akad musyarakah.docx
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 Akad Musyarakah.docx
1/14
AKUNTANSI SYARIAH
AKAD MUSYARAKAH
Disusun Oleh :
Arif Nugroho
108694082
Felicia Agustina F
108694206
Fairus La Rossananda
108694271
Ekka Aminanti P
108694272
Nur Aini Kandarisa
108694273
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013
-
8/14/2019 Akad Musyarakah.docx
2/14
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Musyarakah1.1.Definisi Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi diantara para pemilik modal
(mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara
bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan
kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan
kontribusi modal .
Pengertian Secara Bahasa
Musyarakah secara bahasa diambil dari bahasa arab yang berarti mencampur.
Dalam hal ini mencampur satu modal dengan modal yang lain sehingga tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Kata syirkahdalam bahasa arab berasal dari kata syarika
(fiil madhi), yashruku (fiil mudhari) syarikan yang artinya menjadi sekutu atau
syarikat. Menurut arti asli bahasa arab,syirkahberarti mencampurkan dua bagian atau
lebih sehingga tidak boleh dibedakan lagi satu bagian dengan bagian lainnya.
Pengertian Secara Fiqih
Adapun menurut makna syara, syirkah adalah suatu akad antara 2 pihak atau
lebih yang sepakat untuk melakukan kerja dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 106
Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan risiko
berdasarkan porsi kontribusi dana.
Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap
mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.
Musyarakah menurun(musyarakah mutanaqisha) adalah musyarakah dengan
ketentuan bagian dana entitas akan dialihkan secara bertahap kepada mitra sehingga
bagian dana entitas akan menurun dan pada akhir masa akad mitra akan menjadi
pemilik penuh usaha tersebut.
-
8/14/2019 Akad Musyarakah.docx
3/14
Mitra aktifadalah mitra yang mengelola usaha musyarakah, baik mengelola
sendiri atau menunjuk pihak lain atas nama mitra tersebut. Mitra pasifadalah mitra
yang tidak ikut mengelola usaha musyarakah.
Dasar Hukum
Al-Quran
Ayat-ayat Al-Quran yang dapat dijadikan rujukan dasarakad transaksi syarikah
adalah:
Jikalau saudara-saudara itu lebih dari seorang, maka mereka berksekutu
dalam sepertiga itu. (QS. An-Nisa : 12)
Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berkongsi itu sebagian
mereka berbuat zalim kepada sebagian lain kecuali orang yang beriman dan
mengerjakan amal shaleh. (QS. Ash-Shad : 24)
Hadist
Hadist-hadist Rasul yang dapat dijadikan rujukan dasar akad transaksi syarikah
adalah:
Dari hadist Qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
saw telah bersabda, Allah swt telah berkata kepada saya; menyertai dua pihak yang
sedang berkongsi selama salah satu dari keduanya tidak mengkhianati yang lain,
seandainya berkhianat maka saya keluar dari penyertaan tersebut. (HR. Abu Daud)
Rahmat Allah swt tercurahkan atas dua pihak yang sedang berkongsi selama
mereka tidak melakukan pengkhianatan, manakala berkhianat maka bisnisnya akan
tercela dan keberkatanpun akan sirna dari padanya. (HR. Abu Daud, Baihaqi dan
Al-Hakim)
1.2.Karakteristik Musyarakah
Para mitra (syarik) bersama-sama menyediakan dana untuk mendanai suatu
usaha tertentu dalam musyarakah, baik usaha yang sudah berjalan maupun yang baru.
Selanjutnya mitra dapat mengembalikan dana tersebut dan bagi hasil yang telah
disepakati nisbahnya secara bertahap atau sekaligus kepada entitas (mitra lain).
Investasi musyarakah dapat diberikan dalam bentuk kas, setara kas, atau aset
nonkas, termasuk aset tidak berwujud, seperti lisensi dan hak paten.
Karena setiap mitra tidak dapat menjamin dana mitra lainnya, maka setiap mitra
dapat meminta mitra lainnya untuk menyediakan jaminan atas kelalaian atau
-
8/14/2019 Akad Musyarakah.docx
4/14
kesalahan yang disengaja. Beberapa hal yang menunjukkan adanya kesalahan yang
disengaja ialah:
a. Pelanggaran terhadap akad antara lain penyalahgunaan dana investasi, manipulasibiaya, dan pendapatan operasional; atau
b. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah.Jika tidak terdapat kesepakatan antara pihak yang bersengketa maka kesalahan
yang disengaja harus dibuktikan berdasarkan keputusan institusi yang berwenang.
