94277709-ikterik

78
Powerpoint Templates Page 1 Pemicu A, 32 tahun datang dengan keluhan mual muntah serta lemas dan air kencing berwarna kuning gelap. Seminggu yang lalu, A menderita demam selama 2 hari. Setelah itu A merasa lemas serta mual-mual. Hari ini, mata A kuning. Apa yang terjadi pada A? More Info I: Pemeriksaan fisik : ikterus (+) di conjungtiva mata, hati membesar dan nyeri tekan daerah hipokondrium kanan. Pemeriksaan lab darah rutin : dalam batas normal. Pemeriksaan fungsi hati : bilirubin total : 9,2 mg % bilirubin direct : 5,2 mg% SGOT : 1200 u/cc SGPT : 1400 u/cc Alkaline fosphatase : 140 u/cc

Upload: gandafirdaussilalahi

Post on 05-Dec-2014

20 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 1

PemicuA, 32 tahun datang dengan keluhan mual muntah serta lemas dan air kencing berwarna kuning gelap. Seminggu yang lalu, A menderita demam selama 2 hari. Setelah itu A merasa lemas serta mual-mual. Hari ini, mata A kuning. Apa yang terjadi pada A?

More Info I:Pemeriksaan fisik : ikterus (+) di conjungtiva mata, hati membesar dan nyeri tekan daerah

hipokondrium kanan.Pemeriksaan lab darah rutin : dalam batas normal.Pemeriksaan fungsi hati : bilirubin total : 9,2 mg%

bilirubin direct : 5,2 mg%SGOT : 1200 u/ccSGPT : 1400 u/ccAlkaline fosphatase : 140 u/cc

Page 2: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 2

More Info II :Pemeriksaan Viral MarkerHbsAg : reaktifHBsAB : positifHbeAg: non reaktifAnti Hbe : reaktifIgM Anti Hbc : non reaktifAnti HCV : non reaktifIgM Anti HAV: reaktifPemeriksaan Urine Rutin : bilirubin (+)

Page 3: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 3

ANATOMI

Page 4: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 4

LIVER

•Located at the right hypochondriac and epigastric region•inferior to the diaphragm•Some of the superior part are in the thoracic cage•Divided into 2 principal lobes (right and left lobe) and 2 accessory lobe (caudate and quadrate lobe)•According to the blood vessels arrangement, there are 8 segments•Have blood vessels (hepatic artery & hepatic portal vein) and ducts (bile) that form portal triad•Have 4 ligaments : coronary ligament, left triangular ligament, right triangular ligament and falciform ligament. The are floating ligament named ligament of Teres (round ligament)•Vascularization : hepatic artery & hepatic portal vena to the liver sinusoid to the central vein to the hepatic vein to the inferior vena cava to the right atrium.•Lymphatic system : perisinusoidal spaces (Disse) to the lymphatic vessels surround the intralobular to the lymphatic node ( hepatic vessels & ducts)•Nerves : hepatic plexus, which is symphathetic (celiac plexus) and parasympathethic ( vagal trunks)

Page 5: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 5

Page 6: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 6

Page 7: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 7

Page 8: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 8

GALLBLADDER

•Located in the fossa for the gallbladder at inferior posterior right lobe•Consists 3 parts : fundus, body and neck•Have cystic ducts which in it have spiral valve•Vascularization : cystic artery from the branch of right hepatic artery, cystic vein from the brancj of hepatic portal vein•Lymphatic system : cystic lymph node to the hepatic lymph node•Nerves : celiac plexus, vagal trunks, right phrenic nerves (diaphragm)•Pathway of bile : right & left hepatic duct to the common hepatic duct to the common bile duct ( innervate with cystic duct) to the ampulla of Vater ( innervate of pancreatic duct)

Page 9: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 9

PANCREAS

• Located inferior to the liver, posterior to the stomach and duodenum• Position transversly, crossing from L1-L2 vertebrae• Consist 4 parts : head neck, body & tail• Have duct named pancreatic duct (duct of wirsung)• Vascularization : artery (splenic artery, gastroduodenal artery & superior

mesenteric artery) & vein ( splenic vein, hepatic portal vein)• Lymphatic system : lymphatic vessels follo the blood vessel, mostly end in

the pancreatcosplenic lymph node• Nerves : vagal trunks & abdominopelvic splanchic nerves

