ajscasjcnscksnafdaasfasf

8
7 Metode Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas Dalam kerangka umum dari tiga fase observasi kelas atau pendekatan pembelajaran partnership, tidak ada satupun metode paling baik yang bisa digunakan. Ketika guru saling mengobservasi sesamanya, kesemuanya mereka sering membutuhkan cara yang mudah untuk memperoleh informasi pada topik dasar, seperti teknik bertanya, sedang atau tidak sedang mengerjakan tugas, dan manajemen kelas. Biasanya guru lebih baik menyusun jadwal observasinya sendiri, untuk mengantarkan mereka pada tujuan tertentu yang ingin mereka capai. Dalam melakukan ini, biasanya guru memiliki cara sendiri dalam mengembangkan subjek observasi dan kecocokan yang lebih antara focus observasi dan metode pengumpulan data. Sebelum menyusun checklist pengamatan, sebaiknya ajukan pertanyaan terorganisir untuk memperjelas tujuan observasi. Seperti ilustrasi pertanyaan – pertanyaan ini: Apakah tujuan dari observasi ini? Apa focus dari observasi ini? Apa kebiasaan guru atau siswa penting untuk diobservasi? Apa metode pengumpulan data yang paling baik untuk mencapai tujuan penelitian?

Upload: sri-wahyuningsih-ahmad

Post on 09-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jandfjnekfkjcnsjdvadhvbadkj jahschacbajcsjjadcsdnvjadvbkajdvkadvdavdasfcdac

TRANSCRIPT

7 Metode Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas

Dalam kerangka umum dari tiga fase observasi kelas atau pendekatan pembelajaran partnership, tidak ada satupun metode paling baik yang bisa digunakan. Ketika guru saling mengobservasi sesamanya, kesemuanya mereka sering membutuhkan cara yang mudah untuk memperoleh informasi pada topik dasar, seperti teknik bertanya, sedang atau tidak sedang mengerjakan tugas, dan manajemen kelas. Biasanya guru lebih baik menyusun jadwal observasinya sendiri, untuk mengantarkan mereka pada tujuan tertentu yang ingin mereka capai. Dalam melakukan ini, biasanya guru memiliki cara sendiri dalam mengembangkan subjek observasi dan kecocokan yang lebih antara focus observasi dan metode pengumpulan data.Sebelum menyusun checklist pengamatan, sebaiknya ajukan pertanyaan terorganisir untuk memperjelas tujuan observasi. Seperti ilustrasi pertanyaan pertanyaan ini: Apakah tujuan dari observasi ini? Apa focus dari observasi ini? Apa kebiasaan guru atau siswa penting untuk diobservasi? Apa metode pengumpulan data yang paling baik untuk mencapai tujuan penelitian? Bagaimana data akan digunakan?Pertanyaan pertanyaan ini akan membantu keterlibatan guru menjelaskan kemudahan menggunakan pendekatan yang dipilih, seberapa luas pandangan pengamat dan seberapa jauh pengamat membuat penilaian.Langkah berikutnya adalah menentukan metode observasi. Meskipun ada banyak pendekatan, tetapi ini memungkinkan untuk mengkategorikannya ke dalam empat kelompok utama. Masing masing dapat melibatkan penggunaan pencil and paper, rekaman audio atau video. Empat kelompok utama itu adalah observasi terbuka, observasi terpusat, observasi terstruktur, dan observasi sistematis.

