ade maiditasari f16112008 fenologi

16
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN FENOLOGI ADE MAIDITASARI F16112008 PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2015

Upload: ade-maiditasari

Post on 15-Nov-2015

266 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN FENOLOGI

ADE MAIDITASARIF16112008

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK2015

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangFenologi tumbuhan adalah kalender dari peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah kehidupan tumbuh-tumbuhan seperti waktu pertunasan, waktu pertumbuhan daun baru, waktu pengguran daun, waktu berbuah, waktu berbunga sertawaktu pertumbuhan diameter batang. Fenologi dan laju perkembangan suatu tanaman dipengaruhi oleh berbagai penyusun faktor iklim seperti suhu, panjang haridan persediaan air. Fenologi pada daerah tropik memiliki sejumlah ciri-ciri yang khas jika dibandingkan dengan daerah temperat.Sifat-sifat fenologi yang menentukan kerangka sementara dimana bahantersebut mengalami pertumbuhan(Odum, 1998).

B. Masalah1. Apa sajakah fase-fase dari perkembangan kacang hijau (Phaseolus radiatus)?2. Bagaimanakah perkembangan kacang hijau (phaseolus radiatus) pada lapangan dan naungan

C. TujuanTujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati perkembangan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dari germinasi hingga berusia 7-8 minggu.

