akad i jarah ’

33
AKAD IJARAH’ Disusun Oleh: 1.Nini karlina (20120730004) 2.Rulya windya sari (20120730040) 3.Yasifa Fitriana (20120730011) 4.Aditya Bangun S (20120730021) 5.Ardini pangesti putri(20120730222)

Upload: quamar-slater

Post on 03-Jan-2016

91 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

AKAD I JARAH ’. Disusun Oleh: Nini karlina (20120730004) Rulya windya sari (20120730040) Yasifa Fitriana (20120730011 ) Aditya Bangun S (201207300 21) Ardini pangesti putri(20120730222). Pengertian Ijarah. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: AKAD  I JARAH ’

AKAD IJARAH’

Disusun Oleh:1.Nini karlina (20120730004)2.Rulya windya sari (20120730040)3.Yasifa Fitriana (20120730011)4.Aditya Bangun S (20120730021) 5.Ardini pangesti putri(20120730222)

Page 2: AKAD  I JARAH ’

Pengertian IjarahMenurut bahasa “al Ajru”: al ‘Iwadhu

(ganti/kompensasi), sedangkan secara terminologi adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.

Jadi Ijarah dimaksudkan untuk mengambil manfaat atas suatu barang atau jasa (mempekerjakan seseorang) dengan jalan penggantian (membayar sewa atau upah sejumlah tertentu).

Page 3: AKAD  I JARAH ’

Lanjutan...Ijarah juga didefinisikan sebagai transaksi

perpindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dan jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah tanpa melalui pemindahan kepemilikan (Dewan Syariah Nasional: 2000). Setelah masa sewa berakhir maka barang dikembalikan kepada pemilik (bank), namun penyewa dapat juga memiliki barang yang disewa dengan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank ke pihak penyewa.

Sekalipun dimung kinkan, dilarang perjanjian sewa tersebut mensyaratkan penjualan dan juga sebaliknya seperti prinsip sewa-beli yang biasa dilakukan dalam kredit motor misalnya. Dikenal istilah ljarah Muntahiyah Bitamliik (MBT) yang merupakan kombinasi antara sewa menyewa (ijarah) dan jual beli atau hibah. Dalam hal ini pihak yang menyewakan berjanji akan menjual atau menghibahkan barang yang disewakan pada akhir periode sewa.

Page 4: AKAD  I JARAH ’

Keterangan IJARAH LEASING

1 Obyek Manfaat barang dan jasa Manfaat barang saja

2 Metode Pembayaran

Tergantung atau Tidak Tergantung pada kondisi barang/jasa yang disewa

Tidak Tergantung pada kondisi barang yang disewa

3 Perpindahan Kepemilikan

a.Ijarah: Tidak ada perpindahan kepemilikana.IMBT: Janji untuk menjual/ menghibahkan di awal akad.

a.Sewa guna operasi: tidak ada transfer kepemilikan.b.Sewa Guna dengan opsi : memiliki opsi membeli atau tidak membeli di akhir masa sewa.

4 Jenis Leasing Lainnya

a. Lease Purchase:Tidak dibolehkan karena akadnya gharar, yakni antara sewa dan belib. Sale and lease back:Dibolehkan

a. Lease Purchase: Dibolehkan

b. Sale and lease back:Dibolehkan

Perbedaan Ijarah dengan Leasing

Page 5: AKAD  I JARAH ’

Jenis Ijarah

Berdasarkan obyek yang disewakan : Manfaat atas aset; aset dapat berupa aset yang tidak bergerak seperti rumah atau aset bergerak seperti mobil, motor, pakaian dan sebagainya.Manfaat atas jasa; berasal dari hasil karya atau dari pekerjaan seseorang.

Page 6: AKAD  I JARAH ’

lanjutan...Berdasarkan ED PSAK:

1. Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu aset atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas aset itu sendiri.

2. Ijarah muntahia bittamlik (IMBT) merupakan Ijarah dengan wa’ad (janji) dari pemberi sewa berupa perpindahan kepemilikan obyek Ijarah pada saat tertentu.

3. Jual dan sewa kembali (sale and leaseback) atau transaksi jual dan ijarah: terjadi di mana seseorang menjual asetnya kepada pihak lain dan menyewa kembali aset tersebut. Transaksi jual-dan-Ijarah harus merupakan transaksi yang terpisah dan tidak saling bergantung (ta’alluq)

Page 7: AKAD  I JARAH ’

Pembelian objek Perjanjian

secara tunai Ijarah atau IMBT

Jual - Beli objek

( Ijarah) atau

( IMBT)

Pembelian objek Perjanjian

secara tunai Ijarah atau IMBT

Jual - Beli objek

( Ijarah) atau

( IMBT)

Pemberi

Sewa

OBJEK IJARAH

Penyewa

SUPPLIERatau

PENJUAL/ PEMASOK

SKEMA IJARAH

OBJEK IJARAH

Page 8: AKAD  I JARAH ’

Prinsip kerja Ijarah

Page 9: AKAD  I JARAH ’

Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik

Adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnyabakad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa.

