus tanpa ada niat untuk memperjual belikan atau menarik kembali, Sedangkan pengertian tidak berkelanjutan adalah kepemilikan Investasi yang berjangka waktu Iebih dari I2 (dua belasl bulan, dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk memperjual belikan atau menarik kembali.Investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang tidak dimaksudkan untuk diperjual belikan, tetapi untuk mendapatkan dividen dan/ atau pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan. Investasi permanen ini dapat berupa:a. Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/ daerah, badan internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara; Misalnya Investasi pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT INTI, PT PAL, PT Garuda Indonesia, PT Angkasa Puta, PT BAT, PT Dirgantara Indonesia, dan lainnya.b. Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Misalnya Investasi dalam hutan wisata, terminal, dermaga dan lainnyaInvestasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara Iain dapat berupa:a. Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;b. Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga;c. Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat sepenibantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;d. Investasi nonpermanen Iainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyenaan modal yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian. Penyenaan modal pemerintah dapat berupa surat berharga (saham) pada Suatu perseroan terbatas dan non surat berharga yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan.e. Investasi permanen Iainnya yang tidak bisa dimasukkan ke penyertaan modal, surat obligasi jangka panjang yang dibeli oleh pemerintah, dan penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga, misalnya investasi dalam propeni yang tidak tercakup dalam pernyataan ini.Pengakuan lnvestasiSuatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi salah satu kriteria:a. Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa pontensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah;b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara rnemadai (reliable).Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas pemerintah dan tldak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran, sedangkan pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.Dalam menentukan apakah suatu pengeluaran kas atau aset memenuhi criteria pengakuan investasi yang pertama, entitas perlu mengkaji tlngkat kepastian mengalirnya manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang berdasarkan buktibul< (Rp 25.000 + Rp 1.000.-) sama dengan Rp 26.000.000.000,- Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:Pendapatan hibah berupa saham tidak dianggarkan dan bukan pcncrimaan tunai. Untuk ini tidak dicatat dalam buku jurnal, namun dilaporkan dalam CaLKsebagai pendapatan.Untuk mencatat kekayaan yang dikuasal/dimillki oleh pemerlntah daerah dilakukan dengan membuat jumal korolarl sebagai berlkut:Dr lnvestasi Permanen Lainnya Rp26.000.000.000.-Cr Diinvestaslkan dalam Investasi jk Pj Rp 26.000.000.000.-Pengakuan Hasil InvestasiHasil investasi yang diperoleh dari lnvestasi jangka pendek, antara lain berupa bunga deposito, bunga obllgasi dan deviden tunai (cash dividend) dicatat sebagal pendapatan. Hasil lnvestasi berupa dividen tunai yang dlperoleh dari penyertaan modal pemerintah yang pencatatannya menggunakan metode biaya, dicatat sebagal pendapatan hasll lnvestasl.Contoh: Pemda A menerima uang dari bagian Iaba perusahaan daerah senllai Rp 120.000.000.- dan dari PT CBM sebagai dividen sebesar Rp 200.000.000.- (Ni|ai investasi sebesar 18% ), maka ayat jumalnya adalah sebagai berikut:Dr Kas Rp 320.000.000.-Cr Pendapatan Lainnya-dari investasl Rp 320.000.000.-Investasi yang menggunakan metode ekuitas, bagian laba yang diperoleh oleh pemerintah akan dicatat mengurangl nllai investasi pemerlntah dan tidak dlcacat sebagal pendapatan hasil investasi. Kecuall untuk dividen dalam bentuk saham yang diterlma akan menambah nilai investasi pemerlntah dan ekultas dana yang diinvestaslkan dengan jumlah yang samaContoh: Pemda A menerima uang dari PT GGG sebesar Rp 500.000.000.- (nilai investasi sebesar 51%) dan menerima dividen dalam bentuk saham dari PT CBM, dengan nilai nominal sebesar Rp 1 .500.000.000.- (nilai investasi sebesar 55%). Maka ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:Dr Kas Rp 500.000.000.-Cr lnvestasi Permanen Lainnya Rp 500.000.000.-Dr Investasi Permanen Lainnya Rp 1.500.000.000.-Cr Diinvestasikan dalam Investasi jk Pj Rp 1.500.000.000,-

