abu turob saif bin hadhor al jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan...

40
Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi Dusun Argamulya, Bengkulu Utara 1 Sya’ban 1434 H

Upload: others

Post on 06-Sep-2019

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi

Dusun Argamulya, Bengkulu Utara 1 Sya’ban 1434 H

Page 2: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

TASAWWULTASAWWULTASAWWULTASAWWUL,,,,

Abu Turob

Dusun Argamulya, Bengkulu Utara

��� هللا ا���� ا�����

,,,, VIRUS DAKWAH SALAFIYYAHVIRUS DAKWAH SALAFIYYAHVIRUS DAKWAH SALAFIYYAHVIRUS DAKWAH SALAFIYYAH

Penulis: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi

- semoga Alloh menjaganya- Dusun Argamulya, Bengkulu Utara

1 Sya’ban 1434

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

2

VIRUS DAKWAH SALAFIYYAHVIRUS DAKWAH SALAFIYYAHVIRUS DAKWAH SALAFIYYAHVIRUS DAKWAH SALAFIYYAH

Page 3: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

3

MUQODDIMAH

�ه و����� و�����ه، و���ذ ��� �� ��ور أ���، و����ت ��� � ���إن ا��ه هللا، () �,* ��، و�� -,+* () ھ�دي ��، أ�$� أن # إ�� إ# $- �� ����أ/

�ا /0�ه رو���� هللا��و3�ه # ��-2 ��، وأ�$� أن � .

��ن﴾+آل [﴿-� أ-$� ا�?-� آ��ا ا;>�ا هللا 3= ;>�;� و# ;��;� إ# وأ�9� ���ان/:102 ]

Eة و�+= �$� زوL$� و�K ﴿-� أ-$� ا��س ا;>�ا ر�9I ا�?ي � �� 9I<+E�H وا3 9I�+/ ن�N ر�3م إن هللاP�ن �� وا�ء��� رRN #�L��ا و��ء وا;>�ا هللا ا�?ي ;$�

﴾�0�Sء[ر�1:ا� ] .

�ا -�� #�S ا���Sا ا;>�ا هللا و�?-� آ��9 - * ﴿-� أ-$� اI� ���-9 وI��� U+V�9I أ/ ﴾���W/ ز (�زا�) �71-70: ا3P]اب[ذ���9I و�� -XY هللا ور���� (> ].

�� : أ�� �����-��N Kب هللا و��E ا�$�ي ھ�ي ��_+^ هللا /+�� - ([ن ��E ا�� - و/+^ آ�� و�+9� `a��� *Nو �$;�a���/` b)�` وN* و�� ا��Pر �� *Nو `/

.(b�c) ` ا��ر

Alhamdulillaah kami telah menyelesaikan tulisan ini, yang tentunya para

pembaca telah banyak tahu tentang fisi dan misinya, karena telah banyak

tulisan yang semakna dengannya, akan tetapi bukanlah hal yang hina jika

kami ingin turut menuangkan pena kami, turut andil dalam menularkan

faedah dan tambahan khazanah, dengan harapan barokah Allooh melimpah

ruah.

Tidaklah kami mendatangkan suatu yang baru atau sesuatu yang tabu,

karena mayoritas adalah nukilan dan saduran dari kitab para ulama, yang

tentunya masih terlalu banyak yang belum kami kutip karena masih

tersimpan di perut-perut kitab mereka, yang tentunya kalau diterjemahkan

semua membutuhkan waktu yang sangat lama dan akan memakan banyak

perkara.

Demikianlah apa yang kami tulis, semoga Allooh memberkahinya dan

menjadi sebab terbukanya hati yang tertutup oleh banyak syubuhat dan

sebagai pemantap bagi mereka yang telah taubat dan melangkah tho’at.

Tidak lupa kritik sapa pembaca, tidak usah ditunda, tentunya dengan nada

membina dan bersahaja.

� و/+^ آ�� و�� وا#ه�� و_+^ هللا /+^ ��0� �

Di tulis oleh:

Abu Turob Al Jaawi

Page 4: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

4

Dakwah Para Nabi Tidak Dengan CaraDakwah Para Nabi Tidak Dengan CaraDakwah Para Nabi Tidak Dengan CaraDakwah Para Nabi Tidak Dengan Cara MemintaMemintaMemintaMeminta----Minta (Minta (Minta (Minta (TasawwulTasawwulTasawwulTasawwul))))

Allooh ta’ala menceritakan tentang nabi Nuh ‘alaihissalaam :

��� و�� أe��9I /+�� �� أL� إن أ�Lي إ# /+^ رب ا����” Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepada kalian atas ajakan-ajakan

itu; Upahku tidak lain hanyalah dari Robb semesta alam”.[Q.S As Syu'aro

109]

Dan juga berfirman Allooh ta’ala:

$9 � ﴿و-� S�م # أe��9I /+�� ��# إن أL�ي إ# /+^ ا�+� و�� أ�� �Y�رد ا�?-� آ��ا إ 29/ھ�د[�)�S ر�$9 و�Ic أراf; ���S 9N$+�ن﴾ ]

“Hai kaumku, aku tidaklah meminta kepada kalian harta benda (sebagai

upah) aras seruanku. Upahku hanyalah dari Allooh dan aku sekali-kali tidak

akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan

bertemu dengan Robb mereka, akan tetapi aku memandang kalian adalah

suatu kaum yang tidak mengetahui”.

Juga Allooh menceritakan tentang nabi Hud, Sholih, Luth, dan

Syu’aib ‘alaihimussalaam :

��+/ 9I�e�و�� أ﴿ ﴾���109/ا���hاء[�� أL� إن أL�ي إ# /+^ رب ا���� ]

“Aku sekali-kali tidak minta upah kepada kalian atas ajakan itu, Upahku

tidak lain hanyalah dari Robb semesta alam”.

Berfirman Allooh ta’ala menceritakan tentang

nabi Muhammad shollalloohu’alaihi wasallam :

9I�9 أ��اI�e��ھ� (���j0; 9I+�ا و-�jج أ9I���b﴾* ﴿و# -I�e إن -]����/36 ،37 ]

“Dia tidak akan meminta harta-harta kalian. jika Dia meminta harta kepada

kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan

menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37]

Dan Allooh ta’ala menceritakan tentang seorang sholih yang menyuruh

kaumnya untuk mengikuti orang yang tidak meminta-minta dalam

berdakwah :

e�9I أL�ا وھ9 �$��ون ﴾ ﴿ ا;0��ا �� # - ]H-/21 ]

“Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepada kalian; dan mereka adalah

orang-orang yang mendapat petunjuk.” [QS Yaasiin 21]

Page 5: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

5

Dan demikian pula semua para nabi berdakwah dengan

manhaj ta’affuf (menjaga diri dari harta ummat) dan tidak tasawwul.

Maka apakah pantas seorang da’i yang mengaku salafi, dan mengikuti jejak

para nabi dalam berdakwah, sementara sangat berseberangan dengan

jalan yang mereka lalui ??.

Manhaj Ta’affuf Adalah Manhaj Para Nabi Shollalloohu’alaihim Wasallam

Dan Manhaj Salafusholih Rodlialloohu’anhum.

Telah lewat dalil-dalil yang menunjukkan bahwa manhaj para nabi

shollalloohu’alaihim wasallam dalam berdakwah tidak dengan meminta-

minta, dan menengadahkan tangan mengemis bantuan ummatnya, bahkan

merekalah yang membentangkan tangannya untuk berinfaq dan memberi

suri tauladan kepada ummatnya dalam masalah ini.

Kini kita akan lihat betapa mereka para utusan Allooh shollalloohu’alaihim

wasallam bekerja dan melakukan usaha, untuk mencukupi kebutuhan

kehidupan dunia mereka disela-sela kesibukan mereka dalam mengemban

amanat dakwah, dan mengajarkan ilmu kepada manusia, dan itu semua

tidak sedikitpun melalaikan mereka dari tugas utamanya .

Kami bawakan pembahasan ini sebagai nasehat dan teguran terhadap para

da’i yang mengandalkan gaji, atau santunan mad’unya dengan alasan

mereka itu sibuk dan tafarrugh (menghabiskan waktunya) untuk mengajar

dan berdakwah, yang tidak memiliki kesempatan untuk mencari ma’isyah

dan nafkah.

Dan perlu di ketahui bahwa sebaik-baik mata pencaharian adalah usaha

sendiri, bagaimanapun usahanya, yang penting halal dan tidak membebani

orang lain dan tidak maksiat, rosulullooh shollalloohu’alahi wasallam

bersabda:

�ام رb^ هللا /� /� ر��ل هللا _+^ هللا /+�� و�+9 <��� أ�S :» *Nل /� ا� هللا داود �ه، وإن �0- *�/ �� *Ne- ��ا �� أنE lS ����ط �)م –أ3 –/+�� ا�

�ه - *�/ �� *Ne- ن�N« ] .رى�j0�2072 :رواه ا ]

Dari Miqdaam bin Ma’diikarib rodlialloohu’anhu dari rosulullooh

shollalloohu’alahi wasallam bersabda: “Tidaklah seseorang makan sebuah

makanan yang lebih baik dari memakan atas usahanya sendiri (kerja

tangannya sendiri), dan bahwasanya nabi Dawud shollalloohu’alaihi

wasallam makan dari usahannya sendiri.”[ HR Bukhori 2072]

Berkata Al Haafidh rohimahullooh di Fathul Bari (dibawah hadits 2072):

*��+]م ا��- �� `-��j��� اد��� �� ا��^ /� ا��س وا����� .

Page 6: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

6

Yang dimaksud dengan kebaikan disini adalah sesuatu yang melazimkan

pekerjaan dengan tangannya (usaha sendiri) yang tidak bergantung

kepada orang lain. selesai.

Beliau juga berkata (dibawah hadits 2073):

�ه �9 �� �+��- �� ^+/ �+Nأ c) ره�V�Sأن ا �N?��� داود s�Vj; c) `�I�وا� *NPا���^ ا ���� �Sل هللا ;���^ ، وإ�N رضPا c) `��+E ن�N ��P `L��-�I �� ا�

��VS 9+هللا /+�� و� ^+_ c0�$?ا أورد ا�و ، *,)Pم �� ط�-= ا�<� c)��* ا��/ uI�ا ��E أن �� ���S �� ^+/ �$� ج�f�3#ا .

Dan hikmah yang terkandung dalam pengkhususan rosulullooh

shollalloohu’alaihi wasallam dengan penyebutan nabi Dawud shollalloohu

‘alaihi wasallam adalah, karena nabi Dawud ‘alaihissalaam yang

sebenarnya tidak ada hajat (perlu) untuk bekerja mencari nafaqoh untuk

mencukupi kehidupannya, karena beliau ini kholifah (pemimpin)

dimuka bumi, sebagaimana Allooh terangkan, hanya saja (beliau tidak mau

makan kecuali atas usaha tangannya), karena untuk mengambil jalan paling

utama, oleh karena itulah nabi Muhammad shollalloohu’alaihi wasallam

menyebutkan kisahnya ini dalam berhujjah pada tempat pijakan bahwa

mata pencaharian yang paling utama adalah usaha dengan tangannya

sendiri. selesai.

Kami katakan: Tentunya para nabi yang lain yang bukan raja, mereka

bekerja dengan tangan mereka masing-masing karena mereka

membutuhkan sesuatu untuk menopang kehidupannya.

Allooh ta’ala menceritakan tentang usaha nabi Dawud ‘alaihissalaam:

�-��أن ا/�* * ﴿و�>� آ;�� داوود �� (,) -� 0L�ل أوc� ��� وا�Y�� وأ�� �� ا� ﴾ ��V� ن�+��; ��� c�إ ���د وا/�+�ا _�� ر (c ا� �S�����ت و]e0�/10 ،11 ]

“Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepada Dawud dari Kami kurnia.

(Kami berfirman): “Hai gunung-gunung dan burung-burung, selalu

bertasbihlah (berulang-ulang) bersama Dawud”, dan Kami telah

melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan

ukurlah anyamannya; dan berbuatlah amalan yang sholih. Sesungguhnya

aku melihat apa yang kalian kerjakan.” [QS Saba 10-11]

Berkata Alhaafidh rohimahulloh (dibawah hadits 3417):

، �-��وا�?ي -W$� أن ا�?ي �Nن -��+� داود ���ه ھ� �w ا��روع ، وأ#ن هللا �� ا��� ذ��N ���N X� 2ن �� �0Nر ا��+�ك a �� #إ *Ne- #روع و-��0$� و�(�Iن -w ا�

U�) :10/215 ا��0ري #�� �f3 [} و��د�� �+�S ، :} �Iل هللا ;���^ ]

Yang nampak adalah bahwa usaha yang dilakukan nabi Dawud

‘alaihissalaam adalah menyulam baju besi, dan Allooh melenturkan besi

untuknya, maka beliau menyulam baju besi dan menjualnya dan tidak

Page 7: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

7

makan kecuali dari hasil usaha ini padahal beliau waktu itu adalah

termasuk raja besar, Allooh ta`aala katakan: { �I+� ��د� Dan kami {و�

kuatkan kerajaannya.selesai.

Kami cukupkan penyebutan pekerjaan para nabi dengan nabi Dawud

‘alaihissalaam saja, dan kami akhiri dengan sebuah hadits dari Abi

Huroiroh rodlialloohu ‘anhu:

�Nن : _+^ هللا /+�� و�+�S 9لأن ر��ل هللا: /� أ�c ھ�-�ة رcb هللا /�2379:رواه �+9 . [ز�N-�ء ��fرا ]

Bahwa Rosululloh shollalloohu’alaihi wasallam bersabda: “Nabi Zakariya

‘alaihissalaam adalah seorang tukang kayu.” [HR Muslim]

Berkata Syaikhul Islam rohimahullooh:

���S U�� _+^ هللاV�0} (^ اa �Sو �� *L��ا *Nو�+9 إن أ(,* �� أ ��+/ �0، و�Nن -VX ا��روع، و�Nن ز�f� �-�Nرا، و�Nن N �� *Ne- ن داود�N�0، وN (f/ 9$)��- # �-?�+,�| ا�م �ا� *�+j�� ������RN `ة، �3^ أ�� �Nن ->���، وھ?ا إ��� -�Iن �X ا���ر، و��Eر اPو���ء ا����N+�� ا��$��Lون وا�V�Pر، �

� اP���0ء، و�Nن /���$9 وأ�� ��+N����-= رcb هللا /� أ(,* اPو���ء ا�V�ا �I� ���-= ;��Lا، V�ن ا�N ،�$��+��- �0ب�e� 9 هللا$Sز�- �� �� *V�- �� ?Ee- ن�N و

9�� .ا�

،�+N ���� ج�Eأ �Sن، و��و��� و�^ ا��L ،`)(j* �� �� ��} ا���ل N* -�م درھ;�N} �$9 هللا : �Sل“ �� ;�P {Nھ+2؟”: �� و�+9و�Sل �� ا�0^ _+^ هللا /+

�S`، و# (���3، و# �?را، �* . ور����_ # ،���� �و�X ھ?ا (�� �Nن -Ee? �� أ3�0N �� ���- ن�N �� .إ�

�� ?Ee- وھ� ،=-�V��� ي��j)ف �� -�/^ ا���N* و-�jج ���� N+�، ظ��� أ�� ->�e�`، وإ�� ���� �e�`، ([ن ��-=، �* ا��س، إ�� �V�ا �I� ^�3ل أ� {ھ?ه ��

�3P ه، و# ->�ل?Ee�) ]له ��ط، -�- �� XS ن إذا و�N =-�V�أن ا ��: (^ ا�(e-� ھ?ا ��� . ��و�c إ-�ه، و->�ل إن c+�+E أ���c أن # أ�eل ا��س ����

`�e���� �-���-`، و��ال ا��س ط�->� إ�^ هللا، �3^ أ���e- 9$ون ا�I�ا *�L=+j+�.

