perbedaan efikasi diri guru pendidikan anak usia …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf ·...

159
PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM PENDIDIKAN INKLUSI DITINJAU DARI LAMA MENGAJAR DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN GRABAG SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Semarang Oleh Ririn Masynu’atul Khairiyah NIM 1601409050 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

Upload: lequynh

Post on 28-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK

USIA DINI DALAM PENDIDIKAN INKLUSI DITINJAU DARI

LAMA MENGAJAR DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

DI KECAMATAN GRABAG

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Semarang

Oleh

Ririn Masynu’atul Khairiyah

NIM 1601409050

JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

Page 2: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

ii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi berjudul

“Perbedaan Efikasi Diri Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dengan

Pendidikan Inklusi Ditinjai Dari Lama Mengajar Dan Latar Belakang

Pendidikan Di Kecamatan Grabag“ benar-benar hasil tulisan karya saya sendiri,

bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat

atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah

Semarang,

Ririn Masynu’atul Khairiyah

NIM. 1601409050

Page 3: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang

Panitia ujian skripsi pada:

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ali Formen, S.Pd, M.Ed Wulan Adiarti, M. Pd

NIP. 197705292003121001 NIP.198106132005012001

Mengetahui,

Ketua Jurusan PG PAUD FIP Unnes

Edi Waluyo, M.Pd

NIP. 19790425 200501 1 001

Page 4: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

iv

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan PG

PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universits Negeri Semarang, pada :

Hari :

Tanggal :

Panitia Ujian Skripsi

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Haryono, M.Psi Diana, S. Pd, M. Pd

NIP 196202221986011001 NIP 19791220 200604 2 001

Penguji I

Diana, S. Pd, M. Pd

NIP 19791220 200604 2 001

Penguji II Penguji III

Ali Formen, S. Pd, M. Ed Wulan Adiarti, M. Pd

NIP. 197705292003121001 NIP. 19810613 2005012001

Page 5: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu

mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan

kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu

bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari,

dan percaya bahwa kamu bisa.” (5cm)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Bapak Muhamad Nur Khotim dan Ibu Siti Nurjanah atas do’a, kasih

sayang dan dukunngannya.

Pak War dan adikku Muhamad Reza Ul’ahkam dan seluruh keluarga yang

selalu mendukungku.

Kepada sahabat-sahabatku Ithuk, Santi, Wulan dan Mamah yang selalu

memberi dukungan dan semua teman-teman PG PAUD 2009 rombel 2

atas kebersamaanya.

Almamaterku

Page 6: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat hidayah dan karuniaNYA sehingga penulis dapat

meyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Perbedaan Efikasi Diri

Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dengan Pendidikan Inklusi Ditinjai Dari

Lama Mengajar Dan Latar Belakang Pendidikan Di Kecamatan Grabag“.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa dukungan,

bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak

langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:.

1. Drs. Hardjono, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam

menempuh pembelajaran di Fakultas Ilmu Pendidikan.

2. Edi Waluyo, S. Pd. M. Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak

Usia Dini (PG PAUD) Universitas Negeri Semarang.

3. Ali Formen, S. Pd., M. Ed., Dosen pembimbing skripsi I yang membimbing,

memberikan arahan, perhatian dan masukan yang sangat berarti selama

penyusunan skripsi.

4. Wulan Adiarti, M.Pd., Dosen pembimbing skripsi II yang telah membimbing,

memberikan arahan, perhatian dan masukan yang sangat berarti selama

penyusunan skripsi.

Page 7: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

vii

5. Bapak ibu dosen jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan bekal ilmu dan pengalaman kepada penulis selama menuntut

ilmu di bangku kuliah.

6. Dinas UPTD Kecmatan Grabag yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Guru pendidikan anak usia dini di kecamatan grabag kabupaten magelang

yang telah membantu dan mempermudah dalam melakukan penelitian.

8. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis selama masa kuliah dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap semoga semoga skripsi ini bermanfaat bagi semuanya.

Semarang, 2014

Penyusun

Page 8: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

viii

Abstrak

Masynu’atul Kairiyah, Ririn. 2013. Perbedaan Efikasi Diri Guru Pendidikan

Anak Usia Dini Dalam Pendidikan Inklusi Ditinjau Dari Latar Belakang

Pendidikan Dan Lama Mengajar Di Kecamatan Grabag. Skripsi. Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Univesitas Negeri

Semarang. Pembimbing: 1. Ali Formen, S. Pd, M.Ed, 2.Wulan Adiarti, M.Pd

Kata kunci: Efikasi Diri Guru, Pendidikan Inklusi

Pendidikan inklusi merupakan suatu layanan pendidikan yang

dicanangkan pemerintah agar anak berkebutuhan khusus dapat masuk dalam

pendidikan reguler. Hal tersebut tidaklah mudah untuk dilakukan. Karena itu

efikasi guru pendidikan anak usia dini untuk melakukan program pendidikan

inklusi perlu dikaji secara mendalam. Untuk mengetahui level efikasi diri guru

dalam pendidikan inklusi penelitian ini mengkaji dua permasalahan: (1) adakah

perbedaan efikasi guru pendidikan anak usia dini dalam pendidikan inklusi

ditinjau dari latar belakang pendidikan?; (2) adakah perbedaan efikasi guru

pendidikan anak usia dini dalam pendidikan inklusi ditinjau dari lama mengajar?

Penellitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain

penelitian statistik deskriptif ANOVA (one way analysis of variance). Penelitian

ini melibatkan 58 orang guru di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Sampel

ini dipilih dengan cara teknik simple random sampling dari 133 guru Di

Kecamatan Grabag Kabupaten Megelang.

Dari studi yang dilakukan mayoritas guru berada di level sedang dan

diperoleh temuan sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan yang signifikan efikasi

diri guru ditinjau dari latar belakang pendidikan dengan F hitung (10.752) dan

signifikan pada p<0.05; (2) efikasi guru ditinjau dari lama mengajar tidak

menunjukan adanya perbedaan yang signifikan dengan F hitung (3.254) dan

p>0.05. Artinya tingkat pendidikan memberikan kontribusi terhadap tingkat

efikasi pendidik, guru memperoleh informasi tentang pendidikan inklusi yang

membuat mereka lebih percaya diri (efikasi tinggi). Sementara lama mengajar

tidak selalu memperolah informasi tentang pendidikan inklusi.

Berdasarkan temuan tersebut peneliti menyarankan agar dalam upaya

pengembangan pendidikan inklusi, guru pendidikan anak usia dini untuk lebih

meningkatkan akses informasi melalui pendidikan dan berbagai pelatihan yang

berkaitan dengan pendidikan inklusi. Di sisi lain pemerintah daerah khususnya,

harus lebih meningkatkan kompetensi guru pendidikan anak usia dini dibidang

pendidikan inklusi melalui sosialisasi dan pelatihan terhadap guru pendidikan

anak usia dini.

Page 9: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

ix

Abstract

Masynu’atul Kairiyah, Ririn. 2013. Difference of self efficacy teacher early

chldhood in inclusive education by graduate degree and teaching experience in

Grabag. Final Project. Early Childhood Education Departement. Faculty of

Education. Semarang State University. Supervisor I: Ali Formen, S. Pd., M. Ed.,

Supervisor II: Wulan Ardiarti M.Pd.

Key Word: teacher self efficacy, inclusive education

Inclusive education as a service who was made goverment so that student

with disabilities acceptable included reguler education. It is not easy to can be

done. Therefore teacher efficacy early childhood education to do inclusive

program must investigated exhaustively. To know about levels teachers efficacy

in inclusive education this study to examine two problems: (1) is there differences

teacher efficacy by graduate degree? (2) is there differences teacher efficacy in

inclusive education by teaching experinces?

This study used kuantitave, with statistik descriptive and ANOVA (one

way analysis of variance). This study involve 58 teachers in kecamatan Grabag

Kabupaten Magelang. This sample selected by simple random sampling technique

from 133 teachers in Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.

Majority teachers there is medium level from study to do and obtained the

following findings: (1) there differences self efficacy teacher by graduate degree

with F (10.725); (2) no differences self efficacy by teaching experiences with F

(3.254) and p>0.05. that mean graduate degree give contribution toward level

teachers efficacy, so teachers obtained information about inclusive education who

make them more confidence (high efficacy). While teaching experiance not

always obtained information about inclusive education.

The result from this study sugestion reasecher so that for development

inclusive education early childhood teacher for more increase information acces

through education and training variety link o inclusive education. In the other side

local goverment must more increase teacher competences inclusive education

through socialization and training toward early childhood teacher.

Page 10: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERNYATAAN .............................................................................................. ii

PERSETUJUAN BIMBINGAN ................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 9

1.4.1 manfaat teoritis ....................................................................................... 9

1.4.2 manfaat praktis ....................................................................................... 10

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Efikasi Diri Guru ....................................................................................... 11

2.1.1 pengertian Efikasi Diri Guru .................................................................. 11

2.1.2 Sumber Efikasi Diri ............................................................................... 15

Page 11: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

xi

2.1.3 Dimensi Efikasi Diri ............................................................................. 17

2.1.4 Proses Efikasi Diri .................................................................................. 19

2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Efikasi Guru .............................................. 21

2.2 Pendidikan Inklusi ..................................................................................... 23

2.2.1 Pengertian Pendidikan Inklusi ................................................................ 23

2.2.2 Tujuan Pendidikan Inklusi ..................................................................... 27

2.2.3 Manfaat Pendidkan inklusi ..................................................................... 29

2.2.3.1 manfaat bagi siswa .............................................................................. 29

2.2.3.2 Bagi Pendidik ...................................................................................... 31

2.2.4. Landasan Hukum Pendidikan Inklusi .................................................. 32

2.2.5. Peserta Didik dalam Pendidikan Inklusi ............................................... 34

2.2.6. Kompetensi Guru Dalam Pendidikan Inklusi ....................................... 38

2.3 Penelitian Sebelumnya .............................................................................. 44

2.4 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 45

2.5 Hipotesis .................................................................................................... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian .................................................................................... 48

3.2 Definisi Operasional .................................................................................. 48

3.3 populasi dan sampel ................................................................................... 49

3.3.1 Populasi ................................................................................................... 49

3.3.2 Sampel .................................................................................................... 49

3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 50

Page 12: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

xii

3.5 Uji Validitas dan Reabilitas ...................................................................... 52

3.5.1 uji validitas ............................................................................................. 52

3.5.2 Uji Reabilitas .......................................................................................... 54

3.6 Analisis Data ............................................................................................. 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 57

4.1.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian ......................................................... 57

4.1.2 Identitas Responden ............................................................................... 57

4.1.2.1 Jenis Kelamin Responden .................................................. ................. 55

4.1.2.2 Latar Belakang Pendidikan ............................................... .................. 58

4.1.2.3 Lama Mengajar ................................................................. .................. 59

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................. ......... 60

4.1.3.1 Kategori Skor Variabel Efikasi Guru dalam Pendidikan Inklusi .. ...... 61

4.1.4 Analisis Data .......................................................................................... 62

4.1.4.1 Uji Asumsi ........................................................................ ................. 62

4.1.4.2 Uji Hipotesis ........................................................................................ 62

4.2 PEMBAHASAN ............................................................................... ........ 70

4.2.1 Efikasi Diri Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Pendidikan

Inklusi .............................................................................................................. 70

4.2.1.1 Efikasi Diri Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dengan Pendidikan

Inklusi Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan .............. .............................. 73

4.2.1.2 Efikasi Diri Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dengan Pendidikan

Inklusi Ditinju Dari Lama Mengajar ..................................... .......................... 77

Page 13: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

xiii

KETERBATASAN PENELITIAN ........................................................ ......... 83

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................................................... 84

5.2 Saran .......................................................................................................... 85

Daftar Pustaka ................................................................................................. 86

Lampiran 1 (Surat Ijin Penelitian) ................................................................... 90

Lampiran 2 (Daftar Lembaga) ........................................................................ 91

Lampiran 3 (Kisi-Kisi Instrumen) ................................................................... 92

Lampiran 4 (Tabulasi Data Hasi Uji Coba Instrumen) ................................... 93

Lampiran 5 (Uji Validitas Dan Reabilitas) ..................................................... 94

Lampiran 6 (Blue Print Efikasi Diri Guru) ..................................................... 95

Lampiran 7 (Instrumen Penelitian) ................................................................. 96

Lampiran 8 (Data Responden) ........................................................................ 97

Lampiran 9 (Tabulasi Data Hasil Penelitian) .................................................. 98

Lampiran 10 (hasil uji normaitas dan homogenitas) ....................................... 99

Lampiran 11 (Hasil Uji Anova ) ...................................................................... 100

Page 14: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Skor Jawaban Kuisioner .................................................................. 51

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen ......................................................................... 51

Tabel 3.2 item valid dan gugur ....................................................................... 53

Tabel 3.3 Hasil Uji Reabilitas Item Pada Uji Coba Instrumen ....................... 55

Tabel 4.1 Jenis Kelamin .................................................................................. 58

Tabel 4.3 Latar Belakang Pendidikan Responden .......................................... 59

Tabel 4.4 Lama Mengajar ............................................................................... 60

Tabel 4.5 Kategori Skor Efikasi Diri Guru Pendidikan Anak Usia Dini ........ 61

Tabel 4.6 Deskripsi Statistik Hasil Uji Normalitas ......................................... 63

Tabel 4.7 Deskripsi Statistik Uji Homogenitas ............................................... 63

Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Analisis Varian Latar Belakang Guru Pendidikan

Anak Usia Dini ................................................................................................ 64

Tabel 4.9 Hasil Post Hoc Test latar belakang pendidikan .............................. 65

Tabel4.10 Tabel Deskripsi Hasil Analisis Varian Lama Mengajar Guru

Pendidikan Anak Usia Dini ............................................................................. 67

Tabel 4.11 Hasil Post Hoc Test Lama Mengajar .......................................... .. 67

Page 15: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan inklusi merupakan amanah pemerintah yang sudah tercantum

dalam perundang-undangan sebagai wujud kepedulian pemerintah dalam dunia

pendidikan. Upaya untuk menjangkau layanan pendidikan pada generasi sekarang

dan yang akan datang, mereka berkebutuhan khusus, serta secara geografis, sosial,

ekonomi, dan budaya terperangkap dan sulit mendapat akses pendidikan. Mereka

semua mempunyai hak-hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. Komitmen

pemerintah untuk untuk memberikan layanan pendidikan yang tercantum dalam

pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan sosial....”. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa inilah diperlukan

layanan pendidikan yang menyeluruh bagi segenap warga Indonesia. Begtu pula

bunyi Pasal 31 (1) yang berbunyi bahwa setiap warga berhak mendapat

pendidikan. Termasuk untuk anak berkebutuhan khusus dan yang memiliki

potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Hal ini sejalan dengan seruan

international education for all ( EFA) yang dikumandangkan UNESCO sebagai

kesepakatan global yaitu World Education Forum di Dakar, Sinegal Tahun 2000

bahwa penuntasan EFA diharapkan tercapai pada tahun 2015. Indonesia termasuk

dalam kesepkatan ini (Mudjito,dkk, 2012).

Suparno (2010:11) mengungkapkan sesuai dengan perundangan yang ada

pendidikan inklusif hanya berlaku bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Melalui

Page 16: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

2

pendidikan inklusi diharapkan hak anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan

pendidikan seperti anak-anak normal seusianya bisa terpenuhi. Meskipun

demikian pelaksanaan pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak

hannya pemerintah akan tetapi orang tua, guru dan masyarakat. Di sisi lain

melalui pendidikan inklusi diharapkan terjalin interaksi yang positif dan

mengenalkan kepada anak-anak normal bahwa mereka yang berkebutuhan khusus

mempunyai hak yang sama seperti mereka.

Deklarasi Bandung yang dilaksanakan pada 8 – 14 Agustus 2004 menjadi

awal pelaksanaan pendidikan inklusi. Meskipun program ini sudah dicanangkan

sejak lama, namun keberadaan dan informasi sekolah inklusi masih terbatas.

Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun

2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

Tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 4 (1) telah mendorong terwujudnya

sistem pendidikan inklusif dengan menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan

yang melaksanakan pendidikan inklusif harus memiliki tenaga kependidikan yang

mempunyai kompetensi menyelenggarakan pembelajaran bagi peserta didik

dengan berkebutuhan khusus.

Suara karya online Kamis 29 Maret 2012 menjelaskan bahwa program

inklusi khususnnya di Jawa Tengah sudah mulai dibuka sejak tahun 2003. Pada

awalnya sekolah itu baru digarap di 12 sekolah saja, sambil melihat seperti apa

respon masyarakat yang memiliki anak berkelainan. Begitu muncul respon sangat

positif dari masyarakat, Dinas P dan K Jateng melalui Kasubdin PLB langsung

mengembangkannya ke berbagai daerah. Hingga kini jumlah Sekolah Inklusi di

Page 17: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

3

Jateng sudah mencapai 117 unit. Dari jumlah tersebut, untuk tingkat SMP/MTs

terdapat 10 unit, SMA/MA 1 unit, sedang selebihnya Sekolah Inklusi untuk

tingkat SD.

Fakta tersebut menunjukkan bahwa pendidikan inklusi sampai dengan

tahun 2012 baru mencakup pendidikan dasar sampai dengan menengah atas.

Padahal dalam upaya peningkatan mutu kualitas sumber daya manusia seharusnya

dimulai sejak dini. Hal ini menjadi penting karena anak usia dini merupakan masa

keemasaan, anak dapat menyerap 80% informasi yang diterimanya. Fawzia dalam

Suparno (2007:12) mengungkapkan bahwa pengaruh yang paling mengena dan

dapat meninggalkan kesan yang lama harus dilakukan pada saat yang tepat yaitu

pada masa kritis, keterlambatan atau pengabaian pemberian rangsangan pada saat

yang tepat akan memberi dampak negatif pada perkembangan anak. Di sisi lain

anak berkebutuhan khusus yang di lembaga pendidikan anak usia dini juga

membutuhkan pelayanan khusus. Ini menjadi suatu alasan yang kuat mengapa

pendidikan inklusi sangat penting jika diterapkan dalam pendidikan anak usia

dini, dan berdampak positif bagi anak yang berkebutuhan khusus. Dampak

positif dari pendidikan inklusi sejak dini yaitu pertumbuhan dan perkembangan

anak akan lebih optimal jika sejak dini berada di lingkungan yang sesuai dengan

kebutuhannya, selain itu juga dapat mengajarkan dan membiasakan bersosialisasi

dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dampak tersebut tidak hanya bagi

anak berkebutuhan khusus saja tetapi juga bagi anak-anak pada umumnya, mereka

akan belajar menyayangi, menghargai dan menghormati temannya yang berbeda.

Sehingga anak-anak tersebut akan terbiasa dengan segala perbedaan.

Page 18: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

4

Das Asim dalalm Journal Of International Development And

Coorporation Volume 18 Nomor 3 Tahun 2012 dalam penelitianya yang berjudul

In-sevice Teachers’ Perception Toward Inclusion of Student With Disabilities in

Mainstream Primary Classroom: Case Of Some Selected Primary School in

Shourtern Bangladesh, menyatakan bahwa guru adalah kunci sukses dari program

inklusi, jadi kompetensi pendidik menjadi hal utama yang dipertimbangkan dalam

proses pembelajaran. Seperti yang tercantum dalam pedoman penyelenggaraan

pendidikan inklusi tahun 2007 bahwa untuk mendirikan atau melaksanakan

pendidikan inklusi guru harus menguasai beberapa kompetensi, baik itu guru

umum ataupun guru pendidik khusus sehingga program pendidikan inklusi akan

berjalan dengan baik. Di samping kompetensi guru yang tidak kalah penting

adalah self efficacy guru. Self efficacy guru menurut Guskey & passaro dalam

Hartman (Summer 2010 AER Journal: Teacher Self Eficacy and Deaf-Blindness)

yaitu teachers’ beliefs or conviction that they can influence how well a student

learns, even those who may be difficult or unmotivated. Pengertian tersebut dapat

diartikan bahwa guru yang mempunyai keyakinan dan pendirian mereka dapat

mempengaruhi siswa dalam belajar bahkan siswa yang mengalami kesulitan

maupun yang tanpa motivasi. (diakses pada 13 Maret 2013 tersedia dalam

www.aerbvi.org/modules.php?name=avantGo&file=print&sid=1963)

Guru mempunyai peranan penting dalam pembangunan pendidikan

terutama guru pendidikan anak usia dini, diharapkan tidak sekedar mempunyai

kompetensi saja tetapi efikasi yang tinggi pula. Harapan dari kompetensi dan

efikasi guru dapat menjadikan proses dan sistem pendidikan dapat berjalan

Page 19: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

5

dengan baik, terlebih pendidikan bagi anak- anak yang berkebutuhan khusus usia

dini yang membutuhkan sistem dan perencanaan pembelajaran yang sesuai

dengan kebutuhannya. Harapan tersebut yang menjadi dasar pentingnya efikasi

guru pendidikan usia dini dalam dunia pendidikan, terlebih dalam pendidikan

inklusi.

Hartmann dalam Summer 2010 AER Journal: Teacher Self Eficacy and

Deaf-Blindness mengemukakan bahwa guru dengan efikasi yang tinggi berbeda

dengan guru dengan efikasi yang rendah. Guru dengan efikasi yang tinggi

mempunyai dampak positif dalam pembelajaran siswa, mempunyai perencnaan

yang strategis serta mempunyai tanggung jawab yang besar. Sehingga dalam

proses pelaksanaan program guru mempunyai keyakinan yang positif dalam

dirinya bahwa guru mampu menjalankan dan mengani anak-anak dengan

berkebutuhan khusus tanpa ada rasa beban di dalam dirinya. Hasil penelitian

tersebut menunjukan bahwa sangat penting guru mempunyai efikasi yang tinggi.

Efikasi sebagai sisi lain yang harus dimiliki guru di samping kompetensi. Efikasi

dan kompetensi yang tinggi akan menjadi senjata dalam pembangunan pendidikan

indonesia.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan Gibson Dan Dembo dalam

Bandura (1997: 241) bahwa menyelenggarakan sebuah study observasi

mikroanalitik tentang aktifitas guru mengatur kelas berdasarkan tinggi rendahnya

efikasi mereka. Hasil dari studi tersebut adalah bahwa guru dengan efikasi tinggi

lebih mampu menyediakan waktu lebih untuk aktifitas akademik, memberikan

bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan untuk sukses dan

Page 20: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

6

memanfaatkan prestasi akademik mereka. Berbanding terbalik dengan guru yang

efikasi rendah bahwa mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk liburan,

siap menyerah jika siswa tidak berhassil dengan cepat dan mencela kegagalan

mereka (siswa).

Pentingnya efikasi jika dilihat dari hasil uraian di atas menjadi begitu

penting terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia. Efikasi guru yang tinggi

akan menjadi awal yang baik dalam peningkatan kompetensi guru dalam rangka

perwujudan pendidikan inklusi di Indonesia. Pelaksanaan pendidikan inklusi

tidaklah mudah disamping terbatasnya sumber daya yang relevan dan tidak

mudahnya mengubah sekolah reguler menjadi sekolah inklusif. Untuk itu

disamping kerja keras guru juga harus mempunyai motivasi dan keyakinan yang

tinggi.

Pendidikan inklusi sebagai upaya untuk mensetarakan anak-anak

berkebutuhan khusus dalam dunia pendidikan, karena fakta menunjukan bahwa

jumlah anak berkebutuhan khusus berdasarkan data dari Dirjen Pendidikan Luar

Biasa Kementerian Pendidikan Nasional (Maret 2010) dalam Peraturan Menteri

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 10 Tahun 2011, jumlah

anak berkebutuhan khusus di Indonesia sebanyak 324.000 orang. Dari jumlah

tersebut, baru 75.000 anak yang bersekolah, sedangkan sisanya belum terpenuhi

hak pendidikannya. Jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia tiap tahun

cenderung meningkat. Berdasrkan hasil survei yang dilakukan pusat data dan

informasi departemen sosial tahun 2007 jumlah penyandang cacat mencapai

3,11% dari jumlah populasi penduduk Indonesia. Jumlah anak penyandang cacat

Page 21: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

7

usia 0-17 berdasarkan data penyandang masalah kesejahteraan(PMKS)

departemen sosial republik indonesia tahun 2008 mencapai 56.711.