Pcngukuran lnvestasiUntuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar, dalam hal investasi yang demikian nilai pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar Iainnya. Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan obligasi jangka pendek, dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual bali, jasa bank dan biaya Iainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut. Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tampa biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang diserahkan atau nilai wajar aset Iain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut.Contoh Pemda A membeli saham PT GGG senilai Rp 1.250.000.000.- Sebelum melakukan pembelian, dikeluarkan sejumlah uang untuk rapat dan pengesahan pembelian saham tersebut sebanyak Rp 25.000.000.- Biaya pengurusan perolehan saham berupa komisi 12.500.000.- dan jasa Iainnya sebesar 3%. Saham tersebut dikatagorikan sebagai saham yang Iikuid, artinya dapat aktif untuk diperjualbelikan di pasar, sehingga uang tunai dapat diperoleh dengan segera; maka nilai perolehan saham tersebut adalah sebagai berikut:Nilai beli saham Rp 1.250.000.000.-Komisi 12.500.000.-Biaya jasa lainnya 3% x Rp 1.250.000.000.- 37.500.000.-jumlah nilai perolehan Rp 1.300.000.000.-

Nilai sebesar Rp 25.000.000.-tidakdiperhitungkan dalam nilai perolehan, karcna biaya tersebut tldak mempunyai hubungan Iangsung dengan perolehan saham tersebut. Artinya jika tidak dilakukan rapat dan pengesahan, maka pembelian saham dapat dilakukan juga.Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bcntuk deposlto jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut. Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya penyertaan modal pemerintah, dlcatat sebesar biaya perolehannya melipuii harga transaksi lnvestasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut.Contoh: Pemda A membell depositi Bank BCG dengan sebesar Rp 18 milyar, dengan nilai nominal Rp 20 milyar. Daposito tersebut untuk jangka waktu 6 bulan. Pemda A juga mcmbcrikan pinjaman kepada pemerintah pusat dalam bentuk surat utang Negara (SUN) senilai 250 milyar, dengan biaya pengurusan sebesar 0.05%. Maka nilai investasi adealah sebagai berikut:Nilai Investasi jangka pendek dalam bentuk deposito sebesar Rp 20.000.000.000; bukan nilai Rp 18 milyar. Sedangkan nilai investasl jangka panjang dalam bentuk pembelian SUN adalah:Nilai SUN Rp 250.000.000.000.-Biaya pengurusan 0,05% 1.250.000.000.-Nilai perolehan SUN Rp 251.250.000.000.-Invcstasi nonpermanen misalnya dalam bentuk pembelian obligasi jangka panjang dan investasl yang dimaksudkan tidak untuk dimillki berkelanjutan, dinilai sebesar nilai perolehannya. Sedangkan investasl dalam bentuk dana Ialangan untuk penyehatan perbankan yang akan segera dicairkan dlnilai sebesar nilai bersih yang dapat dlrealisasikan. Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal di proyek-proyek pembangunan pemerintah lsepertl Proyek PIR) dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang dlkeluarkan untuk per:-zncanaan dan biaya Iain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesalan proyek sampai proyck tersebut diserahkan ke pihak ketigaContoh 1: Pemda A membeli deposito PT Bank BNI Tbk senilai 200 mllyar rupiah, dengan biaya komisi Rp 500.000.000.- dan biaya lainnya sebcsar Rp 250.000.000.-, maka nilai Investasi deposito tersebut adalah sebagai berikut:Nilai obligasi Rp 200.000.000.000.-Komlsi 500.000.000.-Biaya Iainnya 250.000000,-Nilai perolehan Investasl Rp 200.750.000.000.-

