web viewbab ii. tinjauan pustaka. pengertian. laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang...

41
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen ( Keperawatan Medikal-Bedah 2001). Post op atau Post operatif Laparatomi merupakan tahapan setelah proses pembedahan pada area abdomen (laparatomi) dilakukan dipaparkan bahwa tindakan post operatif dilakukan dalam 2 tahap yaitu : 1. Periode pemulihan segera dan pemulihan berkelanjutan setelah fase post operatif. 2. Proses pemulihan tersebut membutuhkan perawatan post laparatomi. Perawatan post laparatomi adalah bentuk pelayanan perawatan yang di berikan kepada klien yang telah menjalani operasi pembedahan abdomen (Dalam Perry dan Potter 2005). 6

Upload: duongque

Post on 05-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada

dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen ( Keperawatan Medikal-Bedah 2001).

Post op atau Post operatif Laparatomi merupakan tahapan setelah proses

pembedahan pada area abdomen (laparatomi) dilakukan dipaparkan bahwa tindakan

post operatif dilakukan dalam 2 tahap yaitu :

1. Periode pemulihan segera dan pemulihan berkelanjutan setelah fase post operatif.

2. Proses pemulihan tersebut membutuhkan perawatan post laparatomi.

Perawatan post laparatomi adalah bentuk pelayanan perawatan yang di berikan

kepada klien yang telah menjalani operasi pembedahan abdomen (Dalam Perry dan

Potter 2005).

Ruptur ginjal adalah suatu keadaan dimana ginjal mengalami cedera akibat

benturan langsung maupun tidak langsung sehingga menimbulkan terganggunya

fungsi dan struktur ginjal (Keperawatan Medikal-Bedah 2001).

B. Etiologi

1. Trauma Tembus Abdomen ( Luka Tembakan, Luka Tusuk )

Pada cedera tembus, faktor yang paling penting adalah kecepatan peluru masuk

ketubuh. Peluru kecepatan tinggi memebuat kerusakan jaringan yang luas. Hampir

6

Page 2: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

7

semua luka tembak membutuhkan bedah eksplorasi. Luka tusuk mungkin lebih

ditangani secara konservatif. Trauma tembus abdominal menimbulkan insiden

yang tinggi dari luka terhadap organ beruang, terutama usus halus. Hati adalah

organ padat yang paling sering cedera.

2. Trauma Tumpul Abdomen

Trauma tumpul pada abdominal dapat terjadi karena kecelakaan motor, jatuh, atau

pukulan. Pasien dengan trauma tumpul adalah suatu tantangan kerena adanya

potensi cedera tersembunyi yang mungkin sulit dideteksi. Insiden komplikasi

berkaitan dengan trauma yang penanganannya terlambat lebih besar dari insiden

yang berhubungan dengan cedera tusuk. Khususnya cidera tumpul mengenai hati,

ginjal, limpa atau pembuluh darah, yang dapat menimbulkan kehilangan darah

substansial kedalam rongga peritoneum. Trauma tumpul abdomen sering

berhubungan dengan cedera ekstra-abdomen pada dada, kepala, atau ekstremitas.

Evaluasi dan penatalaksanaan terhadap cedera ini lebih diutamakan dari pada

cedera abdomenya (Keperawatan Medikal-Bedah 2001 : 2476).

C. Tanda dan gejala

1. Nyeri (khususnya karena gerakan).

2. Nyeri tekan dan lepas pada titik maksimal (mungkin menandakan iritasi

peritoneum karena cairan gastrointestinal atau darah).

3. Gerakan melindungi.

4. Penurunan atau tidak adanya bising usus ( Brunner & Suddart, 2002 ).

Page 3: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

8

D. Anatomi

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang.

Sebagian dari system urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari

darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.

Sistem perkemihan (ginjal) terdiri dari organ-organ yang memproduksi urine dan

mengeluarkannya dari tubuh. Sistem ini merupakan salah satu system utama untuk

mempertahankan homeostasis (kestabilan lingkungan internal). (Asuhan

Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan 2009 : 11).

Gambar : Perkemihan

1. Ginjal

Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, berwarna merah tua,

terletak dikedua sisi kolumna vertbralis. Ginjal terlindung dengan baik dari trauma

langsung karena disebelah posterior dilindungi oleh tulang kosta dan otot-otot yang

Page 4: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

9

meliputi kosta, sedangakan dibagian anterior dilindungi oleh bantalan usus yang

tebal. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena

tertekan kebawah oleh hati. Pada orang dewasa ginjal panjangnya 12-13 cm, tebalnya

6 cm dan beratnya 120-150 gram.

