aku tidak akan menyerah - penulishidupku.compenulishidupku.com/download/sos/tabloid_sos_001.pdf ·...

8
EDISI 001 MAR 2012 - MEI 2012 UNTUK KALANGAN SENDIRI SAHABAT ORANG SAKIT TABLOID TRIWULAN MENGENAI PELAYANAN UNTUK ORANG SAKIT DI SINGAPURA Foto - Foto SOS Hal. 8 Kesaksian Dari Para Sahabat Hal. 1 - 5, & 7 Pesan - Pesan Pengharapan Hal. 2, 4, & 6 Visi Misi NDFI Hal. 8 Kesaksian Kezia Angeline: AKU TIDAK AKAN MENYERAH Ku tidak akan menyerah tetapi kuberserah, mujizat terjadi dalam hidupku- Kezia Angeline Lahir dengan memiliki kelainan bukanlah suatu hal yang aku inginkan, apalagi penyakit yang harus kuderita ini merupakan suatu penyakit langka yang tidak ada obatnya. Sejak dalam kandungan dokter mengatakan bahwa aku menderita kelainan pada tulang belakangku. Nama keren nya adalah spina bifida. Secara medis menurut para dok ter yang membantu kelahiranku, aku tidak akan bertahan dan berumur panjang. Mereka menganjurkan pada papa mama ku agar menggugurkanku. Karena begitu besar cinta papa mamaku meski mereka belum pernah meli hatku, mereka tetap memutuskan untuk melahirkanku dan menerimaku apa adanya. Akhirnya pada tanggal 3 September 2001 aku lahir de ngan berat hanya 2 kg. Keesokannya saat aku berumur 1 hari dokter melakukan operasi untuk memasukan suatu alat di kepalaku karena kelainan pada tulang belakangku akan mengakibatkan penimbunan cairan di otak. Dan sekali lagi operasi yang kujalani ini dokter merasa tidak yakin jika aku akan mampu melewatinya. Saya yakin doa papa mama serta keluarga besar dan orang - orang yang baik hati itulah yang menggerakan hati Tuhan sehingga aku masih tetap bertahan. Tetapi ternyata ini bukanlah operasiku yang terakhir karena sejak itu aku beberapa kali lagi harus keluar masuk ruang operasi. Waktu berlalu dan akhirnya tibalah masa dimana aku boleh bersekolah, namun tak satupun sekolah yang mau menerimaku dikarenakan berbagai macam alasan. Ini membuatku sangat sedih. Dimana para teman sebayaku sudah mulai membeli peralatan sekolah, baju seragam, dan segala pernak perniknya, justru aku dan mama masih terus berkeliling mencari sekolah yang bersedia meneri maku. Mamaku sungguh seorang wanita yang luar biasa. Tak pernah sekalipun ia menyerah meskipun sudah begi tu banyak sekolah yang menolak. Bahkan mama tak per nah segan - segan untuk memohon agar sekolah - sekolah tersebut mau menerimaku. Tak banyak yang bisa aku lakukan selain berdoa aku per caya Tuhan tidak akan menutup mata melihat kegigihan mamaku dalam mencarikan aku sekolah. Dan sungguh ajaib melalui teman akhirnya kami dikenalkan kepada seorang kepala sekolah Kristen yang akhirnya dengan berbagai pertimbangan dan syarat syarat mereka mau menerimaku sekolah. Seandainya aku bisa melompat mungkin aku akan melompat lompat kegirangan karena akhirnya aku bisa bersekolah juga. Hari pertamaku se kolah sungguh sangat menyenangkan.Mulai dari guru guru yang luar biasa serta teman teman yang sangat baik dan perhatian padaku. Meski sehari-hari aku harus duduk di kursi roda namun itu tidak membuatku menjadi anak yang manja dan ber gantung pada orang lain. Justru aku berusaha menjadi anak yang mandiri. Ketika teman temanku harus berlari mengelilingi lapangan aku pun dengan kursi roda kecilku juga ikut berlari bersama mereka. Aku tidak mau dibeda kan dan diperlakukan khusus.Sebisa mungkin aku akan berusaha melakukan semua hal yang temanku lakukan. Meski pernah aku jatuh dan terbalik bersama kursi roda, sungguh hari hari itu sangat menyenangkan bagiku. (bersambung ke halaman 2)

Upload: nguyenhanh

Post on 08-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKU TIDAK AKAN MENYERAH - penulishidupku.compenulishidupku.com/download/SOS/TABLOID_SOS_001.pdf · yakin jika aku akan mampu melewatinya. Saya yakin doa papa mama serta keluarga besar

EDISI 001MAR 2012 - MEI 2012

UNTUK KALANGAN SENDIRISAHABAT

ORANG

SAKIT

TABLOID TRIWULAN MENGENAI PELAYANAN UNTUK ORANG SAKIT DI SINGAPURA

Foto - Foto SOS Hal. 8

Kesaksian Dari Para Sahabat Hal. 1 - 5, & 7 Pesan - Pesan Pengharapan Hal. 2, 4, & 6

Visi Misi NDFI Hal. 8

Kesaksian Kezia Angeline:AKU TIDAK AKAN MENYERAH”Ku tidak akan menyerah tetapi kuberserah, mujizat terjadi dalam hidupku”

- Kezia Angeline

Lahir dengan memiliki kelainan bukanlah suatu hal yang aku inginkan, apalagi penyakit yang harus kuderita ini merupakan suatu penyakit langka yang tidak ada obatnya.

Sejak dalam kandungan dokter mengatakan bahwa aku menderita kelainan pada tulang belakangku. Nama keren nya adalah spina bifida. Secara medis menurut para dok ter yang membantu kelahiranku, aku tidak akan bertahan dan berumur panjang. Mereka menganjurkan pada papa mama ku agar menggugurkanku. Karena begitu besar cinta papa mamaku meski mereka belum pernah meli hatku, mereka tetap memutuskan untuk melahirkanku dan menerimaku apa adanya.

Akhirnya pada tanggal 3 September 2001 aku lahir de ngan berat hanya 2 kg. Keesokannya saat aku berumur 1 hari dokter melakukan operasi untuk memasukan suatu alat di kepalaku karena kelainan pada tulang belakangku akan mengakibatkan penimbunan cairan di otak. Dan sekali lagi operasi yang kujalani ini dokter merasa tidak yakin jika aku akan mampu melewatinya. Saya yakin doa papa mama serta keluarga besar dan orang - orang yang baik hati itulah yang menggerakan hati Tuhan sehingga aku masih tetap bertahan. Tetapi ternyata ini bukanlah operasiku yang terakhir karena sejak itu aku beberapa kali lagi harus keluar masuk ruang operasi.

