ai_edisi_03

Download ai_edisi_03

If you can't read please download the document

Upload: ziezah-shawol-onew

Post on 03-Aug-2015

83 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

ai

a k u n t a ni n d o n e s i a mitra dalam perubahan

Edisi No.3/Tahun I/November 2007

Harga Rp.20.000,-(PulauJawa) Rp.22.500,-(LuarJawa)

Audit Lingkungan, keharusan?bagaimana peran akuntan?Prospek CSR menggembirakan

memprihatinkan,

Lingkungan kita

aiNamaPengurusDrs.Zaenalsoedjais Ketua Dewan Penasehat Drs.soedarjono Anggota Dewan Penasehat Prof.Dr.ZakiBaridwan,Msc. Anggota Dewan Penasehat Drs.HansKartikahadi Anggota Dewan Penasehat Prof.Dr.WahjudiPrakarsa Anggota Dewan Penasehat Drs.AhmadiHadibroto,Msc. Ketua Dewan Pengurus Nasional Drs.Atjengsastrawidjaja Anggota Dewan Pengurus Nasional Prof.Dr.Djokosusanto,MsA. Anggota Dewan Pengurus Nasional sunardji,sE.,MM. Anggota Dewan Pengurus Nasional Dr.IlyaAvianti,sE.,Msi.,Ak. Anggota Dewan Pengurus Nasional Drs.Mustofa Anggota Dewan Pengurus Nasional

a k u n t a ni n d o n e s i a

mitra dalam perubahan

VIsI&MIsIIAIMisiIAI a. Memelihara integritas, komitmen, dan kompetensi anggota dalam pengembangan manajemen bisnis dan publik yang berorientasi pada etika, tanggungjawab, dan lingkungan hidup; b. Mengembangkan pengetahuan dan praktek bisnis, keuangan, atestasi, nonatestasi dan akuntansi bagi masyarakat; dan c. Berpartisipasi aktif dalam mewujudkan good governance melalui upaya organisasi yang sah serta dalam perspektif nasional dan internasional.

VisiIAI Menjadi organisasi terdepan dalam pengembangan pengetahuan dan praktek akuntansi, manajemen bisnis dan publik yang berorientasi pada etika dan tanggungjawab sosial serta lingkungan hidup dalam perspektif nasional dan internasional.

Drs.EddieM.Gunadi Anggota Majelis Kehormatan Herwidayatmo Ketua Dewan Konsultatif SAK ArifArryman Anggota Dewan Konsultatif SAK Bambangsetiawan Anggota Dewan Konsultatif SAK Bambangsubianto Anggota Dewan Konsultatif SAK ErryFirmansyah Anggota Dewan Konsultatif SAK HenryLumbanToruan Anggota Dewan Konsultatif SAK IGustiAgungMadeRai Anggota Dewan Konsultatif SAK Indarto Anggota Dewan Konsultatif SAK IstiniT.siddharta Anggota Dewan Konsultatif SAK JhonnyDarmawan Anggota Dewan Konsultatif SAK JusufHalim Anggota Dewan Konsultatif SAK Kuswonosoeseno Anggota Dewan Konsultatif SAK sandiagas.Uno Anggota Dewan Konsultatif SAK sitiChFadjrijah Anggota Dewan Konsultatif SAK WahyuKaryaTumakaka Anggota Dewan Konsultatif SAK Drs.MuhammadJusufWibisana, MEc. Ketua DSAK AgusEdysiregar,sE. Anggota DSAK Dr. Etty Retno Wulandari Anggota DSAK DudiM.Kurniawan,Ak.,MBA.,BAP. Anggota DSAK Dr.HekinusManao,Ak.,MAcc., CGFM Anggota DSAK

Drs.JanHoesada,Ak.,MM. Anggota DSAK Dr.siddhartaUtama Anggota DSAK Jumadi,sE.,Ak.,BAP. Anggota DSAK Prof.Dr.JogiyantoHartonoM,MBA. Anggota DSAK Merliyanasyamsul Anggota DSAK RoyImanWirahardja Anggota DSAK Dr.MeidyahIndreswari Anggota DSAK RizaNoorKarim Anggota DSAK RositaUlisinaga Ketua Dewan Penguji USAP Dr.P.M.JohnL.Hutagaol,M.Com. Wakil Ketua I Dewan Penguji USAP TohanaWidjaja Wakil Ketua II Dewan Penguji USAP Arzul Andarisa Anggota Dewan Penguji USAP DwiMartani Anggota Dewan Penguji USAP EddyRintis,sE.,Ak.,BAP. Anggota Dewan Penguji USAP Dra.FeniwatiChendana Anggota Dewan Penguji USAP Dr.RobertPakpahan Anggota Dewan Penguji USAP RudyanKopot,sE.,MBA. Anggota Dewan Penguji USAP Prof.Dr.slametsugiri,MBA.,Akt. Anggota Dewan Penguji USAP Erick Anggota Dewan Penguji USAP AgungNugrohosoedibyo Ketua Komite Etika Wawatsutanto Anggota Komite Etika LinusM.setiadi Anggota Komite Etika

setiawanKriswanto Anggota Komite Etika WiwikUtami Anggota Komite Etika sallysalamah Anggota Komite Etika suyatnoHarun Anggota Komite Etika syariefBasir Anggota Komite Etika UntiLudigdo Anggota Komite Etika Mirawatisudjono,Ak.,Msc. Ketua BPH-KUKK BambangUtoyo,Ak. Wakil Ketua BPH-KUKK Bramantyo Anggota BPH-KUKK RakhmatAdisantosa Anggota BPH-KUKK RetnoWulandari Anggota BPH-KUKK Dra.suhartatisuharso Anggota BPH-KUKK UjianiPurnamaningsih Anggota BPH-KUKK Prof.Dr.IndraWijayaKusuma, MBA.,Ak. Ketua KERPPA Dr.HildaRossieta Anggota KERPPA Drs.Indarto Anggota KERPPA ItoWarsito,Ak.,MBA. Anggota KERPPA Dr.sumarnoZain,MBA.,Ak Anggota KERPPA

AliDarwin,Ak.,Msc. Anggota Dewan Pengurus Nasional, Ketua IAI-KAM

Dr.AinunNaim,MBA.,Ak. Anggota Dewan Pengurus Nasional, Ketua IAI-KAPd syafriAdnanBaharuddin,Ak.,MBA. Anggota Dewan Pengurus Nasional,

Dra.TiaAdityasih Anggota Dewan Pengurus Nasional, Ketua IAI-KAP

Dr.HaryonoUmar,Ak.,Msc. Anggota Dewan Pengurus Nasional, Ketua IAI-KASP Drs.KanakaPuradiredja Ketua Majelis Kehormatan Drs.safaatWidjajabrata Anggota Majelis Kehormatan B.Hartono,sH.,sE.,Ak.,MH. Anggota Majelis Kehormatan supriyadi Anggota Majelis Kehormatan VJH.Boentaran Anggota Majelis Kehormatan AepsaefuddinRizal Anggota Majelis Kehormatan

Pelaksanaan Tugas Pengelolaan Aset Oleh PPAada tanggal 27 Februari 2004 Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No.10 tahun 2004 mendirikan Perusahaan Pengelola Aset, yaitu PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA) yang merupakan lembaga yang dipercaya untuk mengelola aset-aset eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang tidak terkait perkara, untuk dan atas nama Menteri Keuangan. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PPA merupakan persero yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan BUMN pada umumnya. Karakteristik yang dimiliki PPA dalam pelaksanaan pengelolaan aset adalah sebagai berikut: 1. Bertanggung jawab secara korporasi kepada RUPS (Menteri Negara BUMN) dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan selaku pihak yang menyerahkelolakan aset negara eks BPPN kepada PPA berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Aset. 2. Memiliki masa tugas yang terbatas yaitu lima tahun (2004 2009). 3. Mengelola aset negara eks BPPN yang memiliki karakteristik khusus berupa sifat penguasaan sementara oleh Negara. Dengan penguasaan sementara tersebut, maka tujuan akhir dari pengelolaan aset Negara oleh PPA adalah mengembalikan asetaset tersebut ke pasar melalui proses penjualan yang transparan, akuntabel dan wajar.

P

Aset-aset yang dikelola oleh PPA terdiri dari: a. Aset Saham (Saham Bank & Non Bank) b. Aset Kredit c. Aset Properti Dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan aset, PPA senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) terutama terkait pertanggungjawaban hasil kerja yang telah dilakukan PPA selama masa tugasnya. Sebagai bagian dari penerapan GCG tersebut, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melakukan audit atas PPA yang meliputi: Audit atas pengelolaan aset-aset Negara oleh PPA dalam rangka pelaksanaan audit BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun buku 2004, 2005 dan 2006. Audit BPK atas kegiatan divestasi (penjualan), pengelolaan aset, pendapatan dan biaya operasional pada PPA. Selain itu terkait dengan pelaksanaan pengelolaan dan penjualan aset Negara eks BPPN, PPA bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Kejaksaan melalui Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (JAMDATUN). BPKP bertindak sebagai Independent Observer dalam berbagai program penjualan aset-aset yang dikelola oleh PPA dan melakukan review atas prosedur

penilaian konsultan independen atas aset Grup Texmaco. Sedangkan Kejaksaan melalui Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara bertindak sebagai Jaksa Pengacara Negara dalam berbagai program penjualan aset-aset yang dikelola oleh PPA, pendampingan dalam negosiasi yang dilakukan PPA dan penanganan piutang negara. Seluruh pelaksanaan kegiatan pengelolaan aset ini merupakan upaya PPA untuk memberikan kontribusi yang optimal bagi Negara. Sampai dengan akhir Agustus 2007, PPA telah melampaui seluruh target yang ditetapkan Pemerintah dalam RJPP 2004-2009, baik dari sisi jumlah pencapaian setoran kepada Negara melalui APBN maupun dalam bentuk setoran dividen. Total realisasi setoran PPA ke APBN adalah sebesar +/- Rp 15 Triliun dan setoran dividen +/- Rp 800 Miliar, jauh berada diatas target total setoran di RJPP yang sebesar Rp 7,5 Triliun.

PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Sampoerna Strategic Square Tower A, 9th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 45 - 46 Jakarta 12930 - Indonesia Telp. (62-21) 251-2222, Fax. (62-21) 5798-2150 Web : www.ptppa.com

Beberapa aset yang dikelola PPA :

Apartemen Casablanca - Kuningan, Jakarta

PT Pengembangan Pariwisata Lombok

Proyek Tuban Petro

(Advertorial)

AKUNTAN

INDONESIA

Kini hutan rindang tak mudah ditemukan lagi, sekalipun di Kalimantan dan Papua. Berbagai jenis tumbuh-tumbuhan kian hari kian merana. Hutan dibabat dan tanahnya digali, karena di dalam tanah terdapat tambang minyak, emas dan batu bara. Tambang-tambang itu dijadikan sebagai salah satu obyek untuk dikuras, karena dapat dijadikan salah satu indikator kemajuan perekonomian dan teknologi. Negara berkembang seperti Indonesia ikut terjebak dengan teori itu. Tambang segera diambil, meskipun dengan mengorbankan hutan-hutan yang rindang tersebut. Apa yang terjadi kemudian? Hutan yang dulu rindang kini menjadi gundul. Kali yang dulu mengalir dengan air bersih, kini hampir tidak ada lagi. Jika terdapat air mengalir, itupun sudah tercampur dengan berbagai limbah yang mengandung kimia membahayakan untuk kesehatan manusia. Bahkan tragisnya, di saat tambang sudah dikuras, perekonomian tak beranjak maju, tetapi justru jumlah penduduk miskin bertambah. Kesadaran akan perlunya menjaga lingkungan saat ini sudah mulai dihembuskan lagi. Pasal 7 UU No 0 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sudah memaksakan kepada perusahaan yang berkaitan dengan sumberdaya alam untuk mempunyai tanggung jawab sosial dan lingkungan. Itu merupakan amanat UU yang wajib dilaksanakan, meski ada juga pandangan lain yang kurang setuju adanya tanggungjawab sosial dan lingkungan dibakukan kedalam UU. Lembaga swadaya masyarakat kini juga sudah mulai gencar mengkampanyekan Stop global warming, karena kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan. Kalangan industri adalah sasaran tembak kampanye tersebut. Bisa dipahami memang. Sebab, selama ini kesadaran kalangan industri terhadap pengelolaan lingkungan masih sangat rendah. Kalau pun ada di antara industri itu yang sudah membuat laporan atau audit lingkungan, jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Audit lingkungan adalah proses jalan panjang yang harus dimulai dan dikampayekan oleh semua pihak demi keselamatan umat manusia. Oleh karena itu pada edisi ketiga ini Akuntan Indonesia menurunkan laporan utama tentang perlunya audit lingkungan, ini juga terkait dengan kian perlunya sistem tata kelola perusahaan dan pemerintahan yang baik, dan untuk perusahaan yang terkait dengan berlaku apa yang disebut Corporate Social Responsibility (CSR).

