acc tlis bab iiyuuu

Upload: ahmad-fikry-nur-ilmi

Post on 07-Apr-2018

273 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    1/26

    BAB II

    PENGUKURAN SPESIMEN DAN GEOMETRI ULIR

    2.1 DASAR TEORI2.1.1 Pengertian Pengukuran Geometri Ulir

    Ulir (screw thread) mempunyai peranan sangat penting didalam konstruksi

    suatu mesin atau peralatan teknis lainnya. Fungsi tersebut adalah sebagai alat

    pengunci atau sebagai alat penerus (transmisi) daya.

    Ulir digunakan untuk mengirimkan kekuatan dan gerak, dan juga digunakan

    untuk mempercepat dua komponen dengan bantuan nuts, bolts and. Studs. Ada

    berbagai macam ulir bervariasi dalam bentuk yaitu : included angle, head angle,

    helix angledll. Ulir diklasifikasikan menjadi Ulir dalam dan ulir luar

    Pengukuran geometri ulir dimaksudkan untuk memastikan kekuatan atau daya

    tahan kelelahan dari ulir atau mungkin juga untuk menjamin ketelitian pengubahan

    gerak dari gerakkan (rotasi menjadi gerakkan translasi) dari system pengubahan

    gerakan yang memakai ulir.( Shigley,perencanaan teknik, 1989)

    A. Pengertian UlirDi dalam sebuah baut atau skrup, terdapat bagian yang berbentuk segitiga

    bergulung, bagian itu dinamakan ulir. Ulir ini dipakai sebagai pengikat. Ulir dalam

    pemakaianya selalu bekerja dalam pasangan ulir dalam dan ulir luar. Ulir umumnya

    berbentuk segitiga sama kaki. Jarak antara puncak dengan puncak berikutnya dari

    profil ulir disebut jarak bagi.

    (Elemen masin, sularso 2004)

    B. Terminologi UlirUlir digunakan untuk mengirimkan kekuatan dan gerak, dan juga digunakan

    untuk mempercepat dua komponen dengan bantuan kacang, baut dan. kancing. Ada

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    2/26

    berbagai macam benang sekrup bervariasi dalam bentuk, oleh sudut disertakan,Z

    Kepala sudut, sudut heliks dll Ulir terutama diklasifikasikan menjadi 1) thread

    Eksternal 2) Internal threadZ

    External Thread Internal Thread

    Gambar 2.1. Anatomi Ulir

    Sumber:

    1)Screwthread:

    Ini adalah alur heliks kontinu ditentukan penampang diproduksi di eksternal atau

    permukaan internal.

    2)Crest:

    Ini adalah permukaan atas bergabung dengan dua sisi benang.

    3)Flank:

    Permukaan antara puncak dan akar.

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    3/26

    4) Akar:

    Bagian bawah alur antara dua sisi-sisi benang

    5 Lead:

    Lead = jumlah mulai pitch x

    6,) Pitch:

    Jarak diukur sejajar dengan sumbu dari titik pada thread untuk yang sesuai

    selanjutnya titik.

    7) Helix sudut:

    Helix adalah sudut yang dibuat oleh helix benang di garis lapangan dengan sumbu.

    8) sudut Flank:

    Sudut yang dibuat oleh sayap benang dengan tegak lurus dengan sumbu benang.

    9) Kedalaman thread:

    Jarak antara puncak dan akar benang.

    10) Termasuk sudut:

    Sudut termasuk antara sisi-sisi benang diukur dalam pesawat aksial.

    11) diameter Mayor:

    Diameter silinder co-aksial imajiner yang akan menyentuh puncak-puncak eksternal

    atau

    internal thread.

    12) diameter Minor (Root diameter atau diameter Core):

    Diameter silinder co-aksial imajiner yang akan menyentuh akar eksternal thread.

    13). Addendum

    jarak radial antara silinder utama dan pitch Untuk thread eksternal.

    jarak radial antara silinder kecil dan pitch Untuk benang internal.

