aa surat hmi cab kediri ke pb hmi.final.okzend.revx1

10
PENGURUS HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) (ISLAMIC ASSOCIATION OF UNIVERSITY STUDENTS) CABANG KEDIRI Sekretariat : Jl. Kapten Tendean. Perum Permata Hijau Blok Q- 2. Kota Kediri Nomor : 48/A/Ketum/Formateur/01/1431 H Lamp. : 1 (satu) Hal : Pemberitahuan dan Permohonan Pembelaan (gugatan pembatalan atas putusan pemberhentian/Pj.Ketum) Kepada Yang Terhormat, Kakanda Arip Musthopa (Ketua Umum PB HMI) d/a. Jl. Diponegoro 16 A Di J A K A R T A Assalamu’alaikum Wr. Wb. Teriring salam sejahtera dan do’a, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita sekalian dalam menjalankan segala aktivitas sehari-hari, serta berbagai upaya perjuangan dan pengabdian pada umat dan bangsa (khidmatul hasanah) untuk bersama mewujudkan tujuan HMI. Amien. Dengan ini saya sebagai Ketua Umum/Formateur HMI Cabang Kediri, menyampaikan bahwa : 1. Sidang Pleno dilaksanakan setiap semester kegiatan selama periode –kepengurusan-- berlangsung (secara konstitusi HMI, diatur dalam pasal 23 ayat e; ART HMI) serta (pasal 31 ayat e; ART HMI), yaitu melaksanakan Rapat Pleno sekurang-kurangnya sekali dalam 4 (empat) bulan atau 2 (dua) kali selama satu periode berlangsung, yang seharusnya merupakan forum yang disemangati oleh suasana evaluatif dan konsolidatif yang konstruktif, saling mengisi, saling melengkapi dan saling meningkatkan kapasitas kinerja bidang-bidang dan program-program kerja Pengurus HMI Cabang; yang memiliki fungsi dan wewenang (berdasar Pedoman

Upload: azzone-nda

Post on 03-Jan-2016

242 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: AA Surat HMI Cab Kediri Ke PB HMI.final.okzend.revx1

PENGURUSHIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)

(ISLAMIC ASSOCIATION OF UNIVERSITY STUDENTS)CABANG KEDIRI

Sekretariat : Jl. Kapten Tendean. Perum Permata Hijau Blok Q-2. Kota Kediri

Nomor : 48/A/Ketum/Formateur/01/1431 H Lamp. : 1 (satu) Hal : Pemberitahuan dan Permohonan Pembelaan (gugatan pembatalan atas putusan pemberhentian/Pj.Ketum)

Kepada Yang Terhormat,Kakanda Arip Musthopa(Ketua Umum PB HMI)d/a. Jl. Diponegoro 16 ADi

J A K A R T A

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Teriring salam sejahtera dan do’a, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita sekalian dalam menjalankan segala aktivitas sehari-hari, serta berbagai upaya perjuangan dan pengabdian pada umat dan bangsa (khidmatul hasanah) untuk bersama mewujudkan tujuan HMI. Amien.

Dengan ini saya sebagai Ketua Umum/Formateur HMI Cabang Kediri, menyampaikan bahwa :

