air dan sel

45
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin ) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan , hujan , sungai , muka air tawar , danau , uap air , dan lautan es . Air bersih penting bagi kehidupan manusia . Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars , serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus . 1

Upload: salingrinduwordpresscom

Post on 05-Feb-2016

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sifat fisik dan kimia air, elektrolisis air, kohesi dan adhesi,peran air dalam kehidupan, sejarah sel, struktur sel, sel tumbuhan dan hewan. Kunjungi juga saling rindu.wordpress.com

TRANSCRIPT

Page 1: Air dan Sel

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk

kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.

Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer

kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air

asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan

tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau,

uap air, dan lautan es. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak

tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah

besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars,

serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus.

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan

dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam

sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh

kebutuhan hidupnya terpenuhi. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara

menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi

yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga

memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan

kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup

1

Page 2: Air dan Sel

saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Oleh karena itu kami

membuat makalah dengan judul “Air dan Sel”.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana sifat-sifat fisika dan kimia air?

2. Bagaimana proses elektrolisis air?

3. Apa peranan air bagi kehidupan?

4. Bagaimana sejarah penemuan sel?

5. Bagaimana struktur sel?

6. Apa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan?

7. Bagaimana siklus sel dan reproduksi sel?

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui sifat fisika dan kimia air

2. mengetahui proses elektrolisis air

3. mengetahui peranan air bagi kehidupan

4. mengetahui sejarah penemuan sel

5. mengetahui struktur sel

6. mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

7. mengetahui siklus sel dan reproduksi sel

2

Page 3: Air dan Sel

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sifat Fisika dan Kimia Air

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk

kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air

menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330

juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada

lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat

hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es.

Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu:

melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi

mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.

Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi,

sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet

Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan

(es), cairan (air) dan gas (uap air).

Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan

bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang

baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan

menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur

sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang-Undang nomor 7 tahun 2004

tentang sumber daya air.

3

Page 4: Air dan Sel

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air

tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom

oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi

standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat

kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan

untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,

beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak

umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan

antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik,

yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen

sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang

mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua

elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas

pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan

oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat

elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom

oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan

oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom

hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada

tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol.

Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini

membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk

4

Page 5: Air dan Sel

dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik

ini disebut ikatan hydrogen.

Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak

zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di

bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat di

deskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan)

dengan sebuah ion hidroksida (OH¯)

Nama sistematis Air

Nama alternativeaqua, dihidrogen monoksida,

Hidrogen Hidroksida

Rumus molekul H2O

Massa molar 18.0153 g/mol

Densitas dan fase0.998 g/cm³ (cariran pada 20 °C)

0.92 g/cm³ (padatan)

Titik lebur 0 °C (273.15 K) (32 °F)

Titik didih 100 °C (373.15 K) (212 °F)

Kalor jenis 4184 J/(kg·K) (cairan pada 20 °C)

5

Page 6: Air dan Sel

2.2 Elektrolisis Air

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan

mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua

molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2

dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai

menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke

katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali

beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat

dituliskan sebagai berikut :

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk

gelembung pada elektroda dan dapat Dikumpulkan. Prinsip ini kemudian

dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang

dapat digunakan sebagai bahan baker kendaraan hydrogen.

2.3 Kelarutan (solvasi)

Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang

bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut

sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur

dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik"

(takut-air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat

tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-

dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya

6

Page 7: Air dan Sel

tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan

mengendap dalam air.

2.4 Kohesi dan Adhesi

Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air

memiliki sejumlah muatan parsial negatif (σ-) dekat atom oksigen akibat

pasangan elektron yang (hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan

parsial positif (σ+) dekat atom oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom

oksigen bersifat lebih elektronegatif dibandingkan atom hidrogen—yang berarti,

ia (atom oksigen) memiliki lebih "kekuatan tarik" pada elektron-elektron yang

dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron lebih dekat ke

arahnya (juga berarti menarik muatan negatif elektron-elektron tersebut) dan

membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang

daerah-daerah di sekitar kedua atom hydrogen.

