repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... bab ii tinjauan pustaka 2.1...

24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawatan Kehamilan Perawatan kehamilan merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan (Depkes RI, 2010). Perawatan kehamilan merupakan suatu program berkesinambungan selama kehamilan, persalinan, kelahiran, dan nifas yang terdiri atas edukasi, scrining, deteksi dini, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi yang bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman, sehingga ibu mampu merawat bayi dengan baik (Sosroatmodjo, 2010). 2.1.1 Tujuan Perawatan Kehamilan Menurut Mansjoer (2005), tujuan perawatan kehamilan adalah memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi; meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi; mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau kompliksi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum. 8 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 27-Feb-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perawatan Kehamilan

Perawatan kehamilan merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan

antenatal yang ditetapkan (Depkes RI, 2010).

Perawatan kehamilan merupakan suatu program berkesinambungan selama

kehamilan, persalinan, kelahiran, dan nifas yang terdiri atas edukasi, scrining, deteksi

dini, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi yang bertujuan untuk memberikan rasa

aman dan nyaman, sehingga ibu mampu merawat bayi dengan baik (Sosroatmodjo,

2010).

2.1.1 Tujuan Perawatan Kehamilan

Menurut Mansjoer (2005), tujuan perawatan kehamilan adalah memantau

kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi;

meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi;

mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau kompliksi yang mungkin terjadi

selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum.

8

Universitas Sumatera Utara

Page 2: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

2.1.2 Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil

2.1.2.1 Tujuan Asuhan Keperawatan

Tujuan asuhan keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

a. Menentukan diagnosis kehamilan dan kunjungan ulang

b. Memonitor secara akurat dan cermat tentang kemajuan kehamilan

c. Penyuluhan ibu dan keluarga untuk meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan ibu dan janin selama kehamilan

d. Membantu menurunkan keluhan ketidaknyamanan

e. Mengidentifikasikan komplikasi

2.1.2.2 Diagnosis Keperawatan ibu pada masa kehamilan

1. Trimester I kemungkinan diagnosis yang ditemukan

a. Kecemasan

b. Nyeri

c. Gangguan nutrisi

d. Perubahan pola seksual

2. Trimester II kemungkinan diagnosis yang ditemukan

a. Gangguan rasa nyaman: nyeri

b. Gangguan gambaran diri

c. Perubahan proses keluarga

d. Kecemasan

e. Perubahan pola seksual

3. Trimester III kemungkinan diagnosis yang ditemukan

Universitas Sumatera Utara

Page 3: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

Nyeri, Perubahan pola napas tidak efektif, Perubahan pola tidur, Intoleransi

aktivitas, Perubahan pola seksual.

2.1.2.3 Implementasi Keperawatan

Implementasi Keperawatan pada Trimester I yaitu penyuluhan tentang nutrisi,

aktivitas, kebiasaan tidur, hubungan seksual, dan pemakaian obat. Jadwal kunjungan,

sejak konsepsi sampai dengan 28 minggu kehamilan setiap 4 minggu, 29-36 minggu

kehamilan setiap 2 atas 3 minggu, 37 minggu kehamilan sampai lahir setiap 1 minggu

Informasi tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan per vaginan dengan tanda atau

tanpa nyeri, sakit kepala yang berlebihan, gangguan penglihatan, nyeri abdomen,

serta demam.

2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perawatan kehamilan

1. Pengalaman dengan kehamilan sebelumnya.

2. Harapan budaya dan personal.

3. Kesehatan sebelum hamil dan kesiapan biofisik untuk melahirkan anak.

4. Status sosial ekonomi.

5. Usia ibu dan status berpasangan atau tidak berpasangan.

6. Tingkat pendidikan.

7. Tersedianya sumber-sumber.

2.1.4. Abortus Spontan

2.1.4.1 Pengertian abortus spontan

Abortus spontan adalah yang terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar

(buatan) untuk mengakhiri kehamilan (Wiknjosastro, 2005). Sebagai batasan ialah

Universitas Sumatera Utara

Page 4: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram

(Prawirohardjo, 2009).

2.1.4.2 Etiologi

Abortus spontan dapat disebabkan oleh penyebab alamiah yang tidak dapat

diidentifikasi atau dari faktor janin dan plasenta serta faktor ibu.