D

PenGAnTAR RedAkSi

ulu hutan-hutan di Indonesia masih rindang. Air yang mengalir di kali relatif jernih, bahkan banyak orang di sekeliling kali menggunakannya, bukan hanya untuk memasak dan mencuci, tetapi juga untuk diminum.

m i t r a

d a l a m

p e r u b a h a n

SuSunAn RedAkSiPEMIMPIN UMUM Ardan Adiperdana WAKIL PEMIMPIN UMUM Ellya Noorlisyati PEMIMPIN UsAHA Trya Perdana Mukna PEMIMPIN REDAKsI Achmad Surya REDAKTUR PELAKsANA Mochammad Yusuf DEWANREDAKsI Reno Widya, Hery Kusnanto, Egi Sutjiati, DR. Khomsiah, Elly Zarni, Usmansyah, Jan HoesadasEKRETARIsREDAKsI Monalisa REPoRTER Yessy M., Zubi Mahrofi DEsAIN VIsUAL&TATALETAK Hertriana Faadhil Rizqi PEMAsARAN T. Yulianti ALAMATREDAKsIKantor IAI Wilayah Jakarta, Gedung Gajah Blok AE Jl. Dr. Saharjo no.111 Tebet, Jakarta Selatan 12810, Indonesia TELEPHoNE 021 837 073, 8353588 FAxCIMILE 021 829 032 EMAIL [email protected] REKENING BCA cabang Tebet Saharjo A/C No. 092.3009130 a/n IAI Wilayah Jakarta

opiniyangdiekspresikandalam AKUNTANINDoNEsIAtidakmerepresentasikanpandanganIkatanAkuntanIndonesia. IkatanAkuntanIndonesiaataueditortidakbertanggungjawabatasketidakakuratandaripernyataan,opiniatausaranyang

ai

terdapatdalamtulisanmaupunpariwara.

ApaKata

Mereka?

stevenTanner,FsAI AktuarisProfesi aktuaris sangat erat hubungannya dengan profesi akuntansi, karena majalah akuntan indonesia saya dapat menambah pengetahuan tentang akuntansi dan standar-standar yang terbaru.

Dr.UmbasKrisnantoSebagai referensi yang baik untuk menambah wawasan saya dalam memberikan kuliah pada mahasiswa.

Ir.MustajabPujianto DirekturUtamaYKPBapindoSebagai seorang yang berlatar belakang insinyur, yang berkecimpung di bidang bisnis, saya banyak berhubungan dengan masalah akuntansi dan keuangan oleh karenanya saya harus banyak membaca untuk mengetahui perkembangan terkini masalah akuntansi dan keuangan. Majalah Akuntan Indonesia memberi solusi.

Dra.RinaWardani,Ak senior Manajer Akuntansi dan Keuangan Dana PensiunPertaminaSaya melihat majalah akuntansi sebagai sarana untuk memperoleh informasi baru tentang akuntansi.

MahasiswaWah, ternyata banyak sekali perubahan tentang akuntansi yang belum seluruhnya sampai ke kampus. Untung ada majalah Akuntan Indonesia jadi kami lebih dini mengetahui perubahan

Dra.Ratnaningsih sekertaris Badan Penanaman Modal dan Pemberdayaan Kekayaan Usaha Daerah Pemprov DKIJakarta.Saya sudah lama tidak berkecimpung di profesi akuntansi, majalah akuntan Indonesia, dapat mengobati kerinduan saya terhadap profesi akuntansi dan sangat bermanfaat untuk memperluas pengetahuan saya.

ai

ai16DRA.MAsNELLYARTIHILMAN,MsCDeputiIIIBidangPeningkatanKonservasi sumberDayaAlamdanPengendalianKerusakanLingkungan

Daftar Isi

Konsep & Desain sampulHertrianaFaadhilRizqi

FotografiTryaPerdanaMukna

Laporan Utama

Jalan Panjang Audit LingkunganWAWANCARAKHUsUs:ALIDARWIN,AK,MsC

9

12 15

PENTINGNYA LAPORAN BERKELANJUTAN

PROSPEK GREEN ACCOUNTING MENGGEMBIRAKAN

Tokoh

sITICHALIMAHFADJRIJAHDEPUTI GUBERNUR BI

20

aiDinamika BeritaREVOLUSI ENERGI

Daftar Isi

Daftar Isi

OpinisRIYANTo

23

KoREsPoNDEN IAI Wilayah Sulawesi Utara Coco Departement Store Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 58 Tlp 031-822009 Fax 031-852963 IAI Wilayah Kalimantan Barat KAP. Sardjono, Budi Sudarnoto Jl. Purnama No. 168 A Tlp 0561-763368

AkuntansiHijau: saranaPendeteksiDiniBencanaLingkungan

28

KLINIKUsAHAKECILDANKoPERAsI IKATANAKUNTANINDoNEsIA

IAI Wilayah Riau Jl. Durian No. 1F Samping pemancar TVRI, Labu Baru Pekanbaru 28291 Tlp 0761-22769 Fax 0761-63268 IAI Wilayah Jawa Timur Bapak Tjiptohadi Sawarjuwono Jl. Ngabel No. 13 D Surabaya 6026 Tlp 031-5021125 IAI Wilayah Jambi BPKP Perw. Jambi Jl. HOS Cokrominoto No. 107 Jambi Tlp 071-61682 IAI Wilayah Sumatera Barat BPKP Perw. Sumatera Barat Jl. HR. Rasuna Said No. 69 Padang 211 Tlp 0751-33898 Fax 0751-31688 IAI Wilayah Jawa Tengah BPKP Perw. Jawa Tengah Jl. Raya Semarang, Kendal Km 12 Semarang 50138 Tlp 02-8663207 IAI Wilayah DI. Yogyakarta STIE YKPN Jl. Senturan Yogyakarta 55281 Tlp 027-58321 Fax 081-1283981 IAI Wilayah Jawa Barat LPAP Widyatama Jl. Cikutra No. 20 A Bandung 0125 Tlp. 022-7206713 IAI Wilayah Sumatera Utara Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan 20152 Tlp 061-155100 IAI Wilayah Sumatera Selatan Jl. Veteran/Vandi Angsoko I No. 32 Palembang 30125 Tlp 0711-319876 IAI Wilayah Kalimantan Selatan BPKP Perw. Kalimantan Selatan Jl. Jend. Gatot Subroto No. 22 Banjarmasin Tlp 0511-325109 IAI Wilayah Kalimantan Timur Jl. Ir. Hr. Juanda No. 9 Rt.7 Rw.3 Kel. Air Hitam Samarinda 7512 Tlp 051-782 TB Gramedia TB Gunung Agung TB Kharisma

31

LAPORAN KEUANGAN PEMPROV KALTIM AKAN DIKLARIFIKASI LAPORAN KEUANGAN KEMEMPERA WAJAR TANPA PENGECUALIAN DELAPAN RIBU TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN HARUS DISELIDIKI POLRI-KEJAGUNG-BPKP TUNTASKAN PENYELEWENGAN KEUANGAN NEGARA WAPRES PENYELEWENGAN KEUANGAN NEGARA HARUS MAKIN TERSTRUKTUR PEMBIAYAAN KESEHATAN AKAN DIMASUKKAN DALAM PERATURAN KEUANGAN DAERAH

internasionalTHE 15TH AFA CONFERENCE DUA TAHUN PROGRAM KONVERGENSI IFRS

37 1 6

Konsultasi PajakOLEH: PRIANTO BUDI

Khas AkuntanPARTISIPASI AUDITOR LK DALAM TATA DUNIA BARU OLEH JAN HOESADA

FeaturesDrs BAMBANG SULISTIYANTO, Ak, MBA: TAKADAKATAMENYERAH PERS DAN KETIDAKADILAN GENDER

57 59 61

Apa kabarSOEDARJONO: MANTAN KETUA IAI MASA JABATAN TAHUN 199-1998

AKUNTAN

INDONESIA

Laporan Utama

JALAn P A n J A n G AudiT LinGkunGAnStop global warming.Begitulahkampanyeintensifyangdilakukanberbagai lembaga swadaya masyarakat (LsM) karena kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan. Kalangan industri adalah sasaran tembak kampanyetersebut.Bisadipahamimemang,sebabselamainikesadaran kalanganindustriterhadappengelolaanlingkunganmasihsangatrendah. Kalau pun ada yang sudah membuat laporan atau audit lingkungan, jumlahnyabisadihitungdenganjari.alam tataran global, pentingnya kasadaran terhadap lingkungan itu mewujud pada pemberian hadian Nobel Perdamaian yang kali ini jatuh bukan kepada aktivis perdamaian, tetapi kepada aktivis lingkungan, yakni Al Gore, Wakil Presiden Amerika Serikat tahun 1992-2000. Usai meletakkan jabatan sebagai wakil presiden, Al Gore begitu intens mengkampanyekan kesadaran terhadap lingkungan. Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Manajemen (IAIKAM) yang juga Direktur Eksekutif National Center for Sustainability Reporting (NCSR) Ali Darwin,Ak,Msc melihat ada empat hal mengapa penekanan terhadap isu lingkungan semakin signifikan dilakukan akhir-akhir ini. Pertama, ukuran perusahaan yang semakin besar. Menurut Ali, semakin besar perusahaan, diperlukan akuntabilitas yang lebih tinggi pula dalam pembuatan keputusan berkaitan dengan operasi, produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Kedua, aktivis dan LSM semakin tumbuh. LSM bidang lingkungan hidup telah tumbuh dengan pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kegiatan yang dilakukan oleh aktivis lingkungan hidup semakin kompleks dan berkualitas. Mereka akan mengungkapkan sisi negatif perusahaan yang berkaitan dengan isu lingkungan hidup dan akan berjuang menuntut tanggungjawab atas kerusakan lingkungan atau dampak sosial yang ditimbulkan oleh operasi perusahaan. Isu negatif akan menjadi berita menarik yang dengan sekejap akan menyebar ke seluruh dunia melalui teknologi media komunikasi yang saat ini sudah semakin berkembang, cepat, tanpa batas, dan seketika. Ketiga, reputasi dan citra perusahan. Perusahaan-perusahaan dewasa ini menyadari bahwa reputasi, merk, dan citra perusahaan merupakan isu strategis yang

D

foto:TPM

9

ai

m i t r a

d a l a m

p e r u b a h a n

AKUNTAN

INDONESIA

Laporan Utama

bernilai tinggi dan harus dilindungi. Citra dan reputasi perusahaan bisa hancur oleh gerakan pemboikotan produk atau demonstrasi buruh dan masyarakat manakala perusahaan dimaksud terkait dengan isu pengrusakan lingkungan, enggan melakukan program community development (pengembangan masyarakat) atau penggunaan tenaga kerja di bawah standar. Keempat, kemajuan teknologi komunikasi. Pada abad 21 informasi sudah menjadi barang publik dengan pengguna yang luas dan beragam dengan teknologi yang berkembang sangat cepat. Bad news is good news, melalui teknologi komunikasi masa kini informasi buruk akan menyebar ke seluruh dunia dengan cepat, diakses oleh banyak orang dengan kecepatan yang belum pernah kita alami sebelumnya. Isu lingkungan dan sosial yang berdampak negatif akan menyebar dan diakses secara seketika oleh banyak orang di seluruh dunia. Ali mengungkapkan pentingnya dilakukan pembangunan berkelanjutan oleh setiap perusahaan. Perusahaan harus mempunyai komitmen yang tinggi untuk menjalankan tanggungjawab sosial dan lingkungan, katanya kepada Akuntan Indonesia barubaru ini. Ia menambahkan, dunia usaha menghadapi tekanan yang semakin tinggi untuk menjalankan operasi perusahaan secara bertanggungjawab dan lebih terbuka (transparan) serta jujur karena dunia usaha dianggap sebagai motor penggerak pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Dilema Corporate Social Responsibility (CSR)Bagaimanapun juga, isu lingkungan terkait dengan penerapan CSR. Menurut Ali, perusahaan, di samping untuk memburu laba, dituntut untuk melaksanakan tanggungjawab sosial korporat. CSR merupakan mekanisme yang dilaksanakan secara sukarela oleh perusahaan untuk memasukkan isu sosial dan lingkungan ke dalam operasi perusahaan dan mengkomunikasikannya dengan stakeholders. CSR berkembang dari konsep sustainable development. Banyak cara dipergunakan dalam melaksanakan CSR, di antaranya -- untuk Indonesia -- melalui program community development (CD). Masalahnya, CSR mengandung pro dan kontra, seperti misalnya yang terkandung dalam pasal 7 Undang-undang No. 0/2007 tentang perseroan terbatas (PT) yang baru resmi berlaku 16 Agustus 2007 yang menggantikan UU PT lama No. 1/1995. Pasal tersebut mewajibkan perusahaan melakukan kegiatan (CSR), Perseroan yang melakukan kegiatan usahanya di bidang dan/ atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Persoalan paling kritis dalam CSR seperti tertuang dalam pasal tersebut adalah masalah audit lingkungan. Saat ini masalah audit lingkungan belum final. Prosesnya masih terus dibahas. Selain itu, masalah peraturannya juga belum final, kata Ratnawati Prasodjo, Ketua Tim Perumus UU PT. Menurut Ratna, hal-hal yang lebih mendetail mengenai kewajiban CSR akan diatur dalam peraturan pemerintah (PP).