Waktu berlalu dan akhirnya tibalah masa dimana aku boleh bersekolah, namun tak satupun sekolah yang mau menerimaku dikarenakan berbagai macam alasan. Ini membuatku sangat sedih. Dimana para teman sebayaku sudah mulai membeli peralatan sekolah, baju seragam, dan segala pernak perniknya, justru aku dan mama masih terus berkeliling mencari sekolah yang bersedia meneri maku. Mamaku sungguh seorang wanita yang luar biasa. Tak pernah sekalipun ia menyerah meskipun sudah begi tu banyak sekolah yang menolak. Bahkan mama tak per nah segan - segan untuk memohon agar sekolah - sekolah tersebut mau menerimaku.

Tak banyak yang bisa aku lakukan selain berdoa aku per caya Tuhan tidak akan menutup mata melihat kegigihan mamaku dalam mencarikan aku sekolah. Dan sungguh ajaib melalui teman akhirnya kami dikenalkan kepada seorang kepala sekolah Kristen yang akhirnya dengan berbagai pertimbangan dan syarat syarat mereka mau menerimaku sekolah. Seandainya aku bisa melompat mungkin aku akan melompat lompat kegirangan karena akhirnya aku bisa bersekolah juga. Hari pertamaku se kolah sungguh sangat menyenangkan.Mulai dari guru guru yang luar biasa serta teman teman yang sangat baik dan perhatian padaku.

Meski sehari-hari aku harus duduk di kursi roda namun itu tidak membuatku menjadi anak yang manja dan ber gantung pada orang lain. Justru aku berusaha menjadi anak yang mandiri. Ketika teman temanku harus berlari mengelilingi lapangan aku pun dengan kursi roda kecilku juga ikut berlari bersama mereka. Aku tidak mau dibeda kan dan diperlakukan khusus.Sebisa mungkin aku akan berusaha melakukan semua hal yang temanku lakukan. Meski pernah aku jatuh dan terbalik bersama kursi roda, sungguh hari hari itu sangat menyenangkan bagiku.

(bersambung ke halaman 2)

Page 2: AKU TIDAK AKAN MENYERAH - penulishidupku.compenulishidupku.com/download/SOS/TABLOID_SOS_001.pdf · yakin jika aku akan mampu melewatinya. Saya yakin doa papa mama serta keluarga besar

2 | Mar 2012 - Mei 2012 | Edisi 001 | SOS (Sahabat Orang Sakit)(sambungan kesaksian dari Kezia)

Aku menyadari bahwa hidupku ini tidak terlepas dari kasih Tuhan yang begitu besar sehingga selain bersekolah aku pun aktif dalam pelayanan bersama mama melalui pujian dan kesaksian.

Di saat usiaku menjelang umur 8 tahun tiba-tiba tulang belakangku menjadi sangat rapuh dan bocor sehingga cairan sumsumnya keluar. Kedua orangtuaku sangat kha watir akan kondisiku ini. Dokter dokter pun sudah ang kat tangan dan mengatakan aku tidak akan bisa bertahan lama. Segeralah aku dibawa ke Singapura. Dokter di sana menganjurkan agar aku segera menjalani operasi walau pun menurut mereka peluang untuk berhasil sangat kecil.

Di saat itu papaku mengalami suatu musibah pada ker jaannya sehingga operasi merupakan suatu hal yang tak mungkin bisa aku jalani karena menghabiskan biaya yang sangat besar. Suatu hari papa datang dengan berlutut dan memelukku sambil berkata:

”Kezia maafkan papa ya karena tidak sanggup mebawamu operasi”Hatiku hancur kala menatap air mulai mengalir keluar dari mata papa. Tak kuasa aku pun memeluk papa dan kukatakan “papa, jangan khawatir karena Tuhan sudah sediakan semuanya buat Kezia”, kataku percaya.

Malam itu kami hanya berdoa bersama mama, papa, koko, dan adik mungilku. Kami berpelukan dan menan-gis bersama dalam kasih dan perngharapan.

Malam itu kami hanya berdoa bersama mama, papa, koko, dan adik mungilku. Kami berpelukan dan mena ngis bersama dalam kasih dan perngharapan.

Kami sekeluarga bertekad tidak akan menyerah tetapi kami berserah pada kehendakNyaTuhan mendengar doa kami sehingga melalui orang orang yang Tuhan kirimkan untuk mendukung kami baik melalui dana maupun doa serta dukungan moral. Ak hirnya tanggal 3 Maret 2010 di National University Hos pital (NUH) Singapura, aku menjalani operasi pengang katan beberapa ruas tulang belakangku dan digantikan dengan metal titanium mulai dari tulang leherku hingga ke tulang ekor.

Operasi di perkirakan selama 17 jam dan di lakukan oleh beberapa dokter dan professor dari beberapa negara. Kasusku ini sempat membuat dokter dokter berniat un tuk membatalkannya karena resiko yang sangat besar dengan kemungkinan berhasil hanya sekitar 40% serta belum pernah ada yang berhasil bertahan hidup lebih dari 4 bu lan setelah operasi. Dan jujur aku pun sangat ketakutan tetapi aku percaya... Tuhan menyertaiku. Saat menyusuri koridor rumah sakit untuk di operasi tan pa aku sadari sekujur tubuhku bergetar, aku sangat ketaku tan sehingga mama memegangku dan berkata jika aku ingin mundur maka mama siap menerima resikonya na-

mun entah darimana tiba tiba terucap “mama aku tidak akan menyerah namun aku akan berserah” dan sungguh kata kata itu menjadi kekuatan juga bagiku.

Akhirnya operasi tersebut selesai namun apa yang dita kutkan dokter terjadi, terjadi infeksi pada bekas operasi hingga mengeluarkan darah dan nanah dan aku harus masuk kedalam ruang operasi lagi. Berbulan bulan di rumah sakit dengan berbagai tindakan dokter dan jarum suntik serta obat obatan dan ruang operasi harus kujala ni. Karena dukungan serta doa dari papa mama keluarga besarku, teman teman, guru dan orang yang mengasihi Tuhan sungguh menguatkanku untuk tidak menyerah pada keadaan ini. Sehingga tetap kujalani semua ini de ngan sukacita ya dengan sukacita karena aku tidak akan menyerah tapi berserah.

ROH KUDUS SAHABATKUOleh Ps. Philip Mantofa, BRE

“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang ke padamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.”

(Yohanes 16:7)

Siapakah Roh Kudus itu? Apakah Ia masih dicurahkan di zaman sekarang, dan bukan hanya di zaman Kisah Para Ra sul? Apakah Ia sama pentingnya dengan Allah Bapa dan Al lah Putera, yaitu Yesus Kristus yang mati di atas kayu salib?

Mungkin, secara diam-diam, kita sering bertanya di dalam hati pertanyaan-pertanyaan seputar Allah Roh Kudus. Ayat yang tertulis di atas menjawab semua per tanyaan kita tentang Roh Kudus. Yesus menga-jarkan murid-muridNya bahwa Roh Kudus sangatlah penting bagi mereka hingga Anak Allah harus pergi meninggalkan mereka demi agar Roh Kudus datang. Bagi saya, Roh Kudus adalah Sahabat yang paling saya cintai!