Contoh 2: Pemda A turut serta dalam pembangunan proyek dermaga kapal Iaut dengan biaya pembebasan Iahan tanah sebesar Rp 20 milyar dan biaya pengurugan/ perataan tanah senilai Rp 5 milyar, bahan bangunan Rp 150 milyar; tenaga kerja Rp 50 milyar dan biaya-biaya Iain senilai Rp 20 milyar; biaya konsultan perencanaan Rp 3 milyar, biaya konsultan manajernen dan pengawasan sebesar Rp 10 milyar. Bangunan tersebut akan diserahkan kepada PT Pelabuhan Laut sebagai investasi jangka panjang; maka nilai investasi adalah sebagai berikut:Bahan bangunan Rp 150.000.000.000.-Tenaga kerja 50.000.000.000.-Biaya lain pembangunan 20.000.000.000.-Biaya konsultan perencanaan 3.000.000.000.-Biaya konsultan manajemen dan Pengawasan 10.000.000.000.-Nilai investasi pembangunan Rp 233.000.000.000.-

Nilai tanah dan pengurugan/perataannya sebesar Rp 25 milyar (Rp 20 milyar + Rp 5 miiyar) diakui dan dicatat dalam akun Tanah", tidak dimasukkan dalarn nilai investasi pcmbangunan dermaga kapal Iaut. Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset pemerintah, maka nilai investasi yang diperoleh pemerintah adalah sebesar biaya peroiehan, atau niiai wajar investasi tcrsebut jika harga perolehannya tidak ada. Harga perolehan investasi dalam vaiuta asing harus dinyatakan daiam rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs tengah bank sentral) yang berlaku pada tanggai transaksi.Contoh 1: Pemda A melakukan penanaman modal di PT BCG, dengan biaya pengurusan scbesar Rp 1.000.000.000.- Sebagai pembayarannya PT BCG memperoieh tanah seluas 10.000 mz. Harga tanah berdasarkan pasar sebcsar Rp 1.500.000. per mz sedangkan berdasarkan nilai jual objek pajak bumi dan bangunan sebesar Rp 700.000.- per mz. Nilai perolehan investasi tersebut adalah sebagai berikut:Harga wajar 10.000 x Rp 1.500.000.- Rp 15.000.000.000.-Biaya instalasi dan training 1.000.000.000.-Nilai peroichan/wajar Rp16.000.000.000.-

Contoh 2: Pemda A membeli saham suatu perusahaan terbuka di Singapura sebanyak 1.000.000 lembar, dengan harga Sin $100 per Iembar. Biaya pengurusan senilai Rp 1.200.000.000. Kurs transaksi Bl pada hari itu adalah beli Rp 6.750.- per dolar dan jual Rp 6.800.- per dolar; maka nilai investasi adalah scbagai berikut:Harga saham 1.000.000 x 100 x Rp 6.800.- Rp 680.000.000.000.-Biaya pengurusan 1.200.000.000.-Total nilai perolehan investasi Rp 681 .200.000.000.-

Mctodc Penilaian lnvestasiPenilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga metode, yaitu:a. Metode biaya, yaitu suatu metode akuntansi yang mcncatat nilai investasi berdasar-kan harga perolehan, dan penghasilan atas investasi tersebut diakui scbesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait. Contoh: Pada 20 Februari 2007 Pemda A membeli 15% dari saham PT BCG dengan harga bell sebesar Rp 50.000.000.000.-, komisi pembelian Rp 10.000.000.-, dan biaya jasa lainnya adalah Rp 15.000.000.- Pada 25 April 2008 memperoleh uang sebagai divlden 2007 sebesar Rp 2.500.000.000.- Maka nilai dan pencatatannya adalah sebagai berikut:Per 20 Februari 2007Harga bell saham Rp 50.000.000.000.-Komisi pembelian 10.000.000.-Blaya jasa perolehan lainnya 15.000.000.-Total nilai investasi Rp 50.025.000.000.-

Ayat jurnalnya adalah:Dr Pengeluaran Pembiayaan Penyertaan Modal Rp 50.025.000.000.-Cr Kas Rp 50.025.000.000.-

