aids

14
Kelas II-B Reguler

Upload: elsoyy

Post on 14-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hiv

TRANSCRIPT

  • Kelas II-B Reguler

  • Devi Dwi SeptalianiElsa Nindya SalimMayangsari DewiPutri ShintawatiSarah Melisa StephaniSiti NurjannahUmi RahmiEgi Nurmala

  • Tn. W dirawat diruang medikal bedah karena diare sudah sebulan tak sembuh-sembuhmeskipun sudah berobat ke dokter. Pekerjaan Tn W adalah supir truk dan dia baru saja menikah dua tahun yang lalu. Tn W mengatakan bahwa dia diare cair 15x hari, demam, dan BB menurun7 kgdalam satu bulan serta sariawan mulut tak kunjung sembuh meskipun telah berobat dan tidak nafsu makan. Hasil foto thorax ditemukan pleural effusi kanan, hasil laboratorium sebagai berikut : Hb 11 gr/dL, leukosit 20.000/Ul, trombosit 160.000/UL, LED30 mm, Na 8 mmol/L, K 2,8 mmol/L, Cl 11o mmol/L, protein 3,5. Hasil pemeriksaan ditemukan TD 120/80 mmHg, N 120x/mnt, P 28x/menit, S390C, konjungtiva anemis, sklera tak ikterik, paru-paru : ronchi +/+ dan wheezing +/. Diagnosa Medis Tn. W adalah AIDS.

  • PengkajianData dasar :Nama: Tn. WUmur: 40 tahunJenis kelamin: Laki-lakiAlamat: Jakarta

  • Analisa DataDS :- diare sudah 1 bulan tak sembuh-sembuh meskipun sudah berobat ke dokter.- Tn. W mengatakan bahwa dia diare cair kurang lebih 15x/hariDO :- Hasil foto thorax, pleural effusion kanan- HasilLAB:Hb 11 gr/dlLeukosit 20.000/uLTrombosit 160.000/uLLED30 mmNa 98 mmoL/LK 2,8 mmol/LCl 110 mmol/L

  • Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang berlebihResiko terhadap infeksi b.d imunodefisiensi

  • Dx. 1:Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang berlebihTujuan:Mempertahankan hidrasi cairan yang dibuktikan oleh normalnya kadarelektrolitKriteria hasil: Terpenuhinya kebutuhan cairan secara adekuatDefekasi kembali normal, maksimal 2x sehari

  • IntervensiRasionalMandiriKaji turgor kulit,membran mukosa, dan rasa hausPantau masukan oral dan memasukkan cairan sedikitnya 2500 ml/hariHilangkan makanan yang potensial menyebabkan diare, yakni yang pedas/ makanan berkadar lemak tinggi, kacang, kubis, susu.Berikan makanan yang membuat pasien berselera.KolaborasiBerikan obat-obatan sesuai indikasi : antiemetikum, antidiare atau antispasmodik.Pantau hasil pemeriksaan laboratorium.Berikan cairan/elektrolit melalui selang makanan atau IV.Indikator tidak langsung dari status cairan.Mempertahankan keseimbangan cairan, mengurangi rasa haus, melembabkan mukosa.Mungkin dapat mengurangi diare.Meningkatkan asupan nutrisi secara adekuat.Mengurangi insiden muntah, menurunkan jumlah keenceran feses mengurangi kejang usus dan peristaltik.Mewaspadai adanya gangguan elektrolit dan menentukan kebutuhan elektrolit.Diperlukan untuk mendukung volume sirkulasi, terutama jika pemasukan oral tidak adekuat.

  • Dx: Resiko infeksi b.d imunodefisiensiTujuan:Mengurangi resiko terjadinya infeksiMempertahankan daya tahan tubuhKriteria hasil:Infeksi berkurangDaya tahan tubuh meningkat

  • IntervensiRasionalMandiriPantau adanya infeksi : demam, mengigil, diaforesis, batuk, nafas pendek, nyeri oral atau nyeri menelan.Ajarkan pasien atau pemberi perawatan tentang perlunya melaporkan kemungkinan infeksi.Pantau jumlah sel darah putih dan diferensialPantau tanda-tanda vital termasuk suhu.Awasi pembuangan jarum suntik dan mata pisau secara ketat dengan menggunakan wadah tersendiri.KolaborasiBeriakan antibiotik atau agen antimikroba, misal : trimetroprim (bactrim atau septra), nistasin, pentamidin atau retrovir.Deteksi dini terhadap infeksi penting untuk melakukan tindakan segera. Infeksi lama dan berulang memperberat kelemahan pasien.Berikan deteksi dini terhadap infeksi.Peningkatan SDP dikaitkan dengan infeksiMemberikan informasi data dasar, peningkatan suhu secara berulang-ulang dari demam yang terjadi untuk menunjukkan bahwa tubuh bereaksi pada proses infeksi ang baru dimana obat tidak lagi dapat secara efektif mengontrol infeksi yang tidak dapat disembuhkan.Mencegah inokulasi yang tak disengaja dari pemberi perawatan.Menghambat proses infeksi. Beberapa obat-obatan ditargetkan untuk organisme tertentu, obat-obatan lainya ditargetkan untuk meningkatkan fungsi imun

  • Dx. 1: Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang berlebihMandiriMengkaji turgor kulit,membran mukosa, dan rasa hausMemantau masukan oral dan memasukkan cairan sedikitnya 2500 ml/hariMenghilangkan makanan yang potensial menyebabkan diare, yakni yang pedas/ makanan berkadar lemak tinggi, kacang, kubis, susu.Memberikan makanan yang membuat pasien berselera.KolaborasiMemberikan obat-obatan sesuai indikasi : antiemetikum, antidiare atau antispasmodik.Memantau hasil pemeriksaan laboratorium.Memberikan cairan/elektrolit melalui selang makanan atau IV.

  • Dx. 2: Resiko terhadap infeksi b.d imunodefisiensiMandiriMemantau adanya infeksi : demam, mengigil, diaforesis, batuk, nafas pendek, nyeri oral atau nyeri menelan.Mengajarkan pasien atau pemberi perawatan tentang perlunya melaporkan kemungkinan infeksi.Memantau jumlah sel darah putih dan diferensialMemantau tanda-tanda vital termasuk suhu.Mengawasi pembuangan jarum suntik dan mata pisau secara ketat dengan menggunakan wadah tersendiri.KolaborasiMemberikan antibiotik atau agen antimikroba, misal : trimetroprim (bactrim atau septra), nistasin, pentamidin atau retrovir.

  • Dx 1 : S : kebutuhan volume cairan tubuh pasien terpenuhi/adekuatO :Diare (-)Demam (-)Pasien tidak mudah lelahAnoreksia (-)A : masalah kekurangan volume cairan tubuh sudah teratasi P : intervensi dipertahankan

  • Dx. 2: Resiko terhadap infeksi b.d imunodefisiensiS: Pasien mengatakan badannya sudah tidak demamO:pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksisuhu tubuh dalam batas normalA: Masalah teratasi sebagianP: Intervensi dipertahankan