2. Ureter

Ureter adalah perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal

yang merentang sampai kandung kemih.

a. Setiap ureter panjangnya 25-30 cm atau 10-12 inchi dan berdiameter 4-6 mm.

b. Dinding ureter terdiri dari 3 lapisan jaringan yaitu :

1) Lapisan terluar adalah lapisan fibrosa.

2) Lapisan tengah adlah muskularis longitudinal kea rah dalam dan otot polos

sirkular kea rah luar.

3) Lapisan terdalam epithelium mukosa yang mensekresi selaput mucus

pelindung.

c. Lapisan otot memiliki aktivitas peristaltic intrinsic. Gelombang peristalsis

mengeluarkan urine dari kandung kemih keluar tubuh.

3. Kandung Kemih

Kandung kemih adalah satu kantung berotot yang dapat mengempis, terletak di

belakang simfisis pubis. Kandung kemih mempunyai tiga muara, yaitu dua muara

ureter dan satu muara uretra. Sebagian besar dinding kandung kemih tersusun dari

otot polos yang disebut muskulus destrusor. Di dinding kandung kemih terdapat

Page 5: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

10

scratch reseptor yang akan berkerja memberikan stimulus sensasi berkemih apabila

volume kandung kemih telah mencapai lebih kurang 150 cc.

4. Uretra

Uretra adalah saluran kecil yang dapat mengembang, berjalan dari kandung

kemih sampai ke luar tubuh. Panjangnya pada wanita 1,5 inci dan pada laki-laki

sekitar 8 inci. Muara keluar tubuh disebut meatus urinarius. Pada laki-laki, kelenjar

prostat yang terletak tepat dibawah leher kandung kemih mengelilingi uretra di

sebelah posterior dan lateral.

Fisiologi

Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan

ekstrasel dalam batas-batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini

dikontrololeh filtrasi glomerulus, reabsorbsi dan sekresi tubulus.

1) Ultrafiltrasi Glomerulus

Pembentukan urine dimulai dengan proses filtrasi plasma pada glomerulus.

Aliran darah ginjal atau atau Renal Blood Flow (RBF) adalah sekitar 25% dari curah

jantung atau sekitar 1.200 ml/menit. Bila hematokrit normal dianggap 45%, maka

aliran plasma ginjal atau Renal Plasma Flow (RPF) sama dengan 660 ml/menit (0,55

x 1.200 = 660).

Page 6: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

11

2) Reabsorbsi Dan Sekresi Tubulus

Filtart atau zat-zat yang difiltrasi ginjal dibagi dalam 3 kelas, yaitu :

a) Elektrolit yaitu : natrium (Na+), kalium (K+), kalsium (Ca++), magnesium

(Mg++), bikabobat (HCO3), klorida (CI), dan fosfat (HPO4).

b) Non elektrolit yaitu : glukosa, asa amino, dan metabolit hasil metabolism

protein separti urine, asam urat, dan kreatinin.

c) Air.

3) Pengaturan Keseimbangan Air

Konstrasi total solute cairan tubuh orang normal sangat konstan meskipun

fluktuasi asupan dan ekskresi air dan solute cukup besar. Kadar plasma dan cairan

tubuh dapat dipertahankan dalam batas-batas yang sempit melalui pembentukan

urine yang jauh lebih pekat (Augmentasi/Pemekatan) atau lebih encer

disbandingkan dengan plasma darimana urine dibentuk. Cairan yang banyak

diminum menyebabkan cairan tubuh menjadi encer. Urine menjadi encer dan

kelebihan air akan diekskresikan dengan cepat. Sebaliknya, pada waktu tubuh

kehilangan air dan asupan solute berlebihan menyebabkan cairan tubuh menjadi

pekat, maka urine akan sangat pekat sehingga solute banyak terbuang dalam air.

Air yang dipertahankan cenderung mengembalikan cairan tubuh kembali pada

konsentrasi solute yang normal.

Page 7: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

12

4) Konsentrasi Osmotik

Konsentrasi osmotik (osmolalitas) menyatakan jumlah partikel yang larut

dalam suatu larutan. Jika solute ditambahkan ke dalam air, maka konsentrasi

efektif (aktivitas) dari air selektif menurun dibandingkan dengan murni. Osmalitas

merupakan suatu konsentrasi dalam hitungan 1000 gram air.

