abstraksi pengaruh lingkungan sekolah dan minat belajar terhadap prestasi belajar ips siswa kelas...
DESCRIPTION
ABSTRAKSIPENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP NEGERI 5 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015TRANSCRIPT
ABSTRAKSI
PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP NEGERI 5
DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh: Ni Wayan Widi Astuti, S.Pd.,M.Pd
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap
Prestasi Belajar IPS Siswa kelas VIII Semester I di SMP Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran
2014/2015. Untuk mengetahui pengaruh Minat Belajar IPS terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa
kelas VIII Semester I di SMP Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran 2014/2015. Untuk mengetahui
pengaruh Lingkungan Sekolah dan Minat Belajar IPS terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa kelas
VIII Semester I di SMP Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran 2014/2015.
Dalam penelitian ini besar sampel yaitu 151 orang yang pemilihannya digunakan teknik
random sampling. Penelitian ini merupakan ex post fakto, untuk mengumpulkan data yang
digunakan metode kuesioner yaitu lingkungan sekolah dan minat belajar dan metode
dokumentasi yaitu prestasi belajar IPS, analisis yan gdigunakan yaitu analisis regresi linear
berganda.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai t hitung untuk variabel lingkungan
sekolah sebesar 5,851 dengan nilai p sebesar 0,00. karena nilai p lebih kecil dari harga alpha
(0,05) maka hipotesis nihil (Ho) ditolak atau hipotesis alternatif (Ha) diterima yang menyatakan
bahwa ada pengaruh yang signifikan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar IPS siswa
kelas VIII semester I SMPN 5 Denpasar Tahun Pelajaran 2014/2015. Diperoleh nilai t hitung
untuk variabel minat belajar IPS sebesar 14,464 dengan nilai p sebesar 0,00. karena nilai p lebih
kecil dari harga alpha (0,05) maka hipotesis nihil (Ho) ditolak atau hipotesis alternatif (Ha)
diterima yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar IPS siswa kelas VIII semester I SMPN 5 Denpasar Tahun Pelajaran 2014/2015.
Diperoleh nilai F hitung untuk variabel lingkungan sekolah dan minat belajar IPS sebesar
460,089 dengan nilai p sebesar 0,00. karena nilai p lebih kecil dari harga alpha (0,05) maka
hipotesis nihil (Ho) ditolak atau hipotesis alternatif (Ha) diterima yang menyatakan bahwa ada
pengaruh yang signifikan lingkungan sekolah dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS
siswa kelas VIII semester I SMPN 5 Denpasar Tahun Pelajaran 2014/2015.
ABSTRACT
NVIRONMENTAL INFLUENCE OF SCHOOL AND ENTHUSIASM LEARN TO
ACHIEVEMENT LEARN IPS STUDENT CLASS OF VIII SEMESTER OF I SMP NEGERI 5
DENPASAR SCHOOL YEAR 2014 / 2015.
By : Ni Wayan Widi Astuti, S.Pd.,M.Pd
This research aim to to to to know Environmental Influence of School to Achievement
Learn IPS Student class of VIII Semester of I in SMP Negeri 5 Denpasar school year 2014 /
2015. To know influence of Enthusiasm Learn IPS to Achievement Learn IPS Student class of
VIII Semester of I in SMP Negeri 5 Denpasar school year 2014 / 2015. To know Environmental
influence of School and Enthusiasm Learn IPS to Achievement Learn IPS Student class of VIII
Semester of I in SMP Negeri 5 Denpasar school year 2014 / 2015.
In this big research of sampel that is 151 one who is its election is used by technique of
random sampling. This research represent fakto post ex, to collect used by data is method of
kuesioner that is environment go to school and enthusiasm learn and documentation method that
is achievement learn IPS, analyse gdigunakan yan that is doubled linear regression analysis.
Pursuant to result of examination of hypothesis obtained by value of count for
environmental variable of school equal to 5,851 with value of p equal to 0,00. because value of p
smaller than price of alpha ( 0,05) hence nul hypothesis ( Ho) refused or alternative hypothesis
(Ha) accepted expressing that there is influence which is environmental signifikan of school to
achievement learn IPS class student of VIII semester of I SMPN 5 Denpasar School Year 2014 /
2015. Obtained by value of t [count/calculate] for the variable of enthusiasm learn IPS equal to
14,464 with value of p equal to 0,00. because value of p smaller than price of alpha ( 0,05) hence
nul hypothesis (Ho) refused or alternative hypothesis (Ha) accepted expressing that there is
influence which is motivation signifikan learn to achievement learn IPS class student of VIII
semester of I SMPN 5 Denpasar School Year 2014/2015. Obtained by f value countfor
environmental variable of enthusiasm and school learn IPS equal to 460,089 with value of p
equal to 0,00. because value of p smaller than price of alpha ( 0,05) hence nul hypothesis (Ho)
refused or alternative hypothesis (Ha) accepted expressing that there is influence which is
environmental signifikan of motivation and school learn to achievement learn IPS class student
of VIII semester of I SMPN 5 Denpasar School Year 2014 / 2015.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan tolak ukur
dari kesuksesan suatu bangsa artinya suatu
bangsa dikatakan sukses apabila
pembangunan di bidang pendidikan berjalan
lancar dengan langkah-langkah yang sudah
ditetapkan oleh bangsa tersebut.