Page 10: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 10

Page 11: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 11

HISTOLOGI

Page 12: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 12

Pankreas• Kelenjar campuran eksokrin –endokrin yang

menghasilkan enzim pencernaan dan hormon.• Kapsul CT membentuk→membagi kelenjar menjadi

lobul-lobul.a. Eksokrin pankreas• Kelenjar tubuloasinar• 40-50 sel asinar membentuk suatu bulatan menjadi

asinus oval.• 3-4 sel sentro asinar menempati lumen asinar →

permulaan sistem duktus.• Terdiri atas beberapa sel serosa yang mengelilingi

lumen. Sel-sel ini sangat terpolarisasi, berbentuk piramida, inti bulat, terletak di basalis, sitoplasma basofilik.

Page 13: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 13

• Apex. Menghadap ke lumen, dipenuhi oleh granul zymogen. Sejumlah granul sekresi akan hilang setelah makan.

• Membran sel basalis mempunyai reseptor untuk koleosistokinin dan asetilkolin.

• Kompleks golgi mempunyai ukuran yang berbeda-beda yang mempunyai hubungan dengan konsentrasi granul zymogen.

• Kecil bila granul zymogennya banyak• Besar bila granul dilepaskan.b. Endokrin pankreas• Pulau langerhans• Kaya akan dengan konglomerasi ± 300 sel• Sel:α, β, gamma, pp dan G• Tidak dapat dibedakan melalui pemeriksaan rutin.

Page 14: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 14

• Setiap pulau di kelilingi oleh serat retikular, yang mana juga memasuki pulau untuk mengelilingi kapiler yang menembusnya.

Hati• Mempunyai 2 fungsi eksokrin dan endokrin• Komponen utama adalah sel-sel hati atau hepatosit• Hati terdiri dari sejumlah besar lobulus hepatika yang tampak

berbentuk heksagonal.• masing-masing diameter ±1mm dan mempunyai vena intralobular

sentral kecil.disekitar lobulus terdapat kanal portal masing-masing berisi satu cabang vena porta.

• Triad porta: satu cabang vena porta, cabang arteri hepatika dan satu duktus empedu kecil.

Tiga konsep hatia. Lobulus hati klasik• Konsep: darah mengalir dari perifer menuju vena sentral• Empedu masuk kanalikukli empedu dan mengalir menuju perifer

dari lobul ke interlobular duktus empedu melalui area portal.

Page 15: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 15

b. Portal lobulus• Konsep: sekresi eksokrin mengalir ke lumen

sentral melalui asinus• regio triangular yang tengahnya area portal dan

tepinya dikelilingi oleh garis imaginer yang menghubungkan 3 vena sentral ynag membentuk 3 sudut

c. Hepatic asinus • konsep: darah mengalir arteriol yang menyebar

mengikuti urutan deregenerasi hepatosit akibat toksin.

• tiga regio konsentris dari parenkim hepatic di distribusi oleh arteri ke dalam pusat.

Page 16: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 16

Sinosoid hepatic dan perisinusoidal ruang disse• Sinosid hepatik: ruang diantara lempengan dari hepatosit• Endotel• Pori-pori 0,5• makrofag: sel kufferEndotel dipisah dari hepatosit oleh ruang perisinosoidial• Kolagen III: tidak ada basal lamina• Menyimpan lemak• Duktus hepatikKolangioies• Pada perifer dari lobulus klasik• Tubulus pendek terdiri dari kombinasi heatosit, sel cuboidal yang

pendek dan sel oval yang sedikit.• Sel cuboidal mnsekresi cairan yang kaya akna bikarbonat di bawah

pengaruh hormon sekretin dariDNES cell.Hepatosit

Page 17: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 17

• Dua area utama: lateral dan sinosoidala. Area lateral• Membentuk kanalikuli empedu• menghalangi kebocoran dari empedu menuju kanalikuli

empedu• Pendek, ada mikrovili yang tumpul yang menembus ke

kanalikuli empedu• banyak enzim Na-K ATPase dan adenylate silase• Gap jungtion terpisahb. Area sinusoidal• microvili menembus masuk ke ruang disse• Sekresi endokrinKandung empedua. Mukosa• Kandung empedu kosong memiliki banyak lipatan,

paralel dan bila penuh lipatannya sedikit.

