akibat defisiensi zat gizi terhadap kesehatan gigi dan mulut
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Akibat Defisiensi Zat Gizi Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut
1/3
Akibat Defisiensi Zat Gizi Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut
Kurangnya konsumsi makanan bergizi dapat menyebabkan terjadinya defisiensi zat
gizi. Defisiensi zat gizi ini akan menimbulkan gejala pada tubuh bila berlangsung lama dan
bersifat kronis. Gejala pada tubuh antara lain dapat terjadi di dalam rongga mulut. Biasanya
yang bermanifestasi pada rongga mulut adalah defisiensi mineral, protein, dan vitamin.
Defisiensi mineral
Defisiensi mineral yang bermanifestasi dalam rongga mulut adalah defisiensi kalsium,
fosfor, magnesium, besi dan flour.
Defisiensi kalsium
Manifestasi defisiensi kalsium dalam rongga mulut adalah terjadi absorpsi tulang
rahang yang merata dan destruksi ligamentum periodontal dan berkurangnya kekuatan gigi.
Defisiensi fosfor
Manifestasi defisiensi fosfor dalam rongga mulut adalah terjadinya gangguan
pertumbuhan rahang dan erupsi gigi. Juga adanya pertumbuhan kondili yang lambat disertai
maloklusi.
Defisiensi magnesium
Defisiensi magnesium dalam jangka aktu yang lama dapat terjadi hipoplasia enamel.
Defisiensi besi
Manifestasi defisiensi besi dalam rongga mulut adalah terjadinya glossitis yang
merupakan penyakit pada lidah, di mana lidah tampak merah dan sakit.
Defisiensi flour
Manifestasi Defisiensi flour dalam rongga mulut yang paling utama adalah
kerentakan gigi terhadap terjadinya karies gigi.
Defisiensi protein
!rotein banyak terdapat pada daging, telur, susu, ikan dan jagung. Manifestasi
defisiensi protein dalam rongga mulut adalah lidah tampak berarna merah karena hilangnya
papila, terjadi angular "heilitis dan fissura bibir atau bibir pe"ah#pe"ah. $elain itu rongga
mulut terasa kering dan nampak kotor. %esistensi terhadap infeksi mengalami penurunan
sehingga mudah terjadi infeksi pada jaringan periodontal.
-
7/24/2019 Akibat Defisiensi Zat Gizi Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut
2/3
Defisiensi vitamin
Defisiensi vitamin ADefisiensi vitamin & menyebabkan terjadinya gingivitis, hiperplasia gingiva serta
penyakit periodontal dan hipoplasia enamel.
Defisiensi vitamin D
Defisiensi vitamin D menyebabkan terjadinya hipoplasia enamel yang melibatkan gigi
insisivus dan molar permanen yang umumnya terdapat pada penderita rhiketsia.
Defisiensi vitamin E
Defisiensi vitamin ' menyebabkan terjadinya pendarahan gingival, keluarnya pus dari
poket dan penyakit periodontal serta leukoplakia.
Defisiensi vitamin K
Defisiensi vitamin K menyebabkan terjadinya pendarahan spontan pada gingival atau
setelah menggosok gigi.
Defisiensi vitamin C
Defisiensi vitamin ( menyebabkan rentannya gingival terhadap iritasi lokal sehingga
terjadi hiperplasia gingival, mudah berdarah dan dapat terjadi ulserasi yang biasa disebut
$"urvy.
Defisiensi vitamin B kompleks
Tiamin B ! "
Defisiensi )iamin menyebabkan terjadinya pembesaran papila fungiformis pada perifer lidah,
adanya retakan pada bibir dan sensitifitas pada gigi dan mukosa mulut meningkat.
#ibofavin B $ "
Defisiensi ribofavin menyebabkan terjadinya angular "heilitis dan atrofi papilla fungiformis.
Asam nikotinat B % "
Defisiensi &sam *ikotinat menyebabkan terjadinya atrofi papilla di mana lidah tampak
merah, gingivitis kronis dan periodontitis.
&eridoksin B ' "
Defisiensi !eridoksin menyebabkan terjadinya angular "heilitis, glossis, serta rasa tidak enak
pada mulut.
-
7/24/2019 Akibat Defisiensi Zat Gizi Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut
3/3
Asam &entotenat
Defisiensi &sam !entotenat menyebabkan terjadinya angular "heilitis, ulserasi, dan nekrosis
pada gingiva. )erlihat juga mukosa mulut dan bibir arna merah mengkilat.
Asam (olat
Manifestasi defisiensinya adalah pembengkakan pada lidah, gingivitis, angular "heilitis dan
ulkus pada lidah.
)ianokobalamin B !$ "
Manifestasi defisiensinya adalah gingival nampak pu"at dan mudah terjadi ulserasi. +idah
tampak merah li"in dan mengkilat serta lebih sensitiv glositis hurteri -
aktor sistemik penyebab BM$ antara lain/
Defisiensi vitamin dan mineral
Defisiensi unsur dalam darah diperkirakan sebagai fa"tor penyebab pada 0 1 dari 23 pasien
yang diteliti oleh 4egarelli. dari penelitiannya diperoleh frevalensi anemia pernisiosa
devisiensi vitamin B50- sebesar 5,6 1, sedangkan +amey dan +amb 6,71 dari 528 pasien.
+amey dkk menemukan defisiensi salah satu dari vitamin B5,B0,B9 atau kombinasinya pada
38 pasien BM$. Bron menyatakan baha defisiensi 4at besi merupakan penyebab anemia
yang paling sering terjadi. +amey menegaskan baha keadaan ini merupakan penyebab pada
21 dari pasien BM$ yang ditelitinya sedangkan Brooke men"atat 271. %asa panas timbul
kemungkinan karena pada pasien dengan defisiensi tersebut mengalami perubahan
permeabilitas pada mukosanya, perubahan pada aliran darah atau merupakan suatu
neuropati. Basker- dkk mengemukakan baha defisiensi asam folat yang berperan dalam
metabolism D*& dan %*& dapat menyebabkan rasa panas dalam mulut dan angular
stomatitis. :our ;nline $tore Builder / http/