Pembangunan disegala bidang ditentukan
oleh sumber daya manusia yang diperoleh
oleh suatu pendidikan baik itu pendidikan
formal maupun pendidikan non formal.
Pembangunan nasional dibidang
pengembangan sumber daya manusia
Indonesia yang berkualitas melalui
pendidikan merupakan upaya yang sungguh-
sungguh dan terus menerus dilakukan untuk
mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya.
Sumber daya yang berkualitas akan
menentukan mutu kehidupan pribadi,
masyarakat, dan bangsa dalam rangka
mengantisipasi, mengatasi persoalan-
persoalan, dan tantangan-tantangan yang
terjadi dalam masyarakat pada masa kini dan
masa depan. Untuk mewujudkan maksud
diatas bukan hal yang mudah dan sederhana,
melainkan waktu yang lama dan
memerlukan dukungan seluruh komponen
bangsa dan usaha yang direncanakan secara
matang, berkelanjutan, serta berlangsung
seumur hidup. Upaya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia tidak
pernah berhenti. Berbagai terobosan baru
terus dilakukan oleh pemerintah melalui
Depdiknas. Upaya itu antara lain dalam
pengelolaan sekolah, peningkatan sumber
daya tenaga pendidikan. Berprestasi dalam
belajar di sekolah merupakan idaman setiap
siswa dalam berbagai jenjang pendidikan.
Prestasi tidak saja memberikan kepuasan
bagi siswa bersangkutan, tetapi juga menjadi
tolak ukur keberhasilan siswa dalam
menyerap berbagai materi ajar. Lingkungan
sekolah yang kurang nyaman akan
berdampak pada rendahnya mutu
pendidikan, begitu juga sebaliknya
lingkungan sekolah yang nyaman akan
berdampak tingginya prestasi belajar .
Peningkatan prestasi belajar siswa
akan dipengaruhi oleh kualitas proses
pembelajaran di kelas. Oleh karena itu untuk
meningkatkan prestasi belajar, proses
pembelajaran di kelas harus berlangsung
dengan baik agar menciptakan kenyamanan
dalam berlangsung pembelajaran.
Berdasarkan hasil prestasi belajar IPS siswa
di SMP Negeri 5 Denpasar menunjukkan
bahwa rata-rata nilai mata pelajaran IPS
pada tahun 2011 mencapai (77,6), pada
tahun 2012 mencapai (79,25), pada tahun
2013 mencapai (75,63), pada tahun 2014
mencapai (74,72). Angka ini masih relatif
jauh di bawah standar kompetensi minimal
yang ditetapkan 78 (Dokumen di SMP
Negeri 5 Denpasar).
Pengaruh lingkungan terhadap
prestasi belajar siswa memang dominan,
apakah itu lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah maupun lingkungan pergaulan
dengan teman-temannya. Karena bagaimana
pun juga seorang siswa senantiasa
1 2
berinteraksi dengan lingkungan. Apabila
tidak hati – hati memilih dan memilih apa
yang terjadi dengan lingkungannya,
seringkali prestasi belajar siswa terun
menurun. Sebelum membahas lebih jauh apa
pengaruh lingkungan terhadap prestasi
belajar siswa, perlu diketahui terlebih dahulu
apa sebenarnya yang dimaksud dengan
lingkungan siswa tersebut. Hal ini tentu
akan sangat penting agar orang tua lebih
memperhatikannya, ini salah satu faktor
lingkungan. Bahwa prestasi belajar siswa
tidak hanya ditentukan sejauhmana ia
belajar di sekolah kemudian mengulangnya
kembali di rumah. Dalam beberapa bahan
rujukan, yang dimaksud dengan lingkungan
siswa adalah tempat disekitar siswa untuk
berinteraksi dengan orang lain maupun
melakuakan kegiatan, baik kegiatan sehari –
hari maupun kegiatan belajar. Dengan
demikian pengaruh lingkungan terhadap
prestasi belajar tentu saja besar. Secara
matematis waktu yang dilalui seorang siswa
di luar jam tidur adalah bisa dibagi ke dalam
tiga yaitu waktu belajar di sekolah, bermain
dengan teman – temannya di luar sekolah
dan sewaktu berada di rumah. Tidak bisa
dipungkiri bahwa masing – masing
lingkungan terdiri dari berbagai kepribadian
orang, yang tidak selamanya positif atau
mendukung terhadap proses belajar siswa.
Bisa dibayangkan bila lingkungan siswa
menjadi faktor penghambat untuk belajar,
maka dengan waktu yang demikian
dominan, akan besar pula bagaimana
pengaruh lingkungan terhadap belajar siswa
ini.