2.4.1 Tegangan Permukaan

Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan

oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati

saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak

dapat terbasahi atau terlarutkan (non-soluble); air tersebut akan berkumpul

sebagai sebuah tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih

atau bepermukaan amat halus air dapat membentuk suatu lapisan tipis

(thin film) karena gaya tarik molekular antara gelas dan molekul air (gaya

adhesi) lebih kuat daripada gaya kohesi antar molekul.

7

Page 8: Air dan Sel

Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan

membran dan permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu,

permukaan-permukaan yang memiliki ketertarikan kuat terhadap air. Irvin

Langmuir mengamati suatu gaya tolak yang kuat antar permukaan-

permukaan hidrofilik. Untuk melakukan dehidrasi suatu permukaan

hidrofilik — dalam arti melepaskan lapisan yang terikat dengan kuat dari

hidrasi air — perlu dilakukan kerja sungguh-sungguh melawan gaya-gaya

ini, yang disebut gaya-gaya hidrasi. Gaya-gaya tersebut amat besar

nilainya akan tetapi meluruh dengan cepat dalam rentang nanometer atau

lebih kecil. Pentingnya gaya-gaya ini dalam biologi telah dipelajari secara

ekstensif oleh V. Adrian Parsegian dari National Institute of Health.[11]

Gaya-gaya ini penting terutama saat sel-sel terdehidrasi saat bersentuhan

langsung dengan ruang luar yang kering atau pendinginan diluar sel

(extracellular freezing).

2.5 Peranan Air Bagi Kehidupan

2.5.1 Kehidupan di Dalam Laut

Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting

untuk adanya kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat

membuat senyawa organic untuk melakukan replikasi. Semua makhluk

hidup yang diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Air

merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan adalah

bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan dalam

8

Page 9: Air dan Sel

fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari

untuk memisahkan atom hidroden dengan oksigen. Hidrogen akan

digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara.

2.5.2 Air Untuk di Minum

Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari

ukuran badan. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia

membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk

menghindari dehidrasi; jumlah pastinya bergantung pada tingkat aktivitas,

suhu, kelembaban, dan beberapa faktor lainnya. Selain dari air minum,

manusia mendapatkan cairan dari makanan dan minuman lain selain air.

Sebagian besar orang percaya bahwa manusia membutuhkan 8–10 gelas

(sekitar dua liter) per hari, namun hasil penelitian yang diterbitkan

Universitas Pennsylvania pada tahun 2008 menunjukkan bahwa konsumsi

sejumlah 8 gelas tersebut tidak terbukti banyak membantu dalam

menyehatkan tubuh. Malah terkadang untuk beberapa orang, jika

meminum air lebih banyak atau berlebihan dari yang dianjurkan dapat

menyebabkan ketergantungan. Literatur medis lainnya menyarankan

konsumsi satu liter air per hari, dengan tambahan bila berolahraga atau

pada cuaca yang panas.

9

Page 10: Air dan Sel

2.5.3 Air Sebagai Pelarut

Pelarut digunakan sehari-hari untuk mencuci, contohnya mencuci

tubuh manusia, pakaian, lantai, mobil, makanan, dan hewan. Selain itu,

limbah rumah tangga juga dibawa oleh air melalui saluran pembuangan.

Pada negara-negara industri, sebagian besar air terpakai sebagai pelarut.

Air dapat memfasilitasi proses biologi yang melarutkan limbah.

Mikroorganisme yang ada di dalam air dapat membantu memecah limbah

menjadi zat-zat dengan tingkat polusi yang lebih rendah.

2.6 Sains Semu Air

Profesor Masaru Emoto, seorang peneliti dari Hado Institute di Tokyo,

Jepang pada tahun 2003 melalui penelitiannya mengungkapkan suatu keanehan

pada sifat air. Melalui pengamatannya terhadap lebih dari dua ribu contoh foto

kristal air yang dikumpulkannya dari berbagai penjuru dunia, Emoto menemukan

bahwa partikel molekul air ternyata bisa berubah-ubah tergantung perasaan

manusia disekelilingnya, yang secara tidak langsung mengisyaratkan pengaruh

perasaan terhadap klasterisasi molekul air yang terbentuk oleh adanya ikatan

hidrogen.