Saya telah menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri bagaimana orang - orang yang sakit langsung disembuhkan secara ajaib di dalam hadirat Roh Kudus.

Ia (Roh Kudus) mengisi dan me-menuhi setiap kekosongan jiwa mereka dengan pengharapan dan sukacita. Tidaklah heran jika mereka yang sakit disem-buhkan dari stroke, gangguan jiwa, dan penyakit lainnya.

Saya telah melihat bagaimana seorang wanita yang beru sia 31 tahun, yang lumpuh sejak lahir, tiba-tiba berdiri di atas kedua kakinya dan berjalan untuk pertama kalin-ya! Seorang bapak, yang ketika datang terbaring lemah di atas tilamnya, pulang ke rumah sambil menggotong tilamnya sendiri. Sungguh peristiwa yang mencengang kan! Mujizat yang pernah kita baca di dalam firman Tu han masih terjadi hari ini di dalam hadirat Roh Kudus!

Bagi Anda yang sedang mengharapkan mujizat ke sembuhan terjadi dalam hidup Anda, inilah cara Anda bersekutu dengan Roh Kudus, Sahabat Anda:

1. Berdoa dengan iman

Berdoalah dengan sebuah iman bahwa Sahabat kita

pasti mendengar doa-doa kita. Ketika kita berdoa de ngan penuh kebulatan hati, Ia menganggap doa-doa kita dengan serius. Kesungguhan doa kita dapat me ngaktifkan kuasa Roh Kudus untuk bekerja. Doa yang seperti ini sangat berkuasa hingga sanggup mengi kat roh-roh jahat dan sakit-penyakit serta melepaskan kuasa mujizat. Prinsip dalam berdoa adalah jika kita setengah percaya, tidak akan ada jawaban! Percaya se cara total adalah mutlak agar kuasa Tuhan dinyatakan.

2. Membayar harga lebih lewat berpuasa

Rahasia untuk mengalami kuasa Roh Kudus yang lebih besar adalah dengan berdoa sambil berpuasa. Lewat ber puasa, kita ingin menyatakan kepada Roh Kudus bahwa kita membutuhkanNya lebih daripada tubuh kita mem butuhkan makanan. Berpuasa bukanlah tidak makan roti, melainkan menyerahkan hak-hak pribadi dan ke senangan kita kepadaNya. Pastilah kuasaNya akan me ngalir secara dahsyat atas kita. Sungguh, doa-doa Anda akan dijawab dengan cara yang ajaib karena...

Roh Kudus adalah Sahabat yang perduli dengan keadaan Anda ! Dan Ia berkuasa untuk mengubah sakit-penyakit Anda menjadi kesaksian kesembuhan!“Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” (Roma 5:5)

Saat ini aku sudah bisa melayani kembali. Hidup baru yang Tuhan sudah berikan padaku sungguh suatu anuge rah yang luar biasa. Hidupku karena rencanaMU dan tidak akan pernah kusia sia kan, semua kupersembahkan hanya bagiMu Tuhan.

Page 3: AKU TIDAK AKAN MENYERAH - penulishidupku.compenulishidupku.com/download/SOS/TABLOID_SOS_001.pdf · yakin jika aku akan mampu melewatinya. Saya yakin doa papa mama serta keluarga besar

Edisi 001 | SOS (Sahabat Orang Sakit) | Mar 2012 - Mei 2012 | 3

Kesaksian Hendra Gunawan:SEMUA KARENA KASIH YESUS

Selama delapan bulan sejak Februari 2007, kami sekelu arga berusaha mencari tahu apa yang terjadi atas keseha tan anak kami Jessica. Sudah berulang-ulang kali diper iksakan ke dokter, dan juga periksa darah, namun masih juga tidak terdeteksi penyakitnya. Bahkan kami sempat menduga mungkin Jessica trauma karena banjir besar yang melanda Jakarta juga menimpa tempat tinggal kami. Semakin hari Jessica mengalami kesukaran untuk berge rak dan melangkah. Hampir semua kegiatannya seperti ballet, piano, vocal, choir, dan berenang bahkan sekolah mulai membuat dia kelelahan. Karenanya satu per satu kegiatannya pun berhenti.

Rabu, 19 September 2007, lima hari setelah ulang tahun Jessica yang ke 13, Esther isteri saya memeriksakan Jes sica ke Neurosurgeon yang menyarankan agar Jessica di ECG dan CT scan. Keesokan malamnya dilakukan CT scan dan dari hasilnya diperkirakan ada tumor di tengah batang otak Jessica yang menghalangi cairan di kepala mengalir keluar sehingga menekan syaraf motorik yang membuatnya sukar bergerak dan melangkah.

Minggu malam 23 September 2007, Esther, Jessica, dan kakak Esther, berangkat ke Kuala Lumpur untuk second opinion dengan pertimbangan di Rumah Sakit di sana ada Neurosurgeon yang direkomendasikan oleh warga Malaysia, kawan baik dari kakak Esther.

Senin 24 September 2007, pagi-pagi sekali dilakukan MRI, dan diputuskan keesokan harinya operasi mema sang VP shunt, yaitu memasang selang di kepala hingga ke lambung agar cairan mengalir keluar sehingga tekanan menjadi normal kembali,operasi berjalan baik,hanya saja rencana biopsy untuk mengetahui jenis tumornya tidak dapat dilakukan karena letaknya sukar dicapai.

Rabu 26 September 2007 saya menyusul ke Kuala Lumpur dan menemani Jessica selama dirawat di rumah sakit selama satu minggu, sementara Ester dan Jessica tinggal se-

lama 10 hari lagi untuk menunggu pemulihan sebelum kembali ke Indonesia.

Sekembali dari Kuala Lumpur kesehatan Jessica kelihatan mulai membaik bahkan di bulan desember 2007, bersama dengan teman-teman choirnya ia mengisi acara Natal RCTI bersama artis-artis nasional.

Setelah kegiatannya selesai , Jumat 28 Desember 2007, kami ajak Jessica untuk check up di Rumah Sakit di Karawaci,Tangerang, dan hasil MRI nya tidak ada pem besaran pada tumor, namun Neurosurgeon yang me meriksa Jessica mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan sempat terdengar oleh Jessica bahwa dengan operasi atau tanpa operasi dipastikan bahwa Jes sica tidak akan tinggal hidup.

Sejak saat itu, jika dia sakit, baik sakit perut atau flu dia selalu menolak untuk diajak ke dokter, dia selalu mengatakan bahwa TUHAN YESUS pasti sembuhkan, tidak perlu ke dokter!

