repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › skripsi leng… ·...

98
SKRIPSI KEPASTIAN HUKUM TERHADAP FITUR “SHOPPING” DALAM APLIKASI LAYANAN GOJEK OLEH : ADRI INGGIL MAKRIFAH B111 12 284 DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: others

Post on 27-Feb-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

SKRIPSI

KEPASTIAN HUKUM TERHADAP FITUR “SHOPPING” DALAM

APLIKASI LAYANAN GOJEK

OLEH :

ADRI INGGIL MAKRIFAH

B111 12 284

DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

i

HALAMAN JUDUL

KEPASTIAN HUKUM TERHADAP FITUR “SHOPPING” DALAM APLIKASI LAYANAN GO-JEK

SKRIPSI

Sebagai Tugas Akhir dalam Rangka Penyelesaian Studi Sarjana pada Bagian Hukum Perdata Program Studi Ilmu Hukum

OLEH ADRI INGGIL MAKRIFAH

B 111 12 284

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2017

Page 3: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

i

Page 4: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

i

Page 5: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

i

Page 6: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

i

ABSTRAK

ADRI INGGIL MAKRIFAH (B111 12 284), “Kepastian Hukum Terhadap Fitur Shopping Dalam Aplikasi Layanan Go-Jek”. Dibawah bimbingan Bapak Ahmadi Miru selaku pembimbing I dan Ibu Nurfaidah Said selaku pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggungjawab perusahaan Go-Jek terhadap layanan Go-Food pada aplikasi Go-Jek serta untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap driver Go-Jek yang menderita kerugian akibat penggunaan aplikasi Go-Food oleh konsumen yang tidak bertanggung jawab.

Pihak-pihak dalam penelitian ini adalah mereka yang terkait dalam hal ini PT. Go-Jek Indonesia itu sendiri, juga pihak yang terkait dan turut bertanggungjawab dalam pelaksanaan pelayanan aplikasi Go-Jek seperti PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa, Mitra, dan Konsumen yang keterangannya diminta melalui proses wawancara dan pengambilan data terkait yang kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelayanan aplikasi Go-Jek, Pihak PT. Go-Jek Indonesia bertugas mengelola hubungan kerja sama dengan Mitra terkait aplikasi Go-Jek, pihak PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa bertugas mengelola sistem aplikasi Go-Jek, dan Mitra bertanggungjawab atas pelayanan jasa kepada Konsumen. Selain itu pihak PT. Gojek Indonesia dan PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa bertanggungjawab untuk memberikan perlindungan hukum terhadap Mitra dalam menjalankan tugasnya sehubungan dengan penggunaan aplikasi Go-Jek.

Page 7: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

i

Abstract Makrifah, Adri Inggil (B111 12 284) “Legal Certainly of Shopping Features in Go-Jek Service Aplication” under the guidance of Mr. Ahmadi Miru as First Advisor and Mrs. Nurfaidah Said as second Advisor. This research aims to find out about The responsibility of Go-Jek company for Go-Food service on Go-Jek application and to find out about the legal protection for Go-Jek Driver who get loss caused by used Go-Food application by unresponsible user. The parties in this research are those that are involved in this case PT. Go-Jek Indonesia itself, as well as the relevant parties and partly responsible for the implementation of Go-Jek application services such as PT. Applications Karya Anak Bangsa, Partners, and Customers whose testimony is requested through the interview process and related data collection which is then analyzed qualitatively and quantitatively. The result from this research indicated that the Go-Jek application services, Go-Jek Indonesia company in charge of managing the relationship with the relevant partners abaut the Go-Jek application, The Aplikasi Karya Anak Bangsa company in charge of managing the Go-Jek Application system and The Partners to be responsible for the services to The Customers. Besides that Go-Jek Indonesia company and the Aplikasi Karya Anak Bangsa company are responsible for the legal protection for the Partners in carrying out their duties about the use of Go-Jek Application.

Page 8: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah serta

kesempatan dan kesehatan yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

studi pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar, dengan

judul “KEPASTIAN HUKUM TERHADAP FITUR SHOPPING DALAM

APLIKASI LAYANAN GO-JEK”

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna dan

masih memiliki banyak kekurangan baik dalam bentuk penyajian,

pelaksanaan penelitian, maupun sistematika penulisan, karena

keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis.

Maka dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari berbagai pihak guna perkembangan intelektual

pribadi penulis.

Pada proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak dan oleh sebab itu maka penulis

menyampaikan terimakasih yang setulusnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A, selaku Rektor

Universitas Hasanuddin beserta segenap jajaran struktural di

Rektorat Universitas Hasanuddin.

2. Ibu Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Hasanuddin, Bapak Prof. Dr. Ahmadi Miru, S.H.,

M.H. selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Syamsuddin Muchtar, S.H.,

M.H. selaku Wakil Dekan II dan Bapak Dr. Hamzah Halim, S.H.,

M.H. selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas

Hasanuddin.

Page 9: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

i

3. Bapak Prof. Dr. Ahmadi Miru, S.H., M.H. selaku pembimbing I dan

Ibu Dr. Nurfaidah Said, S.H., M.H., M.Si selaku pembimbing II.

Terimakasih atas segala perhatian serta nasehat dan saran demi

terselesaikannya skripsi ini.

4. Para Tim Penguji Bapak Dr. Winner Sitorus, S.H., M.H., L.L.M.,

Bapak Muhammad Basri, S.H., M.H., dan Ibu Rosmalania

Mappiare, S.H., M.H. Terimakasih atas semua saran dan kritikan

yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Irwansyah, S.H., M.H. selaku Penanggungjawab

Akademik selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas

Hukum Universitas Hasanuddin.

6. Bapak Dr. Winner Sitorus, S.H., M.H., LLM. selaku Ketua Bagian

Hukum Perdata serta Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum

Universitas Hasanuddin atas ilmu yang telah dibagikan kepada

penulis selama perkuliahan.

7. Seluruh staf karyawan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin

yang telah membantu dan memberi kemudahan dalam setiap

pengurusan selama penulis kuliah hingga tahap penyelesaian

skripsi ini.

8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang Makassar

atas bantuan dan keramahannya melayani segala kebutuhan

penulis selama penelitian berlangsung.

9. Kedua orang tua tercinta, Ibunda Almh. Adriani dan Ayahanda

Suroso Kartono atas kasih sayang serta doa yang tidak pernah

putus kepada penulis serta keluarga besar penulis yang senantiasa

memberikan semangat dan bantuan selama masa penyusunan

skripsi.

Page 10: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

i

10. Sahabatku ZBELENK, A.Ayu Lestari S.Farm, A.Irfa Hasyifah SE,

A.Kartika Ramadhani SH, A.Shafira Ayu S.STP, Arini Pratiwi S.Ked,

Bella Aulia S.Kg, Fitrianingsih, Maipa Deapati SH, Nur Jannah

S.Pd, Nurkhaeri Zulkaidah ST, Rani Dizkasari dan Wulan Vuji

Lestari S.STP terimakasih atas kasih sayang, perhatian dan waktu

yang telah dilewatkan bersama sejak SMP hingga saat ini.

11. Teman seperjuangan selama masa kuliah, Andi Kartika SH, Arlin

Joemka SH, Maipa Deapati SH, Ika Vebrianty SH, terimakasih atas

segala bantuan mulai dari awal perkuliahan hingga saat ini.

12. Teman-teman PARAPARACU, A. Rizqy R, Afif Muhni SH,

A.Syahrun, A.Kartika SH, Aning Riani SH, Avel Haezer SH, Ekarini,

Fauzan SH, Harry Prasetya, Hawa Salman SH, Ika Vebrianty SH,

Maipa SH, Musdalifah, Luthfi SH, Reiza SH, Kahfi SH, Akmal

Firdaus, Fairuz SH, Fajrin SH, Syaifullah SH, Tri Putri, Putri Nirina

SH, Rama Satria SH, Sadly Bakry SH, Sheila Masyita SH

terimakasih atas kebaikan, dukungan , nasihat dan keceriaan

selama di kampus.

13. Teman-teman seperjuangan dimasa akhir penyelesaian studi

penulis, Aning Riani SH, Ekarini Septiana, Pidu Imran SH, Sarif Nur

SH, Wahudi Kasrul SH, Yoga Alexandre SH, Reski Juliarno SH,

Ramadan Satria SH, Hadi SH, Muhammad Aksan SH, Armansyah,

Cupi, Khairil, Nisrina Atika terimakasih atas segala bantuan dan

tidak pernah bosan direpotkan oleh penulis.

14. Kakak-Kakak dan Adik-Adik dalam berorganisasi di HmI Komisariat

Hukum Unhas, Garda Tipikor, BEM Fakultas Hukum Unhas

Periode 2014-2015, LBHMI Cabang Makassar Timur, terimakasih

atas ilmu, pengalaman, pembelajaran serta tempaan sehingga

penulis bisa seperti sekarang ini.

Page 11: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

i

15. Teman-teman angkatan PETITUM 2012 yang selama ini bersama-

sama mengikuti pengaderan dan proses perkuliahan di Fakultas

Hukum Universitas Hasanuddin.

16. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Makassar,

Kecamatan Mariso, Kelurahan Mariso, Gelombang 90 Universitas

Hasanuddin. Terimakasih telah berproses dan mengabdi bersama.

Makassar, Februari 2017

Penulis

Page 12: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii

PERSETUJUAN MENEMPUH UJIAN SKRIPSI ................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................. v

ABSRRACT .......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................ vii

DAFTAR ISI ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

D. Kegunaan Penelitian .................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Perjanjian ................................................................................... 8

1. Pengertian dan Asas Perjanjian ........................................... 8

2. Syarat Sah dan Unsur Perjanjian ........................................ 12

3. Perikatan Sebagai Hubungan Hukum ................................. 19

4. Wanprestasi ........................................................................ 20

B. Para Pihak dalam Aplikasi Go-Jek ............................................ 22

1. Profil Go-Jek ........................................................................ 22

2. Macam-Macam Fitur dalam Aplikasi Go-Jek ....................... 23

3. Hubungan Para Pihak yang Terkait dengan Perjanjian

di Aplikasi Go-Jek ................................................................ 25

Page 13: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian ....................................................................... 36

B. Populasi dan Sampel ................................................................ 36

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 37

D. Teknik Pengumpulan data ......................................................... 37

E. Analisis Data ............................................................................. 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tanggungjawab Para Pihak Terhadap Layanan

Go-Food di Aplikasi Go-Jek ...................................................... 39

1. Hubungan Hukum Para Pihak dalam

Aplikasi Layanan Go-Jek ..................................................... 39

2. Mekanisme Pelaksanaan Tanggungjawab

Ditinjau dari Segi Perjanjian ................................................. 63

B. Perlindungan Hukum Terhadap Driver GO-JEK yang

Mengalami Kerugian Akibat Penggunaan Aplikasi

Go-Food Oleh Konsumen yang Tidak Bertanggungjawab ........ 65

1. Mekanisme Pelaksanaan Layanan Aplikasi Go-Food .......... 65

2. Perlindungan Hukum Kepada Mitra Pada

Layanan Aplikasi Go-Food ................................................... 73

3. Mekanisme Pengganti Rugian ............................................. 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 78

B. Saran......................................................................................... 79

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Hubungan Hukum dalam

Penggunaan Aplikasi Go-Jek .............................................. 4

Gambar 2. Macam-Macam Fitur Pada Aplikasi Go-Jek ....................... 68

Gambar 3. Halaman Pencarian Go-Food ............................................ 68

Gambar 4. Pilihan Restoran dan Kordinat Konsumen ......................... 69

Gambar 5. Pilihan Menu Makanan Pada Restoran .............................. 69

Gambar 6. Harga Menu Makanan dan Biaya Antar

Makanan Sejauh Kilometer ................................................ 69

Gambar 7. Konfirmasi Pemesanan ...................................................... 70

Gambar 8. Aplikasi Mencari Driver yang Bersedia

Menerima Pesanan ............................................................ 70

Page 15: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini bertumbuh pesat. Peluang

bisnis di berbagai bidang semakin bertambah seiring meningkatnya

kebutuhan masyarakat. Pelaku usaha mengembangkan usahanya secara

inovatif dan kreatif agar mampu menghadapi persaingan antar pelaku

usaha. Di era globalisasi, pelaku usaha mulai mengembangkan usaha

mereka dengan memanfaatkan teknologi sebagai sarana usaha.

Perjanjian merupakan peran penting dalam melakukan kegiatan

bisnis. Hukum perjanjian mengatur segala kegiatan dan ketentuan-

ketentuan agar bisnis bisa berjalan dengan lancar, tertib dan aman

sehingga tidak ada pihak yang dirugikan akibat adanya kegiatan bisnis

tersebut. Di dalam Buku III Burgerlijk Wetboek atau yang selanjutnya

disebut Buku III BW terdapat 15 (lima belas) jenis perjanjian yaitu jual-beli,

tukar-menukar, sewa-menyewa, perjanjian melakukan pekerjaan,

persekutuan perdata, badan hukum, hibah, penitipan barang, pinjam-

pakai, pinjam-meminjam, memberi kuasa, bunga tetap atau abadi,

perjanjian untung-untungan, penanggungan utang dan perdamaian.

Namun seiring perkembangan hukum perjanjian dalam kegiatan bisnis,

membuat pelaku usaha tidak hanya bertindak dengan berdasar kepada

ketentuan-ketentuan dalam Buku III BW tentang Perikatan.

Perkembangan ini terjadi karena adanya antara lain Pasal 1320, 1338 dan

Page 16: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

2

1339 BW terkandung asas kebebasan berkontrak. Buku III BW menganut

sistem terbuka, karena para pihak bebas untuk mengadakan perjanjian

dengan siapapun, menentukan objek perjanjian, bentuk perjanjian, pada

sistem hukum mana perjanjian tersebut akan tunduk serta mekanisme

yang akan ditempuh apabila terjadi masalah di kemudian hari terkait

perjanjian yang telah dibuat.1

Perjanjian kemitraan merupakan salah satu bentuk perjanjian yang

banyak digunakan dalam kegiatan bisnis. Perjanjian kemitraan merupakan

salah satu perjanjian yang tidak terdapat dalam buku III BW yang timbul

dari asas kebebasan berkontrak. Kemitraan merupakan kegiatan atau

usaha yang dilakukan antara usaha kecil dengan usaha menengah dan

atau besar untuk lebih memberdayakan usaha kecil agar dapat tumbuh

dan berkembang semakin kuat dan memantapkan struktur perekonomian

nasional yang berlandaskan prinsip saling memerlukan, memperkuat dan

saling menguntungkan.2

Dalam perkembangannya, asas hukum kebebasan berkontrak

dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan dunia bisnis dan perdagangan

yaitu kepraktisan, efisiensi dan efektivitas sehingga kebebasan ini sering

kali disimpangi, bahkan dalam perkembangan berikutnya asas kebebasan

berkontrak dalam dunia bisnis tidak diterima dan muncul perjanjian baku

1 Salim HS, 2014, Hukum Kontrak (Teori & Teknik Penyusunan Kontrak), Sinar Grafika, Jakarta, hlm.9 2 Salim HS, 2006, Perkembangan Hukum Kontrak Di Luar KUH Perdata(Buku I), Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm.178

Page 17: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

3

(standar contract) yang dalam beberapa hal bertentangan dengan asas

kebebasan berkontrak dan asas musyawarah mufakat yang menjadi

pedoman hidup bangsa Indonesia.3

Go-Jek merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang

transportasi online. Go-Jek adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa

sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di

berbagai sektor informal di Indonesia. Go-Jek bermitra dengan sekitar

200.000 pengendara ojek yang berpengalaman dan terpercaya di

Indonesia untuk menyediakan berbagai macam layanan termasuk

transportasi dan pesan antar makanan.4

Dalam menjalankan usaha di berbagai bidang, Go-Jek bekerja

sama dengan driver. Go-Jek melakukan perjanjian kemitraan dengan

para penyedia jasa dalam hal ini tukang ojek. Hubungan yang timbul dari

perjanjian tersebut membuat Go-Jek sebagai perusahaan penyedia

aplikasi transportasi berfungsi sebagai penghubung atau channel.

