bandung 2012 m/ 1433 h - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian...

86
Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012 PENGARUH PAKAN TAMBAHAN TERHADAP KUALITAS NYANYIAN BURUNG KENARI (Serinus canaria Linn.) JANTAN MUDA DENGAN PENDEDAHAN SECARA LIVE TUTORING SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Oleh : RISDA ARBA ULFA 208700598 BANDUNG 2012 M/ 1433 H

Upload: phamliem

Post on 03-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

PENGARUH PAKAN TAMBAHAN TERHADAP KUALITAS

NYANYIAN BURUNG KENARI (Serinus canaria Linn.) JANTAN

MUDA DENGAN PENDEDAHAN SECARA LIVE TUTORING

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Oleh :

RISDA ARBA ULFA

208700598

BANDUNG

2012 M/ 1433 H

Page 2: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

ABSTRAK

Risda Arba Ulfa : Pengaruh Pakan Tambahan terhadap Kualitas Nyanyian Burung Kenari

(Serinus canaria Linn.) Jantan Muda dengan Pendedahan secara Live

Tutoring

Di alam, burung muda belajar bernyanyi secara live tutoring yaitu metode

pembelajaran bersuara pada burung jantan muda dari burung tutor aslinya.

Beberapa penelitian melaporkan bahwa pembentukkan karakteristik nyanyian juga

dipengaruhi oleh faktor ketersediaan suplai makanan. Burung bernyanyi

memerlukan energi yang banyak untuk bisa memproduksi nyanyian karena

diperlukan koordinasi yang baik antara sistem respirasi, organ vokal, otot

craniomandibular, sistem saraf dan sistem hormon. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh pemberian pakan tambahan terhadap kualitas nyanyian

burung kenari jantan muda. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Mei 2011

menggunakan dua ekor burung tutor (umur 3 tahun) dan enam ekor burung yang

diberi perlakuan (usia 10 minggu). Pakan tambahan berupa pakan normal (biji-

bijian, air matang) dan suplemen pakan yang terdiri dari sayuran hijau (sawi putih,

sosin, oyong), buah-buahan (apel, pir, wortel), jangkrik, telur puyuh matang,

asinan sotong kering yang disesuaikan dengan menu harian. Penilaian kualitas

nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam

bentuk sonagram dan oscillogram melalui program Avisoft-Sonagraph Pro

(Specht, 1996). Jumlah cuplikan nyanyian yang dianalisis adalah 200 cuplikan per

satu individu burung. Seluruh nyanyian dianalisis dengan beberapa parameter,

yaitu: (1) song duration, (2) repertoire size, (3) jumlah tipe silabel dalam satu

nyanyian, (4) song repertoire, dan (5) syllable repertoire. Pencuplikan suara

dilakukan melalui alat perekam suara HP (Hand Phone) LG GW305 / MP4

TELEBIT yang dilengkapi dengan built-in microphone yang diletakkan di atas

sangkar. Berdasarkan kelima parameter penilaian diketahui bahwa burung dengan

perlakuan pakan tambahan secara umum memiliki rerata durasi nyanyian, song

repertoire, jumlah tipe silabel dalam satu nyanyian, song repertoire dan syllable

repertoire yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pakan normal. Hasil

uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa antara nilai kalori pakan dengan

kenaikan berat badan tidak berkorelasi secara signifikan (R=0,2). Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan tambahan mampu

mengoptimalkan pembentukkan karakteristik nyanyian ketika dikombinasikan

dengan faktor interaksi sosial saat proses pembelajaran vokal berlangsung pada

masa periode sensitif.

Kata kunci : Live tutoring, burung kenari jantan (Serinus canaria Linn.), pakan

tambahan.

Page 3: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan segala rahmat, karunia dan hidayah serta diberiakannya kesehatan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

tercurah limpahkan kepada junjunan kita semua, Rasulullah SAW yang telah

membawa kita kepada jalan yang lurus yang di ridhai Allah, beserta keluarganya,

para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pakan Tambahan

terhadap Kualitas Nyanyian Burung Kenari (Serinus canaria Linn.) Jantan

Muda dengan Pendedahan secara Live Tutoring” ini dimaksudkan untuk

memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh ujian sidang Sarjana Sains

Biologi.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak

yang telah membantu pelaksanaan kegiatan praktek profesi ini baik secara

langsung maupun tidak langsung. Semoga segala bantuannya mendapatkan

balasan yang setimpal dan dicatat sebagai amal shaleh. Amien. Juga tak lupa

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang

setinggi-tingginya, khususnya kepada :

1. Dr. H. M. Subandi. Drs, Ir., Mp selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi.

2. Yani Suryani, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Biologi.

Page 4: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

3. Astuti Kusumorini, M.Si, selaku pembimbing I yang telah bersedia

memberikan bimbingan keilmuan dan petunjuk kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Sumiyati Sa‟adah, M.Si, selaku pembimbing II yang telah bersedia

memberikan bimbingan keilmuan dan petunjuk kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Ucu Julita, S.Si, terima kasih karena sudah banyak memberikan ilmu,

pengalaman dan bimbingan yang sangat baik bagi penulis.

6. Seluruh staf karyawan bagian tata usaha Fakultas Sains dan Teknologi.

7. Kedua orang tuaku tercinta, yang telah mencurahkan segenap kasih

sayang, perhatian, air mata dan doa‟nya yang begitu tulus disetiap sujud

malamnya. Kalian adalah harta terindah yang ku miliki. ”Ya Allah, jaga

mereka dalam kemulianan-Mu, hingga mereka wafat dalam keadaan

khusnul khatimah. Amin“.

8. Anisa Ilahi, Ari Khumaeni, Sulistiani Ahmad, ketiga adikku tersayang

semoga kalian menjadi seseorang yang berguna dan berakhlak baik.

9. Asih, Mega, Dini, Rijal, Apip, Yulianto, Rama dan teman-teman PKL

yang sudah begitu baik, dan terima kasih untuk setiap tawa yang kalian

beri untukku.

10. B.CREW (Rahma, Suci, Vivi, Uli, Yayu) untukku kalian bukan hanya

sebatas sahabat tapi juga sudah seperti keluarga yang sampai kapanpun

kalian adalah tokoh penting dalam cerita dihidupku.

Page 5: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

11. BIO_B Community 2008 terima kasih untuk setiap kebersamaan yang tak

terlupakan.

12. Silvi, Ela, Dewi sahabat terbaikku, terima kasih karena selalu ada untukku

dalam suka maupun duka.

13. Nurani‟s apartment (Intan, Ida, Indah, Nia, Lilis dkk.) terima kasih untuk

kebersamaannya selama ini, mudah-mudah tetap kompak.

14. Semua pihak yang tidak bisa dituliskan satu persatu.

Berangkat dari segala keterbatasan kemampuan dan tenaga, maka apa yang

disajikan penulis sangatlah jauh dari sempurna, oleh karenanya penulis

mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. Namun kiranya

skripsi ini bisa memberi manfaat dan memberikan kontribusi positif. Amien.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, 15 Juni 2012

Penulis

Page 6: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 5

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................ 5

1.3.1 Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

1.3.2 Kegunaan Penelitian ................................................................... 5

1.4 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 5

1.5 Hipotesis ............................................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 8

2.1 Klasifikasi dan Deskripsi Burung Kenari .......................................... 8

2.1.1 Morfologi ................................................................................... 9

2.1.2 Habitat dan Jenis ....................................................................... 10

2.1.3 Pakan ......................................................................................... 10

2.2 Kategori Suara Burung ..................................................................... 13

2.3 Perkembangan Suara Burung Bernyanyi .......................................... 14

2.4 Mekanisme Vokalisasi Burung ......................................................... 16

2.5 Metode Pembelajaran pada Burung Bernyanyi ................................ 20

Page 7: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

2.6 Pengaruh Pakan dalam Perkembangan Kualitas Produksi Vokal .... 22

2.7 Mekanisme Kontrol Saraf pada Burung Bernyanyi ......................... 24

2.8 Sistem Hormonal dalam Efktivitas Produksi Vokal ......................... 27

2.9 Analisis Suara Burung ...................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 32

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................ 32

3.2 Alat dan Bahan ................................................................................. 32

3.2.1 Sangkar ...................................................................................... 32

3.2.2 Perlengkapan Perekaman Suara ................................................ 34

3.2.3 Timbangan Digital .................................................................... 34

3.2.4 Hewan Penelitian ...................................................................... 34

3.2.5 Pakan ......................................................................................... 35

3.3 Rancangan Percobaan ....................................................................... 36

3.4 Prosedur Kerja ................................................................................. 37

3.4.1 Pemeliharaan ............................................................................. 37

3.4.2 Pendedahan Suara dengan Dua Perlakuan Suplai Makanan ..... 39

3.4.2.1 Pendedahan Suara ......................................................... 39

3.4.2.2 Perlakuan Suplai Makanan ............................................ 40

3.4.3 Pencuplikan Suara ..................................................................... 41

3.4.4 Analisis Suara ........................................................................... 41

3.5 Analisis Statistik ............................................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 44

4.1 Hasil .................................................................................................. 44

Page 8: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

4.1.1 Hasil Analisis Suara .................................................................. 44

4.1.1.1 Durasi Nyanyian ............................................................ 44

4.1.1.2 Repertoire Size ............................................................... 46

4.1.1.3 Jumlah Tipe Silabel dalam Satu Nyanyian ................... 48

4.1.1.4 Song Repertoire ............................................................. 49

4.1.1.5 Syllable Repertoire ........................................................ 51

4.1.2 Rerata Nilai Kalori Pakan yang Dikonsumsi ............................ 53

4.1.3 Rerata Kenaikan Berat Badan ................................................... 55

4.2 Pembahasan ...................................................................................... 56

4.2.1 Penilaian Kualitas Burung Kenari Berdasarkan Parameter

Kompleksitas Nyanyian ............................................................. 56

4.2.2 Pakan sebagai Pembentuk Karakteristik Nyanyian Burung Kenari

.................................................................................................... 59

BAB V KESIMPULAN .................................................................................... 65

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 65

5.2 Saran ................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 72

Page 9: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Menu harian untuk burung kenari jantan muda

dengan perlakuan pakan extra food

36

Tabel 4.1 Rerata Jumlah Durasi 45

Tabel 4.2 Rerata Repertoire Size 46

Tabel 4.3 Jumlah Tipe Silabel dalam Satu Nyanyian 49

Tabel 4.4 Rerata Song Repertoire 50

Tabel 4.5 Rerata Syllable repertoire 51

Tabel 4.6 Rerata nilai kalori pakan yang dikonsumsi

burung kenari jantan muda

53

Tabel 4.7 Rerata berat badan burung kenari jantan muda 55

Page 10: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Burung kenari (Serinus canaria Linn.) 9

Gambar 2.2 Jenis biji-bijian yang biasa dijadikan pakan

burung kenari.

12

Gambar 2.3 Tahapan belajar bernyanyi (a) Close-ended

learning, (b) Open-ended learning.

15

Gambar 2.4 Vocal tract, yang berperan dalam produksi

nyanyian burung.

17

Gambar 2.5 Struktur bipartite asimetris (a) ventral

(b) ventrolateral (eksternal): syrinx burung

Oscines.

19

Gambar 2.6 Jalur sinyal pada otak burung yang terlibat

pada saat mekanisme produksi suara.

25

Gambar 2.7 Interaksi antara (A) sex

hormone,perkembangan otak, serta (B)

pembentukan dan aktivasi sistem

pembelajaran vokal

28

Gambar 3.1 Sangkar burung kenarijantan muda yang

diberi perlakuan tambahan

33

Gambar 3.2 Desain penelitian 37

Page 11: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Gambar 3.3 Proses penjemuran burung kenari 38

Gambar 3.4 Posisi sangkar burung dengan pendedahan

secara Live-tutoring (a) dalam ruangan, (b)

desain ukuran.

Gambar 3.5 Contoh tampilan oscillogram salah satu tipe

nyanyian burung kenari.

42

Gambar 3.6 Contoh tampilan sonogram tipe nyanyian

burung kenari yang terdiri dari lima tipe

silabel yang berbeda.

42

Gambar 4.1 Rerata jumlah durasi nyanyian. 45

Gambar 4.2 Rerata repertoire size. 47

Gambar 4.3 Rerata jumlah tipe silabel dalam satu

nyanyian.

49

Gambar 4.4 Rerata song repertoire. 51

Gambar 4.5 Rerata Syllable repertoire. 52

Gambar 4.6 Rerata nilai konsumsi kalori pada burung

kenari jantan muda.

54

Gambar 4.7 Rerata berat badan pada burung kenari

jantan muda.

55

Page 12: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, antusiasme masyarakat yang tinggi dapat terlihat dari

semakin maraknya kontes burung bernyanyi di berbagai daerah. Dengan adanya

kontes tersebut, harga burung-burung unggulan dengan kualitas suara yang baik

dan mental juara menjadi terdongkrak (Turut, 2006). Kriteria burung berkicau

yang baik biasanya memilki irama, nada, dan frekuensi kicauan berulang-ulang

(Dewanto & Sitanggang, 2010). Dari sekian banyak burung bernyanyi, salah satu

jenis yang paling banyak digemari adalah kenari. Daya tarik kenari tidak hanya

Page 13: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

dari suara yang penuh variasi, tetapi corak bulu dan bentuk fisikya menjadi daya

pikat yang tidak kalah menarik (Turut, 2006).

Burung bernyanyi merupakan hewan model yang paling baik (powerful

model system) karena paralel dengan perkembangan vokal manusia (Beecher &

Burt, 2004). Penelitian pada burung bernyanyi banyak dilakukan di negara empat

musim karena dianggap sebagai model dari perkembangan berbicara pada

manusia pada level perilaku dan level neural (Goldstein et al., 2003). Burung

bernyanyi mempelajari nyanyian spesifik spesiesnya dari burung tutor dewasa

ketika masih muda sama seperti pada manusia belajar bernyanyi (Gobes et al.,

2007). Tahap awal dari ontogeni vokal (subsong) mirip dengan celoteh (babbling)

pada bayi manusia dan secara bertahap akan menjadi nyanyian yang matang

seperti individu dewasa (Brainard & Doupe, 2002; Caphpole & Slater, 2008).

Burung kenari (Serinus canaria Linn.) merupakan salah satu burung

bernyanyi yang populer dikalangan masyarakat penggemar burung di tanah air.

Burung kenari termasuk ke dalam sub ordo Passeri (Oscines) yang merupakan

kelompok burung yang memiliki sistem vokalisasi yang kompleks (Catchpole &

Slater, 1995). Tahapan proses pembelajaran pada burung kenari ialah Open-ended

learning (Muller et al., 2010), yaitu burung bernyanyi yang memiliki kemampuan

belajar bernyanyi yang terus berulang dan berlangsung hingga usia dewasa atau

setelah melewati tahapan periode sensitif (Brenowitz & Beecher, 2005; Lehongre

et al., 2009). Firman Allah swt dalam Al-Quran (Qs. An-Naml: 16):

Page 14: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Artinya:

“Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan Dia berkata: "Hai manusia, Kami telah

diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala sesuatu.

Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata". (Qs. An-Naml:

16).

Menurut Shihab (2012), dijelaskan bahwa makna yang terkandung dalam

ayat diatas ialah tentang Nabi Sulayman as. yang memperoleh mukjizat yang

sangat unik antara lain, memahami bahasa burung. Hal itu lebih dapat dimengerti

melalui penelitian belakangan ini bahwa masing-masing jenis burung memiliki

bahasa khusus untuk saling berkomunikasi, baik melalui gerakan, suara atau

isyarat.

Semakin banyaknya kontes burung bernyanyi, mendorong para peternak

maupun pecinta burung bernyanyi untuk melakukan berbagai usaha dalam

pembentukkan karakteristik suara burung yang berkualitas tinggi. Hal ini dapat

ditunjang dengan penerapan model pembelajaran pada burung bernyanyi. Model

pembelajaran burung bernyanyi yang sering digunakan khususnya dikalangan

masyarakat Indonesia adalah metode pendedahan suara secara tape tutoring, yaitu

burung jantan muda belajar bernyanyi dari rekaman suara nyanyian burung tutor

(burung yang telah memiliki kualitas nyanyian yang baik) yang diputar oleh

pengeras suara tanpa menghadirkan burung tutor aslinya. Hal ini dilakukan supaya

proses belajar jauh lebih praktis. Namun, pada dasarnya di alam burung bernyanyi

belajar bernyanyi secara live tutoring.

