agribisnis

41
A. Latar belakang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, perkembangan teknologi yang berkembang semakin memanjakan manusia dengan system otomatis robotic, kebutuhan dengan tenaga manusia semakin berkurang, maka semakin maraklah jumlah angka pengangguran, manusia yang berpikiran sempit akan semakin terpuruk dan tenggelam termakan zaman dengan kecanggihannya, didalam dunia pertanian petani yang tidak mengikuti teknologi perkembangan, tidak dapat bersaing didunia internasional akibatnya penghasilannya hanya bermanfaat bagi keluarganya tidak mampu menjadikan usaha pertaniannya menjadi lapangan pekerjaan bagi orang lain. Tahun demi tahun ribuan sarjana lulus dari universitasnya masing-masing membawa gelar sarjana yang menjasi konsentrasinya, seharusnya dengan bekal ilmu yang di peroleh dari universitas selama kurang lebih empat tahun, mereka mampu menciptakan lapangan kerja khususnya bagi dia sendiri maupun bagi masyarakat banyak, begitupun dengan mahasiswa lulusan sarjana pertanian, banyak peluang usaha yang dapat diciptakan didalam bidang pertanian, dari mulai bertani dengan system oraganik, pengolahan kompos, pupuk organic dan lain sebagainya. 1

Upload: elly-indrayani

Post on 22-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

A. Latar belakangseiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, perkembangan teknologi yang berkembang semakin memanjakan manusia dengan system otomatis robotic, kebutuhan dengan tenaga manusia semakin berkurang, maka semakin maraklah jumlah angka pengangguran, manusia yang berpikiran sempit akan semakin terpuruk dan tenggelam termakan zaman dengan kecanggihannya, didalam dunia pertanian petani yang tidak mengikuti teknologi perkembangan, tidak dapat bersaing didunia internasional akibatnya penghasilannya hanya bermanfaat bagi keluarganya tidak mampu menjadikan usaha pertaniannya menjadi lapangan pekerjaan bagi orang lain.Tahun demi tahun ribuan sarjana lulus dari universitasnya masing-masing membawa gelar sarjana yang menjasi konsentrasinya, seharusnya dengan bekal ilmu yang di peroleh dari universitas selama kurang lebih empat tahun, mereka mampu menciptakan lapangan kerja khususnya bagi dia sendiri maupun bagi masyarakat banyak, begitupun dengan mahasiswa lulusan sarjana pertanian, banyak peluang usaha yang dapat diciptakan didalam bidang pertanian, dari mulai bertani dengan system oraganik, pengolahan kompos, pupuk organic dan lain sebagainya.Minyak bumi merupakan bahan kebutuhan pokok dunia saat ini, kebutuhan manusia akan minyak bumi tak pernah berhenti sampai sumber minyak dibumi habis, upaya untuk menggantikan minyak bumi terus dilakukan, hingga akhirnya menemukan sebuah solusi yang bersumber dari hasil olahan pertanian. Sektor agribisnis di lahan sekaya dan sesubur Indonesia seharusnya memiliki potensi yang sangat prospektif. Namun sayangnya, profesi sebagai petani, nelayan atau peternak dalam kehidupan masyarakat sekarang ini masih sering dipandang sebelah mata. Padahal, bila dicermati dengan wawasan dan teknik pembudidayaan yang baik serta memahami seluk beluk bisnis agrikultural, profesi tersebut justru mampu menuai profit besar.Ada begitu banyak hal yang membuat sektor agribisnis dianggap memiliki potensi yang menjanjikan. Beberapa diantaranya :a. Agribisnis berkaitan erat dengan produk pangan dan tentunya bisnis di bidang ini akan terus hidup selama manusia membutuhkan pangan.b. Produk-produk agribisnis bila diproduksi dengan teknik pembudidayaan sesuai kaidah atau bahkan dengan sistem organik akan menghasilkan produk berkualitas yang pasti akan laris manis tak hanya di pasar lokal tapi juga internasional.c. Agribisnis merupakan termasuk salah satu sektor industri andalan Indonesia. Terbukti, sektor industri itu mampu menyumbangkan nilai tambah terbesar dalam perekonomian nasional.d. Agribisnis merupakan sektor industri yang mampu menyerap tenaga kerja cukup banyak sehingga dapat membantu penciptaan lapangan kerja untuk para pekerja usia produktif.e. Karena berkaitan dengan produksi bahan baku dari alam, agribisnis juga dianggap sebagai sektor industri yang dapat menciptakan kegiatan industri lain yakni industri pengolahan yang memproses bahan baku (bahan mentah) menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.f. Menciptakan usaha di bidang agrobisnis dengan sistem budi daya unggulan secara tak langsung menjaga keseimbangan alam dan secara tak langsung pula telah turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.