Kegiatan usaha Go-Jek adalah menjalankan dan mengembangkan suatu

teknologi aplikasi yang kemudian digunakan untuk menghubungkan

penyedia jasa dan pengguna jasa.5

3 Neni Sri Imaniyanti, 2002, Hukum Ekonomi dan Ekonomi Islam dalam Perkembangan, Mandar Maju, Bandung, hlm.29 4GO-JEK,2015. Apa itu GO-JEK, GO-JEK.com, Diakses tanggal 27 Juli 2016 pukul 14.55 WITA 5 Bimo Prasetio dan Sekar Ayu Primandani, 22 Desember 2015, Menyibak Tanggung Jawab Hukum Penyedia Aplikasi Transportasi, diakses dari Hukumonline.com pada tanngal 27 Juli 2016 pukul 21:38 WITA

Page 18: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

4

Mitra Kerja

Pengguna aplikasi Layanan Jasa

Gambar 1. Skema Hubungan Hukum dalam Penggunaan Aplikasi Go-jek.

Di bidang transportasi online terdapat aplikasi yang dikembangkan

oleh Go-Jek dalam berbagai fitur, antara lain: Go-Ride atau layanan

transportasi menggunakan sepeda motor yang dapat mengantar anda ke

berbagai tempat, Go-Car atau layanan transportasi menggunakan mobil

yang mengantar anda ke berbagai tempat, Go-Food atau layanan pesan

antar makanan, Go-Send atau layanan kurir, Go-Mart atau layanan

berbelanja di toko, Go-Box atau layanan pindah barang ukuran besar

menggunakan truk bak/blind van, Go-Massage atau layanan pijat

professional yang langsung datang ke rumah, Go-Clean atau layanan jasa

kebersihan professional untuk membersihkan rumah, Go-Glam atau

layanan jasa kecantikan yang langsung datang kerumah, Go-Tix atau

layanan informasi acara dengan akses pembelian tiket yang diantar ke

anda, Go-busway atau layanan memonitor jadwal layanan bus

TransJakarta dan memesan Go-Ride untuk mengantar ke halte dan Go-

Konsumen

Perusahaan

GO-JEK

Tukang

Ojek

Page 19: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

5

Pay atau layanan dompet virtual untuk transaksi di dalam aplikasi layanan

GO-JEK.6

Salah satu fitur Go-Jek adalah Go-Food. Layanan pesan antar

makanan ini memiliki ribuan partner outlet dari total 35.000 restoran yang

telah terdaftar di dalam aplikasi Go-Jek di 10 kota 7 . Cara memesan

makanan pada aplikasi Go-Jek cukup dengan memilih restaurant pada

aplikasi, memilih menu makanan yang diinginkan dan kemudian muncul

total harga yang harus dibayarkan. Informasi kemudian terkirim ke server

Go-Jek dan sistem informasi Go-Jek meneruskan informasi ke driver

yang berada disekitar lokasi. Driver menerima orderan, memesan

makanan yang dipesan dengan membayar terlebih dahulu pesanan

tersebut, kemudian mengantarkan makanan ke tempat yang ditentukan

pemesan.

Pada dasarnya keberadaan fitur Go-Food pada aplikasi Go-Jek

akan mempermudah layanan pesan-antar makanan bagi konsumen yang

tidak dapat membeli makanan secara langsung di restaurant yang tidak

memiliki layanan pesan-antar makanan sendiri. Namun, berdasarkan

pengamatan, penulis menemukan kelemahan pada aplikasi tersebut yang

berpotensi mengakibatkan adanya kerugian bagi driver. Bahwa

pemesanan yang dilakukan oleh konsumen yang tidak bertanggung jawab

melalui aplikasi Go-Food yang memberikan alamat tujuan yang tidak

6 Ibid 7 Diakses melalui GO-JEK.com pada tanggal 28 Juli 2016 pukul 20:02

Page 20: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

6

benar atau konsumen memutus koneksi saat pengantaran pesanan

makanan oleh driver Go-Jek sedang berlangsung. Hal ini jelas merugikan

pihak driver karena mekanisme pembayaran dalam aplikasi ini

membebankan kepada driver untuk membayar makanan yang telah

dipesan lalu kemudian diantarkan ke alamat yang diberikan oleh

pemesan. Kejadian seperti ini membuat driver Go-jek mengalami kerugian

karena telah membayar pesanan tersebut terlebih dahulu. Permasalahan

ini diperparah dengan tidak adanya mekanisme ganti rugi yang diberikan

pihak Go-Jek selaku penyedia aplikasi kepada pihak driver, mengingat

bahwa kerugian yang dialami driver diluar dari kesalahan driver itu sendiri.

Terkait dengan permasalahan diatas, kerugian yang dialami oleh driver

juga tidaklah dicantumkan dalam perjanjian kemitraan antara pihak gojek

dan driver. Oleh karena itu penulis berniat melakukan penelitian untuk

mengetahui sejauh mana tanggungjawab dan perlindungan hukum antara

pihak gojek dengan driver terkait permasalahan tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, timbul

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana tanggung jawab perusahaan Go-Jek terhadap

layanan “Go-Food” di aplikasi Go-Jek?

Page 21: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

7

2. Bagaimana perlindungan hukum terhadap driver Go-Jek yang

menderita kerugian akibat penggunaan aplikasi Go-Food oleh

konsumen yang tidak bertanggungjawab?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tanggung jawab perusahaan Go-Jek

terhadap layanan “Go-Food” pada aplikasi Go-Jek.

2. Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap

driver Go-Jek yang menderita kerugian akibat penggunaan

aplikasi Go-Food oleh konsumen yang tidak bertanggungjawab.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk

memberikan sumbangan pemikiran dan informasi terhadap suatu masalah

hukum khususnya dalam Kepastian Hukum Terhadap Fitur Shopping

dalam Aplikasi Layanan Gojek

Page 22: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perjanjian

1. Pengertian dan Asas Perjanjian

Menurut Pasal 1313 KUHPerdata mengatur bahwa suatu perjanjian

adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan

dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Pengertian ini sebenarnya

tidak begitu lengkap, tetapi dengan pengertian ini, sudah jelas bahwa

dalam perjanjian itu terdapat satu pihak mengikatkan diri kepada pihak

lain. Pengertian ini sebenarnya seharusnya menerangkan juga tentang

adanya dua pihak yang saling mengikatkan diri tentang sesuatu hal.8

Menurut Subekti suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana

orang berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang itu saling

berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. Dari peristiwa ini, timbullah

suatu hubungan antara dua orang tersebut yang dinamakan perikatan.

Perjanjian itu menerbitkan suatu perikatan antara dua orang yang

membuatnya. Dalam bentuknya, perjanjian itu berupa suatu rangkaian

perkataan yang mengandung janji-janji atau kesanggupan yang diucapkan

atau ditulis.9

8Ahmadi Miru dan Sakka Pati, 2008, Hukum Perikatan (Penjelasan Makna Pasal 1233 Sampai 1456 BW), Rajagarfindo Perdasa, Jakarta, hlm. 63. 9 Subekti, 2002, Hukum Perjanjian, cetakan 20, Intermasa, Jakarta, hlm. 1.

Page 23: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

9

Dengan demikian, hubungan antara perikatan dan perjanjian

adalah bahwa perjanjian itu menerbitkan perikatan. Perjanjian adalah

sumber perikatan, disampingnya sumber-sumber lain. Suatu perjanjian

juga dinamakan persetujuan, karena dua pihak itu setuju untuk melakukan

sesuatu.10

Dalam perjanjian dikenal beberapa asas penting yang merupakan

dasar kehendak pihak-pihak dalam mencapai tujuan. Beberapa asas

tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:11

a. Asas kebebasan berkontrak.

Asas kebebasan berkontrak dapat dianalisis dari ketentuan

Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata yang berbunyi: “Semua perjanjian

yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi

mereka yang membuatnya”.

Asas kebebasan berkontrak adalah salah satu asas yang

memberikan kebebasan kepada para pihak untuk:

1. Membuat atau tidak membuat perjanjian,

2. Mengadakan perjanjian dengan siapapun,

3. Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya,

dan

4. Menentukan bentuknya perjanjian, yaitu tertulis atau lisan.12

10Ibid 11 Salim HS, Op.Cit.hlm.9 12Ibid., hlm.9.

Page 24: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

10

b. Asas Konsensualisme

Asas konsensualisme dapat disimpulkan dalam Pasal 1320

ayat 1 BW. Dalam pasal itu ditentukan bahwa salah satu syarat

sahnya perjanjian yaitu adanya kesepakatan kedua belah pihak.

Asas konsensualisme merupakan asas yangmenyatakan bahwa

perjanjian pada umumnya tidak diadakan secara formal, tapi cukup

dengan adanya kesepakatan kedua belah pihak. Kesepakatan

merupakan persesuaian antara kehendak dan pernyataan yang

dibuat oleh kedua belah pihak.

c. Asas Pacta Sunt Servanda

Asas pacta sunt servanda atau disebut juga dengan asas

kepastian hukum. Asas ini berhubungan dengan akibat perjanjian.

Asas pacta sunt servanda merupakan asas bahwa hakim atau

pihak ketiga harus menghormati substansi kontrak yang dibuat oleh

para pihak, sebagaimana layaknya sebuah undang-undang.

Mereka tidak boleh melakukan intervensi terhadap substansi

kontrak yang dibuat oleh para pihak.13

Asas pacta sunt servanda dapat disimpulkan dalam Pasal

1338 ayat (1) KUHPerdata yang berbunyi : “Perjanjian yang dibuat

secara sah berlaku sebagai undang-undang.”

13Ibid., hlm.11

Page 25: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

11

d. Asas Itikad Baik (Goede Trouw)

Asas itikad baik dapat disimpulkan dari Pasal 1338 ayat (3)

KUHPerdata. Pasal 1338 ayat (3) berbunyi : “Perjanjian harus

dilaksanakan dengan itikad baik”. Asas itikad merupakan asas

bahwa para pihak, yaitu kreditur dan debitur harus melaksanakan

substansi kontrak berdasarkan kepercayaan atau keyakinan yang

teguh atau kemauan baik dari para pihak.

Asas itikad baik dibagi menjadi dua macam yaitu itikad baik

nisbi dan itikad baik mutlak. Pada itikad baik nisbi, orang

memperhatikan sikap dan tingkah laku yang nyata dari subjek.

Pada itikad baik mutlak, penilaiannya terletak pada akal sehat dan

keadilan, dibuat ukuran yang objektif untuk menilai keadaan

(penilaian tidak memihak) menurut norma-norma yang objektif.14

e. Asas Kepribadian (Personalitas)

Asas kepribadian merupakan asas yang menentukan bahwa

seseorang yang akan melakukan dan atau membuat kontrak hanya

untuk kepentingan perseorangan saja. Hal ini dapat dilihat dalam

Pasal 1315 KUHPerdata. Pasal 1315 KUHPerdata berbunyi: “Pada

umumnya seseorang tidak dapat mengadakan perikatan atau

perjanjian selain untuk dirinya sendiri.” Inti ketentuan ini bahwa

seseorang yang mengadakan perjanjian hanya untuk kepentingan

dirinya sendiri. Pasal 1340 KUHPerdata berbunyi: “Perjanjian hanya

14Ibid., hlm.12

Page 26: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

12

berlaku antara pihak yang membuatnya”. Ini berarti bahwa

perjanjian yang dibuat oleh para pihak hanya berlaku bagi mereka

yang membuatnya. Namun ketentuan itu ada pengecualiannya,

sebagaimana yang diintrodusir dalam Pasal 1317 KUHPerdata,

yang berbunyi: “Dapat pula perjanjian diadakan untuk kepentingan

pihak ketiga, bila suatu perjanjian yang dibuat untuk diri sendiri,

atau suatu pemberian kepada orang lain, mengandung suatu syarat

semacam itu”.15

Disamping kelima asas itu , di dalam Lokakarya Hukum Perikatan

yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional,

Departemen Kehakiman dari tanggal 17 sampai dengan 19 Desember

1985 telah berhasil dirumuskan delapan asas hukum perikatan nasional.

Kedelapan asas itu : asas kepercayaan, asas persamaan hukum, asas

keseimbangan, asas kepastian hukum, asas moral, asas kepatutan, asas

kebiasaan dan asas perlindungan. 16

2. Syarat Sah dan Unsur Perjanjian

Menurut Pasal 1320 KUHPerdata, untuk sahnya suatu perjanjian

diperlukan empat syarat:

1. Kesepakatan

2. Kecakapan

3. Mengenai suatu hal tertentu

4. Suatu sebab yang halal

15Ibid., hlm.12 16Ibid., hlm.13

Page 27: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

13

Dua syarat yang pertama, dinamakan syarat-syarat subjektif,

karena mengenai orang-orangnya atau subjeknya yang mengadakan

perjanjian, sedangkan dua syarat terakhir dinamakan syarat-syarat objektif

karena mengenai perjanjiannya sendiri atau objek dari perbuatan hukum

yang dilakukan itu.17

a. Kesepakatan

Kesepakatan diperlukan dalam mengadakan perjanjian, ini berarti

bahwa kedua belah pihak haruslah mempunyai kebebasan kehendak,

artinya masing-masing pihak tidak mendapat suatu tekanan yang

mengakibatkan adanya cacat dalam melakukan kehendaknya18.

Pengertian sepakat dilukiskan sebagai pernyataan kehendak yang

disetujui antara para pihak. Pernyataan pihak yang menawarkan

dinamakan tawaran (offerte), sedangkan pihak yang menerima tawaran

dinamakan akseptasi (acceptatie). 19 Tidak selamanya para pihak

berhadapan langsung untuk menyampaikan kesepakatannya. Oleh karena

itu dikenal beberapa teori antara lain:20

17 Subekti, Op. Cit., hlm. 17. 18 I Ketut Oka setiawan, 2016, Hukum Perikatan, Sinar Grafika, Jakarta, hlm.61 19 Mariam Darus Badrulzaman, Sutan Remy Sjahdeini, Heru Supraptomo, Faturrahman Djamil dan Taryana Soenandar, 2001, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Jakarta, hlm.73 20 Ahmadi Miru, 2011, Hukum Kontrak & Perancangan Kontrak, RajaGrafindo Persada, Jakarta, hlm.32-35

Page 28: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

14

1) Teori Pengiriman

Teori ini menyatakan bahwa lahirnya kesepakatan adalah

pada saat pengiriman jawaban yang isinya berupa penerimaan atas

penawaran yang diterimanya dari pihak lain.

2) Teori Penerimaan

Teori ini menyatakan bahwa kesepakatan itu terjadi

manakala jawaban atas penawaran yang berisi tentang penerimaan

penawaran tersebut telah diterima oleh pihak yang menawarkan.

