isi bab ii ade

42
Kini tidak kurang dari 9 juta senyawa karbon organik telah dikenal, sementara hanya sekitar 500 ribu jumlah senyawa anorganik. Sebagian kecil senyawa karbon, seperti CO, CO 2 , karbonat, dan sianida, tergolong senyawa anorganik. Senyawa karbon organik dibahas secara khusus dalam suatu cabang ilmu kimia yang disebut kimia organik. Tabel Perbedaan Senyawa Karbon Organik dan Senyawa Karbon Anorganik NO SENYAWA KARBON ORGANIK SENYAWA KARBON ANORGANIK 1 Semuanya berikatan Kovalen Kebanyakan berikatan Ion 2 Kereaktifan terhadap pemanasan kecil Kereaktifan terhadap pemanasan besar 3 Mudah terurai/ Tidak tahan panas Sukar terurai / Tahan terhadap suhu tinggi 4 Larut dalam pelarut non polar Larut dalam pelarut polar (air) 5 Titik didih dan titik beku rendah Titik didih dan titik beku tinggi ۩ KEKHASAN ATOM KARBON 4

Upload: aafrn6023

Post on 19-Jun-2015

425 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: isi bab II ADE

Kini tidak kurang dari 9 juta senyawa karbon organik telah dikenal, sementara

hanya sekitar 500 ribu jumlah senyawa anorganik. Sebagian kecil senyawa karbon,

seperti CO, CO2, karbonat, dan sianida, tergolong senyawa anorganik. Senyawa karbon

organik dibahas secara khusus dalam suatu cabang ilmu kimia yang disebut kimia

organik.

Tabel Perbedaan

Senyawa Karbon Organik dan Senyawa Karbon Anorganik

NO SENYAWA KARBON ORGANIK

SENYAWA KARBON ANORGANIK

1 Semuanya berikatan Kovalen

Kebanyakan berikatan Ion

2 Kereaktifan terhadap pemanasan kecil

Kereaktifan terhadap pemanasan besar

3 Mudah terurai/ Tidak tahan panas

Sukar terurai / Tahan terhadap suhu tinggi

4 Larut dalam pelarut non polar

Larut dalam pelarut polar (air)

5 Titik didih dan titik beku rendah

Titik didih dan titik beku tinggi

۩ KEKHASAN ATOM KARBON

1. KEKHASAN ATOM KARBON

Senyawa Hidrokarbon ialah senyawa yang tersusun atas Karbon / Hidrokarbon.

Adapun Kekhasan Senyawa Hidrokarbon;

4

Page 2: isi bab II ADE

1. Setiap atom karbon dikelilingi secara tetrahedral oleh atom-atom Hidrogen yang terikat dalam gambaran tiga dimensi.

2. Mampu membentuk rantai3. Mampu membentuk 4 ikatan kovalen

tetapi biasanya molekul-molekul senyawa karbon cukup digambarkan dengan gambaran dua dimensi saja.

H|

H - C - H|H

           rumus salah satu struktur Senyawa Hidrokarbon (Alkana)

2. JUMLAH ATOM C YANG DAPAT DIIKAT OLEH ATOM C

1. Atom C primer → Mengikat 1 atom C lain

2. Atom C Sekunde → Mengikat 2 atom C lain

3. Atom C Tersier → Mengikat 3 atom C lain

4. Atom C Kuartener → Mengikat 4 atom C lain

│ 1

─C─│2 │3 │4 │5 │6

─C─C─C─C─C─│ │7 │8 │

─C─ ─C─ │ │

Keterangan : 1. Atom C primer → Nomor 1, 2, 6, 7, 8

2. Atom C sekunder → Nomor 4

3 Atom C tersier → Nomor 5

4 Atom C kuartener → Nomor 3

5

Page 3: isi bab II ADE

۩ PENGGOLONGAN DAN PENAMAAN SENYAWA

HIDROKARBON

1. Senyawa Hidrokarbon

Senyawa Hidrokarbon ialah senyawa yang tersusun atas Karbon dan atom

Hidrogen yang berikatan kovalen rangkap / Hidrokarbon.Dalam kimia karbon adalah

penting bagi kita untuk dapat menuliskan rumus molekul dan rumus struktur. Rumus

molekul menyatakan banyaknya atom setiap unsur yang ada dalam suatu molekul.

Sedangkan rumus struktur menggambarkan bagaimana atom-atom itu terikat satu sama

lain.

Adapun sebagai pemahaman awal mengetahui macam-macam Senyawa

Hidrokarbon (yakni, Alkana, Alkena dan Alkuna) beserta sedikit cirinya dapat anda ;lihat

pada table berikut

Jumlah AtomC

Awalanpenamaan

Asal Kata

ArtiKata

NamaAlkana

NamaAlkena

NamaAlkuna

1 met- Merthiu Anggur Metana metena metuna2 et- Eitho Terbakar Etana etena etuna3 Prop- Propion Lemak Propane propena propuna4 but- Bous Sapi butana butena butuna5 pent- Penta Lima pentana pentena pentuna6 heks- Heksa Enam heksana heksena heksuna7 hept- Hepta Tujuh heptana heptena heptuna8 okt- Okta Delapan oktana oktena oktuna9 non- Nona Sembilan nonana nonena nonuna10 deka Deka Spuluh dekana dekena Dekuna

6

Page 4: isi bab II ADE

Tetapi biasanya molekul-molekul senyawa karbon cukup digambarkan dengan gambaran dua dimensi saja.