OBSERVASI TERBUKAPada pendekatan ini, secara harfiah pengamat menggunakan kertas kosong untuk mencatat pelajaran. Pengamat hanya menuliskan kata kunci tentang pelajaran atau menggunakan istilah pribadi dengan tulisan cepat untuk membuat kata demi kata untuk menggambarkan keadaan kelas. Sebagai contoh:Guru: Turn 2 p. 46. Mary gave us y. ans. to q. 1.Mary: WW II was partly t. result of unresolved conflicts of WW I.Guru: Thats 1 pt. of the ans. John give us y. ans.Tujuannya adalah untuk memudahkan rekonstruksi berikutnya dari pelajaran. Variasi dari pendekatan ini adalah untuk mencatat peristiwa peristiwa hanya yang sesuai dengan kategori tertentu atau judul tertentu, seperti yang ditunjukkan pada gambar 7.1.Pengamat harus mencatat informasi factual dan deskriptif.Kemampuan mengajar1. Presentasi

1. Pengajaran tak langsung

1. Pengajaran langsung

1. Suara

1. Strategi bertanya

1. Umpan balik

1. Bahan ajar

1. Ekspektasi

Gambar 7.1 Contoh observasi terbuka (Bollington and Bradley 1990).Masalah pada pendekatan ini adalah bahwa hal itu sering tidak fokus dan dapat menyebabkan penilaian dini. Cara terbaik untuk menangani pendekatan ini adalah untuk membuat catatan terbuka sefaktual mungkin dan meninggalkan interpretasi sampai diskusi setelah pelajaran. Karena sifatnya yang umum, penting untuk tetap konsisten pada setiap komponen dari siklus tiga fase; jika tidak maka apa yang dimulai sebagai pendekatan untuk pengamatan bisa menghasilkan monolog satu arah!

Dalam contoh lanjutan ini, Heather Lockhart menjelaskan bagaimana dia mengamati rekan kerjanya Maureen dalam mengajar.Maureen baru baru ini mulai meragukan efektivitas teknik interogasinya. Dia meminta saya untuk mengamati ulasan pelajaran pada bagian Tanaman dan Benih yang baru saja dia selesaikan.Saya memutuskan untuk berkonsentrasi mengobservasi efektivitas teknik interogasinya ketimbang mengobservasi konten pelajarannya. Saya juga memutuskan bahwa saya akan berada dikelas hanya sebagai pengamat. Saya tidak akan berpartisipasi dalam pelajaran dengan cara apapun. Saya merasa bahwa, seperti kebanyakan siswa di dalam kelas yang pernah saya ajar sebelumnya dan karena saya bekerja dengannya dikelas selama periode dua minggu, siswa akan terbiasa dengan dan nyaman saja dengan kehadiran saya di kelas. Kami juga memutuskan untuk tidak menggunakan tape-recorder atau videotape sehingga anak anak tidak terhambat atau terganggu. Maureen dan saya membahas cara yang paling efektif untuk memonitor dan memutuskannya pada daftar checklist.Saya diposisikan di kelas sehingga saya bisa langsung mengamati siswa tetapi sedikit terpisah dari mereka. Saya melakukan sesuai kepentingan saya dan sesuai dengan tujuan pengamatan, saya tidak akan menyebabkan siswa beralih fokus untuk melihat apa yang saya lakukan. Dengan memisahkan diri sedikit dari kelompok, saya menyiratkan bahwa saya tidak berpartisipasi dalam pelajaran. Maureen menegaskannya dengan mengatakan kepada anak anak bahwa saya hanya akan mengamati kelas bukan mengamati tentang Tanaman dan Benih. Seperti yang telah diprekdisikan, anak anak cenderung mengabaikan kehadiran saya.Ketika pertama kali kami masuk kelas, Maureen membiarkan kelas sekitar satu menit berlalu sebelum ia mulai berbicara. Dia cepat cepat menjelaskan kehadiran saya kemudian langsung melangkah ke dalam pelajaran. Dia mulai dengan memberikan pertanyaan pertanyaan fakta yang langsung dapat dijawab oleh siwa berdasarkan gambar yang diperlihatkan. Respon siswa awalnya lambat. Beberapa anak anak menawarkan diri untuk menjawab beberapa pertanyaan awal. Lalu Maureen melanjutkan pertanyaan pertanyaan fakta, anak anak menjadi lebih semangat dan bersemangat untuk menjawab.Maureen mulai mengeluarkan pertanyaan inferensi. Anak anak mengalami kemudahan dengan pertanyaan fakta tadi bahwa mereka tidak mengalami kesulitan dalam membuat kesimpulan dari gambar. Dia kemudian menyelingi pertanyaan yang kiranya perlu untuk membentuk pendapat. Sekali lagi bahwa anak anak menanggapi dengan leluasa dan percaya diri. Anak anak mulai gelisah setelah sekitar 15 menit dan perhatian mereka mulai terpecah. Maureen menyadari dan dengan cepat mengakhiri pembelajaran.Melihat checklist setelah pengamatan, saya telah mengonfirmasi untuk teknik interogasi Maureen. Pertanyaan pertanyaan yang diajukan jelas dan ringkas. Anak anak memahami sepenuhnya respon yang ditimbulkan. Saat mereka memahami pertanyaan, mereka nyaman dan bersemangat untuk menanggapi pertanyaan. Interaksi antara Maureen dan anak anak sangat hangat dan penuh perhatian. Dia mendengarkan dengan cermat dan hormat untuk setiap respon baik itu jawaban yang benar maupun salah. Dia menghilangkan keraguan anak anak dengan senyum simpul, memberikan dorongan lisan, dan mengangguk saat anak berbicara. Dia memastikan dengan tepat bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk menanggapi setidaknya satu kali selama pelajaran.Saya rasa Maureen memiliki teknik interogasi yang sangat baik. Ini terlihat dari variasi jenis pertanyaan yang ia lontarkan, cara dia mengeluarkan suaranya, cara dia melakukan penguatan positif terhadap anak, serta cara mengajar dan kehangatan yang ia berikan terhadap anak anak.Saya rasa masalah utama Maureen dengan teknik bertanya adalah bahwa dia tidak menyadari keahliannya dalam hal ini. Saya akan menyarankan dia merekam pembelajaran menggunakan pertanyaan intensif dan menganalisis hasil apa yang akan ia peroleh.