BAB IIDASAR TEORI

A. Pengertian Fenologi Fenologi tumbuhan adalah kalender dari peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah kehidupan tumbuh-tumbuhan seperti waktu pertunasan, waktu pertumbuhan daun baru, waktu pengguran daun, waktu berbuah, waktu berbunga sertawaktu pertumbuhan diameter batang. Fenologi dan laju perkembangan suatu tanaman dipengaruhi oleh berbagai penyusun faktor iklim seperti suhu, panjang haridan persediaan air. Fenologi pada daerah tropik memiliki sejumlah ciri-ciri yang khas jika dibandingkan dengan daerah temperat.Sifat-sifat fenologi yang menentukan kerangka sementara dimana bahantersebut mengalami pertumbuhan(Odum, 1998). Tumbuh-tumbuhan seperti waktu pertunasan, waktu pertumbuhan daun baru, waktu pengguran daun, waktu berbuah, waktu berbunga sertawaktu pertumbuhan diameter batang. Fenologi dan laju perkembangan suatu tanaman dipengaruhi oleh berbagai penyusun faktor iklim seperti suhu, panjang haridan persediaan air. Fenologi pada daerah tropik memiliki sejumlah ciri-ciri yang khas jika dibandingkan dengan daerah temperat.Sifat-sifat fenologi yang menentukan kerangka sementara dimana bahan tersebut mengalami pertumbuhan(Odum, 1998).B. Proses pertumbuhanThe development of these plants is expressed by the change in the phase state of the plant, which is known as phenology are restricted to progress the development phase of plant growth. Phase of plant development can be a number that describes the level of development of the plant or other quantity barkaitan with the progress of the plant (Muchow,1985).Proses pertumbuhan menunjukkan pertambahan ukuran dan berat keringyang tidak dapat balik (irreversibel) yang mencerminkan pertambahan protoplasma mungkin karena ukuran dan jumlahnya bertambah. Pertambahan protoplasma melalui reaksi dimana air,CO2, dan garam-garaman organik dirubah menjadi bahan hidup yang mencakuppembentukan karbohidrat (proses fotosintesis), pengisapan dan gerakan air dan hara (proses absorbs dan translokasi), penyusunan perombakan protein dan lemak dari elemenC dari persenyawaan organik (proses metabolisme) dan tenaga kimia yang dibutuhkan didapat dari respirasi.Tiga fase utama yang mudah dikenali yaitu fase logaritmik, fase linier, fase penuaan (Salisbury,1992). Fase logaritmik,ukuran bertambah secara eksponsial sejalan dengan waktu. Ini berarti laju pertumbuhan lambat pada awalnya tetapi kemudian meningkat terus laju berbanding lurus dengan ukuran organisme, semakin besar organisme semakin cepat ia tumbuh. Fase linear, pertambahan ukuran berlangsung secara konstan, biasanya pada laju maksimum selama beberapa waktu lamanya. Pada batang tak bercabang fase linear disebabkan oleh aktivitas yang konstan dari meristem apikal. Fase penuaan, laju pertumbuhan yang menurun saat pertumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua.Dalam fenologi terdapat fase vegetatif dan fase reproduktif. Fase vegetatif tampak dari perkembangan akar, batang, dan daun. Fase ini berhubunga dengan pembelahan sel, pemanjangan sel, dn tahap pertama diferensiasi. Dalam proses pembalahan sel diperlukan karbohidrat dalam jumlah yang besar karena dinding sel terbentuk dari selulosa dan protoplasmanya dari gula. Pembelahan sel terjadi dalam jaringan meristematis pada titik tumbuh batang daun, ujung akar, dan kambium. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh faktor abiotik seperti iklim. Iklim memegang peranan yang penting dalam penentuan jenis kultivar tanaman yang dibudidayakan dalam penentuan hasil akhir, keberhasilan produksi tanaman mensyaratkan penggunaan sumber daya iklim seperti penyinaran matahari, karbondioksida, dan ai secara efisien (Anonim, 2007).Keseimbangan air adalah faktor iklim utama yang mempengaruhi tumbuhan.Ketersediaan air menentukan musim-musim pertumbuhan yang mungkin ada. Walaupun demikian suhu dapat berpengaruh besar terhadap laju pertumbuhan daun dan laju perkembanga tanaman di daerah tropik.Fenologi dan laju perkembangan suatu tanaman tergantung faktor iklim seperti suhu, hara, dan persediaan hara.Sifat-sifat khas fenologi menentukan kerangka sementara dimana bahan kering didistribusikan keberbagai bagian tanaman. Titik-titik kardinal fenologi jagung yang diakui secara luas adalah perkecambahan, inisiasi bunga, pembuangan (antesis dan perambuatan), dan kemasakkan fisiologi. Untuk jagung-jagung didaerah tropik, penanaman sampai pemasakan biji ditentukan oleh ; suhu, ketersedian lengas, pengiliran tanaman, dan kebutuhan ketersdian pangan yang tepat waktu. Laju perkecambahan akan menurun dengan menurunnya potensial lengas tanah. Suhu tanah 26 300C adalah optimun pada waktu perkecambahan semai awal (Dirjen Dikti, 1987).Praktikum fenologi ini dilakukan dengan menggunakan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus) dengan mencatat perkembangan tanaman mulai tahap germinasi sampai saat mulai reproduktif. Kacang hijau (Phaseolus radiatus) digunakan karena merupakan tanaman budidaya yang adaptif terhadap lahan yang kering dan lingkungan yang panas, sehingga masa pertumbuhan kacang hijau lebih cepat apabila berada pada lingkungan dengan musim hujan yang pendek (Rima , dkk. 2003).

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Alat penggaris atau meteran, kertas berpetak, timbangan, pot atau polibag.

B. Bahan biji kacang hijau, tanah air.

C. Cara Kerja1. Praktikum ini dilakukan bersamaan dan menggunakan praktikum pengaruh faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman.2. Dicatat perkembangan semenjak tahap germinasi, saat kotiledon mulai tampak, saat daun pertama muncul, saat pertumbuhan daun masa vegetatif, saat mulai reproduktif. Agar tidak kehilangan periode tersebut pengamatan dilakukan setiap hari.3. Dicatat data temperature udara, presipitasi, kelembaban dan cahaya setiap hari. Dicatat hal lain yang mungkin terjadi.4. Dianalisa data dan dibuat grafiknya.5. Dibandingkan fenologi tanaman kacang hijau dikedua tempat.

