ahmad zuky prasetya

Upload: tre-a-gara

Post on 11-Jul-2015

175 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

UPAYA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI OBJEK WISATA MUSEUM AFFANDI

Oleh: Ahmad Zuky Prasetya 04/182241/DSA/03683

Laporan Akhir Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Dalam Bidang Kepariwisataan 2007

KATA PENGANTAR Puji syukur hadirat Allah SWT penulis panjatkan karena rahmat dan karunia-Nya, laporan akhir dengan judul Upaya Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Objek Wisata Museum Affandi ini dapat diselesaikan. Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar Ahli Madya Program Studi Kepariwisataan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa laporan akhir ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada terhingga kepada : 1. Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U. ,M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2. Drs. Musadad M. Hum, selaku ketua jurusan Pariwisata dan serta sebagai dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dalam penulisan Laporan Akhir ini. 3. Dra. Sumarsih M. Hum, selaku Sekertaris jurusan Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 4. Pimpinan dan Staff Museum Affandi, Bapak Juki Affandi selaku pimpinan, Ibu Pretty Dwi Yossusanti selaku pembimbing lapangan, Ibu Helvy Dirix, Bapak Dedy Sutama dll. 5. Ayah dan Ibu yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil serta cinta dan kasih sayangnya.

i

6. Kakak dan adik ku : Ahmad Zuky Purnama dan Ahmad Zuky Surya Aditya atas segenap cinta dan kasih sayangnya. 7. Richa Julita ; atas perhatian, dukungan dan kasih sayangnya. You are The Best I Ever Had 8. Temen- temen yang ku kasihi : Yustina Johar, Sertian Ditya Anggara, Indra Hajiantoro, Setya Prambudi, Puguh Santoso; atas motifasinya. 9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu semoga jasa baik mereka mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa Laporan Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemapuan yang ada pada penulis. Oleh karena itu segala kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pembaca.

penulis

ii

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR....................................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................................iii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................v BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1 B. Rumusan Masalah...........................................................................................2 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................................3 D. Tinjauan Pustaka.............................................................................................4 E. Metode Penelitian...........................................................................................5 F. Sistematika Penulisan ....................................................................................6 II. GAMBARAN UMUM........................................................................................7 A. Lokasi Penelitian............................................................................................7 B. Riwayat Museum Affandi...............................................................................8 C. Tata Letak Bangunan......................................................................................9 D. Fasilitas Pelayanan .......................................................................................10 E. Koleksi Museum...........................................................................................13 III. UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI..........................................................16 A. Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Kunjungan...........................................16 B. Analisis SWOT ( Strenght WeaknessOportunities Threats ).......................19 C. Upaya Pengembangan Museum Affandi......................................................21 iii

IV. PENUTUP..........................................................................................................27 A. Kesimpulan...................................................................................................27 B. Saran.............................................................................................................28 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................30 LAMPIRAN.................................................................................................................

iv

DAFTAR LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi Museum Affandi 2. Brosur Wisata 3. Denah Museum Affandi 4. Daftar Koleksi Museum Affandi 5. Daftar Kunjungan Wisatawan Museum Affandi 6. Foto-foto Koleksi Museum Affandi

v

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pariwisata pada intinya merupakan kegiatan segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. Proses perkembangannya, pariwisata mempunyai pengaruh yang besar dalam bidang sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di daerah wisata. Oleh karena itu beberapa hal yang mendapat perhatian dari berbagai pihak yang terkait dalam bidang pengolahan dan pengembangan pariwisata disuatu destinasi antara lain daya tarik wisata (atraksi), kemudahan pencapaian (aksesbilitas),fasilitas wisata (sarana dan prasarana) dan kenyamanan pelayanan serta lingkungan sekitar yang menarik. Dalam kondisi para pengelola objek wisata perlu memperhitungkan jenis-jenis

produk unggulan yang akan dikembangkan harus disesuaikan dengan permintaan pasar yang ada. Paling tidak pada fokus pengembangan wisata budaya yang sampai saat ini masih mempunyai pasar yang prospektif.

1

2

Di kawasan taman wisata budaya dilakukan dengan mendayagunakan potensi objek, daya tarik, dan atraksi wisata dan berdaya guna dengan memperhatikan azas manfaat dan lestari yang seimbang antara kepentingan pemanfaatan dan pengembangannya.Demikian juga pengelolaan di kawasan Museum Affandi Jogjakarta yang memiliki objek dan daya tarik wisata berupa lukisan-lukisan serta berbagai macam peninggalan Affandi. Telah diakui keberadaannya oleh masyarakat, terbukti dengan tingkat kunjungan yang tinggi di objek tersebut menunjukan bahwa minat masyarakat terhadap objek wisata ini masih besar. Museum Affandi pada saat ini berada dalam tahap kedewasaan meskipun jumlah wisatawan yang berkunjung masih belum dapat dikatakan memenuhi target. Tidak semua kelompok umur dari para pengunjung terlihat begitu menikmati keberadaan produk yang berupa lukisan yang di tawarkan oleh Museum Affandi. Sebagian dari mereka mengeluhkan atraksi-atraksi yang ditawarkan cenderung tidak berkembang. Oleh karena itu untuk menghindari kejenuhan dari wisatawan yang berkunjung tambahan produk/fasilitas perlu kiranya diupayakan sehingga dapat menjadi solusi untuk mengatasi kejenuhan wisatawan tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas penulis tertarik membahas upaya pihak pengelola Museum Affandi berkaitan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan serta kejenuhan yang dirasakan dapat dikurangi.