1. Faktor Janin

a. Perkembangan embriologik yang defektif

b. Kesalahan implantasi ovum

c. Penolakan ovum oleh endoemtrium

d. Abnormalitas kromoson

2. Faktor Plasenta

a. Pelepasan prematur plasenta

b. Implantasi plasenta tidak normal

c. Fungsi plasenta tidak normal

3. Faktor Ibu

a. Infeksi

b. Malnutrisi berat

c. Abnormalitas sistem reproduksi (misalnya, serviks inkompeten)

d. Trauma

e. Mengkonsumsi obat-obatan

Universitas Sumatera Utara

Page 5: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

2.1.4.3 Klasifikasi

1. Abortus iminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada

kehamilan sebelum 20 minggu, saat hasil konsepsi masih dalam uterus

tanpa adanya dilatasi serviks.

2. Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan

sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uterus yang meningkat

tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.

3. Abortus inkompletus adalah pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan

sebelum 20 minggu dengan masih adanya sisa yang tertinggal dalam

uterus.

4. Abortus kompletus adalah abortus yang hasil konsepsinya sudah

dikeluarkan.

5. Missed abortion adalah kematian janin berusia sebelum 20 minggu, tetapi

janin mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.

2.1.4.4 Manifestasi Klinis

Diduga abortus apabila seorang wanita dalam masa reproduksi mengeluh

tentang perdarahan pervaginam setelah mengalami haid yang terlambat juga sering

terdapat rasa mulas dan keluhan nyeri pada perut bagian bawah (Mitayani, 2009).

2.1.4.5 Tanda bahaya kehamilan

Tanda bahaya kehamilan merupakan suatu kondisi yang dialami oleh wanita

hamil, dimana wanita dengan beberapa masalah tersebut bisa terancam kehamilannya

dan persalinan yang berbahaya (Burns, dkk. 2000 ). Selama kehamilan seorang ibu

mengalami perubahan fisik yang menyebabkan ketidaknyamanan yang normal, dan

Universitas Sumatera Utara

Page 6: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilannya.

Diperlukan kunjungan ke tenaga kesehatan agar ibu mendapat banyak informasi

tentang kondisi normal ibu hamil ataupun ketidaknyamanan yang merupakan tanda

bahaya dalam kehamilan. Bahaya kehamilan dapat terdeteksi jika ibu sering

memeriksakan kehamilannya. Karena pada setiap kunjungan antenatal akan diperiksa

kondisi ibu dan janin untuk mengenali tanda bahaya dalam kehamilan tiap

trimesternya. Tanda bahaya dalam kehamilan jika tidak terdeteksi akan menyebabkan

kematian pada janin dan ibu.

2.2. Tindakan Perawatan Kehamilan

Menurut Bloom yang dijabarkan oleh Notoadmodjo (2007), Sikap adalah

kecendrungan untuk bertindak (Praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan,

sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain, yaitu sarana dan prasarana.

Tindakan merupakan perbuatan nyata atau aktivitas hasil dari pengaruh

faktor internal dan eksternal individu yang didukung dengan kondisi yang

memungkinkan tampilnya tindakan secara nyata. Pengukuran tindakan dapat

dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung pengukuran

tindakan dilakukan dengan pengamatan, dan secara tidak langsung dilakukan dengan

wawancara.

Praktek atau tindakan mempunyai beberapa tingkatan, antara lain;

1) Persepsi, yaitu mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan

tindakan yang akan diambil;

2) Respons terpimpin, yakni melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

3) Mekanisme, yaitu apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar

secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan

4) Adopsi, merupakan praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik.

Artinya tindakan tersebut sudah dimodifikasinya tanpa mengurangi kebenaran

dari tindakan tersebut (Notoatmodjo, 2003).

Tindakan perawatan kehamilan merupakan perbuatan yang dilakukan untuk

merawat kehamilan mencakup pemeriksaan kehamilan dan perawatan diri selama

kehamilan diharapkan dapat memelihara kesehatan ibu dan janinnya sehingga

meningkatkan kesehatan ibu hamil dan mengurangi komplikasi pada kehamilan.

2.2.1 Pemeriksaan Kehamilan dalam Antenatal Care (ANC)

Menurut Prawiroharjo (2002). Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan

terhadap ibu hamil dengan mempersiapkan sebaik-baiknya fisik, mental ibu dalam

kehamilan, persalinan dan post partum sehingga selalu dalam keadaan sehat dan

normal, oleh karena itu pelayanan / asuhan pemeriksaan kehamilan merupakan cara

penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan

mendeteksi sedini mungkin bila ada kelainan pada ibu hamil

(Saifudin, et.al., 2002).

