abstrak andzar afdhalul azmi: pengaruh tingkat harga,...

112
1 ABSTRAK Andzar Afdhalul Azmi: Pengaruh Tingkat Harga, Fasilitas dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Konsumen Menginap di Narapati Indah Boutique Hotel Syariah Bandung. Perkembangan sector parawisata halal di Indonesia terus berkembang, terkhusus di Jawa Barat. Hal tersebut berdampak pada industry perhotelan syariah,. Semakin maraknya pariwisata halal, masyarakat cenderung memilih hotel syariah sebagai alternative untuk menginap. Ada beberapa factor yang mmpengaruhi kputusan pengguna untuk membuatkeputusan untk menginap, diantaranya adalah harga, faslitas dan kualtas playanan yang dibrikan olh prusahaan hotel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pngaruh tngkat harga trhadap kputusan konsumen mnginap di Narapati Indah Boutique Hotel Syariah Bandung secara parsial, (2) pengaruh fasilitas terhadap keputusan konsumen menginap di Narapati Indah Boutique Hotel Syariah Bandung scara parsial, (3) pngaruh kualitas playanan trhadap kputusan pengguna mnginap di Narapati Indah Boutique Hotel Syariah Bandung secara parsial, (4) pngaruh tngkat harga, fasiltas dan kulitas playanan trhadap keputusan konsmen mnginap di Narapati Indah Boutique Hotel Syariah Bandung secara simultan. Kputusan pmbelian mrupakan seleksi atas 2 pilihan alternartif atau lbih konsumn terhadap sebuah pmbelian. Harga adalah unsur pada baran pmasaran yang membrikan pmasukan atau pndapatan bagi syarikat. Fasilitas adalah segenap kebutuhan yang diperlukan oleh konsumen guna untuk mempermudah dan memperlancar segala urusan. Kualitas playanan ialah sebuah itur dan karaktristik produkatau jasasecara totalitasyang bergantung padakemampuannya untuk memuaskankebutuhankonsumen. Metodepenelitianyang digunakanadalah metodekuantitatif danmetode deskriptif. Penelitianini menggunakansampel sebanyak 50 rsponden diambil dngan mnggunakanmtode snowball samplling, teknikyangdigunakan dalam oenelitian ini ialah UjiValiditas dan UjiReabilitas, AnalisisKorelasi, Analisis KorelasiLinierBerganda, AnalisisHipotesis danKoefisienDeterminasi yaitu Ujit danUjiF. Hasil penelitian menunjukan bahwa:1) Uji statistic tingkat harga terhadap keputusan konsumen menginap menunjukan hasil uji t sebesar t hitung < ttablle (0,664<2,012) dngan tingkatsignifikansi 0,510 > 0,05. 2) uji statisticfasilitas terhadapkeputusan konsumenmenginap menunjukanhasil ujitsebesar t hitung < t tablle (0,077<2,012) dengan tingkat signifikansi 0,939 > 0,05. 3) uji statistickualitas pelayananterhadap kputusan konsumenmenginap menunjukanhasil ujitsebesar thitung > t tablle (3,555 > 2,012) dengantingkatsignifikansi 0,001 < 0,05. 4) secara simultantingat harga, fasilitasdan kualitaspelayanan terhadapkeputusan konsumn menginapdi Narapati Indah Boutique Hotel Syariah Bandung menunjukan hasil koefisien determinasi R 2 sebesar 47,4% berarti pngaruh yangdiberikancukup tinggisesuai dengan table pdoman interpretasikoefisien determinasidan sisanya sebesar52,6% dipengaruhiolehvariable lain.

Upload: others

Post on 09-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    ABSTRAK

    Andzar Afdhalul Azmi: Pengaruh Tingkat Harga, Fasilitas dan Kualitas

    Pelayanan Terhadap Keputusan Konsumen

    Menginap di Narapati Indah Boutique Hotel

    Syariah Bandung.

    Perkembangan sector parawisata halal di Indonesia terus berkembang,

    terkhusus di Jawa Barat. Hal tersebut berdampak pada industry perhotelan

    syariah,. Semakin maraknya pariwisata halal, masyarakat cenderung memilih

    hotel syariah sebagai alternative untuk menginap. Ada beberapa factor yang

    mmpengaruhi kputusan pengguna untuk membuatkeputusan untk menginap,

    diantaranya adalah harga, faslitas dan kualtas playanan yang dibrikan olh

    prusahaan hotel.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pngaruh tngkat harga

    trhadap kputusan konsumen mnginap di Narapati Indah Boutique Hotel Syariah

    Bandung secara parsial, (2) pengaruh fasilitas terhadap keputusan konsumen

    menginap di Narapati Indah Boutique Hotel Syariah Bandung scara parsial, (3)

    pngaruh kualitas playanan trhadap kputusan pengguna mnginap di Narapati Indah

    Boutique Hotel Syariah Bandung secara parsial, (4) pngaruh tngkat harga, fasiltas

    dan kulitas playanan trhadap keputusan konsmen mnginap di Narapati Indah

    Boutique Hotel Syariah Bandung secara simultan.

    Kputusan pmbelian mrupakan seleksi atas 2 pilihan alternartif atau lbih

    konsumn terhadap sebuah pmbelian. Harga adalah unsur pada baran pmasaran

    yang membrikan pmasukan atau pndapatan bagi syarikat. Fasilitas adalah segenap

    kebutuhan yang diperlukan oleh konsumen guna untuk mempermudah dan

    memperlancar segala urusan. Kualitas playanan ialah sebuah itur dan karaktristik

    produkatau jasasecara totalitasyang bergantung padakemampuannya untuk

    memuaskankebutuhankonsumen.

    Metodepenelitianyang digunakanadalah metodekuantitatif danmetode

    deskriptif. Penelitianini menggunakansampel sebanyak 50 rsponden diambil

    dngan mnggunakanmtode snowball samplling, teknikyangdigunakan dalam

    oenelitian ini ialah UjiValiditas dan UjiReabilitas, AnalisisKorelasi, Analisis

    KorelasiLinierBerganda, AnalisisHipotesis danKoefisienDeterminasi yaitu Ujit

    danUjiF.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa:1) Uji statistic tingkat harga terhadap

    keputusan konsumen menginap menunjukan hasil uji t sebesar thitung < ttablle

    (0,664 0,05. 2) uji statisticfasilitas

    terhadapkeputusan konsumenmenginap menunjukanhasil ujitsebesar thitung < ttablle

    (0,077 0,05. 3) uji statistickualitas

    pelayananterhadap kputusan konsumenmenginap menunjukanhasil ujitsebesar

    thitung > ttablle (3,555 > 2,012) dengantingkatsignifikansi 0,001 < 0,05. 4) secara

    simultantingat harga, fasilitasdan kualitaspelayanan terhadapkeputusan konsumn

    menginapdi Narapati Indah Boutique Hotel Syariah Bandung menunjukan hasil

    koefisien determinasi R2 sebesar 47,4% berarti pngaruh yangdiberikancukup

    tinggisesuai dengan table pdoman interpretasikoefisien determinasidan sisanya

    sebesar52,6% dipengaruhiolehvariable lain.

  • 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    EkonomiIslam menjadi salah satu bagianterpenting dariekonomi global

    padasaat ini. Pada saat ini, ekonomiislam mningkat pesat pada beberapa sector

    yaitu keuangan Islam, kuliner, kosmetik, industri asuransi, dan juga pariwisata

    halal. Dimana semua produk pada sektor itu secara keseluruhan menggunakan

    konsep halal.1 Awalnya, yang terbayang pada produk halal hanya produk

    minuman, makanan, kosmetik dan yang tidak mengandung unsur yang

    diharamkan oleh syariat Islam. Namun sekarang produk halal telah masuk

    kedalam produk pariwisata serta produk keuangan. Menurut undang-undang,

    pariwisata adalah sebuah fasilitas dan layanan yang diberikan oleh suatu

    perusahaan, individu, atau pemerintah yang disediakan bagi para wisatawan.2

    Indonesia dapat menjadi destinasi pariwisata syariah dunia karena

    mayoritas masyarakatnya memeluk agama islam, serta memiliki sumber daya

    alam yang indah menjadikan Indonesia sebagai Negara yang berpeluang besar

    untuk dinobatkan sebagai destinasi utama pariwisata syariah dunia. Indonesia

    mengembangkan destinasi pariwisata halal pada 4 sektor yaitu, restoran,

    perhotelan, spa dan biro perjalanan.3

    Ekonomi dunia secara global berkembang pesat yang salah satunya

    didukung oleh sector pariwisata. Disetiap Negara destinasi pariwisata terus

    menurus dikembangkan karena saatini pariwisata sudah mnjadi kebutuhanbagi

    setiap manusia. Perubahan pariwisatamenjadi priwisata syariah cepat meluas

    karena potensi yang dimiliki oleh pariwisata syariah sangat besar, dan dapat

    mendongkrak perekonomian Negara. Maka dari itu, banyak Negara yang mulai

    memberikan fasilitas pariwisata syariah bagi umat muslim dunia. Berikut ini

    adalah 10 negara tujuan wisata muslim:

    1 Lihat Undang-undang Republik Indonesia nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan

    Produk Halal. 2 Lihat Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2009 tentang Kepariwisataan

    Bab 1 pasal 1 3 Abdul Rasyid, Pariwisata Syariah, di akses dalam https://business-law-

    binus.ac.id/2015/10/08/pariwisata-syariah/ pada 27 Februari 2020 pukul 19;53.

    https://business-law-binus.ac.id/2015/10/08/pariwisata-syariah/https://business-law-binus.ac.id/2015/10/08/pariwisata-syariah/

  • 3

    Berrdasarkan tablle dan grafik diatas, Indonesia menempati peringkat

    pertama dengan skor 78, dan peringkat kedua diduduki oleh Malaysia dengan skor

    yang sama yaitu 78, sementara diposisi ketiga diduduki oleh Turki dengan skor

    75, lalu arab saudi mendapatkan skor 72 dengan poosisi ke empat, disusul oleh

    Uni Emiret Arab dengan skor 71, kemudian diposisi ke enam diduduki oleh Qatar

    dengan skor 68, tidak jauh beda dengan skor sebelum nya Maroko menduduki

    posisi ke tujuh dengan skor 67, lalu dengan skor 66 Bahrain menduduki posisi ke

  • 4

    delapan, dan Oman mendudukin posisi ke 9 dengan skor 66, dan yang terakhir

    Bruney Darussalam menduduki posisi ke sepuluh dengan skor 65.

    Pariwisata Halal Indonesia semakin tahun semakin maju, pada tahun 2018

    Indonesia menduduki peringkat kedua, dan pada tahun 2019 Indonesia menduduki

    peringkat pertama dari 130 negara dunia. Pencapaian ini sesuai dengan yang di

    targetkan oleh pemerintah yang menjadikan Indonesia sebagai negara terbaik pada

    sektor pariwisata halal.

    4Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata halal berkembang sangat pesat.

    Pada tahun 2016, Majlis Ulama Indonesia (MUI) mlaluiDewanSyariahNasional

    (DSN) menrbitkan fatwayang bisadijadikan pedoman penyelenggarapariwisata

    yangsesuai denganprinsipsyariah.5 Islam memperbolehkan manusia untuk

    melakukan pariwisata selama apa yang dilakukan tidak melanggar syariah Islam,

    sesuai dengan kaidah Fikih :

    4 Lihat https://investor.id/lifestyle/indonesia-destinnasi-wisata-halal-terbaik-dunia-2019

    diakses pada selasa, 18 februari 2020 pukul 21:43 WIB. 5 Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 108/DSN-MUI/X/2016 Tentang Pedoman

    Penyelenggaraan Pariwisata Berrdasarkan Prinsip Syariah.

    https://investor.id/lifestyle/indonesia-destinnasi-wisata-halal-terbaik-dunia-2019

  • 5

    67

    6 Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia No. 2 tahun

    2014 Pedoman Penyelenggara Usaha Hotel SYariah, Pasal 1 Poin 3. 7 Agus Sulastiyono, Manajemen Penyelenggaraan Hotel Syariah. Seri Manajemen Usaha

    Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi (Alfabeta: Bandung, 2011) hal 5.