Untuk memastikan kondisi kesehatan secara rutin kami paksa Jessica untuk tetap check up ke dokter menunggu jadwal untuk MRI ulang di bulan Agustus 2008, namun kesehatannya semakin memburuk, Rabu 27 Agustus 2008, Jessica kami larikan ke Rumah Sakit di Alam Sutera, Tangerang, dan diputuskan dengan segala resikonya, direncanakan Jessica akan di operasi Jumat 29 Agustus 2008 lalu diundur ke hari Sabtu 30 Agustus 2008 jam 16.00,, hari Jumat kurang lebih jam 19.30 an, ketika Jes sica sedang berbicara tiba-tiba suaranya terbata-bata lalu berhenti dan jatuh tertidur, dokter menyatakan bahwa Jessica Coma, rencana operasi mengangkat tumor tetap akan dilanjutkan, apa yang direncanakan manusia berbe da dengan rencana TUHAN, Neurosurgeon sudah ber temu dengan kami Sabtu 30 Agustus 2008 jam 14.00 saat menandatangani persetujuan untuk operasi jam 16.00, tidak datang- hingga kurang lebih jam 18.00 karena ter

jebak kemacetan lalu lintas di tol Tangerang setelah dari rumah sakit di Pluit Jakarta, akhirnya diputuskan ope rasi dibatalkan.

Selama satu bulan Jessica dirawat inap, sampai hari Se lasa 23 September 2008 kami putuskan untuk dirawat di rumah, kami bawa Jessica pulang ke Pastori seperti yang diminta oleh Gembala Sidang kami, physiotherapist se tiap hari Selasa Kamis datang, seorang teman semasa saya SMA meminta seorang Neurosurgeon kenalannya yang mendalami acupuncture dan naturotherapy data ng teratur untuk memantau kondisi Jessica. Kami juga berkonsultasi dengannya mengenai kemungkinan untuk membawa Jessica berobat ke Singapura.

Melalui seorang keluarga, kami kemudian mengetahui Medical Agent KK Hospital di Jakarta dan data medis Jessica dikirimkan ke Singapura. Berdasarkan dari data tersebut, diperkirakan pengobatan Jessica kurang lebih hanya 2 minggu. Bahkan melalui agen ini, tanggal Senin 24 November 2008, dokter dari Medical in Flight Garuda melakukan pengecekan untuk memastikan kondisi Jes sica tidak bermasalah untuk diterbangkan.

Sore harinya saya ke Rumah Sakit di Daan Mogot, se orang dokter keponakan Esther, merekomendasikan kami berkonsultasi dengan Neurosurgeon senior disana, melihat data medis Jessica, beliau tidak yakin dapat men gobati Jessica namun akhirnya setelah berdiskusi agak lama beliau bersedia untuk mencoba.

Rancangan manusia bukannya rancangan TUHAN, malam harinya kurang lebih jam 22.30 tiba-tiba Jessica mengalami sesak nafas, dan sepanjang malam hingga pagi hari pernafasannya dibantu dengan oksigen, tengah hari,sesak nafasnya semakin memburuk hingga akhirnya kami bawa ke Rumah sakit di Daan Mogot dan didiag nosa mengalami Pneumonia.

Selama 10 hari di rawat sejak 25 November 2008, Jessica pulih dari pneumonia, masih tetap coma, setelah berkon sultasi dengan dokter, mendengar kami punya rencana pengobatan di Singapura, mereka menyarankan agar se baiknya saat-saat itu kalau bisa segera di bawa kesana. Jumat, 5 Desember 2008, jam 2.15 siang di Changi Air port, di antrian imigrasi di paspor saya terselip Surat Per jalanan Laksana Paspor (SPLP) milik Jessica. Di arrival lounge saya mencoba menghubungi telepon genggam

(bersambung ke halaman 4)

Page 4: AKU TIDAK AKAN MENYERAH - penulishidupku.compenulishidupku.com/download/SOS/TABLOID_SOS_001.pdf · yakin jika aku akan mampu melewatinya. Saya yakin doa papa mama serta keluarga besar

4 | Mar 2012 - Mei 2012 | Edisi 001 | SOS (Sahabat Orang Sakit)dokter dan perawat yang membawa Stretcher Jessica melewati jalur khusus imigrasi, untuk memberitahukan kalau SPLP Jessica terselip di paspor saya, yang kami ce maskan adalah Oksigen yang digunakan untuk memban tu pernafasan Jessica sejak dari Jakarta dipekirakan hanya bisa bertahan sampai jam 3.30 siang.

Di tengah kecemasan tiba tiba telepon genggam saya ber bunyi. Dokter mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan di imigrasi karena paspor Jessica sudah habis masa berlakunya dan sudah menghubungi Medical Of ficer Garuda di Jakarta yang mengatakan bahwa semua dokumen perjalanan sudah lengkap sebelum kami semua take off. Saya katakan kalau SPLP Jessica ada pada saya, dokter mengatakan akan mengirimkan petugas Garuda ke arrival lounge untuk mengambil SPLP Jessica kemudi an meminta kami langsung ke KK Hospital dengan taksi tanpa harus menunggu Ambulance seperti di rencanakan semula di Jakarta dan menanti mereka di Emergency.

Kira-kira Jam 3.10 kami berdua tiba di Emergency KK Hospital, tak lama setelah itu Ambulance yang membawa Jessica tiba dengan selamat di KK Hospital . Tidak seperti yang diperkirakan, akhirnya Jessica dirawat inap selama 68 hari,operasi di kepala sebanyak 8 x,jadi kalau dihi tung-hitung hampir setiap minggu dilakukan operasi, di operasi kedua dilakukan biopsy dan jenis tumornya ada lah Germinoma .

Atas kemurahan TUHAN diperkirakan 40% dari tumor dapat diangkat, selama itu pula iman kami diuji , ketika dokter mengatakan bahwa Jessica bisa kehilangan pengli hatan, daya ingatnya akan hilang, kemungkinan lumpuh, kami hanya berdoa agar supaya hal-hal negatif itu tidak terjadi. PUJI TUHAN dari hasil MRI terakhir, setelah ra diotherapy dan chemotheraphy, yang pasti oleh kemura han TUHAN, batang otak Jessica sudah bersih dari

Kasih karunia TUHAN YESUS sungguh luar biasa bagi kami sekeluargaAda keluarga yang menampung kami sekeluarga selama pengobatan Jessica tinggal bertahun-tahun di Singapu ra, doa dan dukungan saudara seiman, teman-teman hamba TUHAN yang ada di Singapura, serta di Indone sia membuat kami tetap kuat dan terus memohon agar waktunya TUHAN tidak terlalu lama untuk melihat putri kami yang saat ini sudah berumur 17 tahun 5 bulan un tuk bisa beraktifitas seperti teman-teman seusianya dan bisa kembali melayani TUHAN YESUS dengan talenta yang TUHAN berikan.

Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

(1 Tesalonika 5 :16-18)

Catatan: Kesaksian ini juga pernah dimuat di dalam buletin GPBB

tumor. Hari ini Jessica bisa melihat mesti harus dibantu plester di kelopak matanya karena eyelids dropnya hi lang.

