soal latihan akmen

Upload: kawai-via

Post on 10-Mar-2016

335 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

LatihanSoal Beserta Jawaban Akuntansi Manajemen

TRANSCRIPT

Soal latihan :

1. Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan! (satu fokus)

2. Dampak perkembangan IT terhadap kebutuhan akuntansi manajemen (biaya, asset, pendapatan)! (satu fokus)

3. Dampak penerapan JIT terhadap kebutuhan akuntansi manajemen!

4. Buatlah satu contoh secara konkrit bagaimana penggunaan full informasi akuntansi untuk penetapan harga jula normal?5. Bagaimana rekaya untuk full informasi Akuntansi untuk penilaian kinerja manajemen?6. Perbedaan biaya tetap, biaya variabel, biaya kesempatan dengan biaya diferensial!7. Rekaya informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan (satu focus) dan contoh konkrit!8. Uraikan bagaimana Penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban untuk pengukuran kinerja dari sudut pandang manajemen tradisional dan manajemen By Activity? dan berikan contoh konkritnya!9. Bagaimana peran Informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam memotivasi anggota manajamen dari sudut pandang manajemen tradisional dan manajemen by activity? berikan contoh konkritnya !10. Membuat impas dengan pendekatan grafis!11. Membuat impas untuk perusahaan yang menjual 5 produk!12. Buatlah pemahaman tentang present value dan IRR, berikan komentar dan contohnya!13. Suatu usaulan proyek investasi senilai Rp 550.000.000, dengan umur ekonomis 5 tahun, syarat periode pengembalian 2 tahun, tingkat diskon 10% dan arus kas per tahunya adalah :

TahunArus kas

1Rp 300.000.000

2Rp 250.000.000

3Rp 200.000.000

4Rp 150.000.000

5Rp 100.000.000

Hitunglah PP, Discounted Payback Period, PI, PV, NPV, dan IRR!14. Penentuan harga jual dengan pendekatan full costing!15. Penentuan harga jual dengan pendekatan waktu dan bahan!16. Buatlah soal dan jawaban tentang pentuan harga transfer dengan meotde beban tetap dua perangkat harga (NIM ganjil)!

17. Buatlah penyusunan anggaran pada perencanaan bisnis yang Saudara buat!18. Bagaimana konsep dasar kinerja finansial?19. Jelaskan manfaat pengukuran kinerja fnansial bagi perusahaan?20. Bagaimana cara mengukur kinerja finansial? buatlah dalam peta konsep!21. Berikan contohnya dari masing-masing ukuran kinerja finansial :

Bedasarkan laporan keuangan

Berdasarkan tingkat produktivitas22. Gambarkan bagan BSC secara lengkap!

23. Berikan analisis metode camel dan pendapatnya!

JAWABAN : 1. Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan dari segi pengguna :

Akuntansi manajemen berfokus pada informasi yang dibutuhkan oleh pihak internal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja berbagai entitas, lini produk, departemen, dan manajer

Akuntansi keuangan berfokus pada penyediaan informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal yang digunakan oleh para investor dalam berinvestasi. Selain itu sebagai informasi untuk mengetahui kinerja perusahaan secara keseluruhan.

2. Dampak perkembangan teknologi informasi (IT) terhadap akuntansi manajemen dari segi biaya adalah :

Dengan adanya teknologi informasi, maka biaya yang dikeluarkan untuk pencarian informasi dan penggunaan sumber daya manusia akan lebih sedikit.

Contohnya : dalam pencarian informasi mengenai laporan keuangan perusahaan cabang yang jaraknya jauh, apabila menggunakan teknologi informasi maka hanya dengan menelepon atau mengirim e-mail, tanpa harus mendatangi perusahaan secara langsung, sehingga biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk transportasi tidak akan terjadi.

Informasi yang diperoleh akan lebih relevan

Meningkatkan keakuratan terhadap pembebanan biaya, sehingga menghasilkan informasi yang lebih berkualitas tinggi dan dapat digunakan untuk membuat keputusan lebih baik.

3. Dampak penerapan just in time (JIT) terhadap akuntansi manajemen adalah :

1. Karena JIT hanya memproduksi berdasarkan permintaan, tidak menyimpan barang didalam gudang, maka tidak ada pencatatan barang persediaan di dalam gudang, sehingga akan menghemat tenaga pencatatan dan biaya pencatatan.

2. Tidak ada biaya untuk penyimpanan digudang.4. Untuk menepatkan harga jual produknya dalam tahun anggaran 19X2, PT MONERSA mengumpulkan informasi akuntansi penuh berikut ini :Taksiran biaya produksi untuk kapasitas produksi per tahun 5.000 unit di sajikan pada gambar ,total aktiva menurut neraca awal tahun anggaran adalah Rp 4.800.000 dan laba yang di harapkan dari investasi dalam aktiva tersebut adalah 25%.Jawab:

Per Unit TotalBiaya produksi : Biaya bahan baku

Rp 300

Rp 1.500.000 Biaya tenaga kerja

Rp 150

Rp 750.000 Biaya overhead pabrik variable

Rp 200

Rp 1.000.000 Biaya overhead pabrik tetap

Rp 250

Rp 1.250.000Total biaya produksi

Rp 900

Rp 4.500.000Biaya non produksi : Biaya administrasi dan variable umum Rp 75

Rp 375.000 Biaya pemasaran variable

Rp 80

Rp 400.000 Biaya administrasi dan umum tetap Rp 25 Rp 125.000 Biaya pemasaran tetap

