abstrak

2
ABSTRAK Al-Mayyitah dalam pengertian bahasa Arab adalah sesuatu yang mati tanpa disembelih, sedangkan dalam pengertian para ulama syari’at, Al-Mayyitah (bangkai) adalah hewan yang mati tanpa sembelihan syar’i . Dalam Hadits dan Al-Qur’an dijelaskan bahwa dihalalkan bangkai ikan laut, dikarenakan air laut suci sehingga binatang yang hidup di laut semua dihalalkan bahkan bangkai ikan sekalipun. Dikuatkan dengan ayat Al-qur’an pada surat Al-Maidah ayat 96 yang artinya dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut. Jadi, semua makanan yang berasal dari laut itu dihalalkan dan bangkainya-pun halal untuk dikonsumsi. Hal itu juga dibuktikan dengan hadits riwayat Bukhari no. 4362 yang memberitahukan bahwa nabi Muhammad SAW pernah meminta dan memakan bangkai ikan yang ditemukan oleh prajuritnya saat diperintah nabi yang kondisinya terdampar di tepi pantai dan sudah menjadi bangkai. Bangkai ikan menurut islam adalah makanan yang halal namun tidak halalan thoiyibah. Ini disebabkan karena tidak semua orang mau mengkonsumsi bangkai karena jijik atau rasanya tidak enak serta dapat menimbulkan penyakit. Dalam dunia medis Tingkat konsumsi ikan di Indonesia semakin meningkat. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, tingkat konsumsi ikan dalam negeri selalu naik, meski tidak terlalu besar.Ikan di pasaran memiliki kondisi yang kurang layak secara histologis (jaringan), walaupun tampak segar belum tentu kondisi

Upload: mustofa

Post on 17-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ringkasan tentang kepedulian terhadap lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: AbsTrak

ABSTRAK

Al-Mayyitah dalam pengertian bahasa Arab adalah sesuatu yang mati tanpa disembelih,

sedangkan dalam pengertian para ulama syari’at, Al-Mayyitah (bangkai) adalah hewan yang mati

tanpa sembelihan syar’i . Dalam Hadits dan Al-Qur’an dijelaskan bahwa dihalalkan bangkai ikan

laut, dikarenakan air laut suci sehingga binatang yang hidup di laut semua dihalalkan bahkan

bangkai ikan sekalipun. Dikuatkan dengan ayat Al-qur’an pada surat Al-Maidah ayat 96 yang

artinya dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut. Jadi,

semua makanan yang berasal dari laut itu dihalalkan dan bangkainya-pun halal untuk

dikonsumsi. Hal itu juga dibuktikan dengan hadits riwayat Bukhari no. 4362 yang

memberitahukan bahwa nabi Muhammad SAW pernah meminta dan memakan bangkai ikan

yang ditemukan oleh prajuritnya saat diperintah nabi yang kondisinya terdampar di tepi pantai

dan sudah menjadi bangkai. Bangkai ikan menurut islam adalah makanan yang halal namun

tidak halalan thoiyibah. Ini disebabkan karena tidak semua orang mau mengkonsumsi bangkai

karena jijik atau rasanya tidak enak serta dapat menimbulkan penyakit. Dalam dunia medis

Tingkat konsumsi ikan di Indonesia semakin meningkat. Kementerian Kelautan dan

Perikanan (KKP) mengungkapkan, tingkat konsumsi ikan dalam negeri selalu naik, meski tidak

terlalu besar.Ikan di pasaran memiliki kondisi yang kurang layak secara histologis (jaringan),

walaupun tampak segar belum tentu kondisi dagingnya sehat. Sistem peredaran pada darah ikan

ada keunikan, saat ikan mati darah akan terkumpul pada jakun sehingga ikan tersebut mati

seperti disembelih.Bangkai ikan yang tercemar bahan kimia dan mati secara tidak alami akan

mempunyai ciri-ciri yang berbeda.

MPPP adalah tawaran solusi uji kehalalan dengan metode perabaan, penglihatan, dan

penciuman.