adverse effect and drug...
TRANSCRIPT
DRUG SAFETY ISSUE
• 1956 Thalidomide dipasarkan dan diklaim
sebagai obat antimual yang aman
• Post marketing surveilance 5 tahun >8000
bayi di 46 negara mengalami kecacatan
Selengkap apa pun metode untuk mengevaluasi obat yang
beredar masih ada kekurangan dalam hal populasi, masa uji
Pengawasan dan penanganan
adverse effect
Definition : Undesirable effect at normal dose Requires
Treatment Reduce in dosing Discontinuation Caution in future
Occurrence immediately or after prolonged use or after termination Mild ADRs common, [incidence 10-25%] Increase with polypharmacy
• TIPE A
- Dapat diprediksi
- Tergantung dosis
- Morbiditas tinggi
- Mortalias rendah
- Dapat ditangani
dengan pengurangan
dosis
• TIPE B
- Tidak dapat diprediksi
- Tidak tergantung dosis
- Mortalitas tinggi
- Morbiditas rendah
- Ditangani dengan
penghentian obat
Jenis ADR
• Adverse reactions karena eksipien
• Adverse reactions yang berkaitan dengan faktor-
faktor fisik dari formulasi
• Adverse reactions pada pemberian parenteral
• Adverse reactions berkaitan dengan rute
pemberian
EKSIPIEN
• Although excipients should be
pharmacologically inactive, it has to be kept in
mind that the physiology of neonates and
infants differs considerably from that of
adults.
• They may not be able to metabolise or
eliminate an ingredient in a pharmaceutical
product in the same manner as an adult
SWEETENERS
• Pada tahun 1970 pemerintah AS melarang
penggunaan siklamat dalam soft drink,
makanan dan obat-obatan
• Siklamat dapat menyebabkan kanker kandung
kemih
SOLVENT
• Ethanol is a common solvent in oral liquid preparations
• Acutely, the co-administration of ethanol may alter drug
adsorption or metabolism and may result in drug interaction. Adverse effects to the Central Nervous System are commonly reported, arising with blood ethanol concentrations in the range of 1 – 100 mg/100 ml. Lethal doses in children occur at approximately 3 gm/kg.
• Chronic exposure may induce hepatic enzymes and thus
alter the clearance of substances such as phenytoin, phenobarbital, and warfarin. The effect on the hepato-renal function of elevated ethanol concentration in long-term treatment has never been studied in the paediatric population.
Faktor formulasi
• Oral effervescent dosage forms include tablets, granules and powders that are dissolved in water prior to administration. Effervescent products provide rapid absorption rates and are alternatives to liquid dosage forms for substances with insufficient stability in aqueous media. They are also more portable than conventional liquid formulations.
• The following points should be considered when formulating effervescent dosage forms:
• Effervescent products should always be fully dissolved prior to administration, and large volumes of diluent may be required to do so which can be problematic for children.
• To minimise the possibility of ingesting bicarbonate, children should be instructed not to drink the solution until the effervescence has subsided.