Page 10: AKAD  I JARAH ’

Al- Ijarah al-Muntahia Bit-Tamlik memiliki banyak bentuk, tergantung pada apa yang disepakati oleh kedua belah pihak yang berkontrak. Misalnya al-ijarah dan janji menjual, nilai sewa yang mereka tentukan dalam ijarah, harga barang dalam transaksi jual dan kapan kepemilikan dipindahkan.

Bentuk Al Ijarah Muntahia bit-Tamlik

Page 11: AKAD  I JARAH ’

Prinsip Kerja Ijarah Muntahia bit-Tamlik

Page 12: AKAD  I JARAH ’

Dasar Syari’ah – Al Qur’an“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhan-Mu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan yang lain. Dan rahmat Tuhan-Mu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. 43:32).“Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ketauhilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. 2:233). “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata ‘wahai ayahku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya” (QS. 28:26 ).

Page 13: AKAD  I JARAH ’

Rukun dan Syarat Ijarah1. Pelaku Ijarah: Baligh, Cakap Hukum2. Obyek akad Ijarah, yaitu: manfaat aset/ma’jur

dan pembayaran sewa; atau manfaat jasa dan pembayaran upah.

3.Pernyataan/sighat ijab qabul berupa pernyata an dari kedua belah pihak yang berkontrak, baik secara verbal atau dalam bentuk lain. kedua belah pihak harus saling rela, tidak terpaksa dalam melakukan akad.

Page 14: AKAD  I JARAH ’

Lanjutan...Rukun dan syarat ijarah dalam Fatwa DSN-MUI

a. Pernyataan ijab dan kabul.b. Pihak-pihak yg berakad, yaitu pemberi sewa

(lessor, bank) dan penyewa (lessee, nasabah).c. Objek kontrak berupa manfaat dari penggunaan

aset dan pembayaran sewad. Manfaat dari penggunaan aset dalam ijarah

adalah objek kontrak yang harus dijamin, karena rukun yang harus dipenuhi sebagai ganti dari sewa dan bukan aset itu sendiri.

e. Sighat ijarah, yaitu berupa pernyataan dari kedua belah pihak yang berakad, baik secara verbal atau dalam bentuk lain dengan cara penawaran dari pemilik aset (bank) dan penerimaan yang dinyatakan oleh penyewa (nasabah).

Page 15: AKAD  I JARAH ’

Akad Ijarah

Yaitu Pembiayaan berupa talangan dana yg dibutuhkan nasabah utk memiliki suatu barang/jasa dgn kewajiban menyewa barang tsb sampai jangka waktu tertentu sesuai dgn kesepakatan (sewa-menyewa). Fatwa DSN No. 09/DSN-MUI/IV/2000.QS. az-Zukhruf (43):32: “… agar sebagian mereka dpt menggunakan sebagian yg lain. Dan Rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yg mereka kumpulkan.”HR. Ibnu Majah dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering.

Page 16: AKAD  I JARAH ’

Ketentuan SyariahObyek akad Ijarah: Manfaat aset/jasa:

a. Harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak, misalnya sewa komputer, maka komputer itu harus dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dan tidak rusak.

b. Harus yang bersifat dibolehkan secara syari’ah (tidak diharamkan); maka Ijarah atas obyek sewa yang melanggar perintah Allah tidak sah. Misalnya mengupah seseorang untuk membunuh, menyewakan rumah untuk tempat main judi atau menjual khamar dan lain sebagainya.

c. Dapat dialihkan secara syari’ah. d. Harus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk

menghilangkan ketidaktahuan yang dapat menimbulkan sengketa, misalnya kondisi fisik mobil yang disewa. Untuk mengetahui kejelasan manfaat dari suatu aset dapat dilakukan identifikasi fisik.

e. Jangka waktu penggunaan manfaat ditentukan dengan jelas.

