abstractfrweffwafwefwe

1
v ABSTRAK Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam kondisi tarik, karena rendah nya kapasitas tarik tersebut, maka retak lentur terjadi pada pembebanan yang relatif rendah. Kekuatan tarik beton polos hanyalah merupakan suatu fraksi saja dari kekuatan tekannya dan masalah kurang sempurnanya kekuatan tarik ini, menjadi pendorong dalam pengembangan beton bertulang. Pada struktur dengan bentang yang panjang, struktur beton bertulang biasa tidak cukup menahan tegangan lentur sehinggga terjadi retak didaerah yang mempunyai tegangan lentur, geser, atau puntir yang tinggi. Timbulnya retak-retak awal pada beton bertulang yang disebabkan olek ketidakcocokan dalam regangan- regangan baja dan beton merupakan titik awal dikembangkannya suatu material seperti ‘beton prategang’. Beton prategang pada dasarnya adalah beton dimana tegangan-tegangan internal dengan besar serta distribusi yang sesuai diberikan sedemikian rupa sehingga tegangan-tegangan yang diakibatkan oleh beban-beban luar dilawan sampai suatu tingkat yang diinginkan. Proses prategang memberikan tegangan tekan terlebih dahulu pada batang untuk dapat mengurangi atau menghilangkan tegangan-tegangan tarik yang tidak diinginkan yang ada pada batang. Melalui cara ini retak-retak yang terjadi pada kondisi beban yang bekerja dapat dikurangi sampai seminimum mungkin atau bahkan dihilangkan seluruhnya. Lendutan yang terjadi dapat dibatasi sampai suatu harga tertentu yang masih dapat diterima. walaupun sesungguhnya dengan mengkombinasikan efek dari beban kerja dan gaya-gaya prategang, batang dapat direncanakan tanpa mengalami lendutan sama sekali. Dengan banyak keuntungan yang diperoleh, beton prategang juga tidak luput dari beberapa permasalahan kehilangan gaya prategang yang penting dan menarik untuk dianalisis. Agar kegagalan struktur dapat dihindari. Dalam Tugas Akhir ini, kehilangan gaya prategang dibahas dalam berbagai kondisi dimana diletakkannya baja prategang, guna melihat dan menyimpulkan kondisi perletakan baja yang efektif, agar diperoleh dimensi yang ekonomis dan kehilangan gaya prategang yang terkecil. Kata kunci : Beton Prategang, Baja Prategang, Pratarik, Pasca Tarik, Loses,Tendon Universitas Sumatera Utara

Upload: andre-bachtiar

Post on 03-Oct-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

FWEFEVRBIOOIJFOIwjfiojoivuiovjknkj hwfjowjfiojeiwofjiUYOFWIO;FLOLWJFD

TRANSCRIPT

  • v

    ABSTRAK

    Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam

    kondisi tarik, karena rendah nya kapasitas tarik tersebut, maka retak lentur terjadi

    pada pembebanan yang relatif rendah. Kekuatan tarik beton polos hanyalah

    merupakan suatu fraksi saja dari kekuatan tekannya dan masalah kurang

    sempurnanya kekuatan tarik ini, menjadi pendorong dalam pengembangan beton

    bertulang. Pada struktur dengan bentang yang panjang, struktur beton bertulang biasa

    tidak cukup menahan tegangan lentur sehinggga terjadi retak didaerah yang

    mempunyai tegangan lentur, geser, atau puntir yang tinggi. Timbulnya retak-retak

    awal pada beton bertulang yang disebabkan olek ketidakcocokan dalam regangan-

    regangan baja dan beton merupakan titik awal dikembangkannya suatu material

    seperti beton prategang. Beton prategang pada dasarnya adalah beton dimana

    tegangan-tegangan internal dengan besar serta distribusi yang sesuai diberikan

    sedemikian rupa sehingga tegangan-tegangan yang diakibatkan oleh beban-beban

    luar dilawan sampai suatu tingkat yang diinginkan. Proses prategang memberikan

    tegangan tekan terlebih dahulu pada batang untuk dapat mengurangi atau

    menghilangkan tegangan-tegangan tarik yang tidak diinginkan yang ada pada batang.

    Melalui cara ini retak-retak yang terjadi pada kondisi beban yang bekerja dapat

    dikurangi sampai seminimum mungkin atau bahkan dihilangkan seluruhnya.

    Lendutan yang terjadi dapat dibatasi sampai suatu harga tertentu yang masih dapat

    diterima. walaupun sesungguhnya dengan mengkombinasikan efek dari beban kerja

    dan gaya-gaya prategang, batang dapat direncanakan tanpa mengalami lendutan

    sama sekali. Dengan banyak keuntungan yang diperoleh, beton prategang juga tidak

    luput dari beberapa permasalahan kehilangan gaya prategang yang penting dan

    menarik untuk dianalisis. Agar kegagalan struktur dapat dihindari.

    Dalam Tugas Akhir ini, kehilangan gaya prategang dibahas dalam berbagai kondisi

    dimana diletakkannya baja prategang, guna melihat dan menyimpulkan kondisi

    perletakan baja yang efektif, agar diperoleh dimensi yang ekonomis dan kehilangan

    gaya prategang yang terkecil.

    Kata kunci : Beton Prategang, Baja Prategang, Pratarik, Pasca Tarik, Loses,Tendon

    Universitas Sumatera Utara