aec

2
Institut Teknologi Bandung ITB | News Kesiapan Indonesia Menuju ASEAN Community 2015 nida Selasa, 10 - Juni - 2014, 10:54:41 BANDUNG, itb.ac.id-Dalam rangka memepersiapkan Orientasi Studi Keluarga Mahasiwa (OSKM) ITB 2014, KM ITB mengadakan Diklat Terpusat bagi calon panitinya. Salah satu acara diklat terpusat diisi dengan talkshow yang digelar pada Senin (09/06/14) di Aula Barat ITB. Talkshow tersebut membahas tentang isu ASEAN Community dengan tema 'ASEAN Community, Masalah atau Tantangan Bangsa'. Talkshow ini menghadirkan Mohamad Faisal, Phd (Researcher at The Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia dan Dr. Arry Bainus, M.A (Dosen Universitas Padjajaran dan Pengamat Ekonomi) ASEAN Community atau dalam bidang ekonomi lebih dikenal sebagai ASEAN Economic Community (AEC) merupakan sebuah komunitas yang beranggotakan 10 negara di asia tenggara yang tergabung dalam ASEAN demi terwujudnya ekonomi yang terintegrasi . Negara-negara yang tergabung dalam AEC memberlakukan sistem single market atau pasar tunggal terbuka untuk melakukan perdagangan barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja. AEC direncakan terbentuk pada tahun 2015. Masalah atau Tantangan Dengan diberlak ukannya AEC tiap - tiap negara akan terintegrasi dalam bidang produksi untuk meningkatkan efisiensi. Kerjasama pelaku produksi antar negara akan semakin berkembang untuk menciptakan efisiensi dengan nilai tinggi. AEC akan meningkatkan nilai kompetitif negara-negara ASEAN untuk menyediakan produk yang memiliki kualitas tinggi. Produk berkualitas tinggi akan menghimpit yang berkualitas rendah dan lama kelamaan akan ditinggalkan konsumen. "Misal, Jawa Barat dianggap sebagai provinsi dengan industri tekstil yang cukup bagus. Namun, upah pekerja Indonesia dengan kualitas yang sama lebih tinggi daripada Vietnam. Tentu sang pelaku industri akan lari ke Vietnam. Lalu produk akhirnya akan tetap dipasarkan di Indonesia," tukas Faisal. Tidak semua potensi dari kesepeluh negara yang tergabung dalam AEC sama, Indonesia menempati posisi yang dominan. Indonesia dominan dalam hal populasi (60% populasi ASEAN adalah warga Indonesia), luas wilayah, dan pasar yang besar. Sesuai dengan tema yang diangkat, posisi tersebut dapat menjadi masalah atau tantangan bangsa. Berdasarkan paparan Faisal, saat ini setidaknya terdapat beberapa permasalahan ekonomi yang perlu 1/2

Upload: nopriawan

Post on 30-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Nothing

TRANSCRIPT

  • Institut Teknologi Bandung

    ITB | News

    Kesiapan Indonesia Menuju ASEAN Community 2015nidaSelasa, 10 - Juni - 2014, 10:54:41

    BANDUNG, itb.ac.id-Dalam rangka memepersiapkan Orientasi Studi Keluarga Mahasiwa (OSKM) ITB 2014,KM ITB mengadakan Diklat Terpusat bagi calon panitinya. Salah satu acara diklat terpusat diisi dengantalkshow yang digelar pada Senin (09/06/14) di Aula Barat ITB. Talkshow tersebut membahas tentang isuASEAN Community dengan tema 'ASEAN Community, Masalah atau Tantangan Bangsa'. Talkshow inimenghadirkan Mohamad Faisal, Phd (Researcher at The Center of Reform on Economics (CORE) Indonesiadan Dr. Arry Bainus, M.A (Dosen Universitas Padjajaran dan Pengamat Ekonomi)

    ASEAN Community atau dalam bidang ekonomi lebih dikenal sebagai ASEAN Economic Community (AEC)merupakan sebuah komunitas yang beranggotakan 10 negara di asia tenggara yang tergabung dalamASEAN demi terwujudnya ekonomi yang terintegrasi . Negara-negara yang tergabung dalam AECmemberlakukan sistem single market atau pasar tunggal terbuka untuk melakukan perdagangan barang,jasa, investasi, modal dan tenaga kerja. AEC direncakan terbentuk pada tahun 2015.