  • 6

    Berrdasarkan jadual di atas, Narapati Indah Boutique Hotel Syariah adalah

    hotel yang mempunyai harga yang cukup tinggi berbanding hotel syariah lain

    yang mempunyai gred hotel bintang 3. Namun, denganharga yangcenderung lebih

    tinggiminat pengguna untumenginap diNarapati Indah Boutique HotelSyariah

    lebih banyak tinggi berbandinghotel-hotel Islam lain yang sama tarafnya. Berikut

    adalah jadual peratusan kunjungan tetamu hotel syariah menurut laman web

    tempahan dalam talian pada bulan Februari 2020:

    Melihat pada table diatas, presentase kunjungan padahote syariah bintang

    3 di kotaBandung, Narapati Indah Boutique HotelSyariah Bandung memiliki

    presentse kunjungan 98%, lalu Ruby Hotel Syariah memiliki presentase

    kunjungan 96%, sedangkan Lingga Hotel memiliki presentase kunjungan 82%,

    dan yang terakhir Zest Hotel Bandung memiliki presentase 79%.8

    Menurut menparpostel, hotel merupakan akomodasi komersil yang

    menyediakan fasilitas untuk memenuhi segala sesuatu kebutuhan konsumen.

    Pembentukan presepsi pada konsumen, bergantung pada fasilitas yang disediakan

    oleh industry perhotelan yang sangat berpengaruh pada image perusahaan jasa

    dimata konsumen. Persepsi konsumen menciptakan sebuah kepuasan dan

    8 www.traveloka.com, di untuh pada tanggal 23 Februari 2020 19:04

    http://www.traveloka.com/

  • 7

    ketidakpuasan yang hal itu bersangkut paut dengan keputusan konsumen untuk

    kembali menginap atau tidak. Fasilitas tersebut meliputi fasilitas fisik yang dapat

    menunjang kebutuhan konsumen dalam beraktifitas.9 Berikut ini adalah data

    fasilitas di setiap hotel:

    Berrdasarkan tablle diatas, hotel yang paling lengkap fasilitasnya adalah

    Narapati Indah Boutique Hotel Syariah dan Ruby Hotel Syariah. Hotel tersebut

    memiliki fasilitas penitipan anak dan hewan peliharaan serta memiliki tempat

    penyewaan mobil bagi tamu yang ingin bepergian keluar hotel dapat

    menggunakan fasilitas tersebut Sedangkan Lingga Hotel dan Zest Hotel Bandung,

    memiliki kekurangan didalam fasilitas yang ada dibandingkan dengan hotel yang

    lainnya.

    Kualitas pelayanan sangat penting bagi kemajuan perusahaan jasa

    terkhusus dibidang perhotelan, yang mana perusahaan dapat menjadikan kualitas

    pelayanan sebagai daya tarik bagi konsumen agar dapat kembali menginap.

    Kualitas pelayanan yang dimaksud adalah bentuk totalitas sebuah pelayanan yang

    diberikan bagi konsumen serta kemudahan-kemudahan yang dapat diperoleh

    9 Sri Hartini, Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Harga dan Lokasi terhadap

    Keputusan Konsumen untuk Menginap Di Hotel Sakura Palangka Raya. Al-Ulum Ilmu Sosial dan

    Humaniora Volume 3, No. 1 April 2017.

  • 8

    konsumen dalam melaksanakan aktifitas selama konsumen menggunakan produk

    jasa tersebut.10 Berikut ini adalah tablle hasil ulasan kualitas pelayanan dari setiap

    hotel menurut situs booking online Traveloka bulan Januari – Februari 2020:

    Tablle 1.5

    Tablle Ulasan Kualitas Pelayanan Tamu Hotel Periode Januari – Februari

    2020

    No Nama Hotel Nilai Ulasan

    Skala 1-10

    1 Ruby Hotel Syariah 8,3

    2 Lingga Hotel 8,9

    3 Narapati Indah Boutique Hotel

    Syariah 8,1

    4 Zest Hotel Bandung 8,7

    Sumber: www.traveloka.com

    Berrdasarkan Tablle diatas Ruby Hotel Syariah memperoleh hasil ulasan

    sebanyak 8,3 dalam skala 1-10, sedangkan Lingga Hotel memproleh 8,9 dalam

    skala 1-10, lalu Narapati Indah Boutique Hotel Syariah memperoleh 8,1 dalam

    skala 1-10 dan Zest Hotel Bandung memperoleh 8,7 dalam skala 1-10.

    Berrdasarkan hal tersebut dapat dilihat Lingga Hotel memperoleh hasil ulasan

    terbesar yaitu 8,9, sedangkan Narapati Indah Boutique Hotel Syariah memperoleh

    hasil ulasan terendah dengan nilai 8,1.

    B. Rumusan Masalah

    Penelitian ini menggunakan tiga variable bebas untuk menilai keputusan

    menginap di Narapati Indah Boutique Hotel. Adapun variable bebas tersebut

    adalah tingkat harga, fasilitas, dan kualitaspelayanan. Berrdasarkanlatar belakang

    yangtelah diuraikandiatas, maka rumusan masalahdalampenelitian iniadalah:

    10 Gadhang Pangenggar Dkk, PengaruhKualita Pelayanan, LokasidanFasilitas Terhadap

    KeptusanPembelian

  • 9

    C. Tujuan Penelitian

  • 10

    D. Kegunaan Penelitian

    E. Kajian Pustaka

    Untuk menyelesaikan penyelidikan ini, perlu dilakukan kajian tinjauan

    terhadap penyelidikan sebelumnya kerana berrdasarkan hasil penelusuran dan

    penelusuran pengkaji sebelumnya, terdapat beberapa kajian yang telah

    membincangkan objek penyelidikan yang sama atau relevan yang dapat

    digunakan sebagai tambahan untuk menyelesaikan penyelidikan ini. Beberapa

    rujukan dari penyelidikan sebelumnya yang telah ada dan berkaitan dengan

    tajuknya adalah seperti berikut:

    Pertama, Fransiska Marlen Baunsele et el,11 meneliti "Kesan Promosi,

    Kemudahan, Lokasi dan HargaTerhadap KeputusanMenginap, (Kajian diHotel T-

    More Kupang)" Hasilkajian ini menunjukkan bahawa pemboleh ubah promosi,

    11Fransiska Marlen Baunsele, “PengaruhPromosi, FasilitasLokas danHargaterhadap

    KeputusanMenginap, (Stud pada HotelT-More Kupang), Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 10, No. 2, Juli 2018.

  • 11

    kemudahan, lokasidan hargasecara serentak mempunyaipengaruhterhadap

    keputusantetap dengan F_count ≥ F table (26.286> 2.47), sehingga Hoditolak dan

    Ha diterimayang bermaksud bahawa terdapatpengaruh serentak antara promosi,

    kemudahan, lokasi dan harga secara serentak mempengaruhi keputusan untuk

    menginap. Berrdasarkan penerangan di atas, terdapat perbezaan antara kajianyang

    dilakukanoleh Fransiska Marlen Baunsele et al dan kajianyang dilakukan oleh

    pengkaji. Perbezaannya terletak pada kajian ini, ada 5 pemboleh ubah, yaitu

    promosi, kemudahan, lokasi dan harga pada keputusan menginap, sedangkan

    dalam kajian ini ada 4 pemboleh ubah, yaitu tingkat harga, kemudahan dan kualiti

    layanan pada keputusan konsumen untuk tinggal, dan objek penelitiannya

    berbeda. Di sisi lain, ada persamaan dengan kajian yang dilakukan oleh

    pengarang, yaitu penggunaan (X2) kemudahan, (X4) harga terhadap (Y)

    keputusan pembelian.

    Kedua, Sri Hartini,12 meneliti "Pengaruh Kualiti Perkhidmatan,

    Kemudahan, Hargadan Lokasiterhadapleputusan Pengguna untukMenginap di

    HotelSakuraPalangka Raya". Hasilkajian ini menunjukkan bahawa terdapat

    pengaruh serentak antara kualiti perkhidmatan, kemudahan, harga dan lokasi yang

    mempengaruhi keputusan pengguna. mnginap dihotel SakuraPalangkaRaya

    menyumbang 60.9%dan selebihnya 39.1%dipengaruhi oleh pemboleh ubah lain,

    sementara pemboleh ubah yang paling mempengaruhi keputusan pengguna untuk

    menginapdi hotelSakuraPalangkaRaya adalah lokasi 8.94%, kemudahan 5.52 %,

    harga 4.41% dan kualiti perkhidmatan 3.80%.

    Ketiga, Fenti Mayang Sari dkk,13 Kewujudan dari mulut ke mulut

    elektronik dan harga secara serentak mempengaruhi keputusan untukmembeli

    produkkosmetik Wardahini dapatdilihatdari jumlah F lebihbesar dari jadual F,

    sehingga dapat ditafsirkan bahawa secara serentak X1 (elektronik dari mulut ke

    mulut ) dan X2 (harga) mempengaruhikeputusan untukmembeli produkkosmetik

    12 Sri Hartini, PengaruhKualitasPelayananFasilitasHarga danLokasiterhadap eputusan

    KOnsumenUntukMenginap diHotelSakuraPalangkaRaya, JurnalAl-Ulum IlmuSosialdan

    HumanioraVol. 3, No. 1 April 2017. 13 Fenti Mayang Sari dkk, Pengaruh Electronic word of mouth da Harg terhadap

    KeputusanMembeliProduk KonsmetikWardah (Studipada MahasiswiProdiManajemen Universitas

    Bengkulu), JurnalProfessional FISUNIVEDVol. 5 No. 1 Juni 2018.

  • 12

    Wardah (Y). Kewujudan pembolehubah elektronik dari mulut ke mulut tidak

    memberi kesan yang signifikanterhadap keputusanmembeli produkkosmetik

    Wardah, inidapat dilihatdari nilaipemboleh ubah kiraan T X1 lebih kecil daripada

    jadual T. Kewujudan pemboleh ubahharga mempunyaipengaruh yang tidak terlalu

    signifikanterhadap keputusanpembelian, dapatdilihat darinilai pembolehubah

    kiraan T X2 lebih kecil daripada jadual T.

    Keempat, Rio Garia Aprillio dan Astri Wulandari,14 berrdasarkan penilaian

    pemboleh ubah dari mulut ke mulut elektronik, dimensi maklumat variasi

    mendapat skor tertinggi 70.29, sementara skor terendah adalah dimensi frekuensi

    mengakses maklumat dari laman jaringan sosial sebanyak 61.24. Berrdasarkan

    penilaian pemboleh ubah keputusan pembelian, dimensi pengguna yang

    dirangsang oleh keperluan mereka akan termotivasi untuk mencari maklumat yang

    mendapat nilai tertinggi 72.73, sedangkan nilai terendah adalah dimensi pross

    pembelianyangdimulai ketikapembeli mengenali masalah / keperluan 64.73, dan

    berrdasarkan penelitianyang dilakukanolehpemboleh ubah bebas (Kata elektronik

    jika mulut) secara serentak mempunyai pengaruh yang sangat kuat dengan

    pembolehubah brsandar (keputusan pembelian) dengan nilaipekali korelasi0.831

    pada tahapsignifikan 0.01 atau mempunyai tahap keyakinan 99%. Nilai hubungan

    dikategorikan mempunyai hubungan yang sangat kuat. Sementara itu, 16.9% yang

    laindipengaruhi olehfaktor laindi luar pemboleh ubah yang dikaji.

    Kelima, Putri Diesy Fitriani,15 "Pengaruh Tahap Harga dan Pemasaran

    Firman Elektronik TerhadapKeputusan Pengguna untukMenginap diNoorHotel

    Bandung" Hasil kajianini menunjukkan bahawa pengaruh tahap hargadan

    EWOMMterhadap kputusan pengguna untukmenginap di Hotel Noor adalah 11%

    dan hasil ujian F mempunyaihasilF. hitung 2.739

  • 13

    Bandung. Berrdasarkan keterangan di atas, terdapat perbezaan, yakni pemboleh

    ubah dalam kajian ini adalah (X1) elektronik dari mulut ke mulut dan tingkat

    harga (X2) pada keputusan pembelian, sementara dalam penelitian anak

    perempuan Dysy meneliti pemboleh ubah (X1) Tahap Harga dan (X2) Kata

    Pemasaran Elektronik Gunung. dan objek kajian di hotel-hotel Islam. Sebaliknya,

    terdapat persamaan, yaitu kedua-duanya memeriksa tahap harga berubah pada

    keputusan pembelian.

  • 14

    F. Kerangka Berfikir

  • 15

    Gambar 1.1

    Kerangka Pemikiran

    Angka ini menjelaskan bahawa ada pengaruh antaratingkat hargaterhadap

    keputusan pengguna untukmenginapdi Narapati Indah Boutique Hotel Syariah,

    ada pengaruhantara kemudahanterhadap keputusan pengguna untukmenginap di

    Narapati Indah Boutique HotelSyariah, ada juga pengaruh antara kualiti layanan

    terhadapkeputusan pengguna untukmenginap d Narapati Indah Boutique Hotel

    Syariah dan sekaligus mempengaruhi tahap harga, kemudahan dan kualiti

    perkhidmatan atas keputusan pengguna untuk menginap di Narapati Indah

    Boutique Hotel Syariah Bandung.