p e r u b a h a n

foto:Istimewa

d a l a m

Karena sangat riskan, tak pelak jika banyak perusahaan yang menolak CSR dituangkan menjadi sebuah kewajiban. Di dunia ini tidak ada satupun negara yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan CSR. CSR itu adalah tanggung jawab sosial, imbuh Ali.

m i t r a

KataKunci:Laporan KeberlanjutanSeberapa jauh transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan kejujuran sudah dijalankan oleh sebuah perusahaan akan dapat disimak dan dinilai dari laporan yang disajikan oleh perusahaan. Bukan itu saja, bisa tidaknya laporan tersebut diakses oleh publik juga menunjukkan tingkat akuntabilitas korporat. Media yang digunakan bukan laporan keuangan atau laporan tahunan, tetapi dalam sebuah laporan terpisah yang dikenal dengan nama sustainability reporting yang dalam tulisan ini diindonesiakan menjadi laporan keberlanjutan. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1, maka laporan keberlanjutan diposisikan sebagai laporan tambahan atas laporan keuangan.

ai

10

AKUNTAN

INDONESIA

Laporan Utama

Perusahaan harus mengungkapkan secara transparan mulai dari visi, misi, kebijakan, strategi dan program kerja serta kinerja lingkungan sosial dan ekonominya. Pengungkapan tersebut disampaikan dalam laporan keberlanjutan yang dapat diakses oleh publik atau para stakeholder. Pada dasarnya kewajiban atau kesadaran untuk membuat laporan keberlanjutan utamanya adalah untuk meningkatkan level akuntabilitas dan tranparansi yang sangat dibutuhkan oleh para stakeholder dalam rangka membangun dan memperkuat komunikasi dengan pelbagai pihak terkait (stakeholders), di samping untuk meminimalisir risiko korporat, melindungi citra baik perusahaan, dan sebagai alat analisis investasi bagi investor dan kreditor. Sedangkan secara internal, laporan keberlanjutan diperlukan untuk memicu adanya perbaikan secara terus menerus dalam operasi perusahaan sehingga pada akhirnya keberlanjutan (sustainability) perusahaan dapat terjaminfoto:Istimewa

Di Jepang laporan lingkungan muncul sejak tahun 1993. Kesadaran untuk menerbitkan laporan itu meningkat setelah di tahun 2001 Pemerintah Jepang mengeluarkan pedoman penyusunan laporan lingkungan. Hasilnya, pada tahun 2003 lebih dari 380 perusahaan besar di Jepang telah mengeluarkan laporan lingkungan. Dari 100 perusahaan terbesar di Jepang, 78% di antaranya telah menerbitkan laporan lingkungan pada tahun 2003. Jepang merupakan negara yang paling peduli terhadap penerbitan laporan keberlanjutan. Di Hong Kong laporan ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1997, kemudian sejak itu hingga tahun 2003 sudah 20 perusahaan menerbitkan laporan keberlanjutan secara rutin setiap tahun. Bagaimana dengan di Indonesia? Banyak perusahaan di Indonesia yang telah melaksanakan aktivitas CSR di lapangan. Akan tetapi belum banyak

Dibandingkan dengan negara lain, harus diakui bahwa perkembangan praktik laporan keberlanjutan di Indonesia berjalan lambat. Jika penyusunan laporan keuangan diwajibkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas, sedangkan untuk laporan keberlanjutan belum ada ketentuan perundang-undangan yang mewajibkan pembuatan laporan tersebut.

11

ai

m i t r a

yang mengungkapkan aktivitas tersebut dalam sebuah laporan. Hanya beberapa perusahaan yang telah mengungkapkan informasi lingkungan dan tanggungjawab sosial di dalam laporan tahunan perusahaan. Beberapa di antaranya membuat laporan CSR tersendiri, terpisah dari laporan tahunan.

Khusus untuk mewajibkan penyusunan laporan keberlanjutan di Indonesia nampaknya masih perlu waktu, terutama kesiapan dalam sistem pendukung seperti adanya standar pelaporan yang bisa diterima secara umum dan ketersediaan tenaga yang berkompeten untuk menyusun laporan tersebut, termasuk tenaga yang melakukan fungsi assurance. (YM)

d a l a m

PenerapandiIndonesia,Jalandi Tempat

p e r u b a h a n

AKUNTAN

INDONESIA

Laporan Utama

Pentingnya Laporan keberlanjutan

Wawancara Khusus

m i t r a

erkembangan laporan keberlanjutan di Indonesia cenderung lambat. Banyak kendala yang menjadi penghadang, di antaranya belum adanya peraturan yang jelas. Apa yang dimaksud laporan keberlanjutan itu, hubungannya dengan CSR, dan sejauh mana implementasinya di negeri ini, Akuntan Indonesia melakukan wawancara khusus dengan Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Manajemen (IAI-KAM) yang juga Direktur Eksekutif National Center for Sustainability Reporting (NCSR) itu. Berikut petikannya: Diluarnegeri,kesadaran terhadaplaporankeberlanjutan sudahtinggi,kenapaIndonesia terlambatmenyadarinya?Memang, laporan itu tidak dapat dipaksakan. Karena itu, kita butuh payung. Apa payungnya? Masyarakat dan pasar. Misalnya ada perusahaan yang hanya mau membeli saham bila ada laporan itu, atau misalnya dipaksakan oleh regulasi pengadaan terhadap suatu perusahaan, misalnya kita ekspor ke Jepang. Di Jepang minta supaya ada tahap pengadaan lingkungan, baru bisa dia beli. Contoh lain, ada perusahaan yang akan mengekspor kayu. Perusahan itu harus mendapat label. Dalam hal payung hukum tadi, tidak usah pemerintah campur tangan untuk memaksakan, cukup saja dipaksa oleh pasar dan masyarakat, lebih efektif. Kalau di luar negeri, misalnya Inggris, ada investor yang tergabung dalam socially responsible investor (SRI) yang hanya mau membeli saham kalau perusahaan dimaksud tidak hanya membuat laporan keuangan, tapi juga menyiapkan laporan keberlanjutan. Secara sederhana, laporan keberlanjutan itu tergantung kiri, kanan, atas, bawah. Atas adalah pelanggan kita, bawah adalah supplier, kanan dan kiri adalah saingan kita. Kalau pesaing atau teman teman dekat pesaing sudah membuat, itu yang akan memotivasi.

d a l a m

p e r u b a h a n

P

AliDarwin,Ak,Msc

ApaperanKAMterhadap laporankeberlanjutan?KAM melakukan sosialisasi dengan berbagai cara. Asosiasi akuntan di luar sudah lama sadar akan masalah laporan keberlanjutan itu, sedangkan kita di Indonesia agak terlambat menyadarinya, sehingga dilakukan sosialisasi dengan cara melakukan pelatihan, seminar, mengunjungi kampus - kampus atau para direksi perusahaan. Langkah kita sebenarnya sudah bagus. Pada tahun 2005 kita mengadakan seminar internasional, namanya SEPC (Sustainable Enterprise Performance Conference). Itu seminar pertama yang dibuat mengenai laporan keberlanjutan.

ai

12

AKUNTAN

INDONESIA

Laporan Utama

Jadipunyapotensibesar?Ya. Kalau kita lihat perkembangan tahun 2005 baru satu perusahaan yang membuat laporan tersebut, yakni Astra. Kemudian, karena kita cukup gencar mempromosikannya tahun 2006 ada empat perusahaan publik yang membuat laporan tersebut. Pada tahun 2007 sudah meningkat lagi, sekarang sudah ada 10 perusahaan publik yang membuat, disamping tiga perusahaan swasta lainnya.

selainIAI-KAM,didirikanjugaNationalCenterforsustainability Reporting(NCsR).Apatujuannya?IAI-KAM didirikan tahun 2005. Tahun yang sama, kita juga mendirikan organisasi baru yang bernama National Center for Sustainability Reporting.

Tugas dari organisasi ini adalah membuat panduan (guideline) dan pedoman penyusunan laporan keberlanjutan. Selain itu, NCSR juga melakukan pelatihan tentang bagaimana menyusun laporan keberlanjutan kepada pihak pihak yang ingin membuatnya.

Penolakan itu, salah satunya saya yang menggagas, karena di dunia ini tidak ada satupun negara yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan CSR. CSR adalah tanggung jawab sosial. CSR itu tidak perlu diundang undangkan karena tidak ada negara yang mengundang undangkannya. Suami Indra Dewi ini sejak duduk di sekolah menengah pertama sudah bercita-cita menjadi akuntan. Karena itu, masuklah Ali ke Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) yang kemudian dilanjutkan ke Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA). Suatu ketika, saat duduk di bangku SMEA di Jambi, Ali pernah bertemu orang Belanda. Dengan gencarnya Ali bertanya tentang sekolah akuntan di negeri kincir angin tersebut. Pucuk dicinta, ulam pun tiba, orang Belanda itu bersedia mencarikan sekolah akuntan di Belanda.

Foto:IlmanAyubi

13

ai

m i t r a

LaporankeberlanjutaninherendenganpelaksanaanCsR. Masalahnya,banyakpihakyangmenolakCsRitudipayungi olehsebuahUndang-undang(UU).MenurutAnda?

d a l a m

p e r u b a h a n

Kenapa kita dirikan itu? Karena domain ini tidak sepenuhnya dipegang IAI- KAM, tapi multifungsional, ada orang hukum, lingkungan, koperasi, dan lainnya. Oleh karena multistakeholder, multi pihak, maka dibuat NCSR yang dibentuk oleh lima organisasi, yakni IAI KAM, National Committee on Government atau Komite Kebijakan Government, Asosiasi Emiten Indonesia; Forum Corporate Government Indonesia (FCGI) serta Indonesia Netherland Association.

AKUNTAN

INDONESIA

Laporan Utama

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, ketika hendak berangkat, sang ibu justru tidak setuju. Karena itu, mendaratlah urang awak ini di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), hingga lulus dan menjadi salah satu staf pengajar di sana. Ali pernah berpraktik menjadi akuntan sekitar 10 tahun. Dia juga pernah mengabdikan diri di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Awal tahun 1989, ia memutuskan keluar dan pindah ke PT. Timah. Meski ia seorang akuntan, tidak ada satupun dari keempat anaknya yang mengikuti jejak menjadi akuntan. Ali mempunyai obsesi untuk mengembangkan sustainability reporting system di Indonesia menjadi terstruktur dan melembaga. Ia mulai menjajaki kerjasama, salah satunya dengan Universitas Indonesia.

KesibukanAndabelakanganini?Lebih banyak di organisasi, seperti di IAI KAM atau di NCSR

obsesiyangbelumterwujud?Kita ingin membentuk istitusi yang dapat menghasilkan tenaga master di bidang CSR. Sudah banyak di eropa. Di Indonesia belum ada. Yang saya inginkan beberapa perguruan tinggi membuka program tersebut. Sekarang sudah ada pembicaraan dengan UI. Kenapa harus buka program itu? Tidak lain untuk bisa memenuhi kebutuhan perusahaan perusahaan. Sekarang perusahaan sangat membutuhkan tenaga ahli CSR.

p e r u b a h a n

PenghargaanIndonesianSustainability Reporting Award(IsRA)sudah mulaidiberikanIkatanAkuntanIndonesiaKompartemenAkuntan Manajemen(IAIKAM).Penghargaanitudiberikankepadaperusahaan yangmampumelakukanprogrampengembanganusahatanpa meninggalkankeberlangsunganlingukungan.Apamaksudpemberian penghargaanitu?Pemberian penghargaan ini diharapkan mampu menjadi faktor pendorong bagi perusahaanperusahaan lain untuk memperhatikan kinerja lingkungan di sekitarnya, terutama dalam kondisi iklim yang tengah berubah saat ini.