Seiring meningkatnya jumlah anak berkebutuhan khusus pendidikan

inklusi menjadi titik terang dalam upaya pemerataan pendidikan yang tidak

memandang apakah mereka berkebutuhan atau tidak. Pendidikan inklusi sebagai

solusi idola bagi orang tua yang mempunyai anak-anak berkebutuhan khusus,

sehingga para orang tua tidak harus memasukan anak-anaknya di sekolah luar

biasa.

Keberadaan pendidikan inklusi menandai bahwa pendidikan di Indonesia

berkembang dengan baik, meskipun masih sangat terbatas, bukan menjadi sebuah

alasan bahwa guru tidak mengetahui tentang pendidikan inklusi. Sebagai bagian

dari provinsi Jawa Tengah, Grabag yang terletak di wilayah timur Kabupaten

Magelang mengalami perkembangan pendidikan yang cukup baik. Hal ini dapat

dilihat munculnnya sekolah-sekolah baru terutama di bidang pendidikan anak usia

dini. Berdasarkan data dari UPTD Kecamatan Grabag jumlah lembaga sampai

dengan 2010 sebanyak 44 dan meningkat di tahun 2012 menjadi 50 lembaga

pendidikan anak usia dini. Dengan kata lain banyak pendidik pendidikan anak

usia dini yang berkompetensi di bidang tersebut. Bertolak belakang dengan

kenyataan di lapangan bahwa efikasi guru di Kecamatan Grabag dalam bidang

pendidikan inklusi yang berorientasi pada anak berkebutuhan khusus belum dapat

diketahui, inilah yang menjadikan alasan Grabag sebagai tempat penelitian. Hal

ini dikarenakan dengan keyakinan yang tinggi para guru, guru akan mempunyai

Page 22: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

8

rasa percaya diri yang tinggi pula dalam menerima dan mengajar anak

berkebutuhan khusus.

Alasan penting dalam latar belakang penelitian ini adalah latar belakang

pendidikan, dan lama mengajar para guru. Efikasi guru terbukti berkorelasi dengan

faktor-faktor pengalaman instruksional yaitu pengalaman mengajar atau lama

mengajar. Seperti yang di ungkapkan Erawati Dalam Jurnal Inferensial Volume 6

Nomor 2 Desember 2012 yang berjudul Profil dan Faktor Yang Mempengaruhi

Efikasi Guru Madrasah Ibtida’iyah Peserta Dual Modem System bahwa sikap

keterbukaan dan pengalaman menguasai inovasi pembelajaran dan teknologi. Guru

yang lebih lama mengajar, lebih terbuka dengan perkembangan inovasi pembelajaran

dan teknologi dijumpai lebih efikasius.

Alasan lain yang melatar belakangi penelitian ini adalah tidak semua lembaga

memiliki atau pernah menerima anak berkebutuhan khusus. Hal ini tidak menjadi

suatu alasan bahwa guru tidak mempunyai keyakinan dan motivasi dalam

melaksanakan pendidikan inklusi. Keyakinan, rasa percaya diri serta motivasi

yang tinggi dari para guru pendidikan anak usia dini penerimaan terhadap anak

berkebutuhan khusus di lembaga pendidikan menjadi awal yang baik dalam dunia

pendidikan di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.

Berdasarkan paparan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan

menyusun dalam sebuah skripsi yang berjudul “Perbedaan Efikasi Diri Guru

Pendidikan Anak Usis Dini Terhadap Pendidikan Inklusi Ditinjau Dari Latar

Belakang Pendidikan Dan Lama Di Kecamatan Grabag”

Page 23: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

9

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan masalah-masalah yang timbul agar masalah menjadi jelas, maka

rumusan masalahnya adalah

1. Adakah perbedaan efikasi guru pendidikan anak usia dini dalam pendidikan

inklusi ditinjau dari latar belakang pendidikan?

2. Adakah perbedaan efikasi guru pendidikan anak uisa dini dalam pendidikan

inklusi ditinjau dari lama mengajar?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Dari rumusan masalah di atas tujuan yanng ingin dicapai yaitu

1. Untuk mengetahui perbedaan efikasi guru pendidikan anak usia dini dalam

pendidikan inklusi ditinjau dari latar belakang pendidikan.

2. Untuk mengetahui perbedaan efikasi guru pendidikan anak usia dini dalam

pendidikan inklusi ditinjau dari lama mengajar.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah

1. Manfaat teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan masukan kepada

pendidik PAUD

b. Mengembangkan potensi untuk penelitian karya ilmiah, khususnya bagi pribadi

peneliti maupun kalangan akademisi, dalam memberikan informasi kepada

dunia pendidikan.

Page 24: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

10

2. Manfaat Praktis

a. Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi bagi sekolah tentang

program pelaksanaan pendidikan inklusi.

b. Guru

Dapat memberikan informasi bagi guru untuk mengetahui pentingnnya

mempunyai self efficacy dalam dunia pendidikan anak usia dini.

c. Orang tua

Untuk memberikan informasi bagi orang tua tentang pendidikan inklusi

sebagai pemenuhan hak asasi manusia dalam memperoleh pendidikan.

Page 25: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

11

Page 26: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Efikasi Diri Guru

2.1.1 Pengertian Efikasi Diri Guru

Konsep self efficacy guru didasarkan pada Bandura (1997) teori kognitif

sosial yang menyatakan bahwa orang-orang melatih kontrol atas apa yang mereka

lakukan dan perilaku mereka dipengaruhi oleh faktor-faktor penentu paling

bergantung seperti faktor personal internal dan faktor eksternal lingkungan.

Efikasi diri didasarkan pada kerangka teori sosial kogntif Bandura (1997:

3) bahwa Perceived self efficacy refers to Beliefs in ones’s capabilies to organize

and execute the courses of action required to produce given attainments.

Pengertian tersebut dapat diartikan bahwa efikasi diri mengacu pada keyakinan

dalam kemampuan seseorang untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang

diperlukan untuk membuat pencapaian yang diberikan.

Bandura mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan seseorang dalam

kemampuannya untuk melakukan suatu bentuk kontrol terhadap keberfungsian

orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan. Bandura beranggapan bahwa

keyakinan atas efikasi seseorang adalah landasan dari agen manusia. Manusia

yang yakin bahwa mereka dapat melakukan sesuatu yang mempunyai potensi

untuk dapat mengubah kejadiannya di lingkunganya, akan lebih mungkin untuk

bertindak dan lebih mungkin untuk menjdi sukses dari pada yang mempunyai

efikasi rendah (Feist, 2010: 212)

Page 27: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

13

Menurut Alwisol (2009: 287) efikasi adalah penilaian diri, apakah dapat

melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa

mengerjakan sesuai yang dipersyaratkan. Efikasi ini berbeda dengan aspirasi (cita-

cita), karena cita-cita menggambarkan sesuatu yang ideal yang seharusnya dapat

dicapai, sedang efikasi menggambarkan penilaian kemampuan diri. Berdasarkan

uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa efikasi diri merupakan penilaian diri

terhadap keyakinan dan kemampuan dalam melakukan suatu tindakan yang dapat

mengubah lingkungan sekitarnya.

Efikasi diri bukan merupakan ekspektasi dari hasil tindakan kita. Bandura

dalam Feist (2010: 212) membedakan antara ekspektasi mengenai efikasi dan

ekspektasi mengenai hasil. Efikasi merujuk pada keyakinan diri seseorang bahwa

orang tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan suatu perilaku, sementara

ekspektasi atas hasil merujuk pada prediksi dari kemungkinan mengenai

konsekuensi perilaku tersebut.

Efikasi diri berlaku juga pada guru yang mengacu pada keyakinan-

keyakinan pribadi tentang kapabilitas-kapabilitas si pengajar untuk untuk

membantu siswa belajar. Efikasi diri pengajar akan mempengaruhi aktivitas-

aktifitas, usaha dan keuletan guru dalam mendidikk siswa (Schunk,2012: 212).

Schunk (2012: 213) efikasi diri guru merupakan sebuah prediktor yang signifikan

untuk memprediksi prestasi siswa.

Bandura dalam Hartmann (Summer 2010 AER Journal: Teacher Self

Efficacy an Deaf-Blindness), menyebutkan bahwa efikasi diri guru sebagai

pertimbangan guru dari kemampuan mereka untuk menghasilkan keinginan hasil

Page 28: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

14

dalam pembelajaran anak-anak. diakses pada tanggal 13 Maret 2013 dalam

www.aerbvi.org/modules.php?name=avantGo&file=print&sid=1963

Bandura dalam Oneyda (2006: 99) mengungkapkan bahwa:

“Teacher efficacy is the teacher’s belief in his or her capability to

organize and execute courses of action to succesfully accompllish specific

instructional task or, more simply, his or her capacity to affect student

performance.”

Pengertian tersebut dapat diartikan bahwa efikasi guru merupakan

keyakinan guru dalam kemampuanya untuk mengatur dan melaksanakan program

tindakan untuk berhasil menyelesaikan tugas instruksional tertentu atau

kapasitasnya untuk mempengaruhi prestasi siswa.

Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa efikasi guru

adalah keyakinan guru terhadap kemampuannya dalam mengajar, untuk mengatur

dan mempengaruhi para siswa saat proses pembelajaran, sehingga guru mampu

memprediksi perkembangan prestasi belajar siswa.

Bandura dalam Feist (2010: 213) efikasi yang tinggi dan rendah

berkombinasi dengan lingkungan yang responsif dan tidak responsif untuk

menghasilkan empat variabel prediktif. Ketika efikasi diri tinggi dan lingkungan

responsif, hasilnya kemungkinan besar akan tercapai. Saat efikasi rendah

berkombinasi dengan lingkungan yang responsif, manusia mungkin akan merasa

depresi karena mengobservasi bahwa orang lain dapat berhasil melakukan tugas

yang terlalu sulit untuknya. Seseorang dengan efikasi tinggi menemukan situasi

lingkungan yang tidak responsif, biasannya akan meningkatkan usahanya untuk

mengubah lingkungan. Sedangkan untuk efikasi yang rendah jika menemukan

Page 29: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

15

situasi lingkungan yang tidak responsif , orang-orang akan merasa apatis, segan

dan tidak berdaya (feist, 2010:213)

Gibson dan Dembo dalam Bandura (1997: 241) menjelaskan bahwa

mengukur keyakinan guru dalam efikasi mereka untuk memotivasi dan mendidik

kesulitan siswa dalam belajar dan untuk menetralkan permusuhan yang dapat

mempengaruhi perkembangan akademik siswa. Efikasi diri mempengarui

pengaturan aktivitas dalam kelas. Guru dengan dengan self efikasi yang tinggi

dapat menyediakan waktu yang lebih dalam aktivitas akademik, memberikan

bimbinga bagi murid yang mengalami kesulitan dan memuji akademik mereka.

Berbanding terbalik dengan guru yang memilliki self efficacy rendah. Guru

dengan self efficacy rendah akan membutuhkan waktu yang lama dalam aktivitas

non akademik, selain itu juga menyerah terhadap siswa dan mencela kegagalan

mereka.

Sejalan dengan yang diungkapkan Melby (1995) dalam santrock (2008:

524) self efficacy guru sangat berpengaruh besar terhadap kualitas pembelajran

siswa. Guru dengan self efficacy rendah seringkali kebingungan menghadapi

problem kelas. Guru dengan self efficacy rendah tidak punya rasa percaya diri

dalam kemampuan mereka untuk mengelola kelas menjadi stress dan marah pada

perilaku murid yang tidak tepat, pesimis terhadap kemampuan murid untuk

berkembang, memandang pekerjaan mereka sebagai rutinitas belaka, sering

menggunakan hukuman dan dan larangan, dan mengatakan bahwa mereka punya

pilihan lain, mereka tidak akan memilih profesi guru atau pengajar.

Page 30: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

16

2.1.2 Sumber Efikasi Diri

Alwisol (2009: 288) Perubahan tingkah laku, dalam sistem Bandura

kuncinya adalah perubahan ekspektasi efikasi (efikasi diri). Sumber efikasi

merupakan faktor self efikasi yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya self

efikasi. Sumber dari self efikasi antara lain:

a. Pengalaman Performance

Prestasi yang pernah dicapai pada masa yang telah lalu. Sebagi sumber,

performansi masa lalu menjadi pengubah efikasi diri yang paling kuat

pengaruhnya. Prestasi (masa lalu) yanng bagus meningkatkan ekspektasi efkasi,

sedangkan kegagalan akan menurunkan efikasi. Mencapai keberhasilan akan

memberi dampak efikasi yang berbeda-beda, tergantung proses pencapaianya

(Alwisol, 2009:288)

Sedangkan Bandura (1997:79) tidak menyebutkan performance

accomplishment dalam sumber efikasi melainkan enactive mastery experience.

Enactive mastery experience merupakan sumber yang paling mempengaruhi

karena memberikan bukti paling asli dari seseorang apakah bisa mengerahkan

apaun yang membawanya pada kesuksesan. Kesuksesan membangun sebuah

keyakinan yang kuat dalam personal efikasi. Kekuatan dari enactive untuk

menciptakan dan memperkuat keyakinan efikasi.

b. Pengalaman Vikarius

Diperoleh melalui model sosial. Efikasi akan meningkat ketika mengamati

keberhasilan orang lain. Sebaliknya efikasi akan menurun jika mengamati orang

yang kemampunya kira-kira sama ternyata gagal. Mengamati perilaku dan

Page 31: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

17

pengalaman orang lain sebagai proses belajar individu.melalaui model ini efiasi

diri individu dpat meningkat, terutama jika merasa lebih baik dari pada orang

yang menjadi subyek belajarnya. Ia akan mempunyai kecenderungan merasa

mampu melakukan hal yang sama.

c. Persuasi sosial

Efikasi diri juga dapat diperoleh , diperkuat atau dilemahkan oleh melalui

persuasi sosial. Dampak dari sumber ini terbatas, tetapi pada kondisi yang tepat

persuasi dari orang lain dapat mempengaruhi efikasi diri. Kondisi itu adalah itu

adalah rasa percaya kepada pemberi persuasi, dan sifat realistik dari apa yang

dipersuasikan.

Seseorang mendapat sugesti untuk percaya bahwa ia dapat mengatasi

masalah-masalah yang akan dihadapi. Persuasi verbal ini dapat menngarah

individu untuk berusaha lebih giggih untuk untuk mencapai tujuan dari

kesuksessan.

d. Keadaan emosi

Keaaan emosi yang mengikuti suatu kegiatan kan mempenngaruhi efikasi

dibidang itu. Emosi yang kuat, takut, cemas, stress, dapat mengurangi efikasi diri.

Namun bisa terjadi, peningkaktan emosi (yang tidak berlebihan) dapat

meningkatkan efikasi diri

Gejolak emosi, kegelisahan yang mendalam, dan keadan fisiologis yang

lemah yang dialami individu akan dirasakan sebagaisuatu isyarat akan terjadi

suatu peristiwa yang tidak diinginkan. Kecemasan dana stress yang terjadi dalam

diri seseorang ketika melakukan tugas sering diartikan sebagi suatu kegagalan.

Page 32: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

18

Pada umumnya, seseorang cenderung akan mengharapkan keberhasilan dalam

kondisi yang tidak diwarnai oleh ketegangan dan tidak merasakan adanya keluhan

atau gangguan semantik.

Efikasi diri itu dapat diperolah, diubah, dapat ditingkatkan atau

diturunkan, melalui salah satu atau kombinasi embat sumber efikasi yang

merupakan pngaruh dari self efficacay yaitu menguasai suatu kompetensi

(performance accomplishment), pengalaman vikarius (vicarious experience),

persuasi sosial (social persuation), pembangkitan emosi (emotionall physiological

states).

2.1.3 Dimensi Efikasi Diri

Bandura (1997:42) menyatakan ada tiga dimensi penting dalam efikasi

yaitu dimensi tingkatan (level),dimensi keadaan umum( generality), dimensi

ketahanan( strenght).

1. Dimensi tingkatan (level). Kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas

setiap individu berbeda. Individu dengan efikasi tinggi akan mempunyai

keyakinan yang tinggi tentang kemampuan dalam melakukan suatu tugas yaitu

keyakinan suatu usaha yang digeluti akan sukses. Sebaliknya individu yang

mempunyai efikasi rendah akan memiliki efikasi yang rendah pula tentang

setiap usaha yang dilakukan. efikasi diri dapat ditujukkan dengan tingkatan

yang dibebankan pada individu, terhadap tantangan dengan tingkatan yang

berbeda dalam rangka menuju keberhasilan. Individu akan mencoba tingkah

laku yang dirasa mampu dilakukan dan akan menghindari tinghkah laku yang

dirasa diluar batas kemampuan yang dirasakannya. Kemampuan dapat dilihat

Page 33: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

19

dalam bentuk tingkat kecerdasan usaha, ketepatan, produktivitas, dan cara

mengatasi tantangan. Hasil dari perbandingan antara perbandingan antara

tantangan yang timbul ketika individu mencapai performansi dengan

kemampuan yang dimiliki individu akan bermacam-macam tergantung

aktivitas yang dilakukan.

2. Generality (keluasaan). Berkaitan dengan cakupan luas bidang tingkah laku

dimana individu merasa yakin terhadap kemampuanya. Individu mampu

menilai keyakinan dirinya dalam menyelasaikan tugas. Mampu tidaknya

individu mengerjakan bidang-bidang dan konteks tertentu terungkap gambaran

secara umum tentang efikasi diri individu yang berkaitan generalisasi bisa

bervariasi dalam beberapa bentuk dimensi berbeda, termasuk tingkat kesamaan

aktifitas dan modalitas dimana kemampuan diekspresikan dalam bentuk

tingkah laku, kognitif dan afeksi.

3. Strenght (ketahanan).berkaitan dengan kekukatan. Individu pada keyakinan

individu atas kemampuanya. Individu memmpunyai keyakinan yang kuat dan

ketekunan dalam usaha yang akan dicapai meskipun terdapat kesulitan dan

rintangan. melalui efikasi, kekuatan usaha yang lebih besar mampu didapatkan.

Semakin kuat perasaaan efikasi diri dan semakin besar ketekunan, maka

semakin tinggi kemungkinan kegiatan yang dipilih dan dilak ukan berhasil.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa dimensi efikasi

yang merupakan pengukuran efikasi ada tiga yaitu dimensi tingkatan (level),

dimensi keadaan umum( generality), dimensi ketahanan( strenght).

Page 34: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

20

2.1.4 Proses Efikasi Diri

Efikasi diri yang telah terbentuk akan mempengaruhi dan memberi fungsi

pada aktifitas individu. Bandura (1997: 116) menjelaskan tentang pengaruh dan

fungsi efikasi diri tersebut adalah sebagai berikut :

1. Proses Kognitif

Bandura mengatakan bahwa pengaruh dari efikasi diri pada proses

kognitif seseorang sangat bervariasi. Pertama, efikasi diri yang kuat akan

mempengaruhi tujuan pribadinya. Semakin kuat efikasi diri, semakin tinggi tujuan

yang ditetapkan oleh individu bagi dirinya sendiri dan akan memperkuat

komitmen individu terhadap tujuan tersebut. Individu dengan efikasi diri yang

kuat akan mempunyai cita-cita yang tinggi, mengatur rencana dan berkomitmen

pada dirinya untuk mencapai tujuan tersebut. Kedua, individu dengan efikasi yang

kuat akan memudahkan individu dalam menyiapkan langkah-langkah antisipasi

untuk menghadapi kegagalan.

2. Proses Motivasi

Efikasi diri memainkan peranan penting dalam pengaturan motivasi diri.

Sebagian besar motivasi manusia dibangkitkan secara kognitif. Individu

memotivasi dirinya sendiri dan menuntun tindakan-tindakannya dengan

menggunakan pemikiran-pemikiran tentang masa depan. Sehingga individu

tersebut akan membentuk kepercayaan mengenai apa yang dapat dilakukan.

Individu juga akan mengantisipasi hasil-hasil dari tindakan-tindakan yang

prospektif serta dapat menciptakan tujuan bagi dirinya sendiri dan merencanakan

Page 35: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

21

bagian dari tindakan-tindakannya untuk merealisasikan masa depan yang

berharga.

Efikasi ini mendukung motivasi dalam berbagai cara untuk menentukan

tujuan-tujuan yang diciptakan individu bagi dirinya sendiri dengan seberapa besar

ketahanan individu terhadap kegagalan. Ketika menghadapi kesulitan dan

kegagalan, individu yang mempunyai keraguan terhadap kemampuan dirinya akan

lebih cepat menyerah dan mengurangi usaha-usaha yang dilakukannya. Individu

yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemampuan dirinya akan melakukan

usaha yang lebih besar.

Ketekunan yang kuat akan mendukung pencapaian performansi yang

maksimal individu dalam menyelesaikan suatu tugas. Efikasi juga akan

berpengaruh terhadap aktifitas yang di pilih individu, keras atau tidaknya dan

tekun atau tidaknya individu dalam usaha mengatasi masalah yang sedang di

hadapi bergantung dengan keyakinan dan kemantapan hati seseorang dalam

mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Proses Afeksi

Individu yang yakin pada dirinya sendiri bahwa dirinya mampu

mengontrol situasi yang mengancam tidak akan sampai membangkitkan pola-pola

pikiran yang menganggu, sedangkan individu yang tidak dapat mengatur situasi

yang mengancam akan cenderung mengalami kecemasan yang tinggi. Individu

yang memikirkan ketidakmampuan coping dalam dirinya dan memandang banyak

aspek dari lingkungan sekeliling sebagai situasi ancaman yang penuh bahaya

akhirnya akan membuat individu membesar-besarkan ancaman yang mungkin

Page 36: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

22

terjadi dan kekhawatiran terhadap hal-hal yang sangat jarang terjadi. Melalui

pikiran-pikiran tersebut individu menekan dirinya sendiri dan meremehkan

kemampuan dirinya sendiri.

4. Proses Selektif

Fungsi selektif akan mempengaruhi pemilihan aktivitas atau tujuan yang

akan di ambil oleh individu. Individu menghindari aktivitas dan situasi yang

individu percayai telah melampaui batas kemampuan coping dalam dirinya namun

individu tersebut telah siap melakukan aktivitas-aktivitas yang menantang dan

memilih situasi yang dinilai mampu untuk di atasi. Perlakuan yang individu buat

ini akan memperkuat kemampuan, minat-minat dan jaringan sosial yang

mempengaruhi kehidupan dan akhirnya akan mempengaruhi arah perkembangan

personal. Hal ini karena pengaruh sosial berperan dalam pemilihan lingkungan,

berlanjut untuk meningkatkan kompetensi, nilai-nilai dan minat-minat tersebut

dalam waktu yang lama setelah faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

keyakinan telah memberikan pengaruh awal.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat empat pokok proses

penting dalam efikasi diri yang mengatur fungsi manusia yaitu proses kognitif,

proses motivasi, proses afeksi dan proses selektif. Proses efikasi ini yang dapat

memberikan efek bagaimana seseorang merasakan, memotivasi dan bertindak.

2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Efikasi Guru

Erawati dalam jurnal inferensial nomor 6 volume 2 tahun 2012 yang

berjudul profil dan faktor yang mempengaruhi efikasi guru madrassah ibtida’iyah

peserta Dual Modem System menjelaskan bahwa berdasarkan teori efikasi dari

Page 37: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

23

Bandura (1997: 779-115) dan teman-teman yang relevan dengan faktor yang

mempengaruhi efikasi guru, maka diperoleh tiga kelomok faktor yang

memengaruhi efikasi guru yaitu

a. Faktor demografi

Menurut bandura (1997) ada beberapa faktor yang mempengaruhi efikasi

diri guru, yaitu usia, pendidikan tertinggi dan lama pengalaman mengajar.