    G. Hipotesis

    Faktor Lain

    Kualitas Pelayanan

    (𝑋3)

    Keputusan Konsunsumen

    (Y)

    Tingkat Harga

    (𝑋1)

    Fasilitas

    (𝑋2)

  • 16

  • 17

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Teori Harga

    1. PengertianHarga

    Salah satuyang termasuk kedalam campuran-campuran fleksibel adalah

    harga. Harga boleh berubah setiap saat, bisa mengikut tempat, keadaan dan waktu.

    Hargabukan hanya sebuah angkayang terdapat padalabel sebuah produk, tetapi harga

    mempunyai bentuk serta nilai sesuai akan fungsinya. Kotler memberikan definisi

    harga yaitu sebuah elemen dalam campuran pemasaran yang dapat menjana

    pendapatan atau keuntungan, sementara unsur-unsur selain harga menjana bayaran.16

    Menurut kotler dan Armstrong, harganya ialah nilai untuk wang yang ada

    pada produkbarang ataujasa yangditukarkan olehkonsumen agarkonsumen dapat

    merasakan manfaat serta dapat menggunakan barang atau mengkhidmatan yang di di

    beli olehnya.17

    Sedangkan mengikut Irawan harga merupakan cerminan dari sebuah nilai.

    Harga sama halnya seperti nilai dan faedah yang tidak dapat dipisahkan, dapat

    diartikan harga bergantung pada manfaat yang diberikan oleh produk atau

    pengkhidmatan yang bertujuan agar memuaskan pengguna. Sedangkan nilai

    merupakan sebuah kemampuan dari barang atau jasa yang dapat menarik sebuah

    pertukaran. Kebanyakan orang menyebutkan bahwa hargaadalah sebuah nilaiyang

    adapada produkatau pengkhidmatan yang di nyatakan di ruang angkasa.18 Dan

    definisi lain mengenai harga yaitu unsur yang terdapat pada gabungan pemasaran

    yang dapat menjana peserta dan juga keuntungan bagi syarikat.19

    Sementara harga menurut Lupiyoadi merupakan wang yang digunakan untuk

    membeli produk barang atau jasa dengan memperhitungkan antara biaya yang

    16 Philip kotlerdankeller “ManajemenPemasaranJilid I Edisi Ke Tiga Belas” (Jakarta:

    Erlangga, 2009), hal. 67 17 Philips Kotler dan Gerry Armstrong “Prinsipprinsip PemasaranJilid I” (Jakarta:

    Erlangga, 2008), hal. 345 18 Irawan, dkk, “PemasaranPrinsipdanKasus”, (Yogyakarta: BPFE, 1996), hal 110 19 Fandi Tjiptono, “StrategiPemasaran, Edisi 3”, (Yogyakarta:Andi, 2008), hal. 151

  • 18

    dikeluarkan dengan manfaat yang akan diteima. Biaya disini meliputi tenaga,

    pendapatan, waktu, dan lainlain. Sedangkanmanfaat yang dimaksudmeliputi

    pengalaman, prestise, kualitas, pemenuhankebutuhandan sebagainya.20

    Menurut Basu Swastha harga ialah junlah wang yang dibelanjakan untuk

    mendapatkan barang dan perkhidmatan.21 Karl ECase danRaay C. Fairmemberikan

    definisi bahwa hargaialah jumlahwang dalam produk yang di perutukkan agar dibeli

    oleh masyarakat.22

    Harga jugadapat didefinisikansebagai jumlahuangyang ditagiihkan kepada

    pelanggan atasbarang ataujasa yangdibeli guna agar pelanggan dapat mendapatkan

    manfaat serta memiliki atasbarang ataujasa yangdibeli tersebut.23

    Berrdasarkan uraian definisidiatas, dapatdisimpulkanbahwa hargaadalahnilai

    pada suatubarang ataujasa serta pelayanan yang diperuntukkan agar terjadinya

    sebuah pertukaran kepemilikan dari barang atau jasa tersebut guna menghasilkan

    keuntungan bagikedua belahpihak (penjualdanpembeli).

    2. Landasan Hukum Harga

    a. Al-Qur’an

    20 Rambat Lupiyoadi, “Manajemen Pemasaran Jasa”, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hal

    134 21 Basu Swastha DH., Irawan.”Manajemen Pemasaran Modern”, Edisi Kedua, Cetakan Ke-

    Tigabelas, (Yogyakarta: Liberty Offset, 2008) hal. 185 22 Karl E. Case dan Ray C. Fair, “Prinsip-prinsip Ekonomi, terj. Y. Andri Zaimur” (Jakarta:

    Erlangga, 2007), hal. 49 23 Philips Kotler dan Gerry Armstrong “Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I” (Jakarta:

    Erlangga, 2008), hal. 345

  • 19

    Ayat di atas menjelaskan bahawa Allah telah memberi hal kepada semua

    orang untuk berniaga dengan cara yang boleh diterima dengan harga yang

    menguntungkan, dan tidak merugikan satu pihak yang lain..

    b. Hadits

    قالرسول الله عليه وسلم انما اابيع عن تراض :سمعت اِب سعيدالخدري يقول

    “Saya mendengar Abu Sa’id al-Khudriy mengatakan: bahawa Nabi Muhammad SAW

    mengatakan: bahawa sebenarnya jual beli dilakukan secara sepakat”.24

    Berrdasarkan hadits diatas, dijelaskan bahawa urus niaga jual beli berlaku

    dengan persetujuan kedua-dua pihak, dan kedua-duanya telah sepakat dalam segala

    hal didalamnya, termasuk harga yang telah ditentukan.

    3. Penetapan Harga

    Penetapan harga merupakan suatu kebijakan dalam menetapkan harga sebuah

    produk melalui pertimbangan tertentu demi memperoleh laba maksimal bagi sebuah

    perusahaan.25 Menurut Alma, penetapan harga itu sendiri yaitu keputusan harga

    yang mesti diikuti dalam jangka masa tertentu.26 sementara Kotler menyatakan

    bahawa syarikat mesti menetapkan harga mengikut nilai yang diberikan dan manfaat

    yang di dapatkan oleh pelanggan. Jika harga lebih tinggi dari manfaat yang diterima,

    maka perusahaan akan kesulitan mendapatkan laba, dan jika harga terlalu rendah

    maka perusahaan akan berhasil mendapatkan laba yang telah ditargetkan oleh

    24 Ibnu Abdullah Muhammad bin Yazid al-Quruwaini, Sunan Ibnu Majah Juz 1, 687 25 Immamul Arifin dan Giana Hadi, “Membuka Cakrawala Ekonomi” (Setia Purna:

    Ekonomi, 2007), hal 74 26 Buchari Alma, “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa” (Bandung: Alfabeta,

    2011), hal 120

  • 20

    perusahaan. Mengingat sifatnya yang sangat fleksibel. Ada baiknya mengikuti

    dinamika pasar.

    Suatu firma mempunyai kaedah penetapan harga yang merangkumi saru atau

    lebih daripada tiga pertimbangan tersebut. Berikut metode penetapan harga menurut

    Kotler dan Keller:27

    a. Penetapanhargamarkup

    Metode ini merupakan metode palingmendasar. Penetapan hargamarkup

    merupakan sebuah motode yang sering dipakai oleh perusahaan dimana

    harga yang ditentukan jauh lebih mudah karena tanpa harus memperkirakan

    permintaan, kemudian dengan metode ini persaingan harga akan

    terminimalisir.

    b. Penetapan harga tingkat pembeli sasaran

    Motode ini dipakai oleh perusahaan agar menghasilkkan pengembalian dari

    investasi sasarannya.

    c. Penetapan harga nilai anggapan

    Penetapan harga atas dasar elemen yang ada pada produk maupun

    perusahaan, seperti image, kualitas produk, tingkat kepercayaan konsumen

    dan sebagainya.

    d. Penetapan harga nilai

    Penetapan harga atas dasar nilai merupakan strategi yang dipakai oleh

    perusahaan dengan menekan biaya produksi agar dapat menciptakan harga

    serendah mungkin untuk konsumen tanpa mengabaikan atas kualitas dari

    produk yang dijual.

    e. Harga laluan pergi

    Metode penetapan harga laluan pergi yang digunakan oleh perusahaan

    dengan menggunakan harga yang sama dengan pesaingnya, adapula

    27 PhilipsKotlerdanKeller, Keller “ManajemenPemasaranJilid I EdisiKe Tiga Belas” hal. 83

  • 21

    perusahaan yang menetapkan harga lebih mahal bahkan lebih murah dari

    pesaing utamanya.

    f. Harga jenis lelong

    Penetapan harga ini dipakai jika adanya barang sisa atau perusahaan dalam

    memproduksi barang yang terlalu banyak.

    Adapun menurut Suryadi penetapan harga menjadi sangat penting karena

    harga menjadi penentu sebuah tindakan yang dilakukan oleh konsumen maupun

    produsen. Penetapanharga tersebut dapat ditentukandengan beberapafactor, yaitu:28

    a. Penetapanharga jualan berrdasarkan kos administrasi, pengeluaran dan

    permasaran.

    b. Penetapanharga didasari atassaingan bisnis. Dalam kes ini, harga yang

    ditentukan mengikuti permintaan pangsa pasar serta persaingan dalam

    berdagang, pada dasarnya jikapermintaan turun, makaharga turundan jika

    permintaannaik, makaharga ikut naik.

    c. Penetapan harga jual didasarkan permintaan adalah meskipun terdapat

    barang atau jasa yang sama, akan tetapi kita akan mendapatkan perbedaan

    harga sesuai dengan target sasaran perusahaan.

    Menurut Marius P. Angipora pada dasarnya terdapat empat (empat) objektif

    utama penetapan harga yang ingin diperoleh oleh syarikat, diantaranya:29

    a. Mendapatkan laba maksimal

    Perusahaan akan bersih keras untuk mendapatkankeuntungansebesar-

    besarnya. Dengan melalui labayang maksimal, makaakan tumbuh sebuah

    harapan yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan dengan membua sebuah

    tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

    b. Mendapatkanpengembalian investasiyang ditargetkanatau pengembalian

    padapenjualan bersih

    28 Suryadi Prawirosentono, “ManajemenOperasi, Analisi dan Stud Kasus” Edisi Ketiga

    (Jakarta: BumiAksara, 2001), hal 157 29 MariusP. Angipora, “Dasar-dasarPemasaran”, (Jakarta:PT.RajaGrafindoPersada, 2002),

    hal. 271-272

  • 22

    Penetapan harga merupakan awal perhitungan perusahaan untuk

    menentukan kapan nilai investasinya itu akan kembali dari penjualan serta

    keuntungan yang di dapatkan dari penjualan sebuah produk atau jasa.

    c. Mencegah atau mengurangi persaingan

    Persaingan dalam usaha selalu terjadi, terkhusus dalam harga, makadariitu

    perusahaandituntut aga dapat memberikan hargayang pantas sesuaidengan

    manfaat yangditerima olehkonsumen.

    d. Mempertahankanatau memperbaikimarket share

    Perusahaan dalam membuat sebuah keputusan penetapan harga diingatkan

    agar tidak lupa untuk mempertahankan serta memperbaiki market share,

    dengan harapan tingkat penjualan akan meningkat dibandingkan dengan

    persaing lainnya.