Dan telah tetap di hadits shohih ucapan nabi shollalloohu’alaihi wasallam

bahwa seutama-utama apa yang dimakan oleh seseorang adalah dari hasil

usaha sendiri, dan bahwasanya nabi Dawud shollalloohu ‘alaihi wasallam

makan dari usahanya yaitu membuat pakaian dari besi, dan dahulu nabi

Zakariya shollalloohu’alaihi wasallam adalah seorang tukang kayu, dan

nabi Ibrohim shollalloohu’alaihi wasallam memiliki banyak hewan ternak

hingga beliau menghidangi tamunya yang tidak beliau kenal dengan seekor

anak sapi gemuk, ini semua tidak bisa beliau lakukan kecuali karena beliau

ada kemudahan dalam sisi rizki, dan juga wali Allooh pilihan yang sangat

Page 8: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

8

tinggi tingkat ketawakalan mereka dari kalangan Muhajirin dan Anshoor

dan Abu Bakar As Shiddiq rodlialloohu’anhu adalah wali Allooh yang paling

mulia setelah para nabi, mayoritas mereka, Allooh anugrahi rizqi dengan

sebab-sebab yang mereka perbuat, dan Abu Bakar adalah dahulu seorang

pedagang, dan beliau juga mengambil bagian beliau dari rampasan perang.

Adapun ketika beliau memegang tampuk kekhilafahan, maka beliau

mendapatkan gaji dari baitulmal, dua dirham setiap harinya, bahkan beliau

pernah menjadikan seluruh hartanya untuk shodaqoh, dan nabi

shollalloohu’alaihi wasallam bertanya kepada beliau: “Apa yang engkau

sisakan untuk keluargamu? Beliau menjawab: “Aku tinggalkan bagi mereka

Allooh dan rosulNya”, sekalipun demikian beliau tidak mengambil dari

seseorang sedikitpun, tidak dalam bentuk shodaqoh dan tidak pula

(menuggu) adanya kemenangan perang, dan tidak pula dari (kafaroh)

nadzar, akan tetapi beliau hidup dari usahanya sendiri.

Kondisi beliau ini, sungguh sangat berbeda dengan orang yang mengaku-

ngaku sebagai orang yang penuh tawakkal, dia sumbangkan seluruh

hartanya dengan sangkaan bahwa dia mencontoh Abu Bakar, padahal

tujuannya dia ingin meregup harta manusia, baik dengan cara meminta-

minta atau tidak meminta-minta (seperti dengan minta belas kasihan

manusia), maka sungguh perbuatan ini bukanlah perilaku Abu Bakar,

bahkan di Musnad Imam Ahmad adalah bahwa beliau bila terjatuh

cambuknya dari tangannya, beliau tidak memerintahkan orang lain untuk

mengambilnya, bahkan beliau turun dari kendaraannya lalu memungutnya

dengan tangan beliau sendiri, dan beliau mengatakan, bahwa kekasih

beliau menyuruhku untuk tidak meminta kepada seeorangpun

sesuatu,maka mana keadaan yang seindah ini dengan keadaan orang

yang menenteng kantong(proposal dan yang semisalnya zaman

sekarang) untuk meminta-minta manusia sebagai jalan kepada Allooh,

bahkan ada dari mereka yang menyuruh para “murid”nya untuk

mengemis kepada manusia. Selesai

Faedah :

Adapun hadits Ibnu ‘Abbas rodliyalloohu ‘anhu:

�Nن داود زرادا و�Nن آدم �3ا�a و�Nن ��ح ��fرا و�Nن إدر-��E Hط� و�Nن ���^ “ ”را/��

“Adalah nabi Dawud itu pemintal baju besi, dan nabi Adam petani, nabi Nuh

tukang kayu, nabi Idris penjahit, dan nabi Musa seorang penggembala.”

[Hadits ini walaupun ada beberapa yang benar akan tetapi sanadnya sangat

dho'if, Al Haafidh mengatakan di Fathul Bari (4/306): sanadnya waahin.

Diriwayatkan oleh Al Hakim di Mustadrok]

Page 9: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

9

SebagiSebagiSebagiSebagian Dalil Tentang Ta’affufan Dalil Tentang Ta’affufan Dalil Tentang Ta’affufan Dalil Tentang Ta’affuf

Berikut ini akan kami bawakan beberapa dalil tentang ta’affuf (menahan

diri dari meminta-minta).

1- Berfirman Allooh ta’aala.

9$0�﴿�+�>�اء ا�?-� أV3�وا (c 0��* ا�+� # -�Y���ن c) ���b اPرض -��ھ9 # -e��ن ا��س إ���(� و�� ;�>�ا �ا��fھ* أ���ء �� ا����| ;��(9$ �

273/ا�0>�ة[ �� /+�E �� ﴾9�� ([ن ا�+� ]

(Berinfaqlah) kepada orang-orang faqir yang terikat (oleh jihad) di jalan

Allooh; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang bodoh

menyangka mereka adalah orang kaya, karena mereka memelihara

diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-

sifatnya, mereka tidak meminta kepada manusia secara mendesak. dan

apa saja dari kebaikan yang kamu nafqahkan (di jalan Allooh), Maka

Sesungguhnya Allooh “Aliim” Maha Mengatahui. [QS Al Baqoroh : 273]

Pada kesempatan ini Ibnu Katsir rohimahullooh di tafsirnya membawakan

hadits Abi Huroiroh rodlialloohu ‘anhu, bersabda rosulullooh shollalloohu

‘alahi wasallam:

“ ��I��I� ا�?ي ;�ده ا����ة وا����;�ن، و# ا�+>�` وا�+>���ن، إ��� ا����H ا�e��ن ا��س : -��S c�� ا�?ي -���|؛ ا�Sؤوا إن ���9 - #﴿ ﴾�)��إ�

” Bukanlah seorang miskin itu yang ditolak untuk diberi sebiji kurma

atau dua biji, dan tidak pula satu potong atau dua potong (makanan),

akan tetapi yang benar-benar miskin adalah orang yang ta’affuf

(menajga diri dari meminta-minta), bacalah jikalau kalian mau ayat

ini ��ن ا���س��� �﴿ ﴾ ����إ� . [HR Bukhori]

Dalam suatu lafadh :

“ ��ق /+��، و# -eل و��I ا�V��) �� �Y�- #و ،���- ^� �f- # ?ي�ا ��I ”ا��س ����

“Akan tetapi yang dinamakan miskin adalah orang yang tidak

mendapatkan sesuatu yang mencukupinya, dan tidak ada yang tahu

(menyangka bahwa dia itu miskin) sehingga di shodaqohi, dan tidak

pula dia itu meminta-minta sedikitpun kepada manusia.

2- Hadits Pertama :

/� أ�c ذر رuN ر��ل هللا _+^ هللا /+�� و �+9 3��را وارد(E c+�� و�Sل -� �X�Y أن ;>�م �� (�ا�2 إ�^ ; # �-�أ�� ذر أرأ-} ان أ_�ب ا��س �Lع �

�ك V; |�N�S Xل هللا ور���f� ر3�� [ “ .� أ/+�S 9ل ;��|��رواه ا#��م أ3149ص 5ج( هللا )]

Page 10: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

1

0

Dari Abi Dzar rodhialloohu ‘anhu berkata bahwa rosulullooh shollalloohu

‘alaihi wasallam suatu saat megendarai keledai, dan memboncengkanku di

belakangya, tiba-tiba beliau berkata:

“Wahai Abu Dzar!! kabarkan kepadaku jika manusia tertimpa kelaparan

yang sangat dahsyat, sehingga engkau tidak mampu untuk bagun dari

kasurmu untuk berangkat ke masjidmu, apa yang akan egkau perbuat?”

Dia menjawab : Allooh dan rosulNya yang lebih tahu.

Maka nabi shollalloohu ‘alaihi wasallam mengatakan: “Ta’affuflah wahai

Abu Dzar.” [HSR Imam Ahmad dan disebutkan di Shohih Musnad]

(3) – Hadits Kedua.

ا��� ( /� ا�c0 _+^ هللا /+�� و �+�S 9ل : /� 9�I3 ا�� 3]ام رcb هللا /��S` /� ظ$� �c و�� V�ا ��Eل و��; ��ا��+�� ��E �� ا��� ا��+^ وا��أ �

��U ا��j0ري ) [-���| -��� هللا و�� -��� -�� هللا _ - )1361 )]

Dari hakim bin Hizaam rodhialloohu ‘anhu dari nabi shollalloohu ‘alaihi

wasallam bersabda :

” Tangan diatas lebih baik daripada tangan di bawah, dan mulailah

(dalam infaqmu) kepada yang menjadi tanggunganmu, dan sebaik-

baik shodaqoh adalah dari punggung orang yang cukup, dan barang

siapa yang menjaga diri(‘Iffah) maka Allooh akan jaga dia, dan barang

siapa meminta kecukupan kepada Allooh maka akan Allooh cukupi “.[

HR Bulhori Muslim]

(4)- Hadits Ketiga.

Dalam hadits panjang pada kisah Abu Sofyan rodhialloohu ‘anhu dengan

Hiroklius maka dia bertanya kepada Abu Sofyan rodhialloohu ‘anhu

tentang apa yang diperintahkan oleh rosulullooh shollalloohu ‘alaihi

wasallam , maka beliau menjawab:

{+S : ����e-9 وNا �� ->�ل آ��ؤ�N�;ء واc� �� ا�N�h; #ه و�->�ل ا/0�وا هللا و3��U ا��j0ري _ `+V�ف وا����ق وا�V�ة وا(V���– )1 /7 ).

Dia (rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wasallam ) mengtakan sembahlah

Allooh dan jangan menyekutukannya, dan tinggalkanlah apa yang

dikatakan oleh nenek moyang kalian, dan dia menyuruh kami untuk

melakukan sholat, bershodaqoh, ‘iffah dan menyambung silaturrohmi” [

HR Bukhori]

(5) -Hadits Keempat.

Rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wasallam selalu berdoa meminta ‘iffah :

ا�+$9 إ�^ أ�e�2 « أ�� �Nن ->�ل -_+^ هللا /+�� و�+9- /� /0� هللا /� ا�0^ +9 . »ا�$�ى وا��>^ وا����ف وا��^ � U��_– )7079 ﴾

Page 11: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

1

1

Dari Ibnu Mas’ud rodhialloohu ‘anhu bahwaasanya nabi shollalloohu ‘alaihi

wasallam selalu membaca doa ini :

” Ya Allooh sesungguhnya aku memohon kepadaMu hidayah

(petunjuk), taqwa, ‘IFFAH, dan kecukupan.’ [ HR Muslim 7079]

Dan masih banyak hadits dalam masalah ini, dan akan kita lewati sebagian

darinya Insya Allooh.

Beberapa Dalil LaranganBeberapa Dalil LaranganBeberapa Dalil LaranganBeberapa Dalil Larangan MemintaMemintaMemintaMeminta----Minta DariMinta DariMinta DariMinta Dari SunnahSunnahSunnahSunnah

0�هللا �� /�� رcb هللا /$�� �Sل / K-�3 �� �����V�ا c) {0a �Sل : و�Seل ا��س c;e- ^�3 -�م ا�>���` ��c) H وL$� : ر��ل هللا - *L��ال ا[- ��

9�، ر9S 2/720(، و�+9 ) 1405، ر9S 2/536(أ�L�E ا��j0رى .[ �]/` �1040)]

1) - Dan telah tetap didalam Shohihain dari hadits ‘Abdillah bin ‘Umar

rodliyalloohu ‘anhuma berkata: bersabda nabi shollalloohu’alaihi wasallam:

”Masih terus seseorang meminta-minta kepada manusia sampai

datang pada hari kiamat dan tidak terdapat pada wajahnya seonggok

dagingpun”. [HR Bukhori 1405 dan Muslim 1040]

+9 /� أ�c ھ�-�ة رb^ هللا /� �Sل � U��_ c)ل ر��ل هللا : و�S : لe� ���RI���ا (+��>* أو ��L لe- �� . ا��س أ��ا��RI; 9$ا ([�

2) – Dan di Shohih Muslim dari Abi Huroiroh rodlialloohu’anhu berkata,

bersabda shollalloohu’alaihi wasallam :”Barang siapa yang banyak

meminta-meminta harta manusia , maka sesungguhnya dia itu

sebenarnya meminta bara api, maka silahkan memperbanyak atau

menpersempit (dalam meminta-minta).

��� !� أ�" ھ���ة ر#" هللا !� ��وا�?ي : أن ر��ل هللا �Sل : و�" ا�)03 9N��ه Pن -Ee? أ3�� c�ق �� /+^ ا��س ��V��) ظ$�ه ^+/ uY���) �+

e�� أ/�Yه أو ���: �) (Lر c;e- أن �� �� ��E .

3) – Dan di Shohihain dari Abi Huroroh rodlialloohu’anhu bahwasanya

rosululloh shollalloohu’alaihi wasallam berkata: ” Demi Dzat yang jiwaku

di tangannya, sungguh salah seorang di antara kalian mengambil tali,

kemudian mencari kayu bakar dan di angkat dipunggungnya

kemudian dia bersodaqoh kepada manusia, itu lebih baik baginya dari

pada mendatangi orang untuk meminta-minta kepadanya, baik di beri

atau di tolak”.[ HR Bukhori(1410) dan Muslim (1042).]

+9 /� أ-,� �Sل� U��_ c)ل ر��ل هللا: و�S : ^+/ uY���) 9N�Pن -��و أ3�ق �� و-��c �� /� ا��سV��) ه أو : ظ$�ه�Y/أ (Lل رe��E �� �� أن -

Page 12: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

1

2

��: ��� ذ�e� 2ن ا��� ا��+�� ��E �� ا��� ا��+^ وا��أ ��� ;��ل زاد ا���م أ3 ��) c) �+�f�) ا���; ?Ee- نPأ: و �� �� ��E��+/ �3م هللا �� ��) c) *�f- ن .

4)- Dan dalam Shohih Muslim dari Abu Huroiroh rodlialloohu’anhu berkata

bersabda rosululloh shollalloohu’alaihi wasallam :” Sungguh salah

seorang di antara kalian berpagi-pagi (berangkat) untuk mencari

kayu bakar dan di angkat dipunggungnya, kemudian dia bersodaqoh

kepada manusia, dan untuk mencukupi diri dari meminta-meminta

kepada manusia, itu lebih baik baginya dari pada mendatangi orang

untuk meminta kepadanya baik di beri atau di tolak, hal itu di

karenakan tangan yang diatas (pemberi) lebih baik daripada tangan

di bawah (peminta-minta), maka dahulukanlah (dalam infaqmu)

dengan orang yang menjadi tanggungan kalian.[ HR Muslim (1042).]