Kondisi-kondisi yang menguntungkan dalam faktor demografi, memiliki pengalaman

instruksional yang beragam, dan kualitas afektif yang positif akan meningkatkan

efikasi guru. Sebaliknya, guru yang skornya lebih rendah dalam aspek status sosial

ekonomi, usia, pengalaman, religiusitas, etnisitas, persepsi terhadap kompetensi,

persepsi terhadap kesejahteraan, persepsi terhadap sertifikasi guru, dan indeks

prestasinya, maka cenderung kurang efikasinya dalam menjalankan tugas.

b. Pengalaman instruksional

instriksional bersifat pengajaran, jadi pengalaman instruksional merupakan

pengalaman mengajar. Bandura (1977) dalam Santrock (2008: 524) menyebutkan

pengalaman instruksianal mencakup kemampuan dalam mengelola kelas menjadi

tempat yang menyenangkan untuk brelajardan bisa mengajak orang tua ikut dalam

proses pembelajaran.

c. Personal

tingkah laku dalam situsi personal tergantung pada lingkungan dan kognitif.

Bandura dalam Santrock (2008: 285) faktor person mencakup ekspektassi,

keyakinan, setrategi, pemikiran, dan kecerdasan.

Kesimpulan yang dapat diambil peneliti dari uraian di atas bahwa faktor

yang mempengaruhi tinggi rendahnya efikasi guru antara lain faktor pengalaman

Page 38: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

24

instrusional, personal dan faktor demografi yang terdiri dari usia, pengalaman

mengajar, pendidikan tertinggi.

2.2 Pendidikan Inklusi

2.2.1 Pengertian Pendidikan Inklusi

Inklusi dari kata bahasa inggris inclusion merupakan istilah terbaru yang

dipergunakan untuk mendeskripsikan penyatuan bagi anak berkelainan dalam

program sekolah. Bagi sebagian pendidik istilah ini dillihat sebagai deskripsi

yanng lebih positif dalam usaha-usaha menyatukan anak-anak yang memiliki

hambatan dengan cara-cara yang realistis dan komperhensif dalam kehidupan

pendidikan yang menyeluruh. Inklusi juga dapat diartikan bahwa tujuan

pendidikan bagi siswa yang memilliki hambatan adalah, keterlibatan yang dari

tiap anak dalam kehidupan sekolah menyeluruh (Smith, 2012:45).

Inklusi dalam pendidikan merupakan proses peningkatan partisipasi siswa

dan mengurangi keterpisahanya dari budaya kurikulum dan komunitas sekolah

setempat (Sue Stubbs, 2002:39). UNESCO, dalam kajianya terhadap aktivitasnya

selama lima tahun setelah konferensi Salamnca menggambarkan inklusi sebagai

gerakan, dan mengkaitkanya langsung dengan peningkatan mutu sekolah (sue

stubbs, 2002: 40).

Sue Stubbs (2002: 37) pendidikan inklusi dalam arti sempit atau

didasarkan pada asumsi “ anak sebagai masalah”. Cartwright dalam Elisa (2013:

3) pendidikan inklusi merupakan praktek yang bertujuan untuk pemenuhan hak

azasi manusia atas pendidikan, tanpa adanya diskriminasi, dengan memberi

kesempatan pendidikan yang berkualitas kepada semua anak tanpa perkecualian,

Page 39: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

25

sehingga semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk secara aktif

mengembangkan potensi pribadinya dalam lingkungan yang sama.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

inklusi merupakan sistem pendidikan yang menyeluruh dalam arti bahwa

pendidikan sebagai pemenuhan hak asasi manusia tanpa adanya diskriminasi yang

bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Tanda dari pendidikan inklusi adalah kesediaan guru untuk menerima

siswa yang berkebutuhan khusus. Inklusi menunjukkan pada semua siswa

dihargai, diterima, dan menghormati tanpa memperhatikan etnik dan latar

belakang budaya, kemampuan, jenis kelamin, umur, agama, kepercayaan dan

perilaku (Das Asim, 2012:149). Indeks for inclusion dalam sue tubbs (2002: 38)

inklusi atau pendidikan inklusi bukan nama lain untuk pendidikan khusus.

Pendidikan inklusi menurut Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindugan Anak Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011

tentang kebijakan penanganan anak berkebutuhan khusus adalah pendidikan

reguler yang disesuaikan dengan kebuutuhan peserta didik yang memiliki

kelainan dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa pada sekolah

reguler dalam satu kesatuan yang sistematik.

Pendidikan inklusi merupakan suatu sistem layanan pendidikan khusus

yang mensyaratkan agar semua anak berkebutuhan khusus dilayani disekolah

terdekat di kelas biasa bersama teman teman seusianya. Untuk itu perlu adanya

restrukturisasi di sekolah sehingga menjadi komunitas yang mendukung

pemenuhan kebutuhan bagi setiap anak (Pratiningsih, 2010: 34).

Page 40: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

26

Sunanto (2004) dalam Hargio (2012:12) pendidikan inklusi merujuk pada

kebutuhan belajar bagi semua peserta didik dengan suatu fokus spesifik bagi

mereka yanng rentan terhadap marjinalisasi atau pemisahan. Melalui pendidikan

inklusi berati sekolah harus menciptakan dan membangun pendidikan yang

berkualitas dan mengakomodasi semua anak tanpa memandang kondisi fisik,

sosial, intelektual,bahasa, dan kondisi lainya (Hargio, 2012:18)

Pengertian-pengertian di atas jika disimpulkan pendidikan inklusi adalah

sistem layanan pendidikan yang melayani semua anak baik itu anak berkebutuhan

khusus maupun anak-anak normal tanpa memandang etnik, suku, ras, agama dan

latar belakang untuk membangun pendidikan yang berkualitas.

Sistem pendidikan harus memungkinkan terjadinya pergaulan dan

interaksi antar siswa yang beragam sehingga mendorong sikap silih asah, silih

asih dan silih asuh denagn semangat toleransi seperti halnya dalam kehidupan

sehari-hari. Berkembangnya pendidikan inklusi merupakan implementasi atau

gambaran dari masyarakat inklusi. Masyarakat inklusi adalah semua anak dan

orang dewasa sebagi orang dewasa sebagai anggota kelompok yang sama dengan

interaksi satu sama lain, membantu satu sama lain, saling tenggang rasa,

menerima kenyataan bahwa sebagian anak atau orang dewasa mempunyai tingkat

kebutuhan yang berbeda dari mayoritas, kemudian masyarakat yang cenderung

bekerja sama dari pada bersaing. Skjorten (2003) dalam Hargio (2012:18)

masyarakat inklusi di artikan sebagi semua anak atau orang dewasa mempunyai

rasa memilliki dan bermitra. Setiap orang akan memandang sesuatu sabagai hal

yang alami.

Page 41: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

27

Buletin education for all tahun 2000, UNESCO menjelaskan dalam

Abraham (2004: 25) bahwa

“ inclusive education is not concerned with removing all barriers

to learning, and with the participation of all learners vulnerabel to

exclusion and marginalization. It is strategic approach designed to

facilitate learning succss for all children it address the common goals of

decreasing and overcoming all exclusion from human right to education,

at least at the elementary level, and enhancing access, participation and

learning success in quality basic education for all”

Penjelasan tersebut tidak terkait dengan menghapus semua hambatan

untuk belajar dan dengan partisipasi semua peserta didik yang rentan akan

pemisahan dan marginalisasi. Itu adalah pendekatan strategis yang dirancang

untuk memfasilitasi keberhasilan pembelajaran bagi semua anak untuk

mnyampaikan tujuan-tujuan umum dari penurunn dan mengatasi semua

pengecualian dari hak manusia untuk pendidikan setidaknya pada tingkat dasar,

dan akses pertisipasi serta menungkakan akses pembelajaran pedidikan dasar yang

berkulitas bagi semua.

Point penting dalam pendidikan inklusi bahwa mengikutsertakan anak-

anak dengan disabilitas. Akan tetapi Sevin (2007: 29) definisi sebuah inklusi jauh

melebihi dari anak-anak dengan disabilitas dan melihat berbagai cara pandangan

bahwa siswa berbeda antara satu sama lainya, seperti ras, kelas, gender, etnik,

latar belakang keluarga, orientasi seksual, bahasa, kemampuan, ukuran,

agama,dan seterusnya.

Pendidikan inklusi berarti bahwa pendidikan dipandang sebagai upaya

memberdayakan individu yang memiliki keragaman. Anak tidak lagi berbeda-

beda berdasarkan label atau arakteristik tertentu dan tidak ada diskriminasi antara

anak yang satu dengan yang lain, dengan demikian berati semua anak berada

Page 42: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

28

dalam satu sistem pendidikan yang sama. Oleh karena itu misi pendidikan sangat

penting adalah meminimalkan hambatan belajar dan memenuhi kebutuhan belajar

anak. Setiap anak dihargai eksisitensinya, ditumbuhkan harga dirinya,

dikembangkan motivasinya dan diterima sebagaimana adanya, sehingga setiap

anak berkembang opitomal sejalan denga potensi masing-masing. Pendidikan

inklusi terkadang terlihat seperti sebuah strategi politik yang didasarkan pada hak

asasi manusia dan prinsip demokrasi, bahwa menghadapi semua kondisi dari

diskriminasi, seperti bagian dari sebuah perhatian dari berkembangnnya

masyarakat inklusif dan untuk memastikan bahwa beberapa siswa menerima

tambahan sumber dan tidak di abaikan dan disisa-siakan (Abraham, 2004:25).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

pendidikan inklusi adalah pendidikan umum yang mampu memberikan pelayanan

terhadap setiap anak tanpa adanya diskriminasi dalam sistem pendidikan yang

sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

2.2.2 Tujuan Pendidikan Inklusi

Pendidikan inklusi yang merupakan program pendidikan dalam upaya

pemerataan hak pendidikan bagi semua anak mempuyai tujuan untuk membantu

mempercepat program program wajib belajar pendidikan dasar serta membantu

meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan menekankan angka

tinggal kelas dan putus sekolah pada seluruh warga negara (pedoman umum

penyelenggaraan pendidikan inklusi, 2007)

Tujuan pendidikan inklusi menurut Balai Pengembangan Pendidikan

Khusus dinas pendidian Jawa Tengah (balai pengembangan pendidikan khusus

Page 43: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

29

jawa tengah, diakses pada 30 April 2013, tersedia dalam www.bpdiksus.org)

yaitu:

1. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua anak ( termasuk

anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kebutuhanya).

2. Membantu mempercepat program wajib belajar pendidikan dasar.

3. Membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan

menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah.

4. Menciptakan sistem pendidikan yang menghargai keanekaragaman, tidak

diskriminatif serta ramah terhadap pembelajaran.

5. Memenuhi amanat undang-undang dasar 1945 khususnya pasal 32 ayat (1)

yang berbunyi ’setiap warga negara negara berhak mendapat pendidikan’, dan

ayat 2 yang berbunyi ’setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar

dan pemerintah wajib membiayainya’. Undang-undang nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya pasal 5 ayat 1 yang berbunyi

’setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu. Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak, khususnya Pasal 51 yang berbunyi ’anak yang

menyandang cacat fisik dan/atau mental diberikana kesempatan yang sama dan

aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa.

Menurut Hargio (2012: 25) dalam pendidikan inklusi memiliki dua tujuan

yaitu:

Page 44: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

30

1. Menciptakan dan membangun pendidikan yang berkualitas mencitakan dan

menjaga komunitas kelas yang hangat, menerima keanekaragaman, dan

menghargai perbedaan.

2. memberikan kesempatan agar memperoleh pendidikan yang sama dan dan

terbaik bagi semua anak dan orang dewasa yang memerlukan pendidikan bagi

yang memiliki kecerdasan tinggi,bagi yang secara fisik memperoleh

hambatan dan kesulitan baik yang permanen maupun sementara.

Dari uraian di atas tujuan dari pendidikan inklusi dapat disimpulkan bahwa

pada dasarnya pendidikan inklusi bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan

serta memberikan pelayanan pendidikan kepada semua orang tanpa adanya

diskriminasi.

2.2.3 Manfaat Pendidkan inklusi

Keberadaan pendidikan inklusi dalam dunia pendidikan bermanfaat untuk

mempersiapkan kehidupan yang terjadi di masyarakat bila semua siswa berbeda

latarbelakang, kemampuan belajar dan bersosialisasi di dalam kelas dan ditempat

lain, sehingga semua mendapat kesempatan berbagai hal. Pendidikan inklusi juga

memberikan manfaat bagi banyak pihak diantaranya:

2.2.3.1 bagi siswa

a. Siswa yang tidak berkelainan mendapat manfaat dari dari inklusi sebagai

berikut (Smith, 2012:422):

1. Mengurangi ketakutan akan perbedaan manusia seiring denngan munculnya

perasaan nyaman dan kesadaran

2. Tumbuh dalam kesadaran sosial

Page 45: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

31

3. Meningkatkan aspek konsep diri

4. Perkembangan prinsip-prinsip pribadi

5. Persahabatan yang hangat dan penuh perhatian.

b. Siswa yang berkelainan juga mendapat manfaat dari pendidikan inklusi

(Smith, 2012:424) antara lain:

1. Lingkungan inklusif lebih merangsang, memiliki keragaman (variatif), dan

respon dibanding lingkungan terpisah.

2. Lingkungan inklusif lebih memungkinkan perkembangan kurikulum dari

pada kurikulum baru yang banyak kekurangan

3. Lingkungan inklusif dapat memberikan kesempatan yang lebih besar bagi

siswa berkebutuhan khusus untuk berinteraksi dengan siswa lain guna

mendapatkan tingkat kemampuan sosial, bahasa, dan kognitif yang lebih

tinggi untuk menyamakan kemampuan-kemampuan tersebut.

4. Lingkungan yang lebih inklusif dapat memberikan kesempatan yang lebih

besar bagi siswa-siswaberkebutuhan khusus untuk belajar kemampuan

akademis yang sebenarnya lebih mudah di pelajari dari teman sebaya

ketimbang dari guru.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidilan inklusi

memberikan banyak manfaat bagi semua anak baik tanpa terkecuali. Anak-anak

mempunyai banyak kesempatan untuk berinteraksi dan peduli terhadap

lingkungan sekitar.

Page 46: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

32

2.2.3.2 Bagi Pendidik

Beberapa manfaat pendidikan inklusi bagi pendidik dalam Smith (2012:

426) antara lain:

1. Pengajaran dan pembelajaran mencakup berbagai hambatan (Teahing and

learning about disabilities). Guru mendapatkan pelajaran dan pengalaman

dari kelas inklusi, sehingga bisa menangani anak-anak dengan berbagai

hambatan.

2. Kurikulum dan materi ajar (curriculum and material). Guru menjadi lebih

kreatif dalam menyusun materi serta metode yang digunakan saat proses

pembelajaran sebab anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kemampuan

dan kelebihan yang berbeda-beda.

3. Sukses untuk semua (succes for all). Pendidikan inklusi dapat meningkatkan

rasa percaya diri guru untuk berkomitmen dalam membantu anak-anak

berkebutuhan khusus.

4. Kerja sama pemecahan masalah ( collaborative problem solving). Melalui

pendidikan inklusi dapat meningkatkan kerjasama guru dan siswa dan belajar.

5. Harapan atas inklusi (expectation of inclusion). Guru dan murid mempunyai

harapan siswa anak berkebutuhan khusus berperan serta dalam kelas umum,

sehingga menumbuhkan rasa kekeluargaan yang membuat inklusi semakin

besar dan percaya diri untuk mewujudkan suatu lingkungan inklusif.

6. Penilaian siswa dan IPK (student assesment and IEPS). Pendidikan inklusi

menjadikan guru berperan aktif dalam proses penilaian. Keterlibatan guru

mempermudah pemahaman terhadap siswa untuk membantu mencapai

Page 47: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

33

tujuan-tujuan mereka, seerta meningkatkan rasa memiliki yang lebih besar

terhadap anak-anak yang berkebutuhan khusus.

7. Fleksibilitas (Flexibillity). Guru menjadi lebih fleksibel dalam gaya mengajar,

struktur, dan desai kelas serta dalam menciptakan aktivitas yang akan

menciptakan aktivitas yang meningkatkan keberhasilan bagi seluruh siswa.

8. Biarkan berjalan (let it go). Melalui pendidikan inklusi guru menjadi lebih

cermat dalam memikirkan kepentingan dan harapan bagi siswa, serta

membiarkan siswa mengerjakan sendiri.

9. Akuntabilitas (Accountability). Kelas inklusi dapat menumbuhkan etika dan

tanggunng jawab pengajaran guru. Pengaruh memiliki anak-anak

berkebutuhan khusus dapat memberi rangsangan peningkatan yang

terceermin dalam praktik yang membawa keuntungan kepada semua siswa

dan sekolah.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan inklusi

memberikan banyak manfaat bagi siswa maupun guru. Bagi siswa dapat

memberikan efek yang positif dalam proses pembelajran maupun sosial anak.

sedangkan manfaat pendidikan inklusi bagi guru yaitu guru menjadi lebih kraetif

dan bertanggung jawab.

2.2.4. Landasan Hukum Pendidikan Inklusi

Menurut Mulyono dalam Hargio (2012:19) landasan filosofis utama

penerapan pendidikan inklusi di Indonesia adalah Pancasila yang merupakan lima

pilar sekaligus cita-cita yang didirikan atas fondasi yang lebih mendasar lagi, yang

disebut bhineka tunggal ika .

Page 48: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

34

Landasan yuridis memiliki hirarki dari undang-undang dasar, peraturan

pemerintah, praturan daerah, kebijakan direktur, hingga peraturan sekolah, juga

melibatkan kesepakatan internasiaonal. Hargio (2012: 20) landasan yuridis

internasional penerapan pendidikan inklusi adalah deklarasi salamnca (UNESCO,

1994). Deklarasi ini sebenarrnya penegasan kembalil atas deklarasi PBB tentanng

HAM tahun 1984 dan berbagi deklarasi lanjutan yang berujung pada peraturan

standar PBB tahun 1993 tentang kesempatan yang sama bagi individu berkelainan

memperoleh pendidikan sebagi bagian integral dan sistem pendidkan yang ada.

Landasan yuridis nasional pendidikan inklusi tercantum dalam

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat pasal 5

yang berbunyi “setiap penyandang cacat mempunyai hak dan kesempatan

yang sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.”

2. Deklarasi Bandung (Nasional) ”Indonesia Menuju Pendidikan Inklusif” 8-14

Agustus 2004 .

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang

pendidikan inklusif bagi peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki

potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan inklusi

memberikan jaminan secara hukum dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan

pendidikan inklusi. Landasan yanng menaungi pendidikan inklusi antara lain

undang-undang nomor 4 tahun 2007, deklarsi bandunng serta peraturan menteri

nomor 70 tahun 2009.

Page 49: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

35

2.2.5. Peserta Didik dalam Pendidikan Inklusi

Berdasarkan pedoman penyelenggaraan pendidikakan inklusi tahun 2007

definisi dari pendidikan inklusi ada dua kategori sisiwa yaitu siswa yang

berkebutuhan khusus dan siswa yang tidak berkebutuhan khusus. Peraturan mentri

nomor 22 tahun 2006 yang berbunyi:

“Peserta didik pendidikan inklusi adalah peserta didik berkelainan tanpa

disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata yanng

berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan sampai kejenjang pendidikan

tinggi. Berkelainan dalam hal ini adalah tuna netra, tuna rungu, tuna daksa

ringan, dan tuna laras.”

Peserta didik yang berkelainan antara lain:

a. Tuna Netra

Tuna netra menurut Koestler dalam Smith (2012: 141) yaitu ketajaman

penglihatan pusat 20/200 atau kurang pada bagian mata yang lebih baik

dengankaca mata koreksi atau ketajaman penglihatan pusat lebih dari 20/200 jika

terjadi penurunan ruang penglihatan dimana terjadi pengerutan suatu bidang

penglihatan sampai tingkat tertentu sehingga diameter terlebar dari 20 derajat

pada bagian mata yang lebih baik. Dari uraian tersebut, anak tuna netra adalah

individu yang indera penglihatanya (kedua-duanya) tidak berfungsi sebagai

saluran penerima informasi dalam kegiatan sehari-hari seperti halnya orang-orang

awas.

b. Tuna Rungu

Sutjihati (2006:93) mendefinisikan tuna rungu Tuna rungu sebagai suatu

keadaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat

menangkap berbagai rangsangan, terutama melalui indera pendengaranya. Smith

Page 50: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

36

(2012: 278) menjelakan bahwa ada dua faktor penyebab tuna rungu yaitu faktor

genetik dan faktor lingkungan atau pengalaman yang meliputi lahir prematur,

campak, virus, ketidaksesuaian RH darah, dan radang telinga tengah.

c. Tuna Daksa dan Cerebal Palsy

Tuna daksa adalah kelainan yang meliputi cacat tubuh atau kerusakan tubuh

atau kerusakan tubuh, kelainan atau kerusakan pada fisik dan kesehatan dan

kelainan atau kerusakan otak dan saraf tulang belakang (Hargio, 2012: 47).

Cerebal palsy merupakan gangguan pada sistem serebai yang disebabkan oleh

kelainan yang terletak pada sistem saraf pusat (Hargio, 2012:47). Hargio (2012:

48) juga menjelaskan bahwa faktor penyebab tuna daksa antara lain masa sebelum

lahir, pada saat lahir dan setelah proses kelahiran.

d. Anak Berbakat Memiliki Kemampuan dan Kecerdasan Luar Biasa

Renzuli dalam Smith (2012: 308) keberbakatan adalah mencerminkan suatu

interaksi diantara tiga kelompok dasar sifat-sifat manusia. Kelompok tersebut

diatas rata-rata (namun tidak selalu tinggi )kemampuan umum dan/atau tertentu,

tingkat komitmen tugas yang tinggi (motivasi), dan tingkat kreativitas yang tinggi.

mereka yang memiliki kemampuan mengembangkan sifat-sifat gabungan tersebut

dan menerapkanya terhadap bidang yang bernilai potensial dari prestasi manusia.

Anak berbakat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

dipengaruhi oleh pengalaman lingkunngan, sehingga karakteristik anak berbakat

dapat terlihat melalui tiga hal seperti yang diungkapkan Hargio (2012: 60) yaitu

potensi, cara menghadapi masalah dan prestasi.

Page 51: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

37

e. Tuna grahita/ Keterbelakangan Mental.

Gorrad dalam Smith (2012: 105) menggambarkan mengenai keterbalkangan

mental yaitu suatu kondisi dimana seseorang memiliki otak yang lemah, sehingga

perkembangan kecerdasanya mengalami hambatan sehingga tidak mencapai pada

tahap perkembangan yang optimal. Penyebab terbelakang mental yang telah

teridentifikasi oleh American Sociation On Mental Retardation dalam Smith

(2012: 110) yaitu faktor genetik, faktor selama masa kehamilan, trauma kelahiran,

penyakit dan cedera selama masa anak-anak dan remaja

f. Anak Dengan Gangguan Belajar

Gangguan belajar meliputi ketidak mampuan untuk memperoleh,

menyimpan, atau menggunakan keahlian khusus atau informasi secara luas,

dihasilkan dari kekuranngan perhatian, ingatan atau pertimbangan,dan

mempengaruhi performa akademik (Hargio, 2012:77). Terdapat tiga macam

gangguan belajar yaitu gangguan membaca, menuliskan ekspresi dan gangguan

matematik.

g. Anak Tuna Laras

Anak tuna laras memiliki kecerdasan yang tidak berbeda dengan anak-anak

pada umumnya. Prestasi yang rendah di sekolah disebabkan mereka kehilangan

minat dan konsentrasi belajar karena masalah ganguan emosi yang mereka alami.