H|

H - C - H|H

           rumus salah satu struktur Senyawa Hidrokarbon (Alkana)

Sifat alkana sebenarnya berhubungan dengan rantai struktural molekulnya. Bila rantai karbon panjang atau bercabang, maka setelah anda buat rangka atom karbonnya tinggal membubuhkan atom-atom hidrogen pada ikatan atom karbon yang masih kosong.

Contoh : | | | | - C - C - C- C- | | | |

sekarang anda tinggal membubuhkan atom-atom hidrogennya

H H H H | | | | H- C-C-C-C-H

| | | | H H H H

Kebanyakan yang kita tuliskan adalah rumus struktur yang lebih sederhana lagi yaitu:

CH3 - CH2 - CH2 - CH3 atau CH3CH2CH2CH3

Jadi asal terbaca rantai karbonnya, itulah yang akan kita gunakan selanjutnya asal selalu ingat bahwa sesungguhnya adalah gambaran ruang.

2. PENGELOMPOKKAN SENYAWA HIDROKARBON

1. Alifatik (rantai C terbuka dan lurus), terdiri dari :

a. Jenuh (ikatan C tunggal). → Alkana

7

Page 5: isi bab II ADE

│ │ │ │ │ ─C─C─C─C─C─ │ │ │ │ │

b. Tak jenuh (ikatan C rangkap 2). → Alkena

│ │ │ ─C─C=C─C─C─ │ │ │ │ │

c. Tak jenuh (ikatan C rangkap 3). → Alkuna.

│ │ │ ─C─C─C≡C─C─ │ │ │

2. Siklik (rantai C tertutup & berbentuk cincin), terdiri dari : a. Alisiklik (sifatnya mirip alifatik, tapi siklik).

│ │ ─C─ C─ │ │ ─C─ C─ │ │

b. Aromatik (cincin dengan 6 karbon (C) yaitu benzena dan turunannya.

struktur benzene

c. Heterosiklik (ada atom lain selain atom C dan H).

8

Page 6: isi bab II ADE

Catatan : Semua penggolongan di atas dapat berupa rantai lurus/ bercabang

3. TATANAMA NAMA SENYAWA ALKANA

Hidrokarbon memiliki banyak jenis dan jumlahnya,. Oleh karena itu diperlukan

suatu aturan penamaan yang dimana telah diatur oleh badan Internasional yang bernama

IUPAC ( International Union And Pure Applier Chemistry )

Adapun aturan penulisan rantai Alkana meliputi meliputi 3 cara

Penulisan,yaitu :

● Tatanama Senyawa Alkana Rantai Lurus :

− Hitung jumlah Atom C-nya

− Tulis nama awal berdasar jumlah atom C-nya,kemudian akhiri bengan akhiran ─ana

− Jika jumlah rantai lebih dari 3 tanbahkan n- ( dari kata normal )

Misal ;

H H H H | | | | H- C - C - C- C- H atau C4H8

| | | | H H H H

n-butana

9

Page 7: isi bab II ADE

1. Tatanama Senyawa Alkana Rantai Bercabang :

Yang perlu diperhatikan sebelum memulai penamaan pada Senyawa Alkana Rantai Beercabang ini,ialah :

1. Rantai Senyawa Alkana ini terdiri atas 2 jenis rantai,yakni:

− Rantai Induk → Rantai paling panjang

− Rantai Bercabang → Rantai yang menempel pada rantai induk

Dimana Rantai Bercabang adalah gugus alkyl ( Gugus Alkana yang kehilangan 1 atom H }

Adapun pada penamaan Gugus Alkyl mirip penamaan Alkana hanya saja akhiran –ana diganti -il

Daftar penamaan beberapa Gugus Alkyl

Jumlah Atom

C

Nama Alkana Nama Gugus Alkyl

1 CH4 CH3

2 C2H6 C2H5

3 C3H8 C3H7

n CnH2n+2

Rumus molekul

CnH2n-1

Rumus molekul

2. Jika dalam Penamaan nanti ditemukan rantai cabang yang kembar ,maka sisipi awalan berikut :

Awalan di- jika kembar 2, Awalan tri- jika kembar 3, Awalan tetra- jika kembar 4, Awalan Penta- jika kembar 5, Awalan heksa- jika kembar 6, Awalan hepta- jika kembar 7, Awalan okta- jika kembar8, Awalan nona- jika kembar 9, Awalan deka- jika kembar 10

3. Jika dalam Penamaan nanti ditemukan rantai cabang yang berbeda,maka penamaan cabang diurutkan abjad, yakni :

Butil → Etil → Metil → dan seterusnya

2. Tatanama Senyawa Alkana Rantai Bercabang

10

Page 8: isi bab II ADE

─ Tentukan Rantai Induk dan Cabangnya

─ Hitung jumlah Atom C pada Rantai Induk dan Cabangnya

─ Berilah penomoran dari ujung pada Rantai Induk dekat Cabang sehingga Rantai Cabang menempel pada Rantai Atom C terkecil

─ Tuliskan nama Rantai Cabang (berdasar Jumlah Atom C) diikuti nama Rantai Cabang (berdasar Jumlah dan Struktur Atom C).

Misal :

CH3

│1

CH3─CH─CH2─C─CH2─CH─CH2─CH3

│ 2 3 │ 4 5 │6 7 8 9

CH3 CH3 CH3─CH2

6─etil─,2,4dimetilnonana

3. Tanama Senyawa Alkana Rantai Cincin

Diawali dengan kata Siklo (jika berbentuk Cincin) diikuti nama Alkana

misal

C─ C│ │C ─CSiklobutana

4. TATANAMA PEMBERIAN NAMA SENYAWA ALKENA

Tatanama Senyawa Alkena mirip dengan Tatanama Senyawa Alkana hanya saja

bergantung struktur dan jenis ikatan dalam struktur (ikatan rangkap 2).