Page 15: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Pendedahan suara secara live tutoring adalah metode pembelajaran yang

menghadirkan burung tutor aslinya. Live tutoring pada burung dapat memicu

peniruan nyanyian tutornya lebih akurat daripada dengan tape tutoring (Beecher

& Burt, 2004). Lingkungan sosial merupakan faktor yang sangat penting dalam

proses belajar bernyanyi, bahkan beberapa spesies mampu belajar lebih baik

ketika dilakukan pendedahan secara live tutoring daripada pendedahan secara

tape tutoring (Belzner et al., 2009). Suara nyanyian yang dipelajari dengan

melibatkan interaksi secara sosial cenderung akan lebih sering di ulang-ulang

(Goldstein et al., 2003). Hal inilah yang diharapkan mampu menjadi faktor yang

baik pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga template yang

diemisikan oleh burung muda bisa menyerupai tutornya. Penelitian Beecher &

Burt (2004), membuktikan bahwa dengan pendedahan secara live tutoring mampu

meningkatkan stimulus di nuklei otak yang terlibat pada proses memori (auditori,

penglihatan, song-sharing) dan memungkinkan terjadinya interakasi sosial dengan

tutor.

Selain metode pembelajaran yang baik, beberapa penelitian lain

melaporkan salah satu faktor yang juga mempengaruhi kualitas nyanyian yang

dihasilkan oleh burung bernyanyi adalah faktor ketersediaan suplai makanan

(Spencer et al., 2003) dan pengaruh suplemen pakan yang dapat membantu

meningkatkan kemampuan mengingat ketika proses pembelajaran berlangsung

(Fitri, 2001). Produksi suara dapat ditingkatkan dengan penambahan suplemen

makanan sebagai sumber energi (Hau et al., 2000) dan jumlah emisi suara

berkurang seiiring dengan keterbatasan makanan (Lucas et al., 1999). Selain itu,

Page 16: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

suplemen makanan tidak hanya mempengaruhi peningkatan masa tubuh dan

karakteristik nyanyian tetapi juga mampu meningkatkan jumlah hormon

testosteron (Fitri, 2001). Hal ini sangat menarik dimana makanan mampu menjadi

salah satu cara untuk mencetak individu baru yang lebih berkualitas.

Sampai saat ini, penelitian mengenai metode pembentukan karakteristik

suara burung bernyanyi baik dalam metode pembelajaran maupun faktor lainnya

belum begitu banyak dilakukan di Indonesia. Penelitian ini sebagian besar

dilakukan di negara empat musim. Oleh karena itu penelitian mengenai burung

bernyanyi salah satunya burung kenari di negara tropika seperti Indonesia perlu

dilakukan guna menjadi sumber informasi yang akurat untuk mencetak individu

burung bernyanyi yang berkualitas.

Melalui penelitian ini ingin diketahui pengaruh pemberian pakan

tambahan, yaitu pemberian makanan utama berupa biji-bijian (Gold coin) dan air

matang yang ditambah dengan makanan penunjang lainnya yang berupa sayuran,

buah-buahan, dan suplemen makanan lainnya terhadap kualitas nyanyian burung

kenari jantan muda.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah pengaruh pemberian pakan tambahan terhadap

perkembangan dan kualitas emisi nyanyian burung kenari jantan muda?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Page 17: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:

Mengetahui pengaruh perlakuan pakan tambahan terhadap perkembangan

dan kualitas emisi nyanyian burung kenari jantan muda.

1.3.2 Kegunaan penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi

bagi perkembangan ilmu bioakustik khususnya dan para peternak maupun

penggemar burung kenari di Indonesia, umumnya mengenai pengaruh

perlakuan pakan terhadap peningkatan kualitas emisi nyanyian burung

kenari jantan muda yang didedahkan secara live tutoring. Dengan

demikian dapat diketahui cara mencetak individu burung kenari yang

unggul.

1.4 Kerangka Pemikiran

Lingkungan sosial merupakan faktor yang sangat penting dalam proses

belajar bernyanyi. Beberapa spesies mampu belajar lebih baik dari live tutoring

daripada tape tutoring seperti pada burung kenari (Chaiken et al., 2011; Fitri,

2002). Pendedahan suara secara live tutoring adalah metode pembelajaran yang

menghadirkan burung tutor aslinya. Live tutoring pada burung dapat memicu

peniruan nyanyian tutornya lebih akurat daripada dengan tape tutoring (Beecher

& Burt, 2004). Adanya interaksi sosial antara burung muda dengan burung

dewasa memfasilitasi terjadinya song sharing yang memudahkan untuk

Page 18: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

mempertahankan komponen plastic song yang ada serta memberikan penguatan

selektif dalam proses pembentukkan crystalized song (Goldstein et al., 2003).

Selain metode belajar yang baik, beberapa penelitian melaporkan bahwa

yang mempengaruhi kualitas nyanyian yang dihasilkan oleh burung bernyanyi

adalah faktor ketersediaan suplai makanan (Brumm et al., 2009; Spencer et al.,

2003) dan pengaruh suplemen pakan yang dapat membantu meningkatkan

kemampuan mengingat ketika proses pembelajaran berlangsung (Fitri, 2001).

Burung bernyanyi memerlukan energi yang banyak untuk bisa memproduksi

nyanyian karena diperlukan koordinasi yang baik antara sistem respirasi, organ

vokal dan otot craniomandibular (Suther et al., 1999) serta sistem saraf dan

hormon (Fusani & Gahr, 2003).

Pemberian pakan tambahan akan mampu meningkatkan glikogen otot dan

glukosa darah yang esensial untuk kepentingan aktivitas gerak tubuh termasuk

aktivitas bernyanyi (Halloszy, 1996), oleh karena itu kebanyakan nyanyian dapat

meningkat ketika pakan melimpah (Fitri, 2002). Peningkatan pakan juga akan

menunjang sintesis protein khususnya di organel sel otot seperti sarkoplasma,

mitokondria, dan myofibril (Swain, 1992; Fitri, 2002) dan produksi ATP yang

diperlukan untuk kontraksi otot. Dengan demikian, perlakuan pakan tambahan

mendukung terjadinya aliran udara oleh otot syringeal yang meregulasi bukaan

dan penutupan katup syringeal secara cepat dan terus menerus (Goller & Suther,

1996).

Menurut penelitian Fitri (2001), emisi suara burung kenari dipengaruhi

pula oleh kadar hormon testosteron yang berkorelasi positif dengan ketersediaan

Page 19: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

pakan. Tingginya kadar hormon testosteron sangat diperlukan dalam vokalisasi

burung terutama saat mengemisikan karakteristik nyanyian dengan laju repetisi

silabel yang tinggi dan berdurasi panjang (frase nyanyian sexy syllable) (Vallet &

Kreutzer, 1995). Kadar hormon testosteron paling tinggi terdapat pada saat

memasuki musim kawin, yaitu aktivitas burung bernyanyi utamanya dilakukan

untuk menarik pasangannya (mate attraction) (Beecher & Burt , 2004).

Dengan demikian, penelitian ini perlu dilakukan guna mengetahui

bagaimana pengaruh pemberian pakan tambahan hubungannya dengan

pembentukkan dan perkembangan karakteristik nyanyian pada burung bernyanyi.

1.5 Hipotesis

Burung kenari jantan muda dengan perlakuan pakan tambahan mampu

menghasilkan perkembangan dan kualitas emisi nyanyian yang lebih baik

dibandingkan dengan perlakuan normal.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Deskripsi Burung Kenari

Di Indonesia ditemukan berbagai jenis spesies burung bernyanyi salah

satunya burung kenari. Burung kenari menjadi salah satu burung yang banyak

diminati oleh para pecinta maupun peternak burung bernyanyi bukan hanya

karena dianggap memiliki karakteristik suara nyanyian yang khas juga karena

keelokan warna bulunya. Burung kenari termasuk ke dalam ordo Passeriformes,

yang terdiri dari tiga sub ordo, yaitu sub ordo Tyranni (suboscines), Passeri

Page 20: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

(Oscines), dan Acanthisitti (Marler & Slabbekoorn, 2004). Menurut Catchpole &

Slater (1995), burung yang termasuk sub ordo Passeri (Oscines) merupakan

burung yang memiliki sistem vokalisasi yang kompleks. Burung Passeriformes

mampu menghasilkan suara kompleks dengan berbagai macam tipe silabel

(syllable) yang terdiri dari beberapa elemen yang sama ataupun berbeda dan

memiliki kisaran frekuensi suara yang berbeda-beda (termodulasi) (Fitri, 2002).

Menurut Linnaeus (1766) klasifikasi burung kenari adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Passeriformes

Sub Ordo : Oscines (Passeri)

Famili : Fringgillidae

Genus : Serinus

Spesies : Serinus canaria Linn.

2.1.1 Morfologi

Burung kenari merupakan burung bernyanyi yang memiliki bentuk tubuh

kecil, pendek dengan paruh yang tebal. Pada sebagian burung kenari dapat dengan

mudah diidentifikasi berdasarkan warna kuning terang pada dadanya, dan cokelat

dengan garis abu-abu pada bagian tubuh lainnya (Gambar 2.1). Untuk

membedakan burung kenari jantan dan betina tidak hanya berdasarkan suara

kicauannya melainkan juga dari warna bulunya, kenari betina biasanya memiliki

warna yang lebih kusam dibanding kenari jantan. Burung kenari dewasa memiliki

panjang tubuh kurang lebih 12,5- 14 cm dan berat tubuh 25-40 gram (Julita,

Page 21: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

2006), mata berwarna cokelat, paruh dan kaki berwarna abu-abu gelap (Vriends,

1995).

Gambar 2.1. Burung Kenari jantan (Serinus canaria Linn.) (Syanur, 2011)

2.1.2 Habitat dan Jenis

Burung kenari pertama kali ditemukan di kepulauan Canary oleh

penjelajah Prancis, Jean de Bethencourt pada tahun 1402. Terkesan karena

keindahan bulu dan kemerduan suaranya, Jean de Bethencourt dan Henry

membawa burung kenari liar ke Portugal dan Inggris. Keanekaragaman burung

kenari saat ini merupakan perkembangan keturunan kenari liar yang bernama latin

Serinus canaria. Banyaknya jenis burung kenari ini dipengaruhi kondisi alam atau

karena kawin silang yang terjadi sejak lima abad yang lalu. Dalam

Page 22: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

perkembangannya kenari telah banyak diimpor dan dikembangbiakkan di

berbagai negara, termasuk Indonesia (Correia & Romano, 2011).

Di Indonesia, secara umum dikenal jenis kenari seperti Holland,

Yorkshire, Lizard, Taiwan, dan RRC. Namun, di kalangan penggemar dan

peternak burung bernyanyi yang populer yaitu jenis kenari Holland karena

dianggap memiliki kicauan yang indah, variasi warna yang beragam, bentuknya

yang elegan dan volume suara tajam atau keras yang bisa diandalkan dalam

lomba-lomba (Syanur, 2011).

2.1.3 Pakan

Di alam burung kenari termasuk kelompok pemakan biji (grutivour) yang

kemudian setelah didomestikasi menjadi omnivora yakni pemakan segala jenis

pakan. Pakan yang diperlukan oleh tubuh kenari adalah protein, karbohidrat,

lemak, mineral, vitamin dan air. Protein, karbohidrat, dan lemak merupakan

sumber energi sehingga burung dapat melakukan aktivitas, selain itu protein juga

membantu pertumbuhan terutama pada burung muda (Turut, 2006). Berbagai jenis

biji-bijian yang dapat diberikan pada burung kenari diantaranya adalah biji kenari,

milet merah, milet putih, godem, biji lobak, biji bunga matahari, kacang hijau dan

jagung (Gambar 2.2) (Verhoef & Verhallen, 2004).

Biji kenari dihasilkan dari salah satu jenis tanaman sebangsa rerumputan

dan selalu dijadikan pakan utama burung kenari. Milet putih dan merah dapat

diberikan pada kenari, tetapi kurang disukai karena rasanya agak pahit dan biji

didalamnya tidak begitu besar. Biji godem berwarna hitam berfungsi merangsang

Page 23: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

burung muda untuk cepat berkicau serta mempercepat proses rontoknya bulu pada

kenari dewasa. Biji godem yang diberikan dalam jumlah yang banyak dapat

meningkatkan suhu tubuh kenari sehingga biji godem baik diberikan pada musim

dingin supaya suhu tubuh kenari tetap stabil. Biji lobak sangat disukai burung

kenari, tetapi jumlah yang diberikan perlu dibatasi karena mengandung kadar

lemak yang cukup tinggi sehingga sebaiknya biji lobak tidak diberikan pada

kenari yang sedang mengalami masa ganti bulu karena dapat memperlambat

burung untuk berkicau kembali. Biji bunga matahari mengandung minyak yang

berfungsi memperlancar proses produksi telur dan baik untuk menyuburkan serta

membuat bulu kenari bercahaya. Kacang hijau merupakan pakan yang jarang

diberikan pada burung kenari karena ukurannya yang cukup besar, karena itu

sebaiknya kacang hijau diberikan dalam bentuk kecambah atau dibuat menjadi

tepung (Turut, 2006).

Page 24: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Gambar 2.2. Jenis biji-bijian yang biasa dijadikan pakan burung kenari

(Sumber: http://www.ipaw_org-invaders-reed_canary_grass)

Sumber vitamin dan mineral yang dibutuhkan burung kenari dapat

diperoleh dari sayuran dan buah-buahan. Jenis sayuran yang biasa diberikan

adalah daun sawi hijau, oyong dan wortel. Secara umum kandungan gizi yang

terdapat dalam sayuran ialah karoten, vitamin C dan juga mineral (kapur, besi,

fosfor) (Poedjiadi, 2005). Buah-buahan yang berikan adalah apel dan pir yang

banyak mengandung vitamin dan mineral (lampiran 2). Sayur-sayuran dan buah-

buahan yang diberikan pada kenari harus dalam keadaan segar sehingga

kandungan gizinya masih cukup tinggi. Pakan penujang lainnya yang biasa

diberikan oleh para peternak burung kenari adalah jangkrik yang diyakini dapat

meningkatkan volume suara dan menambah stamina burung. Selain itu kebiasaan

peternak lainnya adalah memberikan suplemen makanan berupa telur yang

dicampur tepung roti dan biji gandum seminggu sekali, yang dipercaya mampu

meningkatkan kualitas nyanyian burung kenari (Dewanto & Sitanggang, 2010).

2.2 Kategori Suara Burung

Suara atau vokal burung dapat digolongkan menjadi dua kategori umum,

yaitu suara sederhana (call) dan suara kompleks yang lebih sering disebut

Page 25: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

nyanyian (song) (Krebs & Kroodsma, 1980). Suara sederhana (call) biasanya

singkat dan diemisikan oleh individu jantan maupun betina, sementara suara

kompleks (song) adalah suara yang panjang dan biasanya diemisikan oleh burung

jantan pada masa kawin (Catchpole, 1991). Suara sederhana biasanya di

emisiskan untuk memberikan berbagai informasi misalanya mengenai adanya

bahaya (alarm call) atau keberadaan pakan pada anggota kelompoknya (feeding

call). Berbeda dengan suara kompleks yang berfungsi dalam proses percumbuan

(counrtship) dan kawin (mating) (Catchpole & Slater, 2008). Dalam arti luas,

nyanyian burung juga dapat berfungsi dalam mempertahankan daerah kekuasaan

burung (territorial defence) dan menarik perhatian betina untuk kawin (mate

attraction) (Catchpole & Slater, 2008). Kompleksitas nyanyian sangat penting

untuk kepentingan memilih pasangan pada banyak spesies burung penyanyi

(Andersson 1994; Searcy & Yasukawa 1996), dan song repertoire yang kompleks

telah berkembang menjadi acuan burung betina dalam merespon ekspresi

nyanyian burung jantan (Catchpole, 1991). Suara burung bernyanyi lebih

kompleks dan memiliki repertoire yang lebih tinggi dibandingkan dengan bukan

burung bernyanyi (non-songbirds) karena burung bernyanyi memiliki kemampuan

pengontrolan produksi suara yang lebih baik (Gaunt, 1983).