Kapankirakiraobsesiitu terlaksana?Paling tidak tahun 2010 menjadi kenyataan. Karena sekarang prosesnya tidak segampang membalikkan telapak tangan. Tidak mudah membuka program atau jurusan baru, harus mengubah sistem yang ada, apalagi dengan sumber daya yang terbatas.(YM)

d a l a m

sejauhmanapelaksanaanIsRA?Awalnya kita yang melakukan pemilihan. Mulai tahun ini, kita yang meminta perusahaan untuk mendaftar karena peminatnya cukup banyak. ISRA akan ada terus tiap tahun.

m i t r a

Dibandingnegaratetangga,Malaysiamisalnya,sustainability reporting kitasejauhinibagaimana?Indonesia lebih cepat perkembangannya, walaupun Malaysia lebih dulu memulai. Indonesia menyusun laporan itu benar benar terpisah, kalau Malaysia hanya membuat laporan impairment saja. Kalau kita sudah ada perusahaan perusahaan yang mau membuat laporan sustainability. Selain itu, di Indonesia juga telah ada 17 perusahaan. Di Malaysia belum mencapai angka itu.

ai

1

AKUNTAN

INDONESIA

Laporan Utama

menggembirakan.

Pembangunan Corporate Social Responsibility (CSR) berkelanjutan adalah sebuah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan manusia sekarang tanpa mengganggu kebutuhan manusia yang akan datang, katanya kepada Akuntan Indonesia di Jakarta pekan lalu, sambil menambahkan bahwa di Malaysia sistim CSR sudah memasuki tahun ke lima, sedangkan di Indonesia baru tahun ke tiga, tetapi Indonesia lebih unggul dan lebih ada bentuknya dibanding dengan Malaysia.

Exe

foto:Istimewa

cutive Director NCSR (National Center for Sustainability Reporting), Ali Darwin mengemukakan, social accounting di Indonesia saat ini menunjukkan prospek yang

Ali Darwin juga menjelaskan, sebelumnya semua perusahaan sempat diwajibkan menggunakan CSR, tetapi banyak yang menolak, dan sekarang hanya perusahaan lingkungan hidup saja yang menggunakan sistim CSR. Saat ini yang gencar mempopulerkan CSR hanyalah perusahaan-perusahaan besar saja seperti Unilever. Dijelaskannya, perusahaan harus mempunyai tiga P yaitu Planet (lingkungan), People (humanisme) dan Profit (keuntungan). Saat ini hanya perusahaan besar saja yang menggunakan sistim ini. Sisitim tiga P harus selalu berjalan beriringan, karena jika salah satunya agak sedikit lambat pertumbuhannya, maka perusahaan tersebut belum bisa dibilang memiliki jiwa CSR. Memang dalam hal green accounting, hambatannya adalah terkait dengan sosialisasi, sumber daya manusia serta supply dan demand. Tapi paling tidak pada tahun 2010 CSR akan populer di Indonesia, jelas Ali Darwin. (Zubi)

15

ai

m i t r a

d a l a m

Prospek corporate social responsibilitymenggembirakan

p e r u b a h a n

Laporan Utama

Lingkungan kita memprihatinka n

16

Dra. MASNELLYARTI HILMAN, MscDEPUTI III BIDANG PENINGKATAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGANfoto:ImamBasori

AKUNTAN

INDONESIA

Laporan Utama

Seiring dengan perkembangan jaman, industrialisasi semakin bertambah pesat, dan meluas ke seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Industrialisasi yang pada mulanya hanya memberikan dampak lingkungan terhadap daerah sekitarnya, saat ini sudah menimbulkan dampak lingkungan yang dapat dirasakan di seluruh dunia. Industri merupakan salah satu konsumen terbesar dari minyak. Hasil dari pembakaran bahan bakar fosil ini merupakan salah satu penyumbang terbesar gas karbon di dunia. Selain dari industri, penyumbang karbon terbesar adalah kendaraan bermotor. Gas karbon menyebabkan timbulnya efek rumah kaca yang pada akhirnya mencetuskan pemanasan global atau yang populer dengan sebutan global warming. Pemanasan global adalah suatu kondisi dimana suhu rata-rata atmosfer meningkat.

Dari data yang ada, semenjak revolusi industri, peningkatan suhu bumi meningkat dengan cepat. Sebagai contoh, dalam waktu 50 tahun terakhir suhu kota Jakarta meningkat sebanyak 1- derajat celcius. Begitu juga dengan kota-kota lain diseluruh dunia. Meningkatnya temperatur ini menyebabkan es di kutub mencair, dan akibatnya permukaan air laut akan meningkat. Ini merupakan isu yang cukup penting bagi Indonesia mengingat Indonesia banyak memiliki pulau-pulau kecil, di mana secara umum, permukaan pulau-pulau kecil ini rendah. Dengan demikian peningkatan permukaan laut akan mengancam

Selain itu juga menyebabkan meningkatnya intensitas hujan dengan waktu yang lebih singkat, sehingga menimbulkan bencana banjir. Hal ini juga diperparah dengan kondisi lingkungan setempat, di mana banyak saluran tersumbat dan banyak tanah terbuka yang sudah dibangun sehingga menghilangkan daya serap air. Pada bulan Desember 2007 akan diselenggarakan United Nations Climate Change Confrence (Konferensi PBB tentang perubahan iklim). Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kepentingan relatif besar dalam konferensi ini karena Indonesia berada dalam posisi yang vulnerable(lemah).

17

ai

m i t r a

Ini sebenarnya sudah dimulai pada tahun 1900an, di mana revolusi industri di negaranegara Barat, yaitu Eropa dan Amerika dimulai. Perkembangan teknologi industri yang terjadi pada masa itu sangatlah pesat, dan dunia mulai diperkenalkan dengan produksi masal. Pada masa ini dampak buruk terhadap lingkungan sudah mulai terasa, namun hanya dalam skala lokal, dan menurunnya kualitas lingkungan hidup hanya dapat dirasakan oleh mereka yang tinggal di sekitar daerah industri, katanya kepada Akuntan Indonesia di Jakarta pekan lalu

Peningkatan gas CO2 dan NH3 ini tidak dimbangi dengan penambahan jumlah pohon, namun justru sebaliknya, terjadi pengurangan jumlah pohon dengan menghilangnya hutan-hutan di dunia. Fungsi pohon adalah untuk menyerap karbon, sehingga bila ditebang, karbon yang tercipta dari pembakaran tidak akan terserap. Efek dari gas karbon adalah menyebabkan terhalangnya panas yang seharusnya terlepas ke angkasa, sehingga panas bumi terakumulasi. Hal ini dapat diibaratkan dengan contoh mobil, dimana pada saat kita meninggalkan mobil yang terparkir dibawah sinar matahari dengan seluruh pintu dan jendela tertutup, maka mobil tersebut akan terasa sangat panas.

Begitu juga halnya dengan udara, perbedaan suhu akan mengakibatkan pergerakan udara yang kita rasakan sebagai angin. Pergerakan angin dapat menyebabkan berbagai macam bencana, seperti badai, angin topan dan angin puting beliung.

d a l a m

p e r u b a h a n

Keadaan lingkungan di dunia termasuk di Indonesia saat ini sudah memprihatinkan, dan salah satu masalah lingkungan hidup dimaksud adalah pemanasan global (Global Warming), demikian Dra. Masnellyarti Hilman, Msc, Deputi III Bidang Peningkatan Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan.

Ada banyak efek yang ditimbulkan atas meningkatnya suhu bumi. Salah satunya adalah perubahan iklim yang makin kita rasakan. Data-data terakhir menunjukkan adanya peningkatan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Peningkatan ini terjadi karena adanya pembakaran energi yang menggunakan bahan bakar fosil dan menghasilkan CO2 dan NH3.

keberadaan pulau-pulau tersebut. Bahkan memang secara nyata sudah ada sebagaian pulau kecil yang tenggelam. Selain peningkatan suhu, ada efek lain yang lebih mengkhawatirkan, yaitu perubahan cuaca, dimana fluktuasi peningkatan suhu akan menyebabkan tingginya gangguan cuaca. Perbedaan suhu pada air laut akan mengakibatkan gelombang yang besar. Hal ini disebabkan karena secara hukum alam apabila air laut memanas, maka air tersebut akan mencari air yang lebih dingin. Dengan demikian terciptalah arus laut yang tinggi yang pada akhirnya mengakibatkan gelombang besar seperti yang sering terjadi belakangan ini.

AKUNTAN

INDONESIA

Laporan Utama

p e r u b a h a n

Salah satunya karena Indonesia merupakan negara kepulauan, dimana banyak penduduk Indonesia yang bertempat tinggal di pantai dan bermata pencaharian di laut. Apabila kenaikan permukaan air laut tinggi, maka penduduk akan kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian. Pada saat ini, di utara pulau Jawa, peningkatan permukaan air lautnya rata-rata mencapai 0,9 mm per tahun. Selain itu gangguan yang disebabkan kerusakan lingkungan seperti pasang juga menyulitkan nelayan untuk mencari makan, karena pada saat arus besar yang menimbulkan ombak besar bahkan hingga 10 meter, nelayan tidak dapat melaut. Dari sisi ekonomi, kerusakan lingkungan harus dibayar mahal. Sebagai ilustrasi, kita mengharapkan dari penjualan sumber daya alam negara kita mendapatkan penghasilan. Namun, saat sumber daya alam dieksploitasi, muncul kerusakan lingkungan, sehingga akan berpotensi untuk terjadinya bencana. Umpamanya, saat kita menjual kayu dengan memotong hutan, maka kita akan menerima uang sejumlah X, namun uang itu bisa menjadi tidak ada artinya, sebab pada saat hutan gundul dan terjadi banjir diperlukan dana yang tidak sedikit untuk penanggulangan bencana. Pada akhirnya, siapakah yang akan membayar itu semua? Pemerintahlah yang kemudian harus turun tangan, sehingga uang yang seharusnya bisa digunakan untuk hal ini akhirnya dipakai untuk menanggulangi bencana. Masalah ini belum dilihat oleh kebanyakan orang. Bahkan tidak hanya banjir, beberapa hal yang bahkan lebih jarang dilihat adalah bahwa kita harus membayar banyak untuk mencari air dan membayar banyak untuk menanggulangi kekeringan.

Jadi, apabila dihitung secara benar, maka ternyata eksploitasi sumber daya alam ini tidak tepat karena justru uang yang kita dapatkan dari melakukan eksploitasi tidak sebanding dengan uang yang kita keluarkan untuk menanggulangi bencana alam. Bahkan di level yang lebih kecil, seperti dalam lingkungan industri, banyak yang berfikir dalam jangka pendek. Ada satu jargon dalam dunia bisnis, yaitu untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Ini keliru, karena apabila hal itu diterapkan akan banyak merugikan. Sebagai contoh, bagi industri yang mengandalkan minyak sebagai bahan baku atau bahan bakar untuk berproduksi, pada saat minyak masih disubsidi, industri dapat memperoleh untung besar, namun pada saat minyak tidak disubsidi akan terjadi kerugian yang besar pula. Dalam kasus ini, ada beberapa negara yang diuntungkan seperti Cina, India, dan terutama Brazil, karena negara-negara itu sudah menggunakan etanol sejak beberapa tahun yang lalu. Oleh karena itu tidaklah terlalu menyimpang apabila kita melihat kepada isu CSR (Corporate Social Responsibility) yang sempat muncul dalam pembuatan Undangundang PT. Disemua negara, terutama di negara-negara maju, industri mempunyai berbagai kewajiban yang harus dipenuhi. Misalnya pada industri yang menghasilkan limbah cair harus dibuat fasilitas water treatment agar limbah cair tersebut tidak merusak lingkungan.

Dalam kaitan dengan akuntansi, tentunya tidak terlalu sulit untuk mengidentifikasi hal itu. Khusus untuk menentukan apakah perusahaan sudah comply dengan aturanaturan yang ada adalah dengan melihat biaya-biaya yang dikeluarkan. Dari situ dapat dilihat dan diperkirakan apakah perusahaan tersebut sudah melakukan tindakantindakan pelestarian lingkungan seperti yang dipersyaratkan oleh peraturan. Apabila perusahaan tersebut sudah mengimplementasikan usahanya dalam pelestarian lingkungan, tentu saja biaya yang dikeluarkan tinggi. Namun, biaya tinggi itu tidak akan selamanya dianggap tinggi, karena dalam era perdagangan global, banyak negara maju yang mensyaratkan produk-produk yang masuk ke negaranya sudah ramah lingkungan. Salah satu kriteria yang populer adalah dengan mensyaratkan sertifikasi ISO 1000 dan eco-labelling bagi produk ekspor tertentu. Hal ini dapat diterjemahkan bahwa dengan biaya lebih untuk melakukan tindakan pelestarian lingkungan, akan dapat diciptakan pasar yang lebih besar. Selain itu, seiring dengan perkembangan teknologi yang makin pesat. Ada pula beberapa tindakan pelestarian lingkungan yang justru menguntungkan secara finansial, misalnya dalam industri tepung tapioka. Ada sisa produksi yang sebelumnya dianggap sebagai limbah, namun sekarang ini dapat dijadikan bahan bakar untuk menghasilkan listrik, bahkan diprediksi listrik yang dihasilkan dapat melebihi kebutuhan pabrik tersebut.

ai

m i t r a

d a l a m

18

AKUNTAN

INDONESIA

Laporan Utama

foto:ImamBasori

Untuk menghitung keuntungan dalam tindakan pelestarian lingkungan hidup, maka harus dipakai Cost Benefit Analysis. Dalam beberapa hal, perhitungan ini dapat mengejutkan, karena benefit yang diterima dapat lebih besar. Sebagai contoh, daripada membabat hutan, kita dapat menggunakan hutan tersebut untuk kegiatan eco-tourism. Hutan hujan tropis di Indonesia mempunyai keunikan yang luar biasa, di mana sangat banyak spesies hewan dan tumbuhan yang hanya terdapat di Indonesia. Apabila digarap dengan baik dan dipasarkannya ke manca negara, pasti akan ada keuntungan yang jauh lebih besar, yakni dengan datangnya wisatawan manca negara sehingga ada aliran devisa yang besar dan berkelanjutan.

19

ai

m i t r a

Pada akhirnya, perlu kita sadari bahwa dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat di masa sekarang ini, segala tindakan yang dilakukan dalam upaya pelestarian lingkungan, dalam jangka panjang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Selain itu, tindakan pelestarian lingkungan juga akan memberi dampak postitif bagi negara yang akhirnya akan dinikmati oleh masyarakat umum.(TPM)

d a l a m

p e r u b a h a n

Tokoh

SAYA BukAn WAniTA kARieR

20

sITICHALIMAHFADJRIJAHDEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA

AKUNTAN

INDONESIA

Tokoh

Semangat pantang menyerah itulah yang menghantarkan Siti Chalimah Fadjrijah lolos dalam uji tuntas kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia yang dilaksanakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 9 Mei 2005. Kepada Akuntan Indonesia baru-baru ini ia mengatakan, dirinya terpilih sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia menggantikan Alia Pohan dan mengalahkan, Chrisna Widjaja. Pengangkatannya sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia adalah berdasarkan Keppres Nomor 85/ M/2005 tanggal 23 Mei 2005. Siti C. Fadjrijah yang lahir pada 21 September 1952 di kota Temanggung, Jawa Tengah, bukan hanya termasuk 99 wanita Indonesia yang paling berpengaruh, tetapi juga adalah wanita pertama di lingkungan Bank Indonesia yang meraih sukses sebagai Deputi Gubernur BI. Saya bekerja di BI dari level bawah. Maklum saya adalah anak petani dari Temanggung, kata Siti Fadjrijah, Alumnus FE UGM jurusan Akuntasi yang kini sedang menyelesaikan Program Doktoralnya di FE UI dalam program Strategic Management.

Menurut Siti Fadjrijah, kekuasaan itu sendiri adalah hak sepenuhnya di tangan Allah SWT. Jika Allah akan memberikan kekuasaan kepada seorang wanita untuk menduduki Gubernur Bank Sentral Indonesia, misalnya, cukup Allah berkata kun fa-yakun, maka jadilah wanita dimaksud sebagai Gubernur. Lha wong tidak dilarang oleh Undangundang. Kita pokoknya bekerja sajalah sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika kita sungguh-sungguh mengerjakan sesuatu tugas dengan fokus, pasti Allah akan membantu usaha kita, kata pejabat BI yang juga mempunyai perhatian besar terhadap pembangunan sisi spiritual itu.

21

ai

m i t r a

Saya bukan wanita karier, tapi ibu rumah tangga yang bekerja. Total kehidupan saya bukan untuk karier, tetapi ada keseimbangan antara mengatur urusan rumah tangga dengan pekerjaan, dan kalau bekerja, saya memang gigih dan serius. No point to return. Saya selalu ingin yang terbaik, dan apapun yang ditugaskan harus saya selesaikan dengan sebaik-baiknya. Tapi saya tidak ambisius, sebab menurut Imam Gazali, seorang pemikir Islam, Allah menilai usaha kita, dan bukan menilai hasilnya. Jadi saya menyukai proses.

Mengapa saya sebagai orang pertama di BI yang menjadi Deputi Gubernur BI? Deputi Gubernur Dr. Miranda Gultom sendiri bukan pegawai BI, tetapi orang luar, dari FE UI dan pernah diperbantukan bekerja di Menko Ekonomi dan Keuangan, ketika Menkonya Saleh Afif, kemudian dipilih sebagai Deputi Gubernur BI, sedangkan saya meniti karier di BI sejak 1979 yang diawali sebagai staf di Bagian Pemeriksaan Bank, katanya. Langkanya kaum wanita menduduki jabatan tinggi di bank sentral, menurut dia bukan hanya terjadi di Indonesia. Di negara-negara maju pun demikian. Di Spanyol, misalnya, setelah seperempat abad negara itu bergabung dengan Uni Eropa, baru tahun 2006 di dalam jajaran bank sentralnya terdapat kaum wanita sebagai deputi bank sentralnya, ketika itu Gubernur Bank Sentral dijabat Miguel Angel Fernandez Ordonez yang menempatkan Ana Sanchez Trujillo pada salah satu kursi di dewan gubernur bank tersebut.

d a l a m

p e r u b a h a n

sayabekerjadi BIdarilevelbawah. Maklumsayaadalah anakpetanidari Temanggung

AKUNTAN

INDONESIA

Tokoh

Saya sedang membangun masijid, persis di depan rumah saya dulu di Temanggung. Namanya Baitul Muttaqin. Pembangunannya dibantu oleh warga dan diberikan fasilitas oleh Pemerintah Daerah setempat. Maklum yang menjadi Bupati adalah saudara saya, Mohammad Irfan, katanya menambahkan. PencatatsejarahKrisisKeuangan Siti Fadjrijah mengaku bukan hanya sebagai pekerja biasa, tetapi juga sebagai pencatat sejarah detik-detik terjadinya krisis keuangan dan ekonomi di Indonesia. Mulai tahun 1996 ada lembaga asing yang datang ke BI memperlihatkan catatannya tentang jumlah utang para pengusaha Indonesia. Ketika itu lebih dari 100 miliar dolar AS, sedang dalam catatan yang dilaporkan ke BI hanya sekitar 70 miliar dolar AS. Dengan demikian terjadi gap antara jumlah utang luar negeri secara riil dengan yang dicacat pemerintah.

Bank-bank banyak yang kacau. Oleh BI kemudian direkomendasikan bank yang rusak ditutup saja. Tetapi Presiden Soeharto ketika itu melarang, karena sedang menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Tahun Baru. Rencana pencabutan ijin akhirnya tertunda, kata Siti Fadjrijah yang kini tinggal di Jl. Patiunus, Kebayaoran Baru, Jakarta Selatan. Menjelang tahun 1998, ketika ia menjabat sebagai Kepala Urusan Pengawasan Bank II, banyak terjadi rush, baik di bank pemerintah maupun di bank swasta. Presiden akhirnya menginstruksikan untuk menalangi likuiditas bank melalui Bantuan Likuiditas Bank Indonesia/ BLBI senilai Rp10 triliun. Bantuan BLBI itu sesungguhnya hanya senilai itu. Bukan Rp600 triliun. Kenapa menjadi Rp600 triliun? Karena Rp60 triliun lainnya berupa dana rekap/pemulihan. Yang paling banyak menerima dana rekap adalah bank milik pemerintah seperti Bank Mandiri, terus kemudian Bank BCA, ujar ibu yang mempunyai tiga anak tersebut. Dikatakannya, saat ini kalangan DPR masih mengungkit masalah itu. Banyak Lembaga Swadaya Masarakat juga berbicara soal itu. Pemerintah memang kadang terjebak dengan kesalahannya sendiri. Saran saya, mestinya pemerintah juga instrospeksi terhadap masalah itu. Kenapa aset yang dikuasai Badan Penyehatan Perbankan Nasional/ BPPN dijual dengan harga murah, kenapa aset yang dulu bagus menjadi nilainya murah dan banyak aset yang disia-siakan. Lihat aset tambak Udang Dipasena di Lampung. Lihat pabrik biji plastik dan masih banyak pabrik gula di luar Jawa. Semua infrastrukturnya rusak, akhirnya asetnya dinilai atau dijual murah. Itu semua terjadi karena tampaknya ada juga kepentingan untuk mengganti kepala BPPN. Mosso Kepala BBPN per tujuh bulan diganti. Siapa yang dapat bekerja dalam waktu sesingkat itu, katanya, seraya menambahkan bahwa dalam kaitan itu pemerintah sesungguhnya juga ikut bersalah. Siti C Fadjrijah yang kini menjabat sebagai Deputi Gubernur BI Bidang Pengawasan Bank dan Pengembangan UKM mengaku hanya dapat merenung. Mengapa itu terjadi, kenapa akses UKM yang dulu mudah untuk mendapatkan kredit dari BI secara langsung kini relatif sulit. Dengan adanya kasus BLBI itu, fungsi BI tidak lagi sebagai pemberi kredit program, karena urusan itu kini ditangani oleh bank persepsi. Sisa dari kredit program sekitar Rp10 triliun dialihkan kepada PNM. Untuk urusan KPR lewat BTN, dan untuk urusan kredit UKM lewat BRI. Ia juga menjelaskan, selain mendirikan pusat informasi di berbagai bidang terkait, BI juga mempunyai perhatian terhadap kelestarian lingkungan. Ada Desa Binaan di beberapa daerah terpencil yang ingin dibangun masyarakatnya, khususnya dalam hal pendidikan atau sekolah dan perpustakaannya, juga kesehatannya. Upaya itu merupakan bagian dari Corporate Sosial Responsibility (CSR) BI, dan ada perbaikan lingkungan, bahkan BI juga melakukan kerjasama dengan Kantor Menteri Lingkungan Hidup. Jadi, bank jika ingin mengucurkan kredit kepada pengusaha harus juga melihat rekomendasi dari KLH. Hal itu merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan bank dimaksud, kata pejabat BI yang aktif di kepengurusan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sejak 1992 itu menutup pembicaraan. (MY)

p e r u b a h a n

Tahun 1997 Thailand mengalami krisis nilai tukar Baht. Dalam hitungan jam krisis itu kemudian berimbas ke Indonesia. Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dari Rp 2.500 meluncur ke Rp5.000, Rp6.000 sampai Rp10.000, bahkan sempat Rp17.000 per Dolar AS. Nilai rupiah betul-betul melemah, anjlok terjerembab.

ai

m i t r a 22

d a l a m

Opini

sRIYANTo

23

Pemanasan global menjadi pembahasan banyak negara pada akhirakhir ini. Salah satu sumber penyebabnya tidak lain adanya eksploitasi tak bertanggung jawab yang dilakukan oleh manusia. Atmosfir bumi yang berfungsi sebagai penyaring panas sinar matahari menjadi berlubang sebagai akibat dari efek rumah kaca. Produk-produk industri tak ramah lingkungan menghasilkan zat-zat yang mengakibatkan berlubangnya lapisan ozon yang ada di atmosfir bumi. Akibat lebih lanjut terjadinya berbagai anomali perubahan iklim. Bahkan disinyalir, hingga akan tenggelamnya sebagian permukaan daratan di muka bumi karena mencairnya es di kutub. Siapa yang harus bertanggung jawab? Tentunya manusia di bumi ini. Para tenaga ahli memikirkan berbagai cara terbaik untuk menanggulangi bencana ini. Pemerintah di berbagai negara membuat berbagai aturan dalam rangka untuk mencegah agar bencana ini tidak berlanjut. Lantas bagaimana peran dan kontribusi profesi akuntansi untuk ikut ambil bagian dalam mencegah kerusakan bumi ini? Akuntansi hijau (green accounting) jawabannya.

Akuntansi sebagai disiplin ilmu dan profesi, aktivitasnya terkait dengan penyediaan informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi. Informasi apa yang disediakan? Hal ini tergantung pada kebutuhan para penggunanya. Pengambilan keputusan ekonomi dalam arti sempit cukup hanya melihat kinerja keuangan suatu entitas. Jika entitas menghasilkan laba besar, maka kondisi ini dijadikan tolak ukur oleh para pengguna informasi untuk mengambil keputusan ekonomi. Calon investor menanamkan modalnya, para kreditor memberikan pinjamannya dan sebagainya. Apakah pemikiran seperti di atas masih relevan untuk saat ini? Tentu tidak cukup. Simpulan baik atau buruknya kinerja suatu entitas tidak cukup hanya melihat dari besarnya laba yang dihasilkan oleh entitas. Tidaklah baik entitas yang berlaba besar namun operasinya merusak lingkungan atau tak mempedulikan aspek sosial di sekitarnya. Sehingga, saat ini telah berkembang suatu kebutuhan atas adanya suatu sarana yang dapat memberikan informasi mengenai aspek sosial, lingkungan dan keuangan secara sekaligus. Sesungguhnya kebutuhan tersebut

foto:Istimewa

AkunTAnSi HiJAu: SARAnA PendeTekSi dini BenCAnA LinGkunGAn

AKUNTAN

INDONESIA

Opini

sudah mulai menjadi pembahasan yang ramai dalam profesi akuntansi di sekitar tahun 1990-an. Laporan yang memuat informasi sosial, lingkungan dan keuangan sekaligus disebut triple bottom line reporting yang di dalamnya sarat muatan diantaranya dengan isu akuntansi hijau. Jika laporan keuangan dengan kandungan tiga aspek tersebut dapat disediakan oleh profesi akuntansi maka julukan bahwa laporan keuangan merupakan sumber informasi utama untuk pengambilan keputusan akan tetap dapat disandangnya. Namun, jika tidak maka lambat laun para pengguna (users) akan beralih mencari sumber informasi baru yang lebih komprehensif. Siapkah profesi untuk mengantisipasi perkembangan kebutuhan informasi para stakeholder-nya? Bukanlah hal yang mudah untuk menyajikan laporan tersebut. Sehingga hal ini, disatu sisi merupakan peluang, namun di sisi lain merupakan ancaman bagi profesi akuntansi.

p e r u b a h a n

perusahaan. Pertama, mengembangkan kebijakan yang terkait dengan masalah sustainability. Selanjutnya, menerapkan dan memantau dan mengelola risiko yang terkait dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. Kedua, mengidentifikasi secara sukarela aspek lingkungan dan sosial yang sesuai dengan usaha atau operasi perusahaan dengan sistem informasi manajemen yang ada. Ketiga, mempertahankan dan memperluas pengetahuan dari peraturan perundang-undangan, pajak dan subsidi yang dapat diterapkan dunia usaha termasuk ketentuan yang terkait dengan kewajiban penyediaan informasi lingkungan dan sosial perusahaan yang relevan. Selain itu, International Federation of Accountants (IFAC) juga telah menerbitkan Guidebook for Environmental Management Accounting (EMA). Akuntansi manajemen lingkungan merupakan pengelolaan kinerja lingkungan dan ekonomi melalui pengembangan dan penerapan praktik dan sistem akuntansi terkait lingkungan yang tepat. Selain itu, United Nations Expert Working Group on EMA mendifinisikan akuntansi manajemen lingkungan adalah seluruh kegiatan dalam rangka mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan dua informasi utama untuk pengambilan keputusan internal. Informasi pertama mengenai informasi fisik atas penggunaan, aliran dan tujuan akhir dari energi, air dan bahan baku (termasuk limbah). Sedangkan informasi

kedua mengenai informasi moneter atas lingkungan, terkait dengan biaya, laba dan penghematan. Akuntansi manajemen lingkungan mengembangkan biaya-biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai upaya untuk mengendalikan dan mencegah limbah dan polusi yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Misalnya, biaya-biaya yang terjadi untuk mencegah dihasilkannya limbah atau polusi; biaya pengendalian dan daur ulang limbah yang dihasilkan; dan biaya untuk memulihkan wilayah yang terkena polusi. Jenis biaya-biaya ini sering disebut sebagai environmental protection expenditures (EPEs). Meskipun demikian biaya-biaya terkait dengan EMA bukanlah hanya EPE, tetapi termasuk di dalamnya seluruh biaya yang secara efektif dikeluarkan untuk mengelola kinerja lingkungan. Akuntansi bahan fisik (phisical material accounting) ditujukan untuk menyediakan informasi fisik penggunaan bahan dan produk fisik yang dihasikan. Pasokan bahan baku adalah energi, air atau bahan baku lainnya ke dalam entitas. Keluarannya adalah produk, limbah atau bahan lainnya yang ditinggalkan entitas. Ada keluaran yang bukan produk keluaran yang diistilahkan sebagai non-produk keluaran. Entitas yang menggunakan energi dan bahan baku tetapi entitas tersebut bukan industri manufaktur yang menghasilkan produk fisik, seperti

d a l a m

Peran Akuntan Manajemen Pelaporan Ramah Lingkungan

dan

Penyempurnan kandungan informasi dalam laporan keuangan yang ada saat ini dapat dilakukan antara lain melalui pengaturan dalam akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Akuntan manajemen dapat memulainya dengan meningkatkan perannya. Professional Accountants in Business (PAIB) Committee IFAC, Agustus 2006 menerbitkan tulisan yang berjudul Why Sustainability Counts for Professional Accountants in Business. Tulisan tersebut mendorong agar akuntan manajemen profesional dapat mengambil peran untuk memberikan pemahaman, melakukan tindakan dan mencapai efisiensi entitas melalui praktik usaha yang ramah lingkungan. Peran tersebut dapat dilakukan oleh akuntan menajemen dalam berbagai organisasi dan berbagai posisi jabatanya dalam organisasi tersebut. Tiga di antara banyak peran yang dapat dilakukan terkait dengan peningkatan kualitas informasi lingkungan dan sosial

m i t r a

Tabel 1 : Informasi Fisik atas Penggunaan Bahan dan Produk Keluaran BahanMasukan Bahan Baku dan Pendukung Bahan Kemasan Bahan Jadi Bahan Operasi Air Energi ProdukKeluaran Produk Utama (termasuk kemasan) Produk Sampingan (termasuk kemasan) Non-ProdukKeluaran Limbah padat Limbah berbahaya Limbah cair Polusi udara

ai

2

AKUNTAN

INDONESIA

Opini

transportasi dan sektor jasa lainnya, semua energi, air dan bahan baku lainnya yang digunalkan, seringkali, akan meninggalkan non-produk keluaran. ( Tabel 1) Akuntansi moneter (monetary accounting) ditujukan untuk memberikan informasi dampak moneter atas penggunaan bahan dan produk keluaran yang dihasilkan dalam proses produksi atau pemberian jasa yang dilakukan entitas. Biaya-biaya yang terjadi dapat diklasifikasikan menjadi enam jenis biaya. Pertama, biaya bahan dari produk keluaran. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya perolehan dari sumber daya alam seperti air dan bahan baku lain yang diubah menjadi produk, produk sampingan dan kemasan. Kedua, biaya bahan dari nonproduk keluaran. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya perolehan (dan kadangkala biaya pemrosesan) energi, air dan bahan lain untuk menjadi non-produk keluaran (limbah dan polusi). Ketiga, biaya pengendalian limbah dan polusi. Biaya-biaya tersebut termasuk untuk penanganan, pendauran dan pembuangan limbah dan polusi; biaya pemulihan dan kompensasi terkait kerusakan lingkungan; dan biaya dalam rangka analisis dampak laingkungan. Keempat, Biaya pencegahan dan pengelolaan lingkungan lainnya. Biayabiaya tersebut termasuk biaya kegiatan pengelolaan pencegahan lingkungan seperti perencanaan dan sistem lingkungan, pengukuran lingkungan, komunikasi lingkungan dan kegiatan lain yang relevan. Kelima, biaya riset dan pengembangan. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya-biaya riset dan pengembangan terkait proyek lingkungan. Keenam, less tangible costs. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya-biaya, baik internal dan eksternal, terkait isu less tangible. Misalnya, termasuk kewajiban, regulasi di masa depan, produktivitas, citra perusahaan, hubungan dengan para stakeholder dan eksternalitas.

Akuntansi Keuangan dan Pelaporan Aspek LingkunganPenyajian informasi dalam laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara memberikan tambahan informasi melalui pengungkapan (disclosure) atau dalam data kuantitatif pada komponen laporan keuangan (neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas). Penyajian informasi lingkungan melalui pengungkapan dapat dilakukan dengan membuat ikhtisar kegiatan perusahaan terkait dengan upayaupaya untuk melestarikan lingkungan, hasil penilaian pihak independen terkait dengan kepatuhan entitas terhadap kelestarian lingkungan. Cara pengungkapan lainnya dengan melampirkan secara terinci laporan analisis dampak lingkungan dalam laporan keuangan. Pengungkapan seperti ini dimungkinkan dalam PSAK 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 1 paragraf 9 menyatakan, Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah, khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting .... Berikutnya, informasi tanggung jawab atas lingkungan juga dapat disajikan dalam laporan keuangan inti. Misalnya, peralatan yang disediakan dalam rangka untuk menetralisasi pencemaran lingkungan dapat disajikan sebagai aset tetap. PSAK 16 (revisi 2007) tentang Aset Tetap paragraf 11 menyatakan, Aset tetap dapat diperoleh untuk alasan keamanan atau lingkungan. Perolehan aset tetap semacam itu, di mana tidak secara langsung meningkatkan manfaat ekonomik masa depan dari suatu aset tetap yang ada, mungkin diperlukan bagi entitas untuk memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset yang lain.

Uraian di atas menunjukkan bahwa ketentuan akuntansi yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan yang ada saat ini sudah memberikan pengaturan yang relatif jelas mengenai cara menyajikan informasi kepedulian lingkungan dalam laporan keuangan. Tinggal kini bagaimana penyusun laporan keuangan dan manajemen entitas memiliki keinginan untuk melaporkan informasi tersebut dalam laporan keuangan. Sebab, pengakuan beban terkait dengan lingkungan dalam laporan laba rugi seringkali menimbulkan kekhawatiran manajemen. Mereka khawatir jika biaya tersebut dikeluarkan akan berdampak pada membesarnya harga pokok pembuatan produknya. Akibatnya harga jual produk akan menjadi lebih tinggi sehingga daya saing perusahaan ditinjau dari penetapan harga jual produk tak dapat bersaing di pasaran.

Investasi Lingkungan Perusahaan

dan

Citra

Investasi untuk menjadi entitas ramah lingkungan perlu biaya besar. Hal ini yang sering menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk nekad melaksanakan operasinya tanpa mempedulikan dampak lingkungan yang diakibatkannya. Misalnya,

25

ai

m i t r a

d a l a m

p e r u b a h a n

Contoh lainnya, biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka untuk mencegah, mengantisipasi dan memulihkan lingkungan dari pencemaran dapat diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi. Biayabiaya yang telah terjadi dapat segera diakui dalam laporan laba rugi sebagai beban terkait pemeliharaan lingkungan. Selain itu, PSAK 57 tentang Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi, juga memungkinkan untuk mengakui beban sebelum dikeluarkannya biaya, dalam rangka memenuhi ketentuan hukum atau aspek konstruktif lainnya.

AKUNTAN

INDONESIA

Opini

perusahaan dengan tanpa memasang peralatan penetral limbah dari produkproduk kimia akan mengeluarkan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang memasang alat penetral limbah. Harga produk perusahaan tersebut lebih murah dengan kualitas sama. Pelanggan akan memilih produk yang harganya murah dan berkualitas jika dibanding produk yang sama dengan harga lebih mahal. Untuk sementara waktu, kondisi seperti ini memang memiliki kesan lebih menguntungkan. Namun, jika ditinjau secara makro sebetulnya kerugian yang besar telah terjadi. Kerugian masyarakat akibat pencemaran yang terjadi karena produk menghasilkan limbah yang mencemarkan lingkungan tidak diperhitungkan. Padahal dari usaha perusahaan yang tak ramah lingkungan masyarakat menanggung kerugian yang lebih besar dari keuntungan yang diraup oleh perusahaan tersebut. Sehingga, saat ini padangan masyarakat pun telah berubah. Produk ramah lingkungan sudah mulai banyak dipilih oleh para pelanggan. Keputusan pelanggan untuk membeli produk tidak hanya semata didasarkan hanya pada murahnya harga produk tetapi informasi non-finansial juga menjadi penentu. Produk dengan label ramah lingkungan, misalnya akan dipilih untuk dibeli. Investasi yang besar dalam upaya untuk ramah lingkungan, dengan berubahnya pola pikir pelanggan, dengan sendirinya akan ditutup dari hasil penjualan produk dan bahkan akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Banyak perusahaan besar di dunia (seperti Microsoft, IBM, HSBC, Anglo American dan Roche) menggunakan

sustainability sebagai inti dari strategi usahanya. Sustainable Development Manager, Paul Monaghan, mengatakan bahwa Co-op Bank telah mendapatkan kelebihan keuntungan sebesar 0 juta pounsterling dari manfaat etik dan ekologi yang dilaporkannya dalan sustinability reporting. Baxter International, perusahaan Amerika yang bergerak di bidang kesehatan, menganalisis bahwa biaya kepatuhan lingkungan dan program lainnya mendatangkan penghematan. Baxter menghemat sebesar 69 juta dollar untuk biaya lingkungan yang dikeluarkan sebesar 22 juta dollar.

sebelumnya. Masih banyakkah pihak-pihak yang tega merusak alam demi keuntungan sementara usahanya? Ternyata peran akuntansi saja tidak cukup untuk menyadarkan mereka. Bersatu bersama-sama dari berbagai pihak pemerintah, pengusaha, para ahli lingkungan, para profesional, pengusaha dan berbagai pihak lainnya untuk mencegah terjadinya bencana yang akan menimpa bumi ini. *) Sri Yanto adalah Direktur Teknis Ikatan Akuntan Indonesia.

p e r u b a h a n

SimpulanProduk ramah lingkungan semakin digemari oleh masyarakat. Masyarakat tidak semata hanya mempertimbangkan harga murah untuk memutuskan membeli produk. Ramah lingkungan mulai banyak digunakan oleh perusahaan besar sebagai strategi pengembangan usahanya. Label perusahaan ramah lingkungan mulai kini dan di masa depan menjadi pilihan. Profesi akuntansi pada dasarnya telah siap untuk menghadapi perubahan kebutuhan informasi para stakeholder-nya. Informasi sosial, lingkungan dan keuangan (triple bottom line) memungkinkan untuk dikemas dalam sebuah laporan keuangan yang komprehensif karena akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan telah menyediakan fasilitas untuk menginformasikan hal tersebut. Namun ironisnya, mengapa pemanasan global mulai terjadi. Logikanya jika akuntansi efektif menjadi sarana informasi, antisipasi atas akan terjadinya pemanasan global sudah dapat diperoleh sedini mungkin. Sehingga bencana ini sudah dapat diantisipasi

ai

m i t r a

d a l a m

26

AKUNTAN

INDONESIA

Dinamika

kLinik uSAHA keCiL dAn kOPeRASi ikATAn AkunTAn indOneSiAMENDORONG TERCIPTANYA PENGUSAHA MIKRO, KECIL DAN KOPERASI YANG MAMPU BERSAING SECARA PROFESIONAL DI PASAR GLOBALKrisis ekonomi yang dimulai pada tahun 1997 telah memberikan bukti kepada kita bahwa arah kebijakan ekonomi Indonesia yang hanya bertumpu pada pemberian fasilitas yang berlebihan pada para konglomerat ternyata menghancurkan fondasi ekonomi Indonesia. Di pihak lain usaha kecil dan koperasi telah menunjukkan kekuatannya dalam menanggulangi dan menjadi tumpuan ekonomi Indonesia pada saat terjadinya krisis ekonomi Indonesia. Kegiatan utama KUKK-IAI adalah memberikan pendidikan dan pelatihan serta konsultasi secara langsung mengenai masalah-masalah yang dihadapi Pengusaha Mikro, Kecil dan Koperasi (PMKK) terutama yang berkaitan dengan masalah, akuntansi, keuangan, perpajakan dan manajemen. Dalam rangka mengantisipasi perkembangan pasar ke depan, KUKK-IAI telah merintis usaha untuk menjembatani kerja sama antar intansi yang terkait dengan pengembangan PMKK, sehingga dapat dikumpulkan informasi yang berkaitan dengan PMKK dan menjadi database, yang dapat dimanfaatkan oleh para Pengusaha Mikro, Kecil dan Koperasi dalam rangka pengembangan usahanya baik di pasar lokal maupun internasional Berdirinya Klinik Usaha Kecil dan Koperasi Ikatan Akuntan Indonesia berlandaskan pada : Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/199, tanggal 27 Juni 199 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi melalui pemanfaatan dana dari bagian Laba Badan Usaha Milik Negara. Surat Keputusan Bersama Direktur Jendral Pembinaan BUMN Departemen Keuangan dan Direktur Jendral Pembinaan Pengusaha Kecil Departemen Koperasi dan PPK Nomor Kep151/BU/199-02/SKB/PPK/X/1995, tanggal 1 Oktober 1995 tentang pengembangan usaha kecil dan koperasi. Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 60/KMK.016/1996 tentang perubahan pasal 3 Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1995 tanggal 27 Juni 199 tentang pengembangan Klinik Usaha Kecil dan Koperasi. Pengarahan Wakil Presiden Republik Indonesia pada pembukaan Kongres VII Ikatan Akuntan Indonesia tanggal 16 September 199 tentang peningkatan peran IAI dalam pengembangan perusahaan kecil dan koperasi sesuai dengan profesinya. Surat Keputusan Ketua Umum Ikatan Akuntan Indonesia Nomor Kep-02/KETUM/XI/1995, tanggal 20 Nopember 1995, tentang Pembentukan Pengurus Pusat Klinik Usaha Kecil dan Koperasi. Surat Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia Nomor KEP-18/SK/DPN/IAI/X/2003, tanggal 1 Okotober 2003 tentang Penetapan Susunan Badan Pengurus Harian Klinik Usaha Kecil dan Koperasi Ikatan Akuntan Indonesia.

p e r u b a h a n d a l a m

Gerakan ekonomi kerakyatan yang berbentuk koperasi dan usaha kecil perlu dikembangkan lebih lanjut sehingga menjadi usaha menengah dan besar yang profesional. Jika muncul kondisi yang demikian, maka para pengusaha menengah dan besar yang berasal dari pengusaha kecil dan koperasi tadi diharapkan mampu bekerja sama dengan Pengusaha Mikro, Kecil dan Koperasi yang baru tumbuh. Gerakan ekonomi kecil dan koperasi yang telah membuktikan dirinya mampu bertahan terhadap krisis ekonomi, bahkan menjadi penopang kehidupan ekonomi di Indonesia sudah selayaknya terus dibina dan pembinaannya harus menjadi agenda politik pemerintah Indonesia. Dengan demikian, diharapkan arah ekonomi Indonesia ke depan selayaknya memberikan kesempatan yang sama baik untuk usaha kecil dan koperasi maupun usaha menengah dan besar. Pemerintah Indonesia pada dasarnya telah berupaya memupuk dan melakukan pembinaan terhadap Pengusaha Mikro, Kecil dan Koperasi melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN), namun program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah tersebut dirasakan masih belum berjalan dengan efektif. Hal ini dapat dimaklumi, karena terbatasnya SDM BUMN yang secara khusus diberikan tugas untuk melakukan pembinaan terhadap usaha kecil dan koperasi serta tingginya aktivitas BUMN yang bersangkutan Asal-usulKUKKIAI Sebagai salah satu organisasi profesi, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merasa berkewajiban dan terpanggil untuk mendarmabaktikan keahlian sesuai profesinya dengan membentuk Klinik Usaha Kecil dan Koperasi (KUKK) pada tahun 1995. Klinik Usaha Kecil dan Koperasi Ikatan Akuntan Indonesia (KUKK-IAI) merupakan aktivitas anggota IAI sebagai wujud kepedulian para akuntan dalam membantu Pengusaha Mikro, Kecil dan Koperasi (PMKK)

m i t r a

ai

28

AKUNTAN

INDONESIA

Dinamika

Visi,MisidanProgramKerjaKUKK Sebagai profesi akuntan yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan dan peningkatan kemampuan manajerial dan keuangan PMKK, maka visi KUKK IAI adalah: Mendorong terciptanya Pengusaha Mikro, Kecil dan Koperasi yang mampu bersaing secara profesional dipasar global Gambaran dari visi tersebut secara substansi dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Mampu Bersaing, adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh PMKK dan datang dari dalam diri sendiri yang didapat melalui pengembangan dan peningkatan diri dalam bidang manajeria khususnya bidang keuangan dan akuntansi. Profesional, adalah suatu sikap diri yang mengutamakan kepada prinsip tanggungjawab, tepat waktu dan memiliki kedewasaan dalam berpikir. Global, adalah suatu ruang lingkup yang bersifat internasional. Pengusaha Mikro, Kecil dan Koperasi (PMKK) yang menjadi stakeholder dari KUKK-IAI diharapkan akan mampu bersaing secara profesional di pasar global. Artinya PMKK tersebut dengan bantuan KUKK-IAI mempunyai kemampuan berusaha yang mandiri, mampu membuat unit kerjanya akuntabel dan mempunyai jejaring secara internasional. PMKK yang ada mempunyai hubungan dengan pengusaha menengah dan besar dengan berbasis pada usaha yang saling menguntungkan dan bukan berbisnis atas dasar belas kasihan dari pengusaha besar maupun fasilitas pemerintah. Kita sadari bersama bahwa pengelolaan usahanya, Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah masih menghadapi kesenjangan manajerial keuangan yaitu : Kurangnya pemahaman dan kemampuan pengelolaan keuangan Kurangnya pengetahuan atas kewajiban seorang pengusaha Kurangnya pengetahuan atas proses pengembangan modal usaha Kurangnya motivasi dalam berusaha

2.

3.

1. 2. 3.

Mampu mendorong pengembangan jejaring kerja internasional Mampu mengembangkan informasi PMKK Mampu menstimulasi (mendorong) terciptanya PMKK yang akuntabel

Untuk mengatasi kesenjangan yang ada perlu dirancang suatu pola pengembangan Akuntansi dan Manajemen Keuangan Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah yang berkesinambungan, yang dikembangkan sesuai dengan kapabilitas yang dibutuhkan oleh Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan sesuai dengan kapasitas usaha yang dimilikinya. Tujuan Pengembangan Akuntansi dan Manajemen Keuangan Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah : Membangun etos pengusaha mikro, kecil dan menengah yang pantang menyerah Meningkatkan kemampuan akuntansi dan manajemen keuangan pengusaha mikro, kecil dan menengah Menciptakan pola pengembangan akuntansi dan manajemen keuangan pengusaha mikro, kecil dan menengah yang berkesinambungan Menjembatani kesenjangan antara mitra pembina pengusaha mikro, kecil dan menengah dengan pengusaha binaanya.

TujuandariKUKKIAIadalah: 1. 2. 3. Terjalinnya kerjasama yang harmonis antara pihak yang terkait dengan KUKK Tersedianya informasi yang dibutuhkan secara tepat waktu dalam pengembangan PMKK Makin bertumbuhnya PMKK yang mampu berusaha secara berkesinambungan

sasaran 1. 2. 3. . 5. Tersedianya modul pelatihan bagi PMKK dalam bidang manajemen, keuangan dan akuntansi Terlatihnya PMKK dalam bidang manajemen, keuangan dan akuntansi Makin banyaknya PMKK yang akuntabel Tersedianya data base PMKK Makin banyaknya kemitraan antara pengusaha kecil dengan pihak yang terkait dengan PMKK

29

ai

m i t r a

d a l a m

Misi Klinik Usaha Kecil dan Koperasi Ikatan Akuntan Indonesia adalah sebagai berikut :

p e r u b a h a n

AKUNTAN

INDONESIA

Dinamika

Pola pengembangan akuntansi dan manajemen keuangan pengusaha mikro, kecil dan menengah merupakan pola pengembangan yang berkesinambungan bagi setiap Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah dengan skema sebagai berikut :

strukturorganisasiKUKK Melalui Surat Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia Nomor KEP-13/SK/DPN/IAI/III/2007, tanggal 26 Maret 2007 tentang Penetapan Susunan Badan Pengurus Harian Klinik Usaha Kecil dan Koperasi Ikatan Akuntan Indonesia, maka terbentuklah struktur organisasi BPH KUKK IAI sebagai berikut : SUSUNAN BADAN PENGURUS HARIAN KLINIK USAHA KECIL DAN KOPERASI (BPH-KUKK) PERIODE 2007 - 2010

p e r u b a h a n

Ketua merangkap Anggota Wakil Ketua merangkap Anggota

Mirawati Sudjono Bambang Utoyo 1. 2. 3. . 5. Bramantyo Rakhmat Adi Santosa Retno Wulandari Suhartati Suharso Ujianti Purnamaningsih

d a l a m

Untuk mendukung pola Pengembangan Akuntansi dan Manajemen Keuangan Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah yang berkesinambungan maka dirancanglah Pola Pendidikan dan Pelatihan Akuntansi dan Manajemen Keuangan Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagai berikut : 1. 2. 3. Tingkat Dasar Tingkat Menengah Tingkat Lanjutan

Anggota

Pola Pendidikan dan Pelatihan Akuntansi dan Manajemen Keuangan Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah dikembangkan secara berkesinambungan mulai Tingkat Dasar sampai dengan Tingkat Lanjutan, kesertaan Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah pada pelatihan dan pendidikan Tingkat Menengah sampai Tingkat Lanjutan haruslah berdasarkan sertifikat yang dikeluarkan pada Tingkat Pelatihan sebelumnya dan Sertifikat atas sertifikasi usaha yang telah diterimanya berdasarkan hasil evaluasi, monitoring atau pendampingan. Sebagai tindaklanjut MOU antara Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), sedang dilakukan kerjasama dengan HIPMI untuk dilaksanakannya pelatihan bagi para anggota HIPMI seluruh Indonesia. Dalam rangka pelaksanaan kerjasama tersebut KUKK IAI Pusat juga akan melibatkan KUKK IAI Wilayah sesuai dengan tempat pelaksanaan pelatihan tersebut.

Pemilihan anggota BPH KUKK didasarkan kepada kompetensi, pengalaman, integritas dan komitmen pada visi dan misi Ikatan Akuntan Indonesia serta komitmen untuk mencurahkan waktu dan perhatian pada tugas sebagai anggota BPH KUKK. Masa kerja BPH KUKK sama dengan masa jabatan Dewan Pengurus Nasional yaitu maksimum selama tahun dan dapat dipilih kembali. Klinik Usaha Kecil dan Koperasi tidak hanya berada di IAI Pusat namun di setiap IAI Wilayah yang sekarang terdiri dari 20 IAI Wilayah terdapat pula KUKK yang dikelola oleh Pengurus IAI Wilayah yang bersangkutan, dengan program dan sistem yang sama antara KUKK Pusat dan Wilayah. Sehingga untuk melaksanakan pembinaan Pengusaha Mikro, Kecil dan Koperasi di daerah-daerah akan melibatkan KUKK yang ada dimasing-masing IAI Wilayah.

ai

m i t r a

30

AkunTAn

indOneSiA

BeritaLAPORAn keuAnGAn keMenPeRA WAJAR TAnPA PenGeCuALiAnMemang seharusnya tidak boleh dengan swadana, melainkan dengan membentuk sebuah badan pelayanan umum, ujarnya. Selain melakukan klarifikasi, Pemprov Kaltim juga akan merevisi Perda yang menyimpang dan melakukan efisiensi anggaran. Dalam hubungan itu ia menyebutkan tiga fokus utama efisiensi, yakni efisiensi pada pembiayaan RSUD, pada belanja barang dan perjalanan dinas, dan efisiensi dana untuk Komisi Pemilihan Umum. Sementara itu Asisten Bidang Administrasi Setprov Kaltim, Ibnu Nirwani menambahkan, salah satu penyebab carut-marutnya laporan keuangan Provinsi Kaltim adalah penggunaan dana bantuan sosial (Bansos). Menurut dia, pencairan dana Bansos per tahun yang mencapai angka ratusan milyar kerap tidak disertai laporan pertanggungjawaban dari penerima bantuan, sehingga sulit untuk dipertanggungjawabkan. Salah satu sumber masalah adalah dana Bansos. Tapi kami sudah mengupayakan agar penerima tidak boleh menerima secara berturut-turut dan laporan keuangannya harus lengkap, ujarnya. Sedangkan Sekretaris Komisi III (Bidang Pembangunan) DPRD Kaltim, M Darlis Pattolongi, menilai, kesalahan pada laporan keuangan bisa disebabkan oleh permasalahan yang timbul akibat regulasi tentang keuangan negara yang cepat sekali berubah sejak tahun 200 dan lemahnya aparatur daerah dari segi perencanaan program pembangunan. Perlu ada pembinaan ke daerah yang dilakukan oleh pemerintah pusat, ujarnya. (AS) JAKARTA Laporan keuangan Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Kemenpera) tahun anggaran 2006 mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Opini wajar tanpa pengecualian merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan terhadap laporan keuangan instansi pemerintah, kata Sekretaris Menteri Negara Perumahan Rakyat (Sesmenpera), Noer Soetrisno di Jakarta pekan lalu. Menurut Noer, audit BPK tidak menemukan kelemahan pada sistem pengendalian internal Kemenpera, karena seluruh masalah baik yang ditemukan auditor internal maupun eksternal ditindaklanjuti. Dan berdasarkan audit terhadap peraturan perundangan yang berlaku, BPK tidak menemukan ketidakpatuhan dan kecurangan yang memenuhi unsur tindak pidana korupsi, ujar Noer. Sesmenpera juga mengatakan, konsekuensi dari penghargaan tertinggi yang telah diberikan BPK adalah bahwa jajaran Kemenpera harus mampu mempertahankannya pada tahun anggaran berikutnya. Terkait upaya mempertahankan opini WTP tersebut, pihak Kementerian akan mengambil langkah-langkah melaksanakan prinsip tata kelola pemerintah yang bersih dan bebas korupsi serta menyelenggarakan tugas administrasi negara secara efisien, efektif, dan sesuai peraturan perundangan. Selanjutnya menyelenggarakan sistem akuntansi instansi sesuai standar akuntansi pemerintahan (SAP) dan menyelenggarakan sistem pengendalian internal yang optimal. Kemudian juga menyusun laporan keuangan yang dapat memberikan keyakinan dan keandalan secara berkala kepada BPK maupun publik sebagai salah satu wujud transparansi dan akuntabilitas.

LAPORAn keuAnGAn PeMPROV kALTiM AkAn dikLARiFikASi

sAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan segera mengklarifikasi pertanggungjawaban laporan keuangan tahun anggaran 2006 yang dinilai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Tidak Wajar. Kami akan melakukan klarifikasi laporan keuangan terhadap hasil pemeriksaan BPK, kata Sekretaris Provinsi Kaltim, Syaiful Teteng, di Samarinda pekan lalu. Komentar itu dikemukakan Teteng terkait dengan hasil pemeriksaan BPK terhadap 362 laporan keuangan Provinsi/Kabupaten/ Kota Tahun Anggaran 2006 yang dilaporkan kepada DPR-RI beberapa waktu lalu. BPK menilai laporan keuangan Provinsi Kaltim, bersama 18 provinsi lainnya Tidak Wajar atau diragukan kebenarannya. Bahkan, laporan keuangan 13 kabupaten dan kota di Kaltim, bersama 3 daerah lainnya, juga perlu penelaahan lebih lanjut atau masuk dalam kategori disclaimer. Teteng menjelaskan lebih lanjut adanya sejumlah kelemahan pada payung hukum perangkat daerah yang pertanggungjawabannya tidak bisa diterima oleh BPK. Salah satu contoh adalah Peraturan Daerah tentang sistem swadana untuk pembiayaan rumah sakit daerah (RSUD) milik Pemprov Kaltim.

m i t r a

d a l a m

p e r u b a h a n

31

ai

AkunTAn

indOneSiA

BeritadeLAPAn RiBu TRAnSAkSi keuAnGAn MenCuRiGAkAn HARuS diSeLidikiPada akhir Agustus 2007, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan adanya 8.056 transaksi keuangan yang mencurigakan. Transaksi mencurigakan itu terdiri dari 7.730 transaksi keuangan di dalam institusi perbankan dan 726 transaksi di lembaga bukan bank. Hamid menegaskan, seharusnya aparat penegak hukum tidak tinggal diam terhadap laporan PPATK itu. Sampai saat ini belum ada tindak lanjut, katanya. Polisi dan Kejaksaan, menurut dia, hendaknya segera menyelidiki asal-usul transaksi keuangan itu. Penyelidikan tersebut berguna untuk mencari indikasi kejahatan dibalik transaksi tersebut, misalnya kejahatan perbankan, penyuapan, terorisme, perjudian ataupun pembalakan liar. Setelah menemukan indikasi kuat, Hamid menegaskan, aparat penegak hukum harus segera melakukan langkah lebih lanjut sesuai dengan ketentuan hukum terkait. Kalau perlu, pelaku kejahatan bisa diumumkan ke publik, katanya. Hamid menegaskan, PPATK adalah lembaga yang dibentuk untuk memberikan laporan tentang transaksi keuangan yang statusnya di luar kewajaran dan menimbulkan kecurigaan bahwa transaksi itu telah merugikan negara. Kalau laporannya tidak ditindaklanjuti, buat apa ada PPATK, tandasnya. (AS).

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2006 Kemenpera menerima anggaran Rp2,7 miliar untuk membiayai seluruh Satuan Kerja di lingkungan Kemenpera. Sedangkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) luncuran 2006 yang dikelola sebesar Rp866,1 juta. Adanya DIPA luncuran itu sendiri disebabkan karena penyelesaian pembayaran tagihan telah tertunda dan tidak dibayarkan pada tahun anggaran bersangkutan, sehingga baru diluncurkan tahun anggaran 2006. Sementar itu realisasi anggaran pengeluaran sebesar Rp369,2 miliar atau 86,93 persen dari total anggaran. Dari realisasi anggaran untuk DIPA luncuran terealisasi 100 persen, sedangkan realisasi pendapatan semester II tahun anggaran 2006 sebesar Rp6,9 juta berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Posisi keuangan Kemenpera per 31 Desember 2006 meliputi aset Rp217 miliar, kewajiban Rp2,1 miliar, dan ekuita dana Rp21,7 miliar. Noer juga menyampaikan, apabila selama ini pengembang rumah susun sederhana (Rusuna) mengalami kesulitan merealisasikan proyeknya karena Koefisien Luas Bangunan (KLB) diperuntukkan bagi enam lantai saja, maka melalui Peraturan Gubernur No. 136 tahun 2007 bisa direalisasikan di atas enam lantai bahkan 20 lantai sesuai program Kemenpera. Peraturan Gubernur yang ditandatangani Sutiyoso tanggal Oktober 2007 juga menyebutkan secara jelas mengenai pemberian insentif bagi pengembang yang menyediakan fasilitas penunjang sampai dengan maksimal maksimal 3 lantai dengan luas 10 persen dari seluruh lantai bangunan (AS).

JAKARTA - Aparat penegak hukum harus menyelidiki asal-usul transaksi keuangan mencurigakan yang jumlahnya mencapai 8.056 transaksi, demikian anggota Komisi III DPR RI, Sahrin Hamid. (Transaksi-red) Itu harus diangkat dan dicari kejelasannya, katanya setelah diskusi Jihad Melawan Korupsi di Jakarta Media Center, pekan lalu.

ai

32

m i t r a

d a l a m

p e r u b a h a n

AkunTAn

indOneSiA

Berita

POLRi-keJAGunG-BPkP TunTASkAn PenYeLeWenGAn keuAnGAn neGARAJAKARTA - Polri, Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sepakat untuk menuntaskan berbagai bentuk penyelewengan keuangan negara, terutama yang berindikasi tindak pidana korupsi. Kesepakatan itu tertuang dalam nota kesepahaman Kerjasama Penanganan Penyimpangan Pengelolaan Keuangan Negara Berindikasi Tindak Pidana Korupsi yang ditandatangani Kapolri Jenderal Sutanto, Jaksa Agung Hendarman Soepandji dan Kepala BPKP Didi Widayadi, disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Auditorium Istana Wapres, Jakarta, baru-baru ini. Jaksa Agung Hendarman mengatakan, nota kesepahaman itu merupakan kesepakatan bersama dalam menyamakan persepsi terhadap kerugian negara, apakah akibat perbuatan melawan hukum atau tidak. Persamaan persepsi antara aparat hukum yakni Kepolisian dan Jaksa Agung serta auditor yang menghitung kerugian negara itu penting, mengingat di lapangan terkadang masih ada persepsi yang berbeda di antara ketiganya dalam penanganan korupsi sesuai UU No31/1999 yang terdiri atas 30 pasal , ujarnya. Hendarman menambahkan, dari 30 pasal itu yang kerap membutuhkan penelitian bersama antara Kejagung dan BPKP terutama pasal 2 dan 3 tentang pengadaan barang dan jasa yang bisa saja terjadi karena perbuatan melawan hukum sehingga timbul penggelembungan anggaran dan berujung pada kerugian negara. Kadang-kadang ketika diperiksa BPKP dan sudah ditetapkan adanya kerugian negara, terjadi juga bolak-balik perkara antara penyidik dan kejaksaan karena perbedaan persepsi itu, tuturnya. Untuk itu, melalui nota kesepahaman tersebut ke depan diharapkan tidak ada lagi perbedaan persepsi antara aparat penegak hukum yakni polisi dan Kejaksaan Agung dengan BPKP selaku pengawas untuk menetapkan apakah telah terjadi kerugian negara atau tidak. Tentang apakah nota kesepahaman itu berlaku surut untuk kasus-kasus yang kini masih ditangani, Hendarman mengemukakan, kesepakatan itu berlaku untuk kasus-kasus yang tdak kadaluwarsa. Pada kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Sutanto mengatakan, mek