Senyawa Alkena diturunkan dari Senyawa Alkana dengan akhiran −ana diganti

−ena.

Misal model Alkena paling sederhana,Metena :

H H

11

Page 9: isi bab II ADE

\ /C═C atau CH2═CH2

/ \ H H

Model Senyawa Alkena

1. Tanama Senyawa Alkena Rantai Lurus

─ Tatanama Senyawa Alkena Rantai Lurus sama dengan Tatanama Alkana

tetapi akhiran −ana diganti −ena

Misal ;

CH3CH2CH═CH2

4 3 2 1

1butena

2. Tanama Senyawa Alkena Rantai BercabangPada Aturan Penamaan Senyawa Alkena Rantai Bercabang hampir sama dengan

aturan Penamaan Senyawa Alkana Rantai Bercabang,yakni ;

─ Penomoran dimulai dari Rantai Cabang terdekat yang mengandung ikatan rangkap dua.

─ Akhiran −ana diganti −ena

Misal :CH3─CH2─C═C─CH2─CH3

1 2 │3 │4 5 6

CH2CH3

│ CH3

4─etil 3─metil─3─heksana

Jika nanti ditemukan Senyawa Alkena berikatan 2 lebih dari 1,senyawa tersebut mengandung nama -diena /- triena (jika rangkap 2 berjumlah 3)Misal

12

Page 10: isi bab II ADE

CH2═CH─CH═CH─CH═CH2

1,3,5─heksatriena

5. TATANAMA PEMBERIAN NAMA SENYAWA ALKUNA

Tatanama Senyawa Alkena mirip dengan Tatanama Senyawa Alkana hanya saja

bergantung struktur dan jenis ikatan dalam struktur (ikatan rangkap 3), diturubkan dari

Senyawa Alkana dengan akhiran −ana diganti −una. Misal model Alkuna paling

sederhana,Metuna :

CH≡CH atau H─C≡C─H

Model Senyawa Alkuna

1. Tatanama Senyawa Alkuna Rantai Lurus

Tatanama Senyawa Alkuna mirip dengan Tatanama Senyawa Alkena hanya saja

akhiran −ena diganti −una

Misal ;

CH3–C≡C─CH2─CH2─CH2─CH3

1 2 3 4 5 6 72–heksuna

2. Tatanama Senyawa Alkuna Rantai Bercabang

Pada Aturan Penamaan Senyawa ini hampir sama dengan aturan Penamaan Senyawa Alkena Rantai Bercabang,yakni ;

─ Penomoran Dimulai dari Rantai Cabang terdekat yang mengandung ikatan rangkap dua.

─ Akhiran ena diganti −una

Misal : CH3 CH2─CH3

│ │

13

Page 11: isi bab II ADE

CH3─CH2─CH─C ≡ C ─CH2 ─CH─CH3

1 2 3 4 5 6 7 8

7─etil─3─metil─ 4oktuna

Jika nanti ditemukan Senyawa Alkena berikatan 2 lebih dari 1,senyawa tersebut mengandung nama -diena /- triena (jika rangkap 2 berjumlah 3)Misal

CH3−CH2 CH−CH3

│ │CH2−CH−CH−C≡C−C≡C−CH3

│8 7 6 5 4 3 2 1CH3

9 6,7−dietilnonudiuna

۩ SIFAT DAN ISOMERI SENYAWA HIDROKARBON SERTA

KEGUNAANNYA

1. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Senyawa Hidrokarbon

Senyawa Hidrokarbon memiliki Sifat Fisika dan Sifat Kimia. Dimana Sifat Fisika antar kelompok Senyawa Hidrokarbon berbeda-beda (terdiri atas; Zat,Titiok Didih dan Titik Leleh) dan Sifat Kimia antar kelompok Senyawa Hidrokarbon sama (terdiri atas; Jenis reaksi kimia yang terjadi)

A. Sifat Fisika Senyawa Hidrokarbon

Sifat Fisika masing-masing kelompok dalam Senyawa Hidrokarbon ,yakni;

1. Sifat Fisika Senyawa Alkana ;

Ikatan antar atom Karbon ikatan tunggal

Semakin banyak atom C titik didih dan titik lebur semakin tinggi

Alkana Suku Rendah (C1-C4) berwujud gas

Suku Tengah (C5-C17) berwujud cair

14

Page 12: isi bab II ADE

Suku Tinggi (C18-dst) berwujud padat

Alkana dapat berreaksi dengan gas Klorin dengan katalisator sinar

matahari , dapat dilihat dari peristiwa berikut;

C1H4 + Cl → CH3 C l + HCl Metana klorometana

Setelah percobaanCHCl3 + Cl → Cl + HCl dilakukan terus-menerus

diperoleh hasi akhir reaksi

Triklorometana Tetraklorometana

Dapat mengalami Reaksi Pembakaran (Dengan O2), Pembakaran dibedakan menjadi 2 :

1 .Pembakaran Sempurna (menghasilkan Arang)

CxHy + O2 → xCO2 + 1/2yH2O

2. Pembakaran tidak sempurna (menghasilkan arang)

CxHy + O2 → CO2 + H2O + CO + C

2. Sifat Fisika Senyawa Alkena dan Alkuna

Semakin banyak atom C titik didih semakin tinggi

Senyawa Suku Rendah (C1-C4) berwujud gas

Suku Tengah (C5-C17) berwujud cair

Suku Tinggi (C17-dst) berwujud padat

Untuk yang berisomer makin lurus rantai makin tinggi titik didih

Mengalami Reaksi Adisi dan Polimerasi

Mudah terbakar

15

Page 13: isi bab II ADE

B. Sifat Kimia Senyawa Hidrokarbon

Berbagai jenis reaksi yang terjadi pada Senyawa Hidrokarbon, anatara lain ;

