aku yakin kamu berhasil

Upload: farida-manullang

Post on 08-Jul-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Aku Yakin Kamu Berhasil

    1/2

    Aku Yakin Kamu Berhasil

    By : Farida Manullang

    “Kamu lagi mikirin apa?” tanya Daniel padaku yang sejak tadi termenung menatap kosong ke arah lapangan basket.

    Kau tau, penyakit apa yang paling sakit di dunia ini? Kanker? idak.! idak ada penyakit yang lebih sakit dan hidup yang lebih buruk saat kau tidak tahu apa "ita#"itamu. Dulu, ketika aku duduk di bangku sekolah dasar, ketika guru bertanya apa "ita#"ita ku, dengan mudahnya aku

    selalu menja$ab, aku ingin jadi dokter, lalu ketika duduk di bangku %M&, saat aku tahu lebih banyak tentang pekerjaan lain,"ita#"ita ku adalahseorang biara$ati. 'ku pikir tidak ada pekerjaan yang lebih mulia selain menjadi biara$ati. %aat itu aku terpesona dengan semua biara$ati yangmengajar di sekolahku. Mereka kelihatan tentram, tak ada kemarahan di $ajahnya, dan yang paling menguntungkan menjadi seorang biara$atiadalah, kalau kau mau, kau akan dibiayayai kongregasi bersekolah di (atikan atau di mana pun. 'ku semakin ingin menjadi seorang biara$atiketika aku menonton )ilm “Mother heresa )rom *al"uta”. Menjalani hidup tanpa memandang perbedaan, berjuang bagi kaum papa, danmengabdi bagi uhan, adalah kehidupan yang paling ingin aku jalani. 'ku sangat ingin menjadi biara$ati saat itu. Memasuki usia enam belastahun, "ita#"itaku berubah lagi. 'ku ingin menjadi pemain basket pro)essional. %ebenarnya aku menyukai olaharaga itu sejak %M&, tapi aku tidak

    berani mengikuti kelas olahraga basket, karena dari semua orang yang berada di dalamnya, aku sadar aku akan menjadi pemain terpendek. idak mungkin aku masuk dalam tim sekolah, jangan kan tim sekolah, seleksi tinggi badan pun aku akan kalah. Ketika %M', aku memberanikan dirimengikuti kelas olahraga basket. %etelah mengikuti seleksi, aku berhasil masuk ke dalam tim sekolah. %ejak saat itu, aku mulai per"aya diri danyakin aku akan berhasil menjadi seorang atlit basket. 'ku mengikuti latihan sebanyak dua kali seminggu, dan mengikuti pertandingan antar %M'di kotaku. 'ku bahagia sekali $aktu itu.

    Ketika aku lulus %M' dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi, aku yakin dan dengan mantap aku memilih )akutas teknik. 'kumengikuti segala jenis try out, simulasi, dan lain sebagainya. 'ku bekerja keras untuk itu. erang saja, aku masuk ke )akultas teknik di uni(ersitasnegeri di kotaku. 'ku sangat bangga begitupun dengan orangtuaku. Mereka sangat berharap padaku karena aku anak mereka satu#satunya yang

    berkuliah di uni(ersitas negeri. %atu semester kujalani di kampus dengan baik dan tentu saja, aku tetap bermain basket dan aku menjadi tim)akultas $aktu itu. api itu hanya berlangsung satu semester. 'ku pikir aku akan tetap menjadi pemain basket tim )akultas. 'ku baru sadar, bukanhanya aku saja yang bisa bermain basket bahkan ada yang jauh sekali lebih baik dari aku. %ejak saat itu, aku tidak lagi menjadi starter dalam

    pertandingan#pertandingan basket di kampusku, bahkan aku selalu berada di bangku "adangan dan kalaupun main, aku hanya menjadi na)asmereka. Maksudku, aku hanya menggantikan permain yang ingin minum dan menarik na)as sebentar, kurang dari dua menit aku pasti akankembali lagi ke bangku "adangan. 'ku sedih dengan keadaanku yang seperti itu dan kuputuskan untuk tidak lagi bermain basket. 'ku mulaimen"ari#"ari kesibukan lain. 'ku mengikuti kelas paduan suara, kegiatan kerohanian, bahkan aku men"ari pekerjaan paruh $aktu di internet. ak ada satupun yang dapat kulakukan karena berbenturan dengan jad$al kuliahku.

