adaptasi psikolgi bayi baru lahir

24
MAKALAH ADAPTASI FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR Disusun Oleh: Kelompok 8: NURMALA EFFENDI OKTAVIA RAHMA KEMALA DEWI RICKY YUHARA RINA WATI M E TR O D H A R M A W ACANA

Upload: abu-osama

Post on 09-Jul-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikologi bbl

TRANSCRIPT

Page 1: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

MAKALAHADAPTASI F IS IOLOGIS BAYI

BARU LAHIR

Disusun Oleh:Kelompok 8:

NURMALA EFFENDI OKTAVIA

RAHMA KEMALA DEWI RICKY YUHARA

RINA WATI

YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA WACANA METRO

TAHUN 2009/2010

M E T R ODHARM A WAC ANA

Page 2: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

KATA PENGATAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat karunia dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan

baik tanpa ada halangan suatu apapun.

Atas terselesaikannya makalah ini penulis ingin mengucapkan terimkasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis

menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran

sangat penulis harapkan dalam rangka perbaikan untuk tugas-tugas yang akan datang.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Amin

Metro, Februari 2009

Penulis

ii

Page 3: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................... 2

A. Perubahan Sistem Pernafasan............................................................ 2

B. Perubahan Sistem Sirkulasi ............................................................... 4

C. Perubahan Sistem Termoregulasi ..................................................... 6

D. Perubahan Sistem Metabolisme ........................................................ 8

E. Perubahan Sistem Gastrointestinal.................................................... 9

F. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh ................................................ 10

BAB III. PENUTUP............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 4: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

BAB I

PENDAHULUAN

Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat

tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami

oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang

hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna

(diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan

orang lain untuk memenuhinya.

Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi

pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan

kadar gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.

Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode

ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem

tubuh. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan

sirkulasi, sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta

menggunakan glukosa.

1

Page 5: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perubahan Sistem Pernafasan

Perkembangan paru-paru Paru-paru berasal dari

titik tumbuh yang muncul dari pharynx, yang

bercabang dan kemudian bercabang kembali

membentuk struktur percabangan bronkus. Proses ini

terus berlanjut setelah kelahiran hingga sekitar usia 8

tahun sampai jumlah bronkiolus dan alveolus akan

sepenuhnya berkembang, walaupun janin

memperlihatkan adanya bukti gerakan napas sepanjang trimester kedua dan ketiga

(Varney’s, halaman 551). Ketidakmatangan paru-paru terutama akan mengurangi

peluang kelangsungan hidup bayi baru lahir sebelum usia kehamilan 24 minggu, yang

disebabkan oleh keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan system kapiler

paru-paru dan tidak mencukupinya jumlah surfaktan. Awal adanya nafas Dua factor

yang berperan pada rangsangan napas pertama bayi. 1. Hipoksia pada akhir

persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat

pernapasan di otak. 2. Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi

paru-paru selama persalinan, yang merangsang masuknya udara kedalam paru-paru

secara mekanis. Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan susunan saraf

2

Page 6: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang

diperlukan untuk kehidupan. Jadi system-sistem harus berfungsi secara normal.

Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernafas Upaya pernapasan pertama seorang bayi

berfungsi untuk : 1. Mengeluarkan cairan dalam paru-paru 2. Mengembangkan

jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali Agar alveolus dapat berfungsi, harus

terdapat surfaktan yang cukup dan aliran darah ke paru-paru. Produksi surfaktan

dimulai pada 20 minggu kehamilan dan jumlahnya akan meningkat sampai paru-paru

matang sekitar 30-34 minggu kehamilan. Surfaktan ini mengurangi tekanan

permukaan paru dan membantu untuk menstabilkan dinding alveolus sehingga tidak

kolaps pada akhir pernapasan Tanpa surfaktan, alveoli akan kolaps setiap saat setelah

akhir setiap pernapasan, yang menyebabkan sulit bernapas. Peningkatan kebutuhan

energi ini memerlukan penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa. Peningkatan

kebutuhan energi ini memerlukan penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa.