3) Teori Kotak Pos

Teori kotak pos, yakni terjadinya kesepakatan adalah pada

saat dimasukkannya jawaban penerimaan atas penawaran ke

dalam kotak pos.

4) Teori Ucapan atau Pernyataan

Teori ucapan atau pernyataan, yakni terjadinya kesepakatan

pada saat pihak yang menerima penawaran menyiapkan surat

jawaban atau menjatuhkan pulpennya diatas sebuah kertas untuk

menulis surat penerimaan penawaran tersebut. Teori ini

menyulitkan karena sulit untuk dibuktikan.

5) Teori Pengetahuan

Teori pengetahuan, yakni terjadinya kesepakatan pada saat

pihak yang mengajukan penawaran mengetahui adanya

penerimaan penawarn tersebut.

Page 29: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

15

6) Teori Dugaan

Teori dugaan, yakni terjadinya kesepakatan pada saat pihak

yang menerima penawaran sudah menduga bahwa suratnya yang

berisi penerimaan penawaran sudah diterima oleh pihak yang

menawarkan.

Dalam hukum perjanjian ada tiga sebab yang membuat kesepakatan tidak

sah, yaitu:21

1. Paksaan

Yang dimaksud dengan paksaan, adalah paksaan rohani

atau paksaan jiwa (psychis), jadi bukan paksaan badan (fisik).

Misalnya, salah satu pihak, karena diancam atau ditakut-takuti

terpaksa menyetujui suatu perjanjian.

2. Kekhilafan atau Kekeliruan

Terjadi apabila salah satu pihak khilaf tentang hal-hal yang

pokok dari apa yang diperjanjikan atau tentang sifat-sifat yang

penting dari barang yang menjadi objek perjanjian, ataupun

mengenai orang dengan siapa diadakan perjanjian itu. Kekhilafan

tersebut harus sedemikian rupa, hingga seandainya orang itu tidak

khilaf mengenai hal-hal tersebut, ia tidak akan memberikan

persetujuannya.

21 Subekti, Op.Cit.hlm. 23-24.

Page 30: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

16

3. Penipuan

Terjadi apabila satu pihak dengan sengaja memberikan

keterangan-keterangan palsu atau tidak benar disertai dengan tipu

muslihat untuk membujuk pihak lawannya memberikan

persetujuannya.

b. Kecakapan

Seorang oleh hukum dianggap tidak cakap untuk melakukan

kontrak jika orang tersebut belum berumur 21 tahun, kecuali ia telah kawin

sebelum cukup 21 tahun. Sebaliknya setiap orang yang berumur 21 tahun

keatas, oleh hukum dianggap cakap, kecuali karena suatu hal dia ditaruh

di bawah pengampuan seperti gelap mata, dungu, sakit ingatan, atau

pemboros.22

Dalam Pasal 1330 BW, ditentukan bahwa tidak cakap untuk

membuat perjanjian adalah:

a. Orang –orang yang belum dewasa;

b. Mereka yang ditaruh dibawah pengampuan;

c. Orang-orang perempuan dalam hal-hal yang ditetapkan oleh

undang-undang; dan pada umumnya semua orang kepada

siapa undang-undang telah melarang membuat perjanjian-

perjanjian tertentu.

22 Ahmadi Miru, Op.Cit.hlm. 29.

Page 31: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

17

c. Suatu hal tertentu

Syarat ketiga ditentukan bahwa suatu perjanjian harus mengenai

suatu hal tertentu, artinya apa yang diperjanjikan hak-hak dan kewajiban

kedua belah pihak jika timbul suatu perselisihan23. Hal tertentu ini dalam

kontrak disebut prestasi yang dapat berwujud barang, keahlian atau

tenaga, dan tidak berbuat sesuatu.24

d. Sebab yang halal

Syarat keempat untuk suatu perjanjian yang sah adanya suatu

sebab yang halal. Dengan sebab (bahasa Belanda oorzaak, Bahasa Latin

causa) ini dimaksudkan tiada lain dari pada isi perjanjian. Dorongan jiwa

untuk membuat suatu perjanjian pada asasnya tidak diperdulikan oleh

undang-undang.25

Hukum tidak memperhatikan apa yang ada dalam benak ataupun

hati seseorang. Yang diperhatikan oleh hukum adalah apa yang tertulis,

yang pada pokoknya menjadi perikatan yang harus atau wajib

dilaksanakan oleh debitor dalam perjanjian tersebut.26

Undang-undang hanya melihat pada apa yang tercantum dalam

perjanjian yang merupakan prestasi yang harus dilakukan oleh para pihak,

yang merupakan prestasi pokok, yang merupakan unsur esensialia atau

yang terkait erat dengan unsur esensialia dalam perjanjian tersebut, yang

23 Subekti, Op.Cit, hlm.19. 24 Ahmadi Miru, Op.Cit, hlm.30. 25 Subekti, Op. Cit., hlm. 19. 26 Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, 2010, Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian, Raja Grafindo, Jakarta, hlm.161

Page 32: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

18

tanpa adanya unsur esensialia tersebut, tidak mungkin perjanjian tersebut

akan dibuat oleh para pihak.27

Dalam perkembagan doktrin ilmu hukum, dalam suatu kontrak

dikenal adanya tiga unsur dalam perjanjian, yaitu:28

a. Unsur Esensialia

Unsur esensialia merupakan unsur yang harus ada dalam suatu

kontrak karena tanpa adanya kesepakatan tentang unsur esensialia ini

maka tidak ada kontrak. Sebagai contoh, dalam kontrak jual beli harus

ada kesepakatan mengenai barang dan harga karena tanpa kesepakatan

mengenai barang dan harga dalam kontrak jual beli, kontrak tersebut batal

demi hukum karena tidak ada hal tertentu yang diperjanjikan.

b. Unsur Naturalia

Unsur naturalia merupakan unsur yang telah diatur dalam undang-

undang sehingga apabila tidak diatur oleh para pihak dalam kontrak,

undang-undang yang mengaturnya. Dengan demikian, unsur naturalia ini

merupakan unsur yang selalu dianggap ada dalam kontrak. Sebagai

contoh, jika dalam kontrak tidak diperjanjikan tentang cacat tersembunyi,

secara otomatis berlaku ketentuan dalam BW bahwa penjual yang harus

menanggung cacat tersembunyi.

27Ibid, hlm.163. 28Ahmadi Miru, Op.Cit., hlm.31

Page 33: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

19

c. Unsur Aksidentalia

Unsur aksidentalia merupakan unsur yang nanti ada atau mengikat

para pihak jika para pihak memperjanjikannya. Sebagai contoh, dalam

kontrak jual beli dengan angsuran diperjanjikan bahwa apabila pihak

debitur lalai membayar utangnya, dikenakan denda dua persen perbulan

keterlambatan, dan apabila debitur lalai membayar selama tiga bulan

berturut-turut, barang yang sudah dibeli dapat ditarik kembali oleh kreditor

tanpa melalui pengadilan. Demikian pula klausul-klausul lainnya yang

sering ditentukan dalam suatu kontrak, yang bukan merupakan unsur

esensial dalam kontrak tersebut.

3. Perikatan Sebagai Hubungan Hukum

Menurut C. Asser ciri utama perikatan adalah hubungan hukum

antara para pihak, dimana dengan hubungan itu terdapat hak (prestasi)

dan kewajiban (kontra prestasi) yang saling dipertukarkan oleh para

pihak.H.F.A. Vollmar dengan menganalisis isinya ternyata perikatan itu

ada selama seseotang itu (debitur) harus melakukan sesuatu prestasi

yang mungkin dapat dipaksakan terhadap kreditor, kalua perlu dengan

bantuan hakim.29

Berdasarkan pendapat serta rumusan para ahli tersebut di atas,

maka terdapat empat unsur perikatan yaitu:30

29 Agus Yudha Hernoko, 2011, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas dalam Kontrak komersial, Kencana Predana Media Group, Jakarta, hlm.19 30Ibid., hlm.20

Page 34: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

20

a. Hubungan hukum, artinya perikatan yang dimaksud disini adalah

berbentuk hubungan hukum yang menimbulkan akibat hukum;

b. Bersifat harta kekayaan, artinya sesuai dengan tempat pengaturan

perikatan di buku III BW yang termasuk didalam sistematika Hukum

Harta Kekayaan (vermogens-recht), maka hubungan yang terjalin

antara para pihak tersebut berorientasi pada kekayaan;

c. Para pihak, artinya dalam hubungan hukum tersebut melibatkan

pihak-pihak sebagai subjek hukum;

d. Prestasi, artinya hubungan hukum tersebut melahirkan kewajiban-

kewajiban (prestasi) kepada para pihaknya (prestasi-kontra-

prestasi), yang pada kondisi tersebut dapat dipaksakan

pemenuhannya, bahkan apabila diperlukan menggunakan alat

negara.

4. Wanprestasi

Wanprestasi atau tidak dipenuhinya janji dapat terjadi baik karena

disengaja maupun tidak disengaja.Pihak yang tidak sengaja wanprestasi

ini dapat terjadi karena memang tidak mampu untuk memenuhi prestasi

tersebut atau juga terpaksa untuk tidak melakukan prestasi tersebut.31

Wanprestasi dapat berupa:32

a. Sama sekali tidak memenuhi prestasi;

b. Prestasi yang dilakukan tidak sempurna;

31 Ahmadi Miru, Op. Cit., hlm. 74. 32Ibid., hlm.74

Page 35: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

21

c. Terlambat memenuhi prestasi;

d. Melakukan apa yang dalam perjanjian dilarang untuk dilakukan.

Pihak yang melakukan wanprestasi harus menanggung akibat dari

tutntutan lawan yang dapat berupa tuntutan:33

a. Pembatalan kontrak saja;

b. Pembatalan kontrak disertai tuntutan ganti rugi;

c. Pemenuhan kontrak saja;

d. Pemenuhan kontrak disertai tuntutan ganti rugi.

Seorang debitur yang dituduh lalai dan dimintakan supaya

kepadanya diberikan hukuman atas kelalaiannya, ia dapat membela diri

dengan mengajukan beberapa macam alasan untuk membebaskan

dirinya dari hukuman-hukuman itu. Pembelaan tersebut ada tiga macam,

yaitu:34

a. Mengajukan tuntutan adanya keadaan memaksa (overmacht atau

force majeur).

Dengan mengajukan pembelaan ini, debitur berusaha menunjukkan

bahwa tidak terlaksananya apa yang dijanjikan itu disebabkan oleh

hal-hal yang sama sekali tidak dapat diduga, dan dimana ia tidak dapat

berbuat apa-apa terhadap keadaan yang diluar dugaan.

b. Mengajukan bahwa si berpiutang (kreditur) sendiri juga telah lalai

(exception non adimpleti contractus);

33Ibid. 34 Subekti, Op. Cit., hlm.55.

Page 36: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

22

Dalam setiap perjanjian timbal-balik, dianggap ada suatu asas

bahwa kedua pihak harus sama-sama melakukan kewajibannya.

c. Mengajukan bahwa kreditur telah melepaskan haknya untuk menuntut

ganti rugi (pelepasan hak: Bahasa Belanda : rechtsverwerking)

Ini dimaksudkan untuk suatu sikap dari pihak kreditur darimana

pihak debitur boleh menyimpulkan bahwa kreditur itu sudah tidak akan

menuntut lagi.

B. Para Pihak dalam Perjanjian Aplikasi Go-Jek

1. Profil Go-Jek

Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi

industri transportasi ojek. Gojek bermitra dengan para pengendara ojek

berpengalaman dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang,

pesan antar makanan, berbelanja dan bepergian ditengah kemacetan.35

Dengan menggunakan aplikasi Go-Jek, konsumen dapat memesan

Go-Jek driver untuk mengakses semua layanan dalam aplikasi Go-Jek.

Konsumen hanya cukup memasukkan alamat untuk mengetahui biaya

penggunaan layanan. Setelah mengonfirmasi pesanan, teknologi location-

based Go-jek akan mencarikan driver yang posisinya paling dekat dengan

konsumen. Setelah seorang driver ditugaskan, konsumen dapat melihat

foto driver mengirimkan sms, dan juga menelpon driver tersebut36

35 Go-jek.com, diakses tanggal 17 Januari 2017 pukul 17.12 WITA 36 Ibid.

Page 37: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

23

2. Macam-Macam Fitur dalam Aplikasi Go-Jek

Macam-macam fitur yang disediakan oleh Gojek adalah

1. Go-Ride adalah layanan transportasi sepeda motor yang

menghubungkan antara penyedia jasa (pemilik kendaraan) dan

konsumen melalui sebuah aplikasi, untuk mengantar konsumen

ke tempat tujuan.

2. Go-Car adalah layanan transportasi menggunakan mobil yang

menghubungkan antara penyedia jasa (pemilik kendaraan) dan

konsumen melalui sebuah aplikasi, untuk mengantar konsumen

ke tempat tujuan.

3. Go-Food adalah layanan pesan antar makanan bagi konsumen

yang ingin menikmati makanan tertentu dari restoran atau gerai

yang tidak memiliki layanan pesan antar makanan.

4. Go-Mart adalah layanan dimana para mitra Gojek dapat

membantu konsumen untuk berbelanja apapun dan di took

manapun, dengan batasan nominal pembelanjaan maksimal

Rp.1.000.000,-

5. Go-Send adalah layanan antar jemput barang dari tempat asal

ke tempat tujuan yang berada dalam satu kota.

6. Go-Box adalah layanan pengangkutan barang dalam jumlah

besar menggunakan mobil bak tertutup.

7. Go-Pulsa adalah layanan pembelian pulsa yang metode

pembayarannya harus melalui Go-Pay.

Page 38: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

24

8. Go-Massage adalah layanan jasa pijat kesehatan professional

yang langsung datang ke rumah konsumen.

9. Go-Clean adalah layanan jasa kebersihan professional meliputi

menyapu, mengepel, membersihkan debu, membersihkan

kamar mandi dan merapikan ruangan untuk beragam tipe

hunian baik itu kamar kos, rumah dan kantor.

10. Go-Glam adalah layanan jasa perawatan kecantikan pribadi

untuk manicure-pedicure, cream bath, waxing, yang langsung

dating ke rumah konsumen.

11. Go-Tix adalah layanan informasi acara dengan akses pembelian

dan pengantaran tiket langsung kepada konsumen.

12. Go-Busway adalah layanan untuk memonitor jadwal layanan

bus TransJakarta dan memesan Go-Ride untuk mengantar

langsung ke halte bus.

13. Go-Auto adalah layanan auto care, auto service dan towing &

emergency untuk memenuhi kebutuhan otomotif.

14. Go-Med adalah layanan terintegrasi untuk membeli obat-obatan,

vitamin dan kebutuhan medis lainnya dari apotek berlisensi.

3. Hubungan Para Pihak yang Terkait dengan Perjanjian di Aplikasi

Go-Jek

Ada beberapa pihak yang terlibat dalam proses penyelenggaraan

aplikasi Go-Jek. Para pihak tersebut telah mengikatkan dirinya di dalam

sebuah perjanjian. Pihak-pihak tersebut adalah:

Page 39: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

25

1) PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB)

Berdasarkan perjanjian kemitraan angka 1(c) AKAB adalah

pihak yang membuat, memiliki dan mengurus aplikasi Go-Jek

yang dimanfaatkan konsumen yang telah terdaftar untuk

memperoleh jasa layanan antar-jemput barang dan/ atau orang ,

layanan pesan antar barang ataupun jasa lainnya dengan

kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat atau jasa

lainnya sehubungan dengan aplikasi Go-Jek. Selanjutnya angka

1(b) dalam perjanjian menentukan bahwa aplikasi Go-Jek

adalah aplikasi elektronik milik AKAB yang dapat dimanfaatkan

setiap orang (konsumen) untuk memperoleh jasa layanan

maupun pihak-pihak ketiga yang bekerja sama dengan GI

ataupun AKAB sebagai wadah untuk menyalurkan jasa untuk

antar-jemput barang dan/atau orang layanan pesan-antar

barang dengan kendaraan bermotor roda dua maupun roda

empat atau jasa lainnya yang terkait.