Pendapatan usaha musyarakah dibagi di antara para mitra secara proporsional
sesuai dengan dana yang disetorkan (baik berupa kas maupun aset nonkas lainnya)
atau sesuai nisbah yang disepakati oleh para mitra. Sedangkan rugi dibebankan secara
proporsional sesuai dengan dana yang disetorkan (baik berupa kas maupun aset
nonkas lainnya).
Jika salah satu mitra memberikan kontribusi atau nilai lebih dari mitra lainnya
dalam akad musyarakah maka mitra tersebut dapat memperoleh keuntungan lebih
besar untuk dirinya. Bentuk keuntungan lebih tersebut dapat berupa pemberian porsi
keuntungan yang lebih besar dari porsi dananya atau bentuk tambahan keuntungan
lainnnya.
Porsi jumlah bagi hasil untuk para mitra ditentukan berdasarkan nisbah yangdisepakati dari pendapatan usaha yang diperoleh selama periode akad bukan dari
jumlah investasi yang disalurkan.
Pengelola musyarakah mengadministrasikan transaksi usaha yang terkait dengan
investasi musyarakah yang dikelola dalam pembukuan tersendiri.
JenisJenis Musyarakah
1) Musyarakah PemilikanMusyarakah pemilikan tercipta karena warisan, wasiat, atau kondisi lainnya
yang mengakibatkan pemilikan satu aset oleh dua orang atau lebih. Dalam
musyarakah ini, kepemilikan dua orang atau lebih berbagi dalam sebuah aset
nyata dan berbagi pula dari keuntungan yang dihasilkan aset tersebut.
Untuk menjaga kelangsungan kerjasama, pengambilan keputusan yang
menyangkut harta bersama harus mendapat persetujuan dari semua mitra, dengan
kata lain seorang mitra tidak dapat bertindak dalam penggunaan harta bersama
kecuali atas izin mitra yang bersangkuatan.
-
8/14/2019 Akad Musyarakah.docx
5/14
Musyarakah pemilikan kadang bersifat ikhtiaryyah (sukarela) atau
jabariyyah (tidak sukarela), apabila harta bersama (warisan/hibah/wasiat) dapat
dibagi,namun para mitra memutuskan untuk tetap memilikinya bersama, maka
musyarakah pemilikan tersebut bersifat ikhtiari (sukarela). Namun apabila barang
tersebut tidak dapat dibagi-bagi dan mereka terpaksa untuk memilikinya bersama
maka musyarakah pemilikan tersebut bersifat jabari (tidak sukarela)
2) Musyarakah Akad (kontrak)Musyarakah akad tercipta dengan cara kesepakatan dimana dua orang atau
lebih setuju bahwa tiap oarang dari mereka memberikan modal musyarakah.
Mereka pun sepakat berbagi keuntungan dan kerugian.
Musyarakah akad terbagi menjadi: al-inan, al-mufuwadhah, al-amaal,al-
wujuh,dan al-mudharabah. Para ulama berbeda pendapat tentangal-mudharabah,
apakah ia termasuk jenisal-musyarakahatau bukan. Beberapa ulama menganggap
al-mudharabah termasuk kategori al-musyarakah karena memenuhi rukun dan
syarat beberapa akad (kontrak) musyarakah. Adapun ulama lain menganggapal-
mudharabah tidak termasuk sebagai al-musyarakah.
a) Syirkah al-InanSyirkah al-inan adalah kontrak antara dua orang atau lebih. Setiap pihak
memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja.
Kedua pihak berbagi dalam keuntungan dan kerugian sebagaimana yang
disepakati antara mereka. Akan tetapi, porsi masing-masing pihak, baik dalam
dana maupun kerja atau bagi hasil, tidak harus sama dan identik sesuai dengan
kesepakatan mereka. Mayoritas ulama membolehkan jenisal-musyarakahini.
b) Syirkah MufawadhahSyirkah mufawadhah adalah kontrak kerja sama antara dua orang atau
lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan
berpartisipasi dalam kerja. Setiap pihak membagi keuntungan dan kerugian
secara sama. Dengan demikian, syarat utama dari jenis al-musyarakah ini
adalah kesamaan dana yang diberkan, kerja, tanggungjawab, dan beban utang
dibagi pleh masing-masing pihak.
c) Syirkah AmaalAl-musyarakahini adalah kontrak kerja sama dua orang seprofesi untuk
menerima pekerjaan secara bersama dan berbagi keuntungan dari pekerjaan
itu. Misalnya, kerja sama dua orang arsitek untuk menggarap sebuah proyek,
-
8/14/2019 Akad Musyarakah.docx
6/14
-
8/14/2019 Akad Musyarakah.docx
7/14
Manfaat al-musyarakah
Terdapat banyak manfaat dari pembiayaan secara musyarakah ini, diantaranya
sebagai berikut:
1. Bank akan menikmati peningkatan dalam jumlah tertentu pada saat keuntunnganusaha nasabah meningkat.
2. Bank tidak berkewajiban membayar dalam jumlah tertentu kepada nasabahpendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan/hasil usaha bank,
sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative spread.