Page 18: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 18

• Simple columnar epithelium• Clear cell• Brush cell

b. Otot polos berbentuk obliq dan

longitudinal. • adventia glisson’s kapsul hati• Periteneum

c. Lamiana propria• Simple tubuloalveolar glands

Page 19: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 19

PROSES METABOLISME BILIRUBIN DAN IKTERUS

Page 20: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 20

Page 21: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 21

Page 22: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 22

Ikterus

Page 23: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 23

• Ikterus secara klinis ditandai dengan kulit dan mukosa yang terlihat kekuning-kuningan, disebabkan karena peningkatan kadar bilirubin di dalam serum.

• Manifestasi ini muncul apabila kadar bilirubin serum lebih dari 2 mg/dl.

• Bilirubin terikat dalam jaringan elastik. Kulit, sklera mata, dan jaringan pembuluh darah mempunyai elastisitas tinggi, sehingga mudah terjadi ikterus.

Page 24: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 24

Ikterus Prahepatik• Timbul akibat peningkatan produksi bilirubin yang

berlebihan (normal 300 mg/hari) sampai 1500 mg/hari.

• Terutama disebabkan oleh hemolisis, sehingga terjadi peningkatan hem dan produksi bilirubin, namun kapasitas hati untuk mengkonjugasi bilirubin tidak bertambah secara signifikan.

• Penyebab hemolisis: defek eritrosit, infeksi, toksin eksogen, toksin endogen.

• Selain itu, akibat berkurangnya atau tidak terdapat enzim glukoronil transferase. Sehingga proses konjugasi bilirubin terganggu, pada sindroma Gilbert dan Crigler-Najjar.

• Peningkatan bilirubin indirek.

Page 25: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 25

Ikterus Hepatik

• Disebabkan kerusakan sel parenkim hati. Terjadi kesukaran pengangkutan dan konjugasi bilirubin dalam hati. Selain itu, bilirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan obstruksi saluran empedu intrahepatik.

• Sindroma Dubin-Johnson: gangguan ekskresi anion organik seperti bilirubin dari sel hati ke dalam empedu.

• Terjadi peningkatan bilirubin direk dan indirek. Warna tinja sedikit pucat akibat kurangnya sterkobilinogen.

• Penyebab: hepatitis, sirosis hati, tumor, bahan kimia (fosfor, arsen), obat-obatan, alkohol, dan autoimun.

Page 26: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 26

Ikterus Posthepatik

• Karena terjadi bendungan dalam saluran empedu sehingga bilirubin tidak dapat dialirkan ke lumen usus halus. Kemudian terjadi efek backup konstituen empedu ke dalam sirkulasi sistemik.

• Peningkatan bilirubin direk. Warna tinja pucat (akholis) akibat tidak ada sterkobilinogen. Peningkatan garam empedu dalam sirkulasi menimbulkan pruritus.

• Penyebab: batu duktus koledokus, kanker duktus koledokus dan pankreas, striktur duktus koledokus, pankreatitis, kolangitis sklerosing.

Page 27: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 27

HEPATITIS VIRUS AKUT

Definisi, Etiologi, Faktor Resiko, Epidemiologi

Page 28: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 28

DefinisiHepatitis Virus Akut adalah peradangan hati karena infeksi oleh salah satu darikelima virus hepatitis (virus A, B, C, D atau E); peradangan muncul secara tiba-tiba dan berlangsung hanya selama beberapa minggu.