5)- Dan dalam riwayat Ahmad ada tambahan: “Sungguh jika seseorang

mengambil debu dan menjadikannya di mulutnya lebih baik baginya

daripada menjadikan di mulutnya apa yang Allooh haromkan

atasnya.[HR Ahmad (7462) ]

��U ا��j0ري /� ا�]��� �� ا���ام رcb هللا /� /� ا��S c0ل _ c)ن: وP

|I�) �$��0�) ظ$�ه ^+/ uY��]�` �� ا�� c;e�) �+03 9N�هللا �$� -Ee? أ3 �$Lه: و��ه أو ��Y/س أ��ل اe��E �� �� أن - .

6)- Dan di Shohih Bukhori dari Zubair bin ‘Awwaam rodlialloohu’anhu dari

nabi shollalloohu’alaihi wasallam berkata:

“Sungguh salah seorang di antara kalian mengambil tali, kemudian dia

datang membawa seikat kayu bakar dan di angkat dipunggungnya

lalu menjualnya sehingga Allooh menutup aib mukanya (dari meminta-

minta) itu lebih baik baginya dari pada mendatangi orang untuk

meminta kepadanya baik di beri atau di tolak”.[ HR Bukhori(1402])

/ �����V�و(^ ا �هللا / ^bري ر�j�ا ���� cر : � أ��V�Pأن ���� �� ا �� ��e��ا ر��ل هللا (�Y/eھe� 9a 9��ه (�Y/eھe� 9a 9��ه (�Y/eھ�3 9^ ��

�� -�Iن /�ي �� ��E (+� أد�Eه : /�ه (>�ل �$9 ��3 أ��= c� *Nء ���ه �� /9I و�� -���| -��� هللا و�� -��� -�� هللا و�� -��0V- �0Vه هللا و

�0V�ا �� Xا وأو���E ء�Y/ � . أ/cY أ3

7)- Di Shohihain Dari Abu Sa’id Al-Khudri –�/ هللا cbر-, bahwasanya

beberapa orang dariAnshor meminta kepada Rosululloh - ��+/ هللا ^+_ .maka beliau beri, kemudian minta lagi dan beliau beri ,-و/+^ آ�� و�+9

Setelah habis apa yang ada pada beliau, beliau berkata:

“Harta benda apa saja yang ada padaku, tidak akan aku sembunyikan dari

kalian, dan barang siapa berusaha untuk menjaga diri dari meminta-

minta, Allooh akan menjaganya dan barang siapa merasa

cukup, Allooh akan mencukupinya dan barangsiapa berusaha untuk

sabar, Allooh akan menjadikannya sabar dan tidaklah seorang pun diberi

Page 13: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

1

3

pemberian yang lebih baik dan lebih luas dari sabar.” (HR. Bukhori no. 1472

dan Muslim no. 1053)

�N�0 وذ�و/� /0� هللا �� /�� رcb هللا /$�� أن ر��ل هللا �Sل وھ� /+^ ا� `�e��S` وا����| وا�V�+�� : ا��ا ����) ^+�ھc : ا��� ا��+�� ��E �� ا��� ا�

^+�رواه ا��j0رى و�+9.ھc ا���+` : ا���>` وا��� ا� .

8)- Dari ‘Abdulloh bin ‘Umar rodlialloohu’anhuma bahwa nabi

shollalloohu’alaihi wasallam berkata saat beliau diatas mimbar, sembari

menyebutkan tentang shodaqoh, ta’affuf (menjaga diri dari meminta-

minta), dan masalah tasawwul (ngemis),:

” Tangan yang di atas lebih mulia dari tangan yang di bawah, tangan

diatas adalah pemberi infaq, dan tangan di bawah adalah peminta-

minta”.[Muttafaq 'Alaih]

�e�} ر��ل هللا (e� 9a c��Y/e��� : و/� 9�I3 �� 3]ام رb^ هللا /� �Sل -� 9�I3 إن ھ?ا ا���ل E,�ة 3+�ة (�� أE?ه ��jوة ���S 9a c��Y/e) : Hل

X0h- #و *Ne- ي?��N ن�N(�� و ��9 -�0رك � H�� ه �[��اف?E(�� و�� أ ��رك ��^+�} -� ر��ل هللا وا�?ي ���S :+<) 2Rل 9�I3 . وا��� ا��+�� ��E �� ا��� ا�

�/��= # أرزأ أ3�ا ���ك ���� �3^ أ(�رق ا����� و�Nن أ�� ��I رcb هللا /� -��� ��Y��� د/�ه �هللا / cbر ���� إ�^ ا���Yء (��e^ أن ->� �+0� 9a إن /�I3

����� /+^ : (�e^ أن ->0* �� ���� (>�ل /+�إ�c أ�$��h�� �- 9N ا� 9�I3 :/ أ/�ض c�9 أ�I3 ه (+9 -�زأ?Ee- أن ^�e�) ءc��3>� �� ھ?ا ا ��+

c)�; ^�3 ر��ل هللا ����. رcb هللا /� أ3�ا �� ا��س ��_ ^+/ =���

9)- Dan dari Hakim bin Hizam rodlialloohu’anhu berkata : Aku pernah

meminta kepada nabishollalloohu’alaihi wasallam sesuatu, maka beliaupun

memberiku, kemudian akupun meminta lagi dan beliaupun memberi lagi,

kemudian beliau berkata: “Wahai Hakiim , sesungguhnya harta ini hijau dan

manis, barang siapa yang mengambilnya dengan kerendahan jiwa(tidak

meminta-minta), maka akan di berkahi baginya dalam harta tersebut, dan

barang siapa mengambilnya dengan menengadahkan jiwa(menampakkan

diri agar di kasih) maka tidak akan di berkahi baginya dalam harta itu,

maka perumpamaannya seperti orang yang makan tapi tidak pernah

merasa kenyang, dan tangan yang di atas lebih mulia dari tangan yang di

bawah”

Berkata Hakim: Wahai rosulullooh , demi Dzat Yang telah mengutusmu

dengan kebenaran, aku tidak akan meminta sesuatu setelahmu kepada

siapapun sampai aku berpisah dengan dunia ini.

Dan pernah Abu Bakar rodlialloohu’anhu memanggil Hakim untuk di beri

sesuatu, maka dia enggan untuk menerimanya darinya, begitu pula

Umar rodlialloohu’anhu memanggilnya untuk memberinya bagian , maka

diapun menolaknya, maka umar berkata: Aku persaksikan kepada kalian

wahai seluruh kaum muslimin atas Hakim, bahwa aku telah menawarkan

bagian dan hak dia dalam rampasan perang ini, akan tetapi dia menolaknya

Page 14: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

1

4

(enggan untuk menerimanya), maka Hakim rodlialloohu’anhutidak pernah

meminta sesuatu kepada seorang manusiapun setelah

rosululloh shollalloohu’alaihi wasallam, sampai meninggal dunia. [Muttafaq

'Alaih]

u�N ���و-` إ�^ : 3�au;�N c ا�����ة �� ���S `0ل : وروي /� ا��S ^0�hل ���� �� ر��ل هللا (u�I إ��� : ا�����ة �� ��0` � ���� c�إ u�Nأن ا :

إن هللا �Nه ��S �a(a 9I* و�Sل وإ�b/` ا���ل و�RNة ا��ال : ���} ا�c0 ->�ل .9+رواه ا��j0ري و�

10)- Dan diriwayatkan dari Sya’bi rohimahulloh beliau berkata: telah

menyampaikan kepadaku sekertaris Mughiroh bin Syu’bah : bahwa

Mu’awiyah pernah menulis surat untuk Mughiroh bin Syu’bah ” Tuliskan

kepadaku apa yang pernah engkau dengar dari rosululloh shollalloohu’alaihi

wasallam !! maka Mughirohpun membalasnya: Aku mendengar

nabi shollalloohu’alaihi wasallampernah mengatakan: “Sesungguhnya Allooh

membenci kepada kalian tiga perkara: Qiila waqoola (ucapan yang tidak

jelas akan kebenarannya ) dan menghambur-hamburkan harta, serta banyak

meminta-minta.[HR Bukhori Muslim]

e�` (�هللا # : �Sل ر��ل هللا : و/� ���و-` رcb هللا /� �Sل ����ا (^ ا�+; # ��e�c أ3� ��j�) ���� 9Iج �� �e��� �c ���� وأ�� �� �Nره (��0رك �� (�-���Y/أ.

��� c): و ���0رك �) H�� uط� �/ ���Y/أ ��(�� و�� أ/���Y إ��� أ�� �Eزن (9+e�` و��ه �Nن �N�?ي -Ne* و# -X0h رواه �� �/

11)- Dari Mu’awiyah rodlialloohu’anhu berkata: bersabda rosulullooh

shollalloohu ‘alaihi wasallam :

“Janganlah kalian memelas-melas diri dalam meminta-minta, karena

demi Allooh tidaklah seseorang minta kepadaku sesuatu lantas aku

keluarkan (aku penuhi permintaannya) dalam keadaan aku

membencinya, akan membuahkan barokah (maksudnya tidak akan di

berkahi) pada apa yang kasihkan buat dia.

Dalam sebuah lafadz: Aku hanyalah penyimpan (pemegang baitulmal),

maka barang siapa yang aku kasih dengan kerelaan jiwa (tanpa

meminta-minta) maka akan di berkahi dia didalamnya, dan barang

siapa yang aku beri karena dia meminta-minta dan kerakusan maka

perumpamaannya seperti orang makan yang tidak kenyang-

kenyang’.[HR Muslim]

+9 ا�c�#�j رcb هللا /� �Sل � cأ�� ھ� : و/� أ� ���Pا u�0�3�a^ ا� :: (���e /�ف �� ���2 اc�f�P رcb هللا /� �Sل : (�u�0 إ�c وأ�� ھ� /�ي

����` أو ��0` (>�ل a أو `�� ر��ل هللا ;/ �N : �Nأ# ;�0-��ن ر��ل هللا و �+<) ����0� �$/ cR-�3 :�S ل�S 9a ك -� ر��ل هللا�أ# ;�0-��ن ر��ل هللا : ��-�

� ��-��ك -� ر��ل هللا �S 9aل : (>+� S : ل�S أ# ;�0-��ن ر��ل هللا : �Y0)

Page 15: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

1

5

�+Sو �-�� ��-��ك -� ر��ل هللا (�)م ��S 2�-�0ل : أ-S : ا�N�h; #وا هللا و�أن ;�0+N ا هللا وأ�����Y;و H�j�ات ا�+V�س ���� �� ���� وا��ا ا��e�` E��` و# ;

eل أ3�ا -�و�� إ-�ه- ��رواه , (+>� رأ-} ��� أو��2 ا��� ->l ��ط أ3�ھ9 (9+� .

12)- Dari Abi Muslim Al – Khoulani rodlialloohu’anhu berkata kepadaku

kekasih yang terpercaya, adapun dia maka sungguh dia membuatku

mencintainya, adapun Amin (yang terpercaya) adalah ‘Auf bin Malik al

Asyja’i rodlialloohu’anhu beliauberkata: (Suatu hari) berkumpul

satu jama’ah di sisi Rosululloh -9+و� ��هللا /+�� و/+^ آ ^+_-, (sembilan

atau delapan atau tujuh orang) maka beliau bersabda:

« �-��نأ# ;0 »

“Kenapa kalian tidak berbaiatku?”

Mereka berkata: “Kami telah berbaiat kepadamu, atas perkara apa lagi

kami harus berbai’at?” Rosul -9+و� ��هللا /+�� و/+^ آ ^+_- bersabda:

“Atas peribadatan kalian kepada Allooh dan tidak mempersekutukanNya

dengan sesuatu pun dan kalian tegakkan sholat lima waktu, dan kalian

thoati Allooh ” dan beliau merahasiakan sesuatau yaitu:” jangan kalian

meminta-minta kepada manusia sedikit pun.”

Sampai-sampai ketika salah seorang dari mereka jatuh cambuk

tunggangannya, dia tidak mengatakan: “Tolong ambilkan untukku!” [HR

Muslim]

�ب رcb هللا /� �Sل L �� ة��� : �Sل ر��ل هللا : و/� �I- �N `+��إن ا��$� ا��L* وL$� إ# أن -eل ا���Y+� *L�� أو (c أ�� # �� �� رواه ا����?ى

��U: و�Sل _ �3 K-�3

13)- Dari Samuroh bin Jundub rodlialloohu’anhu berkata:bersabda

rosululloh shollalloohu’alaihi wasallam

:”Meminta-minta adalah kelelahan yang membuat lelah wajah

pelakunya (kusut wajahnya), kecuali bila seseorang meminta kepada

pemimpin atau dalam perkara yang harus di lakukan

(terpaksa)”.[ HSR Tirmidzi dan dia berkata : hadits Hasan Shohih.]

� /� ز-� �� />0` ا��]اري �Sل و(^�� ا���م أ3دE+} /+^ ا���fج ا�� : � {+<) c�<R�ة ��: -��| ا��� �� ����� �R-�3 2a� أ_+U هللا ا���P أ# أ3

�ب /� ر��ل هللا �Sل L : ل�<- ����� �$� ا���S ^+� : *Lل �I- �N *���ا�e�� ��ء أ�>^ /+^ وL$� و�� ��ء ;�ك إ# أن -) �$Lن أو و�Y+� ذا *Lل ر

�� �eل (c أ�� #�- .