    14) Dedendum:

    jarak radial antara lapangan dan silinder kecil = Untuk thread eksternal.Z

    jarak radial antara silinder utama dan pitch = Untuk thread internal.Z

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    4/26

    (Metrology in Short 2nd edition; Preben Howarth dan Fiona Redgrave;Unit 3)

    2.1.2 Jenis-jenis Alat Untuk Pengukuran Spesimen dan Geometri UlirJenis-jenis alat yang digunakan untuk pengukuran specimen dan geometri ulir

    antara lain sebagai berikut :

    1.Vernier Caliper

    Gambar.2.2. Vernier Caliper/ Jangka Sorong

    (Sumber:Laboratorium Metrologi Industri dan Kontrol Kualitas)

    Vernier Caliper dapat digunakan untuk mengukur dimensi bagian dalam dan

    luar suatu benda. Vernier Caliper terdiri dari bilah utama dan bilah pembantu.

    Bilah Utama dibagi dalam milimeter, bilah pembantu dibagi 100. 100 garis pada

    bilah pembantu sama dengan 49 milimeter pada bilah utama. Jadi panjang satu

    garis pada bilah pembantu adalah = 100/49 mm. Bila suatu garis bilah pembantu

    berhimpit dengan suatu tanda pada skala utama, maka harga ukurnya adalah

    jumlah skala dihitung dari angka 0 x 0,02 mm. (Asyari Daryus,2000)

    2.Mikrometer UlirDigital

    Gambar 2.3. Mikrometer UlirDigital

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    5/26

    Mikrometer ulir digunakan untuk mengukur diameter pits. Diameter pits

    adalah diameter dari silinder khayal dengan sumbu yang berimpit dengan sumbu

    ulir dan memotong sisi ulir sedemikian rupa sehingga tebal ulir dari jarak ruang

    kosong diantara sisi ulir yang berseberangan adalah sama dengan setengah dari

    pits. (Asyari Daryus,2000)

    3.Three WireUnit Gauge

    Cara pengukuran diameter pits yang teliti dan banyak dipraktekkan adalah

    dengan metode tiga kawat. Cara tersebut menggunakan tiga buah kawat dengan

    diameter sama. Untuk menghindari banyaknya macam diameter kawat, maka

    kawat pengukur ulir tersebut hanya dibuat menurut set yang tertentu. (Syamsul

    Arifin, 1981)

    Gambar 2.4. Three WireUnit Gauge

    Carll Zeiss membuat set yang berisi 21 buah kawat dari 0.17mm sampai

    6.35 mm yang dapat digunakan untuk mengukur ulir dengan harga pits dari 0.25

    mm sampai dengan 12 mm. Jika kawat dari set tersebut dipilih dengan tepat,

    maka singgungan kawat dengan sisi ulir hanya menyinggung terhadap diameter

    pits paling jauh sebesar 0.1 p (ke atas atau ke bawah).

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    6/26

    4.ScrewPitchGauge

    Adalah alat untuk menentukan jumlah Pitch pada suatu ulir dalam satu

    satuan panjang tertentu (inch). Missal 20 G, artinya dalam 1 inchi terdapat 20

    pits. Dengan angka ini dapat diketahui jarak pits. (Asyari Daryus,2000)

    Gambar 2.5. ScrewPitchGauge

    5.Outside Mikrometer

    Kapasitas ukur dari micrometeryang paling kecil adalah sampai dengan 25

    mm. Untuk mengukur dimensi luar yang lebih besar dari 25 mm dapat digunakan

    micrometer luar yang mempunyai kapasitas ukur 25-50mm, 50-75mm dst.

    Kenaikan tingkat sebesar 25 mm ini dimaksudkan untuk menjaga ketelitian dari

    micrometer. (Asyari Daryus,2000)

    Gambar 2.6. Outside Microm

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    7/26

    2.1.3Cara Menggunakan Macam- Alat Ukur Spesimen dan Ulir

    A.Vernier Caliper

    Pada pengukuran mula-mula kit abaca skala pada bilah utama. Harga

    Vernier Caliperdiperoleh dengan melihat garis yang berimpit dengan garis pada

    skala utama. (Syamsul Arifin, 1981)

    B.Mikrometer Ulir

    Adapun cara penggunaan alat ukur ulir yaitu pertama pilih pana ulir sesuai

    dengan jarak pits teoritis. Periksa kedudukan nol, dengan cara menyentuhkan

    kedua sensor pana tersebut. Ukur diameter pits (d2) pada tiga posisi yang

    berbeda.

    Ujung kontak dengan sisi yang diperpendek lebih sering digunakan, sebab

    pengaruh dari kesalahansudut sisi ulir maupun kesalahan dari sudut ujung kontak

    tersebut dapat dieliminir sehingga dapat diukur diameter fungsional dari ulir.

