repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · web view...

220
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. Sebagai unsur pemerintah daerah DPRD bertugas untuk membentuk peraturan daerah bersama Pemerintah (eksekutif). Peraturan Daerah merupakan sarana dalam pelaksanaan tugas kedua lembaga tersebut, mereka saling bekerja sama satu sama lain dalam membuat peraturan daerah. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan oleh aparat penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat. Pemberian kewenangan ini merupakan wujud pelaksanaan otonomi daerah.

Upload: others

Post on 26-Feb-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah lembaga

perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah. Sebagai unsur pemerintah daerah

DPRD bertugas untuk membentuk peraturan daerah bersama Pemerintah

(eksekutif). Peraturan Daerah merupakan sarana dalam pelaksanaan

tugas kedua lembaga tersebut, mereka saling bekerja sama satu sama

lain dalam membuat peraturan daerah. Urusan Pemerintahan adalah

kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah yang

pelaksanaannya dilakukan oleh aparat penyelenggara Pemerintahan

Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan

menyejahterakan masyarakat. Pemberian kewenangan ini merupakan

wujud pelaksanaan otonomi daerah.

Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah

otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Dalam Penjelasan umum Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa

penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan

dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan

Page 2: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

2

prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan daerah otonom. 1

DPRD kabupaten/kota merupakan lembaga perwakilan rakyat

Daerah kabupaten/kota yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah kabupaten/kota. Anggota DPRD kabupaten/kota

adalah pejabat Daerah yang berfungsi untuk melaksanakan tugas legislasi

(pembentukan Perda), fungsi anggaran (budgeting) dan fungsi

pengawasan di Kabupaten/Kota.

Ketiga fungsi tersebut dijalankannya sebagai tugas utamanya

sebagai wakil rakyat. Dalam konteks sebagai representasi rakyat di

Daerah kabupaten/kota, DPRD seyogianya bekerja sesuai dengan

kebutuhan dan kepentingan rakyat, sehingga lahir suatu kebijakan atau

peraturan daerah yang merupakan hasil penjaringan dari aspirasi

masyarakat.2

Salah satu fungsi Dewan Perwaklan Rakyat Daerah adalah fungsi

legislasi. Fungsi legislasi DPRD yang merupakan fungsi untuk membentuk

peraturan daerah bersama Kepala daerah. Dibentuknya peraturan daerah

sebagai bahan pengelolaan hukum di tingkat daerah guna mewujudkan

1 Undang undang No 23 tahun 2014 pasal 1 2 Undang undang 23 tahun 2014 pasal 199

Page 3: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

3

kebutuhan-kebutuhan perangkat peraturan perundang-undangan guna

melaksanakan pemerintahan daerah serta sebagai tempat yang

menampung aspirasi masyarakat yang berkembang di daerah.

UU Nomor 23 Tahun 2014 yang kemudian direvisi kembali dalam

Peraturan Pemerintah Pengganti UU 2 Tahun 2015 yang selanjutnya

diundangkan dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Pemerintahan Daerah. Pada pasal 12 menegaskan urusan wajib

pemerintah daerah meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan

penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan permukiman,

ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat dan

sosial menjadi tanggungjawab daerah yang harus mengurusinya.

Keberhasilan melaksanakan urusan tugas tersebut sangat

ditentukan oleh kemampuan eksekutif dan legislatif dalam merencanakan

Perda. Kebijakan ini diharapkan lahir dari proses legislasi yang dapat

berupa hak inisiatif DPRD dan Pemerintah setempat. Lahirnya suatu

perda juga sangat diharapkan adanya peran masyarakat, sehingga

memungkinkan terciptanya perda partisipatif dan kemitraan, bukan hanya

antara pemerintah daerah dan DPRD, tetapi juga dengan masyarakat.

Hubungan kemitraan bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah

dan DPRD adalah sama-sama mitra kerja dalam membuat kebijakan

daerah untuk melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan fungsi

masing-masing. Kedua lembaga itu membangun suatu hubungan kerja

Page 4: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

4

yang sifatnya saling mendukung bukan merupakan lawan ataupun

pesaing satu sama lain dalam melaksanakan fungsinya. Segala aktivitas

yang dilaksanakan oleh eksekutif berdasarkan pada desain pembangunan

dan alokasi pembiayaan yang memerlukan persetujuan DPRD. Dalam

pelaksanaannya, DPRD melakukan pengawasan, agar tidak terjadi

penyimpangan.

Dalam praktiknya di Kabupaten Soppeng, proses pembuatan perda

tidak jarang menjadi salah satu sumber potensi terjadinya konflik antara

Pemerintah dan DPRD. Dalam bentuk yang lain, hubungan antara kedua

organ atau lembaga daerah ini tidak hanya berpotensi menimbulkan

konflik, tetapi juga dapat berbentuk kolutif yang diwarnai dengan money

politic 3. Bidang-bidang kegiatan yang berpeluang untuk terjadinya money

politic, yaitu penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (RAPBD), penyusunan keuangan DPRD, penyusunan Raperda,

pengawasan oleh DPRD dan pertanggung jawaban Kepala Daerah.

Selama ini, masih sering ditemukan adanya persepsi yang berbeda antara

pihak eksekuif dan legislatif di Kabupaten Soppeng. Hal ini dikhawatirkan

dapat menimbulkan suasana tidak harmonis yang bermuara pada konflik

antar kedua pihak. Dalam hal penyusunan Perda yang mayoritas diinisiasi

oleh pihak Pemda tidak sesuai dengan keinginan DPRD. Penentuan

alokasi anggaran pun sering menghadapi kendala, baik dalam hal proses,

indikator maupun besarannya. Terlebih jika melihat pada mekanisme

3 Miriam Budiarjo. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Politik.Jakarta. Gramedia Pustaka Utama hal 173.

Page 5: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

5

pengawasan yang jamak dikeluhkan oleh pihak eksekutif, karena tidak

adanya kesamaan pada fase perencanaan.

Berbagai permasalahan tersebut, disebabkan oleh belum

terbangunnya tata hubungan/mekanisme yang terstruktur dalam

pelaksanaan tugas dan wewenang antara Pemerintah daerah dan DPRD.

Salah satu bentuk dari hubungan antara Pemerintah dan DPRD

Kabupaten atau Kota yaitu dalam proses penyusunan peraturan daerah

yang sering kita kenal dengan istilah Ranperda.

Realitas lainnya adalah muncunya konflik secara internal ditubuh

DPRD.Terjadi ketidakkompakan antara anggota DPRD yang ada di

Kabupaten Soppeng. Konflik ini dipicu hubungan yang kurang harmonis

antara kubu ketua DPRD (A.Patappa Unga ) dan wakil ketua DPRD

(A.Kaswadi Razak).

Selain itu adanya hubungan kekeluargaan antara eksekutif dan

legislatif di Kabupaten Soppeng membuat banyak prasangka yang muncul

tentang bagaimana fungsi pegawasan yang harusnya dilakukan DPRD

mengingat hubungan kekeluargaan yang dimiliki. Bupati Soppeng (H. Andi

Sutomo) dan ketua DPRD (Andi Patappa Unga) terikat dalam hubungan

suami isteri.

Bertitik tolak pada berbagai masalah di atas, maka penulis

tertarik untuk mengambil judul, “Hubungan Eksekutif dan Legislatif

Dalam Pembuatan Peraturan Daerah di Kabupaten Soppeng“

Page 6: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

6

1.2 Rumusan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah yang akan dibahas ,maka

penulis membatasi rumusan ini dengan pertanyaan penelitian sebagai

berikut :

1. Bagaimana hubungan antara eksekutif dan legislatif dalam proses

pembentukan Peraturan Daerah di Kabupaten Soppeng tahun 2015 ?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi hubungan antara eksekutif dan

legislatif dalam proses pembentukan Peraturan Daerah di Kabupaten

Soppeng Tahun 2015 ?

1.3Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan proposal ini berdasarkan rumusan

masalah di atas, yaitu:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara eksekutif dan

legislatif dalam proses pembentukan Peraturan Daerah di Kabupaten

Soppeng tahun 2015.

2. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi hubungan antara

eksekutif dan legislatif dalam pembentukan Peraturan Daerah di

Kabupaten Soppeng Tahun 2015.

Page 7: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

7

1.4Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

sumbangan dan bahan pemikiran tentang konsep pengembangan

ilmu pemerintahan.

2. Secara praktis, diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah

daerah Kabupaten Soppeng dalam meningkatkan kerja sama .

3. Manfaat metodologis, hasil dari penelitian ini diharapkan memberi nilai

tambah dan dapat disinergikan dengan penelitian ilmiah lainnya,

khususnya yang mengkaji tentang hubungan eksekutif dan legislatif.

Page 8: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

8

BAB II

Tinjauan Pustaka

Dalam membahas dan mengkaji masalah pada penelitian ini,

penulis membutuhkan landasan konsep yang kokoh untuk mendukung

penelitian ini. Landasan konsep tersebut digunakan sebagai alat analisis

terhadap permasalahan yang diangkat. Adapun landasan konsep yang

akan dijelaskan ialah konsep pemerintahan, tugas pokok pemerintahan

(eksekutif dan legislatif), hubungan eksekutif dan legislatif, badan

Peraturan daerah.

2.1Pemerintahan

Konsep pemerintah didefinisikan dalam konteks pemerintahan, yang

oleh Surianingrat diindikatori oleh adanya hubungan yang berlangsung

dalam kerangka pelaksanaan tugas – tugas pemerintahan. Hubungan

yang terjadi adalah hubungan yang berlangsung secara fungsional antara

pemerintah sebagai pemegang kekuasaan dengan rakyat sebagai pihak

yang dikuasai4.

Pada dasarnya pemerintah adalah sekelompok orang yang diberi

suatu kekuasaan legal oleh masyarakat setempat untuk melaksanakan

pengaturan atas interaksi yang terjadi dalam pergaulan masyarakat (baik

antara individu dengan individu, individu dengan lembaga pemerintah,

lembaga pemerintah dengan lembaga pemerintah, lembaga pemerintah

dengan pihak swasta, pihak swasta dengan individu) untuk memenuhi

4 Faried Ali dan Nurlina, Hukum Tata Pemerintahan Heteronom dan Otonom, Refika Aditama, Bandung, 2012, hlm 4

Page 9: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

9

kebutuhan dan keperluan hidupnya sehari-hari, sehingga interaksi

tersebut dapat berjalan secara harmonis.5

Pemerintah adalah kekuasaan, tanpa kekuasaan maka pemerintah

tidak punya arti apa-apa6. Kekuasaan yang dimiliki pemerintah harus

memperhatikan substansi penting yaitu sejauhmana pemerintah mampu

mempengaruhi publik memberikan dukungan terhadap kehendak yang

diinginkan. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan dalam menjalankan

pemerintahan demi mencapai tujuan negara perlu mengadakan

pembagian kekuasaan untuk bertugas menjalankan suatu rangkaian

kegiatan atau aktivitas pemerintahan dalam negara tersebut.

Sebagai pemegang kekuasaan, pemerintah melaksanakan fungsi

pelayanan, pengayoman/pengaturan, dan fungsi pemberdayaan serta

pembangunan yang kesemuanya dilaksanakan dalam rangka pencapaian

tujuan negara yang diisyaratkan oleh konstitusi suatu negara. Fokus

perhatian dalam perwujudan fungsi penyelenggaraan fungsi pemerintahan

tersebut adalah adanya dua pihak yang berinteraksi yaitu pihak yang

menyelenggarakan dan yang menerima hasil penyelenggaraan fungsi

pemerintahan7.

Pemerintahan adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh

pemerintah dalam rangka melaksanakan fungsinya sebagaimana yang

5 Dharma Setywan S, Manajemen Pemerintahan Indonesia, Djambatan, Jakarta, 2007, hlm 346 Faried Ali. Syamsu Alam dkk, Studi Analisa Kebijakan, Refika Aditama, Bandung, 2012, hlm 87 Op.cit hlm 17

Page 10: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

10

telah dinyatakan dalam perundang-undangan negara8. Menurut Ryaas

Rasyid, misi pemerintahan untuk memajukan kehidupan masyarakat

(melalui pelayanan, pemberdayaan, dan pembangunan) hanya dapat

dijalankan dan dicapai jika dalam organisasinya sendiri berlangsung

mekanisme sistem manajemen yang efektif, efisien, dan inovatif.

Kesetiaan kepada misi itu mengharuskan organisasi pemerintahan

memberi keleluasaan kepada para aparaturnya untuk menggunakan

sebaik-baik metode yang mereka kembangkan sendiri.9

Ndraha mengatakan bahwa pemerintah memegang

pertanggungjawaban atas kepentingan rakyat. Lebih lanjut Ndraha juga

mengatakan bahwa pemerintah adalah semua beban yang memproduksi,

mendistribusikan, atau menjual alat pemenuhan kebutuhan masyarakat

berbentuk jasa publik dan layanan civil. Sejalan dengan itu, tugas

pemerintahan adalah untuk melayani dan mengatur masyarakat. Tugas

pelayanan lebih menekankan upaya mendahulukan kepentingan umum,

mempermudah urusan publik dan memberikan kepuasan kepada publik,

sedangkan tugas mengatur lebih menekankan kekuasaan power yang

melekat pada posisi jabatan birokrasi10.

Pelaksanaan fungsi dan tugas pemerintah pada hakikatnya

merupakan penjabaran dari tujuan negara. Kegiatan pemerintah pada

dasarnya berasal dari dimensi-dimensi tujuan negara, dan kalau setiap

8 Dharma Setywan S, Manajemen Pemerintahan Indonesia, Djambatan, Jakarta, 2007, hlm 379 Ibid., hlm viii10 Talidziduhu Ndraha ,Kybernology 1 (Ilmu Pemerintahan Baru),Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2002. Hal, 69

Page 11: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

11

dimensi tujuan negara diuraikan kedalam kegiatan-kegiatan yang dapat

diopresionalkan, maka setidaknya ada 4 (empat) kelompok kegiatan yang

dapat dijabarkan kedalam 4 bidang tugas, yaitu pelindungan bangsa dan

tumpah darah Indonesia, pencerdasan kehidupan bangsa Indonesia,

pensejahteraan bangsa Indonesia dan penciptaan perdamaian dunia yang

abadi11.

2.1.1 Tugas Pokok Pemerintahan

Pemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara

pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara

Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang Dasar 1945. Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim menyatakan

bahwa,

“pembagian kekuasaan berarti “kekuasaan itu memang dibagi-bagi dalam beberapa bagian (legislatif, eksekutif dan yudikatif), tetapi tidak dipisahkan”12.

Hal ini membawa konsekuensi bahwa di antara bagian-bagian itu

dimungkinkan ada koordinasi atau kerjasama”. Artinya, pendapat tersebut

berbeda dengan pendapat Jimly Asshiddiqie yang mengatakan bahwa

“kekuasaan selalu harus dibatasi dengan cara memisah-misahkan kekuasaan ke dalam cabang-cabang yang bersifat checks and balances dalam kedudukan yang sederajat dan saling mengimbangi serta mengendalikan satu sama lain” 13.

11 Faried Ali dan Nurlina, Op cit, hlm 4912 Kusnardi dan Harmaily Ibrahim.Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. UI Press. Jakarta. 1988. hal: 14013 Asshiddiqie, Jimly. 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI. hal: 58

Page 12: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

12

Namun keduanya ada titik kesamaan, yaitu memungkinkan adanya

koordinasi atau kerjasama. Selain itu pembagian kekuasaan baik dalam

arti pembagian atau pemisahan yang diungkapkan dari keduanya juga

mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membatasi kekuasaan

sehingga tidak terjadi pemusatan kekuasaan pada satu tangan yang

memungkinkan terjadinya kesewenang-wenangan.

Menurut de Montesquieu seorang sarjana hukum berkebangsaan

Perancis yang lahir pada tahun 1689 daam bukunya yang berjudul: L

Esprit de Lois disebutkan bahwa dalam suatu kekuasaan pemerintahan

harus dipisah-pisahkan dalam tiga jenis kekuasaan, baik mengenai fungsi

dan kewenangannya, maupun tentang alat perlengkapannya. Ajaran

Montesquieu tersebut dikenal dengan Trias Politica. Secara singkat isinya

adalah sebagai berikut 14 :

1. Kekuasaan Legislatif (le pouvoir legislatif), yaitu kekuasaan untuk

membentuk undang-undang.Kekuasaan ini dilaksanakan oleh

suatubadan perwakilan rakyat (Parlemen / DPRD).

2. Kekuasaan Eksekutif (le pouvoir executif ), yaitu kekuasaan untuk

melaksanakan undang-undang, mengadakan perdamaian dengan

negara-negara lain, menjaga tertib, menindas pemberontakan dan

lain-lain. Kekuasaan itu dilaksanakan oleh pemerintah (Presiden

atau raja dengan bantuan kabinet).

14 Op.cit hal. 152.

Page 13: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

13

3. Kekuasaan Yudikatif (le pouvoir judikatif), yaitu kekuasaan untuk

menjatuhkan hukuman atas kejahatan dan memberikan putusan

apabila terjadi perselisihan antara para warga. Kekuasaan ini

dilaksanakan oleh badan peradilan (Mahkamah Agung, Mahkamah

Konstitusi dan lembaga peradilan lainnya. Indonesia secara eksplisit

tidak menganut ajaran Trias Politica. Hal itu diungkapkan oleh Moh.

Mahmud. MD, bahwa:

“UUD 1945 tidak menganut ajaran trias politica, karena poros-poros kekuasaan di Indonesia tidak hanya terdiri dari tiga melainkan lima, yakni legislatif (presiden dan DPR/DPRD), eksekutif (presiden), yudikatif (Mahkamah Agung), auditif (Badan Pemeriksa Keuangan) dan konsultasi (Dewan Pertimbangan Agung). Disamping kelima lembaga tersebut, masih ada lembaga yang sifatnya suprematif, yakni Majelis Permusyarawatan Rakyat (MPR). Namun demikian, dengan melihat adanya ketiga kekuasaan yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif, sudah jelas bahwa UUD 1945 sangat dipengaruhi oleh ajaran trias politica. Poros-poros kekuasaan Negara yang diletakkan pada posisi yang terpisah mutlak, tetapi dijalin oleh satu hubungan kerjasama fungsional.15

Indonesia menganut doktrin trias politica dalam arti pembagian

kekuasaan, karena pada implementasinya lembaga legislatif, eksekutif

dan yudikatif adalah lembaga yang paling dominan berperan dalam

menyelenggarakan pemerintahan sesuai dengan fungsinya. Diperlukan

kemandirian dari masing-masing lembaga tersebut dan tidak adanya

intervensi satu sama lain. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga wibawa

masing-masing lembaga tersebut.

Pemerintah dalam arti luas adalah semua lembaga Negara seperti

diatur di dalam UUD (konstitusi) suatu Negara. Pemerintah dalam arti luas 15 Moh.mahfud. MD. Hukum dan Pilar-pilar Demokratis, Gama Media, Yogyakarta 1999 hal: 296

Page 14: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

14

adalah semua lembaga negara yang oleh konstitusi negara yang

bersangkutan disebut pemegang kekuasaan pemerintahan. Hal ini

terdapat misalnya di Indonesia di bawah UUD 1945. Kekuasaan

pemerintahan meliputi fungsi legislatif dan fungsi eksekutif. Pemerintah

dalam arti sempit yaitu lembaga Negara yang memegang kekuasaan

eksekutif saja.16Ryaas Rasyid membagi fungsi pemerintahan menjadi 4

bagian yaitu :

1. Fungsi pelayanan (public service )

2. Fungsi pembangunan (development )

3. Fungsi pemberdayaan ( empowering )

4. Fungsi pengaturan (regulation )17

Menurut Ryaas Rasyid, tujuan utama dibentuknya pemerintahan

adalah menjaga  ketertiban dalam kehidupan  masyarakat sehingga setiap

warga dapat menjalani kehidupan secara tenang, tenteram dan damai.

Pemerintahan modern pada hakekatnya adalah pelayanan kepada

masyarakat, pemerintahan tidak diadakan untuk melayani dirinya sendiri.

Pemerintah dituntut mampu memberikan pelayanan kepada

masyarakatnya dan menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap

orang dapat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi

mencapai kemajuan.

16 Talidziduhu Ndraha,Op cit, hlm 7417 Afan Gaffar,Syaukani,Ryass Rasyid .Otonomi Daerah.Pustaka Pelajar dan Pusat pengkajian Etika Politik dan Pemerintahan hal 24

Page 15: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

15

Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota

dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan

daerah. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah -

daerah provinsi. Daerah provinsi itu di bagi lagi atas daerah kabupaten

dan daerah kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten dan daerah

kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-

undang. Gubernur, Bupati dan Walikota masing – masing sebagai Kepala

Pemerintah Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten dan Daerah Kota dipilih

secara demokratis. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-

luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang

ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat18.

2.2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) adalah bentuk lembaga

perwakilan rakyat (parlemen) daerah (provinsi / kabupaten/kota)

di Indonesia yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah bersama dengan pemerintah daerah. DPRD

merupakan mitra kerja kepala daerah (bupati). Sejak diberlakukannya UU

Nomor 32 Tahun 2004 dan selanjutnya di adakan pembaharuan ke UU 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah tidak lagi

bertanggung jawab kepada DPRD, karena dipilih langsung oleh rakyat

melalui pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah.

2.2.1 Fungsi DPRD18 http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_daerah_di_Indonesia Diakses Pada Tanggal 04 november 2015.

Page 16: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

16

a) Legislasi, berkaitan dengan pembentukan peraturan daerah

Perda-perda yang aspiratif dan responsif. Dalam arti perda-

perda telah mengakomodasi tuntutan, kebutuhan dan

harapan rakyat. Hal itu tidak mungkin terwujud apabila

mekanisme penyusunan Peraturan Daerah bersifat ekslusif

dan tertutup. Untuk itu mekanisme penyusunan Perda yang

dituangkan dalam Peraturan Tata Tertib DPRD harus dibuat

sedemikian rupa agar mampu menampung aspirasi rakyat

secara optimal.

b) Anggaran, Kewenangan dalam hal anggaran daerah (APBD)

Anggaran belanja daerah (APBD) yang efektif dan efisien,

serta terdapat kesesuaian yang logis antara kondisi

kemampuan keuangan daerah dengan keluaran (output)

kinerja pelayanan masyarakat.

c) Pengawasan, Kewenangan mengontrol pelaksanaan perda

dan peraturan lainnya serta kebijakan pemerintah daerah.

Terdapatnya suasana pemerintahan daerah yang transparan

dan akuntabilitas, baik dalam proses pemerintahan maupun

dalam penganggaran.

Dalam melaksanaan ketiga fungsi yang ideal tersebut,

DPRD dilengkapi dengan modal dasar yang cukup besar

dan kuat, yaitu tugas dan wewenang, alat-alat kelengkapan

DPRD, Hak-hak DPRD/anggota, dan anggaran DPRD yang

Page 17: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

17

mandiri. Ketiga fungsi tersebut harus dijalankan dengan

baik/tepat/pantas.

2.2.2 Tugas dan wewenang DPRD

Adapun tugas dan wewenang DPRD adalah membentuk peraturan

daerah bersama kepala daerah. Membahas dan memberikan persetujuan

rancangan peraturan daerah mengenai anggaran pendapatan dan belanja

daerah (APBD) yang diajukan oleh kepala daerah. Melaksanakan

pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan APBD.

Mengusulkan untuk DPRD provinsi, pengangkatan/pemberhentian

gubernur/wakil gubernur kepada Presiden melalui Menteri Dalam

Negeri untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan/pemberhentian.

DPRD kabupaten, pengangkatan/pemberhentian bupati/wakil bupati

kepada Gubernur melalui Menteri Dalam Negeri. DPRD kota,

pengangkatan/pemberhentian wali kota/wakilwali kota kepada Gubernur

melalui Menteri Dalam Negeri.

Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah

dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Memberikan persetujuan

terhadap rencana kerja sama dengan daerah lain atau dengan pihak

ketiga yang membebani masyarakat dan daerah. Mengupayakan

terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang

diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 18: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

18

DPRD memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan

pendapat. Anggota DPRD memiliki hak mengajukan rancangan peraturan

daerah, mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat,

memilih dan dipilih, membela diri, imunitas, mengikuti orientasi dan

pendalaman tugas, protokoler, serta keuangan dan administratif. DPRD

berhak meminta pejabat negara tingkat daerah, pejabat pemerintah

daerah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan

keterangan. Jika permintaan ini tidak dipatuhi, maka dapat dikenakan

panggilan paksa (sesuai dengan peraturan perundang-undangan). Jika

panggilan paksa ini tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang

bersangkutan dapat disandera paling lama 15 hari (sesuai dengan

peraturan perundang-undangan)19.

2.3 Hubungan Eksekutif dan Legislatif

Sistem presidensial  (presidensil), atau disebut juga dengan sistem

kongresional, merupakan sistem pemerintahan  negara republik di mana

kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan

legislatif 20. Sistem pemerintahan dengan bentuk kabinet Presidensial

merupakan kabinet yang menteri–menterinya bertanggung jawab kepada

presiden, agar para menteri tidak berlindung di bawah kekuasaan

presiden apabila melakukan kesalahan. Badan legislatif (perlemen)

19 http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat_Daerah. Diakses Pada Tanggal 04 november 2015.20 http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_presidensial. diakses pada tanggal 14 oktober 2015

Page 19: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

19

dengan badan eksekutif (presiden dan menterinya) harus saling

mengawasi secara ketat (checking power with power).

Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif

kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya

dukungan politik. Masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika

presiden melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap

negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila

ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya

seorang wakil presiden akan menggantikan posisinya21.

Presidensil cenderung memisahkan kepala eksekutif dari dewan

perwakilan rakyat. Sangat sedikit media tempat di mana eksekutif dan

legislatif dapat saling bertanya satu sama lain. Sesuai dengan ketentuan

Pasal 1ayat (4) Undang-undang No.23 tahun 2014, Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah adalah salah satu alat Daerah disamping Kepala

Daerah .Di dalam penjelasan umum Undang-undang tersebut diterangkan

bahwa :

“Kontruksi yang demikian ini menjamin adanya kerjasama yang serasi antara Kepala Daerah dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk mencapai tertib Pemerintahan di daerah .Dengan demikian ,maka dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah ,ada pembagian tugas yang jelas dan dalam kedudukan yang sama tinggi antara Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yaitu kepala Derah yang memimpin di bidang Eksekutif dan Dewan Perwakian Rakyat Daerah bergerak dalam bidang legislatif”22.

21Op. Cit. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_presidensial. diakses pada tanggal 14 oktober 201522 Bintan Ragen Saragih ,”Himpunan Undang-Undang Dasar ,Undang-undang dan Beberapa Aturan Lainnya Tentang Pemerintah Daerah Indonesia”,Fakultas Hukum Universitas Katolik Atmajaya ,Jakarta 1984 ,hlm 510-511

Page 20: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

20

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa tugas

Pokok Kepala Daerah adalah sebagai pelaksana kebijaksanaan Daerah

atau Administrator, sedangkan tugas pokok DPRD adalah menetapkan

kebijksanaan Daerah atau Administrator, se-Daerah. Kebijaksanaan itu di

wujudkan dalam bentuk Peraturan Daerah dan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah. Jadi secara singkat DPRD mempunyai dua fungsi ,yakni :

(1) Sebagai partner Kepala Daerah dalam merumuskan

kebijaksanaan daerah

(2) Sebagai pegawas atau pelaksanaan kebijaksanaan Daerah

yang dijalankan oleh Kepala Daerah .