    Agar perusahaan dapat memasarkan produknya sesuai dengan apa yang

    diharapkan, perlu adanya penetapan harga secara tepat. Penetapan harga sangat

    memperngruhi dari tingkat penjualan dari suatu produk, semakintinggi harga yang

    dittapkan, makasemakin rendahpenjualan yangdidapatkan, begitupun sebaliknya

    semakin rendah harga yang ditetapkan, makasemakin tinggiminat konsumenuntuk

    membeliproduk atau jasa. Sedangkan dala sudut pandang konnsumen, sering kalo

    harga digunakan sebagi indicator yang penting dalam membuat sebuah kepuusan

    pembelian, konsumen akan membuat sebuah perbandingkan atas hargayang

    ditetapkanoleh perusahaandengan manfaat yang akanditerima oleh kosnumen itu

    sendiri.30

    4. Tujuan Penetapan Harga*

    Tjiptono mengemukakan ada 4 menaip tujuan penentuan harga yaitu:31

    a. Matlamat berorientasikan keuntungan

    30 Fandi Tjiptono, “StrategiPemasaran” Edisi Ketiga (Yogyakarta: Andi, 2008), hal. 151 31 Fandi Tjiptono, “ManajemenJasa” (Yogyakarta: Andi, 2002), hal. 152

  • 23

    Asumsi ekonom klasikmenyatakan bahwasetiap syarikat akan senantiasa

    menetapkanharga yangtinggi agar mendapatkan keuntungan yang tinggi.

    b. Tujuan beroriestasi pada volume

    Harga set dengan berbagai macam cara, agar perusahaan mendapatkan

    volume penjualan yang tinggi.

    c. Tujuan beroriestasi pada citra

    Citra pada suatu perusahaan sangat penting, maka harga dapat dijadikan

    factor penentuan citra itu sendiri, jikaperusahaan menetapkanharga yang

    tinggimaka harapan perusahaanuntuk membentuk serta memertahankan dari

    sebuah citra. Sedangkan jikaperusahaan menetapkanharga yangrendah,

    makaperusahaan mempunyai tujuan untuk membuat citra tertentu.

    d. Tujuan stabilitas harga

    Stabilitas harga bertujuan untuk mempertahankan suatu hubungan antara

    konsumen terhadap perusahaan. Serta stabilitas harga juga dapat mencegah

    masuknya pesaing dan membuat sebuah loyalitas pada pelanggan, serta

    membuat pelanggan agar menjual ulang produk

    Kotler dan Amstrong mengemukakan bahwa sebelum perusahaan

    menentukan harga suatu produk, syarikat perlu membuat strategi untuk produknya

    tersebut.32 Ada beberapa factor untuk menentukan sebuah harga, factor tersebut

    terdiri dari factor internal dan eksternal33, agar lebihjelas bisadilihat padagambar

    berikut:

    32 Philips Kotler dan Gerry Armstrong “Prinsip-prinsip Pemasaran” (Jakarta: Erlangga,

    2006), hal. 291 33 Philips Kotler dan Cunningham “Principle of Marketing”, Prentice Hall International, Inc.

    A Division of Simon & Scuster, Englewood Cliffs, Nj076322005, hal. 3

  • 24

    5. Indikator Harga

    Dalam memahami kebijakan harga yang di tetapkan pada sebuah perusahaan

    terhadap suatu produk yang dihasilkan, maka seorang konsumen akan mengevaluasi

    dimensi harga berdasarikan indicator-indikator yang mempengaruhi harga. Menurut

    (Cannon dkk harga adalahsegalayangdisediakan oleh pengguna untuk mendapatkan

    kelebihan yang ditawarkanoleh campuran pemasaransyarikat. MenurutKotlerdan

    Armstrong, ada empat petunjuk yang menjadi ciri harga, iaitu:34

    a. Kemampuan harga

    Kemampuan harga merupakan tingginya tingkat harga yang di tawarkan oleh

    yang buat mampu dicapai oleh daya beli konsumen. Dalam hal ini produsen

    selain penghasil suatu produk, produsen juga hendaklah menetapkan strategi

    penentuan harga yang bijak sesuai dengan harapan pengguna.

    b. Kesesuaianhargadengan kualitasproduk

    Penentuan hargaproduk mengikut kualiti yangdiberikan.

    34 PhilipsKotler danAmstrong “Prinsip-prinsipPemasaran” (Jakarta: Erlangga, 2008), hal.

    345

  • 25

    c. Dayasaingharga

    Dayasaingharga di mana hargayang ditawarkan oleh syarikat dapat bersaing

    dengan syarikat serupa.

    d. Kesesuaianharga dengan perkhidmatan

    Harga sesuaidengan faedah yang diperoleh pengguna.

    6. Mekanisme Harga Menurut Islam

    Abu Yusuf merupakan ulama pertama yang membahas tentang mekanisme

    pasar.35 Menurut Abu Yusuf, system ekonomi Islam memberikan kebebasan

    terhadap konsumen dan produsen mengenai mekasisme pasar. Abu Yusuf

    menjelaskan tafsiran bahawa banyak orang mengadu kepada khalifah Umar Bin

    Abdul Aziz kerana harga pada masanya melambung tinggi. Umar Bin Abdul Aziz

    menjawab bahawa aduan itu berrdasarkan keputusan yang dibuat oleh pihak

    berkuasa terdahulu dalam menentukan cukai yang melebihi kemampuan rakyat.,

    sehingga banyak rakyat yang merasa terbebani atas hal itu.36

    Menurut Ibn Taimiyyah, terdapat dua tema yang sering dijumpai dalam

    perbincangannya mengenai isu harga, yaitu:37

    35 Adiwarman A Karim “SejarahPemikira EkonomiIslam” (Jakarta: PT. Raja Grafindo

    Persada, 2012), hal 249 36 Heri Sudarsono, “Konse Ekonomi Isla SuatuPengantar”, (Yogyakarta: Ekonisia, 2002),

    hal. 137-138 37 SukarnoWibowo, DediSupriadi, “EKonomiMikroIslam”, (Bandung: Pustaka Setia, 2013),

    hal. 210

  • 26

    berbanding harga, iaitu:38

    39

    38 A. A Islahi, “Konsep Ekonomi Ibnu Taimiyyah”, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1997) hal 107

  • 27

    Sistem ekonomi Islam menjelaskan bahwa pasar memiliki otoritas dalam

    mennetukan jenis dan jumlah komoditi yang hendak diproduksi. Oleh karena itu,

    harga yang ditetapkan pada suatu komoditi menggambarkan harga yang

    dikeluarkan dalam memproduksi barang tersebut yang ditambahkan dengan harga

    marginal sebagai keuntungannya.40 Dalamsistemekonomiislamnilai harga suatu

    komoditi pula ditentukanoleh permintaan dan penawaran serta kebijakan pemerintah

    akibatpersainganbebas.41 Monzer kahf menambahkan pula bahwa persaingan bebas

    dalam konsep pasar Islam dipahami sebagai konsep persaingan bebas sehat atas

    dasar kerja sama yang saling menguntungkan.42

    Kerjasama ekonomi merupakan ciri khas dalam Pasar Islam sehingga yang

    muncul dari prinsip ini bukannya persaingan melainkan kemitraan yang saling

    menguntungkan.Qiradh merupakan implementasi yang nyata tentang prinsip

    kerjasama dalam Islam. Prinsip persaingan yang sehat atau sempurna menetapkan

    perlunya pembatasan tertentu untuk menjaga kepentingan sosial dan stabilitas

    ekonomi. Pada zaman Rasulullah SAW telah dibentuk lembaga pengawas pasar

    untuk menjaga kepentingan sosial konsumen dan produsen serta stabulitas pasar,

    bahkan Rasulullah SAW pernah mengangkat Said ibn al-„Ash sebagai kepala pasar

    di Mekkah.43

    39 Wahbah al-Zuhaily, “Fiqhdan PerundanganIslam”, terj. Moh. Akhir H. Yacoob, (Kuala

    Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1996) Jilid IV, hal. 421 40 Muhammad Nejatullah Siddiqi, “KegiatanEkonomi DalamIslam”, terj, Annas Sidik,

    (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal. 29 41 Muhammad Nejatullah Siddiqi, “PemikiranEkonomiIslam: Suatu Penelitian Kepustakaan

    Masa Kini”, terj, AM. Saefuddin, (Jakarta: LIPPM, 1996), hal. 128 42 Monzer Kahf, “EkonomiIslam: TelaahAnalitikterhadap FungsiSistem EkonomiIslam”,

    Terj. Machnun Hussein, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 1995) hal. 51-57 43 Yusuf Qardhawi, “Norma dan Etika Ekonomi Islam”, terj. Zainal Arifin, (Jakarta : Gema

    Insani Press, 1995), h.255

  • 28

    B. Teori Fasilitas

    1. Pengertian Fasilitas

    Salah satu hal untuk mengembangkan pariwisata adalah memaksimalkan

    fasilitas yang ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi konsumen dalam

    melakukan aktifitasnya. Tidak sedikit orang yang melakukan pariwisata kesebuah

    daerah atau Negara, karena kemudahan-kemudahan yang diperoleh melalui fasilitas

    yang disediakan oleh perusahaan jasa.44

    Menurut The Liang Gie fasilitas adalah sebuah barang yang diperlukan guna

    mempermudah menyelesaikan pelerjaan-pekerjaan dalam sebuah usaha kerjasama

    manusia.45 Lebih lanjut menurut Suyanto segala sesuatu hal yang dapat membantu

    serta mempperlancar pelaksanaan dari sebuah usaha, hal itu disebut sebagai

    fasilitas.46

    Menurut Suyosubroto fasilitas adalah segala sesuatu usaha yang berupa

    benda atau uang.47 Dapat diartikan fasilitas adalah sebuah benda yang diadakan guna

    mempermudah perusahaan untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen nya.

    Kemudahan fizikal boleh merangkumi kemudahan penonton, elemen fizikal,

    peralatanpersonel, dan bahankomunikasi. Tujuannya untukmemperkuatkesan

    mengenai kualiti perkhidmatan yang ditawarkan kepada pengguna. Bukti memo

    termasuk peralatan pekerja dan alat komunikasi. Fizik sebenar ditunjukkan dalam

    petunjuk penggunaan peralatan dan teknologi dalam operasi.48

    Fasilitas dapat berupa wujud fisik yang ditujukan untuk memnuhi kebutuhan

    pelanggan, seperti interior dalam sebuah ruangan, menjaga kebersihan, kerapihan,

    tersedianya tempat parkir, kenyamanan ruangan serta sarana komunikasi.

    44 Sammeng, Andi Mappi, “CakrawalaPariwisata”, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001) hal. 39 45 The Liang Gie, “ AdministrasiPerkantoranModern” (Yogyakarta: Liberty, 2006) hal. 22 46 Suyanto, “MengenalKepemimpinan danManajemenKeperawatan” (Yogyakarta: Mitra

    &Cendikia Press, 2008), hal. 46 47 Suryosubroto, “ManajemenPendidikan diSekolah”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 22 48 Yazid, “Pemasaran JasaKonsep danImplementasi”, (Yogyakarta: EKONISIA, 2003), hal.

    102

  • 29

    2. Faktor-faktoryangMempengaruhiFasilitas

    Menurut Nirwana, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemudahan

    dalam perniagaan, termasuk:49

    Faktor-faktor diatas merupakan sesuatu hal yang dapat menunjang dalam

    pemenuhan fasilitas, yang mana desain fasilitas meliputi interior ruangan, penataan

    barang-barang yang ada disuatu ruangan dll. Semua fasilitas yang disediakan

    mempunyai sebuah nilai yang ditujukan untuk konsumen agar kenyamanan

    didapatkan, dan juga fasilitas penunjang diperlukan ada agar konsumeen atau

    pengguna jasa lebih nyman seperti tempat parkir, wifi dll.

    3. Indikator-indikator Fasilitas

    Menurut Fandy Tjiptono indicator fasilitas ada 4 yaitu:

    a. Pertimbangan/perencanaan Spasial

    Aspek perkadaran dan keselesaan dipertimbangkan dan digabungkan untuk

    memprovokasi tindak balas dari intelektual pengguna serta emosi pengguna

    serta mereka yang hanya menonton.

    49 Nirwana AB, “Pemasaran Jasa”, (Jakarta: Penerbit Alta, 2014), hal. 47

  • 30

    b. Perencanaan Ruangan

    Unsur-unsur ini merangkumi bahagian dalam dan seni bina, seperti

    penempatan barang dan kelengkapan di dalam bilik, reka bentuk dalaman

    dan aliran sirkulasi.

    c. Perlengkapan dan Perabot

    Kelengkapan dan perabot adalah peralatan yang ada di dalam ruangan untuk

    memberikan keselesaan kepada pengguna atau hanya sebagai paparan atau

    sokongan untuk pengguna atau pengguna perkhidmatan.

    d. Unsur Pendukung lainnya

    Unsur sokongan merangkumi tandas, wifi, tempat makan dan minum,

    tempat letak kereta dan sebagainya.