    (Syamsul Arifin, 1981)

    Cara setting nol mikrometer ulir

    a. Bersihkan anvildanspindle dengan kain bersih. Putarratchet stoppersampai

    anvil dan spindle bersentuhan. Kuncispindle pada posisi ini dengan lock

    clamp. Mikrometer telah dikalibrasi dengan bendar jika titik nol thimble lurus

    dengan garis pada outer sleeve.

    b. Jika ketelitiannya 0,02 mm atau kurang. Kuncilah spindle dengan lock

    clamp. Putarlah outer sleeve sampai tanda 0 thimble lurus dengan garis

    dengan menggunakan penyetel.

    c. Jika ketelitiannya melebihi 0,02 mm. Kuncilahspindle dengan lock clamp.

    Kendorkan stopper sampai thimble bebas, luruskan tanda 0 thimble

    dengan garis pada outer sleeve dan kencangkan kembali ratcher stopper.

    Putarlah outer sleeve sampai tanda 0 thimble lurus dengan garis dengan

    menggunakan penyetel. (Syamsul Arifin, 1981)

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    8/26

    C.Three WireUnit Gauge

    Cara pengukuran Three WireUnit Gauge tersebut menggunakan tiga buah

    kawat dengan diameter sama. Setelah tiga kawat dengan diameter yang telah

    diketahui dipasang pada alur ulir, maka jarak M antara kawat yang

    berseberangan dapat diukur dengan menggunakan mikrometer. Selanjutnya

    diameter pits yang dicari dapat dihitung dengan menggunakan rumus. Diameter

    kawat harus dipilih sedemikian rupa sehingga tepat menyinggung sisi ulir pada

    lingkaran pits. (Syamsul Arifin, 1981)

    D.Screw Pits Gauge

    Pilih screw pits yang sesuai dengan ukuran geometri ulir Setelah terpilih

    screw pits yang tepat, catat angka yang terdapat pada screw pits tersebut. Missal

    20 G, artinya dalam 1 inchi terdapat 20 pits. Dengan angka ini dapat diketahui

    jarak pits. (Asyari Daryus, 2000)

    E.Outside Mikrometer

    Posisi pengukuran sedapat mungkin dilakukan secara vertical dengan

    ditumpu pada rangka di sebelah landasan tetapnya. Apabila hal ini tidak

    dimungkinkan maka sebelum pengukuran dilakukan kembali setting nol.

    Penyetelan kedudukan nol ini dilaksanakan dengan memegang micrometer

    dengan posisi sesuai dengan posisi pengukuran yang akan dilakukan. Caranya

    rahang micrometer ditempelkan setelah itu kunci rahanh dengan pengunci

    kemudian putar angka skala sehingga angka nol tepat pada garis penunjuk,

    (Taufiq Rochim, 1994)

    2.1.4 Teori Perhitungan Geometri Ulir1. Menghitung harga H, diameter minor (d1), diameter pits (d2)

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    9/26

    2. Menghitung untuk kualitas G

    3. Menghitung apabila ulir dimisalkan mempunyai kualitas 6

    4. Menghitung toleransi jarak M (Mmax dan Mmin)

    5. Menghitung diameter pitch

    d2 = M - dD

    d2 :diameter pits yang dicari

    M: harga rata-rata diameter pits

    P : jarak pits

    :Sudut

    (Sumber: modul praktikum metrologi 2001)

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    10/26

    2.1.5 Aplikasi Pengukuran Geometri Ulir dalam Kehidupan

    2.1.5.1. Sebagai Fastener

    Pengukuran geometri ulir diterapkan pada dongkrak ulir yang merupakan

    komponen dari mobil pada sebuah mesin. Berikut ini salah satu contohnya:

    Gambar 2.5 dongkrak Ulir

    http://www.toyota.co.id/cars/reference/hilux/article.php?article_id=1849&Model=H

    ilux

    Untuk melepas :Putar persambungannya dalamarah 1 sampai dongkraknya bebas.