1. Sidang Pleno dilaksanakan setiap semester kegiatan selama periode –kepengurusan-- berlangsung (secara konstitusi HMI, diatur dalam pasal 23 ayat e; ART HMI) serta (pasal 31 ayat e; ART HMI), yaitu melaksanakan Rapat Pleno sekurang-kurangnya sekali dalam 4 (empat) bulan atau 2 (dua) kali selama satu periode berlangsung, yang seharusnya merupakan forum yang disemangati oleh suasana evaluatif dan konsolidatif yang konstruktif, saling mengisi, saling melengkapi dan saling meningkatkan kapasitas kinerja bidang-bidang dan program-program kerja Pengurus HMI Cabang; yang memiliki fungsi dan wewenang (berdasar Pedoman Kepengurusan HMI yang ditetapkan pada Kongres XXVI di Palembang; buku Hasil-hasil Kongres), yaitu : a). Membahas laporan Pengurus Cabang tentang pelaksanaan ketetapan Konfercab/Muscab setiap semester; b). Mengambil kebijaksanaan yang mendasar bagi organisasi, baik ke dalam maupun ke luar. Namun pada fakta/kenyataannya yang terjadi pada Sidang Pleno semester 1 di HMI Cabang Kediri, justru sejak dari awal hingga akhir telah disalahgunakan oleh para oknum (Pengurus –termasuk diantaranya yang pernah menjadi rival pada Konfercab XXVIII HMI Cabang Kediri-- maupun Komisariat-Komisariat) untuk memaksakan kehendak dan kepentingan tendensius yang bertujuan menjatuhkan/menggulingkan/memundurkan/melakukan kudeta pada Ketua Umum/Formateur dengan sengaja mengulur-ulur waktu, dipending hingga dilanjutkan secara sepihak tanpa mengundang dan melibatkan Ketua Umum/Formateur, dan banyak hal yang dipaksakan dan tidak konstitusional, dengan segala alasan dan cara sebagai siasat dan pembenar (justifikasi) guna memaksakan kehendak untuk menjatuhkan dan melakukan kudeta (menjadikan sidang pleno sebagai forum penzaliman, pemakzulan) kepada saya sebagai Ketua Umum/Formateur terpilih melalui Konfercab XXVIII HMI Cabang Kediri pada

Page 2: AA Surat HMI Cab Kediri Ke PB HMI.final.okzend.revx1

tanggal 17 April – 19 April 2009, dan telah disahkan oleh PB HMI dengan SK PB HMI NO : 139/KPTS/A/05/1430 H tentang pengesahan Susunan Pengurus HMI Cabang Kediri yang ditanda tangani oleh Ketua Umum PB HMI (Arip Musthopa ) dan Sekretaris Jendral PB HMI ( Ahmad Nasir Siregar ).

2. Telah terjadi penyalahgunaan pada pelaksaanaan Sidang Pleno oleh para oknum pengurus HMI Cabang Kediri dan komisariat, yang dengan segala alasan dan cara apapun secara sengaja dijadikan sebagai motivasi dan modus operandi dengan menjadikan forum Sidang Pleno sebagai kesempatan, alat legitimasi dan sarana untuk memaksakan kehendak demi menjatuhkan / mendesak mundur dan melakukan kudeta kepada saya sebagai Ketua Umum / Formateur dengan cara mencari – cari kelemahan apapun sebagai siasat dan pembenar (justifikasi) untuk dipolitisir sedemikian rupa, serta memanfaatkan dan menggunakan Komisariat – Komisariat yang terkondisikan untuk mendominasi dengan segala alasan dan cara guna memaksakan kehendaknya agar bisa menjatuhkan / mendesak mundur dan melakukan kudeta kepada saya sebagai Ketua Umum / Formateur. Para oknum pengurus dan komisariat itu telah menyalahgunakan forum Sidang Pleno sebagai kesempatan, alat dan sarana untuk melakukan penzaliman, pemakzulan, kudeta/ penggulingan posisi saya sebagai Ketua Umum / Formateur dengan berbagai alasan dan cara – cara yang tidak sesuai dengan nilai – nilai etika, moralitas, intelektualitas dan tidak konstitusional ( Inkonstitusional / tidak berdasar AD ART HMI ). Terdapat berbagai alasan dan cara yang dikemukakan oleh para oknum Pengurus HMI Cabang Kediri dan Komisariat-Komisariat sebagai justifikasi yang tendensius dan telah terkondisikan, terkontaminasi atau terprovokasi untuk menjatuhkan / mendesak mundur dan melakukan kudeta kepada saya sebagai Ketua Umum / Formateur. Pelaksanaan Sidang Pleno berjalan dengan tidak kondusif, tidak sehat dan tidak produktif, dengan berbagai alasan dan cara untuk menekan mundur dan menjatuhkan Ketua Umum/Formateur, sehingga kesemua hal itu hanya merupakan kedok dan pembenar / justifikasi secara sepihak dan tendensius agar dapat menggulingkan posisi Ketua Umum/Formateur yang berujung pada skenario menghasilkan ‘Pj.Ketum’, dengan berbagai alasan dan cara yang disetting/ didesain supaya memenuhi ‘mekanisme dan syarat-syarat konstitusi’ yang seolah – olah ‘konstitusional’.