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap individu yang bersifat

preventif care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu maupun

janin. Pelayanan antenatal merupakan upaya kesehatan perorangan yang

memperhatikan kualitas pelayanan medis yang diberikan. Agar dapat melalui

persalinan dengan sehat dan aman diperlukan kesiapan fisik, mental ibu, sehingga ibu

Universitas Sumatera Utara

Page 8: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

dalam keadaan status kesehatan yang optimal sangat berpengaruh bagi pertumbuhan

janin yang dikandungnya.

Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan sedini mungkin, segera setelah

seorang wanita merasa dirinya hamil. Dalam pemeriksaan antenatal selain kuantitas (

jumlah kunjungan), perlu diperhatikan pula kualitas pemeriksaannya.

Antenatal care merupakan salah satu asuhan yang diberikan untuk ibu hamil

sebelum melahirkan dengan cara memeriksakan kepada dokter, bidan, atau

puskesmas yang mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil hingga

mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan menyusui, dan kembalinya kesehatan

reproduksi secara wajar ( Manuaba, 2001 ).

Setiap ibu hamil mengalami risiko komplikasi yang dapat mengancam

jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil perlu sedikitnya empat kali kunjungan

selama periode antenatal. Setiap kunjungan ibu akan mendapatkan informasi yang

berkaitan dengan kehamilannya terutama tentang tanda bahaya kehamilan tiap

trimester yang dapat mengancam keselamatan baik ibu maupun janinnya

(Pusdisnakes, 2002).

2.2.1.1 Tujuan asuhan pemeriksaan kehamilan

Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang janin. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau

komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan. Mempersiapkan ibu agar masa

nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif. Mempersiapkan peran ibu dan

keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara

normal (Saifuddin, et, al, 2002).

Universitas Sumatera Utara

Page 9: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

2.2.1.2 Asuhan yang diberikan kepada pemeriksaan kehamilan

Pemeriksaan kehamilan berdasarkan standar pelayanan 7 T, yaitu:

a. Timbang berat badan

b. Ukur tekanan darah

c. Ukur tinggi vundus uteri

d. Pemberian imunisasi TT lengkap

e. Pemberian tablet besi selama kehamilan

f. Tes terhadap penyakit menular seksual

g. Temu wicara

(Wahyuningsih, 2009)

2.2.1.3 Kunjungan pemeriksaan kehamilan

Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan

yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan.

Setiap ibu hamil resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh

karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama

periode antenatal.

Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu). Satu

kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28). Dua kali kunjungan

selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36).

Pada setiap kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan informasi yang

sangat penting yaitu:

Universitas Sumatera Utara

Page 10: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

1. Kunjungan trimester pertama

Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membahayakan jiwa dan

melakukan tindakan pencegahan anemia kekurangan zat besi dan mendorong

perilaku yang sehat (gizi, kebersihan, istirahat, olahraga, seks dan

sebagainya).

2. Kunjungan trimester kedua

Informasi yang penting pada trimester kedua sama dengan trimester pertama

hanya ditambah kewaspadaan khusus mengenai pre-eklamsia (tanya ibu

tentang gejala-gejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi, edema,

periksa untuk mengetahui proteinuria).

3. Kunjungan trimester ketiga

Sama seperti pada trimester kedua hanya ditambah dengan palpasi abdominal

untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda (Saifuddin, et. al, 2006).

2.2.1.4 Dampak dari pemeriksaan kehamilan (antenatal care)

Tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat

dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan

kelahiran dan memberikan pendidikan. Sehingga bila ANC tidak dilakukan

sebagaimana mestinya maka akan mengakibatkan dampak:

1. Ibu hamil akan kurang mendapat informasi tentang cara perawatan kehamilan

yang benar.

2. Tidak terdeteksinya tanda bahaya kehamilan secara dini.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

3. Tidak terdeteksinya anemia kehamilan yang dapat menyebabkan perdarahan saat

persalinan.

4. Tidak terdeteksinya penyakit penyerta dan komplikasi selama kehamilan serta

penyakit karena genetik seperti diabetes, hipertensi, atau cacat kongenital.