E. Patofisiologi

Adanya trauma yang mengenai abdomen dapat memberikan manifestasi cedera

pada intraabdomen. Kondisi suatu abdominal merupakan hasil dari interaksi antara

kekuatan trauma dengan kemampuan jaringan intraabdominal. Trauma pada

abdomen tergantung pada elastisitas dan viskositas dari jaringan tubuh. Elastisitas

merupakan suatu tingkat kemampuan jaringan untuk kembali pada keadaan yang

sebelumnya. Viskositas adalah kemampuan jaringan untuk bisa menjaga kondisi

dalam bentuk asal meskipun mendapat suatu trauma. Kemampuan daya tubuh dalam

menahan cedera tergantung pada kedua keadaan tersebut. Efek dari trauma yang

terjadi tergantung pada besar gaya trauma dengan kemampuan jaringan dalam

menahan daya trauma.

Trauma tumpul abdomen yang memberikan manifestasi cedera pada struktur

intraabdomen dapat diklasifikasikan menjadi dua mekanisme utama yaitu cedera

akselerasi (kompresi) dan cedera deselerasi (perlambatan). Cedera akselerasi

(kompresi) merupakan suatu kondisi trauma tumpul langsung ke area abdomen atau

bagian pinggang. Kondisi ini memberikan menifestasi kerusakan vascular dengan

Page 8: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

13

respons terbentuknya formasi hematom di dalam viseria. Cedera kompresi yang kuat

dapat juga mengakibatkan peningkatan tekanan transien intraluminal yang

memberikan respon adanya rupture pada organ di dalam abdomen. Peningkatan

tekanan transien inraabdomen adalah mekanisme umum trauma tumpul yang

mencederai usus kecil.

Cedera deselerasi adalah suatu kondisi di mana suatu peregangan yang

berlebihan memberikan manifestasi terhadap cedera intraabdomen. Kekuatan

peregangan secara longitudinal memberikan manifestasi rupture (robek) pada

struktur di persimpangan antara segmen intraabdomen. Cedera deselerasi yang paling

sering adalah cedera pada hepar sepanjang ligamentum teres dan cedera lapisan

intima arteri ginjal. Kondisi lain juga akan memberikan manifestasi pergeseran usus

besar, thrombosis, dana cedera mesentrika disertai dengan cedera pada sistem

vascular splanknik. Kondisi cedera akselerasi memberikan berbagai masalah pada

pasien sesuai organ intraabdominal yang mengalami gangguan. Hal ini memberikan

implikasi kedaruratan klinis, respons sistemik, dan dampak intervensi medis (Arif

Muttaqin, Kumala Sari. 2011 : 526).

Page 9: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

14

Adapun Skema Patofisiologi Sebagai Berikut :

Skema Patofisiologi Trauma Tumpul Abdomen Ke Masalah Keperawatan. (Arif

Muttaqin, Kumala Sari. 2011 : 527).

Trauma tumpul abdomen :

cedera akselerasi

Meningkatnya tekanan intraabdominal

Terjepitnya organ intraabdominal

Cedera organ intraabdomen

Cedera vaskular

Penurunan volume darah

Kerusakan Integritas jaringan

Port de entree

Risiko infeksi

Kematian

Instabilitas neurokardiorespirasi

Syok hipovolemik

Respon pascabedah

Penurunan motilitas usus

Peritonitis

Intervensi resusitasi

Distensi abdomen

Trauma jaringan integument Abrasi dan ekimosis

Luka pascabedah

Nyeri

Intervensi bedah darurat

Respons psikologis

misinterpretasi keperawatan dan

pengobatan

Risiko injuri

Page 10: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

15

F. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis trauma tumpul abdomen meliputi nyeri (khususnya karena

gerakan), nyeri tekan dan lepas pada titik maksimal ) mungkin menandakan iritasi

peritoneum karena cairan gastrointestinal atau darah), gerakan melindungi, dan

penurunan atau tidak adanya bising usus (Keperawatan Medikal-Bedah 2001).

G. Komplikasi

Komplikasi yang muncul dari trauma abdomen terutama trauma tumpul adalah

cedera yang terlewatkan, terlambat dalam diagnosis, cedera iatrogenik, inraabdomen

sepsis dan abses, resusitasi yang tidag adekuat, ruptur spleen yang muncul kemudian

(Keperawatan Medikal-Bedah 2001).

H. Pemeriksaan Diagnostik

Ignativicus, Donna D ; Workman. 2006. Medical Surgical Nursing Critical Thinking

for Collaborative Care. USA : Elsevier Saunders.

l.  Foto thoraks

Untuk melihat adanya trauma pada thorax.

2.  Pemeriksaan darah rutin

Pemeriksaan Hb diperlukan untuk base-line data bila terjadi perdarahan terus

menerus. Demikian pula dengan pemeriksaan hematokrit. Pemeriksaan leukosit

yang melebihi 20.000/mm tanpa terdapatnya infeksi menunjukkan adanya

perdarahan cukup banyak kemungkinan ruptura lienalis. Serum amilase yang

Page 11: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

16

meninggi menunjukkan kemungkinan adanya trauma pankreas atau perforasi usus

halus. Kenaikan transaminase menunjukkan kemungkinan trauma pads hepar.