Emoto juga menemukan bahwa partikel kristal air terlihat menjadi "indah"

dan "mengagumkan" apabila mendapat reaksi positif disekitarnya, misalnya

dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Namun partikel kristal air terlihat menjadi

"buruk" dan "tidak sedap dipandang mata" apabila mendapat efek negatif

disekitarnya, seperti kesedihan dan bencana. Lebih dari dua ribu buah foto kristal

10

Page 11: Air dan Sel

air terdapat didalam buku Message from Water (Pesan dari Air) yang dikarangnya

sebagai pembuktian kesimpulan nya sehingga hal ini berpeluang menjadi suatu

terobosan dalam meyakini keajaiban alam. Emoto menyimpulkan bahwa partikel

air dapat dipengaruhi oleh suara musik, doa-doa dan kata-kata yang ditulis dan

dicelupkan ke dalam air tersebut.

Sampai sekarang Emoto dan karyanya masih dianggap kontroversial. Ernst

Braun dari Burgistein di Thun, Swiss, telah mencoba dalam laboratoriumnya

metoda pembuatan foto kristal seperti yang diungkapan oleh Emoto, sayangnya

hasil tersebut tidak dapat direproduksi kembali, walaupun dalam kondisi

percobaan yang sama.

2.7 Sejarah Penemuan Sel

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan

dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.

Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan

hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal

(uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau

dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian

tugas terhadap sel-sel penyusunnya yang menjadi dasar sebagai hirarki hidup.

Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua

organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan

besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel

11

Page 12: Air dan Sel

prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota

beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.

Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan

Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop

yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang

berarti rongga/ruangan.

Gambaran sel gabus berdasarkan penelitian Robert Hooke

Galileo Galilei (Awal abad 17) dengan alat dua lensa menggambarkan struktur

tipis dari mata serangga. Galilei sesungguhnya bukan seorang biologiwan tetapi

orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop.

12

Page 13: Air dan Sel

Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran suatu sayatan tipis gabus yaitu suatu

kompartemen atau ruang-ruang disebut dalam nama latin cellulae (ruangan kecil)

yaitu asal mula nama sel.

Anton van Leeuwenhoek (October 24, 1632 - August 26, 1723) Menggunakan

lensa-lensa untuk melihat beragam protista, spermatozoa, bakteri.

Robert Brown (1773-1858 ) Pada tahun 1820 merancang lensa yang dapat lebih

fokus untuk mengamati sel, yaitu mengamati adanya titik buram yang selalu ada

pada sel telur, sel polen, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Titik

buram itu disebut sebagai nukleus.

Matthias Jakob Schleiden. Pada tahun 1838 berpendapat bahwa ada hubungan

yang erat antara nukleus dan perkembangan sel.

13

Page 14: Air dan Sel

Theodor Schwann (1810-1883) Sel adalah bagian dari organisme.

Rudolf Virchow (1821-1902) Seorang ahli fisiologi menyatakan bahwa sel

membelah menjadi dua sel, setiap sel berasal dari sel yang sudah ada.

2.8 Struktur Sel

Secara umum setiap sel memiliki :

1. Membran sel

2. Sitoplasma

3. Inti sel

Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang

dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi

perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga menyebabkan terbentuknya

ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bagian penting dari transportasi hara

dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.

Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma.

Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai

14

Page 15: Air dan Sel

organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel.

Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi"

di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin

berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang

mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk.

Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma yaitu:

1. Mitokondria

2. Badan Golgi

3. Retikulum Endoplasma

4. Plastida

5. Vakuola

Adapun struktur dan fungsi komponen-komponen sel hewan dan sebagainya:

1. Membran plasma

Sel hewan terdapat membran plasma yang bersifat semi permeabel,

hidup dan sangat tipis. Fungsi dari membran plasma untuk mengatur

pertukaran zat antara sitoplasma dengan larutan di luar sel. Komposisi

kimia membran plasma yaitu yang terdiri 2 lapisan (bilayers) yang

tersusun dari lipida, protein dan karbohidrat.