Page 29: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 29

Etiologi1. Transmisi Secara EnterikTerdiri atas virus hepatitis A (HAV) dan virus hepatitis E (HEV).a. Virus tanpa selubungb. Tahan terhadap cairan empeduc. ditemukan di tinjad. tidak dihubungkan dengan penyakit hati kronike. Tidak terjadi viremia yang berkepanjangan atau kondisi karier intestinalKemungkinan munculnya jenis hepatitis virus enterik baru dapat terjadi. Virus Hepatitis A (HAV) Digolongkan dalam picornavirus, subklasifikasi sebagai hepatovirus diameter 27-28 nm dengan bentuk kubus simetrik untai tunggal (single stranded), molekul RNA linear 7,5 kb. pada manusia terdiri satu serotipe, tiga, atau lebih genotipe. mengandung lokasi netralisasi imunodominan tunggal. mengandung tiga atau empat polipeptida virion di kapsomer re[plikasi di sitoplasma hepatosit yang terinfeksi tidak terdapat bukti yang nyata adanya replikasi di usus. menyebar pada primata non manusia dan galur sel manusia.

Page 30: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 30

Virus Hepatitis E (HEV) kemungkinan diklasifikasi pada famili yang berbeda yaitu pada virus yang menyerupai hepatitis E. diameter 27-34 nm.Molekul RNA linier 7,2 kb. genome RNA dengan tiga overlap ORF (open reading frames) mengkode protein struktural dan protein non struktural yang terlibat pada replikasi HEV. RNA replicase, cystein protease, methyltransferase. pada manusia hanya terdiri atas satu serotipe, empat sampai lima genotipe utama. lokasi netralisasi imunodominan pada protein struktural dikodekan oleh ORF kedua. dapat menyebar pada sel embrio diploid paru. replikasi hanya terjadi pada hepatosit.

Page 31: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 31

2. Transmisi Melalui DarahTerdiri atas virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis C (HCV).a. Virus dengan selubung (envelope).b. rusak bila terpajan cairan empedu/detergen.c. tidak terdapat dalam tinja.d. dihubungkan dengan penyakit hati kronik.e. dihubungkan dengan viremia yang persisten. Virus Hepatitis B (HBV)

virus DNA hepatotropik, hepadnaviridae. terdiri atas 6 genotipe (A sampai H) terkait dengan derajat beratnya dan respon terhadap terapi. 42 nm partikel sferis dengan:

• inti nukleokapsid, densitas elektron, diameter 27 nm.• selubung luar lipoprotein dgn ketebalan 27 nm.

inti HBV mengandung ds DNA partial (3,2 kb) dan :• protein polimerase DNA dengan aktivitas reverse transcriptase.• antigen hepatitis B core (HbcAg) merupakan protein struktural.• antigen hepatitis B e ( HbeAg) protein nonstruktural yang berkorelasi secara tidak sempurna dengan replikasi aktif HBV.

Page 32: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 32

Selubung lipoprotein HBV mengandung:• antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) dengan tiga selubung protein utama, besar dan menengah. • Lipid minor dan komponen karbohidrat.•HbsAg dalam bentuk partikel noninfeksius dengan bentuk sferis 22 nm atau tubular.

satu serotipe utama dengan banyak subtipe berdasarkan keanekaragaman protein HbsAg. Virus HBV mutan merupakan konsekuensi kemampuan proof reading yang terbatas dari reverse transcriptase atau munculnya resistensi. Hal tersebut meliputi :

• HbeAg negatif mutasi precore/core.• mutasi yang diinduksi oleh vaksin HBV.• mutasi YMDD oleh karena lamivudin.

hati merupakan temapt utama replikasi di samping tempat lainnya.

Page 33: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 33

Virus Hepatitis D (HDV) virus RNA tidak lengkap, memerlukan bantuan dari HBV untuk ekspresinya, patogenisitas tapi tidak untuk replikasi. hanya dikenal satu serotipe dengan tiga genotipe. partikel sferis 35-27 nm, diselubungi oleh lapisan lipoprotein HBV (HbsAg) 19 nm struktur mirip inti. mengandung suatu antigen nuclear phospoprotein (HDV antigen).