3

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan judul dan fenomena yang terdapat di lapangan maka penulis merumusakan masalah yang berhubungan dengan peningkatan kunjungan di Museum Affandi yaitu: Upaya apa yang telah ditempuh dan ditawarkan oleh pihak pengelola Museum Affandi dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan?.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada di Museum Affandi 2. Memperoleh cara penyelesaian yang terbaik terhadap permasalahan yang ada dan mengetahui usaha-usaha yang sebaiknya dilakukan dalam pengembangan Museum Affandi 3. Menambah wawasan pengetahuan di bidang kepariwisataan dalam dunia kerja yang sesungguhnya Manfaat penelitian ini adalah: a. Penulis mampu menerapkan ilmu yang diperoleh pada saat proses perkuliahan b. Memperoleh tambahan pengetahuan yang berguna bagi kemajuan penulis di masa yang akan datang.

4

c. Menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran sikap profesional mahasiswa sebagai calon profesional yang bertanggung jawab.

D. TINJAUAN PUSTAKA

Unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pengembangannya meliputi 5 unsur yaitu: 1. Objek dan Daya tarik Wisata (ODTW ) 2. Prasrana wisata 3. Sarana wisata 4. Tata laksana/infrastruktur 5. Masyarakat/lingkungan1 Dalam kaitan dengan topik pengembangan suatu ODTW, analisis SWOT digunakan untuk menilai produk dan pasarnya. Analisis kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) digunakan untuk menilai produk, sedangkan analisis peluang (opportunities) dan ancaman (threats ) untuk menilai pasar dan pesaing.2

1 2

Gamal Suwantoro, Dasar-dasar pariwisata ( Yogyakarta:Andi offset, 1997), hlm.19. Oka A. Yoeti, Analisis SWOT, dalam makalah Anatomi Pariwisata(t.k., 1992), hlm.8.

5

E. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif analitis yang berarti penggambaran keadaan yang ada di lapangan disertai dengan salah satu model anlisis untuk memecahkan masalah yang penulis pilih sebagai permasalan untuk dilaporkan dalam laporan akhir ini. Adapun analisis yang penulis gunakan berdasarkan permasalahannya adalah model analisis SWOT. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis menggunakan dua cara di dalam pengumpulan data, yaitu: 1) Data primer, yaitu data aktual yang belum di publikasikan, untuk mendapatkannya penulis melakukan teknik pengamatan lapangan secara langsung ke objek wisata dalam kawasan Museum Affandi dan mencatat halhal penting sebagai data. Kemudian penulis juga menggunakan teknik wawancara dengan wisatawan; 2) Data sekunder,yaitu data yang sudah pernah dipublikasikan sebelumnya. Analisis data, yaitu proses pengolahan data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk memecahkan masalah yang di bahas seperti di sebutkan di atas model analisis yang digunkan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Laporan akhir ini terdiri dari empat bab yang akan dijabarkan sebagai berikut: Bab I yaitu pendahuluan berisi letar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian yang digunakan dan

6

sistematika penulisan. Selanjutnya Bab II mengulas gambaran umum Museum Affandi yang berisi keadaan fisisk,sejarah perkembangan. Bab III berisi tentang pembahasan dengan jabaran mengenai daya tarik wisata Museum Affandi, fasilitas dan kegiatan wisata, serta analisis SWOT dan perencanaan strategis. Adapun yang terakhir Bab IV berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran yang ingin diajukan oleh penulis.

BAB II GAMBARAN UMUM MUSEUM AFFANDI A. LOKASI Komplek Museum Affandi terletak di tepi barat Sungai Gajah Wong, lebih tepatnya berada di jalan Laksda Adisucipto no.167 Yogyakarta. Lokasinya berhadapan dengan kampus Universitas Islam Negeri Yogyakarta. Letak Museum Affandi yang sangat strategis sebagai salah satu kompleks museum seni lukis yang ada di Yogyakarta, yaitu berada di jalan utama yang menghubungkan Kota Yogyakarta dan Kota Solo.

B. RIWAYAT MUSEUM AFFANDI

Bentuk dan rancangan rumah panggung dan galeri pertama di buat Affandi sendiri, yang pada awalnya diilhami dari sebuah daun pisang. Ilham itu muncul pada waktu Affandi sedang kehujanan dan kemudian memotong selembar daun pisang untuk melindungi tubuh Affandi dari air hujan. Berdasarkan pengalaman itulah Affandi berkeinginan apabila nanti sudah memiliki uang akan membangun rumah dengan atap menyerupai pelepah daun pisang.

7

8

Museum Lukis Affandi pertama kali dirintis oleh Bapak Affandi, sebagi rumah tinggal bersama istrinya yang bernama Maryati dan anak-anaknya. Di rumah inilaah Affandi beristirahat, berkumpul, bercanda bersama keluarga dan juga menghasilkan karya-karya lukisan dan pahatan yang sampai saat ini hasilnya dapat dilihat di galeri I. Bangunan galeri I inilah yang dibangun Affandi dan difungsikan sebagai tempat memamerkan hasil karya lukisannya. Pembangunan galeri I ini selesai pada tahun 1962. Museum Affandi yang pada awal berdirinya hanya memiliki satu galeri tunggal milik Affandi, kemudian pada tahun 1988 berdirilah galeri II atas bantuan Presiden Soeharto. Museum Affandi ini dikelola oleh Yayasan Affandi sejak tanggal 24 September 1984. Kemudian pada tahun 1997 Yayasan Affandi membangun satu galeri yaitu galeri III. Galeri III ini dibangun 2 lantai guna melengkapi fasilitas dan sarana pendukung lainnya, lantai I sebagai Ruang Pameran dan lantai II sebagai kantor koleksi. Ruang untuk konservasi lukisan, stroage, guest house dan lain sebagainya adalah bangunan lain yang terdapat di komplek Museum Affandi, merupakan bangunan pelengkap yang dahulu difungsikan sebagai kediaman keluarga. Pada waktu Affandi meninggal dimakamkan diantara dua bangunan yaitu galeri pertama dan galeri kedua, yang dikelilingi dengan rimbunan tanaman mawar disekitar makam. Pemilihan tempat pemakaman Affandi ini sesuai keinginan Affandi saat masih hidup.