Page 17: AKAD  I JARAH ’

Ketentuan SyariahSewa dan Upah yaitu sesuatu yang

dijanjikan dan dibayar penyewa atau pengguna jasa kepada pemberi sewa atau pemberi jasa sebagai pembayaran atas manfaat asset atau jasa yang digunakannya.

a. Harus jelas besarannya dan diketahui oleh para pihak yang berakad.

b. Boleh dibayarkan dalam bentuk jasa (manfaat lain) dari jenis yang serupa dengan obyek akad.

c. Bersifat fleksibel, dalam arti dapat berbeda untuk ukuran waktu, tempat dan jarak dan lainnya yang berbeda. Begitu disepakati maka harga sewa akan mengikat selama masa akad

Page 18: AKAD  I JARAH ’

Akad Ijarah Muntahia bit-Tamlik

Adalah akad ijarah yang diikuti janji pemindahan kepemilikan benda yang disewa pada akhir masa sewa.Ketentuan pada fatwa DSN No. 09/DSN-MUI/IV/2000 mengenai ijarah juga berlaku pada ijarah muntahiya bittamlikKetentuan khusus ttg ijarah muntahiya bittamlik dlm fatwa DSN-MUI:

a. Pihak yg melakukan ijarah muntahiya bittamlik hrs melaksanakan akad ijarah terlebih dahulu.

b. Janji pemindahan kepemilikan yg disepakati di awal akad ijarah adalah wa’d yg hkmnya tdk mengikat, shg hrs ada akad tersendiri.

Page 19: AKAD  I JARAH ’

Ketentuan Syariah Ijarah Muntahia bit-Tamlik:

Pihak yang melakukan Ijarah Muntahia bit Tamlik harus melaksanakan akad Ijarah terlebih dahulu. Akad pemindahan kepemilikan, baik dengan jual beli atau pemberian, hanya dapat dilakukan setelah masa Ijarah selesai.Janji pemindahan kepemilikan yang disepakati di awal akad Ijarah adalah wa'ad, yang hukumnya tidak mengikat. Apabila janji itu ingin dilaksanakan, maka harus ada akad pemindahan kepemilikan yang dilakukan setelah masa Ijarah selesai.

Page 20: AKAD  I JARAH ’

Berakhirnya akad IjarahPeriode akad sudah selesai sesuai perjanjian, namun kontrak masih dapat berlaku walaupun dalam perjanjian sudah selesai dengan beberapa alasan. Periode akad belum selesai tetapi pemberi sewa dan penyewa sepakat menghentikan akad Ijarah.Terjadi kerusakan aset.Lessee tidak dapat membayar sewa.Salah satu pihak meninggal dan ahli waris tidak berkeinginan untuk meneruskan akad karena memberatkannya. Kalau ahli waris merasa tidak masalah maka akad tetap berlangsung. Kecuali akadnya adalah upah menyusui maka bila sang bayi atau yang menyusui meninggal maka akadnya menjadi batal.

Page 21: AKAD  I JARAH ’

Pendapatan

Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa.Piutang pendapatan sewa diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan (NRV) pada akhir periode pelaporan.Contoh: Mobil yang dibeli diawal tadi, pada tanggal yang sama disewakan dengan sewa per bulan Rp 5 juta dan dibayar tiap tanggal 1 bulan berikutnya.

Page 22: AKAD  I JARAH ’

Biaya PerbaikanPengakuan biaya perbaikan adl. sbb.:

a. Biaya perbaikan tidak rutin obyek ijarah diakui pada saat terjadinya

b. Jika penyewa melakukan perbaikan rutin obyek ijarah dengan persetujuan pemilik, maka biaya tersebut dibebankan kepada pemilik dan diakui sebagai beban pada saat terjadinya;

c. Jika IMBT melalui penjualan secara bertahap, biaya perbaikan obyek ijarah yang dimaksud (a dan b) ditanggung pemilik maupun penyewa sebanding dengan bagian kepemilikan masing-masing atas obyek ijarah.

Biaya perbaikan obyek ijarah merupakan tanggungan pemilik. Perbaikan tersebut dapat dilakukan oleh pemilik secara langsung atau dilakukan oleh penyewa atas persetujuan pemilik.

Page 23: AKAD  I JARAH ’

Perpindahan Kepemilikan

Pengakuannya tergantung dari cara pemindahan kepemilikan:

1. Hibah: jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai biaya.

2. Penjualan sebelum berakhirnya masa • Jumlah tercatat objek ijarah diakui

sebesar sisa cicilan sewa atau jumlah yang disepakati

• Selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian

Page 24: AKAD  I JARAH ’

Lanjutan...

3. Penjualan setelah selesai masa akad - Selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian

4. Penjualan objek ijarah secara bertahap- Selisih antara harga jual dan jumlah tercatat sebagian objek ijarah yang telah dijual diakui sebagai keuntungan atau kerugian - Bagian objek ijarah yang tidak dibeli penyewa diakui sebagai aset tidak lancar atau aset lancar sesuai dengan tujuan penggunaan aset tersebut.