3. Dengan rangkaian yang terungkap pada point 1 (pertama) dan point 2 (kedua) tersebut, saya sebagai Ketua Umum / Formateur HMI Cabang Kediri berdasarkan hasil Konfercab XXVIII HMI Cabang Kediri pada tanggal 17 April – 19 April 2009, telah nyata-nyata terzalimi, dikhianati dan dikudeta dengan pola – pola dan intrik – intrik (political tricky) yang seolah – olah konstitusional, padahal mengandung tendensi politis untuk hanya memaksakan kehendak guna menjatuhkan / mendesak mundur dan melakukan kudeta kepada saya sebagai Ketua Umum / Formateur dengan berbagai alasan dan cara untuk mencari – cari kelemahan apapun sebagai pembenar untuk dipolitisir sedemikian rupa. Untuk itu saya menyampaikan pemberitahuan, sekaligus memohon perlindungan dan pembelaan Kepada Yang Terhormat : 1). struktural organisasi PB HMI sebagai induk pusat organisasi HMI di lingkup nasional yang mencakup seluruh Indonesia; dan 2). struktural organisasi BADKO HMI Jatim dalam wilayah kerja Cabang – Cabang di lingkup regional Jawa Timur.

4. Dalam konteks ini, saya sebagai Ketua Umum / Formateur HMI Cabang Kediri hasil Konfercab XXVIII HMI Cabang Kediri pada tanggal 17 April – 19 April 2009, menyatakan dengan sungguh-sungguh dan tetap beriktikad baik untuk mempertahankan komitmen dalam mengemban amanah dan akuntabilitas, dengan tetap menjunjung tinggi hasil – hasil Konfercab, program – program kerja HMI Cabang yang akan dipertanggungjawabkan pada Konfercab berikutnya (Konfercab

Page 3: AA Surat HMI Cab Kediri Ke PB HMI.final.okzend.revx1

XXVIII HMI Cabang Kediri), serta tetap loyal pada konstitusi (AD/ART) HMI dan tetap menghormati institusi dan kebijakan PB HMI sebagai induk sentral seluruh Cabang se – Indonesia, serta juga tetap menghormati institusi dan kebijakan BADKO HMI Jatim dalam wilayah kerja Cabang – Cabang di lingkup Jawa Timur.