Nyanyian kompleks pada spesies burung bernyanyi hanya dapat

diemisikan dengan baik oleh burung jantan (Beckers et al., 2003). Hal ini

disebabkan karena burung kenari betina (Serinus Canaria) memiliki ukuran HVC

(High Vocal centre) lebih kecil sehingga tidak memiliki variasi nyanyian yang

kompleks (Leitner & Catchpole 2002). Burung kenari betina memiliki kadar

Page 26: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

hormon testosteron yang rendah, sedangkan pengontrolan nyanyian kompleks

sangat dipengaruhi oleh kadar testosteron yang tinggi dalam tubuh (Catchpole &

Slater, 1995).

Kelompok burung bernyanyi (Passeriformes) mampu menghasilkan emisi

nyanyian kompleks dengan tipe silabel yang terdiri dari elelmen yang sama atau

berbeda dan memiliki kisaran frekuensi yang luas (Fitri, 2002). Kelompok burung

dengan ordo Passeriformes memiliki sistem vokalisasi yang kompleks dan

berbeda jika dibandingkan dengan kelompok burung sub ordo lainnya (Catchpole

& Slater, 1995).

2.3 Perkembangan Suara Burung Bernyanyi

Pembentukan karakteristik nyanyian burung terjadi melalui tahapan proses

pembelajaran ketika periode sensitif meliputi aktivitas mengingat nyanyian yang

terdengar, kemudian diikuti dengan mekanisme menyaring stimulus nyanyian

yang sesuai dengan innate template nya (Beecher, 2010). Tahapan pada burung

bernyanyi digolongkan menjadi dua jenis yaitu close-ended learning dan open-

ended learning (Gambar 2.3). Beberapa spesies burung yang termasuk Close-

ended learning mampu mempelajari nyanyiannya terbatas hanya pada awal

periode usianya, seperti burung zebra finch dan chaffinch (Belzner et al., 2009).

Berbeda dengan Open-ended learning seperti burung kenari (Muller et al., 2010),

yaitu burung bernyanyi yang memiliki kemampuan belajar bernyanyi yang terus

berulang dan berlangsung hingga usia dewasa atau setelah melewati tahapan

periode sensitif (Brenowitz & Beecher, 2005; Lehongre et al., 2009).

Page 27: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Gambar 2.3. Tahapan belajar bernyanyi (a) Close-ended learning, (b) Open-ended

learning (Brainard dan Doupe, 2002).

Vokalisasi pada burung bernyanyi yang masih muda diawali dengan

memproduksi sub song, yang ditandai dengan faktor variabel yang tinggi

(cenderung berubah-ubah pada struktur dan waktu). Sub song dinyanyikan pada

amplitude yang rendah dan meliputi elemen yang tidak akan muncul pada bentuk

vokal dewasa. Sub song diikuti oleh fase plastic song yang berisi nada dan

karakteristik siulan nyanyian dewasa, tapi elemennya masih belum terartikulasi

dan cenderung masih belum stabil. Beberapa elemen diulang-ulang dan

dipertahankan sedangkan sebagian lain hilang dari repertoire nya (Goldstein et

al., 2003). Karakteristik suara berkembang dari plastic song yang fleksibel hingga

akhirnya menjadi crystalized song atau karakteristik nyanyian yang sudah stabil

pada saat dewasa (Brainard & Doupe, 2002) dan terdiri dari bentuk nyanyian khas

spesies spesifik yang telah matang (Goldstein et al., 2003).

Terdapat dua tahapan proses pembelajaran pada periode kritis, yaitu

tahapan sensoris dan sensorimotoris. Pada tahapan sensoris berlangsung proses

Page 28: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

auditori dan memori terhadap berbagai karakteristik nyanyian serta pembentukan

template nyanyian di otak. Dilanjutkan pada tahapan sensorimotoris, burung mulai

melakukan vokalisasi awal yang perlu dipandu dengan proses auditory feedback

sampai emisi nyanyian sesuai dengan template hasil memori saat tahapan sensoris

(Brainard & Doupe, 2002; Catchpole & Slater, 1995). Kualitas nyanyian burung

kenari yang baik dapat dilihat dari durasi nyanyian yang panjang dengan laju

repetisi silabel yang tinggi, penuh variasi, memiliki suara keras dan lembut, dan

jarang memutuskan suaranya secara tiba-tiba (Vallet et al., 1998).

2.4 Mekanisme Vokalisasi Burung

Mekanisme vokalisasi pada burung terjadi karena adanya koordinasi

aktivitas antara proses respirasi, organ vokal utama (syrinx), dan serangkaian jalur

vokalisasi lainnya (Gambar 2.4) (Suther et al., 1999). Vokalisasi pada burung

bernyanyi akan meningkatkan konsumsi oksigen lima hingga tiga puluh kali lipat

di atas metabolisme standar (Horn et al., 1995). Proses respirasi pada burung

berlangsung pada saat O2 (oksigen) dari lingkungan luar masuk ke dalam jaringan

tubuh (inspirasi) dan keluarnya CO2 (karbondioksida) dari dalam tubuh (ekspirasi)

(Suther, 1997). Inspirasi dan ekspirasi yang diikuti dengan produksi suara

memerlukan kontraksi aktif dari otot respiratori. Suara yang dihasilkan burung

kenari terjadi ketika ekspirasi yaitu ketika udara keluar melewati siring. Ketika

ekspirasi, volume kantung hawa menurun dan tekanan meningkat sehingga udara

terdorong keluar (King & McLelland, 1989).

Page 29: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Gambar 2.4 Jalurxxixvokal ; yang berperan dalam produksi nyanyian burung

(Suther, 1996).

Keterangan: Fr, merupakan termistor yang mengukur udara yang melalui bagian

samping kanan dari siring, sedangkan Fl, merupakan termistor yang

mengukur udara yang melalui bagian samping kiri dari siring. P,

kanula pada kantung udara untuk mengukur tekanan respirasi

(Suther, 1996).

Inspirasi terjadi ketika rongga dada membesar, sehingga tekanan udara di

dalam rongga mengecil dan menarik udara di luar masuk. Selanjutnya, ekspirasi

terjadi pada saat udara keluar dari kantung udara kemudian keluar melalui paru-

paru dan menyebabkan tekanan di dalam rongga dada membesar dan memaksa

udara untuk keluar melewati siring sehingga dihasilkan suara, kemudian

dimodulasi oleh saluran vokal lain yaitu trakea, laring, mulut dan paruh (Suther,

1996).

Trakea pada burung terletak diantara laring dan siring, berbentuk seperti

tabung yang tersusun atas cincin kartilago. Bagian laring pada burung tidak terlalu

Page 30: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

berperan seperti sistem produksi suara pada manusia. Adapun rongga mulut pada

burung justru berperan sebagai rongga resonator seperti ronga mulut pada

manusia (Fagerlund, 2003). Mulut pada burung bersifat kurang fleksibel dan lidah

hanya berfungsi mengontrol area mulut yang bersebrangan (cross sectional; atas-

bawah, kiri- kanan), namun pada beberapa spesies burung memilki lidah yang

turut menentukkan karakteristik suara yang dihasilkan seperti burung beo

(Fletcher & Tarnopolsky, 1999). Karakteristik suara juga ditentukan oleh aktivitas

membuka dan menutupnya paruh burung. Suara dengan frekuensi rendah

cenderung dihasilkan oleh pembukaan paruh yang lebar, sementara suara dengan

frekuensi tinggi dihasilkan oleh penyempitan bukaan paruh (Hoese et al., 2000).

Untuk vokalisasi, burung menggunakan organ siring yang terletak

dipercabangan trakea menuju bronki (King & McLelland, 1989). Bentuk vokal

juga dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran trakea, bronki serta massa otot syringeal

yang terlibat langsung dalam pembukaan dan penutupan siring (Suther et al.,

2002). Pada syrinx terdapat pembangkit suara utama (sound generator) yaitu

Medium Tympaniform Membran (MTM) yang terletak diantara trakea dan

bronkus (Gambar 2.5a), yang dapat bergetar dan menimbulkkan suara melalui

mulut saat ekspirasi (King dan McLelland, 1989). Menurut Suther dan Goller

(1997), suara dihasilkan oleh dua jaringan lembut pada siring, yaitu Medial Labia

(ML) dan Lateral Labia (LL) yang terletak di kedua sisi siring ketika terjadi aliran

udara dari paru-paru (Gambar 2.5a). Suara dihasilkan ketika ML dan LL bergerak

ke arah tengah syringeal.

Page 31: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Ketika vokalisasi berlangsung, siring merupakan organ vokal yang utama

berperan dalam memproduksi berbagai karakteristik nyanyian (Julita, 2006).

Secara bilateral, struktur siring pada burung bernyanyi dikontrol oleh sepasang

otot syringeal yang menyelimuti permukaan eksternal dari organ siring (Gambar

2.5b). Mekanisme produksi suara akan sangat dipengaruhi oleh aktivitas dari otot

respirasi yang mampu memberikan energi yang dibutuhkan untuk mengaktifkan

fungsi otot siring (Suther, 1997).

Gambar 2.5 Struktur bipartit asimetris (a) ventral, (b) ventrolateral (eksternal);

siring burung Oscines.

Keterangan: T = Trakea, M = otot syringeal, ML = medial labium, LL = lateral

labium, MTM = medial tympaniform membrane, B = bronkus, ICM =

membrane of the interclavicular air sac, TL = Musculus

Tracheolateralis, ST = Musculus Tracheobronchealis, vS = Musculus

Syringealis ventralis, vTB = Musculus Tracheobronchialis ventralis,

dTB = Musculus Tracheobronchialis dorsalis, dS = Musculus

Syringealis dorsalis.

Dorongan otot respirasi pada thoraks dan abdomen yang diinervasi oleh

percabangan saraf spinal lumbar, thoraks dan servikal akan menyebabkan adanya

Page 32: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

aliran udara yang melewati siring. Otot dorsal terdiri dari dTb (musculus

tracheobronchialisdorsalis) dan ds (musculus syringealis dorsalis) yang berfungsi

mengatur penyempitan, pembukaan, penutupan LL dan LM, sedangkan otot

ventral yang terdiri dari vTB (musculus tracheobronchialis ventralis) dan vS

(musculus syringealis ventralis) berfungsi dalam mengontrol pembentukkan

frekuensi dasar (fundamental frequency) pada kedua sisi siring (Suther, 1997).

2.5 Metode Pembelajaran pada Burung Bernyanyi

Terdapat dua jenis metode pembelajaran pada burung bernyanyi, yaitu

metode pendedahan secara tape tutoring dan pendedahan secara live tutoring.

Khusus dikalangan masyarakat Indonesia, metode pendedahan yang sering

digunakan adalah pendedahan suara secara tape tutoring, yaitu burung jantan

muda belajar bernyanyi dari rekaman suara nyanyian burung tutor atau burung

yang telah memiliki kualitas nyanyian spesies spesifik yang diputar melalui

pengeras suara tanpa menghadirkan individu burung tutor aslinya. Metode ini

dianggap lebih praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal.

Lingkungan sosial merupakan faktor yang sangat penting dalam proses

belajar bernyanyi. Beberapa spesies mampu belajar lebih baik dari live tutoring

daripada tape tutoring seperti pada burung kenari (Chaiken et al., 2011 dalam

Fitri, 2002). Pendedahan suara secara live tutoring adalah metode pembelajaran

yang menghadirkan burung tutor aslinya. Live tutoring pada burung dapat

memicu peniruan nyanyian tutornya lebih akurat daripada dengan tape tutoring

(Beecher & Burt, 2004). Adanya interaksi sosial antara burung muda dengan

Page 33: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

burung dewasa memfasilitasi terjadinya song sharing yang memudahkan untuk

mempertahankan komponen plastic song yang ada serta memberikan penguatan

selektif dalam proses pembentukkan crystalized song (Goldstein et al., 2003).

Di alam, burung muda belajar bernyanyi secara live tutoring yaitu belajar

dari burung dewasa dengan memperhatikan status dominansi dan teritorialnya

(Burt et al., 2007). Burung muda memerlukan interaksi dengan burung dewasa

untuk menghasilkan crystalized song nyanyian yang matang (Goldstein et al.,

2003). Hal ini berbeda dengan metode pendedahan yang saat ini banyak

digunakan para peternak maupun pecinta burung bernyanyi di Indonesia yaitu

tape tutoring. Penelitian Beecher & Burt (2004), membuktikan bahwa dengan

pendedahan secara live tutoring mampu meningkatkan stimulus di nuklei otak

yang terlibat pada proses memori yang melibatkan auditori, visual dan song-

sharing. Burung muda dengan live tutoring belajar lebih cepat karena melibatkan

faktor sosial (direct interaction) sehingga mampu mengoptimalkan proses auditori

dan memori ketika periode senstif. Nyanyian hasil memori kemudian akan dipilih,

ditentukan dan dipertahankan untuk dijadikan song repertoire yang tetap (Burt et

al., 2007).

Perkembangan vokal nyanyian burung kenari terus berlangsung selama

periode sensitif sejalan dengan pentingnya perkembangan struktur otak yang

mendasari proses pembelajaran (Nottebohm et al., 1986), dan fenotip nyanyian

dewasa yang dimiliki telah terbukti dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (Spencer

et al., 2003). Faktor sosial mempunyai peranan penting dalam proses

pembelajaran bernyanyi. Burung tutor yang terlibat memilki pengaruh besar

Page 34: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

terhadap kekuatan proses belajar bernyanyi dibandingkan dengan belajar melalui

tape atau pengeras suara yang dimainkan pada burung gereja (Baptista &

Petrinovitch, 1984). Baru-baru ini, Boseret et al. (2006), menemukan bahwa pada

burung kenari yang melibatkan xxxivenergi sosial dalam proses belajar dapat

menstimulus neuroplastisis dalam sistem kontrol nyanyian.

2.6 Pengaruh Pakan dalam Perkembangan Kualitas Produksi Vokal

Beberapa penelitian melaporkan bahwa yang mempengaruhi kualitas

nyanyian yang dihasilkan oleh burung bernyanyi adalah faktor ketersediaan suplai

makanan (Brumm et al., 2009; Spencer et al., 2003), dan pengaruh suplemen

pakan dapat membantu meningkatkan kemampuan memori ketika proses

pembelajaran berlangsung (Fitri, 2001).

Produksi suara dapat ditingkatkan dengan penambahan makanan sebagai

sumber energi (Hau et al., 2000) dan jumlah emisi suara akan berkurang seiring

dengan keterbatasan makanan (Lucas et al., 1999). Burung bernyanyi memerlukan

energi yang banyak untuk bisa memproduksi nyanyian karena diperlukan

koordinasi yang baik antara sistem respirasi, organ vokal dan otot

craniomandibular (Suther et al., 1998) serta sistem saraf dan hormon (Fusani &

Gahr, 2003). Perlakuan pakan tambahan akan mampu meningkatkan glikogen otot

dan glukosa darah yang esensial untuk kepentingan aktivitas gerak tubuh

termasuk aktivitas bernyanyi (Halloszy, 1996), oleh karena itu kebanyakan

nyanyian dapat meningkat ketika pakan melimpah (Fitri, 2002). Peningkatan

pakan juga akan menunjang sintesis protein khususnya di organel sel otot seperti

Page 35: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

sarkoplasma, mitokondria, dan myofibril (Swain, 1992; Fitri, 2002), dan produksi

ATP yang diperlukan untuk kontraksi otot. Dengan demikian, perlakuan pakan

tambahan mendukung terjadinya aliran udara oleh otot syringeal yang meregulasi

bukaan dan penutupan katup syringeal secara cepat dan terus menerus (Goller &

Suther, 1996). Selain itu, banyaknya nutrisi makanan akan memfasilitasi

terjadinya sintesis neurotransmitter (Wurtman, 1982; Fitri, 2002) seperti

karbohidrat dan protein yang dapat berfungsi meningkatkan jumlah choline yang

merupakan prekursor untuk acetylcholine (Brown, 1997).

Pembatasan makanan memicu terjadinya xxxvenergi nutrisi yang mampu

menimbulkan gangguan pada otak di daerah kontrol nyanyian burung dewasa

(Spencer et al. 2004). Stres dapat menimbulkan kerugian pada perkembangan

karakteristik nyanyian dan mempengaruhi kontrol saraf di otak, yang ditunjukkan

dengan adanya penurunan kompleksitas nyanyian yang disebabkan oleh

perkembangan otak yang terganggu (Nowicki et al., 2002; Buchanan et al., 2004;

Spencer et al., 2003). Berdasarkan hasil penelitian Nowicki et al. (1998), stres

dapat diakibatkan oleh kekurangan nutrisi yang terjadi selama periode awal

perkembangan yang akan mempengaruhi perkembangan otak dan keterampilan

pembelajaran bernyanyi yang mempengaruhi kematangan template yang akurat.