Selain faktor lingkungan sekolah,
minat belajar juga termasuk faktor yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Siswa merasa kurang senang terhadap mata
pelajaran tertentu. Menurut Slameto (1991:
182), adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang nyuruh. Minat pada dasarnya
adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan suatu diluar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat.
Suatu minat dapat diekspresikan
melalui suatu pertanyaan yang
menunjukanan bahwa siswa lebih menyukai
suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula
dimanifestikan melalui partisipasi dalam
suatu aktivitas. Siswa memiliki minat
terhadap subjek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap subjek tersebut. Minat yang besar
terhadap sesuatu merupakan modal yang
besar artinya untuk mencapai/memperoleh
benda atau tujuan yang diminati itu.
Timbulnya minat belajar disebabkan
berbagai hal, anatara lain karena keinginan
yang kuat untuk menaikkan martabat atau
memperoleh pekerjaan yang baik serta
ingin hidup senang dan bahagia. Minat
belajar yang besar cenderung menghasilkan
prestasi yang tinggi, sebaliknya minat
3 4
belajar kurang akan menghasilkan prestasi
yang rendah (Dalyono, 1997: 56).
Rumusan Masalah
1. Apakah ada Pengaruh Lingkungan
Sekolah terhadap Prestasi Belajar IPS
Siswa Kelas VIII Semester I di SMP
Negeri 5 Denpasar tahun Pelajaran
2014/2015 ?
2. Apakah ada Pengaruh Minat Belajar IPS
terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa
kelas VIII Semester I di SMP Negeri 5
Denpasar tahun Pelajaran 2014/2015 ?
3. Apakah ada Pengaruh Lingkungan
Sekolah dan Minat Belajar IPS Siswa
terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa
kelas VIII Semester I di SMP Negeri 5
Denpasar tahun Pelajaran 2014/2015?
Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini tujuan yang hendak
dicapai adalah :
a. Untuk mengetahui Pengaruh Lingkungan
Sekolah terhadap Prestasi Belajar IPS
Siswa kelas VIII Semester I di SMP
Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran
2014/2015.
b. Untuk mengetahui pengaruh Minat
Belajar IPS terhadap Prestasi Belajar IPS
Siswa kelas VIII Semester I di SMP
Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran
2014/2015.
c. Untuk mengetahui pengaruh Lingkungan
Sekolah dan Minat Belajar IPS terhadap
Prestasi Belajar IPS Siswa kelas VIII
Semester I di SMP Negeri 5 Denpasar
tahun pelajaran 2014/2015.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu
yang ada di luar atau disekitar anak didik,
yang berwujud : benda-benda, manusia,
alam sekitar. Semua itu akan dapat
mempengaruhi perkembangan, sikap, moral,
mental peserta didik dan sekaligus dapat
membentuk kepribadian dari peserta didik.
Dalam buku Psikologi Pendidikan
dinyatakan sebagai berikut : Lingkungan
dapat diartikan secara fisiologis, secara
psikologis, dan secara sosio-kultural. Secara
fisiologis, lingkungan meliputi segala
kondisi dan material jasmaniah di dalam
tubuh seperti gizi, vitamin, air, zat asam,
suhu, system saraf, peredaran darah,
pernapasan, pencernaan, makanan, kelenjar-
kelenjar endokrin, sel-sel pertumbuhan, dan
kesehatan jasmani. Secara psikologis,
lingkungan mencakup segenap stimulasi
yang diterima oleh individu mulai sejak
dalam kandungan, kelahiran sampai mati,
stimulasi itu misalnya berupa : sifat-sifat
gen, selera, keinginan, perasaan, tujuan-
tujuan, minat, kebutuhan, kemauan, emosi,
dan kapasitas intelektual. Secara sosio-
kultural, lingkungan mencakup segenap
stimulasi, interaksi dan kondisi eksternal
dalam hubungannya dengan perlakuan
5 6
ataupun karya orang lain, misalnya : pola
hidup keluarga, pergaulan kelompok, pola
hidup masyarakat, latihan, belajar,
pendidikan pengajaran, bimbingan dan
penyuluhan (Soemanto, 2006 : 84).
2. Pengertian Minat
Minat berperan sangat penting dalam
kehidupan peserta didik dan mempunyai
dampak yang besar terhadap sikap dan
perilaku. Siswa yang berminat terhadap
kegiatan belajar akan berusaha lebih keras
dibandingkan siswa yang kurang berminat.
Rumusan pengertian tentang minat sebagai
berikut: “Intererst is persisting tendency to
pay attention to and enjoy some activity or
content” yang berarti minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus-menerus yang disertai
dengan rasa senang dan diperoleh suatu
kepuasan (Hilgard, 1977: 19).
Minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan”. Kegiatan yang diminati
siswa, diperhatikan terus-menerus yang
disertai rasa senang dan diperoleh rasa
kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat
adalah suatu rasa suka akan ketertarikan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh (Slameto, 2003: 57).