Kegagalan dalam belajar seringkali dianggap intelegensi mereka rendah (Sutjihati,

2006:139). Istilah tuna laras atau gangguan emosi/perilaku merupakan ketidak

mampuan yanng ditandai dengan respon perilaku dan emosional dalam program-

Page 52: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

38

program pembelajaran sangat tidak sesuai dengan usia, budaya, atau norma-norma

etnis yang berdampak buruk secara nyata pada pendidikanya (Smith, 2012: 146).

h. Tuna Wicara

Tuna wicara atau kelainan bicara merupakan suatu kesulitan dalam

mengungkapkan pesan-pesan yang diucapkan (Smith, 2012: 203). Menurut

definisi tersebut merupakan suatu kesullitan dalam menggunakan kata-kata atau

pengetahuan kata yang buruk, sehingga akan menciptakan ketidaknyamanan

dalam berkomunikasi.

i. Autisme

Autisme adalah suatu kelainan neurologis, yanng seringkali mengakibatkan

ketidak mampuan interaksi komunikasi dan sosial (Smith, 2012: 150). Anak-anak

autis sering kali menunjukkan sifat kelainan sejak bayi seperti tidak tanggap

terhadap orang lain, gerak diulang-ulang, menghindari kontak mata, tetap dalam

kebiasaan, aneh dan sikap-sikap yang ritualitas (Smith, 2012: 150)

j. ADHD

ADHD atau attention deficit hiperakctive disorder adalah gangguan yang

muncul pada anak usia dini. ADHD tidak dianggap sebagai ketidakmampuan

belajar tetapi mengganggu proses belajar. Anak-anak ADHD sering mengalami

masalah dengan duduk diam tetap fokus, mengikuti instruksi, suka berorganisassi

dan menyelesaikan pekerjaan rumah (Hargio, 2012:93). Hargio (2012: 97) juga

menjelaskan ada empat karakteristik anak ADHD yaitu hiperaktif, menggeliat,

pendiam/penghayal dan kurangnya perhatian.

Page 53: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

39

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa adapun peserta didik

dalam pendidikan inklusi terdiri dari anak yang berkebutuhan khusus dan anak

yang berkebutuhan khusus. Anak-anak berkebutuhan khusus antara lain tuna

netra, tuna rungu, tuna daksa, cerebral palsy, anak berbakat, tuna grahita, anak

dengan gangguan belajar, tuna laras, tuna wicara, autis dan ADHD.

2.2.6. Kompetensi Guru Dalam Pendidikan Inklusi

Guru dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

jalur pendidika formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Guru sebagai tenaga kependidikan diharapkan mampu meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Karena guru mempunyai peranan sangat penting

dalam proses pendidikan. Seperti yang dikemukakan syaodih dalam Mulyasa

(2009: 13) bahwa guru memegang peranan yang cukup penting baik dalam

perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. lebih lanjut dikemukakanya bahwa

guru adalah perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum bagi kelasnya.

Karena guru juga merupakan barisan pengembang kurikulum maka guru pulalah

yanng melakukan evaluasi. Menyadari hal tersebut betapa pentingnya untuk

meningkatkan aktivitas, kreatifitas, kualitas dan profesionalisme guru.

Berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan inklusi kompetensi seorang guru

merupakan kunci sukses dalam pelaksanaan pendidikan. Kompetensi guru dalam

megajar akan menunjukan kemampuan yang sebenar-benarnya, maka guru

dituntut mempunyai kemampuan lebih dalam melaksanankan proses

Page 54: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

40

pembelajaran. Menurut Praptiningsih dalam jurnal pendidikan khusus volume 7

nomor 2 tahun 2010 yang berjudul Fenomena penyelenggaraan pendidikan inklusi

kemampuan yang harus dimiliki guru adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan tentang anak berkebutuhan khusus

2. Pemahaman akan pentingnya mendorong rasa penghargaan anak berkaitan

dengan perkembangan, motivasi dan belajar melalui suatu interaksi positif dan

berorientasi pada sumber belajar.

3. Pemahaman tentang konvensi hak anak dan implikasinya terhadap

implementasi pendidikan dan perkembangan semua anak.

4. Pemahaman tentang pentingnyamenciptakan linngkungan yang ramah terhadap

pembelajaran yang beraitan dengan isi, hubungan sosial, pendekatan dan bahan

pembelajaran.

5. Pemahaman arti pentingnya belajar aktif dan pengembangan pemikiran kkreatif

dan logis.

6. Pemahaman pentingnya evaluasi dan asessmen berkesinambungan oleh guru

7. Pemahaman konsep inklusi dan pengayaan serta cara pelaksanaan inklusi dan

pembelajaran yang berdeferensi.

8. Pemahaman terhadap hambatan belajar termasuk yanng disebab oleh kelainan

fisik maupun mental.

9. Pemahaman konsep pendidikan berkuallitas dan kebutuhan implementasi

pendekatan dan metode baru.

Kompetensi mengajar dapat dikatakan sebagai kemampuan dasar yang

mengaplikasikan apa yang seharusnya dilaksanakan guru dalam melaksanakan

Page 55: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

41

tugasnya. Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas

guru yang sebenarnya. Berdasarkan Pedoman Khusus Penyelenggaraan Pedidikan

Inklusi (2007: 12-6) terdapat dua kompetensi yaitu:

a. Kompetensi Guru Umum

Seorang guru senantiasa dituntut untuk mengembangkan pribadi dan

profesinya secara terus menerus, juga dituntut untuk mampu dan siap berperan

secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu,

seorang guru harus mampu mengembangkan empat aspek kompetensi bagi diri

dan profesinya, yaitu: kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian, kompetensi

profesional, dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi dimaksud masing-

masing dimaknai sebagai berikut:

a. Kompetensi Pedagogik

Memiliki kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi

pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengoptimalkan

dan mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

b. Kompetensi Kepribadian

Memiliki sikap kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan

berwibawa, menjadi teladan badi peserta didik, dan berakhlak mulia, atau matang

sehingga mampu berfungsi sebagai tokoh identitas bagi peserta didik, serta dapat

menjadi panutan bagi peserta didik dan masyarakat.

Page 56: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

42

c. Kompetensi Profesional

Memiliki kemampuan sebagai pendidik dalam penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing

peserta didik memperoleh kompetensi yang ditetapkan.

d. Kompetensi Sosial

Kemampuan pendidik berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sekitarnya, termasuk dengan para peserta didik, orangtua/wali

peserta didik, teman sejawat, atasan, dengan pegawai sokolah, dan dengan

masyarakat luas.

b. Kompetensi Guru Khusus

Kompetensi guru pendidikan khusus dilandasi oleh empat kompetensi utama

yaitu pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Secara khusus kompetensi

guru diorientasikan pada tiga kemampuan utama seperti yang tercantum dalam

Pedoman Khusus Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif (2007: 15) yaitu

1. Kemampuan Umum (general ability):

Kemampuan umum adalah kemampuan yang di perlukan untuk mendidik

peserta didik pada umumnya (anak normal), sedangkan kemampuan dasar adalah

kemampuan yang diperlukan untuk mendidik peserta didik berkebutuhan khusus,

kemudian kemampuan khusus adalah kemampuan yang diperlukan untuk

mendidik peserta didik kebutuhan khusus jenis tertentu (spesialis).

Page 57: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

43

2. Kemampuan Dasar (basic ability)

Kemampuan dasar guru pendidikan khusus dalam Pedoman Khusus

Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif (2007: 15) diharapkan guru dapat memiliki

beberapa kemampuan diantaranya:

a. memahami dan mampu mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus.

b. Memahami konsep dan mampu mengembangkan alat asesmen serta

c. Melakukan asesmen anak berkebutuhan khusus.

d. Mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pelajaran bagi anak

berkebutuhan khusus.

e. Mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program bimbingan

dan konseling anak berkebutuhan khusus.

f. Mampu melaksanakan menajemen pendidikan khusus

g. Mampu mengembangkan kurikulum Pendidikan Khusus sesuai dengan

kemampuan dan kebutuhan anak berkebutuhan khusus serta dinamika

masyarakat.

h. Memiliki pengetahuan tentang aspek-aspek medis dan implikasinya terhadap

penyelenggaraan pendidikan khusus

i. Memiliki pengetahuan tentang aspek-aspek psikologis dan implikasi nya

terhadap penyelenggaraan pendidikan khusus

j. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan

khusus.

k. Memiliki sikap dan perilaku empati terhadap anak berkebutuhan khusus.

Page 58: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

44

l. Memiliki sikap professional di bidang pendidikan khusus

m. Mampu merancang dan melaksanakan program kampanye kepeduliasn PLB

di masyarakat.

n. Mampu merancang program advokasi.

3. Kemampuan Khusus (specific ability)

Kemampuan khusus merupakan kemampuan keahlian yang dipilih sesuai

dengan minat masing-masing tenaga kependidikan. Pada umumnya masing-

masing guru memiliki satu kemampuan khusus (specific ability). Kemampuan

khusus yang harus dimiliki guru berdasarkan Pedoman Khusus Penyelenggaraan

Pendidikan Inklusif (2007: 16) antara lain:

a. Mampu melakukan modifikasi perilaku.

b. Menguasai konsep dan keterampilan pembelajaran bagi anak yang mengalami

gangguan/kelainan penglihatan.

c. Menguasai konsep dan keterampilan pembelajaran bagi anak yang mengalami

gangguan/kelainan pendengaran/komunikasi.

d. Menguasai konsep dan keterampilan pembelajaran bagi anak yang

mengalami gangguan/kelainan intelektual.

e. Menguasai konsep dan keterampilan pembelajaran bagi anak yang mengalami

gangguan/kelainan anggota tubuh dan gerakan.

f. Menguasai konsep dan keterampilan pemnbelajaran bagi anak yang

mengalami gangguan/kelainan perilaku sosial.

g. Menguasai konsep dan keterampilan pemnbelajaran bagi anak yang

mengalami kesulitan belajar.

Page 59: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

45

Uraian di atas menunjukan bahwa betapa pentingnya kompetensi guru

dalam pendidikan inklusi. Beberapa kompeensi yang harus dimiliki guru dalam

pendidikan inklusi antara lain kompetensi guru secara umum yang meliputi

kompetensi pedagogik, sosial, pribadi seta kompetensi profesional dan

kompetensi guru khusus yang meliputi kemampuan umum, kemampuan dasar dan

kemampuan khusus.

2.3 Penelitian Sebelumnya

Hasil penelitian sebelumnya oleh Oneyda M. Paneque, dkk dalam judul “A

study of teacher efficacy of special education teachers of engllish language

leaners with disabilities” menunjukkan bahwa Variabel guru yang merupakan

prediktor keberhasilan guru dan salah satu yang statistik signifikan berhubungan

dengan efikasi guru adalah kemahiran dalam bahasa siswa sasaran.

Hasil penelitian lain dari Elizabeth S Hartmann, PhD yang berjudul

“understanding teachers self efficacy to support children with deaf and blindness”

dari hasil penelitianya menyebutkan bahwa terdapat tiga tingkatan efikasi yaitu

efikasi sangat rendah, efikasi cukup tinggi, efikasi sangat tinggi. Hasil tersebut

mengungkapkakn bahwa dengan efikasi yang rendah guru tidak memiliki

pelatihan formal dan pengalaman mengajar terhadap anak-anak yang mengalami

kebutaan dan tuli. Sedangkan guru dengan efikasi tinggi dipengaruhi faktor

keinginan yang kuat dan mempunyai pengetahuan yang luas.

Page 60: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

46

2.4 Kerangka Berpikir

Efikasi guru murupakan keyakinan guru dalam kemampuannya untuk

mengatur dan melaksanakan program tindakan untuk berhasil menyelesaikan

tugas instruksi terrtentu kapasitasnya untuk mempengaruhi kinerja siswa. Hal-hal

yang mempengaruhi efikasi diri guru yaitu pengalaman instruksional, personal

dan faktor demografi.

Dalam penelitian ini yang menjadi titik ukur tinggi rendahnya efikasi

terbatas pada faktor demografi yaitu latar belakang pendidikan, dan lama

mengajar. Sedangkan faktor personal dan pengalaman instruksional tidak

diikutsertakan dalam penelitian ini.

Selanjutnya hubungan ini akan berpengaruh terhadap efikasi guru

pendidikan anak usia dini dalam pendidikan inklusi. Guru yang memiliki efikasi

tinggi akan merasa yakin dalam melaksanakan dan mengembngkan pendidikan

inklusi. Sedangkan guru dengan efikasi rendah akan merasa kesulitan dan

menyerah dalam melaksanakan dan merintis pendidikan inklusi.

Lama mengajar

Latar belakang

pendidikan

Efikasi guru pendidikan anak

usia dini dalam pendidikan

inklusi

Page 61: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

47

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk pentanyaan.

Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori yang

relevan, belum berdasarkan fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data

(Sugiyono, 2010: 96). Hipotesis dalam penelitian ini bersifat komparatif.

Hipotesis komparatif merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan

nilai-nilai dua kelompok atau lebih (Sugiyono, 2010: 212).

Berdasarkan rumusan masalah komparatif tersebut terdapat tiga model

hipotesis nol dan alternatif, yaitu:

2.5.1 Hipotesis nol :

1. Tidak terdapat perbedaan signifikan berdasarkan latar belakang pendidikan

mengenai pendidikan inklusi di lembaga PAUD Kecamatan Grabag.

2. Tidak terdapat perbedaan signifikan berdasarkan lama mengajar mengenai

pendidikan inklusi di lembaga PAUD Kecamatan Grabag.

2.5.2 Hipotesisi alternatif :

1. Ha : Terdapat perbedaan signifikan berdasarkan latarbelakang pendidikan

mengenai pendidikan inklusi di lembaga PAUD Kecamatan Grabag.

Page 62: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

48

2. Ha : Tidak terdapat perbedaan signifikan berdasarkan lama mengajar

mengenai pendidikan inklusi di lembaga PAUD Kecamatan Grabag.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan,

dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yanng telah ditetapkan. Berdasarkan hipotesis yang telah

ditetapkan, jenis penelitian ini adalah penelitian komparasi. Menurut Sudjud

dalam Arikunto (2010:310) melalui penelitian komparasi akan dapat menemukan

persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda, orang, tentang

ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur

kerja.

3.1 Variabel Penelitian

Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 60).

Variabel dalam penelitian ini yaitu efikasi diri guru yang berfungsi untuk

mengetahui seberapa besar efikasi guru terhadap pendidikan inklusi jika ditinjau

dari latar belakang pendidikan dan lama mengajar.

Page 63: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

49

3.2 Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Self efficacy guru merupakan keyakinan guru terhadap kemampuanya dalam

mengatur, mempengaruhi, dan mendidik siswa.

2. Latar belakang pendidikan adalah pendidikan yang pernah dilakukan oleh guru

sesuai dengan ijazah terakhir.

3. Lama mengajar adalah masa kerja guru selama menjalankan tugas menjadi

seorang pendidik anak usia dini.

3.3 populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas tiga

elemen yaitu: obyek/subyek yang mempunyai kulaitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh penenliti untuk dipelajari. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh pendidik paud, baik itu pendidik taman kanak-kanak, roudhotut

adfal, kelompok bermain, maupun tempat penitipan anak. Data tahun 2012 yang

diperoleh dari UPT Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dan ketua RA

sekecamatan Grabag terdapat 50 lembaga pendidikan anak usia dini, yang terdiri

dari 19 taman kanak-kanak, dan 8 kelompok bermain dan 2 tempat penitipan

anak serta 21 lemabaga RA. Jumlah pendidik secara keseluruhan yaitu 133 guru.

3.3.2 Sampel

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (sugiyono, 2010:118). Teknik pengambilan sampel dalam

Page 64: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

50

penelitian ini yaitu random sampling. Cara penentuan jumlah sampel adalah

sebagai berikut (Sugiyono, 2010:126):

a. Sample

Keterangan:

Taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%

P = Q = 0,5

d = 0,05

s = jumlah sampel

s =

s = = 57,33 = 57

Jadi dari 133 populasi terpilih 57 sampel yang terpilih secara acak.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data untuk

keperluan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

3.5.1 Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (sugiyono, 2010:198). kuesioner juga cocok digunakan jika jumlah

responden cukup besar.

Dalam penelitian ini angket atau kuesioer diberikan kepada guru

pendidikan anak usia dini untuk lebih memperjelas pemahaman dan efikasi guru

Page 65: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

51

terhadap pendidikan inklusi. Kuisioner dalam penelitian ini berbentuk

pernyataan tertutup. Pernyataan tertutup sangat membantu responden untuk

menjawab dengan cepat.

Untuk mengukur jawaban dari responden menggunakan skala likert.

Responden menjawab dengan menggunakan chek list (√), dengan skala sebagai

berikut:

3.1 Tabel Skor Jawaban Kuisioner

No

Pilihan Jawaban

Skor

Pernyataan Favourable Pernyataan Unfavourable

1 Sangat setuju 4 1

2 Setuju 3 2

3 Tidak setuju 2 3

4 Sangat tidak setuju 1 4

Alasan peneliti menggunakan metoden kuisioner karena metode tersebut

sangat memudahkan untuk mengambil data dalam jumlah sampel yang cukup

banyak.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Yang Diberlakukan Untuk

Mengukur Nilai Efikasi Diri Guru Paud Dalam Pendidikan Inklusi

Variabel

Aspek

Indiktor

Item

Jumlah F UF

Efikasi

diri guru

1. Level 1. Memotivasi diri

untuk melakukan

sesuatu.

3, 24,

56, 65,

77

10, 25, 58,

68, 74

10 butir

2. Mempunyai

keyakinan tinggi

terhadap

4, 22,

47, 50,

79

1, 20, 28,

42, 61,

10 butir

Page 66: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

52

kemampuanya.

3. Selalu merasa

optimis

23, 33,

69, 73,

78

2, 5, 11,

34, 71

10 butir

4. Mempunyai

kemampuan dalam

mengatasi berbagai

hambatan

6, 30,

51, 60,

66

8, 29, 55,

63, 64,

10 butir

2. Generality 5. Mempunyai

keyakinan

dalam

melaksanakan

tugas

12, 31,

52, 54,

62,

9, 15, 41,

46, 70

10 butir

6. Meyakini

kemampunya

dalam mengatasi

berbagai masalah

14, 57,

72, 80

38, 43, 49,

53

8 butir

3. strenght 7. mempunnyai rasa

percaya diri yang

tinggi

13, 32,

37, 40,

44, 76

17, 36, 67,

75,

10 butir

8. tidak mudah

menyerah dalam

berbagai

kesulitan.

7, 16,

19, 26,

39, 59

18, 21, 27,

45, 48, 35

12 butir

Jumlah 80 butir

3.5 Uji Validitas dan Reabilitas

3.5.1 uji validitas

Page 67: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

53

N

YY

N

XX

22

22

xy)()(

N

Y)X)((-XY

r

Hasil penelitian yang valid bila terdapat dua kesamaan antara data yang

terkumpul dengan dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang

diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mengukur

data itu valid (Sugiono, 2010:173). Instrumen yang diuji cobakan pada sampel

dari mana populasi diambil. Pengujian instrumen jumlah anggota sampel yang

digunakan sekitar 30 orang. Bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke

atas maka faktor tersebut merupakan construct dan kuat (Sugiyono, 2010: 177-

178). Untuk memperoleh koefisien korelasi item dengan total menggunakan

teknik korelasi product momen dari Pearson, dengan rumus :

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi

∑XY = Jumlah perkalian skor item dengan skor total

∑X = Jumlah skor tiap item X

∑Y = Jumlah skor tiap item Y

Tabel 3.2 item valid dan gugur

Varibel Aspek Indiktor Item valid gugur

Efikasi

diri guru

1. level 1. Memotivasi diri

untuk melakukan

sesuatu.

3, 10, 24,

25, 56 ,58,

65, 68, 74,

10, 24,

56, 74,

77

3, 25,

58, 65,

68

Page 68: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

54

77

2. Mempunyai

keyakinan tinggi

terhadap

kemampuanya.

1, 4, 20, 22,

28, 42, 47,

50, 61, 79

1, 4,

22, 42,

47, 50,

61

28, 79

3. Selalu merasa

optimis

2, 5, 11, 23,

33, 34, 69,

71, 73, 78

2,5, 11,

34, 69,

78

33, 71,

73, 23

4. Mempunyai

kemampuan dalam

mengatasi berbagai

hambatan

6, 8, 29, 30,

51, 55, 60,

63, 64, 66

29, 30,

51, 55,

60,

6, 8,

63, 64,

66

5. Genera

lity

6. Mempunnyai

keyakinan dalam

melaksanakan tugas

9, 12, 15,

31, 41, 46,

52, 54, 62,

70

9, 15,

31, 46,

52, 54,

62, 70

12, 41

7. Meyakini

kemampunya dalam

mengatasi berbagai

masalah

14, 38, 43,

49, 53, 57,

72, 80

38, 43,

49, 53,

57, 72,

80

14

8. strenght 9. mempunnyai rasa

percaya diri yang

tinggi

13, 17, 32,

36, 37, 40,

44, 67, 75,

76

17, 32,

40, 44,

67,

75,76

13, 36,

37, 75

10. tidak mudah

menyerah dalam

berbagai kesulitan.

7, 16, 18,

19, 21, 26,

27, 35, 39,

59, 45, 48,

16, 26,

27, 35,

59, 45,

48.

7, 18,

19, 21,

39,

Jumlah item yang gugur 30 dan jumlah item yang valid 50

Page 69: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

55

3.5.2 Uji Reabilitas

Pengujian rebilitass instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun

internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan test-retest, equivalent, dan

gabungan keduanya. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik

Koefisien Alpha dari Cronbach dengan rumus:

rII =

)1(k

k1 -

2

1

2

b

Keterangan :

rII = realibilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal.

∑ 2

b = jumlah varians butir

2

1 = varians total

Perhitugan reliabilitas instrumen penelitian dapat menggunakan bantuan

program komputer yaitu dengan menggunakan program SPSS 16.0 For Windows.

Adapaun hasil dari uji reabilitas instrumen adalah sebagi berikut:

Tabel 3.3 Hasil Uji Reabilitas Item Pada Uji Coba Instrumen

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.917 .915 80

dari hasil uji rebilitas dengan SPSS 16.0 For Windows dapat diperoleh

bahwa nilali cornbach alpha 0,917 , maka data tersebut dapat dikatakan reabel.

Page 70: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

56

3.6 Analisis Data

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui adanya kesamaan kondisi awal

populasi yaitu bersifat homogen. Data yang digunakan adalah hasil dari sebaran

kuesioner tentang efikasi diri guru terhadap pendidikan inklusi. Data tersebut

dianalisis melalui uji normalitas, uji homognitas dan F tes atau analisis varian.

a. Uji normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang dinalisis

berdistribusi normal atau tidak. Pengitungan niliai normalitas ddalam penelitian

ini menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah populasi

mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika populasi mempunyai varians yang

sama maka populasi tersebut dikatakan homogen. Jika nilai probabilitasnya <0,05

maka varian populasinya beda, dan sebaliknya jika nilai probabilitasnya >0,05

maka mempunyai varian yang sama (Ghozali,2009:64). Perhitungan uji

homogenitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows.

c. Analisis varian (ANOVA)

Analisis varian merupakan metode untuk menguji hubunngan antara satu

variabel dependen. Pengujian dalam hipotesis komparatif ini menggunakan

analisis varian satu jalan (one away anova). Pengujian analisis varian satu jalan

menggunakan SPSS 16.0 for Windows.

Page 71: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

57

Page 72: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian

Kecamatan Grabag merupakan sebuah kecamatan yang berada di sebelah

timur Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Grabag terdiri dari

28 desa. Secara administratif batas wilayah Kecamatan Grabag adalah:

a. Sebelah Timur : Kecamatan Ngablak

b. Sebelah Barat : Kecamatan Secang dan Kecamatan Pringsurat

c. Sebelah Utara : Kabupaten Semarang

d. Sebelah Selatan : Kecamatan Tegalrejo

Pada saat ini dengan seiring waktu kecamatan Grabag telah berkembang

baik terlebih dalam dunia pendidikan anak usia dini. Berdasarkan data yang

diperoleh dari UPT Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dan ketua RA

sekecmatan Grabag terdapat 50 lembaga pendidikan anak usia dini, dengan

jumlah pendidik secara keseluruhan yaitu 133. Penelitian yang dilakukan di

Kecamatan Grabag menggunakan sampel sebanyak 57 responden dari 15 lembaga

pendidikan anak usia dini. Berikut adalah data dari responden:

4.1.2 Identitas Responden

4.1.2.1 Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perbandingan jenis kelamin

guru pendidikan anak usia dini di Kecamatan Grabag adalah sebagai berikut:

Page 73: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

59

Tabel 4.1 Jenis Kelamin

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.2 menunjukan bahwa semua responden yang ikut berpartisipasi

dalam penelitian tentang efikasi diri guru pendidikan anak usia dini adalah

berjenis kelamin perempuan kecuali satu berjenis kelamin laki-laki. Diketahui

bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan mendominasi dengan jumlah

sebanyak 56 orang (98,2 %) dan laki-laki hanya 1 orang (1,8%).