15)- Dan di Musnad Imam Ahmad dari Zaid bin ‘Uqbah Al Fazaari berkata:

Aku masuk kepada Hajjaj bin Yusuf As Tsaqofi sembari aku katakan

kepadanya: Semoga Allooh memperbaiki Amir (pemimpin), maukah

engkau aku bacakan sebuah hadits yang aku dengar dari Samuroh bin

Page 16: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

1

6

Jundub rodlialloohu’anhu dari rosulullooh shollalloohu’alahi wasallam ?,

dia menjawab : tentu ! aku katakan : aku mendengar Samuroh bin Jundub

rodlialloohu’anhu berkata :

“Meminta-minta adalah kelelahan yang membuat lelah wajah

pelakunya (kusut wajahnya), maka barang siapa yang ingin menjaga

wajahnya agar tidak kusut (maka jangan meminta-minta), dan barang

siapa yang ingin membiarkan wajahnya kusut(maka meminta-

mintalah) kecuali bila seseorang meminta kepada pemimpin atau

dalam perkara yang harus di lakukan (terpaksa)”.[HR Ahmad 20118

dengan sanad Shohih]

�� -�>0* �^ ��ا3�ة وأ;> *0�� �S :ل ر��ل هللا : و/� ���aن رcb هللا /� �Sل eل ا��س ���� (�Iن ���aن ->X ��ط� وھ� : أ�� �Sل : �� : {+S�f�S `ل ; #<- () uNرا �3P و أھ* : �ل ����و��� �3^ -]ل ھ� (���و�� رواه ا���م أ3

� . ا�

16)- Dari Tsauban rodlialloohu’anhu berkata : bersabda rosulullooh

shollalloohu’alahi wasallam :” Siapakah yang akan menerima tawaranku

sekali saja, dan aku akan menerimanya baginya sorga?” Tsauban berkata:

Aku , berkata rosululloh shollalloohu’alaihi wasallam : “Jangan kamu

meminta-minta kepada manusia sedikitpun, ” maka Tsauban apabila

terjatuh cambuknya sementara dia sedang berada di atas kendaraan maka

dia tidak menyeru kepada seorangpun : ambilkan untukku, sampai dia

turun dari kendaraan dan mengambilnya. [ HR Ahmad dan Ahlussunan

dengan sanad shohih]

�� أ_���� (��S : `Sل ر��ل هللا : و/� /0�هللا �� ���د رcb هللا /� �Sل � (���S و�� أ�]�$� ��� : (e�]�$� ����س إ�� ���ت : أو�2 هللا �� ����^ : �9 ;

��L�/ :U* أو �^ /�L* رواه أ�� داود وا����?ي و�Sل _ �3 K-�3

17)- Dari ‘Abdillah bin Mas’ud rodlialloohu’anhu berkata: bersabda

rosulullooh shollalloohu’alahi wasallam:

“Barang siapa yang menimpanya kafaqiran kemudian dia keluhkan

kepada manusia, maka tidak akan tertutupi kefaqirannya (tidak akan

terpenuhi kebutuhannya), dan barang siapa memasrahkannya kepada

Allooh maka Allooh akan menyegerakan untuk memberinya kekayaan,

boleh jadi dengan kematian dini, atau kekayaan mendadak.“[HR Abu

Dawud dan di shohihkan oleh Al-Albani di – ◌As Shohihah no: 2787 ]

�م /+^ ر��ل هللا /��` ا�� �V3 وا�SPع : �Sل : و/� �$* �� ا���S `�+Wل S ��e) #e� ��� ��$� u�I) `-ه، وأ�� ���و#e� ��� ��$� ��e) ه#e) H��3 ��

����� وا�Y+= وأ�� /��` : ا�SPع / c) ��+) ����N ?Ee) : c0�ا ^;e) ����N ?Ee)���` : �����I (>�لVN ��) �� أدري # ����N c��S ^���3) إ c�أرا ���� �-

��0Ee) H ���و-` �>��� ر��ل هللا (>�ل ر��ل هللا +���� �eل و/�ه �� : ا� ���- : ��� c)ر و��ا �� �RI�- ���� $L�S 9��ا : ([�L �� : ر��ل هللا و�� �-

Page 17: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

1

7

��� c)و ���- :e��ر �� -��-� و�� : �` �Sل و�� ا��^ ا�?ي # ;c�0 ��� ا�S ��� c)و ��h�- :��أن -�Iن �� �X0 -�م و��+` رواه أ�� داود وا���م أ3

17)- Dari Sahl bin Al-Handholiyah rodlialloohu’anhu berkata: datang

‘Uyainah bin Hishn rodlialloohu’anhu dan Al- Aqro’ bin Haabis

rodlialloohu’anhu kepada rosulullooh shollalloohu’alahi wasallam dan

keduanya meminta sesuatu kepada beliau, maka rosulullooh

shollalloohu’alahi wasallam pun memenuhi permintaan keduanya,

kemudian rosulullooh shollalloohu’alahi wasallam menyuruh Mu’awiyah

untuk menulis surat untuk keduanya tentang apa yang mereka minta,

adapun Al-Aqro’ maka dia mengambil surat tersebut dan langsung

melipatnya dan dia letakkan di sorbannya, adapun ‘Uyainah maka dia

ambil surat tadi dan membawanya kepada rosululloh shollalloohu’alaihi

wasallam sembari mengatakan: Wahai Muhammad, aku lihat diriku

membawa sebuah tulisan yang aku tidak mengetahui apa isinya? Seperti

seleberan pembawa sial?

Maka Mu’awiyah menghabarkan ucapannya kepada rosulullooh

shollalloohu’alahi wasallam , maka rosulullooh shollalloohu’alahi wasallam

menyela: “Barang siapa meminta-minta padahal dia memiliki sesuatu

yang mencukupinya, maka sesungguhnya dia hanya memperbanyak

siksaan neraka, -dan dalam suatu lafadh- dari bara Jahannam, mereka

berkata : batasan apakah ya rosulallooh sesuatu di katagorikan

mencukupinya? – dan dalam sebuah lafadzh : dan apakah batasan

kekayaan yang seseorang itu dilarang meminta-minta ?- Beliau

menjawab : Sebatas apa yang bisa untuk makan siang dan makan

malam -dalam suatu lafadzh- masih memeliki kecukupan untuk makan

sehari semalam.”[HR Abu Dawud di shohihkan oleh Syaikh Muqbil di

Shohih Musnad]

# وإن : أ�eل -� ر��ل هللا �Sل : و/� ا�� ا���ا�c أن ا���ا��S cل ����ل هللا c����� رواه ا���V�ا *) �� # (��� {N

18)- Dari Ibnul Firasiy bahwasanya AlFirosiy berkata kepada rosulullooh

shollalloohu’alahi wasallam :” Bolehkah aku meminta-minta ya

rosulAllooh- . beliau menjawab: “Tidak, kalau memang engkau terpaksa

harus meminta, maka mintalah kepada orang sholih.” [ HR Nasaai ,

sanad hadits ini Dho'if karena ada dua rowi yang majhul, Ibnul Firosi dan

dan Muslim bin Mahsyi, makanya di dho'ifkan oleh Syaikh Al-Bani

3���` (e;�} ا�c0 أ�e�� (>�ل : و/� �j� �� `V�0Sرق ا�$)��S cل {+��; :� ���) `S��S 9a �$� 2ل V�ا ��;e; ^�3 9Sأ : �3P #إ *�; # `�e�-� �0S,` إن ا�

`a(a : *L2 ور�- 9a �$0�V- ^�3 `�e��+} �� ا�) `���3 *��; *Lر^�3 `�e��+} �� ا�) ���� {3��Lا `���L ����_ل أ�S ا�� �� /�� أو�S u�V-

: ���S �� ^f��ادا �� /�� ورL* أ_���� S�)` �3^ ->�ل a(a` �� ذوي ا��e��S u�V- ^�3 `ا�� �� /�� أو �Sل ��+} �� ا�) `S�) ��() {��_أ �<� :

Page 18: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

1

8

���� �$03�_ �$+Ne- {�� `V�0S �- `�e��ادا �� /�� (�� ��اھ� �� ا��9+ رواه �

19)- Dari Qobishoh bin Mukhoriq Al-Hilaly –�/ هللا cbر-, dia berkata:

“Aku menanggung suatu beban (utang atau tebusan diyat dan sebagainya,

pent). Maka aku datang kepada Rosululloh -9+و� ��هللا /+�� و/+^ آ ^+_-

untuk meminta bantuan beliau dalam membayarnya.

Beliau berkata: "Tinggallah sampai datang kepada kami shodaqoh,

nanti kami berikan kepadamu." Kemudian beliau berkata:

"Wahai Qobishoh, sesungguhnya meminta-minta itu tidaklah halal

kecuali bagi salah satu dari tiga orang berikut:

(Pertama), orang yang menanggung beban berat (utang, diyat atau

mendamaikan antara dua kelompok yang bertikai), boleh baginya

untuk meminta-minta sampai mendapatkan sekedar yang dia

butuhkan, setelah itu berhenti dan tidak meminta-minta lagi.

(Kedua), seorang yang hartanya habis karena tertimpa bencana.

Diperbolehkan baginya untuk meminta-minta sampai dia bisa

mendapatkan harta yang bisa menopang hidupnya.

(Ketiga), seorang yang tertimpa kemiskinan, sampai ada tiga orang

yang berakal dari kaumnya menyatakan bahwa fulan tertimpa

kemiskinan. Maka boleh baginya untuk meminta-minta sampai dia

mendapatkan apa yang bisa menopang kehidupannya. Adapun selain

itu wahai Qobishoh, harom hukumnya dan orang yang memakannya

maka dia telah memakan harta harom.” (HR. Muslim no. 1044)

Xbو ��e�� �Y/e)ه (+) c0�أ;^ ا (Lأن ر �هللا / cbو ر��و/� /��? �� /e�h� �� `^ : رL+� /+^ أ�I�` ا��0ب �Sل ر��ل هللا ���ن �� (c ا�+�- ��

^��e�� ���� رواه ا�- � أ3� إ�^ أ3

21)- Dari 'Aidz bin 'Amr rodlialloohu'anhu bahwa seorang lelaki datang

kepada rosulullooh shollalloohu'alahi wasallam untuk meminta , maka

beliaupun mengasihnya, maka ketika dia melangkahkan kakinya diatas

batas pintu rosulullooh shollalloohu'alahi wasallam berkata: "Kalau

mereka tahu (betapa buruknya akibat yang akan menimpa para

peminta-minta) dalam mengemis, tentu tidak seorangpun akan

berjalan ketempat yang lain untuk memminta sesuatu". [HR Nasaai,

Sanad hadits ini dho'if karena ada 'Abdulloh bin Kholifah Majhul, dan

Syaikh Al-Albani di satu tempat beliau mendhoifkan dan di tempat lain

menghasankannya]

� هللا : و/� ���2 �� �,+` رcb هللا /� �Sل �) `a(a ي�-Pل ر��ل هللا ا�S : cY��ا��+^ (l/e ا��,* و# ;�f] /� : ا��c ;+�$� و-� ا���* : ا��+�� و-� ا�

� وأ�� داود�2 رواه ا���م أ3��

Page 19: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

1

9

22)- Dari Malik bin Nadhlah rodlialloohu’anhu berkata , berkata

rosulullooh shollalloohu’alahi wasallam : “Tangan itu ada tiga, pertama

tangan Allooh yang diatas, kedua tangan pemberi yaitu tangan setelah

tangan Allooh , dan yang ketiga tangan peminta-minta (pengemis)

yang rendah (di bawah), maka infaqkanlah harta lebihmu dan jangan

kalah dari jiwamu.”[HSR Ahmad dan Abu Dawud ,terdapat di Shohih

Musnad karya Syaikh Muqbil rohimahulloh]

�� �eل �e�` وھ� /$� �c : و/� ���aن رcb هللا /� /� ر��ل هللا �Sل �� �� {��N� c) وL$� -�م ا�>���` رواه ا���م أ3

23)- Dari Tsauban rodlialloohu’anhu dari rosulullooh shollalloohu’alahi

wasallam berkata:

” Barang siapa meminta suatu permintaan padahal dia tidak

membutuhkannya maka akan menjadi kekotoran pada wajahnya pada

hari kiamat.[HR Ahmad (22473) dengan sanad shohih]

H�� ?ي�ث وا(a ل�S أن ر��ل هللا �هللا / cbف ر�/ �� ��و/� /0�ا��3 �$�+/ ������ {N ه إن��� �����Sا و# -��� /: �V�) `S�0� # ->s ��ل �� _

U�) #إ `�e0� ��ب �/ U��- #هللا إ# ر(�� هللا �$� و �Lو �$� c��0- `�+W� �/�� هللا /+�� ��ب (>� رواه ا���م أ3

24)- Dari ‘Abdurrohman bin ‘Auf rodlialloohu’anhu bahwa rosulullooh

shollalloohu’alahi wasallam berkata:

” Tiga perkara demi Dzat yang jiwa Muhammad di tanganNya- yang

sungguh aku bersumpah padanya ; pertama: Tidakakan berkurang

harta dengan di shodaqohkannya, maka bershodaqohlah kalian,

kedua : tidaklah seseorang memaafkan kdzoliman seseorang karena

mengharap wajah Allooh kecuali Allooh akan mengangkatnya, ketiga:

dan tidaklah seseorang membuka pintu meminta-minta kecuali akan

Allooh buka pintu kefaqiran atasnya.”[HHR Ahmad , hadist ini dho'if

sanadnya akan tetapi terangkat menjadi hasan lighoirihi dengan syawahid

dan mutaba'ahnya, datang semakna dengan hadits ini dari Abi Huroiroh,

dari hadits Abi Kabsyah Alanmari semuanya di musnad Ahmad]

�ري رb^ هللا /� �Sل j�ا ���� c^ ر��ل هللا : و/� أ��أ�^ إ c�3���ت �Sل �<) ���;e) ��eل : أ��<) c+0<���) : ه هللا و������ ا���^ أ

�Iهللا و�� ا�� ��ا���| أ/ |�� أ�<) `�Sأو `��S ��ل وe� ه هللا و����N ^� وأ�� داود: (>+} ���c�S ھ��E c �� أو�S` و�9 أ�e�� رواه ا���م أ3

25)- Dari Abi Sa’id Al Khudri rodlialloohu’anhu berkata: aku di suruh ibuku

untuk meminta sesuatu kepada rosulullooh shollalloohu’alaihi wasallam ,

maka akupun datangi beliau, maka sesampainya disana akupun duduk,

maka beliau shollalloohu’alaihi wasallam menyambutku sembari

mengatakan :

Page 20: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

2

0

” Barang siapa merasa kaya maka Alloohlah yang membuatnya kaya,

dan barang siapa menjaga diri dari meminta-minta, maka Allooh akan

menjaganya, dan barang siapa merasa cukup maka Alloohlah yang

mencukupinya, dan barang siapa meminta sedangkan dia memiliki

sesutu seharga satu uqiyah ( empat puluh dirham ) maka sungguh dia

telah merengek-rengek dalam meminta. Maka Abu Sai’d rodhialloohu

‘anhu mendesir : Ontaku lebih mahal dari satu ‘uqiyah, maka aku

tidak jadi meminta kepada beliau”.[ HSR Ahmad dan Abu Dawud

terdapat di Shohihah no 2314 -] (1)

�ي ا�$fc رcb هللا/ �� ���E �/و ��Eءه �� أ�L �� ل�S ر��ل هللا �/ �/ ���وف �� ��� إ��اف و# �e�` (+�>0+� و# -�ده ([��� ھ� رزق ���S هللا إ��� �� رواه ا���م أ3

27)- Dari Kholid bin ‘Adi Al Juhani rodlialloohu’anhu dari rosulullooh

shollalloohu’alahi wasallam berkata :

” Barang yang datang kepadanya sebuah kebaikan dari saudaranya

tanpa menwarkan diri agar di kasih dan tidak pula memintanya maka

terimalah, dan jangan menolaknya karena itu adalah rezqi yang

Allooh giring untuknya”.[HR Ahmad dengan sanad Shohih datang

semakna hadits ini dari Abi Huroiroh rodlialloohu'anhu ]

Fatwa Para Ulama TentangFatwa Para Ulama TentangFatwa Para Ulama TentangFatwa Para Ulama Tentang Keharoman TasawwulKeharoman TasawwulKeharoman TasawwulKeharoman Tasawwul

Perkataan Ibnu ‘Abdil Bar rohimaullooh:Perkataan Ibnu ‘Abdil Bar rohimaullooh:Perkataan Ibnu ‘Abdil Bar rohimaullooh:Perkataan Ibnu ‘Abdil Bar rohimaullooh:

Dan atsar-atsar yang di riwayatkan dari nabi shollalloohu’alaihi wasallam

pada permasalahan di bencinya meminta-minta secara mutlak, atau

larangan bagi yang memiliki sesuatu, maka itu sangat banyak (lalu beliau

menyebutkan dalil-dalil di atas) lantas beliau mengatakan : dan ini semua

adalah atsar-atsar shohih yang masyhur dan terkenal disisi ahlil hadits,

terdapat di kitab-kitab musnad dan karangan-karangan hadits serta di

buku-buku induk, – selanjutnya dia mengatakan :

Berkata Abu ‘Umar (Ibnu ‘Abdil Barr): dan masih terus para pemilik

himmah (kemauan yang tinggi) dari kalangan laki-laki (yang mumpuni)

membersihkan diri mereka dari meminta-minta , maka sungguh bagus apa

yang dikatakan oleh Abul Fadl Ahmad bin Al Mu’addil bin Ghoilan Al Faqieh

Al Maaliki:

� أن ��ـــــ� �� ���� ** ا���ــــ ا�رزاق ��� ا��ي� �� دو

Page 21: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

2

1

� �*دا و�ـــ� %()' �� ا�&��� ** �� %$#ـــ" ا���رك �� � � 3#ـــــــــــــ�( 0*-�2 ا�' �0�1 ** -*�� و�� إذا -ــــــ�ل �(ى

• Carilah rizki kepada yang tidak ada penghalang jika di mintai.