    C. Teori Kualitas Pelayanan

    1. Pengertian KualitasPelayanan

    MenurutAmericanSocietyforQualityControl, kualitaspelayanan adalahsebuah

    totalitasdan karaktristikdari suatuproduk barang ataujasa yang ditujukan untuk

    memberikan kepuasan kepada konsumen.50

    Menurut pakar kualitas pelayanan, William E. Derning mengungkapkan

    kualitaspelayanandapatdiartikansebagaiupaya untuk membuat kesesuaian dengan

    apa yang diminta oleh pasar, dengan biaya pengeluaran perusahaan yang rendah.51

    Sedangkan menurutFeigenbhundalamnasutionmenyatakanbahwa, kualitasadalah

    kepuasanpelanggan atas sebuah pembelian produk barang atau jasa. Produkdapat

    dikatakanberkualitas jikaproduk itu dapatmemberikan kepuasanpada

    konsumennya.52

    Menurut Kotler, perusahaan yang memberikan kualitas pelayanan yang baik

    bagi konsumennya merupakan sebuah upaya yang mesti dilakukan meskipun hasil

    50 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, “ManajemenPemasaran Edis KetigaBelas”, (Jakarta:

    Erlangga, 2008), hal. 143 51 Fandy Tjiptono, “StrategiBisnis”, (Yogyakarta: Andy, 2000), hal. 20 52 Nur Nasution, “ManajemenmutuTerpadu(Total QualityManajemen)”, (Bogor: Ghalia

    Indonesia, 2005), hal. 3

  • 31

    dari upaya tersibut tidak terikat pada produk barang atau jasa.53 Walaupun Atep

    Adya Barata menyatakan bahawa perkhidmatan merupakan daya tarikan besar bagi

    pengguna atau pelanggan, syarikat sering menggunakan perkhidmatan sebagai alat

    untuk menarik pelanggan mereka..54

    Menurut Delisna pantilu dkk, dalam rangka perusahaan menciptakan sebuah

    pelanggan yang loyal dan puas atas produk yang dibelinya, banyak hal yang mesti

    disiapkan oleh perusahaan, salah satunya adalah kualitas dalam pelayanan.55

    Berrdasarkan uraian definisi diatas, maka dapatdiambilkesimpulanbahwa

    kualitaspelayananadalah sebuahbentuk pelayananyangdiberikan oleh seseorang atau

    perusahaansecara maksimal gunamemenuhi kebutuhan sertaharapan pelanggan.

    2. Pelayanan Dalam Islam

    Islam telahmengajarkan untukmemberikan hasil usahayangbaik, berupa

    barangatau pelayanan atau jasa hendaknya diberikan dengan semaksimal mungkin,

    serta janganmemberikan sebuah pelayananatau jasayang burukkepada oranglain.

    Sebagaimana menurut Firman Allah SWT:

    53 Fandy Tjiptono, “Strategy Bisnis”, (Yogyakarta: ANDI, 2000), hal.20 54 Ismanto Setyobudi, “Konsumen dan Pelayanan Prima”, (Malang: Gava Media, 2014), hal.

    135 55 Dealisna Pantilu dkk, “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Fasilitas Terhadap

    Kepuasan Pelanggan pada Warunk Bendito Kawasan Megamas Manado”, Jurnal EMBA, Vol.6 No.4

    September 2018, Hal. 3723-3723

  • 32

    AbdullahHanafydanHamid Salam, masing-masingadalah profesor Pemasaran

    dan Perniagaan Antarabangsa di St. Petersburg. Cloud State University dan seorang

    profesor Pentadbiran Perniagaan di MankaStateUniversity, merumuskan etika

    perkhidmatan Islam seperti berikut:56

    3. Dimensi Kualitas Pelayanan

    MenurutTjiptono danAnastasia, terdapat 5 ciri yang digunakanoleh

    pelanggandalam menilai kualiti perkhidmatan, iaitu:57

    a. Buktilangsung (tangibles), meliputiperlengkapan. pegawai, fasilitasfisik,

    serta saranakomunikasi.

    b. Kehandalan (reability), adalah kemampuan sebuah pegawai dalam melayani

    konsumennya sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaannya.

    c. Daya tanggap (responsiveness), yaitu kecepatan pelayanan dalam melayani

    pelanggannya sesuaidenganapa yang diinginkan olehkonsumen.

    d. Jaminan(assurance), merupakan sebuahkemampuan pegwai, kesopanan

    sertasifat yang dapatdipercayayangdimiliki oleh pegawai sebuah perusahaan

    dan pelayanan yang bebasdari sebuah resikoatau keraguraguan.

    e. Emphati (emphaty), merupakankemudahan pelanggn dalam melakukan

    sebuah komunikasiserta memahamikebutuhan dari pelanggannya.

    56 Adiwarman Anwar Karim, “EkonomiIslam Kajian Kontemporer”, (Jakarta: Gema Insani

    Press Cetakan 1, 2001), hal. 166 57 Fandy Tjiptono dan Anantasia Diana, “Total Quality Management”, (Yogyakarta: Andi,

    2003), hal. 27

  • 33

    Kualitas pelayanan telahdijabarkan ke dalam 22 atributyang terlah dijadikan

    tablle.58

    58 Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, “Service, Quality and Satisfaction Edisi Ketiga”,

    (Yogyakarta: Andi, 2011), hal. 232-233

  • 34

    Sumber: Tjiptono & Chandra (2011: 232-233)

  • 35

    4. Prinsipprinsip KualitasPelayanan

    MenurutWolkins dalam buku yangditulis oleh Fandy Tjiptono, terdapat enam

    prinsip pokok untuk menciptakan kualitas pelayanan, ke-enam printip tersebut

    meliputi:

    a. Kepemimpinan

    Kualitas pelayanan pada sebuah perusahaan meruakan komitmen yang perlu

    dipegang teguh oleh semua unsur yang ada pada perusahaan itu. Perlunya

    ada kepemimpinan dalam setiap aspek yang ada di perusahaan, baik itu pada

    pemilik, karyawan maupun aspek terendah pada perusahaan itu. Tanpa

    adanya kepemimpinan dalam sebuah usaha, maka hal tersebut akan

    berdampak pada kemajuan perusahaan itu.

    b. Pendidikan

    Disamping kepemimpinan, pendidikan pula sangat berpengaruh atas kualitas

    pelayanan yang ada pada sebuah perusahaan, setiap aspek yang ada di sebuah

    perusahaan, meliputi petinggi sampai karyawan, haruslah yang memiliki

    pendidikan yang memumpuni atas tugas dan fungsinya.

    c. Perencanaan

    Proses perencanaan merupakan tahapan perusahaan mencapai sebuah

    tujuannya, perencanaan yang akan membawa perusahaan kedalam misi nya

    agar sesusai dengan visi yang telah dibuat.

    d. Review

    Proses tinjauan adalah alat yang berkesan untuk mengubah tingkah laku

    organisasi. Dengan proses semakan, syarikat akan menjadi lebih baik dan

    dengan proses tinjauan yang berterusan akan mencapai pencapaian objektif

    kualiti.

    e. Komunikasi

  • 36

    Komunikasi merupakansalah satuhal pentingdalam sebuahperusahaan.

    Komunikasi yang di bangun harus lah baik antara atasan degan karwayan,

    hingga komunikasi kepada perusahaanlainnya, sepert pemegangsaham,

    pemasokpemerintahmasyarakatdan lain-lain.

    f. PenghargaandanPengakuan(total human reward)

    Penghargaandan pengiktirafan penting dalam strategi kualiti. Setiap

    karyawan harus diberi sebuah penghargaan serta pengakuan atas prestasi

    yang dibuatnya. Dengan adany penghargaan dan pengakuan, hal itu akan

    membuat sebuah motivasi dan semangat kerja yang lebih sehingga karyawan

    dapat membrikan sebuah kontribusi yang lebih besar bagi perusahaan nya

    sert bagi pelanggannya.

    5. Karaktristik Kualitas Pelayanan

    Tjipno mengemukakan bahwa kualitas pelayananmemiliki 4 karaktristik

    utamayaitu:59

    a. Tidakberwujud(Intangibility)

    Pelayanan berbedadengan produkfisik yang nyata. Pelayanan hanya dapat

    dirasakan tidak dapat di lihat sebelum dibeli. Konsumen akan merasa tidak

    pasti sebelum membeli sebuah produkatau jasa, makadari ituperusahaan

    perlumenghilangkan ketidakpastian itu dengan meningkatkan kualitas,

    tempat, peralatan, symbol, alat komunikasi dan harga.

    b. Tidakterpisahkan(Inseparability)

    Padaumumnya produkyang di produksidan kualitas pelayanan yang

    dihasilkan padawaktu bersama.

    c. Bervariasii (Variability)

    Pelayanansangatbervariasi, tergantungpadasiapa, kapan sertadimana

    pelayanan tersebut disediakan.

    59 Fandy, Tjiptono. “Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Edisi 2”.

    (Yogyakarta: Andi, 2011), hal. 28-51

  • 37

    d. Mudahlenyap (Perishability)

    Pelayananmerupakan hal yang mudah lenyap di benak konsumen, karena

    pelayanan tidak selalu menjadi sebuah masalah apabila permintaan dari

    konsumen selalu ada, perusahaan mesti merasa khawatir bila permintaan dari

    konsumen yang selalu berubah-ubah dalam artian naikda turun, makasecara

    tidak langsung masalahyang sulitakan segeramuncul.

    6. Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan

    MenurutTjiptono, adabeberapafaktoryangperludipertimbangkandalam

    meningkatkan kualiti perkhidmatan, termasuk::60

    a. Mengidentifikasideterminan utamakualitas pelayanan

    Setiap perusahaanyang menyediakan layanan dalam uhanya, penting sekali

    memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap konsumennya. Banyak

    factor yang dijadikan sebuah penilaian oleh konsumen terhadap layanan yang

    diberikan, salah satunya seperti keamanan konsumen melakukan transaksi,

    seperti memberikan layanan pembarayan menggunakan kartu debit atau

    kredit, ketepatan waktu, serta keamanan lainnya yang menunjang atas

    kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan bagi konsumennya.

    b. Mengelola ekspektasi pelanggan

    Ada banyak cara untuk perusahaan agar dilihat oleh konsumen nya, seperti

    halnya perusahaan melebih-lebihkan janji atas produk yang dipasarkanna,

    semakin perusahaan membesar-besarkan janji, makasemakin besar pula

    ekspektasi konsumenterhadap kualtas yangdidapatkan dari pembelian produk

    itu. Ada baiknya untuk mengurangi ekspektasi dari konsumen, perusahaan

    memberikan janji sesuaidenganapa yangakanditerima olehkonsumen.

    60 Fandy Triptono, “Service ManagementMewujudkan LauananPrima” (Yogyakarta: CV

    Andi Offset, 2012), hal. 182-189

  • 38

    c. Mengelola bukti kualitas pelayanan

    Mengelola kualitas pelayanan bukan hal yang mudah bagi perusahaan,

    karena berbagai macam konsumen, setiap individu nya akan berbeda-beda,

    sehingga perusahaan harus mengikuti apa mau konsumen nya. Maka dari itu

    diperlukan adanya pengelolaan atas kualitaspelayanan yangakan diberikan

    oleh perusahaan untuk konsumennya. Lakukan apa yang bisa dilakukan oleh

    perusahaan untuk konsumen nya, seperti pelayanan yang diberikan

    berrdasarkan kinerja dan pelayanan yang diberikan berrdasarkan dampak

    baik yang akan didapatkan ketika sudah melakukan pembelian.

    d. Mendidikkonsumententanglayanan

    Mendidik konsumen mengenailayanan difokuskan kepadaapa yang mesti

    ditanaman kan oleh konsumen ketika ia melakukan sebuah keputusan

    pembelian. Memposisikan konsumen sebagai konsumen yang harus

    menghargai atas segala yang telah diberikan oleh perusahaan bagi konsumen,

    serta sadar atas peran nya dalam proses penyampaianan layanan.

    e. Menumbuhkan budaya kualitas

    Setiap perusahaan diharuskan menumbuhkan budaya kualitas atas kinerja

    serta menumbuhkan komitmen dari semua aspek yang ada pada perusahaan

    itu.

    f. Menciptakanautomatingquality

    Metode ini digunakan untukmengatasi sebuah masalahdalam

    aspekkurangnya sumberdayamanusia pada perusahaan. Dengan perusahaan

    mengadakan automating quality, sebuah keseimbangan akan terwujud bila

    sentuhan manusia dengan elemen yang ada pada system automating quality

    berjalan dengan semestinya . sebagai contoh automating quality, phone

    banking, internet banking, dan sejenisnya.

    g. Menindaklanjuti layanan

    Tidak semua konsumen merasapuas atas pelayananyang dibrikan perusahaan,

    diperlukan adanya survey terkait penilaian konsumen terhadap

  • 39

    perusahaannya, guna menjadi lebih baik lagi serta memperbaiki kekurangan

    dalam pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

    h. Mengembangkan sistem informasi kualitas layanan

    Metode ini digunakan untuk pengembangan system yang dimiliki oleh

    perusahaan berupa informasi dari konsumen terkait produk yang telah dibeli.

    Dalam artian, perusahaan mesti mencari tahu terkait tanggapan-tanggapan

    dan persepsi konsumen tentang produk yang digunakan olehnya,

    apakahsesuai denganapa yang diarapkan, atau msih diperlukan adanya

    pengembangan produk agr sesai dngan apa yang di ingnkan olh pasar.

