agar merupakan polisakarida yang banyak digunakan saat ini karena kemampuannya dalam membentuk gel...

3
Limbah Agar, Pengolahan dan Pemanfaatannya Limbah merupakan produk samping dari setiap kegiatan manusia dimana di setiap kegiatan termasuk diantaranya kegiatan pengolhan agar dan alginat pasti akan menghasilkan suatu produk samping tersebut yaitu limbah. Agar merupakan polisakarida yang banyak digunakan saat ini karena kemampuannya dalam membentuk gel dengan konsentrasi yang rendah. Agar terbentuk dari campuran dua pilisakarida agarosa dan agaropektin (Philips dan William 2000). Menurut Fithriani, et al, (2007), pengolahan agar- agar menghasilkan residu sbanyak 65-70% dari keseluruhan bahan baku yang digunakan. Limbah yang dihasilkan dari pengolahan agar ini memiliki kandungan selulosa yang tinggi berkisar antara 27,38-39,4% (Fithriani et al. 2007). Potensi limbah agar berkolerasi dengan kelimpahan limbah produksi rumput laut. Menurut Harvey(2008), pada tahun 2008 sekitar 1.682.52 ton limbah yang dihasilkan dari pengolahan rumput laut dari berbagai penghasil dan pengolahan rumput laut. Menurut Triwisari (2010), kandungan selulosa yang diperoleh dari limbah agar adalah sebesar 59,69%. Berdasarkan data tersebutdapat dihitung dari 1.682.542 ton limbah agar menghasilkan 1.004.309,32 ton selulosa. Mengacu pada Harvey (2008), glukosa yang terkandung dalam selulosa adalah sebesar 16%. Dari data tersebut dapt dihitung jumlah glukosa yang dapat dihasilkan dari hasil hidrolisis selulosa sebanyak 1.004.309.,32 ton yaitu sebanyak 160.689,49 ton glukosa per tahun. Pengolahan limbah yang dilakukan untuk mengolah limbah agar ini dilakukan dengan menggunakan sistem pengolahan limbah cair, dimana dapat dilakukan dengan beberapa alternatif pengolahan. Salah satu metode yang baik dan umum untuk digunakan dalam mengolah limbah cair dari industri agar yaitu dengan metode lumpur aktif

Upload: deny

Post on 04-Aug-2015

40 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Agar Merupakan Polisakarida Yang Banyak Digunakan Saat Ini Karena Kemampuannya Dalam Membentuk Gel Dengan Konsentrasi Yang Rendah (Autosaved)

Limbah Agar, Pengolahan dan Pemanfaatannya

Limbah merupakan produk samping dari setiap kegiatan manusia dimana di setiap kegiatan termasuk diantaranya kegiatan pengolhan agar dan alginat pasti akan menghasilkan suatu produk samping tersebut yaitu limbah. Agar merupakan polisakarida yang banyak digunakan saat ini karena kemampuannya dalam membentuk gel dengan konsentrasi yang rendah. Agar terbentuk dari campuran dua pilisakarida agarosa dan agaropektin (Philips dan William 2000). Menurut Fithriani, et al, (2007), pengolahan agar-agar menghasilkan residu sbanyak 65-70% dari keseluruhan bahan baku yang digunakan. Limbah yang dihasilkan dari pengolahan agar ini memiliki kandungan selulosa yang tinggi berkisar antara 27,38-39,4% (Fithriani et al. 2007). Potensi limbah agar berkolerasi dengan kelimpahan limbah produksi rumput laut. Menurut Harvey(2008), pada tahun 2008 sekitar 1.682.52 ton limbah yang dihasilkan dari pengolahan rumput laut dari berbagai penghasil dan pengolahan rumput laut. Menurut Triwisari (2010), kandungan selulosa yang diperoleh dari limbah agar adalah sebesar 59,69%. Berdasarkan data tersebutdapat dihitung dari 1.682.542 ton limbah agar menghasilkan 1.004.309,32 ton selulosa. Mengacu pada Harvey (2008), glukosa yang terkandung dalam selulosa adalah sebesar 16%. Dari data tersebut dapt dihitung jumlah glukosa yang dapat dihasilkan dari hasil hidrolisis selulosa sebanyak 1.004.309.,32 ton yaitu sebanyak 160.689,49 ton glukosa per tahun.

Pengolahan limbah yang dilakukan untuk mengolah limbah agar ini dilakukan dengan menggunakan sistem pengolahan limbah cair, dimana dapat dilakukan dengan beberapa alternatif pengolahan. Salah satu metode yang baik dan umum untuk digunakan dalam mengolah limbah cair dari industri agar yaitu dengan metode lumpur aktif secara biologis. Pengolahan limbah cair menggunkan metode biologis dapat digunakan secara aerob maupun aaerob. Hasil limbah tersebut akan diolah dan dikonversi sampai menjadi limbah dengan komposisi batas kandungan bahan pencemar yang diperbolehkan atau diijinkan untuk dibuang ke lingkungan dengan tidak menggangu atau merusak lingkungan.

Alternatif pemanfaatan dari limbah agar ini yaitu dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan gel bioetanol, pakan ternak, dan lain sebagainya. Pembuatan gel bioetanol merupakan alternatif yang secara umum sangat prospek untuk dikembangkan, mengingat cara yang cukup sederhana yaitu dengan proses hidrolisis yang dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan asam sulfat (H2SO4) atau asam klorida (HCl). Berdasarkan data, potensi jumlah kandungan glukosa yang dapat dihasilkan dari limbah agar yaitu sebesar 160.680,49 ton glukosa per tahun. Berdasarkan data potensi pembuatan etanol dari proses fermentasi glukosa menjadi etanol yaitu sebesar 10,38 %. Konvresi jumlah glukosa yang dapat di fermentasi menjadi etanol yaitu sebesar 16.679.,57 ton atau setara dengan 16.679.570 liter etanol per tahun. Berdasarkan data tersebut, menunjukkan bahwa pemanfaatan

Page 2: Agar Merupakan Polisakarida Yang Banyak Digunakan Saat Ini Karena Kemampuannya Dalam Membentuk Gel Dengan Konsentrasi Yang Rendah (Autosaved)

limbah agar yang memiliki kandungan selulosa yang tinggi untuk diolah menjadi suatu bahan baku pembuatan bioetanol sangat prospektif.

Tinpus

Harvey, Ferry. 2008. Bietanol Berbahan Dasar Ampas Rumput Laut. Undergraduate Thesis Bogor Agricultural University.

Fithriani D, RodiahN, bakti BS. 2007. Ekstrai selulosa dari limbah pembuatan karaginan. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 2(2).91-97.

Philips GO, William PA. 2000. Handbook of Hydrocoloids. Boca Raton: CRC Press, Boston New York. Washington, DC.

Triwisari D.A. 2010. Fraksinasi Polisakarida Beberapa Jenis Rumput Laut. [skripsi]. Institut Pertanian Bogor.