• Yang murka terhadap yang tidak meminta, Yang Pengasih dan ridho

terhadap yang mencari.

• Dan yang jika bertitah pasti terlaksana, tanpa harus ada tanda tangan

penulis bukti.

Fatwa Syaikhul Islam rohimahulloh:Fatwa Syaikhul Islam rohimahulloh:Fatwa Syaikhul Islam rohimahulloh:Fatwa Syaikhul Islam rohimahulloh:

Berkata Syaikhul Islam rohimahulloh dalam kitab Ar-Rodd ‘Alal Bakri

(1/401):

Adapun permasalahan meminta kepada manusia maka pada asalnya

adalah harom dengan nash-nash yang mengaharamkannya, dan

dibolehkan apabila dalam kondisi dhorurot (sangat terpaksa).

Dan para ulama berbeda pendapat apakah wajib meminta-minta dalam

kodisi dhoruroh?

Yang tersurat dari pendapat imam Ahmad rohimahulloh adalah tidak

wajibnya meminta-minta kepada makhluk, padahal beliau dan juga selain

beliau dari imam yang empat mewajibkan makan bangkai dalam keadaan

dhoruroh, dikarenakan Allooh tidak mewajibkan meminta-minta kepada

makhluk, bahkan sungguh nabi shollalloohu’alaihi wasallam, telah

mewashiatkan beberapa orang dari kalangan shohabat untuk tidak

meminta-minta kepada manusia sedikitpun, sehingga jika terjatuh cambuk

salah seorang di antara mereka tidak meminta temannya untuk

mengambilkannya, diantara mereka adalah Abu Bakar As Shiddiiq

rodlialloohu’anhu .

Beliau juga mengatakan : Seorang hamba harus memiliki rizqi dan

membutuhkannya, jika dia mencarinya (memintanya ) kepada Allooh maka

jadilah dia hamba Allooh, yang sangat faqiir (butuh) kepadaNya, dan

apabila kebutuhannya di minta dan di cari (di sandarkan) kepada makhluq

maka jadilah dia itu hamba makhluq tersebut, dan faqiir kepadanya , oleh

karena itu hukum meminta-minta adalah harom pada asalnya, dan di

bolehkan karena dhoruroh, dan larangan meminta-minta tersebut

banyak sekali dalilnya dari hadits-hadits nabi shollalloohu’alaihi wasallam

,- kemudian beliau menyebutkan beberapa dalil seperti yang telah lewat.-

juga beliau tambah:

Page 22: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

2

2

����E و�� او�E `���<�م ا�- ���eو�S�� �� �eل ا��س و�� �� -��� �Lءت ��$Lو�3 (^ و�N او.

Dan sabda nabi shollalloohu’alaihi wasallam :” Barang siapa meminta

kepada manusia padahal dia memiliki sesuatu yang mencukupinya

maka datanglah apa yang diminta pada hari kiamat wajahnya dalam

keadaan terluka yang membekas (bopeng)”.[HR Abu Daud dan

Thirmidzi dengan sanad Shohih terdapat di As Shohihah (499) dari hadits

Abdulloh bin Mas'ud rodlialloohu'anhu ]

e�` ا# �?ى ��م ��XW او دم ��* ا�; # ���Sو ^����XL او (>� ��XS ھ?ا ا�U��V�ا ^).

Dan sabda beliau shollalloohu’alaihi wasallam :

“Tidak halal meminta-minta kecuali yang memiliki utang melilit, atau

darah yang di tebus (untuk membayar diat) atau kefaqiran yang sangat

mencekik. [HR Abu Daud dari hadits Anas rodlialloohu'anhu ,(1641)

dengan sanad dho'if karena ada rowi yang bernama Abu Bakr Al hanafi

Do'if] [ lihat Majmu'Fatawa 10/182]

Beliau juga mengatakan : Adapun meminta-minta maka mereka para

shohabat persis seperti apa yang rosulullooh shollalloohu’alaihi wasallam

didikkan kepada mereka, dimana rosulullooh shollalloohu’alahi wasallam

mengharamkannya bagi yang memiliki kecukupan dan tidak butuh untuk

meminta-minta, dan membolehkan bagi seseorang untuk menuntut

haknya, seperti menuntut kepada pemerintah untuk memberi haknya dari

harta Allooh (baitul mal), atau meminta jika dalam kondisi terjepit kepada

orang-orang sholih yang memiliki kelapangan jika memang sangat

membutuhkan, dan beliau shollalloohu’alaihi wasallam melarang beberapa

shohabat khususnya dari meminta-minta secara mutlak, sehingga ada

diantara mereka yang terjatuh cambuknya dari tangannya maka dia tidak

bilang kepada temannya :tolong pungutkan cambukku.

Selanjutnya beliau mengatakan : sebagaimana tertulis dalam Majmu’

Fatawa (2/46) berkata: “Tidak pernah ada di kalangan

para sahabat baik dari ahlu shuffah atau selain mereka,seorang pun

yang menjadikan minta-minta kepada orang, tidak pula mengemis

dengan merengek-rengek dan memelas dengan menggunakan kaleng

atau yang lainnya sebagai mata pencaharian dan lahan kerja. Yang dia

tidak mencari rizki kecuali dari itu. Demikian pula tidak ada di

kalangan sahabat orang yang punya harta berlebih, lalu membiarkannya

dan tak membayar zakatnya, tidak pula menginfakkannya di jalan Allooh –

.atau memberikannya kepada orang yang membutuhkannya -و;���^

Page 23: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

2

3

Bahkan kedua jenis manusia yang senantiasa berada

dalam kezholiman yang nyata ini, yaitu orang-orang yang tidak membayar

zakat dan enggan memenuhi hak-hak yang wajib atasnya dan (golongan

kedua) orang yang melanggar batas-batas hukum Allooh -^���;و ����0�-

dalam mengambil harta orang lain, tidaklah ada di kalangan shohabat.”

Demikianlah perkataan beliau.

Fatwa Ibnul Qoyyim Jauziyyah Rohimahulloh .Fatwa Ibnul Qoyyim Jauziyyah Rohimahulloh .Fatwa Ibnul Qoyyim Jauziyyah Rohimahulloh .Fatwa Ibnul Qoyyim Jauziyyah Rohimahulloh .

Dan meminta-minta asalnya adalah haram, hanya saja di bolehkan

karena ada keperluan yang sangat mendesak, karena meminta-minta

merupakan kedholiman (penganiayaan) terhadap hak rububiyah

(penghambaan), dan dholim kepada yang di mintai (muhsinin).

Adapun sisi pertama (dholim dari sisi rububiyah) : dikarenakan dia

mencurahkan permintaan, kefaqiran, kehinaan, dan harapan kasih

sayangnya kepada selain Allooh, maka ini merupakan jenis penghambaan

(‘ubudiyah), maka meletakkan permintaan pada selain tempatnya dan

menurunkannya pada selain ahlinya, adalah mendholimi tauhid dan

ikhlashnya dan kebutuhaannya kepada Allooh dan tawakkal atasNya, dan

ridhoNya dengan pembagian yang Ia bagi, dan tidak butuhNya meminta

manusia dari meminta Robunnas (Pengatur manusia), maka itu semua

menghanguskan sebagian hak tauhid dan memadamkan cahayanya dan

melemahkan kekuatannya.

Adapun kedholiman peminta-minta kepada yang di

minta(muhsinin): adalah dikarenakan dia meminta kepadanya sesuatu

yang tidak ada padanya, maka perkara itu menjadikan dia dengan

pemintaannya wajib untuk memenuhi perkara yang bukan menjadi

kewajibannya, dan dia harus berhadapan dengan rasa beratnya mengasih

(karena pada dasarnya manusia itu pelit, pent), ataupun khawatir tercaci

bila menolaknya (karena akan dikatakan orang kikir dan pelit), maka bila

dia mengasih, mengasihnyapun dalam kondisi terpaksa, kalau dia

mencegahnya mencegahnyapun dalam keadaan menahan rasa malu dan

memejamkan mata, ini semua kalau bukan menjadi kewajibannya, adapun

kalau meminta yang menjadi kewajibannya(seperti Zakat, nafaqoh

keluarga dll pent), maka ini tidak masuk dalam masalah ini dan bukan

kedholiman dengan permintaannya.

Adapun kedholiman dia pada dirinya sendiri : adalah dikarenakan dia

mencurahkan air mukanya dan kerendahannya untuk selain penciptanya,

dan menurunkan dirinya di dua tempat kerendahan dan kehinaan, dan

ridho dengan salah satu dari dua kekotoran, dan ridho dengan

menjatuhkan kemulyaan jiwanya dan kehormatan ‘iffahnya serta

Page 24: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

2

4

ketenangan qona’ahnya (rasa pasrah dan menerimanya), dan kelonggaran

kesabarannya, dan keridhoannya dan tawakkalnya dengan dengan

pembagian Allooh dan tidak ada keterikatan kebutuhan dia dari manusia,

dengan permintaannya ini maka ini semua merupakan inti kedholiman

terhadap dirinya sendiri, karena dia meletakkanya bukan pada tempatnya,

dan mengotori kemuliaannya dan merendahkan kadarnya dan

mensirnakan kejayaannya, dan mengecilkan dan menghinakannya, karena

dia ridho jiwanya di bawah jiwa yang diminta, dan tangannya di bawah

tangannya, kalau tidak karena terpaksa maka tidak ada izin (tidak di

perbolehkan meminta-minta) dalam syari’at.

Fatwa Syaikhuna Al Muhaddits AlFatwa Syaikhuna Al Muhaddits AlFatwa Syaikhuna Al Muhaddits AlFatwa Syaikhuna Al Muhaddits Al----’Allaamah’Allaamah’Allaamah’Allaamah Muqbil bin Hadi AlMuqbil bin Hadi AlMuqbil bin Hadi AlMuqbil bin Hadi Al---- Waadi’I rohimahullohWaadi’I rohimahullohWaadi’I rohimahullohWaadi’I rohimahulloh.

Adapun fatwa, ucapan dan perbuatan beliau rohimahulloh baik dalam

da’wah atau yang lainnya dalam masalah ini, maka untuk masa kita ini,

beliaulah pemegang peran utama, dan pada barisan terdepan dalam ta’affuf

dan anti tasawwul, lihatlah kitab beliau “Dzammul Masalah” beliau bahas

dengan tuntas dan tandas, sebagai bentuk bantahan dan nasehat terhadap

para da’i yang tidak ada kepentingan mereka dan kesibukan mereka

kecuali mengais dan meregup harta ummat atas nama da’wah. ‘

Namun sangat disayangkan, didikan, nasehat, prilaku , wejangan dan

arahan beliau tidak di indahkan oleh banyak yang mengaku dengan bangga

sebagai mantan murid beliau, bahkan tanpa rasa malu mereka mencari

celah walaupun selobang jarum, bahwa beliau mengesahkan perbuatan

tasawwul dan yayasan model mereka . ��� #ة إ�S #�3ل و#

Berikut ana bawakan secara ringkas inti dari kitab berbarokah

beliau”Dzammul Masalah”(Tercelanya Meminta-minta), barang kali dari

pembaca ada yang belum tahu kandungan kitab ini.

• Muqoddimah beliau menerangankan latar belakang beliau menulis karya

besar ini, yaitu sebagai bantahan terhadap para mutasawwilin atas nama

dakwah, baik dari murid-murid beliau atau yang lainnya.

• Bab pertama beliau berbicara akan kesabaran rosulullooh shollalloohu

‘alaihi wasallam dan para shohabat beliau rodhialloohu ‘anhum dalam

kefaqiran dan kelaparan. Sebagai nasehat dari kepada para da’i , bahwa

kefaqiran , kelaparan dan minimnya fasilitas dan sedikitnya materi,

bukanlah sebagai penghalang untuk menyampaikan ilmu dan da’wah

kepada Allooh, sehingga walaupun dalam kondisi minimpun tidak

Page 25: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

2

5

terseret untuk melakukan tasawwul atas nama dakwah. Demikian

manhaj mereka para salafussholih.

• Bab kedua beliau berbicara tentang dalil-dalil shodaqoh dan segala yang

berkaitan dengan shodaqoh, dengan tujuan bahwa cukuplah dengan tata

cara syar’i yang penuh hikmah, jika semua kalangan ummat

mempraktekkan apa yang pada salafussholih bisa memenuhi kebutuhan

ummat yang membutuhkan santunan, tanpa melakukan tasawwul.

• Bab berikutnya beliau berbicara tentang qona’ah, dan bersahaja dalam

dunia, sebagai bentuk nasehat beliau terhadap ummat terlebih para dai’ ,

agar menerima dan puas atas pemberian Allooh dan tidak rakus dan

tamak terhadapat yang bukan miliknya, karena dengan sebab tidak

adanya qona’ah maka banyak dari manusia termasuk pula para da’i

melakukan tasawwul.

• Bab selanjutnya beliau berbicara akan bahaya kekikiran dan kebakhilan,

agar para hartawan dan yang di beri Allooh kelebihan, dengan ringan

hati mengeluarkan shodaqohnya kepada yang berhak tanpa menunggu-

nunggu para mutasawwil datang ke rumahnya menyodorkan proposal

mereka.

• Bab setelahnya, beliau berbicara tentang bahaya panjang angan-angan,

karena banyak diantara para mutasawwil melakukan praktek tasawwul

karena tingginya angan-angan mereka, seperti ingin mendapatkan uang

tanpa harus berpayah-payah bekerja dan berusaha, cukup dengan

mengandalkan tasawwul.

• Bab terakhir barulah beliau menyebutkan dalil-dalil tentang larang

tasawwul, dan betapa pentingnya ta’affuf sampai-sampai rosulullooh

shollalloohu ‘alaihi wasallam membai’at para shahabat agar tidak

meminta sedikitpun kepada makhluq.

Diakhir pembahasan beliau, beliau tuangkan sebuah nasehat yang sangat

berharga bagi para da’i dan para hartawan , kami nukilkan nasehat beliau

dengan lafadhnya:

�$S���وا إ����ب ا��Pال -�_Pا ، و�����/�ة إ�^ هللا أن -+� c���V) ،�و����c �+�>�اء أن -�0Vوا و# -��V� c) 9$���Rر($��V� 2�?I) ، `/و�h�ا�

،���+��X، و-�I��ا ��00 �+��� و��2 د��ء ا��f�ا���h/��ن /+^ ا����ء ا�?-� # Pا هللا �� (,+� ، وا��e�$9 أن -V�ة ، أو -�دو�$� وأ�N[�دون ا�-

��� ��Vر($� إ�� �,��l دا��ة أو ��ور ، �� أL* إذا 3�ث /+�� أ�� c) �$I��ه،/��)�ص ا�5!�ة ا�*�� ���234ن ا�01ال �)��. ا��-��, وھ+*ا - .