    Metode ini sangat menguntungkan bagi perusahaan, karena dengan adanya

    metode system informasi kualitas pelayanan, perusahaan dapat mengetahui

    kelemahan dan kekuatan berrdasarkan pandangan konsumen.

    D. Teori Keputusan Konsumen

    1. Pengertian Keputusan Konsumen

    Sebelum masuk dalam konsep keputusan konsumen, terlebih dahulu

    mengetahui mengenai pengguna. DalamUndang-Undng Republik Indonesia Nomor:

    8tahun1999pasal1paragraf2: tentangperlindungan konsumn, konsumen didfinisikan

    sbagai "stiappengguna barangataulayananyang tersediadalam masyarakat, baikuntuk

    kepentingandiri merekasendiri, keluargamereka, orang lain, atau makhluk lainuntuk

    diperdagangkan”. 61

    Menurut Setiadi, keputusan konsumen merupakan sebuah pilihan yang

    disajikan untuk konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian dengan

    membandingkan atas pilihan yang disajikan. Hasil daripengintegrasian tsebut

    merupakansuatu pilihanyang dsajikan scara kognitif sebagai kinginanberperilaku.62

    61 www.dikti.go.id/…/UU-8-1999 PerlindunganKonsumendi unduh 17 Juni 2020 pukul

    11.47 WIB 62 J. Setiadi, Nugroho, “PerilakuKonsumenKonsepdan Implikasuntuk Strateg dan Penelitian

    Pemasaran” (Jakarta: Kencana, 2003)

    http://www.dikti.go.id/…/UU-8-1999

  • 40

    Keputusanpembelianadalah pilihan 2 ataulebihpilihanalternatif untuk dibeli

    oleh pengguna.63 Sementara itu, menurutPeter danOlson, kputusan pmbelian adlah

    prossbersepaduyangdigunakanuntukmenggabungkan pengetahuan untuk menilai dua

    atau lebih tingkahlakualternatifdan memilihsalah satudaripadanya.64

    Bagi definisi lain, iaitu, keputusan pengguna adalah tindakanindividuyang

    secaralangsung atau tidakterlibat dalammendapatkan dan menggunakanproduk atau

    perkhidmatan yang diperlukan.65 Sementara itu, menurut Kotlerdan Armstrong,

    keputusan pembelianadalah tahapdalamproses membuatkeputusan pembeliandi

    manapenggunabenar-benarmembeli.66

    2. Indikator Keputusan Pembelian

    Menurut Kotler, jauh sebelum dilakukan tindakan pembelian, proses

    keputusan yang dilakukan oleh konsumen direncanakan terlebih dahulu bahkan

    berlanjut hingga sesudahnya . perusahaan diharuskan menujukan perhatian pada

    proses yang akan dilakukan oleh konsumen secara keseluruhan, berikut ini adalah

    indicator keputusan pembelian:

    3. Proses Keputusan Pembelian

    Proses keputusanpembelianmerupakan prosesyang harus dilaluioleh

    konsumendalam sebuah pengambilan keputusan pembelian. Proses ini dapat dilalui

    63 Schiffman dan Kunuk, “PerilakuKonsumen” EdisiKetujuh (Jakarta: Indeks, 2008), hal.

    485 64 Peter dan Olson, “PerilakuKonsumendan StrategiPemasaran, Edisi Kesembilan”, (Jakarta:

    Salemba Empat, 2013) hal. 163 65 Fandy Tjiptono, “StrategyBisnis”, (Yogyakarta: ANDI, 2000), hal.156 66 Philips Kotler dan Gerry Armstrong “Prinsip-prinsipPemasaran Jilid I” (Erlangga:

    Jakarta, 2008), hal. 227

  • 41

    oleh konsumen dengan 4 tahapan, yaitu pencarian informasi, penilaian produk

    alternative, pengenalan masalah dan keputusan pembelian.67

    MenurutEngel dkk, terdapatbeberapaperananyang berperanan dalam

    membuatkeputusan, antara lain:68

    a. Pemula (inisiator), iaitu seseorang dalam proses pembelian;

    b. Influencer, iaitu individu yang pendapatnya sangat dipertimbangkan dalam

    memilih produk;

    c. Penentu, iaitu orang yang mempunyai kuasa atau kuasa kewangan untuk

    menentukan pilihan terakhir;

    d. Pembeli (buyyer), yaitu agen pembeli;

    e. Pemakai (user), yaitu konsumen aktual;

    Sebelum konsumen melakukan kepuusan pembelian, banyak proses yang

    akan dilalui olehnya, akan banyakproduk barangatau jasayangakan ditawarkan

    kepadakonsumen itu, serta konsumen akan mempertimmbangkan atas produk-

    produk yang telah ditawarkan mengikuti atas kebutuhan, keinginan dan kepuasan

    yang akan diterima oleh nya.

    Kotler dan Armstrong menjelaskan bahawa adalima tahapyangdilalui

    pengguna dalamproses membuat keputusanpembelian, sepert yang ditunjukkan

    dalam gambar brikut:69

    67 Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, “ManajemenPemasaran, Edisi 13

    Jilid 1 dan 2”, Alih Bahasa : Bob Sabran, (Jakarta: Erlangga, 2011), hal. 256 68 Engel dkk, “PerilakuKonsumen” AlihBahasaBidi Janto, Jilid II, Edisi Keenam, (Jakarta

    Barat: Binarupa Aksara, 2006) hal. 40 69 Philip Kolter dan Gerry Armstrong, “PrincipleofMarketing” (New Jersey: PrenticeHall,

    2012), hal. 175

  • 42

    a. PengenalanKebutuhan

    Pertama-tama konsumen akan dihadapkan dengan masalah atau kebutuhan

    yang ia kenali atas dasar rangsangan dari diri konsumen itu sendiri atau dari

    lingkungan nya .

    b. Pencarian Informasi

    Konsumen yang telah merasakan adanya dorongan atas kebutuhan yang

    mesti diakan, maka konsumen akan melakukan sebuah pencarian informmasi

    atas produk atau jasa yang dirasa dibutuhkan. Konsumen akan mulai mencari

    informasi yang sesuai dengn kebutuhannya.

    c. Evaluasi Alternatif

    Setelah konsumen melakukan pencarian informasi atas kebutuhan yang

    dicari nya, konsumen akan dihadapkan pada evaluasi atas alternative-

    alternatif yang telah didapatkan terkait produkyang dibutuhkan.

    d. KeputusanPembelian

    Keputusanpembelian diharuskan ada setelahproses-proses yang telah dilalui

    konsumen, dari mulai pengenalan kebutuhan hingga evaluasi alternate,

    konsumen harus sudah bisa menentukan pillihan nya terhadap barang yang

    akan dibeli.

    e. PascaPembelian

    Padatahapan ini setelah konsumenmelakukan keputusan pembelian,

    konsumenakan mengalami beberapa tingkatan kepuasan atas pembelian

    produk. Konsumen akan merasakan apakah terpenuhi kepuasan yang

    diharapkan atasproduk yangtelah dibeliolehnya, jikakonsumen merasapuas,

    maka besar kemungkinan ia akanmelakukan pembelianulangdiwaktuyang

    akandatang. Tetapi sebaliknya, jikakonsumen merasa tidak puas, maka hal

    itu akan menjadi perilaku pasca pembelian yang kurang baik bagi

    perusahaan.

  • 43

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Objek Penelitian

    B. Metode Penelitian

    Menurut Nasir, desainpenelitian harusmengikuti metodepenelitian.70 Metode

    penelitian digunakanuntuk mempermudah proses langkah-langkah dalam sebuah

    penelitian. Mohamad Nasir juga menyatakan bahwwa dengan menggunakan moetode

    peneilian, peneliti akan mudah dalam membuat sebuah urutan-urutan bagaimana

    penelitian dilakukan.71

    Menurut sugiyonometode penelitianadalah sebuah cara pencarian datadengan

    menggunakan cara ilmiah untuk kegunaan tertentu. Data yang digunakan untuk

    penelitian adalah dayta yang empiris, serta mempunyai kriteria yang valid. Maksud

    dari cara ilmiah adalah sebuah kegiatan penelitan yang didasari dengan keilmuan

    yang rasional, arti empiris dalam penelian harus sistemaris. Berrdasarkan tujuan

    penelitian, data yang diperoleh merupakan data variable-variablle serta jenis

    penelitian adalah penelitiandeskriptif danpenelitian verivikatif72.

    Penelitiandeskriptif merupakan sebuah penelitianyang ditujukan untuk

    mengetahui sebuah nilai dari variable mandiri.73 Tujuan dari metode deskriptifadalah

    70 MohamadNasir, ”MetodologiPenelitian” (Jakarta: GhaliaIndonesia, 2003), hal. 24. 71 Nasir, ”MetodologiPenelitian” hal. 44. 72 Sugiyono, "MetodePenelitian Kuantitati Kualitatif, danR&D" (Bandung: Alfabeta, 2013),

    hal. 2. 73 Sugiyono, "MetodePenelitianKuantitatifKualitatif, dan R&D" hal. 35.

  • 44

    sebuah pnelitian yng dlakukanuntuk membuat sebuah penjelasan dari objek penelitian

    berupa gmbaransecara sistematisdan fakta-fakta serta hubunganantarafenomenayang

    ditliti.

    Berrdasarkanpenjelasandiatas, pnelitian ini brtujuan untukmengetahui

    gambarandarivariable yangditeliti yaitu tingkat harga, fasilitas, dan kualitas playanan

    terhadapkeputusan konsumenmenginap di Narapati Indah Boutique Hotel Syariah

    Bandung. Didalam penelitianini digunakan juga metode penelitian verivikatif yang

    mana metode ini digunakan dengan cara mencari teori-teori yang berhubungan

    dengan variable yang diteliti, selanjutnya dibuat hitpotesis terkait fenomena yang

    sedang diteliti sesuai denganmasalah yangakandipecahkan. Setelahitu dilakukan

    metode verifikasi yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran hopotesis yang telah

    dibuat serta kebenaran dari teori-teori. Maka dari kedua metode penelitian itu dapat

    diambil sebuahpermasalahan yangakan diuji dalam penelitianini yaitu apakah tingkat

    harga, fasilitas dan kualitas pelayanan brpengaruh terhadapkeputusan konsumen

    mnginap di Narapati Indah Boutique Hote Syariah Bandung.

    Adapun langkah yangdilakukan yaitu dengancaramengumpulkan informasi

    datayang diperlukan denganmelakukan obsevasi terhadap konsumen yang pernah

    menginap di Narapati Indah Boutique Hotel Syariah Bandung sebagai objek

    penelitian ini. Sedangkan bentukhubungan yangditeliti dalampenelitian iniadalah

    hubunganstudi kualitas ataudengan katalain, studi kualitas mempertanyakanmasalah

    sebabakibat antaravariablle bbas dengan variablleterikat. Sedangkan penelitian

    kuantitatif merupakan metode untuk meneliti hubungan antar variablle serta untuk

    menguji teori-teori tertentu. Berrdasarkan prosedur statistik, datayang trdiri dari

    angkaangkadapatdianalisis dengan mengukur variablle-variabllenya menggunakan

    instrumen penelitian.74 Penelitian ini merupakan sebuah penelitian statistic deskrif,

    yaitu statistika yang digunakanmenganalisisadatadengancara mendeskrifsikanatau

    74 JuliansyahNoor, MetodologiPenelitian: SkripsiTesis, Disertasidan KaryaIlmiah

    (JakartaKencana, 2011), hal. 38.

  • 45

    menggambarkandata yang telahterkumpul sbagai adanyatanpa bermaksudmembuat

    ksimpulan yng brlaku untk umm ataugneraliasasi.75

    C. Populasi dan Sample

    1. Populasi

    Sebuah penelitian selalu akan berkaitan dengan kegiatan pengumpulan data

    guna untuk menganalisis suatu data, maka diharuskan adanya penentuan dari populasi

    objek penelitian. Populasi merupakan sebuah elemen yang ditujukan agar peneliti

    dapat mengetahui serta mempelajari atas objek penelitian nya. Biayanya populasi dari

    sebuah penelitian berupa manusia, transaksi dll.76 Menurut sugiyono, populasi

    merupakan sebuah wilayah yang mempunyai kriteria objek penelitian serta

    mempunya kualitas dan karaktristik guna untuk dipelajari oleh peneliti untuk ditarik

    kesimpulannya.77

    Penentuan populasi dialkukan sesuai dengan sasaran penelitian, yang pada

    akhirnya sekelompok orang atau satuan wilayah yang dijadikan sebagai populasi

    dapat memberikan sebuah kesimpulan dari penelitian ini. Populasi dalam penlitianini

    adalahkonsumen yng pernah menginapdi Narapati Indah Boutique HotelSyariah

    Bandung.