Sehingga bila tidak ditangani atau bila tidak dilakukan screening sejak awal, akan

mengakibatkan komplikasi pada saat hamil atau pada saat persalinan yang akan

mengarah kepada kematian baik ibu maupun janin (Pusdiknakes, 2002 ).

2.2.2 Tindakan Perawatan Diri Selama Kehamilan

2.2.2.1 Pengertian perawatan diri

Perawatan diri didefenisikan sebagai cara perawatan diri manusia untuk

memelihara kesehatan diri mereka (Potter, 2005).

2.2.2.2 Tujuan perawatan diri selama hamil

Program perawatan prakonsepsi yang komperhensif berpotensi membantu wanita

yang ingin hamil dengan cara mengurangi risiko, mendorong gaya hidup sehat, dan

meningkatkan kesiapan menerima kehamilan. Asuhan prenatal dimulai segera

setelah diperkirakan terjadi kehamilan. Perawatan ini dapat dilakukan dalam beberapa

hari setelah terlambat menstruasi, terutama bagi mereka yang menginginkan

kehamilannya dan terapi bagi semua wanita secara umum sebaiknya jangan lebih

dari saat terlambat menstruasi kedua kali. Tujuan utama tindakan ini adalah:

- Menentukan status kesehatan ibu dan janin

- Menentukan usia gestasi janin

- Memulai rencana untuk melanjutkan perawatan obstetrik (Bobak, 2005).

Universitas Sumatera Utara

Page 12: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

2.2.2.3 Jenis-jenis perawatan diri selama kehamilan

a. Nutrisi pada Wanita Hamil

Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15% dibandingkan dengan kebutuhan

wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan ibu dan janin.

Makanan dikonsumsi ibu hamil 40% digunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya

60% digunakan untuk pertumbuhan ibunya. Secara normal kenaikan berat badan ibu

hamil 11-13 kg.

Asupan makanan yang dikonsumsi ibu hamil berguna untuk:

1) Pertumbuhan dan perkembangan janin

2) Mengganti sel-sel tubuh yang rusak

3) Sumber tenaga

Hal penting yang harus diperhatikan ibu hamil adalah makanan yang

dikonsumsi terdiri dari susunan menu yang seimbang yaitu menu yang mengandung

unsur-unsur sumber tenaga, pembangunan, pengaturan dan pelindung.

1) Sumber Tenaga (Sumber energi)

Ibu hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 300 kalori per hari sekitar

15% lebih banyak dari normalnya yaitu 2500 s/d 3000 kalori dalam sehari.

Sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak.

2) Sumber Pembangunan

Sumber zat pembangunan dapat diperoleh dari protein yang dianjurkan sekitar

800 gram / hari. Dari jumlah tersebut sekitar 70% dipakai untuk kebutuhan

janin dan kandungan.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

3) Sumber Pengatur dan Pelindung

Sumber zat pengatur dan pelindung dapat diperoleh dari air, vitamin, dan

mineral, sumber ini dibutuhkan untuk melindungi tubuh dari serangan

penyakit dan mengatur kelancaran proses metabolisme tubuh.

Kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa itu wanita

hamil harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut kelahiran bayinya.

Ibu sehat akan melahirkan bayi yang sehat. Salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap kesehatannya ialah nutrisi pada wanita hamil tersebut. Ibu hamil yang

mengalami kekurangan nutrisi selama kehamilan, mempunyai resiko kesakitan yang

lebih besar terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil

normal. Akhirnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi

BBLR, prematur, kematian saat persalinan, pendarahan, pasca persalinan yang sulit

karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan (Riskesdas, 2007).

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu

kebutuhan energi dan zat gizi lainnya seperti: kalori, protein, mineral, kalsium,

yodium, magnesium, tembaga, selenium, kromium, mangan, kalium, natrium,

fluoride, vitamin, asam folat, vitamin B complex, zat besi (Fe), kalsium, asam folat

akan meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut

diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, bertambah besarnya organ

kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan

zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak

sempurna. Status nutrisi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kurang pendidikan,

kemiskinan, lingkungan yang buruk, kebiasaan makan dan kondisi kesehatan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 14: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

buruk, ibu harus memenuhi panduan makanan yang mengandung zat-zat gizi dalam

jenis dan jumlah seimbang, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,

kalsium, fosfor, zat besi dan air. Dibawah ini akan dijelaskan kebutuhan Nutrisi untuk

ibu hamil:

Tabel 1. Asupan makanan harian yang dianjurkan National Research Council untuk Wanita sebelum hamil dan wanita hamil.