B.Karakteristik Manajemen AgribisnisManajemen agribisnis bukan hanya menjelaskan apa adanya fenomena agribisnis (sebagaimana ilmu ekonomi atau ekonomi pertanian), tetapi lebih menekankan bagaimana seharusnya. Oleh karena itu, manajemen agribisnis tidak cukup hanya memiliki landasan teori ekonomi saja, tetapi juga teori pengambilan keputusan. Keunikan dari manajemen agribisnis terletak pada karakteristik agribnisnis yang berbeda dengan bisnis atau sector ekonomi yang lain, bukan dari teori ekonomi dan teori pengambilan keputusan yang digunakan. Seingga lebih tepat jika disebut sebagai menjerial ekonomi. Manajemen dalam agribisnis mempunyai sifat yang unik karena sifat produk pertanian yang sangat bergantung pada musim, mudah rusak, dan produksinya melibatkan banyak petani yang berlahan sempit dan bermodal sangat terbatas. Sebagian besar waktu yang dimiliki seorang manajer (agribisnis) digunakan untuk mengambil keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat merupakan inti keberhasilan agribisnis Inti Pokok ManajemenDari definisi di atas, ada tiga hal pokok dlm manajemen, yaitu sbb.1. Ada tujuan yg hendak dicapai.2. Tujuan dicapai dengan menggunakan kegiatan orang lain.3. Kegiatan tsb harus dibimbing dan di awasi.4. Berdasarkan penjelasan tadi, diketahui bahwa Manajemen adalah Ilmu dan seni. Manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan gejala-gejala, kejadian-kejadian, dan keadaan-keadaan yg ada. Sedangkan manajemen sebagai seni berfungsi mengajarkan kepada kita bagaimana melaksanakan sesuatu hal mencapai tujuan yg nyata-nyata mendatangkan hasil atau manfaatFungsi Manajemen1. Perencanaan (planning)2. Pengorganisasian (organizing)3. Pengarahan (directing)4. Pengkoordinasian (coordinating)5. Pengawasan (controlling)Perencanaan (Planning)Di definisikan sbg hasil pemikiran yg mengarah ke masa depan, menyangkut serangkaian tindakan berdasarkan pemahaman yg mendalam terhadap semua faktor yg terlibat & yang diarahkan kpd sasaran khusus.Adanya Planning memberikan pandangan yg menyeluruh terhadap pekerjaan yg harus dilakukan & dpt menjadi tuntutan bagi pencapaian tujuan organisasi yg telah ditetapkan menjadi efektif dan efisien.Keunggulan Perencanaana. Mengurangi ketidakpastian di masa yang akan datang.b. Selalu menfokuskan perhatian pada tujuan.c. Memperoleh tindakan yg terkoordinasi dari berbagai bagian krn adanya tujuan.d. Pemanfaatan metode kerja yg kebih efisien dan efektif sehingga mengurangi biaya.e. Sebagai pedoman untuk melakukan pengawasan karena perencanaan menghasilkan standar yg dapat dipakai sebagai alat pengukur hasil kerja.f. Pendelegasian kekuasaan untuk dapat bertindak lebih lancar, karena adanya prosedur yg telah ditentukan terlebih dahulu.Perencanaan ditinjau dari bentuknya1. Sasaran/tujuan2. Strategi 3. Kebijakan (policy)4. Prosedur 5. Aturan 6. ProgramPerencanaan yg baik harus mampu menjawab 5 W+1 H1. Tindakan apa yg harus dilaksanakan (What)2. Mengapa hal tersebut dilaksanakan (Why)3. Di manakah hal tersebut dilaksanakan (Where)4. Kapan hal tersebut dilaksanakan (When)5. Siapa yang akan melaksanakan (Who)6. Bagaimana hal tersebut akan dilaksanakan (How)

Perencanaan ditinjau dari bentuknya Suatu perencanaan yg baik perlu memiliki sifat-sifat, sbb1. Rasional2. Fleksibel 3. KontinuAda enam langkah dalam proses perencanaan, yaitu :a. Mengumpulkan fakta dan informasi yg berkaitan dgn situasi dan kondisi yang ada.b. Menganalisis situasi dan masalah yang terlibat.c. Memperkirakan perkembangan yg akan terjadi.d. Menetapkan tujuan dan hasil.e. Mengembangkan alternatif sebagai arah tindakan & memilih alternatif yg paling sesuai.f. Mengevaluasi kemajuan.Pengorganisasian (Organizing)Pengorganisasian meliputi langkah-langkah untuk :1. Menentukan struktur.2. Menentukan pekerjaan yg harus dilaksanakan.3. Memilih, menempatkan dan melatih karyawan.4. Merumuskan garis kebijakan.5. Membentuk sejumlah hubungan di dalam organisasi dan kemudian menunjuk stafnya.Ada tiga hubungan dasar dalam pengorganisasian, yaitu :1. Tanggung Jawab.2. Wewenang.3. Pertanggungjawaban.PengarahanPengarahan dapat diartikan sbg aspek hub manusiawi dalam kepemimpinan yg mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan pikiran dan tenaganya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan.Menurut Downey dan Erickson (1992), pengarahan bertujuan untuk :a. Menentukan kewajiban dan tanggung jawabb. Menetapkan hasil yang harus dicapai.c. Mendelegasikan wewenang yang diperlukan.d. Menciptakan hasrat untuk berhasil e. Mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya.Fungsi pengarahan dapat juga diartikan secara lebih luas, yaitu sebagai tugas untuk membuat organisasi tetap hidup, untuk menciptakan kondisi yg menumbuhkan minat kerja, kekuatan untuk bertindak, pemikiran yg imajinatif dan kelompok kerja yg berkelanjutan.Kepemimpinan pada dasarnya ada 3 gaya, yaitu sbb.1. Kepemimpinan yang otoriter2. Kepemimpinan yang kebebasan 3. Kepemimpinan yang demokratis.PengoordinasianDalam suatu organisasi sering terjadi tujuan masing-masing anggota berbeda satu sama lain, padahal organisasi disusun untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu berbagai pendapat perlu dipadukan dalam suatu tindakan koordinasi.Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-tindakan sekelompok manusia.Pengawasan (Controlling)Pengawasan digunakan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.Pelaksanaan Pengawasan meliputi kegiatan :1. Menentukan standar2. Mengukur dan membandingkan hasil kerja terhadap standar.3. Memperbaiki penyimpangan, jika ada.Prinsip-Prinsip Manajemen1. Pembagian Kerja (Division of Work)2. Kekuasaan/Wewenang dan Tanggung jawab.3. Disiplin 4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)6. Kepentingan Individu di Bawah Kepentingan Bersama 7. Pembayaran Upah yang Adil 8. Pemusatan (centralization)9. Batas Kekuasaan (Line of Authority)10. Tata tertib11. Keadilan.12. Inisiatif 13. Jiwa Kesatuan (Esprit de Corps)

C. Agri Bisnis Komulasi Strategi Korporasi Berbasis Portopolio1. Pengertian Strategi Korporasistrategi korporasi (corporate strategy) adalah strategi yang berkaitan dengan pilihan arah perusahaan secara keseluruhan, serta pengelolaan portofolio bisnis dan produk.3 masalah utama terkait strategi korporasi:a. - Strategi direksionalb. - Analisis portofolioc. Parenting strategy