    2. Sampel

    MenurutSugiyono, sampeladalah sebahagian daripada bilangan dn ciri

    populasi.78 ] Sampel terdiri dari pada sejumlahanggota terpilihdaripopulasi. Dengan

    katalain, beberapa, tetapi tidak smua, elemenpopulasi akn diambil sampelnya. Dalam

    pengertian yang lebih terperinci, ampel adalah subkumpulan atau sebahagian

    daripada populasi. Dengan mengkaji sampel, penyelidik akan dapat membuat

    kesimpulan umum kepada populasi kajian.

    75 Sugiyono, MetodePenelitianKuantitatifKualitatif, dan R&D, 2013, hal.206. 76 Mudrajad Kuncoro, MetodeRiset untukBisnis danEkonomi (Jakarta: Erlangga, 2013), hal.

    118. 77 Sugiyono, MetodePenelitianKuantitatif Kualitatif, dan R&D, 2013, hal. 115. 78 Sugiyono, MetodePenelitian KuantitatifKualitatif, dan R&D hal. 116.

  • 46

    Teknik persampelan yangdigunakanoleh penulisdalam kajianini adlah kaedah

    pensampelan bola salji , iaitu teknik menentukan sampel yang pada awalnya kecil,

    kemudian membesar, seperti bola salji bergulir yang secara beransur-ansur menjadi

    besar. Persampelan dalam kajian ini disesuaikan dengan teori Roscoe bahawa ukuran

    sampel yang tepat dalam kajian minimum adalah 30 hingga 500.79 Berrdasarkan teori

    ini, jumlh sampelyang akandiambil dalamkajian iniadalah 50 sampel dansampel yang

    akandipilih sbagai sumbr dataadalah pelancong yangpernah menginap di Narapati

    Indah Boutique Hotel Syariah Bandung.

    D. Jenis Data Penelitian

    Jenisdata yangdigunakan dlam menyokong penyelidikan iniadalahdata

    kuantitatif. Datakuantitatif adalahdata yangdiperolehdalambentuk nombor dan

    analisis menggunakan kaedah statistik. Dalam kajian ini, data yang diperoleh adalah

    datasesuaidengan rumusan masalahyang dijelaskan, yaitu data yangberkaitan dengan

    tingkat harga, kemudahan dan kualiti layanan . Jenis data yang diperlukan adalah

    hasil rsponden dari pengguna yang pernah menginap di Narapati Indah Boutique

    Hotel Syariah Bandung.

    E. Sumber Data Penelitian

    Sumber data dalah s egala sesuatu yang Dapa t berikan maklumat mengenai

    data berrdasarkan sumbernya, data tersebut dapat dibahagikan kepada dua dataprimer

    dan datasekunder. 80

    79 Sugiyono, "Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D", hal. 74. 80 Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D” hal. 225

  • 47

    The sumberdata yangdigunakan oleh penyelidik adalahsumber dataprimer dan

    sekunder, datautama kerana datayang dikumpul oleh penyelidik secara langsungdari

    sumberpertama atautempat di manaobjek penyelidikan dijalankan melalui borang

    google . Manakala data sekunder, iaitu jurnal sebelumnya sebagai rujukan untuk

    penyelidikan yang dilakukan dan maklumat lain.

    F. Operasional Variablle

    Menurut Sugiyono, pemboleh ubah penyelidikan adalahatribut / sfat / nlai

    orng / objk / aktiviti yangmempunyaivariasi tertentuyang ditentukan oleh penyelidik

    untuk kajian dan kemudian membuat kesimpulan.81 Pemboleh ubah dalamkajian ini

    terdiridaripada 2, iaitu:

    1. Independent Variable atau Variablle Bebas

    Menurut Sugiyono, pembolehubah bbas adalah pembolehubahyang

    mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau kemunculan pembolehubah

    bersandar.82 Pemboleh ubah bebas dalam kajian ini adalah Tahap Harga (X1) ,

    kemudahan (X2) dan P Quality elayanan (X3).

    2. Dependent Variable atau Variablle Terikat

    Menurut Sugiyono, pmboleh ubah bersandar dalah pemboleh ubah yang

    dipngaruhi atau menjadi hasil keranapemboleh ubahtidak bersandar.83 Dalam kajian

    ini, pembolehubah bersandaradalah Keputusan Pengguna (Y).

    81 Sugiyono, MetodePenelitianBisnis, (Bandung: Alfabeta. 2010), hal. 39 82 Sugiyono, MetodPenelitianBisnis, hal. 59 83 Sugiyono, MetodePenelitianBisnis, hal. 59

  • 48

    Operasi yang berubah-ubah adalah satu bentuk pertolongan untuk membuat

    penyelidikan mengenai reka bentuk yang telah ditentukan sehingga dapat

    mengelakkan salah faham dalam menafsirkan masalah dalam penyelidikan. Dlam

    kajianini, trdapat 4pembolehubah: tahap harga, kemudahan el dan kualiti elayanan

    sebagai pembolehubah bebasdan keputusan pengguna sebagaipemboleh ubah

    brsandar. The empat pembolehubah ditakrifkan operasi ke dalam borang di bawah

    Keterangan:

    Tablle 3.1

    OperasionalVariabllePenelitian

    Variablle Sub Variablle Indikator Skala Data Variablle Bebas (X1)

    Tingkat Harga

    Harga adalah sattu-

    satunya unsur

    dalam bauran

    pemasaran yang

    menghasilkan

    pendapatan

    penjualan

    Koler (2007:120)

    1. Keterjangkauan harga

    1) Harga yang ditawarkan

    terjangkau

    Ordinal

    2. Kesesuaian Harga dengan

    Kualitas

    1) Harga yang ditawarkan sesuai

    dengan fasilitas

    yangdidapatkan

    Ordinal

    3. Kesesuaian harga dengan

    pesaing hotel

    lainnya

    1) Hargayang ditawarkan mampu

    bersaing dengan

    pesaing hotel

    syariah lainnya

    Ordinal

    4. Kesesuaian hargadengan

    manfaat

    1) Harga yang ditawarkansesuai

    denganpelayanan

    yangdiberikan

    Ordinal

    Variablle Bebas (X2)

    Fasilitas

    Fasilitas adalah

    segenap kebutuhan

    yang diperlukan

    untuk

    menyelesaikan

    pekarjaan-

    pekerjaan dalam

    suatu usaha kerja

    sama manusia. The Liang Gie

    1. Pertimbangan/ perencanaan

    Spasial

    1) Terdapat kamar yang bervariasi

    Ordinal

    2. Perencanaan Ruangan

    1) Terdapat desain interior yang

    menarik

    Ordinal

    3. Perlengkapan dan Perabot

    1) Perlengkapan dan peralatan kamar

    yang berkualitas

    Ordinal

    4. Unsur Pendukung

    lainnya

    1) Terdapat akses wifi 2) Terdapat tempat

    parkir yang luas

    Ordinal

  • 49

    (2006:22)

    Variablle Bebas (X3)

    Kualitas Pelayanan

    kualitas adalah

    totalitas fitur dan

    karaktristik produk

    ataujasa yang

    bergantungpada

    kemampuannya

    untukmemuaskan

    kebutuhanyang

    dinyatakanatau

    tersirat.

    Kotler dan Keller

    (2008: 143)

    1. Keandalan (Reability)

    1) Cepat dalam penyajian pesanan

    2) Cekatan dalam penyajian pesanan

    3) Keakuratan penghitungan

    administrasi pada

    saat pembayaran

    Ordinal

    2. Ketanggapan (Responsive)

    1) Layanan yang cepat 2) Kecepatan penyajian

    menu

    3) Membantu dalam kesulitan pemesanan

    Ordinal

    3. Jaminan (Assurance)

    1) Pengetahuan pramusaji terhadap

    menu makanan

    2) Kebersihan 3) Keamanan dan

    kenyamanan tempat

    4) Kesopanan dan keramahan

    pramusaji

    I Ordinal

    4. Empati (Empathy)

    1) Respon pramusaji terhadap permintaan

    konsumen

    2) Pelayanan tanpa memandang status

    sosial

    Ordinal

    5. Bukti Fisik (Tangibles)

    1) Kenyamanan tempat 2) Kemudahan

    pencarian lokasi

    3) Kebersihan fasilitas pelengkap

    4) Penampilan karyawan

    Ordinal

    Variablle Terikat (Y) Keputusan

    Konsumen

    Keputusan

    1. Pengenalan Masalah

    1) Identifikasi Kebutuhan

    Ordinal

    2. Pencarian Informasi

    1) Informasi dari sumber internal

    Ordinal

  • 50

    Pembelian adalah

    seleksi terhadap

    dua pilihan

    alternatif atau lebih

    konsumen pada

    pembelian. Schiffman dan

    Kunuk (2008:485)

    maupun eksternal

    3. Evaluasi Alternatif

    1) Membandingkan dengan hotel lainnya

    Ordinal

    4. Keputusan Konsumen

    1) Keputusan memilih hotel untuk

    menginap

    Ordinal

    5. Perilaku setelah

    Pembelian

    1) Kepuasan yang didapat setelah

    menginap di

    Narapati Indah

    Boutique Hotel

    Syariah Bandung

    2) Keputusan untuk memberikan

    informasi mengenai

    Narapati Indah

    Boutique Hotel

    Syariah Bandung

    Ordinal

    G. Teknik Pengumpulan Data

    Untuk menyokong penyelidikan ini, teknikpengumpulandata digunakan,

    seperti brikut:

  • 51

    H. Analisis Data

    Kajian ini menggunakan ukuran sejauh mana mempengaruhi tahap harga,

    kemudahan dan kualiti perkhidmatan mnggunakan skalaLikert. Skala ordinalyang

    dgunakan un t uk engukur skap, pendapatdan persepsiseseorang atausekumpulan

    orang mengenai suatu fenomena.84 Dengan menggunakan sk ala ordinal , pemboleh

    ubah yang akan diukur diterjemahkan menjadi sub-pemboleh ubah kemudian sub-

    pemboleh ubah diterjemahkan lagimenjadi indikatoryang dapatdiukur. Kemudian

    indikatoryang telah diukur dapat digunakan sebagaititik permulaan untukmembuat

    instrumen itm iaitu soalan yangmesti d i dijawab oleh rsponden.85

    Soalan atau pernyataan instrumen akan menghasilka n jumlah skor untuk

    setiap ahli sampel yangdiwakili olehsetiap skor nilai sebagai instrumendi bawah:

    84 Riduwan dan Kuncoro, "CaraMenggunakan danMemakai Analisi Jalur (Path Analysis)"

    (Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 20. 85 Riduwan dan Kuncoro, "CaraMenggunakan dan MemakaiAnalisis Jalur (Path Analysis)",

    hal. 69.

  • 52

    1. UjiValiditas dan UjiReliabilitas

    a. Ujian kesahan digunakanuntuk mngukur samaada soalselidik itu sahatau

    tidak. Alat ukur dikatakansah sekiranya dapat menjawab dengan teliti

    mengenai pemboleh ubah yang diukur.86 Dalam menentukan kesesuaian item

    yang akan digunakan, ujian kepentingan biasanya dilakukan dengan nilai

    Correlation Item Corrected Total yang menghasilkan skor total r hitung> r

    table. Menurut Sugiyono, ujian kesahan dijalankan untuk mengukur sama ada

    data yang telah diperolehi setelah kajian itu adalah data yang sah dan alatukur

    yangdigunakan adalahsoal slidik.87 Uji kesahan alat ukurdalam kajianini

    mnggunakan teknikkorelasi Pearson ProductMoment . Data boleh dikatakan

    sah sekiranya nilai pekali adalah 0.3. Moment Pearson Product korelasi boleh

    dikira dengan menggunakan formula berikut:88

    b. Ujian Kebolehpercayaan Menurut Fredy Rangkuti, kebolehpercayaan adalah

    tahap kestabilan atau ketekalan alat ukur.89 Kebolehpercayaan memberikan

    padanan antara hasil pengukuran atau konsistensi pengukuran.

    86 ImamGhazali, AplikasiAnalisis MultivariateDengan ProgramSPSS (Semarang: Badan

    Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), hal. 45. 87 Sugiyono, MetodePenelitian KuantitatifKualitatif, dan R&D, 2013,hal. 168. 88 Sugiyono, StatistikUntuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2016), hal. 262. 89 Fredy Rangkuti, Measuring Customer Statis Faction,2011), edisi ke 2, 2 ed. (Jakarta:

    Gramedia, 2011), hal. 46.