Minat adalah kecenderungan dalam
diri individu untuk tertarik pada suatu objek
atau menyenangi sesuatu objek (Suryabrata,
1988 : 109). “Minat adalah sesuatu
pemusatan perhatian yang tidak disengaja
yang terlahir dengan penuh kemauannya dan
yang tergantung dari bakat dan lingkungan”.
Dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa minat adalah
kecenderungan tertarik pada sesuatu yang
relatif tetap untuk lebih memperhatikan dan
mengingat secara terus-menerus yang diikuti
rasa senang untuk memperoleh suatu
kepuasan dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Dalam belajar diperlukan suatu
pemusatan perhatian agar apa yang
dipelajari dapat dipahami, sehingga siswa
dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya
tidak dapat dilakukan dan tejadilah suatu
perubahan kelakuan. Perubahan kelakuan ini
meliputi seluruh pribadi siswa baik kognitif,
psikomotor, maupun afektif. Untuk
meningkatkan minat, maka proses
pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan siswa bekerja dan mengalami apa
yang ada dilingkungan secara berkelompok.
Sedangkan yang penulis maksudkan dengan
minat belajar disini adalah suatu
kemampuan umum yang dimiliki siswa
untuk mencapai hasil belajar yang optimal
yang dapat ditunjukan dengan kegiatan
belajar.
Bertitik tolak dari beberapa definisi
diatas dapat dikemukakan yang dimaksud
dengan minat adalah suatu kecenderungan
7 8
yang mendorong seorang siwa untuk tertarik
pada mata pelajaran tertentu dan disertai
oleh perasaan senang untuk mempelajarinya.
3. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan dengan sengaja untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan-tujuan ini menyangkut
tentang perubahan tingkah laku pada setiap
individu secara sengaja sebagai akibat
adanya interaksi antara individu dengan
individu dengan lingkungannya. Belajar
menyangkut hal yang sangat luas tidak
hanya kegiatan mental intelektual seseorang
namun juga diperlukan dorongan keinginan
untuk mengetahui dan kemauan melakukan
sesuatu. Dalam belajar terjadi perubahan
dalam kepribadian yang menyatakan diri
sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa
kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian,
atau suatu pengertian.
Dalam Buku Belajar dan
Pembelajaran Aplikasi Dalam Bidang
Pendidikan dan Bisnis dikemukakan bahwa,
“Belajar pada hakekatnya merupakan
kegiatan mental intelektual yang menuntut
adanya keinginan dari dalam diri seseorang
untuk mengetahui sesuatu, memahami
sesuatu, dan bisa melakukan sesuatu
“(Suharsono, 1999: 4). Sedangkan dalam
Kurikulum dan Pembelajaran disebutkan
bahwa, “Belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungannya” (Hamalik,
2001: 37).
Hipotesis
Penyusunan sebuah hipotesis tidak
dapat dilakukan dengan sembarangan.
Sebuah hipotesis yang disusun harus
dilandasi dengan pemahaman dasar-dasar
teoritis dan memahami mengenai gejala dan
permasalahan yang akan diteliti. Disamping
itu, ketajaman intuisi seorang peneliti juga
sangat diperlukan. Secara teoritis hipotesis
merupakan jawaban sementara dan memiliki
tingkat kebenaran yang paling tinggi.
Dalam buku Prosedur Penelitian
suatu pendekatan praktek dinyatakan bahwa,
“Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti
melalui data yang terkumpul” (Arikunto,
2006:71).
Dalam buku statistik dinyatakan
bahwa “kenyataan atau dugaan mengenai
keadaan populasi yang sifatnya masih
sementara atau lemah kebenarannya.
Hipotesis statistik akan diterima jika hasil
pengujian membenarkan pernyataannya dan
akan ditolak jika terjadi penyangkalan dari
pernyataannya“ (Hadi, 2002:257).
Berdasarkan dari beberapa definisi
diatas, hipotesis yang diajukan dalam
penelitian adalah hipotesis alternatif (Ha)
menyatakan bahwa :
9 10
1. Ada Pengaruh Lingkungan Sekolah
Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa
kelas VIII Semester I SMP Negeri 5
Denpasar tahun pelajaran 2014/2015.
2. Ada Pengaruh Minat Belajar IPS
Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa
kelas VIII Semester I SMP Negeri 5
Denpasar tahun pelajaran 2014/2015.
3. Ada Pengaruh Lingkungan Sekolah dan
Minat Belajar IPS Terhadap Prestasi
Belajar IPS Siswa kelas VIII Semester I
SMP Negeri 5 Denpasar tahun pelajaran
2014/2015.
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP
Negeri 5 Denpasar Kelas VIII
Semester I. Alasan peneliti memilih
mengadakan penelitian di SMP Negeri 5
Denpasar adalah:
1) Tersedianya data yang dibutuhkan.