2.Strategi DireksionalStaretgi ini merupakan orientasi menyeluruh perusahaan terhadap pertumbuhan (growth), stabilitas (stability), atau pengurangan (rethenchment). Ketiga orientasi tersebut biasanya dikenal dengan pengertian grand strategy.a. Strategi pertumbuhan (contoh: merger dan akuisisi)Dua strategi pertumbuhan mendasar yaitu :1) Strategi Konsentrasi (Concentration Strategy) Pertumbuhan Vertikal (Vertical Growth)Pertumbuhan ini dapat dicapai baik secara internal dengan cara memperluas operasi yang ada, atau secara eksternal melalui akuisisi. (contoh: Indomie) Pertumbuhan Horizontal (Horizontal Growth)Pertumbuhan horizontal dapat dicapai dengan cara memperluas operasi perusahaan ke lokasi geografis lainnya dan/atau meningkatkan jangkauan produk dan jasa yang ditawarkan pada pasar saat ini. (contoh: brownies Amanda)2) Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)Perusahaan mulai berpikir untuk melakukan diversifikasi ketika pertumbuhannya tidak menunjukkan kemajuan dan tidak ada lagi peluang untuk tumbuh dalam bisnis aslinya. Dua jenis strategi diversifikasi yaitu: Diversifikasi Konsentrik (Concentric/Related Diversification)Strategi yang dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaran yang sama. (contoh: Kelompok usaha Kompas Gramedia masuk ke bisnis penerbitan (Elexmedia Komputindo), toko buku (Gramedia) dan penyiaran (Radio Sonora dan TV7) dan Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor) Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate/Unrelated Diversification)Strategi yang dijalankan dengan menambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan yang ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. (Contoh: PT. Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal Group Lippo memutuskan untuk bergerak di sektor properti seperti Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, dan Lippo Development)b. Strategi stabilitasStrategi ini dapat dipilih perusahaan dibanding strategi pertumbuhan, apabila perusahaan tetap melanjutkan aktivitas tanpa adanya perubahan arah yang signifikan. Beberapa jenis strategi ini adalah:1) Strategi Istirahat/Maju dengan Hati-hati (Pause/Proceed with Caution Strategy)Strategi istirahat/maju dengan hati-hati adalah suatu timeout - kesempatan untuk istirahat sebelum melanjutkan dengan strategi pertumbuhan atau strategi pengurangan. (contoh: perusahaan Dell yg mengalami kemajuan pertumbuhan 285% selama 2 tahun, saat itu perusahaan Dell melakukan strategi istirahat)2) Strategi Tidak Ada Perubahan (No-Change Strategy)Strategi tidak ada perubahan adalah sebuah keputusan untuk tidak melakukan suatu hal yang baru - suatu pilihan untuk melanjutkan operasi dan kebijakan saat ini sampai waktu tertentu di masa yang akan datang. (contoh: warung kecil atau took kelontong di dalam perumahan)3) Strategi Laba (Profit Strategy) Strategi laba adalah suatu keputusan untuk tidak melakukan sesuatu yang baru dalam suatu situasi yang buruk dan bertindak seolah-olah masalah perusahaan hanya bersifat sementara. (contoh: perusahaan yg akan melakukan go-public)c. Strategi penguranganStrategi ini digunakan perusahaan ketika perusahan memiliki posisi kompetisi yang lemah pada beberapa atau semua lini produknya, keadaan yang demikian yang mengakibatkan performa yang rendah, turunnya penjualan, dan hilangnya laba.1) Strategi Putar Haluan (Turnaround Strategy) Strategi putar haluan menekankan perbaikan efisiensi operasional dan sangat tepat digunakan ketika masalah yang dihadapi perusahaan sudah menjalar, tetapi belum kritis. (contoh: melakukan konsolidasi)2) Strategi Perusahaan Tawanan (Captive Company Strategy)Strategi perusahaan tawanan, membuat perusahaan dapat mengurangi ruang lingkup aktivitas fungsionalnya, seperti pemasaran, sehingga dapat mengurangi biaya secara signifikan. (contoh: Simpson Industries, perusahaan pemasok suku cadang mobil dari Birmingham-Michigan, mengizinkan sebuah tim khusus dari General Motors (GM) mengawasi fasilitas produksi dan pembukuan serta mewawancarai karyawannya demi kontrak jangka panjang )3) Strategi Menjual/Divestasi (Sell-Out/Divestment StrategyStrategi menjual dapat dipahami jika manajemen masih dapat memperoleh harga yang baik bagi para pemegang sahamnya dan karyawan dapat bertahan pada pekerjaannya, dengan cara menjual seluruh perusahaan kepada perusahaan lain. (contoh: Ford melakukan strategi divestasi dengan menjual unit bisnis Jaguar dan Land Rover kepada Tata Motors pada tahun 2008 untuk membantu meningkatkan laba perusahaan pada tahun 2009)4) Strategi Kepailitan/Likuidasi (Bankruptcy/Liquidation Strategy)Strategi kepailitan meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada pengadilan sebagai usaha untuk menyelesaikan kewajiban perusahaan. (contoh: Perusahaan Riau Airlines pada tahun 2008, yang sempat mengalami kesulitan financial yang menyebabkan terhentinya kegiatan operasional perusahaan untuk sementara)d. Strategi kombinasi Strategi kobinasi adalah strategi yang dilakukan perusahaan apabila:1) Keputusan strategi utamanya (grand strategy) difokuskan pada berbagai strategi besar secara sadar (stabilitas, pertumbuhan, atau pengurangan) pada waktu yang sama (secara simultan) dalam berbagai unit bisnis perusahaan.2) Perusahaan merencanakan menggunakan beberapa strategi besar yang berbeda pada masa yang akan datang (secara bertahap).Penerapan strategi kombinasi ini memang tidak mudah tetapi strategi ini sangat tepat bagi perusahaan yang menghadapi banyak lingkungan dan lingkungan mengalami perubahan dengan kecepatan yang tidak sama, serta produk perusahaan itu berada dalam tingkatan daur hidup produk (product life cycle) yang berbeda.