Daya ingatannya baik, bisa mengingat tanggal lahir kami sekeluarga,ingat nama-nama sepupunya, teman-teman sekolahnya, sepermainannya satu per satu, masih dapat mengingat lirik dan menyanyikan lagu-lagu pujian yang biasa dia nyanyikan walaupun suaranya masih belum nyaring, saat ini masih menjalani Speech therapy, sudah dapat mengunyah dan menelan, makan kembali melalui mulut, sebelumnya sejak coma selama 8 bulan bahkan setelah dia sadarkan diri hampir selama 18 bulan, ma kanan harus melalui NGT (selang kecil untuk makan yang dipasang di hidung hingga ke lambung) .

Saat ini masih terus menjalani terapi jalan, sudah bisa berjalan menggunakan rolling walker, sudah bisa melang kah turun naik tangga walau masih harus ditopang, bisa duduk di kursi roda untuk ke tempat terapi sudah tidak lagi menggunakan stretcher dan ambulance, tapi sudah bisa naik taksi.

DOA SEORANG AYAH DEMI ANAKNYAOleh Pdt. Lily Efferin, diambil dari buku “Pelangi Doa”

Sama seperti kesaksian bapak Hendra Gunawan dan anaknya di atas, di dalam Markus 9:14-29, kita membaca mengenai kisah seorang ayah, anaknya yang sakit, dan Tuhan Yesus.

Mereka yang tak tidak pernah mengalami krisis seperti yang dialami ayah dari anak yang sakit mirip ’epilepsi’, tak bisa mengerti betapa beratnya pergumulan tersebut.

Sayangnya sebagai ayah tak membuatnya sanggup mem beri perbaikan pada sang anak. Harapan dan penganda lannya pada pihak yang dinilai sanggup menolong (para tabib, imam dan ahli Taurat, bahkan murid-murid Tuhan Yesus) hanya membuatnya kecewa dan putus asa.

Tak heran ia memohon pada Tuhan Yesus sambil berka ta: ”Jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” (9.22). Penderitaan anaknya ber tahun-tahun sudah menyatu menjadi penderitaan sang ayah juga.

Ia sudah tak tahu harus pergi kemana dan berharap ke pada siapa lagi... Ia seakan sudah bimbang terhadap ke sanggupan dan kemurahan Tuhan atas hidup anak dan dirinya... Penderitaan panjang seringkali membuat orang (termasuk orang percaya) menjadi lemah, mundur dan luntur imannya. Padahal...

kesanggupan dan kasih setia Tuhan tidak pernah berubah Itu sebabnya Tuhan Yesus mengingatkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya (9.23). Selalu ada harapan bagi orang yang tekun percaya dan berdoa me nantikan pertolongan Tuhan... Sang ayah yang ternyata begitu saleh dan rendah hati SEGERA menjawab:”Aku percaya! Tolonglah a ku yang tidak percaya ini!” (9.24)

Suatu pengakuan iman terbuka... terjujur. Bahwa ia mau percaya. Masih percaya. Tapi membutuhkan pertolo ngan Tuhan Yesus bahkan untuk bisa tetap percaya. Kali ini, permohonannya bukan hanya berakhirnya pender itaan mereka. Tapi bertunasnya kembali iman yang sudah pudar oleh perjalanan hidup di tengah penderitaan. Dan Tuhan Yesus mengabulkan SEMUANYA. (9.25-26)

Dalam perjumpaan dengan banyak orang percaya di be berapa kota, dengan aneka pergumulan iman: penyakit akut dan terminal, persoalan rumah tangga, pekerjaan, anak bermasalah, dan lain sebagainya. Baik yang dider ita sendiri atau diderita anggota keluarga, saya banyak menjumpai iman seperti sang ayah. Dipulihkan di tengah pergumulan mereka. Dan mengalami mujizat Tuhan yang memulihkan semuanya.

Ketika mereka memilih terus percaya dan berdoa, memo hon BELAS KASIHAN Tuhan. Dia Tuhan, Allah yang baik, selalu baik. Kuasa dan kasih setiaNya tak pernah berubah.

Page 5: AKU TIDAK AKAN MENYERAH - penulishidupku.compenulishidupku.com/download/SOS/TABLOID_SOS_001.pdf · yakin jika aku akan mampu melewatinya. Saya yakin doa papa mama serta keluarga besar

Edisi 001 | SOS (Sahabat Orang Sakit) | Mar 2012 - Mei 2012 | 5

Kesaksian Heru Santoso:TUHAN YANG MEMAMPUKANKUPada bulan Desember 2009, istri saya Lany Elisa Marlina mulai mengeluh bahwa kakinya sering terasa lemas. Pada awalnya kami berpikir itu adalah gejala normal dari awal masa menopause. Dan oleh dokter, istri saya hanya diberi kan beberapa macam vitamin saja. Tak lama setelah kami kembali dari liburan di China, pada pertengahan bulan Februari 2010 istri saya mulai mengalami batuk - batuk. Setelah dilakukan X-Ray, dokter menemukan tumor di depan paru -paru. Dan kami pun melakukan konsultasi dengan beberapa dokter di Singapura untuk menentukan jenis tumor tersebut.

Akhirnya para dokter spesialis menyimpulkan bahwa is tri saya terkena tumor thymoma. Dan mereka menganjur kan agar segera dioperasi berhubung stadiumnya masih rendah. Pada tanggal 12 Maret 2010 istri saya masuk ke dalam ruang operasi dan tim dokter berhasil mengangkat tumornya. Setelah dioperasi, istri saya mengalami kesuli tan pernafasan dan dokter memberikan penanganan me lalui obat - obatan. Istri saya pun berangsur - asur mulai pulih, dan rencananya pada tanggal 10 Mei 2010 kami akan pulang ke Indonesia.

Namun sehari sebelumnya, pada tanggal 9 Mei 2010, istri saya tiba - tiba mengalami pendarahan di dalam paru - paru dan penyaluran oksigen ke dalam otaknya terham bat selama 25 menit. Karena itu istri saya yang tercinta hilang kesadaran dan mengalami koma. Saya sungguh merasa kaget dan sangat sedih. Pihak dokter hanya bisa mengatakan bahwa untuk masalah pemulihan otak, tidak ada obat - obatan yang bisa diberikan dan kami hanya bisa menunggu sel - sel otak tersebut pulih dengan sendi rinya. Kakak dari seorang dokter di Mount Elizabeth da tang berkunjung untuk mengunjungi kami. Ternyata dia pun pernah mengalami koma yang serupa dengan istri saya, namun karena doa dari adiknya, Tuhan kemudian menyadarkan dan memulihkannya. Kesaksian itu sangat memberikan saya pengharapan dan kekuatan baru. Saya percaya Tuhan juga mampu memulihkan istri saya yang terkasih, sehingga kami sekeluarga bisa berkumpul lagi seperti dahulu.