2) Terdapat masalah yang perlu dicarikan
penyelesaiannya.
3) Sekolah tersebut memberikan izin
kepada peneliti untuk mengadakan
penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada bulan
Desember 2014 sampai februari 2015.
Penelitian ini terbagi dalam dua tahap yaitu
tahap persiapan penelitian dan tahap
pelaksanaan penelitian. Tahap persiapan
penelitian adalah persiapan sebelum
kelapangan untuk melakukan penelitian
seperti mengajukan surat izin meneliti ke
sekolah yang bersangkutan, menyususn dan
mengkonsultasikan kuesioner ke dosen
pembimbing, dan uji coba kuesioner.
Sedangkan tahap pelaksanaan penelitian
merupakan kegiatan penelitian di lapangan
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian
korelasional yang bersifat ex-post facto.
Dikatakan demikian dikarenakan tidak ada
perlakuan ataupun pengontrolan variabel
(ubahan-ubahan) melainkan hanya
mengungkapkan fakta berdasarkan
pengukuran gejala yang sudah ada pada
responden.
C. Populasi dan Sampel
Suatu penelitian tidak akan terlepas dari
adanya populasi dan sempel.. Menurut
Singarimbun dalam Iskandar (2008:68),
“populasi adalah jumlah keseluruhan dari
unit-unit analisis yang memiliki ciri-ciri
yang akan di duga”. Sedangkan Arikonto
(2007:102) berpendapat bahwa, “populasi
adalah keseluruhan subyek penelitian”.
Berdasarkan pendapat diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian yang
mempunyai ciri-ciri yang akan di duga.
Aspek-aspek yang akan diungkapkan dalam
penelitian ini adalah penguatan lingkungan
sekolah, minat belajar terhadap prestasi
11 12
belajar. Dalam penelitian ini yang ditetapkan
sebagai populasi oleh peneliti adalah seluruh
siswa kelas VIII Semester I SMP Negeri 5
Denpasar yang terdiri dari enam kelas
dengan masing-masing kelas berjumlah 43
siswa, 44 siswa dan 44 siswa, 43 siswa, 43
siswa, 43 siswa. jadi populasi dalam
penelitian berjumlah 260 siswa. Jumlah
sampel yang digunakan sebanyak 151
orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Identifikasi Variabel
Dalam penelitian ini melibatkan dua
variabel bebas dan satu variabel
terikat. Variabel bebas meliputi
lingkungan sekolah dan minat belajar
sedangkan variabel terikatnya yaitu
prestasi. Dapat di lukiskan dalam
model penelitian sebagai berikut :
HASIL PENELITIAN
1. Pengaruh Lingkungan Sekolah
Terhadap Prestasi belajar IPS Siswa
Kelas VIII Semester I SMPN 5
Denpasar Tahun Pelajaran
2014/2015.
Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah hipotesis nihil
(Ho) yang menyatakan bahwa “Tidak
Ada Pengaruh Lingkungan Sekolah
Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa
Kelas VIII Semester I SMPN 5
Denpasar Tahun Pelajaran 2014/2015
.
Tabel 1. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1. Lingkungan sekolah 0,083 0,014 0,281 5,851 0,00
Minat belajar 0,200 0,014 0,694 14,464 0,00
Konstanta = 53,408
R Square 0,861
Fhitung 460,089
Sig. Fhitung 0,00
Prestasi
Y Minat Belajar IPS
X2
Lingkungan
sekolah
X1
13 14
Berdasarkan hasil perhitungan
menggunakan bantuan komputer program
SPSS Versi 15. for windows diperoleh nilai t
hitung untuk variabel lingkungan sekolah
sebesar 5,851 dengan nilai p sebesar 0,00.
karena nilai p lebih kecil dari harga alpha
(0,05) maka hipotesis nihil (Ho) yang
menyatakan tidak ada pengaruh lingkungan
sekolah terhadap prestasi belajar IPS siswa
kelas VIII semester I SMPN 5 Denpasar
Tahun Pelajaran 2014/2015 ditolak.
Sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) yang
menyatakan ada pengaruh yang signifikan
lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar
IPS siswa kelas VIII semester I SMPN 5
Denpasar Tahun Pelajaran 2014/2015
diterima.
2. Pengaruh Minat Belajar Terhadap
Prestasi belajar IPS Siswa Kelas
VIII Semester I SMPN 5 Denpasar
Tahun Pelajaran 2014/2015.
Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah hipotesis nihil (Ho)
yang menyatakan bahwa “Tidak Ada
Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi
Belajar IPS Siswa Kelas VIII Semester I
SMPN 5 Denpasar Tahun Pelajaran
2014/2015.