3. Analisis PortofolioAnalisis ini merupakan Salah satu alat bantu untuk mengembangkan strategi korporasi pada perusahaan dengan multi bisnis. Dalam analisis ini, manajemen puncak memandang lini produk dan unit bisnisnya sebagai serangkaian investasi yang diharapkan akan memberikan keuntungan.Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam analisis portofolio adalah:a. Matriks BCGMatriks BCG (Boston Consulting Group Matrix) menunjukkan hubungan antara tingkat pertumbuhan industri (growth rate of industry) di mana perusahaan bersaing, dengan pangsa pasar relatifnya (relative market share). b. Matriks GE Matriks ini terdiri atas sembilan sel yang ditetapkan berdasarkan daya tarik industri jangka panjang (long-term industry attractiveness) dan posisi kekuatan bisnis dalam persaingan. Sebagai contoh, daya tarik industri mencakup parameter tingkat pertumbuhan pasar, profitabilitas industri, ukuran, praktek penetapan harga, yang merupakan kemungkinan peluang dan ancaman. Posisi kekuatan bisnis dalam persaingan meliputi pangsa pasar, posisi teknologi, profitabilitas, dan ukuran, yang merupakan kemungkinan kekuatan dan kelemahan.c. Matriks Internal Eksternal (Matriks IE)Matriks internal eksternal dikembangkan dari model matriks GE namun menggunakan parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan matriks IE ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporasi yang lebih detail.

4. Strategi ParentingStrategi parenting merupakan strategi yang memandang perusahaan sebagai sumber daya dan kapabilitas yang dapat digunakan untuk membangun nilai bagi unit bisnis sekaligus menghasilkan sinergi di antara berbagai unit bisnis tersebut. Strategi ini focus pada kompetensi inti (core competencies) perusahaan induk (parent corporation) dan pada nilai yang diciptakan dari hubungan antara induk dan unit-unit bisnisnya.