DPRD sebagai mitra kerja eksekutif, tentu dikaitkan dengan

penyelenggaraan Pemerintahan di daerah, DPRD sebagai mitra eksekutif

bukanlah berarti bekerja sama untuk memenuhi kepentingan masing-

masing pihak dalam arti kepentingan perseorangan, kelompok dan atau

kepentingan partai, akan tetapi semata-mata antar dua lembaga tersebut

dalam mengambil kebijakan – kebijakan yang telah disepakati secara

bersama-sama dapat diimplementasikan untuk kepentingan rakyat di

daerah dan negara. Masing-masing lembaga dalam pelaksanaan

fungsinya bisa saling memahami akan tugas yang melekat pada masing-

masing lembaga tersebut secara proporsional, tanpa saling mencurigai,

membawahi, lebih menonjolkan/mendominasi dan lain sebagainya.

Page 21: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

21

Pola hubungan antar Kepala Daerah (eksekutif) dengan DPRD

(legislatif) terdiri dari tiga pola hubungan yang secara realistik dapat

dikembangkan. Ketiga hubungan itu adalah, pertama, bentuk komunikasi

dan tukar menukar informasi. Komunikasi sebagai suatu proses

penyampaian pikiran, perasaan dari seseorang kepada orang lain 23.

Istilah komunikasi (Indonesia) diambil dari perkataan Inggris yaitu

communication. Istilah ini bersumber dari bahasa Latin communis, yang

dalam bahasa Inggris berarti commom, yang dapat diterjemahkan

kedalam bahasa Indonesia yaitu sama24. Berkomunikasi berarti kita

membangun kebersamaan dengan membentuk suatu kontak dalam

perhubungan. Ini berarti individu-individu saling memberi keterangan,

pikiran dan sikap-sikap dalam melakukan hubungan25.

Menurut warther dan Davis bahwa organisasi tidak dapat berdiri

tanpa komunikasi. Komunikasi merupakan suatu cara untuk menghubungi

orang-orang lain dengan perantaraan ide, fakta, pikiran dan nilai dan

merupakan jembatan pengertian diantara orang-orang sehingga mereka

dapat membagi apa yang mereka rasakan dan yang diketahuinya..

Kedua, bentuk kerjasama atas beberapa subjek, program, masalah

dan pengembangan regulasi. Secara etimologi kerjasama berasal dari

bahasa Inggris “Cooperation” yang memiliki arti yang sama yakni

kerjasama. Kerjasama merupakan kegiatan bersama antara dua orang

23 Erliana Hasan. Komunikasi Pemerintahan. Refika Aditama. Jatinangor. 2005. Hal:1724 Abburrachman, Oemi. Dasar-dasar Publik Relations.Alumni. Bandung. 1995. Hal: 56 25 Anwar Arifin. Public Relation . Pustaka Indonesia. Jakarta. 2007. Hal: 33

Page 22: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

22

atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama. kerjasama kemudian

berkembang dengan munculnya pengertian-pengertian baru yang lebih

kontemporer sesuai dengan pergerakan zaman. Kerjasama pada masa

lalu identik dalam usaha perdagangan, pada masa sekarang kerjasama

menyentuh semua bidang. Baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun

politik.

Kerjasama khususnya dalam bidang politik yaitu antara eksekutif

dan legislatif mencakup segala proses perumusan kebijakan yang ada

pada umumnya dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) yang

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku harus ditetapkan

oleh Pemerintah Daerah (Bupati) bersama DPRD. Hal ini sesuai dengan

pasal 241 UU No. 23 Tahun 2014 : Pembahasan rancangan Perda

dilakukan oleh DPRD bersama kepala Daerah untuk mendapat

persetujuan bersama.

Kedua lembaga ini mempunyai kedudukan yang sederajat dan

memiliki hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. DPRD

disamping sebagai badan perwakilan rakyat, juga sebagai mitra kerja

eksekutif yang berwenang merumuskan kebijaksanaan dalam

menjalankan pemerintahan. Dari ketentuan diatas tampak bahwa

kehidupan kerjasama yang demokratis di terapkan didaerah.

Page 23: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

23

Ketiga, klarifikasi atas berbagai permasalahan. Klarifikasi

merupakan bentuk penjelasan dalam hal pembenaran suatu masalah.

Pada pembahasan pembuatan Perda dibutuhkan klarifikasi agar mampu

mewujudkan hasil keputusan yang maksimal.

DPRD salah satu fungsinya yaitu sebagai pengawasan, memiliki

wewenang dalam hal klarifikasi pendapat atau pembenaran suatu

pernyataan mencakup isi dari perundang-undangan yang digunakan

dalam pembuatan suatu Perda. Hal ini sesuai dengan pasal 20 A ayat (1)

yang berbunyi : DPRD memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan

fungsi pengawasan.

Kedua lembaga tinggi daerah yaitu eksekutif dan legislatif saling

berinteraksi untuk mencapai kesepakatan. Namun dalam hal klarifikasi

biasanya dilakukan oleh pihak DPRD (legislatif) yaitu fungsi pengawasan.

Ketiga bentuk hubungan tersebut berbeda-beda dalam peran dan

aktualisasi masing-masing pihak, baik eksekutif maupun Legislatif.

Kolaborasi tersebut hanya mungkin menjadi kenyataan jika dikembangkan

etika yang dapat merefleksikan bahwa DPRD bukan sebagai ancaman

tetapi lembaga yang bekerja untuk kepentingan masyarakat. Sebaliknya

Pemerintah Daerah diharapkan mampu menciptakan suasana kondusif

yang dapat mendorong DPRD bekerja secara independent dan tetap

kritis26.

26Abdullah, Rosali, 2005, Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan PemilihanKepala Daerah Secara Langsung, PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta. hal: 23

Page 24: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

24

Pada prinsipnya urgensi jenis hubungan antara eksekutif dan

legislatif tersebut meliputi hal-hal, yaitu: representasi, anggaran,

pertanggungjawaban, pembuatan peraturan daerah,  pengangkatan

sekretaris daerah, pembinaan dan pengawasan. Kesemua hal tersebut

dapat terwujud dan berjalan sebagaimana diharapkan bilamana eksekutif

maupun legislatif memiliki visi bersama yaitu suatu visi yang bukan saja

menyangkut kelembagaan, tetapi juga secara individual mereka merasa

benar-benar terikat (committee), karena hal tersebut mencerminkan visi

pribadi masing-masing.

Hubungan antara Pemerintah Daerah (eksekutif) dan DPRD

(legislatif) dalam konteks tatalaksana penyelenggaraan pemerintahan di

daerah sedikit banyak ikut menentukan terciptanya situasi yang kondusif

bagi keberhasilan program-program pembangunan daerah. Karena itu

pola hubungan yang seimbang antara dua lembaga tersebut perlu terus

menerus ditingkatkan sebagai upaya menjaga stabilitas politik di daerah27.

2.4 Peraturan Daerah

Peraturan Daerah(Legislasi)  dalam arti sempit merupakan proses

dan produk pembuatan undang-undang. Legislasi dalam arti luas

termasuk pula pembentukan Peraturan Pemerintah dan peraturan-

27 Ibid hal: 26

Page 25: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

25

peraturan lain yang mendapat pendelegasian kewenangan dari undang-

undang (delegation of rule making power by the laws). 

Pembentukan peraturan daerah merupakan pekerjaan yang tidak

mudah dan rumit karena hal tersebut harus memiliki kesesuaian antara

kebutuhan daerah dan masyarakat. Namun serumit apapun peraturan,

bagi anggota masyarakat, sejatinya ia tetap bersumber dari relasi-relasi

sosial yang nyata di dalam kehidupan bermasyarakat, dengan demikian

setiap orang berpeluang mempelajari, memahami, dan lantas secara

sadar memilih taat atau membangkang peraturan.28

Berdasar pada pentingnya arti dan rumitnya pembentukan

peraturan daerah agar dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat,

maka pembuat peraturan daerah harus memperhatikan beberapa seperti

sebelum membuat peraturan daerah (Perda), pembuat peraturan harus

mengetahui kondisi masyarakat daerah secara menyeluruh (baik tingkat

pendidikannya, daya serap terhadap pengetahuan, tingkat ekonominya

dan gaya bahasa sehari-hari/ bahasa pergaulannya). Pembuat peraturan

harus memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan ketertiban hukum

dalam masyarakat, sehingga peraturan yang dibuatnya benar-benar

bertujuan luhur untuk mengayomi masyarakat. Bahasa hukum yang

digunakan harus jelas dan mudah dipahami. Jangan menggunakan

bahasa yang bisa menimbulkan banyak penafsiran, sehingga orang

28 Rival G.A. dkk, 9 Jurus Merancang Peraturan untuk Transformasi Sosial, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, Jakarta, 2007, hlm 151

Page 26: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

26

mengartikan sekehendak sendiri. Bahasa yang digunakan harus bisa

diterima secara akal. Apabila dipandang perlu, bisa melibatkan ahli

hukum dari perguruan tinggi.29

Aturan tingkah laku yang mengikat secara umum itu dapat berisi

ketentuan-ketentuan mengenai hak, kewajiban, fungsi, status, atau

tatanan. Ciri mengikat secara umum tersebut merupakan ciri pembeda

dengan keputusan yang bersifat mengikat secara individual dan konkret,

sebagai ciri yang melekat pada keputusan yang berupa

ketetapan/penetapan atau keputusan tata usaha Negara (beschikking).30

Bentuk suatu undang-undang sangat erat kaitannya dengan isinya,

sama halnya dengan menentukan bentuk, maka bentukpun menentukan

isi. Proposisi tersebut berlaku untuk setiap aspek dan bentuk, struktur

kalimat, pilihan kata, sintaksis, tata bahasa, tanda baca31. Sistematika

yang buruk menyumbang pada tidak efektifnya pelaksanaan peraturan.32

Hukum Bambang Palasara menuturkan, Perda mempunyai

kedudukan yang strategis, karena diberikan landasan konstitusional yang

jelas sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (6) Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.33

Menurut Badan Pembinaan Hukum Nasional, Perda memiliki

beberapa fungsi, yaitu:

29 Hamzah Halim dan K. Redindo, Cara Praktis Menyusun dan Merancang Peraturan Daerah, Kencana, Jakarta, 2009, hlm 76-7730Ibid., hlm 5731Ibid, hlm 8632Op.cit , hlm 15133Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pasal 8 ayat 6

Page 27: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

27

1. Sebagai instrumen kebijakan untuk melaksanakan otonomi daerah

dan tugas pembantuan sebagaimana amanat UUD RI Tahun 1945

dan Undang-Undang tentang Pemerintah Daerah.

2. Sebagai penampung kekhususan dan keragaman daerah, serta

penyalur aspirasi masyarakat di daerah. Namun, pengaturannya

tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

3. Sebagai alat pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan

daerah.

4. Sebagai peraturan pelaksanaan dari peraturan perundang-

undangan yang lebih tinggi.34

Pada hakekatnya fungsi utama dari legislatif adalah membuat

undang-undang (legislasi), hal ini juga sejalan dengan fungsi-fungsi yang

lain seperti fungsi pengawasan (controlling) juga merupakan bagian fungsi

legislasi, karena dalam menjalankan fungsi pengawasan tentunya terlebih

dahulu melahirkan peraturan perundangan-undangan yang dijadikan

sebagai acuan dalam melakukan pengawasan terhadap pemerintah

dalam menjalankan tugasnya. Begitu juga fungsi anggaran (budgeting)

yang merupakan sebagian dari fungsi legislasi karena untuk menetapkan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) juga ditetapkan

dengan Peraturan Daerah APBD setiap tahun anggaran.35

34Sucy V.M, “Fungsi Perda”, Blogspot diakses dari http://sucyvira.blogspot.com/2012/10/fungsi-perda.html35Arbi Sanit, Perwakilan Politik: Suatu Stdi Awal Dalam Pencarian Analisa Sistem Perwakilan politik di Indonesia, Imu dan Budaya, Edisi 2, tahun V, Jakarta : Penerbit Universitas Nasional1982 , hal. 48-52

Page 28: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

28

Proses legislasi atau proses pembentukan peraturan daerah atau

peraturan lainnya merupakan salah satu tugas pemerintah untuk

menciptakan keteraturan dalam masyarakat. Proses legislasi peraturan

daerah merupakan salah satu fungsi dari Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah dan salah satu wewenang kepala daerah sebagaimana yang

terdapat dalam UU RI Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Inisiatif pembentukan peraturan daerah dapat berasal dari kepala daerah

dan inisiatif berasal dari DPRD dalam rangka pembuatan kebijakan

hukum.Pembuatan kebijakan hukum merupakan tindakan politik sehingga

dalam proses Rancangan Peraturan Daerah terjadi tiga proses

pelaksanaan fungsi sistem politik yaitu fungsi input, fungsi pengolahan

dan fungsi output.36

Penjelasan lain tentang pembentukan peraturan daerah yaitu dalam

UU RI Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan dijelaskan bahwa peraturan daerah adalah

peraturan perudang-undangan yang dibentuk oleh DPRD bersama Kepala

Daerah. Peraturan Daerah merupakan salah satu jenis Peraturan

Perundang-undangan dan merupakan bagian dari sistem hukum nasional

yang berdasarkan Pancasila.

Peraturan Daerah saat ini mempunyai kedudukan yang sangat

strategis karena diberikan landasan konstitusional yang jelas

sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar

36David Easton, A System Analysis of Political Life, New York : John Willey and Sons Inc, 1965, hal. 57-69

Page 29: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

29

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi : Pemerintah

daerah berhak menetapkan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan

otonomi dan tugas pembantuan.

Wewenang dalam membuat peraturan daerah terdapat pada

eksekutif (Bupati) dan legislatif (DPRD). Hal ini sejalan dengan kebijakan

otonomi daerah yang diberikan kepada daerah. Dalam UU No 23 tahun

2014, Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah

otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan

Republik. Selanjutnya, Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan

urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan

rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara

Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dari uraian

tersebut, diketahui bahwa komponen pemerintahan daerah yakni kepala

daerah sebagai lembaga eksekutif dan Dewan Perwakilan Rakyat sebagai

lembaga legislatif.

Secara umum yang dimaksudkan dengan fungsi legislasi adalah

fungsi untuk membuat peraturan daerah. Hal ini ditegaskan pada pasal

154, UU No 23 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa:

a. Membentuk Perda Kabupaten/Kota bersama bupati/wali kota

Page 30: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

30

b. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan Perda

mengenai APBD kabupaten/kota yang diajukan oleh bupati/wali

kota

c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan

APBD kabupaten/kota

Pembentukan peraturan daerah merupakan pekerjaan yang tidak

mudah dan rumit karena hal tersebut harus memiliki kesesuaian antara

kebutuhan daerah dan masyarakat. Namun serumit apapun peraturan,

bagi anggota masyarakat, sejatinya ia tetap bersumber dari relasi-relasi

sosial yang nyata di dalam kehidupan bermasyarakat dengan demikian

setiap orang berpeluang mempelajari, memahami, dan lantas secara

sadar memilih taat atau membangkang peraturan.37

Pentingnya arti dan rumitnya pembentukan peraturan daerah agar

dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat, maka pembuat peraturan

daerah harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya:

1. Sebelum membuat peraturan daerah (Perda), pembuat peraturan

harus mengetahui kondisi masyarakat daerah secara menyeluruh

(baik tingkat pendidikannya, daya serap terhadap pengetahuan,

tingkat ekonominya dan gaya bahasa sehari-hari/ bahasa

pergaulannya).

2. Pembuat peraturan harus memiliki komitmen yang tinggi untuk

mewujudkan ketertiban hukum dalam masyarakat, sehingga

37Op.cit , hlm 151

Page 31: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

31

peraturan yang dibuatnya benar-benar bertujuan luhur untuk

mengayomi masyarakat.

3. Bahasa hukum yang digunakan harus jelas dan mudah

dipahami.Bahasa hukum yang digunakan harus memiliki

kemanunggalan arti. Jangan menggunakan bahasa yang bisa

menimbulkan banyak penafsiran, sehingga orang mengartikan

sekehendak sendiri.

4. Bahasa yang digunakan harus bisa diterima secara akal.

5. Apabila dipandang perlu (dan memang begitu sebaiknya), bisa

melibatkan ahli hukum dari perguruan tinggi.

Bentuk suatu undang-undang sangat erat kaitannya dengan isinya,

sama halnya dengan menentukan bentuk, maka bentukpun menentukan

isi. Proposisi tersebut berlaku untuk setiap aspek dan bentuk, struktur

kalimat, pilihan kata, sintaksis, tata bahasa, tanda baca (Seidman, 2001:

253-254).38 Sistematika yang buruk menyumbang pada tidak efektifnya

pelaksanaan peraturan.39

Hukum Bambang Palasara menuturkan, Perda mempunyai

kedudukan yang strategis, karena diberikan landasan konstitusional yang

jelas sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (6) Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.40 Menurut Kapusluhkum Badan

Pembinaan Hukum Nasional, Perda memiliki beberapa fungsi, yaitu:

38Ibid, hlm 8639Rival G.A. dkk, 9 Jurus Merancang Peraturan untuk Transformasi Sosial, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, Jakarta, 2007, hlm 15140Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pasal 8 ayat 6

Page 32: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

32

1. Sebagai instrumen kebijakan untuk melaksanakan otonomi daerah

dan tugas pembantuan sebagaimana amanat UUD RI Tahun 1945

dan Undang-Undang tentang Pemerintah Daerah.

2. Sebagai penampung kekhususan dan keragaman daerah, serta

penyalur aspirasi masyarakat di daerah. Namun, pengaturannya

tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

3. Sebagai alat pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan

daerah.

4. Sebagai peraturan pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan

yang lebih tinggi.41

Proses penahapan pembentukan suatu UU atau perda dapat diurut

sebagai berikut:

a) Tahap Perencanaan

Tahap pertama pembentukan UU atau perda (provinsi

maupun kabupaten/kota) pada dasarnya adalah sama, yakni

diawali dengan tahap perencanaan yang dituangkan dalam bentuk

program legislasi. Untuk program pembentukan undang-undang

disebut program legislasi nasional (Prolegnas), sedangkan untuk

41Sucy V.M, “Fungsi Perda”, Blogspot diakses dari http://sucyvira.blogspot.com/2012/10/fungsi-perda.html

Page 33: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

33

program pembentukan perda disebut program legislasi daerah

(Prolegda) provinsi, kabupaten/kota.

Program legislasi nasional (Prolegnas) adalah instrument

perencanaan program pembentukan Undang-undang yang disusun

secara berencana, terpadu dan sistematis sedangkan program

legislasi daerah (Prolegda) adalah instrument perencanaan

pembentukan peraturan daerah yang disusun secara berencana,

terpadu dan sistematis.

Menurut Bagir Manan ada 3 landasan yang digunakan

dalam membentuk / membuat sebuah Perda agar menciptakan

hasil yang tangguh dan berkualitas, landasan - landasan tersebut

adalah :

1) Landasan Filosofis

Landasan Filosofis adalah uraian yang memuat tentang

pemikiran terdalam yang harus terkandung dalam Perda

dan pandangan hidup yang mengarahkan pembuatan

Perda. Pemikiran terdalam dan pandangan hidup

tercermin dalam peraturan perundang-undangan dan

nilai-nilai pancasila. Landasan Filosofis / filsafat /

pandangan / ide yang menjadi dasar sewaktu

menuangkan hasrat dan kebijakan (pemerintah) ke

dalam suatu rencana atau draft peraturan negara. Suatu

rumusan perundang-undangan harus mendapat

Page 34: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

34

pembenaran (recthvaardiging) yang dapat diterima dan

dikaji secara filosofis. Pembenaran itu harus sesuai

dengan cita-cita dan pandangan hidup masyarakat yaitu

cita-cita kesusilaan (idée der eedelijkheid). 42

2) Landasan Yuridis Landasan Yuridis adalah uraian

tentang ketentuan – ketentuan hukum yang harus

menjadi acuan dalam pembentukan Perda. Landasan

yuridis merupakan ketentuan hokum yang menjadi dasar

kewenangan (bevoegheid, competentie) pembuat

peraturan perundang – undangan. Apakah kewenangan

pejabat atau badan mempunyai dasar hukum yang

ditentukan dalam perundang – undangan atau tidak. Hal

ini sangat penting untuk disebutkan dalam perundang –

undangan karena seorang pejabat / suatu badan tidak

berwenang (onbevogheid) mengeluarkan aturan.

Landasan ini dibagi menjadi 2 (ydua) yaitu :

Dari segi formil landasan ini memberikan

kewenangan bagi instansi tertentu untuk

membuat peraturan tertentu.

Dari segi materiil sebagai dasar hukum untuk

mengatur hal – hal tertentu.

Landasan Yuridis berdasarkan penyusunan peraturan

perundang-undangan meliputi 3 hal yaitu :42 Budiman NPD, Ilmu Pengantar Perundang-undangan UII Press Yogyakarta, 2005. Hal: 33

Page 35: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

35

Kewenangan dari pembuat perundang-undangan

Kesesuaian bentuk dan jenis peraturan

perundang-undangan dengan materi yang diatur.

Keharusan mengikuti tata cara tertentu

pembuatan perundang-undangan.

Dalam suatu perundang-undangan, landasan Yuridis ini

ditempatkan pada bagian konsideran “mengingat”.

3) Landasan Sosiologis

Landasan Sosiologi adalah bahwa Perda harus

mencerminkan kenyataan hidup dalam masyarakat,

sehingga Perda yang dibentuk dapat diterima

masyarakat, mempunyai daya laku efektif dan tidak

banyak memerlukan pengerahan institusi/penegak

hukum dalam melaksanakannya. Landasan Sosiologis

merupakan suatu peraturan perundang-undangan yang

dibuat yang harus dapat dipahami oleh masyarakat

sesuai dengan kenyataan hidup. Ini berarti bahwa hukum

yang dibentuk harus sesuai dengan hukum yang hidup

(the living law) dalam masyarakat.43

Dalam kondisi demikian inilah maka perundang-undangan

tidak mungkin lepas dari gejala-gejala sosial yang ada

dimasyarakat. Dengan melihat kondisi sosial yang terjadi di

43 Rosyidi Ranggawijaya dikutip oleh Soimin, Pembentukan Peraturan Negara di Indonesia, Jakarta, 2010

Page 36: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

36

masyarakat dalam rangka penyusunan suatu perundang-undangan

maka tidak begitu banyak lagi pengarahan institusi kekuasaan

dalam melaksanakannya.

b) Tahap Perancangan

1. Perumusan :

a. Perumusan Ranperda dilakukan dengan mengacu pada

naskah akademik;

b. Hasil naskah akademik akan menjadi bahan pembahasan

didalam rapat konsultasi; dan

c. Pembahasan di dalam rapat konsultasi adalah untuk

memantapkan konsepsi terhadap ranperda yang

direncanakan pembentukannya secara menyeluruh

(holistis).

d. Pembentukan Tim Asistensi.

Tim asistensi dibentuk guna membahas/ menyusun

materi ranperda dan melaporkannya kepada kepala

daerah dengan segala permasalahan yang dihadapi.

e. Konsultasi Ranperda dengan pihak-pihak terkait

f. Persetujuan Ranperda oleh kepala daerah.

c) Tahap Pembahasan

Pada tahap pembahasan, Ranperda dibahas oleh DPRD

dengan Gubernur, Bupati/walikota untuk mendapatkan persetujuan

Page 37: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

37

bersama. Sebagaimana diketahui Ranperda dapat berasal dari

DPRD dan dapat pula berasal dari inisiatif kepala daerah.

Pembahasan rancangan peraturan daerah lebih dikenal

dengan tahap pembicaraan rancangan peraturan daerah

merupakan salah satu tahap pembuatan peraturan daerah.

Pembahasan rancangan peraturan daerah dilakukan setelah tahap

rancangan peraturan daerah telah disetujui dan telah layak dibahas

pada sidang paripurna.

d) Tahap Pengundangan

Undang-undang atau perda yang telah ditetapkan,

selanjutnya diundangkan dengan menempatkannya didalam

lembaran daerah oleh sekertaris daerah, sedangkan penjelasan

perda dicatat didalam tambahan lembaran daerah oleh sekretaris

daerah, atau oleh kepala biro hukum/ kepala bagian hukum.

e) Tahap Sosialisasi

Meskipun Perda telah diundangkan didalam lembaran

daerah, namun belum cukup menjadi alasan untuk menganggap

bahwa masyarakat telah mengetahui eksistensi perda tersebut.

Oleh karena itu, Perda yang telah disahkan dan diundangkan

tersebut harus pula disosialisasikan.

f) Tahap Evaluasi

Page 38: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

38

Untuk dapat mengetahui sejauh mana pengaruh sebuah

Perda setelah diberlakukan, maka perlu dilakukan evaluasi. Melalui

evaluasi akan dapat diketahui kelemahan dan kelebihan Perda

yang sedang diberlakukan, yang selanjutnya guna menetukan

kebijakan-kebijakan, misalnya apakah perda tetap dipertahankan

atau perlu direvisi44. Pembentukan peraturan daerah merupakan

kewenangan kepala daerah bersama-sama DPRD.

Gambar 1. Tahap pembentukan PERDA

Gambar 1.Alur penetapan Perda

Berdasarkan ketentuan didalam Keputusan Menteri Dalam Negeri

dan Otonomi Daerah Nomor 53 Tahun 2011 tentang Prosedur

Penyusunan Hukum Daerah menyatakan bahwa inisiatif pembentukan 44Hamzah Halim dan K. Redindo, Cara Praktis Menyusun dan Merancang Peraturan Daerah, Kencana, Jakarta, 2009, hlm 98-102

TAHAP PERENCANAAN TAHAP PERANCANGAN TAHAP PEMBAHASAN

TAHAP PENGUNDANGANTAHAP SOSIALISASITAHAP EVALUASI

Page 39: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

39

peraturan yang berasal dari kepala daerah dilakukan oleh sekretariat

daerah atau biro/bagian hukum dengan mekanisme berikut ini:

1. Rancangan peraturan daerah disusun oleh pimpinan unit

kerja berkaitan dengan materi muatan yang akan diatur

dan rancangan peraturan daerah dapat dibentuk tim

antar-unit kerja dimana ketua tim berasal dari pimpinan

unit kerja yang ditunjuk oleh kepala daerah.

2. Konsep rancangan peraturan daerah yang dilakukan oleh

unit kerja harus dilampiri dengan pokok-pokok pikiran

yang terdiri dari: maksud dan tujuan pengaturan, dasar

hukum, materi yang akan diatur, dan keterkaitan dengan

peraturan perundang-undangan yang lain.

3. Konsep yang telah disusun oleh kerja disampaikan

kepada sekretariat daerah melalui bagian hukum,

kemudian sekretariat daerah menugaskan kepada biro/

bagian hukum untuk melakukan harmonisasi materi dan

sinkronisasi pengaturan.

4. Biro hukum atau bagian hukum akan mengundangkan

pimpinan unit kerja maupun unit kerja yang lain untuk

menyempurnakan konsep peraturan daerah yang

diajukan.

5. Biro/bagian hukum menyusun penyempurnaan (konsep

final) untuk diteruskan kepada kepala daerah kemudian

Page 40: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

40

kepala daerah mengadakan pemeriksaan dengan dibantu

sekretaris daerah.

6. Konsep rancangan peraturan daerah yang telah disetujui

oleh kepala daerah berubah menjadi rancangan peraturan

daerah.

7. Rancangan peraturan daerah disampaikan kepala daerah

kepada ketua DPRD disertai pengantar untuk

memperoleh persetujuan dewan.45

Berdasar pada ketentuan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, menyatakan

bahwa Pembentukan Peraturan Perundang-undangan mencakup tahap

perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan

dan pengundangan. Tahapan tersebut adalah prosedur baku yang harus

dilewati oleh setiap Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

termasuk Peraturan Daerah.