Selanjutnya angka 2(b) dalam perjanjian mengatur bahwa

AKAB sebagai pemilik dari Aplikasi Go-Jek, atas dasar

pertimbangannya sendiri, dapat mengubah atau menambahkan

persyaratan dari waktu ke waktu. Perubahan atau penambahan

atas persyaratan tersebut akan berlaku setelah AKAB

mengumumkan perubahan atau penambahan persyaratan

tersebut di lokasi ini yang dapat mencakup perubahan atau

Page 40: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

26

penambahan kebijakan yang sudah ada dalam persyaratan atau

syarat dan ketentuan tambahan.

2) PT. Go-Jek Indonesia (GI)

Berdasarkan perjanjian kemitraan angka 1(d) GI adalah

sebuah perusahaan yang mengelola kerjasama dengan mitra

dan menyediakan jasa manajemen operasional para mitra

sehubungan dengan penggunaan aplikasi Go-Jek. Selanjutnya

angka 1(e) perjanjian kemitraan mengatur bahwa untuk disetujui

menjadi mitra, mitra diwajibkan untuk memenuhi persyaratan

yang ditentukan GI sebagai berikut:

1. Mampu mengendarai kendaraan bermotor roda dua dan

memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) yang sesuai dan masih

berlaku dan perijinan lainnya yang sah untuk mengemudikan

dan memberikan jasa pengangkutan/pengantaran dengan

kendaraan roda dua, serta jasa lainnya yang terkait lainnya

melalui aplikasi Go-Jek (sebagaimana ditentukan oleh

peraturan perundang-undangan yang berlaku);

2. Memiliki atau menguasai kendaraan bermotor roda dua yang

memenuhi persyaratan yang ditentukan berdasarkan hukum

yang berlaku serta aman dan nyaman untuk dikendarai di

jalan;

3. Memiliki rekening pada bank yang direkomendasikan oleh

AKAB;

Page 41: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

27

4. Mempunyai catatan prestasi yang baik dan tidak pernah

masuk dalam daftar hitam Kepolisian Republik Indonesia;

5. Berjanji untuk, pada setiap saat, memenuhi semua syarat

dan ketentuan sebagaimana dinyatakan dalam bagian "Kode

Etik dan Kewajiban Mitra" dalam Perjanjian ini dan kualifikasi

minimum GI yang akan dijelaskan secara terpisah namun

tetap menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dalam perjan

jian.

Mitra menyetujui bahwa GI, atas dasar pertimbangannya

sendiri, mempunyai hak untuk memberlakukan syarat-syarat

tambahan selain yang disebutkan diatas, termasuk namun tidak

terbatas kepada meminta mitra untuk menyerahkan barang atau

dokumen tambahan untuk disimpan oleh GI (termasuk namun

tidak terbatas kepada, kartu keluarga atau barang atau

dokumen lain yang ditentukan oleh GI) selama perjanjian ini

berlaku ataupun untuk periode lain sebagaimana dapat

ditentukan oleh GI sendiri, memeriksa keadan fisik maupun

surat-surat pendaftaran (Surat Tanda Nomor Kendaraan

maupun Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor atau dokumen

lainnya) atas kendaraan bermotor roda dua yang dimiliki atau

dikuasai mitra, meminta mitra untuk membayarkan deposit dan

menjaga jumlah deposit tersebut dalam rekening mitra yang

terdaftar pada bank yang ditunjuk oleh GI, AKAB atau afiliasi

Page 42: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

28

dari AKAB (deposit mana dapat ditarik kembali oleh mitra

apabila perjanjian ini diakhiri), maupun apabila diwajibkan oleh

peraturan perundang-undangan yang berlaku, meminta mitra

untuk memproses ataupun mendapatkan perizinan lainnya atas

nama mitra pribadi sebagaimana diharuskan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Mitra

Berdasarkan perjanjian kerjasama kemitraan angka 1(e)

yang dimaksud mitra adalah pihak yang melaksanakan antar-

jemput barang dan/atau orang, pesan-antar barang yang

sebelumnya telah dipesan oleh konsumen, atau jasa lainnya

melalui aplikasi Go-Jek dengan menggunakan kendaraan

bermotor roda dua yang dimiliki oleh mitra sendiri. Setiap mitra

akan mendapatkan akun atas nama mitra setelah mendaftarkan

diri pada aplikasi Go-Jek (angka 1(a)).

Angka 2(c) dalam perjanjian mengatur bahwa GI, AKAB dan

Mitra merupakan mitra kerjasama dimana masing-masing

merupakan subjek hukum yang berdiri sendiri dan independen.

GI merupakan perusahaan yang mengelola kerjasama dengan

mitra dan AKAB merupakan pemilik dan operator Aplikasi Go-

Jek yang dipergunakan oleh mitra. Perjanjian kerjasama ini tidak

Page 43: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

29

menciptakan hubungan ketenagakerjaan, outsourcing atau

keagenan diantara masing-masing GI, AKAB dan mitra.

4) Konsumen

Yang dimaksud konsumen dalam perjanjian adalah setiap orang

yang memanfaatkan aplikasi Go-Jek untuk memperoleh jasa layanan yang

tersedia di dalam menu aplikasi Go-Jek. Dimana konsumen adalah

individu yang secara hukum cakap untuk mengadakan perjanjian,

memberikan informasi pribadi kepada pengelola aplikasi Go-Jek berupa

nama, alamat surat elektronik dan nomor telepon seluler ketika mendaftar.

Pihak-pihak tersebut mengikatkan dirinya dalam suatu perjanjian.

Hubungan para pihak terkait pelayanan aplikasi Go-Jek adalah:

a. Perjanjian Kerjasama Kemitraan

Berdasarkan Pasal 1313 BW yang dimaksud persetujuan adalah

suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya

terhadap satu orang lain atau lebih. Suatu kontrak atau perjanjian harus

memenuhi syarat sahnya perjanjian yaitu kata sepakat, kecakapan, hal

tertentu dan suatu sebab yang halal sebagaimana ditentukan dalam Pasal

1320 BW. Dengan dipenuhinya empat syarat sahnya perjanjian tersebut,

maka suatu perjanjian menjadi sah dan mengikat secara hukum bagi para

pihak yang membuatnya.37.

37 Suharnoko, 2007, Hukum Perjanjian (Teori dan Analisa Kasus), Kencana Media Group, Jakarta, hlm.1.

Page 44: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

30

Sedangkan kebebasan berkontrak adalah kebebasan para pihak

yang terlibat dalam suatu kontrak untuk mengadakan atau tidak

mengadakan perjanjian, kebebasan untuk menentukan dengan siapa

mengadakan perjajian, kebebasan untuk menentukan isi perjajian dan

kebebasan untuk menentukan bentuk perjanjian. Dengan demikian

perjanjian kerjasama selain dikuasai oleh asas-asas umum hukum

perjanjian, juga dikuasai oleh apa yang secara khusus disepakati oleh

kedua belah pihak. Dalam perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad

baik yang telah dimulai sewaktu para pihak akan memasuki perjanjian

tersebut dengan demikian maka pembuatan perjanjian harus dilandasi

asas kemitraan. Asas kemitraan mengharuskan adanya sikap dari para

pihak bahwa yang berhadapan dalam pembuatan dan pelaksanaan

perjanjian tersebut merupakan dua mitra yang berjanji, terlebih lagi dalam

pembuatan perjanjian kerjasama asas kemitraan itu sangat diperlukan.38

Undang-undang mengakui hak otonomi seseorang secara bebas

membuat perjanjian dengan siapapun serta dengan bebas pula

menentukan isi perjajian tersebut yang dikenal dengan asas kebebasan

berkontrak. Selain asas tersebut, asas kekuatan mengikat menyatakan

bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-

undang bagi mereka yang membuatnya, sebagaimana yang disebutkan

dalam ketentuan Pasal 1338 BW. Asas fundamental lainnya dan hukum

kontrak adalah asas konsensualisme. Ketiga asas dasar tersebut perlu

38 Mariam Darus Badrulzaman, 1994, Aneka Hukum Bisnis, Alumni, Bandung, hlm.46.

Page 45: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

31

ditambah satu asas lagi yakni asas keseimbangan, agar dapat mengoper

seluruh asas hukum kontrak pada khususnya ataupun instrument hukum

yang ada di dalam BW dengan mendasarkan nilai dan norma hukum yang

berlaku.39

b. Jual Beli dalam Pelaksanaan Fitur Go-Food

Istilah perjanjian jual beli berasal dari terjemahan contract of sale.

Perjanjian jual beli diatur dalam Pasal 1457 sampai dengan Pasal 1540

BW. Pasal 1457 BW yang mengatur bahwa perjanjian jual beli adalah

suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk

menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lain untuk membayar

harga yang telah dijanjikan.

Pihak-pihak dalam jual beli yaitu penjual dan pembeli. Setiap

perjanjian jual beli akan menimbulkan kewajiban-kewajiban dan hak-hak

bagi kedua belah pihak atau pihak-pihak yang mengadakan perjanjian

itu40. Objek dari jual beli adalah prestasi, yaitu debitur berkewajiban atas

suatu prestasi dan kreditur berhak atas suatu prestasi. 41 Wujud dari

prestasi adalah memberi sesuatu , berbuat sesuatu dan tidak berbuat

sesuatu.

39 Herlien Budiono, 2007, Kumpulan Tulisan Perdata di Bidang Kenotariatan, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm.123 40 C.S.T. Kansil, 1991, Hukum Perdata I Termasuk Asas-Asas Hukum Perdata, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, hlm.238 41 Purwahid Patrik, 1994, Dasar-Dasar Hukum Perikatan, Mandar Maju, Semarang, hlm.3

Page 46: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

32

Proses terjadinya jual beli dalam Pasal 1458 BW antara lain:42

a) Apabila kedua belah pihak telah sepakat mengenai harga dan

barang, walaupun barang tersebut belum diserahkan dan

harganyapun belum dibayar, perjanjian jual beli ini dianggap

sudah jadi;

b) Jual beli yang memakai masa percobaan dianggap terjadi untuk

sementara;

c) Sejak diterima uang muka dalam pembelian dengan

pembayaran uang muka.

c. Pemberian Kuasa

Pasal 1792 BW mengatur bahwa pemberian kuasa adalah suatu

perjanjian dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada orang

lain, yang menerimanya, untuk atas namanya menyelenggarakan suatu

urusan. Pasal 1793 BW mengatur bahwa kuasa dapat diberikan dan

diterima dalam suatu akta umum, dalam suatu tulisan di bawah tangan,

bahkan sepucuk surat atau dengan lisan. Penerimaan suatu kuasa dapat

pula terjadi secara diam-diam dan disimpulkan dari pelaksanaan kuasa itu

oleh si kuasa.

Dari ketentuan ini dapat kita lihat bahwa pemberian kuasa itu

adalah bebas dari suatu bentuk atau cara tertentu dengan kata lain bahwa

ia adalah suatu perjanjian konsensual artinya sudah mengikat atau sah

4242 C.S.T. Kansil, Op.Cit., hlm.236

Page 47: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

33

sejak detik tercapainya sepakat antara si pemberi kuasa dan si penerima

kuasa.43

Pasal 1795 BW mengatur bahwa pemberian kuasa dapat dilakukan

secara khusus, yaitu mengenai hanya satu kepentingan tertentu atau

lebih, atau secara umum, yang meliputi segala kepentingan si pemberi

kuasa. Pemberian kuasa khusus hanya mengenai satu kepentingan

tertentu atau lebih. Oleh karenanya diperlukan suatu pemberian kuasa

yang menyebutkan dengan tegas perbuatan mana yang dapat dilakukan

oleh penerima kuasa misalnya untuk mengalihkan hak atas barang

bergerak atau tidak bergerak, memasang hipotik atau membebankan hak

tanggungan, melakkan suatu perdamaian atau perbuatan lain yang hanya

dapat dilakukan oleh seorang pemilik.44

Tugas yang telah disanggupi harus dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya dan dalam waktu yang setepatnya, jika tidak si penerima kuasa

dapat dianggap melalaikan kewajibannya untuk mana dia dapat dituntut

mengganti kerugian yang ditimbulkan karena kelalaiannya itu. Kalau si

pemberi kuasa meninggal sedangkan ada urusan yang sudah mulai

dikerjakan oleh si kuasa maka urusan itu harus diselesaikannya dengan

baik dahulu sebelum ia dibolehkan mengundurkan diri.45

43 Subekti, 1995, Aneka Perjanjian, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm.141 44 Djaja S. Melia, 2008, Penuntun Praktis Perjanjian Pemberian Kuasa Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Nuansa Aulia, Bandung, hlm.5 45 Subekti, Op.Cit., hlm.146

Page 48: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

34

Kalau seorang kuasa diwajibkan melaksanakan tugasnya sebaik-

baiknya, maka dengan sendirinya ia tidak saja dapat

dipertanggungjawabkan untuk akibat dari perbuatan yang dilakukan

dengan sengaja, tapi juga akibat kelalaian atau kealpaan dalam

menjalankan tugasnya. Kemudian adalah wajar untuk memberikan

keringanan kepada seorang penerima kuasa yang sama sekali tidak

menerima upah.46 Jika dalam pemberian kuasa diberikan hak substitusi

dengan menyebut nama pengganti pengganti itu, maka apabila si kuasa

pada suatu waktu menunjuk orang lain tersebut untuk menggantikannya,

ia bebas dari suatu tanggungjawab mengenai pelaksanaan kuasa

selanjutnya. Jika diberikan hak substitusi tanpa menyebutkan si pengganti

maka si kuasa hanya bertanggungjawab kalau si pemberi kuasa

membuktikan bahwa yang ditunjuk sebagai pengganti itu adalah orang

yang tak cakap atau tak mampu. Jika sama sekali taka da penyebutan

terkait hak substitusi maka si kuasa bertanggungjawab sepenuhnya untuk

orang yang ditunjuknya sebagai penggantinya.47

d. Pengangkutan

Menurut arti kata, angkut berarti mengangkat dan membawa,

memuat atau mengirimkan. Pengangkutan artinya usaha membawa,

mengantar atau memindahkan orang atau barang dari suatu tempat ke

46 Ibid., hlm.146-147 47 Ibid., hlm.147-148

Page 49: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

35

tempat yang lain.48 Menurut R. Subekti, yang dimaksud dengan perjanjian

pengangkutan adalah suatu perjanjian dimana satu pihak menyanggupi

untuk dengan aman membawa barang/orang dari satu tempat ke tempat

lain, sedangkan pihak lain menyanggupi akan membayar ongkosnya.49

Pengangkutan dapat diartikan sebagai pemindahan barang dan

manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Dalam hal ini terkait unsur-

unsur pengangkutan sebagai berikut:50

a. Adanya sesuatu yang diangkut;

b. Tersedianya kendaraan sebagai alat angkutan;

c. Ada tempat yang dapat dilalui alat angkutan

48 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan ketujuh edisi II, Balai Pustaka Jakarta, hlm.45 49 Subekti, Op.Cit., hlm.45 50 Ridwan Khairandi, Machsun Tabroni, Ery Arifuddin dan Djohari Santoso, 1999, Pengantar Hukum Dagang Indonesia(Jilid I),Gama Media, Yogyakarta, hlm.195

Page 50: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Kota Makassar yaitu di

kantor PT Go-jek Makassar dengan pertimbangan untuk

memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam rangka

penulisan ini.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel penelitian ini adalah pimpinan PT Go-

Jek Makassar, beberapa tukang ojek yang bermitra dengan PT Go-

jek dan beberapa konsumen pengguna aplikasi Go-Jek.