    Untuk menyimpan :Putar persambungannya dalam arah 2 sampai dongkrak

    terikat dengan kuat dan aman untuk mencegah terlempar kedepan pada saat terjadi

    tabrakan atau pengereman mendadak.

    http://www.toyota.co.id/cars/reference/hilux/article.php?article_id=1849&Model=H

    ilux

    Ulir juga dapat digunakan sebagai power screw perencanaan mesin. Sudah

    banyaj Studi tentang mekanisme dalam merencanakan suatu mesin agar

    menghasilkan gerakan yang efektif dan tepat.Untuk mengubah gerak berputar

    menjadi gerak translasi bolak-balik pada dasarnya dapat dilakukan dengan beberapa

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    11/26

    cara. Masingmasing memiliki keunikan tersendiri. Akan tetapi biasanya tidak untuk

    langkah yang panjang dan memiliki efek dinamik yang besar. Problem tersebut

    dapat diatasi dengan mekanisme ulir silang sebagaimana power screw tanpa

    mengubah arah putaran masukannya. Gerak balik terjadi karena adanya peubahan

    sudut ulir dari poositif menjadi negatif dibagian ujung screw secara gradual. Dengan

    peubahan sudut ulir yang parabolik ( funsi kwadrat) pada interval sudut putar screw

    yang maksimum maka efek dinamik karena peubahan kecepatan tersebut dapat

    diminimalkan

    Gambar 2.6 Power Screw

    Joni Dewanto, Mekanisme Gerak Translasi Bolak-Balik dengan Ulir Silang.1999

    2.1.5.2.Sebagai Transmisi Daya

    Aplikasi pengukuran geometri ulir juga diterapkan pada kompresor ulir( screw

    compressor ). Kelebihan dari kompresor jenis ini adalah :

    Biaya investasinyar endah,

    Bentuknya kompak, ringan

    Mudah perawatannya,

    Mudah operasinyadan

    Fleksibel dalam pemasangannya

    Sehingga kompresor ini sangat popular di industri. Biasanya digunakan dengan

    ukuran 30 sampai 200 hpatau 22 sampai 150 kW.

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    12/26

    Gambar 2.6 Kompresor Screw

    (Sunyoto,Dkk, 2008, TeknikMesinIndustri. Jilid I Untuk SMK, Jakarta:DirektoratPembinaanSekolahMenengahKejuruan)

    Selain itu, ulir juga digunakan sebagai turbin pembangkit daya.D

    i bantul dilakukan penelitian menggunakan ulir bamboo sebagai turbin pembangkit daya. Penelitian ini

    bertujuan untuk menentukan kecepatan arus permukaan dan debit aliran, menghitung daya

    yang dapat terbangkitkan, menentukan dan merancang turbine ulir dengan material bambu,

    menentukan / memilih generator yang tepat. Metodologi penelitian dimulai dengan survey

    lokasi, pengukuran aliran dan debit, desain turbin, pemasangan turbin dan generator untuk

    Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Instrumen dan alat yang digunakan

    adalah stop watch, rool meter, bola pingpong, kamera digital, volt meter, ampere meter,

    turbine, tacho meter, spring scale, generator dan lampu. Berdasarkan survey kondisi

    geografi. Lokasi Bendung Niten di Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten

    Bantul potensial untuk sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan

    potensi daya 14,7 kW. Hasil pengukuran parameter turbin adalah: putaran yang dihasilkan

    200 Rpm, pemindahan daya dengan pully satu tingkat Pully Penggerak = 16 inchi Pully

    yang Digerakkan = 2 inchi. Putaran Pully Penggerak untuk memutarkan generator adalah

    diestimasikan sekitar 1600 Rpm. Putaran Generator 1350 Rpm. Output daya listrik yang

    dihasilkan100Watt.

    Karya: Sukijo

    (http://mst.ft.ugm.ac.id)

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    13/26

    2.2 TUJUAN PRAKTIKUM2.2.1 Tujuan Umum

    Dapat memahami tentang arti pengukuran geometri ulir baik mulai dari

    fungsi serta aplikasinya.