Peraturan Pemerintah No.16 tahun 2010 tentang penyusunan

peraturan DPR tentang tata tertib DPRD. PeRmendagri No.1 tahun 2011

tentang produk hukum daera . Peraturan pemerintah 79 tahun 2005

tentang pembinaan dan pengawasan daerah. Sementara tata cara

penyusunan rancangan peraturan daerah yang berasal dari inisiatif DPRD

diatur di dalam peraturan tata tertib DPRD. Misalnya, pasal 21 Keputusan

45Ibid.,hlm 51

Page 41: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

41

DPRD Kabupaten Sopppeng Nomor 09 tahun 2009 tentang Peraturan

Tata Tertib DPRD Kabupaten Soppeng menyatakan bahwa:

1. Sekurang-kurangnya 5 (lima) orang Anggota DPRD terdiri yang

berasal lebih dari 1 (satu) fraksi dapat mengajukan suatu usul

prakarsa Rancangan Peraturan Daerah;

2. Usul Prakarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

disampaikan kepada Pimpinan DPRD dalam bentuk Rancangan

Peraturan Daerah disertai Naskah Akademik;

3. Pimpinan DPRD menyampaikan usul prakarsa sebagaimana

dimaksud ayat (2) kepada Badan Legislasi untuk diproses sesuai

dengan tugasnya;

4. Hasil proses dari Badan Legislasi sebagaimana dimaksud ayat

(3) disampaikan kepada Pimpinan DPRD untuk disampaikan

dalam Rapat Paripurna setelah mendapatkan pertimbangan dari

Badan Musyawarah;

5. Dalam rapat Paripurna para pengusul diberi kesempatan

memberikan penjelasan atas usul sebagaimana dimaksudkan

pada ayat (2);

6. Usul Prakarsa tersebut sebelum diputuskan menjadi prakarsa

DPRD, para pengusul dapat mengajukan perubahan dan/atau

mencabutnya kembali;

7. Pembicaraan diakhiri dengan Keputusan DPRD yang menerima

atau menolak usul prakarsa menjadi prakrsa DPRD;

Page 42: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

42

8. Tata cara pembahasan Rancangan Peraturan Daerah atas

prakrsa DPRD mengikuti ketentuan yang berlaku dalam

pembahasan Rancangan Peraturan Daerah atas prakrsa

Bupati.46

Dalam pembentukan peraturan daerah, penetapan rancangan

peraturan daerah merupakan tahap pengambilan keputusan terbentuknya

suatu peraturan daerah. Rancangan peraturan daerah yang telah disetujui

pada tahap pembahasan, disampaikan kembali oleh pimpinan DPRD

kepada kepala daerah untuk ditetapkan sebagai peraturan daerah.47

Dalam UU RI Nomor 23 tahun 2014 menjelaskan bahwa rancangan

Perda yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan Kepala Daerah

disampaikan oleh pimpinan DPRD kepada kepala daerah untuk ditetapkan

menjadi Perda. Penyampaian Ranperda dilakukan dalam jangka waktu

paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan bersama.

Selanjutnya, Ranperda ditetapkan oleh kepala daerah dengan paling lama

30 (tiga puluh) hari sejak rancangan Perda disetujui bersama oleh DPRD

dan Kepala Daerah. Jika Kepala Daerah tidak menandatangani Ranperda

yang telah disetujui, Ranperda tersebut sah menjadi Perda dan wajib

diundangkan dalam lembaran daerah.

46Keputusan DPRD Kabupaten Sopppeng Nomor 09 tahun 2009 tentang Peraturan Tata Tertib DPRD Kabupaten Soppeng, pasal 2147Hamzah Halim dan K. Redindo, Cara Praktis Menyusun dan Merancang Peraturan Daerah, Kencana, Jakarta, 2009, hlm 52

Page 43: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

43

2.5 Kerangka Konsep

Hubungan eksekutif dan legislatif dalam pengambilan keputusan di

daerah sangat penting dalam menetapkan Perda. Dibutuhkan kerjasama

yang baik antara pemerintah dan anggota DPRD, mulai dari tahap

perencanaan, tahap perancangan, tahap pembahasan, tahap

pengundangan, tahap sosialisasi dan tahap evaluasi yang ada di

kabupaten/kota.

Tahap perencanaan adalah tahap pertama pembentukan UU atau

perda (Kab/kota) dengan membuat naskah akademik .Dalam

perancangan, rumusan Ranperda dibuat dengan mengacu pada naskah

akademik. Tahap pembahasan Ranperda dibahas oleh DPRD dengan

Bupati untuk mendapatkan persetujuan bersama.Tahap perundangan,

peraturan daerah yang telah ditetapkan selanjutnya diundangkan dengan

menempatkannya di dalam lembaran daerah oleh sekertaris daerah.

Tahap sosialisasi, meskipun telah diundangankan masyrakat belum tahu

eksistensi perda tersebut. Maka dari itu harus pula disosialisasikan. Tahap

Page 44: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

44

evaluasi dibutuhkan untuk melihat sejauh mana pengaruh sebuah Perda

setelah diberlakukan.

Pembentukan peraturan daerah dipengaruhi oleh berbagai faktor,

baik pendukung maupun penghambat. Pengaruh pendukung dapat

berupa partisipasi eksekutif dan legislatif dalam sidang, komunikasi

eksekutif dan legislatif dan tingkat pendidikan dan pengalaman DPRD

sedangkan pengaruh penghambat dapat berupa sumber daya manusia,

komunikasi internal eksekutif, tarik menarik kepentingan dan situasi politik

yang tidak stabil.

Dinamika yang terjadi dalam proses pembentukan peraturan

daerah merupakan salah satu proses pembelajaran dan pendewasaan

bagi pemerintah daerah terhadap perannya dalam proses pembentukan

peraturan daerah. Perda merupakan instrumen kebijakan yaitu sebagai

alat untuk meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat

di daerah yang harus mencerminkan kebutuhan masyarakat sesuai

dengan potensi dan karakteristik daerah serta dapat memenuhi tuntutan

terciptanya anggaran daerah yang berorientasi pada kepentingan dan

akuntabilitas publik.

Dinamika dalam proses pembahasan akan menjadi pembelajaran

terhadap kedua pihak eksekutif dan legislatif untuk sama sama belajar

dan introspeksi diri, bukan menjadi ajang persaingan kekuasaan antara

kedua belah pihak, perda yang di hasilkan juga diharapkan akan

dirasakan oleh semua lapisan masyrakat.Dari penjelasan di atas skema

Page 45: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

45

penulisan dapat digambarkan dalam gambar kerangka konseptual

sebagai berikut:

Eksekutif

Faktor yang berpengaruh

Faktor pendukung: Faktor Penghambat :

a.Partisipasi eksekutif& legislaif a.Sumber Daya Manusia

b.Komunikasi eksekutif dan legislatif b.Komunikasi Internal eksekutif

c. Tingkat pendidikan dan pengalaman c. Tarik menarik kepentingan

DPRD d. Situasi politik yang tidak stabil

Proses Legislasi

Perencanaan : Naskah Akademik dan Rancangan Perda

Pembahasan dan Penetapan Perda

Legislatif

Page 46: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

46

Gambar 2 .Kerangka Konsep

BAB III

METODE PENELITIAN

Garis besar yang terdapat dalam bagian ini, diantaranya lokasi

penelitian, latar penelitian, metode dan dasar penelitian yang digunakan,

sumber data, teknik pengumpulan data, informan penelitian yang akan

menjadi nara sumber dalam penelitian serta teknik analisis data yang

digunakan sebagai tindak lanjut untuk mengolah data yang telah

didapatkan di lapangan menjadi data yang lebih rinci, jelas, sehingga

tujuan penelitian dapat tergambar lebih jelas. Dasar penelitian yang

menggunakan metode studi kasus

bertujuan untuk mengumpulkan dan

menganalisa suatu proses tertentu terkait fokus penelitian ini sehingga

dapat menemukan ruang lingkup tertentu. Studi kasus  adalah salah

satu metode penelitian  dalam  ilmu sosial.

Peraturan Daerah

Page 47: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

47

Studi kasus adalah suatu strategi riset, penelahaan empiris yang

menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan nyata. Strategi ini dapat

menyertakan bukti kualitatif yang bersandar pada berbagai sumber dan

perkembangan sebelumnya dari proposisi teoritis. Penelitian dengan

subjek tunggal memberikan kerangka kerja untuk membuat inferensi dari

data studi kasus kualitatif.48

3.1Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di wilayah Kabupaten Soppeng dengan

pertimbangan bahwa dalam proses pembuatan peraturan daerah di

Kabupaten Soppeng seringkali terjadi dinamika antara pemerintah daerah

dan DPRD, hal ini dapat dilihat adanya tarik menarik kepentingan serta

komunikasi yang kurang lancar di Kabupaten Soppeng.

3.2 Tipe Penelitian

Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif.

Tipe penelitian ini akan memberikan data tentang hubungan eksekutif dan

legislatif dalam pembuatan peraturan daerah di Kabupaten Soppeng.

3.3 Metode dan Dasar Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode

penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk 48Salam Soejono dan abdurrahman. Metode penelitian, suatu pemikiran dan penerapan. Jakarta: Rieneka cipta, 1999, hal. 22

Page 48: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

48

mengetahui lebih jelas proses legislasi peraturan daerah yang dilakukan

oleh pemerintahan daerah Kabupaten Soppeng.

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berawal pada

data dan bermuara pada kesimpulan49. Metodologi penelitian kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data dan deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati.

Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran secara

sistematis, faktual dan akurat dari fenomena yang ada, atau hubungan

antara fenomena yang diteliti tanpa adanya perlakuan khusus.Sehingga

diharapkan penggunaan metode tersebut dapat memberikan gambaran

faktual tentang proses legislasi peraturan daerah DPRD Kabupaten

Soppeng dengan mengetahui faktor yang mempengaruhinya.Dasar

penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Pada

pelaksanaannya, studi kasus diarahkan untuk mengkaji kondisi, kegiatan,

perkembangan serta faktor-faktor penting yang terkait dan menunjang

kondisi perkembangan tersebut. Dasar penelitian yang menggunakan

metode studi kasus bertujuan untuk mangumpulkan dan menganalisa

suatu proses tertentu terkait fokus penelitian, sehingga dapat menemukan

ruang lingkup tertentu. Sasaran atau obyek penelitian dibatasi agar data

yang diambil dapat digali sebanyak mungkin serta agar penelitian ini tidak

49 Metodologi Penelitian.http://aresearch.upi.edu/operator/upload/s_ktp_053662_chapte3.pdf.

Page 49: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

49

dimungkinkan adanya pelebaran obyek penelitian oleh karena itu, maka

kredibilitas dari peneliti sendiri menentukan kualitas dari penelitian ini.

3.4Sumber Data

3.4.1 Data Primer

Data primer yakni data yang di peroleh dari:

a) Hasil observasi visual, dilakukan untuk mengetahui kondisi

keberadaan Pemerintahan Daerah di Kabupaten Soppeng

b) Hasil wawancara, dilakukan pada responden baik itu dari

pihak aparat atau pejabat pemerintah daerah sebagai

lembaga eksekutif dan DPRD sebagai lembaga legislatif.

Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah memperoleh,

menganalisis hubungan pemerintahan daerah baik itu

pemerintah daerah (eksekutif) maupun DPRD (legislatif)

sebagai mitra dalam proses pembuatan peraturan daerah di

Kabupaten Soppeng.

Page 50: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

50

3.4.2 Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen, catatan-catatan, laporan - laporan, maupun arsip - arsip resmi

yang diperoleh dari pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Soppeng

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Berikut ini adalah teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian. Teknik – teknik tersebut meliputi : Observasi, Interview

(wawancara), studi pustaka, dokumentasi, informan penelitian

1) Observasi yaitu pengumpulan data dalam kegiatan penelitian yang

dilakukan dengan mengamati kondisi yang berkaitan dengan obyek

penelitian.

2) Interview atau wawancara mendalam (in dept interview) yaitu

mengadakan wawancara dengan informan yang bertujuan untuk

menggali informasi yang lebih mendalam tentang berbagai aspek

yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

3) Studi Pustaka yaitu bersumber dari hasil bacaan literatur atau

buku-buku atau data terkait dengan topik penelitian. Ditambah

penulusuran data online, dengan pencarian data melalui fasilitas

internet.

4) Dokumentasi yaitu arsip-arsip, laporan tertulis atau daftar inventaris

yang diperoleh terkait dengan penelitian yang dilakukan.

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable

Page 51: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

51

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.

5) Informan adalah orang-orang yang betul paham atau pelaku yang

terlibat langsung dengan permasalahan penelitian. Informan dalam

penelitian ini dipilih karena paling banyak mengetahui atau bahkan

terlibat langsung dalam kerjasama pemerintahan daerah dalam

pembuatan peraturan daerah di Kabupaten Soppeng.

Pemilihan informan dalam penelitian ini dengan cara purposive

sampling. Teknik penarikan sampel secara subjektif dengan maksud atau

tujuan tertentu, yang mana menganggap bahwa informan yang diambil

tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian yang akan

dilakukan Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah:

1. Bupati Kabupaten Soppeng.

2. Sekretaris Daerah Kabupaten Soppeng.

3. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Soppeng.

4. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Soppeng.

5. Kepala bagian hukum dan perundang – undangan DPRD

Kabupaten Soppeng.

Page 52: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

52

6. Kepala bagian perundang - undangan sekertariat Dewan

Perwakilan Dakyat Daerah Kabupaten Soppeng.

7. Pimpinan Fraksi Parpol

8. Ketua – Ketua Fraksi DPRD Kabupaten Soppeng

3.6 Definisi Operasional

Setelah beberapa konsep diuraikan dalam hal yang berhubungan

dengan kegiatan ini, maka untuk mempermudah dalam mencapai tujuan

penelitian disusun defenisi operasional yang dijadikan acuan dalam

penelitian ini antara lain :

1. Pemerintah daerah (eksekutif) dan DPRD (legislatif) adalah

lembaga yang melaksanakan proses pembuatan peraturan

daerah di Kabupaten Soppeng . Dalam hal ini membahas

hubungan antara :

a) Eksekutif : Bupati Kabupaten Soppeng, Sekertaris

Daerah Kabupaten Soppeng, kepala bagian bagian

hukum dan perundang – undangan Kabupaten

Soppeng.

b) Legislatif : Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten Soppeng.

2. Faktor yang mempengaruhi, yang dimaksud dalam hal ini

adalah segala sesuatu yang menjadi tantangan dan

hambatan pemerintah daerah dalam proses pembuatan

peraturan daerah Kabupaten Soppeng. Baik itu dinamika

Page 53: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

53

maupun hal-hal lain yang berpengaruh dalam hubungan

eksekutif dan legislatif dalam pembentukan peraturan

daerah seperti sumber daya manusia pemerintah daerah

(eksekutif) dan DPRD (legislatif), alat kelengkapan,

komunikasi serta proses tarik menarik kepentingan yang

sifatnya individual yang tidak berkaitan dengan kepentingan

pembentukan perda.

3.7 Analisis Data

Analisis data adalah proses penyempurnaan data kedalam bentuk

yang lebih mudah dibaca. Teknik analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif yang bertujuan untuk

menggambarkan secara sistematis fakta dan data yang diperoleh serta

hasil penelitian, baik dari hasil studi lapang maupun studi literature untuk

memperjelasgambaran hasil penelitian. Tahapan analisis data yang

dilakukan oleh penulis, yaitu:

1. Pengelompokan Data Tahapan ini merupakan tahapan awal

yang dilakukan oleh penulis dalam rangkaian analisis data,

untuk mengelompokkan hasil temua, diantaranya hasil

wawancara dari setiap informan, hasil studi pustaka yang

dilakukan dan dokumen yang diperoleh penulis.

Page 54: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

54

2. Reduksi Data pada tahap ini penulis melakukan proses

pengumpulan data mentah, dengan menggunakan alat

seperti alat perekam, catatan lapangan serta observasi yang

dilakukan penulis selama berada di lokasi penelitian. Pada

tahapan ini penulis sekaligus melakukan proses

penyeleksian, penyederhanaan, pemfokusan data dari

catatan lapangan dan transkrip hasil wawancara. Proses

tersebut berlangsung selama proses penelitian dengan

melakukan pengelompokan data, pemusatan tema, serta

menentukan batas-batas permasalahan. Pada tahap

selanjutnya yaitu penulis melakukan transkrip data untuk

merubah data hasil wawancara dan catatan lapangan dalam

bentuk tulisan yang lebih teratur dan sistematis. Setelah

seluruh data diubah dalam bentuk tertulis, penulis

melakukan pengkategorisasian agar data yang diperoleh

lebih sederhana sesuai dengan kebutuhan penelitian yang

merupakan suatu kesimpulan sementara. Pada tahap

selanjutnya, penulis melakukan check and recheck antara

satu sumber data dengan sumber data yang lainnya untuk

meningkatkan validitas data yang diperoleh. Menurut penulis

reduksi data sangat diperlukan sebagai tahap awal analisis

yang akan menyeleksi, mempertegas, memfokuskan fokus

hasil penelitian sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan.

Page 55: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

55

3. Analisis Isi tahapan analisis dilakukan berdasarkan hasil

reduksi data penelitian untuk mendapatkan tingkat

perbedaan dan hubungan atau korelasi dari setiap temuan

baik hasil wawancara, studi pustaka dan dokumen.

4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan oleh penulis

berdasarkan hasil analisis isi yang dilakukan untuk

memperjelas hasil temuan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV merupakan bab yang akan menguraikan keadaan dan

hasil penelitian dilokasi dan mendeskripsikannya. Uraian yang yang

terdapat dalam bab ini yaitu tentang gambaran umum Kabupaten

Soppeng dari berbagai aspek, proses pembentukan Perda termasuk

didalamnya proses perancangan, pembahasan dan penetapan, serta

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pembentukan Perda

tersebut.

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Soppeng

4.1.1 Sejarah Daerah Soppeng

Page 56: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

56

Soppeng adalah sebuah daerah yang kecil di Provinsi Sulawesi

Selatan. Sejarah Soppeng dapat ditemukan didalam buku-buku lontara

namun asal mula nama Soppeng sampai saat ini, para pakar dan

budayawan belum mampu menemukan dan membuat kesepakatan

tentang asal mula nama Soppeng bahkan dalam sastra Bugis tertua I La

Galigo telah tertulis nama Kerajaan Soppeng yang berbunyi: “ Iyyanae

Sure Puada Adaengngi Tanae Ri Soppeng, Nawalainna Sewo-Gattarreng,

Noni Mabbanua Tauwe Ri Soppeng, Naiyya Tau Sewoe Iyanaro Ri

Yaseng Tau Soppeng Riaja, Iyya Tau Gattarengnge Iyanaro Riaseng Tau

Soppeng Rilau". Berdasarkan naskah lontara tersebut, hanya dapat

menggambarkan bahwa penduduk tanah Soppeng mulanya datang dari

dua tempat yaitu Sewo dan Gattareng.

Dalam lontara tertulis bahwa jauh sebelum terbentuknya Kerajaan

Soppeng telah ada kekuasaan yang mengatur jalannya Pemerintahan

yang berdasarkan kesepakatan 60 Pemuka Masyarakat, hal ini dilihat dari

jumlah Arung, Sullewatang, Paddanreng, dan Pabbicara yang mempunyai

daerah kekuasaan sendiri yang dikoordinir oleh Lili-Lili. Namun suatu

waktu terjadi suatu musim kemarau panjang yang menimbulkan huru-

hara, kekacauan sehingga kemiskinan dan kemelaratan terjadi dimana-

mana sehingga 60 Pemuka Masyarakat bersepakat untuk mengangkat

seorang junjungan yang dapat mengatasi semua masalah tersebut.Arung

Bila mengambil inisiatif mengadakan musyawarah besar yang dihadiri 30

orang matoa dari Soppeng Riaja dan 30 orang Matoa dari Soppeng

Page 57: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

57

Rilau.Sementara musyawarah berlangsung terlihat seekor burung kakak

tua terbang mengganggu diantara para hadirin, melihat kondisi tersebut

Arung Bila memberikan perintah untuk menghalau burung tersebut dan

mengikuti kemana mereka terbang. Burung Kakak Tua tersebut akhirnya

sampai di Sekkanyili dan ditempat inilah ditemukan seorang berpakaian

indah sementara duduk diatas batu, yang bergelar Manurungnge Ri

Sekkanyili atau Latemmamala sebagai pemimpin yang diikuti dengan

Ikrar, ikrar tersebut terjadi antara Latemmamala dengan rakyat Soppeng.

Komitmen yang lahir antara Latemmamala dengan rakyat Soppeng,

sehingga Latemmamala menerima pengangkatan dengan Gelar Datu

Soppeng, sekaligus sebagai awal terbentuknya Kerajaan Soppeng,

dengan mengangkat Sumpah di atas Batu yang di beri nama “ Lamung

Patue” sambil memegang segenggam padi dengan mengucapkan kalimat

yang artinya “isi padi tak akan masuk melalui kerongkongan saya bila

berlaku curang dalam melakukan Pemerintahan selaku Datu Soppeng”.

Soppeng yang memiliki catatan sejarah dimasa lalu, namun catatan

sejarah tersebut tidak mampu memberikan penjelasan penggunaan kata

Soppeng serta hari jadi atau waktu terbentuknya daerah Soppeng.

Dengan memperhatikan berbagai pertimbangan dan masukan tentang

pentingnya penempatan Hari Jadi Soppeng, karena kurang tepat bila

dihitung dari saat dimulainya Pelaksanaan Undang-undang Darurat

Nomor 04 Tahun 1957, sebab jauh sebelumnya didalam lontara, Soppeng

telah mengenal sistem Pemerintahan yang Demokrasi dibawah

Page 58: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

58

kepemimpinan Raja dan Datu, maka dilaksanakan Seminar Sehari pada

Tanggal 11 Maret 2000, yang dihadiri oleh para pakar, Budayawan,

Seniman, Ahli Sejarah, Tokoh Masyarakat, AlimUlama, Generasi Muda

dan LSM. Seminar tersebut menyepakati bahwa hari Jadi Soppeng

dimulai sejak Pemerintahan To Manurungnge Ri Sekkanyili atau

Latemmamala Tahun 1261. Hal tersebut berdasarkan perhitungan dengan

menggunakan Backward Conting, dan mengusulkan kepada Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Soppeng untuk dibahas dalam

Rapat Paripurna dan mengesahkan untuk dijadikan salam suatu

Peraturan Daerah tentang Hari Jadi Soppeng.

Dari hasil rapat Paripurna Dewan perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Soppeng, Tanggal 12 Maret 2001 telah menetapkan dan

mengesahkan suatu Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng, Nomor 09

Tahun 2001, Tanggal 12 Maret 2001, bahwa Hari Jadi Soppeng Jatuh

pada Tanggal “23 Maret 1261”.

4.1.2 Keadaan Geografis

Kabupaten Soppeng merupakan daerah yang terletak pada jantung

Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Soppeng terbagi atas 8 (delapan)

kecamatan yang meliputi 49 desa, 21 kelurahan, 124 dusun, 39

lingkungan, 438 RW, 1163 RT. Soppeng berada di sebelah utara Kota

Makassar dengan jarak 179 km. Kabupaten Soppeng merupakan daerah

yang terdiri dari daratan dan perbukitan yang berada pada ketinggian rata-

rata antara 25 - 1500 meter dari permukaan air laut. Kabupaten Soppeng

Page 59: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

59

merupakan daerah yang tidak memiliki pantai dan wilayah perairannya

hanya sebagian dari danau tempe karena terletak pada depresiasi sungai

Walanae.

Luas wilayah Kabupaten Soppeng yaitu 1.500 km2. Daerah

Kabupaten Soppeng memiliki daerah perbukitan lebih banyak daripada

daerah daratan, sehingga tidak mengherankan jika disetiap daerah yang

ada di Kabupaten Soppeng akan dijumpai bukit dan gunung yang

menjulang tinggi.

Ibu kota Kabupaten Soppeng yaitu Watansoppeng. Kabupaten

Soppeng terbagi atas 8 (delapan) kecamatan, dimana kecamatan dengan

luas wilayah teluas yaitu Kecamatan Marioriawa dengan luas 320 km 2,

sedangkan kecamatan tersempit yaitu Kecamatan Citta dengan luas 40

km2.

Kabupaten Soppeng merupakan salah satu daerah yang menjadi

jalur transportasi trans-Sulawesi.Kabupaten Soppeng terletak pada 04006’

00’’ – 040 32’ 00’’ Lintang Selatan dan 1190 47’ 18’’ – 1200 06’ 13’’ Bujur

Timur, dengan batas wilayahnya sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Sidenreng Rappang dan wajo

Sebelah Timur : Kabupaten Wajo dan Kabupaten Bone

Sebelah Selatan : Kabupaten Bone

Sebelah Barat : Kabupaten Barru

Gambar 3. Peta Wilayah Kabupaten Soppeng

Page 60: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

60

(Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Soppeng).

4.1.3 Penduduk dan Ketenagakerjaan

Penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati suatu wilayah

dan salling berinteraksisatu sama lain secara terus menerus serta terikat

oleh aturan-aturan yang berlaku diwilayah tersebut. Penduduk merupakan

salah satu asset yang dimiliki suatu wilayah untuk pengembangan

wilayahnya, namun persebaran penduduk yang tidak merata disuatu

wilayah juga memberikan dampak yang serius bagi wilayah tersebut

Jumlah penduduk berdasarkan proyeksi tahun 2010-2012 (Bulan

Juni) sebanyak 225.512 jiwa yang tersebar di delapan wilayah kecamatan

yang ada di Kabupaten Soppeng, Data penduduk merupakan data bagi

suatu daerah. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi

Kependudukan menjelaskan pentingya data penduduk serta manfaatnya,

Page 61: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

61

yaitu Data Kependudukan dari Kementerian yang bertanggung jawab

dalam urusan pemerintahan dalam negeri, antara lain untuk pemanfaatan:

pelayanan publik; perencanaan pembangunan; alokasi anggaran;

pembangunan demokrasi; dan penegakan hukum dan pencegahan

kriminal.

4.1.4 Pemerintahan Daerah Kabupaten Soppeng

Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

pemerintahan daerah, dikatakan bahwa pemerintah daerah adalah

penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan

DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4.1.4.1. Sejarah Pemerintah Daerah dari Masa ke Masa

Kepala Daerah (eksekutif) yang biasanya dikenal sebagai Bupati

merupakan pemimpin di daerah.Kepala daerah sebagai pengatur,

pengambil kebijakan dan keputusan, mengayomi masyarakat.Kabupaten

Soppeng telah memiliki kepala daerah sejak tahun 1957 sampai saat ini

yang telah berganti 9 kali dalam perputaran roda pemerintahan.

Tabel 1. Nama Kepala Daerah dari Masa ke Masa

No. Bupati (Kepala Daerah) Periode Menjabat

Page 62: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

62

1.

H. Andi Wana

1957 – 1960

(selama 4 tahun)

2.

H. A. Mahmud

1960 - 1964

(selama 5 tahun)

3.

H. Andi Made Alie

1964 – 1980

(selama 16 tahun)

4.

Djamaluddin M

1980 – 1985

(selama 5 tahun)

Page 63: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

63

5.

Drs. H. Umar Lakunnu

1985 – 1990

(selama 5 tahun)

6.

H. Abbas Sabbi

1990 -1995

(Selama 5 tahun)

7.

Drs. H.A. Paerduddin Saisal

1995 -2000

(selam 5 tahun)

8.

Drs. H. A. Harta Sanjaya

2000 – 2005

Page 64: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

64

9.