5. Dengan uraian dan pernyataan sebagaimana pada point 1 (pertama), 2 (kedua), 3 (ketiga) hingga point 4 (keempat), maka sekaligus memohon perlindungan dan pembelaan secara organisatoris, serta memohon Kepada Yang Terhormat PB HMI untuk mengambil kebijakan, tindakan dan sanksi yang tegas kepada para oknum yang menjadikan Sidang Pleno sebagai sebagai kesempatan, alat dan sarana untuk melakukan penzaliman, pemakzulan, kudeta/ penggulingan posisi saya sebagai Ketua Umum / Formateur dengan berbagai alasan dan cara – cara yang tidak sesuai dengan nilai – nilai etika, moralitas, intelektualitas dan tidak konstitusional ( Inkonstitusional / tidak berdasar AD ART HMI ), agar segala bentuk apapun untuk memaksakan kehendak untuk menjatuhkan / mendesak mundur dan melakukan kudeta kepada saya sebagai Ketua Umum / Formateur HMI Cabang Kediri, dengan berbagai alasan dan cara untuk mencari – cari kelemahan apapun sebagai pembenar untuk dipolitisir sedemikian rupa. Serta memohon PB HMI untuk tidak mengakui/tidak mengesahkan adanya ‘Pj.Ketum’ yang dihasilkan dari proses penzaliman, pemakzulan dan kudeta dengan menyalahgunakan Sidang Pleno sebagai momentum yang tendensius dan dengan menggunakan segala alasan dan cara sebagai justifikasi dan legitimasi untuk menjatuhkan saya sebagai Ketua Umum / Formateur hasil Konfercab XXVIII HMI Cabang Kediri, yang kesemua hal tersebut agar tidak menjadi preseden buruk yang menimbulkan efek/dampak berantai dan agar tidak menjadi kebiasaan negatif yang membudaya dan mewabah (pathology endemic), menjadi penyakit kambuhan yang akan terjadi secara berulang di masa selanjutnya, pada HMI Cabang Kediri pada khususnya, maupun agar tidak menjadi kebiasaan yang tidak sehat dan tidak konstruktif dalam tubuh organisasi HMI pada umumnya (bagi seluruh BADKO dan HMI Cabang – Cabang se – Indonesia) yang menimbulkan efek/dampak berantai yang seringkali menjadikan Sidang Pleno sebagai kesempatan, alat dan sarana yang menjadi ‘budaya dan virus yang menjalar, merusak tatanan, cara berpikir dan prilaku yang kontraproduktif dan penuh intrik politis (destructive culture)’ dengan segala alasan dan cara untuk menjatuhkan Ketua Umum/Formateur.

6. Surat ini disampaikan dengan sebenar-benarnya, didasari rasa tanggung jawab dan sekaligus sebagai permohonan gugatan dan pembatalan atas putusan pemberhentian atau adanya keputusan sepihak yang merupakan kudeta dengan berkedok menggunakan ‘Sidang Pleno’ yang berujung pada skenario menghasilkan ‘Pj.Ketum’.

Demikian surat..............(lanjutan di halaman berikutnya)

Page 4: AA Surat HMI Cab Kediri Ke PB HMI.final.okzend.revx1

Demikian surat pemberitahuan, serta sekaligus sebagai permohonan perlindungan, pembelaan dan juga sebagai surat permohoman gugatan dan pembatalan atas putusan pemberhentian atau adanya keputusan sepihak yang merupakan kudeta dengan berkedok menggunakan ‘Sidang Pleno’ yang berujung pada skenario menghasilkan ‘Pj.Ketum’, ini kami sampaikan kepada PB HMI. Akhirul kalam, atas segala perhatian, kepedulian, partisipasi, kerjasama dan kebijaksanaannya, kami haturkan terima kasih yang setinggi-tingginya. Semoga segala amal kebajikan kita semua selalu dilimpahkan inayah, ridho’, hidayah dan berkah dari Allah SWT. Amien Ya Rabbal Alamien...

Billahittaufiq Wal Hidayah,Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Kediri, 27 Muharam 1431 H 13 Januari 2010 M

PENGURUSHIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG KEDIRI

MUSTAID KETUA UMUM / FORMATEUR

(Contact Person : 085655752030)

TEMBUSAN : Kepada Yang Terhormat

1. Sekretaris Jendral PB HMI;2. Ketua Bidang PAO PB HMI;3. Seluruh Fungsionaris PB HMI;4. Ketua Umum, Sekum dan Kabid PAO, beserta seluruh fungsionaris Badko

HMI Jatim;5. Pengurus BADKO HMI di Jawa Timur;6. Pengurus HMI Cabang di Jawa Timur dan seluruh Indonesia.

