akmen manfaat analisis life cycle cost

Upload: evanaja

Post on 13-Oct-2015

259 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

AKMEN Manfaat analisis life cycle cost

TRANSCRIPT

Manfaat analisis life cycle cost:

Untuk meningkatkan kesadaran biaya. Penerapan LCC akan meningkatkan kesadaran akan manajemen dan insinyur pada faktor-faktor yang mendorong biaya dan sumber daya yang diperlukan oleh item, sehingga bisa dilakukan program pengurangan biaya.Seluruh biaya hidup evaluasi. LCC memungkinkan evaluasi pilihan bersaing berdasarkan seluruh biaya hidup.Memaksimalkan pendapatan. Dengan menerapkan LCC, operasi dan biaya pemeliharaan berkurang tanpa scarifying kinerja alat produksi melalui analisis parameter kinerja dan biaya driver.Memahami prosedur untuk menerapkan LCC termasuk pengembangan Biaya Siklus Hidup model untuk berbagai aplikasi.Memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta dampaknya terhadap proses pengambilan keputusan.[11]

Lima tahap penerapan pendekatan perhitungan biaya berdasarkan target adalah :1.Menentukan harga pasar2.Menentukan laba yang diharapkan3.Menghitung biaya target pada harga pasar dikurangi laba yang diharapkan4.Menggunakan rekayasa nilai untuk menentukan cara menurunkan biaya produk.5.Menggunakan perhitungan biayakaizendan pengendalian operasional untuk terus menurunkan biaya.

Penggunaantarget Costinguntuk mendesain produk baru atau merencanakan proses produksi. Kebalikannya,Kaizen Costingadalah proses pengurangan biaya selama fase produksi dari sebuah produk yang telah ada.Kaizen, bermakna berkelanjutan atau pengembangan setahap demi setahap melalui perbaikan aktivitas kecil-kecilan, daripada pengembangan besar atau radikal yang dibuat melalui inovasi atau investasi yang besar dalam teknologi. Idenya sederhana, pengembangan adalah tujuan dan tanggung jawab setiap pekerja. Dari CEO sampai pekerja kasar, dalam setiap aktivitas, setiap hari, dan sepanjang waktu. Melalui usaha yang kecil namun terus-menerus dari setiap orang, pengurangan signifikan biaya dapat dicapai sepanjang waktu.

Life cycle costing merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasi dan memonitor biaya produk selama siklus hidupnya. Siklus hidup meliputi semua tahap, mulai dari perancangan produk dan pembelian bahan baku hingga pengiriman dan pelayanan atas produk yang sudah jadi.[1]Siklus akuntansi biaya dalam suatu perusahaan mengikuti siklus kegiatan usaha perusahaan yang bersangkutan. Siklus akuntansi biaya untuk perusahaan manufaktur, dimulai dengan pengolahan bahan baku dibagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi untuk produksi, serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang.[2]Life Cycle CostingLife cycle costing memberikan perspektif jangka panjang karena mempertimbangkan semua biaya selama umur produk atau jasa.Total biaya selama siklus hidup dibagi menjadi 3, yaitu:1.Biaya hulu, terdiri dari riset dan pengembangan, desain yang membuat prototype, pengujian, teknis, dan pengembangan kualitas.2.Biaya produksi, terdiri dari pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung.3.Biaya hilir, terdiri dari pemasaran dan distribusi pengemasan, pengangkutan, contoh, promosi, advertensi, dan pelayanan serta garansi keluhan, pelayanan, pertanggungjawaban produk, dukungan kepada pelanggan.