Drs. H. Andi Soetomo, M.Si

2005 – 2015

(Selama 10 tahun)

Sumber Data : Kantor Sekretariatan Kabupaten Soppeng

4.1.4.2. Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng

Dengan melihat kondisi daerah, pemerintah daerah periode 2011-

2015 merumuskan visi pemrintahan yang merupakan tujuan pokok

pemerintah selama (lima) tahun. Visi Pembangunan Daerah Kabupaten

Soppeng 2011-2015 adalah “Terwujudnya Soppeng yang Lebih Maju,

Berdaya Saing dan Religius”. Visi tersebut memiliki tiga substansi

pokok, yaitu:

1. Lebih Maju, dimaknakan sebagai kondisi daerah yang maju dan

masyarakat yang sejahtera, yang ditandai dengan posisi dan

keadaan yang lebih baik dan lebih maju dari kondisi saat ini.

Kemajuan dimaksud diukur dengan peningkatan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM), penurunan Indeks Kemiskinan

Manusia (IKM) peningkatan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Per Kapita, pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, dan

Page 65: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

65

perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik dan benar (good

governance).

2. Berdaya Saing, diartikan sebagai kondisi wilayah atau daerah

yang memiliki daya tarik dan daya saing, yang diukur dengan

membaiknya sarana dan prasarana wilayah, meningkatnya

penanaman modal daerah, meningkatnya laju pertumbuhan

ekonomi, terkelolanya potensi sumber daya alam yang

berwawasan lingkungan, dan membaiknya kualitas sumber daya

manusia.

3. Religius, dimaknakan sebagai tatanan masyarakat yang agamis,

menjunjung tinggi etika dan moralitas, cinta kerukunan dan

kedamaian, saling menghargai dan toleran, serta menjunjung

tinggi hak-hak sesama manusia, yang ditandai dengan

menurunnya konflik vertical dan horizontal, menurunnya angka

kriminalitas, berkurangnya praktek-praktek KKN, dan menurunnya

kasus pelanggaran Peraturan Daerah.

Misi pemerintah daerah merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan

dari Visi daerah.Misi merupakan penjabaran dari visi yang merupakan

program umum daerah untuk membantu pencapaian Visi daerah.Misi

Pemerintah daerah Kabupaten Soppeng periode 2011 – 2015 sebagai

berikut :

1. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang lebih merata dan

adil. Misi ini diarahkan, bukan hanya pada upaya meningkatkan

Page 66: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

66

kesejahteraan masyarakat berupa peningkatan PDRB per kapita

dan pengeluaran per kapita, penurunan angka kemiskinan, serta

pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, tetapi juga akan

memastikan bahwa peningkatan tersebut berlangsung secara

lebih merata dan adil;

2. Mewujudkan kualitas sumberdaya manusia. Misi ini difokuskan

pada upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan

agar sumberdaya manusia termasuk sumberdaya aparatur

Kabupaten Soppeng dapat lebih kreatif, inovatif, kompetitif dan

professional;

3. Mewujudkan pengelolaan potensi sumberdaya alam yang

berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Misi ini diorintasikan

pada pengelolaan berbagai potensi sumberdaya alam, terutama

pertanian dan pertambangan, yang lebih efisien, efektif dan

produktif, dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan sumberdaya alam

dimaksud harus tetap senantiasa mendahulukan kepentingan

masyarakat lokal;

4. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana daerah. Misi ini

bertumpu pada upaya untuk meningkatkan daya tarik dan daya

saing wilayah. Ketersediaan sarana dan prasarana wilayah yang

memadai, terutama infrastruktur dasar, menjadi factor penting

Page 67: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

67

untuk menggerakkan perekonomian daerah dan mendorong

akselerasi pembangunan daerah pada semua aspek;

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan memperkuat

otonomi desa. Misi ini mengedepankan upaya mewujudkan

praktek pemerintahan daerah yang sesuai dengan prinsip-prinsip

pemerintahan yang baik, terutama pada tiga elemen pokoknya,

yaitu akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi. Bersamaan

dengan upaya itu, pemerintahan desa akan diperkuat

keotonomiannya, mengingat pemerintahan desa merupakan

tingkatan pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat,

khususnya dalam menyediakan dan memberikan pelayanan

publik;

6. Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang agamis, toleran

dan harmonis. Misi ini mengutamakan upaya mewujudkan tatanan

kehidupan masyarakat yang saling menghormati, penuh toleransi,

hidup berdampingan secara damai, dan terbebas dari konflik. Misi

ini menjadi prasyarat dasar bagi berlangsungnya seluruh aktifitas

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten

Soppeng.

4.1.4.3 Struktur Organisasi Sekretariat daerah Kabupaten Soppeng

Pencapaian Visi dan Misi pembangunan daerah, pemerintah harus

mampu menyusun perangkat-perangkat daerah yang mampu

Page 68: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

68

bekerjasama dalam mewujudkan tujuan daerah.Komposisi pejabat

pemerintah daerah Kabupaten Soppeng merupakan hak Progratif yang

dimiliki oleh Kepala Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Soppeng No.2 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD dan Staf Ahli Pemerintah

Kabupaten Soppeng, Bupati sebagai kepala pemerintahan berhak untuk

memilih orang-orang tang akan menduduki posisi dalam Tata Kerja

Sekretariat Daerah dan Staf Ahli Pemerintah Daerah. Susunan Struktur

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Soppeng

periode 2011-2015, sebagai berikut:

a. Drs. H. Andi Soetomo, M.Si sebagai Bupati Soppeng

b. H. Aris Muhammadia sebagai Wakil Bupati Soppeng

c. Ir. H. Sugirman Djaropi, MS sebagai Sekda Soppeng

Tabel 2 : Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Soppeng periode 2011-2015

Jabatan dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kab. Soppeng

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

1. Bagian Adm. Pemerintahan Umum

a) Subag Pengawasan dan TugasPembantuan

b) Subag Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat

c) Subag Kependudukan, Agraria dan Kerjasama

2.BagianAdministrasi KesejahteraanRakyat

a)Subag Pendidikan dan Kesehatan

b)Subag Sosial, dan Tenaga Kerja

c) Subag Pemb.Perempuan,KB& Agama

Page 69: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

69

3. Bagian Administrasi Kemasyarakatan

a)Subag Kesbangpol

b)Subag Pemuda dan Olah Raga

c) Subag Pemberdayaan Masyarakat

4. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol

a) Subag Liput, Berita, Protokol dan Perjalanan

b) Subag Penghubung Pemda

c) Subag Santel dan PDE

B. Asisten Ekonomi Pembangunan

1. Bagian Aministrasi Pembangunan

a) Subag Perencanaan Pembangunan, Litbag dan Statistik

b) Subag Hub. Budaya dan Pariwisata

c) Subag PU

2. Bagian Adm. Sumbar Daya Alam

a) Subag TP dan Holtikultura

b) Subag Peternakan dan Perikanan

c) Subag Hutbun, Tamben, dan LH

3. Bagian Adm. Perekonomian

a)Subag Koperasi dan UKM

b)Subag Perindag

c) Subag Penanaman Modal dan BUD

Page 70: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

70

C. Asisten Administrasi Umum

1. Bagian Hukum & Perundang-undangan

a)Subag Peraturan Per-UU dan Dokumen Hukum

b)Subag Bantuan Hukum dan HAM

c) Subag Tindak Lanjut

2. Bagian Organisasi dan Tatalaksana

a)Subag Kelembagaan

b)Subag Tatalaksana dan Analisa Jabatan

c) Subag SDM Aparatur

3. Bagian Keuangan

a)Subag Anggaran

b)Subag Perbendaharaan dan Verifikasi

c) Subag Pendapatan dan Aset

4. Bagian Umum

a)Subag TU

b)Subag Rumah Tangga

c) Subag Perlengkapan

(Sumber: Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Soppeng)

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas

daerah dibentuk berdasarkan kebutuhan daerah dengan melihat potensi

daerah yang akan dikembangkan. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang

kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada

Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Daerah dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng No.3 Tahun 2008 tentang

Page 71: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

71

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas DaerahPemerintah

Kabupaten Soppeng, yang menetapkanOrganisasi dan Tata Kerja Dinas

Daerah, yaitu:

a. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

b. Dinas Kesehatan

c. Dinas Pekerjaan Umum

d. Dinas Sosial

e. Dinas Kebersihan dan Pertanaman

f. Dinas PSDA, Pertambangan dan Energi

g. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi

h. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan

i. Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Tenaga Kerja

j. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

k. Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura

l. Dinas Peternakan dan Perikanan

m.Dinas Kehutanan dan Perkebunan

n. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas

Bupati. Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan dipimpin oleh

seorang Kepala Badan, yang berbentuk Inspektorat dipimpin oleh

inspektur, yang berbentuk kantor dipimpin oleh kepala kantor, yang

berbentuk satuan dipimpin oleh kepala satuan, dan yang berbentuk rumah

sakit dipimpin oleh direktur. Pembentukan Lembaga Teknis diatur dalam

Page 72: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

72

Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng No.4 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah

Pemerintah Kabupaten Soppeng. Dengan Peraturan Daerah tersebut

dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah yang

terdiri dari :

a. Inspektorat Kabupaten

b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

c. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah

d. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemeritah Desa

e. Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian

f. Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas

g. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB

h. Badan Penganggulangan Bencana Daerah

i. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

j. Kantor Lingkungan Hidup

k. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

l. Kantor Pelayanan Terpadu

m.Rumah Sakit Umum Daerah Ajjapange

4.1.5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Dalam Pasal 40 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Pasal 364 Undang-Undangn

No. 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD bahwa DPRD

kabupaten/kota merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang

Page 73: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

73

berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah

kabupaten/kota yang terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan

umum yang dipilih melalui pemilihan umum. DPRD sebagai unsur

penyelenggarapemerintahan memliki 3 (tiga) fungsi utama yaitu fungsi

legislasi, pengawasan dan anggaran. Di Indonesia lembaga ini disebut

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau disingkat DPR RI

untuk Pusat, sedangkan di daerah  Propinsi (DPRD Tingkat I) dan

kabupaten/kota disebut dan (DPRD Tigkat II). Apapun nama dan sebutan

yang diberikan, keberadaan Lembaga Perwakilan Rakyat (DPR/DPRD)

merupakan hal yang sangat esensial sebagai lembaga yang mewakili

kepentingan masyarakat banyak. Lewat lembaga perwakilan rakyat inilah

aspirasi masyarakat ditampung dan dituangkan dalam berbagai kebijakan

umum 50.

DPRD Kabupaten Soppeng adalah lembaga Legislatif yang memiliki

wewenang untuk membuat peraturan daerah sebagaimana yang telah

diatur dalam undang-undang. Adapun anggota DPRD Kabupaten

Soppeng dan masing- masing partainya adalah sebagai berikut, lihat pada

tabel 3

50 C.S.T Kansil, “Sistem Pemerintahan Indonesia”, (Cet; I, Jakarta : Bina Aksara, 1990), Hal: 218

Page 74: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

74

Tabel 3. Daftar Anggota DPRD Kabupaten Soppeng

Periode 2014-2019

1 Hj.A.Patappa Unga Ketua Gerindra2 Syafruddin M Adam S,sos

MMWakil Ketua Golkar

3 A.Mapparemma S,E M Wakil Ketua PDIP4 Dra.Hj.A.Endang Supiati M,M Anggota Gerindra5 Drs.H.R.Rustan Anggota Gerindra6 Andi Mafhud S,sos Anggota Gerindra7 H.Nashfiding Anggota Gerindra8 Hj.Rosnaeni S,sos Anggota Gerindra9 Asmawi S,p Anggota Gerindra10 H.Herman Anggota Gerindra11 A.Edda Anggota Golkar12 H.Suwardi Haseng S,E Anggota Golkar13 Asnaidi S,H Anggota Golkar14 Drs.Amiruddin Bakri Anggota Golkar15 H.Ismail Anggota Golkar16 Sumarni Anggota Golkar17 Ibrahim S,E M,M Anggota PPDI18 Hj.A.Besse Megawati S,E Anggota PPDI19 Muhammad Ihsan S,S Anggota PPDI20 A.Takdir Akbar Singke S,E Anggota PPP21 H.Ilyas Muh.Yahya S,E Anggota PPP22 A.Samsu Rijal Anggota PPP23 A.Ria Akudran S,S Anggota Demokrat24 Haeruddin Tahang S,E Anggota Demokrat25 A.Kuneng SH,MH Anggota PAN26 H.Mustang Djidde Anggota PAN27 Arisman S,H Anggota PKS

Page 75: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

75

28 H.Andi Oddang Rio Anggota PKB29 Drs.Jafar Anggota NASDEM30 A.Mursadi A,P Anggota PBB

Sumber data : Official Soppeng

Anggota DPRD Kabupaten Soppeng periode 2014-2019 sebanyak

30 orang yang berasal dari partai yang berbeda. Jumlah tertinggi yaitu

Partai Gerindra berjumlah 8 orang selanjutnya Golkar 7 orang, PDIP 4

orang, PPP 3 orang, Demokrat dan Pan masing-masing berjumlah 2

orang, selanjutnya posisi terendah ada pada PKS, PKB, PBB dan Nasdem

yang masing-masing hanya berjumlah 1 orang. Dari 30 anggota DPRD

Kabupaten Soppeng yang ada, diantaranyan adalah anggota DPRD yang

tetap bertahan dalam dua periode (2009-2019) sebanyak 9 orang yaitu :

H.A.Kaswadi Razak S,E, A.Mapparemma S,E MM, Syafruddin M.Adam,

S,sos MM, Hj.A.Besse Megawati S,E, Ibrahim S,E, Andi Kuneng S,H M,H,

H.Mustang Djidde, A.Ria Akudran S,S, H.Suwardi Haseng S,E.

Pemimpin anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),

aturannya sudah jelas, yakni ketua berasal dari partai dengan perolehan

suara terbanyak, dalam hal ini Partai Gerindra di DPRD Soppeng dengan

delapan kursi Hj.A.Patappa Unga yang telah mendapatkan mandat dari

partainya untuk itu menggantikan A.Kaswadi Razak yang telah menjabat

sebagai ketua DPRD 2 peiode (2004-2014). Sedangkan kursi Wakil Ketua

I dari Golongan Karya (Golkar) yang memperoleh 7 kursi A.Kaswadi

Razak yang telah mendapatkan mandat dari partainya untuk jabatan

Wakil Ketua. Pada bulan Oktober H. A. Kaswadi Razak mundur dari

Page 76: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

76

jabatannya menjadi anggota dewan karena mencalonkan diri menjadi

Bupati Soppeng periode 2015-2020 dan akhirnya digantikan posisinya

dengan A. Edda sesuai dengan aturan partai. Bulan Desember A.Edda

resmi dilantik menjadi anggota Dewan.

Posisi waki Ketua I akhirnya digantikan oleh Syafruddin S,sos MM.

Wakil ketua II dari PDIP yang memperoleh 4 kursi A.Mapparemma S,E

M,M ditunjuk oleh partainya untuk jabatan tersebut. Pada periode

sebelumnya (2009-2014) beliau juga menduduki jabatan yang sama .Jadi

ini sudah menjadi periode ke dua A.Mapparemma S,E M,M menjadi Wakil

Ketua DPRD Kabupaten Soppeng.

Partai-partai yang memiliki kursi di parlemen telah menyusun koalisi

partai. Koalisi partai merupakan persekutuan, gabungaan atau aliansi

beberapa unsur dalam kerjasamanya masing-masing memiliki

kepentingan namun bersifat sementara atau berasas manfaat 51. Dari

komposisi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten

Soppeng penulis dapat melihat bahwa terdapat 10 koalisi Gerindra,

Golkar, PDIP, PPP, Demokrat, PAN, PKS, PKB, Nasdem, PBB. Inilah

partai yang berhasil masuk di DPRD Kabupaten Soppeng dan akan

membentuk koalisi dan mereka inilah yang nantinya akan bersama-sama

membangun Kabupaten Soppeng.

4.1.5.1. Sejarah DPRD dari Masa ke Masa

51 http;//id.m.wikipedia.org/wiki/koalisi

Page 77: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

77

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan lembaga legislative

di daerah untuk memperjuangkan dan sebagai konstituen bagi rakyat di

daerah.DPRD sering disebut sebagai penyambung lidah antara rakyat dan

pemerintah daerah (Kepala Daerah). DPRD telah terbentuk di Kabupaten

Soppeng sejak tahun1958 sampai sekarang ini dengan pergantian Ketua

DPRD sebanyak 9 kali.

Tabel 4. Nama Ketua DPRD Kabupaten Soppeng dari Masa ke Masa

No. Ketua DPRD Periode Menjabat

1.

H. Ambo Dalle

1958 – 1963 (selama 5 tahun)

2.

M. Saleh Muchtar, BA

1966 – 1970(Selama 5 tahun)

Page 78: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

78

3.

H. Abu Bakar Kadir, BA

1971 – 1977 (selama 10 tahun)

4.

H. A. Musradhy Paky

1977 1987(selama 10 tahun)

5.

H. Ombang Soedibyo

1987 – 1997(selama 10 tahun)

6.

H. Hakum Zainuddin

1997 - 1999(selama 3 tahun)

Page 79: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

79

7.

H. A. Mappajanci, BA

2000-2004(selama 5 tahun)

8.

H. A. Kaswadi Razak, SE

2004- 2014(selama 10 tahun)

9.

Hj. A. Pattappaunga

2014 – 2019(selama 5 tahun)

4.1.5.2 Visi dan Misi DPRD Kabupaten Soppeng

Berkaitan dengan tugas, fungsi dan tanggungjawab yang terkandung

dalam kedudukan DPRD, sehingga harus ada visi dan misi yang menjadi

salah satu landasan untuk menjalankan fungsinya. Sejalan dengan Visi

dan Misi Pemerintah Daerah, maka dirumuskan Visi dan Misi DPRD,

sebagai berukut:

Page 80: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

80

VISI:

Terwujudnya DPRD yang bermartabat, Aspiratif dan responsive untuk

mendukung Soppeng yang lebih maju, berdaya saing dan religious.

Visi tersebut memiliki 3 (tiga) substansi poko, yaitu:

1. DPRD yang bermartabat, yaitu DPRD yang menjunjung

tinggi harkat dan martabat sebagai lembaga perwakilan

rakyat yang dalam melaksanakan tugas berdasarkan

peraturan perundang-undangan dan nilai moral serta etika.

2. DPRD yang aspiratif, yaitu DPRD yang mampu menerima,

manjaring, menghimpun dan menampung aspirasi dan

pengaduan masyarakat tentang suatu permasalahan yang

berada dalam ruang lingkup tugas dan wewenang DPRD,

secara adil tanpa melihat suku, adat, agama, kedudukan dan

domisili masyarakat.

3. DPRD yang responsif, yaitu DPRD yang mampu menangkap

fenomena social di tengah masyarakat, merumuskan dan

menindaklanjuti (mencari solusi terbaik) termasuk aspirasi

serta pengaduan masyarakat secapatnya sesuai ketentuan

dan peraturan perundang-undangan.

MISI

Page 81: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

81

Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka perlu dirumuskan Misi

dengan tujuan untuk mempermudah pencapaian visi. Misi DPRD

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kualitas Fungsi, tugas dan wewenag serta

kewajiban DPRD;

2. Menumbuh kembangkan sinergitas antar Alat Kelengkapan

DPRD;

3. Membangun hubungan yang harmonis antar lembaga

DPRD, Pemerintah Daerah, LSM, dan masyarakat;

4. Meningkatkan paertisipasi publik dalam setiap proses

pengambilan kebijakan DPRD, penyusunan APBD, termasuk

pengawasan atas pelaksanaan APBD dan kebijakan

pemerintah daerah agar sesuai dengan harapan masyarakat;

5. Melaksanakan pertanggungjawaban publik secara moral dan

politik atas tugas dan kewajiban yang telah dilaksanakan

secara berkala dan transparan;

6. Menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang

diterima melalui rapat dengar pendapat, rapat dengar

pendapat umum, kunjungan kerja DPRD, penyampaian

secara langsung dan atau melalui surat.

4.1.5.3 Alat Kelengkapan DPRD

Alat kelengkapan DPRD adalah alat yang diperlukan dan dibentuk

oleh rapat paripurna. Alat kelengkapan DPRD Kabupaten Soppeng adalah

Page 82: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

82

pimpinan DPRD, Badan Musyawarah, Komisi, Badan Legislasi, Badan

Anggaran, Badan Kehormatan, Panitia Khusus dan Panitia Kerja atau Tim

Kerja. Dari kedelapan alat kelengkapan tersebut lima diantaranya

merupakan alat kelengkapan yang paling sering digunakan dalam proses

pembuatan Perda yaitu Badan Musyawarah, Badan Legislasi, Badan

Anggaran, Panitia Khusus dan Komisi. Pernyataan ini di perkuat oleh

A.Mappatoto selaku ketua Kabag Hukum di kantor DPRD Kab.Soppeng

ini bahwa :

1. Badan Musyawarah :

“ Badan Musyawarah terdiri dari anggota dewan dimana fungsinya adalah berkonsultasi dengan pihak Pemerintah Daerah tentang jadwal persidangan yang dilakukan di kantor DPRD bersama Pemerintah Daerah dan DPRD”. (wawancara, 13 Januari 2016, pukul 11.10 Wita)

2. Badan Legislasi :

“Badan legislasi merupakan alat kelengkapan yang sangat intim ketika berbicara mengenai Perda karena apabila anggota atau komisi di DPRD ingin berinisiatif membuat Perda maka Ranperda yang diajukan diharmonisasi di badan Legislasi serta badan Legislasi juga banyak berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah mengenai penyusunan Prolegda”. (wawancara, 13 Januari 2016, pukul 13.10 Wita)

3. Badan Anggaran :

“ Badan Anggaran merupakan alat kelengkapan DPRD yang berfungsi pada saat eksekutif mengajukan Ranperda tentang APBD. Maka dari itu, Badan

Page 83: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

83

Anggaran banyak berdiskusi dengan tim anggaran pemerintah Daerah ”. (wawancara, 13 Januari 2016, pukul 13.10 Wita) .

4. Panitia Khusus

“ Panitia khusus dibentuk jika pihak DPRD merasa perlu. Dalam proses pembuatan Perdapun selalu dibentuk panitia khusus dan tentunya mereka juga harus berkonsultasi bersama Badan Legislasi dan mengadakan study banding ke daerah yang sebelumnya sudah membuat Perda yang sama ”. (wawancara, 13 Januari 2016, pukul 13.10 Wita)

5. Komisi

“Komisi di sini terdiri dari 3 yang masing-masing setiap komisi mempunyai bidangnya masing-masing seperti bidang pemerintahan,pembangunan dan ekonomi biasanya setelah pembahasan Perda ditingkat pertama maka dilanjutkan dengan rapat komisi atau gabungan komisi tetapi terkadang perda Kabupaten Soppeng dibentuk pansus dan anggota pansus pun berasal dari komisi serta fraksi yang berbeda” (wawancara, 13 Januari 2016, Pukul 13.10 Wita)

Berdasarkan hasil wawancara diatas semua alat kelengkapan

mempunyai fungsi dan tugasnya masing masing dan dapat dilihat bahwa

Badan Legislasi merupakan alat kelengkapan DPRD yang memiliki lebih

banyak peran dalam pembuatan perda. Tapi kembali lagi penulis merasa

hal ini harus dikaji lebih karena tidak semua Ranperda yang berhasil di

Kabupaten lain juga berhasil di Kabupaten Soppeng ini dikarenakan

potensi dan masyarakat yang berbeda antara satu kota dan kota lainnya.

Berikut ini uraian Alat kelengkapan DPRD :

1. Pimpinan DPRD

Page 84: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

84

Pimpinan DPRD Kabupaten Soppeng bersifat kolektif yang

terdiri atas seorang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua yang

berasal dari partai politik berdasarkan urutan perolehan kursi

terbanyak di DPRD. Ketua DPRD ialah anggota DPRD yang partai

politiknya memperoleh kursi terbanyak pertama di DPRD yang berasal

dari suara terbanyak yang diperoleh berdasarkan persebaran wilayah

perolehan suara partai politik yang lebih luas secara berjenjang. Wakil

ketua DPRD ialah anggota DPRD yang berasal dari partai politik yang

memperoleh suara terbanyak kedua dan/atau ketiga. Pimpinan DPRD

Kabupaten Soppeng mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Memimpin sidang DPRD dan menyimpulkan hasil

sidang untuk diambil keputusan;

b. Menyusun Rencana Kerja dan mengadakan pembagian

kerja antara Ketua dan Wakil Ketua;

c. Melakukan koordinasi dalam upaya menyigernikan

pelaksanaan agenda dan materi kegiatan dari alat

kelengkapan DPRD;

d. Menjadi juru bicara DPRD;

e. Melaksanakan dan memasyarakatkan keputusaan

DPRD;

f. Mewakili DPRD dalam berhubungan dengan

lembaga/instansi lainnya;

Page 85: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

85

g. Mengadakan konsultasi dengan kepala daerah dan

pimpinan lembaga/instansi lainnya sesuai dengan

keputusan DPRD;

h. Mewakili DPRD di pengadilan;

i. Melaksanakan keputusan DPRD berkenan dengan

penetapan sanksi atau rehabilitasi anggota sesuai

dengan ketentuan Peraturan Perundang–undangan;

j. Menyusun rencana anggaran DPRD bersama

k. sekretariat DPRD yang pengesahannya dilakukan

dalam rapat paripurna;

Tabel 5. Pimpinan DPRD Tahun 2014-2015

1. Hj. A. Patappa Unga Gerindra2. Syafruddin S,sos MM Golkar3. A. Mapparemma S,E M,Si PDIP

Sumber data : Kantor DPRD Kabupaten Soppeng

2. Badan Musyawarah

Susunan keanggotaan Badan Musyawarah ditetapkan dalam

Rapat Paripurna. Sekretaris DPRD karena jabatannya adalah

Sekretaris Badan Musyawarah bukan Anggota. Masa jabatan

pimpinan dan anggota badan musyawarah ditetapkan selama 20 (dua

puluh) bulan. Badan Musyawarah mempunyai tugas sebagai berikut :

Menetapkan agenda DPRD untuk 1 (satu) tahun

sidang, 1 (satu) masa persidangan, atau sebagian dari

Page 86: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

86

suatu masa sidang, perkiraan waktu penyelesaian

suatu masalah, dan jangka waktu penyelesaian

rancangan peraturan daerah, dengan tidak mengurangi

kewenangan rapat paripurna untuk mengubahnya;

Memberikan pendapat kepada pimpinan DPRD dalam

menentukan garis kebijakan yang menyangkut

pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD;

Meminta dan/atau memberikan kesempatan kepada

alat kelengkapan DPRD yang lain untuk memberikan

keterangan /penjelasan mengenai pelaksanaan tugas

masing-masing;

Menetapkan jadwal acara rapat DPRD;

Memberi saran/pendapat untuk memperlancar

kegiatan;

Merekomendasikan pembentukan panitia khusus; dan

Melaksanakan tugas lain yang diserahkan oleh rapat

paripurna kepada Badan Musyarawah.

Tabel 6. Susunan dan personalia Badan Musyawarah DPRD Kabupaten Soppeng Tahun

1. Hj. ANDI PATAPPAUNGA KETUA2. SYAFRUDDIN S,SOS MM WAKIL KETUA3. ANDI MAPPAREMMA M., S.E., M.M. WAKIL KETUA4. ARISAL, SH SEKERTARIS5. H. HERMAN ANGGOTA6. NASFIDING ANGGOTA7. H. ISMAIL ANGGOTA8. SUMARNI ANGGOTA9. Drs. AMIRUDDIN BAKRI ANGGOTA

Page 87: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

87

10. IBRAHIM, S.E., M.M. ANGGOTA11. H. ANDI ODDANG RIO ANGGOTA12 ARISMAN, S.H. ANGGOTA

Sumber Data : Kantor DPRD Kabupaten Soppeng

3. Komisi Komisi merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap

dan dibentuk oleh DPRD pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD.

Setiap anggota DPRD kecuali Pimpinan DPRD, wajib menjadi anggota

salahsatu Komisi. DPRD Kabupaten Soppeng terdiri dari tiga Komisi.