2. Retikulum endoplasma

Retikulum endoplasma adalah merupakan membran lipoprotein

pada sitoplasma yang terletak antara membran inti dengan membran

plasma. Ada 2 macam RE, yaitu RE granuler (RE kasar) dan RE agranuler

(RE halus).

15

Page 16: Air dan Sel

Fungsi dari REK antara lain sebagai alat transportasi zat-zat yang

diperlukan inti, sekaligus tempat terjadi proses sintesis protein. Fungsi

REH antara lain adalah untuk metabolisme sterol, sebagai pelindung

(karena menghasilkan detoxsifikasi) dan metabolisme karbohidrat.

3. Badan golgi

bagian dalam kantong-kantong tersebut terdapat ruang-ruang kecil.

Membran aparatus golgi terbentuk dari lipoprotein. Fungsi aparatus golgi

mengahsilkan sekret berupa getah, lisosom primer, menyimpan protein

dan enzim yang akan disekresikan.

4. Badan Mikro

Dapat dibedakan 2 kelompok yaitu peroksisom dan glioksisom.

Peroksisom hanya mengandung enzim katalase dan oksidase, sedangkan

glioksisom selain ada katalase dan oksidase, masih ada enzim lain yaitu

mengandung seluruh/sebagian enzim daur glioksilat. Fungsi badan mikro

antara lain sebagai oksidasi substrat, oksidasi asam lemak Koenzim A, dan

oksidase α – asam lemak.

5. Lisosom

Lisosom bentuk seperti bola dengan diameter ± 500 nm. Lisosom

mengandung enzim yang berfungsi untuk mencernakan bahan

metabolisme yang masuk ke dalam sel secara pinositosis (berupa cairan)

maupun fagositosis (berupa padat).

16

Page 17: Air dan Sel

6. Mitokondria

Bentuk bulat lonjong (bercabang), dengan ukuran ± 2000 nm.

Struktur mitokondria dikelilingi oleh 2 lapisan membran, yaitu membran

luar dan membran dalam. Membran dalam membentuk lipatan-lipatan

(krista). Ruang dalam mitokondria berisi matriks mitokondria. Fungsi

mitokondria yaitu tempat respirasi atau oksidasi karbohidrat yang

menghasilkan energi (ATP).

7. Ribosom

Ribosom sangat kecil (diameter 20-25 nm), terdapat pada

sitoplasma secara bebas atau menempel pada retikulum endoplasma.

Fungsi ribosom sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.

8. Sentrosom

Letak sentrosom pada sitoplasma dekat membran inti. Pada saat

pembelahan mengandung dua sentriol. Sebuah sentrosom terbentuk dari 9

set tabung yang masing-masing set terdiri dari 3 mikrotubula yang

berfungsi menggerakan kromosom pada saat pembelahan sel.

9. Nukleus

Inti terletak pada bagian tengah sel. Umumnya sel makhluk hidup

mengandung satu inti, tetapi ada juga yang mempunyai banyak inti seperti

sel otot lurik (otot rangka). Bagian-bagian inti sel:

1. Membran inti

Membran inti memisahkan inti sel dari sitoplasma. Membran inti

terdiri dari 2 lapisan dan pada daerah-daerah tertentu terdapat pori-

17

Page 18: Air dan Sel

pori yang berfungsi tempat keluar masuknya bahan kimia. Lapisan

membran yang sebelah luar berhubungan dengan membran

retikulum endoplasma.

2. Nukleoplasma dan kromosom

Inti sel mengandung nukleoplasma. Pada nukleoplasma

tredapat benang-benang kromatin yang tampak jelas pada saat

pembelahan sel membentuk kromosom. Fungsi kromosom yaitu

mengandung material genetik yang berguna untuk mengontrol

aktivitas hidup sel dan pewarisan sifat-sifat yang diturunkan.

3. Nukleolus

Setiap nukleolus mengandung nukleoli yang berbentuk bulat.