    2.2.2 Tujuan Khusus1. Mengetahui jenis-jenis alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur

    elemen geometri ulir

    2. Mengetahui cara menggunakan alat ukur tersebut

    3. Memahami cara mengukur elemen geometri ulir

    4. Dapat membandingkan hasil dari alat ukur ulir

    5. Mengetahui Aplikasi geometri ulir

    2.3 PERALATAN DAN METODE PENGUKURAN

    2.3.1 Alat Ukur Praktikum dan GambarnyaBerikut alat-alat ukur yang digunakan dalam pengukuran geometri ulir :

    1.Vernier Caliper

    Gambar 2.9. Vernier Caliper

    Sumber:Laboratorium Metrologi Industri dan Kontrol Kualitas

    \

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    14/26

    2.MikrometerStand

    Gambar 2.10. MikrometerStand

    3.Outside Mikrometer

    Gambar 2.11. Outside Mikrometer

    4.Mikrometer Ulir

    Gambar 2.12. Mikrometer Ulir

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    15/26

    5.Screw Pits Gauge

    Gambar 2.13. Screw Pitch Gauge

    6.3 Wireunit Gauge

    Gambar 2.14. Wireunit Gauge

    2.3.2 Gambar Benda Ukur dalam Pengukuran Spesimen dan Geometri Ulir

    Gambar 2.15. Gambar 3D Spesimen Gambar 2.16 Gambar Baut

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    16/26

    2.3.3 Prosedur Pengukuran Geometri UlirBerikut ini prosedur pengukuran geometri ulir :

    1. Penentuan Spesifikasi Ulir

    a. Melakukan pemeriksaan profil dasar ulir dengan cara menempelkan gigi

    mal ulir pada ulir yang diperiksa

    b. Menghitung jarak pitch dengan rumus( P = 1/G x 1 inch)

    c. Menuliskan hasil pemeriksaan ulir tersebut seperti tercantum pada mal ulir

    pada lembar kerja tabel 3.

    2. Pengukuran DiameterPitch dengan Metode Tiga Kawat

    a. Memilih diameter kawat yang akan digunakan. Diameter kawat (d0) =

    , dimana P = Jarak pits teoritis. Diameter kawat yang dipilih adalahdD.

    b. Mengukur jarak M (jarak antara sisi luar kawat yang bersebrangan), pada

    tiga posisi yang berbeda.

    dD = diameter kawat yang dipilih

    = sudut ulir (ulir isometrik = 60o)

    d2 = diameter pits yang akan dicari

    c. Menghitung diameter pits (d2) berdasarkan pengukuran harga M rata-rata

    d. Menuliskan hasil pengukuran dan perhitungan pada lembar kerja, tabel 6

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    17/26

    3. Pengukuran dengan Outside Mikrometer

    a. Memeriksa kedudukan nol mikrometer dengan menggunakan kaliber yang

    terdapat dalam nol

    b. Melakukan pengukuran pada tiga tempat yang berbeda, sepanjang ulir

    tersebut. Gunakan racet untuk memberikan tekanan yang relatif sama pada

    setiap pengukuran.

    c. Menuliskan hasil pembacaan pengukuran.

    4. Pengukuran DiameterPitch dengan Mikrometer Ulir

    a. Memilih pana ulir sesuai dengan jarakPitch teoritis

    b. Memeriksa kedudukan nol, dengan cara menyentuhkan kedua sensor pana

    tersebut.

    c. Mengukur diameterPitch (d2) pada tiga posisi yang berbeda.

    d. Menuliskan hasil pengukuran pada lembar kerja tabel 7.