Jumlah anggota setiap Komisi sebagai berikut:

a. Komisi I : 9 orang

b. Komisi II : 9 orang

c. Komisi III : 9 orang

Komisi mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Melakukan pembahan terhadap rancangan peraturan daerah

dan keputusan DPRD;

c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan

daerah dan APBD sesuai dengan ruang lingkup tugas

komisil

d. Membantu pimpinan DPRD untuk mengupayakan

penyelesaian masalah uang disampaikan oleh walikota

dan/atau masyarakat kepada DPRD;

Page 88: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

88

e. Menerima, menampung dan membahas serta

menindaklanjuti aspirasi masyarakat;

f. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di

daerah;

g. Melakukan kunjungan kerja komisi yang bersangkutan atas

persetujuan pimpinan DPRD;

h. Mengadakan rapat kerja dan rapat dengar pendapat;

i. Mengajukan usul kepada pimpian DPRD yang termasuk

dalam ruang lingkup bidang tugas masing-masing komisi;

dan

j. Memberikan laporan tertulis kepada pimpinan DPRD tentang

hasil pelaksanaan tugas komisi.

Penentuan jumlah Komisi DPRD Kabupaten Soppeng

ditetapkan dalam keputusan Tata Tertib DPRD pada Pasal 49 ayat

(1) terdiri dari :

Bidang kerja komisi I, meliputi:

1) Pemerintahan umum;

2) Kepegawaian dan sumber daya aparatur;

3) Pemberdayaan masyarakat dan desa;

4) Komunikasi dan informatika dan data elektronik’

5) Pertahanan;

6) Kependudukan dan catatan sipil, ketenagakerjaan;

7) Kesatuan bangsa dan politik dalam negerri

Page 89: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

89

8) Perundang-undangan dan HAM;

9) Keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat;

10) Aset Daerah;

11) Media Massa;

12) Organisasi sosial, organisasi politik dan

kemasyarakatan;

13) Perencanaan pembangunan;

14) Penelitian dan pengembangan.

2. Komisi II : Bidang Ekonomi dan Pembangunan

Bidang Kerja Komisi II, meliputI :

1) Koperasi, usaha kecil dan menengah’

2) Penanaman modal;

3) Pertanian, perkebunana, kehutanan, dan peternakan;

4) Kelautan dan perikanan;

5) Perdagangan;

6) Perindustrian;

7) Ketahanan/logistic pangan;

8) Pekerjaan umum prasarana dan sarana wilayah;

9) Permukiman dan peumahan rakyat;

10) Penataan ruang;

11) Perhubungan;

12) Lingkungan hidup;

13) Energi dan sumber daya mineral; dan

Page 90: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

90

14) Sumber daya air.

3. Komisi III : Bidang keuangan, Kesejahteraan Rakyat

Bidang Kerja Komisi III, meliputi:

1) Keuangan Daerah;

2) Perpajakan;

3) Retribusi;

4) Perbankan;

5) Perusahaan daerah dan perusahaan patungan;

6) Pendidikan;

7) Kesehatan;

8) Keluarga berencana dan keluarga sejahtera;

9) Kesejahteraan social

10) Kebudayaan, permuseuman dan cagar alam;

11) Pemuda dan olahraga;

12) Pemberdayaan perempuan;

13) Pariwisata;

14) Keagamaaan

Tabel 7. Susunan dan personalia Komisi-komisi DPRD Kabupaten Soppeng tahun 2015

No Nama Jabatan1 Syahruddin M. Adam, S,sos, M.M Ketua Komisi I (Bidang pemerintahan )2 Hj.Andi Besse Megawati S,E Wakil Ketua Komisi I3 Drs. H. R. Rustan Sekretaris Komisi I4 Asmawi S.P, M.Si Anggota Komisi I5 H.Herman Anggota Komisi I6 Drs.Jafar Anggota Komisi I7 Andi Kuneng S, H, M,H Anggota Fraksi I

Page 91: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

91

8 Andi Mursadi AP Anggota Fraksi I9 H.Ismail Anggota Fraksi I10 Nasfiding Ketua Komisi II (Bidan perekonomian)11 H. Mustang Djidde Wakil Ketua Komisi II12 Andi Samsu Rijal Sekretaris Komisi II13 Andi Mahfud S,Sos Anggota Fraksi II14 H.Suwardi Haseng, SE Anggota Fraksi II15 Drs.Amiruddin Bakri Anggota Fraksi II16 Muhammad Ihsan, S.S Anggota Fraksi II17 Andi Takdir Akbar Singke, S.E Anggota Fraksi II18 Andi Ria Akudran, S.S Anggota Fraksi II19 Ibrahim, S.E, M.M Ketua Komisi III (Bidang keuangan )20 Dra. Hj. Andi Endang Supiati, M. M Wakil Ketua Komisi III21 Asnaidi,S. H Sekretaris Komisi III22 Hj.Rosnaeni, S.sos Anggota Fraksi III23 Sumarni Anggota Fraksi III24 H. Ilyas Muh. Yahya, S.E Anggota Fraksi III25 H. Andi Oddang Rio Anggota Fraksi III26 Haeruddin Tahang, S.E Anggota Fraksi III27 Arisman, S.H Anggota Fraksi III

Sumber data : Kantor DPRD Kab. Soppeng

4. Badan Pembentukan Peraturan daerah

Badan Pembentukan peraturan Daerah merupakan alat

kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD dan

ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPRD. Susunan dan keanggotaan

Badan Pembentukan Peraturan Daerah dibentuk pada permulaan masa

keanggotaan DPRD dan permulaan tahun sidang. Jumlah anggota

badan legislasi daerah ditetapkan dalam rapat paripurna menurut

perimbangan dan pemerataan jumlah anggota komisi. Anggota Badan

Pembentukan Daerah (sepuluh) orang yang diusulkan oleh masing-

masing fraksi.

Page 92: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

92

Pimpinan badan legislasi daerah terdiri atas 1 (satu) orang ketua

dan 1 (satu) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Badan

Pembentukan Daerah Daerah berdasarkan prinsip musyawarah untuk

mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka

dilakukan dengan suara terbanyak. Sekretaris DPRD karena

jabatannya adalah sekretaris Badan Pembentukan Peraturan Daerah

bukan anggota. Masa jabatan pimpinan badan legislasi ditetapkan 20

(dua puluh) bulan dan dapat dipilih kembali. Penggantian anggota

badan legislasi daerah dapat dilakukan oleh fraksinya apabila badan

legislasi yang bersangkutan berhalangan tetap atau ada pertimbangan

lain dari fraksinya pada setiap tahun anggaran. Badan Pembentukan

Peraturan Daerah mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyusun rancangan program legislasi daerah yang

memuat daftar urutan dan prioritas rancangan peraturan

daerah beserta alasannya untuk setiap tahun anggaran

dilingkungan DPRD.

b. Koordinasi untuk penyusunan legislasi daerah antara DPRD

dan pemerintah daerah;

c. Menyiapkan rancangan peraturan daerah usul DPRD

berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan;

d. Melakukan pengharmonisasian, pembulatan dan

pemantapan konsepsi rancangan peraturan daerah yang

diajukan anggota, komisi dan/atau gabungan komisi sebelum

Page 93: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

93

rancangan peraturan daerah tersebut disampaikan kepada

pimpinan DPRD;

e. Memberikan pertimbangan terhadap rancangan peraturan

daerah yang diajukan oleh anggota, komisi dan/atau

gabungan komisi, di luar prioritas rancangan peraturan

daerah tahun berjalan atau di luar rancangan peraturan

daerah yang terdaftar dalam program legislasi daerah;

f. Mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap

pembahasan materi muatan rancangan peraturan daerah

melalui koordinasi dengan komisi dan/atau panitia khusus.

g. Memberikan masukan kepada pimpinan DPRD atas

rancangan peraturan daerah yang ditugaskan oleh badan

musyawarah; dan

h. Membuat laporan kinerja dan inventarisasi masalah di

bidang perundang undangan pada akhir masa keanggotaan

DPRD, baik yang sudah maupun yang belum terselesaikan

untuk dapat digunakan sebagai bahan oleh komisi pada

masa keanggotaan berikutnya.

Tabel 8. Susunan dan personalia Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapperda) DPRD Kabupaten Soppeng.

1. ANDI KUNENG, S.H., M.H. KETUA2. ASNAIDI, S.H. WAKIl KETUA3. ARISAL, SH SEKRETARIS4. ASMAWI, S.P., M.Si. ANGGOTA5. Hj. ROSNAENI, S.Sos. ANGGOTA6. Drs. AMIRUDDIN BAKRI ANGGOTA7. H. ISMAIL ANGGOTA

Page 94: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

94

8. Hj. ANDI BESSE MEGAWATI, S.E. ANGGOTA9. ANDI SAMSU RIJAL ANGGOTA10 ANDI RIA AKUDRAN, S.S ANGGOTASumber Data : Kantor DPRD Kabupaten Soppeng

5. Badan Anggaran

Badan Anggaran merupakan alat kelengkapan DPRD yang

bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada awal masa jabatan

keanggotaan DPRD. Anggota Badan Anggaran diusulkan oleh masing-

masing fraksi dengan mempertimbangkan keanggotaanya dalam tiap-

tiap komisi. Ketua dan wakil ketua DPRD karena jabatannya adalah

pimpinan Badan Anggaran merangkap anggota. Pimpinan Badan

Anggaran ditetapkan dalam Rapat Paripurna. Sekretaris DPRD karena

jabatannya adalah sekretaris Badan Anggaran bukan anggota. Badan

Anggaran mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Memberikan saran dan pendapat berupa pokok – pokok

pikiran DPRD kepada Walikota dalam mempersiapkan

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

selambat – lambatnya 5 (lima) bulan sebelum ditetapkannya

APBD;

b. Melakukan konsultasi yang dapat diwakili oleh anggotanya

kepada komisi terkait untuk memperoleh masukan dalam

rangka pembahasan rancangan kebihakan umum APBD

serta prioritas dan plafon anggaran sementara;

Page 95: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

95

c. Memberikan saran dan pendapat kepada walikota dalam

mempersiapkan rancangan peraturan daerah tentang

perubahan APBD dan rangan peraturan daerah tentang

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

d. Melakukan penyempurnaan rancangan peraturan daerah

tentang APBD dan rancangan peraturan daerah tentang

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berdasarkan hasil

evaluasi gubernur bersama tim anggaran pemerintah

daerah;

e. Melakukan pembahasan bersama tim anggaran pemerintah

daerah terhadap rancangan kebijakan umum APBD serta

rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara yang

disampaikan olek walikota; dan

f. Memberikan saran kepada pimpinan DPRD dalam

penyusunan angaran belanja DPRD.

Tabel 9. Susunan Personalia dan Badan Anggaran DPRD Kabupaten

1. Hj. ANDI PATAPPAUNGA KETUA2. H. ANDI KASWADI RAZAK, S.E. WAKIL KETUA3. ANDI MAPPAREMMA M., S.E., M.M. WAKIL KETUA4. ARISAL, SH SEKRETARIS5. Drs. H. R. RUSTAM ANGGOTA6. Dra. Hj. ANDI ENDANG SUPIATI, M.M. ANGGOTA7. SYAHRUDDIN M. ADAM, S.Sos., M.M. ANGGOTA8. H. SUWARDI HASENG, S.E. ANGGOTA9. SUMARNI ANGGOTA10. MUHAMMAD IHSAN, S.S. ANGGOTA11. ANDI TAKDIR AKBAR SINGKE, S.E ANGGOTA12. H. ILYAS MUH. YAHYA, S.E. ANGGOTA13. H. MUSTANG DJIDDE ANGGOTA14. HAERUDDIN TAHANG, S.E ANGGOTA

Page 96: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

96

Sumber Data : Kantor DPRD Kabupaten Soppeng

6. Badan Kehormatan

Badan Kehormatan dibentuk oleh DPRD dan merupakan alat

kelengkapan DPRD yang bersifat tetap, dibentuk untuk melaksanakan

dan menegakkan kode etik DPRD dan ditetapkan dengan Keputusan

DPRD dengan ketentuan berjumlah 3 (tiga) orang. Anggota Badan

Kehormatan ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD berdasarkan usul

masing-masing Fraksi. Badan Kehormatan mempunyai tugas sebagai

berikut :

a. Memantau dan mengevaluasi disiplin dan/atau kepatuhan

terhadap moral, kode etik, dan/atau peraturan tata tertib

DPRD dalam rangka menjaga martabat, kehormatan, citra

dan kredibilitas DPRD;

b. Meneliti dugaan pelanggaran yang dilakukan anggota DPRD

terhadap peraturan tata tertib dan/atau kode etik DPRD;

c. Melakukan penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi atas

pengaduan pimpinan DPRD, anggota DPRD, dan

atau/masyarakat; dan

d. Melaporkan keputusan Badan Kehormatan atas hasil

penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi sebagaimana

dimaksud pada huruf c kepada rapat paripurna DPRD.

Dalam melaksanakan penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi

Page 97: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

97

Tabel 10. Susunan dan personalia Badan Kehormatan DPRD Kabuapten

Soppeng

1. ANDI MAHFUD S.Sos. KETUA2. ASNAIDI, S.H WAKIL KETUA 3. IBRAHIM S.E., M.M. ANGGOTA

Sumber Data : Kantor DPRD Kabupaten Soppeng

7. Panitia Khusus

Dalam hal diperlukan, DPRD dapat membentuk alat

kelengkapan DPRD berupa Panitia Khusus yang bersifat tidak tetap

yang dibentuk dalam rapat paripurna DPRD atas usul anggota setelah

mendengar pertimbangan Badan Musyawarah dan ditetapkan dengan

Keputusan DPRD. Panitia Khusus bertugas melaksanakan tugas

tertentu dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh rapat

paripurna dan bertanggung jawab kepada DPRD. Panitia Khusus dalam

melaksanakan tugasnya dapat :

a. Mengadakan rapat kerja dengan Walikota, yang dapat

diwakili oleh pimpinan SKPD.

b. Mengadakan konsultasi dengan pemerintah, Pemerintah

Provinsi, kab/kota, DPR, DPRD Provinsi, kab/kota, bila

diperlukan.

c. Mengadakan rapat dengar pendapat dengan pejabat

pemerintah daerah yang mewakili instansinya.

d. Mengadakan rapat dengar pendapat umum, baik atas

permintaan panitia khusus maupun atas permintaan pihak

lain bila diperlukan.

Page 98: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

98

e. Mengadakan kunjungan kerja dan studi banding, bila

dipandang perlu.

f. Mengadakan rapat kerja dan rapat dengar pendapat, apabila

dipandang perlu dengan pejabat pemerintah yang mewakili

instansinya atas persetujuan Pimpinan DPRD.

g. Mengadakan rapat-rapat gabungan komisi, apabila masalah

yang dibahas menyangkut lebih dari satu komisi.

h. Melakukan tugas atas keputusan rapat paripurna dan/atau

Badan Musyawarah.

4.1.6 Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng

Sekretariat adalah bagian organisasi yang menangani pekerjaan dan

urusan yang menjadi tugas sekretaris misalnya membantu melaksanakan

fungsi manajemen tertinggi yang meliputi perencanaan, pembuatan,

keputusan, pengarahan, pengkoordinasian, pengontrolan serta

penyempurnaan dengan kata lain, sekretariat berperan dalam melakukan

aktifitas penunjang terhadap satuan organisasi lain, guna memperlancar

aktifitas pokoknya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mempunyai

tugas menyelenggarakan Administrasi Kesekretariatan, Administrasi

Keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan

menyediakan serta mengkoordinasikan Tenaga Ahli yang diperlukan oleh

Page 99: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

99

DPRD sesuai dengan kemampuan Daerah. Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud Pasal 8 mempunyai fungsi sebagai berikut :

Fasilitasi Rapat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga dan Perjalanan Dinas

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

Pengelolaan Tata Usaha Dewan Perwakilan Rakyat daerah.

(1) Susunan Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah terdiri dari :

b. Sekretaris Dewan;

c. Bagian Persidangan membawahi 3 (tiga) Sub Bagian terdiri

dari:

1. Sub Bagian Risalah dan Rapat;

2. Sub Bagian Humas dan Protokol;

3. Sub Bagian Komisi-komisi.

d. Bagian Perundang-Undangan membawahi 3 (tiga) Sub

Bagian terdiri dari :

1. Sub Bagian Produk Perundang-undangan;

2. Sub Bagian Dokumentasi Perundang-undangan dan

Perpustakaan;

3. Sub Bagian Pengkajian dan Evaluasi Produk

Perundang-undangan.

e. Bagian Keuangan membawahi 3 (tiga) Sub Bagian terdiri

dari :

Page 100: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

100

1. Sub Bagian Perencanaan Anggaran;

2. Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi;

3. Sub Bagian Perbendaharaan

f. Bagian Umum membawahi 3 (tiga) Sub Bagian terdiri dari :

1. Sub Bagian Tata Usaha dan Perjalanan Dinas;

2. Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga;

3. Sub Bagian Kepegawaian

4.1.7 Fraksi Anggota DPRD Kabupaten Soppeng

Setiap anggota DPRD wajib menjadi anggota salah satu Fraksi.

Untuk menyelaraskan kepentingan anggota Dewan Perwakian Rakyat

Daerah yang beragam, perlu dibentuk fraksi atau kelompok anggota

DPRD yang memiliki pandangan politik yang sejalan. Dengan adanya

fraksi memungkinkan anggota DPRD untuk dapat menjalankan tugas dan

wewenangnya secara maksimal. Fraksi bertugas mengkoordinasi kegiatan

anggotanya demi mengoptimalkan efektifitas dan efisiensi kerja anggota

DPRD serta bertanggung jawab untuk mengevaluasi kinerja anggotanya

dan melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada publik.

Fraksi bukanlah merupakan alat kelengkapan DPRD seperti

layaknya badan musyawarah (Bamus), komisi, panitia anggaran maupun

panitia khusus (pansus). Berdasarkan tatib DPRD, pembentukan fraksi

bertujuan mengoptimalkan dan membuat efektif pelaksanaan tugas,

wewenang dan hak DPR/DPRD. Meskipun fraksi bukan alat kelengkapan

DPR/DPRD yang mempunyai penjabaran tugas tertentu, dalam

Page 101: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

101

kenyataannya fraksi mempunyai peran yang signifikan. Sebab, dalam

pengambilan keputusan di DPR/DPRD, suara fraksilah yang

diperhitungkan dengan dasar “musyawarah untuk mufakat”. Fraksi

merupakan pengelompokan anggota DPRD berdasarkan partai politik

yang memperoleh kursi sesuai jumlah yang ditetapkan dalam peraturan

tata tertib DPRD. Fraksi dapat dilakukan oleh partai politik yang

memperoleh kursi di DPRD sekurang-kurangnya tiga orang untuk setiap

fraksi. Berikut nama Fraksi anggota DPRD tahun 2014 dan 2015.

Tabel 11. Jumlah Fraksi DPRD Kabupaten Soppeng Tahun 2009-2014

Nama Fraksi No Nama Anggota Fraksi Jabatan Dalam Fraksi

1. Golongan Karya

123456789101112

Syahruddin M. Adam, S.Sos, MMKM. Sulaeman, S.PdiH. AbidinH. Suwardi Haseng, SEH. A. Kaswadi Razak, SEA. Haerani, S.KM, M.KesH. A. Adam BachtiarH. Suriadi, A.MSH. Syamsuddin Dennu, SEHj. A. Nurul Adelia, SEH. IlyasA. Sillang

KetuaWakil KetuaSekretarisBendaharaAnggotaAnggotaAnggotaAnggotaAnggotaAnggotaAnggotaAnggota

2. Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

131415161718

A. Besse MegawatiDrs. Andi Sudirman MustajirAndi Mapparemma. M, SEDrs. Abdul Salam DjaleH. Kusman H. Aras

KetuaWakil KetuaSekretarisAnggotaAnggotaAnggota

3.Demokrat 1920

Haeruddin Tahang, SEA. Takdir Akbar Singke, SE

KetuaWakil Ketua

Page 102: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

102

212223

A. Ria Akudran, SSMuallim Pabbinru, S.PdDrs. A. Rizal Mappatunru, M.si

SekretarisAnggotaAnggota

4. Amanat Nasional

24252627

M. Absar Salim Abbas SabbiH. Mustang DjiddeIbrahim, SEAndi Kuneng, SH

KetuaWakil KetuaSekretarisAnggota

5.Pembaharuan 282930

Andi Wadeng, SEMaswaeni, SEH. Syamsu Alam, B.Sw

KetuaSekretarisAnggota

Sumber Data : Kantor DPRD Kabupaten Soppeng

Berdasarkan tabel diatas Fraksi yang ada Pada Tahun 2014, jumlah

fraksi Kabupaten Soppeng sebanyak 5 (dua) yaitu Fraksi Golkar, Fraksi

PDIP, Fraksi Demokrat, Fraksi Amanat Nasional dan Fraksi

Pembaharuan. Fraksi Golongan Karya (Golkar) yang memiliki 12 (dua

belas) kursi di parlemen,Fraksi PDIP memiliki 6 kursi di parlemen , Fraksi

Demokrat memiliki 5 (lima) kursi di parlemen, Fraksi PAN memiliki 4

(empat) kursi di parlemen dan Fraksi Pembaharuan memiliki 3 kursi di

parlemen .

Diantara 5 Fraksi yang ada pada tahun 2014 empat diantara Fraksi

merupakan fraksi utuh dimana fraksi tersebut terdiri dari anggota Dewan

yang berasal dari partai yang sama diantaranya adalah Fraksi Golkar

yang kemudian diketuai oleh Syahruddin M.Adam S,sos MM, Fraksi PDIP

diketuai oleh A.Besse Megawati, Fraksi Demokrat diketuai oleh Haeruding

Tahang S,E, Fraksi Pan diketuai oleh M.Absar M.Salim Abbas Sabbi dan

Page 103: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

103

Fraksi yang terakhir adalah Fraksi Pembarauan yang terdiri dari partai

gabungan dan diketuai oleh A.Wadeng S,E

Tabel 12 .Jumlah Fraksi DPRD Kabupaten Soppeng Tahun 2014-2015

Nama Fraksi No. Nama Anggota Fraksi Jabatan Dalam Fraksi

1. Gerindra 12345678

Asmawi SPHj .Rosnaeni S,sosDrs. H. R.RustanHj. A.Patappa UngaA.Mahfud S,sosDra. Hj.A.Endang Supiati ,MMNasfidingH. Herman

KetuaWakil KetuaSekretarisAnggotaAnggotaAnggotaAnggotaAnggota

2. Golongan Karya (Golkar)

9101112131415

Syafruddin M Adam, S, sos, MMH. IsmailAsnaidiH. Andi Kaswadi RazakH. Suwardi Haseng Drs. Amiruddin BakriSumarni

KetuaWakil KetuaSekretarisAnggotaAnggotaAnggotaAnggota

Page 104: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

104

3.Demokrasi Indonesia Perjuangan

16.171819

Ibrahim S,E MMHj. A. Besse MegawatiMuhammad Ihsan, SSA.Mapparemma M SE,MM

KetuaWakil KetuaAnggota Anggota

4. Persatuan Pembangunan

2021222324

Andi Akbar Singke, SEAndi Oddang RioAndi Samsu RijalH. Ilyas Muh Yahya, SEDrs. Fajar

KetuaWakil KetuaSekretarisAnggotaAnggota

5.Amanah Bersatu

252627282930

Andi Kuneng, SH, MHArisman, SHA.Mursadi, APH. Mustang JideHaeruddin Tahang, SEA.Ria Akudran, Ss

KetuaWakil KetuaSekretarisAnggotaAnggotaAnggota

Sumber data : Oficcial DPRD

Berdasarkan pada periode 2014-2019 tabel fraksi diatas dapat

dilihat bahwa jumlah anggota DPRD Kabupaten Soppeng sebanyak 30

orang yang telah terbagi untuk pelaksanaan pembentukan fraksi. DPRD

Kabupaten Soppeng terbagi atas 5(lima) fraksi, ada 3 fraksi utuh. Fraksi

utuh adalah fraksi yang dibentuk oleh satu partai yang mempunyai

anggota yang cukup untuk membuat fraksi. Persyaratan untuk membuat

Fraksi utuh adalah memunyai 3(tiga) kursi anggota dewan dengan partai

yang sama. Seperti dilihat di atas fraksi utuh yang ada di Kabupaten

Soppeng adalah fraksi Gerindra yang mempunyai 8 kursi, fraksi Golkar 7

kursi dan fraksi PDIP 4 kursi . Fraksi PPP adalah gabungan dari partai

PPP,PKB dan Nasdem .Fraksi PPP terdiri dari anggota partai PPP 3

orang , anggota partai PKB 1 orang dan anggota partai Nasdem 1orang.

Fraksi Amanah bersatu merupakan fraksi yang terdiri dari anggota yang

berbeda partai di dalam fraksi ini bergabung partai PAN,Demokrat dan

Page 105: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

105

PKS.Fraksi Amanah Bersatu terdiri dari dari 2 orang PAN, 2 orang

Demokrat, dan 1 orang PKS. Jumlah anggota antara Fraksi Gerindra

dengan Fraksi Golkar mengalami selisih sebanyak 1 (satu) orang yakni 8

orang dari gerindra sedangkan dari Fraksi Golkar terdiri 7 orang. 5 Fraksi

yang dibentuk kebanyakan adalah partai utuh. Fraksi dibentuk menurut

kecukupan kursi dalam partai ini diperkuat oleh pernyataan A.Wadeng S,H

M,H selaku ketua Fraksi Amanah bersatu :

“Di DPRD Kabupaten Soppeng memang mayoritas adalah Fraksi utuh ini dapat dilihat dari 5 (lima ) fraksi yang ada di Kabupaten Soppeng 3(tiga) adalah fraksi utuh dan 2(dua) adalah fraksi gabungan. Saya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung dengan partai Demokrat dan PKS“. (wawancara 17 Januari 2016 ,pukul 15:30).

Berdasarkan dari data fraksi yang ada pada tahun 2014 dan 2015 ,

penulis dapat melihat bahwa mayoritas Fraksi adalah Fraksi utuh dimana

fraksi terdiri dari anggota dewan yang berasal dari partai yang sama. Ada

kepentingan partai bersama yang membuat anggota Dewan yang

mempunyai kursi cukup membuat fraksi maka tidak akan bercampur

dengan partai lain. Mayoritas fraksi adalah fraksi utuh yang ada di

Kabupaten Soppeng dari data Fraksi Periode 2009-2015 dan 2014-2019

menunjukkan bahwa fraksi di Kabupaten Soppeng di bentuk dengan

aturan ketika kursi partai telah cukup 3 orang maka partai tersebut sudah

dapat membuat fraksi. Hubungan komunikasi diantara angota dewan

memang sudah wajar dan terlihat harmonis tetapi tetap ada kepentingan

yang di miliki oleh anggota dewan dan partainya. Hal ini juga

membuktikan bahwa anggota DPRD walaupun mayoritas pemisah Fraksi

Page 106: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

106

berdasarkan partai yang berbeda ternyata mampu menyesuaikan diri agar

sepaham dan sependirian sehingga terdapat beberapa keputusan yang

melahirkan suatu Perda di Kabupaten Soppeng.

4.2 Hubungan eksekutif dan legislatif dalam Pembentukan Peraturan

Daerah di Kabupaten Soppeng tahun 2015

Dalam pembentukan Perda ada tahapan perencanaan, pembahasan

dan penetapan yang harus dilalui sebelum Ranperda dapat menjadi

Perda. Untuk itu penulis akan menjabarkan ketiganya :

4.2.1 Perencaan Pembentukan Peraturan Daerah

Hubungan eksekutif dan legislatif dalam pembuatan peraturan daerah

merupakan penjabaran dari undang-undang. Dalam Undang-Undang

Nomor 32 tahun 2004 yang telah diperbaharui ke Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah dijelaskan bahwa pembuat

kebijakan adalah pemerintahan daerah yang dalam hal ini pemerintah

daerah selaku lembaga eksekutif yang menjalankan kebijakan dan DPRD

yang merancang dan menyetujui kebijakan.