4.1.2.2 Latar Belakang Pendidikan

Latar belakang pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam fase

kehidupan manusia. Baik itu dalam dunia kerja maupun ekonomi, terlebih lagi

dalam dunia pendidikan. Sebagai seorang guru latar belakang pendidikan

merupakan standart yang wajib dicapai bagi para guru. Berikut ini tingkat

pendidikan atau latar belakang pendidikan responden:

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)

Laki-laki 1 1,8

Perempuan 56 98,2

Jumlah 57 100

Page 74: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

60

Sumber: Data primer yang di olah

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan guru pendidikan

anak usia dini di Kecamatan Grabag sangatlah beragam mulai dari tingakat SMP,

SMA/SMK, D2, sampai dengan S1. Berdasarkan data dari tabel diatas , maka

dapat diketahui bahwa responden dengan tamat SMP sebanyak 2 (3,5 %).

Responden yang tamat SMA sebanyak 19 orang (33,3 %). Responden yang

mengenyam pendidikan D2 sebanyak 20 (35,1 %) dan S1 sebanyak 16 orang

(28,1 %). Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui sebagian besar

responden dalam hal ini para guru pendidikan anak usia dini berlatar belakang

pendidikan D2 dan SMA atau SMK sederajat.

4.1.2.3 Lama Mengajar

Pengalaman mengajar dalam dunia pendidikan dapat dilihat melalui lama

mengajar dari seorang guru. Pengalaman dalam mengajar menujukkan bahwa

Page 75: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

61

guru sudah merasakan asam manisnya dalam melakukan proses pembelajaran.

Tabel berikut ini akan menunjukkan pengalaman para guru dalam mendidik

siswanya dilihat dari lama mengajarnya:

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil penelitian tabel 4.4 menunjukkan bahwa pengalaman mengajar guru

pendidikan anak usia dini. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa lama mengajar

guru 1 - 6 tahun sebanyak 30 guru (52,6 %). Lama mengajar 7 -12 tahun sebanyak

16 (28,1 %), lama mengajar 13 – 18 tahun sebanyak 5 orang (8,7 %). Guru yang

lama mengajar dengan 19 - 24 tahun sebanyak 3 orang (3,5 %) dan responden

yang mengajar 25-30 tahun sebanyak 3 orang (3,5 %) . Berdasarkan hasil dari

penelitian yang ditunjukakn paada tabel 4.3 rata-rata pengalaman mengajar guru

yaitu 1 – 6 tahun.

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Page 76: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

62

Untuk mengetahui tinggi rendah nilai subjek, maka peneliti melakukan

kategorisasi pada nilai efikasi. Kategorisasi yang dilakukan didasari oleh suatu

asumsi bahwa skor subjek dalam kelompoknya merupakan estiminasi terhadap

skor subjek dalam populasi dan skor subjek dalam populasinya terdistribusi secara

normal. Peneliti menggunakan kategorisasi sebagai berikut, rendah ( x = m + -1

SD ), sedang ( + -1 SD < x = m + 1 SD ), dan tinggi ( x > m + -1 SD ).

Kategorisasi subjek diatas digunakan untuk mengelompokkan skor dari kedua

variabel dalam penelitian ini.

4.1.3.1 Kategori Skor Variabel Efikasi Guru dalam Pendidikan Inklusi

Skor variabel efikasi diri guru dalam pendidikan inklusi dikategorikan

untuk mengetahui tinggi rendahnya skor subjek. Skor maksimal yang diperoleh

subjek adalah 50 x 4 = 200 dan skor minimal adalah 50 x 1= 50. Jarak sebaran

skor adalah 200 – 50 = 150 dan standar deviasinya 150 : 6 = 25. Sedangkan rerata

hipotetiknya ( 200 + 50) : 2 = 125. Data penelitian skor subjek diktegorikan dalam

3 kategori. Kategori data skor dalam penelitian terhadap subjek adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.5 Kategori Skor Efikasi Diri Guru Pendidikan Anak Usia Dini

No Skor Kategori Frekuensi Presentase

1 x ≤ 125 Rendah 7 12,3 %

2 125 < x ≤ 150 Sedang 21 36,8 %

3 x >150 Tinggi 29 50,9 %

Page 77: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

63

Jumlah 57 100 %

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel kategori 4.5 di atas diketahui bahwa sebanyak 7

responden (12,3 %) responden berada pada tingkat keteori rendah, 21 responden

(36,8 % )berada dalam kategpri sedang, dan 29 responden ( 50,5%) berada dalam

kategori yang tinggi. Jika dilihat secara keseluruhan maka rata-rata nilai efikasi

diri guru terhadap pendidikan inklusi yaitu dikategorikan sedang dengan nilai 139.

4.1.4 Analisis Data

4.1.4.1 Uji Asumsi

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis ini

dilakukan dengan multiple regression analysis. Untuk melakukannya harus

terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas dan uji

linieritas. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian terhadap asumsi-asumsi

tersebut. Uji asumsi dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan bantuan program SPSS 16 for Windows.

1. Uji Normalitas

Uji asumsi normalitas menggunakan teknik statistic non parametik one

sample Kolmogrov-Smirnov, yang digunakan adalah jika p >0,05, maka

sebarannya normal, sebaliknya jika p < 0,05 maka sebarannya tidak normal. Hal

ini diperkuat dengan pendapat pendapat Ghozali (2005: 74) yang menyatakan

Page 78: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

64

bahwa jika nilai signifikansi lebih besar dari 5%, maka disimpulkan data

berdistribusi normal. Berikut ini adalah hasil output SPSS 16.0

Tabel 4.6 Deskripsi Statistik Hasil Uji Normalitas

No Variabel Koef. Normalitas keterangan

1 Efikasi diri guru 0,158 Normal

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai probabilitasnya lebih dari

5% atau 0,05. Variabel efikasi guru dalam pendidikan inklusi menghasilkan

probabilitas sebanyak 0,158. Berdasarkan hasil tersebut bahwa sebaran skor

variabel tersebut adalah normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa perbedaan yang

terjadi pada uji statistik parametrik benar-benar terjadi akibat adanya perbedaan.

Uji asumsi homegenitas menggunakan teknik statistic non parametik one sample

Kolmogrov-Smirnov, kaidah yang digunakan adalah jika p >0,05, maka

sebarannya normal, sebaliknya jika p < 0,05 maka sebarannya tidak homogen.

Berikut ini adalah hasil output SPSS 16.0:

Tabel 4.7 Deskripsi Statistik Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

nilaiefikasi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Page 79: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

65

Test of Homogeneity of Variances

nilaiefikasi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.073 2 54 .930

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa hasil dari nilai p >0,05 maka sebaran distribusinya

normal, dengan nilai 0,930 sehingga sebaranya homogen atau sama.

4.1.4.2 Uji Hipotesis

Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa data yang

terkumpul memenuhi syarat untuk analisis selanjutnya, yaitu menggunakan uji f

untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hasil analisis hipotesis menggunakan cara

uji f untuk melihat perbandingan latar belakang pendidikan dan lama mengajar

guru. Analisis dengan menggunakan One Way ANOVA untuk melihat seberapa

besar perbedaan yang terjadi pada efikasi diri guru dalam pendidikan inklusi jika

ditinjau dari latar belakang pendidikan dan lama mengajar. Berdasarkan

perhitungan one way ANOVA dengan bantuan SPSS 16 for Windows maka dapat

diperoleh hasil sebagai berikut:

4.8 Tabel Deskripsi Hasil Analisis Varian Latar Belakang Guru Pendidikan

Anak Usia Dini

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:nilaiefikasi

Source

Type III Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

Corrected Model 5625.355a 3 1875.118 10.752 .000

Page 80: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

66

Intercept 415257.276 1 415257.276 2.381E3 .000

latrpendidikan 5625.355 3 1875.118 10.752 .000

Error 9242.645 53 174.390

Total 1116165.000 57

Corrected Total 14868.000 56

a. R Squared = ,378 (Adjusted R Squared = ,343)

Tabel 4.8 menunjukan bahwa variabel latar belakang pendidikan

signifikan pada 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan

mempengaruhi efikasi diri guru. Besar nilai adjusted R squared 0,343 mempunyai

arti bahwa variabilitas latar belakang pendidikan memberikan sumbangan sebesar

34,3 %.

Tabel 4.9 Hasil Post Hoc Test Multiple Comparisons

Dependent Variable:nilaiefikasi

(I)

latrpendidik

an

(J)

latrpen

didikan

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Tukey

HSD

smp sma -35.71* 9.817 .003 -61.75 -9.67

d2 -31.15* 9.794 .013 -57.13 -5.17

s1 -48.69* 9.904 .000 -74.96 -22.42

sma smp 35.71* 9.817 .003 9.67 61.75

d2 4.56 4.231 .704 -6.66 15.78

s1 -12.98* 4.481 .027 -24.86 -1.09

d2 smp 31.15* 9.794 .013 5.17 57.13

sma -4.56 4.231 .704 -15.78 6.66

s1 -17.54* 4.429 .001 -29.29 -5.79

s1 smp 48.69* 9.904 .000 22.42 74.96

sma 12.98* 4.481 .027 1.09 24.86

d2 17.54* 4.429 .001 5.79 29.29

Bonferron smp sma -35.71* 9.817 .004 -62.62 -8.80

Page 81: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

67

i d2 -31.15* 9.794 .015 -57.99 -4.31

s1 -48.69* 9.904 .000 -75.83 -21.54

sma smp 35.71* 9.817 .004 8.80 62.62

d2 4.56 4.231 1.000 -7.04 16.16

s1 -12.98* 4.481 .033 -25.26 -.70

d2 smp 31.15* 9.794 .015 4.31 57.99

sma -4.56 4.231 1.000 -16.16 7.04

s1 -17.54* 4.429 .001 -29.68 -5.40

s1 smp 48.69* 9.904 .000 21.54 75.83

sma 12.98* 4.481 .033 .70 25.26

d2 17.54* 4.429 .001 5.40 29.68

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 174,390.

*. The mean difference is significant at the ,05 level.

Hasil post hoc test di atas menunjukan bahwa perbedaan antara SMP dan

SMA sebesar (-35.71) dengan nilai signifikan (0.003), perbedaan antara SMA dan

D2 sebesar (4.56) dengan nilai signifikan (0.704), perbedaan antara D2 dan S1

sebesar (-17.54) dengan nilai signifikan 0.001. Kemudian perbedaan antara S1

dan SMP sebesar (48.69) dengan nilai signifikan (0.000) dan perbedaan antara S1

dan SMA sebesar (12.98) dengan nilai signifikan 0.033. Hasil penelelitian dalam

post hoc test bahwa semakin jauh perbedaan pendidikan tertinggi guru, maka

semakin tinggi pula nilai signifikasi yang dihasilkan. Jadi dapat disimpulkan

bahwa semakin tinggi latar belakang pendidikan guru maka perbedaan nilai

efikasi semakin jelas terlihat.

Page 82: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

68

Tabel 4.10 Tabel Deskripsi Hasil Analisis Varian Lama Mengajar

Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:efikasidiri

Source

Type III Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Corrected Model 2976.462a 4 744.116 3.254 .019

Intercept 559397.024 1 559397.024 2.446E3 .000

lamangajar 2976.462 4 744.116 3.254 .019

Error 11891.537 52 228.683

Total 1116165.000 57

Corrected Total 14868.000 56

a. R Squared = ,200 (Adjusted R Squared = ,139)

Tabel 4.9 di atas menunjukan bahwa nilai P=0.19, hal ini menunjukkan

bahwa p >0,05 yang berarti dapat dsimpulkan bahwa variabel lama mengajar tidak

signifikan dalam memberikan perbedaan terhadap efikasi guru. Besar nilai R

Squared yaitu 0.139 yang berarti variabilitas lama mengajar hanya memberikan

sumbangan sebesar 13,9%.

Tabel 4.11 Hasil Post Hoc Test

Multiple Comparisons

Dependent Variable:efikasidiri

(I)

lamanga

jar

(J)

lamanga

jar

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1-6 7-12 -4.30 4.681 .888 -17.53 8.92

13-18 -16.07 7.305 .196 -36.71 4.58

Page 83: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

69

19-24 -21.20 9.157 .157 -47.08 4.68

25-30 -21.53 9.157 .145 -47.41 4.34

7-12 1-6 4.30 4.681 .888 -8.92 17.53

13-18 -11.76 7.748 .556 -33.66 10.13

19-24 -16.90 9.514 .398 -43.78 9.99

25-30 -17.23 9.514 .378 -44.11 9.66

13-18 1-6 16.07 7.305 .196 -4.58 36.71

7-12 11.76 7.748 .556 -10.13 33.66

19-24 -5.13 11.044 .990 -36.34 26.07

25-30 -5.47 11.044 .987 -36.67 25.74

19-24 1-6 21.20 9.157 .157 -4.68 47.08

7-12 16.90 9.514 .398 -9.99 43.78

13-18 5.13 11.044 .990 -26.07 36.34

25-30 -.33 12.347 1.000 -35.22 34.56

25-30 1-6 21.53 9.157 .145 -4.34 47.41

7-12 17.23 9.514 .378 -9.66 44.11

13-18 5.47 11.044 .987 -25.74 36.67

19-24 .33 12.347 1.000 -34.56 35.22

Bonferroni 1-6 7-12 -4.30 4.681 1.000 -18.03 9.42

13-18 -16.07 7.305 .323 -37.48 5.35

19-24 -21.20 9.157 .246 -48.05 5.65

25-30 -21.53 9.157 .225 -48.38 5.31

7-12 1-6 4.30 4.681 1.000 -9.42 18.03

13-18 -11.76 7.748 1.000 -34.48 10.95

19-24 -16.90 9.514 .816 -44.79 11.00

25-30 -17.23 9.514 .759 -45.12 10.66

13-18 1-6 16.07 7.305 .323 -5.35 37.48

7-12 11.76 7.748 1.000 -10.95 34.48

19-24 -5.13 11.044 1.000 -37.51 27.24

25-30 -5.47 11.044 1.000 -37.84 26.91

19-24 1-6 21.20 9.157 .246 -5.65 48.05

Page 84: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

70

7-12 16.90 9.514 .816 -11.00 44.79

13-18 5.13 11.044 1.000 -27.24 37.51

25-30 -.33 12.347 1.000 -36.53 35.87

25-30 1-6 21.53 9.157 .225 -5.31 48.38

7-12 17.23 9.514 .759 -10.66 45.12

13-18 5.47 11.044 1.000 -26.91 37.84

19-24 .33 12.347 1.000 -35.87 36.53

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 228,683.

Berdasarkan tabel 4.11 hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan

antara 1-6 tahun dan 7- 12 tahun sebesar (-4.30) dengan nilai signifikan (0.888),

perbedaan lama mengajar 13-18 tahun dan 19-24 sebesar (-11.76) dengan nilai

signifikan (0.556), sedangkan lama mengajar 25-30 dan 1-6 sebesar (21.53)

dengan nilai signifikan (0.145). Hasil dari post hoc test tersebut dapat disimpulkan

bahwa nilai mean difference tidak menunjukkan adanya nilai yang signifikan,

begitu pula dalam hasil F tes, sehingga dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan

nilai efikasi guru ditinjau dari lama mengajar.

Page 85: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

71

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Efikasi Diri Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Pendidikan

Inklusi

Efikasi didasarkan pada teori kognitif bandura (1997) yang menyatakan

bahwa orang-orang menjalankan kontrol atas apa yang mereka lakukan dan

perilaku mereka dipengaruhi oleh banyak faktor penentu yang saling bergantung

seperti personal kontrol atas tindakan, regulassi diri dan proses befikir, motivasi,

avektif atau fisiologis. Dimopulou (2012) dalam jurnal Literacy Information and

Computer Education Journal (LICEJ), Volume 3, Issue 1, March 2012 yang

berjudul Self Efficacy and Collective Efficacy Beliefs Of Teacher For Children

With Autism menyebutkan bahwa efikasi diri harus melakukan dengan self

perception dari kompetensi dari pada level kompetensi yang sesungguhnya. Teori

self efikasi mempertahankan proses psikologis mengubah jalan melalui perubahan

individu. Efikasi adalah kemampuan generatif di mana kognitif, subskills sosial,

emosional dan perilaku harus diorganisir dan efektif diatur untuk melayani tujuan

yang tak terhitung ada perbedaan yang ditandai antara memiliki subskills dan

mampu mengintegrasikan kemudian ke program telah sesuai tindakan dan

mengeksekusinya maka baik dalam keadaan sulit (Bandura, 1997:36).

Woodcoock (2012) dalam Australian Journal Of Teacher Education

Volume 37 Issue 6 yang berjudul Does Study of an Inclusive Education Subject

Influence Pre-Service teachers' Concerns and Self-Efficacy about Inclusion?

Page 86: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

72

Mengungkapkan bahwa guru dapat menambah pengalaman dan pengetahuan

melalui bekerja sama dengan siswa dengan pendidikan khusus dalam ruang kelas

yang bisa memberikan pengaruh besar terhadap sikap dan efikasi, hal itu

memberikan hubungan kuat anatara efikasi diri guru dan kemampuan guru.

Ungkapan tersebut kaitanya dalam penelitian ini bahwa untuk membangun efikasi

diri, guru memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan anak

berkebutuhan khusus.

Efikasi guru sebagai keyakinan guru terhadap kemampuannya dalam

mengajar, untuk mengatur dan mempengaruhi para siswa saat proses

pembelajaran, sehingga guru mampu memprediksi perkembangan prestasi belajar

siswa. Efikasi guru telah terbukti menjadi variabel penting dalam efektifitas guru.

Penelitian juga memberikan bukti bahwa ini juga berhubungan pada pencapaian

siswa. Efikasi yang rendah mengarahkan kepada rendahnya efikasi dan prestassi

siswa (Dimopulou, 2012). Penelitian juga menunjukkan efikasi diri guru

mempengaruhi prestasi siswa, dan level sekolah dalam membangun operasional

sekolah. Efikasi diri menjadi karakteristik penting bagi siswa dan hasil guru

(Shaughnessy, 2004).

Sumber-sumber yang dapat memepengaruhi efikasi diri yaitu menguasai

suatu kompetensi, pengalaman vikarius, persuasi sosial dan keadaan emosi.

Pengembangan pengetauan diri adalah stuktur kognitif bukan hanya audit teknis

pertunjukan, melainkan gagasan tentang diri mereka sendiri atau lingkungan

mereka (Bandura, 1997:80 ). Bandura (1997:42) menyatakan terdapat tiga aspek

Page 87: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

73

penting dalam menetukan efikasi diri yaitu generality, level, strenght dengan

indikator sebagi berikut:

1. Memotivasi diri untuk melakukan sesuatu

2. Mempunyai keyakinan tinggi terhadap kemampuannya

3. Selalu merasa optimis

4. Mempunyai kemampuan dalam mengatasi berbagai hambatan

5. Keyakinan dalam melaksanakan tugas

6. Meyakini kemampuanya dalam berbagai situasi

Berdasarkan indikator dari ketiga aspek tersebut maka identifikasi hasil

penelitian efikasi diri guru pendidikan anak usia dini terhadap pendidikan inklusi

yang menunjukan mempunyai efikasi tinggi sebesar 50,9 % dan disusul urutan

guru yang mempunyai efikasi sedang yaitu 36,8 % dan diurutan terakhir guru

dengan efikasi rendah hanya 12,3 %. Meskipun mayoritas lama mengajar 1-6

tahun dengan latar belakang pendidikan responden D2 dan S1 nilai efikasi guru

dalam pendidikan tidaklah buruk, level efikasi berada di level tingkat sedang.

Melby dalam santrock (2008:524) menyatakan bahwa efikasi diri guru akan

berpengaruh besar terhadap kualitas pembelajaran.

Akan tetapi kondisi ini lantas tidak membuat para guru dengan jam

terbang terbatas dan usia masih muda menjadi minder, mereka masih punya cukup

keyakinan untuk menjadi lebih baik dan hal ini khususnya dalam pendidikan

inklusi masih punya banyak harapan untuk mengembangkan pendidikan inklusi.

Efikasi diri guru yang tinggi akan menjadi modal dalam upaya pengembangan

pendidikan inklusi. Seperti apa yang diungkapkan Feist (2012:212 ) manusia yang

Page 88: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

74

yakini bahwa mereka dapat melakukan sesuatu yang mempunyai potensi untuk

dapat mengubah kejadiannya di lingkunganya, akan lebih mungkin untuk

bertindak dan lebih mungkin untuk menjdi sukses dari pada yang mempunyai

efikasi rendah. Artinya bahwa dengan keyakinan dalam melakasanakan program

pendidikan inklusi akan menjadi sebuah kemungkinan yang bisa terjadi.

Keadaan ini didasarkan pada teori kogntif dari Bandura (1997) yang

menyatakan bahwa orang-orang melatih kontrol atas apa yang mereka lakukan

dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu dari faktor tersebut yang

menjadi bahan utama dalam penelitian ini adalah latar belakang pendidikan dan

lama mengajar guru. Sehingga melalui faktor tersebut peneliti dapat melihat

tingkat efikasi guru pendidikan anak usia dini terhadap pendidikan inklusi di

Kecamatan Grabag.

4.2.1.1 Efikasi Diri Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Pendidikan

Inklusi Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan.

Latar belakang pendidikan menjadi dasar dalam upaya pengembangan

profesionalitas pendidik dalam pendidikan anak usia dini, seperti yang tercatat

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan menyatakan bahwa bagi guru pendidikan anak usia dini baik formal

maupun non formal harus mempunyai kualifikasi akademik, seperti memiliki

ijazah S1 dari perguruan tinggi terakreditasi, dan pendidikan minimal D2 yang

mempunyai sertifikat pelatihan atau pendidikan/kursus pendidikan anak usia dini.

Kualifikasi tersebut sangat beralasan mengingat pentingnya tingkat pendidikan

Page 89: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

75

bagi seorang guru. Sehingga kedepanya dengan potensi dan kemampuan guru

pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Namun pada kenyataanya masih

banyak guru terlebih guru pendidikan anak usia dini yang pendidikanya masih

pada tingkat sekolah menengah atas.

Woolfolk hoy dalam Shaughnessy (2004) mengemukakan profesionalisme

guru, mempunyai hubungan yang sederhana antara efikasi dan kualitas fasilitas,

dan antara efikasi dan profesionalisme guru. Salah satu dari sumber efikasi adalah

menguasai suatu kompetensi. Kompetensi dalam teknik pedoman

penyelenggaraan pendidikan khusus tahun 2007 adalah seperangkat pengetahuan

dan keterampilan yang harus dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan

tugasnya. Pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat diperoleh dari pendidikan

atau latihan.

Berdasarkan hasil penelitin, peneliti menemukan bahwa efikasi diri guru

yang didasarkan pada latar belakang pendidikan ( R Square=0.378, P=0.00) hal ini

menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan memberikan sumbangan sebesar

37,8%. Meskipun latar belakang pendidikan S1 mempunyai jumlah sedikit akan

tetapi nilai rata-rata nilai efikasinya menduduki peringkat paling tinggi yaitu

sebesar 151,19. Sedangkan guru dengan latar belakang D2 dan SMA/SMK

sederajat mempunyai nilai efikasi yang cukup, dan SMP mempunyai nilai efikasi

yang sangat rendah yaitu sebesar 102,50. Hal ini menunjukan bahwa latar

belakang pendidikan mempunyai andil yang besar terhadap tingkat efikasi diri

para guru pendidikan anak usia dini dalam pendidikan inklusi.

