PENGARUH LABELISASI HALAL PADA KEMASAN PRODUK MAKANAN TERHADAP

MINAT PEMBELIAN MASYARAKAT

Akadusyifa : B100110200Gatot Tri K : B100110360

Label Pangan : setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan,

kombinasi keduanya atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke

dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan.

Sertifikasi halal dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan pengujian

secara sistematik untuk mengetahui apakah suatu barang yang diproduksi

suatu perusahaan telah memenuhi ketentuan halal.

“ Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan!, sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagi kamu“ (Q.S. Al Baqarah: 168)

“ …Barangsiapa yang hidup dari makanan yang serba halal, maka bersinarlah agamanya, lemah lembut hatinya dan tiada dinding penghalang bagi doa-doanya”…

“Barangsiapa memakan barang yang haram, hatinya menjadi mati, agamanya lemah, keyakinannya kurang & Allah menutup pintu doanya dan ibadahnya sangat sedikit”…

H.R. Ali r.a.

Peraturan Pemerintah RI No. 427/Men.Kes/SKBMII/1985 (No.68 Tahun 1985)Labelisasi halal dikelola oleh Badan

Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Dalam pelaksanaannya di Indonesia, kegiatan labelisasi halal telah diterapkan lebih dahulu sebelum sertifikasi halal. Di Indonesia peraturan yang bersifat teknis yang mengatur masalah pelabelan halal antara lain keputusan bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Agama.

Pentingnya Sertifikasi Halal Bagi Pelaku Usaha.memberikan kepercayaan kepada konsumen demi

kelangsungan hidup perusahaan.sebagai jaminan bagi pelaku usaha untuk

menjamin kepuasan konsumen ,dimana sertifikasi tersebut merupakan wujud komitmen perusahaan untuk memberikan produk yang bermutu dan aman dikomsumsi konsumen.

mempertahankan loyalitas pelanggan karena pelanggan merasa puas oleh pelayanan yang diberikan pelaku usaha .

untuk menarik konsumen baru karaenaa ada jaminan bahwa konsumen akan mem[eroleh produk yang bermutu denag pelayan baik.

Tujuan

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi makanan halal khususunya masyarakat muslim

Memberikan wawasan kepada masyarakat akan fungsi makanan halal dalam kehidupan

Masyarakat terjamin kelangsungan hidup di dunia maupun di akhirat akan kandungan kandungan yang terdapat pada makanan halal

4. Mengetahui labelisasi halal produk makanan dalam kemasan dalam benak konsumen

Persentase Produk Yang Bersertifikat Halal MUI di Indonesia

71%

17%

8% 3% 1%

Sales

Indonesia China Asia Eropa Australia

Sumber : BPOM MUI 2013

Kesimpulan :Pencantuman keterangan atau

informasi halal pada label pangan bukan merupakan kewajiban, tetapi hanya bersifat sukarela. Bahkan, sebenarnya secara substansi hukum aturan yang ada saat ini sudah cukup. Namun demikian, memang perlu penguatan pada aspek regulasi yang lebih komprehensif.

CUKUP SEKIAN DAN TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT.