air kotor

26
Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor Junaida Wally - 13010003 “AIR KOTOR” 1.1 U M U M Sebelum melanjutkan pada materi sistem pembuangan air kotor dalam bangunan gedung, ada beberapa istilah yang perlu diketahui, diantaranya adalah : Limbah : adalah bahan buangan (bahan yang sudah tidak terpakai). Limbah terdiri dari limbah padat dan limbah cair. Limbah padat : adalah bahan buangan yang berbentuk padat, biasanya disebut sampah. Limbah cair : adalah bahan buangan yang berbentuk cair. Termasuk dalam limbah cair diantaranya adalah : air kotoran, air bekas, dan air hujan. Air kotoran : adalah air buangan yang mengandung kotoran manusia. Air bekas : adalah air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya, seperti bak mandi (termasuk bath tub), bak cuci tangan, bak cuci dapur, dan lain-lainnya yang tidak mengandung kotoran manusia. Air kotor : adalah air buangan yang terdiri dari air kotoran dan air bekas. Air hujan : adalah air yang jatuh dari atas (langit). Riol (riool) : adalah pipa yang digunakan untuk menyalurkan air limbah. Sistem yang digunakan di 1

Upload: junaida-wally

Post on 26-Oct-2015

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

“AIR KOTOR”

1.1 U M U M

Sebelum melanjutkan pada materi sistem pembuangan air kotor dalam

bangunan gedung, ada beberapa istilah yang perlu diketahui, diantaranya adalah :

Limbah : adalah bahan buangan (bahan yang sudah tidak terpakai).

Limbah terdiri dari limbah padat dan limbah cair.

Limbah padat : adalah bahan buangan yang berbentuk padat, biasanya

disebut sampah.

Limbah cair : adalah bahan buangan yang berbentuk cair. Termasuk

dalam limbah cair diantaranya adalah : air kotoran, air bekas, dan air

hujan.

Air kotoran : adalah air buangan yang mengandung kotoran manusia.

Air bekas : adalah air buangan yang berasal dari alat-alat plambing

lainnya, seperti bak mandi (termasuk bath tub), bak cuci tangan, bak cuci

dapur, dan lain-lainnya yang tidak mengandung kotoran manusia.

Air kotor : adalah air buangan yang terdiri dari air kotoran dan air bekas.

Air hujan : adalah air yang jatuh dari atas (langit).

Riol (riool) : adalah pipa yang digunakan untuk menyalurkan air limbah.

Sistem yang digunakan di indonesia adalah sistem terpisah, oleh karena

itu riol (riool) hanya digunakan untuk mengalirkan air kotor.

Riol Gedung : adalah bagian dari sistem pembuangan air kotor yang

membentang dari ujung saluran pembuangan gedung dan menyalurkan

buangannya ke saluran pembuangan kota, pribadi, atau tempat

pembuangan lainnya yang dibenarkan.

Riol (riool) kota : adalah jaringan saluran pembuangan air kotor di kota,

yang menghubungkan saluran riol gedung dengan unit pengolahan air

kotor kota. Karena di Indonesia sistem pengaliran air kotor dengan sistem

pengaliran air hujan terpisah. Oleh karena itu fungsi dari riol kota hanya

untuk mengalirkan air kotor, lebih spesifik lagi air kotor rumah tangga

atau limbah cair rumah tangga.

1

Page 2: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

Air kotor dari bangunan gedung disebut juga air limbah domestik atau air

limbah rumah tangga.

Seperti telah dijelaskan diatas, air kotor adalah air bekas atau air buangan

yang berasal dari kegiatan sehari-hari rumah tangga, yaitu semua jenis air buangan

rumah tangga yang berasal dari : mandi, dapur, mencuci, kakus, dan lain sebagainya.

Jadi air kotor juga mengandung kotoran manusia (excreta, faeces).

Faeses mengandung zat organik, anorganik, bakteri (baik yang pathogen,

maupun yang tidak pathogen, seperti bakteri coli) dan kadang-kadang juga cacing

atau telur cacing. Disamping itu, proses pembusukan faeses, terutama didalam air

terus berlangsung, sehingga akan menimbulkan bau yang kurang baik. Oleh karena

itu faeses, perlu dikelola dengan baik dan benar, agar tidak menimbulkan bau yang

kurang baik, dan penyebaran penyakit. Karena air kotor mengandung faeses, maka air

kotor pun perlu dikelola secara baik dan benar.

Sistem pembuangan air kotor pada bangunan gedung ada 2 (dua) cara yaitu :

Sistem individu (on site)

Sistem terpusat (of site)

Sistem individu atau disebut juga “on site system” adalah sistem

pembuangan air kotor rumah tangga dari tiap-tiap rumah tangga/bangunan gedung

atau beberapa rumah/bangunan gedung.

Sistem terpusat atau disebut juga “off site system” adalah sistem

pembuangan air kotor dari tiap-tiap rumah/bangunan gedung, dialirkan/dibuang

bersama-sama dengan menggunakan sistem perpipaan (disebut sistem rioolering) ke

unit pengolahan air kotor untuk suatu kawasan atau kota.

1.2 SISTEM PEMBUANGAN AIR KOTOR

Bagian-bagian yang penting dalam sistem plambing air kotor diantaranya

adalah sebagai berikut :

Perpipaan (sistem perpipaan)

Perangkap

Pipa ven

Lubang pembersih

Bak penampung dan pompa

2

Page 3: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

1.2.1 Perpipan (Sistem perpipaan)

Sistem pembuangan air kotor dalam bangunan gedung dapat dijelaskan

sebagai berikut :

“Air kotor yang dibuang malalui alat-alat saniter, dialirkan melalui pipa

pembuangan air kotor ke tempat pengolahan air kotor (septic tank atau

unit pengolahan air kotor melalui riool kota)”.

Pada umumnya air kotor mengalir secara gravitasi, penggunaan pompa hanya

untuk memompa air kotor dari bak penampung air kotor yang berlokasi di bagian

bawah bangunan (basement) ke unit pengolahan air kotor.

Sarana pengaliran air kotor pada umumnya berupa perpipaan. Bahan pipa

yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Tidak mudah bocor

Tahan terhadap asam

Tahan terhadap cuaca, untuk pipa yang diletakan di luar bangunan gedung

Nama-nama perpipaan yang ada dalam sistem plambing air kotor diantaranya

adalah :

Pipa cabang mendatar

Pipa tegak

Saluran pembuangan gedung

Pipa ven

Fungsi dari pipa-pipa tersebut adalah :

Pipa cabang mendatar :

adalah pipa pembuangan mendatar yang menghubungkan pipa

pembuangan alat plambing dengan pipa tegak air buangan. Berfungsi

untuk mengalirkan air kotor dari alat plambing ke pipa tegak air kotor.

Dalam sistem plambing air kotor, sistem pembuangan harus mampu

mengalirkan air buangan dengan cepat, dan biasanya air buangan

mengandung bagian-bagian padat.

3

Page 4: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

Oleh karena itu pipa pembuangan cabang mendatar harus mempunyai

ukuran dan kemiringan yang cukup, sesuai dengan banyaknya dan jenis

air buangan yang harus dialirkan. Pada umumnya kemiringan pipa

pembuangan cabang mendatar sebesar 2 %.

Pipa tegak :

adalah pipa pembuangan air kotor yang menghubungkan pipa cabang

mendatar dengan pipa saluran pembuangan gedung.

Saluran pembuangan gedung :

adalah bagian jaringan pipa terendah dari sistem pembuangan air kotor

yang menerima air kotor dari seluruh jaringan pipa air kotor, dan

menyalurkannya ke tempat pengolahan air kotor. Kemiringan saluran

pembuangan gedung sebesar (0,50 – 4) %.

Pipa ven : adalah pipa yang dipasang untuk sirkulasi udara ke seluruh

bagian sistem pembuangan air kotor, dan mencegah terjadinya kerja sifon

dan tekanan balik pada perangkap.

Garis tengah pipa air kotor pada umumnya lebih besar dari garis tengah pipa

air minum, untuk garis tengah air kotor yang terkacil adalah 2 inci, bila tidak

mengangkut faeses. Untuk pipa yang bersal dari 1(satu) kloset (wc), diameter pipa

terkecil adalah 3 inci. Oleh karena itu pemasangan pipa air kotor tidak dapat ditanam

didalam dinding, tetapi harus diluar dinding, agar tidak terlihat perlu ditutup oleh

penutup yang serasi dengan kondisi dinding yang bersangkutan. Bisa juga pipa

mendatar diletakan pada lokasi antara lantai atas dengan plafon. Dan pipa tegak

diletakan pada shaf.

Perlengkapan (assessoris) pipa air kotor diantaranya adalah sebagai berikut :

Soket, belokan (elbow), reducer, tee, dop, Cleanout (CO) atau lubang pembersih.

Fungsi dari perlengkapan tersebut adalah sebagai berikut :

Soket , berfungsi untuk menyambung 2(dua) pipa yang lurus.

Belokan (elbow), berfungsi untuk menyambung 2(dua) pipa yang

berubah arah (belok). Dalam sistem pembuangan air kotor, karena yang

terangkut dalam pengaliran air adalah benda kasar (faeses), maka belokan

4

Page 5: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

tidak boleh terlalu tajam, oleh karena itu untuk belokan dipergunakan

elbow, bukan knie seperti air minum.

Reducer. Pada sistem pengaliran air kotor sebenarnya tidak dikenal

reducer, tetapi pembesaran pipa, dimana fungsinya untuk menyambung

pipa kecil dengan pipa yang lebih besar. Reducer yang dipergunakan juga

dari type long radius reducer.

Tee, berfungsi untuk menyambung 3 (tiga) buah pipa menjadi satu.

Dalam sistem pembuangan air kotor, karena yang terangkut dalam

pengaliran air adalah benda kasar (faeses), maka pertemuan pipa tidak

boleh terlalu tajam, oleh karena itu untuk sambungan ini dipergunakan

“Tee Y”, bukan tee seperti air minum.

Dop, berfungsi untuk menutup ujung pipa.

Lubang pembersih (cleanout), berfungsi untuk pemeliharaan pipa

Untuk menentukan ukuran pipa air kotor baik pipa cabang mendatar, pipa

tegak, saluran pembuangan gedung, dan pipa ven tergantung dari banyaknya dan

jenisnya alat-alat saniter yang ada didalam bangunan gedung tersebut

Contoh perhitungan

Diasumsikan bangunan gedung 3 (tiga) lantai dengan alat-alat plambing air

kotor yang ada adalah sebagai berikut :

No 1. Peturasan dengan tangki gelontor

No 2. Bak mandi dengan perangkap 50 mm

No 3. Kakus dengan katup gelontor

No 4. Bidet dengan perangkap 40 mm

No 5. Kakus dengan tangki gelontor

No 6. Lubang pengering lantai

No 7. Kakus dengan katup gelontor

No 8. Bak cuci tangan dengan lubang pengeluaran air kotor sebesar 40 mm

No 9. Kakus dengan tangki gelontor

No 10. Dus pada ruang dus

5

Page 6: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

Yang akan dihitung adalah dimensi pipa, baik pipa cabang mendatar, pipa

tegak, maupun pipa pembuangan gedung.

Untuk menentukan dimensi pipa dapat digunakan Tabel 17 (Beban

maksimum yang diizinkan untuk perpipaan drainasi saniter, dinyatakan dalam unit

alat plambing).Dan untuk menentukan besarnya nilai unit alat plambing (NUAP),

dapat dipergunakan Tabel 16 (Nilai unit alat plambing untuk drainasi saniter)

Cara menghitungnya adalah sebagai berikut :

Menentukan garis tengah pipa A-B :

Pipa A-B (pipa cabang mendatar) menanggung beban alat saniter No1

dengan NUAP sebesar 4, dari tabel 17 didapat garis tengah pipa A-B

sebesar 50 mm (2 inci).

Menentukan garis tengah pipa B-C :

Pipa B-C (pipa cabang mendatar) menanggung beban alat saniter No1

dengan NUAP sebesar 4, dan No 2 dengan NUAP sebesar 3, jadi jumlah

NUAP sebesar 7, dari tabel 17 didapat garis tengah pipa B-C sebesar 65

mm (21/2 inci).

Menentukan garis tengah pipa C-D :

Pipa C-D (pipa cabang mendatar) menanggung beban alat saniter No1

dengan NUAP sebesar 4, No 2 dengan NUAP sebesar 3, dan No 3 dengan

NUAP sebesar 8, jadi jumlah NUAP sebesar 15, dari tabel 17 didapat

garis tengah pipa C-D sebesar 80 mm (3 inci).

Menentukan garis tengah pipa D-E :

Pipa D-E (pipa cabang mendatar) menanggung beban alat saniter No1

dengan NUAP sebesar 4, No 2 dengan NUAP sebesar 3, No 3 dengan

NUAP sebesar 8, dan No 4 dengan NUAP sebesar 3, jadi jumlah NUAP

sebesar 18, dari tabel 17 didapat garis tengah pipa D-E sebesar 80 mm (3

inci).

Menentukan garis tengah pipa E-Y :

Pipa E-Y (pipa tegak) menanggung beban alat saniter No1 dengan

NUAP sebesar 4, No 2 dengan NUAP sebesar 3, No 3 dengan NUAP

6

Page 7: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

sebesar 8, dan No 4 dengan NUAP sebesar 3, jadi jumlah NUAP sebesar

18, dari tabel 17 didapat garis tengah pipa E-Y sebesar 65 mm (21/2 inci),

oleh karena ada kakus, maka garis tengah pipa diambil 80 mm (3 inci), ini

juga karena pipa D-E sudah bergaris tengah 80 mm (3 inci). Dalam pipa

air kotor tidak boleh air kotor mengalir dari pipa besar ke pipa yang lebih

kecil.

Menentukan garis tengah pipa F-G :

Pipa F-G (pipa cabang mendatar) menanggung beban alat saniter No5

dengan NUAP sebesar 4, dari tabel 17 didapat garis tengah pipa F-G

sebesar 50 mm (2 inci), oleh karena ada kakus, maka garis tengah pipa

diambil 80 mm (3 inci),

Menentukan garis tengah pipa G-H :

Pipa G-H (pipa cabang mendatar) menanggung beban alat saniter No5

dengan NUAP sebesar 4, dan No 6 dengan NUAP sebesar 1, jadi jumlah

NUAP sebesar 5, dari tabel 17 didapat garis tengah pipa G-H sebesar 50

mm (2 inci). oleh karena ada kakus, maka garis tengah pipa diambil 80

mm (3 inci), ini juga karena pipa F-G sudah bergaris tengah 80 mm (3

inci). Dalam pipa air kotor tidak boleh air kotor mengalir dari pipa besar

ke pipa yang lebih kecil.

Menentukan garis tengah pipa H-I :

Pipa H-I (pipa cabang mendatar) menanggung beban alat saniter No5

dengan NUAP sebesar 4, No 6 dengan NUAP sebesar 1, dan No 7 dengan

NUAP sebesar 8, jadi jumlah NUAP sebesar 13, dari tabel 17 didapat

garis tengah pipa H-I sebesar 80 mm (3 inci). oleh karena ada 2 (dua)

kakus, maka garis tengah pipa diambil 100 mm (4 inci).

Menentukan garis tengah pipa I-Y :

Pipa I-Y (pipa cabang mendatar) menanggung beban alat saniter No5

dengan NUAP sebesar 4, No 6 dengan NUAP sebesar 1, No 7 dengan

NUAP sebesar 8, dan No 8 dengan NUAP sebesar 2, jadi jumlah NUAP

sebesar 15, dari tabel 17 didapat garis tengah pipa I-Y sebesar 80 mm (3

inci). oleh karena ada 2 (dua) kakus, maka garis tengah pipa diambil 100

mm (4 inci), ini juga karena pipa H-I sudah bergaris tengah 100 mm (4

7

Page 8: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

inci). Dalam pipa air kotor tidak boleh air kotor mengalir dari pipa besar

ke pipa yang lebih kecil.

Menentukan garis tengah pipa Y-M :

Pipa Y-M (pipa tegak) menanggung beban alat saniter No1 dengan

NUAP sebesar 4, No 2 dengan NUAP sebesar 3, No 3 dengan NUAP

sebesar 8, No 4 dengan NUAP sebesar 3, No5 dengan NUAP sebesar 4,

No 6 dengan NUAP sebesar 1, No 7 dengan NUAP sebesar 8, dan No 8

dengan NUAP sebesar 2, jadi jumlah NUAP sebesar 33, dari tabel 17

didapat garis tengah pipa Y-M sebesar 100 mm (4 inci).

Menentukan garis tengah pipa K-L :

Pipa K-L (pipa cabang mendatar) menanggung beban alat saniter No 9

dengan NUAP sebesar 4, dari tabel 17 didapat garis tengah pipa K-L

sebesar 50 mm (2 inci). oleh karena ada kakus, maka garis tengah pipa

diambil 80 mm (3inci).

Menentukan garis tengah pipa L-M :

Pipa L-M (pipa cabang mendatar) menanggung beban alat saniter No 9

dengan NUAP sebesar 4, dan No 10 dengan NUAP sebesar 2, jadi jumlah

NUAP sebesar 6, dari tabel 17 didapat garis tengah pipa L-M sebesar 50

mm (2 inci), oleh karena ada kakus, maka garis tengah pipa diambil 80

mm (3inci), didapat garis tengah pipa L-M sebesar 50 mm (2 inci), oleh

karena ada kakus, maka garis tengah pipa diambil 80 mm (3inci),

Menentukan garis tengah pipa M-N :

Pipa M-N (pipa tegak) menanggung beban alat saniter No1 dengan

NUAP sebesar 4, No 2 dengan NUAP sebesar 3, No 3 dengan NUAP

sebesar 8, No 4 dengan NUAP sebesar 3, No5 dengan NUAP sebesar 4,

No 6 dengan NUAP sebesar 1, No 7 dengan NUAP sebesar 8, No 8

dengan NUAP sebesar 2, No 9 dengan NUAP sebesar 4, dan No 10

dengan NUAP sebesar 2, jadi jumlah NUAP sebesar 39, dari tabel 17

didapat garis tengah pipa M-N sebesar 100 mm (4 inci).

Menentukan garis tengah pipa N-O :

8

Page 9: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

Pipa N-O (pipa pembuangan gedung dengan kemiringan sebesar 2%)

menanggung beban alat saniter No1 dengan NUAP sebesar 4, No 2

dengan NUAP sebesar 3, No 3 dengan NUAP sebesar 8, No 4 dengan

NUAP sebesar 3, No5 dengan NUAP sebesar 4, No 6 dengan NUAP

sebesar 1, No 7 dengan NUAP sebesar 8, No 8 dengan NUAP sebesar 2,

No 9 dengan NUAP sebesar 4, dan No 10 dengan NUAP sebesar 2, jadi

jumlah NUAP sebesar 39, dari tabel 17 didapat garis tengah pipa N-O

sebesar 100 mm (4 inci).

Kesimpulan garis tengah pipa tersebut adalah :

Pipa A-B garis tengah sebesar 50 mm (2 inci)

Pipa B-C garis tengah sebesar 65 mm (21/2 inci)

Pipa C-D-E-Y garis tengah sebesar 80 mm (3 inci)

Pipa F-G-H garis tengah sebesar 80 mm (3 inci)

Pipa H-I-Y garis tengah sebesar 100 mm (4 inci)

Pipa Y-M-N-O garis tengah sebesar 100 mm (4 inci)

Pipa K-L-M garis tengah sebesar 80 mm (3 inci)

1.2.2 Perangkap

Tujuan utama dari sistem pembuangan air kotor dalam bangunan gedung

adalah mengalirkan air kotor dari dalam bangunan gedung keluar, ke dalam unit

pengolahan air kotor (septic tank) atau riol kota, tanpa menimbulkan pencemaran

kepada lingkungannya maupun dalam bangunan gedung itu sendiri.

Pipa pembuangan air kotor didalam bangunan gedung tidak terus menerus

mengalirkan air kotor, jadi tidak selamanya pipa tersebut terisi dengan air, hal ini

akan menyebabkan masuknya gas yang berbau atau beracun dari septic tank atau dari

riol, disamping gas juga ada kemungkinan serangga bisa masuk.

Untuk mencegah hal tersebut diatas, maka pada sistem pembuangna air kotor

didalam bangunan gedung perlu dipasang suatu alat yang disebut “perangkap”atau

“trap”, biasanya berbentuk leher angsa atau “U”, yang akan menahan bagian terakhir

dari air penggelontor, sehingga merupakan suatu “penyekat” atau penutup air yang

mencegah masuknya gas.

9

Page 10: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

Fungsi perangkap adalah, untuk mencegah bau busuk (gas) dari septic-tank

atau riol masuk ke dalam ruangan dimana alat-alat plambing air kotor (alat-alat

saniter) berada.

Agar perangkap dapat berfungsi dengan baik, maka perangkap tersebut harus

memenuhi beberapa persyaratan diantaranya adalah sebagi berikut :

a. Kedalaman air penutup.

Kedalaman air penutup ini biasanya berkisar antara 50 mm sampai 100

mm.

b. Konstruksinya harus sedemikian rupa agar dapat selalu bersih dan tidak

menyebabkan kotoran tertahan atau mengendap. Aliran air buangan harus

menimbulkan efek “membersihkan diri”, jadi perangkap tersebut dan

permukaan dalamnya harus cukup licin agar kotoran tidak tersangkut atau

menempel pada permukaannya.

c. Konstruksi perangkap harus sedemikian rupa sehingga fungsi air sebagai

“penutup” tetap dapat dipenuhi.

d. Konstruksi perangkap harus cukup sederhana agar mudah

membersihkannya karena endapan kotoran lama kelamaan tetap akan

terjadi.

1.2.3 Pipa ven

Didalam sistem pembuangan air kotor dalam bangunan gedung, terutama

untuk bangunan gedung dengan jumlah lantai sebanyak 2 (dua) lantai atau lebih,

perlu dipasang pipa ven.

Tujuan pemasangan pipa ven dalam plambing air kotor adalah sebagai berikut

Menjaga sekat perangkap dari efek sifon atau tekanan

Menjaga aliran yang lancar dalam pipa pembuangan

Mensirkulasikan udara dalam pipa pembuangan

Pipa ven dipasang pada ujung pipa tegak sebelah atas, dan sedekat mungkin

dengan unit “perangkap”.

Pipa ven dipasang sampai keluar bangunan gedung, baik diatas atap maupun

pada dinding bagian atas bangunan gedung tersebut.

10

Page 11: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

1.2.4 Lubang pembersih (cleanout) dan bak kontrol

Kotoran dan kerak akan mengendap pada dasar dan dinding pipa pembuangan

setelah digunakan untuk jangka waktu yang lama. Disamping itu kadang-kadang ada

juga benda-benda kecil yang sengaja atau tidak jatuh dan masuk kedalam pipa.

Semua itu akan menyebabkan tersumbatnya pipa, sehingga perlu dilakukan tindakan

pengamanan.

Oleh karena itu di dalam sistem pembuangan air kotor dalam bangunan

gedung perlu dipasang lubang pembersih (cleanout), biasa titulis “ CO “, untuk diluar

bangunan gedung (pada riol gedung) dipasang “bak kontrol”.

Baik lubang pembersih maupun bak kontrol harus dipasang pada tempat yang

mudah dicapai, dan sekelilingnya cukup luas untuk orang membersihkan pipa. Untuk

pipa ukuran sampai 65 mm jarak bebas sekeliling lubang pembersih sekurang-

kurangnya 30 cm, dan untuk ukuran pipa 75 mm atau lebih besar jarak tersebut

sekurang-kurangnya 45 cm.

Lubang pembersih (cleanout) harus dipasang pada lokasi sebagai berikut :

Awal dari cabang mendatar atau pipa pembuangan gedung

Pada pipa mendatar yang panjang

Pada tempat di mana pipa pembuangan membengkok (belok) dengan

sudut lebih dari 45º

Bagian bawah dari pipa tegak atau di dekatnya

Untuk bangunan yang bertingkat, maka lubang pembersih sebaiknya

dipasang pada setiap 2 (dua) atau 3 (tiga) lantai pada pipa tegak gedung

Dekat sambungan antara pipa pembuangan gedung dengan riol gedung

Ukuran lubang pembersih adalah sebagai berikut : Untuk ukuran pipa sampai

dengan 100 mm, ukuran lubang pembersihnya sama dengan ukuran pipa. Untuk pipa

yang lebih besar dari 100 mm, ukuran lubang pembersihnya minimal 100 mm.

Bak kontrol dipasang pada pipa yang ada dibawah tanah. Oleh karena air

yang mengalir didalam pipa yang melewati bak kontrol ini mengandung kotoran

manusia (faeses), maka dasar bak kontrol harus sedemikian rupa sehingga jalannya

faeses tidak terganggu, untuk itu pipa yang melintasi bak kontrol harus menerus.

Ukuran bak kontrol pada umumnya 30 cm x 30 cm (lebar x panjang) Bak

kontrol harus dipasang pada lokasi sebagai berikut :

Pada pertemuan saluran

11

Page 12: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

Pada perubahan arah (belokan) saluran

Pada saluran yang lurus, setiap jarak 5.00 meter

Pada perubahan ketinggian

Pada tempat sebelum masuk septic tank atau sebelum masuk riol kota

1.2.5 Bak penampung dan pompa

Air kotor yang letaknya lebih rendah dari pada riol gedung atau riol kota

dimasukan terlebih dahulu ke dalam penampungan (bak penampung) dan kemudian

dialirlan ke luar dengan pompa atau alat lainnya

Bak penampung ini harus dibuat dengan konstruksi kedap air, tidak

membocorkan gas dan bau, serta harus dilengkapi dengan pipa ven. Bak penampung

ini tidak boleh dibuat sehingga salah satu dindingnya merupakan dinding pemisah

dengan bak penampung air minum.

1.3 SEPTIC-TANK DAN RESAPAN

1.3.1 Septic-tank

Septic-tank atau tangki septic disebut juga tangki pembusuk, karena pada

tangki ini timbul proses pembusukan faeses oleh bakteri pembusuk dengan bantuan

oxygen menjadi lumpur dan gas (H2S dan NH4).

Disebagian besar negara-negara diluar negri, seperti di Amerika, Inggris, dan

lain-lain, septic-tank berfungsi untuk menampung semua air kotor dari rumah tangga

kecuali air hujan (dari kamar mandi, kakus, dapur, bak cuci tangan, dan alat-alat

pembuangan rumah tangga lainnya). Penyaluran semua air kotor rumah tangga

kedalam septic-tank juga dianjurkan oleh W.H.O.

Air sabun tidak akan mengganggu bekerjanya septic-tank dalam hal

pengendapan maupun pembusukan, demikian juga halnya dengan detergents

synthetic (syndet) tidak semuanya mengganggu, yang mengganggu hanya

persenyawaan-persenyawaan ammonium kwarterne (quaternary ammonium

compounds), yang terkenal mempunyai daya bactericide. Akan tetapi persenyawaan-

persenyawaan ammonium kwarterner pun ternyata hanya menghentikan sebagian saja

dari proses pembusukan, oleh karena itu proses pembusukan masih dapat berlangsung

12

Page 13: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

dengan baik, karena didalam septic-tank, persenyawaan tersebut telah diencerkan lagi

dengan air kotor rumah tangga lainnya yang tidak mengandung detergent.

Dari pengalaman dilapangan, ternyata bahwa pemakaian air yang sedikit

sekali menyebabkan terdapatnya zat-zat padat yang banyak sekali pada air kotor dan

ini akan menyebabkan tersumbatnya pipa saluran air kotor, dengan mengalirkannya

semua air kotor rumahtanga kedalam septic-tank bahaya tersebut akan sangat

diperkecil, juga dapat diharapkan, bahwa dengan lebih banyaknya lagi kotor yang

dapat melarut kedalam air, sehingga jumlah lumpur yang harus ditampung didalam

septic-tank akan dapat diperkecil.

Oleh karena itu, sebaiknya semua air kotor yang berada dalam rumah

tangga, baik dari kamar mandi dan kakus, maupun dari dapur, bak cuci tangan,

dan lainnya seluruhnya dibuang atau dialirkan ke septic-tank.

Septik-tank terbuat dari bahan yang rapat air, kuat, dan tahan terhadap asam,

pada umumnya terbuat dari konstruksi beton atau pasangan batu bata.

Agar fungsi septic-tank dan bidang resapan atau sumur resapan bisa optimal,

maka septic-tank harus diletakan pada lokasi dimana ketinggian muka air tanah

lebih besar dari 2.00 meter.

Dasar-dasar perencanaan septic-tank adalah sebagai berikut :

1. Waktu tinggal (detention time) air kotor didalam septic-tank ditetapkan

selama 24 jam (satu hari penuh).

2. Pemakaian air setiap orang setiap hari sebesar 100 liter. (pada seminar on

sewage disposal W.H.O di kandy-ceylon telah ditetapkan, bahwa agar

septic-tank dapat bekerja dengan baik, diperlukan suatu persediaan air

sedikit-dikitnya 20 imperial gallons atau 91 liter untuk setiap orang

seharinya).

3. Volume septic-tank yang paling kecil ditetapkan untuk pemakaian oleh 10

orang sesuai dengan anjuran W.H.O.

4. Untuk ruang penyimpanan Lumpur disediakan 30 liter untuk setiap

pemakai setiap tahunnya. (menurut W.H.O besar ruang lumpur sekurang-

kurangnya 1 cb ft atau sebesar 28,8 liter per capita per tahun).

5. Frekwensi pembuangan lumpur menurut W.H.O antara 1 tahun sampai 4

tahun.

13

Page 14: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

6. Untuk ruang gas dan busa disediakan tempat yang tinginya sekurang-

kurangnya 30 cm diatas permukaan air (menurut W.H.O, seminar di

Ceylon ruang antara permukaan air di septic-tank dan tutupnya harus

antara 6 inch samapai 1 ft atau antar 15 cm sampai 30 cm).

7. Kedalaman air pada septic-tank sekurang-kurangnya 1,00 meter.

8. Panjang septic-tank sekurang-kurangnya 1,25 meter. Untuk septic-tank

yang berbentuk bulat, diameter (garis tengah) septic-tank sekurang-

kurangnya 1,25 meter.

9. Lebar septic-tank sekurang-kurangnya 0,80 meter.

10. Untuk septic-tank yang besar, perbandingan antara panjang : lebar sebesar

2 : 1 sampai 3 : 1

11. Beda tinggi antara pipa inlet dan permukaan air di dalam septic-tank

sebesar 7 cm

12. Septic-tank harus dilengkapi dengan : pipa ven, dan lubang pemeriksa

yang berfungsi juga sebagai lubang penyedot lumpur tinja.

Contoh perhitungan untuk menentukan volume septic-tank.

A. Rumah tangga yang dihuni oleh 5 (lima) orang, dan lumpur dibuang

(disedot) setiap 2 (dua) tahun.

Oleh karena menurut peraturan volume septic-tank harus menampung

minimal untuk jumlah penghuni 10 orang, maka untuk perhitungan

selanjutnya jumlah orang yang dihitung sebanyak 10 orang.