Oleh karena jumlah responden yang akan diteliti terlalu

banyak, maka akan diambil beberapa sampel yang dianggap paling

relevan dengan objek penelitian dengan lebih memfokuskan pada

tukang ojek yang sering melaksanakan order dan konsumen yang

sering menggunakan aplikasi Go-Jek khususnya fitur Go-Food.

Masing-masing sampel tersebut adalah:

1. 1 (satu) orang pimpinan PT Gojek Makassar

2. 10 (sepuluh) orang driver mitra PT Go-Jek.

3. 10 (sepuluh) orang konsumen aplikasi Go-Jek.

Page 51: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

37

C. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data yang digunakan sebagai

dasar untuk menunjang penelitian ini adalah:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung melalui

wawancara dengan informan yaitu dengan melakukan tanya

jawab secara langsung. Informan dalam penelitian ini antara

lain Pihak PT Go-Jek, tukang ojek yang bermitra dengan Go-

Jek dan konsumen pengguna aplikasi Go-Jek.

2. Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari perjanjian

para pihak yang melaksanakan aplikasi Go-jek berupa

dokumen dan kontrak kerjasama perjanjian elektronik dan

perjanjian mengenai penggunaan aplikasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini, terdapat dua teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu:

1. Penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang

dilakukan di lapangan dengan melakukan wawancara

(interview), yaitu teknik pengumpulan data secara langsung

melalui tanya jawab pertanyaan yang telah disiapkan dan

melakukan wawancara untuk memperoleh data yang

diperlukan. Wawancara dilakukan kepada pihak penyedia

jasa dalam hal ini PT Gojek dan pengguna jasa (tukang ojek)

pengguna layanan aplikasi dan konsumen

Page 52: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

38

2. Penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian

yang dilakukan dengan cara mempelajari dan menelaah

buku-buku atau literatur yang berhubungan dengan

penelitian.

E. Analisis Data

Data yang diperoleh baik secara data primer dan sekunder,

dianalisis dengan teknik kualitatif kemudian disajikan secara

normatif deskriptif yaitu menjelaskan, menguraikan dan

menggambarkan sesuai dengan permasalahan yang erat kaitannya

dengan permasalahan ini.

Page 53: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tanggungjawab Para Pihak Terhadap Layanan Go-Food di

Aplikasi Gojek.

1. Hubungan Hukum Para Pihak dalam Aplikasi Layanan Gojek

Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara dua orang atau

lebih subjek hukum. Perikatan bersumber dari 2 (dua) hal yaitu perjanjian

dan undang-undang. Perikatan yang timbul karena perjanjian terjadi

ketika pihak debitur dan kreditur dengan sengaja bersepakat saling

mengikatkan diri untuk melakukan suatu hal tertentu, sedangkan perikatan

yang timbul karena undang-undang ketika hak dan kewajiban debitur dan

kreditur telah ditetapkan oleh undang-undang. Dalam hubungan hukum

hak dan kewajiban pihak yang satu akan berhadapan dengan hak dan

kewajiban pihak yang lain. Dengan demikian hukum memberikan suatu

hak kepada subjek hukum untuk berbuat sesuatu dan menuntut sesuatu

yang diwajibkan oleh hak tersebut atau dalam kata lain hubungan hukum

adalah hubungan yang mengatur hak dan kewajiban para pihak. Pada

akhirnya terlaksananya hak dan kewajiban itu dijamin oleh hukum.

Setiap hubungan hukum mempunyai dua segi yaitu

hak/kewenangan (beveogdheid) dan kewajiban (plicht). Hak dan

kewajiban timbul dari suatu peristiwa hukum dan lenyapnya hak dan

kewajiban juga bersamaan. Hubungan hukum memiliki tiga unsur yaitu

Page 54: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

40

adanya para pihak, objek, dan hubungan antara pemilik hak dan

pengemban kewajiban atau adanya hubungan atas objek yang

bersangkutan. Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan hukum ada

apabila adanya dasar hukum yang mengatur hubungan hukum itu dan

timbulnya peristiwa hukum.

1. Hubungan Hukum PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB), PT. Gojek

Indonesia (GI) dan Mitra berdasarkan Perjanjian Elektronik Kerjasama

Kemitraan

PT. Go-Jek Indonesia adalah sebuah perusahaan penyedia aplikasi

transportasi. Tanggungjawab yang ada dalam pelaksanaan jasa

transportasi berbasis aplikasi bermacam-macam. Tanggungjawab

tersebut antara lain tanggungjawab terhadap kualitas pelayanan,

keamanan transportasi, privasi pengguna jasa dan asuransi.

Berdasarkan perjanjian elektronik kerjasama kemitraan dapat

diketahui bahwa aplikasi Go-Jek yang digunakan oleh konsumen tidak

hanya diurus oleh satu pihak melainkan ada beberapa pihak. Pihak dalam

perjanjian tersebut adalah AKAB, GI dan Mitra. Dalam perjanjian

elektronik kerjasama kemitraan yang dibuat antara pihak AKAB, GI dan

Mitra dapat dilihat hubungan kerja sama antara para pihak. Hal ini sangat

penting untuk mengetahui siapa saja yang bertanggungjawab atas

pelaksanaan layanan terkait dengan aplikasi Go-Jek.

Page 55: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

41

Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE) Pasal 47

ayat 2 mengatur bahwa kontrak elektronik dianggap sah apabila:

a. Terdapat kesepakatan para pihak;

b. Dilakukan oleh subjek hukum yang cakap atau berwenang

mewakili sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

c. Terdapat hal tertentu; dan

d. Objek transaksi tidak boleh bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan, kesusilaan, dan ketertiban umum.

Setiap mitra yang telah mendaftar dan memenuhi syarat

administratif dari GI dapat mengakses aplikasi Go-Jek pada telepon

seluler mereka sebagai mitra. Sebelum dapat mengakses seluruh

informasi yang ada dalam aplikasi terlebih dahulu mitra harus menyetujui

perjanjian kerjasama kemitraan yang muncul pada saat pertama kali

aplikasi dibuka.

Dalam kontrak elektronik antara GI, AKAB dan Mitra mengatur

mengenai hubungan hukum antara para pihak. Dengan melakukan

tindakan klik pada aplikasi Go-Jek maka mitra memberikan

persetujuannya atas syarat dan ketentuan yang tercantum di dalam

perjanjian kerjasama secara elektronik. Adapun hubungan hukum antara

para pihak dalam perjanjian elektronik adalah:

Page 56: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

42

1. Mitra memberikan persetujuannya atas syarat dan ketentuan

yang tercantum di dalam perjanjian kerjasama dengan cara

melakukan tindakan mengklik persetujuan secara elektronik

atas perjanjian elektronik, mengakses dan menggunakan

aplikasi Go-Jek, mitra akan diartikan telah setuju untuk terikat

oleh persyaratan yang merupakan suatu hubungan kontraktual

kerja-sama antara mitra, GI dan AKAB. Mitra mempunyai

kewajiban untuk menaati setiap kebijakan dan persyaratan

dalam penggunaan dan pemanfaatan aplikasi Go-Jek.

2. AKAB, sebagai pemilik dari aplikasi Go-Jek, atas dasar

pertimbangannya sendiri, dapat mengubah atau menambahkan

persyaratan dari waktu ke waktu. Perubahan atau penambahan

atas persyaratan tersebut akan berlaku setelah AKAB

mengumumkan perubahan atau penambahan persyaratan

tersebut di lokasi ini yang dapat mencakup perubahan atau

penambahan kebijakan yang sudah ada dalam persyaratan atau

syarat dan ketentuan tambahan. Mitra menyetujui bahwa akses

atau penggunaan mitra yang berkelanjutan atas aplikasi Go-Jek

maupun kelanjutan kerjasama mitra setelah tanggal

pengumuman atas perubahan persyaratan akan diartikan

bahwa mitra setuju untuk terikat oleh persyaratan, sebagaimana

telah diubah atau ditambahkan.

Page 57: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

43

3. GI, AKAB dan Mitra merupakan mitra kerjasama dimana

masing-masing merupakan subjek hukum yang berdiri sendiri

dan independen. GI merupakan perusahaan yang mengelola

kerjasama dengan mitra dan AKAB merupakan pemilik dan

operator aplikasi Go-Jek yang dipergunakan oleh mitra.

Perjanjian kerjasama ini tidak menciptakan hubungan

ketenagakerjaan, outsourcing atau keagenan diantara masing-

masing GI, AKAB dan Mitra.

4. Bergantung pada kepatuhan mitra terhadap persyaratan, GI,

melalui hubungan kontraktual kerja-sama ini, memberikan

kesempatan kepada AKAB atas nama GI untuk memberi

kepada mitra lisensi terbatas, non-eksklusif, tidak dapat

disublisensikan, tidak dapat dicabut, dan tidak dapat dialihkan

untuk:

i. mengakses dan menggunakan aplikasi Go-Jek

pada perangkat ponsel pintar yang dimiliki atau

dikuasai oleh mitra semata-mata terkait dengan

penggunaan mitra atas aplikasi Go-Jek; dan

ii. mengakses dan menggunakan konten/isi,

informasi dan materi terkait yang dapat disediakan

melalui aplikasi Go-Jek, dan semata-mata untuk

mitra sebagai penggunaan pribadi.

Page 58: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

44

5. Aplikasi Go-Jek dan semua hak yang terkait dengan aplikasi

Go-Jek merupakan dan akan tetap menjadi milik AKAB. Hak

apa pun yang tidak diberikan secara tegas dalam perjanjian

merupakan hak AKAB sebagai pemilik dari aplikasi Go-Jek.

Penggunaan mitra atas aplikasi Go-Jek maupun pemberian hak

oleh GI kepada mitra atas penggunaan aplikasi Go-Jek, tidak

dapat diartikan menyatakan atau memberi mitra hak

kepemilikan apa pun atas aplikasi Go-jek.

6. Untuk dapat disetujui menjadi mitra, mitra diwajibkan untuk

memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh GI sebagai berikut:

a. Mampu mengendarai kendaraan bermotor roda dua dan

memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) yang sesuai dan

masih berlaku dan perijinan lainnya yang sah untuk

mengemudikan dan memberikan jasa

pengangkutan/pengantaran dengan kendaraan roda dua,

serta jasa lainnya yang terkait lainnya melalui aplikasi

Go-Jek (sebagaimana ditentukan oleh peraturan

perundang-undangan yang berlaku);

b. Memiliki atau menguasai kendaraan bermotor roda dua

yang memenuhi persyaratan yang ditentukan

berdasarkan hukum yang berlaku serta aman dan

nyaman untuk dikendarai di jalan;

Page 59: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

45

c. Memiliki rekening pada bank yang direkomendasikan

oleh AKAB;

d. Mempunyai catatan prestasi yang baik dan tidak pernah

masuk dalam daftar hitam Kepolisian Republik Indonesia;

e. Berjanji untuk, pada setiap saat, memenuhi semua syarat

dan ketentuan sebagaimana dinyatakan dalam bagian

"Kode Etik dan Kewajiban Mitra" dalam Perjanjian ini dan

kualifikasi minimum GI yang akan dijelaskan secara

terpisah namun tetap menjadi kesatuan yang tidak

terpisahkan dalam perjanjian ini.

7. Dalam bab mengenai penggunaan aplikasi poin f pada

perjanjian juga ditekankan mengenai hubungan kerjasama

antara ketiga pihak bahwa mitra mengakui bahwa GI

merupakan pihak yang mengelola penyedia jasa pihak ketiga

yang disediakan melalui aplikasi Go-Jek dan AKAB merupakan

pihak penyedia aplikasi Go-Jek dan masing-masing GI maupun

AKAB bukan merupakan perusahaan penyedia layanan

transportasi dan bahwa semua layanan transportasi yang

disediakan oleh mitra kepada konsumen melalui aplikasi Go-Jek

disediakan oleh mitra sebagai kontraktor pihak ketiga

independen yang bukan merupakan afiliasi dari GI maupun

AKAB dan tidak dipekerjakan oleh GI maupun AKAB.

Page 60: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

46

Berdasarkan pada klausul perjanjian elektronik di atas yang

merupakan sumber hubungan hukum , dapat kita pahami bahwa

hubungan hukum para pihak merupakan suatu hubungan mitra

kerjasama. GI, AKAB dan Mitra masing-masing merupakan subjek hukum

yang berdiri sendiri dan independen. Berdasarkan klausul perjanjian di

atas juga dapat diketahui mengenai batasan hak dan kewajiban para

pihak.

Isi perjanjian tersebut menjelaskan bahwa AKAB atas nama GI

memberikan hak kepada mitra hanya hak untuk mengakses dan

menggunakan aplikasi Go-Jek pada akun pribadinya. Akun tersebut

adalah akun atas nama mitra yang diperoleh setelah mitra mendaftarkan

diri melalui aplikasi Go-Jek. Dari akun tersebut mitra dapat mengakses isi,

informasi dan materi mengenai pelayanan yang dibutuhkan oleh

konsumen. Informasi tersebut dapat berupa nama, alamat, pelayanan

yang dibutuhkan oleh konsumen dan tarif jasa pelayanan.

Berdasarkan perjanjian elektronik kerjasama kemitraan diketahui

bahwa AKAB adalah pihak yang membuat, memiliki dan mengurus

aplikasi Go-Jek. Aplikasi yang dibuat oleh AKAB menghubungkan mitra

sebagai pelaku usaha dengan konsumen. Teknologi aplikasi yang

digunakan untuk memesan barang dan jasa menggunakan sistem dan

jaringan elektronik.

Page 61: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

47

Penggunaan teknologi dalam aplikasi Go-Jek termasuk

penggunaan uang elektronik, penyimpanan data elektronik dan unsur lain

yang merupakan bagian dari perdagangan elektronik atau e-commerce.

Dalam menjalankan kegiatannya dibidang yang berbasis sistem

elektronik, AKAB harus mematuhi regulasi yang terdapat dalam Undang-

Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

(UU ITE). Pasal 15 UU ITE mewajibkan kepada penyelenggara sistem

elektronik untuk menyelenggarakan sistem elektroniknya secara andal,

aman serta bertanggungjawab terhadap beroperasinya sistem elektronik

sebagaimana mestinya.

Penyelenggara sistem elektronik wajib mengoperasikan sistem

elektronik yang dapat menampilkan kembali informasi dan dokumen

elektronik secara utuh. Melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan,

kerahasiaan, keteraksesan informasi serta dapat beroperasi sesuai

prosedur. Prosedur atau petunjuk yang diumumkan dengan bahasa,

informasi, atau simbol yang dapat dipahami oleh para pihak yang

bersangkutan dengan penyelenggara sistem elektronik tersebut.