9

C. BANGUNAN

Kompleks bangunan Museum Affandi menempati areal tanah seluas 3500 meter persegi di tepi barat Sungai Gajah Wong. Adapun komponen keseluruh bangunan terbuat dari kayu, atap dari sirap yang berbentuk menyerupai pelepah daun pisang. Komplek Museum Affandi memiliki 3 bangunan utama ( galeri ) yang digunakan Affandi sebagai tempat untuk memamerkan hasil karya serta koleksinya sebagai berikut : a. Galeri I Bangunan Galeri I dibangun sendiri oleh Affandi dan selesai pada tahun 1962. Tujuan dibangun galeri I ini sebagai ruang pameran bagi sejumlah hasil karya Affandi. Ide dasar rancangan bangunannya berbentuk spiral lengkung yang disesuaikan dengan kontur permukaaan tanah seluas 3500 meter persegi yang berteras. Bentuk atap diilhami dari bagian bentuk pelepah daun pisang yang pada kebanyakan masyarakat zaman dahulu difungsikan sebagai penutup kepala atau pelindung sementara untuk menahan terik matahari atau hujan. b. Galeri II Bangunan galeri II ini terdiri atas dua lantai menempati arel tanah seluas 351,5 meter persegi dan dibangun atas bantuan dari Presiden Soeharto pada tahun 1987. Bagunan ini selesai dibangun pada tahun 1988 dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan pada tanggal 9 Juni 1988.

10

c. Rumah Tinggal Rumah tingal ini terdiri dari 2 lantai, lantai atas dipergunakan sebagai ruang keluarga terdapat kamar pribadi Affandi dan Maryati. Bagian bawah terdapat teras yang menghadap sisi selatan, dari teras ini Affandi dapat melihat kesibukan lalu lintas jalan raya, sungai dan jembatan Gajah Wong maupun menikmati keasrian taman dan bangunan komplek. Pada lantai bawah merupakan ruang tamu bagi para tamu yang berkunjung ke museum. Pada pilar-pilar kayu penyangga bangunan serta pilar utama, dihiasi pahatan ukiran pemahat ternama dari Bali, bernama Congot.

D. FASILITAS

Guna memenuhi kebutuhan wisatawan serta memberikan kenyaman selama kunjungan, Museum Affandi memiliki fasilitas serta prasarana antar lain : 1. Area Parkir Meskipun tidak luas, Museum Affandi memiliki area parkir yang selalu digunakan oleh wisatawan yang mengunjungi museum. 2. Kafe Loteng Kafe loteng memiliki ruangan yang sejuk dan nyaman, di depan halaman kafe terdapat taman yang rindang dan hijau, hal ini akan menyegarkan kepenatan pengunjung atau wisatawan setelah lelah mengelilingi museum. Di tempat inilah pengunjung dapat beristirahat dan memesan aneka softdrink.

11

3. Informasi Ruang informasi ini terdapat di galeri I. Di ruang ini dapat diperoleh berbagai informasi mengenai museum. Di tempat ini pula, wisatawan dapat meminta seoarang pemandu untuk menemani sekaligus memberikan penjelasan mengenai sejarah museum. Ruang informasi saat ini masih jadi satu dengan galeri I dan loket penjualan tiket museum. 4. Telepon Sarana komunikasi ini penting artinya bagi setiap perusahaan termasuk pula museum, yang fungsinya mempelancar kegiatan museum. Telepon ini bisa digunakan untuk keluar area maupun satu area museum ( interkom). 5. Listrik Jaringan listrik yang tersedia ini selalu aktif di museum Affandi, sebab digunakan untuk penerangan lukisan dan penerangan seluruh ruang pamer serta kantor. 6. Taman Meski tidak berada di satu area yang luas, taman di museum Affandi cukup dapat menyejukkan udara dan memeberikan suasana indah. 7. Mushola Gerobak yamg dulu digunakan sebagai ruang pribadi Maryati, istri Affandi semasa hidupnya, kini difungsikan bagi umat muslim yang berkeinginan melaksanakan sholat. Mushola ini diperuntukkan bagi karyawan dan pengujung museum.

12

8. Ruang Pameran Ruang pameran terdiri dari 3 galeri milik bapak Affandi dan 1 galeri Sorandu milik Didit Budi Karyawan ( cucu dari Affandi ) yang sampai saat ini masih aktif dipergunakan untuk melukis. Di galeri Didit inilah sekarang sering berkumpulnya para seniman, khusus dari seniman Yogyakarta tidak jarang seniman asing yang ingin belajar melukis. 9. Ruang Penyimpanan Lukisan Ruang penyimpanan lukisan terdapat di lantai 2 galeri II dan di basement salah satu galeri. Ruangan ini sebagai tempat menyimpan lukisan Affandi yang tidak dipamerkan. Suhu dan lampu penerang ruang penyimpan lukisan ini harus setiap saat guna menghindari kelembaban udara yang berpengaruh terhadap lukisan. 10. Kantor Pimpinan dan Sekertaris Di ruangan pimpinan dan sekertris inilah manajemen Museum Affandi tersusun. Ruangan ini berada di sebelah selatan galeri III. 11. Perpustakaan Perpustakaan terletak bersebelahan dengan kantor pimpinan. Di ruangan ini tersimpan buku-buku koleksi Museun Affandi, buku-buku mengenai museummuseum di Indonesia, katalog-katalog Affandi, Kartika atau juga katalog pelukis lain.