Page 5: AA Surat HMI Cab Kediri Ke PB HMI.final.okzend.revx1

Lampiran : 1

ANGGARAN RUMAH TANGGAHIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

BAGIAN VIICABANG

Pasal 29Status

a. Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, Cabang merupakan satu kesatuan organisasi yang dibentuk di Kota Besar atau Ibukota Propinsi/Kabupaten/Kota yang terdapat perguruan tinggi.

b. Di luar Negara Kesatuan Republik Indonesia, Cabang merupakan satu kesatuan organisasi yang dibentuk di Ibukota Negara dan Kota Besar lainnya di Negara tersebut yang terdapat banyak mahasiswa muslim.

c. Masa jabatan Pengurus Cabang adalah satu tahun semenjak pelantikan/serah terima jabatan dari Pengurus demisioner.

Pasal 30Personalia Pengurus Cabang

a. Formasi Pengurus Cabang sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum, dan Bendahara Umum.

b. Yang dapat menjadi personalia Pengurus Cabang adalah:1. Bertaqwa kepada Allah SWT.2. Dapat membaca Al Qur’an.3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader II.5. Pernah menjadi Pengurus Komisariat dan/atau Korkom6. Tidak menjadi personalia Pengurus Cabang untuk periode ketiga

kalinya kecuali jabatan Ketua Umumc. Yang dapat menjadi Ketua Umum/Formatur Pengurus Cabang adalah :

1. Bertaqwa kepada Allah SWT.2. Dapat membaca Al Qur’an.3. Tidak sedang dijatuhi sangsi organisasi.4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader II.5. Pernah menjadi Pengurus Komisariat dan Korkom atau Cabang.6. Tidak sedang diperpanjang masa keanggotaannya karena sedang

menjadi pengurus.7. Sehat secara jasmani maupun rohani.8. Berwawasan keilmuan yang luas dan memiliki bukti nyata sebagai

insan akademis yakni karya tulis ilmiah.9. Ketika mencalonkan diri mendapatkan rekomendasi tertulis dari

Pengurus Komisariat penuh.d. Selambat-lambatnya 15 (lima belas hari) hari setelah

Konfercab/Muscab, personalia Pengurus Cabang harus sudah dibentuk dan Pengurus Cabang demisioner sudah mengadakan serah terima jabatan.

e. Apabila Ketua Umum tidak dapat menjalankan tugas/non aktif, maka dapat dipilih Pejabat Ketua Umum.

f. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/non aktif adalah :1. Meninggal dunia2. Sakit yang menyebabkan tidak

dapat menjalankan tugas selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.

Page 6: AA Surat HMI Cab Kediri Ke PB HMI.final.okzend.revx1

3. Tidak hadir dalam rapat harian dan/atau rapat presidium selama 1 (satu) bulan berturut-turut.

g. Ketua Umum dapat diberhentikan dan diangkat Pejabat Ketua Umum sebelum Konfercab/Muscab apabila memenuhi satu atau lebih hal-hal berikut :

1. Membuat pernyataan kepada publik atas nama Cabang yang melanggar Anggaran Dasar pasal 6.

2. Terbukti melanggar Anggaran Dasar pasal 16 dan Anggaran Rumah Tangga Pasal 59.

3. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana diatur Anggaran Rumah Tangga pasal 30 ayat c.

h. Pemberhentian Ketua Umum dan pengangkatan/pengambilan sumpah jabatan Pejabat Ketua Umum melalui :1. Keputusan Rapat Pleno Pengurus Cabang yang disetujui

minimal 50%+1 suara utusan Rapat Pleno Pengurus Cabang2. Usulan pemberhentian Ketua Umum hanya dapat diajukan

melalui Keputusan Rapat Harian Pengurus Cabang yang disetujui oleh minimal 2/3 jumlah Pengurus Cabang atau oleh minimal 1/2 jumlah Komisariat penuh.

i. Usulan pemberhentian Ketua Umum harus disampaikan secara tertulis disertai alasan, bukti dan saksi (bila dibutuhkan), dan tanda tangan pengusul. Usulan ditembuskan kepada Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang dan Komisariat.