Secara kimia nukleolus mengandung RNA dan protein. Nukleolus

berfungsi untuk sintesis RNA ribosom.

Struktur sel tumbuhan yaitu:

1. Dinding sel

Dinding sel tumbuhan terbentuk dari bahan polisakarida (selulosa).

Fungsi dinding sel untuk melindungi sitoplasma dan membran plasma.

18

Page 19: Air dan Sel

Pada beberapa sel tumbuhan sel yang satu dengan sel yang lainnya

dihubungkan dengan plasmodemata.

2. Plastida

Plastida ada yang berwarna, ada juga yang tidak berwarna. Plastida

yang tidak berwarna disebut leukoplas, sedangkan yang berwarna disebut

kromoplas. Leukoplas yang berfungsi membuat amilum disebut amiloplas

dan yang membentuk lemak disebut elaioplas. Kromoplas yang

mengandung klorofil disebut kloroplas.

3. Vakuola

Vakuola terdapat baik pada sel hewan maupun sel tumbuhan, tetapi

pada sel tumbuhan tampak lebih besar dan jelas, terutama pada sel yang

berisi air, fenol, antosianin, alkaloid, dan protein.

2.9 Perbedan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Sel tumbuhan Sel hewan Sel bakteri

Sel tumbuhan lebih besar

daripada sel hewan.

Sel hewan lebih kecil

daripada sel tumbuhan.Sel bakteri sangat kecil.

Mempunyai bentuk yang

tetap.

Tidak mempunyai bentuk

yang tetap.

Mempunyai bentuk yang

tetap.

Mempunyai dinding sel

[cell wall] dari selulosa.

Tidak mempunyai dinding

sel [cell wall].

Mempunyai dinding sel

[cell wall] dari

lipoprotein.

Mempunyai plastida. Tidak mempunyai plastida. Tidak mempunyai

19

Page 20: Air dan Sel

plastida.

Mempunyai vakuola

[vacuole] atau rongga sel

yang besar.

Tidak mempunyai vakuola

[vacuole], walaupun

terkadang sel beberapa

hewan uniseluler memiliki

vakuola (tapi tidak sebesar

yang dimiliki tumbuhan).

Yang biasa dimiliki hewan

adalah vesikel atau [vesicle].

Tidak mempunyai

vakuola.

Menyimpan tenaga dalam

bentuk butiran (granul)

pati.

Menyimpan tenaga dalam

bentuk butiran (granul)

glikogen.

-

Tidak Mempunyai

sentrosom [centrosome].

Mempunyai sentrosom

[centrosome].

Tidak Mempunyai

sentrosom [centrosome].

Tidak memiliki lisosom

[lysosome].

Memiliki lisosom

[lysosome].

Nukleus lebih kecil

daripada vakuola.

Nukleus lebih besar daripada

vesikel.

Tidak memiliki nukleus

dalam arti sebenarnya.

2.10 Siklus Sel

20

Page 21: Air dan Sel

Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan

jumlah DNA kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk

menghasilkan dua sel anakan yang identik secara genetik. Proses ini berlangsung

terus-menerus dan berulang (siklik). Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak

lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini

mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu pembelahan dan mengatur

perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada

masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.

2.11 Reproduksi Sel

sel melakukan reproduksi dengan 3 sistem pembelahan yaitu pembelahan secara

Amitosis ( Binary Fussion), pembelahan Mitosis dan pembelahan secara meiosis,

tujuannya adalah untuk menghasilkan zigot.

Terdapat dua tipe sel, yaitu:

1. Sel Eukariot

Sel Eukariot adalah Sel eukariota mengandung 2 macam membran

yaitu membran sitoplasma dan membran inti. Sel eukariota terdapat pada

sel tumbuhan dan sel hewan, walaupun ukuran struktur dan proses

21

Page 22: Air dan Sel

fisiologisnya berbeda, umumnya sel eukariota mengandung organel-

organel yang hampir sama.