Penyelenggara sistem elektronik juga harus memiliki mekanisme yang

berkelanjutan untuk menjaga kebaruan, kejelasan dan

kebertanggungjawaban prosedur atau petunjuk tersebut.

Kegiatan perdagangan barang dan jasa melalui sistem elektronik

harus tunduk dan patuh terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014

tentang Perdagangan (UU Perdagangan). Pasal 65 UU Perdagangan

Page 62: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

48

mengatur bahwa setiap pelaku usaha yang memperdagangkan barang

dan/ atau jasa dengan menggunakan sistem elektronik wajib menyediakan

data atau informasi secara lengkap dan benar dan tidak

memperdagangkan barang yang dilarang. Data dan informasi

sebagaimana yang dimaksud meliputi identitas dan legalitas pelaku

usaha, persyaratan teknis barang atau jasa yang ditawarkan, harga dan

cara pembayaran barang dan jasa, serta cara penyerahan barang.

UU ITE Pasal 10 ayat (1) juga mengatur bahwa perusahaan yang

menyelenggarakan sistem dan transaksi elektronik sebagai media bisnis

menentukan bahwa setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan

transaksi elektronik dapat disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi

Keandalan.

Jadi menurut anggapan penulis dalam penyelenggaraan sistem

transaksi elektronik PT Go-Jek Indonesia dapat dinilai dari dimiliki atau

tidaknya sertifikasi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Keandalan

kepada perusahaan. Mengacu pada UU ITE Pasal 15 ayat (1) bahwa

penyelenggara sistem elektronik secara andal, aman dan

bertanggungjawab terhadap beroperasinya sistem elektronik

sebagaimana mestinya.

Dalam perjanjian pihak mitra dianggap sebagai penyedia layanan

yang digunakan oleh konsumen, namun mitra tidak dapat menentukan

tarif jasa layanan secara pribadi. Berdasarkan perjanjian, tarif jasa layanan

telah ditentukan oleh pihak AKAB dengan menghitung jarak tempuh per-

Page 63: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

49

kilometer melalui aplikasi yang dikelola oleh AKAB. Jika mitra telah

menerima pesanan pelayanan jasa melalui aplikasi Go-Jek, maka mitra

dianggap sanggup untuk menjalankan pelayanan jasa tersebut dan secara

otomatis sepakat dengan harga yang ditentukan.51

Selain itu AKAB dan GI juga memonitor kinerja mitra dalam

melakukan pelayanan jasa, baik itu memonitor posisi mitra saat

melakukan pelayanan dan tanggapan konsumen terhadap kualitas

layanan yang diberikan oleh mitra. AKAB dan GI memiliki tanggungjawab

hukum terbatas terhadap jasa transportasi yang dijalankan.

Citra perusahaan sangat dipengaruhi dari kualitas pelayanan mitra.

Sebab apabila pelayanan jasa yang dilakukan oleh mitra buruk maka akan

berdampak pada reputasi penyedia aplikasi yang buruk. Hal ini

menunjukkan pentingnya menjaga kualitas mitra yang bekerjasama

dengan perusahaan. Untuk menjaga kualitas pelayanan, pihak GI yang

mengelola hubungan kerjasama dengan mitra perlu mengadakan

pelatihan, memperketat syarat dan ketentuan kepada mitra.

Mitra yang kualitas pelayanannya buruk berdasarkan penilaian

konsumen pada aplikasi akan diberikan peringatan, suspend akun bahkan

tidak dapat bekerjasama lagi dengan AKAB maupun GI. Hal ini bertujuan

51 Wawancara dengan Pak Irto, Operasional Manager PT.Gojek Indonesia Wilayah Makassar

Page 64: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

50

untuk menjaga kualitas, keamanan dan nama baik aplikasi Go-Jek di

masyarakat.52

Pemisahan tanggungjawab antara pelaku usaha teknologi aplikasi

dengan penyedia layanan membuat perusahaan teknologi aplikasi tidak

dapat dimintai pertanggungjawaban apabila terjadi kesalahan yang

dilakukan oleh penyedia layanan. Namun menurut mitra perjanjian

elektronik kerjasama kemitraan yang telah mereka setujui untuk dapat

bekerjasama dengan GI dan AKAB tidak adil bagi pihak mitra. Sebab di

dalam perjanjian tersebut pihak mitra hanya dituntut untuk menjalankan

pelayanan jasa kepada konsumen dengan baik. Dalam perjanjian tersebut

tidak dijelaskan mengenai tanggungjawab pihak AKAB dan GI kepada

mitra apabila mitra mengalami kerugian akibat tidak beroperasinya sistem

aplikasi dengan baik.

Berdasarkan uraian tersebut seharusnya dalam membuat

perjanjian masing-masing pihak harus menunjukkan asas kesetaraan

dalam melakukan perjanjian. Namun dalam praktiknya pada perjanjian

kontraktual, klausula telah ditentukan secara sepihak oleh pihak pertama.

Sedangkan pihak kedua tentunya harus mematuhi ketentuan yang

tertuang dalam kontrak tersebut sehingga sebenarnya tidak terjadi

kesetaraan.

Hubungan antara mitra sebagai pelaku usaha yang mengadakan

pelayanan jasa kepada konsumen diatur di dalam Undang-Undang Nomor 52 Ibid.

Page 65: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

51

8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). UUPK mengatur

mengenai hak dan kewajiban dari konsumen dan pelaku usaha. Hak-hak

konsumen menurut UUPK Pasal 4 adalah:

a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan/atau jasa;

b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang

dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta

jaminan yang dijanjikan;

c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi

dan jaminan barang dan/atau jasa;

d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau

jasa yang digunakan;

e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;

f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta

tidak diskriminatif;

h. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau

penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak

sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;

i. hak hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-

undangan lainnya.

Page 66: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

52

Selain mengatur tentang hak-hak dari konsumen, UUPK juga

mengatur mengenai kewajiban konsumen, kewajiban konsumen menurut

UUPK Pasal 6 adalah :

a. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur

pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi

keamanan dan keselamatan;

b. beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang

dan/atau jasa;

c. membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;

d. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan

konsumen secara patut.

Tidak hanya mengatur hak dan kewajiban konsumen, UUPK juga

mengatur tentang pelaku usaha. Hak-hak pelaku usaha dalam UUPK

Pasal 6 adalah:

a. Hak untuk menerima pembayaran uang yang sesuai dengan

kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar baranghak untuk

menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan

mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang

diperdagangkan;

b. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen

yang beritikad tidak baik;

c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam

penyelesaian hukum sengketa konsumen;

Page 67: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

53

d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum

bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau

jasa yang diperdagangkan;

e. Hak- hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-

undangan lainnya.

Untuk memenuhi hak dari konsumen maka pelaku usaha dalam hal

ini mitra dibebankan juga kewajiban sebagaimana diatur dalam UUPK

Pasal 7 yang meliputi:

a. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;

b. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi

dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan

penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;

c. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur

serta tidak diskriminatif;

d. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau

diperdagangkan berdasarkan ketentuan stkonsumenr mutu barang

dan/atau jasa yang berlaku;

e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau

mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan

dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang

diperdagangkan;

Page 68: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

54

f. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas

kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang

dan/atau jasa yang diperdagangkan;

g. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila

barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai

dengan perjanjian.

Menurut anggapan penulis berdasar hak dan kewajiban antara

konsumen dan pelaku usaha yang di atur di dalam UUPK dapat terlihat

secara jelas hubungan hukum yang terjadi antara keduanya. Namun

secara sederhana hubungan hukum yang terjadi antara para pihak dalam

penyelenggaraan aplikasi Go-Jek antara mitra dan konsumen adalah mitra

sebagai pelaku usaha melaksanakan pelayanan dalam bentuk

pengangkutan sebagai prestasi, begitu pun dengan konsumen

menyerahkan pembayaran sesuai dengan nilai yang telah disepakati.

Sehingga apabila salah satu pihak tidak melakukan apa yang telah

diperjanjikan maka pihak tersebut telah melakukan perbuatan

wanprestasi.

2. Hubungan antara PT Go-jek Indonesia dan Konsumen

berdasarkan ketentuan penggunaan layanan aplikasi Go-Jek

Hubungan hukum antara PT Go-jek Indonesia dan konsumen

adalah PT Go-Jek Indonesia sebagai penyedia aplikasi transportasi

penghubung antara pelaku usaha dan konsumen. Ketentuan penggunaan

sistem elektronik yang dibuat oleh PT Go-jek tercantum dalam aplikasi

Page 69: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

55

Go-Jek yang dibuat dalam bentuk kontrak elektronik. Ketika konsumen

melakukan tindakan klik pada aplikasi, maka konsumen dianggap

memberikan persetujuan terhadap klausul yang ada dalam perjanjian

elektronik tersebut. Ketentuan yang diatur oleh PT Gojek dalam kontrak

elektronik berupa ketentuan penggunaan aplikasi, dimana di dalam

ketentuan tersebut yang diatur adalah:

1. Hak Konsumen

a. Konsumen hanya dapat menggunakan aplikasi ketika konsumen

telah mendaftar pada aplikasi tersebut. Setelah konsumen berhasil

mendaftarkan diri, aplikasi akan memberikan konsumen suatu akun

pribadi yang dapat diakses dengan kata sandi yang konsumen pilih.

b. Informasi yang diberikan oleh aplikasi tidak dapat diartikan sebagai

suatu saran atau penawaran, keputusan untuk menggunakan

penyedia layanan sepenuhnya berada di tangan konsumen.

Konsumen bebas untuk memilih untuk menggunakan penyedia

layanan lainnya

c. Konsumen hanya dapat melakukan pemesanan atas makanan

yang tersedia di menu makanan restoran-restoran yang ada di

layanan pengiriman makanan.

2. Kewajiban Konsumen

a. Konsumen menyatakan dan menjamin bahwa konsumen adalah

individu yang secara hukum berhak untuk mengadakan perjanjian

yang mengikat berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia,

Page 70: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

56

khususnya ketentuan penggunaan, untuk menggunakan aplikasi

dan bahwa konsumen telah berusia minimal 21 tahun atau sudah

menikah dan tidak berada di bawah perwalian. Jika tidak, kami atau

penyedia layanan terkait, berhak berdasarkan hukum untuk

membatalkan perjanjian yang dibuat dengan konsumen. Konsumen

selanjutnya menyatakan dan menjamin bahwa konsumen memiliki

hak, wewenang dan kapasitas untuk menggunakan layanan dan

mematuhi ketentuan penggunaan. Jika Konsumen mendaftarkan

atas nama suatu badan hukum, konsumen juga menyatakan dan

menjamin bahwa konsumen berwenang untuk mengadakan, dan

mengikatkan diri entitas tersebut pada ketentuan penggunaan ini

dan mendaftarkan untuk layanan dan aplikasi.

b. Hanya konsumen yang dapat menggunakan akun konsumen

sendiri dan konsumen berjanji untuk tidak memberikan wewenang

kepada orang lain untuk menggunakan identitas konsumen atau

menggunakan akun konsumen. Konsumen tidak dapat

menyerahkan atau mengalihkan akun konsumen kepada pihak lain.

Konsumen harus menjaga keamanan dan kerahasiaan kata sandi

akun konsumen dan setiap identifikasi yang kami berikan kepada

konsumen. Dalam hal terjadi pengungkapan atas kata sandi

konsumen, dengan cara apapun, yang mengakibatkan setiap

penggunaan yang tidak sah atau tanpa kewenangan atas akun

atau identitas konsumen, pesanan yang diterima dari penggunaan

Page 71: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

57

yang tidak sah atau tanpa kewenangan tersebut masih akan

dianggap sebagai pesanan yang sah, kecuali konsumen

memberitahu kami tentang mengenai hal tersebut sebelum

penyedia layanan memberikan layanan yang diminta.

c. Konsumen hanya dapat memiliki satu akun Go-Jek.

d. Konsumen berjanji bahwa konsumen akan menggunakan aplikasi

hanya untuk tujuan yang dimaksud untuk mendapatkan layanan.

Konsumen tidak diperbolehkan untuk menyalahgunakan atau

menggunakan aplikasi untuk tujuan penipuan atau menyebabkan

ketidaknyamanan kepada orang lain atau melakukan pemesanan

palsu.

e. Jika konsumen juga adalah seorang penyedia layanan, konsumen

tidak dapat menggunakan akun konsumen konsumen sendiri (atau

akun milik konsumen orang lain) untuk melakukan pemesanan

yang akan konsumen terima sendiri sebagai seorang pengemudi.

f. Konsumen tidak diperkenankan untuk membahayakan, mengubah

atau memodifikasi aplikasi dan/atau situs web atau mencoba untuk

membahayakan, mengubah atau memodifikasi aplikasi dan/atau

situs web dengan cara apapun. Kami tidak bertanggung jawab jika

konsumen tidak memiliki perangkat yang sesuai atau jika

konsumen telah mengunduh versi aplikasi yang salah untuk

perangkat konsumen. Kami berhak untuk melarang konsumen

untuk menggunakan aplikasi lebih lanjut jika konsumen

Page 72: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

58

menggunakan aplikasi dengan perangkat yang tidak

kompatibel/cocok atau tidak sah atau untuk tujuan lain selain

daripada tujuan yang dimaksud untuk penggunaan aplikasi ini.

Konsumen berjanji bahwa konsumen hanya akan menggunakan

suatu jalur akses yang diperbolehkan untuk konsumen gunakan.

g. Konsumen akan menjaga kerahasiaan dan tidak akan

menyalahgunakan informasi yang konsumen terima dari

penggunaan aplikasi tersebut. Konsumen akan memperlakukan

penyedia layanan dengan hormat dan tidak akan terlibat dalam

perilaku atau tindakan yang tidak sah, mengancam atau

melecehkan ketika menggunakan layanan mereka.

h. Konsumen memahami dan setuju bahwa penggunaan aplikasi oleh

konsumen akan tunduk pula pada kebijakan privasi kami

sebagaimana dapat diubah dari waktu ke waktu. Dengan

menggunakan aplikasi, konsumen juga memberikan persetujuan

sebagaimana dipersyaratkan berdasarkan kebijakan privasi kami.

i. Dengan memberikan informasi kepada kami, konsumen

menyatakan bahwa konsumen berhak untuk memberikan kepada

kami informasi yang akan kami gunakan dan berikan kepada

penyedia layanan.

j. Aplikasi tidak boleh dipergunakan untuk mencari layanan untuk:

1. mengangkut dan/atau memperoleh dan/atau membeli

barang yang dilarang oleh pejabat yang berwenang

Page 73: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

59

atau barang yang memerlukan lisensi atau izin

tertentu dari pejabat yang berwenang untuk

dikirimkan;

2. mengangkut barang dari dan ke penjara;

3. membeli dan/atau mengangkut binatang peliharaan

atau binatang lain;

4. mengangkut barang-barang dengan dimensi lebih dari

70cm (panjang), 50cm (lebar), 50 cm(tinggi) atau

barang-barang yang beratnya lebih dari 20kg;

5. membeli dan/atau mengangkut barang-barang ilegal

atau berbahaya atau barang-barang curian, termasuk

namun tidak terbatas pada barang-barang yang

mengandung bahan berbahaya atau beracun, obat-

obatan atau material terlarang/ilegal; dan

6. membeli dan/atau mengangkut atau mengirimkan

barang-barang berharga atau barang yang bernilai

lebih dari Rp10.000.000,-

k. Konsumen harus memberikan kepada kami informasi yang akurat

dan lengkap mengenai jenis, ukuran, spesifikasi dan/atau setiap

karakteristik khusus dari makanan atau barang yang akan

dikirimkan dengan layanan kurir instan atau dibeli dengan layanan

pengiriman makanan atau layanan pembelanjaan pribadi.