3.  Plain abdomen foto tegak

Memperlihatkan udara bebas dalam rongga peritoneum, udara bebas retroperineal

dekat duodenum, corpus alineum dan perubahan gambaran usus

4.  Pemeriksaan urine rutin

Menunjukkan adanya trauma pada saluran kemih bila dijumpai hematuri. Urine

yang jernih belum dapat menyingkirkan adanya trauma pada saluran urogenital.

5.  VP (Intravenous Pyelogram)

Karena alasan biaya biasanya hanya dimintakan bila ada persangkaan trauma pada

ginjal.

6.  Diagnostic Peritoneal Lavage (DPL)

Dapat membantu menemukan adanya darah atau cairan usus dalam rongga perut.

Hasilnya dapat amat membantu. Tetapi DPL ini hanya alat diagnostik. Bila ada

keraguan, kerjakan laparatomi (gold standard).

Indikasi untuk melakukan DPL sbb.:

• Nyeri Abdomen yang tidak bisa diterangkan sebabnya

• Trauma pada bagian bawah dari dada

• Hipotensi, hematokrit turun tanpa alasan yang jelas

• Pasien cedera abdominal dengan gangguan kesadaran (obat,alkohol, cedera otak)

Page 12: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

17

• Pasien cedera abdominal dan cedera medula spinalis (sumsum tulang belakang)

• Patah tulang pelvis

Kontra indikasi relatif melakukan DPL sbb.:

• Hamil

• Pernah operasi abdominal

• Operator tidak berpengalaman

• Bila hasilnya tidak akan merubah penatalaksanaan

7. Ultrasonografi dan CT Scan

Bereuna sebagai pemeriksaan tambahan pada penderita yang belum dioperasi dan

disangsikan adanya trauma pada hepar dan retroperitoneum.

I. Penatalaksanaan

1. Mulai prosedur resusitasi (sesuai indikasi) dan evaluasi secara simultan.

2. Lakukan pengkajian fisik terus menerus: infeksi, palpasi, auskultasi, perkusi

abdominal. Perubahan yang terlihat pada pemeriksaan lanjut dapat menunjukkan

cedera abdomen yang tidak terdeteksi.

a. Hindarkan memindahkan pasien sampai pengkajian awal selesai. Gerakan

dapat memecah bekuan dalam pembuluh darah besar dan membuat hemoragi

massif.

b. Dapat berbagi tanda dan gejala yang diakibatkan dari kehilangan darah, memar

dan robekan organ padat, dan kebocoran sekresi dari ruang visera abdomen.

Page 13: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

18

c. Awasi cedera dada, khususnya fraktur iga bawah.

d. Inspeksi bagian depan tubuh, pinggang, dan punggung untuk adanya perubahan

warna kebiruan, asimetri, abrasi, dan kontusi.

e. Evaluasi tanda dan gejala perdarahan, yang sering mengikuti cedera abdomen,

khususnya jika hati dan limpa mengalami trauma. Perdarahan intraperitonium

massif yang berhubungan dengan syok.

f. Catat nyeri tekan, nyeri lepas, gerakan melindungi, kekakuan, dan spasme.

Nyeri lepas dikaji sebagai berikut :

1) Tekan daerah nyeri tekan maksimal ( minta pasien menunjuk area luka).

2) Angkat jari dengan cepat : nyeri pada daerah yang dicurigai menandakan

iritasi peritoneum.

g. Observasi terhadap peningkatan distensi abdomen. Ukur lingkar abdomen

setinggi umbilikus pada saat masuk ; ini bertindak sebagai data dasar di mana

adanya perubahan dapat ditentukan.

h. Tanya tentang nyeri yang menyebar. Ini membantu dalam mendeteksi cedera

intraperitonium. Nyeri pada bahu kiri dapat dialami pada pasien yang

mengalami perdarahan karena rutur limpa ; nyeri pada bahu kanan dapat

diakibatkan dari laserasi hati.

i. Auskultasi bising usus. (Bising usus menghilang menyertai iritasi peritonium).

j. Catat hilangkan bunyi pekak di atas organ padat (hati atau limpa), yang

menandakan adanya udara bebas. (Bunyi pekak di atas region normalnya

mengandung gas menunjukkan adanya darah).

Page 14: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

19

3. Bantu pemeriksaan rektal atau vaginal untuk diagnosis cedera pada pelvis,

kandung kemih, dan dinding kemih, dan dinding usus.

4. Hindari memberikan narkotik selama periode observasi karena agens ini dapat

menutupi gambaran klinis.