Zat Gizi Tidak Hamil Hamil Kilokalori 2200 2500 Protein (g) 55 60 Vitamin larut dalam lemah A (µg) 800 800 D (µg) 10 10 E (mg) 8 10 K (µg) 55 65 Vitamin larut-air C (mg) 60 70 Folat (µg) 180 400 Niasin (mg) 15 17 Riboflafin (mg) 1.3 1.6 Tiamin (mg) 1.1 1.5 Pirodiksin B6 (mg) 1.6 2.2 Kobalamin B12 (µg) 2.0 2.2 MINERAL 1200 1200 Kalsium (mg) 1200 1200 Iodium (µg) 150 175 Besi (mg besi fero) 15 30 Magnesium (mg) 280 320 Seng (mg) 12 15

Menurut Sarwono (2007), Pengaruh gizi kurang pada wanita hamil akan

menimbulkan masalah, baik pada ibu, maupun pada janin, yaitu pada ibu akan

menyebabkan persalinan sulit dan lama, prematur, pendarahan setelah persalinan,

serta persalinan dengan operasi cendrung meningkat. Menurut Budianto (2009),

pengaruh akibat kurang gizi pada ibu hamil akan berdampak pada pertumbuhan dan

perkembangan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati,

Universitas Sumatera Utara

Page 15: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

KJDK, cacat bawaan, anemia pada bayi, BBLR, asfiksia intra partum (Prawirohardjo,

2008 dan Cunningham, 2005).

Ibu hamil memerlukan lebih banyak karbohidrat dan protein untuk

menyediakan nutrisi bagi pertumbuhan bayi, sehingga penting sekali untuk selalu

mengkonsumsi makanan sehat sejak awal kehamilan trimester pertama dimana akan

mengalami peningkatan berat badan yang signifikan (kurang lebih hingga 12 pon / 6

kg) sehingga harus makan-makanan bergizi dengan teratur.

Yang harus dihindari adalah berhati-hati dalam memilih makanan karena

sekarang banyak makanan yang terkontaminasi oleh bakteri penyebab penyakit

seperti; salmonella adalah bakteri penyebab sakit panas, sakit perut dan diare serius

yang ditemukan dalam telur dan ayam. Bakteri itu dapat menyebabkan keguguran

atau kecacatan kelahiran (Stoppard, 2006).

b. Aktifitas dan Istirahat

Secara umum, wanita hamil tidak harus membatasi olahraga, asalkan tidak

mengalami kelelahan atau berisiko cedera bagi diri ataupun bagi janinnya. Olahraga

dan kebugaran tubuh selama kehamilan pantas mendapat perhatian khusus. Sewaktu

tubuh wanita hamil bertambah besar dan berat badan akan bertambah, olahraga

teratur membantu mempertahankan kesehatan dan kenyamanan.

Menurut Penny (2007), olahraga yang melenturkan memperkuat otot-otot

yang paling berpengaruh saat kehamilan, termasuk otot dasar panggul, perut, dan

punggung bagian bawah. Olahraga juga membantu mempertahankan pernapasan yang

baik, peredaran darah dan postur. Olahraga pralahir dan kebugaran fisik membantu

Universitas Sumatera Utara

Page 16: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

menghilangkan beberapa ketidaknyamanan dalam kehamilan, membantu menyiapkan

tubuh untuk persalinan, dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Melakukan

gerakan tubuh ringan, misalnya berjalan kaki terutama pada pagi hari, Jangan

melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang

dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan biasanya diakibatkan oleh tinggi

tingkat hormon kolestrol (Prawirohardjo, 2008).

Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang

mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut

malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus di pertimbangkan dan kalau mungkin

dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam ± 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1

jam.

Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang teratur seiring

kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik,

karena istirahat yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk

kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin. Tidur pada malam hari selama

kurang lebih delapan jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari selama

satu jam. Pada saat hamil wanita dapat tidur dan beristirahat dengan berbagai posisi,

yang terpenting adalah dapat memberikan rasa nyaman (Rahma dan Dewi, 2008).

Kapan seorang wanita yang hamil harus berhenti bekerja diluar rumah sangat

bergantung pada jenis pekerjaan, bahaya apa yang mengancam dalam lingkungan

pekerjaan, dan seberapa besar energi fisik serta mental yang diperlukan dalam

melaksanakan pekerjaan itu (Ferrer, 1999).