Stres nutrisi pada masa pertumbuhan juga memberikan kontribusi yang

besar terhadap penekanan respon imun, hormonal dan turunnya berat badan pada

burung jalak (Sturnus vulgaris) di Eropa (Buchanan et al. 2003). Seperti halnya

pada penelitian Spencer et al. (2003), stres nutrisi menyebabkan penurunan pada

kualitas nyanyian dewasa, dan betina memilih nyanyian jantan yang lebih menarik

Page 36: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

tanpa adanya tekanan. Hal ini didukung oleh salah satu penelitian yang dilakukan

pada spesies burung pipit rawa, stres nutrisi pada awal perkembangan

mengakibatkan penurunan kemampuan untuk menyalin struktur nyanyian (innate

template), menunjukkan bahwa pembatasan makanan berpengaruh negatif

terhadap produksi nyanyian pada saat burung dewasa (Nowicki et al., 2002).

2.7 Mekanisme Kontrol Saraf pada Burung Bernyanyi

Menurut White (2001), sistem saraf sangat penting dalam mekanisme

koordinasi pada setiap komponen yang terlibat dalam produksi nyanyian, dengan

mengintegrasikan hasil sensoris pada saraf pusat yang kemudian diteruskan pada

koordinasi organ vokal terutama organ siring. Area auditori dan nuklei-nuklei

yang termasuk AFP (Anterior Foxelorain Pathway) bertanggung jawab saat

proses belajar yang meliputi tahap sensori dan sensorimotoris, sedangkan HVc

(High Vocal centre) dan RA (Robust Archistriatum) lebih bertanggung jawab

pada saat memproduksi nyanyian yang sudah stabil setelah melewati periode kritis

(Brainard & Doupe, 2002).

Page 37: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Gambar 2.6 Jalur sinyal pada otak burung yang terlibat pada saat mekanisme

produksi suara (Reiner et al., 2004).

Keterangan:

: jalur produksi suara (HVc -> RA -> DM -> nXllts) jalur

motoris

: rangkaian unit silabel dalam sebuah nyanyian Uva -> Nlf -> HVc

: mekanisme koordinasi pada sistem respirasi

: jalur anterior otak : perkembangan nyanyian proses belajar

: jalur auditori

Jalur motoris (jalur berwarna biru pada Gambar 2.6) merupakan jalur yang

berperan dalam mengontrol organ vokal yaitu siring meliputi HVc (High Vocal

centre), RA (Robust Archistriatum), DM (Medial Dorsolateral), dan dilanjutkan

ke nXIIts (hypoglossal). Akson dari neoron motor pada xxxviienergi nXIIts akan

diproyeksikan ke tracheosyringeal dari saraf kranial. Lesi pada jalur ini akan

mempengaruhi nyanyian baik pada burung jantan muda ataupun dewasa. Inti

subthalamic (Uva) menerima proyeksi dari berbagai area dan kemudian

mengirimkan akson ke nuklei otak depan yaitu Nif (interfacialis nucleus) dan

HVc. Sirkuit Uva -> Nif -> HVc (jalur warna hijau), berperan penting dalam

menentukan rangkaian dari unit silabel dalam sebuah nyanyian. Mekanisme

koordinasi pada sistem respirasi (jalur warna ungu) berlangsung ketika Ram dan

Pam menerima input dari DM dan RA, kemudian diproyeksikan ke neuron

inspirasi dan ekspirasi di otak belakang. Ram juga memproyeksikan sampai ke

Page 38: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

neuron motor syringeal di nXIIts, dan proyeksi ini berulang dari medula

ventrolateral dan berhenti di DM dan Uva. Jalur anterior (AFP (Anterior

Foxelorain Pathway); ditunjukkan dengan warna merah dan orange)

menghubungkan HVc dengan RA melalui area X, DLM (Medial nucleus of the

dorsolateral thalamus), dan MAN lateral, untuk memproyeksikan sinyal dari

LMAN (Lateral magnocellular nucleus of the anterior neostriatum) ke area X.

Paralel dengan jalur sebelumnya (DMP, merupakan perpanjangan medial dari area

X dan MAN medial) yang ditunjukkan dengan warna orange, berperan dalam

menghubungkan jalur produksi nyanyian melalui HVc. Area X terletak pada basal

ganglia burung yang menerima input dopaminergic dari SNc (Substantia Nigra)

dan AVT (Ventral Tegmental Area). Area auditori (ditunjukkan dengan warna

abu-abu) meliputi xxxviiienergi CN (Cochlear Nucleus), SO (Superior Olive), LL

(Lateral Lemnicus) yang memproyeksikan sinyal ke MLd kemudian dilanjutkan

ke Ov. Nuklei L, merupakan target utama dari proyeksi sinyal Ov. Sinyal dari area

L akan diproyeksikan ke area auditori lainnya seperti CMM dan NCM. NCM

sangat penting karena terdiri dari banyak neuron untuk spesifikasi silabel, dan

dengan cepat menyesuaikan dengan nyanyian baru (Reiner et al., 2004).

2.8 Sistem Hormonal dalam Efektivitas Produksi Vokal

Pada otak burung bernyanyi, banyak neuron yang mengekspresikan

reseptor androgen (AR) dan reseptor estrogen (ER) terutama pada nuklei yang

terlibat dalam regulasi jalur respirasi-syringeal (Schlinger et al., 2001). Dengan

adanya kombinasi aksi dari androgen dan estrogen melalui aktivitas aromatase di

Page 39: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

otak dan di proyeksikan ke nukleus motoris tracheosyringeal (nXIIts) yang

menginervasi otot syringeal, maka burung bernyanyi dapat mengemisikan suara

(Lohmann & Gahr, 2000).

Produksi nyanyian dikontrol oleh hormon steroid terutama hormon

testosteron dan estradiol yang mempengaruhi struktur nyanyian yang diemisikan

(Rybak & Gahr, 2004). Perlakuan testosteron yang tinggi pada burung muda yang

berada pada periode sensitif akan menyebabkan tercapainya crystalized song lebih

awal (Deregnaucourt et al., 2009). Menurut Beecher & Burt (2004), kadar hormon

testosteron paling tinggi terdapat pada saat memasuki musim kawin, terutama

terkait dengan fungsi nyanyian untuk menarik pasangannya (mate attraction).

Terdapat interaksi antara hormon seks, perkembangan otak, serta

pembentukan dan aktivasi sistem pembelajaran vokal pada burung bernyanyi

(Gambar 2.7a). Pada masa awal perkembangan, progam genetik yang melibatkan

gen pada kromosom Z memulai pembentukan nuklei-nuklei vokal di serebral

korteks. Testosteron yang masuk ke otak kemudian diaromatase menjadi estrogen,

kemudian estrogen berikatan dengan reseptornya di HVc yang menginduksi

pertumbuhan HVc dan menghubungkan nuklei-nuklei lainnya. Testosteron di otak

juga dikonversi oleh 5α-reduktase menjadi androgen 5α-dihydrotestosteron yang

kemudian berikatan dengan reseptornya di nuklei vokal pallial. Ikatan tersebut

akan memodulasi proses pematangan koneksi nuklei dan menginisiasi proses

motoris untuk produksi vokal (singing output). Pada spesies burung bernyanyi

betina yang tidak mampu mengemisikan nyanyian kemungkinan disebabkan oleh

Page 40: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

gen pada kromosom W yang menghambat pertumbuhan nuklei vokal di serebral

(Marler dan Slabbekoorn, 2004).

Ketika masa transisi menjelang dewasa, keberadaan hormon androgen

yang tinggi membantu proses pematangan atau kristalisasi nyanyian sehingga siap

digunakan untuk menarik pasangan kawin (courtship). Kristalisasi nyanyian

diawali ketika terjadinya pelekatan androgen terhadap reseptornya di nuklei vokal

pallial, kemudian akan mengaktivasi gen yang menstabilkan sinapsis antara nuklei

vokal dan membantu survival dari neuron-neuron baru yang terhubung ke HVc

(White et al., 1999). Androgen dapat menstimulasi terjadinya emisi nyanyian dan

melibatkan mekanisme umpan balik positif. Semakin banyak jumlah androgen

yang terikat dengan reseptornya di nuklei vokal, maka emisi nyanyian pun dapat

semakin ditingkatkan (Gambar 2.7b).

Page 41: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Gambar 2.7 Interaksi antara (a) sex hormone, perkembangan otak, serta (b)

pembentukan dan aktivasi sistem pembelajaran vokal (Marler dan

Slabbekoorn, 2004).

Menurut penelitian Fitri (2001), emisi suara burung kenari dipengaruhi

pula oleh kadar hormon testosteron yang berkorelasi positif dengan ketersediaan

pakan. Adapun menurut Rasika et al. (1994), dalam penelitiannya melakukan

rekayasa secara fisiologis dengan menambahkan dosis testosteron untuk

mendorong burung betina untuk menghasilkan nyanyian yang kompleks dan lebih

stabil. Tingginya kadar hormon testosteron sangat diperlukan dalam vokalisasi

burung terutama saat mengemisikan karakteristik nyanyian dengan laju repetisi

silabel yang tinggi dan berdurasi panjang (frase nyanyian sexy syllable) (Vallet &

Kreutzer, 1995).

Page 42: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

2.9 Analisis Suara Burung

Analisis suara burung dapat dilakukan melalui metode ilmiah seperti

tampilan spectrogram. Spectrogram ialah metode untuk mengenali suara komplek

menjadi komponen-komponen sederhana berdasarkan frekuensi melalui

transformasi algoritme fourier dan dapat ditampilkan dalam bentuk oscilloscope

(Fitri, 1993). Hal ini memungkinkan ditampilkannya Gambar sinyal akustik

sebagai media pembantu yang memudahkan pemahaman dan perhitungan struktur

suara burung yang berkaitan erat dengan jenis, perilaku dan situasi yang diamati

(Catchpole & Slater, 1995). Melalui tampilan spectogram, karakteristik suara

yang diemisikan dapat dianalisis dan dihitung berdasarkan bentuk dan parameter

suara seperti frekuensi suara, elelmen suara atau silabel dan durasi suara (Fitri,

2002). Hal ini akan sangat berguna pada saat pemberian penilaian secara objektif

pada kontes burung bernyanyi.

Menurut Fitri (2002), xliistatistikmxlii beberapa macam suara burung

dapat dikenal melalui:

1. Elemen yang merupakan unit (satuan) suara terkecil sedangkan elemen dapat

terdiri dari:

a. Suara sederhana, dalam spectrogram muncul sebagai alur (trace) suara

dengan frekuensi rendah tidak termodulasi (bergelombang).

b. Suara saluran (whistle), muncul sebagai alur suara yang dapat dimulai

pada frekuensi tinggi dan berakhir pada frekuensi rendah (suara

termodulasi secara sederhana) atau sebaliknya.

Page 43: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

c. Suara vibrato rendah, alur suara pada sonogram muncul dengan modulasi

rendah dan suara vibrato cepat jika alur suara muncul dengan modulasi

rapat dan cepat.

d. Suara helaan/ hentakkan (click), jika alur suara pada sonogram dengan

kisaran frekuensi tinggi tidak termodulasi.

e. Suara kompleks, jika modulasi suara frekuensi suara membentuk susunan

kompleks yaitu ketika alur suara pada sonogram termodulasi cepat dengan

kisaran frekuensi yang cukup tinggi.

f. Harmonics, merupakan pengulangan alur suara pertama pada frekuensi

fundamental sehingga dapat mencapai kisaran frekuensi yang cukup

tinggi.

2. Kumpulan elemen (note) yang membentuk silabel, merupakan gabungan dari

beberapa elemen yang membentuk satu kesatuan suara. Pada spectrogram,

silabel tiap elemen akan muncul sebagai alur yang terpisah satu sama lain.

3. Kumpulan silabel yang membentuk phrase, merupakan pengulangan dari

beberapa silabel yang sama dan memiliki durasi tertentu. Phrase sudah dapat

dinyatakan sebagai satu tipe nyanyian.

4. Kumpulan phrase akan membentuk repertoire, oleh karena itu repertoire dari

suaru jenis burung dapat terdiri dari sejumlah tipe suara/ nyanyian.

5. Kisaran frekuensi (frequency range), merupakan kisaran frekuensi dari batas

awal hingga batas akhir suatu elemen, silabel atau phrase.

6. Tempo, merupakan pengulangan beberapa silabel yang sama per detik.

Page 44: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

7. Durasi suara/ nyanyian (song duration) yang dapat dibagi menjadi dua : (a)

durasi dari suatu repertoire, (b) durasi dari seluruh repertoire.

Page 45: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan pada bulan Februari-Mei

2011. Adapun lokasi penelitian dilakukan di Wisma Raudhoh Jl. Kosambi 12

Cibiru Bandung .

3.2 Alat dan Bahan

Pada penelitian ini digunakan alat berupa sangkar soliter, tempat pakan,

timbangan digital, dan alat perekam. Adapun bahan yang digunakan adalah hewan

perlakuan (Serinus canaria Linn.), pakan dan air.

3.2.1 Sangkar

Burung kenari dipelihara dalam sangkar soliter (satu sangkar hanya berisi

satu ekor burung) berbentuk segi empat dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 45 cm

yang cukup memberikan ruang gerak bagi tiap individu burung. Pada bagian alas

sangkar pemeliharaan dilengkapi dengan jeruji kayu (yang sama dengan jeruji

dinding sangkar) yang bertujuan agar burung tidak menginjak fesesnya yang

tertampung pada lempeng triplek di bawah jeruji alas.

Sangkar pemeliharaan yang digunakan dilengkapi dengan tempat pakan,

tempat minuman dan tempat bertengger yang mudah dijangkau oleh burung.

Tenggeran terbuat dari cabang kayu dengan diameter 1,2-1,5 cm atau yang

sekiranya memungkinkan kuku jari depan dan kuku jari belakang burung dapat

Page 46: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

mencengkram tenggeran tersebut. Tenggeran ditempatkan pada posisi yang kokoh

diantara penyangga jeruji kayu supaya burung merasa nyaman pada saat

bertengger diatasnya. Pada bagian atas sangkar di buat gantungan yang terbuat

dari besi, hal ini dilakukan agar pada saat sangkar digantungkan dapat menahan

beban dengan kuat (Gambar 3.1).

Gambar 3.1 Sangkar burung kenari jantan muda yang diberi perlakuan tambahan.

3.2.2 Perlengkapan Perekaman Suara

Alat yang digunakan untuk pencuplikan suara adalah perlengkapan

perekaman suara meliputi: HP (Hand Phone) LG GW305 / MP4 TELEBIT yang

dilengkapi dengan built-in microphone.

Tenggeran

No. kode

perlakuan

Tempat pakan

Page 47: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

3.2.3 Timbangan Digital

Timbangan digital A.C.I.S seri 24.53.TWH dengan ketelitian 0,01

digunakan untuk mengukur berat badan burung kenari jantan muda yang diberi

perlakuan, jumlah pakan yang diberikan dan sisa pakan yang dikonsumsi.

3.2.4 Hewan Penelitian

Pada penelitian ini hewan yang digunakan adalah burung kenari jantan

muda yang terdiri dari enam ekor burung kenari jantan muda berumur 10 minggu

dan dua ekor kenari jantan dewasa yang dijadikan sebagai tutor. Burung kenari ini

diperoleh dari peternak burung kenari yang beralamat di Jl. Raya Lembang I dan

Jl. Gerlong Girang no 44.

Burung kenari yang diberi perlakuan merupakan burung jantan muda yang

hanya memiliki kategori suara sederhana (call) serta mulai memasuki periode

xlviistatistik. Burung tutor adalah burung kenari jantan dewasa berumur tiga

tahun, sedang memasuki masa kawin dan sudah melewati masa pergantian bulu

serta telah memiliki nyanyian khas spesies-spesifik yang matang (crystalized

song). Secara keseluruhan kondisi kesehatan semua burung kenari tersebut berada

pada kondisi yang baik.