D. Startegi Manajemen TataniagaMenurut Limbong dan Soitorus (1987, dalam Wulandari, 2008) pada dasarnya tataniaga memiliki pengertian yang sama dengan pemasaran. Para ahli telah mendefinisikan pemasaran atau tataniaga sebagai sesuatu yang berbeda- beda sesuai sudut pandang mereka. Pemasaran atau tataniaga dapat didefinisikan sebagai suatu proses manajerial dimana individu atau kelompok di dalamnya mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Tataniaga dapat juga diartikan sebagai suatu tempat atau wahana dimana ada kekuatan supply dan demand yang bekerja, ada proses pembentukan harga dan terjadinya proses pengalihan kepemilikan barang maupun jasa (Dahl dan Hammond, 1987), sedangkan menurut Kohls dan Uhl (1990, dalam Kertawati, 2008) tataniaga adalah semua kegiatan bisnis yang terlibat dalam arus barang dan jasa dari titik produksi hingga barang dan jasa tersebut ada di tangan konsumen. Berdasarkan pengertian tataniaga diatas maka didefinisikan pengertian tataniaga pertanian secara umum, yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan perpindahan hak milik dan fisik barangbarang hasil pertanian dari tangan produsen ke tangan konsumen termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan. 1. Strategi PemasaranMenurut Kotler (1997, dalam Sari, 2008) pemasaran adalah suatu proses dan manajerial dimana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk-produk yang bernilai. Pemasaran memperhatikan hubungan timbal balik yang dinamis antara produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan konsumen serta aktivitas pesaing. Rangkuti (2006, dalam Sari, 2008) mendefiniskan pemasaran sebagai proses kegiatan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial, politik, budaya, ekonomi dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalahmasing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. Pemasaran diawali dengan pemahaman tentang kebutuhan, keinginan dan permintaan konsumen akan produk dimana konsumen mengharap nilai produk tersebut bermanfaat serata sesuai dengan biaya atau pengorbanan yang dikeluarkan. Produk tersebut dapat dijumpai di pasar dalam sebuah transaksi dengan produsen atau pemasarnya.1.1. Unsur Strategi Persaingan Rangkuti (2006, dalam Sari, 2008) mengklasifikasikan unsur-unsur utama dalam pemasaran sebagai berikut: a. Segmemtasi pasarSegmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membetuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk dan bauran pemasaran tersendirib. Targeting Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan memasuki dan ditunjukkan untuk pembeli. c. Positioning Positioning adalah penetapan posisi pasar yaitu suatu tindakan yang membangun dan mengkomunikasikan manfaat pokok istimewa dari produk di dalam pasar. Pengertian ini mengandung makna tempat suatu produk atau merek sekelompok produk di dalam benak konsumen relatif terhadap penawaran pesaingnya. 2. Bauran PemasaranBauran pemasaran menurut Kasmir (2000) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya elemen-elemen yang ada dalam bauran pemasaran itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa didukung oleh elemen lain. Setiap elemen itu tidak dapat berjalan sendirisendiri tanpa didukung oleh elemen yang lain. Elemen-elemen yang ada dalam bauran pemasaran adalah produk, harga, tempat, promosi, SDM,process dan customer service, sehingga secara keseluruhan terdapat tujuh komponen. Penambahan ketiga komponen tersebut berkaitan dengan sifat jasa dimana kegiatan produksi atau operasi sampai dengan kegiatan konsumsi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. 2.1. ProdukProduk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Artinya apa pun wujudnya, selama itu dapat memenuhi keinginan pelanggan dan kebutuhan kita katakan sebagai produk (Kasmir, 2000) Menurut Kotler (2000, dalam Suheni, 2005) produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. 2.2. HargaHarga adalah aspek penting dalam kegiatan bauran pemasaran. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat, harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. (Kotler, 2000, dalam Suheni, 2005) 2.3. DistribusiDistribusi adalah usaha melalui saluran pemasaran yang dilakukan untuk menyerahkan produk dari perusahaan atau pemasar kepada konsumen. Saluran pemasaran yang dipilih dapat berupa distribusi langsung, distribusi tidak langsung, atau kombinasi keduanya (Kotler dan Amstrong, 1997, dalam Sari, 2008). Saluran distribusi adalah seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan menyalurkan produk dari titik konsumsi (Stanton dan Lamarto, 1991, dalam Sari, 2008). Saluran distribusi dapat dikelompokkan menurut jumlah tingkatan saluran. Saluran distribusi dapat dikelompokkan menurut jumlah tingkatan saluran. Saluran distribusi untuk barang konsumsi terdapat empat tingkatan, yaitu : saluran tingkatan nol, saluran tingkat satu, saluran tingkat dua dan saluran tingkat tiga (Kotler, 1995, dalam Sari, 2008)2.4. PromosiPromosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan produknya, sehingga akan mendapat perhatian dari konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Menurut Stanton (1991, dalam Sari, 2008), promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. 3. Pertanian BerkelanjutanPertanian berkelanjutan merupakan implementasi dari paradigma pembangunan berkelanjutan yang pada saat ini telah diterima sebagai agenda politik-ekonomi pembangunan untuk semua negara di dunia. Pengertian bakunya pertama kali dipopulerkan dalam Laporan Komisi Dunia Tentang Lingkungan dan Pembangunan (World Commission on Environment and Development) tentang Masa Depan Bersama (Our Common Future), bahwa pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi masamendatang untuk mencukupi kebutuhan mereka (Mitcheel et al., 2000 dalam Akbar, 2006). Pembangunan berkelanjutan merupakan produk etika politik pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan dimana paradigma ini kini berusaha mengkoreksi atau menyingkirkan paradigma developmentasi (pertumbuhan ekonomi dengan pendekatan GNP) yang sangat antroposentris, yakni manusia dianggap sebagai pusat alam semesta dan memiliki nilai yang paling utama/paling penting (Keraf, 2000 dalam Akbar, 2006). Pendekatan inilah yang ditunjuk menjadi penyebab kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan sebagai akibat dari eksploitasi yang berlebihan untuk kepentingan ekonomi. Selanjutnya Salikin (2003, dalam Akbar, 2006), mengatakan sistem pertanian berkelanjutan juga berisi suatu ajakan moral untuk berbuat kebajikan pada lingkungan sumberdaya alam dengan mempertimbangkan 3 (tiga) aspek berikut : 3.1. Kesadaran Lingkungan Sistem budidaya pertanian tidak boleh menyimpang dari sistem ekologis yang ada. Keseimbangan adalah indikator adanya harmonisasi dari sistem ekologis yang mekanismenya dikendalikan oleh hukum alam. 3.2. Bernilai Ekonomis Sistem budidaya pertanian harus mengacu pada pertimbangtan untung rugi, baik bagi diri sendiri dan orang lain, untuk jangka pendek dan jangka panjang serta bagi organisme dalam sistem ekologi maupun diluar sistem ekologi. 3. Berwatak Sosial Atau Kemasyarakatan Sistem pertanian harus selaras dengan norma-norma sosial dan budaya yang dianut dan dijunjung tinggi oleh masyarakat disekitarnyaDari kasus di atas kita dapat melihat bahwa kasus utama yang menimpa petani lokal adalah margin tataniaga yang ada di tingkat petani dan pedagang (baik pengumpul maupun pedagang pengecer). Margin tataniaga sendiri adalah perbedaan harga ditingkat petani dengan harga ditingkat pengecer. Margin tataniaga juga dapat diartikan sebagai perbadaan atau jarak vertikal antara kurva permintaan ( atau kurva penawaran ). Pengertian margin tataniaga ini hanya mengacu pada perbedaan harga dan tidak menyatakan jumlah produk yang dipasarkan (Dahl dan Hammond, 1977 dalam Marharany, 2007 ). Menurut Sudiyono, 2002 dalam Marharany, 2007, komponen marjin tata niaga ini terdiri dari : 1) biaya yang diperlukan lembaga-lembaga pemasaran untuk melakukan fungsi-fungsi tata niaga yang disebut biaya tata niaga atau biaya fungsional dan 2) keuntungan (profit) lembaga tata niaga. Limbong dan Sitorus (1985) mengungkapakan bahwa sifat umum dari margin tata niaga yaitu : a. Marjin tata niaga berbeda beda antara satu komoditi pertanian denga komoditi lainnya. Hal ini disebabkan karena perbedaan jasa yang diberikan pada berbagai komoditi mulai dari pintu gerbang petani sampai ke tingkat pengecer untuk konsumen akhir . b. Marjin tata niaga produk pertanian cendrung akan naik dalam jangka panjang dengan menurunnya bagian harga yang diterima petani c. Marjin tataniaga relatif stabil dalam jangka pendek terutama dalam hubungannya dengan berfluktuasinya harga harga-harga produk hasil pertanian. Pada permasalahan di atas pola saluran pemasaran yang pertama merupakan bentuk saluran pemasaran langsung. Pola saluran pemasaran seperti ini disebut juga saluran pemasaran nol tingkat karena pada pola ini petani langsung menjual komoditas pisangnya pada konsumen lokal tanpa perantara pemasaran. Konsumen lokal pada saluran ini adalah masyrakat sekitar yang bertempat tinggal delkat petani tersebut. Pola saluran ini digunakan seeskali waktu oleh petani sangat tergantung pada permintaan konsumenlokal. Pola saluran pemasaran kedua diguanakan sebanyak 15,40% dari total 55 petani responden. Pada pola ini petani menjual komoditas hasil taninya kepada tengkulak dengan sistem borongan di kebun.dengan sistem in petani tidak perlu melakaukan kegiataan pemanenan dan pasca panen Karena kegiatan tersebut dialakukan oleh tengkulak. Tengkulak selalu menjual komoditas pertanian tersebut kepada para pedagang pasar lokal. Pedagang lokal ini bertindak sebagai pedagang pengecer yang menjual kepada konsumen lokal. Pola saluran pemasaran kedua merupakan pola pemasaran semi langsung dengan tengkulak dan pedangang lokal selaku perantara pemasaran. Pola saluran ketiga merupakan pola saluran pemasaran tidak langsung dengan banyak pihak yang bertindak selaku perantara pemasaran sehingga saluran ini merupakan saluran terpanjang dibandinglkan saluran pemasaran lainnya. Ada empat pihak selaku perantara pemasaran dalam pola ini yaitu tengkulak, pengumpul lokal, pengumpul regional dan pengecer regional. Saluran pemasaran ini merupakan saluran pemasaran yang paling banyak digunakan oleh petani respondenProses pendistribusian komoditas pertanian pada saluran pemasaran keempat diklakukanmelalui tahapan sebagai berikut yaitu dari petani ke tengkulak kemudian ke pedagang pengecer regional hingga akhirnya ke konsumen akhir. Pada pola ini para petani menjual komoditas usaha tani kepada tengkulak dengan sistem borongan kebun, kemudian tengkulak akan menjual kembali komoditas tersebut kepada para pedagang pengecer regional. Pedagang pengecer regional dalam hal ini adalah para pedagang yang menjual komoditas pertanian di wilayah tertentu. Selain empat pola saluran di atas, ada juga, petani yang hanya menggunakan komoditas pertanian mereka untuk keperluan sendiri. Untuk itulah diperlukan perbaikan dalam sistem distribusi produk agar distribusi menjadi lebih efisien dengan cara merubah pola pemasaran (memotong alur distribusi menjadi dari petani - konsumen). Dengan semakin efisiennya distribusi yang ada akan menyebabkan peningkatan pendapatan petani. Selain itu cara lain untuk memperkecil marjin tataniaga diperlukan pendidikan dan penyuluhan kepada petani mengenai klasifikasi dalam pemasaran (seperti yang telah disebutkan pada tinjauan pustaka). Dengan adanya segmentasi pasar diharapkan petani dapat memilah dan mengolah sendiri produk yang akan dijual, sama seperti yang dilakukan oleh para pedagang pengumpul dan pengecer. Sehingga pendapatan petani yang tadinya berbeda jauh dengan yang didapatkan oleh pedagang pengumpul dan pengecer dapat menjadi lebih kecil perbedaannya (marjin tataniaga mengecil) serta membangun kemandirian petani. Dari segi promosi, pemerintah daerah diharapkan dapat membantu para petani dalam mempromosikan produk pertanian yang telah mereka hasilkan agar peran pedagang pengumpul dan pedagang pengecer dapat dikurangi dan dapat mengangkat nama daerahnya dimata masyarakat daerah lain. Sedangkan peningkatan pendapatan melalui segi produk dapat diperoleh melalui peningkatan produktivitas dan kualitas. Apabila telah dilakukan perbaikan terhadap sistem pemasaran yang ada maka pemerintah dapat menerapkan sistem pertanian yang berkelanjutan kepada masyarakat. Karena dengan meningkatkan kesejahteraan petani melalui faktor- faktor di atas diharapkan masyarakat akan tertarik untuk menekuni bidang pertanian Indonesia.