Berdasarkan hasil perhitungan
menggunakan bantuan komputer program
SPSS Versi 15. for windows diperoleh nilai t
hitung untuk variabel minat belajar sebesar
14,464 dengan nilai p sebesar 0,00. karena
nilai p lebih kecil dari harga alpha (0,05)
maka hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan
tidak ada pengaruh minat belajar terhadap
prestasi belajar IPS siswa kelas VIII
semester I SMPN 5 Denpasar Tahun
Pelajaran 2014/2015 ditolak. Sebaliknya
hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan
ada pengaruh yang signifikan minat belajar
terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas
VIII semester I SMPN 5 Denpasar Tahun
Pelajaran 2014/2015 diterima.
3. Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan
Minat Belajar Terhadap Prestasi
belajar IPS Siswa Kelas VIII
Semester I SMPN 5 Denpasar
Tahun Pelajaran 2014/2015.
Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah hipotesis nihil (Ho)
yang menyatakan bahwa “Tidak Ada
Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Minat
Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa
Kelas VIII Semester I SMPN 5 Denpasar
Tahun Pelajaran 2014/2015.
Berdasarkan hasil perhitungan
menggunakan bantuan komputer program
SPSS Versi 15. for windows diperoleh nilai
F hitung sebesar 460,089 dengan nilai p
sebesar 0,00. karena nilai p lebih kecil dari
harga alpha (0,05) maka hipotesis nihil (Ho)
yang menyatakan tidak ada pengaruh
lingkungan sekolah dan minat belajar
terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas
VIII semester I SMPN 5 Denpasar Tahun
Pelajaran 2014/2015 ditolak. Sebaliknya
hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan
15 16
ada pengaruh yang signifikan lingkungan
sekolah dan minat belajar terhadap prestasi
belajar IPS siswa kelas VIII semester I
SMPN 5 Denpasar Tahun Pelajaran
2014/2015 diterima.
Pembahasan
Berdasarkan analisis data yang
terdiri dari analisis deskriptif, uji persyaratan
analisis dan pengujian hipotesis ditemukan
bahwa semua hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini diterima. Dengan demikian,
hasil-hasil penelitian yang diperoleh dapat
dibahas sebagai berikut :
1. Pembahasan untuk Temuan Pertama
Berdasarkan deskripsi data yang
telah disajikan dari hasil penelitian di atas
terhadap lingkungan sekolah yang diperoleh
dari hasil pengukuran terhadap responden
menunjukkan bahwa skor tertinggi yang
dicapai adalah 150 dari skor tertinggi yang
mungkin dicapai yaitu 150, sedangkan skor
terendah yang dicapai adalah 90 dari skor
terendah yang mungkin dicapai yaitu 30.
Distribusi frekuensi skor lingkungan sekolah
terletak di sekitar rata-rata adalah 23,2 %.
Dari hasil perhitungan tendensi sentral
diperoleh harga rata-rata sebesar 118,7,
simpangan baku sebesar 12,8, varians
sebesar 164,4, modus sebesar 116,0, dan
median sebesar 119,0. Setelah dianalisis
dapat diketahui bahwa lingkungan sekolah
cenderung berada dalam kategori cukup baik
(kondusif) yaitu sebesar 8,6% sedangkan
sisanya sebesar 43,7% dalam kategori baik.
Kondisi lingkungan yang cukup
kondusif, pengaruh lingkungan terhadap
prestasi belajar siswa memang dominan,
apakah itu lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah maupun lingkungan pergaulan
dengan teman-temannya. Karena bagaimana
pun juga seorang siswa senantiasa
berinteraksi dengan lingkungan. Apabila
tidak hati – hati memilih dan memilih apa
yang terjadi dengan lingkungannya,
seringkali prestasi belajar siswa terun
menurun. Sebelum membahas lebih jauh apa
pengaruh lingkungan terhadap prestasi
belajar siswa, perlu diketahui terlebih dahulu
apa sebenarnya yang dimaksud dengan
lingkungan siswa tersebut. Hal ini tentu
akan sangat penting agar orang tua lebih
memperhatikannya, ini salah satu faktor
lingkungan. Bahwa prestasi belajar siswa
tidak hanya ditentukan sejauhmana ia
belajar di sekolah kemudian mengulangnya
kembali di rumah. Dalam beberapa bahan
rujukan, yang dimaksud dengan lingkungan
siswa adalah tempat disekitar siswa untuk
berinteraksi dengan orang lain maupun
melakuakan kegiatan, baik kegiatan sehari –
hari maupun kegiatan belajar. Dengan
demikian pengaruh lingkungan terhadap
prestasi belajar tentu saja besar. Secara
matematis waktu yang dilalui seorang siswa
di luar jam tidur adalah bisa dibagi ke dalam
tiga yaitu waktu belajar di sekolah, bermain
17 18
dengan teman – temannya di luar sekolah
dan sewaktu berada di rumah. Tidak bisa
dipungkiri bahwa masing – masing
lingkungan terdiri dari berbagai kepribadian
orang, yang tidak selamanya positif atau
mendukung terhadap proses belajar siswa.