Berbagai peningkatan ini menyebabkan stress pada bayi yang sebelumnya sudah

terganggu. Dari cairan menuju udara Bayi cukup bulan, mempunyai cairan di dalam

paru-parunya. Pada saat bayi melalui jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga

cairan ini diperas keluar dari paru-paru. Seorang bayi yang dilahirkan melalui seksio

sesaria kehilangan keuntungan dari kompresi rongga dada ini dan dapat menderita

paru-paru basah dalam jangka waktu lebih lama. Dengan beberapa kali tarikan napas

pertama, udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus bayi baru lahir. Dengan sisa

cairan di dalam paru-paru dikeluarkan dari paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan

darah. Semua alveolus paru-paru akan berkembang terisi udara sesuai dengan

3

Page 7: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

perjalanan waktu. Funsi system pernapasan dalam kaitanya dengan fungsi

kardiovaskuler Oksigenasi yang memadai merupakan factor yang sangat penting

dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara. Jika terdapat hipoksia,

pembuluh darah paru-paru akan mengalami vasokonstriksi. Pengerutan pembuluh ini

berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka guna menerima oksigen yang berada

dalam alveoli, sehingga menyebabkan penurunan oksigenasi jaringan, yang akan

memperburuk hipoksia. Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar

pertukaran gas dalam alveolus dan menghilangkan cairan paru-paru. Peningkatan

aliran darah ke paru-paru akan mendorong terjadinya peningkatan sirkulasi limfe dan

membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi

janin menjadi sirkulasi luar rahim.

B. Perubahan Sistem Sirkulasi

Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk mengambil

oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke

jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim,

harus terjadi dua perubahan besar: 1. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung 2.

Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta. Perubahan sirkulasi ini

terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh system pembuluh tubuh. Ingat hokum

yang menyatakan bahwa darah akan mengalir pada daerah-daerah yang mempunyai

resistensi yang kecil. Jadi perubahan-perubahan tekanan langsung berpengaruh pada

aliran darah. Oksigen menyebabkan system pembuluh mengubah tekanan dengan

4

Page 8: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

cara mengurangi atau meningkatkan resistensinya, sehingga mengubah aliran darah.

Hal ini terutama penting kalau kita ingt bahwa sebagian besar kematian dini bayi baru

lahir berkaitan dengan oksigen (asfiksia). Dua peristiwa yang mengubah tekanan

dalam system pembuluh darah :

1. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan

tekanan atrium kanan menurun. Tekanan atrium kanan menurun karena

berkurangnya aliran darah ke atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan

penurunan volume dan tekanan atrium kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini

membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk

menjalani proses oksigenasi ulang.

2. Pernapasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan

meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernapasan pertama ini

menimbulkan relaksasi dan terbukanya system pembuluh darah paru-paru

(menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru). Peningkatan sirkulasi ke

paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium

kanan. Dengan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kiri, foramen

ovale secara fungsional akan menutup. Vena umbilicus, duktus venosus dan arteri

hipogastrika dari tali pusat menutup secara funsional dalam beberapa menit

setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa

berlangsung dalam 2-3 bulan

C. Perubahan Sistem Termoregulasi

5

Page 9: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan

mengalami stress dengan adanya perubahan-perubahan lingkungan. Pada saat bayi

meninggalkan lingkungan rahim ibu yang hangat, bayi tersebut kemudian masuk ke

dalam lingkungan ruang bersalin yang jauh lebih dingin. Suhu dingin ini

menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga mendinginkan darah bayi.

Pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil

merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali

panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan

lemak coklat terdapat di seluruh tubuh, dan mereka mampu meningkatkan panas

tubuh sampai 100 %. Untuk membakar lemak coklat, seorang bayi harus

menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi

panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh bayi baru lahir dan cadangan

lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin.