13

12. Kolam Renang Kolam renang ini diperuntukan untuk umum. Baik bagi pengunjung museum maupun warga luar yang datang untuk mempergunakan fasilitas ini, Namum saat ini Kolam renang tersebut tidak lagi dipergunakan. 13. Kantin Karyawan Lokasi kantin karyawan berada disebelah dengan kolam renang. Di kantin karyawan inilah para karyawan Museum Affandi, mulai dari atasan hingga bawahan menikmati makan siang. Makan siang bagi karyawan Museum Affandi ini memang meruapakan fasilitas yang disediakan pihak pengelola museum diperuntukkan bagi karyawan, demi menunjang kesejahteraan karyawan.

E. KOLEKSI MUSEUM AFFANDI

Koleksi merupakan komponen utama dalam sebuah museum. Dirjen Kebudayaan, Direktoriat Permuseuman. Memberilan batasan benda-benda yang dapat menjadi koleksi museum, yaitu : Semua jenis benda bukti materiil hasil karya manusia, alam dan lingkungannya dan mempunyai nilai bagi pembinaan dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebudayaan.1

Direktorat Permusiuman, Pedoman Klasifikasi Museum Negri Propinsi, ( JKT :Dirjen Kebudayaan, Dept. Pendidikan dan Kebudayaan, 1933 ),hlm.3.

1

14

Sesuai predikat Museum Affandi Yogyakarta sebagai museum khusus di propinsi DIY, yang sebelumnya merupakan milik pribadi pelukis ternama Affandi, maka benda-benda koleksi yang disajikan di museum ini berhubungan dengan kehidupan dan perjalanan Affandi ke berbagai daerah dan negara yang dituangkan dalam kanvas. Bahkan ada pula hasil karya yang berupa pahatan atau ukiran tangan. Semasa hidup Affandi di samping mengkoleksi hasil karya lukisannya juga mengkoleksi hasil karya seniman lain yaitu : Basuki Abdullah, Bagong Kusudiharjo, S. Sujuyono, Rendra, Popo Iskandar dll, baik yang berupa karya lukis, pahatan maupun patung. Koleksi lukisan Affandi yang tersimpan saat ini sebanyak 300 buah, yang dipamerkan secara berkala bergantian di galerinya. Di dalam gedung galeri yang pertama telah disajikan antara lain lukisan semasa hidup Affandi. Lukisan tersebut terdiri atas sketsa-sketsa, lukisan cat air, pastel, serta cat minyak di atas kanvas; hasil karya 2 buah patung potret diri Affandi yang terbuat dari tanah liat dan semen, serta sebuah reproduksi yang berupa patung potret diri bersama putrinya Kartika, yang asli menjadi koleksi Taman Siswa Jakarta. Selain itu ikut melengkapi ruang galeri I adalah koleksi mobil Gallant Mitsubishi GTO tahnu 1975, mobil ini adalah mobil favorit Affandi sebagai sarana transportasi selama melukis serta sebuah sepeda Reliegh tahun 1975. Galeri II pada lantai pertama merupakan ruang pameran hasil karya Affandi dan lantai kedua terdapat beberapa reproduksi lukisan di atas kertas dan kanvas.

15

Di galeri III pada lantai pertama sebagai ruang pameran lukisan karya keluarga Affandi yaitu : Maryati Affandi, Kartika dan Rukmini. Di ruang galeri III ini, sering di sewakan untuk pameran pelukis lain.

BAB III UPAYA PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN POTENSI MUSEUM Sebagai kota yang banyak menyimpan peninggalan sejarah, Yogyakarta mampu menarik minat wisatawan dan mengangkat namanya menjadi kota budaya. Masa lalu dengan berbagai dinamikanya merupakan momen historis yang sangat besar artinya bagi generasi mendatang. Adalah hal yang sangat bijaksana apabila seorang tokoh sejarah Cicero mengatakan bahwa, Sejarah adalah saksi sang waktu, obor dari kebenaran, nyawa dari ingatan, guru dari kehidupan, dan pembawa warta dari masa ke masa. 1 Pada saat ini Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki lebih dari 20 museum dengan jenis yang berbeda. Namun banyak museum-museum tersebut belum dapat menjadi objek wisata andalan Yogyakarta yang mampu menarik minat masyarakat untuk mengunjunginya. Padahal dibandingkan dengan objek wisata lainnya, seperti : pantai, pegunungan, dll, museum memiliki suatu nilai historis yang tinggi, dan layak untuk dijadikan objek wisata andalan kota Yogyakarta. Hal inilah yang menjadi pertanyaan banyak pihak.

1

Depart. Pendidikan Nasional, Buku Panduan Museum Benteng Yogyakarta , ( YK : t.p. t.t ),hlm.

4.