• As effervescent tablets normally contain high sodium and/or potassium ion concentrations, they may not be suitable for all patients, e.g. those with renal insufficiency
Rute pemberian • Tablet yang ditelan oleh pasien
normal dengan cara berbaring akan
tertahan lebih lama di esofagus
Alendronat diminum harus
dengan posisi badan tegak disertai
banyak minum melukai esofagus
• Pasien yang harus berbaring
mempunyai resiko terhadap
tertundanya transit esofagus ,
sehingga hal ini perlu alternatif
pemberian lainnya , misalnya eliksir
atau bahkan cara pemberian
parenteral esofagus, lainnya,
Nasal administration
• Nasal administration may lead to unwanted
systemic effect, may irritate the mucosa or
cause pain and be ineffective if secretions are
abundant
DEFINISI
• Interaksi obat adalah ketika efek suatu obat
dipengaruhi oleh pemberian bersama dengan
obat lain, herbal, makanan, minuman atau
senyawa kimia yang lain (Baxter, 2010)
• Interaksi obat kemungkinan besar terjadi pada
polifarmasi pasien elderly, renal disease,
liver disease, HIV, transplant recipient, ICU
• Efek interaksi obat bersifat individual
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
• Regimen Dosis
• Waktu pemberian
• Rute pemberian
• Kepatuhan pasien
Macam-macam Interaksi Obat
1 • Interaksi Obat-obat
2 • Interaksi Obat-makanan
3 • Interaksi Obat-Bahan Obat Alam
Interaksi Obat yang Menguntungkan
• Sediaan kotrimoksazol menghasilkan efek sinergis
penghambatan sintesis asam folat bakteri
• Kombinasi diuretik untuk mengurangi kehilangan ion
kalium
• Kombinasi antasida untuk mengurangi konstipasi
4/14/2014 19
Interaksi Obat-Obat
• Antasida vs Ciprofloxacin absorpsi Ciprofloxacin
menurun
Pengatasan : Ciprofloxacin diminum 2 jam sebelum
antasida atau 6 jam setelah antasida
• Furosemid vs Digoxin toksisitas digoxin
Pengatasan : Monitor kadar Kalium, bila perlu
ditambahkan suplemen Kalium
Pembentukan Kompleks dan Khelat
• Tetrasiklin dapat membentuk kompleks dengan ion
kalsium, magnesium, besi, dan aluminium
• Absorbsi tetrasiklin menurun antibiotik tidak
berefek
• Pengatasan : pengaturan waktu minum dengan cara
diselang 2 jam
4/14/2014 21
Rifampisin vs Kontrasepsi Oral
• Mekanisme:
Rifampisin akan menginduksi enzim pemetabolisme kontrasepsi
oral
• Efek:
Efikasi kontrasepsi oral menurun dan menyebabkan siklus
mentruasi menjadi tidak teratur
• Pengatasan:
Pasien disarankan menambah metode kontrasepsi yang lain
selama mendapat terapi rifampisin
4/14/2014 22
Furosemid & NSAID
• Mekanisme:
Golongan NSAID menghambat hormon prostaglandin yang
diperlukan di dalam pengaturan hemodinamik ginjal.
• Efek:
Efek dari furosemid menjadi berkurang.
• Pengatasan:
- Dosis furosemid perlu dinaikkan.
- Digunakan anti inflamasi yang lain apabila efek
diuretika tidak tercapai
4/14/2014 23
CONTOH dr. XXXX
SIK : 345 / K / 2002
Alamat : Jl. Mongisidi 19 Banjarsari Surakarta
Telp. (0271) 567444
R/
R/
R/
10 April 2014
Ciprofloxacin 500 mg No. XV
S.b.d.d. tab I
Mucos syr. fl 1
adde
Asetaminofen 3
Luminal Na 0,15
S.t.d.d. C kecil II
Antasida DOEN No. X
S.p.r.n. tab I
Pro : Raffi Ahmad Umur : 17 tahun
4/14/2014 24
Interaksi Obat dan Makanan
• Obat-obat yang menaikkan pH lambung (antasida, PPI, H2
bloker) bisa mengurangi absorbsi dari vitamin B12 dan asam
folat
• Obat-obat MAO inhibitor dapat berinteraksi dengan makanan
yang mengandung tiramin (keju, yeast, daging asap, bir,
alpukat, anggur merah, minuman berkafein, yogurt) krisis
hipertensi.
• Pseudoefedrin bersama dengan kafein akan meningkatkan
risiko cemas dan nervous
• Efek antikoagulan dapat dikurangi oleh makanan yang
kaya vitamin K (brokoli, kobis, kacang hijau, selada, hati
sapi, bayam, dsb)
• Makanan berserat akan menurunkan absorpsi digoxin
Interaksi Obat-Bahan Alam
• Ginkgo biloba
• Interaksi Obat:
Warfarin efek antikoagulan menurun
Pengatasan : Hindari penggunaan bersama
Antiplatelet (aspilet, tiklopidin, klopidogrel) resiko
perdarahan
Pengatasan : penyesuaian dosis antiplatelet
Selective serotonin reuptake inhibitor drug interactions in patients receiving statins (J Clin Psychiatry. 2014 Feb;75(2):e95-99)
SSRIs are associated with many pharmacokinetic drug interactions related to the inhibition of the cytochrome P450 (CYP) metabolic pathways. There is concern that drugs that inhibit statin metabolism can trigger statin adverse effects, especially myopathy (which can be potentially serious, if rhabdomyolysis occurs)