jurnal tht.pptx

Upload: rania

Post on 09-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Slide 1

Penelitian Klinis Terhadap Otitis Media Supuratif Kronis dengan Kolesteatoma

Oktavia Sulistiana, S.Ked* Rahmawati Risna, S.Ked* dr. Umi Rahayu, Sp.THT-KL M.Kes**Latar BelakangSekunderterjadi dari pertumbuhan kulit yg berlebihan, melewati membran timpani & inflamasi shg mukosa mengalami metaplasia mjd tipe epitel gepeng (squamous)

Acquired kolesteatoma(yg didapat)retraksi kantong pd bagian kulit

Kongenital Inklusi embrional/sisa sel epitel yg tertinggal pd membran timpani yg masih utuh

Kantong yg terdiri dari epitel gepeng bertingkat , mengandung lapisan keratin yg terkumpul disertai epitel gepeng yg mengalami desquamasi dg/ tanpa adanya kristal kolesterol

KOLESTEATOMAContdGambaran klinis OMSK dg kolesteatoma Discharge (+), disertai gangguan pendengaran/tuli

Jika disertai komplikasi Nyeri telinga, demam, rasa menggigil, pembengkakan post-auricular, muntah, vertigo, sakit kepala, post-auricular discharge, kelemahan otot wajah

Target dan Tujuan

Menemukan berbagai keragaman dari sifat OMSK dg kolesteatoma yg dihubungkan dg usia, jenis kelamin, status pendidikan, kondisi sosio-ekonomi pd pasien OMSK dg/tanpa komplikasi

Meningkatkan kewaspadaan thdp semua tingkatan dokter & menurunkan tingkat kesalahan diagnosis dg cara merujuk secepatnya

Pemilihan intervensi bedah yg sesuai, shg bisa menurunkan morbiditas & mortalitas pd pasien

Metode PenelitianSampel: 100 pasien dg OMSK dikumpulkan dari bagian THT, di Universitas Kesehatan Bangabandhu Sheikh Mujib, Dhaka Medical College Hospital, Sir Salimullah Medical College & Mitford Dhaka Hospital, dari bln Januari 2003 - Februari 2004

Pasien OMSK disertai kolesteatoma dg/tanpa komplikasi walaupun terdapat perbedaan usia,jenis kelamin & kondisi sosio-ekonomiHASIL

Pada penelitian ini usia termuda 6 th & tertua 40 th, dg usia rata-rata 17.2 th

Contd

PEMBAHASANKasus tertinggi pd kelompok pasien berusia 11-20 th (54%)Pasien termuda berusia 6 th & pasien tertua berusia 40 th Rasio pria : wanita 3:1Terdapat hubungan erat antara pasien dg kolesteatoma & kondisi sosio-ekonomi

Pasien dg kondisi seosio-ekonomi sangat miskin (44%) & miskin (40%) mempunyai tingkat kejadian penyakit yg lebih tinggiU/ status pendidikan Pasien berasal dari kelompok buta huruf (22%) atau hanya menyelesaikan pendidikan dasar saja (40%)

Pasien yg hidup di perumahan yg kumuh lebih sering mengalami kolesteatoma (80%) : pasien yg hidup di gedung/bangunanPasien yg tinggal di derah terpencil mempunyai kebiasaan berenang di kolam/sungai, dimana pasien seperti ini lebih sering mengalami koleteatoma (60%) : pasien yg mandi dg air bersih (40%)

U/ gejala: - Otorea 100%-Gangguan pendengaran 80%-Otalgia 15%-Massapd liang telinga luar 15%-Post-auricular discharging sinus10% -Komplikasi intracranial 6% U/ Komplikasi intracranial:-Meningitis 3 kasus-Abses ekstradural 1 kasus-Thrombophlebitis sinus lateral 1 kasus-Abses lobus temporal 1 kasusHampir dari total kasus menunjukkan komplikasi ekstrakranial:-Abses sub-periosteal 12 kasus-Post-aural discharging sinus 10 kasus-Facial nerve palsy3 kasus

Pemeriksaan audiologis-Tuli konduktif sedang 74.47%-Tuli konduktif ringan 19.15% -Beberapa pasien mengalami tuli campuranKesimpulanPenelitian ini menyimpulkan bahwa menghindari faktor penyebab, meningkatkan kondisi sosioekonomi & status pendidikan serta menyediakan tenaga dokter yg terlatih di daerah terpencil, dapat menurunkan tingkat perkembangan penyakit & terjadinya komplikasi, sehingga dapat menyelamatkan ribuan nyawa dg cara merujuk pasien lebih awal & pemilihan intervensi bedah yg tepat

Terima Kasih