Page 90: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

76

Penemuan ini sejalan dengan apa yang ungkapkan Hartman (2010) dalam

Summer 2010 AER journal: self teacher efficacy and deaf blindness bahwa guru

yang mempunyai self efikasi tinggi faktor utamanya terletak pada latar belakng

pendidikan/ pelatihan. Penelitin lain yang dilakukan oleh Gotshall dan Stefanou

dalam Journal Penelitian Education Volume 132 Nomor 2 yang berjudul The

Effect On Going Consultation For Accommodating Students With Disabilities On

Teacher Self Efficacy And Learned Helplessness bahwa pelatihan selama 5 – 10

jam atau lebih dari 10 jam tidak berpengaruh terhadap efikasi diri guru terhadap

anak berkebutuhan khusus. Begitu pula dengan Velthuis (2013) dalam

penelitianya yang berjudul Teacher Training and Pre-service Primary Teachers’

Self-Efficacy for Science Teaching menghasilkan bahwa pelatihan mempunyai

hubungan yang positif terhadap efkasi diri guru.

. Penemuan ini dapat diartikan bahwa untuk meningkatkan efikasi diri

guru dalam pendidikan tidak cukup dengan pendidikan yang sebentar, akan tetapi

butuh waktu yang lama dalam mengenyam pendidikan, terlebih dalam bidang

pendidikan khusus sebagai bekal dalam pelaksanaan program pendidikan inklusi,

sehingga beberapa pengetahuan dan wawasan yang luas akan sangat berarti di

masa mendatang. Sebagai upaya untuk mengembangkan pendidikan inklusi yang

masih menjadi harapan agar kelak akan segera terwujud melalui keyakinan guru

dalam melaksnakan proses pembelajaran. Liu (2006) mengungkaokan bahwa

bahwa efikasi yang tinggi akan memberikan pengaruh terhadap hasil ekspektasi

guru. Ekspektasi Guru yang yakin akan kekuatan efikasi mereka cenderung

terbuka terhadap ide-ide baru, lebih ikhlas untuk mencoba metode baru, lebih

Page 91: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

77

merasa terikat dengan mengajar, lebih ulet menghadapi kesulitan dalam kondisi

kerja, dan cenderung jarang mengkritik terhadap sisiwa yang melakukan

kesalahan (Ashton dalam Dimpulou, 2006).

Pendidikan inklusi sebagai sebuah hal yang baru bagi responden dalam

penelitian ini maka untuk mengetahui program pendidikan inklusi pengalaman

saja tidak cukup. Pengalaman tanpa didasari pengetahuan akan menjadi suatau hal

yang bukan apa-apa. Program inklusi bukan perkara yang mudah untuk

dilaksanakan tentu saja harus membutuhkan pengetahuan dalam mengatasi setiap

permasalahan yang dialami setiap anak didik. Bagaimana mungkin guru hanya

akan tinggal diam tanpa melakukan apapun saat melihat anak didiknya tak

berdaya di dalam kelas karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Woodcock

dkk (2012) dalam Australian Jornal Of Teacher Education Volume 37 Issue 6

yang berjudul Does Study of an Inclusive Education Subject menyebutkan bahwa

partisipasi dalam mata pelajaran berhadapan dengan pendidikan inklusi

berdampak baik pada ketidaknyamanan, simpati, ketidaktentuan, ketakutan,

coping, dan kepercayaan. Dalam penambahanya, sebuah studi menemukan sebuah

statistik hubungan yang signifikan antara pengetahuan dari siswa dengan

disabilitas dan sikap terhadap sikap terhadap inklusi. Karena itu perlu yang

adannya pengetahuan yang cukup agar guru mampu mengidentifikasi setiap

muncul masalah yanga ada pada anak didik mereka, sehingga dari identifikasi

maka guru akan mempunyai seribu satu cara untuk membantu anak-anaknya yang

sedang dalam masalah.

Page 92: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

78

Berdasarkan penelitian ini dan penelitian-penelitian sebelumnya bahwa

latar belakang pendidikan merupakan faktor dalam pembentukan efikasi diri bagi

guru. Beberapa kemungkinannya bahwa guru dengan latar belakang pendidikan

yang tinggi mempunyai akses dan wawasan yang lebih luas di bidang pendidikan,

guru lebih menyadari akan pentingnya pendidikan terutama dalam pendidikan

inklusi, guru lebih merasa siap dalam mengjadapi berbagai tantangan, seperti yang

diungkapkan Hoy Wooflok dalan Nauman (2008) bahwa guru yang dengan gelar

sarjana memiliki efikasi yang lebih tinggi dan merasa lebih siap.

. Pernyataan ini dapat diartikan latar belakang pendidikan guru

memberikan dampak penting terhadap tingkat efikasi guru dalam pendidikan

inklusi. Hasil penelitian menunjukan perbedaan yang jelas nilai efikasi yang

didasarkan pada latar belakang pendidikan guru. Sehingga dalam upaya

pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan inklusi guru membutuhkan

pengetahuan tentang anak berkebutuhan khusus. Berbekal pengetahuan tentu

keyakinan guru dalam melaksanankan pendidikan inklusi akan jauh lebih merasa

siap. Hal ini berarti tolok ukur efikasi diri guru ditinjau dari latar belakang

pendidikan dapat memberikan gambaran keberhasilan dalam upaya

pengembangan pendidikan inklusi yang nantinya akan menemui banyak kesulitan.

4.2.1.2 Efikasi Diri Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Pendidikan

Inklusi Ditinju Dari Lama Mengajar

Guru dengan pengalaman mengajar yang banyak tentu saja sudah

merasakan bagaimana asam manisnya dalam dunia pendidikan. Melalui

Page 93: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

79

pengalaman seseorang dapat belajar untuk menjadi lebih baik. Begitu juga dalam

penelitian ini yang memperlihatkan gambaran bagaimana pengalaman dapat

mempengaruhi kepercayaan diri dalam efikasi diri para guru pendidikan anak usia

dini terhadap pendidikan inklusi.

Berdasarkan hasil penellitian pada tabel 4.3 halaman 57 menunjukkan

bahwa pengalaman guru didominasi pada pengalaman 1 – 6 tahun sebesar 52,6%,

dan disusul 7 – 12 tahun sebesar 28,1% dengan nilai efikasi pada tingkat sedang.

Sedangkan pengalaman mengajar lebih dari 13 tahun mempunyai nilai efikasi

yang tinggi yaitu di atas 150. Hasil ini berarti bahwa meskipun mayoritas guru

mengajar 1- 6 tahun, akan tetapi nilai efikasinya berada di tingkat dibandingkan

dengan guru dengan pengalaman lebih lama meskipun jumlahnya lebih sedikit

efikasi mereka dapat dikategorikan pada tingkat diatas rata-rata.

Hasil dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

lama mengajar terhadap efikasi diri guru yanng ditunjukan dengan nilai R sebesar

0,139 dengan P=0.19 (P>0,05), dan hasil post hoc test kelompok lama mengajar

juga menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan akan tetapi tetap saja

faktor lama mengajar juga mempunyai andil terhadap efikasi diri guru

memberikan sumbangan sebesar 13,9%. Nilai tersebut tidak terlalu besar keadaan

ini dipengaruhi juga oleh bagaimana latar belakang pendidikan guru yang

bersangkutan serta mayoritas lama mengajar guru yang ditemukan di lapangan

yaitu mengajar 1 – 6 tahun. Di sisi lain pendidikan inklusi merupakan sesuatu

yang baru. Sehingga satu-satunya informasi yang bisa diakses melalui pendidikan.

Pengalaman mengajar yang tidak di latar belakangi pendidikan yang mencukupi,

Page 94: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

80

guru akan merasa kesulitan karena tidak mempunyai pengetahuan yang cukup.

Schunk (2012: 214) menyatakan bahwa terdapat beberapa sumber yang dapat

mempengaruhi efektifitas efikasi salah satunya yaitu pengalaman-pengalaman

melalui pengamatan. Orang-orang memberikan pengalaman baru dan bagaimana

mereka merekonstruksi dalam memori mereka juga sebagian tergantung pada sifat

dan kekuatan keyakinan diri di mana pengalaman tersebut harus diintegrasikan.

Keyakinan efikasi dengan demikian kedua produk dan bentuk dari pengalaman.

Meskipun banyak penelitian yang menyebutkan bahwa pengalaman

mengajar memberikan dampak perbedaan yang signifikan seperti Elizabeth

Hartman (2010) tentang efikasi guru terhadap siswa deaf-blindness menunjukkan

bahwa guru yang memiliki efikasi rendah mereka mempunyai pengalaman

mengajar dan pengetahuan yang terbatas, sedangkan guru dengan efikasi tinggi

rata-rata mereka memiliki pengalaman mengajar yang lama. Sebagai contoh HA

seorang guru veteran spesialis deaf blindness mengatakan bahwa seorang yang

berpengalaman dalam bidangnya, mereka mempunyai kepercayaan diri yang

tinggi terhadap kemampuanya, dan akan terus belajar untuk menambah

pengatahuan dan mengaplikasi pengetahuannya tersebut. Begitu pula dengan

responden lain yang mempunyai tingkat efkasi yang tinggi dapat diilustrasikan

bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat efikasi yaitu banyak pengalaman,

kerjasama dan selalu berfikir positif. Ternyata dengan nilai efikasi yang cukup

tinggi ini guru lebih terbuka dan lebih cermat saat menghadapi berbagi masalah

yang terjadi. Hal ini sangat penting untuk pertahankan atau dimiliki sebagai

Page 95: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

81

bagian dari kepribadian seorang guru karena akan sangat membantu saat guru

menghadapi suatu permasalahan.

Sama seperti apa yang diungkapkan oleh Liu, dkk(2006) dalam

International Journal of Science and Mathematics Education mengenai Taiwan

elementary teachers_ views of science Teaching self-efficacy and outcome

expectations, menerangkan bahwa lama mengajar mempunyai perbedaan yang

signifikan terhadap self efikasi guru. Sejalan dengan Al Awidi (2012) dalam

temuanya yng berjudul The Effect Of Student Teaching Experience On Preservice

Elementary Teachers’ Self-Efficacy Beliefs For Technology Integration In The

UAE dalam education tech reseach menyebutkan bahwa guru berpengalaman

merasa lebih sukses dalam mendorong siswa belajar dan mengorganisasi kelas

sebagai guru yang mempunyai level yang lebih tinggi dari efikasi diri guru dari

pekerjaan dan pengajaran. Penelitian tersebut menunjukan bahwa lama mengajar

memeberikan pengaruh besar terhadap tingkat efikasi guru.

Sedangkan dalam penelitian ini tidak menunjukan hal yang sama. Faktor

penyebab tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam penelitian ini adalah

bahwa mayoritas guru mempunyai pengalaman mengajar 1 – 6 tahun, dalam

kurun waktu tersebut belum banyak pengalaman yang diserap guru, terlebih

dalam bidang pendidikan inklusi, yang berhubungan dengan anak berkebutuhan

khusus. Untuk mendukung keterampilan dan kompetensi serta pengetahuan guru

dibidang pendidikan khusus tidak hanya dibutuhkan pengalaman mengajar, akan

tetapi faktor pendidikan dan pelatihan menjadi hal utama untuk meningkatkan

Page 96: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

82

kemampuan dan kompetensi guru dibidang pendidikan khusus, sehingga guru

merasa mampu dan yakin bisa melaksanakan pendidikan yang berbasis inklusi.

Sementara itu studi lain tidak menemukan keterkaitannya antara

pengalaman mengajar dan latar belakang pendidikan terhadap efikasi seseorang.

Seperti yang diungkapkan oleh paneque (2006) dalam (Research Article) A Study

Of Teacher Efficacy Of Special Education Teachers Of Engllish Language

Leaners With Disabilities menjelaskan dalam bahwa dari faktor persiapan guru,

status sekolah, dan pengalaman tidak ada perbedaan skor yang siginifikan

terhadap efikasi guru, paneque (2006) menyebutkan bahwa dari yang memberikan

sumbangan besar terhadap efikasi guru yaitu keahlian. Begitu juga Milson (2001)

dalam penelitianya tentang teacher efficacy and character education dalam paper

presented at the annual meeting of the american reseach education association

mengungkapkan hal yang sama bahwasanya pada skala usia, gelar tertinggi dan

lama mengajar secara statistik tidak signifikan, meskipun demikian hasil

signifikan diperoleh pada personal teacher efficacy dan general teacher efficacy

hasilnya signifikan untuk tipe institusi tingkat sarjana. Berdasarkan temuan

Milson (2001) dapat menyebutkan bahwa lama mengajar maupun latar belakang

pendidikan tertinggi tidak cukup berpengaruh pada efikasi guru, hal ini karena

latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar tidak sertai dengan keahlian

yang menjadi kekhususanya. Artinya pengalaman dan latar belakang pendidikan

tidak cukup untuk menjadi bekal dalam mengajar anak berkebutuhan khusus.

salah satu cara untuk memperoleh keahlian dan pengetahuan dalam bidang

pendidikan khusus tentu saja melalui berbagai pelatihan dan pendidikan yang

Page 97: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

83

berkaitan dengan pendidikan khusus. Demikian pula dalam penelitian ini bahwa

pengalaman yang terbatas dalam bidang pendidikan khusus guru pendidikan anak

usia dini di Kecamatan Grabag membuat faktor pengalaman mengajar menjadi

tidak ada perbedaan yang berarti dalam memberikan tingkat perbedaan nilai

efikasi pada diri guru.

Berdasarkan hasil dan penemuan dari Paneque (2006) tentang (Research

Article)A Study Of Teacher Efficacy Of Special Education Teachers Of Engllish

Language Leaners With Disabilities, Milson (2001) tentang teacher efficacy and

character education dalam paper presented at the annual meeting of the

american reseach education association, Liu (2006) tentang Taiwan elementary

teachers_ views of science Teaching self-efficacy and outcome expectations di

atas sejalan dengan penelitian ini bahwa pengalaman mengajar bukan satu-satunya

faktor dalam tingkat eikasi guru. Guru yang mempunyai pengalaman mengajar

kurang dari 10 tahun ternyata tidak efikasius, begitu pula dalam penelitian ini

yang respondennya mayoritas pengalaman mengajarnya 1 – 6 tahun. Sehingga

latar belakang pendidikan maupun pelatihan menjadi sumber dan informasi yang

tepat dalam upaya pengembangan pendidikan inklusi.

Disisi lain fakta lain muncul dalam penelitian ini bahwa guru dengan

minim kualifikasi mempunyai efikasi yang cukup tinggi. Fenomena ini sama

seperti yang ditemukan oleh Hartman (2010) Summer 2010 AER journal: self

teacher efficacy and deaf blindness bahwa seorang guru dengan keterbatasan

pengalaman dan pengtahuan mempunyai efikasi yang tinggi. Guru tersebut

menyatakan bahwa meskipun guru kurang dalam pengalaman dan pengetahuan,

Page 98: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

84

tetapi mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan tidak mudah menyerah juga

menjadikan nilai efikasi seseorang menjadi tinggi.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa efikasi

diri guru dengan variabel latar belakang menunjukkan adanya perbedaan yang

signifikan p=0.00 (p<0.05). Variabel lama mengajar tidak menunjukan adanya

perbedaan dengan p=0.19 (p>0.05), demikian juga dalam hasil post hoc test tidak

menunjukan adanya perbedaan yang signifikan. Meskipun demikian dari hasil

penelitian menunjukan bahwa nilai efikasi guru pendidikan anak usia dini di

Kecamatan Grabag berada ditingkat sedang. Hal ini disebabkan karena pendidikan

inklusi memiliki banyak tantangan dalam pelaksanaanya, di sisi lain bahwa

seorang guru pendidikan anak usia dini mempunyai rasa kasih sayang dan

ketulusan yang tinggi dalam mendidik anak-anak, seperti halnya anak mereka

sendiri. Sehingga kaitanya terhadap pelaksanaan pendidikan inklusi guru tentu

saja akan menerima berbagai macam keadaan anak tanpa membeda-beda dari

sudut pandang manapun.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian merupakan hambatan dan kedala saat

melakukan penelitian. Adapun kendala dalam penelitian ini yaitu beberapa angket

yang telah disebar tidak kembali. Di sisi lain juga beberapa lembaga menolak

untuk mengisi kuisioner yang disediakan peneliti.

Page 99: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

85

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai efikasi diri guru

pendidikan anak usia dini dengan pendidikan inklusi nilai efikasinya berada si

tingkat sedang. Hasil penelitian efikasi guru ditinjau dari latar belakang

pendidikan mempunyai perbedaan yang signifikan p=0.00 (p<0.05), dengan

demikian Ha diterima. Sedangkan efikasi diri guru ditinjau dari lama mengajar

tidak menunjukan adanya perbedaan maka Ha ditolak denganp=0.19 (p>0.05).

Artinya latar belakang pendidikan memberikan kontribusi terhadap tingkat efikasi

pendidik dalam pendidikan inklusi, sehingga guru lebih percaya diri dalam

melaksanakan pendidikan inklusi (efikasi tinggi). Sementara lama mengajar tidak

selalu memperolah informasi tentang pendidikan inklusi, sehingga guru merasa

kurang yakin akan kemampuannya perihal pendidikan inklusi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan simpulan di atas masih banyak

kekurangan maka saran dalam penelitin ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menyarankan agar pemerintah daerah khususnya, harus lebih

meningkatkan kompetensi guru pendidikan anak usia dibidang pendidikan

inklusi melalui sosialisasi dan pelatihan terhadap guru pendidikan anak

usia dini.

Page 100: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

86

2. Penellitian ini juga menyarankan kepada pemerintah untuk meningkatkan

pembinaan dan informasi terhadap guru pendidikan anak usia dini

terutama mengenai pendidikan inklusi.

3. Penelitian ini hanya terbatas pada Kecamatan Grabag, disarankan untuk

penelitian selanjutnya melakukan penelitian pada lingkup yang lebih

besar, baik itu jumlah klasifikasi maupun jumlah responden, sehingga nilai

efikasi dapat dilihat dari berbagia sudut pandang manapun.

Page 101: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

87

Daftar pustaka

Al-Awidi, Hamed Mubarak dan Iman Mohammad Alghazo. 2012. The Effect Of

Student Teaching Experience On Preservice Elementary Teachers’ Self-

Efficacy Beliefs For Technology Integration In The UAE. Education Tech

Research. Diunduh di http://link.springer.com/article/10.1007/s11423-012-

9239-4 tanggal 22 Desember 2013.

Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang: Universitas Muhammadiyah

Malang.

Asim, Das. 2012. Research Article (In-sevice Teachers’ Perception Toward

Inclusion of Student With Disabilities in Mainstream Primary Classroom:

Case Of Some Selected Primary School in Shourtern Bangladesh).

Diunduh di http://ir.lib.hiroshima-

u.ac.jp/metadb/up/kiyo/AN1048291/JIDC_18-3_149.pdf tanggal 30 April

2013.

Bandura, A.1997. Self Efficacy The Exercise Of Control. New York: RR Donelley

& Sons Company.

Balai pengembangan pendidikan khusus dinas pendidikan jawa tengah.2013.

pendidikan inklusif jawa tengah. Diunduh www.bpdiksus.org tanggal 30

April 2013.

Departemen pendidikan nasional. 2007. Pedoman khusus penyelenggaraan

pendidikan inklusi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dimopulou, Evelina. 2012. Self Efficacy and Collective Efficacy Beliefs Of

Teacher For Children With Autism. Literacy Information and Computer

Education Journal (LICEJ), Volume 3, Issue 1, March 2012.

Erawati, Muna. 2010. Profil Dan Faktor Yang Mempengaruhi Efikasi Guru

Madrassah Ibtida’iyah Peserta Dual Modem System. Jurnal inveresial volume 6 nomor 2 Desember 2012.

Feist, J Gregory. 1998. Theories of Personality Fourth Edition. United States of

America.

Gotshall,Christine, and Candice Stefanou. 2010. The Effects Of On-Going

Consultation For Accomodating Students With Disabilities On Teacher

Self-Efficacy and Learned Helplessness. Universitas bucknell: Journal Of

Education Vol.132 No.2

Page 102: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

88

Hartman, Elizabeth S. 2010. Understanding Teacher Self Efficacy and Deaf

Blindness. Summer 2012 AER Journal: teacher self efficacy and deaf

blindness. Diunduh di

www.aerbvi.org/modules.php?name=avantGo&file=print&sid=1963 pada

tanggal 13 Maret 2013.

Hidayah Sofi Fitria dan Prof. Dr. MMW. Tairas, MA.Procoun. 2013. Perbedaan

Tingkat Teacher Efficacy ditinjau dari Status Sertifikasi pada Guru

Sekolah Menengah Atas di Tuban.2013. Jurnal Psikologi Pendidikan dan

Perkembangan Vol. 2, No. 01, Februari 2013.

Kepres. 2005. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Jakarta: Kepres

Liu, Chia-Ju, Brady Michael Jack And Houn-Lin Chiu. 2006. Taiwan Elementary

Teachers Views Of Science Teaching Self-Efficacy And Outcome

Expectations. Taiwan: International Journal of Science and Mathematics

Education (2007).

Milson, Andrew J. 2001. teacher efficacy and character education. paper

presented at the annual meeting of the american reseach education

association.

Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru profesional Menciptakan pembelajarankreatif

dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

M Paneque, Oneyda. 2006. (Research Article)A Study Of Teacher Efficacy Of

Special Education Teachers Of Engllish Language Leaners With

Disabilities. Diunduh di

www.tandfonline.com/doi/ab5/10.1080/15235882.2006.10162871#previe

w pada tanggal 2 Mei 2013.

Mudjito, Harizal Dan Elfindri. 2012. Pendidikan Inklusif. Jakarta: Banduose

Media Jakarta.

Naumann, Luisa Maria. 2008. Collective Efficacy As Identified By Teachers At

Heritage Middle School, East Central Independent School District, San

Antonio,Texas. Texas A&M University. Diunduh di

http://repository.tamu.edu/bitstream/handle/1969.1/85922/Naumann.pdf?s

equence=1 pada tanggal 13 Desember 2013.

Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Isi Satuan Standar Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta: Depdiknas

Page 103: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

89

Kepres. 2013. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan. Jakarta: Kepres. Diunduh di

sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/173768/PP0322013.pdf pada tanggal 14 Januari

2013. Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar

Kulifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas.

Praptiningsih. 2010. Fenomena penyelenggaraan pendidikan inklusi. Jurnal

pendidikan khusus: Vol 7 Nomor 2. November 2010.

Puri, Dumitha & Abraham, George. 2004. Hand Book Of Inclusive Education For

Educators, Administrators, And Planners. New Dehli: Sage Publication.

Santoso, Hargio. 2012. Cara Memahami dan Mendidik Anak Berkebutuhan

Khusus. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Santrock, John W. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Shaughnessy, F Michael. 2004. An Interview With Anita Woolfolk: The

Educational Psychology Of Teacher Efficacy. Educational Psychology

Review, Vol. 16 Nomor 2. June 2004.

Schunk, Daleh H. 2012. Learning Theories ( Teori-Teori Pembelajaran:

Perspektif Pendidikan). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Shevin & Sapon, Mara. 2007. Wedening The Circel: The Power Of Inclusion

Classroom. Boston: Beacon Press.

Smith, J David. 2012. Sekolah Inklusif: Konsep dan Penerapan Pembelajaran.

Bandung: Nuansa

Stubs, Sue. 2002. Pendidikan Inklusif (Ketika Hanya Ada Sedikit Sumber).

Bandung: Upi

Suara karya online. 2012. Dunia kampus PLB Pendidikan Inklusi Di Jateng

Berkembang Pesat Edisi Rabu 18 Oktober 2006. Diunduh pada Kamis 29

Maret 2012. www.suarakarya-online.com/news.html?id=158522.

Suparno. 2010. Pendidikan Inklusif Untuk Anak Usia Dini. Jurnal pendidikan

khusus nomor volume 7 nomor 2. Diunduh di

http://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/viewFile/775/602 pada 2

januari 2013.

Velthuis ,Chantal, dkk. 2013. Teacher Training and Pre-service Primary

Teachers’ Self-Efficacy for Science Teaching. University of Twente.