Wa ba’du, maka nasehatku kepada para du’at kepada Allooh, agar mereka

ta’affuf, dan bagi para pemilik harta untuk berhati-hati dan teliti dalam

Page 26: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

2

6

menyalurkan zakatnya, ketempat-tempat yang syar’i , begitu pula

nasehatku kepada orang-orang faqiir, agar bersabar dan jangan menjadi

umpan orang-orang komunis pada masyarakat, sehingga menjadi

penyebab tertumpahnya darah kaum muslimin.

Aku nasehatkan mereka untuk memohon kepada Allooh dari

keutamaanNya.

Dan orang-orang kaya yang tidak menunaikan zakatnya atau

menunaikannya akan tetapi tidak pada tempatnya, baik ditujukan kepada

para pengelola yang bisa memutarkan harta (semacam asuransi), sehingga

kalau suatu kali dia tertimpa sesuatu maka pengelola itu bisa

membantunya, dan begitu pula kalau dia tunaikan zakatnya kepada

para maling da’wah yang menjalankan harta-harta untuk kepentingan

hizbiyah mereka. Selesai.

Fatwa Syaikh Al ‘Allaamah Ibnu ‘Utsaimiin rohimahullooh:Fatwa Syaikh Al ‘Allaamah Ibnu ‘Utsaimiin rohimahullooh:Fatwa Syaikh Al ‘Allaamah Ibnu ‘Utsaimiin rohimahullooh:Fatwa Syaikh Al ‘Allaamah Ibnu ‘Utsaimiin rohimahullooh:

Berkata Syaikh Ibnu ‘Utsaimiin rohimahullooh di kitab Syarh Riadus

Sholihin (1/62):

أ�� ا��ع ا�c��R �� ا����ف ($� ا����ف /� �$�ة ا��Y0 أي /� �� (c أ-�ي �� �Sل هللا ;���^ N س��| { ا����ء /� ا���0$9 ا��fھ* أ�أي �� ا����| } -

*��eل ا���ن أ3�ا ���� Pن ا��ال �?�` وا�- # K��/� ��ال ا��س ��ه /+�� () -�fز أن - cY���ه د��� ��+^ وا�- ��N �� �eل أ3�ا أي إ# �� #�;

. �� �Nن ا���ن �,�Yا أو �����b �0� `L�3 �Lور-` (���? # �eس أن -eل �-?�� وردت أ�3د-c) K ا��Sم، و���` أو �bورة ([ن ا��ال �+� `L�3 ون�أ�� � �$Lو c) >���` و���م ا�- c;e- *���� أ�0E ا�c0 /+�� ا�V)ة وا�)م أن ا�

� ظ$� �� ا��9W أ��م ا��س (c ھ?ا ا��>�م ا��9�W ا��h$�د �]/S 9�� ` . 9a���` رcb هللا /$9 ��-��ا ا�c0 _+^ هللا /+�� و�+9 /+^ أن # -e��ا V�إن ا �3P را3+�� و# ->�ل ^+/ �� l<ا��س ���� �I- ^�3ن ��ط أ3�ھ9 -

���N هللا ����^ وا����| وا���ن ا�?ي أ. ��و�c ا��ط �* -]ل و-Ee? ا��ط �ك إ�^ �j+�ق و;>�ل �� - ��; |�N ق�+j��ر ا��ال إ# إذا ذل أ��م ا�S ف��- #

��ح ر-�ض [أ/Yc وأ�} �R+� وإذا �e�e��) {ل هللا وإذا ا���} (����� ��� �����V�62/ 1( -ا﴾ ]

Adapun jenis kedua dari ma’na Ta’affuf adalah menjaga diri dari syahwat

perut, yaitu menjaga diri dari apa yang ada di tangan manusia sebagaimana

Allooh katakan :

0$9 ا��fھ* أ���ء /� ا����| }�- }

Page 27: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

2

7

“(Orang-orang yang tidak mengetahui keadaan mereka menyangka

bahwa mereka adalah orang-orang kaya dengan sebab

‘iffah)” maksudnya bahwa mereka menjaga diri dari meminta sesuatu

kepada seorangpun dari manusia, karena meminta-minta adalah kehinaan,

dan peminta tangannya rendah dan hina, sementara pemberi tangannya

diatas, maka tidak boleh kamu meminta kepada seorangpun kecuali jika

perkara yang sangat mendesak, seperti kalau orang itu terpaksa atau

membutuhkan kebutuhan yang sangat dhoruri, maka waktu itu boleh

baginya untuk meminta.

Adapun tanpa adanya kebutuhan yang mendesak maka meminta-

minta itu adalah harom, – kemudian beliau menyebutkan dalil-dalil diatas

dan juga seperti kalam Syaikhul Islam, lalu beliau katakan-: dan manusia

yang Allooh muliakan dengan perasaan cukup dan ‘iffah tidak mengetahui

kadar meminta kecuali jika dia menghinakan diri di depan makhluq,

bagaimana dia mengulurkan tangannya kepada makhluq sembari

mengatakan: berilah aku sesuatu, dan engakau dalam keadaan hina nista,

maka jika engkau meminta mintalah kepada Allooh, dan jika engkau minta

pertolongan mintalah pertolongan kepada Alloh. Selesai.

PerkataanPerkataanPerkataanPerkataan Ihsaan Ilaahi Dzoohir RohimahulloohIhsaan Ilaahi Dzoohir RohimahulloohIhsaan Ilaahi Dzoohir RohimahulloohIhsaan Ilaahi Dzoohir Rohimahullooh Berkata Ihsaan Ilaahi Dzhohir rohimahullooh dalam kitab :

“Attashowwuf”(1/105) setelah menyebutkan beberapa kisah para shufiyah

dalam melakukan tasawwul : (1)

�اء وا���Sف /+^ أ��اب ا��س وا����وف أن ا��f��#ل وا�و3�* ا��j)ة , ����` ا��h$�رة ا��c , وا��IhIل �� ��ازم ا��-��` ا��0ذ-` R�ذا ا�� U��V� و��

�� أ�� أ�]�$9 ��� ا��0اري , �UV �$� دراو-�h ورھ�0�� N , ري��V�ا XYSأو , ووا#���hل (�$� ���?�N, ا���Iث (c ا��j�>�وات .

Yang ma’ruf (di ketahui) bahwa tasawwul dan mengais rizqi dengan

meminta-minta, dan berdiri di pintu-pintu manusia dan membawa

tempat-tempat kosong (semacam tas) dan kasykul (buku coretan

semacam proposal atau kantong untuk ngemis)(2)merupakan salah

satu kelaziman agama Buda, dan termasuk salah satu dari anjuran

dan nasehat Buda(Sidarta) yang delapan yang telah tersohor, dimana

dia menasehati para pengekornya dan para biksunya untuk tasawwul ,

sebagaimana dia melazimkan mereka untuk melakukan pengembaraan di

darat, dan mendaki bukit-nukit terjal, ataupun berdiam diri di tempat-

tempat sepi untuk menyibukkan diri dengan berdzikir disana.

eN�$9 , وأ�]��ا أ��$9 �� , و�>� أE?ت ا��V(�` ھ?ا ا��Wم ���I+� �� ا��0ذ-` V� �-?�ھ9 اc��Y�2 (�>�ل ا�9 ��ذا �?$� :

�* �� اNP* ����>�ى )Lال أ���� *NP288) ا .

Page 28: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

2

8

�0�اد # -�Iد -Ne* ���� إ# �?ل ا��ال : ( و�Sل � `�)�V�ن ��� ا�N (289 .105/ 1( –إ3�ن إ�$c ظ$�� –ا��eh وا���Vدر .. ا���Vف ( )

Dan sungguh orang-orang shufi telah mengambil jalan dan aturan ini

secara sempurna dari orang buda, seakan-akan mereka mewajibkan diri

mereka sendiri untuk mendapat menasehat dari buda, maka berkata At-

Thusyi (salah seorang pembesar Syufi): makan dengan cara meminta-minta

lebih bagus dari pada makan dengan taqwa.

Dia mengatakan: ada sebagian syufiyah di Bagdad hampir-hampir tidak

makan sesuatu kecuali dengan merendahkan diri dengan mengemis.

Selesai dari kitab Attashowwuf (1/105) dan disana beliau menukil lelucon

lelucon mereka dalam mengemis yang persis seperti apa yang dilakukan

pawa mutasawwilin atas nama da’wah) .

Ana katakan : wahai para mutasawwilin yang mengatas namakan dakwah

sadarkah kalian akan hal itu, kalian tahdzir ummat dari Syufiyah dan yang

semacamnya sementara kalian sendiri penghusung dan pembela salah satu

manhaj inti mereka, maka bangunlah kalian dari tidur kalian dan jangan

terlena dengan tipuan syaithon.

Dua Faedah :

Pertama: Tasawwul Merupakan Trik Yahudi.

Berkata pengarang kitab : `����$V�$�د-` و ا��$�د و ا��407/ 4: (����/` ا )

`�+N»ن������` » ا�+I� c����ا *��<���ررز«ھc ا� schnorers» cوھ ،�X ���دھ� f�ا `��_ c) `�h-�- `�+N»رر�� schnorer» ذ«أي��أو » �

�` (c اPد���ت ا�V$����` و(c ا��را��ت /� . »���ل«+I�و;��ا;� ھ?ه ا�h/ X����>�ن ا�ا c) `_�j$�د-`، و���ت ا�/��f�ا.

Kata-kata “almutasawwilun” dalam bahasa Arob maka itu adalah sinonim

“schnorers” ،dalam bahasa prancis, yaitu (sebuah ungkapan dalam rangka

penggalangan dana), dan kalimat ini sudah mutawatir, terkenal pada

kelompok para pendidik “Shohyuniyyah” salah satu kelompok besar dari

golongan Yahudi lebih-lebih pada abad kesembilan belas.

U+YV� م�j��ل ا�?ي ;+>^ » ��رر«و-����^ ا�,�= ����رة إ�^ ا���� `�+I+� دي���ا ^����� #��� H�� �$) c����و�� ،c��E������ �� ا���+�9 ا�

uf- ?ي�ا c��0Y�و-���0ھ� 3>� ا `S�V+� u�ھ� ط� ��أن -���Y إ-�ه ا�aP-�ء وإ��ل ا����+9 ا����N Uf0ن -�وي (c ا���دة . �3^ -���ا ا�j)ص��و�R* ھ?ا ا�

H+)أن أ ��X ا��Pال ����د إ�^ ;�fر;� ��f- �$) ،ل����� ����S � �; �� `VS0� وھ� . أو ��]وج �S-0` (>��ة���ل -W$� دا��� -�م ا�0} أ��م ا���و�Nن ھ?ا ا�

��; 9+�- # ^�3 `S���/` ��,�Yون إ�^ أن -�(��ا �� _f�+9 أن أ/,�ء ا��م ا `/��f�ا �$W; # ^�3��0، و�م أ��م ��,$9 ا���2 ا�ذ c) ��� �$W�-W$�وا �

���رPأ��م ا ��� �$W�� *IN `-$�د��ا . �$I+�دة -��ل ط�ق ��� *I� ن�Nو

Page 29: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

2

9

)�- # `�W�� ات��) c) ل (�$� و-]ورھ��� (�$� أ3� و��ط= ���و(` -���ع �����ت />��� ا��ا(,` وا��د /+�$� [f� - 164 /59 ]

Dan istilah kata-kata “schnorers” dipakai dalam perkara yang sempit,

sebagai pertanda bahwa dia itu adalah mutasawwil (pengemis) yang telah

terdidik, dan bukanlah pengemis yang dimaksud disitu dalam artian seperti

layaknya pengemis, akan tetapi para pengemis yang bertujuan mengais

shodaqoh dan menjadikan dirinya orang yang berhak untuk diberi oleh

para hartawan sampai sukses.

Dan model para pengemis yang terdidik ini yang merasa bangga dengan

pekerjaan ini, diantara triknya dalam tasawwul adalah terkadang

membawakan sebuah kisah dan cerita yang mengarah apa yang dia

maksudkan dari tasawwul, padahal pada hakekatnya dia itu

mengumpulkan harta untuk mengembalikan bisnisnya yang telah pailit,

atau untuk menikahkan kerabat dekatnya, dan si mutasawwil ini selalu

tampak pada hari Sabtu di depan tempat peribadatan mereka, dan dia

sangat paham bahwa anggota jama’ah akan dengan terpaksa mengulurkan

sodaqohnya padanya, agar tidak nampak pemandangan jelek dihadapan

jama’ah lainnya pada hari itu. Dan agar tidak nampak pada kelompok

Yahudi ini terkesan jelek dihadapan khalayak.

Maka masing-masing mutasawwil memiliki cara tersendiri dalam

bertasawwul dan juga memiliki wilayah khusus yang tidak boleh disaingi

oleh mutasawwil yang lain. Selesai.

Kedua : Tasawwul Juga Trik Rofidhoh.

Berkata Al Muusawiy (1)- pengarang kitab “Lillaah tsumma littaarikh” dia

menyebutkan sebuah pantun sahabat beliau yang bernama Ahmad Asshofi

ketika mensifati para dedengkot Rofidhoh:

�;�:ـــ�ن �0 �0ل ا�81م �*ا ا�=� �4;>" �*ل �A �4ـــــــ@?* ���ــ�<�

�*ھ� B م�C� DEF! Gد��ـ �=�� I�Jو �

AK�2� *����غ ا�:�Gا�:ــ

• Aku sangat heran pada suatu kaum yang mengemis atas nama agama.

• Mereka hidup dari harta manusia dengan slogan agama.

• Maka apakah pantas bagi seorang yang kekar lagi cerdik untuk memelas.

Page 30: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

3

0

• Agar di kasih uluran tangan pemberi bahkah mengambil dengan cara

keras. [selesai dengan ringkas]

Maka sungguh menyayat hati, bahwa para pembesar dan pelopor tasawwul

bukanlah orang–orang sholih dan terpercaya, bukan dari para nabi

shollalloohu ‘alaihi wasallam atau para shohabat rodhialloohu ‘anhum atau

para ulama, akan tetapi dari manusia-manusia penentang syari’at Allooh

dan para penghusung syaithon: Orang Budha Musyrik, Orang Yahudi

khobits, dan Pendusta nomor satu Rofidhoh dan Para Shufiy pengacau

agama. �0ب�Pا c��0وا -� أو�/�) .

Salafussholih dan ‘Iffah

(1) Rosulullooh Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam Adalah Pemimpin Para

‘Aiffaa .

Bagaimana tidak , beliaulah yang menganjurkan untuk ta’affuf, beliaulah

yang membaiat para shohabat untuk ‘iffah, beliaulah yang menjanjikan

jannah untuk para a’iffaa , maka beliau pula yang menjadi suritauladan

dalam ‘affaaf, lihatlah.