Untuk mencatai investasi dilakukan dengan jurnal k0l0rary sebagai berikut:Drlnvestasi Permanen Lainnya Rp 50.025.000.000.-Cr Diinvestasikan dalam Investasl jangka panjang Rp 50.025.000.000.-

Pcr 25 April 2008Sedangkan uang yang diterima 25 April 2008 sebagai dividen dlperlakukan sebagai pendapatan, dan tidak mengurangi nilai investasi karena kepemilikan hanya 15%, sehlngga pencatatan nilai invc-zstasi menggunakan metode biaya. Oleh karena itu ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:Dr Kas Rp 2.500.000.000.-Cr Pendapatan Lainnya dari investasi Rp 2.500.000.000.-

b. Metode ckuitas, yaitu suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi awal berdasarkan harga perolehan. Nilai investasi tersebut kemudian disesuaikan dengan perubahan bagian investor atas kekayaan bersih/ekuitas dari badan usaha pa-znerima investasi (investee) yang terjadi sesudah perolehan awal investasi. Dengan menggunakan metode ekuitas pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian Iaba atau rugi pemerimah setelah tanggal perolehan. Bagian Iaba kecuali dividen dalam bentuk saham yang diterima pemerimah akan mengurangi nilai investasi pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan. Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing Sena revaluasi aset tetapContoh: Pada 20 Pebruari 2007 Pemda A membeli 25% dari saham PT BCG dengan harga beli sebesar Rp 50.000.000.000.- komisi pembelian Rp 10.000.000. dan biaya jasa Iainnya adalah Rp 15.000.000. Pada 25 April 2008 memperoleh uang sebagai dividen 2007 sebesar Rp 2.500.000.000. Maka nilai dan pencatatannya adalah sebagai berikut:Pcr 20 Februari 2007Harga beli saham Rp 50.000.000.000.-Komisi pembelian 10.000.000.-Biaya jasa perolehan Iainnya 15.000.000.-Total nilai investasi Rp 50.025.000.000.-

Ayat jurnalnya adalahDr Pengeluaran Pembiayaan Penyertaan ModalRp 50.025.000.000.-Cr Kas Rp 50.025.000.000.-

Untuk mcncatat investasi dilakukan dengan jurnal kolorary sebagai berikut:Dr lnvestasi Permanen Lainnya Rp 50.025.000.000.-Cr Diinvestasikan dalam Investasi jangka panjang Rp 50.025.000.000.-

Per 25 April 2008Sedangkan uang yang diterima 25 April 2008 sebagai dividen diperlakukan sebagai pengurang investasi karena kepemilikan 25%, sehingga pencatatan nilai investasi menggunakan metode ekuitas. Oleh karena itu ayat jurnalnya adalah sebagai berikutDr Kas Rp2.500.000.000.-Cr Investasi Permanen Lainnya Rp 2.500.000.000.-

jika dividen senilai Rp 2.500.000.000. di atas berupa saham, maka ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:Dr Investasi Permanen Lainnya Rp 2.500.000.000.-Cr Diinvestasikan dalam Investasi langka panjang Rp 2.500.000.000.-

c. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan. Metode ini digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.Contoh Pemda A membangun sebuah pasar, dengan biaya pembebasan lahan tanah sebesar Rp 20 milyar dan biaya pengurugan/perataan tanah senilai Rp 5 milyar, bahan bangunan Rp 150 milyar; tenaga kerja Rp 50 milyar dan biaya- biaya Iain senilai Rp 20 milyar; biaya konsultan perencanaan Rp Rp 3 milyar, biaya konsultan manajemen dan pengawasan sebesar Rp 10 milyar. Bangunan tersabut akan diserahkan kepada PT Pasar Raya seharga Rp 250 milyar sebagai investasi jangka panjang; maka nilai investasi adalah scbagai berikut:Bahan bangunan Rp 150.000.000.000.-Tenaga kerja 50.000.000.000.-Biaya Iain pembangunan 20,000.000.000.-Biaya konsultan perencanaan 3.000.000.000.-Biaya konsultan manajemen dan pengawasan 10.000.000.000.-Nilai perolehan investasi pembangunan Rp 233.000.000.000.-