E. Penyebab Industri PanganMasnafood - Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam besar yang berpotensi mensejahterakan penduduknya dan dunia. Pada tahun 2010 dan awal 2011, dunia mengalami kenaikan harga pangan yang tidak diduga-duga. Banyak faktor yang melatarbelakangi kenaikan tersebut, salah satunya jumlah penduduk. Semakin banyak penduduk maka semakin banyak juga pangan yang harus diproduksi agar dapat memenuhi kebutuhan mereka.Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Akan tetapi sekarang ini manusia tidak melihat pangan hanya sebagai kebutuhan pokok saja. Saat ini dalam memenuhi kebutuhan akan panganmereka sudah menjadikan pangan sebagai bagian dari lifestyle. Masyarakat lebih jeli dalam menentukan pangan yang akan dikonsumsi. Masyarakat sekarang menuntut adanya keamanan pangan dan nilai lebih terhadap pangan yang mereka konsumsi (nilai nutrisinya). Apalagi seringnya muncul kasus-kasus seperti mencuatnya kasus keracunan pangan (kasus keracunan dari sari buah di Surabaya), kasus keracunan susu pada anak-anak SD, kasus Enterobacter sakasaki yang ditemukan pada produk susu formula.Kebutuhan akan keamanan pangan dapat diterapkan mulai dari yang menghasilkan, membuat, menangani ataupun yangmenyediakan makanan. Mereka harus mampu menunjukkan cukup bukti dalam mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya yang bisa berdampak pada keamanan pangan. Berdasarkan hal tersebut itulah, banyak industri pangan terdorong berusaha mengikuti keinginan konsumennya dengan jalan menjamin mutu pada produk yang dihasilkannya.Industri makanan bertujuan untuk menghasilkan makanan yang harus memenuhi persyaratan keamanan (safety) dan mutu (quality) dalam memenuhi tuntutan konsumen dan persyaratan yang berlaku. Salah satu kriteria penting dari produk industri makanan ialah diterimanya kriteria persyaratan kualitas makanan. Karena menyangkut soal nyawa manusia maka industri makanan dan produk industri makanan diatur secara ketat, baik oleh industri makanan itu sendiri maupun oleh pemerintah (dalam hal ini Badan POM sebagai regulator industri makanan di Indonesia). Sebagaimana industri dan produk industri makanan di negara-negara lain, industri makanan makanan di Indonesia diberlakukan persyaratan yang diatur dalam Cara Pembuatan Makanan yang Baik (CPMB).Dalam pedoman pelaksanaan CPMB disebutkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi mutu produk antara lain adalah (1) kualitas dari bahan awal dan bahan pengemas yang digunakan, (2) proses pembuatan dan pengawasan mutu, (3) bangunan dan peralatan, serta (4) personalia yang terlibat dalam pembuatan makanan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan terhadap jaminan khasiat, keamanan dan kualitas produk, maka konsep pengawasan mutu yang saat ini masih banyak digunakan di industri makanan, menjadi sangat tidak memadai lagi. Konsep pengawasan mutu (quality control concept) didasarkan pada konsep defect detection, yang artinya bagaimana suatu sistem pengawasan tersebut dapat mendeteksi terjadinya suatu kesalahan/penyimpangan yang telah terjadi. Sistem ini hanya bisa mendeteksi kesalahan yang sudah terjadi. Tentu saja, di tengah arus globalisasi saat ini, konsep yang seperti ini sudah sangat tidak memadai lagi, apalagi untuk bisa memberikan jaminan terhadap khasiat, keamanan dan mutu suatu produk. Jaminan terhadap khasiat, keamanan dan mutu produk industri makanan tersebut hanya bisa dilakukan jika terdapat sistem yang secara proaktif mencegah sebelum terjadinya kesalahan dan/atau penyimpangan dalam proses pembuatan obat tersebut. Konsep ini disebut dengan Konsep Penjaminan Mutu (Quality Assurance). Penjaminan hanya bisa dilaksanakan jika ada sistem yang mengatur seluruh komponen (unsur) dalam industri makanan tadi agar tujuan mutu dapat tercapai. Sistem inilah yang sering disebut dengan Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System).ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratanpersyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas. ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2000) ialah : Merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktekpraktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.Nah, bagi Indonesia, sebenarnya kejadian ini merupakan peluang untuk lebih memperhatikan dan mengembangkan industri pangan. Hal ini, selain dapat meningkatkan ketahanan pangan kita, juga dapat memberikan andil mensejahterakan penduduk Indonesia.