1- Ketika rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wasallam di idzinkan Alloh

untuk hijroh ke Madinah, maka beliau menjadikan Abu Bakar As Shiddiiq -

rodhialloohu ‘anhu- sebagai teman untuk menemani beliau, maka Abu

Bakar -rodhialloohu ‘anhu -pun menyiapkan dua kendaraan beberapa

bulan sebelum itu , dan ketika tiba waktunya Abu Bakar rodhialloohu ‘anhu

berkata:

� أE?( -� ر��ل هللا إن /�ي �����S أ/�د;$�� �+�jوج (j? إ3�اھ�� �Sل :S �$; ��R��� ( ري�j0�ا U��_﴿– )2 /751 )

Wahai rosulullooh, sesungguhnya aku punya dua ekor onta yang telah aku

persiapkan untuk keluar, maka ambillah salah satunya, maka rosulullooh

shollalloohu ‘alaihi wasallam menjawab: ” Baiklah, aku telah

mengambilnya dengan harga” [HR Bukhori :2031]

Lihatlah betapa ‘iffahnya rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wasallam ,

walaupun dengan teman karibnya, beliau tidak memintanya percuma

(gratis) . Dan bukankah itu untuk keperluan dakwah???

2- Dari Anas bin Maalik rodhialloohu ‘anhu berkata :

� (eر�* إ�^ �� �� �c ا��fر (>�ل f�-� �c ا��fر ( وأ�� أ�� �0�ء ا����9IY ھ?ا � c����a . (^ هللا�إ# إ ��a u+Y� # وهللا # ���S .

Bahwa nabi shollalloohu ‘alaihi wasallam menyuruh untuk membangun

masjid – nabawi – , maka nabi shollalloohu ‘alaihi wasallam memanggil

para tetua bani Najjar, – setelah merek berkumpul- maka rosulullooh

shollalloohu ‘alaihi wasallam berkata: “Wahai bani Najjar juallah kebun

Page 31: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

3

1

kalian ini kepadaku?” maka mereka mengatakan: “Tidak!! demi Allooh,

kami tidak meminta harganya kecuali kepada Allooh. [HR Bukhori: 418]

Lihatlah bagaimana rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wasallam menawar

tanah itu dan tidak meminta mereka untuk menjadikan tanah mereka

tanah wakaf yang diberikan secara cuma-cuma, padahal semua tahu bahwa

perkara ini adalah untuk kepentingan dakwah bukan untuk individu.

Betapa jauh sifat beliau dengan mereka-mereka yang dengan giatnya

bertasawwul untuk membebaskan tanah, yang barang kali salah satu dari

mereka mampu untuk membangun masjid dengan biaya sendiri, tanpa

harus tasawwul, akan tetapi “Kecintaan tasawwul telah melekat pada

diri mereka?!”

Dan kisah-kisah semacam ini banyak sekali dari rosulullooh

shollalloohu ‘alaihi wasallam, kami cukupkan dua buah saja, karena

satu dalilpun cukup bagi seorang mukmin yang tho’at kepada Allooh

ta’ala dan rosulNya shollalloohu ‘alaihi wasallam.

2- Para Shohabat dan Tabi’in dan Orang-orang Sholih Juga Contoh Bagi Para

Muta’affifiin.

Sudah lewat pada pembahasan lalu beberapa nama shohabat rodhialloohu

‘anhum yang dibai’at rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wasallam untuk I”ffah

dan tidak meminta sesuatu apapapun kepada makhluq, di antara mereka

adalah: Abu Bakr As-Shiddieq, Tsauban bin Bujdud, Abu Dzar, Hakiim bin

Hizam, rodhialloohu ‘anhum dll.

Ana bawakan sebuah hadits di Shohihain dari Ibnu Umar rodhialloohu

‘anhu :

�� �� ا��Yjب / cY�- ن�N 9+هللا /� أ��� أن ر��ل هللا _+^ هللا /+�� و� �0/��(>�ل �� . أ/�Y، -� ر��ل هللا، أ(>� إ��� �c: رcb هللا /� ا���Yء (�>�ل �� /

�ق ��، و�� �Lءك �� ھ?ا E?ه، (�����،”: _+^ هللا /+�� و�+9 ر��ل هللا V; أو: �Sل ���9“ .و�� # () ;���0 ��2. ا���ل، وأ�} ��� ��hف، و# ���*، (j?ه

��Y/ا ���� و# -�د ���� أ�eل أ3- # ���� أL* ذ��N 2ن ا�� /).

Dari ‘Abdillah bin ‘Umar rodhialloohu ‘anhuma bahwasanya rosulullooh

shollalloohu ‘alaihi wasallam memberi Umar sebuah pemberian, maka

‘Umar mengatakan: Wahai rosullalooh berikanlah ke orang yang lebih faqir

terhadapnya daripadaku, maka rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wasallam

berkata kepadanya: “Ambillah, dan jadikanlah itu sebagai harta

milikmu, atau engkau bershodaqoh dengannya, dan apapun yang

datang dari harta semacam ini sedangkan engkau tidak melongok-

longok untuk diberi, dan tidak pula engkau memintanya, maka

ambillah, adapun kalau tidak maka jangan kau ikuti nafsumu“.

Berkata Saalim (perowi dari Ibnu ‘Umar rodhialloohu ‘anhu) : dari sebab

itu, maka Ibnu ‘Umar rodhialloohu ‘anhu tidak pernah meminta kepada

Page 32: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

3

2

seseorang sesuatu apapun dan tidak menolak pemberian yang beliau

diberinya.

Ana kira hadits ini cukup sebagai patokan dalam masalah kita ini.

Membongkar Syubhat-Syubhat Seputar Tasawwul

1-Perkataan sebagian mereka :

Proposal penggalangan dana dan yang semisalnya tidak bisa disamakan

dengan meminta-minta, karena itu hanyalah untuk mengingatkan orang

agar berinfaq, karena kalau tidak melalui proposal dan semisalnya tidak ada

orang yang mau berinfaq, dan betapa banyak masjid yang tidak bisa di

bangun dan berapa banyak orang susah yang tidak tertolong karena kita

hidup di zaman kekikiran yang tidak lagi dianggap dosa!

Jawabannya : ini omong kosong, dan telah di ketahui bersama bahwa

penggalangan dana model ini adalah bentuk tasawwul keren yang sudah

terbukti kekotorannya, bagaimana tidak bisa digolongkan model proposal

kedalam meminta-minta, bukankah tujuannya sama, meminta uang dan

pelakunya mendapat jatah, kalau memang hanya mengingatkan, tentunya

tidak perlu adanya keterangan bahwa kami butuh ini dan itu, dan kalau

seandainya yang didatangi tidak seorangpun yang mengasih dana, apakah

gerakan ini akan tetap berjalan karena sekedar mengingatkan, ataukah

akan terus exsis mengingatkan manusia untuk bersodaqoh

walaupun yayasan dan proposal dia tidak kebagian jatah???

Adapun ucapan mereka : karena kalau tidak melalui proposal dan

semisalnya tidak ada orang yang mau berinfaq.

Ini merupakan suudzhon terhadap orang-orang sholih yang selalu berinfaq

yang tidak memakai proposal / yayasan, dan ternyata kita dapati banyak

diantara mereka yang berinfaq demikian, dan hal itu jauh sangat lebih baik

dan benar serta menjaga keikhlasan sipenginfaq, dari pada mereka yang

berinfaq melalui pendataan yayasan.

Perkataan diatas kalau diteliti lebih dalam memiliki kafatalan yang nyata,

dimana rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wasallam tidak menganjurkan tata

cara berinfaq seperti cara mereka, dan hasilnya ternyata para salaf

membelajakan sesuai dengan syari’at yang penuh barokah, sementara

mereka yang melakukan tasawwul semakin menjauhkan orang dari

syari’at, dan melahirkan orang-orang bakhil yang tidak mau mengeluarkan

infaqnya kecuali kalau ada sodoran proposal dan panitia, maka sungguh ini

menutup hak faqir dan mereka-mereka yang membutuhkan santunan

karena banyak diantara mereka yang tidak terdaftar pada yayasan itu.

Wallohul musta’an.

Ucapannya : dan betapa banyak masjid yang tidak bisa di bangun.

Page 33: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

3

3

Ini juga ucapan yang tidak beralasan ilmu, karena pembangunan masjid

sebagaimana yang dilakukan rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wasallam dan

salaf, tidak pernah menggunakan proposal sebagaimana yang telah lewat

penjabarannya, tidak ada panitiannya, tidak ada ini dan itu model mereka,

bahkan kebutuhan masjid di zaman salaf tidak butuh membikin yayasan

pencari dana, karena kebutuhan masjid adalah dimakmurkan oleh jama’ah

dan ummat untuk sholat berjama’ah, kajian ilmu, dzikkrullooh, dan hal-hal

lain yang syar’i, bukan di percantik dan dihias madzharnya, karena nabi

shollalloohu ‘alaihi wasallam membenci untuk menghias dan

mempercantik masjid, karena itu menyerupai ahlil kitab (1), maka mereka

yang melakukan tasawwul dengan alasan kebutuhan masjid atau bangunan

masjid, sebagian mereka sungguh telah mengalihkan tujuan utama

pembangunan masjid, karena kebutuhannya tidak sebesar hasil yang

mereka tasawuli, lagi pula kegunaannya untuk sesuatu yang di benci nabi

shollalloohu ‘alaihi wasallam.

Dan sudah sering terjadi cekcok sengit antar takmir masjid ketika

penghitungan hasil ngemis lewat kotak infaq , yang membuahkan

perpecahan dan mengakibatkan sebagian mereka meninggalkan masjid

karena masalah ini.

Ucapannya : dan berapa banyak orang susah yang tidak tertolong,

karena kita hidup di zaman kekikiran yang tidak lagi dianggap dosa!

Kami katakan : urusan rizki sudah menjadi ketetapan Allooh, dan Allooh

ta’ala dan rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wasallam menyuruh kita dalam

mencari dan berinfaq dengan cara baik.

Allooh ta’ala berfirman :

0�ت �� رزS�9N واI��وا �+� إن N9� إ-�ه ;0��و ن -� أ-$� ا�?-� آ��ا N+�ا �� ط�172: ا�0>�ة [ ]

” Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-

baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allooh,

jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah“.[QS Al Baqoroh 172]

N �� >�ا �� ط0��ت�ا أ��?-� آ��9�0 -� أ-$� ا267: ا�0>�ة [ ]

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allooh)

sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik”. [ QS Al Baqoroh: 267]

• Apakah termasuk thoyyibaat jika kita mencari hartanya lewat

tasawwul??

• Apakah termasuk thoyyibaat jika kita meninfaqkan harta dari

tasawwul??.

Page 34: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

3

4

Perkaranya bukanlah memberi pertolongan dan tidaknya, akan tetapi

thoyyib atau khobitsnya usaha kita, baik mencari atau memberi, karena

walaupun kita mampu menolong dan membantu mereka dengan jumlah

yang besar, akan tetapi dari hasil yang kotor, maka Allooh tidak akan

menerimanya, dalam hadits Abi Huroiroh rodhialloohu ‘anhu bersabda

rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wasallam :

”إن هللا ط�u # ->0* إ# ط��0 ”

“Sesungguhnya Allooh itu Thoyyib dan tidak menerima kecuali yang

baik(thoyyib)”.

Dan tasawwul adalah hasil yang khobits (kotor) sebagaimana dalam hadits

Qobishoh yang telah lewat.

Ucapannya : karena kita hidup di zaman kekikiran yang tidak lagi

dianggap dosa!

Kami katakan : apakah dengan demikian kita boleh merobah syari’at,

sungguh perkataan ini persis dengan ucapan Al Karroomiyyah yang

menghalalkan membuat hadits palsu agar orang semangat mengamalkan

agama.

Memang benar bahwa kekikiran telah meraja lela pada manusia, dan

memang itulah sifat asli mereka, sebagaimana Allooh ta’aala katakan :

�ن � ���ق و�Nن ا� ا� �hE 9�I�P إذا cر� �﴿ S* �� أ�9� ;�+�Iن E]ا�� ر3100: ا���اء [S��را ﴾ ]

Katakanlah: “Kalau seandainya kalian menguasai perbendaharaan-

perbendaharaan rahmat Robbku, niscaya perbendaharaan itu kalian

tahan, karena takut membelanjakannya”. dan adalah manusia itu

sangat kikir“. [QS Al Isro :100]

Akan tetapi sifat itu bisa berobah dengan bertambahnya ilmu dien pada

seseorang dan bertambah amalannya, serta ada yang mencontohkannya,

coba kalau kalian wahai para pengemis atas nama dakwah dan para

pengelola yayasan memberi contoh kepada mereka dengan cara yang

syar’i, bukan hanya kalian yang mengulurkan tangan kepada mereka,

niscaya merekapun akan berinfaq dengan cara syar’i dan tidak perlu kalian

ulurkan tangan kalian dengan hina.

Juga kami katakan : ketika kalian mengatakan : zaman kekikiran yang

tidak lagi dianggap dosa!

• Apakah tasawwul sudah tidak kalian anggap dosa??

• Apakah zaman pengharomannya sudah kadaluwarsa??

• Ataukah tasawwul kalian ada dispensasinya??

Page 35: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

3

5

3- Perkataan sebagian lainnya:

Sungguh, para mutasawwilin berdalil dengan hadits Jarir –�/ هللا cbر-

.[1] Darimanakah pendalilan mereka itu?! Sebab antara kisah hadits ini dan

tasawwul mereka , terdapat perbedaan yang sangat jelas, diantaranya:

- Nabi -9+و� ��هللا /+�� و/+^ آ ^+_- adalah imam kaum muslimin. Beliau

berhak untuk memerintahkan kepada rakyatnya sesuatu yang beliau

anggap ada mashlahatnya. Rakyat pun wajib untuk mentaatinya. Adapun

tasawwul mereka ini tidaklah demikian.

- Peristiwa tersebut hanya terjadi satu kali saja, bukan merupakan

kebiasaan nabi dan para sahabat beliau. Itu adalah suatu yang mustahil.

Adapun mutasawwilin tersebut, mereka telah menjadikan minta-minta

sebagai kebiasaan dan hal ibadah resmi yang tidak mungkin luput darinya.

Kapan saja mereka melihat peluang, mereka akan manfaatkan dengan

sebaik-baiknya.

- Nabi -9+و� ��هللا /+�� و/+^ آ ^+_- hanya sebagai pemberi syafa’at dan

beliau tidaklah mengambil manfaat sedikitpun dari harta yang terkumpul

tersebut. Beliau-9+و� ��هللا /+�� و/+^ آ ^+_- sendiri telah berkata:

«ا����ا ;��Lوا»

“Berikanlah syafa’at, maka kalian akan mendapatkan pahala.”

Adapun para mutasawwilin, merekalah yang terjun langsung ke lapangan

dan mereka jugalah yang paling banyak mengambil dana yang mereka

kumpulkan atas nama dakwah.

- Bahwasanya nabi -9+و� ��هللا /+�� و/+^ آ ^+_- hanya mengutarakan

masalah ini kepada para shahabat yang hadir bersama beliau saja dan

beliau tidak menyuruh seorang pun dari mereka untuk mendatangi dan

mengetuk pintu-pintu rumah kemudian meminta sumbangan dari mereka.

Adapun saudara-saudara kita (pengurus jam’iyyah), mereka memanfaatkan

segala macam cara yang mereka temukan dan bersegera menuju orang-

orang yang sejalan dengan mereka.