    %emakin hari aku semakin merasa tidak berguna. 'ku pernah dengar ibuku bilang pada asisten rumah tangga kami kalau dia sudahlelah bekerja tapi dia masih harus membiayai kuliahku. Mendengar itu, aku pikir aku terlalu merepotkannya, karena sampai umur dua puluh tigatahun aku masih meminta uang jajan padanya. 'ku memintanya memberikan aku uang mingguan. 'ku mendapat +p - . per minggunya.%etiap minggu, aku menyisihkan +p / . untuk ditabung. 'ku mengusahakan uang itu untuk semua keperluan kuliahku. idak peduli kalauaku harus memba$a bekal dari rumah. 'ku mulai bisa mengatur keuanganku sejak saat itu. Meskipun begitu, aku masih tetap menjadi orang

    paling bodoh di dunia yang tak pernah tahu "ita#"itanya. %elama tiga tahun kuliah, aku hanya menjalaninya seperti aku makan pagi,siang,malam.%etelah pulang kuliah, membereskan rumah, mengerjakan tugas,lalu tidur. Begitu setiap hari. Bukannya aku tidak menyukai kuliah di jurusan kusaat ini, hanya saja aku juga tidak melakukannya dengan baik. 'ku hanya dua kali mendapat ip di atas tiga, sisanya aku selalu mendapat ip dua

    koma, aku tidak pernah berhasil mendapatkan beasis$a, dan tentunya aku tidak akan lulus dalam $aktu empat tahun. 'ku tidak tahu akan sepertiapa aku setelah kuliah nanti. 'pa aku bekerja, apa pekerjaanku, yah..apa aku akan berhasil dalam kehidupanku. 'ku tidak tahu apa bakatku, di

    bidang apa aku menjadi sangat luar bisa. 'ku tidak menemukan diriku.

    %etiap kali aku melihat akun media sosial teman#temanku, aku sangat iri pada mereka. Mereka bekerja, melakukan apapun yangmereka suka, traveling , makan di restoran terkenal dan bertemu klien. 'ku sangat ingin seperti mereka. 0a paling tidak aku ingin sekali tahu, akuharus jadi apa. 'ku ingin tahu minat dan bakatku. 'ku tahu pertanyaan “apa minat dan bakat” ku seharusnya sudah terja$ab jauh sebelum akumasuk kuliah. 'ku selalu mempertanyakan itu setiap hari ketika aku bangun pagi dan ketika aku sedang sendirian, “'pa minatku,apa bakatku,apa hobbiku, hal apa yang akan membuatku berhasil?”.

    “'ku sedang memikirkan masa depanku, menurutmu apa aku akan berhasil nanti?” kataku pelan. Daniel menatapku. %epertinya dia bingung dengan pertanyaanku. 'ku tidak pernah menanyakan hal#hal sema"am ini sebelumnya. “Kamu pasti berhasil?” katanya sambilmenga"ungkan ibu jarinya.

    “Kamu yakin? %ampai hari ini aku masih tidak tahu "ita#"ita ku Dan, aku merasa aku tidak punya bakat dan keahlian apapun. %etiaphari aku bertanya apa bakatku,apa minatku. %etiap hari aku mengikuti tes kepribadian di majalah, untuk tahu pekerjaan apa yang "o"ok padaku.

    'ku bahkan tidak berhasil dalam kuliah. 'ku masih mempertanyakan minat dan bakatku sampai hari ini, sementara teman#temanku sudah bergaji,sudah akan melanjutkan %1, sudah memiliki usaha sendiri..Menurutmu aku masih akan berhasil?” kataku pada Daniel dan tidak sadar akumengeluarkan air mata.

    “Kamu akan berhasil. Kamu hanya belum menyadari kemampuanmu.”

    “Maksudmu? 'pa kamu tahu apa kemampuanku Dan?”

    &erlahan, Daniel mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Buku. 2tu buku harianku.

    “Kamu mampu menulisi buku harian ini dengan baik. Kamu menulis semua kisahnya dengan baik. Kamu menulisnya dengan hati.ulisanmu memberikan inspirasi. Kamu tahu, aku sangat menyukai setiap kisah yang kamu tulis di buku ini. 'ku dan ibumu sangat

  • 8/19/2019 Aku Yakin Kamu Berhasil

    2/2

    menyukainya.'ku juga memperlihatkannya kepada teman#temanku, dan mereka juga sangat suka. Kata mereka, kamu berbakat. 'ku yakin kamu berhasil,” kata Daniel padaku dan memberikan buku itu padaku. 'ku tidak tahu kapan dia mengambil buku itu. 'ku bahkan berpikir buku itutelah hilang. 'ku buka buku itu dan memba"anya beberapa lembar. 0a..akupun ingin memba"anya terus..bukan karna itu kutulis sendiri, tapiternyata benar, buku itu memberiku inspirasi. 'ku ingin menulisinya lagi.

    “ erimakasih ya Dan..”