Page 104: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

90

Woodcock, Stuart, Brian Hemming Dan Russel Kay. 2012. Does Study Of An

Inclusive Education Subject Influence Pre-Service teachers' Concerns and

Self-Efficacy About Inclusion?. Australian Journal Of Teacher Education

Volume 37 Issue 6. Diunduh di

http://ro.uow.edu.au/cgi/viewcontent.cgi?article=2436&context=edupapers

pada tanggal 22 Oktober 2013.

Page 105: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

91

Page 106: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

LAMPIRAN 1

(SURAT IJIN PENELITIAN)

Page 107: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia
Page 108: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia
Page 109: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

LAMPIRAN 2

(DAFTAR LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK

USIA DINI)

Page 110: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

NO. LEMBAGA ALAMAT NAMA

1 TK PGRI VI NGRANCAH Komplek perumnas SDN

Ngrancah

1. Titi Handayani, S. Pd

2. Yuni Wulandari

2 TK PGRI X BANJARSARI Kepatran Banjarsari 3. Anik Supriyanti, S.Pd

4. Inti Khobiyah

3 TK PGRI V LOSARI Wates, Grabag 5. Fitriyani

6. Sri Purwatiningsih

4 TK PGRI VII KALIPUCANG Pijahan, Grabag 7. Muryati, S. Pd

8. Ninuk Budiyati, S. Pd

9. Herllin Mauiska R

5 TK PERTIWI 05 GRABAG Pasanggrahan, Tirto 10. Rofiul Chasanah

11. Winda

6 TK PERTIWI 07 GRABAG Dsn.kleteran II, Kleteran,

Grabag

12. Triharyani, S. Pd

13. Kurniasih

7 TK IT AT TAQWA Komplaks Maasjid UBK 14. Murikhatu T, S. Pd

15. Muniroh

16. Rahmawati

17. Nurul Kholifah

18. Eli Dwi S, S. Pd

19. Endang Tri M

20. Anif M, S. Pd

21. K. Saniyati

22. H. D. Pratiwi, S. Psi

23. Ajib Hidayati

24. S. Munawaroh, S. Pd

25. Siti Anisah

26. Siti Asiyah

27. Rahma Zudiyya S

8 TK PGRI 1 GRABAG Komplek SD I, II, IV / SD

kampus Grabag Magelang

28. Intan Lestariyani

29. Lucia Sri Aryanti,

A.Ma

30. Siti Aisah, A.Ma

9 TK PGRI 02 GRABAG Komplek SDN III Grabag,

Susukan Grabag.

31. KUSRINI Pudyastuti,

S.Pd

32. Desy Ariyanti, S.Pd

Page 111: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

10 TK PGRI III GRABAG Paingan, Grabag 33. Rowiyati, S.Pd

34. Amrih Rahayu, A.Ma

35. Nana Widyawati

11 TK PGRI VIII BANARAN

GRABAG

Banaran, Banaran, Grabag 36. Rochaniyati

37. Sriyani

12 TK SATU ATAP SALAM Salam, Salam, Grabag 38. Budiarti, S.Pd

39. Istianani M

13 TK PGRI IX KETAWANG Bawang, Ketawang, Grabag 40. Sri Hidayati, S.Pd

41. Supriyanti

42. Esti Susanti

14 TK PERTIWI IX PUCUNGSARI Krajan, Pucungsari, Grabag 43. Heri Suparyanti

44. Siti Mahrifah

15 TK TUNAS HARAPAN Komplek SDN Giri wetan,

Grabag

45. Dedeh Kurniasih

46. Rahayu Praptiningsih

16 TK PERTIWI III LEBAK Jln. Suwiti Pandak, lebak,

grabag

47. Yanik Puji lestari,

S.Pd

48. Siyamah, S.Pd

17 TK PERTIWI X KARTOHARJO Krajan II, Kutoharjo 49. Lestari

50. Umi Atikah

18 TK SATU ATAP BANYUSARI Banyusari, Grabag, Maagelang 51. Alfiah

52. Agil Setyaningtias

19 TK PERTIWI II KALIKUTHO Kalikuto, Grabag 53. Marnayati

54. Ekaningsugiyati

55. Erma widiyantari

20 TPA MAWAR SARI Wates, Losari, Grabag 56. Tri Hapsari Indrat S

57. Endang Werdanigsih

58. Siarohwati

59. Islamiah

60. Helena Yuliati

21 TPA PERMATA HATI Jln. Sunan Geseng, Kalangan,

Grabag.

61. Hermani D Pratiwi

62. Herlin Maviska

63. Emi Ita Mirzana

64. Ainiyati Sholehah

65. Tri Widyawati

66. Nur Kholifah

22 KB PERMATA HATI

23 KB TUNAS NUSANTARA Jln. Kh. Syiroj 98, Gowak,

Grabag

67. Ulfah nurlina, S.Ip

68. Leksi Nur Khasanah

69. Nurul Hidayah

Page 112: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

70. Khoirawati Pamillih

71. Dayu Hapsari

24 SEKAR WANGI Bletukan, Sumur arum, Grabag 72. Sakur

73. Fashiatul Aminah

74. Nanik Ariyati

75. Aningsih

76. Istianani

25 KB RESTU IBU Cokro, Grabag 77. Lestari

Prasetianingsih

26 KB TUNAS HARAPAN Jebreng, Giri wetan, Grabag 78. Dwi Santi Anggraini

79. Tholib Khanniyati

27 KB AL HIDAYAH Karanglo, Sambungreja, Grabag 80. Dwi Ernawati

81. Sulistyowati

28 KB AL HIKMAH Prinngapus, Sambungrejo,

Grabag.

82. Nariyah

83. Sri Munawaroh

84. Siti Muawanah

85. Siti Maesaroh

86. Anhar

29 KB AL FIRDAUS Ngleter, Tlogorejo, Grabag 87. Latifah Eko Wati

88. Titah Arum

Mumpuni

30 RA MUSLIMAT NU NGLETER

31

BA KALIKUTO

Ngencek Kalikuto

89. Siti Afifah

90. Wahyuni

Restuningsih

32 RA AL MUJTAHIDIN

KETITANG

Ketitang, Kalikuto

91. Litik Marini

33

BA BANYUSARI 2

Kayupuring, Banyusari

92. Rochyati Sariyah

93. Shohfatul Hidayati

Maghfiroh

34 RA MUSLIMAT NU

BANYUSARI 1

Jantur, Banyusari

94. Nuryanti

95. Roikhatus Sholihah

96. Sri Diyah Nurul

Faizah

35

RA PERWANIDA

Krajan I

97. Atik Yuliyani

98. Fatchiyatun

99. Sri Nursiyah

Page 113: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

100. Sri Nuryati

101. Sakdiyah

102. Laily Fadliyah

103. Sri Hidayati

104. Fitria Mufida

105. Umi Mintarti

36 RA MUSLIMAT NU GRABAG

3 Kaligandu, Grabag

106. Tanti Pujiati

37

RA MUSLIMAT NU GRABAG

2 Tegalrandu, Grabag

107. Lani Susanti

108. Eni Pujiati

109. Fidie Dwi Jayanti

110. Fita Ariyani

111. Umi Habibah

38 RA MUSLIMAT NU

SUMURARUM Purwogondo, Sumurarum

112. Wahyu Fitriyani

39 RA MUSLIMAT NU

BALEAGUNG Kupen, Baleagung

113. Kristanti

40 RA ATTHOYYIBAH

BANARAN 1 Ngandong, Banaran

114. Laela Purnami

115. Elmi Muniroh

41 RA MUSLIMAT NU

GIRIWETAN Giriwetan

116. Suciyati

42 RA MUSLIMAT NU PESIDI Pesidi

117. Budi Rahayu

43 RA MUSLIMAT NU

BANARAN 2 Pendem, Banaran

118. Sri Haryati

119. Siti Munawaroh

120. Himatul Aliyah

121. Khoirul Azizah

44

RA MUSLIMAT NU TIRTO Tirto

122. Sutiyani

123. Firly Hidayah

45

RA MUSLIMAT NU NIPIS Nipis, Sambungrejo

124. Fauziyati

46 BA AL ITTIHAAD

CITROSONO Citrosono, Grabag

125. Istikomah

126. Ika Lestari

127. Nur Indah

Rahmatika

47 RA MUSLIMAT NU SOKA Soka, Citrosono 128. Suriyati

Page 114: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

48

RA MUSLIMAT NU

SIDOGEDE Nasri, Sidogede

129. Ikhda Kartikasari

130. Tetie Lailiyati

131. Intan Ayu Puspita

49 RA MUSLIMAT NU

BANJARSARI Salakan, Banjarsari 132. Mutmainah

50 RA MUSLIMAT NU

KALIPUCANG Ngaglik, Kalipucang 133. Siti Maesaroh

Page 115: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

LAMPIRAN 3

( KISI-KISI INSTRUMEN )

Page 116: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Yang Diberlakukan Untuk

Mengukur Nilai Efikasi Diri Guru Paud Dalam Pendidikan Inklusi

Varibel

Aspek

Indiktor

Item

Jumlah F UF

Efikasi

diri guru

2. Level 9. Memotivasi diri

untuk melakukan

sesuatu.

3, 24,

56, 65,

77

10, 25, 58,

68, 74

10 butir

10. Mempunyai

keyakinan tinggi

terhadap

kemampuanya.

4, 22,

47, 50,

79

1, 20, 28,

42, 61,

10 butir

11. Selalu merasa

optimis

23, 33,

69, 73,

78

2, 5, 11,

34, 71

10 butir

12. Mempunyai

kemampuan dalam

mengatasi berbagai

hambatan

6, 30,

51, 60,

66

8, 29, 55,

63, 64,

11 butir

3. Generality 13. Mempunyai

keyakinan dalam

melaksanakan

tugas

12, 31,

52, 54,

62,

9, 15, 41,

46, 70

10 butir

14. Meyakini

kemampunya

dalam mengatasi

berbagai masalah

14, 57,

72, 80

38, 43, 49,

53

8 butir

3. strenght 15. mempunnyai

rasa percaya diri

yang tinggi

13, 32,

37, 40,

44, 76

17, 36, 67,

75,

10 butir

16. tidak mudah

menyerah dalam

berbagai kesulitan.

7, 16,

19, 26,

39, 59

18, 21, 27,

45, 48, 35

12 butir

Jumlah 80 butir

Page 117: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

LAMPIRAN 4

( TABULAI DATA HASIL UJI COBA

INSTRUMEN)

Page 118: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Tabulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen

No. Item

1

Item

2

Item

3

Item

4

Item

5

Item

6

Item

7

Item

8

Item

9

Item

10

Item

11

Item

12

Item

13

Item

14

Item

15

Item

16

Item

17

Item

18

Item

19

Item

20

1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4

2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4

3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4

4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4

6 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3

7 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3

8 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4

9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3

10 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4

11 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 1 4 3 4 4

12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

13 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

14 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3

15 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4

16 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

17 3 3 2 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

18 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4

19 3 4 4 3 3 4 1 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4

20 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4

21 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3

22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3

Page 119: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

23 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

24 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4

25 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 1 2 3 3 3

26 1 4 4 1 1 1 1 4 1 3 4 4 4 3 1 2 4 3 4 2

27 1 2 4 4 2 4 4 2 1 1 1 1 3 4 3 2 2 2 3 4

28 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3 2 3

29 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

30 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3

R= 431 355 -147 446 631 277 240 223 631 344 355 213 055 018 462 105 335 286 256 446

Ket: valid valid tidak valid valid tidak tidak tidak valid valid valid tidak tidak tidak valid tidak valid tidak tidak valid

Page 120: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

o. Item

21

Item

22

Item

23

Item

24

Item

25

Item

26

Item

27

Item

28

Item

29

Item

30

Item

31

Item

32

Item

33

Item

34

Item

35

Item

36

Item

37

Item

38

Item

39

Item

40

1 4 4 2 3 2 4 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3

2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4

3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3

4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3

5 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4

6 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 2 3 4 4 3 4

7 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3

8 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3

9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

10 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 1 3 4 3 4

11 3 3 3 4 1 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4

12 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

13 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2

14 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3

15 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

16 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3

17 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3

18 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 2 1 3

19 4 3 3 4 2 4 1 1 2 4 3 1 4 3 4 3 4 4 3 4

20 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

21 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 2 2 3 2 3

22 3 3 2 3 2 4 4 2 4 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3

23 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3

24 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4

25 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3

Page 121: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

26 4 1 4 4 4 3 2 3 1 1 3 2 4 2 1 3 2 2 4 1

27 1 4 2 1 2 1 2 4 4 2 1 2 3 1 2 4 2 2 3 1

28 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 4 2 3 4

29 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

30 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3

R= 063 446 -136 355 023 356 405 030 551 442 393 405 130 556 632 -009 123 408 069 631

Ket: tidak valid tidak valid tidak valid valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid tidak tidak valid tidak valid

Page 122: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

o. Item

41

Item

42

Item

43

Item

44

Item

45

Item

46

Item

47

Item

48

Item

49

Item

50

Item

51

Item

52

Item

53

Item

54

Item

55

Item

56

Item

57

Item

58

Item

59

Item

60

1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3

4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3

5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

6 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2

7 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2

8 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

10 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4

11 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

12 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3

13 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

15 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3

16 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3

17 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3

18 2 2 1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

19 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 2 2 4 2 2 2 3 3 2

20 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3

21 3 3 1 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3

22 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

23 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

24 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3

25 3 3 3 3 1 4 4 4 4 1 1 1 4 3 3 4 4 4 3 1

Page 123: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

26 1 2 1 1 1 3 4 1 3 2 4 4 2 1 1 1 1 3 4 3

27 4 2 1 3 4 1 2 4 1 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3

28 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

29 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3

30 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

R= 177 408 489 345 551 475 434 335 475 420 429 366 433 632 670 510 499 140 282 357

Ket: Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid

Page 124: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

No. Item

61

Item

62

Item

63

Item

64

Item

65

Item

66

Item

67

Item

68

Item

69

Item

70

Item

71

Item

72

Item

73

Item

74

Item

75

Item

76

Item

77

Item

78

Item

79

Item

80

1 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3

2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3

3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3

4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3

5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

6 3 2 3 2 2 4 2 4 3 3 2 2 2 2 2 4 4 3 2 4

7 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3

8 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3

9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

10 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4

11 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4

12 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

13 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 3 3 4

14 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3

15 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3

16 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3

17 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 3 3 4

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

19 2 2 3 4 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 4 3

20 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4

Page 125: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

21 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4

22 3 1 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4

23 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 1

24 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3

25 2 3 4 2 4 1 3 1 4 3 4 3 2 1 3 2 3 2 4 3

26 2 2 3 4 1 4 4 4 2 1 4 4 4 2 1 2 2 1 1 4

27 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 2

28 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3

29 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3

30 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3

R= 395 349 140 290 215 131 397 283 303 566 -021 397 -029 528 290 332 316 750 261 301

Ket: Valid Valid Tidak Tidak Tidak Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid

Page 126: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia
Page 127: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

LAMPIRAN 5

(UJI VALIDITAS DAN REABILITAS )

Page 128: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Hasil Validitas Dan Reabilitas

Hasil Reabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.917 .915 80

Hasil Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item1 249.97 393.068 .431 . .916

item2 249.70 394.424 .355 . .916

item3 249.67 408.851 -.147 . .919

item4 249.70 392.700 .446 . .915

item5 249.97 388.999 .631 . .914

item6 249.63 397.068 .277 . .917

item7 249.87 397.568 .240 . .917

item8 249.77 400.185 .223 . .917

item9 249.83 385.592 .631 . .914

item10 249.93 396.616 .344 . .916

item11 249.70 394.424 .355 . .916

item12 249.70 398.562 .213 . .917

item13 249.67 404.161 .055 . .918

item14 249.67 404.851 .018 . .918

item15 250.10 395.817 .462 . .916

item16 250.20 401.062 .105 . .918

item17 249.70 394.424 .355 . .916

Page 129: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

item18 250.00 398.759 .286 . .917

item19 249.83 399.247 .256 . .917

item20 249.57 394.668 .466 . .916

item21 249.73 403.030 .063 . .918

item22 249.70 392.700 .446 . .915

item23 250.07 408.133 -.136 . .919

item24 249.70 394.424 .355 . .916

item25 250.17 404.144 .023 . .918

item26 249.60 394.731 .356 . .916

item27 249.93 394.202 .405 . .916

item28 249.87 404.189 .030 . .918

item29 249.80 386.648 .551 . .915

item30 249.87 393.361 .442 . .916

item31 249.80 394.028 .393 . .916

item32 249.93 394.202 .405 . .916

item33 249.83 401.730 .130 . .917

item34 249.90 389.748 .556 . .915

item35 249.67 386.230 .632 . .914

item36 250.03 405.068 -.009 . .919

item37 249.87 401.706 .123 . .918

item38 249.83 394.833 .408 . .916

item39 249.97 403.206 .069 . .918

item40 249.83 385.592 .631 . .914

item41 249.83 400.557 .177 . .917

item42 249.83 394.833 .408 . .916

item43 250.07 387.582 .489 . .915

item44 250.00 397.448 .345 . .916

item45 249.80 386.648 .551 . .915

item46 249.70 390.976 .475 . .915

item47 249.43 394.185 .434 . .916

item48 249.63 396.171 .335 . .916

item49 249.70 390.976 .475 . .915

item50 250.07 392.202 .420 . .916

Page 130: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

item51 249.63 391.964 .429 . .916

item52 249.77 393.771 .366 . .916

item53 249.87 394.602 .433 . .916

item54 249.67 386.230 .632 . .914

item55 249.90 386.714 .670 . .914

item56 249.83 387.385 .510 . .915

item57 249.80 389.200 .499 . .915

item58 249.67 402.575 .140 . .917

item59 249.73 398.685 .282 . .917

item60 250.10 396.093 .357 . .916

item61 249.87 392.947 .395 . .916

item62 250.00 396.483 .349 . .916

item63 249.67 402.575 .140 . .917

item64 249.57 397.840 .290 . .916

item65 249.80 396.372 .215 . .917

item66 249.67 400.920 .131 . .918

item67 249.50 395.086 .397 . .916

item68 249.67 396.989 .283 . .917

item69 250.00 399.241 .303 . .916

item70 249.70 388.355 .566 . .915

item71 249.77 405.495 -.021 . .919

item72 249.50 395.086 .397 . .916

item73 249.83 405.730 -.029 . .919

item74 249.73 389.720 .528 . .915

item75 249.77 394.944 .290 . .917

item76 249.80 395.683 .332 . .916

item77 249.67 396.782 .316 . .916

item78 249.93 383.789 .750 . .913

item79 249.93 397.995 .261 . .917

item80 249.70 396.631 .301 . .916

Page 131: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

LAMPIRAN 6

(BLUE PRINT EFIKASI DIRI GURU)

Page 132: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Bluprint Efikasi Diri Dengan Pendidikan Inklusi

Varibel Aspek Indiktor Item valid gugur

Efikasi

Diri

Guru

2. Level 11. Memotivasi diri

untuk melakukan

sesuatu.

3, 10, 24,

25, 56 ,58,

65, 68, 74,

77

10, 24,

56, 74,

77

3, 25,

58, 65,

68

12. Mempunyai

keyakinan tinggi

terhadap

kemampuanya.

1, 4, 20, 22,

28, 42, 47,

50, 61, 79

1, 4,

22, 42,

47, 50,

61

28, 79

13. Selalu merasa

optimis

2, 5, 11, 23,

33, 34, 69,

71, 73, 78

2,5, 11,

34, 69,

78

33, 71,

73, 23

14. Mempunyai

kemampuan

dalam mengatasi

berbagai

hambatan

6, 8, 29, 30,

51, 55, 60,

63, 64, 66

29, 30,

51, 55,

60,

6, 8,

63, 64,

66

3. Generality 15. Mempunnyai

keyakinan dalam

melaksanakan

tugas

9, 12, 15,

31, 41, 46,

52, 54, 62,

70

9, 15,

31, 46,

52, 54,

62, 70

12, 41

16. Meyakini

kemampunya

dalam mengatasi

berbagai masalah

14, 38, 43,

49, 53, 57,

72, 80

38, 43,

49, 53,

57, 72,

80

14

4. strenght 17. mempunnyai rasa

percaya diri yang

tinggi

13, 17, 32,

36, 37, 40,

44, 67, 75,

76

17, 32,

40, 44,

67,

75,76

13, 36,

37, 75

18. tidak mudah

menyerah dalam

berbagai

kesulitan.

7, 16, 18,

19, 21, 26,

27, 35, 39,

59, 45, 48,

16, 26,

27, 35,

59, 45,

48.

7, 18,

19, 21,

39,

Jumlah item yang gugur 30 dan jumlah item yang valid 50

Page 133: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

LAMPIRAN 7

( INSTRUMEN PENELITIAN)

Page 134: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

No. Pernyataan SS S TS STS

Page 135: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

No.

1. Saya merasa tidak mampu untuk mengembangkan

kelas biasa menjadi kelas inklusif.

2. Saya berfikir bahwa anak berkebutuhan khusus di

masukkan ke dalam sekolah luar biasa saja.

3. Saya tidak pernah meragukan kemampuan saya

dalam mengelola kelas, apalagi jika di dalamnya

terdapat anak berkebutuhan khusus.

4. Saya tidak berharap ilmu dan pengetahuan yang

saya miliki memberikan manfaat dalam dunia

pendidikan, khususnya pendidikan khusus.

5. saya akan menyerahkan tugas kepada orang lain

jika saya mengajar anak berkebutuhan khusus

karena saya belum pernah melakukan

6. Saya merasa khawatir dalam membuka kelas

inklusif, karena lembaga lain belum ada yang

melakukannya

7. Saya merasa bahwa pengembangan pendidikan

inklusi masih sangat jauh dari harapan.

8. Saya merasa keberatan jika saya harus mengubah

kelas saya menjadi kelas inklusi, meskipun tugas

yang harus saya jalankan

9. Saya merasa terbebani jika saya harus menjadi

shadow teacher bagi anak berkebutuhan khusus

selama proses pembelajaran.

10. Saya merasa ragu-ragu jika mengelola ataupun

mengajar anak berkebutuhan khusus.

11. Saya berusaha meyakinkan orang tua/ wali murid

yang meragukan kemampuan saya dalam mengajar

anak berkebutuhan khusus.

12. Saya selalu mendorong diri saya untuk melakukan

hal yang belum pernah saya lakukan dalam bidang

pendidikan yaitu pendidikan inklusi

13. Jika saya gagal dalam meberikan pembelajaran

bagi anak berkebutuhan khusus maka saya akan

berusaha lagi agar tidak terulang untuk yang kedua

kalinya.

14 Jika saya menerima anak berkebutuhan khusus,

cukup saya perlakukan sama sperti anak yang lain

15. Saya merasa kempuan yang ada dalam diri saya

Page 136: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

tidak mempengaruhi apapun dalam mengatasi

masalah di dalam kelas, terlebih jika ada anak

berkebutuhan khusus itu akan lebih membebani

bagi saya.

16. Saya merasa bahwa kemamapuan yang saya

miliki mempermudah dalam mengelola kelas,

meskipun ada anak berkebutuhan khusus sekalipun

17. Saya merasa tidak keberatan jika saya harus

menjalankan tugas baru, seperti menjadi seorang

shadow teacher

18. Saya merasa mampu jika saya diberi tanggunng

jawab untuk membantu anak berkebutuhan khusus

selama proses pembelajaran

19. Terkadang saya merasa pesimis terhadap

kemampuan saya jika mengajar anak

berkebutuhan.

20. saya merasa khawatir jika mengajar anak

berkebutuhan khusus dan lebih baik saya

menolaknya

21. Saya lebih memilih untuk menjadi guru

pendamping jika saya harus mengajar anak yang

berkebutuhan khusus.

22. Saya merasa bahwa anak berkebutuhan khusus

dapat mengganggu saya dalam mengajar.

23. Saya bersedia jika suatu saat saya harus mengajar

anak berkebutuhan khusus

24. Saya merasa kemampuan saya ditingkat rata-rata

jadi saya ragu mengajar anak berkebuthan khusus.