Cara perhitungan :

Volume septic-tank adalah : volume air ditambah volume lumpur

ditambah ruang busa.

Volume air : 10 orang x 100 l/orang/hari = 1.000 liter = 1 m3

Panjang : 1,25 m

Lebar : 0,80 m

Tinggi air : 1,00 m

Volume lumpur : 10 orang X 30 l/orang/tahun X 2 tahun = 600 liter = 0,60 m3

Panjang : 1,25 m

Lebar : 0,80 m

14

Page 15: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

Tinggi lumpur : 0,60 m

Ruang busa diambil 0,30 m diatas permukaan air

Tinggi septic-tank adalah : tinggi air + tinggi lumpur + ruang busa.

Tinggi septic tank adalah : ( 1,00 + 0,60 + 0,30 ) m = 1,90 m

Dimensi septic-tank adalah sebagai berikut :

Panjang : 1,25 m

Lebar : 1,00 m

Tinggi : 1,90 m

B. Rumah tangga yang dihuni oleh 20 (dua puluh) orang, dan lumpur

dibuang (disedot) setiap 4 (empat) tahun.

Cara perhitungan :

Volume septic-tank adalah : volume air ditambah volume lumpur

ditambah ruang busa.

Volume air : 20 orang X 100 l/orang/hari = 2.000 liter = 2 m3

Panjang : 2,00 m

Lebar : 1,00 m

Tinggi air : 1,00 m

Volume lumpur : 20 orang x 30 l/orang/tahun x 4 tahun = 2.400 liter = 2,40

m3

Panjang : 2,00 m

Lebar : 1,00 m

Tinggi lumpur : 1,20 m.

Ruang busa diambil 0,30 m diatas permukaan air

Tinggi septic-tank adalah : tinggi air + tinggi lumpur + ruang busa.

Tinggi septic tank adalah : ( 1,00 + 1,20 + 0,30 ) m = 2,50 m

Dimensi septic-tank adalah sebagai berikut :

Panjang : 2,00 m

Lebar : 1,00 m

Tinggi : 2,50 m

15

Page 16: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

1.3.2. R e s a p a n

Air yang keluar dari septic-tank kandungan BOD nya masih cukup tinggi, dan

ada kemungkinan masih mengandung bakteri-bakteri pathogen atau telur cacing, dan

masih berbau. Oleh karena itu bila air yang keluar dari septic-tank dibuang keperairan

terbuka (badan air terbuka) maka akan menyebabkan pencemaran terhadap perairan

terbuka tersebut. Melihat hal-hal seperti tersebut diatas, maka air yang keluar dari

septic-tank (efluen) tidak boleh dibuang langsung ke badan-badan air, tanpa

pengolahan terlebih dahulu.

Untuk mencegah pencemaran badan air terbuka , maka air yang keluar dari

septic-tank perlu diolah terlebih dahulu sampai memenuhi persyaratan kualitas air

kotor yang diizinkan oleh peraturan setempat sebelum dibuang ke perairan terbuka.

Pengolahan ini sangat sulit untuk dilakukan, karena kapasitas air yang keluar dari

septic-tank sangat sedikit dan tidak terus menerus.

Oleh karena itu cara yang paling mudah untuk mengolah air yang keluar dari

septic-tank, yaitu dengan cara, air yang keluar dari septick-tank diresapkan

kedalam tanah dengan cara meresapkan melalui sumur resapan atau bidang

resapan.

Agar supaya baik sumur resapan, bidang resapan, maupun septic-tank tidak

mengganggu lingkungan sekitarnya maka lokasi dari sumur resapan, bidang resapan,

dan septic-tank ada persyaratan jarak tertentu. Persyaratan jarak minimum dari septic-

tank, dan peresapan untuk kondisi tanah biasa dapat dibaca pada Tabel 1

TABEL 1

PERSYARATAN JARAK MINIMUM DARI SEPTIC TANK DAN RESAPAN

UNTUK KONDISI TANAH NORMAL

16

Page 17: AIR KOTOR

Rekayasa Penyehatan Lingkungan – Air Kotor

Junaida Wally - 13010003

Panjang bidang resapan minimal 10,00 meter, dan maksimal 15,00 meter.

Bila dari hasil penelitian diperlukan panjang bidang resapan lebih dari 15,00 mater,

maka bidang resapan harus dibuat beberapa dengan panjang masing-masing

maksimal 15,00 meter, dan jarak antara bidang resapan dari as ke as sebesar 2,50

meter. Kemiringan bidang resapan sebesar 0,20 %.

17