Bisa dibayangkan bila lingkungan siswa
menjadi faktor penghambat untuk belajar,
maka dengan waktu yang demikian
dominan, akan besar pula bagaimana
pengaruh lingkungan terhadap belajar siswa
ini. Dengan demikian sebenarnya pengaruh
lingkungan terhadap prestasi belajar siswa
hanya ada dua, yaitu meningkatkan atau
malah menurunkan prestasi siswa itu sendiri.
Berdasarkan uraian tersebut, maka
dapat diperkirakan bahwa lingkungan
sekolah berpengaruh terhadap prestasi
belajar.
2. Pembahasan Temuan Kedua
Berdasarkan deskripsi data yang
telah disajikan dari hasil penelitian di atas
terhadap minat belajar yang diperoleh dari
hasil pengukuran terhadap responden
menunjukkan bahwa skor tertinggi yang
dicapai adalah 130 dari skor tertinggi yang
mungkin dicapai yaitu 150, sedangkan skor
terendah yang dicapai adalah 70 dari skor
terendah yang mungkin dicapai yaitu 30.
Distribusi frekuensi skor minat belajar
terletak di sekitar rata-rata adalah 23,2 %.
Dari hasil perhitungan tendensi sentral
diperoleh harga rata-rata sebesar 98,1,
simpangan baku sebesar 13,2, varians
sebesar 175,7, modus sebesar 98,0, dan
median sebesar 98,0. Setelah dianalisis
dapat diketahui bahwa minat belajar
cenderung berada dalam kategori cukup baik
yaitu sebesar 43,7% sedangkan sisanya
sebesar 37,7% dalam kategori baik.
Minat belajar yang cukup baik juga
termasuk faktor yang berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa. Siswa merasa kurang
senang terhadap mata pelajaran tertentu.
Menurut Slameto (1991: 182), adalah suatu
rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
nyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan suatu diluar diri. Semakin
kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
besar minat.
Suatu minat dapat diekspresikan
melalui suatu pertanyaan yang
menunjukanan bahwa siswa lebih menyukai
suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula
dimanifestikan melalui partisipasi dalam
suatu aktivitas. Siswa memiliki minat
terhadap subjek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap subjek tersebut. Minat yang besar
terhadap sesuatu merupakan modal yang
besar artinya untuk mencapai/memperoleh
benda atau tujuan yang diminati itu.
Timbulnya minat belajar disebabkan
berbagai hal, anatara lain karena keinginan
yang kuat untuk menaikkan martabat atau
memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin
19 20
hidup senang dan bahagia. Minat belajar
yang besar cenderung menghasilkan prestasi
yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang
akan menghasilkan prestasi yang rendah
(Dalyono, 1997: 56).
Dalam konteks itulah diyakini bahwa
minat mempengaruhi proses dan hasil
belajar siswa. Memahami kebutuhan siswa
dan melayani kebutuhan anak didik adalah
salah satu upaya membangkitkan minat
siswa.
3. Pembahasan Temuan Ketiga
Berdasarkan deskripsi data yang
telah disajikan dari hasil penelitian di atas
terhadap prestasi belajar yang diperoleh dari
hasil pengukuran terhadap responden
menunjukkan bahwa skor tertinggi yang
dicapai adalah 90 dari skor tertinggi yang
mungkin dicapai yaitu 100, sedangkan skor
terendah yang dicapai adalah 75 dari skor
terendah yang mungkin dicapai yaitu 0.
Distribusi frekuensi skor minat belajar
terletak di sekitar rata-rata adalah 23,2 %.
Dari hasil perhitungan tendensi sentral
diperoleh harga rata-rata sebesar 82,9,
simpangan baku sebesar 14,5, varians
sebesar 14,3, modus sebesar 84,0, dan
median sebesar 83,0. Setelah dianalisis
dapat diketahui bahwa prestasi belajar
cenderung berada dalam kategori cukup baik
.
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan
analisis data diperoleh hasil sebagai beriktu:
1. Pengujian hipotesis I Pengaruh
Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi
Belajar IPS Siswa kelas VIII Semester I
SMPN 5 Denpasar Tahun Pelajaran
2014/2015.
Diperoleh nilai t hitung untuk variabel
lingkungan sekolah sebesar 5,851
dengan nilai p sebesar 0,00. karena nilai
p lebih kecil dari harga alpha (0,05)
maka hipotesis nihil (Ho) ditolak atau
hipotesis alternatif (Ha) diterima yang
menyatakan bahwa ada pengaruh yang
signifikan lingkungan sekolah terhadap
prestasi belajar IPS siswa kelas VIII
semester I SMPN 5 Denpasar Tahun
Pelajaran 2014/2015.
2. Pengujian hipotesis II Pengaruh Minat
Belajar IPS terhadap Prestasi Belajar IPS
Siswa kelas VIII Semester I SMPN 5
Denpasar Tahun Pelajaran 2014/2015.