2. Sel Prokariot

DNA pada prokariot tidak terorganisasi ke dalam nukleus sejati

yang dikelilingi oleh selubung nuclear atau nuclear envelope. Disamping

itu, sel prokariot tidak memiliki mitokondria dan kloroplas. DNA eukariot

terorganisasi dalam nukleus dan dikelilingi oleh selubung nucleus yang

terdiri dari dua membrane bilayer. Nukleus mengandung materi genetik

dalam bentuk benang kromatin yang terdiri dari DNA dan protein. Pada

saat pembelahan sel, kromatin memadat dan memendek membentuk

struktur yang dapat diamati yang disebut kromosom.

BAB III

22

Page 23: Air dan Sel

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk

kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.

Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Air bersih penting bagi

kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan

air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub

utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus.

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan

dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam

sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh

kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu

sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan

protozoa) atau dari banyak sel (multiselular).

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan, yaitu:

1. Bagi mahasiswa disarankan agar mempelajari lebih dalam lagi

tentang air dan sel

2. Mahasiswa mengetahui tentang kegunaan air bagi kehidupan

manusia

23

Page 24: Air dan Sel

3. Mahasiswa disarankan mengetahui seluk-beluk sel dan

kegunaannya

24

Page 25: Air dan Sel

AIR DAN SEL

Diajukan untuk memenuhi salah satu

Tugas mata kuliah biokimia

Disusun oleh:

1. Nitya Dvimurti 230110090046

2. Naylaturohmah 230110090061

3. Humaira Nurrafita 230110090062

4. Latifah 230210090068

5. Nurani Priseptiarimi 230110090075

6. Kusma 230110090081

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2010

25

Page 26: Air dan Sel

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Robbi karena atas rahmat

serta karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini.

Tak lupa kami juga ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada

dosen pengajar mata kuliah Biokimia, kami juga mengucapkan banyak terima

kasih kepada rekan-rekan sekalian, karena tanpa kerja sama dari rekan-rekan kami

mungkin tidak akan dapat mengelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini pasti masih jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan sumbang saran dari rekan

sekalian supaya kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi nanti.

Akhirnya, kami berharap makalah yang serba sederhana ini dapat

bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian.

Jatinangor, Maret 2010

Penulis

26

Page 27: Air dan Sel

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................2

DAFTAR ISI .....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .....................................................................................7

1.2 Identifkasi Masalah ..............................................................................8

1.3 Maksud dan Tujuan ..............................................................................8

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sifat Fisika dan Kimia Air ...............................................................9

2.2 Elektrolisis Air................................................................................12

2.3 Kelarutan (solvasi)..........................................................................12

2.4 Kohesi dan Adhesi

2.4.1 Tegangan Permukaan.............................................................13

2.5 Peranan Air Bagi Kehidupan

2.5.1 Kehidupan di Dalam Laut......................................................14

2.5.2 Air Untuk Diminum...............................................................15

2.5.3 Air Sebagai Pelaru..................................................................16

2.6 Sains Semu Air................................................................................16

2.7 Sejarah Penemuan Sel.....................................................................17

2.8 Struktur Sel......................................................................................20

2.9 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan......................................25

27

Page 28: Air dan Sel

2.10 Siklus Sel.......................................................................................27

2.11 Reproduksi Sel..............................................................................27

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................29

3.2 saran................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................31

28

Page 29: Air dan Sel

DAFTAR TABEL

Tabel Sifat Fisik Air .........................................................................................11

Tabel Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan ..............................................25

29

Page 30: Air dan Sel

DAFTAR GAMBAR

Ikatan Hidrogen ................................................................................................11

Gambar Sel Gabus.............................................................................................18

Galileo Galilei...................................................................................................18

Robert Hook......................................................................................................18

Anton Van Leeuwenhook..................................................................................19

Robert Brown....................................................................................................19

Matthias Jakob Schleiden..................................................................................19

Theodor Schwann..............................................................................................20

Rudolf Virchow.................................................................................................20

Nukleolus...........................................................................................................24

Reproduksi sel...................................................................................................27

30

Page 31: Air dan Sel

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Air"

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)"

Alberts B, Johnson A, Lewis J, Raff M, Roberts K, Walter P. 2002. Molecular

Biology of The Cell. New York and London: Garland Science NCBI Books

31