Setiap hari saya menemani istri dari pukul 7 malam hingga 10 pagi. Saya membantu fisio terapi istri saya dengan mengerakkan tangan dan kakinya. Juga se

KUNJUNGAN RUMAH SAKIT SOSSebagai Sahabat Orang Sakit (SOS)

kami mengadakan kunjungan rumah sakitsecara rutin untuk mendoakan

dan memberikan dorongan semangatkepada saudara - saudari yang sedang sakit

Untuk permohonan kunjungan atau puningin terlibat di dalam pelayanan ini,

silahkan menghubungi: (+65) 8407 0231 / 9613 6090

tiap 2 jam sekali saya harus mengganti arah tidur is-tri saya. Setiap hari saya mengajaknya berbicara, berdoa, dan juga membacakan ayat - ayat Alkitab baginya. Menunggu dan merawat istri saya bukanlah suatu hal yang mudah untuk terus - menerus saya laku kan. Namun saya begitu mengasihinya, dan Tuhan me mampukan saya untuk melakukan itu semua. Kalau sampai hari ini saya masih bisa bertahan, itu saja sudah cukup menjadi mujizat yang luar biasa bagi saya. Hari demi hari saya lalui di dalam tuntunan tangan sang pencipta dan tanpa terasa sudah hampir 2 tahun berlalu.

Puji Tuhan istri saya sekarang sudah bisa membuka kedua matanya dan mampu menggerakkan tangan serta kakinya. Sekarang kami sekeluarga tinggal menunggu pe mulihan sel - sel di dalam otak istri saya. Walau saya terus alami kebaikan dan pertolongan Tuhan, tidak jarang saya sendiri pun mengalami berbagai macam stress dan pergu mulan. Namun saya bersyukur, ketika saya lemah Tuhan memakai banyak saudara - saudari seiman untuk datang

berkunjung sambil menghibur dan menguatkan saya.

Saya percaya Tuhan memakai saya dan istri juga untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Di luar waktu saya menemani istri, saya juga ikut terlibat dalam pelayanan SOS mengunjungi beberapa orang Indonesia yang sakit di Singapura untuk menghibur dan memberikan kekua tan kepada mereka. Puji Tuhan, banyak dari mereka sangat diberkati oleh kesaksian kami. Justru ketika saya menguatkan orang lain yang juga sakit, saya sendiri merasakan ada kedamaian, sukacita, dan saya pun merasa dikuatkan kembali.

Saya terus beriman bahwa istri saya yang tercinta suatu saat akan pulih dari kondisinya yang sekarang dan akan memuliakan nama Tuhan. Sampai hari itu tiba, saya akan terus sabar menemani permaisuri saya tercinta dan ter us - menerus mengasihinya, sebagaimana Tuhan begitu mengasihi saya. Terima kasih Tuhan, Engkaulah peno long kami dan yang memberikan kami pengharapan.

Page 6: AKU TIDAK AKAN MENYERAH - penulishidupku.compenulishidupku.com/download/SOS/TABLOID_SOS_001.pdf · yakin jika aku akan mampu melewatinya. Saya yakin doa papa mama serta keluarga besar

6 | Mar 2012 - Mei 2012 | Edisi 001 | SOS (Sahabat Orang Sakit)

DOA YANG BERKUASAOleh Pdt. Seno Widjaja

Doa, sesuatu yang telah menjadi begitu umum di dalam keseharian kita. Dalam bentuk yang sangat beragam, doa merupakan pengakuan kita bahwa ada sebuah kuasa yang lebih tinggi dari apapun dan kita butuh untuk ditolong oleh-Nya.

Ada banyak orang yang menginginkan bahwa setiap doanya dijawab atau dikabulkan oleh Tuhan, tetapi ada banyak orang percaya tidak mengerti dan tahu bagaima na agar keinginannya menjadi kenyataan, bahkan lebih dari apa yang diminta dalam doa. Seperti sebuah per nyataan berkata: ”Jalan keluar untuk setiap masalah dan pergu mulan adalah dengan berdoa.” Memang doa meru pakan cara efektif untuk orang percaya mengalami kuasa dan mujizat TUHAN.

Setiap kita memiliki kesempatan yang sama untuk men-galami kuasa doa, sebab kuasa doa bukan hanya untuk sekelompok orang, para pendeta dan pelayan saja, tetapi setiap orang percaya memiliki kesempatan yang sama untuk mengalami kuasa doa. Jika Anda membaca dalam Alkitab, Anda akan menemukan Yesus penuh dengan kuasa dan mujizat (Kisah Para Rasul 2:22; Yoh 2:11, 23; 3:2; 6:2; 20:30; Ibr 2:4). 

Ada berita baik hari ini! Kuasa dan Mujizat masih ada sampai hari ini! Orang-orang masih bisa disembuh kan!  Hal supernatural masih terjadi!  Tuhan masih be kerja di luar batas pemahaman manusia kita. Apakah Anda rindu mengalaminya? Apakah Anda ingin memiliki doa yang berkuasa? Doa yang akan menarik kuasa Allah untuk mengintervensi kehidupan kita dengan cara yang luar biasa! Dimulai dengan situasi sulit.Ketika Anda membaca cerita-cerita tentang kuasa doa yang terjadi pada zaman Alkitab, kita dapat menemukan bahwa hampir semuanya dimulai dengan situasi yang su lit. Bisa berupa Laut Merah, sebuah kota bertembok se perti Yerikho, raksasa seperti Goliat, sarang singa, ba-dai, kekurangan, atau penyakit seperti kebutaan, kusta, pendarahan dll.  Apakah Anda punya masalah?  Apakah Anda memiliki situasi sulit? Anda adalah calon yang baik untuk mengalami kuasa doa dan mujizat!

Seruan Pengemis Buta – Doa yang berkuasaKita akan mengarahkan perhatian kita pada sebuah kisah

seorang pengemis buta yang menerima penglihatannya. Kisah ini tertulis dalam kitab Lukas 18:35-42.

Ketika kita membaca kisah ini, kita tidak dapat meng ingkari ada hal yang khusus dari seruan pengemis tua ini. Tentunya di kota Yerikho, banyak orang yang juga buta tapi di hari itu ada seorang buta yang menerima ke sembuhan ketika dia berseru kepada Allah yang hidup. Seruannya menangkap perhatian Yesus dan akhirnya in tervensi dari kuasa Allah bekerja dalam hidupnya. Seru annya pada waktu itu adalah sebuah doa yang berkuasa. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini?

1. Doa yang berkuasa adalah doa yang sungguh-sung guh

Pengemis ini tahu kebutuhannya dan dia berseru ke pada Yesus untuk bantuan. Dia tidak terlalu malu akan situ asinya untuk berseru dengan kencang.  Berapa banyak orang yang sangat membutuhkan kuasa Allah di kota Yerikho namun tidak pernah menerima mujizat mereka! Berseru kepada Yesus! Akui kebutuhan Anda dan kemu dian minta Allah untuk menolong anda. Doa melepaskan kuasa Allah ke dalam situasi kita. Ketika kita berdoa, kita mengatakan bahwa kita membutuhkan Allah dan kita mempercayai Dia sanggup membantu kita.  Ketika kita tidak berdoa kita mengatakan bahwa kita tidak membu tuhkan Allah atau bantuan-Nya, atau kita tidak berpikir Dia bisa atau akan membantu kita.  Doa orang yang be nar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (Yakobus 5:16b).