Rp 30

Rp 150.000Biaya nonproduksi

Rp 210 Rp 1.050.000Biaya penuh

Rp 1.110 Rp 5.550.000 Mark Up = biaya nonproduksi-laba yang di harapkan

Biaya produksi = 1.050.000-(25% X 4.800.000) = 2.250.000 =50%

4.500.000

4500.000 Harga jual = Biaya produksi per unit + Mark Up

=Rp 900 + (50% X Rp 900)

=Rp 1.350 per unit5. Rekayasa untuk full informasi akuntansi dapat digunakan sebagai penilaian kinerja manajemen karena salah satu fungsi dari full informasi akuntansi adalah sebagai pelaporan keuangan, dimana didalam pelaporan keuangan akan menunjukkan besarnya keuntungan atau kerugian yang didapat oleh perusahaan. Selain itu fungsi yang lain adalah dapat mengetahui tingkat kemampuan produk atau unit organisasi dalam menghasilkan laba. Sehingga dengan informasi tersebut perusahaan dapat menilai bagaimana kinerja manajemen didalam perusahaan. Apabila perusahaan mendapatkan laba yang tinggi akan menunjukkan kinerja manajemen yang bagus dan sebaliknya.6. a. Biaya diferensial dengan biaya tetapBiaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya perubahan volume aktivitas. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya tetap mungkin merupakan biaya diferensial atau mungkin tidak, hal ini tergantung apakah biaya tersebut dapat ditelusuri ke obyeknya.

b. biaya diferensial dengan biaya variable

Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara proporsional dengan tingkat kegiatan, sedangkan biaya diferensial selalu terkait dengan alternatif yang sedang dipertimbangkan untuk dipilih.

c. biaya diferensial dengan biaya kesempatan

Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Biaya kesempatan merupakan salah satu unsur biaya diferensial, namun biaya diferensial tidak terbatas pada biaya kesempatan saja. Biaya diferensial mencakup pula biaya keluar dari saku disamping dalam pengambilan keputusan tertentu, biaya diferensial mencakup pula biaya kesempatan.7. Rekaya informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan yaitu Menghentikan / melanjutkan produksi produk tertentu.

Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan keputusan, menghentikan atau tetap melanjutkan produksi produk atau kegiatan usaha departemen yang mengalami kerugian tersebut.Contoh :

PT. CONERA INDONESIA bergerak dalam bidang industri kecantikan untuk jenis produk: Lipstik, Bedak dan Eye Shadow. Saat ini perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menghentikan produk lipstik yang selalu merugi.PT. CONERA INDONESIALaporan Laba-rugi Per Lini ProdukPeriode Semester I Tahun 2014Dalam Ribuan RupiahLipstikBedakEye ShadowTotal

Penjualan40.60075.60058.000174.200

Biaya Variabel27.33540.82531.900100.600

Margin Contribusi13.26534.77526.10074.140

Biaya Tetap :

Dapat Dihindarkan7.9858.4656.52522.975

Tdk Dpt Dihindarkan8.12015.12011.60034.840

Total Biaya Tetap16.10523.58518.12557.815

Laba Rugi(2.840)11.1907.97516.325

Jika perusahaan menghentikan lini produksi lipstik, maka :Dalam Ribuan RupiahBedakEye ShadowTotal

Penjualan75.60058.000133.600

Biaya Variabel40.82531.90072.725

Margin Contribusi34.77526.10060.875

Biaya Tetap :

Dapat Dihindarkan8.4656.52514.990

Tdk Dpt Dihindarkan19.714,8515.125,1534.840

Total Biaya Tetap28.179,8521.650,1549.830

Laba Rugi6.595,154.449,8511.045

Biaya Tidak Dapat Dihindarkan :- Bedak : 15.120/26.720 x 8.120 = 4.594,85 + 15.120 = 19.174,85- Eye Shadow : 11.600/26.720 x 8.120 = 3.525.15 + 11.600 = 15.125,15

26.720 8.120 34.830Dari analisis diatas ,terlihat bahwa seolah-olah PT. Cosmetica Indonesia akan menghemat Rp 2.800.000,- jika produk lipstik dihentikan. Tetapi menurut analisis diatas juga menunjukkan jika produk lipstik dihentikan akan terjadi penurunan pendapatan sebesar Rp 5.280.000,-

Dari (Rp 16.325.000,- menjadi Rp 11.045.000,-).Kesimpulannya :Sebaiknya manajemen mengambil keputusan untuk tetap melanjutkan produksi lipstik, karena pendapatan produk lipstik bisa menutupi biaya variabel, biaya tetap tanggungan masing-masing, biaya tanggungan bersama serta dapat memberikan laba.