• mengikat RNA.• terdiri dari 2 isoforms: yang lebih kecil mengandung 195 asam amino dan yang lebih besar mengandung 214 asam amino.• antigen HDV yang lebih kecil mengangkut RNA ke dalam inti merupakan hal esensial untuk replikasi.• antigen HDV yang lebih besar menghambat replikasi HDV RNA dan berperan pada perakitan HDV.• RNA HDV merupakan untaian tunggal, covalently close dan sirkular.• mengandung kurang dari 1680 nukleotide merupakan genome RNA terkecil diantara virus binatang.• replikasi hanya pada hepatosit.

Page 34: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 34

Virus Hepatitis C (HCV) Selubung glikoprotein, virus RNA rantai tunggal. partikel sferis, inti nukleokapsid 33 nm. termasuk klasifikasi Flaviviridae, genus hepacivirus. genome HCV terdiri atas 9400 nukleotida, mengkode protein besar sekitar residu 3000 asamamino.

• 1/3 bagian dari poliprotein terdiri atas protein struktural.• protein selubung dapat menimbulkan antibodi netralisasi. • regio hipervariabel terletak di E2.• sisa 2/3 dari poliprotein terdiri atas protein nonstruktural (dinamakan NS2, NS3, NS4B, NS5B) terlibat dalam replikasi HCV.

hanya ada satu serotipe yang dapat diidentifikasi, terdapat banyak genotipe dengan distribusi yang bervariasi di seluruh dunia.

Page 35: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 35

Epidemiologi Dan Faktor Resiko1. Virus Hepatitis A (HAV) Masa inkubasi 15-50 hari (rata-rata 30 hari).Distribusi di seluruh dunia, endemisitas tinggi di negara berkembang. HAV diekskresi di tinja oleh orang yang terinfeksi selama 1-2 minggu sebelum dan 1 minggu setelah awitan penyakit. viremia muncul singkat (tidak lebih dari 3 minggu), kadang-kadang sampai 90 hari pada infeksi yang membandel atau infeksi yang kembali. ekskresi feses yang memanjang (bulanan) dilaporkan pada neonatus yang terinfeksi. transmisi enterik (fekal oral) predominan di antara anggota keluarga. Kejadian luar biasa dihubungkan dengan sumber umum yang digunakan bersama, makanan terkontaminasi dan air. faktor resiko lain meliputi paparan pada :

pusat perawatan sehari untuk bayi atau anak balita. institusi untuk developmentally disadvantage.Bepergian ke negara berkembang. perilaku seks oral. pemakaian bersama pada IVDU (intravena drug user).

tak terbukti adanya penularan maternal neonatal. prevalensi berkorelasi dengan standar sanitasi dan rumah tinggal ukuran besar. transmisi melalui transfusi darah sangat jarang.

Page 36: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 36

Virus Hepatitis E (HEV) Masa inkubasi rata-rata 40 hari. distribusi luas, dalam bentuk epidemi dan endemi. HEV RNA terdapat di serum dan tinja selama fase akut. hepatitis sporadik sering pada dewasa muda di negara berkembang. penyakit epidemi dengan sumber penularan melalui air. intrafamilial, kasus sekunder jarang. dilaporkan adanya transmisi maternal neonatal. di negara maju sering berasal dari orang yang kembali pulang setelah

melakukan perjalanan atau imigran baru dari daerah endemik. viremia yang memanjang atau pengeluaran di tinja merupakan kondisi yang

tidak sering dijumpai. zoonis : babi dan binatang lain.

Page 37: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 37

Virus Hepatitis B (HBV) Masa inkubasi 15-180 hari (rata-rata 60-90 hari). viremia berlangsung selama beberapa minggu sampai bulan setelah infeksi

akut. sebanyak 1-5% dewasa, 90% neonatus dan 50% bayi akan berkembang

menjadi hepatitis kronik dan viremia yang persisten.Infeksi persisten dihubungkan dengan hepatitis kronik, sinosis dan kanker

hati. distribusi di seluruh dunia : prevalensi karier di USA < 1% di asia 5-15%. HBV ditemukan di darah, semen, sekret servikovaginal, saliva, cairan tubuh

lain. cara transmisi :

• melalui darah : penerima produk darah, IVDU, pasien hemodialisis, pekerja kesehatan, pekerja yang terpapar darah.• transmisi seksual.• penetrasi jaringan (perkutan) atau permukosa : tertusuk jarum, penggunaan ulang peralatan medis yang terkontaminasi, penggunaan bersama pisau cukur dan silet, tato, akupunktur, tindik, penggunaan sikat gigi bersama.• transmisi maternal neonatal, maternal infant.• tak ada bukti penyebaran fekal oral.