25. kreativitas dan kemampuan saya dalam mengajar

anak berkebutuhan khusus tergantung pada sarana

dan media yang tersedia.

26. Saya merasa sangat siap untuk menerima anak

berkebutuhan khusus.

27. saya menyerah jika dalam menangani anak

berkebutuhan khusus menemui banyak kesulitan.

28. Jika saya mendapat tugas untuk membuat kegiatan

bagi anak berkebutuhan khusus, lebih baik jika

saya berikan tugas tersebut kepada orang lain.

29. Saya merasa kemampuan saya sangat luar biasa

jadi saya yakin jika mengajar anak berkebutuhan

Page 137: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

khusus.

30. saya merasa kesulitan dalam mengajar ank

berkebutuhan khusus, sehingga saya menjadi takut

untuk mnegulangi lagi.

31. Saya merasa bahwa suasana hati maupun kondisi

fisik saya mempengaruhi performa saat mengajar.

32. Saya merasa yakin dengan kemampuan saya dalam

mengelola kelas bahkan kelas inklusif sekalipun.

33. Saya merasa anak-anak berkebutuhan bukanlah

masalah bagi saya.

34. saya merasa mampu untuk mengajar anak dengan

berkebutuhan khusus sekalipun saya belum pernah

melakukannya.

35. Terkadang masalah pribadi terbawa saat saya

sedang mengajar

36. Saya merasa apapun tugas yang diberikan kepada

saya, saya bisa melaksanakan dengan sebaik-

baiknya termasuk mulai menerima anak

berkebutuhan khusus di kelas saya

37. Saya merasa kelas inklusi akan menimbulkan

berbagai hambatan dan masalah

38. Saya merasa saya harus melakukan perubahan

dalam pendidikan, yaitu mulai menerima anak

berkebutuhan khusus dalam kelas saya

49. Saya yakin bahwa saya bisa fokus dalam

menjalankan tugas meskipun suasana hati maupun

badan saya sedang tidak enak.

40. Saya berfikir bahwa saya harus terus belajar

terutama mengenai pendidikan luar biasa, sehingga

saya siap dengan berbagai keadaan anak yang

berkebutuhan khusus.

41. Saya merasa anak berkebutuhan khusus bukan

sebuah hambatan bagi pembelajaran yang saya

lakukan.

42. Saya merasa kelas inklusif membuat saya bingung

dan kerepotan.

43. Saya merasa jika saya selalu layak mendapat tugas

apapun, meskipun saya harus mengubah lembaga

saya menjadi sekolah inklusi

44. Saya ragu jika harus menerima anak berkebutuhan

Page 138: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

khusus.

45. Saya merasa siap jika nanti saya mendapatkan

murid dengan berkebutuhan khusus.

46. Berdasarkan kemampuan saya, saya keberatan jika

saya harus beralih menjadi seorang shadow

teacher.

47. saya merasa bahwa keberadaan anak berkebutuhan

khusus bukanlah sebuah situasi yang dapat

mempengaruhi kemampuan saya dalam mengajar

48. saya merasa nyaman dengan siswa saya yang

semuanya normal.

49. Saya merasa pendidikan inklusi harus segera

dikembangakan dan dilaksanakan.

50. Saya merasa saya harus melakukan sesuatu yang

berbeda yang belum orang lain lakukan seperti

membuka kelas inklusif.

51. Saya berkeyakinan apa yang saya lakukan dalam

mengajar anak berkebutuhan khusus akan sukses.

52. meskipun sarana prasarana sekolah kurang, itu

tidak mempengaruhi kemampuan saya dalam

mengajar terhadap anak berkebutuhan khusus.

Page 139: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

LAMPIRAN 8

( DATA RESPONDEN)

Page 140: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Data Reponden

No Nama Latar Belakang

Pendidikan

Lama Mengajar

(Tahun)

1 Nuraini SMP 1

2 Istianani SMA 10

3 Sakur SMA 2

4 Nanik aryanti SMA 3

5 Aningsih S1 8

6 Fasichtul aminah S1 3

7 Murikhatu S1 8

8 Muniroh D2 8

9 Rahmawati SMA 8

10 Eli dwi s S1 18

11 Endang tri m S1 20

12 Anif M SMA 6

13 K saniyati SMA 6

14 H pratiwi SMA 5

15 Ajib hidayati SMA 5

16 S munawaroh SMA 4

17 Siti anisah S1 25

18 Siti asiyah SMA 2

19 Latifah ekowati SMA 3

20 Tiah arum mumpuni S1 21

21 Yuni wulandari SMA 7

22 Titi handayani S1 14

23 Anik supriyanti SMA 17

24 Inti khobiyah S1 10

25 Intan lestariyani D2 3

26 Siti aisah S1 6

27 Lucia sri aryanti D2 13

28 Rowiyati S1 20

29 Amrih rahayu SMA 18

30 Nana widyawati D2 8

31 Fitriyani D2 28

Page 141: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

32 Sripurwatiningsih SMA 7

33 Agil setiyaningtiyas D2 3

34 Alfiah SMA 27

35 Haermani d pratiwi SMA 5

36 Herlin maviska r D2 1

37 Emi ita mirzana S1 5

38 Ainiyati sholehah SMA 6

39 Triwidyawati D2 8

40 Nur kholifah S1 1

41 Atik yuliani D2 5

42 Fatchiyatun SMK 7

43 Sri nursiyah SMA 7

44 Sri nuryati S1 11

45 Laily fadliyah SMK 6

46 Sakdiyah SMK 6

47 Sri hidayati SMA 7

48 Ftria mufida SMA 8

49 Umi mintarti SMA 2

50 Lani susanti S1 10

51 Eni Pujiati S1 8

52 Fidie dwi jayanti SMP 8

53 Fita ariyani SMA 3

54 Umi habibah SMA 3

55 Sri hidayati D2 10

56 Supriyanti SMA 4

57 Esti susanti S1 7

Page 142: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

LAMPIRAN 9

( TABULASI DATA HASIL PENELITIAN)

Page 143: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Tabulasi Data Hasil Penelitian

Responden

Ite

m 1

Item

2

Ite

m3

Ite

m4

Ite

m5

Ite

m6

Ite

m 7

Ite

m 8

Ite

m 9

Ite

m

10

Ite

m

11

Ite

m

12

Ite

m13

Ite

m

14

Ite

m15

Ite

m

16

item

17

Ite

m

18

Ite

m

19

Ite

m20

Nuraini 1 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2 1 1 2

Istianani 1 2 4 2 3 2 1 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 2

Sakur 3 2 2 2 2 1 2 3 2 4 3 4 3 2 2 3 2 1 4 4

Nanik aryanti 2 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3

Aningsih 3 2 2 2 2 1 2 3 2 4 3 4 3 2 2 3 2 1 4 4

Fasichtul A 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

Murikhatu 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 2 3 4 4

Muniroh 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3

Rahmawati 1 2 4 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2

Eli dwi s 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3

Endang tri m 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Anif m 1 2 4 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2

K saniyati 3 2 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 1 3

H pratiwi 2 2 4 3 1 1 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3

Ajib hidayati 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2

S munawaroh 1 2 3 2 2 1 3 3 2 4 1 3 2 3 3 3 1 1 1 3

Siti anisah 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3

Siti asiyah 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Latifah

ekowati 2 2 4 2 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 2

Tiah arum 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4

Yuni

wulandari 2 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

Page 144: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Responden Item

21

Item

22

Item

23

Item

24

Item

25

Item

26

Item

27

Item

28

Item

29

Item

30

Item

31

Item

32

Ite

m3

3

Ite

m3

4

Item

35

Ite

m3

6

Item

37

Ite

m3

8

Item

39

Item

40

Nuraini 3 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2

Istianani 3 3 1 1 3 2 3 2 2 1 2 3 3 1 3 2 2 2 4 3

Sakur 3 3 1 1 3 4 4 1 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 4 3

Nanik

aryanti 4 3 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 4 3 1 3 3 3 2

Aningsih 3 3 1 1 3 4 4 1 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 4 3

Fasichtul A 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2

Murikhatu 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

Muniroh 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

Rahmawati 3 1 3 2 3 2 3 2 2 1 2 3 3 1 3 2 2 2 4 3

Eli dwi s 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 1 3 3 2

Endang tri m 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

Anif m 3 1 3 2 3 2 3 2 2 1 2 3 3 1 3 2 2 2 4 3

K saniyati 2 2 3 1 2 2 2 3 3 1 3 1 1 2 3 2 3 2 4 2

H pratiwi 2 3 2 1 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 4 1

Ajib hidayati 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3

S

munawaroh 1 3 1 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 3 2 3 4 2

Siti anisah 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3

Siti asiyah 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3

Latifah

ekowati 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 1 2 3 3 1 3 2 2 4 3

Tiah arum 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4

Yuni

wulandari 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 3

Page 145: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Responden Item

41

Item

42

Item

43

Item

44

Item

45

Item

46

Item

47

Item

48

Item

49

Item

50

Jumlah kategori

Nuraini 3 2 1 1 3 2 1 4 2 2 99 Rendah

Istianani 2 2 2 2 3 3 1 3 3 2 118 Rendah

Sakur 4 2 4 4 3 3 2 4 3 3 138 Sedang

Nanik aryanti 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 128 Sedang

Aningsih 4 2 4 4 3 3 2 4 3 3 138 Sedang

Fasichtul aminah 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 149 Sedang

Murikhatu 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 161 Tinggi

Muniroh 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 131 Sedang

Rahmawati 2 2 2 3 2 3 1 3 3 2 118 Rendah

Eli dwi s 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 161 Tinggi

Endang tri m 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 158 Sedang

Anif m 2 2 2 3 2 3 1 3 3 2 118 Rendah

K saniyati 3 2 2 2 2 1 1 3 2 3 121 Rendah

H pratiwi 3 2 1 1 1 4 2 1 1 1 104 Rendah

Ajib hidayati 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 117 Rendah

S munawaroh 2 1 3 4 3 2 2 3 1 3 115 Rendah

Siti anisah 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 165 Tinggi

Siti asiyah 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 140 Sedang

Latifah ekowati 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 131 Rendah

Tiah arum 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 179 Tinggi

Yuni wulandari 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 130 Sedang

Page 146: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Responden

Item

1

Item

2

Item

3

Item

4

Item

5

Item

6

Item

7

Item

8

Item

9

Item

10

Item

11

Item

12

Item

13

Item

14

Item

15

Item

16

Item

17

Item

18

Item

19

Item

20

Titi handayani 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3

Anik supriyanti 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3

Inti khobiyah 2 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3

Intan lestariyani 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Siti aisah 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 3

Luci Sri 2 3 4 4 4 2 4 3 4 1 1 2 3 4 4 3 4 3 2 3

Rowiyati 2 1 3 3 3 3 1 1 2 3 2 3 2 2 2 3 1 4 3 1

Amrih rahayu 4 3 2 2 1 2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2

Nana W 2 3 3 2 2 2 2 4 3 1 2 3 1 2 1 3 2 3 1 4

Fitriyani 3 1 4 4 4 4 3 1 3 4 3 3 4 1 1 3 3 2 2 1

Sri P 3 2 3 2 1 2 4 3 3 2 4 3 3 1 1 3 4 3 4 3

Agil S 1 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2

Alfiah 2 3 4 3 2 3 1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 1 3 3 4

Haermani D P 4 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 1 2

Herlin M 3 4 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3

Emi ita 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3

Ainiyati S 1 2 3 2 2 1 3 3 2 4 1 3 2 3 3 3 1 1 1 3

Triwidyawati 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 1 2 4 2 3

Nur kholifah 3 4 1 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 1 2 4 3 3 4 4

Atik yuliani 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 1 3

Fatchiyatun 2 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2

Sri nursiyah 4 4 1 3 1 3 3 4 3 3 3 3 4 1 1 2 4 2 2 2

Page 147: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Responden Item

21

Item

22

Item

23

Item

24

Item

25

Item

26

Item

27

Item

28

Item

29

Item

30

Item

31

Item

32

Item

33

Item

34

Item

35

Item

36

item

37

Item

38

Item

39

Item

40

Titi handayani 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3

Anik supriyanti 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3

Inti khobiyah 2 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3

Intan lestariyani 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Siti aisah 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 3

Luci Sri 2 3 4 4 4 2 4 3 4 1 1 2 3 4 4 3 4 3 2 3

Rowiyati 2 1 3 3 3 3 1 1 2 3 2 3 2 2 2 3 1 4 3 1

Amrih rahayu 4 3 2 2 1 2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2

Nana W 2 3 3 2 2 2 2 4 3 1 2 3 1 2 1 3 2 3 1 4

Fitriyani 3 1 4 4 4 4 3 1 3 4 3 3 4 1 1 3 3 2 2 1

Sri P 3 2 3 2 1 2 4 3 3 2 4 3 3 1 1 3 4 3 4 3

Agil S 1 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2

Alfiah 2 3 4 3 2 3 1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 1 3 3 4

Haermani D P 4 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 1 2

Herlin M 3 4 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3

Emi ita 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3

Ainiyati S 1 2 3 2 2 1 3 3 2 4 1 3 2 3 3 3 1 1 1 3

Triwidyawati 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 1 2 4 2 3

Nur kholifah 3 4 1 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 1 2 4 3 3 4 4

Atik yuliani 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 1 3

Fatchiyatun 2 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2

Sri nursiyah 4 4 1 3 1 3 3 4 3 3 3 3 4 1 1 2 4 2 2 2

Page 148: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Responden Item

41

Item4

2

Item

43

Item

44

Item

45

Item

46

Item

47

Item

48

Item

49

Item

50

Jumlah Kategori

Titi handayani 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 168 Tinggi

Anik supriyanti 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 131 Sedang

Inti khobiyah 3 2 2 3 3 3 2 4 3 2 143 Sedang

Intan lestariyani 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 144 Sedang

Siti aisah 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 156 Tinggi

Luci Sri 4 2 4 3 2 3 3 4 4 2 152 Tinggi

Rowiyati 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 129 Sedang

Amrih rahayu 1 2 3 3 3 3 3 2 1 2 139 Sedang

Nana W 2 2 4 2 2 3 4 2 2 2 127 Sedang

Fitriyani 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 152 Tinggi

Sri P 1 2 3 4 2 2 2 2 1 2 126 Sedang

Agil S 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 148 Sedang

Alfiah 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 150 Sedang

Haermani D P 3 1 2 3 3 3 4 3 3 1 139 Sedang

Herlin M 4 2 2 2 3 4 4 4 4 2 148 Sedang

Emi ita 3 4 1 4 3 3 2 3 3 4 147 Sedang

Ainiyati S 2 1 2 3 2 3 4 2 2 1 113 Rendah

Triwidyawati 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 143 Sedang

Nur kholifah 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 137 Sedang

Atik yuliani 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 144 Sedang

Fatchiyatun 2 4 2 3 4 3 3 3 2 4 153 Tinggi

Sri nursiyah 1 3 3 3 3 3 4 3 1 3 141 Sedang

Page 149: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Responden Item

1

Item

2

Item

3

Item

4

Item

5

Item

6

Item

7

Item

8

Item

9

Item

10

Item

11

Item

12

Item

13

Item

14

Item

15

Item

16

item

17

Item

18

Item

19

Item

20

Sri nuryati 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 3 4 4 4

Laily fadliyah 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 4 1 2 2

Sakdiyah 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 1 3 3

Srihidayati 1 2 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 1 3 3

Ftria mufida 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 3 4 4 4

Umi mintarti 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 1 4 1 2 2

Lani susanti 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 1 3 3

Eni pjiati 1 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 1 3 3

Fidie dwi jayanti 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1

Fita ariyani 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 3

Umi habibah 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 1 2 3 4 4 3 4 3 2 3

Sri hidayyati 2 1 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 2 2 2 3 1 4 3 1

Supriyanti 4 3 2 2 1 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2

Esti susanti 2 3 3 2 2 4 4 4 4 4 2 3 1 2 1 3 2 3 1 4

Responden Item

21

Item

22

Item

23

Item

24

Item

25

Item

26

Item

27

Item

28

Item

29

Item

20

Item

31

Item

32

Item

33

Item

34

Item

35

Item

36

item

37

Item

38

Item

39

Item

40

Sri nuryati 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3

Laily fadliyah 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3

Sakdiyah 2 1 2 3 3 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 2 2 3 3 4

Srihidayati 1 1 3 2 3 2 1 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3

Ftria mufida 3 4 3 4 3 3 2 2 1 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3

Umi mintarti 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3

Lani susanti 2 1 2 3 3 2 2 4 3 2 3 2 2 3 4 2 2 3 2 4

Eni pjiati 1 1 3 2 3 2 1 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2

Fidie dwi jayanti 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3 2

Fita ariyani 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3

Page 150: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Umi habibah 1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3

Sri hidayyati 2 3 3 4 4 3 4 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3

Supriyanti 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4

Esti susanti 2 1 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 2 4 2 2 3 2 2

Page 151: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

esponden Item

41

Item4

2

Item

43

Item

44

Item

45

Item

46

Item

47

Item

48

Item

49

Item

50

Jumlah Kategori

Sri nuryati 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 143 Sedang

Laily fadliyah 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 134 Sedang

Sakdiyah 4 2 4 2 2 3 3 4 4 2 149 Sedang

Srihidayati 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 133 Sedang

Ftria mufida 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 143 Sedang

Umi mintarti 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 143 Sedang

Lani susanti 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 147 Sedang

Eni pjiati 3 3 3 3 4 3 3 3 1 1 138 Sedang

Fidie dwi jayanti 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 106 Rendah

Fita ariyani 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 157 Tinggi

Umi habibah 2 3 3 3 3 4 4 2 4 4 155 Tinggi

Sri hidayyati 4 4 3 2 3 3 3 3 1 1 139 Sedang

Supriyanti 3 3 3 2 3 2 1 2 3 3 149 Sedang

Esti susanti 4 2 3 3 4 2 2 2 2 2 138 Sedang

Page 152: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

LAMPIRAN 10

( HASIL UJI NORMAITAS DAN

HOMOGENITAS)

Page 153: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Hasil Uji Normalitas Dan Homogenitas

1. Hasil Uji Normallitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

nilaiefikasi .107 57 .158 .985 57 .724

a. Lilliefors Significance Correction

2. Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

nilaiefikasi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.073 2 54 .930

Page 154: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

LAMPIRAN 11

( HASIL UJI ANOVA )

Page 155: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Hasil Uji ANOVA Latar Belakang Pendidikan

Hasil Uji Homogenity Of Variance

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable:nilaiefikasi

F df1 df2 Sig.

.748 3 53 .529

Tests the null hypothesis that the error variance

of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + latrpendidikan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:nilaiefikasi

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 5625.355a 3 1875.118 10.752 .000

Intercept 415257.276 1 415257.276 2.381E3 .000

latrpendidikan 5625.355 3 1875.118 10.752 .000

Error 9242.645 53 174.390

Total 1116165.000 57

Corrected Total 14868.000 56

a. R Squared = ,378 (Adjusted R Squared = ,343)

Page 156: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Hasil Post Hoc Test Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

Multiple Comparisons

Dependent Variable:nilaiefikasi

(I) latrpendidikan

(J) latrpendidikan

Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD smp sma -35.71* 9.817 .003 -61.75 -9.67

d2 -31.15* 9.794 .013 -57.13 -5.17

s1 -48.69* 9.904 .000 -74.96 -22.42

sma smp 35.71* 9.817 .003 9.67 61.75

d2 4.56 4.231 .704 -6.66 15.78

s1 -12.98* 4.481 .027 -24.86 -1.09

d2 smp 31.15* 9.794 .013 5.17 57.13

sma -4.56 4.231 .704 -15.78 6.66

s1 -17.54* 4.429 .001 -29.29 -5.79

s1 smp 48.69* 9.904 .000 22.42 74.96

sma 12.98* 4.481 .027 1.09 24.86

d2 17.54* 4.429 .001 5.79 29.29

Bonferroni smp sma -35.71* 9.817 .004 -62.62 -8.80

d2 -31.15* 9.794 .015 -57.99 -4.31

s1 -48.69* 9.904 .000 -75.83 -21.54

sma smp 35.71* 9.817 .004 8.80 62.62

d2 4.56 4.231 1.000 -7.04 16.16

s1 -12.98* 4.481 .033 -25.26 -.70

d2 smp 31.15* 9.794 .015 4.31 57.99

sma -4.56 4.231 1.000 -16.16 7.04

s1 -17.54* 4.429 .001 -29.68 -5.40

s1 smp 48.69* 9.904 .000 21.54 75.83

sma 12.98* 4.481 .033 .70 25.26

d2 17.54* 4.429 .001 5.40 29.68

Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 174,390.

*. The mean difference is significant at the ,05 level.

Page 157: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Hasil Uji ANOVA Lama Mengajar

Hasil Uji Homogenity Of Variance

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable:efikasidiri

F df1 df2 Sig.

1.464 4 52 .227

Tests the null hypothesis that the error variance

of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + lamangajar

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:efikasidiri

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 2976.462a 4 744.116 3.254 .019

Intercept 559397.024 1 559397.024 2.446E3 .000

lamangajar 2976.462 4 744.116 3.254 .019

Error 11891.537 52 228.683

Total 1116165.000 57

Corrected Total 14868.000 56

a. R Squared = ,200 (Adjusted R Squared = ,139)

Page 158: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

Hasil Post Hoc Test Berdasarkan Lama Mengajar

Multiple Comparisons

Dependent Variable:efikasidiri

(I) lamangajar

(J) lamangajar

Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1-6 7-12 -4.30 4.681 .888 -17.53 8.92

13-18 -16.07 7.305 .196 -36.71 4.58

19-24 -21.20 9.157 .157 -47.08 4.68

25-30 -21.53 9.157 .145 -47.41 4.34

7-12 1-6 4.30 4.681 .888 -8.92 17.53

13-18 -11.76 7.748 .556 -33.66 10.13

19-24 -16.90 9.514 .398 -43.78 9.99

25-30 -17.23 9.514 .378 -44.11 9.66

13-18 1-6 16.07 7.305 .196 -4.58 36.71

7-12 11.76 7.748 .556 -10.13 33.66

19-24 -5.13 11.044 .990 -36.34 26.07

25-30 -5.47 11.044 .987 -36.67 25.74

19-24 1-6 21.20 9.157 .157 -4.68 47.08

7-12 16.90 9.514 .398 -9.99 43.78

13-18 5.13 11.044 .990 -26.07 36.34

25-30 -.33 12.347 1.000 -35.22 34.56

25-30 1-6 21.53 9.157 .145 -4.34 47.41

7-12 17.23 9.514 .378 -9.66 44.11

13-18 5.47 11.044 .987 -25.74 36.67

19-24 .33 12.347 1.000 -34.56 35.22

Bonferroni 1-6 7-12 -4.30 4.681 1.000 -18.03 9.42

13-18 -16.07 7.305 .323 -37.48 5.35

19-24 -21.20 9.157 .246 -48.05 5.65

25-30 -21.53 9.157 .225 -48.38 5.31

7-12 1-6 4.30 4.681 1.000 -9.42 18.03

13-18 -11.76 7.748 1.000 -34.48 10.95

19-24 -16.90 9.514 .816 -44.79 11.00

25-30 -17.23 9.514 .759 -45.12 10.66

13-18 1-6 16.07 7.305 .323 -5.35 37.48

7-12 11.76 7.748 1.000 -10.95 34.48

19-24 -5.13 11.044 1.000 -37.51 27.24

25-30 -5.47 11.044 1.000 -37.84 26.91

19-24 1-6 21.20 9.157 .246 -5.65 48.05

7-12 16.90 9.514 .816 -11.00 44.79

13-18 5.13 11.044 1.000 -27.24 37.51

Page 159: PERBEDAAN EFIKASI DIRI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA …lib.unnes.ac.id/22753/1/1601409050.pdf · Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia

25-30 -.33 12.347 1.000 -36.53 35.87

25-30 1-6 21.53 9.157 .225 -5.31 48.38

7-12 17.23 9.514 .759 -10.66 45.12

13-18 5.47 11.044 1.000 -26.91 37.84

19-24 .33 12.347 1.000 -35.87 36.53

Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 228,683.