abses retrofaring 'irsyad' tht.pptx
TRANSCRIPT
Pembimbing : dr.magdalena hutagalung, SP.tht-
kl
Irsyad yoga0908260032
Abses retrofaring
Pendahuluan
Abses leher dalam adalah abses yang terbentuk di dalam ruang potensial di antara fasia leher dalam sebagai akibat perjalanan infeksi dari berbagai sumber, seperti gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga tengah dan leher.
Abses leher dalam itu sendiri terbagi atas abses peritonsil, abses retrofaring, abses parafaring, abses submandibula dan angina ludovici.1,2
Anatomi hidung
ANATOMI HIDUNG
ANATOMI HIDUNG
ANATOMI HIDUNG
KONKA : TURBINATE ( CONCHA )
DINDING LATERAL DARI KE 2 SISI CAVUM NASI
TERDIRI :
KONKA SUPERIOR
KONKA MEDIA
KONKA INFERIOR MERUPAKAN TULANG TERSENDIRI, MELEKAT PD DDG. LAT HIDUNG
ANTARA KONKA & DDG LATERAL MEATUS
MUKOSA COLUMNAR CILIATED EPITHELIUM
}MERUPAKAN BAGIAN DARI OS ETMOIT
ANATOMI faring dan laring
• Bentuk tabung seperti kerucut terbalik• Puncak: dibawah kartilago krikoidea• Dasar : Os Sfenoidalis• Terbagi 3 bagian:
– Nasofaring/Epifaring– Orofaring/Mesofaring– Laringofaring/Hipofaring
• Fungsi:– Saluran makanan/minuman dlm proses menelan– Saluran pernafasan – Resonansi suara– Drainase sekret – Pertahanan tubuh utk mencegah/melawan infeksi Ring
of Waldeyer– Mengatur ventilasi cavum tympani dgn adanya tuba
eustachius
Nasofaring
Orofaring
Laringofaring
ANATOMI laring
DEFINISI
suatu peradangan yang disertai
pembentukan pus pada daerah retrofaring.
ABSES RETRO FARING
EPIDEMIOLOGI
Abses retrofaring jarang ditemukan dan lebih sering terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun. Hal ini terjadi karena pada usia tersebut ruang retrofaring masih berisi kelenjar limfe.
ETIOLOGI
Bakteri Aerob dan Anaerob
Bacteroides sp, Veilonella, Peptostreptococcus, Fusobacteria.
Streptococcus beta hemolyticus group A (paling sering), Streptococcus pneumoniae, Streptococcus non hemolyticus, Staphylococcus aureus, Haemophillus sp
ETIOLOGI
Keadaan yang dapat menyebabkan abses retrofaring
Trauma dinding belakang faring oleh benda asing
Infeksi saluran napas atas
tuberkulosis vertebra servikalis bagian atas (abses dingin).
PATOGENESIS
Sumber infeksi
Abses Retrofaring
Limfadenopati Retrofaring
Penyebab infeksi melalui aliran limfe
Penyebaran infeksi melalui K. limfe
Diakibatkan oleh Supurasi K. getah bening nasofaring
Penyebab infeksi
Respon tubuh(mediator2 inflamasi)
Masuknya bakteri secara langsung
Inokulasi langsung bakteri
• Trauma tembus• Benda asing
Supurasi ruang retrofaring
Abses retrofaring
Gejala klinis
Gejala klinis
Dewasa Anak > 1 tahun Bayi
Nyeri tenggorokan Demam Disfagia Odinofagia Nyeri leher Dispnea
Nyeri tenggorokan (84%) Demam (64%) Kaku leher (64%) Odinofagia (55%) Batuk
Demam (85%) Bengkak pada leher
(97%) Intake oral buruk (55%) Rinorrhea (55%) Letargi (38%) Batuk (33%)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap
Foto polos servikal posisi lateral
Kultur pusCT-scan
Laju endap darah
Pemeriksaan radiologi
DIAGNOSISDiagnosis dapat ditegakkan berdasarkan :
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSA BANDING
Adenoiditis Tumor Aneurisma aorta
penatalaksanaan
1. MedikamentosaPemberian antibiotik secara parenteral diberikan secepatnya tanpa menunggu hasil kultur pus. Antibiotik yang diberikan harus mencakup terhadap kuman aerob dan anaerob, Gram positif dan Gram negatif.
2. operatif/PembedahanTindakan operatif yang dapat dilakukan yaitu aspirasi pus (needle aspiration) atau insisi drainase.
penatalaksanaan
komplikasi
efek desak massa (abses): obstruksi jalan napas;ruptur abses: asfiksia, pneumonia aspirasi, abses paru;penyebaran infeksi ke daerah sekitar:
- inferior: edema laring , mediastinitis, pleuritis, empiema, abses mediastinum;- lateral: trombosis vena jugularis, ruptur
arteri karotis, abses parafaring;-posterior : osteomielitis dan erosi kolumna
spinalis;proses infeksi: necrotizing fasciitis, sepsis dan kematian.
komplikasi
• Umumnya baik bila diidentifikasi secara dini
PROGNOSIS
Terima Kasih