Page 38: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 38

Hepatitis Virus D (HDV) Masa inkubasi diperkirakan 4-7 minggu.Endemis di Mediterenia, Semenanjung Balkan, Bagian Eropa bekas Rusia. insidensi berkurang dengan adanya peningkatan pemakaian vaksin. viremia singkat (infeksi akut) atau memanjang (infeksi kronik). infeksi HDV hanya terjadi pada individu dengan resiko infeksi HDV (koinfeksi atau superinfeksi).

• IVDU• homoseksual atau biseksual.• resipien donor darah.• pasangan seksual.

cara penularan• melalui darah• transmisi seksual.• penyebaran maternal neonatal.

Page 39: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 39

Virus Hepatitis C (HCV) masa inkubasi 15-60 hari (puncak pada sekitar 50 hari) viremia yang berkepanjangan dan infeksi yang persisten umum dijumpai (55-85%). Distribusi geografik luas. infeksi yang menetap dihubungkan dengan hepatitis kronik, sirosis, kanker hati. prevalensi serologi infeksi lampau/ infeksi yang berlangsung berkisar 1,8% di USA sedangkan di Italia dan Jepang dapat mencapai 20%. Cara transmisi

• darah (predominan) ; IVDU dan penetrasi jaringan, resipien produk darah.• transmisi seksual : efisiensi rendah, frekuensi rendah.• maternal neonatal : efisiensi rendah, frekuensi rendah.• tak terdapat bukti transmisi fekal oral.

Page 40: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 40

Gejala Klinis, Patofisiologi, Patogenesis

Page 41: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 41

Gejala Klinis

• Secara umum, semua hepatitis mengalami gejala klinis yang hampir sama dan nonspesifik pada infeksi akut.

• Yang berbeda hanya cara terinfeksi dimana HAV dan HEV secara fecal oral dan selebihnya (HBV, HCV, HDV) secara parenteral.

• Masa inkubasi setiap virus juga berbeda-beda.

Page 42: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 42

Hepatitis A

• Masa Inkubasi selama 2-4 minggu, belum ada gejala.

• Fase pra-ikterik / prodromal

Timbul gejala berupa demam, arthralgia, malaise, myalgia yang tidak spesifik serta tanda-tanda ikterik yang belum berkembang.

Fase ini berlangsung selama 2-7 hari.

Page 43: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 43

• Fase Ikterik

Gejala konstitusional nonspesifik mulai berkurang. Ikterus meningkat, menetap dan akan menurun secara perlahan. Fase ini berlangsung selama 10-14 hari.

• Fase penyembuhan

Semua gejala berkurang dan menghilang. Fase ini berlangsung selama 6 bulan ( penyembuhan sempurna secara klinis dan biokimiawi).

Page 44: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 44

Hepatitis B

• Juga terdapat gejala konstitusional non-spesifik pada infeksi akut.

• Pada infeksi kronis dapat berujung pada hepatitis fulminan dan sirosi hati.

• Masa inkubasi 15-80 hari.• Fase preikterik 3-5 hari , walau terkadang

bisa mencapai 3 minggu.• Fase ikterik 1-4 minggu.• Fase penyembuhan <6 bulan.

Page 45: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 45

Hepatitis C

• Masa inkubasi antara 15-150 hari dengan rata-rata 8 minggu.

• Gejala prodromal tidak spesifik berupa ikterus, mual, muntah, kembung, tidak nafsu makan, rasa lelah, demam , sakit kepala, sakit perut, dsb.

Page 46: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 46

Hepatitis D(elta)

• Masa inkubasi 4-7 minggu.• Dapat berupa koinfeksi ataupun

superinfeksi dengan Hepatitis B.• Koinfeksi Hepatitis akut• Superinfeksi Hepatitis kronik• Gejala umum sama.