Page 74: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

60

l. Konsumen harus mengemas dengan benar barang-barang yang

rapuh, seperti gelas, keramik, kue atau makanan, untuk

pengiriman. Kami maupun penyedia layanan tidak akan

bertanggung jawab atas segala kerusakan, perubahan bentuk,

pembengkokan, kadaluwarsa, pembusukan, bau, tumpahan atau

ketidaklengkapan lain dari produk selama pengiriman yang

disebabkan oleh kemasan atau pembungkusan yang kurang

baik/sesuai.

m. Konsumen menyatakan bahwa konsumen telah, adalah, atau akan

menjadi pemilik yang sah atas barang yang akan dikirimkan.

Barang yang dikirim bukan barang curian atau diperoleh secara

tidak sah dan konsumen setuju untuk menjaga, mengganti kerugian

dan membebaskan kami dan kami tidak bertanggung jawab atas

barang yang dikirimkan oleh penyedia layanan yang mungkin

melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

n. Kami dapat, berdasarkan kebijakan kami, memberikan promosi-

promosi yang dapat ditukar untuk manfaat terkait dengan

penggunaan Aplikasi. Konsumen setuju bahwa konsumen hanya

akan menggunakan promosi tersebut sebagaimana promosi

tersebut dimaksudkan dan tidak akan menyalahgunakan,

menggandakan, menjual atau mengalihkan promosi tersebut

dengan cara apapun. Konsumen juga memahami bahwa promosi

Page 75: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

61

tidak dapat ditukarkan dengan uang tunai dan dapat berakhir pada

tanggal tertentu, bahkan sebelum konsumen menggunakannya.

o. Konsumen mengakui dan memahami bahwa harga makanan atau

barang yang ditampilkan di layanan pengiriman makanan atau

pembelanjaan pribadi adalah merupakan perkiraan dan dapat

berubah dari waktu ke waktu.

p. Konsumen setuju dan mengakui bahwa konsumen akan membayar

sesuai dengan tanda terima yang diterbitkan oleh restoran atau

toko yang diserahkan oleh penyedia layanan kepada konsumen

dalam menggunakan layanan pengiriman makanan dan

pembelanjaan pribadi.

q. Konsumen memahami dan mengakui bahwa dengan memilih ya

pada halaman pop-up pemeriksaan usia saat memasuki toko

minuman beralkohol atau menambahkan minuman beralkohol ke

troli, konsumen memastikan bahwa konsumen telah melebihi batas

usia yang sah untuk mengkonsumsi minuman beralkohol.

r. Mohon menginformasikan kepada kami jika konsumen tidak lagi

memiliki kontrol atas akun konsumen, sebagai contoh akun

konsumen dengan cara bagaimanapun diretas (hack) atau telepon

konsumen dicuri, sehingga kami dapat membatalkan akun

konsumen dengan sebagaimana mestinya. Mohon diperhatikan

bahwa konsumen bertanggung jawab atas penggunaan akun

konsumen dan konsumen mungkin dapat dimintakan tanggung

Page 76: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

62

jawabnya meskipun jika akun konsumen tersebut disalahgunakan

oleh orang lain.

3. Hak PT Go-jek Indonesia

a. Tidak menjamin ketersediaan barang pesanan di toko/restoran dan

pengiriman barang-barang yang rapuh/mudah rusak seperti kue

dan es krim.

b. Kami tidak bertanggung jawab atas kualitas makanan dan/atau

barang yang disediakan oleh restoran-restoran dan/atau toko

dalam layanan pengiriman makanan dan pembelanjaan pribadi.

4. Kewajiban PT Go-Jek Indonesia

a. Mengumpulkan dan memproses informasi pribadi konsumen,

seperti nama, alamat surat elektronik (surel / e-mail), dan nomor

telepon seluler konsumen ketika konsumen mendaftar.

Berdasarkan klausul perjanjian di atas dapat kita ketahui hubungan

hukum antara PT Go-Jek Indonesia dan konsumen. Pada pembahasan

sebelumnya mengenai hubungan hukum para pihak berdasarkan

perjanjian elektronik kerjasama kemitraan telah dijelaskan mengenai

tanggungjawab masing-masing pihak dalam aplikasi Go-Jek. Dalam

kegiatan jual beli barang dan/atau jasa melalui teknologi aplikasi dengan

sistem elektronik, tanggungjawab pelaku usaha dapat dikategorikan

menjadi 2 (dua) yaitu tanggungjawab pelaku usaha yang

menghubungkan kegiatan jual beli dan tanggungjawab pelaku usaha

penyedia barang dan jasa.

Page 77: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

63

Pelaku usaha teknologi aplikasi bertanggungjawab untuk

melindungi data pribadi konsumen, sebab dalam penggunaan aplikasi Go-

Jek konsumen memasukkan data ke dalam sistem elektronik yang

menghubungkan antara konsumen dan penyedia layanan. Sedangkan

penyedia layanan tunduk terhadap kewajiban pelaku usaha berdasarkan

Undang-Undang Perlindungan Konsumen

2. Mekanisme Pelaksanaan Tanggungjawab Para Pihak Ditinjau

dari Segi Perjanjian

Dalam melaksanakan pelayanan di aplikasi Go-Jek, konsumen

menggunakan aplikasi Go-Jek untuk membuat pesanan. Informasi yang

ter-input dalam aplikasi kemudian dikirimkan kepada server Go-Jek untuk

ditindak lanjuti berdasarkan pesanan. GI dibantu oleh AKAB dalam hal

aplikasi dan Mitra dalam hal pelayanan kepada konsumen berdasarkan

perjanjian elektronik kerjasama kemitraan. Hubungan antara AKAB, GI

dan mitra tidak tampak oleh konsumen. Konsumen hanya mengetahui

bahwa permintaan pelayanan yang dibuat hanya berhubungan dengan

pihak GI.

Aplikasi Go-Jek dibuat, dimiliki dan diurus oleh AKAB. AKAB dapat

mengakses dan mengirim informasi yang telah dibuat oleh konsumen ke

ponsel pintar masing-masing Mitra. Mitra yang menyetujui untuk

melakukan pelayanan kepada konsumen kemudian menerima dan

bertanggungjawab atas pelaksanaan pelayanan untuk konsumen. Mitra

melakukan pelayanan berdasarkan apa yang telah disepakati sebelumnya

Page 78: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

64

yang diperoleh dari AKAB, baik itu mengenai kegiatan pelayanan yang

akan dilakukan dan mengenai tarif jasa layanan. Setelah mitra melakukan

pekerjaan untuk konsumen, maka konsumen wajib membayar sejumlah

uang yang telah ditetapkan sebelumnya kepada mitra. Setelah pelayanan

selesai, konsumen harus memberi penilaian atas cara kerja mitra melalui

aplikasi.

Penilaian tersebut ditujukan untuk mengukur kinerja mitra di

lapangan. Pengontrolan pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan oleh

GI karena GI bertanggungjawab kepada konsumen terhadap para

penyedia jasa yang bekerjasama dengan PT Go-Jek Indonesia.

Sedangkan AKAB bertanggungjawab terhadap bekerjanya sistem

elektronik aplikasi Go-Jek.

Salah satu fitur dalam aplikasi Go-Jek adalah Go-Food. Fitur Go-

Food sering digunakan oleh konsumen yang memerlukan kepraktisan

dalam berbelanja makanan tanpa harus langsung ketempat penjualan.

Konsumen dapat melakukan pembelanjaan makanan dengan restauran

yang bekerjasama dengan Go-Jek.

Dari berbagai hubungan hukum yang telah dijelaskan sebelumnya

dapat diketahui bahwa tanggungjawab pihak-pihak yang berhubungan

dengan pelayanan Go-Food adalah:

1. Konsumen, adalah pihak yang memesan makanan pada

restauran tertentu melalui aplikasi. Konsumen yang telah

menerima makanan harus membayar sejumlah uang yang

Page 79: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

65

telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan harga yang

ditampilkan di aplikasi.

2. Mitra, adalah pihak yang melakukan pembelanjaan pada

restauran dan mengantarkan pembelanjaan tersebut kepada

konsumen. Dalam masa pengantaran, mitra harus menjaga

kualitas makanan. Saat penyerahan pesanan, konsumen

harus membayar sejumlah uang kepada mitra yang telah

ditetapkan sebelumnya melalui aplikasi.

3. AKAB adalah pihak yang mengelola sistem aplikasi,

menampilkan informasi, menentukan harga, menerima

pesan dan mengirim pesan kepada GI, mitra, maupun

konsumen.

4. GI adalah pihak yang mengelola kerjasama dengan mitra.

5. Restauran adalah pihak yang menyediakan makanan yang

bekerjasama dengan Go-Jek. Rasa dan kualitas pada

makanan merupakan tanggungjawab restauran sebagai

penjual.

Page 80: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

66

B. Perlindungan Hukum Terhadap Driver GO-JEK yang Mengalami

Kerugian Akibat Penggunaan Aplikasi Go-Food Oleh Konsumen

yang Tidak Bertanggungjawab.

1. Mekanisme Pelaksanaan Layanan Aplikasi Go-Food

Setelah kita mengetahui tanggungjawab para pihak dalam sistem

pelayanan pada aplikasi Go-Jek, maka penulis selanjutnya akan

membahas mengenai perlindungan hukum terhadap mitra dalam salah

satu layanan yang secara spesifik penulis mengkhususkan pada layanan

Go-Food. Salah satu layanan andalan dalam aplikasi Go-jek adalah Go-

Food. Perusahaan Go-jek telah bekerjasama dengan lebih dari 30.000

restoran di Indonesia untuk dimasukkan ke dalam salah satu fitur dalam

aplikasi Go-jek yaitu Go-Food. Meskipun telah bekerja sama dengan

banyak restoran tidak berarti bahwa layanan Go-Food bebas dari

masalah.

Beberapa waktu yang lalu pada tanggal 3 Oktober 2016 mitra

dalam hal ini driver Go-Jek melakukan unjuk rasa besar-besaran di kantor

PT.Go-jek Indonesia. Dalam unjuk rasa tersebut sedikitnya 20 orang

perwakilan driver diterima pihak manajemen Go-Jek untuk menyampaikan

tuntutan berupa:53

1. Menuntut dan meminta PT.Gojek Indonesia untuk menghapus

performa yang menyulitkan driver untuk mencapai bonus.

53 Di akses melalui liputan6.com pada tanggal 17 Januari 2017 pukul 18:43

Page 81: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

67

2. Menuntut PT.Gojek Indonesia untuk membuat payung hukum

yang independen dari keluhan driver.

3. Menuntut PT.Gojek Indonesia untuk transparansi dalam setiap

kebijakan dan sistem yang dibuat.

4. Menuntut PT.Gojek Indonesia untuk menstabilkan sistem

menjadi lebih baik (tidak sering error).

5. Menuntut PT.Gojek Indonesia untuk memberikan kebijakan

peraturan yang sewajarnya.

6. Menuntut PT.Gojek Indonesia untuk menghilangkan sistem

suspend yang tidak jelas alasannya.

7. Menuntut PT.Gojek Indonesia untuk memberikan kebijakan tariff

yang rasional untuk seluruh driver se-Indonesia.

Mitra juga menolak kebijakan PT.Gojek Indonesia soal perform

percent yang menurut versi mitra yakni jika mereka mendapat orderan

mereka akan mendapat bonus sekian persen. Namun perfom percent

mereka akan berkurang drastis bila misalnya penumpang membatalkan

perjalanan. Terkait perform percent mitra mengajukan tuntutan

penyelesaian masalah mengenai:54

1. Orderan fiktif

2. Toko tutup (Go-Food/ Go-Mart/ Go-Shop)

3. Toko pindah (Go-Food/ Go-Mart/ Go-Shop)

54 Diakses melalui monitorday.com pada tanggal 17 Januari 2017 18:58

Page 82: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

68

4. Pesanan yang dipesan tidak ada/ habis lalu dicancel

oleh konsumen. ( Go-Food/ Go-Mart/ Go-Shop)

5. Uang belanja tidak cukup. ( Go-Food/ Go-Mart/ Go-

Shop)

6. Konsumen cancel karena penjemputan kejauhan.

(Go-Ride)

7. Mengirim binatang. (Go-Sent)

8. Mengirim barang lebih muatan. (Go-Sent)

9. Menghapus performa 20 persen disuspend

disepakati.

Perlu diketahui bahwa proses pemesanan makanan dalam aplikasi

Gojek adalah sebagai berikut:

1) Konsumen membuka aplikasi Gojek pada smartphone, kemudian

masuk ke dalam layanan Go-Food. Di dalam layanan Go-Food

akan muncul beberapa restoran yang telah bekerja sama dengan

Go-Food.

Page 83: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

69

2) Konsumen memilih restoran kemudian memilih menu makanan

yang diinginkan pada aplikasi tersebut. Selain daftar menu

makanan, gambar makanan, di dalam aplikasi juga tersedia harga

perkiraan masing-masing makanan tersebut.

3) Apabila konsumen telah selesai memilih makanan yang akan dipesan

di restoran, maka selanjutnya konsumen melakukan konfirmasi

pemesanan dengan memasukkan alamat tujuan pemesanan. Secara

otomatis biaya pengantaran telah terkalkulasi dengan jarak tempuh

dari restoran ke alamat tujuan konsumen ketika konsumen

memasukkan alamat tujuan pemesanan dan juga telah terakumulasi

dengan harga perkiraan makanan yang dipesan.

Page 84: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

70

4) Kemudian konsumen memilih metode pembayaran. Ada 2 metode

pembayaran untuk layanan Go-Food yaitu pembayaran secara tunai

dan pembayaran melalui Go-Pay. Saat ini apabila menggunakan

pembayaran melalui Go-Pay, konsumen hanya perlu membayar harga

makanan yang dipesan dan biaya pengiriman makanan gratis.

5) Setelah melakukan konfirmasi pemesanan dengan memasukkan

alamat, melihat harga perkiraan makanan dan biaya pengantaran

kemudian memilih metode pembayaran, maka selanjutnya konsumen

melakukan pemesanan dengan mengetuk “order” pada sistem. Setelah

itu sistem akan langsung menerima informasi kemudian informasi

tersebut disebar ke driver melalui aplikasi.

6) Apabila salah seorang driver telah lebih dulu menerima untuk

melakukan pekerjaan tersebut, maka secara otomatis driver yang lain

tidak dapat menerima pemesanan tersebut.

7) Driver yang menerima pemesanan makanan melalui aplikasi kemudian

mengonfirmasi kepada konsumen yang memesan dengan cara

Page 85: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

71

menghubungi nomor telepon pemesan yang diperoleh melalui aplikasi.

Ketika pemesanan berlangsung antara konsumen dan driver yang

menerima dan melakukan pemesanan masing-masing saling

mengetahui data diri pribadi, data pribadi yang di maksud adalah nama

dan nomor telepon masing-masing pihak, data tersebut diperoleh dari

aplikasi gojek.

8) Setelah driver melakukan konfirmasi untuk melakukan pembelanjaan

makanan, maka driver kemudian ke restoran yang dimaksud dan

membeli makanan yang diinginkan oleh konsumen. Saat

pembelanjaan di restoran, terlebih dahulu driver menggunakan

dananya untuk membeli makanan tersebut.