Jenis Reaksi Keterangan Ilustrasi

Reaksi Subtitusi Reaksi Penggantian atom oleh atom lain

A + BC → AB + C

Reaksi Adisi Reaksi pemutusan Ikatan Rangkap/ Penggabungan molekul

A B │ │ │ │ ─C═C─ + A─B → ─C═C─

Reaksi Eliminasi Reaksi penguraian senyawa / Reaksi pembentukan ikatan rangkap

A B │ │ │ │─C═C─ → ─C═C─ + A─B

Reaksi Pembakaran

Reaksi anatara suatu zat dengan oksigen

CxHy + (x + ¼) yO2 → xCO2 + 1/2yH2O

● Sifat Kimia Senyawa Hidrokarbon Berkaitan dengan Jenis Ikatan

a. Senyawa Alkana dapat menngalami reaksi:

reaksi pembakaran,misalnya;

H │ H─ C─H + O─O → O─C─O + H─O─H │ O─O H─O─H H

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O

─ reaksi Eliminasi,misalnya; H H H H │ │ │ │H─ C─C─H → C═C + H─H │ │ │ │ H H H H C2H6 → CH2═CH2 + H2

.

b Senyawa Alkena dapat menngalami reaksi:

16

Page 14: isi bab II ADE

reaksi pembakaran,misalnya;

H H │ │ O─O H HC ═ C + O─O → O─C─O + │ │ │ │ O─O O─C─O O O H H │ │ H H C2H4 + 3O2 → 2CO2 + 2H2O

─ reaksi Adisi,misalnya;

H H H H │ │ │ │ C ═ C + H─H → H─C─C─H │ │ │ │ H H H H C2H4 + H2 → C2H6

Dari 2 contoh reaksi Alkena diatas dapat disimpulkan,bahwa;

1. Reaksi focus pada pemutusan Ikatan Rangkap / Berlawanan dengan Reaksi

Subtitusi

2. Reaksi Adisi /Pemutusan Ikatan Rangkap melibatkan Golongan Halogen dan

atom Hidrogen

3. Pemutusan Rantai Ikatan ni sesuai dengan aturan Markovnikov, yang berbunyi;

“Atom H dan Asam Halida akan terikat pada atom C berikatan Rangkap yang memiliki atom H lebih banyak ,misal reaksi.”

F │ CH2═C−CH3 + HF → CH2═C−CH3 │ │

17

Page 15: isi bab II ADE

CH3 CH3

c Senyawa Alkuna dapat menngalami reaksi:

reaksi pembakaran,misalnya;

O−OH−C≡C−H O−O O−C−O H−O−H H−C≡C−H + O−O → O−C−O + H−O−H O−O O−C−O O−O O−C−O

2C2H2 + 6O2 → 4CO2 + 2H2O

─ reaksiAdisi ,misalnya; Cl Cl │ │ H−C≡C−H + Cl−Cl → H−C═C−H

C2H2 Cl2 CHCl − CHCl

2. Keisomeran Senyawa Hidrokarbon

Isomer adalah Peristiwa dimana Senyawa karbon memiliki Rumus Molekul sama tetapi Rumus Strukuturnya berbeda. Perbedaan struktur antar senyawa dalam satu kelompok tersebut menyebabkan sifat fisiknya berbeda.

Adapunn Sifat Keisomeran dari masing-masing kelompok dalam Senyawa Hidrokarbon ,ialah;

● Isomeri Alkana

Hal ini dapat dilihat pada Sifat dan Isomeri Senyawa Heksana berikut :

STRUKTUR NAMA SENYAWA TITIK

DIDIH(○C )

TITIK LEBUR(○C )

CH3−CH2−CH2−CH2−CH2−CH3

CH3−CH−CH2−CH2−CH3

│ CH3

n-heksana

2-metilpentena

69

60

-95

-54

18

Page 16: isi bab II ADE

CH3−CH2−CH−CH2−CH3

│ CH3

CH3

│CH3−C−CH2−CH3

│ CH3

CH3−CH−CH−CH2

│ │ CH3 CH3

3-metilpentana

2,2-dimetilbutana

2,3-dimetilbutana

63

50

58

-18

-98

-125

● Isomeri Alkena

Pada Senyawa Alkena terjadi beberapa Peristiwa Isomeri, antara lain ;

1. Isomeri Rantai dan Posisi → Berkaitan dengan struktur Rantai atom C-nya. Hal ini disebabkan perbedaan Rantai / Kerangka Rantai atom C-nya, perirtiwa ini dapat dilihat secara jelas pada Rantainya

Misal pada struktur C4H8 :

a. Isomeri Rantai

CH2═CH─CH2─CH3

1-butena

atau

CH3−C−CH3

│ CH3

2-metilropena

b. Isomeri Posisi

CH2═CH─CH2─CH3 → 1-butenaCH3─CH═CH─CH3 → 2-butena

CH3−C−CH3 → 2-metilpropena │ CH3

19

Page 17: isi bab II ADE

Jadi dengan jumlah atom C sama Alkena memiliki Isomeri lebih banyak darI Alkana2. Isomeri Geometri → Isomeri ini terjadi karena perbedaan letak gugus dalam

ruangan. Dapat terjadi bila dalam Senyawa terdapat Rantai Karbon yang

membentuk bidang dan terdapat gugus yang sama pada 2 arim C ang berbeda

○ Adapun bila Gugus-Gugus berada dalam 1 ruang disebut Cis- , misalnya:

H CH3

\ / C═C / \ CH3 H BentukCis 2-butena

○ Bila Gugus-Gugus berada dalam ruang yang berbesa disebut Trans

Misanya:l

H H \ / C═C / \ CH3 CH3

● Isomeri Alkuna

Pada Senyawa Alkuna ini hanya terdapat Isomer Rantai dan Isomer Posisi

Misal beberapa Isomer dari Pentuna (C5H8) :

CH2≡ C─CH2─CH2─CH3 → 1−pentunaCH3─C≡C─CH2─CH3 → 2−pentunaCH3−CH−C≡CH → 2−metil−1 butuna │ CH3

20

Page 18: isi bab II ADE

3. DERET HOMOLOG SENYAWA HIDROARBON

a. Deret Homolog Alkana

Senyawa Alkana adalah Senyawa dimaa ikatan antar rantainya adalah ikatan jenuh/tunggal. Disebut sebagai Deret Parafin (dari kata “Parum Afinis”) yang berarti Senyawa Reaktif.Adapun memiliki sifat,sbb:

1. Memiliki Rumus CnH2n+2

2. Memiliki selisih massa rumus anatar anggota 1 dengan yang lain adalah 14

3. Suku-Suku berurutan berbeda CH2

4. Makin panjang rantai atom makin tinggi titik didih dan leburnya

b. Deret Homolog Alkena dan Alkuna

Adapun Senyawa Senyawa Alkena dan Alkuna memiliki sifat,sbb:

1. Memiliki Rumus CnH2n dan CnH2n-2

2. Memiliki selisih massa rumus anatar anggota 1 dengan yang lain adalah 14

3. Suku-Suku berurutan berbeda CH2

4. Makin panjang rantai atom makin tinggi titik didih dan leburnya

5. Kegunaan senyawa hidrokarbon

1. Bidang Pangan:

- Propena dan Butana → Pemasakan buah-buahan yang memerlukan etena

- Monoterpetana → Minuman Jeruk / Menthol

- Sesqueni Diterpetana → Minyak cengkeh

2. Bidang Sandang:

- Etuna → Pembuatan serat ban (orlon) Vinil Sianida

- Nilon 66 → Pembuatan serat pakaian

- Polimetil Metakrilat/PMMA → Sebagai Fleksiglass(Bahan plastic bening keras) untuk kaca jendela pesawat dll

21

Page 19: isi bab II ADE

B. MINYAK BUMI

۩ PROSES PEMBENTUKAN DAN PEMISAHAN MINYAK BUMI

1. PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan

gas bumi. Teori pertama adalah teori “biogenetic” atau lebih di kenal dengan teori

“organik”. Yang kedua adalah teori “anorganik”, sedangkan yang ketiga adalah teori

“duplex” Teori duplex yang banyak di terima oleh kalangan luas menjelaskan bahwa

minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun

nabati.

            Pada zaman purba, di darat dan di laut hidup beraneka ragam binatang dan

tumbuh-tumbuhan. Binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati ataupun punah itu

akhirnya tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian di

hanyutkan oleh arus sungai menuju lautan, bersama bahan organik lainnya dari daratan.

            Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi dan tekanan beban lapisan batuan di

atasnya binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tadi berubah menjadi bintik-bintik

dan gelembung minyak atau gas.

22

Page 20: isi bab II ADE

            Akibat pengaruh yang sama, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan

sediment. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik

minyak dikenal sebagai batuan induk atau “soure rock”. Selanjutnya minyak dan gas ini

akan bermigrasi menuju tempet yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi

di tempat yang di sebut perangkap (trap).

2. PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI

a. Eksploitasi

Adalah tahapan awal untuk mendapatkan minyak bumi dengan upaya mmencari daerah yang mengandung minyak bumi dan perkiraan deposit minyak bumi.Adapun kegiatannya,meliputi :

1. Pembuatan peta Topografi hasil pemotretan dari udara 2. Penyelidikan secara Geologi dengan mengambil sample batuan dan

menelitiunya di laboratorium

3. Penyelidikan secara Geofisika dengan pembuatan gempa kecil.

b. Eksplorasi

Adalah Rangkaian Kegiatan untuk mengambil minyak bumi yang akan diolah.Adapun kegiatan utamanya Pengeboran,dimana dilakukan dilepas pantai dan ditengah laut.Hasil berupa cairan kental berwarna hitam.

ZAT PTRSENTASE

C 14

H 1−3

S ≤ 1

N≤ 1

O≤ 1

LOGAM ≤ 1

23

Page 21: isi bab II ADE

GARAM≤ 1

C. Cara Pemisahan Komponen Minyak Bumi

Agar dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari minyak mentah sebelumnya

dilakukan pemrosesan nyang meliputi pemisahan komponen (Primary Process) dan

Peningkatan Kualitas Fraksi (Secondary Process)Adapun langkah-langkahnya,dalah

sbb;

1. Proses Pemisahan (Separation Processes)

Unit operasi yang digunakan dalam penyulingan minyak biasanya

sederhana,tetapi yang kompleks adalah interkoneksi dan interaksinya.

Adapun Proses pemisahan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Destilasi

Bensin, kerosin dan minyak gas biasanya disuling pada tekanan atmosfer,fraksi-fraksi minyak pelumas akan mencapai suhu yang lebih tinggi dimana zat-zat Hidrokarbon mulai terurai.

Pengurangan tekanan diperoleh dengan menggunakan sebuah pompa vakum (vacuum pump).

b. Absorpsi

Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih tinggi dengan gas. Minyak gas digunakan untuk menyerap gasolin alami dari gas-gas basah.