Pemerintah daerah dan DPRD yang merupakan mitra penting dalam

proses pembuatan peratutan daerah, proses pembuatan peraturan daerah

ini diatur dalam Undang-undang nomor 12 tahun 2011 tentang

pembentukan peraturan perundang-undangan didalam undang-undang ini

dijabarkan kedalam beberapa pasal yaitu pasal 75 sampai dengan pasal

95. Penjelasan undang-undang nomor 12 tahun 2011 tentang proses dan

sejauh mana hubungan pemerintah daerah dan DPRD dimulai pada

Page 107: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

107

pasal 75 dimana pembahasan rancangan peraturan daerah dilakukan oleh

Pemerintah daerah selaku eksekutif dan DPRD selaku legislatif.

Hubungan legislatif (DPRD) dengan eksekutif (Pemda) akan muncul

berkaitan dengan dilaksanakannya tugas dan wewenang masing-masing

terutama bidang tugas yang menjadi urusan bersama dalam pembentukan

Perda. DPRD dan Pemda Kabupaten Soppeng bersama-sama

melakukan kolaborasi hubungan dalam bentuk komunikasi, kerjasama

dan klarifikasi di dalam rancangan perda, pembahasan dan penetapan

perda yang bersifat resiprokal (dua arah), artinya memiliki hubungan

timbal balik dan saling mempengaruhi antara kedua lembaga tinggi

daerah yaitu eksekutif (pemerintah daerah) dan legislatif (DPRD) serta

kolaborasi hubungan kerjasama dan klarifikasi yang bermuara pada

kepentingan masyarakat berdasarkan landasan filosofis, Yuridis dan

Sosiologis, Hubungan Kolaborasi itu ditandai dengan rapat yang

dilakukan oleh DPRD dan Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng

selama tahun 2015. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 13 :

Tabel 13. Laporan Kegiatan Rapat-rapat DPRD Kab.Soppeng Untuk Tahun 2015

No Agenda Rapat Jumlah Rapat1 Rapat Paripurna Istimewa 32 Rapat Paripurna 443 Rapat Pimpinan 204 Rapat Konsultasi Pimpin dengan

Pimpinan Fraksi dan Komisi 3

5 Rapat Badan Musyawarah 156 Rapat Badan Anggaran Pemerintah

Daerah5

7 Rapat Komisia.Komisi Ib.Komisi II

5436

Page 108: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

108

c.Komisi III 78 Rapat Fraksi

a.Fraksi Gerindrab.Fraksi Golongan Karyac.Fraksi PDIPd.Fraksi Amanah Bersatue.Fraksi PPP

121388710

9 Rapat Pansus 1010 Rapat Dengar Pendapat 311 Rapat Gabungan Komisi DPRD 412 Rapat Gabungan Komisi DPRD dengan

Pemda4

13 Rapat Baperda -14 Penerimaan Aspirasi

a.Masyarakatb.Mahasiswac.Wartawan

3-2

Jumlah 272 Sumber Data : Kantor DPRD Kabupaten Soppeng

Berdasarkan jumlah rapat yang ada, penulis dapat melihat dan

menarik suatu pernyataan bahwa jumlah rapat paripurna yaitu 44(empat

puluh empat) kali dan jumlah perda yang telah ditetapkan selama 2015

yaitu 7 (tujuh). Artinya terjadi ketidakseimbangan antara jumlah rapat

paripurna dengan perda yang ditetapkan. Tetapi hal ini diluruskan oleh

A.Kuneng S,H M,H yang menjabat sebagai ketua Fraksi Amanah Bersatu:

“Rapat paripurna memang ada 44 kali di kantor DPRD Kab.Soppeng selama tahun 2015 tetapi tidak semua rapat paripurna membahas tentang Ranperda, ada Paripurna penerimaan, Paripurna penyerahan, Paripurna penetapan, Paripurna tujuan dan syarat Paripurna harus quorum ½ + 1. Setiap anggota Dewan Rapat adalah rapat Paripurna. Rapat Paripurna dibedakan menjadi dua yaitu Paripurna biasa dan Paripurna Istimewa perbedaan Paripurna biasa dan Paripurna Istimewa adalah Paripurna biasa mengambil keputusan dan Paripurna Istimewa tidak ada keputusan dihasilkan”. (wawancara 17 Januari 2016 pukul 15:30)

Sedangkan pada rapat pansus yaitu terdiri dari 10 ( sepuluh) kali

dan 7(tujuh) perda terlihat bahwa hubungan diantara kedua lembaga

Page 109: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

109

tinggi ini cukup harmonis karena dapat menetapkan 7(tujuh) perda pada

tahun 2015. Semua perda yang ditetapkan ini merupakan prakarsa dari

eksekutif tidak ada Perda yang ditetapkan dari hak inisiatif anggota

Dewan. Hal ini diperkuat oleh Bapak Musliadi selaku pegawai Badan

Hukum eksekutif, bahwa

“Pada saat rapat paripurna bersama dengan anggota Dewan memang tidak ada rancangan Perda yang diajukan oleh DPRD selama 2015. “(wawancara 20 Januari 2016 pukul 13.00)

Dan kemudian di konfirmasi oleh Bapak A.Kuneng S,M M,H selaku

ketua Baperda Kabupaten Soppeng periode 2004-2014, bahwa:

“Ranperda 2015 dari hak inisiatif dewan ada 2 tetapi pada saat pembahasan ranperda bersama dengan eksekutif memang kita belum memberitahu ada rancangan perda dari dewan waktu itu alasannya anggota dewan masih membahas tentang ranperda tersebut. Tetapi Ranperda itu telah selesai tahun 2015 tapi memang belum dibahas dan telah dimasukkan pada Ranperda 2016 sebagai hak inisiatif dewan.” (wawancara 20 Januari 2016 pukul 15:30 )

Dari wawancara diatas dapat dilihat bahwa Perda yang ditetapkan

selama 2015 memang tidak ada yang bersal hak inisiatif dari anggota

Dewan, tetapi hal itu bukan karena tidak ada Ranperda dari hak inisiatif

Dewan. Pada saat rapat paripurna eksekutif dan legislatif memang belum

rampung rancangan perda tersebut karena masih ada pro dan kontra

terhadap Ranperda hak inisiatif Dewan tersebut di dalam legislatf sendiri.

Tetapi Ranperda tersebut telah berhasil disusun pada tahun 2015 dan

telah selesai dan disepakati menjadi hak inisiatif Dewan. Ada dua

ranperda yang telah selesai di bahas oleh DPRD yang pertama ranperda

Perlindungan wanita dan anak dan yang kedua adalah Ekonomi Mikro.

Page 110: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

110

Bapak Musliadi S,H selaku pegawai bagian perundang-undangan

Pemda Kabupaten Soppeng, menyatakan bahwa :

“Selama tahun 2015 kami selaku eksekutif bersama legislatif telah menetapkan tujuh Perda. Dari tujuh Perda tersebut harus dikaji berdasarkan landasan Yuridis, Filosofis dan Sosiologis, ranperda yang disusun kemudian harus mempunyai tiga aspek tersebut di dalam Naskah Akademiknya .” (wawancara, 20 Januari 2016, Pukul 13.00 Wita).

Pernyataan bapak Musliadi sudah sangat memperkuat dalam

proses pembuatan Naskah Akademik ada 3 (Tiga) yang harus ada pada

isi perda yaitu (1) landasan filosofis (filosofische grondslag) yang berarti

rumusan atau norma-normanya mendapatkan pembenaran sesuai dengan

cita-cita kebenaran, cita keadilan dan cita kesusilaan. (2) landasan

sosiologis yang berarti bila ketentuan-ketentuannya sesuai dengan

keyakinan umum atau kesadaran masyarakat. Hal ini penting agar perda

ditaati dan berlaku efektif di masyarakat. (3) landasan yuridis meliputi

formil dan materil. Secara formil adalah memberikan kewenangan bagi

instansi tertentu untuk membentuk perda tertentu. Sedangkan secara

materil harus diatur dalam suatu peraturan perundang-undangan yang

didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi

derajatnya. Berikut ini adalah peraturan daerah yang telah dihasilkan oleh

pemerintahan Kabupaten tahun 2015 dapat diihat pada tabel 14 :

Tabel 14. Rancangan Peraturan Daerah yang sudah menjadi Peraturan

Daerah Tahun 2015

No RANPERDA Keterangan

Page 111: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

111

1 Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 04 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan tata kerja lembaga teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng

Ditetapkan 19 Maret 2015

2 Pertangungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014

Ditetapkan 6 Juli 2015

3 Izin Usaha Jasa Konstruksi Ditetapkan 13 Juli 20154 Bangunan Gedung Ditetapkan 13 Juli 20155 Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun Anggaran 2015Ditetapkan 30 September 2015

6 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2016 Ditetapkan 30 November 2015

7 Perubahan Perda No.2 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Di Kabupaten Soppeng

Ditetapkan 31 Desember 2015

Sumber Data : Kantor DPRD Kab. Soppeng

Prolegda yang diusulkan eksekutif kepada DPRD di Kabupaten

Soppeng pada tahun 2015 ada 16 (lampiran 1). Tetapi tidak semua

Prolegda kemudian akan menjadi Ranperda. Itu di sebabkan oleh

ketidaklengkapan Naskah Akademik yang disertakan oleh Eksekutif. Ini

dipertegas oleh Hj. A. Patappa Unga selaku Ketua DPRD Kabupaten

Soppeng :

“Tidak semua prolegda yang kemudian diusulkan di DPRD akan menjadi Ranperda dan dibahas, itu disebabkan oleh ketidaklengkapan Naskah Akademik prolegda tersebut dan telah kita ketahuai Naskah Akademik sangat penting bagi proses di dalam Ranperda.” (wawancara 13 Januari 2016 pukul 11.30)

Kemudian hal ini dikonfirmasi oleh Bapak Musliadi selaku pegawai

Badan Hukum Kabupaten Soppeng , bahwa :

“Pada saat penyusunan Prolegda sesuai dengan aturan memang harus disertakan oleh Naskah Akademiknya tetapi yang terjadi di lapangan banyak hal yang kemudian menjadi hambatan dalam penyusunan Naskah Akademik ini salah satunya adalah kurang

Page 112: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

112

komunikasinya SKPD yang mengajukan prolegda dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah dan alasan yang banyak terjadi adalah tidak adanya Dana untuk membuat Naskah Akademik”. (wawancara 20 Januari 2016 pukul 13.00)

Dari wawancara diatas penulis dapat dinyatakan bahwa penyusunan

prolegda tidak serta merta membuat prolegda yang disusun oleh eksekutif

akan lahir menjadi Ranperda. Alasannya karena dari pihak eksekutif tidak

lengkap naskah kemudian kurangnya komunikasi antara SKPD yang

bersangkutan dengan tim dana pemerintah daerah dan dinas atau SKPD

yang bersangkutan tidak menghadiri rapat yang telah diadakan oleh pihak

legislatif.

Berdasarkan tabel 9 juga dapat dilihat bahwa semua Ranperda yang

diusulkan oleh eksekutif selama 2015 semua ditetapkan menjadi Perda.

Dari 7 Ranperda yang ada, 7 juga yang ditetapkan menjadi Perda. Tiga

diantara Perda yang ditetapkan merupakan Perda APBD, dua Perda

perubahan dan dua perda baru. Hal tersebut ditegaskan oleh Bapak

A.Kuneng S,H M,H selaku Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah

“Dari 16 Prolegda yang diusulkan oleh eksekutif ada 2 yang memang tidak ditindaklanjuti alasanya karena hal itu tidak membutuhkan suatu Perda tetapi membutuhkan Peraturan Bupati. Sisanya 14 Prolegda dan 7 Ranperda diantaranya telah ditetapkan menjadi Perda sisanya ada 7 prolegda yang tidak dibahas karena tidak adanya Naskah akademiknya tetapi ketika pada tahun 2016 diusulkan kembali dalam prolegda dan telah disertakan Naskah akademiknya maka utang kami untuk diselesaikan di tahun berikutnya”. ( wawancara 20 Januari 2016 15:30 )

Page 113: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

113

Alasan tersebut kemudian ditegaskan oleh Bapak Musliadi selaku

pegawai bagian Hukum dan perundang-undangan pemerintah daerah

Kabupaten Soppeng menyatakan bahwa :

“Tidak semua Prolegda dapat menjadi Ranperda karena ada tahap evaluasi untuk menjadi Ranperda. Ranperda harus ditetapkan menjadi suatu Perda ketika persayarataanya telah disepakati. Adapun prolegda yang tidak masuk akan diperbaiki dan ketika layak akan diajukan kembali menjadi Ranperda.” (wawancara 20 Januari 2016 pukul 13.00 Wita)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa, adanya

kerjasama yang kurang baik di dalam eksekutif itu sendiri ini dapat dilihat

bahwa banyaknya masalah yang timbul seperti : Naskah Akademik yang

belum ada, Kurangnya komunikasi dengan Tim Angaran Pemerintah dan

multitafsirnya aturan tentang prolegda atau penetapan APBD yang lebih

dulu. Hal ini menjadikan 16 Prolegda yang diusulkan hanya 7 yang

berhasil menjadi Ranperda. Namun disisi lain terjadi hubungan

komunikasi dan klarifikasi yang baik, dimana tukar menukar informasi

antara pihak yang terkait dapat melahirkan keputusan yang tepat yaitu

mampu menentukan, mendahulukan dan menetapkan Ranperda yang

utama dan lebih penting untuk kebutuhan kepentingan masyarakat.

Pencapai tujuan bersama suatu lembaga diperlukan adanya

kerjasama dari anggota-anggota yang ada di dalamnya. Pentingnya

menjalin kerjasama akan berdampak positif terhadap kinerja yang efektif.

Salah satu hal awal lahirnya kerjasama adalah jalinan komunikasi yang

baik dan juga merupakan hal terpenting dalam keberhasilan suatu

Page 114: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

114

lembaga. Jika anggota dalam menjalin hubungan dengan baik, maka

lembaga mempunyai peluang besar untuk meraih keberhasilan. Namun,

terbentuknya hubungan komunikasi yang mengawali kerjasama tim dalam

kelembagaan tidak mudah dalam pelaksanaannya.

4.2.2. Tahapan Pembicaraan (Pembahasan dan Penetapan Perda

2015 di Kabupaten Soppeng)

Tahap pembicaraan Ranperda yang ada pada Tata tertib DPRD

Kabupaten Soppeng pasal 143 adalah Rancangan PERDA yang berasal

dari DPRD atau Bupati, dibahas oleh DPRD dan Bupati untuk

mendapatkan persetujuan bersama. Pembahasan rancangan PERDA

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan melalui 2 (dua) tingkat

pembicaraan, yaitu pembicaraan tingkat 1 dan pembicaraan tingkat II.

(1) Pembicaraan tingkat 1 sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

meliputi;

a. Dalam hal rancangan PERDA berasal dari Bupati, dilakukan

dengan kegiatan sebagai berikut ;

1. penjelasan Bupati dalam rapat paripurna mengenai

rancangan PERDA;

2. penyerahan rancangan PERDA oleh Bupati.

3. pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap rancangan

PERDA; dan

Page 115: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

115

4. tanggapan dan atau jawaban Bupati terhadap

pemandangan umum fraksi.

b. Dalam hal rancangan PERDA berasal dari DPRD,dilakukan

dengan kegiatan sebagai berikut;

1. penjelasan pimpinan komisi, pimpinan gabungan kimisi,

pimpinan BAPPERDA, atau pimpinan PANSUS dalam rapat

paripurna mengenai rancangan PERDA;

2. pendapat Bupati terhadap rancangan PERDA; dan

3. tanggapan dan atau jawaban fraksi terhadap pendapat

Bupati.

c. Pembahasan dalam rapat komisi, gabungan komisi,

BAPPERDA, atau PANSUS dan konsultasi yang dilakukan

bersama dengan Bupati atau pejabat yang ditunjuk untuk

mewakilinya.

d. Penyampaian pendapat fraksi yang dilakukan dalam rapat

paripurna.

(2) Pembicaraan tingkat II sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

meliputi;

a. pengambilan keputusan dalam rapat paripurna yang didahului

dengan;

b. penyampaian laporan pimpinan komisi/pimpinan gabungan

komisi/ pimpinan BAPPERDA/pimpinan PANSUS yang berisi

Page 116: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

116

peroses pembahasan, pendapat fraksi dan hasil pembahasan

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c; dan

c. permintaan persetujuan dari anggota secara lisan oleh

pimpinan rapat paripurna;

d. penandatanganan berita acara persetujuan bersama.

e. penyerahan Berita Acara Persetujuan Bersama dan Keputusan

DPRD

f. pendapat akhir dan sambutan Bupati.

4.2.2.1 Ranperda tentang perubahan PERDA No.4 Tahun 2008

tentang pembentukan organisasi dan lembaga tekhnis

daerah pemerintah Kabupaten Soppeng.

Pembahasan dan Penetapan Ranperda tentang perubahan

PERDA No.4 Tahun 2008 tentang pembentukan organisasi dan

lembaga tekhnis daerah pemerintah Kabupaten Soppeng

menjadi Perda dimulai pada tangggal 16 Maret 2015 sampai

dengan tanggal 19 Maret 2015. Semua Fraksi setuju

ditetapkannya Ranperda ini menjadi Perda dengan berbagai

pertimbangan saran. Ranpeda ini disahkan pada tanggal 19

Maret 2015. Adapun harapan dari DPRD untuk Peraturan

daerah tentang perubahan No.04 tahun 2008 tentang

pembentukan organisasi dan tata kerja lembaga tekhnis Daerah

Kab. Soppeng ini nantinya diharapkan menjadi landasan yuridis

bagi terbentuknya semangat desentralisasi, demokratisasi,

Page 117: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

117

transparansi dan akuntabilitas di dalam proses penyelenggaraan

pemerintahan pada umumnya dan peningkatan kinerja Aparatur .

Berkenang dengan hal itu maka perbubahan nomenklatur

SKPD ini hendaknya juga dimaknai sebagai upaya didalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia efektivitas dan

efesien pelaksanaan tugas-tugas pokok dan fungsi serta mampu

jadi supporting didalam meningkatkan pelayanan aparatur dan

pengelolaan manajemen RSUD Kab. Soppeng. Di harapkan

peraturan daerah tersebut sebagai suatu instrument didalam

sistem pengelolaan manajemen kelembagaan yang lebih adil,

rasioanl, transparan, partisipatif dan bertangung jawab agar

terciptanya keseimbangan yang lebih transparan dan lebih

bertangungjawab didalam perindustribusian kewenangan,

pembiayaan dan penataan sistem pengelolaan daerah yang

lebih baik sehingga pelaksanaan otonomi Daerah dapat

berlansung secara optimal sesuai dinamika dan tuntutan

masyarakat yang berkembang.

4.2.2.2 Ranperda tentang pertangungjawaban Pelaksanaan APBD

Tahun Anggaran 2014

Rapat Paripurna tentang pertangung jawaban Pelaksanaan

APBD Tahun Anggaran 2014 dimulai pada tanggal 12 Juni.

Pembahasan menjadi alot karena dibutuhkan waktu hampir satu

bulan untuk menyelesaikan Ranperda tersebut. Hal ini menjadi

Page 118: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

118

alot karena membahas tentang pelaksanaan APBD tahun

anggaran 2014 dimana anggota DPRD harus memeriksa baik

baik laporan pertangungjawaban ini sesuai atau tidak sesuai

dengan yang ada di lapangan. Dapat disimpulkan bahwa kelima

Fraksi menerima dan menyetujui RANPERDA tentang

pertangungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014

untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah dengan beberapa

catatan, harapan dan saran sesuai dengan kesepakatan pada

rapat kerja komisi DPRD dengan kepala SKPD mitra kerja

lingkup Pemerintah Daerah serta memperhatikan pendapat

Fraksi. Ditetapkan pada 06 Juli 2015.

4.2.2.3 Rancangan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung dan

Izin usaha konstruksi.

Ranperda ini dimulai pada tanggal 24 April 2015 dengan

rapat Pansus sebagai awalnya. Study Banding di Kota Pare-pare

pada tanggal 05-06 Mei 2015 bersama kordinator Pansus, Kepala

Dinas Pu dan Bagian Hukum pemerintah. Setelah mengkaji dan

membuat dokumen Ranperda Bangunan Gedung dan Ranperda

izin usaha Jasa Konstruksi bersama SKPD terkait dalam hal ini

Kepala Dinas PU dan Kabag Hukum Setda Kab. Soppeng serta

Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Pemukiman dan

Penataan Bangunan PK, Penataan Bangunan Sulawesi Selatan.

Perubahan ini didasarkan alat pertimbangan antara lain untuk :

Page 119: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

119

a. Memberikan kesempatan kepada Pemerintah Daerah

untuk menerbitkan beberapa Peraturan Bupati

sebagai penjabaran lebih lanjut dari Pasal-pasal

Perda.

b. Melakukan sosialisasi kepada semua pemangku

kepentingan terutama kepada masyarakat, sehingga

mereka dapat mengetahui dan mematuhi Perda

tersebut.

Ditetapkan pada tanggal 13 Juli 2015.

4.2.2.4 Rapat Ranperda Perubahan APBD di Kabupaten Soppeng Pada

Tahun 2015

Ranperda Perubahan APBD dimulai pada tanggal 28

September 2015 dibahas selama tiga hari. Ranperda perubahan

APBD ini hanya diikuti oleh empat Fraksi yaitu Fraksi Partai

Demokrasi Perjuangan, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan,

Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya dan Fraksi Amanah bersatu.

Fraksi yang tidak ikut dalam pembahasan adalah Fraksi partai

Golongan karya karena berbeda pandangan politik tentang

Ranperda tersebut. Sebagai sikap politik tidak setuju maka Fraksi

Golongan Karya mengambil sikap untuk tidak mengikutsertakan

anggotanya dalam pembahasan perubahan APBD tersebut.

Ranperda perubahan APBD ditetapkan pada tanggal 30 September

2015 .

Page 120: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

120

4.2.2.5 Ranperda Anggaran Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

Soppeng 2015.

Pembahasan Ranperda APBD dimulai pada tanggal 24

November 2015 . Ranperda ini dibahas selama tujuh hari. Dalam

pembahasan Ranperda sama dengan kasus perubahan APBD

rancangan APBD hanya diikuti oleh empat Fraksi. Hanya Fraksi

Golkar yang memang tidak ikut dalam pembahasan dan penetapan

Ranperda APBD pada tahun 2015. Berdasarkan Pendapat ke 4

(empat) Fraksi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa 4 (empat)

Fraksi menerima dan menyetujui Ranperda tentang APBD

Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2016 untuk ditetapkan

menjadi Peraturan Daerag dengan beberapa perubahan dan

penyempurnaan sesuai kesepakatan pada Rapat Komisi-komisi

DPRD dan Rapat BANGGAR DRPD dengan Pemerintah Daerah /

TAPD serta memperhatikan pendapat / saran Fraksi-fraksi.

Ranperda tentang APBD disahkan secara resmi menjadi PERDA

APBD tahun 2015 pada tanggal 30 November 2015.

4.2.2.6 Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng tentang

Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 02

Tahun 2012 Tentang penyelenggaraan Administrasi

Kependudukan Di Kabupaten Soppeng.

Rapat Ranperda tentang perubahan Perda Kab. Soppeng

Nomor 02 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan Administrasi

Page 121: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

121

Kependudukan di Kabupaten Soppeng dimulai pada tanggal 28

Desember tahun 2015. Pembahasan Ranperda ini di lakukan

selama tiga hari pada penghujung tahun 2015. Perubahan

dilakukan sebagai langkah penyesuaian, karena adanya perubahan

regulasi yaitu Undang – undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang

Perubahan Undang – undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan. Dapat disimpulkan

bahwa kelima fraksi DPRD menyatakan SETUJU terhadap

RANPERDA tentang Perubahan PERDA Nomor 02 Tahun 2012

tentang Penyelenggaraan Adminsitrasi Kependudukan di

Kabupaten Soppeng untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah

dengan berbagai saran dari Fraksi di tetapkan pada tanggal 31

Desember tahun 2015.

4.2.3 Pandangan Fraksi Partai yang ada di DPRD Kabupaten Soppeng tentang Hubungan eksekutif dan legislatif dalam pembentukan PERDA yang ada di Kabupaten Soppeng.

Pernyataan setiap Ketua Fraksi mengenai hubungan

eksekutif dan legistafif dalam pembentukan PERDA pada tahun

2015 :

Page 122: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

122

Pendapat ketua Fraksi Gerakan Indonesia Raya yang

diketuai oleh Asmawi S,P tentang hubungan eksekutif dan legislatif

dalam pembentukan Perda yang ada di kabupaten Soppeng di

tahun 2015 :

“Hubungan eksekutif dan legislatif selama ini berjalan dengan yang seharusnya adapun dinamika yang terjadi di dalam pembentukan PERDA itu sendiri dapat di selesaikan dengan seharusnya namun belum maksimal pelaksanaanya karena dari 16 Prolegda yang ditawarkan minimal harusnya kita bisa selesaikan 10 Ranperda oleh karena itu saya memandang memang belum maksimal kegiatan ini walaupun saya sebagai ketua Bapperda kalau kita mau rangkai kan dengan waktu kalau kita tidak padukan dengan 2 perda memang mustahil selesai. Mengingat anggota Dewan bukan hanya mengurusi Pembentukan PERDA tetapi banyak urusan lainnya seperti reses, study banding dan sebagainya. (wawancara pada tanggal 25 Januari 2016 pukul 12:00 wita ).

Ketua Fraksi Golongan Karya yang diketuai oleh

Syafruddin M. Adam S,sos.MM juga ikut berpendapat tentang

hubungan antar kedua lembaga ini :

“Hubungan eksekutif dan legislatif saya rasa cukup bagus ini terbukti dari beberapa perencanaan Prolegda mencapai target dengan apa yang ditargetkan maksudnya Ranperda ada 7 dan berhasil dibahas dan ditetapkan adalah 7 Perda selama tahun 2015. Lembaga DPRD adalah lembaga politik makanya diatur fraksi bukan alat kelengakapan tapi ada sikap politik yang harus di berikan oleh perpanjangan tangan partai melalui frasiknya yang ada di dalam DPRD. Dalam pembahasan Perda akan ada terjadi diskusi dan perdebatan-perdebatan yang terjadi di dalamnya sikap akhir maka setiap fraksi akan ditanyai setuju atau tidak setuju terkait dengan Peraturan daerah yang sedang kita bahas. Dalam pengambilan sikap selama tahun 2015 Golkar pernah tidak setuju tentang ranperda APBD alasannya adalah ada pertimbangan politik yang dipandang oleh partai Golkar tidak sesuai tempatnya yaitu pembahasan APBD harusnya dibahas setelah pemberhentian Bupati dan perubahan

Page 123: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

123

anggaran tidak usaha dilakukan ketika tidak dapat telaksana mengingat masa jabatan Bupati sisa berapa bulan tetapi teman teman yang lain tetap menyepakati untuk dilanjutkan tidak ada masalah karena hal itu merupakan hak Fraksi kemudian, bentuk protes partai Golkar adalah tidak mengikutsertakan anggotanya dalam pembahasan ranperda tersebut. (wawancara tanggal 25 januari 2016 pukul 13:28)”

Ketua fraksi PPP yang diketuai oleh Andi Takdir Akbar

Singke S,E juga ikut buka suara tentang hubungan eksekutif dan

legislatif di Kabupaten Soppeng :

“Hubungan eksekutif sejauh ini saya rasa baik-baik saja tetapi ada faktor yang mengahalangi kemudian pembahasan perda selanjutnya belum ada Peraturan Bupati yang menyertai. Rancangan Peraturan Daerah itu sendiri untuk apa di bahas ketika peraturan daerah yang telah ditetapkan belum ada peraturan Bupati yang mengikuti. Legislatif telah memberitahu beberapa kali kepada eksekutif untuk mengeluarkan peraturan Bupati yang terkait dengan peraturan daerah yang telah ditetapkan agar dapat dilaksanakan dengan cepat (wawancara tanggal 25 januari 2016 pukul 11:00 Wita)”.