Page 47: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 47

Hepatitis E

• Masa inkubasi 15-60 hari.• Fase prodromal 1-10 hari.

Mengalami keluhan konstitusional non-spesifik.

• Fase ikterik (12-15 hari dan kembali normal setelah 1 bulan)

• Fase konvelesens

Berat badan mulai normal tetapi keluhan lelah dan letih terjadi selama beberapa bulan.

Page 48: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 48

PATOGENESIS

FELIX RADIVTA

Page 49: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 49

Hepatitis A

• Virus menginfeksi penderita secara fecal oral. Di hati, virus akan ditemukan pada sitoplasma sel hati. Kerusakan sel hati disebabkan aktivasi sel T limfosit sitolitik yang melisiskan virus beserta sel hati. Sel hati rusak secara berkelompok terutama pada lobulus sentral. Virus yang beredarar dalam darah (viremia) akan dieliminasi oleh IgM spesifik HAV.

Page 50: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 50

Hepatitis B

• Virus menginfeksi secara parenteral ( melalui darah ).

• Virus pada sel hati akan mengaktivasi sel T limfosit , yaitu sel Thelper (CD4+) dan sel T sitolitik (CD8+)

• CD4+ akan mengaktivasi sel limfosit B dan mengeluarkan antibodi terhadap HBV.

Page 51: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 51

• CD8+ akan melisiskan virus bersamaan dengan sel hati.

• CD8+ juga dapat menghancurkan virus tanpa melisiskan sel hati, yaitu melalui aktivasi interferon gamma.

Page 52: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 52

PATHOGENESIS HEPATITIS C, D, E

Page 53: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 53

Tipe Hepatitis C D E

type Flavivirus Delta virus Calcivirus

Genome Single-stranded enveloped RNA Single-stranded enveloped RNA(use HBsAg as envelope protein)

Single-stranded non-enveloped RNA

Incubation 14-160days 21-42 days 21-63 days

Transmission -Percutaneous* -Percutaneous*, i -water borne*

Severity of acute illness

Usually subclinical, 1%severe

May be severe May be severe,20% mortality in pregnancy

Chronic infection >85% 5% with HBV coinfection>80% with HBV superinfection

None

Clinical Manifestation Acute-asymptomatic w/o jaundice-interval 8 weeks to develop abnormal liver f(x) test abnormal ALT-viraemia (early stage)-non-specific: fatigue, anorexia, nausea(symptoms occur within 2-12w of exposure and lasting 2-12w)Chronic-ALT fluctuate-Lymphoid follicles within the portal tracts-dense periorbital inflammatory process-bile duct damage, lobular hepatitis with lymphocyte infiltration within sinusoids surrounding hepatocytes.

Symptoms similar to acute&chronic hepatitis B-malaise-anorexia assoc weakness and myalgia-jaundice-pale stools-dark urine-carrier will developchronic hepatitis, cirrhosis, heparcellular carcinoma.

Acute-anorexia-fever-abdominal pain-nausea and vomiting-urine darkens-pale stools-jaundice-hepatocellular damage(evidence after 3 month)-choleststic features-virus excretion detect about 4 weeks after infection and persistant about 2 weeksChronic-no evidence chronic carrier state

Pathogenesis -genome encodes :-~core&envelope : 5’end~5 non-structural protein (helicase,protease,RNA-polymerase) :3’end, important in viral replication-70% are genotype 1, 30% are genotype 2&3 (these genotype predict the likelihood of treatment response, duration of therapy)-HCV Ag are not detectable in blood .(detectable after 7-21 days of exposure using PCR,TMA,bDNA)

-HBV coinfection is necessary for packaging&release of HDV virions from infected hepatocytes-HDV infection result in suppression of HBV replication; thus low level HBV replication; HBsAg(+),HBeAg(-),anti-HBe(+) and low level or undetectable HBV DNA.-HDV coinfection: rapidly progress to cirrhosis-HDV superinfection: patient wth underlying chronic hepatitis B, result in fulminant hepatic failure

-begins with prodromal phase development of jaundice in icteric cases, elevation of ALT and bilirubin cholestatic features (more often in Hep E) elevation of ALP-presence of serum IgM anti-HEV (undetectable after 1 monh)