- Nabi –9+و� ��هللا /+�� و/+^ آ ^+_ mengumpulkan harta tersebut hanya

sekedar untuk disalurkan kepada yang berhak menerimanya, beliau tidak

menyisakannya sedikitpun (untuk dirinya), bahkan harta tersebut

langsung dibagi habis hingga tidak tersisa sedikitpun. Adapun mereka para

mutasawwilin keadaan mereka sangatlah jelas dari sisi ini. Dana yang

terkumpul tersebut mereka simpan di bank dan orang-orang yang berhak

menerimanya hanya diberikan bagian sedikit saja.

- Nabi -9+و� ��هللا /+�� و/+^ آ ^+_- melakukan hal itu karena beliau

tidak memiliki sesuatu (untuk diinfakkan). Adapun kalau beliau punya

sesuatu yang bisa diberikan, pasti beliau akan berikan apa saja yang

Page 36: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

3

6

dimiliki, tanpa harus memberikan dorongan kepada manusia dalam

masalah ini, karenaAlloh tidaklah menjadikan nabi-Nya seorang

yang bakhil. Adapun mereka, boleh jadi termasuk deretan orang yang

paling kaya dan paling pelit yang karenanya mereka masih tetap meminta-

minta.

- Orang-orang fakir dan orang-orang yang butuh bantuan yang berada di

sisi nabi -9+و� ��هللا /+�� و/+^ آ ^+_-, kemiskinan mereka sudah sangat

memprihatinkan. Oleh karena itu tatkala nabi - ��هللا /+�� و/+^ آ ^+_ melihat kesusahan dan kemelaratan mereka, beliau bersegera -و�+9

melakukan hal tersebut untuk menutupi kebutuhan mereka. Adapun,

mereka para mutasawwilin, kebutuhan mereka tersebut ada di alam

hayalan dan menyelisihi hakekat yang sebenarnya.

- Perbedaan-perbedaan lainnya yang menjelaskan bahwa hadits tersebut

berada pada satu sisi, sedangkan tasawwul berada pada sisi yang lain.

4- Ungkapan sebagian mereka

Tasawwul Yang dilarang adalah kalau untuk kepentingan pribadi, adapun

atas nama dakwah dan kepentingan umum maka itu tidak terlarang.

Kami katakan : mana dalilnya akan adanya pemisah antara tasawul untuk

pribadi dan untuk kepentingan umum atau dakwah, bahkan yang ada

dalam hadits Qobishoh adalah di bolehkannya meminta untuk kepentingan

pribadi sampai dibuka baginya kehidupan yang layak. Adapun ucapan

kalian diatas adalah dikarenakan kalian ingin berkelit, bukan ingin al haq,

yang mencontoh kehidupan dan dakwah rosulullooh shollalloohu ‘alaihi

wasallam .

Dan slogan murahan ini telah dibantah oleh Syaikh Muqbil rohimahullooh

dalam muqoddimah kitab “Dzammul Masalah” cetakan pertama

diantaranya beliau mengatakan :

Harta yang buruk dalam menginfaqkan ada dua : pertama : para hartawan

yang tidak menyalurkannya, atau menyalurkannya tidak pada jalan yang

syar’i , bahkan banyak diantara mereka tidak menunaikan zakat.

Yang kedua : para maling-maling yang mengambil zakat (siap

menampung zakat) padahal bukan orang yang berhak menerima zakat, –

semacam yayasan dsb- kemudian mereka membelanjakannya untuk

kepentingan pribadinya.

Dan yang lebih buruk dari ini adalah para thullaab (santri) yang membuang

waktunya dan menghinakan ilmu dan dakwah, berpindah dari satu negri ke

negri lainnya bertasawwul, dan ketika ditanya: kenapa engkau berbuat

demikian wahai fulan ?? dia menjawab: Aku terlilit hutang, aku ingin

membangun masjid (pondok , pent), atau membangun rumah ustadz, –

Page 37: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

3

7

padahal dia sendiri ustadznya- atau aku ingin membeli mobil untuk

dakwah, atau aku ingin menikah.

Sungguh hina sekali, kalau ujung dari kehidupan seorang tholibul ilmi

hanya menjadi pengemis, sungguh tidak ada kebaikan padanya.

Kemudian beliau memberi nasehat:

Dan akhirnya aku nasehatkan kepada yang belum mampu menikah, Allooh

telah menuntunya apa yang harus diamalakan dengan firmanNya:

�ون ��3�I �3^ -��$9 ا�+� �� (,+� f- # �-?�ا |��� و��

” Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga

kesucian (diri)nya, sehingga Allooh memampukan mereka dengan

karunia-Nya”. [QS An Nuur 33]

Dan di Shohihain dari Ibnu Mas’ud rodhialloohu ‘anhu berkata ” bersabda

rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wasallam :

” �V3وأ �V0+� ��-� ���h ا��0hب �� ا���Yع �9I ا��0ءة (+��]وج ، ([�� أ .”�+��ج ، و�� �9 -��� �0+�) XY��Vم ([�� �� و�Lء

” Wahai para pemuda , barang siapa yang sudah mampu menikah maka

menikahlah, karena nikah itu lebih bisa untuk menundukkan pandangan

dan lebih bias menjaga kemaluan, dan barang siapa yang belum mampu

maka hendaklah dia melakukan shoum, karena shoum memiliki tameng

untuk mengekang syahwat.”

Dan aku nasehatkan kepada para hartawan untuk memberi bantuan

kepada mereka dengan tanpa di minta, sampai dia menyibukkan diri

dengan ilmu dan ta’lim.

Dan bagi yang menanggung beban hutang, aku nasehatkan baginya untuk

bekerja sampai Allooh melunasi hutangnya.

Begitu pula bagi yang ingin membangun masjid , tidak boleh menghinakan

diri, dan menghinakan ilmu dan dakwah dengan alasan pembangunan

masjid.

Rosulullooh shollalloohu ‘alaihi wasallam waktu beliau hendak

membangun masjid beliau berkata :” Wahai bani Najjaar hargailah kebun

kalian – untuk aku beli untuk di bangun masjid -” maka mereka

mengatakan: bahkan itu untuk Allooh dan rosulullooh shollalloohu ‘alaihi

wasallam .

Padahal sangat memungkinkan untuk membangun masjid dengan tanah

liat, dan batu bata mentah. Sedangkan waktu yang engkau habiskan untuk

Page 38: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

3

8

meminta-minta engkau gunakan untuk memakmurkan masjid, dan

mengajak manusia untuk bekerja dengan tangannya.

Maka harta yang dijadikan untuk menghinakan ilmu dan dakwah, atau di

gunakan untuk dakwah hizbiyyah atau menjadikan masjid sebagai

tempat/alasan untuk meminta-minta, maka kita tidak membutuhkannya.

Selanjutnya beliau menegaskan:

Disana banyak orang berbondong-bondong mengatas namakan dakwah

Ahlus Sunnah dari Dammaj, ada yang meminta tazkiyah(rekomendasi) , ada

yang meminta Syafa’at- kepadaku untuk tasawwul- sementara diriku

karena begitu padatnya kesibukanku, tersibukkan untuk memikirkan

tanggal berapa aku mengasih tazkiyah tersebut, lantas rekomendasiku tadi

terpakai kapanpun waktunya, bahkan mungkin dipoto kopi untuk orang

lain, maka setelah saya telaah akan dipermainkannya masalah ini, maka

aku batalkan semua bentuk syafa’at yang telah lewat, sejak hari ini tgl

4 Dzul Hijjah 1413 H. agar kami tidak ikut andil menolong

menghinakan dakwah.

Maka tidak ada perlunya sama sekali alasan para mutasawwilin dalam

tasawulnya demi dakwah. Selesai.

Ana kira ana cukupkan sampai disini risalah ringkas ini, mudah-mudahan

Allooh memberkahinya, dan bisa menyadarkan orang-orang yang terfitnah

dengan tasawwul agar kehidupannya, dakwahnya dan segala aktifitasnya

sesuai dengan Al-Kitaab dan Sunnah dengan pemahaman salaful Ummah.

�ك أ�$� أن # إ�� إ# أ�} أ�����ك وأ;�ب إ��2��0���2 ا�+$9 و��

(1 ) berkata Syaikhul Islam di kitab Arrod ‘alal Bakri: maka Abu Said

memahami dari kalimat nabi shollalloohu’alaihi wasallam bahwa

meninggalkan meminta- minta dan menjaga diri dari meminta-minta dan

mencukupkan dengan kebaikan (yang Allooh tetapkan baginya) maka itu

jelas lebih baik baginya daripada mengemis kepada orang lain.

Maka jika mencegah diri dari meminta – minta kepada para nabi

shollalloohu’alaihim wasallam sewaktu hidup mereka lebih utama (dari

pada meminta) padahal kebutuhan mereka sangat mendesak – tentu

memintanya dalam kondisi yang tidak membutuhkan (karena

kecukupan) menjadi harom, lalu bagaimana kalau meminta kepada yang

ghoib, dan orang yang telah mati dari mereka dan selain mereka, apakah

itu bisa dikatagorikan perbuatan yang di anjurkan dan menjadi amal sholih

yang di syari’atkan bagi manusia?

Page 39: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

3

9

(1) – Ana pernah mendengar Syaikh Yahya hafidhohullooh memuji kitab

ini dan pengarangnya dan dengan sebab karangan ini beliau di aniaya oleh

mereka.

(2) - termaktub di kamus prancis-inggris (1/59997):

�` إ�f+�]ي: ( ))/ــ�م ( :�IhNل،م:ج( �IhNل -L�; ﴾ ل���L�اب ا� : – bag

of a beggar

Kasykul adalah kantong untuk meminta-minta, dalam bahasa inggris: bag

of a beggar.

(1)- Dia adalah mantan ajudan Khumaini Al Khobiits, setelah Allooh beri

dia hidayah menulis sebuah makalah ilmiyah membedah kebiadaban

Rofidhoh, yang berujung nyawa beliau sebagai taruhannya, rohimahulooh.

(1) Adapun dalil akan hal ini adalah:

2��� �� H�ل ر��ل هللا _+^ هللا /+�� و�+9 /� أ�S ل�S �/ هللا cbر: “ # �L��� “ ;>�م ا��/` �3^ -��0ھ^ ا��س (^ ا��، ر9S 3/134(أ�L�E أ3

وھ� (c ) 739، ر9S 1/244(، وا�� ���L ) 449، ر9S 1/123(، وأ�� داود ) 12402����U ا�V�ا.

Dari Anas bin Malik rodhialloohu ‘anhu berkata , bersabda rosulullooh

shollalloohu ‘alaihi wasallam : “Tidak terjadi kiamat sampai manusia

berbangga-bangga(bermegah-megahan) dalam masjid”.[ di Shihih Musnad]

Dan di Shihih Bukhori : - ( 270ص / 2ج )

�Nل أ�Sو �f�� ، وأ�� /�� �0�ء ا� �V; أو � ��ا��س �� ا��Y� ، وإ-�ك أن ;��و�$� إ# S+�) . (���� ا��س �- # 9a ، �$� 0��ھ�ن- H�ل أ�Sل ا�� /0�س . و�Sو

�� زE�(} ا��$�د وا��VرىN �$)�E[��

Dan ‘Umar rodhialloohu ‘anhu menyuruh untuk membangun masjid, maka

beliau mengatakan : hindarkan manusia dari hujan , dan jauhilah oleh

kalian memerah-merahi masjid, atau menguningkannya, karena

membuat fitnah terhadap manusia, dan berkata Anas rodhialloohu ‘anhu :

mereka berbangga-bangga dengan kemegahan masjid kemudian mereka

tidak memakmurkannya kecuali sedikit, dan berkata Ibnu ‘Abbas

rodhialloohu sungguh kalian akan menghiasinya seperti orang-orang

Yahudi dan Nashoro menghiasinya.

[1] Dari Jarir bin Abdillah Al-Bajali -�/ هللا cbر-, dia berkata: “Suatu

ketika kami bersama Rosululloh -9+و� ��هللا /+�� و/+^ آ ^+_- di

pertengahan hari. Datanglah kepadanya suatu kaum tak beralas kaki, tidak

berpakaian. Mereka hanyalah mengenakan kain dari bulu domba atau baju

kebaya. Mereka menyandang pedang. Kebanyakan mereka dari

suku Mudhor, bahkan mereka semua dariMudhor. Berubahlah wajah Nabi

- ketika melihat keadaan mereka yang ditimpa - /+�� و�+9_+^ هللا

kemiskinan. Kemudian beliau masuk ke dalam rumah lalu keluar lagi. Maka

Page 40: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi · kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37] Dan Allooh ta’ala

ww

w.a

shh

ab

ulh

ad

its.

wo

rdp

ress

.co

m

4

0

beliau perintahkan Bilaluntuk adzan dan iqomah. Setelah itu beliau sholat

lalu berkhutbah. Beliau berkata:

« �ا ر�9I ا�?ى � �� 9I<+E�H وا3�ة﴾﴿-� أ-$� ا��س ا;>

“Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Robb kalian yang telah

menciptakan kalian dari diri yang satu…,” sampai akhir ayat:

﴾ �0�S9 رI�+/ ن�N إن هللا﴿

“Sesungguhnya selalu menjaga dan mengawasi kalian.”

Kemudian membaca ayat yang ada di surat Al-Hasyr:

� وا;>�ا هللا﴾�� {��S �� H�� �W��ا;>�ا هللا و﴿

“Bertakwalah kepada Alloh dan hendaklah setiap jiwa melihat apa yang

telah dia persiapkan untuk hari esok dan bertakwalah kepada Alloh…”

� ���a �� ���ق رL* �� د-�ره �� درھV; ه���S ^�3ل –� _�ع ��ه �� _�ع ;��ة –; =h� ��و »

“Hendaklah setiap orang bershodaqoh dari dinarnya, dari dirhamnya,

bajunya, dari satu sho’ gandumnya atau dari satu sho’ korma…, sampai

beliau berkata: “…meskipun dengan sebutir kurma.”

Maka datanglah seseorang dari Anshor membawa satu kantong uang

hampir-hampir telapak tangannya tak kuat mengangkatnya, bahkan tidak

kuat lagi. Setelah itu datanglah orang-orang silih berganti, hingga aku lihat

ada dua timbunan berupa makanan dan pakaian, sampai-sampai aku lihat

wajah Rosululloh -9+و� ��هللا /+�� و/+^ آ ^+_- berseri-seri seperti

lempengan perak bercampur emas. Rosululloh - ��هللا /+�� و/+^ آ ^+_ :berkata -و�+9

�ه �� ��� أن »�� �$� *�/ �� �Lھ� وأ�Lأ �+) `�� �� (^ ا��)م �` 3م �` ���` �Nن /+�� وزرھ� ووزر ->s �� أ�Lرھc� 9ء و�� �� (^ ا��)

�ه �� ��� أن ->s �� أوزارھc� 9ء�� �� �$� *�/ ��»

“Barangsiapa membuat teladan yang baik dalam Islam, maka dia mendapat

pahala amalannya sendiri dan pahala orang yang mengamalkannya

setelahnya, tanpa mengurangi pahala-pahala mereka yang

mengamalkannya sedikit pun. Barangsiapa yang membuat teladan yang

jelek di dalamIslam, maka dia menanggung dosanya dan dosa orang yang

mengamalkan setelahnya tanpa, mengurangi dosa-dosa mereka yang

mengamalkannya sedikit pun.” (HR. Muslim no. 1017)

Sumber : isnad.net