3.2.5 Pakan

Pakan yang diberikan pada burung kenari dengan perlakuan pakan normal

adalah berupa biji-bijian dan air matang dingin untuk minum yang diberikan

secara ad libitum. Pakan jenis biji-bijian yang diberikan berupa campuran milet

putih, milet merah, biji kenari, niger, dan biji sawi yang tersedia dalam bentuk

kemasan salah satunya adalah pakan merk gold coin.

Page 48: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Pada penelitian ini pakan yang diberikan untuk burung kenari jantan muda

yang diberi perlakuan pakan normal adalah berupa biji-bijian dalam bentuk

kemasan dengan merk gold coin (kualitas dan kuantitas energi tercantum dalam

lampiran 2), sayuran dan air matang dingin. Pakan biji-bijian diberikan sebanyak

lima gram per individu setiap hari, sedangkan untuk sayuran yaitu sosin, gambas

dan sawi putih diberikan secara bergantian setiap tiga hari sekali.

Pakan yang diberikan pada kenari dengan perlakuan pakan tambahan

adalah berupa biji-bijian (gold coin), sayuran hijau (sawi putih, sosin, oyong) dan

buah-buahan (apel, pir, wortel) ditambah dengan satu ekor jangkrik atau kroto

segar per tiga hari dan telur puyuh matang setiap seminggu sekali selama empat

bulan perlakuan yang disesuaikan dengan menu harian (Tabel 3.1). Selain itu

ditambahkan asinan tulang rawan sotong kering sebagai pelengkap yang banyak

mengandung sumber kalsium. Sotong kering digantungkan pada dinding sangkar

dengan menggunakan kawat kecil.

Tabel 3.1. Menu harian untuk burung kenari jantan muda dengan perlakuan pakan

tambahan.

Senin Selasa

gold coin (5 g)

asinan sotong

daun sawi hijau (15 g)

apel merah (13 g)

1 cangkir air minum

gold coin (5 g)

asinan sotong

oyong/Gambas (15 g)

buah pir (13 g)

1 cangkir air minum

Rabu Kamis

gold coin (5 g)

asinan sotong

wortel (15 g)

apel merah (13 g)

jangkrik (1,3 g)

cangkir air minum

gold coin (5 g)

asinan sotong

daun sawi hijau (15 g)

buah pir (13 g)

1 cangkir air minum

Page 49: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Jumat Sabtu

gold coin (5 g)

asinan sotong

oyong/Gambas (15 g)

apel merah (13 g)

1 cangkir air minum

gold coin (5 g)

asinan sotong

wortel (15 g)

buah pir (13 g)

jangkrik (1,3 g)

1 cangkir air minum

Minggu

gold coin (5 g)

asinan sotong

daun sawi hijau (15 g)

buah pir (13 g)

telur puyuh (4 g)

1 cangkir air minum

3.3 Rancangan Percobaan

Penelitian ini membagi dua kelompok burung kenari dalam dua perlakuan

pakan berbeda yaitu normal (xlixenergie) dan tambahan. Masing-masing

perlakuan diwakili oleh tiga ekor burung kenari jantan muda. Perlakuan

pendedahan suara dilakukan secara live tutoring selama 16 minggu, yaitu selama

periode sensitif pada proses tahap pembelajaran atau sampai burung kenari jantan

muda mencapai usia minimal dewasa 26 minggu. Pembagian kelompok perlakuan

secara sederhana dapat digambarkan seperti gambar 3.2 di bawah ini:

Gambar 3.2 Desain penelitian

Live tutoring

Normal

Kenari jantan muda

1, 2, 3

Pakan tambahan

Kenari jantan muda

4, 5, 6

Page 50: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

3.4 Prosedur Kerja

3.4.1 Pemeliharaan

Sangkar pemeliharaan dibersihkan setiap hari pada pukul 07.00 WIB

bersamaan dengan pemberian pakan. Hal ini dilakukan agar sangkar tetap bersih

dan burung dapat terhindar dari berbagai penyakit. Sangkar burung dibersihkan

dengan cara membuang semua kotoran dan sisa-sisa makanan burung yang

menempel pada alas, tenggeran dan dinding jeruji yang kemudian dibasuh

menggunakan air bersih. Selain itu tempat pakan dan air juga dibersihkan untuk

menjaga burung dari adanya kontaminasi jamur atau bakteri pada pakan ataupun

air minum dan selanjutnya dilakukan pergantian pakan.

Burung kenari jantan muda dimandikan pada pagi hari bersamaan saat

sangkar dibersihkan. Alat yang digunakan untuk memandikan burung kenari ialah

semprotan yang berisi air bersih dan sangkar khusus untuk memandikan burung.

Memandikan burung diperlukan guna menjaga kesehatan burung sehingga

terhindar dari segala jenis penyakit.

Proses penjemuran dilakukan pada pagi hari, tepatnya pukul 08.00 – 11.00

WIB setelah sebelumnya burung kenari dimandikan dan sangkar dibersihkan

terlebih dahulu (Gambar 3.3). Pada saat proses penjemuran posisi burung kenari

tutor dan burung kenari muda yang diberi perlakuan sebaiknya diberi jarak yang

cukup jauh supaya burung kenari muda tidak mengalami stres. Selain penjemuran

yang dilakukan pada pagi hari, pada sore harinya burung kenari baik tutor maupun

burung kenari muda di angin-anginkan diluar ruangan mulai dari pukul 15.00 –

Page 51: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

17.30 WIB. Hal ini dilakukan supaya burung mendapatkan udara luar yang segar

setelah melalui proses pembelajaran diruangan tertutup.

Gambar 3.3 Proses penjemuran burung kenari

3.4.2 Pendedahan Suara dengan Dua Perlakuan Suplai Makanan

3.4.2.1 Pendedahan Suara

Pendedahan suara yang dilakukan pada sekelompok burung kenari jantan

muda ini ialah pendedahan secara live tutoring yaitu metode pembelajaran pada

burung jantan muda dengan menghadirkan burung tutor aslinya dan melibatkan

interaksi sosial. Kelompok burung dengan perlakuan live tutoring ditempatkan

secara melingkar dengan burung tutor ditempatkan ditengahnya (masing-masing

berjarak 50cm) dengan posisi sangkar sedikit lebih tinggi agar interaksi sosial

dapat berlangsung baik dan burung perlakuan tidak mengalami stress (Gambar

3.4). Perlakuan pendedahan suara dilakukan pada pukul 10.00-14.00 secara live

tutoring selama 16 minggu, yaitu selama periode sensitif pada proses tahap

pembelajaran atau sampai burung kenari jantan muda mencapai usia dewasa 26

minggu.

Page 52: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

(a) (b)

Gambar 3.4 Posisi sangkar burung dengan pendedahan secara Live tutoring (a)

dalam ruangan, (b) desain ukuran.

Keterangan:

LT+ : Pakan normal

LT++ : Pakan tambahan

3.4.2.2 Perlakuan Suplai Pakan

Burung kenari jantan muda dibagi menjadi dua kelompok perlakuan suplai

pakan yaitu pakan yang diberikan secara normal (ad libitum) dan pakannormal

yang ditambah pakan penunjang (tambahan). Pemberian pakan dilakukan pada

setiap pagi hari pukul 07.00 WIB.

1. Suplai Makanan Normal

Suplai pakan normal ini merupakan pemberian pakan yang hanya terdiri

dari biji-bijian sebagai makan pokok dari burung kenari, sayuran (sosin, sawi

putih, oyong) dan air matang dingin. Jenis biji-bijian yang biasa diberikan

berupa campuran milet putih, milet merah, biji kenari, niger, dan biji sawi yang

tersedia dalam bentuk kemasan jadi atau yang dikenal di pasaran salah satunya

adalah pakan gold coin.

= 50cm

= 5

0cm

LT +

LT +

LT + LT ++

LT ++

LT ++

Page 53: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

2. Suplai Pakan Tambahan

Berbeda dengan pakan normal, khusus pakan tambahan jenis pakan yang

diberikan bukan hanya biji-bijian (gold coin) dan air matang dingin tetapi juga

ditunjang dengan pakan lainnya seperti buah-buahan dan sayuran. Buah-buahan

yang diberikan ialah wortel, apel merah dan pir, sedangkan sayurannya ialah

sawi putih, sosin dan oyong/ gambus. Selain itu, diberikan asinan sotong, kroto

segar/ jangkrik dan juga telur puyuh yang diberikan sesuai dengan menu yang

sudah dibuat terlebih dahulu.

3.4.3 Pengukuran Berat Badan dan Berat Pakan

Pengukuran berat badan masing-masing individu burung kenari jantan

muda dilakukan setiap tiga hari menggunakan timbangan digital ACIS seri

24.53TWH dengan ketelitian 0,01. Selain itu, dilakukan pengukuran berat pakan

yang diberikan dan sisa pakan yang tidak dikonsumsi dilakukan setiap hari

sebelum hewan perlakuan dimandikan dan dijemur. Jumlah pakan yang diberikan

dikurangi jumlah sisa pakan merupakan total pakan yang dikonsumsi oleh hewan

perlakuan, kemudian dikonversi menjadi nilai kalori dengan membandingkan nilai

kalori per 100 gram setiap pakan yang telah diketahui (Lampiran 2).

3.4.4 Pencuplikan Suara

Pencuplikan suara burung kenari dilakukan satu bulan sekali pada minggu

pertama selama 4 bulan perlakuan. Pencuplikan ini dilakukan pada pagi hari pukul

07.00-10.00 atau pada sore hari pukul 15.00-17.00 WIB. Perekaman suara burung

Page 54: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

kenari dilakukan dengan cara memasang HP (Hand Phone) LG GW305 / MP4

TELEBIT di atas sangkar untuk setiap individu burung dengan built-in

microphone yang mengarah ke dalam sangkar untuk mendapatkan sampel

nyanyian dari setiap individu perlakuan. Perekaman dilakukan diruangan tertutup

atau di tempat yang jauh dari keramaian agar hasil rekaman yang diperoleh cukup

baik.

Perekaman dilakukan hingga diperoleh minimal 50 sampel nyanyian pada

setiap pencuplikan dari masing-masing individu burung kenari jantan muda untuk

semua perlakuan. Total sampel nyanyian setiap individu burung kenari jantan

muda selama 4 bulan perlakuan adalah 200 sampel nyanyian. Hasil pencuplikan

nyanyian burung kemudian dianalisis menggunakan program yaitu Avisoft

Sonograph Pro (Spect, 1996).

3.4.5 Analisis Suara

Hasil pencuplikan suara selanjutnya dianalisis menggunakan program

Avisoft-Sonograph Pro (Specht, 1996). Analisis suara dilakukan pada sejumlah 50

cuplikan suara dari setiap individu kenari jantan muda yang diberi perlakuan.

Cuplikan suara dari rekaman dikonversi ke dalam bentuk digital (digital audio)

pada format WAVE. Hasil dari analisa tersebut berupa oscilogram (Gambar 3.5)

dan spectogram (Gambar 3.6) yang menunjukkan syllable, ketukan dan plot (alur)

frekuensi suara dalam kiloHertz (kHz) versus waktu (detik).

Page 55: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Gambar 3.5 Contoh tampilan oscillogram salah satu tipe nyanyian burung kenari.

Gambar 3.6 Contoh tampilan sonogram tipe nyanyian burung kenari yang terdiri

dari lima tipe silabel yang berbeda.

Hasil dari analisis tersebut berupa oscilogram dan spectogram yang

menunjukkan syllable, ketukan dan plot (alur) frekuensi suara dalam kiloHertz

(kHz) versus waktu (detik). Parameter suara yang diukur pada sonagram antara

lain :

1) Durasi suara atau nyanyian (song duration) dalam detik, yakni waktu

tempuh suara pada saat individu burung mengemisikan satu kali nyanyian

secara lengkap.

Tipe silabel

Tampilan

oscillogram

nyanyian burung

kenari

Menu

Durasi

1 2 3 4 5

Pengaturan Sonogram Tampilan Sonogran nyanyian

burung kenari

Page 56: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

2) Song repertoire, yakni banyaknya tipe nyanyian yang dilihat berdasarkan

komposisi tipe silabel (syllable) dalam 50 cuplikan nyanyian dari setiap

individu burung.

3) Jumlah tipe silabel yang berbeda dalam satu nyanyian.

4) Syllable repertoire, yakni total tipe silabel yang berbeda dalam 50

cuplikan nyanyian dari setiap individu burung.

5) Repertoire size, yakni jumlah seluruh silabel yang ditemukan dalam satu

tipe nyanyian‟.

3.5 Analisis Statistik

Hasil analisis suara diuji secara statistik untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan diantara kedua perlakuan yang diberikan maka digunakan uji T-test.

Selain itu, digunakan uji korelasi Pearson (korelasi antara dua faktor) untuk

melihat ada tidaknya korelasi antara berat badan dengan konsumsi pakan pada

burung kenari jantan muda.

Page 57: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Hasil Analisis Suara

Cuplikan nyanyian burung kenari jantan muda seluruhnya dianalisis

menggunakan program komputer Avisoft Sonograph Pro (Specht, 1996). Jumlah

cuplikan nyanyian yang dianalisis adalah 200 cuplikan per satu individu burung

atau total keseluruhan 1200 cuplikan. Seluruh nyanyian dianalisis dalam bentuk

tampilan sonogram dan oscillogram dengan beberapa parameter, yaitu: (1) song

duration, (2) repertoire size, (3) jumlah tipe silabel (syllable) dalam satu nyanyian

(song), (4) song repertoire, dan (5) syllable repertoire.

4.1.1.1 Durasi Nyanyian

Durasi nyanyian (song duration) dalam detik, adalah waktu tempuh suara

pada saat individu burung mengemisikan satu kali nyanyian secara lengkap

(Julita, 2006). Panjang pendeknya durasi nyanyian pada setiap individu burung

bernyanyi merupakan salah satu parameter untuk menilai kualitas suara burung

bernyanyi dengan melihat karakteristik suaranya. Semakin panjang durasi

nyanyian setiap individu burung bernyanyi maka semakin tinggi nilai kualitasnya.

Adapun rerata durasi nyanyian burung kenari jantan muda pada setiap bulan

ditunjukkan pada tabel 4.1.

Page 58: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Tabel 4.1 Rerata Jumlah Durasi (Mean ± SE)

Perlakuan Pakan Durasi (detik)

bulan ke 1 bulan ke 2 bulan ke 3 bulan ke 4

Normal 0.30 ± 0.24 1.61 ± 0.13 9.71 ± 0.49 7.95 ± 0.34

Tambahan 0.42 ± 0.007 4.19 ± 0.50 4.87 ± 0.52 11.06 ± 0.48

Berdasarkan hasil uji statiktik terhadap durasi nyanyian secara umum

menunjukkan bahwa burung kenari jantan muda dengan perlakuan pakan

tambahan memilki nilai yang lebih tinggi secara nyata (P<0.05) dibandingkan

dengan perlakuan pakan normal, kecuali pada bulan ke-3 yang tidak berbeda

nyata (P>0.05) (Gambar 4.1). Pada bulan ke-3 nilai rerata burung kenari jantan

muda dengan perlakuan pakan tambahan (4.87 ± 0.52detik) lebih rendah

dibandingkan kelompok dengan perlakuan pakan normal (9.71 ± 0.49 detik).

Gambar 4.1 Rerata jumlah durasi nyanyian. Huruf yang berbeda (a,b) pada

parameter dan bulan yang sama menyatakan berbeda nyata pada selang

kepercayaan 95% (T-test, P<0,05).

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4

Du

rasi

(d

eti

k)

Bulan ke-

Normal

Extra food

a b

a

b

a

a

a

b

Page 59: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Meskipun pada bulan ke-3 nilai rerata durasi nyanyian burung dengan

perlakuan pakan tambahan lebih rendah, hal tersebut dianggap wajar karena pada

bulan ke-3 masih termasuk tahap produksi plastic song sehingga cenderung belum

stabil. Jika dilihat dari nilai rerata durasi pada bulan ke-4 yang merupakan fase

nyanyian crystalize song diketahui bahwa nilai rerata durasi nyanyian pada

burung kenari jantan muda dengan perlakuan pakan tambahan lebih tinggi secara

nyata (P<0.05) dibandingkan perlakuan pakan normal yang justru mengalami

penurunan nilai rerata durasi yang menunjukkan perkembangan yang kurang baik.

Dengan demikian, ditinjau dari parameter durasi kelompok burung kenari jantan

muda dengan perlakuan pakan tambahan memiliki kualitas yang lebih baik

dibandingkan dengan perlakuan pakan normal .