j. Ketua Umum dapat mengajukan gugatan pembatalan atas putusan pemberhentiannya kepada Pengurus Besar selambat-lambatnya satu mingggu sejak putusan pemberhentiannya ditetapkan. Keputusan Pengurus Besar dikeluarkan paling lambat dua minggu sejak pengajuan pembatalan gugatan diterima. Dalam hal masíh terdapat keberatan atas keputusan Pengurus Besar maka dapat diajukan gugatan ulang kepada Pengurus Besar selambat-lambatnya satu mingggu sejak keputusan Pengurus Besar ditetapkan. Keputusan Pengurus Besar yang bersifat final dan mengikat dikeluarkan paling lambat dua minggu sejak gugatan ulang diterima.

k. Dalam hal Ketua Umum mangkat atau mengundurkan diri, Sekretaris Umum Pengurus Cabang secara otomatis menjadi Pejabat Sementara Ketua Umum hingga dipilih, diangkat, dan diambil sumpah jabatan Pejabat Ketua Umum dalam Rapat Harian Pengurus Cabang yang terdekat.

l. Bila Sekretaris Umum Pengurus Cabang tidak dapat menjadi Pejabat Sementara Ketua Umum karena mangkat, mengundurkan diri, atau berhalangan tetap hingga dua kali Rapat Harian yang terdekat dari mangkat atau mundurnya Ketua Umum maka Pejabat Sementara Ketua Umum diangkat secara otomatis dari Ketua Bidang Pembinaan Aparat Organisasi hingga dipilih, diangkat, dan diambil sumpah jabatan Pejabat Ketua Umum dalam Rapat Harian Pengurus Cabang yang terdekat.

m. Sebelum diadakan Rapat Harian Pengurus Cabang untuk memilih Pejabat Ketua Umum, Pejabat Sementara Ketua Umum memberitahukan mangkat atau pengunduran diri Ketua Umum kepada Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang dan mengundangnya untuk menjadi saksi dalam Rapat Harian Pengurus Cabang.

n. Rapat Harian Pengurus Cabang untuk memilih Pejabat Ketua Umum langsung dipimpin oleh Pejabat Sementara Ketua Umum. Pejabat Ketua Umum dapat dipilih melalui musyawarah atau pemungutan suara dari calon yang terdiri dari Sekretaris Umum, Bendahara Umum, dan Ketua Bidang.

o. Pengambilan sumpah jabatan Pejabat Ketua Umum dilakukan oleh Koordinator Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang atau anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang yang

Page 7: AA Surat HMI Cab Kediri Ke PB HMI.final.okzend.revx1

ditunjuk berdasarkan kesepakatan Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Cabang.

p. Ketua Umum dapat melakukan reshuffle atau penggantian personalia Pengurus Cabang dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:

1. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat-rapat Pengurus Cabang2. Realisasi Program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 1 (satu)

semester.3. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja Cabang (di luar

bidang yang bersangkutan).

Pedoman Kepengurusan Yang Ditetapkan Pada Kongres HMI XXVI di Palembang

Sidang Pleno :1. Dilaksanakan setiap semester kegiatan selama periode berlangsung

(pasal 23 ayat e ART HMI)2. Sidang Pleno dihadiri oleh seluruh fungsionaris Cabang ditambah dengan Ketua Umum

Komisariat, Ketua Korkom dan Ketua Umum Lembaga Pengembangan Profesi di lingkungan Cabang.

3. Fungsi dan wewenang Sidang Pleno adalah :a. Membahas laporan Pengurus Cabang tentang pelaksanaan

ketetapan Konfercab/Muscab setiap semester.b. Mengambil kebijaksanaan yang mendasar bagi organisasi, baik

ke dalam maupun keluar.4. Sidang Pleno dilakukan setidak-tidaknya dua kali dalam satu periode.