9) Setelah pembelanjaan di restoran driver kemudian mengantar

makanan yang di pesan. Kemudian setelah sampai di tempat tujuan,

driver kemudian menyerahkan makanan yang dipesan, dan konsumen

membayar harga makanan dan biaya pengiriman.

Menurut hasil survey dari penulis yang dilakukan kepada PT Go-jek

Indonesia, driver, dan konsumen ditemukan beberapa masalah dalam

penyelenggraan fitur Go-Food. Masalah-masalah yang terdapat dalam

penyelenggaraan layanan Go-Food antara lain:

1. Pengemasan makanan yang tidak rapih ketika sampai ditujuan

karena driver gojek tidak memiliki tempat khusus untuk menyimpan

barang di motornya.

Page 86: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

72

2. Tutupnya restoran yang diinginkan oleh konsumen sehingga

pemesanan dibatalkan.

3. Memerlukan waktu yang terkadang lama untuk makanan sampai ke

tangan konsumen.

4. Ketika pengantaran sedang berlangsung, driver kehilangan kontak

dengan konsumen.

Salah satu masalah yang sering terjadi adalah ketika makanan

telah dibeli dengan menggunakan dana driver terlebih dahulu, tetapi pada

saat pengantaran makanan driver kehilangan kontak dengan konsumen

sehingga konsumen tidak dapat dihubungi.

Bila melihat alur pelayanan melalui aplikasi Go-Food di atas, secara

jelas dapat diketahui terjadi beberapa hubungan hukum yang dimana dari

setiap hubungan hukum tersebut memiliki akibat hukum apabila salah satu

dari pihak tidak melakukan janji sebagaimana yang telah diperjanjikan.

Janji yang telah diperjanjikan diantara para pihak merupakan sebuah

prestasi atau merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pihak

yang melakukan perjanjian. Janji atau prestasi yang disepakati di dalam

perjanjian sama halnya dengan mengikatnya Undang-Undang sehingga

para pihak yang tidak menepati janji dianggap sama dengan melanggar

Undang-Undang. Seseorang dapat dinyatakan melakukan kesalahan dan

harus melaksanakan ganti rugi apabila antara kerugian yang ditimbulkan

memiliki hubungan yang erat dengan kesalahan. Untuk mengetahui siapa

Page 87: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

73

yang harus bertanggungjawab tentunya harus diperhatikan hubungan

para pihak berdasarkan perjanjian maupun undang-undang.

2. Perlindungan Hukum Kepada Mitra Pada Layanan Aplikasi Go-

Food.

Setiap hubungan hukum harus mendapatkan perlindungan hukum.

Perlindungan hukum diartikan sebagai suatu bentuk tindakan atau

perbuatan hukum yang diberikan kepada subjek hukum sesuai dengan

hak dan kewajibannya berdasarkan hukum. Perlindungan hukum yang

diberikan kepada subjek hukum baik berupa tindakan preventif maupun

represif.

Mitra harus menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya yang

diterima dari aplikasi Go-Jek. Hal tersebut merupakan tanggungjawab

berdasarkan perjanjian untuk melakukan suatu hubungan pekerjaan.

Ketika mitra tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik, maka tentu

saja mitra harus bertanggungjawab sesuai dengan hal yang telah

diperjanjikan. Namun ketika mitra telah melakukan tugasnya dalam

pelayanan aplikasi Go-Food sesuai apa yang telah diperjanjikan, dan

dalam pelaksanaan pengantarannya mitra tidak dapat menghubungi

konsumen yang melakukan pemesanan (dalam hal ini konsumen tidak lagi

memiliki itikad baik dalam melakukan pemesanan), maka sangat tidak adil

ketika mitra harus menanggung segala kerugian yang ditimbulkan sendiri

mengingat kesalahan yang terjadi bukan merupakan akibat dari kesalahan

mitra.

Page 88: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

74

Konsumen tidak beritikad baik dalam melakukan transaksi

pembelian barang dan/ atau jasa sesuai yang di atur dalam Pasal 5

UUPK. Konsumen juga telah melanggar hak pelaku usaha untuk

menerima pembayaran sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan

nilai tukar barang dan/ atau jasa yang diperdagangkannya sesuai yang

diatur dalam Pasal 6 UUPK.

Mengingat mitra bukanlah satu-satunya pelaku usaha dalam proses

pelayanan aplikasi Go-Food, dan hubungan hukum para pihak

berdasarkan perjanjian kemitraan. Namun di dalam perjanjian tidak diatur

tentang ketentuan pihak mana yang akan bertanggungjawab apabila

terdapat kesalahan yang dilakukan oleh konsumen. Perjanjian hanya

mengatur kewajiban mitra dan instrumen lain yang berhubungan dengan

penggunaan mitra dalam menggunakan aplikasi Go-jek.

Dalam konteks pertanggungjawaban hukum keperdataan, tentunya

para pihak telah memiliki tugas masing-masing sehubungan dengan

penyelenggaraan aplikasi Go-Jek dengan baik. Hal ini sangat jelas bahwa

antara mitra, AKAB dan GI memiliki tanggungjawab sesuai dengan

tugasnya untuk mempertanggungjawabkan secara hukum bilamana

terdapat kesalahan atau kelalaian yang menimbulkan kerugian terhadap

pihak lain. Sehingga meskipun tidak diatur dalam perjanjian, maka dalam

kasus seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pihak AKAB dan GI harus

bertanggungjawab terhadap mitra yang mengalami kerugian diluar

kesalahannya.

Page 89: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

75

3. Mekanisme Pengganti Rugian

Dari pembahasan di atas dapat dilihat ketika Mitra menderita

kerugian yang bukan merupakan akibat dari kesalahannya, maka yang

bertanggungjawab adalah AKAB dan GI

Menurut Ahmadi Miru terdapat perbedaan esensial antara tuntutan

ganti rugi yang didasarkan pada wanprestasi dan ganti rugi yang

didasarkan perbuatan melanggar hukum. Ganti rugi yang diperoleh karena

adanya wanprestasi merupakan akibat tidak dipenuhinya kewajiban utama

atau kewajiban sampingan dalam perjanjian. Dalam tanggung gugat

berdasarkan adanya wanprestasi, kewajiban untuk membayar ganti rugi

tidak lain daripada akibat penerapan ketentuan dalam penerapan

perjanjian yang merupakan ketentuan hukum yang oleh kedua pihak

secara sukarela tunduk berdasarkan perjanjiannya. Dengan demikian

bukan undang-undang yang menentukan apakah harus dibayar ganti

rugi.55

Kerugian yang diderita seseorang secara garis besar dapat dibagi

atas dua bagian, yaitu kerugian yang menimpa diri sendiri maupun

kerugian yang menimpa harta benda seseorang. 56 Dalam menentukan

besarnya ganti rugi yang harus dibayar, pada dasarnya harus berpegang

pada asas bahwa ganti rugi yang harus dibayar sedapat mungkin

membuat pihak yang rugi dikembalikan pada kedudukan semula

seandainya tidak terjadi kerugian atau dengan kata lain, ganti rugi

55 Ahmadi Miru, 2011. Op.Cit., hlm.79 56 Ibid., hlm.80

Page 90: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

76

menempatkan sejauh mungkin orang yang dirugikan dalam kedudukan

seharusnya andai kata perjanjian dilaksanakan secara baik atau tidak

terjadi perbuatan melanggar hukum. Dengan demikian ganti rugi harus

diberikan sesuai dengan kerugian yang sesungguhnya tanpa

memerhatikan unsur-unsur yang tidak terkait langsung dengan kerugian

itu, seperti kemampuan atau kekayaan pihak-pihak yang bersangkutan.57

Ganti rugi sering diperinci dalam tiga unsur:58

1. Biaya, adalah segala pengeluaran atau pengongkosan yang

nyata-nyata sudah dikeluarkan oleh salah satu pihak;

2. Rugi, adalah kerugian karena kerusakan barang-barang

kepunyaan kreditur yang diakibatkan oleh kelalaian debitur;

3. Bunga, adalah kerugian yang berupa kehilangan keuntungan

yang sudah dibayangkan atau dihitung oleh kreditur.

Dalam kasus seperti di atas ketika mitra meminta

pertanggungjawaban kepada AKAB dan GI mengenai pelayanan

pemesanan makanan melalui aplikasi Go-Food, yang dimana konsumen

menghilang, melakukan penipuan kepada penyedia jasa dan tidak

membayar harga makanan tesebut kepada mitra, maka AKAB dan GI

memberikan ganti rugi kepada mitra berupa mengganti segala kerugian

yang diderita mitra sesuai dengan nominal yang tertera pada struk

pembelian makanan.59 Namun AKAB dan GI tidak mengganti kerugian

57 Ibid., hlm.81 58 Subekti, 2002. Op.Cit., hlm.47 59 Wawancara dengan Pak Irto, Kepala Cabang PT.Gojek Makassar, Kamis 24 November 2016

Page 91: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

77

tenaga dan biaya yang dilakukan dalam pelaksanaan pelayanan dan

keuntungan yang diharapkan.

Page 92: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada bab terakhir ini, penulis akan mengemukakan kesimpulan dari

permasalahan yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Kesimpulan-

kesimpulan yang diperoleh penulis adalah sebagai berikut:

1) PT Go-jek Indonesia dalam menjalankan pelayanan fitur Go-

Food dalam aplikasi Go-Jek dibantu oleh PT. Aplikasi Karya

Anak Bangsa dan Mitra berdasarkan perjanjian elektronik

kerjasama kemitraan. Masing-masing pihak memiliki

tanggungjawab yang berbeda terhadap pelayanan aplikasi Go-

Jek. Secara garis besar tanggungjawab terhadap layanan Go-

Food dapat dibagi atas tiga yaitu: PT. Aplikasi Karya Anak

Bangsa bertanggungjawab atas terselenggaranya aplikasi Go-

Jek yang aman serta bertanggungjawab terhadap

beroperasinya sistem elektronik sebagaimana mestinya. PT.

Go-Jek Indonesia bertanggungjawab terhadap kualitas

penyedia layanan (Mitra). Sedangkan Mitra bertanggungjawab

melaksanakan pelayanan dalam bentuk pesan-antar makanan

yang sebelumnya telah dilakukan oleh konsumen. Mitra yang

melakukan wanprestasi terhadap perjanjian akan dikenai sanksi

berupa suspend akun bahkan pemutusan hubungan kerjasama

Page 93: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

79

kemitraan oleh PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa maupun PT.

Go-Jek Indonesia

2) Konsumen berkewajiban untuk melakukan pembayaran kepada

Mitra terhadap pelayanan jasa yang telah diberikan. Namun

ketika konsumen melakukan wanprestasi, pihak PT. Aplikasi

Karya Anak Bangsa dan PT.Go-Jek Indonesia harus

bertanggungjawab terhadap prestasi yang telah dilakukan oleh

Mitra. Bentuk tanggungjawab tersebut berupa ganti kerugian

terhadap Mitra. Pihak PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa dan PT.

Go-Jek Indonesia akan mengganti biaya yang telah dikeluarkan

oleh Mitra sesuai dengan nota pembelanjaan apabila terbukti

dalam pelaksanaan pelayanan mitra tidak melakukan

kesalahan.

B. Saran

1. Seharusnya hubungan hukum dan tanggungjawab para pihak

secara jelas diatur di dalam perjanjian kemitraan antara PT. Go-

Jek Indonesia, PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa dan Mitra

khususnya terkait bagaimana bentuk pertanggungjawaban

hukum keperdataan ketika Mitra dalam melaksanakan kegiatan

pelayanan mengalami kerugian yang diakibatkan oleh

konsumen yang tidak bertanggungjawab

2. Untuk meminimalisir kerugian yang dialami oleh Mitra dalam

pelaksanaan pelayanan, seharusnya pihak PT. Go-Jek

Page 94: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

80

Indonesia dan PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa tidak lagi

menerapkan sistem mitra membayar terlebih dahulu segala

pembelanjaan konsumen menggunakan dana pribadi mitra.

Untuk setiap penggunaan pelayanan pembelanjaan konsumen

harus memiliki akun Go-Pay, yang dimana pembelanjaan tidak

dapat dilaksanakan apabila saldo di dalam akun Go-Pay

tersebut tidak mencukupi untuk melakukan pembelanjaan.

Page 95: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

81

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Agus Yuda Hermoko. 2011. Hukum Perjanjian (Asas

Proporsionalitas dalam Kontrak komersial). Kencana

Predana Media Group: Jakarta.

Ahmadi Miru. 2011. Hukum Kontrak & Perancangan Kontrak.

RajaGrafindo Persada: Jakarta.

______dan Sakka Pati. 2008. Hukum Perikatan (Penjelasan Makna

Pasal 1233 Sampai 1456 BW). Rajagrafindo Persada:

Jakarta.

Andika Wijaya. 2016. Aspek Hukum Bisnis Transportasi Jalan

Online. Sinar Grafika: Jakarta.

C.S.T. Kansil. 1991. Hukum Perdata I Termasuk Asas-Asas Hukum

Perdata. Pradnya Paramita: Jakarta.

Djaja S.Melia. 2008. Penuntun Praktis Perjanjian Pemberian Kuasa

Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Nuansa

Aulia: Bandung.

Harlien Budiono. 2007. Kumpulan Tulisan Perdata di Bidang

Kenotariatan. Citra Aditya Bakti: Bandung.

Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja. 2010. Perikatan Yang Lahir

Dari Perjanjian. Rajagrafindo Persada: Jakarta.

Page 96: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

82

Mariam Darus Badrulzaman. 1994. Aneka Hukum Bisnis. Alimni:

Bandung.

Mariam Darus Badrulzaman, Sutan Remy Sjahdeini, Heru

Supraptomo, Faturrahman Djamil dan Taryana Soenandar.

2001. Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti:

Jakarta.

Neni Sri Imaniyanti. 2002. Hukum Ekonomi dan Ekonomi Islam

dalam Perkembangan. Mandar Maju: Bandung.

Purwahid Patrik. 1994. Dasar-Dasar Hukum Perikatan. Mandar

Maju: Semarang

Ridwan Khairandi, Machsun Tabroni, Ery Arifuddin dan Djohari

Santoso. 1999. Pengantar Hukum Dagang Indonesia (Jilid I).

Gama Media: Yogyakarta

Salim HS. 2014. Hukum Kontrak (Teori dan Teknik Penyusunan

Kontrak). Sinar Grafika: Jakarta.

_____ . 2006. Perkembangan Hukum Kontrak Diluar KUHPerdata

(Buku Satu). Rajagrafindo Persada: Jakarta.

Subekti. 2002. Hukum Perjanjian. Intermasa: Jakarta.

_____ . 1988. Aspek-Aspek Hukum Perikatan Nasional. Citra

Aditya Bakti: Bandung.

_____ . 2014. Aneka Perjanjian. Citra Aditya Bakti: Bandung.

Suharnoko. 2007. Hukum Perjanjian (Teori dan Analisa Kasus).

Kencana Media Group: Jakarta.

Page 97: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

83

B. Peraturan Perundang-Undangan

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen (UUPK)

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik (UU ITE).

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik

C. Kamus

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta.

D. Sumber Lain

www.go-jek.com

www.hukumonline.com

www.liputan6.com

www.monitoriday.com

Page 98: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 23551 › SKRIPSI LENG… · SKRIPSI - Universitas Hasanuddin8. Narasumber Penelitian di PT.Gojek Indonesia Cabang

84