4.1.1.2 Repertoire Size

Repertoire size adalah jumlah seluruh silabel yang terdapat dalam satu

nyanyian, yang menunjukkan kemampuan burung dalam mengemisikan satu atau

berbagai macam tipe silabel dalam jumlah yang banyak. Kualitas burung

bernyanyi juga dapat dilihar berdasarkan pada tingginya rerata repertoire size.

Nilai rerata repertoire size burung kenari jantan muda semua perlakuan pada

setiap bulan terdapat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Rerata Repertoire Size (Mean ± SE)

Perlakuan pakan Repertoire size

bulan ke 1 bulan ke 2 bulan ke 3 bulan ke 4

Normal 1.77 ± 0.13 16.78 ± 1.64 52.24 ± 1.13 51.15 ± 1.17

Tambahan 1.49 ± 0.20 72.53 ± 5.79 81.92 ± 6.34 133.99 ± 5.09

Page 60: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Berdasarkan hasil analisis terhadap parameter repertoire size menunjukkan

bahwa tiga dari empat bulan masa perlakuan, burung kenari jantan muda dengan

perlakuan pakan tambahan memilki nilai rerata repertoire size yang lebih tinggi

dibandingkan dengan burung kenari jantan muda yang diberi perlakuan pakan

normal (Gambar 4.2). Pada bulan ke-4 yang merupakan tahap crystalize song

menunjukkan rerata repertoire size burung dengan perlakuan pakan tambahan

(133.99 ± 5.09) lebih tinggi secara nyata dibandingkan dengan perlakuan pakan

normal (51.15 ± 1.17). Ditinjau dari data diatas, maka kelompok burung kenari

yang mempunyai kualitas lebih baik berdasarkan repertoire size adalah kelompok

burung kenari dengan perlakuan pakan tambahan.

Gambar 4.2 Rerata repertoire size. Huruf yang berbeda (a,b) pada parameter dan

bulan yang sama menyatakan berbeda nyata pada selang kepercayaan

95% (T-test, P<0,05).

0

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4

Re

pe

rto

ire

siz

e

Bulan ke-

Normal

Extra food

a b

a

b

a

b

a

b

Page 61: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

4.1.1.3 Jumlah Tipe Silabel dalam Satu Nyanyian

Menurut Catchpole & Slater (1995), suara yang diemisikan pada burung

bernyanyi merupakan gabungan dari banyak elemen sederhana atau elemen

kompleks yang kemudian akan membentuk silabel. Kumpulan silabel yang sama

akan membentuk phrase dan kumpulan phrase akan membentuk satu tipe

nyanyian (Fitri, 2002). Jumlah tipe silabel dapat dijadikan sebagai parameter

kualitas pada burung bernyanyi karena mampu menunjukkan kompleksitas pada

setiap nyanyian yang diemisikan. Semakin banyak tipe silabel dalam satu

nyanyian maka semakin tinggi kualitas emisi nyanyian pada burung tersebut. Nilai

rerata jumlah tipe silabel dalam satu nyanyian burung kenari jantan muda terdapat

pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Jumlah Tipe Silabel dalam Satu Nyanyian (Mean ± SE)

Perlakuan pakan Jumlah tipe silabel per nyanyian

bulan ke 1 bulan ke 2 bulan ke 3 bulan ke 4

Normal 1.01 ± 0.009 1.51 ± 0.06 3.33 ± 0.07 4.48 ± 1.21

Tambahan 1.00 ± 0 2.99 ± 0.26 3.31 ± 0.27 7.95 ± 0.26

Dari hasil uji statistik ,rerata jumlah tipe silabel dalam satu nyanyian pada

bulan ke-1 (1.00 ± 0) dan bulan ke-3 (3.31 ± 0.27) burung dengan perlakuan

pakan tambahan memilki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan burung

perlakuan pakan normal (Gambar 4.3). Namun, pada bulan ke-2 perlakuan yang

secara umum masih dalam tahap perkembangan nyanyian sub song, nilai rerata

jumlah tipe silabel dalam satu nyanyian yang dimiliki burung dengan perlakuan

pakan tambahan (2.99 ± 0.26) lebih tinggi secara nyata (P<0.05) dibandingkan

dengan perlakuan pakan normal (1.51 ± 0.06). Hal tersebut menunjukkan bahwa

Page 62: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

berdasarkan tahap perkembangan nyanyian (song development) burung dengan

perlakuan pakan tambahan memasuki tahap plastic song lebih cepat. Pada bulan

ke-4 merupakan hasil akhir dari penelitian ini, diketahui nilai rerata jumlah tipe

silabel dalam satu nyanyian paling tinggi diperoleh burung kenari jantan muda

dengan perlakuan pakan tambahan (7.95 ± 0.26). Dengan demikian, berdasarkan

parameter jumlah tipe silabel dalam satu nyanyian maka kelompok burung kenari

yang memilki kualitas yang baik adalah kelompok burung kenari dengan

perlakuan pakan tambahan.

Gambar 4.3 Rerata jumlah tipe silabel dalam satu nyanyian. Huruf yang berbeda

(a,b) pada parameter dan bulan yang sama menyatakan berbeda nyata

pada selang kepercayaan 95% (T-test, P<0,05).

4.1.1.4 Song Repertoire

Song repertoire adalah banyaknya tipe nyanyian yang dilihat berdasarkan

komposisi tipe silabel (syllable) dalam 50 cuplikan nyanyian dari setiap individu

burung. Tipe nyanyian dikatakan berbeda didasarkan pada variasi jumlah dan

komposisi tipe silabel yang menyusunnya. Tingginya nilai song repertoire dapat

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 2 3 4

Jum

lah

tip

e s

ilab

el d

alam

sat

u n

yan

yian

Bulan ke-

Normal

Extra food

a b a

b a b

a

b

Page 63: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

dijadikan sebagai parameter untuk penilaian kualitas burung bernyanyi, karena

semakin tinggi nilai song repertoire menunjukkan semakin bervariasi nyanyian

pada setiap individu burung kenari. Nilai rerata „song repertoire‟ burung kenari

jantan muda dapat dilihat pada Tabel 4.4

Tabel 4.4 Rerata Song Repertoire (Mean ± SE)

Perlakuan pakan Song repertoire

bulan ke 1 bulan ke 2 bulan ke 3 bulan ke 4

Normal 6.67 ± 0.67 25.67 ± 2.67 43.33 ± 4.05 49.00 ± 0.58

Tambahan 2.33 ± 0.33 17.00 ± 15.00 22.00 ± 14.00 50.00 ± 0

Berdasarkan analisis 50 cuplikan nyanyian dalam setiap bulan per individu

burung kenari jantan muda diketahui bahwa hanya pada bulan ke-2 nilai rerata

song repertoire untuk perlakuan pakan tambahan dan pakan normal dinyatakan

berbeda nyata (P<0.05). Namun, pada bulan terakhir perlakuan burung dengan

perlakuan pakan tambahan (50) memiliki nilai song repertoire yang lebih tinggi

dibandingkan dengan burung dengan perlakuan pakan normal (49) (Gambar 4.4).

Oleh karena itu, berdasarkan parameter song repertoire maka burung kenari

jantan muda yang diberi perlakuan pakan tambahan memilki karakteristik

nyanyian yang lebih berkualitas dibandingkan dengan perlakuan pakan normal.

Page 64: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Gambar 4.4 Rerata song repertoire. Huruf yang berbeda (a,b) pada parameter dan

bulan yang sama menyatakan berbeda nyata pada selang kepercayaan

95% (T-test, P<0,05).

4.1.1.5 Syllable Repertoire

Syllable repertoire yakni total tipe silabel yang berbeda dalam 50 cuplikan

nyanyian dari setiap individu burung. Nilai Syllable repertoire menjadi komponen

penting dalam penilaian kualitas burung bernyanyi. Semakin tinggi nilai Syllable

repertoire menunjukkan semakin kompleks tipe nyanyian yang diemisikan. Nilai

rerata „syllable repertoire‟ burung kenari jantan muda terdapat pada Tabel IV.5.

Tabel 4.5 Rerata Syllable repertoire (Mean± SE)

Perlakuan pakan Syllable repertoire

bulan ke 1 bulan ke 2 bulan ke 3 bulan ke 4

Normal 6.67 ± 1.20 13.67 ± 0.33 12.33 ± 2.40 14.67 ± 1.20

Tambahan 2.33 ± 0.33 7.00 ± 4.51 11.00 ± 5.00 23.33 ± 0.33

Berdasarkan hasil analisis, pada bulan ke-1 dan ke-2 nilai rerata syllable

repertoire pada burung kenari jantan muda dengan perlakuan pakan normal lebih

tinggi dibandingkan dengan perlakuan pakan tambahan. Namun, pada bulan ke-3

terjadi penurunan nilai rerata syllable repertoire menjadi 12.33 ± 2.40. Adanya

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4

Son

g re

pe

rto

ire

Bulan ke-

Normal

Extra food

a

b

a

a

a

a

a a

Page 65: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

penurunan nilai pada salah satu parameter penilaian burung bernyanyi

menunjukkan kualitas nyanyian yang kurang baik. Berbeda dengan burung yang

diberi perlakuan pakan normal, burung dengan perlakuan pakan tambahan justru

menunjukkan peningkatan nilai rerata song repertoire yang semakin meningkat

setiap bulannya sekalipun secaralxvstatistik dinyatakan tidak berbeda nyata

(P>0.05) (Gambar 4.5). Dengan demikian, berdasarkan parameter syllable

repertoire kelompok burung kenari jantan muda dengan perlakuan pakan

tambahan memiki kualitas nyanyian paling baik.

Gambar 4.5 Rerata Syllable repertoire. Huruf yang berbeda (a,b) pada parameter

dan bulan yang sama menyatakan berbeda nyata pada selang

kepercayaan 95% (T-test, P<0,05).

4.1.2 Rerata Nilai Kalori Pakan yang Dikonsumsi

Tabel 4.6 Rerata nilai kalori pakan yang dikonsumsi burung kenari jantan muda

(Mean ± SE)

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4

Sylla

ble

re

pe

rto

ire

Bulan ke-

Normal

Extra food

a

b a

a

a a

a

a

Page 66: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Perlakuan

pakan

Nilai Kalori (kal)

Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4

Normal 104.60– 2.46 106.51 – 2.46 110.38 – 4.49 115.74 – 16.77

Tambahan 297.60 – 6.07 282.71 – 15.47 280.35 – 11.12 336.83 – 8.79

Dua perlakuan pakan yang berbeda yaitu normal dan tambahan,

menunjukkan nilai rerata kalori pakan yang berbeda untuk setiap perlakuan. Nilai

jumlah kalori total merupakan hasil konversi dari jumlah pakan total yang

dikonsumsi per bulan. Berdasarkan hasil analisis terhadap nilai rerata kalori untuk

setiap perlakuan menunjukkan bahwa hanya pada bulan ke-3 burung kenari jantan

muda dengan perlakuan pakan tambahan dan perlakuan pakan normal dinyatakan

berbeda nyata (P<0.05) (Gambar 4.6). Namun, dilihat dari nilai rerata kalori pakan

pada dua perlakuan tersebut, perlakuan pakan tambahan menunjukkan nilai rerata

konsumsi kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pakan normal.

Adanya variasi dan jumlah pakan tambahan dapat meningkatkan jumlah kalori

yang masuk ke dalam tubuh yang salah satunya bermanfaat sebagai sumber

energi. Energi yang berasal dari komponen lemak, karbohidrat, dan protein selain

dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan tubuh, produksi telur, metabolisme

penting dalam tubuh, dan pengaturan suhu tubuh (Lesson & Summers 2001 dalam

Fitri, 2002), juga sangat diperlukan untuk memproduksi suara nyanyian yang

kompleks dan bervariasi (Catchpole & Slater, 2008).

0

50

100

150

200

250

300

350

400

1 2 3 4

Nila

i kal

ori

(ka

l)

Bulan ke-

Normal

Extra Fooda

a

a

b

a

a

a

a

Page 67: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Gambar 4.6 Rerata nilai konsumsi kalori pada burung kenari jantan muda. Huruf

yang berbeda (a,b) pada parameter yang sama menyatakan berbeda

nyata pada selang kepercayaan 95% (T-test, P<0,05).

Berdasarkan nilai rerata kalori pakan per bulan pada setiap perlakuan

maka dapat diketahui bahwa pada bulan ke-4 perlakuan pakan tambahan

menunjukkan nilai rerata kalori pakan paling tinggi yaitu 336.8-8.79 kal. Hal ini

disebabkan karena pada bulan ke-4 merupakan bulan dimana burung kenari jantan muda

mulai memasuki tahap crystalize song yang membutuhkan lxviienergi lebih banyak

dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Crystalized song merupakan tahap

pembentukkan karakteristik nyanyian yang sudah stabil pada saat dewasa

(Brainard & Doupe, 2002) dan terdiri dari bentuk nyanyian khas spesies spesifik

yang telah matang (Goldstein et al., 2003).

4.1.3 Rerata Kenaikan Berat Badan

Tabel 4.7 Rerata berat badan burung kenari jantan muda (Mean ± SE)

Perlakuan pakan Berat badan (gram)

Normal 17.53 ± 0.35

Tambahan 18.68 ± 0.38

Berdasarkan uji korelasi Pearson dapat diketahui bahwa antara nilai kalori

konsumsi pakan dengan kenaikan berat badan tidak berkorelasi secara signifikan

Page 68: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi yang sangat rendah (R=0,2).

Pada gambar 4.7 diketahui bahwa berat badan pada burung kenari jantan muda

yang diberi perlakuan pakan normal (17.53 ± 0.35 gram) dengan perlakuan pakan

tambahan (18.68 ± 0.38 gram) dinyatakan tidak berbeda nyata (P<0.05). Hal

tersebut menunjukkan bahwa nilai rerata kalori pakan yang tinggi tidak hanya

berpengaruh terhadap berat badan, tetapi lebih dioptimalkan sebagai energi untuk

memproduksi suara nyanyian yang kompleks dan bervariasi (Catchpole dan

Slater, 2008). Selain itu, rendahnya nilai koefisien korelasi antara nilai kalori

pakan dengan berat badan dikarenakan jenis pakan tambahan yang diberikan lebih

mengutamakan jenis pakan yang mampu mempengaruhi perkembangan nyanyian

dibandingkan pertambahan berat badan.

Gambar 4.7 Rerata berat badan pada burung kenari jantan muda. Huruf yang

berbeda (a,b) pada parameter yang sama menyatakan berbeda nyata

pada selang kepercayaan 95% (T-test, P<0,05).

4.2 Pembahasan

4.2.1 Penilaian Kualitas Burung Kenari Berdasarkan Parameter

Kompleksitas Nyanyian

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Normal Extra food

Be

rat

bad

an (

gram

)

Perlakuan pakan

a a

Page 69: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Berdasarkan kelima parameter penilaian yang di analisis dapat diketahui

bahwa kelompok burung kenari dengan perlakuan pakan tambahan memiliki

rerata durasi nyanyian, rerata song repertoire, rerata jumlah tipe silabel dalam satu

nyanyian, rerata song repertoire dan rerata syllable repertoire yang lebih tinggi

dibandingkan dengan perlakuan pakan normal. Tingginya nilai pada kelima

parameter tersebut menunjukkan bahwa burung dengan perlakuan pakan

tambahan memilki variasi nyanyian yang lebih kompleks serta memenuhi syarat

sebagai kategori burung kenari dengan emisi nyanyian yang berkualitas.

Burung kenari jantan dinyatakan memiliki karakteristik nyanyian yang

berkualitas jika memiliki durasi nyanyian yang panjang dengan laju repetisi

silabel yang tinggi (Julita, 2006). Nyanyian berdurasi panjang dan laju repetisi

silabel yang tinggi merupakan indikator kondisi fisik dan perilaku burung kenari

jantan berkualitas menurut penilaian burung kenari betina (Vallet et al., 1998),

karena memerlukan regulasi motoris dari vocal tract yang lebih kompleks (Fitri,

2002).