Steam stripping pada umumnya digunakan untuk mengabsorpsi hidrokarbon fraksi ringan dan memperbaiki kapasitas absorpsi minyak gas.

Proses ini dilakukan terutama dalam hal-hal sebagai berikut:- Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin alami yang dapat dicampurkan padabensin.- Untuk pemisahan gas-gas rekahan dalam suatu fraksi yang sangat ringan(misalnya fraksi yang terdiri dari zat hidrogen, metana, etana) dan fraksi yanglebih berat yaitu yang mempunyai komponen-komponen yang lebih tinggi.- Untuk menghasilkan bensin-bensin yang dapat dipakai dari berbagai gas ampasdari suatu instalasi penghalus.

24

Page 22: isi bab II ADE

c. Adsorpsi

Proses adsorpsi digunakan untuk memperoleh material berat dari gas.

● Pemakaian terpenting proses adsorpsi pada perindustrian minyak adalah - Untuk mendapatkan bagian-bagian berisi bensin (natural gasoline) dari gas-gas

buni, dalam hal ini digunakan arang aktif.- Untuk menghilangkan bagian-bagian yang memberikan warna dan hal-hal lain

yang tidak dikehendaki dari minyak, digunakan tanah liat untuk menghilangkan warna dan bauxiet (biji oksida-aluminium).

d.Filtrasi

Digunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang mengandungdestilat. Filtrasi dengan tanah liat digunakan untuk decolorisasi fraksi.

e.Kristalisasi

Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal dengan cooling dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi lilin mikrokristalin yang diperdagangkan.

f.Ekstraksi

Pengerjaan ini didasarkan pada pembagian dari suatu bahan tertentu dalamdua bagian yang mempunyai sifat dapat larut yang berbeda.

2. Proses Konversi (conversion processes)

Hampir 70% dari minyak mentah di proses secara konversi di USA,mekanisme yang terjadi berupa pembentukan "ion karbonium" dan "radikal bebas".

● Beberapa contoh reaksi konversi dasar yang penting:

1. Cracking atau PyrolisisCracking atau pyirolisis merupakan proses pemecahan molekul-molekul

hidrokarbon besar menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dengan adanyapemanasan atau katalis.

Minyak gas berat gasolin gasalin (anti knock) recycle stock dengan adanya pemanasan yang cukup dan katalis maka hidrokarbon parafinakan pecah menjadi dua atau lebih fragmen dan salah satunya berupa olefin. Semu. reaksi cracking adalah endotermik dan melibatkan energi yang tinggi. Proses

25

Page 23: isi bab II ADE

● Cracking meliputi:

a. Proses cracking thermis murni

Proses ini merupakan proses pemecahan molekul-molekul besar dari zathidrokarbon yang dilakukan pada suhu tinggi yang bekerja pada bahan awal selama waktu tertentu.

Proses cracking dilakukan untuk menghasilkan fraksi-fraksi bensin yang berat yaitu yang mempunyai bilangan oktan yang buruk karena umunya bilangan oktan itu meningkat jika titik didihnya turun.

b. Proses cracking thermis dengan katalisator

Dengan adanya katalisator maka reaksi cracking dapat terjadi pada suhu yang lebih rendah. ● Keuntungan dari proses thermis-katalisator adalah:

- Perbandingan antara bensin terhadap gas adalah sangat baik karena disebabkanoleh pendeknya waktu cracking pada suhu yang lebih rendah.

- Bensin yang dihasilkan menunjukkan angka oktan yang lebih baik.Dengan adanya katalisator dapat terjadi proses isomerisasi.

c. Proses cracking dengan chlorida-aluminium (AlCl3) yang bebas airBila minyak dengan kadar aromatik rendah dipanaskan dengan AlCl3 bebas air

pada suhu 180-2000C maka akan terbentuk bensin dalam keadaan dan waktu tertentu. Bahan yang tidak mengandung aromatik (misalnya parafin murni) dengan 2 atau 5% AlCl3 dapat merubah sebagian besar (90%) dari bahan itu menjadi bensin, bagian lain akan ditingga/ sebagai arang dalam ketel.

● Kerugian dari proses ini adalah :- Mahal karena AlCl3 yang dipakai akan menyublim dan mengurai.- Bahan-bahan yang dapat dikerjakan terbatas.- Pada saat reaksi berlangsung, banyak sekali gas asam garam maka harus memakaialat-alat yang tahan korosi.

2. Polimerisasi

Terbentuknya polimer antara ikatan molekul yang sama yaitu ikatan bersama dari light gasoline.

Proses polimerisasi merubah produk samping gas hirokarbon yang dihasilkan pada cracking menjadi hidrokarbok liquid yang bisa digunakan sebagai:- Bahan bakar motor dan penerbangan yang memiliki bilangan oktan yang tinggi.- Bahan baku petrokimia.

Dasar utama dalam proses polimerisasi adalah ol(hidrokarbontidak jenuh) yang diperoleh dari cracking still. Contohnya: Propilen, n-butilen,isobutil

26

Page 24: isi bab II ADE

3. Alkilasi

Proses alkilasi merupakan proses penggabungan olefin dari aromat atau hidrokarbon parafin.

Proses alkilasi adalah eksotermik dan pada dasarnya sama denganpolimerisasi, hanya berbeda pada bagian-bagian dari charging stock need be unsaturated.

Sebagai hasilnya adalah produk alkilat yang tidak mengandung olefin dan memiliki bilangan oktan yang tinggi. Metode ini didasarkan pada reaktifitas dari karbon tersier dari isobutan dengan olefin, seperti propilen, butilen dan amilen.