F. Strategi Pengembangan Industri Pangan Pola pengembangan industri pangan perlu memperhatikan hal seperti perubahan-perubahan, pemilihan jenis teknologi dan kelompok industri menurut skala usaha, yang pada prinsipnya melibatkan penerapan pelakuan fisik dan perlakuan kimia, atau kombinasinya.Pengembangan industri pangan diarahkan pada keterkaitan pada sektor pertanian dan industri yang ditunjukan oleh keterkaitan antara industri pangan dengan SDA, keterkaitan industri pangan dengan industri pendukunganya, keterkaitan antara industri pangan dengan sektor ekonomi lainnya, dalam rangka pengembangan komoditas yang memiliki daya saing kuat dan strategis perlu dikembangkan.Perkembangan industri pangan dapat ditelaah atas segi esensial seperti pengolahan, mutu produk berbasis International for Standardization Organization (ISO) dan persaingan dalam pemasaran. Ketiga hal pokok tersebut memunculkan situasi seperti kerusakan dan pembusukan produk jadi, penerapan GMP dan HACCP, pandangan back to nature di masyarakat, berkembangnya kesadaran kesehatan di masyarakat akan makanan/ minuman kesehatan, perkembangan budaya dan terbukanya lapangan kerja yang menginginkan bentuk bahan atau produk pangan cepat saji yang praktis.Pola pengembangan industri pangan erat kaitannya dengan tingkat pandapatan dari negara yang bersangkutan, disamping ketersediaan sarana dan prasarana, serta permasalahan yang dihadapi maupun peluang yang dimunculkannya. Dalam hal ini, keberadaan industri pangan yang berprospek untuk memenuhi kebutuhan pangan, baik segar maupun olahan beserta program penganekaragaman produsi pangan bagi penyediaan bahan baku industri menjadi hal yang pokok. Produk pangan yang dinilai mempunyai peluang untuk dikembangkan di masa datang adalah produk pangan bergizi dan bermutu tinggi, produk pangan tidak bergizi, produk pangan kesehatan dan simulated foods, serta makanan ringan dan siap saji.Industri pangan sebagai industri yang memiliki daya saing kuat, baik di pasaran dalam maupun luar negeri erat kaitannya dengan penguasaan teknologi dan penganekaragaman produk, tetapi dalam perkembangannya menemui masalah dalam hal jaminan bahan baku (jumlah dan kontinuitas, mutu dan lokasi), mutu produk, pemasaran tenaga profesional dan wirausahawan, sarana dan prasarana, pengembangan teknologi, pemerataan pertumbuhan, sumber dana dan litbang terapan. Hal tersebut pada dasarnya, menunjukan pentingnya keterkaitan yang erat antara sektor pertanian dan sektor industri yang didukung oleh aspek-aspek seperti peluang pasar, potensi SDA, potensi industri pangan, potensi sumber dana, dukungan sarana dan prasarana, kemampuan tenaga kerja, kemampuan teknologi dan litbang terapan.Dalam operasionalnya, prospek industri pangan ditentukan oleh usaha terpadu yang didukung oleh suatu sistem advokasi dan konsultasi berkelanjutan yang dapat memunculkan skenario pengembangan menurut pengelompokan permasalahan utama, persentase masalah yang teridentifikasi, penetapan kawasan industri terpadu, pengembangan kewirausahaan dan dinamika baru. Hal tersebut ditunjukan untuk melakukan penilaian fokus produk yang mengarah pada pengertian prospektif strategik dan komersial kompetitif. Untuk itu, perlu diperhitungkan potensi pasar, potensi wilayah dan kondisi saat ini terhadap dampak tingkat teknologi yang digunakan beserta klasifikasi bisnis yang ditimbulkannya berdasarkan strategi berbasis bahan baku lokal bernilai tambah tinggi, penguasaan pasar, teknologi dan informasi, benchmarking, kemitraan dan networking usaha, serta SDM dan kebijakan pemerintah.Industri pangan pada tahun-tahun mendatang diperkirakan akan tetap tumbuh dengan baik. Hal ini dipicu oleh antara lain karena laju pertumbuhan penduduk yang berarti perlu suplai pangan, dan juga karena adanya perubahan demografi penduduk. Indonesia dan penduduk Asia pada umumnya memiliki indeks harapan hidup yang makin baik. Hal ini merupakan pangsa pasar tersendiri bagi industri pangan, karena penduduk seperti itu mempunyai daya beli kuat, sekaligus memerlukan produk pangan yang lebih berkualitas, lebih bergizi dan aman, kata Direktur MB IPB Arief Daryanto. Perubahan demografi juga terlihat dari makin banyaknya penduduk berusia muda yang lebih menyukai produk pangan olahan seperti snack, bakery, minuman dalam kemasan, serta produk olahan lainnya. Hal ini menjadi tantangan khusus bagi para pelaku industri pangan untuk menyediakan produk pangan sesuai dengan permintaan pasar tersebut.Makin banyaknya masyarakat urban juga telah memacu pertumbuhan industri pangan. Hal ini disebabkan kebutuhan masyarakat perkotaan ternyata berbeda dengan pedesaan. Mereka memiliki pendapatan yang terus meningkat, sehingga daya beli pun bertambah. Mereka juga menyukai produk pangan yang dikemas, praktis dan mudah dalam penanganannya. Pasangan usia muda yang sama-sama bekerja menyebabkan seorang istri tidak memiliki waktu yang cukup untuk memasak di dapur. Maka, memasak masakan yang sudah diolah atau makan di luar rumah menjadi gaya hidup masyarakat urban saat ini.Menurut Mohamad Bisri, industri pangan bisa mempercepat pembangunan Indonesia karena ada beberapa faktor, yaitu :1. Pangan adalah suatu hal yg sangat krusial, kebutuhan primer dari setiap bangsa. Maka dari itu, pemerintah harus sangat memperhatikan masalah ini. Jika kita mau masyarakat kita sejahtera, kita harus membuat mereka kenyang.2. Secara teoretis, suatu peradaban bisa berkembang jika memiliki suatu instrument of expansion (Carroll Quigley). Dari sini gw coba lihat, potensi apa yg dimiliki Indonesia yg bisa dijadikan instrument of expansion Indonesia ke depannya. Jawabannya adalah kekayaan alam, barang tambang, minyak, tanah yg subur, dan kekayaan laut yg berlimpah. Dari sini ada 3 industri yg sangat berpotensi untuk dijadikan instrument of expansion kita, yaitu industri energi, pertambangan dan pangan.3. Dari ketiga industri tersebut, yang paling feasible untuk dikembangkan lebih lanjut adalah industri pangan kita, kita pernah berhasil mengembangkan industri pangan kita di zamannya Pak Harto, sayangnya setelah reformasi pemerintah seperti tdk peduli dengan masalah pertanian ini, mungkin masih pada sibuk berebutan kekuasaan yg tercecer setelah Pak Harto jatuh. Industri pertambangan dan energi sebenarnya akan menjadi instrument of expansion yang sangat powerful untuk kita, akan tetapi sayangnya kedua industri ini saat ini justru lebih banyak dikuasai oleh pihak asing (baik dari teknologi maupun dari produksinya).4. Pengembangan industri pangan membutuhkan biaya yg relatif tidak terlalu besar. Kita bisa menggunakan teknologi-teknologi pangan seperti yang dikembangkan oleh Jepang, tapi gw rasa kita ga terlalu memerlukan itu, karena kita punya lahan yg luas dan sumber daya laut yg berlimpah.5. Bisa dibilang negara kita punya pengalaman dalam pengembangan industri pangan, khususnya di sektor pertanian. Pak Harto dulu pernah sukses mengembangkan pertanian Indonesia sampai kita akhirnya pernah swasembada pangan. 6. Selain itu, Mohammad Bisri juga mengajukan pemikirannya mengenai cara pengembangan industri pangan yang bisa dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan hal-hal berikut : 7. Bangkitkan kembali KUD-KUD kita, merekalah dulu motor gerakan pertanian di Indonesia. Peran mereka sebaiknya ditingkatkan, bukan hanya sebagai distributor dan penyedia bibit saja, tapi juga sebagai agen pengolahan (penggilingan padi), hal ini bisa memperpendek jalur distribusi sehingga keuntungan buat petani bisa bertambah. KUD juga bisa dikembangkan di desa-desa nelayan di Indonesia.8. Tentunya anggaran buat sektor pertanian harus ditambah. Untuk membenahi infrastruktur (irigasi, dll), pengolahan lahan, dan membeli benih-benih yang berkualitas.9. Lakukan proteksi terhadap produk-produk pangan kita, paling tidak sampai mereka mampu bersaing dengan produk dari luar.10. Benahi jalur distribusi pangan di Indonesia yang saat ini terlalu panjang dan tidak efisien. .Jalur distribusi yang lebih pendek akan membuat harga komoditi menjadi lebih murah dan keuntungan dari petani/nelayan akan lebih besar.11. Industri pangan harus lengkap dari hulu ke hilir, kalau bisa bukan hanya secara proses pengolahan dan distribusi, tapi dari bahan baku dan peralatan juga harus bisa disiapkan secara mandiri oleh negara kita. Dengan ini, industri pangan kita akan lebih stabil.