Page 25: AKAD  I JARAH ’

Lanjutan...Untuk IMBT, pencatatan perpindahan

dilakukan sesuai dengan cara perpindahannya:1. Hibah; bank mengakui aset dan keuntungan

sebesar nilai wajar objek ijarah yang diterima.2. Pembelian sebelum masa akad berakhir; bank

mengakui aset sebesar pembayaran sisa cicilan sewa atau jumlah yang disepakati.

3. Pembelian setelah masa akad berakhir; bank mengakui aset sebesar pembayaran yang disepakati.

4. Pembelian objek ijarah secara bertahap; bank mengakui aset sebesar biaya perolehan objek ijarah yang diterima.

Page 26: AKAD  I JARAH ’

Beban Beban sewa diakui selama masa akad pada saat manfaat atas aset telah diterima.Utang sewa diukur sebesar jumlah yang harus dibayar atas manfaat yang telah diterima.Biaya pemeliharaan obyek ijarah yang disepakati dalam akad menjadi tanggungan penyewa diakui sebagai beban pada saat terjadinya.Biaya pemeliharaan obyek ijarah, dalam IMBT melalui penjualan obyek ijarah secara bertahap, akan meningkat sejalan dengan peningkatan kepemilikan obyek ijarah.

Page 27: AKAD  I JARAH ’

Jual-dan-Ijarah

Transaksi jual-dan-ijarah merupakan transaksi yang terpisah dan tidak saling bergantung (ta’alluq) sehingga harga jual harus dilakukan pada nilai wajar.Jika bank menjual obyek ijarah dan nasabah menyewanya, maka bank mengakui keuntungan atau kerugian pada periode terjadinya penjualan dalam laporan laba rugi dan menerapkan perlakuan akuntansi penyewa.Keuntungan atau kerugian tersebut tidak dapat diakui sebagai pengurang atau penambah beban ijarah

Page 28: AKAD  I JARAH ’

Ijarah Lanjut

Jika suatu entitas menyewakan lebih lanjut kepada pihak lain atas aset yang sebelumnya disewa dari pemilik, maka entitas tersebut menerapkan perlakuan akuntansi pemilik dan akuntansi penyewa.Perlakuan akuntansi penyewa diterapkan untuk transaksi antara entitas (sebagai penyewa) dengan pemilik, dan perlakuan akuntansi pemilik diterapkan untuk transaksi antara entitas (sebagai pemilik) dengan pihak penyewa-lanjut

Page 29: AKAD  I JARAH ’

Penyajian

Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban-beban yang terkait, misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya.

Page 30: AKAD  I JARAH ’

Pengungkapan

Pemilik Objek Sewa:– Penjelasan umum isi akad yang signifikan

(keberadaan wa’ad, agunan, pembatasan-pembatasan)

– Nilai perolehan dan akumulasi penyusutan untuk setiap kelompok aktiva ijarah

– Keberadaan transaksi jual-dan-ijarah (jika ada).Penyewa– Penjelasan umum isi akad yang signifikan (total

pembayaran, keberadaan wa’ad, agunan, pembatasan-pembatasan).

– Keberadaan transaksi jual-dan-ijarah dan keuntungan atau kerugian yang diakui (jika ada).

Page 31: AKAD  I JARAH ’

Akuntansi Pemilik (Mu'jir)Penyajian, pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban-beban yang terkait, misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainyaPengungkapan, pemilik mengungkapkan dalam laporan keuangan terkait transaksi ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik, tetapi tidak terbatas, pada:

a. Penjelasan umum isi akad yang signifikan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada:- Keberadaan wa’ad/pengalihan kepemilikan dan

mekanisme yang digunakan (jika ada);- Pembatasan-pembatasan, misalnya ijarah lanjut;- Agunan yang digunakan (jika ada);

b. Nilai perolehan &akumulasi penyusutan setiap kelompok asset ijarah;

c. Keberadaan transaksi jual-dan-ijarah (jika ada).

Page 32: AKAD  I JARAH ’

Akuntansi Penyewa (Musta'jir)

Pengungkapan, penyewa mengungkapkan dalam laporan keuangan terkait transaksi ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik, tetapi tidak terbatas, pada:

a. Penjelasan umum isi akad yang signifikan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada:- Total pembayaran;- Keberadaan wa’ad pemilik untuk pengalihan

kepemilikan dan mekanisme yang digunakan (jika ada); - Pembatasan-pembatasan, misalnya ijarah lanjut;- Agunan yang digunakan (jika ada);

b. Keberadaan transaksi jual-dan-ijarah dan keuntungan atau kerugian yang diakui (jika ada transaksi jual dan ijarah).

Page 33: AKAD  I JARAH ’

Sekian dan Terimakasih