16

17

Penyebab minimnya kunjungan masyarakat terhadap museum Affandi dapat dikelompokan menjadi 2 faktor, yaitu faktor eksternal dan internal. a. Faktor Eksternal Faktor eksternal meliputi kondisi yang tengah terjadi dilingkungan Negara Indonesia yang masih kurang kondusif bagi kegiatan periwisata yaitu situasi politik, keamanan dan ekonomi. Terjadinya krisis yang berkepanjangan, kerusuhan dan pelangggaran Hak Asasi Manusia ( HAM ) yang sering terjadi dimana-mana membuat wisatawan asing takut untuk berkunjung ke Indonesia dan warga lokal juga enggan melakukan suatu perjalanan. Bahkan banyak kepala negara tetangga yang melarang dengan keras berkunjung ke Indonesia atau setidaknya menunda dalam waktu yang tidak tentu. Hal ini akan sangat berakibat bagi tingkat kunjungan di Indonesia termasuk juga Yogyakarta, dan tidak menutup kemungkinan pula menyebabkan terpuruknya periwisata Indonesia. b. Faktor Internal Faktor internal ini muncul dari objek wisata Museum Affandi itu sendiri. Hal ini timbul karena terbatasnya dana oprasional musemu akibat dari kebijakan otonomi daerah, dimana pihak museum diharapkan mampu menutupi dana oprasionalnya sendiri dan tidak berharap subsidi dari pemerintah. Kalaupun ada subsidi jumlahnya sedikit. Padahal fakta yang sebenarnya pihak museum membutuhkan dana oprasional yang tidak sedikit untuk mengelola museum. Dari faktor inilah pihak museum harus mampu mengatasi hal ini.

18

Bardasarkan dua faktor tersebut, pihak museum harus berupaya keras mengembangkan objeknya dan tidak tergantung pada kondisi apapun. Pengelola museum diharapkan siap dengan kondisi terburuk dan minimnya dana operesional untuk dituntut mendapatkan solusi yang terbaik. Upaya pengembangan yang hendak ditempuh tersebut, harus tetap berpegang pada visi dan misi museum, yaitu : Visi Mewujudkan museum-museum di Indonesia yang mandiri guna menunjang kebijaksanaan Dirjen. Kebudayaan dalam memajukan kebudayaan bangsa untuk tercapainya kemajuan abad masyarakat demokratis dan persatuan bangsa. Misi Membina dan mengambangkan museum-museum di Indonesia sebagai sarana untuk : 1. Mencerdaskan kehidupan bangsa 2. Menambahkan nilai-nilai luhur bangsa 3. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa 4. Mempertebal jati diri bangsa2 Dilain pihak perlu diketahui definisi pariwisata karena objek dan daya tarik wisata sendiri merupakan bagian dari pariwisata. Menurut Oka A.Yoeti pariwisata dapat didefinisikan sebagi berikut :

2

Referensi Derektoriat Permusiuman, tidak diterbitkan

19

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain. Dengan maksud bukan untuk berusaha ( business ) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.3 Berdasarkan definisi pariwisata tersebut, pihak museum harus berkembang menjadi ODTW maka harus ada usaha dari pihak museum dapat menjual dirinya dan dalam kegiatannya bertujuan untuk keuntungan. Oleh karena laporan ini membahas mengenai Museum Affandi, maka upaya-upaya pengembangan yang tertulis dalam laporan ini dititik beratkan pada upaya pengembangan Museum Affandi. Dari hasil pengamatan di Musem Affandi terdapat kekuatan dan peluang yang dapat diidentifikasi, tetapi ada juga kelemahan dan ancaman yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu di bawah ini akan diuraikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yaitu sebagai berikut: 1. Kekuatan ( Strengths ) a. Memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda dengan objek wisata lain b. Aset wisata dengan nilai budaya dan seni yang tinggi c. Tersedia sarana akomodasi tidak jauh dari objek wisata ini d. Akses menuju objek wisata ini mudah dijangkau

3

Oka A. Yoeti, Pengantar Ilmu Pariwisata, ( Bandung: Angkasa, 1993 ),hl.109.

20

Terletak tidak jauh dari bandara, berada di jalan utama Jogja- Solo, tidak jauh dari stasiun, dilewati jalur transportasi lokal ( bus kota ) e. Dekat dengan pusat pembelanjaan Adanya pertokoan / supermarket di jalan Solo dan jalan Adisucipto f. Koleksi yang beragam dan bervariasi g. Udara yang sejuk karena banyak pepohonan yang rindang, sehingga menjamin kenyaman pengunjung 2. Kelemahan ( Weakness ) a. Manajemen kelembagan masih lemah b. Kurangnya mutu pelayanan c. Citra dan image masyarkat mengenai museum masih belum menarik d. Kurangnya promosi keluar 3. Peluang ( Opportunities ) a. Tingakat pendidikan dan pendapatan masyarakat yang semakin baik serta semakin berkembangnya penyebaran informasi, membangkitkan hasrat masyarakat untuk mengetahui dan mengenal tata kehiduapan dan budaya lain b. Adanya sanggar lukis di Museum Affandi memberikan peluang bagi masyarakat umum termasuk museum untuk mempelajari seni lukis 4. Ancaman / Kendala ( Threats ) a. Ketidak stabilan ekonomi, politik dan keamanan menyebabkan tidak adanya jaminan rasa aman bagi wisatawan yang berminat berkunjung ke Indonesia