3. Pengembalian pokok pembiayan disesuaikan dengan cash flow/arus kas usahanasbah, sehingga tidak memberatkan nasabah.
4. Bank akan lebih selektif dan hati-hati(prudent) mencari usaha yang benar-benarhalal, aman, dan menguntungkan. Hal ini karena keuntungan yang riil dan benar-
benar terjadi itulah yang akan dibagikan.
5. Prinsip bagi hasil dalam mudharabah/musyarakah ini berbeda dengan prinsipbunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiayaan (nasabah) satu
jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang dihasilkan nasabah, bahkan
sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.
Rukun Musyarakah:
o Pemilik Modal (Syarik/Shahibul Maal)o Proyek/usaha (Masyru)o Modal (Rasul maal)o Ijab qabul (Sighat)o Nisbah bagi hasil
Berakhirnya akad musyarakah:
Salah seorang mitra menghentikan akad Salah seorang mitra meninggal atau hilang akal Modal musyarakah hilang atau habisAplikasai dalam Perbankan
1. Pembiayaan ProyekAl-musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek di mana
nasabah dan bank sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek
-
8/14/2019 Akad Musyarakah.docx
8/14
tersebut. Setelah proyek itu selesei, nasabah mengembalikan dana tersebut
bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank.
2. Modal VenturaPada lembaga keuangan khusus yang dibolehkan melakukan investasi dalam
kepemilikan perusahaan,al-musyarakah diterapkan dalam skema modal ventura.
Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu dan setelah itu bank
melakukan disvestasi atau menjual bagian sahamnya, baik secara singkat maupun
bertahap.
2. Pengakuan dan PengukuranAkuntansi untuk mitra aktif dan mitra pasif dianggap sama karena dalam
ilustrasi ini pencatatan akuntansi untuk usaha musyarakah dilakuakan oleh pihak
ketiga yang ditunjuk agar lebih mudah diilustrasikan. Oleh karena pada hakikatnya
jurnal yang dibuat oleh pihak ketiga atau mitra aktif adalah sama. Perbedaannya jika
pencatatan dilakukan oleh mitra aktif, maka ia harus membuat akun buku besar
pembantu untuk memisahkan pencatatn dari transaksi musyarakah dengan transaksi
lainnya.
2.1Pengakuan MusyarakahPengakuan investasi musyarakah untuk Akuntansi Mitra Aktif (Nasabah)Pada Saat Akad
Investasi musyarakah diakui pada saat menyisihkan kas atau aset nonkas untuk
usaha musyarakah.
Selama Akad
Bagian entitas atas investasi musyarakah dengan pengembalian dana mitra
diakhir akad dinilai sebesar:
a) Jumlah kas yang disisihkan untuk usaha musyarakah pada awal akad dikurangidengan kerugian (apabila ada); atau
b) Nilai tercatat aset musyarakah nonkas pada saat penyisihan untuk usahamusyarakah setelah dikurangi penyusutan dan kerugian (apabila ada).
Bagian entitas atas investasi musyarakah menurun (dengan pengembalian dana
mitra secara bertahap) dinilai sebesar jumlah kas yang disisihkan untuk usaha
musyarakah pada awal akad ditambah dengan jumlah dana syirkah temporer yang
telah dikembalikan kepada mitra pasif dan dikurangi kerugian (apabila ada).
Akhir Akad
-
8/14/2019 Akad Musyarakah.docx
9/14
Pada saat akad diakhiri, investasi musyarakah yang belum dibayarkan kepada
mitra pasif diakui sebagai kewajiban.
Pengakuan Hasil Usaha
Pendapatan usaha musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar
haknya sesuai dengan kesepakatan atas pendapatan usaha musyarakah. Sedangkan
pendapatan usaha untuk mitra pasif diakui sebagai hak pihak mitra pasif atas bagi
hasil dan kewajiban.
Kerugian investasi musyarakah diakui sesuai dengan porsi dana masing-
masing mitra dan mengurangi nilai aset musyarakah.
Jika kerugian akibat kelalaian atau kesalahan mitra aktif atau pengelola usaha,
maka kerugian tersebut ditanggung oleh mitra aktif atau pengelola usaha
musyarakah.
Pengakuan pendapatan usaha musyarakah dalam praktik dapat diketahui
berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi pendapatan usaha dari catatan
akuntansi mitra aktif atau pengelola usaha yang dilakukan secara terpisah.