4. Hidrogenasi

Proses ini adalah penambahan hidrogen pada olefin. Katalis hidrogen adalah logam yang dipilih tergantung pada senyawa yang akan di reduksi dan pada kondisi hidrogenasi, misalnya Pt, Pd, Ni, dan Cu.

Disamping untuk menjenuhkan ikatan ganda, hidrogenasi dapat digunakan untuk mengeliminasi elemen-elemen lain dari molekul, elemen ini termasuk oksigen, nitrogen, halogen dan sulfur.

5. Hydrocracking

Proses hydrocracking merupakan penambahan hidrogen pada proses cracking.

6. Isomerisasi

Proses isomerisasi merubah struktur dari atom dalam molekul tanpa adanya perubahan nomor atom. Proses ini menjadi penting karena dapat menghasilkan iso-butana yang dibutuhkan untuk membuat alkilat sebagai dasar gasoline penerbangan.

7. Reforming atau Aromatisasi

Reforming merupakan proses konversi dari naptha untuk memperoleh produkyang memiliki bilangan oktan yang tinggi, dalam proses ini biasanya menggunakan katalis rhenium, platinum dan chromium.CH3Panas

۩ KEGUNAAN MINYAK BUMI DAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN

27

Page 25: isi bab II ADE

1. PRODUK YANG DIHASULKAN MINYAK BUMI (Fraksi Minyak Bumi)

Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari minyak mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat.

Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Jangka titik Didih (ºC) Banyaknya atomkarbon

Nama Penggunaan

0-50 1 – 4 Fraksi Gas Bahan Bakar Pemanas (LNG dan LPG)

50-85 5 – 10 Fraksi .Naptha atau Petroleum eter

85-105 11 – 12 Fraksi Gasolin

105-135 13 – 17 Fraksi kerosen

135-300 18 – 25 Fraksi Minyak Solar

>300Sisa Fraksi Minyak-minyak

pelumas>300 Sisa Fraksi Residu

1.Gas Bahan Bakar Pemanas (LPG dan LNG)

Bahan bakar gas terdiri dari :

LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas) => Bahan bakar gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri. Elpiji, LPG (liquified petroleum gas), gas minyak bumi yang dicairkan) adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Menambah tekanan dan menurunkan suhu gas berubah menjadi cair.

28

Page 26: isi bab II ADE

Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:

Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder. Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.

Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah. Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu).

2. Naptha atau Petroleum eter

Biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.

3. Gasolin (bensin). Merupakan Fraksi minyak bumi yang banyak digunakan masyarakat.Mengandung

Senyawa Hidrokarbon dengan jumlah 5-12 dari Fraksi Nafta dan Fraksi Gas Berat hasil penyulingan.Senyawa Hidrokarbon yang terkandung,antara lain;Alkana rantai lurus dan bercabang,Sikloalkana,Aromatic dan Alkena.

Mutu Bensin ditentukan dengan Istilah Bilangan Oktan,yatu tingkat kemampuan daya bahan bakar bensin.Semakin tinggi nilai Bilangan Oktan makin cepat kemampuan daya bakarnya.Bilangan Oktan Bahan Bakar Bensin yang tidak sesuai dengan kompresi mesin dapat menimbulkan “Knocking”.Nilai Bilangan Oktan dapat dihitung

Bil.Oktan=( % Isooktana × 100 )+ ( % n-Heptana × 100 )

Misalnya saja ditemukan kasus;

Suatu bahan bakar mempunyai angka oktan 80 berarti mutu pembakarannya setara dengan 80% Isooktana dan 20% n-heptana

Bilangan Oktan Bensin dapat dilakukan ditingkatkan dengan Penambahan TEL (Tetra Ethl Lead) dan pengubahan struktur senyawa Hidrokarbon (dari senyawa Hidrokarbon berbilangan tinggi ke rendah)

Bensin dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain yaitu ;

1. Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin straight run), dimana kualitasnya tergantung pada susunan kimia dari bahan-bahan dasar. Bila

mengandung banyak aromatik-aromatik dan napthen-naphten akan menghasilkan bensin yang anti knocking.

29

Page 27: isi bab II ADE

2. Merengkah (cracking) dari hasil-hasil minyak bumi berat, misalnya dari minyakgas dan residu.3. Merengkah (retor ming)

● Bensin biasanya digunakan sebagai :

1. Bahan bakar motor

Beberapa sifat yang diperhatikan untuk menentukan baik atau tidaknya bensin tersebut :

a. Keadaan terbang (titik embun)Gangguan yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas didalam

karburator dari sebuah motor yang disebabkan oleh adanya kadar yang terlalu tinggi dari fraksi-fraksi yang sangat ringan dalam bensin.

b. Kecendrungan mengetok (knocking)Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, pembakaran bisa menyebabkan

peletusan (peledakan) didalam silinder, sehingga :- Timbulnya kebisingan knock- Kekuatan berkurang- Menyebabkan kerusakan mesin

c. Keadaan "damar" dan stabilitas penyimpananTerbentuk karena adanya alkena-alkena yang mempunyai satu

ikatan ganda sehingga berpotensi untuk berpolirherisasi membentuk molekulmolekul yang lebih besar.

d. Titik bekuJika dalam bensin terdapat prosentasi yang tinggi dari aromatik-aromatik tertentu

maka pada waktu pendinginan, aromatik itu akan mengkristal dari mengakibatkan tertutupnya lubang-lubang alai penyemprotan dalam karburator.

e. Kadar belerangKerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu tinggi, adalah :- Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan.- Mengakibatkan korosi dari bagian-bagian logam, seperti rusaknya silinder-silinder disebabkan oleh asam yang mengembun pada didnding silinder.- Mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap bilangan oktan.