21

b. Kurangnya jumlah wisatawan baik domestik maupun asing yang berkunjung ke Museum Affandi akibat minimnya informasi mengenai potensi Museum Affandi c. Persaingan dalam hal promosi dan potensi dengan objek wisata lain. Beradasarkan analisis tersebut maka upaya pengembangan yang dapat dilakukan meliputi : A. PENGEMBANGAN KE DALAM 1. Fisik a. Perawatan dan pemeliharaan bangunan Pengunjung atau wisatawan akan tertarik mengunjungi suatu objek wisata dikarenakan tertarik melihat bangunan luar yang artistik dan menarik dari suatu objek itu. Bangunan Museum Affandi yang artistik dan menarik itu, saat ini sudah mulai terlihat tua dan cat temboknya yang sudah kusam, banyak atap yang bocor dan itu membahayakan bagi lukisan-lukisan yang tersimpan, untuk itu diperlukan perawatan dan pemeliharaan yang serius. Biaya pemeliharaan dapat diambil melalui pendapatan museum dari tarif masuk pengunjung, penjualan lukisan atau ruang pamer. b. Peningkatan kualitas dan sarana prasarana pendukung 1. Area Parkir Area parkir yang disedaikan oleh pihak museum saat ini belum dilengkapi dengan fasilitas peneduh bagi kendaraan bermotor dan belum ada

22

pembatas jelas antara tempat perkir kendaraan bermotor dengan kendaraan roda empat. Untuk itu diperlukan sarana pembatas dan fasilitas peneduh. 2. Taman Keadaan taman masih belum terawat serta masih terlihat kotor, untuk itu perlu dirapikan. Ranting-ranting daun yang tumbuh sudah tidak terarah sebaiknya segera dipotong, tanaman yang agak lebat alangkah baiknya dibonsai atau dibentuk menyerupai binatang. 3. Kamar Mandi ( Toilet ) Kamar mandi Museum Affandi yang tersedia saat ini jumlahnya masih belum mencukupi. Alangkah baiknya dibangun satu kamar mandi lagi disamping mushola atau disamping galeri III dami kenyamanan pengunjung. 4. Perpustakaan Koleksi buku-buku yang ada di perpusatakaan di Museum Affandi masih kurang lengkap serta up to date sehingga masih perlu adanya upaya untuk melengkapi dan menambah koleksi museum. Belum adanya buku panduan khusus mengenai Museum Affandi. Perpustakaan ini juga belum dapat dimanfaatkan oleh pengunjung karena selalu tertutup dan terkunci, belum ada satu staff atau karyawan khusus pengelola perpustakaan yang tetap. 2. Non Fisik Selain perawatan dan pengembanagan fisik diperlukan pada pengembangan non fisik supaya seimbang antara pengembangan non fisik dan fisik. Museum Affandi

23

objek wisata budaya perlu memperhatikan kualitas sumber daya manusia museum, baik pimpinan maupun staff karyawan, peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan memberikan kursus bahasa asing bagi para pemandu wisata museum, mengadakan pelatihan atau seminar mengenai disiplin kerja, atau mengangkat pegawai dari lulusan pariwisata, arkeologi, atau sejarah. Dari usahausaha ini dapat diharapkan Museum Affandi dapat di kelola dengan baik dan terarah. B. PENGEMBANGAN KE LUAR Pengembangan ini ditunjukan pada masyarakat atau lingkungan luar. Museum dalam pandangan masyarakat selama ini kurang bernilai bagi kehidupan dan kepentingan masyarakat. Pandangan tersebut harus diubah bahwa museum memiliki nilai yang bersejarah yang tinggi dan bermanfaat dan kepentingan mastarakat. Manfaat tersebut antara lain : a. Manfaat sosial Mengetahui kehidupan pribadi Affandi dan mengambil hal-hal yang positif untuk diterapkan dalam kehidupan. Kegigihan Affandi dalam mengembangkan karier seninya dapat dijadikan contoh. b. Budaya Pengunjung dapat mengerti, memahami dan turut merasakan jiwa seni yang dimiliki oleh Affandi, sehingga menghasilkan karya seni yang spektakuler. c. Manfaat ekonomi Masyarakat sekitar dapat mengambil keuntungan dari kegiatan-kegiatan pameran yang diadakan oleh pihak museum.Dalam hal ini masyarakat sekitar objek wisata

24

Museum Affandi dapat serta berperan serta dalam usaha peningkatan mutu kualitas pelayanan di museum. C. PENGEMBANGAN LAINNYA 1. Peningkatan promosi Mengadakan pameran dan event-event secara periodik di Museum Affandi, dan dengan mengadakan pameran bersama antar museum di Yogyakarta dan sekitarnya, 2 atau 3 kali dalam setahun. Pameran bersama ini dapat menjadikan Musem Affandi lebih dikenal oleh masyarakat umum dan dapat saling memberi masukan antar museum lainnya. 2. Berkerja sama dengan instansi terkait. a. Biro Perjalanan Wisata ( BPW ) Kerja sama dengan BPW ini dapat dituangkan dalam pembuatan paketpaket wisata berupa inbound tour, dalam hal ini Museum Affandi diikut sertakan. Kerja sama ini akan menjadikan Museum Affandi lebih dikenal oleh masyarakat umum dan akan sering dikunjungi oleh wisata wan melalui BPW. b. Dinas Pariwisata Daerah ( Diparda ) Dinas Pariwisata Daerah setempat ini dapat membantu mempromosikan Museum Affandi serta objek wisata lainnya. Misalnya dengan menerbitkan buku panduan wisata setempat dengan potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi serta informasi-iformasi terbaru dari satu objek wisata.