Semakin lama usia kehamilan, semakin banyak persediaan lemak coklat bayi. Jika

seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan

asidosis. Oleh karena itu, upaya pencegahan kehilangan panas merupakan prioritas

utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada bayi baru

lahir. Disebut sebagai hipotermia bila suhu tubuh turun dibawah 360 C. Suhu normal

pada neonatus adalah 36 5 – 370 C. Bayi baru lahir mudah sekali terkena hipotermia

yang disebabkan oleh: 1. Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi

dengan sempurna 2. Permukaan tubuh bayi relative lebih luas 3. Tubuh bayi terlalu

kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas 4. Bayi belum mampu mengatur

6

Page 10: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

possisi tubuh dan pakaiannya agar ia tidak kedinginan. Hipotermia dapat terjadi

setiap saat apabila suhu disekeliling bayi rendah dan upaya mempertahankan suhu

tubuh tidak diterapkan secara tepat, terutama pada masa stabilisasi yaitu 6 – 12 jam

pertama setelah lahir. Misal: bayi baru lahir dibiarkan basah dan telanjang selama

menunggu plasenta lahir atau meskipun lingkungan disekitar bayi cukup hangat

namun bayi dibiarkan telanjang atau segera dimandikan. Gejala hipotermia: 1.

Sejalan dengan menurunnya suhu tubuh, bayi menjadi kurang aktif, letargis,

hipotonus, tidak kuat menghisap ASI dan menangis lemah. 2. Pernapasan megap-

megap dan lambat, denyut jantung menurun. 3. Timbul sklerema : kulit mengeras

berwarna kemerahan terutama dibagian punggung, tungkai dan lengan. 4. Muka bayi

berwarna merah terang 5. Hipotermia menyebabkan terjadinya perubahan

metabolisme tubuh yang akan berakhir dengan kegagalan fungsi jantung, perdarahan

terutama pada paru-paru, ikterus dan kematian. Mekanisme terjadinya Hipotermia:

Hipotermia pada bayi baru lahir timbul karena penurunan suhu tubuh yang dapat

terjadi melalui: 1. Radiasi : Yaitu panas tubuh bayi memancar kelingkungan sekitar

bayi yang lebih dingin, misal : BBL diletakkan ditempat yang dingin. 2. Evaporasi :

Yaitu cairan/air ketuban yang membasahi kulit bayi menguap, misal : BBL tidak

langsung dikeringkan dari air ketuban. 3. Konduksi : Yaitu pindahnya panas tubuh

bayi karena kulit bayi langsung kontak dengan permukaan yang lebih dingin, misal :

popok/celana basah tidak langsung diganti. 4. Konveksi : Yaitu hilangnya panas

tubuh bayi karena aliran udara sekeliling bayi, misal : BBL diletakkan dekat

pintu/jendela terbuka.

7

Page 11: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

D. Perubahan Sistem Metabolisme

Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan

tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi harus mulai

mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap baru lahir, glukosa

darah akan turun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam). Koreksi penurunan gula darah

dapat dilakukan dengan 3 cara : 1. Melalui penggunaan ASI (bayi baru lahir sehat

harus didorong untuk menyusu ASI secepat mungkin setelah lahir). 2. Melalui

penggunaan cadangan glikogen (glikogenesis) 3. Melalui pembuatan glukosa dari

sumber lain terutama lemak (glukoneogenesis). Bayi baru lahir yang tidak dapat

mencerna makanan dalam jumlah yang cukup akan membuat glukosa dari glikogen

(glikogenolisis). Hal ini hanya terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang

cukup. Seorang bayi yang sehat akan menyimpan glukosa sebagai glikogen, terutama

dalam hati, selama bulan-bulan terakhir kehidupan dalam rahim. Seorang bayi yang

mengalami hipotermia pada saat lahir yang mengakibatkan hipoksia akan

menggunakan persediaan glikogen dalam jam pertama kelahiran. Inilah sebabnya

mengapa sangat penting menjaga semua bayi dalam keadaan hangat. Perhatikan

bahwa keseimbangan glukosa tidak sepenuhnya tercapai hingga 3-4 jam pertama

pada bayi cukup bulan yang sehat. Jika semua persediaan digunakan pada jam

pertama maka otak bayi dalam keadaan beresiko. Bayi baru lahir kurang bulan, lewat

bulan, hambatan pertumbuhan dalam rahim dan distress janin merupakan resiko

utama, karena simpanan energi berkurang atau digunakan sebelum lahir. Gejala-

gejala hipoglikemia bisa tidak jelas dan tidak khas meliputi : kejang-kejang halus,