BAB IVANALISI DATA

A. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pertumbuhan Phaseolus radiatesNo.FaseHari Ke-

NaunganLapangan

1.Germinasi2, 32, 3

2.Saat terbentuk kotiledon33

3.Kotiledon mulai membuka33

4.Bakal daun pertama muncul44

5.Kotiledon menghilang77

6.Daun pertama membesar88

7.Daun triploid pertama muncul88

8.Daun triploid kedua muncul

9.Daun triploid ketiga muncul-

10.Daun triploid keempat muncul-

11.Daun triploid kelima muncul-

12.Daun triploid keenam muncul-

Tabel 2. Hasil Pengamatan Rata-rata Tinggi Tanaman Phaseolus radiatusMinggu Ke-Tinggi Tanaman

NaunganLapangan

141.01820.832

2114.83268.364

3102.548104.574

4120.612122.142

5131.46152.44

6151.66203

7190.44247.84

8221.34369.6

B. Pembahasan

Pada praktikum mengenai fenologi ini, digunakan Phaseolus radiates (Kacang hijau) sebagai tanaman yang akan diamati proses pertumbuhan dan fase-fasenya. Digunakan tanaman ini karena cepat tumbuh dan fasenya mudah untuk diamati. Untuk pengamatan, dibuat perbandingan antara pertumbuhan tanman pada tempat pertumbuhan yang tertutupi naungan dan di lapangan.Fenologi tumbuhan adalah kalender dari peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah kehidupan tumbuh-tumbuhan seperti waktu pertunasan, waktu pertumbuhan daun baru, waktu pengguran daun, waktu berbuah, waktu berbunga sertawaktu pertumbuhan diameter batang.Untuk fase germinasi hingga munculnya troploid pertama pada tanaman tersebut, waktunya relative sama, yang membedakan hanya tinggi dan jumlah daun tanaman pada kedua tempat. Sampai minggu kedua, pertumbuhan tinggi tanaman lebih cepat pada tanaman yang berada di tempat naungan, tetapi jumlah daun lebih banyak pada tanaman yang berada di lapangan. Hal ini mungkin dikarenakan cahaya matahari yang didapat, sehingga mempengaruhi pertumbuhan tinggi dan daun.Pada minggu ketiga dan keempat pertumbuhan tinggi tanaman pada kedua tempat sama. Tetapi daun tetap lebih banyak pada tanaman yang berada di lapangan, karena triploid kedua telah muncul. Minggu kelima hingga minggu terakhir, tanaman pada tempat naungan lebih rendah disbanding pada tanaman di lapangan, karena tanaman pada tempat naungan sering patah dan mati akibat banyaknya dan kuatnya curah hujan yang didapat, sehingga sering diganti dengan sulaman yang tingginya kurang lebih sama. Karena seringnya mati dan disulam, maka juga mempengaruhi kemunculan daun triploid. Sehingga juga mempengaruhi fase pertumbuhannya.Dari hasil praktikum fenologi terhadap pertumbuhan Phaseolus radiatus L yang meliputi fase pertunasan, munculnya daun baru, pengguguran daun, waktu berbunga dan berbuah selama 2 bulan pada kondisi hutan dan lapangan. Berdasarkan hasil pengamatan, fenologi kedua tempat tersebut berbeda. Hal ini terlihat dari hasil analisis stasistik tinggi tanaman dengan RAL yaitu F hitung lebih besar dari F table = 24,47 > 5,99 untuk tinggi tanaman dan begitu juga dengan jumlah daun F hitung > F table = 8 > 5,99.B. Berdasarkan analisis RAL diketahui juga bahwa F test > F tabel sehingga dapat dikatakan bahwa faktor iklim mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan jumlah daun kacang hijau. Begitu juga dengan fase pertumbuhannya, pada minggu ke 1 - 4 dilakukan penanaman pada tempat yang sama yaitu dilapangan terbuka hal ini dilakukan agar kedua tanaman memiliki kondisi yang sama pada saat persemaian dan siap untuk menerima perlakuan serta mencegah tanaman di ganggu oleh hewan pada awal kehidupan(dihutan), karena tumbuhan sangat rentan. Kemudian pada minggu ke 5 8 kedua tanaman tersebut dipisahkan dan diletakan pada tempatnya masing-masing dalam perlakuan. Pada fase pertumbuhan ini terdapat proses perkecambahan biji yang dipengaruhi oleh ketersedian air, yang berperan penting dalam mengaktifkan kerja enzim. Selanjutnya terjadi pemecahan amilum ( cadangan makanan ) untuk pertumbuhan embrio. Perkecambahan tergantung pada imbibisi yaitu penyerapan air akibat potensi air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabakan biji kacang hijau mngembang dan memecahkan kulit dan memicu perubahan metabolic pada embrionya yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim akan mulai mencerna bahan yang disimpan pada kotiledon dan nutriennya berpindah ke bagian embrio yang sedang tumbuh adapun organ yang muncul dari biji berkecambah adalah radikula yaitu akar embrionik. Epikotil menyebabkan helai daun pertama melebar dan bewarna hijau dan mampu berfotosintesis.Pada hari ke 2 sampai 31 masih terjadi fase vegetatif , masih penambahan jumlah daun dan tinggi tanaman, sedangkan pada hari ke 42 sudah terjadi fase generatif yang merupakan peralihan dari ujung tunas vegetatif menjadi meristem bunga. Hal ini dipengaruhi oleh panjang siang dan hormon tumbuhan. Seperti auksin yang meransang pemanjangan batang, perkembangan buah dan diferensiasi percabangan akar, sitokinin yang meransang perkecambahan, giberilin yang meransang pertumbuhan daun dan etilen mempercepat masaknya buah. Menurut Campbell variansi dari pertumbuhan vegetatif menuju pertumbuhan bunga dikaitkan dengan gen identitas meristem bunga yang bertanggung jawab pada pembentukan organ bunga yang dapat mengkode transkripsi sehingga diekspresikanlah organ spesifik bunga seperti kelopak, mahkota , benang sari dan putik. Tahap generatif selanjutnya adalah pembentukan buah yang berkembang setelah terjadi polinasi dan memicu perubahan hormonal yang menyebabkan tumbuhnya ovarium, terjadinya buah pada hari ke 53. Pada hari ke 56 terjadi pengguguran daun yang sudah tua dan kering pada tahap ini memerlukan suplai karbohidrat yang digunakan untuk perkembangan akar, batang dan daun sebagian disisakan untuk perkembangan bunga ,buah dan biji. Tanaman kacang hijau yang ditanam pada hutan hanya mengalami fase vegetatif, banyak tanamannya yang layu, patah patah dan daunnya berlubang- lubang hal ini disebabakan cahaya yang di hutan terlindung oleh kanopi sehingga cahaya matahari sedikit yang diserap, sehingga proses fotosintesis juga terhambat dan berpengaruh pada pertumbuhan kacang hijau. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk penambahan jumlah daun dan jumlah tinggi tanaman lebih lama dibandingkan tanaman di lapangan terbuka pada hari ke 539 jumlah daunnya 11,berjumlah 14 pada hari ke 48 dan daun banyak yang mati pada hari ke 63.