5. Pantau tanda vital dengan sering dan hati-hati. Ini dapat menunjukkan tanda

perdarahan intraabdomen.

6. Siapkan pasien untuk prosedur diagnostik.

a. Pemeriksaan laboratorium meliputi :

1). Urinalisis : sebagai pedoman untuk kemungkinan infeksi saluran urinary

(hematuria).

2) Seri kadar hematokrit : cenderung menggambarkan ada atau tidaknya

perdarahan.

3) Hitung darah lengkap (HDL) : jumlah sel darah putih meningkat pada

trauma adalah umum.

4) penentuan amylase serum : peningkatan kadar menandakan cedera pancreas

atau perforasi saluran gastrointestinal.

b. Pemerikasaan sinar-x :

1) Pemindaian tomografi computer (CT) : memungkinkan evaluasi detil

tentang isi abdomen dan pemeriksaan retroperitoneal.

2) Sinar-x dada dan abdomen : menunjukkan udara bebas di bawah diafragma,

yang menunjukkan ruptur viskus berongga (organ interior besar).

Page 15: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

20

7. Siapkan lavase peritoneum diagnostik untuk menguji perdarahan intraperitoneal ;

laserasi atau perdarahan di diagnosa dengan pemeriksaan lengkap dan

mikroskopik terhadap aliran balik cairan setelah lavase peritoneum.

8. Bantu pemasangan selang nasogastrik untuk mencegah muntah dan aspirasi. Ini

juga membantu dalam membuang cairan dan udara dari saluran gastrointestinal.

9. Komplikasi

a. Segera : hemoragi, syok, dan cedera.

b. Lambat : infeksi (Brunner & Suddartth 2001 : 2477).

10. Asuhan Keperawatan

1) Pengkajian

Pengkajian keperawatan trauma tumpul abdomen terdiri atas pengkajian

darurat dan pengkajian lanjut. Pada pengkajian darurat yang terdiri atas

pengkajian primer dan pengkajian sekunder peril dilakukan evaluasi cepat disertai

resusitasi secara simultan. Secara umum pengkajian primer dilakukan tanpa

menilai riwayat secara menyeluruh sampai kondisi kegawatan dapat teratasi.

Namun, untuk memprediksi pola cedera lebih baik dan untuk mengidentifikasi

risiko yang lebih fatal, maka perlu dipastikan mekanisme cedera yang didapat dari

berbagai elemen yang bisa menjelaskan secara ringkas baik dari keluarga pengatur

atau polisi.

Page 16: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

21

Prioritas diresusitasi dan diagnosis tersebut ditetapkan berdasarkan stabilitas

hemodinamik dan tingkat cedera. Tujuan dari pengkajian primer, seperti yang

diarahkan oleh protocol Advanced Trauma Life Support adalah untuk

mengidentifikasi dan pencegahan kondisi yang mengancam jiwa. Protocol ini,

meliputi hal-hal berikut ini :

1) Airway, dengan tindakan pencegahan pada spina servikal.

2) Breathing.

3) Circulation.

4) Disability.

5) Exposure.

Selain prioritas resusitasi dilaksanakan, untuk pengkajian riwayat Salomon

(2009) merekomendasikan pengkajian riwayat cepat dengan pendekatan AMPLE.

A llergies.

M edications.

P ast medical history.

L ast meal or other intake.

E vents leading to presentation.

Resusitasi dilakukan secara bersamaan dengan pemeriksaan fisik hingga

kondisi kegawatan dapat teratasi. Pengkajian sekunder dilanjutkan untuk

mengidentifikasi cedera melalui pemeriksaan head-to-toe.

Page 17: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

22

Pada saat melakukan pengkajian primer dan sekunder, penting bagi semua

personel yang terlibat dalam perwatan langsung dari pasien trauma untuk

melakukan kewaspadaan universal terhadap paparan cairan tubuh dari pasien.

Insiden penularan penyakit menular (misalnya: HIV, hepatitis) secara signifikan

lebih tinggi pada pasien trauma daripada di masyarakat umum, dengan beberapa

pusat pelaporan setinggi 19% (Udeani, 2008). Tinadakan kewaspadaan dapat

dilakukan dengan menggunakan alat pelindung seperti topi, pelindung mata,

masker wajah, gaun, sarung tangan, dan sepatu penutup. Personel harus

diinstruksikan untuk mematuhi penduan keawaspadaan umum ini setiap saat,

bahkan jika hal itu berarti penundaan selama 30 detik dalam perawatan pasien

(American Collage Of Surgeons; 2008).