2. Doa yang berkuasa memerlukan iman dalam Tuhan untuk melakukan hal yang mustahil

Orang buta tersebut mengetahui bahwa Yesus akan le wat.  Yesus memiliki reputasi melakukan kuasa dan mu jizat di kota-kota lainnya.  Hal itu terjadi di tempat lain dengan orang lain.

Mengapa tidak SEKARANG dan DISINI!  Kita harus memandang kepada Allah - Dia adalah jawaban untuk kebutuhan kita dan masalah kita.  Dia lebih dekat dari yang Anda pikirkan.  Dia di sana dengan Anda SEKA RANG.  Tuhan masih hidup – maha kuasa, maha tahu, maha hadir. Dia bersedia dan mampu melakukan apapun yang kita minta. Yesus Kristus adalah sama kemarin, hari ini dan selamanya. Alasan sebenarnya kenapa doa-doa kita lemah adalah karena iman kita lemah (Ibr 11:6 Mrk 11:24.). 

Di kepala kita, kita percaya bahwa Allah Maha Kuasa tetapi hal itu belum tertulis di dalam hati kita.  Apakah kita berdoa tentang situasi sulit dan kebutuhan mende sak dan benar-benar percaya bahwa Dia bisa melakukan sesuatu?  ‘Pejuang Doa’ adalah orang yang yakin bahwa Allah Maha Kuasa, bahwa Dia memiliki kekuatan untuk melakukan apa pun, untuk mengubah siapapun dan un tuk campur tangan dalam situasi apapun. Seseorang yang benar-benar percaya menolak untuk meragukan Allah (Bill Hybels).

Ketidakpercayaan dan keraguan membatasi Allah (Mat 13:57-58; Mrk 6:2-6; Gal 3:5)!  Yesus berkata kepada orang buta itu, “Terima penglihatan Anda. Imanmu telah menyembuhkan engkau”. Dia menerima penglihatannya

secara langsung.  Karena iman-Nya. Kepercayaan, keya kinan dan kuasa untuk menyembuhkan dari Yesus. Apa yang Anda percayai?

3. Doa yang berkuasa melibatkan ketaatan - langkah iman dari pihak kita

Pengemis buta ini bisa saja duduk di sana dan tidak me lakukan apapun.  Tapi sebaliknya, dia melakukan apa yang dia bisa lakukan - dia berseru untuk menarik per hatian Yesus. Langkah iman adalah bagian penting dari menerima mujizat-Nya. Kebanyakan penyembuhan yang Yesus lakukan memerlukan suatu tindakan ketaatan (mengacungkan tangan Anda, pergi menunjukkan diri kepada imam, pergi mencuci diri di kolam Siloam). Al lah bekerja ketika kita melangkah keluar dalam ketaatan atas apa yang Dia perintahkan. Kita melakukan hal yang tidak masuk akal dan Tuhan melakukan keajaiban. Kita melakukan apa yang kita dapat dan Tuhan melakukan apa yang kita tidak bisa lakukan.

4. Doa yang berkuasa ditandai dengan ketekunan Mereka yang memimpin jalan (para murid) menegur orang buta itu dan menyuruhnya untuk diam.  Tapi dia berseru lebih dan lebih keras. Kita harus bertekun!  Se ringkali ada oposisi dan keputusasaan - dari situasi, orang lain atau pikiran dan perasaan Anda sendiri.  Akan ada banyak alasan untuk menyerah dan berhenti! 

Apa yang akan terjadi jika orang buta itu berhenti ber seru?  Dan siapa yang tahu apa yang akan terjadi jika Anda menyerah.  Bagaimana jika Elia tidak terus ber doa tujuh kali?  Bagaimana jika Daniel tidak terus ber doa selama dua puluh satu hari?  Yesus berkata, “Terus berdoa dan jangan menyerah - atau putus asa” (Luk 18:1-8). Jangan terlalu cepat untuk berhenti. PUSH ! (Pray Un til Something Happen!) Berdoalah Sampai Sesuatu Ter jadi. Terus berdoa sampai Anda mendapatkan jawaban atau terobosan.

Apakah ini berarti bahwa jika  kita bertahan kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan ?

Tentu tidak selalu, ada kutipan yang sangat baik ten tang doa tak terjawab: Jika permintaan salah, Tuhan berkata “Tidak”.  Jika waktunya salah, Tuhan berkata “Tunggu”.  Jika Anda salah, Tuhan berkata “Bertumbuh lah”. Tetapi jika permintaan benar, waktu yang tepat dan Anda benar, Tuhan berkata “Lakukan”.  Berdoa dan ber serulah kepada Tuhan untuk bantuan-Nya sampai Anda menerima mujizat Anda atau sampai Anda memahami tujuan-Nya atas situasi tersebut dengan kasih karunia untuk mengatasinya. Anda harus memiliki prinsip “tidak ada ruginya” – hasil doa kita adalah terobosan yang ajaib atau tambahan kasih karunia.

Ketika orang buta itu sudah sembuh, dia mengikuti Yesus dan memberikan kemuliaan kepada Allah. Semua orang di jalanan yang tergabung di dalamnya - berteriak me muji Tuhan. Doa yang berkuasa akan menarik kuasa dan mujizat Allah terjadi dan membawa kemuliaan kepada Allah. Mereka menunjukkan bahwa Dia masih hidup dan tertarik akan kehidupan kita.  Ini bukan hanya tentang kita - tetapi kemuliaan Allah di bumi (Dia hidup dan bergerak) dan ini adalah inspirasi bagi orang lain.

Page 7: AKU TIDAK AKAN MENYERAH - penulishidupku.compenulishidupku.com/download/SOS/TABLOID_SOS_001.pdf · yakin jika aku akan mampu melewatinya. Saya yakin doa papa mama serta keluarga besar

Edisi 001 | SOS (Sahabat Orang Sakit) | Mar 2012 - Mei 2012 | 7

Kesaksian Liauw Moei Hoen:TUHAN YESUS PENYEMBUHKU

Shalom. Perkenalkan nama saya Liauw Moei Hoen, umur saya 57 tahun. Pada Agustus 2008, saya mengalami pen darahan terus menerus, dan pada bulan November 2008 saya memeriksakan diri ke RS Siloam Jakarta.

Di dalam pemeriksaan dokter menyuruh saya untuk melanjutkan ke pemeriksaan labotarium. Dari ekspresi dokter, saya tahu bahwa ada yang tidak beres dalam tubuh saya, dan saya sangat ketakutan.