Sedangkan nilai kontrak (dapat direalisasikan) adalah sebesar Rp 250 milyar. Oleh karena itu nilai investasi adalah sebesar nilai kontrak yang mencerminkan nilai yang dapat direalisasikan (Rp 250 milyar), bukan nilai yang diperhitungkan sebagai harga pcrolehan (Rp 233 milyar).Pcnggunaan metode penilaian investasi yang diuraikan di atas didasarkan pada kriteria sebagai berikut:a. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya.b. Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas;c. Kepemilikan Iebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;d. Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang direalisaslkan.Dalam kondisi tertentu, kriteria besarnya prosentase kepemilikan saham bukan merupakan faktor yang menentukan dalam pemilihan metode penilaian investasi, tetapi yang Iebih menentukan adalah tingkat pengaruh (the degree of influence) atau pengendalian terhadap perusahaan investee. Cirl-ciri adanya pengaruh atau pengendalian pada perusahaan investee, antara Iain:a. Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris;b. Kemampuan untuk menunjuk atau menggantikan direksi;c. Kemampuan untuk menetapkan dan mengganti dewan direksi perusahaan investee;d. Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam rapat/pertemuan dewan direksi.Pelepasan dan Pemindahan lnvestasiPelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan, dan pelepasan hak karena peraturan pemerlntah dan Iain sebagainya. Penerimaan dari penjualan investasi jangka pendek diakui sebagai penerimaan kas pemerlntah dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan dalam Iaporan realisasi anggaran, sedangkan penerimaan dari pelepasan investasi jangka panjang diakui sebagai penerimaan pembiayaan. Pelepasan sebagian dari investasi tertentu yang dimiliki pemerintah dinilai dengan menggunakan nilai rata-rata yang diperoleh dengan cara membagi total nilai investasi terhadap total jumlah saham yang dimiliki oleh pemerintah.Pemlndahan pos lnvestasi dapat berupa reklasifikasi lnvestasi permanen menjadi investasi jangka pendek, Aset Tetap, Aset Lain-Iain dan seballknya. Contoh Pada 2007 Pemda A telah melakukan hal-hal sebagai berikut:1. Menyerahkan kepemilikan galangan kapal laut kepada PT Pelabuhan. Nilai penyerahan tersebut sebesar Rp 250 milyar, dan dibayar tunai. Sedangkan nllai investasi adalah Rp 233 milyar.2. Menerima pembayaran pinjaman pokok jangka panjang dari Pemda B. Rp 120 milyar3. Menjual saham PT BCG sebagai investasi jangka pendek. Nilai jual tunai sebesar Rp 12 milyar; dan nilai investasi sebesar Rp 10 milyar.Maka ayat jumalnya adalah sebagai berikut:Kasus 1)Dr Kas Rp 250.000.000.000.-Cr Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Rp 2S0.000,000.000.-

Dr Diinvestasikan dalam Investasi jangka Panjang Rp 233.000.000.000.-Cr Investasi Permanen Lainnya Rp 233.000.000.000.-Kasus 2)Dr Kas Rp 120.000.000.000.-Cr Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemda B Rp 120.000.000.000.-

Dr Diinvestasikan dalam Investasi jangka Panjang Rp 120.000.000.000.-Cr Pinjaman kepada Pemda Lainnya Rp 120.000.000.000.-

Kasus 3)Dr Kas Rp 12.000.000.000.-Cr Hasil Penjualan Investasi jangka Pendek Rp 12.000.000.000.-

Dr Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Rp 10.000.000.000.-Cr Investasi jangka Pendek Rp 10.000.000.000.-

Pcngungkapan Hal-hal Iain yang harus diungkapkan dalam lapcran keuangan pcmerintah berkaitan dengan investasi pcmerintah, antara Iain:a. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;b. jenisjenis investasi, investasi permanen dan nonpermanen;c. Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang;d. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut;e. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya;f. Perubahan pos investasi.