Universitas Sumatera Utara

Page 17: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan, atau aktivitas yang

meningkatkan stress, berdiri lama sepanjang hari, mengangkat sesuatu yang berat,

paparan terhadap suhu atau kelembaban yang ekstrim tinggi atau rendah, pekerjaan

dengan paparan radiasi.

Wanita harus berhati-hati dalam membuat rencana perjalanan yang cenderung

lama atau melelahkan, duduk diam untuk waktu yang lama dapat menimbulkan

ketidaknyamanan dan mengakibatkan gangguan sirkulasi serta edema tungkai.

Bepergian juga dapat menimbulkan masalah lain. Biasanya perjalanan jauh akan

meletihkan, dan asupan makanan serta minuman cenderung berbeda dengan biasa

dialami. Konstipasi atau diare sering terjadi dalam perjalanan dan juga dengan berada

ditempat lain terdapat ketidakpastian dalam memperoleh pelayanan medis yang

memuaskan (Ferrer, 1999).

c. Kebiasaan Merokok

Kebiasaan merokok dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

janin yang mengakibatkan kemungkinan besar cacat bawaan dan terjadinya abortus.

Kebiasaan merokok merupakan salah satu penyebab berbagai gangguan pada

janin. Diantaranya, peningkatan resiko keguguran pada trimester awal, pendarahan

trimester akhir, gangguan, pertumbuhan janin sampai kecacatan jadi selain itu ibu

tidak boleh merokok, ibu pun tidak boleh merokok. Ibu pun tidak boleh menjadi

perokok pasif karena dampaknya sama saja. Merokok merupakan salah satu isu

penting sangat bagis dicermati saat kehamilan karena efek yang muncul diakibatkan

merokok adalah kelahiran BBLR, persalinan preterm, kematian perinatal.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

Merokok selain mempunyai efek membahayakan janin juga membahayakan

ibu berkaitan dengan penyakit-penyakit yang muncul sebagai akibat merokok,

misalnya penyakit paru, jantung, hipertensi, kanker paru dan sebagainya.

d. Aktifitas Seksual

Masalah hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang tidak dapat

ditawar tetapi perlu diperhitungkan bagi mereka yang hamil. Kehamilan bukan

merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual. Pada hamil muda

hubungan seksual sedapat mungkin dihindari, bila terdapat keguguran berulang atau

mengancam kehamilan dengan tanda infeksi, dan pendarahan.

Beberapa hasil penelitian dalam aktivitas seksual pada ibu hamil merupakan hal

yang tidak tepat. Terdapat perubahan yang cukup jelas mengenai kenyamanan seksual

selama hamil, mungkin terjadi peningkatan atau penurunan libido. Beberapa pendapat

mengenai hubungan seksual selama hamil didasari pada beberapa konsep bahwa

dalam cairan sperma terkandung prostaglandin sehingga merangsang munculnya

kontraksi (Kusmiyati, 2008).

2.3 Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Perawatan Kehamilan

2.3.1 Pengertian Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2007), Pengetahuan adalah hasil dari ”tahu” dan ini

terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan

akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari dengan pengetahuan.

Penelitian Rogers ( 1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi

perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan yakni:

1. Awareness (Kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

2. Interest (Merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut, disini sikap

sudah mulai timbul.

3. Evaluation (Menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa

yang dikehendaki oleh stimulus.

5. Adoption, dimana subjek berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa

perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap tersebut diatas. Apabila

penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini, dimana

disadari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut

akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku ini tidak didasari

oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak berlangsung lama.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

2.3.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi

proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih

baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat.

Pendidikan mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hal ini dipengaruhi oleh

semakin tingginya pendidikan seseorang maka semakin banyak ilmu dan pengetahuan

yang diperolehnya sesuai dengan jenjang yang dijalaninya. Adapun kriteria jenjang

pendidikan antara lain TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi. Pendidikan yang

tinggi dapat mempengaruhi seseorang untuk bisa mengetahui, memahami dan

melakukan apa yang diperolehnya ( Notoatmodjo, 2007).

2. Umur

Umur adalah sebuah konsep yang masih abstrak, bahkan cenderung

menimbulkan variasi dalam pengukurannya. Umur adalah lamanya seseorang hidup

dihitung dari tahun lahirnya sampai dengan ulang tahunnya yang terakhir

( Zaluchu, 2005).