8. a. Penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban untuk pengukuran kinerja dari sudut pandang manajemen tradisional adalah dalam mengevaluasi pengukuran kinerja manager pusat pertanggungjawaban ada tiga kriteria yang digunakan yaitu efisiensi, efektivitas, dan ekonomis. Efisiensi adalah perbandingan, antara output yang dihasilkan dengan besarnya input yang digunakan. Sedangkan efektivitas adalah hubungan antara output suatu pusat pertanggungjawaban yang sasarannya harus dicapai. Efektivitas selalu berhubungan dengan tujuan organisasi sedang efisiensi tidak ekonomis dimaksudkan sebagai penggunaan sumber dana seminimal mungkin. Suatu pusat pertanggungjawaban dalam melaksanakan operasinya harus memenuhi ketiga kriteria di atas. Dari uraian mengenai berbagai tipe pusat pertanggungjawaban tersebut di atas, manajer pusat pertanggungjawaban diukur prestasinya berdasarkan karakteristik masukan dan keluarannya.b. Penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban untuk pengukuran kinerja dari sudut pandang manajemen By Activity adalah Ukuran kinerja aktivitas muncul dalam bentuk keuangan dan nonkeuangan. Ukuran ini dirancang untuk menilai seberapa baik suatu aktivitas dikerjakan dan hasil yang dicapai. Ukuran juga dirancang untuk menyatakan apakah terjadi perbaikan yang konstan. Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama : (1) efisiensi, (2) kualitas, dan (3) waktu. Ukuran keuangan untuk efisiensi aktivitas meliputi : Laporan biaya aktivitas bernilai tambah dan tak bernilai tambah, Trend dalam laporan biaya aktivitas, Laporan standar Kaizen Benchmarking Penghitungan biaya daur hidupContoh :

Departemen listrik menghasilkan listrik untuk memenuhi kebutuhan 3 Departemen produksi X, Y, dan Z. Kapasitas Departemen listrik per tahun adalah 320.000 Kwh dengan jumlah biaya listrik tersebut sebesar Rp 1.000.000 yang terdiri dari biaya tetap Rp 700.000 dan biaya variabel Rp 300.000. kebutuhan minimum departemen X, Y, dan Z masing-masing 80.000 Kwh, 70.000 Kwh, dan 50.000 Kwh. Jawab: Data Departemen Listrik Biaya Tetap Rp 700.000

Biaya VariableRp 300.000 Total Biaya Produksi Listrik PertahunRp 1.000.000 Data Pemakaian Listrik Per Tahun Kapasitas yang tersedia 320.000 Kwh Kebutuhan Pokok Departemen Departemen X 80.000 Kwh Departemen Y 70.000 KwhDepartemen Z 50.000 Kwh200.000 Kwh Kapasitas yang bebas pakai 120.000 Kwh METODE PEMBEBANAN TANGGUNG JAWAB BIAYA LISTRIK Metode 1 (Pembebanan berdasarkan kapasitas pelayanan Departemen X = (80.000/200.000) x Rp 1.000.000 =Rp 400.000 Departemen Y = (70.000/200.000) x Rp 1.000.000 =Rp 350.000 Departemen Z = (50.000/200.000) x Rp 1.000.000 =Rp 250.000 Rp1.000.000 Metode 2 (Pembebanan berdasarkan kapasitas pelayanan dan pemakaian) Departemen X Biaya Tetap (80.000/200.000) x Rp 700.000 = Rp 280.000 Biaya Variable (300.000/120.000) = Rp 2,5 / Kwh Departemen Y Biaya Tetap (70.000/200.000) x Rp 700.000 = Rp 245.000 Biaya Variable (300.000/120.000) = Rp 2,5 / Kwh Departemen X Biaya Tetap (50.000/200.000) x Rp 700.000 = Rp 175.000 Biaya Variable (300.000/120.000) = Rp 2,5 / Kwh Metode 3 (Pembebanan Berdasarkan Pemakaian) Departemen X (Rp 1.000.000 / 320.000) = Rp 3,125 / Kwh Departemen Y (Rp 1.000.000 / 320.000) = Rp 3,125 / Kwh Departemen Z (Rp 1.000.000 / 320.000) = Rp 3,125 / Kwh9. a. Peran Informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam memotivasi anggota manajamen dari sudut pandang manajemen tradisional adalah Manajer secara individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi. Dengan adanya kebijakan tersebut maka manajer akan termotivasi untuk selalu bekerja dengan baik untuk mendapatkna pernghargaan, dan menghindari hukuman. b. Peran Informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam memotivasi anggota manajamen dari sudut pandang manajemen by Activity adalah dengan mengetahui dan memperhitungkan terlebih dahulu aktivitas penambah nilai dan bukan penambah nilai. Apabila aktivitas penambah nilai akan memberikan keuntungan yang baik dan biaya yang dikeluarkan sedikit, maka perusahaan akan termotivasi untuk selalu menggunakan aktivitas aktivitas tersebut.Contoh : Perusahaan akan memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki prestasi yang bagus yaitu dengan menaikan jabatan atau promosi. Dengan adanya penghargaan dan berdasarkan peran informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam memotivasi karyawan dari sudut pandang manajemen tradisional, karyawan akan selalu bekerja dengan baik dan bekerja dengan giat untuk memperoleh penghargaan tersebut. Sehingga perusahaan akan mendapatkan informasi mengenai karyawan yang berhak mendapatkan penghargaan tersebut yaitu dengan cara melihat laporan pertanggungjawaban dari masing masing karyawan. 10. Data data yang dimiliki oleh toko roti andalan adalah sebagai berikut :