OBSERVASI TERPUSATKetika pasangan guru telah memutuskan fokus observasi (misalnya teknik interogasi), mereka biasanya kebingungan menentukan apa yang harus diamati dan untuk apa pengamatannya. Mereka mungkin tidak mengetahui, misalnya, tingkatan pertanyaan apakah pertanyaan tersebut tinggi atau rendah. Di lain hal, mereka mungkin telah memutuskan untuk menggunakan pujian di kelas mereka, akan tetapi mereka kebingungan menentukan semua kemungkinan yang kiranya muncul. Bahkan dengan kalimat seperti pengajaran yang efektif, mereka bingun apa sebenarnya yang mereka ingin amati? Dalam situasi ini, mungkin akan membantu untuk menggambarkan beberapa sumber eksternal untuk membantu memfokuskan observasi. Mungkin apabila guru fokus kepada kegiatan bertanya akan menemukan bentuk pertanyaan seperti ilustrasi pada Gambar 7.2.; atau guru yang tertarik pada pujian dapat menemukan daftar pujian yang efektif dan tidak efektif (lihat Gambar 7.1.) Demikian pula, guru yang sedang mendiskusikan pengajaran yang efektif dapat menemukan jadwal observasi, dari empat jenis subjek, alat penelitian yang bermanfaat (lihat Gambar 7.2.)Semua bentuk bentuk, aide-mmoires dan ringkasan penelitian bisa membantu selama itu berkaitan dengan penilaian guru. Masalah akan muncul ketika checklist control fokus pengamatan atau mendorong pengamat menjadi penilai. Ini adalah situasi lain ketika Lawrence Stenhouse (1975: 142) memperingatkan bahwa spesifikasi tersebut dianggap bagus, tetapi belum tentu benar dan tepat. Mereka ada untuk membantu fokus dan memperbaiki penilaian guru, tidak menggantikannya. Hal ini juga bekerja seperti petunjuk yang harus disepakati dan dinegosiasikan terlebih dahulu. Jika menggunakab kriteria tersirat dalam pengamatan maka hal tersebut juga harus dinegosiasikan, dibagi, dan dipahami oleh semua pihak yang terlibat.