1. Biaya Hulua.DesainKarena manajer mempertimbangkan biaya hulu dan hilir, pengambilankeputusan pada tahap desain merupakan sesuatu yang penting. Meskipun biaya yang terjadi pada tahap desain mungkin hanya merupakan presentase yang kecil dari total selama biaya siklus hidup, keputusan pada tahap desain membuat perudahaan berkomitmen pada rencana produksi, pemasaran dan layanan yang ada.Oleh karena itu, biaya desain mempengaruhi sebagian besar lainnya yang dikeluarkan selama siklus produk tersebut.Faktor faktor penentu keberhasilan pada tahap desain adalah sbb :Mempercepat waktu peluncuran ke pasarMenurunkan biaya layanan/perbaikan yang diharapkanMempermudah produksiMerencanakan dan mendesain prosesAda empat metode desain yang umum sebagai berikut :Rekayasa Teknik DasarMerupakan teknik dimana desainer produk bekerja secara terpisah dari fungsi pemasaran dan produksi untuk mengembangkandesain dengan rencana dan spesifikasi khusus.Pembuatan PrototipeMerupakan mode dimana model model fungsional dikembangkan dan di uji coba oleh para teknisi dan pemakaian yang dipilih untuk percobaan.TemplatingMerupakan mtode desain produk yang ada pada saat ini ditambahkan atau dikurangi agar sesuai dengan spesifikasi produk baru yang diharapkan.Rekayasa SimultanMerupakan perkembangan penting baru yang merupakan pengganti pendekatan rekayasa dasar, sebaliknya rekayasa simultan merupakan pendekatan yang terintegrasi, dimana proses desain/teknis dilakukan selama siklus hidu biaya oleh tim tim lintas fungsi.[3]

b. PengujianProses dan materi pengujian yang dipilih biasanya dilakukan dengan menerapkan dengan teknik-tenik ekperimental secara formal dan sekaligus dijadikan landasan untuk tahap perencanaan berikutnya yang lebih mendetail, yang nantinya akan diuji. Pada tahap pelaksanaan masih akan dilakukan pengujian lebih lanjut, sampai dihasilkan produk yang benar-benar optimal hingga dapat dianggap selesai.[4]c. Pengembangan KualitasDalam zamanquality assurance,konsep kualitas mengalami perluasan, dari konsep yang sempit, hanya terbatas pada tahap produksi, ke tahap desain dan koordinasi dengan departemen jasa (seperti perencanaan dan pengendalian produksi, pergudangan).Dalam zaman ini pula diperkenalkan konsep total quality control (TQC) oleh armand Feigenbaum pada tahun 1956. Menurut Feigenbaum, kualitas produk tidak hanya ditentukan oleh pekerjaan manufaktur, namun lebih luas dari itu, keterlibatan pemasok, desain dan pengembangan produk, dan kerja tim antar fungsi.[5]2. Biaya ProduksiBiaya produksi meliputi semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi yaitu semua biaya dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu :

a.Biaya Bahan BakuBahan baku adalah berbagai macam bahan yang diolah menjadi produk selesai dan pemakaiannya dapat diidentifikasikan secara langsung, atau diikuti jejaknya , atau merupakan bagian dari produk tertentu. Biaya bahan baku adalah harga perolehan berbagai macam bahan baku yang dipakai di dalam kegiatan pengolahan produkb.Biaya Tenaga kerja LangsungTenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang jasanya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejak manfaatnya pada produk tertentu.Biaya tenaga kerja langsungadalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsung dan jejaknya manfaatnya dapat diidentifikasikan pada produk tertentu.

c.Biaya Overhead PabrikBiaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, contohnya seprti biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik.[6]Biaya Produksi LangsungBiaya langsung, berkaitan dengan obyek biaya tertentu dan dapat ditelusuri ke obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-biaya).contoh; biaya kaleng atau botol untuk produk teh botol.Biaya Produksi Tak Langsungberkaitan dengan obyek biaya tertentu namun tidak dapat ditelusuri ke obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-biaya).Contoh; biaya gaji supervisor

3. Biaya Hilir

Biaya pemasaranBiaya Pemasaranadalah meliputi semua dalam melaksanakan kegiatan pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada para pembeli sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Sesuai dengan fungsi pemasaran, biaya pemasaran digolongkan menjadi :1). Biaya untuk menimbulkan pesanan, contohnya seperti biaya promosi dll.2). Biaya untuk melayani pesanan, diantaranya :Biaya fungsi penggudangandan penyimpanan produk selesaiBiaya fungsi pengepakan dan pengirimanBiaya fungsi pemberian kredit dan penagihan piutangBiaya fungsi administrasi penjualan.[7]Biaya PromosiBiaya promosimerupakan sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam promosi untuk meningkatkan penjualan.[8]Biaya Promosidapat dikategorikan sebagai biaya langsung apabila terkait langsung dengan suatu produk atau proyek. Tetapi apabilaBiaya Promosiini bersifat umum untuk seluruh kegiatan perusahaan, ia dapat dikategorikan sebagai biaya operasi.[9]

Biaya Layanan KonsumenBiaya Layanankonsumen adalah sekumpulan biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, dan menggunakan produk atau jasa tersebut.[10]