Pemerikasaan fisik pada pengkajian primer, evaluasi pasien dengan trauma

tumpul abdomen harus diselesaikan dengan prioritas sesuai kondisi cedera. Hal ini

berarti bahwa cedera yang melibatkan kepala, sistem pernapasan, atau sistem

kardiovaskular harus lebih diutamakan dari pada cedera abdominal. Walau begitu,

kondisi cedera pada abdomen tidak boleh diabaikan. Dalam kondisi pasien tidak

stabil, pertanyaan keterlibatan cedera abdominal tetap dilakukan dan harus diatasi.

Tujuannya adalah untuk dengan untuk dengan cepat mengidentifikasi pasien yang

membutuhkan suatu tindakan laparatomi.

Page 18: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

23

Pada kondisi klinik, penilaian klinis awal pasien dengan trauma tumpul

abdomen sering sulit dan tidak akurat. Namun, pengkajian utama tetap dilakukan

terhadap status yang bisa menyebabkan kondisi disfungsi neurologis, yang

mungkin disebabkan oleh cedera kepala atau penyalahgunaan zat. Pemerikasaan

umum yang dapat diandalkan dan gejala dan pasien dalam kondisi masih sadar

adalah nyeri, nyeri tekan abdomen, adanya tanda perdarahan gastrointestinal,

hopovolemia, dan bukti dari iritasi peritoneum. Namun, sejumlah besar darah

dapat terakumulasi di rongga peritoneal dan pelvis tanpa ada tanda perubahan

yang signifikan atau didapat pada fase awal dalam temuan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan abdomen harus sistematis, meliputi pemeriksaan inspeksi,

auskultasi, palpasi, perkusi :

Inspeksi : Abdomen diperiksa adanya kondisi lecet (abrasi) atau ekimosis.

Tanda memar akibat sabuk pengaman, yakni luka memar atau

abrasi di perut bagian bawah sangat berhubungan dengan kondisi

patologis intraperitoneal. Sangat penting untuk malakukan

inspeksi visual untuk mendapatkan adanya distensi abdomen,

yang mungkin karena pneumoperitoneum, dilatasi lambung, atau

ileus yang diproduksi oleh iritasi peritoneal. Fraktur iga bagian

bawah dapat berhubungan dengan cedera pada limpa atau cedera

hati.

Auskultasi : Auskultasi adanya bunyi usus pada bagian toraks dapat

menunjukkan adanya cedera pada otot diafragma.

Page 19: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

24

Palpasi : Pemeriksaan palpasi dapat mengungkapkan adanya kelihan

tenderness (nyeri tekan) baik secara lokalis atau seluruh abdomen,

kekakuan abdominal, atau rebound tenderness yang menunjukkan

cedera peritoneal.

Perkusi : Dilakukan untuk mendapatkan adanya nyeri ketuk pada organ

yang mengalami cedera.

Pemeriksaan rectal harus dilakukan untuk mencari bukti cedera penetrasi

akibat patah tulang panggul dan feses dievaluasi adanya darah kotor pada

feses.pengkajian dengan dengan memasang NGT (dilakukan apabila tidak ada

kontraindikasi, misanya : fraktur dasar tengkorak) dilakukan untuk menilai

dekompresi lambung dan untuk menilai pengeluaran darah NGT.

Pemeriksaan fisik yang didapatkan sesuai sesuai manifestasi klinik. Pada

survey umum, pasien terlihat lemah, TTV biasa didapatkan adanya perubahan.

Pada pemeriksaan fisik focus akan didapatkan hal-hal berikut :

Inspeksi : Kondisi yang paling sering adalah terdapat luka pascabedah

pada bagian abdomen dan terpasang foley kateter. Pada kondisi

ini penting dikaji kondisi luka pascabedah dan berbagai risiko

yang meningkatkan masalah pada pasien, seperti adanya infeksi

luka operasi (ILO), risiko dehisens dan eviserasi terutana pada

pesien obesitas.

Page 20: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

25

Auskultasi : Pada kondisi klinik sering didapatkan bising usus tidak ada,

terutama dengan pasien yang mempunyai mobilitas yang terbatas.

Palpasi : Pemariksaan ini sering tidak dilakukan karena akan menjadi

stimulus nyeri pada pasien.

Perkusi : Sering didapatkan adanya bunyi timpani akibat abdominal

mengalami kembung.

Pengkajian diagnostik lanjutan di ruang rawat inap bedah adalah pemeriksaan

dara, meliputi pemeriksaan darah rutin (hemoglobin, leukosit, trombosit, dan

LED) pemeriksaan serum elektolit, serta pemeriksaan fungsi hati dan fungsi

ginjal.

Penatalaksanaan medis yang yang perlu dikaji adalah adanya pemberian

antimikroba yang akan diberikan selama 5-7 hari pascabedah teritama pada pasien

trauma abdomen dengan kontaminasi rongga peritoneal.