Ketika hasil labotarium saya keluar, saya sangat takut dan saya berseru - seru dalam hati “ Tuhan Yesus, tolong temani saya melihat hasil lab ini” dan saya merasa dikuat kan untuk melihat hasilnya yang ternyata adalah kanker serviks. Dokter menyarankan untuk segera diobati dan dioperasi.

han baru pergi berobat(hampir 1 tahun) dan dari hasil USG menunjukan pendarahan yang sudah menjalar ke mana - mana, dokter khawatir sudah terlambat untuk diobati, tetapi dokter berkata akan meneliti lebih lanjut dan menyuruh kami untuk kembali 2 hari kemudian. 2 hari itu saya dan keluarga sibuk berdoa dan berpuasa. Ketika kami kembali ke dokter itu, dia menyatakan saya menderita kanker serviks stadium 2A, dan bisa diobati.

Saya mulai menjalani pengobatan dengan radiotherapy dan kemotherapy. Dalam hari - hari menjalani pengo batan, saya sangat dikuatkan terlebih karena saya ting gal di rumah keluarga pendeta yang selalu mendukung dalam doa.

Dan saya sangat bersyukur karena tubuh saya yang ter bilang kurus dikuatkan Tuhan untuk sanggup menjalani kemotherapy. Karena saya melihat teman yang sama - sama menjalani kemo, teman yang kelihatan jauh lebih kekar dan sehat harus diopname setelah menjalani kemo, sedangkan saya masih bisa berjalan pulang pergi RS- apartment. Dan begitu banyak pertolongan - pertolongan Tuhan yang lain, mujizat - mujizat yang saya dapatkan di dalam saya menjalani pengobatan saya.

Sampai akhirnya setelah 3 bulan, dokter menyatakan de ngan gembira dan penuh sukacita bahwa saya sudah sem buh dan saya adalah orang kedua yang mendapat hasil terbaik dari seluruh pasien - pasien kanker di NUH.

Wow sungguh suatu kemurahan Tuhan yang luar biasa. Saya sungguh bersyukur kepada Tuhan karena melalui proses ini saya lebih dekat dengan Tuhan. Saya diubahkan di dalam karakter, saya mengalami kasih dan pertolongan Tuhan.

Tahun 2011 kemarin saya sempat memeriksakan diri lagi ke dokter di NUH Singapura dan dokter menyatakan tidak ada kanker sama sekali.

Terimakasih Tuhan Yesus, Engkau sungguh baik.

KEBAKTIAN KESEMBUHAN SOSKebaktian kesembuhan:

Hotel Meritus Mandarin OrchardMain Tower Lt.5, Grange Ballroom

333 Orchard Road, Singapore 233867(di sebelah Takashimaya)

Ibadah 1: 10.00 pagiIbadah 2: 05.00 petang

Untuk informasi: (+65) 8407 0231 / 8459 7849

Hari - hari itu adalah hari yang sangat berat, saya banyak bergumul, berdoa dan mencari Tuhan. Ada satu hari dimana saya sedang berdoa dan menangis di kamar tiba - tiba saya melihat plafon kamar berubah menja di langit tinggi dan Tuhan Yesus berdiri memandang ke bawah, sedang memandangi saya. Saya merasa sangat dikuatkan karena ada Tuhan Yesus yang memper hatikan saya. Kemudian saya dan keluarga banyak berdoa di menara doa. Waktu itu saya masih sambil minum obat - obatan trandisional. Dalam doa - doa itu saya digerak-kan untuk pergi berobat ke Singapura.

Dengan iman, bulan Juli 2009, kami pergi ke Singapura. Dalam pemeriksaan dokter dan labotarium, dokter sem pat memarahi saya karena begitu lama setelah pendara

Page 8: AKU TIDAK AKAN MENYERAH - penulishidupku.compenulishidupku.com/download/SOS/TABLOID_SOS_001.pdf · yakin jika aku akan mampu melewatinya. Saya yakin doa papa mama serta keluarga besar

8 | Mar 2012 - Mei 2012 | Edisi 001 | SOS (Sahabat Orang Sakit)

FOTO - FOTO KELUARGA SOS

VISI & MISI NDFI

TABLOID SOSKoordinator: Pdt. Stefanus Wijaya Handy Tirta Saputra

Jika saudara - saudari ingin memberkati pembaca tabloid SOS dengan kesaksian, silahkan kirim email ke : [email protected]

Pelayanan SOS berada dibawah naungan NDFI Singapu ra, yang memiliki visi dan misi sebagai berikut:

OUR MISSION

PASSION for the LORD, COMPASSION for the PEOPLE

OUR VISION

1. Passionate Heartbeat

We see a people with a consuming passion for God and a vision to see His glory display throughout the world. We see a church with a passionate heartbeat to fulfill God’s agenda by moving out to reach people with the Gospel of Jesus Christ in the marketplace and the nations.

2. Covenantal Unity

We see NEW DESTINY FELLOWSHIP INTERNATION-AL as a church united in covenantal relationships. In an atmosphere of love, acceptance and forgiveness we see individuals, families and the church fulfilling their God-given destiny as they encounter God with the manifesta-tion of signs, wonders and miracles.

3. Audacious Leadership

In order to see a city transformed by the Gospel of Jesus Christ, we can’t think small. We see the church as a place for the empowerment and development of leaders

who will take bold steps of faith and walk in step with God’s Spirit. We see every member as a leader who ho nour those above, beside and under them.

OUR CORE VALUES

We want to be a values-driven church. This means that while we are committed to fulfilling the vision that God has entrusted to us, we want to be intentional in living out our core values in the process of doing so. So that what we do is the result of who we are.

1. Authentic Community

True biblical community begins when we love God pas sionately and honour each other in covenant relationship. Life change best happens within the context of CARE groups. That is why we are committed to establishing communities through CARE groups. We value people and help them to identify their calling and develop their gif ting so that they are released into their God-given destiny.

[Passionate for God and honouring people]

2. Unwavering Stewardship

We are called to be faithful to both the stewardship of the Gospel and our resources. As such, we practice faithful tithing and are committed to excellence and innovation in everything we do.

[Stewardship of Gospel and excellence in Service]

3. Generational Transfer

There is no success without succession. God’s heart is for generational transfer (Psalms 78:5-6). Generational tran sfer is to impart the life and deposit of Christ given to us to the generations to come. We do this by equipping pa rents as the primary ‘faith trainers’ and the development and empowerment of members as leaders.

[Vision for empowerment and legacy for generations]

4. Audacious Faith

What distinguish visionaries from daydreamers is the au dacity to act, and the faith to get started. Audacious faith inspires us to ask God for the impossible. In the process, we reconnect with our God-sized purpose and potential knowing that nothing is impossible to God.

[Confidence in God and boldness for the impossible]

Jefri S Tjandra memberikan kesaksian pujian dalam perayaan natal bersama SOS - (24 Desember 2011)

Kebaktian pertama SOS di tahun 2012 - (1 Januari 2012) Pelayanan Mayjen (Purn) Darpito dan Jonathan Frizzy- (8 Januari 2012)