G. Kesimpulana. Konversi lahan pertanian pada dasarnya terjadi akibat adanya persaingan dalam pemanfaatan lahan antara sektor pertanian dan sektor nonpertanian yang muncul akibat adanya tiga fenomena ekonomi dan sosial, yaitu keterbatasan sumber daya alam, pertumbuhan penduduk, dan pertumbuhan ekonomi. Faktor utama yang menyebabkan adanya konversi lahan pertanian antara lain: Kelangkaan sumberdaya lahan dan air, Dinamika pembangunan, Peningkatan jumlah penduduk.b. Upaya yang dapat dilakukan dalam menangani dampak negatif dari konversi lahan pertanian salah satunya adalah dengan mempertahankan multifungsi pertanian di Indonesia dengan kerjasama pemerintah dan masyarakat luas.

H. SARANDengan adanya makalah yang berjudul Upaya dalam menangani dampak konversi lahan pertanian bagi para petani di Indonesia diharapkan pembaca dapat mengerti dampak negatif akibat konversi lahan pertanian dan upaya dalam menanganinya sehingga lahan pertanian dapat di manfaatkan secara maksimal. Selain itu petani dapat mengatasi masalah penurunan produktivitas padi di Indonesia khususnya di kalangan masyarakat pedesaan.DAFTAR PUSTAKAHadiwiardjo, B.H dan S. Wibisono, Sulistijarningsih. 1996. ISO 9000: Sistem Manajemen Mutu. Ghalia Indonesia, Jakarta.Muhandri, Tjahja dan Kadarisman, Darwin. 2005. Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan. FATETA-IPB. Bogor.Ormerod,Paul.1999.Matinya Ilmu Ekonomi 2.Jakarta: KPG(Keputusan Populer Gramedia)Prof. DR. A. Sanusi SH. 1997. Ekonomi untuk SMA kelas XII. Jakarta : Phibeta Aneka GamaSiamat, dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Ed.4. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Uiversitas IndonesiaSuardi, Rudi. 2004. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000. Penerbit PPM, Jakarta.Sutan pamuncak.1998.Organisai Tehnik Perniagaan.Jakarta:Pradnya Paramita

26