Burung kenari jantan berkualitas mampu memproduksi nyanyian berdurasi

panjang dengan laju repetisi yang tinggi karena memiliki kemampuan untuk

melakukan mekanisme mini-breaths, yaitu proses inhalasi dalam waktu yang

sangat singkat yang berlangsung antar silabel dalam satu phrase atau dalam satu

nyanyian total dan mekanisme pulsatile expiration, yaitu menggetarkan udara

ekspirasi secara cepat jika laju repetisi silabel sangat tinggi. Mekanisme mini-

breaths memerlukan energi yang tinggi untuk mengatur sistem pernafasan yang

berkoordinasi cepat dan tepat diantara otot-otot respirasi, otot-otot diafragma, dan

Page 70: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

kantung-kantung udara (Hartley dan Suthers 1989; Suthers, 1997). Oleh karena

itu, tingginya nutrisi yang terdapat pada variasi pakan tambahan mampu memicu

terbentuknya nyanyian berdurasi panjang yang terbukti berdasarkan hasil analisis

terhadap parameter durasi nyanyian untuk perlakuan pakan normal (7.95 ± 0.34

detik) lebih rendah secara nyata (P<0.05) dibandingkan dengan burung yang

diberi pakan tambahan (11.06 ± 0.48 detik).

Nilai rerata parameter repertoire size yang tinggi berbanding lurus dengan

kemampuan burung bernyanyi dalam mengemisikan sexy syllable. Sexy syllable

ditunjukkan dengan laju repetisi silabel dengan modulasi frekuensi yang cepat dan

tempo yang tinggi (> 15 silabel/ detik). Sexy syllable mampu memancing dan

meningkatkan perilaku siap untuk dikopulasi (membungkukkan badan,

menggerak-gerakan kepala sambil mengangkat bagian ekor) yang disebut

copulation solicitation display pada burung betina (Leitner & Cathpole, 2004).

Berdasarkan hasil penelitian, nilai rerata repertoire size yang dimiliki burung

kenari jantan muda dengan perlakuan pakan tambahan (133.99 ± 5.09) secara

umum lebih tinggi secara nyata (P<0.05) dibandingkan dengan perlakuan pakan

normal (51.15 ± 1.17). Hal ini mampu memberikan indikasi bahwa pakan

tambahan mampu memicu terbentuknya sexy syllable yang dapat dijadikan

sebagai indikator kualitas individu burung kenari jantan (Vallet, et. Al, 1998).

Kompleksitas lagu sering diukur dengan ukuran repertoire size (seluruh

jumlah silabel dalam satu nyanyian) dan tipe silabel yang berbeda dalam satu

nyanyian (Grafen, 1990). Nilai rerata jumlah tipe silabel dalam satu nyanyian

dinyatakan berbeda nyata (P<0.05) untuk kedua perlakuan yang diberikan. Burung

Page 71: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

kenari jantan yang diberi perlakuan pakan tambahan (7.95 ± 0.26) memiliki rata-

rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pakan normal (4.48 ± 1.21).

Jumlah tipe silabel dalam satu nyanyian dapat dijadikan parameter yang baik

dalam penilaian kualitas nyanyian burung. Kemampuan burung dalam

memvariasikan tipe silabel sangat bergantung pada proses yang dialami oleh

burung tersebut yang didukung oleh koordinasi kerja sistem saraf di otak (Uva-

>Nlf->HVc) (Brainard & Doupe, 2002). Semakin tinggi rerata jumlah tipe silabel

dalam satu nyanyian maka semakin bervariasi nyanyian yang diemisikan.

Song repertoire dan syllable repertoire merupakan dua komponen penting

dalam penilaian kualitas burung bernyanyi, karena mampu menentukkan

banyaknya variasi nyanyian dan menunjukkan kekayaan tipe suara yang dapat

diemisikan (Fitri, 2002). Secara statistik parameter song repertoire dan syllable

repertoire untuk kedua perlakuan pakan dinyatakan tidak berbeda nyata (P>0.05).

Namun, nilai rerata song repertoire (50.00 ± 0) dan syllable repertoire (23.33 ±

0.33) burung dengan perlakuan pakan tambahan lebih besar dibandingkan dengan

pakan normal (49.00 ± 0.58) dan (14.67 ± 1.20). Kemampuan burung dalam

mengkomposisikan syllable repertoire turut menentukkan tingkat kesuksesan

dalam menarik pasangannya (matting success) ketika musim kawin (Draganoiu et

al., 2002). Individu burung betina akan lebih memilih burung jantan yang mampu

mengemisikan nyanyian dengan tingkat kesulitan emisi suara yang tinggi dan

lebih variatif. Hal ini didasari karena burung betina memilki kemampuan untuk

membedakan kualitas nyanyian jantan secara spesifik, sekalipun pada parameter

durasi hanya berbeda 0,1 detik atau berbeda jumlah silabel dalam satu nyanyian

Page 72: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

(repertoire size) (Vallet et al., 1998). Dengan demikian, dari kelima parameter

(durasi, repertoire size, jumlah tipe silabel dalam satu nyanyian, song repertoire

san syllable repertoire) dapat diketahui bahwa kelompok burung kenari yang

mampu mengemisikan nyanyian dengan kompleksitas yang tinggi adalah

kelompok burung kenari jantan muda dengan perlakuan pakan tambahan.

4.2.2 Pakan Sebagai Pembentuk Karakteristik Nyanyian Burung Kenari

Kualitas nyanyian yang dihasilkan oleh burung bernyanyi dipengaruhi

oleh faktor ketersediaan suplai makanan (Brumm et al, 2009; Spencer et al, 2003)

dan pengaruh suplemen pakan yang dapat membantu meningkatkan kemampuan

mengingat ketika proses pembelajaran berlangsung (Fitri, 2001). Burung

bernyanyi membutuhkan energi yang banyak untuk bisa memproduksi nyanyian

karena diperlukan koordinasi yang baik antara sistem respirasi, organ vokal dan

otot craniomandibular (Suther, 1997) serta sistem saraf dan hormonal (Fusani &

Gahr, 2003).

Mekanisme vokalisasi pada burung meliputi ekspirasi dan inspirasi yang

diikuti dengan produksi suara memerlukan kontraksi aktif dari otot respirasi (King

& McLelland, 1989). Vokalisasi pada burung bernyanyi dapat meningkatkan

konsumsi oksigen 5 hingga 30 kali lipat di atas metabolisme standar (Horn et al.,

1995). Oleh karena itu ketersediaan oksigen dan nutrisi yang cukup diperlukan

untuk menghasilkan ATP saat proses respirasi sehingga dapat terjadi kontraksi

otot untuk menggerakan udara melewati paru-paru (Powell, 2000 dalam Fitri,

2002). Peningkatan pakan akan menunjang sistesis protein khususnya di organel

Page 73: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

sel otot seperti sarkoplasma, mitokondria, dan myofibril (Swain, 1992 dalam Fitri,

2002) dan produksi ATP diperlukan ketika kontraksi otot. Dengan perlakuan

pakan tambahan juga mampu mendukung terjadinya fluktuasi aliran udara oleh

otot syringeal yang neregulasi bukaan dan penutupan katup syringeal secara tepat

dan terus menerus (Goller & Suther, 1996). Perlakuan pakan tambahan akan

meningkatkan glikogen otot dan glukosa darah yang esensial untuk kepentingan

aktivitas gerak tubuh termasuk bernyanyi (Holloszy,1996), oleh karena itu

kebanyakan nyanyian meningkat ketika ketersediaan pakan melimpah (Fitri,

2002).

Syrinx merupakan organ vokal yang utama berperan dalam memproduksi

berbagai karakteristik nyanyian (Julita, 2006). Aktivitas dari semua fungsi otot

yang mempengaruhi kerja syrinx sangat bergantung pada energi yang cukup

(Suther, 1997). Menurut Fitri (2001), energi yang dibutuhkan oleh otot tersebut

berasal dari pemenuhan zat-zat nutrisi yang terdiri dari karbohidrat, lemak,

protein, mineral, vitamin, dan air. Oleh karena itu, penyediaan pakan yang

lengkap dan seimbang akan mempengaruhi kualitas nyanyian yang dihasilkan.

Dengan demikian, hal ini dapat dijadikan acuan untuk para penggemar maupun

pecinta burung bernyanyi khususnya burung kenari dalam mencetak kenari

dengan karakteristik nyanyian yang kompleks. Pada burung kenari, dapat dibuat

menu pakan yang berbeda-beda dengan komposisi gizi yang baik. Selain

pemberian pakan pokok yaitu pelet khusus untuk burung kenari, dapat ditambah

juga pakan penunjang lainnya seperti sayuran, buah-buahan, asinan sotong dan

telur puyuh.

Page 74: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Pada dasarnya burung kenari merupakan burung pemakan biji-bijian

(grativour), namun sebagian besar para peternak burung kenari di Indonesia

sering memberikan jenis pakan tambahan yang bervariasi selain biji-bijian seperti

sayuran hijau, buah-buahan, asinan sotong, jangkrik, dan telur puyuh matang.

Dengan penambahan variasi pakan yang diberikan kepada burung kenari jantan,

para peternak meyakini bahwa hal tersebut mampu mendukung proses

pembentukkan karakteristik nyanyian yang berkualitas baik.

Sumber vitamin dan mineral yang dibutuhkan burung kenari dapat

diperoleh dari sayuran dan buah-buahan. Vitamin merupakan molekul organik

yang diperlukan dalam jumlah sedikit yang berfungsi sebagai koenzim dalam

proses metabolism tubuh (Campbell et al., 2004). Salah satu vitamin yang banyak

terkandung dalam buah pir dan apel adalah vitamin C (asam askorbat). Vitamin C

merupakan nutrisi baik yang berfungsi untuk mempertahankan kesehatan tubuh.

Kesehatan tubuh sangat penting bagi burung bernyanyi, karena untuk

mengemisikan suara yang baik diperlukan stamina dan kondisi tubuh yang prima

(Marler dan Slabbekoorn, 2004). Pada umumnya sayuran merupakan sumber

vitamin terutama karoten dan vitamin C dan juga mineral yaitu kapur, besi (Fe)

dan fosfor (P) (Poedjiadi, 2005). Sawi hijau dan wortel termasuk kelompok

sayuran yang mengandung sedikit sekali protein dan karbohidrat, sedangkan

oyong (gambas) merupakan salah satu kelompok sayuran yang rendah karoten.

Kandungan zat besi (Fe) yang banyak terkandung dalam sayuran merupakan

komponen sitokrom yang berfungsi dalam sistem respirasi seluler dan komponen

hemoglobin, yaitu protein protein pengikat oksigen dalam sel darah merah

Page 75: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

(Campbell et al., 2004), Cukupnya kandungan zat besi di dalam darah dapat

memperlancar proses respirasi, sehingga burung dapat mengemisikan suara

kompleks dengan durasi yang panjang (Piliang, 2004). Kandungan fosfor (P) yang

terkandung dalam bahan makanan selain sebagai bahan baku ATP dan asam

nukleat juga mampu membantu dalam mengoptimalkan proses pembentukkan

tulang. Kandungan gizi lainnya yang biasa terdapat pada sayuran ialah

magnesium, mangan dan statistikm yang berfungsi sebagai kofaktor yang

merupakan bagian dari enzim-enzim tertentu misalnya magnesium yang terdapat

dalam enzim yang memecahkan ATP (Campbell et al., 2004).

Pakan penujang lainnya yang diberikan pada penelitian ini adalah jangkrik

yang mengandung protein hewani dan kolesterol tinggi. Protein yang tinggi sangat

dibutuhkan salah satunya untuk meningkatkan jumlah choline yang merupakan

prekursor untuk asetylcholine yang dapat meningkatkan volume suara dan

menambah stamina burung (Brown, 1997). Adapun kolesterol merupakan

prekursor dalam sistesis hormon steroid seperti testosteron yang banyak

diperlukan ketika perkembangan nuklei otak dan emisi nyanyian yang kompleks

(Groothuis dan Meeuwissen, 1992; Ball dan Balthazart, 2002). Asinan sotong

adalah salah satu pakan penunjang yang diberikan pada burung kenari sebagai

sumber kalsium (Ca) yang berfungsi dalam pembentukkan tulang dan berperan

sebagai sinaptik saraf dan otot (Campbell, 2004). Perubahan bukaan paruh burung

turut menentukkan karakteristik vokal yang dihasilkan oleh burung bernyanyi.

Pada bukaan paruh yang lebar akan dihasilkan frekuensi suara yang rendah,

sementara bukaan paruh yang lebih kecil akan menghasilkan frekuensi suara yang

Page 76: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

tinggi (Suther et al., 1999). Suplemen pakan lain yang diberikan pada penelitian

ini berupa telur puyuh matang yang juga mengandung kolesterol tinggi.

Berdasarkan uji korelasi Pearson dapat diketahui bahwa antara nilai kalori

pakan dengan kenaikan berat badan tidak berkorelasi secara signifikan yang

ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi yang sangat rendah (R=0,2). Nilai

konsumsi kalori tinggi yang diperoleh dari pakan tambahan tidak ditujukan untuk

kenaikan massa tubuh, tetapi lebih dioptimalkan untuk perkembangan dan

pembentukkan karakteristik nyanyian. Hal tersebut dilatar belakangi karena

pemilihan jenis pakan tambahan yang diberikan dapat dikatakan sesuai untuk

mengoptimalkan produksi nyanyian dibandingkan untuk kenaikan berat badan.

Dilihat dari tingginya kelima parameter penilaian kualitas nyanyian yang dimiliki

burung kenari jantan muda dengan perlakuan pakan tambahan mampu

menunjukkan pemberian pakan dengan kandungan nutrisi yang lengkap pada

burung khususnya burung bernyanyi, adalah untuk kelangsungan proses

metabolisme tubuh yang selanjutnya dimanfaatkan untuk pertumbuhan,

reproduksi, dan kesehatan, serta untuk produksi suara (Muller et al., 2009).

Otot syringeal bersifat steroid hormone dependent (Lohmann & Gahr,

2000). Pada otak burung bernyanyi, banyak neuron yang mengekspresikan

reseptor androgen (AR) dan reseptor estrogen (ER) terutama pada nuklei yang

terlibat dalam regulasi jalur respirasi-syringeal (Schlinger et al., 2001). Dengan

adanya kombinasi aksi dari androgen dan estrogen melalui aktivitas aromatase di

otak yang di proyeksikan ke nukleus motoris tracheosyringeal (nXIIts) yang

Page 77: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

menginervasi otot syringeal, maka burung bernyanyi dapat mengemisikan

nyanyian (Lohmann & Gahr, 2000).

Pakan tambahan, selain mempengaruhi peningkatan masa tubuh dan

karakteristik nyanyian juga meningkatkan jumlah hormon testosteron (Fitri,

2001). Menurut Rybak & Gahr (2004), produksi nyanyian dikontrol oleh hormon

steroid terutama hormon testosteron dan estradiol yang mempengaruhi struktur

nyanyian yang diemisikan dan berkolerasi posistif dengan ketersediaan pakan

terutama pakan yang mengandung kolesterol yang dibutuhkan sebagai bahan

dasar sintesis hormon steroid (Fitri, 2001). Pada otak burung bernyanyi banyak

terdapat neuron yang mengekspresikan reseptor androgen (AR) dan reseptor

estrogen (ER) terutama pada nuklei yang terlibat dalam regulasi jalur respirasi-

syringeal (Schlinger et al., 2001). Dengan adanya kombinasi aksi dari androgen

dan estrogen melalui aktivitas aromatase di otak dan di proyeksikan ke nukleus

motoris tracheosyringeal (nXIIts) yang menginervasi otot syringeal, maka burung

bernyanyi dapat mengemisikan nyanyian (Lohmann dan Gahr, 2000). Pada

burung Black-heade gall, membran luar dari syrinx diberi perlakuan testosteron

menjadi lebih lebar sehingga mempengaruhi produksi nyanyian berdurasi panjang

dibandingkan dengan burung yang tidak diberi perlakuan pada usia yang sama

(Groothuis & Meeuwissen, 1992). Tingginya kadar hormon testosteron sangat

diperlukan dalam vokalisasi burung terutama saat mengemisikan karakteristik

nyanyian dengan laju repetisi silabel yang tinggi dan berdurasi panjang (frase

nyanyian sexy song) (Vallet & Kreutzer, 1995). Kenari jantan mampu

mengemisikan sexy song pada laju repetisi yang cepat pada saat situasi kompetitif

Page 78: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

dan testosteron merespon cepat perubahan interaksi sosial (Fitri, 2001). Sementara

tempo nyanyian sexy song dipengaruhi testosteron setelah di aromatisasi di dalam

sistem yang mengontrol nyanyian (Fusani & Gahr, 2000).