2) Diagnosa Keperawatan.

1. Aktual/risiko tinggi syok hipovolemik berhubungan dengan penurunan volume

darah, sekunder dari cedera vascular intraabdominal. (Doenges, Marilynn E.

1999).

Batasan Karakteristik :

- Data Subjektif : Tidak ada

- Data Objektif : Tidak ada

Page 21: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

26

a. Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam tidak terjadi syok hipovolemik.

b. Kriteria Hasil :

- Mendemonstrasikan adanya hipovolemik dengan tanda-tanda yang stabil,

adanya denyut nadi perifer yang kuat; kulit hangat/kering; kesadaran

normal, dan pengeluaran urinarius individu sesuai.

c. Intervensi :

- Ubah posisi secara perlahan di tempat tidur dan pada saat pemindahan

(terutama pada pasien yang mendapatkan obat anestesi Fluothane).

- Bantu latihan rentang gerak, meliputi latihan aktif kaki dan lutut.

- Bantu dengan ambulasi awal.

- Cegah dengan menggunakan bantal yang diletakkan di bawaha lutut.

- Pantau tanda-tanda vital.

- Kolaborasi dalam pemberian antiembolik sesuai indikasi.

d. Rasional :

- Mekanisme vasokonstriksi ditekan dan akan bergerak dengan cepat pada

kondisi hipotensi.

- Menstimulasi sirkulasi perifer, membantu mencegah terjadinya vena

statis sehingga menurunkan risiko pembentukan thrombus.

- Meningkatkan sirkulasi vena dan mengembalikan fungsi normal organ.

- Mencegah terjadinya sirkulasi vena statis dan menurunkan risiko

tromboflebitis.

Page 22: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

27

- Sirkulasi mungkin harus dibatasi untuk beberapa posisi selama proses

operasi, sementara itu obat-obatan anestesi dan menurunya aktivitas

dapat mengganggu tonusitas vasomotor, kemungkinan bendungan

vascular dan peningkatan risiko pembentukan thrombus.

- Merupakan indicator dari volume sirkulasi, mendukung terjadinya

perfusi jaringan.

- Meningkatkan pengembalian aliran vena dan mencegah aliran vena statis

pada kaki untuk menurunkan risiko trombosis.

2. Risiko injuri berhubungan dengan pascaprosedur bedah laparatomi. (Doenges,

Marilynn, E. 1999).

Batasan karakteristik :

- Data Subjektif : Tidak ada

- Data Objektif : Tidak ada

a. Tujuan : Dalam waktu 2 x 24 jam pascaintervensi reseksi kolon

tidak mengalami injuri.

b. Kriteria Hasil :

- TTV dalam batas normal.

- Kondisi kepatenan selang dada optimal.

- Tidak terjadi infeksi pada insisi.

Page 23: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

28

c. Intervensi :

- Kaji faktor-faktor yang mengalami risiko injuri.

- Monitor adanya komplikasi pascabedah.

- Bantu ambulasi dini.

- Monitor kondisi selang nasogastrik.

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik pascabedah.

d. Rasional :

- Pascabedah akan terdapat drain pada tubuh pasien.

- Perawat memonitor adanya komplikasi pascabedah dan abdomen

dipantau terhadap tanda kembalinya peristaltik dan kaji karakteristik

feses.

- Pasien yang menjalani laparatomi dilakukan ambulasi dini pada awal

pascabedah.

- Secara umum pasien pascalaparatomi akan terpasang selang nasogastrik.

- Antibiotik menurunkan risiko infeksi yang akan menimbulkan reaksi

inflamasi lokal dan dapat memperlama proses penyembuhan

pascafunduplikasi lambung.

3. Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen, respon pembedahan. (Doenges,

Marilynn, E. 1999).

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat

adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan

Page 24: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

29

dengan istilah seperti (International Association For The Study Of Pain);

awitan yang tiba-tiba atau perlahan dengan intensitas ringan sampai berat

dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya

kurang dari enam bulan.

Batasan Karakteristik :

- Data Subjektif :

- Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan (nyeri) dengan isyarat.

- Data Objektif :

- Posisi untuk menghindari nyeri.

- Perubahan tonus otot (dengan rentang dari lemas tidak bertenaga sampai

kaku).

- Respon autonomik (misalnya, diaforosis; perubahan tekanan darah,

pernapasan, atau nadi; dilatasi pupil).

- Perubahan selera makan.

- Perilaku distraksi (misalnya, mondar-mandir, mencari orang dan/atau

aktivitas lain, aktivitas berulang)

- Perilaku ekspresif (misalnya, gelisah, merintih, menangis, kewaspadaan

berlebihan, peka terhadap rangsang, dan menghela napas panjang).