8

Page 12: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

sianosis, apnu, tangis lemah, letargis, lunglai dan menolak makanan. Bidan harus

selalu ingat bahwa hipoglikemia dapat tanpa gejala pada awalnya. Akibat jangka

panjang hipoglikemia ialah kerusakan yang meluas di seluruh sel-sel otak.

E. Perubahan Sistem Gastrointestinal

Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan menelan. Refleks

gumoh dan refleks batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik pada saat lahir.

Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan

(selain susu) masih terbatas. Hubungan antara esophagus bawah dan lambung masih

belum sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada bayi baru lahir dan neonatus.

Kapasitas lambung sendiri sangat terbatas, kurang dari 30 cc untuk seorang bayi baru

lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara lambat bersamaan

dengan tumbuhnya bayi baru lahir. Pengaturan makan yang sering oleh bayi sendiri

penting contohnya memeberi ASI on demand. Usus bayi masih belum matang

sehingga tidak mampu melindungi dirinya sendiri dari zat-zat berbahaya kolon. Pada

bayi baru lahir kurang efisien dalam mempertahankan air disbanding orang dewasa,

sehingga menyebabkan diare yang lebih serius pada neonatus.

F. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan

neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang

9

Page 13: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

akan memberikan kekebalan alami maupun yang didapat. Kekebalan alami terdiri

dari struktur pertahanan tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi. Berikut

beberapa contoh kekebalan alami meliputi: 1. Perlindungan oleh kulit membrane

mukosa. 2. Fungsi saringan saluran napas. 3. Pembentukan koloni mikroba oleh kulit

dan usus 4. Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung. Kekebalan alami

juga disediakan pada tingkat sel oleh sel darah yang membantu bayi baru lahir

membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada bayi baru lahir sel-sel darah ini masih

belum matang, artinya bayi baru lahir tersebut belum mampu melokalisasi dan

memerangi infeksi secara efisien. Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian.

Bayi baru lahir yang lahir dengan kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam

tubuh ibunya. Reaksi antibody keseluruhan terhadap antigen asing masih belum bisa

dilakukan sampai awal kehidupan anak. Salah satu tuges utama selama masa bayi dan

balita adalah pembentukan system kekebalan tubuh. Karena adanya defisiensi

kekebalan alami dan didapat ini, bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi.

Reaksi bayi baru lahir terhadap infeksi masih lemah dan tidak memadai. Oleh karena

itu, pencegahan terhadap mikroba (seperti pada praktek persalinan yang aman dan

menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan detekdi dini serta pengobatan dini infeksi

menjadi sangat penting.

10

Page 14: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

BAB III

PENUTUP

Dari beberapa penjelasan di atas maka penulis dapat mengambil kesimpulan

bahwa adaptaasi fisiologi yang dialami bayi baru lahir adalah ketika bayi mengalami:

1. Perubahan Sistem Pernafasan

2. Perubahan Sistem Sirkulasi

3. Perubahan Sistem Termoregulasi

4. Perubahan Sistem Metabolisme

5. Perubahan Sistem Gastrointestinal

6. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh

11

Page 15: Adaptasi Psikolgi Bayi Baru Lahir

DAFTAR PUSTAKA

http://bidanlia.blogspot.com/2008/12/adaptasi-bayi-baru-lahir.html

http://infopuskesmas.com/adaptasi-fisiologis-bayi-baru-lahir-terhadap-kehidupan-di-luar-uterus.htlm.

12