  • 53

    Kebolehpercayaan soal selidik kajian diuji dengan menggunakan formula

    alpha. Alpha formula digunakan untuk mencari kebolehpercayaan instrumen

    ni l ainya bukan 1 dan 0, contohnya, pertanyaan atau masalah dengan

    penerangan.90 The Cronbach alpha (C a ) pekali adalah yang paling biasa t ic

    statistik yang digunakan untuk menguji kebolehpercayaan instrumen kajian.

    Instrumen kajian ditunjukkan mempunyai tahap kebolehpercayaan yang

    mencukupi jika pekali Cronbachalpha lebihbesar daripada atausama dengan

    0,60. Ujian kebolehpercayaan boleh diujidengan mnggunakan formula

    Cronbachalpha seperti brikut:

    90 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ed. oleh 5

    (Yogyakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hal. 196.

  • 54

    2. Uji Asumsi Klasik

  • 55

    I. Teknik Pengolahan Data

    Berikut ini adalah metode untuk mengolah data:

    1. Metode Analisis Statistik Deskriptif

    Analisis deskriptifadalah statistik yangdigunakan untk menganalisisdata

    dengan menerangkan ataumnggambarkan datayang dikumpulkansebagaimana adnya

    tanpa tujuan mmbuat kesimpulan atau generalisasi secaraumum.91 Didalam statistik

    deskriptif berisi:

    a. Gambaran Rsponden

    Penerangan data yang akandisajikan dari hasil kajian iniadalahuntuk

    memberikangambaran umummngenai penyebaran datayang dipeoleh di

    lapanganAdapun yangdisajikan dalam keterangan data inadalah taburan

    91 Sugiyono, Metode Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2004), hal. 122

  • 56

    frekuensi yang ditunjukkan setiap indikator bersama dengan peratusan

    frekuensi dan pemerolehan skor.

  • 57

  • 58

    2. Analisis Regresi Linier Berganda

    3. UjiHipotesis

    a. Ujit (parsial)

    Analisisperbandingan pemboleh ubah bebas dikenali sebagai ujian tatau ujian

    ujian. Tujuan ujian tadalah untk menentukan perbezaan pemboleh ubah yang

    dihipotesiskan.[24] Untuk melihat kesan pemboleh ubah bebas secara separa, ia boleh

    diuji menggunakan ujian t.

  • 59

    Ujian semacam ini akan sangat berguna sekiranya analisis ujian varians

    menyimpulkan bahawa terdapat sekurang-kurangnya satu pemboleh ubahyang

    mempengaruhipemboleh ubahbersandar. Supaya ujian ini akan menjadi sangat

    berguna untuk menunjukkan pembolehubah bebas (X 1 = Tingkst Harga (X 1 ) ,

    Kemudahan (X 2 ) dn Kualiti Perkhidmatan (X 3 ) yang memberi kesan kepada pe r

    perubahan bersandar (Y = Keputusan Pengguna ). Ujian statistik dapat dirumuskan

    seperti berikut:92

    𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =r √n − 2

    1 − 𝑟2

    Nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang diperoleh berbanding dengan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 , jika lebih besar

    daripada 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka H0 ditolak, sehinggadapat disimpulkanbahawa pemboleh ubah

    bebas Tingkst Price (X1) , Facilities (X2) Quality P elayanan (X3) mempunyai

    pengaruh terhadap pemboleh ubah bersandar Keputusan Pengguna (Y) . 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

    Sekiranya kurang dari itu , maka H0 diterimasehingga dapatdisimpulkan bahawa

    92 Andi Supangat, Statistikauntuk EkonomidanBisnis(Bandung: Pustaka, 2006), hal. 203.

  • 60

    pemboleh ubah bebas Tahap Harga (X1) , Kemudahan (X2) dan Kualiti P elayanan

    (X3) tidak berpengaruh terhadap pemboleh ubah bersandar Keputusan Pengguna (Y).

    Peraturan ujian:

    4. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

  • 61

  • 62

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. GambaranUmum NarapatiIndah BoutiqueHotel SyariahBandung

    1. Company Profile NarapatiIndah BoutiqueHotel SyariahBandung

    Narapati Syariah Boutique Hotel adalah sebuah hotel syariah boutique yang

    berdiri lebih dari 20 tahun lamanya, tepatnya pada tahun 1994 hotel ini didirikan

    (masih konvensional) dan sejak tahun 2009 resmi deklarasi menjadi hotel syariah

    olehpendirinyabernama Dra. Hj. Tatie S Ismet, M.Si. Dengan lokasi yangstrategis,

    dekat dengan daerah wisata kuliner (Jl. Burangrang), pusat rekreasi keluarga

    (Kawasan wisata transtudio Bandung), serta kawasan wisata bersejarah (Jl. Asia-

    Afrika, Gedung Merdeka) di Bandung, menjadikanNarapatiSyariah BoutiqueHotel ini

    sebagaisalah satuhotel yang paling diminatidiantara banyaknyahotel-hotel yang ada di

    Bandung.

    Sejak awalberdirinya Narapati Syariah Boutique Hotelini, pendirisecara konsisten

    inginmenjaga kualitas, pelayanan, dan citrahotel, salahsatu caranyayaitu dengan

    memperkenalkanbudaya syariahyang secara hukumagama benarbenarmenjadi

    cerminancitra NarapatiSyariah BoutiqueHotel sebagaihotel syariah. Seringkali

    industri perhotelan kerap kali dikonotasikan dengan kebiasaan perbuatan yang

    diharamkan oleh agama Islam, baik itu perzinahan, narkoba, ataupun minuman

    beralkohol. Pada dasarnya hotel adalah usaha yang bersih, memberikan kepuasan dan

    pelayanan terbaik kepada konsumen dengan tanpa melanggar hukum-hukum yang

    dilarang oleh agama islam karnatidak ada tuntunan ataukewajibanbagi pngusaha hotel

    untukmenyediakanfasilitas atauproduk uang melanggarnorma kesusulaanmasyarakat.

    Jugatidak ada kewajibanbagi pengusahayang brgerak dibidang pariwisata yang

    melanggarnorma-norma syariahagama islam. Berrdasarkanpemikiran itulahpendiri

    perusahaanNarapati SyariahBoutique Hotelini mendirikanpenginapanyang

  • 63

    bernafaskanpada syariahIslam. Hotel ini didirikan berlokasi di Jl. PelajarPejuang 45

    No. 31-35 KotaBandung, JawaBarat.93

    Gambar 4.1

    Logo Perusahaan Narapati Indah Boutique Hotel Syariah Bandung

    Sumber: www.narapati.com

    Warna merah marun pada huruf “N” dari logo NR diatas melambangkan

    kehangatan rumah, warna emas pada huruf “R” dari logo NR diatas melambangkan

    Singgana. Narapatimenghadirkan suasanakehangatan rumahyang dipadukandengan

    kemewahanlayaknya singgasanabagi paratamunya. Logo pena emas pada ujung

    tulisan Narapati dimaknai sebagai komitmen perusahaan untuk selalu berkarya dan

    menjadi perusahaan pioneer (terdepan dan pelopor) berbasis syariah. Komitmen

    sebagaihotel syariahilakukan oleh menejemen Narapatidalam urusan

    kebijakankebijakannya dalampengelolaan SDM diNarapati. Berikut penulis

    sampaikan visi dan misi perusahaan Narapati Syariah Boutique Hotel :

    Visi:

    Menjadi pioner (pelopordanterdepan) perusahaanyang bergerakdi bidang

    industriakomodasi danpariwisata yang berbasissyariah Islam terbaikdi

    Indonesia.

    93 Editor, Narapati Indah Boutique Hotel Syariah Bandung, Diakses dalam www.Narapati.com pada Sabtu, 18 Juli 2020 pukul. 11.46 WIB

    http://www.narapati.com/

  • 64

    Misi:

    1. Menjadi salah atu icon (ciri, pembeda, khas) kota Bandung.

    2. Terus melakukan continous improvement pada empat pilar utama

    organisasi (Finance, Human Resoure, Product, and Marketing) guna

    mencapai standarisasi hotel berbasis syariah.

    3. Mensinergikan seluruh aspek dalam perusahaan dengan syariat Islam.

    Berikut penulis sampaikan struktur dari perusahaan NarapatiIndah BoutiqueHotel

    SyariahBandung:

    2. Produk Narapati Indah Boutique Hotel Syariah Bandung

    Adapun produk yang ditawarkan oleh Narapati Indah Boutique Hotel Syariah

    Bandung sangat beraman, bukan hanya menyediakan fasilitas untuk menginap saja,

    tetapi juga di sediakan restoran, meeting room dll, berikut uraian produk-produk dari

    Narapati Indah Boutique Hotel Syariah Bandung:

    a. Rooms

    1) Narapati Suite

    Tempat Tidur: Double Beds

    Okupansi: 2 Orang Dewasa

    Ukuran: 50m2

    Kamar mandi: Shower (panas/dingin)

    Hiburan: TV

    Free Wi-Fi

    2) Family Room

    Tempat Tidur: Twin & Doubke Beds

    Okupansi: 4 Orang Dewasa

    Ukuran: 50m2

    Kamar mandi: Shower (panas/dingin)

    Hiburan: TV

  • 65

    Free Wi-Fi

    3) Standard Quad

    Tempat Tidur: Double / Twin Bed

    Okupansi: 2 Orang Dewasa

    Ukuran: 25m2

    Kamar mandi: Shower (panas/dingin)

    Hiburan: TV

    Free Wi-Fi

    4) Executive

    Tempat Tidur: Double / Twin Bed

    Okupansi: 2 Orang Dewasa

    Ukuran: 25m2

    Kamar mandi: Shower (panas/dingin)

    Hiburan: TV

    Free Wi-Fi

    5) Deluxe

    Tempat Tidur: Double / Twin Beds

    Okupansi: 2 Orang Dewasa

    Ukuran: 25m2

    Kamar mandi: Shower (panas/dingin)

    Hiburan: TV

    Free Wi-Fi

    6) Superior

    Tempat Tidur: Double / Twin Bed

    Okupansi: 2 Orang Dewasa

    Ukuran: 16m2

    Kamar mandi: Shower (panas/dingin)

    Hiburan: TV

    Free Wi-Fi

  • 66

    7) Standard

    Tempat Tidur: Double / Twin Bed

    Okupansi: 2 Orang Dewasa

    Ukuran: 16m2

    Kamar mandi: Shower (panas/dingin)

    Hiburan: TV

    Free Wi-Fi

  • 67

    B. Data Deskriptif Konsumen Narapati Indah Boutique Hotel Syariah Bandung

    1. Karaktristik Rsponden Berrdasarkan Jenis Kelamin

    Karaktristik rsponden berrdasarkanjenis kelamindapat dilihat dalam tablle

    berikut:

  • 68

    2. Karaktristik Rsponden Berrdasarkan Usia

    Adapun karaktristik rsponden brdasarkan usiadapatdilihatdalam tablle

    berikutt:

    3. Karaktristik Rsponden Berrdasarkan Tingkat Pendidikan

    Karaktristik rsponden berrdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada

    tablle berikut:

    Tablle 4.3

    Karaktristik Rsponden Berrdasarkan Tingkat Pendidikan

    No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

    1 SMA 6 12,2%

    2 Diploma 4 8,2%

    3 S1 31 63,3%

    4 S2 6 12,2%

    5 S3 2 4,1%

    Sumber: Hasil Penelitian 2020 (Data diolah)

  • 69

    Mengikut data dalam jadualdi atas, ini menunjukkanbahawa tahappendidikan

    rsponden dikuasai oleh tahap S1 yang mempunyai peratusan 63.3%, kemudian diikuti

    oleh tahap pendidikan rsponden S2 dengan peratusan 12.2%, maka tahap pendidikan

    rsponden sekolah menengah dengan peratusan 12.2% dan Tahap pendidikan S3

    dengan peratusan 4.1%. Ini menunjukkan bahawa rsponden yang menginap di

    Narapati Indah Boutique Hotel Syariah dikuasai oleh rsponden yang mempunyai latar

    belakang pendidikan sarjana.

    4. Karaktristik Rsponden Berrdasarkan Jenis Pekerjaan

    Karaktristik rsponden berrdasarkan jenispekerjaan dapatdilihat pada tablle

    berikut:

    Tablle 4.4

    Karaktristik Rsponden Berrdasarkan Jenis Pekerjaan

    No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

    1 PNS/BUMN 17 34%

    2 Wiraswasta 8 16%

    3 Wirausaha 8 16%

    4 Pelajar/Mahasiswa 3 6%

    5 Ibu Rumah Tangga 10 20%

    6 Dll 4 8%

    Sumber data: Hasil Penelitian 2020 (Data diolah)

    Berrdasarkan jadu