Harga jual produk persatuan (c) = Rp. 5.000

Biaya variabel persatuan (b)= Rp. 3.000

Biaya tetap pertahun (a) = Rp. 600.000

Diminta : hitunglah titik impas dari roti yang dihasilkan dengan pendekatan grafis!Jawab :

Angka Rupiah Dalam Ribuan

Volume PenjualanPendapatan PenjualanBiaya VariabelBiaya tetapTotal BiayaLaba

(Rugi)

Xcxbxaa+bxcx-(a+bx)

500Rp.2.50015006002.100400

4002.00012006001.800200

30015009006001.5000

2001.0006006001.200(200)

100500300600900(400)

Tabel di atas merupakan gambar data pendapatan penjualan, Biaya Variabel, Biaya Tetap, Biaya Total, dan Laba Bersih pada Berbagai Volume penjualan dan apabila data diatas disajikan dalam bentuk grafik, maka akan tampak pada gambar dibawah ini.

Y

2.500

2100

Garis pendapatan penjualan daerah Laba

Garis total biayaTitik Impas1500

1000

600

Garis Biaya Tetap500Daerah Rugi

100

200

300

400

500 X

11. Impas untuk perusahaan yang menjual 5 produk !

Warung makan RIZKI menjual beberapa produk makanan pokok yang berupa gorengan tempe, gorengan tahu, pergedel, es teh dan tahu bakso. Agar mendapat keuntungan, WM RIZKI harus menjual produk produk tersebut sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, untuk itu WM RIZKI harus menentukan terlebih dahulu titik impas dari produk tersebut agar bisa mengetahui harga jual yang pantas di tetapkan. Dengan data sebagai berikut

gorengan tempe : Q = 450 buah, P = 500, VC = 300

Gorengan tahu: Q = 600 buah, P = 500, VC = 300

Pergedel

: Q = 300 buah, P = 1.000, VC = 800

Es the

: Q = 45 gelas, P = 1.500, VC = 1.200

Tahu Bakso: Q = 300 buah, P = 1.000, VC = 800

FC = 2.000

Dari data tersebut, tentukan titik impasnya !

Jawab : Produk

Pendapatan PenjualanBiaya VariabelLaba KontribusiPresentasi Biaya Variabel dari Hasil PenjualanProvit Volume Ratio

Gorengan Tempe225.000135.00090.00060%40%

Gorengan tahu 300.000180.000120.00060%40%

Pergedel300.000240.00060.00080%20%

Es teh67.50054.00013.50080%20%

Tahu bakso300.000240.00060.00080%20%

1.192.500849.000343.50071%29%

Biaya tetap200.000

Laba bersih143.500

Impas = 200.000 = 689.655

0,29

12. a. Present Value

Pemahaman

Present value merupakan metode yang menghitung selisih antara nilai sekarang, penerimaan kas investasi yang ditanam.

Arus kas masa depan didiskontokan pada tingkat diskonto, dan semakin tinggi tingkat diskonto, semakin rendah nilai sekarang dari arus kas masa depan.

Rumus:

NT= AK 1

(1 + I)n

Keterangan :

NT: nilai Tunai

AK: Arus Kas

I: Tarif Kembalian Investasi

N: Jangka Waktu Komentar

Present value harus digunakan pada awal atau akhir periode dari suatu aliran kas. Present value mengharuskan semua nilai sama. Present value membutuhkan perhitungan yang cermat dalam menentukan tarif kembalian investasi. Jumlah angsuran pada setiap interval dari sejumlah pinjaman tergantung pada besar kecilnya tingkat bunga dan jangka waktu yang digunakan. Contoh konkrit

Bapak bambang memiliki sebidang tanah yang akan dibangun sebuah usaha yaitu pabrik sepatu. Adapun nilai investasi bapak bambang adalah Rp. 640.000.000 proyek penerimaan untuk usaha adalah sbb :

TahunPabrik Sepatu

1Rp. 50.000.000

2Rp. 150.000.000

3Rp. 200.000.000

4Rp. 250.000.000

5Rp. 300.000.000

6Rp. 350.000.000

Berapa besar PV dari proyek tersebut jika nilai P1 adalah 19% ?

Jawab :

TahunCash flowTarif kembalianPV

1Rp. 50.000.0000,840Rp. 42.020.000

2Rp. 150.000.0000,706Rp. 105.920.000

3Rp. 200.000.0000,593Rp. 118.680.000

4Rp. 250.000.0000,499Rp. 124.670.000

5Rp. 300.000.0000,419Rp. 125.710.000

6Rp. 350.000.0000,352Rp. 123.250.000

Total Rp. 640.260.000

Jbesarnya PV adalah Rp. 640.260.000. dapat disimpulkan bahwa investasi untuk pembangunan pabrik sepatu ini layak dipilih karena kemampuan menghasilkan nilai yang lebih tinggi dimasa yang akan datang.

b. Internal Rate Of Return (IRR)

Pemahaman

IRR adalah tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama dengan nol, karena PV arus Kas pada tingkat bunga tersebut sama dengan investasi awalnya.