    Masalah atau Tantangan

    Dengan diberlakukannya AEC tiap - tiap negara akan terintegrasi dalam bidang produksi untuk meningkatkan efisiensi.Kerjasama pelaku produksi antar negara akan semakin berkembang untuk menciptakan efisiensi dengannilai tinggi. AEC akan meningkatkan nilai kompetitif negara-negara ASEAN untuk menyediakan produk yangmemiliki kualitas tinggi. Produk berkualitas tinggi akan menghimpit yang berkualitas rendah dan lamakelamaan akan ditinggalkan konsumen. "Misal, Jawa Barat dianggap sebagai provinsi dengan industri tekstilyang cukup bagus. Namun, upah pekerja Indonesia dengan kualitas yang sama lebih tinggi daripadaVietnam. Tentu sang pelaku industri akan lari ke Vietnam. Lalu produk akhirnya akan tetap dipasarkan diIndonesia," tukas Faisal.

    Tidak semua potensi dari kesepeluh negara yang tergabung dalam AEC sama, Indonesia menempati posisiyang dominan. Indonesia dominan dalam hal populasi (60% populasi ASEAN adalah warga Indonesia), luaswilayah, dan pasar yang besar. Sesuai dengan tema yang diangkat, posisi tersebut dapat menjadi masalahatau tantangan bangsa.Berdasarkan paparan Faisal, saat ini setidaknya terdapat beberapa permasalahan ekonomi yang perlu

    1/2

  • dibenahi Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari defisitnya neraca perdagangan ekspor dan impor yang dimulaidi tahun 2007 dan 2008. Defisit tersebut ditenggarai oleh permasalahan ekonomi regional di Indonesia.Komunitas ekspor Indonesia masih bergantung pada barang mentah dan setengah jadi, sedangkan barangimpor yang masuk ke Indonesia rata-rata produk akhir atau produk yang telah diolah. Masalah berikutnya,perdagangan jasa antara Indonesia dan ASEAN juga masih defisit. Sektor transportasi bisa dibilang sektoryang mendorong defisit. Misalnya, Indonesia melakukan ekspor, tapi jasa yang digunakan untuk kegiatanekspor masih menggunakan kapal asing.

    Pada saat AEC telah terbentuk, persaingan tenaga kerja di wilayah ASEAN akan lebih luas. Maka, tuntutan akanSDM yang berkualitas dalam segala hal menjadi suatu kewajiban baru. Menurut data, hampir 67% atau 2/3penduduk Indonesia berpendidikan akhir SMP ke bawah. Jauh dibandingkan dengan negara lain, sepertiSingapura, Malaysia, dan Filiphina yang 80% lulusannya berpendidikan akhir SMA dan pendidikan tinggi.

    ASEAN Political-security Community dan ASEAN Socio-cultural Community

    ASEAN Community tidak hanya berdampak pada sektor perekonomian, dengan terbentuknya pasaryang terbuka juga akan mempengaruhi politik dan sosial-budaya negara masing-masing. Untuk itudibentuk komunitas ASEAN Political-Security Community dan ASEAN Socio-cultural Community.Komunitas Politik dan Keamanan diharapkan bisa mengatasi segala permasalahan yang menyangkutmasalah politik dan keamanan di negara ASEAN. Contoh, kasus perselisihan tapal batas antaraIndonesia dengan Malaysia misalnya blok ambalat yang diperselisihkan dulu. Komunitas Sosial danBudaya diharapkan akan menjawab permasalahan yang ada. Misalnya, kasus klaim kebudayaansuatu bangsa antar negara ASEAN, hal tersebut akan diselesaikan dengan ASEAN Socio-culturalCommunity.

    Dalam talkshow ini, terlontar sebuah pertanyaan yang menarik perhatian, "Adanya AEC atau kirisis moneteryang paling parah sekalipun, bangsa kita akan tetap survive. Meskipun bertahan dengan nasi aking.Pertanyaannya sekarang, apakah kita tega melihat bangsa ini bertahan dengan cara seperti itu?", tanya Arrykepada para mahasiswa yang mendengarkan.

    Sumber foto: asean.gunklaten.com

    Copyright 2008 Institut Teknologi Bandung

    2/2