Produksi suara dapat ditingkatkan dengan penambahan pakan sebagai

sumber energi (Hau et al,. 2000) dan jumlah emisi suara berkurang seirng dengan

keterbatasan pakan (Lucas et al., 1999). Stres dapat disebabkan oleh pembatasan

makanan atau adanya gangguan pada otak di daerah kontrol nyanyian burung

dewasa (Spencer et al., 2003). Dampak stres dapat menimbulkan kerugian pada

perkembangan fenotife nyanyian dan efek negatif kontrol nyanyian di otak, hal ini

menunjukkan bahwa penurunan yang diamati dalam kompleksitas nyanyian

mungkin disebabkan oleh perkembangan otak yang terganggu (Nowicki et al.,

2002;. Buchanan et al. 2004; Spencer et al., 2003). Berdasarkan hasil penelitian

Nowicki dkk., 1999., stress dapat diakibatkan oleh kekurangan gizi yang terjadi

pada selama periode awal perkembangan yang akan mempengaruhi

perkembangan otak dan keterampilan pembelajaran bernyanyi dalam membuat

template yang akurat.

Page 79: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

A. Berdasarkan hasil analisis secara statistik terhadap ke lima parameter

penilaian kualitas suara, diketahui bahwa:

1. Nilai rerata durasi nyanyian (detik) burung dengan perlakuan pakan

tambahan (11.06 ± 0.48) lebih tinggi dibanding burung perlakuan pakan

normal (7.95 ± 0.34).

2. Nilai rerata repertoire size burung dengan perlakuan pakan tambahan

(133.99 ± 5.09) lebih tinggi dibanding burung perlakuan pakan normal

(51.15 ± 1.17).

3. Nilai rerata jumlah tipe silabel yang berbeda dalam satu nyanyian burung

dengan perlakuan pakan tambahan (7.95 ± 0.26) lebih tinggi dibanding

burung perlakuan pakan normal (4.48 ± 1.21).

4. Nilai rerata song repertoire burung dengan perlakuan pakan tambahan

(50.00 ± 0) lebih tinggi dibanding burung perlakuan pakan normal (49.00

± 0.58).

5. Nilai rerata syllable repertoire burung dengan perlakuan pakan tambahan

(23.33 ± 0.33) lebih tinggi dibanding burung perlakuan pakan normal

(14.67 ± 1.20).

Page 80: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

B. Pemberian pakan tambahan mempengaruhi pembentukkan dan

perkembangan karakteristik nyanyian ketika dikombinasikan dengan

faktor interaksi sosial saat proses pembelajaran vokal berlangsung pada

masa periode sensitif.

5.2 Saran

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengaruh pakan tambahan

terhadap pembentukkan dan perkembangan nyanyian pada burung

bernyanyi (songbird), maka diperlukan penelitian lebih lanjut

menggunakan spesies burung bernyanyi yang berbeda.

Page 81: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

DAFTAR PUSTAKA

Andersson, M. (1994) : Sexual Selection. Princeton University Press, Princeton,

NJ

Baptista LF, Petrinovitch L (1984) : Sosial interaction, sensitive phases and the

song template hypothesis in the white-crowned sparrow. Anim Behav

32:1359–1371

Beckers, G. J. L., Suthers, R. A. Dan Ten Cate, C. (2003) : Mechanisms of

Frequency and Amplitude Modulation in Ring Dove Song. Journal

Experimental Biology, 206 (11), 1833-1843.

Beecher, M. D. Dan Burt, J. M. (2004) : The Role of Sosial Interaction in Bird

Song Learning.Current Directional in Psychological, 13(6), 224-228.

Beecher, M. D. (2010) : Birdsong and Vocal Learning During Development.

Encyclopedia of Behavioral Neuroscience, 224 (13), 164-168.

Belzner, S., Voigt, C., Catchpole, C. K. Dan Leitner, S. (2009) : Song Learning in

Domesticated Canaries in a Restricted Acoustic Environment.

Proceedings of The Royal Society, 276, 2881-2886.

Boseret G, Carere C, Ball GF, Balthazart J (2006) : Sosial context affects

testosterone-induced singing and the volume of song control nuclei in male

canaries (Serinus canaria). J Neurobiol 66:1044–1060

Brainard, M. S. Dan Doupe, A. J. (2002) : What Songbirds Teach Us about

Learning. Nature, 417, 351-358.

Brown, R. E. (1994) : An Introduction to Neuroendocrinology. Cambridge

University Press

Brumm, H., Zollinger, S. A., dan Slater, P. J.B. (2009) : Developmental Stress

Affects Song Learning but Not Song Complexity and Vocal Amplitude

in Zebra Finches. Behaviour Ecology Sociobiology, 63, 1387–1395.

Buchanan, K. L., Spencer, K. A., Goldsmith, A. R. & Catchpole, C. K. 2003 Song

as an honest signal of past developmental stress in the European starling

(Sturnus vulgaris). Proc. R. Soc. Lond. B 270, 1149–1156. (doi:10.1098/

rspb.2003.2330)

Burt, J. M., O‟Loghlen, A. L., Templeton, C. N., Campbell, S. E. Dan Beecher,

M. D. (2007) : Assessing the Importance of Sosial Faktors in Bird Song

Learning: A Test Using Computer-Simulated Tutors. Journal

Compilation Ethology, 113, 917-925.

Page 82: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Campbell, Neil A., Reece, Jane B., dan Mitchell, Lawrence G. (2004) : BIOLOGI

Jilid III. Jakarta, Erlangga.

Catchpole, C. K. (1991) : Songs. In The Cambridge Encyclopedia of Ornithology

(Brook, M. Dan Birkhead. T, Eds.) Cambridge University Press,

Cambridge.

Catchpole, C. K. Dan Slater P. J. B. (1995) : Bird Song: Biological Themes and

Variations. Cambridge University Press, Cambridge.

Catchpole, C. K. Dan Slater P. J. B. (2008) : Bird Song: Biological Themes and

Variations. Cambridge University Press, Cambridge.

Correia. Fagundes, C & H Romano. (2011) : Atlantic Canary Serinus canaria.

http:///www.madeirabirds.com/atlantic_canary_serinus_canaria.

Deregnaucourt, S., Saar, S. Dan Gahr, M. (2009) : Dynamics of Crowing

Development in the Domestic Japanese Quail (Coturnix coturnix

japonica). Proceedings of The Royal Society Biology, 276, 2153-2162.

Dewanto, A. Dan Sitanggang, M. (2010) : Buku Pintar Merawat dan Melatih

Burung Kicauan. PT. Agromedia Pustaka, Jakarta Selatan.

Draganoiu, T. I., Nagle, L., dan Kreutzer, M. (2002) : Directional Female

Preference for an Exaggerated Male Trait in Canary (Serinus canaria)

Song. Proceedings of The Royal Society London, 269, 2525-2531.

Fagerlund, S. (2003) : Acoustics and Physical Models of Bird Sounds. Laboratory

of Acoustics and Audio Signal Processing, 1-13.

Fitri, L. L. 1993. Ecology and Behavior of Hooded Robins (Melanodryas

cucullata) in The Northern Tablelands of New South Wales. Master of

Science Thesis, University of New England, Armidale, Australia.

Fitri, L. L. (2001) : Les Charts des Canaries Domestiques Physiologyquest et le

Status Sosial des Males Emetteurs. Docteur de L‟Universite Paris X

Nanterre.

Fitri, L. L. (2002) : Panduan Singkat Perekaman dan Analisa Suara Burung.

Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Institut Teknologi Bandung.

Fletcher, N. H. and Tarnopolsky, A. (1999) : Acoustics of the avian vocal tract. J.

Acoust. Soc. Am. 105, 35–49.

Page 83: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Fusani, L. Dan Gahr, M. (2000) : The Temporal Pattern of Canary Song is

Modulated by Oestrogen. VIth

ICHBB and SBN Joint Meeting Madrid. 4,

162-164.

Gaunt, A. S. (1983) : A Hypothesis Concerning The Relationship of Syringeal

Structure to Vocal Abilities. The Auk, 100, 853-862.

Gobes, S. M. H. Dan Bolhuis, J. J. (2007) : Birdsong Memory : A Neural

Dissociation between Song Recognition and Production. Current

Biology, 17, 789-793.

Goldstein, M. H., King, A. P., dan West, M. J. (2003) : Sosial Interaction Shapes

Babbling: Testing Parallels between Birdsong and Speech. Proceeding of

The National Academy of Science, 100(13), 8030-8035.

Goller, F. Dan Suthers R. A. (1996) : Role of syringeal muscles in controlling the

phonology of bird song. Journal of Neurophysiology, 76, 287–300.

Grafen, A. (1990) : Biological signals as handicaps. J. Theor. Biol. 102, 549-567.

Groothuis, T.G.G. dan Meeuwissen, G. (1992) : The influence of testosterone on

the development and fixation of the form of displays in two age classes

of young black-headed gulls. Animal Behavior, 43, 189-208.

Hau, M., Wikelski, M., Soma, K. K. Dan Wingfield, J. C. (2000) : Testosterone

and Year-Round Territorial Aggression in a Tropical Bird. Panama:

General and Comparative Endocrinology, 117, 20–33.

Hoese, W. J., Podos, J., Boetticher, N. C. Dan Nowicki, S. (2000) : Vocal Tract

Function in Birdsong Production: Experimental Manipulation of Beak

Movement. Journal of Experimental Biology, 203, 1845-1855.

Holloszy, J. O. (1996) : Regulation of Carbohydrate Metabolism During Exercise

: New Insights and Remaining Puzzles. In Biochemistry of Exercise IX.

(Maughan, R. J. Dan Shirreffs, S., Eds). Human Kinetics Aberdeen. 3-12.

Horn, A.G., M.L. Leonard dan D.M. Weary. (1995) : Oxygen consumption during

crowing by roosters: Talk is cheap. Animal Behaviour, 50, 1171–1175.

Julita, U. (2006) : Penilaian Kualitas Suara serta Pengamatan Bentuk Anatomi

‟Syrinx‟ Dua Spesies Burung Bernyanyi, Kenari (Serinus canaria Linn.)

dan Anis Merah (Zoothera citrina Latham). Skripsi Departemen Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi

Bandung.

Page 84: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

King, A. S. Dan McLelland, J. (1989) : Form and Function in Birds, Vol. 4.

Academic Press, London.

Krebs, J. R. Dan Kroodsma, D. E. (1980) : Repertoires and Geographical

Variation in Birdsong. Advance in The Study of Behavior, 11, 143-177.

Kreutzer, M., I. Beme, E. Vallet dan L. Kiosseva. (1999) : Sosial stimulation

modulates the use of the „A‟ phrase in male canary songs. Behaviour, 11,

1–10.

Lehongre, K., Aubin, T. Dan Del Negro, C. (2009) : Influence of Sosial

Conditions in Song Sharing in The Adult Canary. Animal Cognition, 12

(6), 823-832.

Leitner, S. Dan Catchpole, C. K. (2002) : Female Canaries that Respond and

Discriminate More between Male Songs of Different Quality Have a

Larger Song Control Nucleus (HVC) in the Brain. Journal of

Neurobiology, 52, 294-301.

Leitner, S. Dan Catchpole, C. K. (2004) : Syllable Repertoire and the Size of the

Song Control System in Captive Canaries (Serinus canaria). Journal of

The Neurobiology, 60, 21-27.

Linnaeus. (1766) :

http://www.haryana-online.com/Fauna/Birds/pied_bushchat.htm

Lohmann, R. Dan Gahr, M. (2000) : Muscle-dependent and hormone-dependent

differentiation of the vocal control premotor nucleus robustus

archistriatalis and the motornucleus hypoglossus pars tracheosyringealis

of the zebra finch. Max Planck Institute for Behavioural Physiology,

Jerman. Journal of Neurobiology, 42, 220-31.

Lucas, J. R., Schraeder, A. Dan Jackson, C. (1999) : Carolina Chickadee (Aves,

Paridae, Poecilecarolinensis) Vocalisation Rates: Effect of Body Mass

and Food Availability under Aviary Conditions. Ethology, 105, 503-520.

Marler, P. Dan Slabbekoorn, H. (2004) : Nature‟s Music : The Science of

Birdsong. Elsevier Academic Press. San Diego, California, USA.

Müller, W., Vergauwen, J., & Eens , M. (2010) : Testing the developmental stress

hypothesis in canaries: consequences of nutritional stress on adult song

phenotype and mate attractiveness. Behav Ecol Soc.biol DOI

10.1007/s00265-010-0989-x

Nottebohm, F., M.E. Nottebohm & L. Crane. (1986) : Developmental and

seasonal changes in canary song and their relation to changes in the

anatomy of song control nuclei. Behavioral & Neural Biology 46:445–471.

Page 85: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Nowicki, S., S. Peters & J. Podos. (1998) : Song learning, early nutrition and

sexual selection in songbirds. American Zoologist 38:179–190.

Nowicki, S., W.A. Searcy & S. Peters. (2002) : Quality of song learning affects

female response to male bird song. Proceedings of the Royal Society of

London, B 269:1949–1954.

Poedjiadi, A. (1994) : Dasar-dasar Biokimia. Jakarta, UI Press.

Rasika, S., F. Nottebohm & A. Alvarez-Buylla. (1994) : Testosterone increases

the recruitment and/or survival of new high vocal center neurons in adult

female canaries. Proceedings of the National Academy of Sciences USA

91:7854–7858.

Reiner, A., Perkel, D. J., Mello, C. V. Dan Jarvis, E. D. (2004) : Songbirds and the

Revised Avian Brain Nomenclature. Behavioral Neurobiology of

Birdsong. Annals of the New York Academy of Sciences, 1016, 77-108.

Rybak, F. Dan Gahr, M. (2004) : Modulation by Steroid Hormones of A “Sexy”

Acoustic Signal in An Oscines Species, Common Canary Serinus

canaria. Annals of the Brazil Academy of Sciences, 76, 365-367.

Schlinger, B.A., Soma, K.K. dan London, S.E. (2001) : Neurosteriods and brain

sexual differentiation. Trends in Neurosciences, 24, 429–431

Searcy, W. A. and Yasukawa, K. (1996) : Song and female choice. In Ecology

and Evolution of Acoustic Communication in Birds (ed. D. E. Kroodsma

and E. H. Miller), pp. 454-473. Ithaca, NY: Cornell University Press.

Shihab, Quraish. (2012) :

http:www//beta.quran.com/id/27/1-22/#16/

Specht, A. R. (1996) : Avisoft-Sonagraph Pro. User‟s Guide Version 2.7, Sound

Analysis Software for MS-Window

Spencer, K. A., Buchanan K. L., Goldsmith, A. R. Dan Catchpole, C. K., (2003) :

Development stress, sosial rank and song complexity in the European

starling (Sturnus vulgaris), Proceeding of the Royal Society of London,

271, 121-123.

Suthers, R. A. (1997) : Peripheral Control and Lateralization of Birdsong. Journal

of Neurobiology, 33, 632-652.

Suthers, R. A. Dan Goller, F. (1997) : Motor Correlates of Vocal Diversity in

Songbirds. Current Ornithology, 14, 235-288.

Page 86: BANDUNG 2012 M/ 1433 H - digilib.uinsgd.ac.iddigilib.uinsgd.ac.id/1329/2/2_abstrak.pdf · nyanyian dilakukan dengan metode pencuplikan suara serta analisis suara dalam bentuk sonagram

Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi 2012

Suthers, R. A., Goller, F. Dan Pytte, C. (1999) : The Neuromuscular Control of

Bird Song. Philosophical Transactions of the Royal Society, 354, 927-

939.

Syanur. (2011) :

http://www.pesonakenari.com/2011/07/sejarah-burung-kenari.html

Turut, R. (2006) : Mencetak Kenari Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.

Vallet, E. Dan Kreutzer, M. (1995) : Female canaries are sexually responsive to

special song song phrases. Animal Behavior, 49, 1603-1610.

Vallet, E., Beme, I., dan Kreutzer, M. (1998) : Two-note Syllable in Canary Songs

Elicit High Levels of Sexual Display. Animal Behavior, 55: 291-297.

Verhoef, E. J. J. Dan Verhallen. (2004) : The Complete Encyclopedia of Cage dan

Aviary Birds. Rebo Publisher, The Netherlands.

Vriends, M. M. (1995) : Cage and Aviary Birds. Little, Brown, and Company,

London.

White, S. A. (2001) : Learning to Communicate. Current Opinion of

Neurobiology, 11: 510-520.