Pengakuan musyarakah Akuntansi Mitra Pasif
Pada Saat Akad
Investasi musyarakah diakui pada saat pembayaran kas atau penyerahan asetnonkas kepada mitra aktif musyarakah.
Selama Akad
Bagian entitas atas investasi musyarakah dengan pengembalian dana mitra
diakhir akad dinilai sebesar:
a) Jumlah kas yang dibayarkan untuk usaha musyarakah pada awal akaddikurangi dengan kerugian (apabila ada); atau
b) Nilai tercatat aset musyarakah nonkas pada saat penyerahan untuk usahamusyarakah setelah dikurangi penyusutan dan kerugian (apabila ada).
Bagian entitas atas investasi musyarakah menurun (dengan pengembalian dana
mitra secara bertahap) dinilai sebesar jumlah kas yang dibayarkan untuk usaha
musyarakah pada awal akad dikurangi jumlah pengembalian dari mitra aktif dan
kerugian (apabila ada).
Akhir Akad
Pada saat akad diakhiri, investasi musyarakah yang belum dikembalikan
oleh mitra aktif diakui sebagai piutang.
-
8/14/2019 Akad Musyarakah.docx
10/14
-
8/14/2019 Akad Musyarakah.docx
11/14
-
8/14/2019 Akad Musyarakah.docx
12/14
b) pengelola usaha, jika tidak ada mitra aktif; danc) pengungkapan yang diperlukan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Nomor 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
3.3.Jurnal Musyarakah
1. Pada saat bank membayarkan uang tunai kepada mitra (syirkah)Db. Pembiayaan musyarakah
Kr. Kas/Rekening mitra /Kliring
2. Pada saat bank menyerahkan aktiva non-kas kepada mitra (syirkah)Jika nilai wajar aktiva yang diserahkan lebih rendah atas nilai buku:
Db. Pembiayaan musyarakah
Db. Kerugian penyerahan aktiva
Kr. Aktiva non-kas
Jika nilai wajar aktiva yang diserahkan lebih tinggi atas nilai buku:
Db. Pembiayaan musyarakah
Kr. Aktiva non-kas
Kr. Keuntungan penyerahan aktiva
3.
Pengeluaran biaya dalam rangka akad musyarakahDb. Uang muka dalam rangka akad musyarakah
Kr. Kas/Kliring
4. Pengakuan biaya-biaya yang dikeluarkan atas pemberian pembiayaanmusyarakah
Jika berdasarkan kesepakatan dapat diakui sebagai biaya pembiayaan musyarakah
Db. Biaya akad musyarakah
Kr. Uang muka dalam rangka akad musyarakah
Jika berdasarkan kesepakatan dapat diakui sebagai pembiayaan musyarakah
Db. Pembiayaan musyarakah
Kr. Uang muka dalam rangka akad musyarakah
5. Penerimaan pendapatan/keuntungan musyarakahDb Kas/Rekening mitra /Kliring
Kr Pendapatan/keuntungan musyarakah
6. Penerimaan pendapatan/keuntungan musyarakah akrual
-
8/14/2019 Akad Musyarakah.docx
13/14
Db. Piutangpendapatan bagi hasil musyarakah
Kr. Pendapatan bagi hasil musyarakah akrual
7. Pengakuan kerugian musyarakahDb. Penyisihan kerugian penghapusbukuan aktiva produktif-
pembiayaan musyarakah
Kr. Pembiayaan musyarakah
8. Pengakuan keuntungan musyarakah akrualDb. Piutang pendapatan musyarakahakrual
Kr. Pendapatan bagi hasil musyarakah akrual
9. Penerimaan pembayaran piutang pendapatan musyarakah akrualDb. Kas/rekening
Kr. Piutang pendapatan musyarakah akrual
10.Penurunan/pelunasan modal musyarakah dengan mengalihkan kepada mitramusyarakah lainnya
Db Kas/Rekening mitra
Kr Pembiayaan musyarakah
11.Pengakuan kerugian yang lebih tinggi dari modal mitra akibat kelalaian ataupenyimpangan mitra musyarakah
Db Piutang musyarakah jatuh tempo
Kr Pembiayaan musyarakah
12.Penerimaan pengembalian modal musyarakah non-kas dengan nilai wajarlebih rendah dari nilai historis
Db Aktiva non-kas
Db Kerugian penyelesaian pembiayaan musyarakah
Kr Pembiayaan musyarakah
13.Penerimaan pengembalian modal musyarakah non-kas dengan nilai wajarlebih tinggi dari nilai historis
Db Aktiva non-kas
Kr. Keuntungan penyelesaian pembiayaan musyarakah
Kr Pembiayaan musyarakah
-
8/14/2019 Akad Musyarakah.docx
14/14