25

c. Badan Musyawrah Museum Indonesia ( BMMI ) Dengan menjadi anggota BMMI, maka Museum Affandi diharapkan semakin baik dari segi menejemen maupun operasionalnya. d. International Counsil Of Museums ( ICOM ) Lembaga ini didalamnya terdapat gabungan dari para ahli permuseuman tingkat Internasional. Badan atau lembaga ini dapat diajukan tolak ukur bagi museum satu dengan lainya. e. Media Masa dan Stasiun Televisi Kerjasama dengan media massa dan stasiun televisi ini dapat diwujudkan dengan mengundang wartawan dari berbagai media massa dalam sebuah konferensi pers dan meliputi beritanya, sehingga potensi dan segala sesuatu yang terjadi di Museum Affandi dapat diketahui oleh masyarakat luas, pada waktu Museum Affandi mengadakan pameran. f. Universitas Islam Negeri Yogyakarta Kerjasama dengan Universitas Islam Negeri Yogyakarta ini dalam hal peminjaman tempat parkir, karena saat ini Museum Affandi Yogyakarta memiliki tempat parkir yang tidak dapat menampung wisatawan yang berkunjung dengan menggunakan bus pariwisata dengan jumlah lebih dari 2 bus. Universitas Islam Negeri Yogyakarta memiliki tempat parkir yang luas, yaitu disebelah timur Fakultas Syariah.

26

Pengembangan-pengembangan tersebut tidak lain hanyalah demi kemajuan dan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di Museum Affandi, sehingga nantinya Museum Affandi akan ramai dikunjungi dan dikenal masyarakat luas.

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian mengenai upaya pengembanagan potensi Museum Affandi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Museum Affandi memilki koleksi lukisan yang beraneka ragam, karya Affandi dan keluarga serta pelukis ternama lain. Selain itu Museum Affandi juga sering mengadakan pameran lukisan, workshop dan menggambar atau melukis bersama. 2. Pada areal objek di bangun cafe yang di depan halamannya terdapat tanaman yang rindang dan hijau, hal ini akan menyegarkan kepenatan pengunjung atau wisatawan setelah lelah mengelilingi museum. 3. Museum Affandi dalam upaya meningkatkan kunjungan, selain mengadakan pameran serta workshop juga melakukan promosi dengan pembuatan brosurbrosur wisata dan juga promosi melalui jaringan internet. 4. Terjalinnya kerja sama antara Museum Affandi dengan instansi yang bergerak dalam bidang kepariwisataan, seperti Biro Perjalanan Wisata ( BPW ) dalam pembuatan paket wisata.

27

28

4. Kegiatan promosi di Museum Affandi masih belum maksimal. Hal ini mengakibatkan informasi yang dapat diperoleh mengenai Museum Affandi kurang.

B. SARAN-SARAN

Saran-saran yang ingin penulis ajukan untuk pengembangan Museum Afandi Yogayakarta, yaitu sebagai berikut : 1. Museum Affandi harus mampu mengantisipasi kondisi laingkungan Indonesia yang kurang kondusif, seperti ketidak stabilan politik, pelanggaran Hak Asasi Manusia dan kerusuhan yang kerap terjadi di Indonesia, karena kejadian tersebut sering membuat wisatawan asing takut mengunjungi Indonesia. Untuk itu pihak Museum Affandi hendaknya mampu mempromosikan potensi museum dan menyakinkan pihak asing bahwa kondisi di Indonesia aman. 2. Peningkatan volume kegiatan Museum Affandi baik dalam dalam negeri maupun luar negeri ( mancanegara ). Kegiatan ini diantaranya adalah mengadakan kegiatan pameran bersama secara rutin 2 atau 3 bulan sekali dengan museummuseum lain di Yogyakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. 3. Perlu adanya peningkatan kerja sama dengan insatansi terkait, seperti Biro Perjalanan Wisata, Dinas Pariwisata Daerah, International Council Of Museum ( ICOM ) serat media masa.

29

4. Kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di museum perlu ditingkatkan, dengan cara memberikan kursus bahasa asing kepada pemandu wisata dan karyawan Museum Affandi, serta memberikan penyuluhan disiplin kerja. Usaha yang lain adalah dengan mengangkat pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan yang berhubungan dengan museum : seperti kepariwisataan, arkeologi, sejarah, dan lain sebagainya. 5. Pihak pengelola Museum Affandi sebaiknya menunjuk seorang manajer operasional , untuk mengambil alih kebijakan-kebijakan yang harus diputuskan ketika seorang pimpinan atau wakilnya tidak ada di tempat. Manajer operasional ini juga dapat berfungsi sebagi jembatan antara atasan dengan bawahan, demi kemajuan Museum Affandi. 6. Musem Affandi sebaiknya berkerjasama dengan Universitas Islam Negeri Yogyakarta dalam hal peminjaman tempat parkir. Karena sampai saat ini tempat parkir di Museum Affandi masih belum dapat menampung bus pariwisata dengan jumlah lebih dari 2 bus.

DAFTAR PUSTAKA Buku: Depart, Pendidikan Nasional. Buku panduan Museum Benteng Yogyakarta. Yogyakarta : ISBN, 2001. Derektoriat Permuseuman. Pedoman Klasifikasi Museum Negeri Propinsi. Jakarta : Dirjen. Kebudayaan, Depart. Pendidikan dan Kebudayaan, 1993 Laporan Akhir Muhammad Andi Cahyadi Y dan Eko W. Stategi Museum Negeri Sonobudoyo Unit II. 2002 Oka A. Yoeti. Pengantar Ilmu Periwisata. Bandung : Angkasa, 1993 Gamal Suwantoro, Dasar-dasar pariwisata ( Yogyakarta: Andi offset, 1997),hlm.19