Diperoleh nilai t hitung untuk variabel
minat belajar IPS sebesar 14,464 dengan
nilai p sebesar 0,00. karena nilai p lebih
kecil dari harga alpha (0,05) maka
hipotesis nihil (Ho) ditolak atau
hipotesis alternatif (Ha) diterima yang
menyatakan bahwa ada pengaruh yang
signifikan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar IPS siswa kelas VIII
21 22
semester I SMPN 5 Denpasar Tahun
Pelajaran 2014/2015.
3. Pengujian hipotesis III Pengaruh
Llingkungan Sekolah dan Minat Belajar
IPS terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa
kelas VIII Semester I SMPN 5 Denpasar
Tahun Pelajaran 2014/2015.
Diperoleh nilai F hitung untuk variabel
lingkungan sekolah dan minat belajar
IPS sebesar 460,089 dengan nilai p
sebesar 0,00. karena nilai p lebih kecil
dari harga alpha (0,05) maka hipotesis
nihil (Ho) ditolak atau hipotesis
alternatif (Ha) diterima yang
menyatakan bahwa ada pengaruh yang
signifikan lingkungan sekolah dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar
IPS siswa kelas VIII semester I SMPN 5
Denpasar Tahun Pelajaran 2014/2015.
B. Saran.
Berdasarkan beberapa simpulan
diperoleh dalam penelitian ini ditemukan
saran-sarang sebagai berikut:
1. Faktor lingkungan sekolah dilihat dari
pengujian hipotesis mencari pengaruh
lingkungan sekolah terhadap prestsai
belajar IPS menunjukkan pengaruh yang
lebih kecil dari minat belajar IPS.
Terkait dengan hal tersebut maka perlu
dukungan pihak sekolah dengan cara
mencari metode yang lebih efektif dan
menyenangkan dalam menyampaikan
materi IPS. Sehingga siswa tertarik
untuk menambah wawasan pelajaran IPS
sehingga mampu mencapai prestasi yagn
diharapkan.
2. Faktor minat belajar dilihat dari
pengujian hipotesis mencari pengaruh
minat belajar terhadap prestasi belajar
IPS menunjukkan pengaruh dominan.
Terkait dengan hal tersebut maka untuk
menimbulkan minat pelajaran IPS
dikemas dengan bahasa yang mudah,
serta diselingi dengan cerita yang
menyenangkan
3. Untuk penelitian selanjutnya, hasil
penelitian ini dapat dijasikan sebagai
bahan acuan khususnya untuk penelitian
yang kaitan dengan lingkungan sekolah
dan minat belajar IPS terhadap prestasi
belajar IPS.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Widodo Supriyanto. 2008.
Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
_________. 2002. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
_________. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Cochran, G.William. 1991. Penterjemah
Rudiansyah. Teknik Penarikan Sampel.
Jakarta: universitas Indonesia.
23 24
Damayati, Mujiono. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. 2003. Laporan Hasil Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
________. 2005. Pelayanan Profesional
Kurikulum 2004: Mode! Penelitian dan
Pengembangan Silabus. Jakarta:
BaJitbang Depdiknas.
________. 2008. Model dan Teknik
Penilain Tingkat Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta.
Balitbang Depdiknas.
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
PT. Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful
Bahri.2002. Psikologi Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Faisal, sanapiah.2001. Format-format
Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Raja
Grafindo persada.
Gagne, Robert M. 1988. Penterjemah
Abdilah Hanafi dan Abdul Manan.
Prinsip-prinsip Belajar untuk
Pengajaran. Surabaya: Usaha Nasional.
_______. 1988. Thomson Learning; 3dr
Revised. Englewood Cliffs. NJ:
Prentice-Hall.
Gerungan. 2007. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: PT. Refika Aditama.
Hadi, Sutrisno. 2001. Analisis Regresi.
Yogyakarta: ANDI.
_______. 2002. Statistik Jilid 2. Yogyakarta:
ANDI.
_______. 2004. Analisis Regresi.
Yogyakar'a: ANDI.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta. PT. Bumi Aksara.
http://www.google.com.pengertian subjek
penelitian.co.id/02-12-2008.
http://internet/Pengertian%20Kuesioner%20
%C2%AB%20Memorandum%20Of
%20Brainstorming.htm
Mardalis. 2009. Meiode Penelitian Suutu
Pendekatan Proposal. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Narbuko, Cholib, Abu Achmadi.2001.
Metodologi Penelitian: Bumi Aksara.
Nasution S. 2005. Berbagai Pendekatan
dalam Proses Belajar & Belajar.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Riayanto, Yatim.2001. Metodologi
Penelitian Pendidikan. SIC.
Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Cetakan
keempat. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo Offset.
Sudijono, Anas.2010. Pengantar Stalistik
Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono. 2007. Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV.Alfabeta.
Sukandarumidi.2006. Metodelogi Penelitian
Petunjuk Praktis Untuk Penelitian
pemula. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Bahasa.
Tu'u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada
Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
25 26
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady
Akbar. 2008. Meiode Penelitian Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara.
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi
Umum. Yogyakarta: Andi Offest.
27