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan1. Fase pertumbuhan Phaseolus radiates (Kacang hijau) terdiri dari germinasi, terbentuknya kotiledon, kotiledon mulai membuka, bakal daun pertama muncul, hilangnya kotiledon, daun pertama membesar, munculnya triploid pertama hingga triploid keenam.2. Pertumbuhan tanaman (tinggi dan jumlah daun) lebih cepat pada tanaman yang berada di lapangan dibanding pada naungan.

B. SaranPengamatan seharusnya dilakukan setiap hari agar tidak kehilangan hasil pengamatan.

DASAR TEORI

Anonim. 2001.Analisa Vegetasi. (Online).(http://www.nakertrans.go. id/. Diakses 23 januari2015).Dirjen Dikti. 1987.Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Yogyakarta: UGM Press.Fitter dan Hay. 1991.Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta : Gajah Mada UniversityPress.Michael, P. 1997.Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta :UI Press.Muchow, R.C. 1985. Phenology, seed yield and wateruse of grain legumes grown underdifferent soil water regimes in a semi-arid tropical environment. Field Crops Res.. 11 : 99-109.Odum, E. P. 1998.Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta : UGM Press.Rima,Tri. S, dkk. 2003.Buku Ajar Ekologi Umum.Pontianak : Fakultas MIPA, UniversitasTanjungpura.