Ketua Fraksi Amanah Bersatu yang diketuai oleh A. Kuneng

S,H MM mempunyai pendapat yang menarik tentang hubungan

eksekutif dan legislatif yang ada di Kabupaten Soppeng :

“Hubungan antara eksekutif dan legislatif dalam pembentukan Perda itu baik tetap melaui tahapan yang ada dalam aturan. Kemudian Ranperda itu ada 2 macam ada inisiatif dari Dewan kemudian ada prakarsa dari Eksekutif. Perda yang bagus merupakan perda yang pro rakyat artinya memihak kepada rakyat. Kewenangan DPRD provinsi dan kabupaten adalah membuat perda bukan undang-undang kaena kewenangan Undang-undang adalah kewenangan yang dimiliki oleh DPR pusat. Di dalam pembahasan pembentukan Perda wajar ketika ada perdebatan yang muncul tapi saya kira masih bisa di atasi. (wawancara tanggal 17 Januari 2016 pukul 15:30 )

Page 124: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

124

Pendapat Ketua Fraksi yang terakhir adalah ketua Fraksi

PDIP-Perjuangan yang diketuai oleh Ibrahim yang secara terbuka

mengakui dari semua Ranperda yang dibahas paling alot adalah

Ranperda APBD dengan alasan :

“Proses pembentukan Perda yang ada di Kabupaten Soppeng itu ada berasal dari inisatif Dewan atau prakarsa Eksekutif. Dari semua Ranperda yang dibahas perlu saya akui masalah APBD adalah masalah yang paling alot di bahas setiap tahunnya. Di dalam APBD kita harus melihat sejauh mana APBB berpihak kepada publik itu yang kemudian yang biasanya menjadi tarik ulur antara Pemerintah Daerah. Belanja Pegawai jauh lebih tinggi dari Belanja Publik nah, tugasnya eksekutif untuk merasionalisasikan. Kemudian, SKPD yang tidak siap dalam membuat aturan Bupati yang harus diterbitkan setelah diundangkanya Perda. Tetapi saya perhatikan ini efek dari mutasi yang dilakukan oleh eksekutif karena tidak ada penyerahan secara resmi oleh pejabat yang lama ke pejabat yang baru mengingatkan ini Pekerjaan yang harus anda lanjutka ada hal seperti ini yang terabaikan. Dan kami selaku legislatif berkomitmen tidak akan membahas ketika masih ada Perda yang telah ditetapkan dan belum ada peraturan Bupatinya(wawancara 26 Januari 2016 pukul 13:57)”

Dari pernyataan Ketua- ketua Fraksi DPRD Kabupaten Soppeng

periode tahun 2014-2019 penulis dapat menyatakan bahwa hubungan

eksekutif dan legislatif dalam pembentukan Perda baik- baik saja

walaupun di dalam pembentukannya masih terdapat banyak kekurangan

seperti yang diakui oleh Ketua fraksi Gerindra Asmawi S,P yang

menyatakan bahwa di dalam satu tahun sebaiknya daerah menetapkan 10

Perda yang dibahas bersama DPRD dan Pemerintah untuk kepentingan

masyarakat. Pernyataan yang mendukung juga dinyatakan oleh Ketua

Fraksi Golkar Syafruddin M. Adam S,sos MM bahwa hubungan antara

Page 125: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

125

kedua lembaga ini cukup harmonis mengingat Ranperda yang ditetapkan

semua berhasil di tetapkan menjadi Perda selama tahun 2015 walaupun

Golkar pada saat perubahan dan penetapan APBD tidak ikut dalam

pembahasan karena beda pandangan politiknya itu tidak menghalangi

Ranperda tersebut tidak dibahas dan ditetapkan menjadi Perda.

Pernyataan Ketua fraksi Amanah Bersatu A. Kuneng S,H M,H

mewajarkan apabila di dalam pembahasan ada perdebatan di antara

anggota Dewan tidak masalah selama perdebatan itu melahirkan solusi

dan membuat kesalahpahaman menjadi satu kembali. Fraksi PPP yang

diketuai oleh A. Takdir Singke S,E juga berpendapat bahwa hubungan

antara kedua lembaga eksekutif dan legislatif itu baik-baik saja hanya

yang disayangkan semua Perda yang ditetapkan selama tahun 2015

belum diikuti oleh Peraturan Bupati . Hal itu menandakan adanya kelalaian

di tingkat birokrasi yang belum mengurus keputusan Bupati. Pernyataan

Ketua Fraksi yang terakhir adalah Ketua fraksi PDIP yang secara terbuka

mengakui selama ini pembahasan yang paling alot setiap tahunnya

adalah pembahasan APBD. Di dalam pembentukan Perda wajar ketika

ada perdebatan dan pembahasan yang alot tetapi itu bukan untuk saling

menjatuhkan dan menyalahkan satu sama lain hasil perdebatan harusnya

akan diterima oleh semua pihak yang bersangkutan.

4.2.4 Hubungan eksekutif dan legislatif ( Hubungan kekerabatan suami dan istri A.Soetomo dan A.Patappa Unga selaku Bupati Soppeng dan Ketua DPRD Kabupaten Soppeng pada tahun 2015).

Page 126: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

126

Hubungan eksekutif dan legislatif yang kemudian dipimpin oleh

Suami dan istri selama kurang lebih 8 bulan membuat banyak spekulasi

yang muncul tentang eksistensi fungsi pengawasan yang dilakukan oleh

DPRD Kabupaten Soppeng itu sendiri mengingat hubungan kekerabatan

yang merupakan hubungan suami dan istri hal ini kemudian dikonfirmasi

oleh Bapak A.Soetomo yang merupakan Bupati pada tahun 2015 beliau

kemudian berkata:

“Aturanlah yang membuat Ibu (A.Pattapa Unga ) menjadi ketua Dewan tidak ada campur tangan saya sama sekali sebagai Bupati karena memang jelas aturan di Dewan yang menyebutkan partai dengan kursi terbanyak berhak menjadi pemimpin di Dewan di dalam partai itu sendiri kebetulan Ibu lah yang mempunyai suara terbanyak lalu diusulkan lah oleh partainya menjadi ketua Dewan. Di dalam aturan pun tidak ada yang salah baik itu di dalam Undang-undang dsb kecuali saya sebagai Bupati ada yang mempunyai suara lebih banyak kemudian saya ingin memaksakan kehendak tetapi saya tidak mencampur tangani karena ini adalah masalah politik. Ini memang ini jarang terjadi Indonesia sehingga banyak spekualifikasi padahal ini adalah murni pilihan rakyat tidak ada campur tangan eksekutif di dalamnya”.(wawancara tanggal 18 Januari 2016 pukul 19:05)

Kemudian kembali di tegaskan oleh A.Kuneng S,H MM mengenai hal

tersebut:

“Tidak ada aturan yang masalah ketika hubungan kekerabatan yang dimiliki oleh eksekutif dan legisltaif sangat dekat (suami dan istri ) karena tidak ada aturan yang dilanggar sejauh ini . Ketika A.Tappa kemudian menjadi Bupati itu bukan kewenangan A.Soetomo selaku bupati pada saat itu tapi memang aturan. Fungsi DPRD itu ada 3 yaitu Membuat Peraturan, Anggaran dan terakhir adalah pengawasan. DPRD mengawasi eksekutif dalam hal ini A.Soetomo menjadi pemimpin ekskutif sampai sekarang ini juga tidak ada hal yang dibuat oleh kedua belah pihak yang tidak sesuai dengan aturan. Anggota Dewan ada 30 orang A.tappa hanya satu orang ketika fungsi pengawasannya tidak ada masih ada 29 orang. Tetapi

Page 127: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

127

sejauh ini saya kira semua sesuai dengan aturan yang berlaku”.(wawancara tanggal 19 Januari 2016 pukul 15:30)”.

Kabag hukum DPRD Kabupaten Soppeng ibu Hj.Paisah S,sos pun

ikut angkat bicara masalah ini :

“Prosedur semua kegiatan yang dilakukan di DPRD Kabupaten Soppeng sejauh ini masih sesuai aturan sebelum A.Patappa Unga menjadi Ketua Dewan dan setelah beliau menjadi Ketua Dewan tidak satu hal pun yang kemudian lewat dari prosedur yang seharusnya. Hubungan suami dan istri kedua pimpinan Pemerintah Daerah waktu itu sayak ira tidak membuat banyak perubahan terutama terhadap prosedur yang harus dilaksanakan di DPRD itu sendiri(wawancara 8 Januari 2016 pukul 10:43)”.

Berangkat dari masalah ini dan setelah mendengarkan klarifikasi dari

elemen yang ada di dalam maka penulis dapat berkesimpulan bahwa

pada hubungan eksekutif dan legislatif yang mempunyai kekerabatan

tidak menganggu tugas dan fungsi masing-masing lembaga pemerintahan

daearah ini. Terbukti dari RANPERDA yang berhasil ditetapkan menjadi

PERDA yang ada di Kabupaten Soppeng.

Dalam pertanyaan yang berbeda pada saat wawancara dengan

Bapak A.Soetomo yang merupakan Bupati tahun 2015 ada yang

peryataan menarik yaitu :

“Tahun 2015 merupakan penetapan APBD tercepat Kabupaten Soppeng karena penetapan yang cepat kita mendapatkan bonus dari pusat 30 Milyar lebih walaupun ada Fraksi yang tidak ikut dalam pembahasan. Ini baru terjadi ketika Ibu (A. Patappa Unga) menjadi ketua Dewan. Tahun-tahun lalu itu selalu terlambat setiap tahun. Alasannya adalah tidak lengkap padahal kalau tidak lengkap baiknya kita duduk bersama untuk melengkapi saya rasa memang itu fungsi

Page 128: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

128

duduk bersama eksekutif dan legislatif “. (wawancara tanggal 18 Januari 2016 pukul 19:05)

Dalam wawancara diatas penulis berkesimpulan bahwa dalam

pembentukan Perda memang ada pengaruh kekerabatan seperti yang

dijelaskan oleh Bapak A.Soetomo selaku Bupati Soppeng tahun 2015

yang secara blak-blakan mengakui bahwa saja penetapan APBD yang

cepat itu ketika Ibu yang menjadi Ketua DPRD Kabupaten Soppeng.

Memang tidak ada aturan yang dilangkahi semua sesuai dengan prosedur

tetapi pengaruh kekerabatan ini sangat berpengaruh terhadap Perda yang

dibahas di Kabupaten Soppeng termasuk Perda mengenai anggaran

Kabupaten Soppeng itu sendiri yang terbilang cepat dari tahun-tahun

sebelumnya.

4.2.5. Peran Legislatif Dalam Pembentukan Perda

Tugas, wewenang dan kewajiban DPRD tentang penyusunan,

penetapan, peraturan daerah dijelaskan dalam peraturan tata tertib DPRD

Pasal 109 ayat (1) bahwa DPRD memegang kekuasaan membentuk

Perda dan pada pasal 113 ayat (1) bahwa setiap Rancangan Perda

dibahas oleh DPRD dan Kepala Daerah untuk mendapatkan persetujuan

bersama. Kemudian pada pasal 115 ayat (2) dijelaskan pula bahwa

rancangan Perda disampaikan oleh pimpinan DPRD kepada seluruh

anggota selambat-lambatnya 1 minggu (7 hari) sebelum rancangan Perda

tersebut disampaikan dalam rapat paripurna.

Page 129: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

129

Ranperda yang dibentuk dalam rangka penyelenggaraan otonomi

daerah dimaksudkan untuk menjabarkan peraturan perundang-undangan

yang lebih tinggi dengan memperhatikan keunggulan dan ciri khas

masing-masing daerah. Perda dibentuk juga tidak boleh bertentangan

dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang

diatasnya. Maksud ini juga diperjelas oleh A.Mappatoto selaku kepala

bagian perundang-undangan DPRD Kabupaten Soppeng menyatakan

bahwa :

“Dalam pembuatan rancangan perda tidak bisa bertentangan dengan produk hukum yang ada di atasnya. Adapun Produk Hukum yang tidak bisa tumpang tindih dengan peraturan daerah yang dibuat adalah UUD Negara RI Tahun 1945, Peraturan Menteri No 01 Tahun 2014 tentang pembentukan produk hukum daerah, UU RI No 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan, peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2010 tentang Tata Tertib DPRD dan dan (wawancara, 13 Januari 2015, Pukul 11.47 Wita)

Dari hasil wawancara di atas dapat ditarik pernyataan bahwa

pembuatan rancangan perda tidak bisa tumpang tindih dengan peraturan

perundang- undangan yang ada di atasnya selain itu, penulis juga

menemukan pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 pasal 7 (1)

yang menyatakan bahwa hirarki peraturan perundang-undangan yaitu

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Ketetapan Majelis Permusyarawatan Rakyat, Undang-undang/Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang - undang, Peraturan Pemerintah Peraturan

Presiden, Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah

Kabupaten/Kota. Berdasarkan peraturan tata tertib DPRD Kabupaten

Page 130: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

130

Soppeng pasal 120 ayat (1) dan (2) bahwa “Rancangan Perda baik

disampaikan oleh pimpinan DPRD maupun rancangan Perda yang

disampaikan oleh Pemda maka pimpinan DPRD akan menyampaikan

Ranperda kepada seluruh anggota selambat-lambatnya 1 minggu (7 hari)

sebelum rancangan Perda disampaikan dalam rapat Paripurna. Namun

selama tahun 2015 Ranperda inisiatif legislatif tidak ada. Pernyataan ini

diakui oleh Bapak A.Kuneng S,H MM dari fraksi Amanah Bersatu dan

bapak Asmawi S,P dari Fraksi gerindra bahwa :

“Selama tahun 2015 tidak ada Ranperda inisiatif dari pihak Legislatif tetapi di tahun ini (2015) karena belum selesai pembahasaanya waktu itu, tapi pada tahun ini 2016 ada dua (2) draft Ranperda yang kami usulkan yaitu Ranperda tentang dan Perlindungan perempuan dan anak dan Ranperda tentang Ekonomi Mikro . (wawancara, 19 Januari 2014, Pukul 15:59 Wita dan 25 Januari 2015, Pukul 13.15 Wita).

Berdasarkan hasil wawancara di atas peran legislatif dalam

pembuatan perda kurang maksimal karena dari 7 perda yang di tetapkan

pada tahun 2015, tidak ada inisiatif dari pihak legislatif yang mengajukan

ranperda, ini menandakan lemahnya DPRD (legislatif) dalam pembuatan

ranperda, penulis berpendapat bahwa komunikasi yang intens serta

kerjasama harus lebih maksimal di lakukan di internal DPRD (legislatif)

agar dapat menciptakan perda inisiatif legislatif karena DPRD merupakan

manifestasi dari masyarakat yang salah satu tugasnya menampung

aspirasi masyarakat dan selajutnya dibuatkan aturan (Perda) agar tercipta

keteraturan sosial. Kesuksesan lembaga yang didasari kemampuan para

anggota untuk bekerja sama yang ditentukan oleh hubungan komunikasi

Page 131: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

131

yang baik. Oleh karena itu, setiap lembaga/organisasi mempunyai

kewajiban untuk mengembangkannya dari berbagai pihak, baik  itu antara

pemimpin, anggota, dan masyarakat disekitar lingkungan kerja agar dapat

membantu mewujudkan kerjasama tim yang baik.

4.2.6. Peran Eksekutif Dalam Pembentukan Perda

Jika usulan peraturan daerah berasal dari pihak eksekutif, maka

yang akan melakukan pekerjaan persiapan adalah pemerintah daerah

yang terdiri dari bupati beserta satuan kerja perangkat daerah lainnya.

Satuan perangkat daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, badan, dinas,

dan kantor serta lembaga teknis lainnya. Sebagai awal rancangan

peraturan daerah maka bagian tata pemerintahan membentuk tim

penyusun pra-ranperda yaitu pembentukan panitia khusus (jika

diperlukan) dan sekretariat perumus produk-produk hukum tentang Perda

dan peraturan bupati yang anggotanya terdiri dari pegawai sekretariat

daerah dan beberapa pejabat instansi pemerintah daerah yang terkait

lainnya. Tim ini dipimpin langsung oleh bupati, wakil bupati, sekretaris

daerah, para asisten I, asisten II dan beberapa anggota pegawai

sekretariat daerah lainnya.

Penyusunan Pra-rancangan Perda melibatkan bagian terkait untuk

menyusun draft aturan atau materi yang akan diatur dalam peraturan

daerah. Setelah pra-rancangan peraturan daerah lalu disampaikan

kepada bagian hukum yang melakukan penelitian awal khususnya melalui

Page 132: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

132

kasubag hukum dan perundang-undangan untuk dikoreksi. Materi perda

tersebut lalu disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan yang

lebih tinggi. Pernyataan ini juga dijelaskan oleh Bapak Musliadi S,H

(pegawai perundang-undangan Pemda) bahwa :

“Dalam menyusun Ranperda kami dari pihak Eksekutif melibatkan pihak SKPD dalam hal ini adalah naskah akademik dan tentunya kami harus berpedoman pada aturan yang ada diatasnya yaitu UU RI No 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan”. (wawancara, 20 Januari 2016, Pukul 12.57 Wita)

Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak A. Soetomo selaku

Bupati Soppeng periode 2010-2015 yang menyatakan bahwa :

“Rancangan Perda telah kami pilah pilih mana yang terbaik dan dapat dipertangungjawabkan di dewan, skala prioritas kami juga gunakan di dalam pembahasan Perda. Walaupun kinerja eksekutif tidak maksimal karna berbagai faktor kami selaku eksekutif tetap memberikan yang terbaik.” (Wawancara, 18 Januari 2016, Pukul 20.07 Wita)

Melihat hasil wawancara yang ada diatas hubungan komunikasi di

internal eksekutif tidak berjalan dengan harmonis walaupun demikian

mereka tetap bekerja secara maksimal dalam merancang ranperda yang

akan diserahkan pada pihak legislatif, pihak eksekutif tidak mau

menyerahkan ranperda yang asal-asalan kepada legislatif. Proses

selanjutnya bagian hukum mengundang bagian tata pemerintahan dan

unit kerja lainnya yang terkait untuk membahas kembali materi Perda,

penelitian materi dan penyempurnaan teknik penyusunannya sesuai

dengan perubahan-perubahan yang diperlukan. Perubahan tersebut

setelah disempurnakan maka rancangan Perda dapat diparaf koordinasi

Page 133: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

133

oleh bagian hukum, bagian tata pemerintahan, bagian keuangan, asisten I

bidang pemerintahan dan sekretaris daerah. Selanjutnya rapat finansial

Perda dipimpin oleh sekretaris daerah atas nama Bupati untuk diproses

lebih lanjut pada tingkat lebih tinggi.

Proses penyusunan rancangan peraturan daerah dianggap sudah

sempurna pada tingkat eksekutif, langkah selanjutnya disampaikan

rancangan tersebut kepada pimpinan DPRD secara tertulis dengan nota

pengantar kepala daerah. Pembahasan berikutnya akan ditindak lanjuti

dengan tahapan-tahapan pembicaraan mekanismenya diatur dalam

peraturan tata tertib DPRD. Dengan demikian inisiatif perumusan Perda

bagi Pemda selalu berpedoman pada perundang-undangan dan peraturan

pemerintah. Kemudian dilihat dari pengajuan masing-masing pihak baik

DPRD maupun Pemda ternyata rancangan Perda tersebut muncul dari

pihak Pemda yang mengajukan lebih dahulu dari pada pihak DPRD.

Sesuai Peraturan Tata Tertib DPRD maka perda yang diajukan pihak

Pemda disandingkan dengan Peraturan Daerah yang diusulkan melalui

hak inisiatif pihak DPRD akan dibicarakan secara bersama-sama dengan

anggota Fraksi-fraksi dan anggota komisi DPRD Kabupaten Soppeng.

Pengusulan dan penyusunan sampai pada pembahasan suatu

Ranperda, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam setiap urusan

kebijakan publik melibatkan pihak eksekutif maupun legislatif. Maka dapat

dikatakan bahwa antara pihak eksekutif dan legislatif memliki suatu

hubungan komunikasi yang disebut hubungan interaktif (Resiprokal)

Page 134: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

134

dimana keduanya memiliki hubungan timbal balik yang saling

mempengaruhi. Hubungan inipun terjadi dalam lingkungan internal

maupun eksternal Pemerintah Daerah.Pembahasan mengenai

Rancangan peraturan daerah dilakukan dengan beberapa tahapan

pembicaraan. Hal ini dijelaskan dalam peraturan tata tertib DPRD pasal

113 ayat (2) bahwa pembahasan rancangan Perda dilakukan melalui 2

(dua) tahap pembicaraan yaitu tahap I dan tahap II.

Untuk mempermudah dalam memahami alur pembicaraan baik

inisiatif eksekutif maupun inisiatif legislatif maka penulis membuat skema

dapat dilihat pada gambar 4 dan 5:

Gambar. 4

Alur Pembicaraan Rancangan Peraturan Daerah yang Berasal dari Eksekutif

START

USUL RANPERDAPENYERAHAN

RANPERDA DPRD

Page 135: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

135

PERDA

Dengan Skema alur pembahasan diatas dapat diketahui bahwa tata

cara pembahasan Ranperda inisiatif eksekutif dimulai dari mengusulkan

Ranperda, jika usulan tersebut diterima kemudian diserahkan ke pimpinan

DPRD. Jika Ranperda tersebut diterima maka tanggal pembahasan

ditetapkan. Pembahasan yang dilaksanakan dalam rapat paripurna

dewan, kepala daerah menyampaikan penjelasan tertulis mengenai

ranperda yang diajukan kemudian fraksi – fraksi dalam dewan juga

PENETAPAN TANGGAL PEMBAHASAN

PENJELASAN KEPALA DAERAH

PANDANGAN UMUM FRAKSI-FRAKSI DALAM

DEWAN

JAWABAN KEPALA DAERAH

PENETAPAN PANSUS

RAPAT GABUNGAN KOMISI BERSAMA

EKSEKUTIFLAPORAN PANITIA

KHUSUS

PENDAPAT FRAKSI

PERMINTAAN PERSETUJUAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENDAPAT AKHIR KEPALA DAERAH

RAPAT MUSYAWARAH PANSUS DAN

EKSEKUTIF

Page 136: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

136

menyampaikan pandangannya secara tertulis tentang Ranperda. Setelah

fraksi – fraksi tersebut menyampaikan pendapatnya kemudian

dikembalikan lagi kepada kepala daerah untuk memberikan tanggapan /

jawaban atas pandangan umum fraksi – fraksi dewan. Usai pemberian

tanggapan oleh kepala daerah pembahasan selanjutnya dilakukan dalam

rapat gabungan komisi dengan membentuk panitia khusus atau pansus

untuk membahas bersama – sama dengan kepala daerah atau pejabat

yang ditunjuk untuk mewakilinya.

Dalam hal pengambilan keputusan didahului dengan penyampaiaan

laporan pimpinan komisi / pimpinan gabungan komisi / pimpinan pansus

yang berisi proses pembahasan selanjutnya mempersilahkan kepada

fraksi – fraksi untuk menyampaikan pendapat mengenai laporan dari

panitia khusus setelah itu dilakukan permintaan persetujuan dari semua

yang hadir dalam rapat paripurna dan terakhir pendapat akhir kepala

daerah untuk menetapkan Perda.

Gambar. 5

Alur Pembicaraan Ranperda inisiatif legislatif

START

PENGUSUL

BALEGDAPIMPINAN

PENETAPAN TANGGAL PEMBAHASAN

Page 137: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

137

PERDA

Dengan Skema alur pembahasan diatas dapat diketahui bahwa tata

cara pembahasan Ranperda inisiatif legislatif adalah pimpinan komisi,

pimpinan gabungan komisi / pimpinan Balegda untuk menyampaikan

penjelasan secara tertulis mengenai Ranperda yang diajukan. Kemudian

kepala daerah menyampaikan pendapatnya tentang rancangan peraturan

daerah. Setelah itu DPRD dapat menunjuk pimpinan komisi, pimpinan

RAPAT GABUNGAN KOMISI,KOMISI ATAU

PANSUS BERSAMA EKSEKUTIF

JAWABAN DPRD

PENDAPAT KEPALA DAERAH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

LAPORAN PANSUS

PENDAPAT FRAKSI

PERMINTAAN PERSETUJUAN

PENDAPAT AKHIR KEPALA DAERAH

PENJELASAN DPRD

Page 138: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

138

gabungan komisi. Ketua pansus / pimpinan balegda untuk menyampaikan

tanggapan / jawaban secara tertulis atas pendapat kepala daerah.

Setelah semua pendapat disampaikan dilanjutkan dengan rapat

gabungan komisi dengan membentuk pansus untuk membahas bersama

dengan kepala daerah / pejabat yang ditunjuk untuk mewakilinya.

Kemudian pengambilan keputusan didahului dengan penyampaian

laporan pimpinan komisi / pimpinan gabungan komisi / pimpinan panitia

khusus yang berisi proses pembahasan. Kemudian mendengarkan

pendapat akhir Kepala Daerah untuk penetapan Perda.

Jika dilihat pada gambar 4 dan gambar 5 terdapat persamaan dan

perbedaan antara ranperda yang berasal dari pemerintah daerah

(eksekutif) dan DPRD (legisatif), persamaannya adalah kedua ranperda

harus melalui harmonisasi di Badan legislasi daerah sementara

perbedaanya yaitu : ranperda yang berasal dari eksekutif merupakan

analisis kebutuhan dari SKPD, baik itu yang berasal dari dinas maupun

lembaga tekhnis lainnya kemudian di serahkan di bagian hukum dan

perundang-undangan untuk di harmonisasi dan selanjutnya diperlihatkan

kepada kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk di koreksi sebelum

di serahkan ke pimpinan DPRD sedangkan dari DPRD (legislatif) berasal

dari anggota DPRD kemudian di serahkan kepada balegda dan

selanjutnya diberikan kepada pimpinan DPRD untuk dikoreksi sebelum di

tetapkan tanggal pembahasan Ranperda.

Page 139: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

139

4.3 Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pembentukan Peraturan

Daerah di Kabupaten Soppeng tahun 2015

Peran pemerintahan daerah dalam proses pembentukan

peraturan daerah tentunya tidak terlepas dari faktor-faktor yang

mempengaruhinya baik itu berupa faktor pendukung maupun faktor

penghambat. Dalam penelitian yang telah dilakukan menggambarkan

terdapat beberapa faktor yang menjadi pendukung serta penghambat

penyelenggara pemerintahan daerah dalam proses pembentukan

Peraturan di Kabupaten Soppeng baik dari aspek internal maupun

dari aspek eksternalnya.

4.3.1 Faktor Pendukung

Faktor pendukung merupakan kunci keberhasilan kebijakan

yang dilahirkan agar tepat sasaran. Faktor pendukung Pembentukan

Peraturan Daerah 2015 diantaranya, partisipasi eksekutif dan

legislatif, pola komunikasi ekskutif dan legislatif, tingkat pedidikan.