- Wajah topeng (nyeri).

- Perilaku menjaga atau sikap melindungi.

- Fokus menyempit (misalnya, gangguan persepsi waktu, gangguan proses

piker, interaksi dengan orang lain atau lingkungan menurun).

Page 25: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

30

- Bukti nyeri yang dapat diamati.

- Berfokus pada diri sendiri.

- Gangguan tidur (mata terlihat kuyu, gerakan tidak teratur atau tidak

menentu, dan menyeringai).

a. Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam nyeri berkurang atau terdaptasi.

b. Kriteria Hasil :

- Laporan nyeri hilang/terkonrol.

- Menunjukkan penggunaan keterampilan relaksasi, metode lain untuk

meningkatkan kenyamanan.

c. Intervensi :

- Selidiki laporan nyeri, catat lokasi, lama, intensitas (skala 0-10) dan

karakteristiknya (dangkal, tajam, konstan).

- Pertahankan posisi telentang sesuai indikasi.

- Berikan tindakan kenyamanan yaitu napas dalam.

- Kolaborasi dalam pemberian obat sesuai indikasi Analgetik.

d. Rasional :

- Perubahan dalam lokasi/intensitas tidak umum tetapi dapat menunjukkan

terjadinya komplikasi.

- Memudahkan drainase cairan/luka karena gravitasi dan membantu

meminimalkan nyeri karena gerakan.

- Meningkatkan relaksasi dan mungkin meningkatkan kemampuan koping

pasien dengan memfokuskan kembali perhatian.

Page 26: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

31

- Menurunkan laju metabolik dan iritasi usus karena toksin sirkulasi/local,

yang membantu menghilangkan nyeri dan meningkatkan penyembuhan.

4. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya port de entrée luka

pascabedah. (Doenges, Marilynn E. 1999).

Risiko tinggi infeksi adalah berisiko terhadap invasi organism patogen.

Batasan Karakteristik :

- Data Subjektif : Tidak ada

- Data Objektif : Tidak ada

a. Tujuan : Dalam waktu 12 x 24 jam tidak terjadi infeksi, terjadi

perbaikan pada integritas jaringan lunak.

b. Kriteria Hasil :

- Jahitan dilepas pada hari ke-12 tanpa adanya tanda-tanda infeksi dan

peradangan pada area luka pembedahan.

- Leukosit dalam batas normal, TTV dalam batas normal.

c. Intervensi :

- Kaji jenis pembedahan, hari pembedahan, dan apakah adanya order

khusus dari tim dokter bedah dalam melakukan perawatan luka.

- Buat kondisi balutan dalam keadaan bersih dan kering.

- Lakukan perawatan luka (lakukan perawatan luka steril pada hari kedua

pascabedah dan diulang setiap 2 hari sekali pada luka abdomen.

- Kolaborasi penggunaan antibiotik.

Page 27: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

32

d. Rasional :

- Mengidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari tujuan yang

diharapkan.

- Kondisi bersih dan kering akan menghindari kontaminasi komensal dan

akan menyebabkan respons inflamasi lokal dan akan memperlama

penyembuhan luka.

- Perawatan luka sebaiknya tidak setiap hari untuk menurunkan kontak

tindakan dengan luka yang dalam kondisi steril sehingga mencegah

kontaminasi kuman ke luka bedah.

- Antibiotik injeksi diberikan selama tiga hari pascabedah yang kemudian

dilanjutkan dengan antibiotik oral sampai jahitan dilepas.

3) Rencana Keperawatan.

Rencana intervensi disusun sesui dengan tingkat toleransi individu. Pada

pasien trauma tumpul abdomen intervensi pada masalah keperawatan aktual/risiko

tinggi syok hipovolemik dapat disesuaikan dengan masalah yang sama pada

asuhan keperawatan pasien gastroenteritis. Untuk intervensi nyeri, dapat di

sesuaikan pada intervensi masalah nyeri pada pasien diverticulitis. Untuk

intervensi risiko injuri dan risiko tinggi infeksi intervensi dapat di sesuaikan pada

intervensi masalah yang sama pada pasien peritonitis.

Page 28: Web viewBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian. Laparatomi merupakan prosedur pembedahan yang melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen hingga ke cavitas abdomen

33

4) Evaluasi.

Hasil yang diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan adalah

sebagai berikut :

1. Tidak terjadi syok hipovolemik.

2. Tidak mengalami injuri pescaprosedur bedak laparatomi.

3. Nyeri berkurang tau teradaptasi.

4. Infeksi luka operasi tidak terjadi.