DAFTAR NARA SUMBER

NO 1 2 3 Helvy Dirix

NAMA

JABATAN Wakil Direktur Sekretaris Pemandu Wisata

Pretty Dwi Yosusanti Dedi Sutama

30

LAMPIRAN

STRUKTUR ORGANISASI MUSEUM AFFANDI YK Penasehat : Ibu Kartika Affandi

Direktur Juki Affandi

Kepala Museum Kartika Selarti V. S

Wakil Helfi Dirix

Curators

Konservasi

Restorasi

HRD Sri Haryani

Koleksi Selarti V. S o Dedi Sutama o Marsudiyati, Pr

Keuangan Luciana E. M

Pemandu Wisata Museums Staff

Keamanan Dedi Sutama o Zusron o Budi

Kebersihan Rochadi o Kuko o Yanto

Administrasi o Sri Haryani o Petty Dwi Y

Logistic Setiawan

DAFTAR KUNJUNGAN MUSEUM AFFANDI Tahun 2001 - 2006 Tahun 2001Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH Sekolah 0 192 126 0 55 32 34 40 36 869 153 50 1587 Domestik 152 161 226 127 227 223 370 273 288 301 17 207 2572 Asing 83 53 111 81 84 98 199 144 97 76 46 54 1126 Jumlah 235 406 463 208 366 353 603 457 421 1246 216 311 5285

Tahun 2002Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH Sekolah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Domestik 283 303 978 315 223 457 859 293 274 1070 422 138 5615 Asing 64 92 87 131 82 147 231 196 112 82 60 40 1324 Jumlah 347 395 1065 446 305 604 1090 489 386 1152 482 178 6939

Tahun 2003Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH Sekolah 95 42 1398 135 70 1149 800 46 370 1742 223 0 6070 Domestik 311 181 1195 585 601 1200 1899 818 660 1253 719 0 9422 Asing 100 110 119 106 81 81 155 144 68 43 58 0 1065 Jumlah 506 333 2712 826 752 2430 2854 1008 1098 3038 1000 0 16557

Tahun 2004Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH Sekolah 411 90 1396 0 100 589 592 0 252 555 0 0 3985 Domestik 204 191 259 119 148 245 341 207 159 163 118 303 2457 Asing 71 65 73 91 62 64 195 119 118 97 27 46 1028 Jumlah 686 346 1728 210 310 898 1128 326 529 815 145 349 7470

Tahun 2005Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH Sekolah 929 666 399 95 186 348 189 45 175 478 0 324 3834 Domestik 225 159 174 125 190 253 551 204 185 314 187 270 2837 Asing 143 56 69 56 47 88 109 101 84 93 29 87 962 Jumlah 1297 881 642 276 423 689 849 350 444 885 216 681 7633

Tahun 2006Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH Sekolah 1079 250 170 380 472 187 161 0 314 368 0 584 3965 Domestik 227 190 147 103 134 168 159 88 56 64 32 130 1498 Asing 87 59 75 109 71 99 213 83 81 67 175 146 1265 Jumlah 1393 499 392 592 677 454 533 171 451 499 207 860 6728

Sumber : Dokumen Museum Affandi

DAFTAR KUNJUNGAN MUSEUM AFFANDI Tahun 2001 - 2006 Tahun 2001Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH Sekolah 0 192 126 0 55 32 34 40 36 869 153 50 1587 Domestik 152 161 226 127 227 223 370 273 288 301 17 207 2572 Asing 83 53 111 81 84 98 199 144 97 76 46 54 1126 Jumlah 235 406 463 208 366 353 603 457 421 1246 216 311 5285

Tahun 2002Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH Sekolah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Domestik 283 303 978 315 223 457 859 293 274 1070 422 138 5615 Asing 64 92 87 131 82 147 231 196 112 82 60 40 1324 Jumlah 347 395 1065 446 305 604 1090 489 386 1152 482 178 6939

DAFTAR KOLEKSI LUKISAN AFFANDINo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ibu dan Anaknya Telanjang Di Dalam Rumah Legong Kecil Topeng Bali Dremolen Burung Kecil Mati Ditanganku Mata - mata Musuh Potret Diri Potret Diri Wanita Duduk Telanjang Wanita Telanjang Duduk Laki - laki Gembel Belajar Anatomi Jongkok Telanjang Pemandangan Wanita Berpayung/ Shatiniketan Ibu di Dalam Kamar Poteret Diri Kamar Dengan Kelambu Jembatan Chelsea Potret Diri Dan Tujuh Matahari di India Judul Kode 001 005 007 008 009 017 022 029 030 046 047 048 049 051 052 053 068 069 078 079 Ukuran 100 x 140 100 x 60 64 x 67 29 x 24 57 x 51 48 x 104 36 x 34 100 x 94 69 x 21 184 x 68 90 x 61 75 x 65 119 x 76 124 x 103 97 x 91 180 x 149 87 x 63 136 x 108 127 x 101 125 x 96 Tahun 1937 1940 1941 1942 1942 1944 1945 1947 1947 1948 1948 1948 1948 1949 1949 1949 1942 1947 1950 1950 Media Cv Cv Cv Cv Cv Cv Cv Cv Cv Cv Cv Cv Cv Cv Cv Cv Cv Cv Cv Cv Materi Cm Cm Cm Cm Cm Cm Cm Cm Cm Cm Cm Cm Cm Cm Cm Cm Cm Cm Cm Cm

Keterangan : Cv Cm

= Canvas = Centimeter

Sumber : Dokumen Museum Affandi

1. Affandi bersama lukisan karyanya Foto : Penulis

2. Museum Affandi tampak dari Jln. Adisucipto Foto : Penulis

3. Kafe Loteng Museum Affandi Foto : Penulis

4. Ruang Galeri I Foto : Penulis

5. Galeri II Foto : Penulis

6. Galeri III Foto : Penulis

7. Gerobak Maryati Affandi Foto : Penulis

8. Makam Affandi dan Maryati Istrinya Foto : Penulis

9. Rumah Panggung Affandi Foto : Penulis

10. Kolam Renang Foto : Penulis