IRR bisa kita cari dengan :

1. Metode coba coba dan dilanjutkan dengan interpolasi atau menggunakan rumus

2. Jika cash flow setiap tahun sama, dapat menggunakan persamaan dan dilanjutkan dengan interpolasi atau menggunakan rumus.

Keputusan Investasi :

1. IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan, investasi diterima.

2. IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan, investasi ditolak.

Jika NPV1 bernilai positif maka discount factor kedua harus lebih besar dari SOCC dan sebaliknya.

Rumus :

IRR= IR1 + (NPV X IR2 IR2 IR1 )

NPV1 NPV2

Komentar

1. IRR lebih merupakan suatu indicator efisiensi dari suatu investasi

2. IRR lebih disukai oleh kalangan eksekutif, karena para manajer atau pemilik modal lebih gampang membandingkan investasi/proyek yang berbeda besaran dalam bentuk rate of return dibandingkan dengan besaran uang

3. Tidak ada cara lain untuk menghitung IRR selain dengan cara trial and error. Terkadang penghitung harus menghitung satu per satu sampai mendapatkan IRR (tingkat diskonto) yang tepat. Sehingga membutuhkan waktu yang lama. Contoh konkrit

Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 1.000.000 dengan tingkat diskonto 10%. Perkiraan arus kas per tahun yaitu sebagai berikut :

Tahun Arus kas

1500.000

2400.000

3300.000

4100.000

Jawab :

Tahun Arus kasTingkat bunga 14%Nilai sekarang 14%Tingkat bunga 15%PV 15%

1500.0000,8772438.6000,8696434.800

2400.0000,7695307.8000,7561302.440

3300.0000,6750202.5000,6575197.250

4100.0000,592159.2100,571857.180

Total Nilai sekarang (PV)1.008.110991.670

Investasi awal (OI)1.000.0001.000.000

Nilai Sekarang bersih (NPV)8.110-8.330

Tingkat suku bunga 14%

IRR= 14% + (8.110/ (8.110- (-8.330)) X 1%

= 14% + (8.110/ 16.440) X 1%

= 14% + 0,49%

= 14,49%

Tingkat suku bunga 15%

IRR= 15% + (-8.330/16.440) X1%

= 15% + (-0,51) X 1%

= 14,49%

Dari perhitungan tersebut dihasilkan nilai IRR yang lebih besar dari nilai yang disyaratkan yaitu sebesar 10%, maka usulan proyek investasi ini diterima.

13. A. PAYBACK PERIOD

TahunArus kasArus komulatif

0(Rp 550.000.000)(Rp 550.000.000)

1Rp 300.000.000(Rp 250.000.000)

2Rp 250.000.0000

3Rp 200.000.000200.000.000

4Rp 150.000.000350.000.000

5Rp 100.000.000450.000.000

Payback Period: 2 tahun

PP

= 1 + (250.000.000 : 250.000.000) x 12 bulan

= 1tahun 12 bulan

= 2 tahunB. DISCOUNTED PAYBACK PERIOD

tingkat diskon sebesar 10%

TahunArus kasPV Arus KasArus Kas Komulatif

0(Rp 550.000.000)(Rp 550.000.000)(Rp 550.000.000)

1Rp 300.000.000Rp 500.000.000(Rp 50.000.000)

2Rp 250.000.000Rp 455.000.000Rp 405.000.000

3Rp 200.000.000Rp 413.000.000Rp 818.000.000

4Rp 150.000.000Rp 376.000.000Rp 1.194.000.000

5Rp 100.000.000Rp 342.000.000Rp 1.536.000.000

Dengan perhitungan :

PV tahun 1: Rp 550.000.000 = Rp 500.000.000 (1 + 0,1)1 PV tahun 2 : Rp 550.000.000 = Rp 455.000.000 (1 + 0,1)2 PV tahun 3: Rp 550.000.000 = Rp 413.000.000 (1 + 0,1)3 PV tahun 4: Rp 550.000.000 = Rp 376.000.000 (1 + 0,1)4 PV tahun 5: Rp 550.000.000 = Rp 342.000.000 (1 + 0,1)5

Jadi Payback Period yang di peroleh dengan adanya tingkat diskon sebesar 10% adalah :

PP= 1 thn + (50.000.000 : 455.000.000)

= 1 thn + 0,11

= 1,11 tahun

C. PRESENT VALUE

Tingkat diskon 10%

TahunArus kasPVIF (10%)PV

1Rp 300.000.0000,909272.700.000

2Rp 250.000.0000,826206.500.000

3Rp 200.000.0000,751150.200.000

4Rp 150.000.0000,683102.450.000

5Rp 100.000.0000,621 62.100.000

Total793.950.000

Jadi, Present Value dengan tingkat diskon sebesar 10% adalah Rp 793.950.000D. NET PRESENT VALUE (NPV)NPV= PV Penerimaan PV Pengeluaran

= Rp 793.950.000 - Rp 550.000.000

= Rp 243.950.000Jadi, NPV sebesar Rp 243.950.000

E. PROFITABILITAS INDEKS (PI)

PI

= PV Masuk : PV Keluar

= Rp 793.950.000 : Rp 550.000.000

= 1,4435

Karena PI adalah 1,4435 lebih besar dari 1 maka usulan investasi tersebut diterima.

F. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)

IRR= IR1 NPV1 IR2 IR1

NPV1 NPV2

Besarnya IR dapat kita hitung, dengan ditetapkan tingkat bunga 1 adalah 10% sedang yang kedua adalah 30% sebagai berikut :

TahunArus kasIR 10%IR 30%

DF*)PVDF*)PV

1Rp 300.000.0000,909272.700.0000.7692230.760.000

2Rp 250.000.0000,826206.500.0000.5917147.925.000

3Rp 200.000.0000,751150.200.0000.455291.040.000

4Rp 150.000.0000,683102.450.0000.350152.515.000

5Rp 100.000.0000,621 62.100.0000.269326.930.000

PV Present793.950.000549.170.000

PV Outlays550.000.000 -550.000.000 -

243.950.000-830.000

IRR= 10% - 243.950.000 30% - 10%

-830.000 - 243.950.000

= 10% - 243.950.000 20% -244.780.000

= 10% - 48.790.000

-244.780.000

= 10% + 0,199= 10,199 / 10,2%Jadi, IRR dari proyek ini adalah 10,2%

14. Anggaran biaya PT MULTI NASIONAL untuk tahun anggaran 2013 yang disusun berdasarkan kapasitas produksi dan pemasaran sebanyak 1.000.000 kg adalah sebagai berikut: Biaya produksi :

Biaya bahan baku100.000.000

Biaya tenaga kerja langsung 300.000.000

Biaya overhead pabrik 250.000.000 +Jumlah biaya produksi

Rp 650.000.000 Biaya non produksi :

Biaya administrasi dan umum

150.000.000

Biaya pemasaran 250.000.000 +Jumlah biaya non produksi

Rp 300.000.000 Biaya Tetap:

Biaya overhead pabrik tetap 125.000.000

Biaya administrasi dan umum tetap80.000.000

Biaya pemasaran tetap 135.000.000 +Jumlah biaya tetap

Rp340.000.000 +Total biaya penuh

Rp1.290.000.000Diperkirakan dalam tahun anggaran,total aktiva yang digunakan dalam bisnis adalah sebesar Rp2.000.000.000,- Laba yang diharapkan dalam tahun anggaran tersebut adalah 25% dari total aktiva yang akan digunakan dalam bisnis. Tentukan harga jual yang harus di tetapkan oleh manajer dengan menggunakan pendekatan full costing, sesuai dengan data di atas !

Jawab :

Perhitungan Markup:Biaya Administrasi dan umum 150.000.000

Biaya Pemasaran

250.000.000

Laba yang diharapkan :

(25% x Rp 2.000.000.000) 50.000.000 +Jumlah (a) 450.000.000 Biaya Produksi (b) 650.000.000

% Markup = (a:b) = (450.000.000 : 650.000.000) * 100% = 69% Perhitungan Harga Jual:

Biaya produksi

650.000.000

% Markup = 69% x 650.000.000

448.500.000 +Jumlah harga jual 1.098.500.000

Volume produk 1.000.000

Harga Jual per kg = jumlah harga jual : volume produk

= 1.098.500.000 : 1.000.000

= 1098,5 / Rp 1.099

Jadi, harga jual untuk per kg adalah Rp 1.099

15. PT ASTRA berusaha dalam usaha bengkel mobil. Manajer pemasaran PT ASTRA sedang mempertimbangkan penentuan harga jual jasa reparasi untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan memiliki 2 departemen: Bengkel dan Toko Suku Cadang. Perusahaan mempekerjakan 5 mekanik dan 3 ahli listrik dalam Departemen Bengkel. Menurut anggaran, perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 300 hari @ 7 jam kerja per hari. Jumlah aktiva yang digunakan di Departemen Bengkel sebesar Rp 65.000.000,- sedangkan jumlah aktiva yang ditanamkan dalam Departemen Toko Suku Cadang adalah sebesar Rp 30.000.00,- Taksiran harga beli bahan dan suku cadang sebesar Rp 25.000.000,- Tarif kembalian investasi (ROI) yang diharapkan dalam tahun anggaran adalah 15%. Taksiran jam kerja tenaga kerja langsung untuk tahun anggaran yang akan datang adalah sebagai berikut:

Upah tenaga kerja langsung:

(8 x 300 hari x 7 jam) @ Rp 1.500 per jam 25.200.000

Biaya kesejahteraan TKL:

Tunjangan kesehatan

8 orang x 12 bulan x Rp50.000,- 4.800.000

Tunjangan kesejahteraan:

8 orang x 12 bulan x Rp25.000,- 2.400.000 +Jumlah biaya TKL Rp 32.400.000

Jam TKL:

8 orang x 300 hari kerja x 7 jam kerja 16.800 jam

Biaya TKL per jam= biaya TKL : jam TKL

=Rp32.400.000 : 16.800 jam = Rp1.929

Biaya Tidak Langsung Bengkel dianggarkan sebagai berikut:

Gaji pengawas dan TKTL lainnya Rp11.000.000

Biaya depresiasi aktiva tetap 2.500.000

Biaya asuransi 700.000

Biaya listrik 800.000

Biaya air 400.000

Biaya reparasi aktiva tetap 300.000

Biaya umum 500.000 +Jumlah biaya tidak langsung Rp16.200.000

Biaya Tidak Langsung Toko Suku Cadang:

Gaji tenaga kerja toko Rp 10.000.000

Biaya listrik 700.000

Biaya kantor 300.000 +Jumlah biaya tidak langsung toko Rp10.100.000

Dalam memutuskan harga jual jenis jasa standar tertentu yang disediakan bagi pelanggan, manajer pemasaran PT ASTRA memperhitungkan harga jual sebagai berikut: Jenis jasa servis mesin yang terdiri dari pekerjaan ganti oli dan tune-up mesin memerlukan 2 orang mekanik dan 1 orang ahli listrik,yang masing-masing bekerja sebagai berikut:- Mekanik 1,0 jam orang

- Ahli listrik 1,5 jam orang

Jika seorang pelanggan memerlukan jasa servis mesin dan memerlukan 1 kaleng oli mesin yang harga fakturnya Rp15.000,- dan saringan oli (oil filter) yang harga fakturnya Rp10.000,- maka tentukan harga jual melalui pendekatan waktu dan bahan!Jawab:

Persentase markup dari BTKL: Biaya tidak langsung bengkel

16.200.000

Laba yang diharapkan: (15% x Rp65.000.000) 9.750.000 +Jumlah

Rp25.950.000

Biaya TKL

32.400.000 : Persentase markup dari BTKL= 80% Persentase markup dari harga beli bahan dan suku cadangBiaya tidak langsung toko suku cadang:

Gaji tenaga kerja toko

10.000.000

Biaya listrik

800.000

Biaya kantor

300.000 +Jumlah biaya tidak langsung toko

11.100.000

Laba yang diharapkan (15% x 30.000.000) 4.500.000 + Jumlah

15.600.000

Taksiran harga beli bahan dan suku cadang

25.000.000 : Persentase Markup dari harga beli bahan dan suku cadang

62% Perhitungan harga jual jasa servis mesin

- Biaya tenaga kerja langsung: 2,5 jam @ Rp 1.929 4.823

- Markup : 80% x Rp4.823 3.858 +- Harga jual jasa servis mesin

8.681

Perhitungan harga jual bahan dan suku cadang

Harga jual jasa, bahan dan suku cadang sebesar:

Harga jual jasa servis mesin

8.681

Harga bahan dan suku cadang

25.000

Markup dari harga bahan dan suku cadang(62% x Rp25.000)

15.500 + Harga jual bahan dan suku cadang

40.500+ Jumlah hasil penjualan jasa servis mesin,

bahan dan suku cadang

Rp 49.181Jadi, harga jual jasa servis mesin sebesar Rp 8.681, harga jual bahan dan suku cadang sebesar Rp 40.500 dan jumlah hasil penjulan jasa servis mesin, bahan, dan suku cadang sebesar Rp 49.181.

16. PT. GERINDRA memiliki dua pusat laba : Divisi A dan divisi B. Biaya variable perunit produk yang dihasilkan sbb:Divisi A

Divisi B

Biaya variabel per unit

Rp.10.000

Biaya variabel per unit yang ditambakan Divisi B

Rp.15.000

Harga jual produk di pasar luar

Rp.20.000

Rp.18.000

Misalkan dalam suatu bulan divisi A mentransfer 1000 unit produk ke divisi B. Laba kontribusi yang dihasilkan dari penjualan produk yang dilakukan oleh divisi B dibagi menurut perbandingan proporsi biaya variable masing-masing divisi dalam total biaya variable produk. Berapa pembagian laba yang akan diperoleh oleh masing masing divisi jika menggunakan metode dua perangkat harga (Two Sets of Prices)? Penyelesaian : Jurnal yang dibuat oleh Divisi A pada saat 1.000 unit produk ditransfer dari Divisi A ke Divisi B:

Piutang Divisi B

Rp.13.000.000

Rekening Koran Kantor Pusat

7.000.000

Pendapatan Divisi A: 1.000 x Rp. 20.000

Rp.20.000.000 Jurnal yang dibuat oleh Divisi B pada saat menerima transfer 1.000 unit produk dari Divisi A:

Barang dalam proses

Rp.10.000.000

Utang

Rp.10.000.000 Jurnal yang dibuaat oleh Divisi B untuk mencatat biaya variabel yang ditambahkan untuk pengolahan lebih lanjut produk yang berasal dari Divisi A:

Barang dalam proses

Rp.5.000.000

Berbagai rekening yang dikredit

Rp.5.000.000 Jurnal yang dibuat oleh Divisi B untuk mencatat harga pokok produk jadi;

Persediaan produk jadi

Rp.15.000.000

Barang dalam proses

Rp.15.000.000 Jurnal yang dibuat oleh Divisi B pada saat menjual 1.000 unit produk ke pasar luar:

Piutang Divisi B

Rp.20.000.000

Pendapatan Penjualan

Rp.20.000.000

Harga Pokok Penjualan variabel

Rp.15.000.000

Persediaan produk jadi

Rp.15.000.000 Laporan rugi-laba Divisi A, Divisi B, perusahaan secara keseluruhan dalam bulan tersebut:

Divisi A Divisi B Divisi C

Pendapatan penjualan

Rp.20.000.000 Rp.20.000.000 Rp.40.000.000

Biaya variable

(10.000.000) (15.000.000) (25.000.000)Laba kontribusi

Rp.10.000.000 Rp.5.000.000 Rp.15.000.000 Adjustment

7.000.000

Laba kontribusi setelah adjustment

Rp.8.000.000

Adjustmentsebesar Rp.7.000.000 tersebut dimaksudkan untuk mengeliminasi laba kontribusi sebesar Rp.7.000.000 dari laba kontribusi perusahaan secara keseluruhan sebesar Rp.8.000.00017. Konsep dasar kinerja keuangan :Konsep kinerja keuangan menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002:275) adalah rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu yang dilaporkan dalam laporan keuangan diantaranya laporan laba rugi dan neraca

Menurut Irhan Fahmi (2011:2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.18. Adapun manfaat dari penilaian kinerja bagi perusahaan adalah sebagai berikut:1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang.4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.5. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. 19. Balanced scorecardadalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi.Balanced scorecardmenerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam lima perspektif, yaitu :

1. Perspektif keuangan, menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan yang diambil dalam tiga perspektif lain. Perspektif keuangan mengacu pada konsekuensi keuangan global dari ketiga perspektif lainnya. Jadi, tujuan dan ukuran perspektif yang lain harus dihubungkan dengan tujuan keuangan. Perspektif ini memiliki tiga tema strategis: pertumbuhan pendapatan, penurunan biaya, dan pemanfaatan aset.

2. Perspektif pelanggan, mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan di mana unit bisnis akan bersaing. Perspektif pelanggan adalah sumber komponen pendapatan dari tujuan keuangan. Perspektif ini mendefinisikan dan memilih pelanggan dan segmen pasar di mana perusahaan memilih untuk bersaing.3. Perspektif proses bisnis internal, menjelaskan proses internal yang diperlukan untuk memberikan nilai pada pelanggan dan pemilik. Proses adalah sarana untuk menciptakan nilai pelanggan dan pemegang saham, mencakup identifikasi proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan pelanggan dan keuangan. Rantai nilai proses terdiri atas tiga proses: proses inovasi, proses operasional, dan proses pasca penjualan.4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur), mendefinisikan kemampuan yang diperlukan oleh organisasi untuk memperoleh pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan. Perspektif ini mengacu pada tiga faktor utama yang memungkinkannya, yaitu : kemampuan pegawai, kemampuan sistem informasi, dan perilaku pegawai (motivasi, pemberdayaan, dan pensejajaran). Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah sumber kemampuan yang memungkinkan penyelesaian atau pemenuhan tujuan tiga perspektif lainnya. Perspektif ini memiliki tiga tujuan utama: peningkatan kemampuan pegawai; peningkatan motivasi, pemberdayaan, dan pensejajaran; dan peningkatan kemampuan sistem informasi.20. Analisis metode camel dan pendapat

UraianYang DinilaiRasioAnalisisPendapat

CapitalKecukupan ModalCARRasio yang digunakan dalam perhitungan ini adalah Capital Adequeency Ratio (CAR), yaitu merupakan perbandingan jumlah modal dengan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Ratio (ATMR)Rasio ini cukup akurat dalam menghitung kecukupan modal dalam sebuah perbankan sehingga bank dapat mengetahui seberapa cukup modal yang digunakan untuk kegiatan operasionalnya.

AssetsKualitas Aktiva ProduktifBDR

CADPerhitungan kualitas aktiva produktif (KAP) menggunakan 2 rasio, yaitu rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap jumlah aktiva produktif dan rasio penyisihan aktiva produktif yang wajib dibentukPenilaian kualitas aktiva produktif ini sangat efektif untuk mengetahui seberapa besar kualitas aktiva yang masih produktif digunakan.

ManagementKualitas Manajemen- Manajemen Modal

- Manajemen Aktiva

- Manajemen Umum

- Manajemen Rentabilitas

- Manajemen LikuiditasRasio Manajemen diukur berdasarkan pertanyaan dan pernyataan yang diajukan mengenai Manajemen Umum dan Manajemen RisikoPenilaian kualitas manajemen sangat diperlukan untuk menilai seberapa baik manajemen yang dikelola dalam perbankan.

EarningsKemampuan Menghasilkan LabaROA

BOPORasio Rentabilitas atau Earning menggambarkan kemampuan peusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada, seperti kegiatan penjualan, kas, modal, dan sebagainyaPenilaian kemampuan menghasilkan laba ini sangat diperlukan untuk mengetahui laba yang diperoleh bank sudah sesuai target atau tidak.

LiquidityKemampuan Menjamin LikuiditasLDR

NCM/CARasio Likuiditas (Liquidity), menggambarkan kemampuan bank dalam menyeimbangkan antara likuiditasnya dengan rentabilitasnya. NCM-CA, Persentase dari rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar. LDR (Loan to Deposit Ratio), merupakan perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan terhadap dana yang diterimaPenilaian kemampuan bank dalam membayarkan kewajibannya sangat diperlukan untuk mengetahui apakah bank tersebut aman untuk menyimpan sebagian dana untuk ditabung atau didepositokan.

Tahun Pengembalian

Tahun Pengembalian