3. Pekerjaan

Pekerjaan adalah jenis kegiatan yang dilakukan suami dan istri yang menjadi

sumber nafkah keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidup perlu

bekerja, bukan saja hanya ayah yang bertanggung jawab untuk mencari nafkah tetapi

banyak ibu yang bekerja diluar rumah untuk menambah penghasilan ( Kamus Bahasa

Indonesia).

Universitas Sumatera Utara

Page 21: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Menurut Hurlock, orang dewasa yang sarjana biasanya lebih

merasa puas dengan pekerjaannya daripada mereka yang berijazah SMP, maka

pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya tergantung dari

tingkat pendidikan yang diperoleh sebelumnya.

2.3.1.2. Pengetahuan dengan tindakan perawatan kehamilan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Melalui pengetahuan,

manusia dapat melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah

lakunya berkembang.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari pengalaman dan

penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari

pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Didasari pengetahuan yang positif maka seorang ibu hamil akan melakukan

kegiatan yang positif berdasarkan pengetahuan yang dia dapati untuk melakukan

perawatan kehamilan dan pentingnya melakukan pemeriksaan kunjungan kehamilan

dan perawatan diri selama kehamilan.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

2.3.2 Sikap

2.3.2.1 Pengertian sikap

Menurut Notoadmodjo (2007), Sikap adalah merupakan reaksi atau respon

seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap

tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian

reaksi terhadap stimulus tertentu.

Sikap mempunyai tiga komponen pokok, seperti yang di kemukakan Allport

dalam Notoatmodjo ( 2003), menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai tiga komponen

pokok yaitu :

a. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek

b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek

c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh

(total attitude). Pengetahuan, berpikir, keyakinan dan emosi memegang peranan

penting dalam penentuan sikap yang utuh.

Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yakni (Notoatmodjo, 2003) :

a. Menerima (receiving) artinya bahwa orang (subjek) danmemperhatikan

stimulus yang diberikan oleh objek.

b. Merespon (responding) yaitu memberikan jawaban apabila ditanya,

mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh objek.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

c. Menghargai (valuing), mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga

(kecenderungan untuk bertindak).

d. Bertanggung jawab (responsible) yaitu yang bertanggung jaawab atas segala

sesuatu yang telah di pilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap

yang paling tinggi.

2.3.2.2 Sikap dengan tindakan perawatan kehamilan

Secara umum, sikap adalah sebagai kecendrungan untuk berespon secara

positif dan negatif terhadap objek atau situasi tertentu. Sikap itu merupakan kesediaan

diri seseorang individu melaksanakan suatu tindakan tertentu. Sikap ibu hamil

merupakan pendapat atau penilaian seseorang terhadap tindakan perawatan

kehamilan dengan pentingnya melakukan pemeriksaan kunjungan kehamilan. Sikap

sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat. Sikap

membuat seseorang setuju (mendekat) tidak setuju (menjauhi) suatu hal tetapi ada

kalanya sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak terlalu terwujud dalam suatu

tindakan nyata.

Beberapa contoh bentuk sikap ibu hamil mengenai tanggapan atau sikap ibu

terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan bagi ibu, akan membentuk perilaku yang

positif mengenai perilaku pemeriksaan antenatal dan perawatan diri selama

kehamilan. Sikap ibu hamil yang positif tentang tanda bahaya akan membentuk

perilaku yang positif untuk mencegah terjadinya bahaya dalam kehamilan dan

persalinan (Wahyuningsih, 2009).

Universitas Sumatera Utara

Page 24: repository.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 40036... BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pa Kehamil2.1.2 A Keper I H 2.1.2.1 T A Keper Tujuan asuhan keperawatan pada ibu

2.4 Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian, tinjauan pustaka, maka kerangka konsep

penelitiaan ini adalah:

Variabel Independent Variabel Dependent

Gambar 2.4 Kerangka Konsep

2.5 Hipotesa Penelitian

Ada hubungan pengetahuan, dan sikap Ibu Hamil yang mengalami Abortus

spontan dengan Tindakan Perawatan Kehamilan di Klinik Bersalin Bidan Nerli Desa

Sampe Raya Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2013.

Tindakan Perawatan Kehamilan

Pengetahuan

Sikap

Universitas Sumatera Utara