4.3.1.1 Partisipasi eksekutif dan legislatif

Dalam proses pembentukan peraturan daerah partisipasi

eksekutif dan legislatif menjadi faktor pendukung pembahasan dan

pelaksanaan pembentukan peraturan daerah. Pembentukan

peraturan daerah sangat menentukan nasib masyarakat di daerah.

PERDA yang dilahirkan melalui proses panjang dalam

Page 140: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

140

pembentuknnya diharapkan bernilai guna dan tepat sasaran untuk

perkembangan dan pembangunan di daerah. Peraturan Daerah yang

baik dalam kebijakan program serta anggarannya berorientasi lebih

besar terhadap kepentingan rakyat.

Perda 2015 di Kabupaten Soppeng telah berhasil dibahas dan

disetujui oleh pemerintah daerah dan anggota DPRD Kabupaten

Soppeng. Keberhasilan waktu penetapan Perda yang dicapai

tersebut merupakan salah satu prestasi yang dicapai penyelenggara

pemerintahan daerah Kabupaten Soppeng, karena mengingat bahwa

pada tahun-tahun sebelumnya selalu mengalami keterlambatan

penetapan yang paling alot adalah Perda APBD.

Pernyataan Ketua DPRD Kabupaten Soppeng A.Patappa

Unga mengatakan bahwa :

“Ketika ada ranperda yang akan dibahas maka sangat penting untuk semua anggota Dewan ikut terlibat di dalam pembahasan Ranperda. Pihak dari eksekutif juga harus menjelaskan naskah akademik Ranperda tersebut.”( wawancara 13 Januari 2016 pukul 11.30)

Pernyataan pendukung terkait dengan pelaksanaan

pembetukan perda, dilansir oleh Bapak Musliadi pegawai Badan

hukum Eksekutif yang menyatakan bahwa:

“Kami dari eksekutif menyusun dengan baik semua Prolegda yang diajukan masing-masing SKPD dan kemudian di kirim untuk dibahas bersama oleh legislatif menjadi Ranperda.”(wawancara 20 Januari 2016 pukul 13.00)

Page 141: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

141

Hal tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat keseriusan

dan tanggungjawab oleh penyelenggara pemerintahan dalam

pembentukan peraturan pemerintah daerah baik dibidang eksekutif

dan legislatif. Kinerja sumber daya manusia dikedua lembaga

merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan pembentukan

peraturan daerah pada Tahun 2015.

4.3.1.2 Komunikasi Eksekutif dan legislatif

Komunikasi dapat mempengaruhi organisasi, organisasi

merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai perantaraan ide,

fakta, pikiran dan nilai yang merupakan jembatan pengertian diantara

orang-orang sehingga mereka dapat membagi apa yang mereka rasakan

dan yang diketahuinya. Untuk itu komunikasi sangat diperlukan, sebab

tanpa adanya komunikasi tidak bisa memberi atau menerima suatu

informasi dalam kerjasama. Sehingga dapat dikatakan komunikasi dapat

mempengaruhi suatu Organisasi.

Organisasi memerlukan pengaruh timbal balik sebab secara logis

komunikasi dapat memperbaiki organisasi sehingga akan berguna untuk

mengetahui kegagalan dalam berkomunikasi Khusus dalam bidang politik,

komunikasi juga terjadi yaitu komunikasi Politik. Komunikasi Politik adalah

penyampaian ataupun penerimaan pesan yang berkenaan dengan fungsi

suatu sistem politik. Sistem Pemerintahan Kabupaten Soppeng khususnya

dalam lembaga Eksekutif dan Legislatif juga menggunakan Komunikasi

Page 142: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

142

politik dalam membangun bersama Kabupaten Soppeng dalam hal ini

adalah Pembentukan Peraturan Daerah.

Pola komunikasi eksekutif dan legislatif selama tahun 2015

sudah sangat baik ini dilihat dari 7 Ranperda yang ditetapkan semua

berhasil menjadi Perda pada tahun 2015. Hal tersebut diperkuat oleh

bapak Syafrudin M. Adam S,sos MM selaku ketua Fraksi Golkar

DPRD Kabupaten Soppeng bahwa :

“Komunikasi yang terjadi selama ini baik baik saja antara eksekutif dan legislatif ketika ada surat dari eksekutif maka dari DPRD akan menanggapi segera isi surat tersebut. Hanya sekarang ini yang terjadi kami telah beberapa kali memberitahukan kepada eksekutif tentang Peraturan bupati yang belum diterbitkan untuk PERDA yang telah ditetapkan tahun 2015”. (wawancara, 14 Januari 2016 Pukul 13.10 Wita).

Dari hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa

komunikasi yang terjadi antar eksekutif dan legislatif di Kabupaten

Soppeng merupakan komunikasi yang cukup efektif karena kedua

lembaga tersebut secara tidak langsung menjadikan komunikasi

sebagai pendukung dan modal utama dalam kelangsungan

pembahasan sampai penetapan Perda.

4.3.1.3 Tingkat Pendidikan dan Pengalaman DPRD

Pengetahuan erat kaitannya dengan pendidikan dan pengalaman.

Pengalaman dan pengetahuan yang tinggi akan sangat membantu

seseorang dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya sesuai

Page 143: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

143

dengan kedudukan anggota DPRD. Dalam menjalankan tugas dan fungsi

sebagai anggota dewan selaku perwakilan masyarakat di parlemen,

kapasitas dan kemampuan anggota dewan sangat diperlukan untuk

menghasilkan sebuah kebijakan yang berkualitas. Kebijakan yang

dhasilkan oleh anggota dewan sangat dipengaruhi berdasarkan

pengetahuan dasar yang dimliki dalam menghasilkan kebijakan yang

dikeluarkan dan tentunya keahlian mereka dalam politik yang mewakili

kostituen

Dalam menjalankan fungsi dan peran anggota dewan, kapasitas dan

posisi dewan sangat ditentukan oleh kemampuan bargaining position

dalam memproduksi sebuah kebijakan. Kapabilitas dan kemampuan

dewan yang harus dimiliki antara lain pengetahuan, keterampilan dan

pengalaman dalam menyusun berbagai peraturan daerah.

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pembuatan peraturan

daerah (perda) yang bersifat sebagai pendukung adalah Tingkat

Pendidikan Anggota DPRD Kabupaten Soppeng, adapun tingkat

pendidikan Anggota DPRD Kabupaten Soppeng yaitu :

Tabel 15.Tingkat Pendidikan Anggota DPRD Kabupaten Soppeng

No Nama Anggota DPRD Tingkat Pendidikan1. Hj. A. Patappa Unga SKK2 Dra. Hj. A. Endang Supiati MM Magister (S2)3 Drs. H. R. Rustan Sarjana (S1)4 Andi Mahfud, S.sos Sarjana (s1)5 H. Nasfiding SMA6 Hj. Rosnaeni S,sos Sarjana (S1)

Page 144: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

144

7 Asmawi S.P Magister (S2)8 H. Herman SMA9 Syafruddin M.Adam S,sos MM Magister(S2)10 H. Suardi Haseng, SE Sarjana (S1)11 Asnaidi, SH Sarjana (S1)12 Drs. Amiruddin Bakri Sarjana (S1)13 H. Ismail SMA14 Suwarni SMA15 A. Mappparemma, M SE,MM Magister (S2)16 Ibrahim SE,MM Magister (S2)17 Hj. A. Besse Megawati, SE Sarjana (S1)18 Muhammad Ihsan, SS Sarjana (S1)19 A. Takdir Akbar Singke, SE Sarjana (S1)20 Andi Samsu Rijal SMA21 H. Ilyas Muh. Yahya, SE Sarjana (S1)22 A. Ria Akudran,SS Sarjana (S1)23 Haeruddin Tahang, SE Sarjana (S1) 24 A. Kuneng, SH MH Magister (S2)25 Arisman S,H Sarjana (S1)26 H.Mustang Djidde SMA27 A. Mursadi AP SMA28 H. A. Oddang Rio SMA29 Drs. Jafar SMA30. A. Kaswadi Razak Sarjana (S1)

Sumber Data : Kantor DPRD Kabupaten Soppeng.

Berdasarkan Tabel 19 bahwa jumlah anggota DPRD yaitu

sebanyak 30 orang dan memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda

yaitu 13 (tiga belas) orang S1 yang berasal dari ilmu ekonomi, hukum,

sastra dan sosial. Kemudian S2 sebanyak 9 (sembilan) orang yang

berasal dari hukum dan manajemen. Dan terakhir dengan jumlah terendah

yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 7 (tujuh) orang.

Berdasarkan uraian diatas penulis dapat melihat bahwa pendidikan

formal anggota DPRD Kabupaten Soppeng mempunyai SDM yang cukup

Page 145: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

145

memadai yakni sebagian besar berpendidikan perguruan tinggi dan cukup

mampu dalam memberikan masukan atau pendapat dalam pembahasan

Ranperda seperti yang mempunyai disiplin ilmu hukum dapat memberikan

pertimbangan tentang landasan filosofis dan yuridis, Ilmu sosial dapat

memberikan pandangan tentang landasan sosiologis dan kultural, Ilmu

ekonomi dapat memberikan pertimbangan tentang landasan ekonomis.

Selain tingkat pendidikan, pengalaman yang dimilki oleh anggota

DPRD juga merupakan salah satu hal yang memilki pengaruh besar

dalam menjalankan tugasnya.Hal tersebut dapat terlihat pada sidang

paripapurna pembentukan Peraturan Daerah, dimana aspirasi lebih

dominan disuarakan oleh anggota DPRD yang telah menjabat dalam dua

periode. Penguasaan terhadap materi, tata cara sidang serta gaya

berkomunikasi dalam penyampaian pendapat sangat jauh berbeda. Dalam

kenyataannya terlihat banyaknya anggota DPRD yang hanya datang dan

diam, bahkan terdapat beberapa anggota yang tidak pernah

menyampaikan pendapatnya.

4.3.2 Faktor Penghambat

Pembentukan Peraturan Daerah merupakan kewenangan

pemerintah daerah yang dalam penyusunannya melewati proses panjang

sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Pembentukan Peratura Daerah merupakan kewenangan pemerintah

daerah dalam hal ini Kepala Daerah (Bupati) Kabupaten Soppeng yang

kemudian dibahas dan ditetapkan oleh pemerintah daerah bersama

Page 146: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

146

anggota DPRD Kabupaten Soppeng.

Sebagai salah satu dokumen penting penyelenggaraan

pemerintahan yang proses perancangan dan pengambilan keputusannya

melibatkan penyelenggara pemerintahan daerah (Pemerintah Daerah dan

DPRD) tidak dapat dipungkiri bahwa perjalanan pengambilan keputusan

akan terjadi suatu dinamika yang menjadi faktor yang berpengaruh berupa

penghambat dalam proses pembentukan Peraturan Daerah di Kabupaten

Soppeng. Faktor penghambat dalam pembentukan PERDA diantaranya

sumber daya manusia, komunikasi internal eksekutif, Tarik menarik

kepentingan, perilaku birokrasi, situasi politik yang tidak stabil.

4.3.2.1 Sumber Daya Manusia

Peran eksekutif dan legislatif juga menuntut sumber daya manusia

yang berkualitas. Salah satu indikator sumber daya manusia berkualitas

adalah tingkat pendidikan. Sumber daya manusia yang berkualitas

dengan pendidikan yang tinggi akan mampu membantu dalam

menyelesaikan tugas terutama dalam pembuatan Perda. Kualitas sumber

daya manusia juga ditentukan oleh masa kerja, karena dengan masa kerja

yang lebih lama, baik eksekutif maupun legislatif tentunya telah

berpengalaman dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah

pemerintahan khususnya dalam pembentukan Perda.

Dalam proses pembentukan / pembuatan Perda Sumber Daya

Manusia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam

Page 147: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

147

pembuatan Perda baik itu di Kabupaten Soppeng maupun didaerah

lainnya. Kekurangan sumber daya manusia pada umumnya bukan

disebabkan karena kurangnya jumlah/kuantitas, akan tetapi kurang dari

segi kualitas yang berkaitan dengan tugas. Diketahui bahwa kualitas SDM

terkait pembentukan peraturan daerah melalui proses legislasi daerah

masih belum maksimal, sehingga sumber daya manusia yang menjadi

penopang hanyalah akademisi, yang dalam hal ini sebagai pembuat

naskah akademik rancangan peraturan daerah. Kompetensi yang

termanifestasi dalam pendidikan seseorang mempengaruhi kualitas

kerjanya. Tetapi yang terjadi pada tahun 2015 dari 16 Prolegda yang

kemudian disusun oleh Badan Hukum Pemerintah Kabupaten Soppeng

hanya 7 yang kemudian berhasil menjadi Ranperda. Alasan kenapa hanya

7 yang kemudian berhasil di tetapkan menjadi Ranperda karena

RANPERDA yang lain tidak disertai dengan Naskah Akademik. Alasan

Naskah Akademik tidak disertakan adalah kurangnya Sumber Daya

Manusia yang bisa bekerja dengan kompeten di bidangnya hal ini diakui

oleh Pak Musliadi S,H pegawai Hukum ekeskutif :

“Biasanya yang menjadi masalah dalam penetapan Ranperda karena alasan tidak adanya naskah akademik. Kemudian Naskah Akademik tidak bisa dibuat oleh instansi yang berkaitan karena kekurangan Sumber Daya Manusia yang berkopempeten untuk membuatnya”. (wawancara tanggal 20 Januari 2016 pukul 12:30)”.

Kemudian hal ini dibenarkan oleh Ketua fraksi Golkar Bapak

Syafruddin S,sos MM :

Page 148: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

148

“Ranperda yang tidak ada naskah akademiknya tidak akan diabahas dan Ranperda yang tidak jelas tidak akan kami tetapkan menjadi Ranperda banyak kejadian lucu ketika SKPD yang bersangkutan kemudian disuruh untuk menjelaskan isi Naskah Akademiknya lain yang ditanya lain juga dijawab artinya memang Naskah Akademik ini tidak dikuasai dengan sebaik-baiknya padahal sudah jelas di dalam Naskah Akademik ada pertimbangan filosofi dan sosiologisnya. Nah, pasti nanti akan muncul pertanyaan dasar anggota Dewan tentang Ranperda apa yang di usulkan. Ketika tidak bisa dijawab kita tidak akan melanjutkannya. Kemungkinan pembuatan Naskah Akademiknya hanya menyuruh pihak lain yang tidak termasuk dalam jajaran eksekutif sehingga tidak dapat dikuasai seperti ini. Disini dapat dilihat kurangnya Sumber Daya Manusia pada jajaran eksekutif yang kompeten dalam bidangnya(wawancara 25 Januari 2016 pukul 13:28)”.

Dari wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan kurangnya

Sumber Daya Manusia dijajaran eksekutif yang menjadi hambatan

penyusunan Naskah Akademik bisa di buat. Naskah akademik yang tidak

bisa dijelaskan oleh SKPD yang berkaitan juga membuktikan sumber daya

manusia yang kurang memadai dalam melaksanakan tugasnya.

4.3.2.2 Komunikasi internal eksekutif

Organisasi memerlukan pengaruh timbal balik sebab secara logis

komunikasi dapat memperbaiki organisasi sehingga akan berguna untuk

mengetahui kegagalan dalam berkomunikasi Khusus dalam bidang politik,

komunikasi juga terjadi yaitu komunikasi Politik. Komunikasi Politik adalah

penyampaian ataupun penerimaan pesan yang berkenaan dengan fungsi

suatu sistem politik. Sistem Pemerintahan Kabupaten Soppeng khususnya

dalam lembaga Eksekutif dan Legislatif juga menggunakan Komunikasi

Page 149: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

149

politik dalam membangun bersama Kabupaten Soppeng dalam hal ini

adalah Pembentukan Peraturan Daerah.

Di dalam pemerintahan daerah Kabupaten Soppeng, komunikasi

merupakan hal yang dapat menghambat khususnya dalam proses

pembentukan Perda. Hal ini dinyatakan langsung oleh bapak Musliadi S,H

selaku pegawai Bagian hukum , mengatakan bahwa:

“Komunikasi yang tidak berjalan baik antara Badan anggaran Pemerintah dan SKPD yang ingin mengajukan RANPERDA seringkali menjadi hambatan dalam rancangan RANPERDA yang ada di dalam internal eksekutif karena terkadang yang terjadi SKPD yang mengajukan RANPERDA tidak melakukan komunikasi terhadap Badan anggaran yang kemudian terjadi Ranpeda tersebut tidak di anggarkan. Kalau komunikasi antara legislatif dan eksekutif saya kira sampai saat ini masih baik saja itu dibutikan dengan surat yang dikirim oleh eksekutif selalu mendpatkan respon yang cepat oleh Legislatif ” (wawancara, 15 Januari 2016 pukul 15.53)

Dari hasil wawancara diatas masalah yang dapat dilihat sekarang

ini Kabupaten Soppeng ada masalah serius di dalam eksekutif. Ini terbukti

dengan Peraturan Bupati yang belum keluar setelah PERDA ditetapkan.

Hal ini terjadi akibat mutasi yang dilakukan oleh Bupati sebelumnya yang

kemudian berefek kepada kinerja PNS itu sendiri. Kedua karena sekarang

adalah masa transisi dimana Bupati Soppeng yang baru terpilih belum

dilantik. Berdasarkan uraian diatas penulis dapat melihat bahwa

kerjasama dalam komunikasi di internal eksekutif terjalin hubungan yang

kurang baik.

4.3.2.3 Tarik Menarik Kepentingan

Page 150: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

150

Pembentukan kebijakan yang dilakukan, baik itu kebijakan dari

pemerintah pusat maupun daerah sudah menjadi rahasia publik bahwa

akan ada kepentingan-kepentingan yang teselip didalamnya. Namun,

untuk mengetahui lebih jelas kepentingan apa saja yang ada dibalik

pembentukan kebijakan tersebut harus melewati analisis dan pengkajian

yang panjang untuk mendapatkan data pendukung. Peraturan Daerah

atau yang sering disingkat Perda bukanlah suatu proses yang sederhana

dalam merumuskannya. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa

faktor yang berpengaruh terhadap proses pembuatannya. Suatu peraturan

yang dibuat biasanya dipengaruhi oleh kepentingan politik yang

berkembang di Pemerintah Daerah maupun DPRD. Akan tetapi

kepentingan tersebut justru untuk memberikan dukungan peningkatan

kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Kenyataannya perumusan

tujuan peraturan daerah lebih banyak diwarnai nuansa politik ketimbang

memperhatikan sasaran Peraturan daerah yang tepat dan objektif.

Pewarnaan nuansa politik dalam pembuatan peraturan daerah

dapat dipahami dengan mengambil kebijakan yang menemukan bukti

bahwa hampir semua kebijakan yaitu peraturan daerah sebagai produk

hukum, telah diwarnai oleh kepentingan politik. Kepentingan pihak yang

berperan dalam pembuatan Perda pada akhirnya akan bersinggungan

dengan para aktor Perda yang mempengaruhi Perda tersebut.

Konflik dan perbedaan kepentingan juga dapat menyangkut aspek

filosofis dan motivasi para pelaku perumus Perda. Pihak Legislatif

Page 151: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

151

berpandangan bahwa motivasi perumusan Perda dikehendaki agar

sifatnya populis karena nilai politik yang tinggi bagi kepentingan mereka.

Hal ini terjadi dalam proses pembuatan Perda di daerah Kabupaten

Soppeng, dimana kerapkali ada hal atau masalah dalam menghambat

penetapan Perda. Hal yang menghambat biasanya dipengaruhi oleh

kepentingan-kepentingan tertentu, baik itu kepentingan pemerintah

daerah, DPRD maupun kepentingan kedua lembaga tersebut.

Kepentingan Politik ini pun dijelaskan secara terang terangan oleh

Ketua Fraksi Gerindra yaitu Bapak Asmawi SP menyatakan bahwa:

“DPRD adalah lembaga politik ketika ada kepentingan politik di dalam pengambilan keputusan yang ada di dalam saya rasa itu wajar saja mengingat ini memang lembaga politik. Kemudian yang salah adalah ketika kepentingan politik yang saya maksud tidak berdasar atau berpihak kepada masyarakat.”(wawancara, 25 Januari 2016 pukul 13:15 )

Tarik menarik kepentingan yang ada di dalam DPRD juga diperjelas

diperjelas oleh Bapak Ibrahim Selaku Ketua Fraksi PDI-P mengatakan

bahwa:

“Lembaga ini kan lembaga politik tentu ada kepentingan poltik di dalamnya namun bagaimana kepentingan politik ini disinkronkan dengan kepentingan publik. Kepentingan politik disini bukan artinya kepentingan kelompok tertentu tentu dalam hal melihat kepentingan apa yang terjadi di masyarakat.” wawancara 26 Januari 2016 pukul 13:57

Sehubungan dengan itu Bapak Syafruddin S,sos MM sebagai ketua

Fraksi partai Golkar kemudian kembali menambahkan dan mempertegas

Pernyataan diatas, bahwa :

Page 152: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

152

“Tarik menarik kepentingan politik saya kira itu bukan hal baru mengingat memang ini adalah lembaga politk selama kepentingan itu untuk mayarakat saya kira ini hal yang wajar saja.” (wawancara, 25 Januari 2016 pukul 13:28)

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa selain kepentingan

masyarakat sebagai konstituen, adapula kepentingan lain seperti

kepentingan partai terselip didalamnya. Partai jembatan bagi para anggota

DPRD untuk dapat berlenggang manis dibangku legislatif namun juga

merupakan salah satu jembatan dalam mengomunikasikan kepentingan

masyarakat kepada anggota DPRD. Anggota DPRD merupakan salah

satu unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memiliki posisi yang

dilematis. Hal ini demikian adanya karena anggota DPRD merupaka

perwakilan dari partai pengusungnya namun disisi lain juga merupakan

wakil rakyat yang mempercayainya untuk mewakili mereka diranah

pemerintahan. Hal tersebut dapat berindikasi pada pembahasan sidang

paripurna penetapan Perda. Perdebatan program yang mewarnai sidang

menjadi hal yang lumrah jika terdapat kepentingan partai yang terselip

dalam proses aduh retorika yang panjang pada sidang pembahasan.

Kepentingan diluar kepentingan masyarakat secara umum menimbulkan

ketidakmaksimalan dalam proses pembahasan program yang orientasinya

kepada masyarakat.

4.3.2.4.Situasi politik yang tidak stabil

Situasi politik yang tidak stabil di Kabupaten Soppeng merupakan

salah satu faktor penghambat dalam pembentukan PERDA yang ada

Page 153: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

153

selama ini. Masalah yang dianggap paling alot adalah pembahasan

APBD. Diakui oleh mantan Bupati Soppeng 2015 A. Soetemo :

“Tahun 2015 merupakan tahun tercepat pembahasan dan penetapan APBD tahun sebelumnya pembahasan tersebut akan jadi sangat alot. Tahun ini Soppeng masuk 66 Kota/Kabupaten yang paling cepat penetapan APBDnya karena itu Soppeng mendapatkan bonus senilai 30 Milyar lebih. Alasan pembahasan yang dulu sering alot saya kira memang ada unsur hubungan politik yang tidak stabil di Kabupaten Soppeng.”(wawancara 18 Januari 2016 pukul 20:07)

Pemerintahan di Kabupaten Soppeng pada tahun 2015 merupakan

salah satu fase pemerintahan yang memiliki banyak dinamika didalamnya.

Hubungan politik A. Soetomo dan A. Kaswadi Razak memang tidak baik

hal ini efek dari pemilu pada tahun 2010 dimana A. Kaswadi Razak

menjadi pesaing berat A.Soetomo dan akhirnya A.Soetomo kembali

menjadi Bupati terpilih. Setelah itu kemudian A. Kaswadi Razak kembali

menjadi ketua DPRD. Hubungan antara keduanya pun sangat panas ber

efek pada pembahasan APBD setiap tahunnya yang menjadi sangat alot.

Tapi tahun 2015 A.Patappa Unga istri dari A.Soeteomo Bupati Soppeng

berhasil menduduki kursi Ketua Dewan setelah menang dalam pemilu

legislatif pada tahun 2014. A.Dulli pun menjadi wakil ketua Dewan 1

DPRD Kabupaten Soppeng tahun 2014-2015. Kemudian suami dan istri

ini duduk sebagai ketua lembaga eksekutif dan legislatif yang ada di

Kabupaten Soppeng kurang lebih 8 bulan. Pada tahun 2015 pembahasan

APBD terbilang cepat beda dengan kondisi tahun tahun sebelumnya.

Kabupaten Soppeng masuk 60 kabupaten/kota paling cepat penetapan

APBD nya Se-Indonesia. Walaupun salah satu Fraksi yaitu fraksi Partai

Page 154: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

154

Golkar partai dari A. Dulli tidak ikut di dalam pembahasan karena beda

pandangan tidak membuat pembahasan dan penetapannya tidak

dilaksanakan. Perubahan dan penetapan APBD tetap dilaksanakan sesuai

dengan jadwal walaupun hanya ada 4 Fraksi yang ikut di dalamnya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V merupakan bab yang berisi kesimpulan dan saran dari

pembahasan sebelumnya. Kesimpulan merupakan jawaban singkat dari

rumusan masalah yang ditetapkan, sedangkan saran merupakan suatu

masukan atau pandangan untuk menjadi bahan perbaikan terhadap suatu

hal yang tidak maksimal dalam praktiknya. Berikut adalah pemaparan

kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan.

Page 155: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

155

5.1Kesimpulan

1. Hubungan Eksekutif dan legislatif dalam membentuk peraturan

daerah (Perda) di Kabupaten Soppeng dilaksanakan dalam bentuk

komunikasi resiprokal. Eksekutif dan legislatif menjalin komunikasi

timbal balik dan hubungan satu sama lain dalam proses

pembuatannya. Hubungan tersebut dilakukan mulai dari proses

perencanaan, pembahasan sampai dengan penetapan Perda.

2. Proses pembentukan peraturan daerah (Perda) dipebgaruhi oleh

berbagai faktor, baik yang sifatnya pengdukung maupun

penghambat. Faktor pendukung meliputi partisipasi eksekutif dan

legislatif, komunikasi eksekutif dan legislatif, tingkat pendidikan dan

pengalaman DPRD. Adapun faktor penghambat meliputi kulaitas

sumber daya manusia yang terbatas, komunikasi internal eksekutif

dan legislatif, serta tarik menarik kepentingan.

5.2 Saran

1. Hubungan eksekutif dan legislatif dalam pembentukan

peraturan daerah di Kabupaten Soppeng dalam hal ini

adalah DPRD dan Pemerintah daerah lebih ditingkatkan

komunikasinya dan Perda yang dihasilkan harusnya

bermuara kepada kepentingan masyarakat, tidak menjadi

masalah jika terjadi perdebatan yang panjang dalam

pembahasan sepanjang substansi dapat dicapai bersama.

Page 156: repository.unhas.ac.id › ... › 18573 › skripswhit.docx?sequence=4 · Web view repository.unhas.ac.idSaya sendiri dari Pan membentuk Fraksi dengan nama Amanah Bersatu bergabung

156

2. Faktor- faktor yang berpengaruh dalam proses pembentukan

Peraturan Daerah di Kabupaten Soppeng dijadikan sebagai

pembelajaran agar dapat menghasilkan perda yang

berkualitas, maka dari itu diperlukan peningkatan pelatihan-

pelatihan mengenai proses pembuatan peraturan daerah

baik itu di Pemerintah Daerah (eksekutif) dan DPRD

(legislatif), serta komunikasi antara kedua lembaga tinggi

daerah ini perlu di tingkatkan ke ranah yang positif dan dapat

mengontrol kepentingan pribadi demi kepentingan bersama.

serta diharapkan kepada Lembaga Legislatif yaitu DPRD

agar mampu mengembangkan dan mengkaji lebih dalam

pengetahuan tentang Perda agar tidak selalu mengandalkan

ranperda hasil dari Lembaga Eksekutif.