2.Bahan Ekstraksi, Pelarut dan Pembersih

●. Keuntungan menggunakan bensin sebagaibahan pembersih adalah:- Bensin memiliki titik didih rendah sehingga barang-barang yang dicuci lekas menjadi kering dan baunya cepat hilang.- Tidak mudah terbakar di ruang terbuka.- Kualitas dari bahan wol tahan terhadap ini.

30

Page 28: isi bab II ADE

3.Bahan bakar penerangan dan pemanasanBensin digunakan pada lampu-lampu tambang dimana tidak terdapat tenaga

listrik. Dan sebagai pemanas digunakan pada:- Lampu soldir dan lampu pembakar cat.- Penghangus yang dapat menghilangkan serat-serat yang menonjol dari tenunandan rambut kulit.

4.kerosinAdalah Cairan Hidrokarbon yang tidak brerwarna dan mudah terbakar.Diperoleh

dengan Distilasi fraksional dari minyak mentah pada suhu 150°C dan 275°C(rantai karbon C12-C15).

Banyak digunakan untuk bahan bakar kompor masak,disebut Minyak Tanah (yang berkualitas terrendah) dan bahan baker pesawat ,disebut avtur (berkualitas tinggi).

5. Minyak Solar Minyak gas pada awalnya banyak digunakan sebagai penerangan,namun saat ini

banyak digunakan untuk kendaraan yang bermesin diesel.Merupakan Fraksio Minyak Bumi dengan titik didih 250°C-340°C(Fraksi inyak gas ringan).Umumnya solar mengandung sulfur dalam kandungan yang tinggi.

Kulitas Bilangan Oktan ditentukan dengan Bilangan Setana,ialah tolok ukur kemudahan terbakar suatu bahan bakar dalam diesel.

● Minyak gas juga digunakan sebagai :- Bahan bakar untuk motor diesel.- Pesawat-pesawat pemanasan pusat otomatis dengan nama minyak bakar untuk

keperluan rumah tangga.

6. Minyak Pelumas.Berasal dari Fraksi Minyak berat.Memiliki kandungan utama berupa Senyawa

karbon jenuh dan tidak jenuh,Alifatik dan Aromatik. Biasa digunakan untuk mencegah perkaratan,mengurangi gesekan dan lubrikasi

mesin-mesin.serta melapisi permukaan jalan.

7. Residu minyak bumi, yang terdiri dari :

Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol, industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.

Aspal , digunakan sebagai pengeras jalan raya

31

Page 29: isi bab II ADE

2. DAMPAK PENGGUNAAN MINYAK BUMI

a. Dampak Terhadap Udara dan Iklim

Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil juga melepaskan gas-gas,antara lain;

1. karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).

2. Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.

3. Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam.Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.

4. Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat.yang dikenal sebagai “hujan asam”.

Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).

5. Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.

6. Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahar. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.

7. Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.

32

Page 30: isi bab II ADE

b. Dampak Terhadap Perairan

Bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.

c. Dampak Terhadap Tanah

Misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.

d. Asap buang kendaraan bermotor

a. Karbon dioksida

Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar karbon dioksida di udara dapat mengakibatakan peningkatan suhu permukaan bumi.

b. Karbon monoksida

Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui pernafasan, karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk COHb (karboksihemoglobin).

c. Oksida Belerang

Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasna, akan berekasi dengan air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam.

d. Oksida nitrogen

NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, membuat tanaman layu, serta menurunkan kualitas materi.

3. CARA MENGATASI DAMPAK PENGGUNAAN MINYAK BUMI1. Memproduksi Bensin Bebas Timbel

33

Page 31: isi bab II ADE

Penggantian Penggunaan TEL dalam pengangkatan bilangan oktan dengan MTBE (Methyl Tertiary-Butylrther).namun menurut hasil penelitian terakhir MTBE ini bersifat karsinogenik maka diganti HOMC (High Octane Motorgass dalam proses ini),khususnya dinegara kita saat ini.

2. Memproduksi Bioetanol sebagai pengganti Bensin

Dibuat dengan cara mengambil produk hidrokarbon dari tumbuhan (tebu),disebut Bioetanol murni.

Baik Bioetanol murni atau dicampur dengan bensin (Gasohol) memiliki kemampian yang setara dengan bensin / lebih baik karena tidak menciptakan CO2. Selain itu mengandung solar beerbilangan oktan tinggi

.3. Memproduksi Biodiesel sebagai pengganti Solar

Dibuat dengan cara mengambil produk hidrokarbon dari tumbuhan (tebu),disebut Biodiesel murni.

Baik Biodiesel murni atau dicampur dengan solar memiliki kemampian yang setara dengan solar / lebih baik karena tidak menciptakan CO2.Selain itu mengandung solar berbilangan setana tinggi.Adapun perbandingan antara Solar biasa dengan Biodiesel adalaha bahwa sanya Biodiesel memiliki angka setana 64 sedang Solar (DEX daribiasa pertamina) berbilangan setana 48.

4. Membuat Kendaraan bahan Bakat ramah Lingkungan / MARLIT

Jenis transportasi ini (lebih akrab disebut”MARLIT”) sedang dikembangkan oleh negara kita saat ini / dalam hal ini oleh LIPI ( Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).Dapat berjalan / hidup hanya dengan berdasarkan sel-sel fotofoltalik yang ada disekitarnya,walau begitu masih menggunakan bahan bakar minyak dalam pengoperasiannya namun sangat minim.

34