    2.4 PEMBAHASAN2.4.1 Data Pengukuran geometri Ulir

    Tabel 1. Data Alat Ukur mm

    NAMA ALAT UKUR MERK KECERMATANKAPASITAS

    UKUR

    1. Spesimen

    2. Vernier Caliper 0.02 15

    3.Outside Mikrometer Mitutoyo 0.01 0-25

    MikrometerScrew Morhard 0.01 0-25

    Screw Pitch Gage Whitworth

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    18/26

    MikrometerStand

    3 WireGage Unit

    Ulir

    Tabel 2. Data Pengukuran Spesimen

    Objek

    Ukur

    Hasil Pengamatan (dalam mm) Rata-

    rata1 2 3

    A 58.94 58.96 58.92 58.94

    B 9.80 9.82 9.82 9.81

    C 55.02 54.96 55.00 54.99

    D 51.40 51.42 51.46 51.43

    E 40.22 40.20 40.22 40.21

    F 20.20 20.22 20.22 20.21

    Tabel 3 Spesifikasi Ulir

    Toleransi Yang Digunakan ISO Geometri Ulir

    Diameter Mayor (Standar), d 4.71

    Jarak Pits, P 1/24 x 2.54 = 1.06

    ProfilD

    asar Ulir 34 G

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    19/26

    Tabel 4. Harga Diameter Mayor mm

    Tabel 5. Harga Teoritik Elemen Geometri dan Toleransi Ulir mm

    Besaran Rumus Geometri Ulir

    H 0.86603 P 0.9180

    Diameter minor (d1) (3.1) 3.5625

    Diameter pis (d2) (3.2) 4.0215

    Esg (3.3) -26.66 m

    Diameter mayor maksimum (dmax) (3.4) 4.74 mm

    Diameter pits maksimum (d2max) (3.5) 4,05 mm

    Td (6) (3.6) 0,18 mm

    Td2 (6) (3.7) 0,11 mm

    Diameter mayor minimum (dmin) (3.8) 4,56 mm

    Gambar 1.

    Pengukuran diameter luar

    Posisi Hasil Pengukuran

    1 4.71

    2 4.72

    3 4.70

    4.71

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    20/26

    Diameter pits minimum (d2min) (3.9) 3,94 mm

    Jarak sisi luar kawat maksimum

    (Mmax)

    (3.10) 5,016

    Jarak sisi luar kawat minimum

    (Mmin)

    (3.11) 4,90

    Tabel 6. Diameter Pits (Metode Tiga Kawat) mm

    Besaran Rumus Posisi Geometri Ulir

    Diameter kawat teoritis, d0 0.577 P 0,82

    Diamter kawat yang

    dipilih, d0

    - 0,62

    Diamter pits, d2 (3.13) 4.43

    Gambar 2. Pengukuran diameter pits

    dengan metode tiga kawat

    1 6.26

    2 6.25

    3 6.25

    M 6.25

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    21/26

    Tabel 7. Diameter Pits (dengan MikrometerScrew) mm

    Gambar 3. Pengukuran diameter pits

    dengan mikrometerscrew

    Posisi Hasil pengukuran

    1 4.35

    2 4.45

    3 4.21

    2d 4.34

    2.4.2 PerhitunganPerhitungan harga H , diameter minor (d1), diameter pits (d2)

    Harga H = 0,86603P

    = 0,86603 ( 1,06 )

    = 0,918 (pembulatan)

    Diameter minor (d1) = d 2 ( 5/8H )

    = 4,71- 2(5/(8x0,92))

    = 3,5625 mm

    Diameter minor (d2) = d-2(3/8H)

    = 4,71-2(3/(8x0.92))

    = 4,0215 mm

    Perhitungan dmax d2max untuk kualitas G.

    Esg = - ( 15+11p )

    = - (15+ 11x1,06) = -26,66 m

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    22/26

    Diameter mayor maksimum (dmax) = d+ Esg

    = 4,71 + 0,02666

    = 4,74

    Diameter pits maksimum (d2max) = d2 + Esg

    =4,0215 + 0,02666= 4,05

    Perhitungan dmin dan d2min apabila ulir dimisalkan mempunyai kulitas 6.

    Td (6) = = =187,2 3,05 = 0,18 mm

    Td2 (6) = 90 P0,4

    d0,1

    = 90x1,060,4 x 4,710,1

    = 0,11 mm

    dmin = dmax Td(6)

    = 4,74 0,18

    = 4,56 mm

    d2min = d2max Td2 (6)

    = 4,05 0,11

    = 3,94 mm

    Perhitungan toleransi jarak M ( Mmax dan Mmin )

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    23/26

    Jarak Sisi Luar Kawat Maksimum

    (Mmax) = d2max + [3+0,076(P/ d2max)2]dD 0,866P

    = 4,05 + [3+ 0,076( 1,06/4,05)2]0,62 0,866(1,06)

    = 4,05 + 1,884 0,918 = 5,016

    Jarak sisi luar kawat minimum

    (Mmin) = d2min + [3+0,076(P/ d2min)2]dD 0,866P

    = 3,94 + [3+ 0,076( 1,06/3,94)2]0,62 0,866(1,06)

    = 3,94 + 1,88 0.918

    = 4.90

    Perhitungan diameter pits (d2), berdasarkan pengukuran harga M rata-rata

    d2 = M - dD

    = 6,25 - 0,62

    = 6.25-1,86+0.046

    = 4.43

    2.4.3 AnalisisDari hasil penelitian yang diperoleh pengukuran yang paling cermat yaitu

    dengan menggunakan micrometer ulir sedangkan yang kurang cermat yang

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    24/26

    menggunakan metode 3 kawat. Sedangkan untuk mengukur ulir secara umum

    dengan menggunakn mal ulir.

    Benda Ukur Standar Mikrometer Ulir Metode 3

    Kawat

    Diameter Mayor 4.71mm

    Diameter Pits 4.34mm 4.43mm

    Dari data diatas terbukti mikromter ulir memiliki tingkat ketelitian yang

    tinggi.

    Penyebab perbedaan pengukuran yang terjadi dikarenakan parallax error .parallax error

    adalah kesalahan pembacaan yang disebabkan karena pembacaan dilakukan pada sudut

    yang berbeda. Cara mengatasinya dengan melakukan pembacaan secara tegak lurus

    dengan skala yang dibaca.dan yang kedua adalah tidak memperhatikan prisip ABBE.

    Maksud dari prinsip Abbe adalah sumbu pembacaan/dimensi dan sumbu pengukuran

    harus koaksial (segaris/berimpit) untuk mendapatkan akurasi maksimum.

    (Rochim, Taufiq & Wirjomartono, S.H. 2001. Spesifikasi Geometris Metrologi Industri &

    Kontrol Kualitas.Bandung: ITB Press.)

    penyimpangan alat ukur sendiri serta penyimpangan operator pada pembacaan

    skala. Penyimpangan yang terjadi pada metode 3 kawat dapat disebabkan karenapemasang mal ulir pada mikrometer.

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    25/26

    2.5 KESIMPULAN DAN SARAN2.5.1 Kesimpulan

    a. Perbandingan Data

    Dari data yang diperoleh, maka dapat dibandingkan hasil pengukuran

    dengan menggunakan metode 3 kawat, dan dengan micrometer ulir. Harga

    diameter mayor (9,95mm) dan diameter pits (8,584mm). sedangkan dengan

    metode 3 kawat hanya didapat diameter pits (9,20mm).

    b. Keakuratan

    Dari penggunaan metode-metode di atas, yang memberikan keakuratan

    dan ketelitian adalah mikrometer ulir karena dengan menggunakan micrometer

    ulir kita dapat memperolah nilai seluruh diameter, baik diameter mayor, minor,

    maupun diameter pits.

    c. Profil Yang TidakDapat Diukur

    Dengan pengunaan mikrometer ulir setiap profil dapat diukur, tetapi

    dengan metode 3 kawat, diameter mayor tidak dapat ditemukan nilainya.

    2.5.2 Sarana. Praktikan harus teliti dalam melihat skala mikrometer

    b. Praktikan harus tepat dalam menempatkan 3 Wireunit Gauge

    c. Oleh karena itu, dalam menggunaan alat ukur tersebut diperlukan ahli yang

    mempunyai keterampilan dan kecermatan dalam mengukur, dan juga dapat

    menganalisa data yang diperoleh dari hasil pengukuran.

    d. Pengalaman pengukur juga akan mempengaruhi hasil pengukuran. Oleh karena

    itu diperlukan banyak latihan dan pengalaman dalam mengukur.

  • 8/6/2019 Acc Tlis Bab Iiyuuu

    26/26

    DAFTAR PUSTAKA

    Arifin, Syamsul. 1981. Alat Alat Ukur dan Mesin Mesin Perkakas. Jakarta:

    Yudhistira.

    Daryus, Asyari. 2000. Alat Bantu dan Alat Ukur. Universitas Darma Persada, Jakarta.

    Rochim, Taufiq. 1994. Spesifikasi, Metrologi, dan Kontrol Kualitas Geometrik 1, ITB,

    Bandung.

    Sularso.2004. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin.Jakarta.

    http://www.toyota.co.id/cars/reference/hilux/article.php?article_id=1849&Model=Hil

    ux

    Sunyoto,Dkk, 2008, TeknikMesinIndustri. Jilid I Untuk SMK, Jakarta:

    DirektoratPembinaanSekolahMenengahKejuruan

    (http://mst.ft.ugm.ac.id)

    Sularso.2004. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin.Jakarta.

    Dewanto, Joni. Mekanisme GerakTranslasi Bolak-Balik dengan Ulir Silang.1999.

    jakarta

    (Metrology in Short 2ndedition; Preben Howarth dan Fiona Redgrave