Page 54: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 54

• 6 tahapan:

1. Adsorption

2. Penetration

3. Uncoating

4. Replication

5. Assembly

6. release

PATHOGENESIS INFEKSI VIRUS

Page 55: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 55

Infeksi virus masuk ke

dalam salur darah

1.ADSORPTION

Virion berikatan dgn

reseptor di hepatocyte

2.PENETRATION

Penetrasi membran sel: endocytosis,

viral envelope fusion, direct

crossing3.UNCOATING

Setelah masuk ke dlm

sitoplasma

4. REPLICATIO

NRNADNA

dgn bantuan enzim didalam virion (proses

reverse transcriptase)

5.ASSEMBLYProgeni

bertambah dan berkumpul

didalam sel

6.RELEASEJumlah progeni semakin

bertambah sel lysis(sel host

rusak) infeksi sel lain

Partikel virus difagosit oleh

APC dan berikatan

dengan MHC-II, makrofag

sekresi IL-1 utk

aktivasi CD4+IL-2 : aktivasi CD8+, lysis komplek sel yg terinfeksi-MHC-I

(sitolitik)IL-4&IL-5 : Aktivasi sel B

(Antibodi,produksi sel Th IFN : sekresi cytotooxin

TNFcytolytic

Page 56: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 56

Diagnosis Banding Dan Diagnosis

Page 57: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 57

Diagnosis Banding

1. Penyakit hati karena obat• Adanya riwayat pemakaian obat” tertentu• Hepatitis kronis akibat obat secara klinis dan histologist tdk dpt dibedakan dgn

hepatitis virus kronis atau hepatitis autoimun shg viral marker penting

 

2. Hepatitis Iskemik • “syok hepar” dgn aminotransferase >1000 dan LDH meningkat

 

3. Hepatitis Autoimun• Tipe 1 : Antibodi anti-otot polos (ASMA), ANA; 2/3 perempuan; penyakit tiroid

autoimun +, atau RA.• Tipe 2 : mikrosom tipe 1 anti-hepar/ginjal (anti-LKM1)• Tipe 3 : antigen hepar anti-larut (anti-SLA)

4. Hepatitis Alkohoik• Onset kira” 15-20 thn riwayat minum alcohol namun dpt juga dtg dengan kondisi

akut setelah konsumsi alcohol dlm jumlah besar• Pemeriksaan lab did pt Hiperbilirubiemia , fosfate alkali meningkat,leukositosis, ALT

dan AST meningkat ttp tetap d bwh 500 u/ml dgn rasio 2:1

Page 58: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 58

5. Obstruksi traktus biliaris

• Koleolitiasis• Kolesistisis• Pancreatic akut• Pancreatic carcinoma

6. Penyakit virul lain yg menyerang hati• Dpt ditemukan AST menigkat dan serum bilirubin meningkat• Dpt digunakan test serologi utk menegakkan apabila HBsAG , anti HBc, IgM

anti HAV dan anti HCV negative

Page 59: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 59

Viral Hepatitis Diagnosis

1) Anamnesis2) Pemeriksaan fisik3) Liver function test4) Serologic diagnosis

Tan Lee Pin

Page 60: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 60

Serologic DiagnosisHepatitis A

• Depends on detection of antibodies, Anti HAV

• Gold standard: Ig M Anti HAV

Total Anti HAV Interpretation

Negative Never infected with HAV

Positive Ig M: acute, recent HAV infectionIg G: Prior infection

Equivocal Hasilnya keliru.

Page 61: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 61

HAV IgG is first detectable at about 1 month (early in the convalescent phase) after exposure, and usually persists indefinitely.  It leaves persiting evidence of an HAV infection long after it has resolved.

HAV IgM, on the other hand, can be detectable as early as 5-10 days after exposure, rises quickly, peaks and then generally becomes undetectable by 3-6 months.

Page 62: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 62

Hepatitis B- Can be diagnosed with HBs Ag and anti HBc Ig M.• Anti-HBs (+) indicator of immunity (vaccine-induced,

after infection)• Anti-HBc (+) indicates past or present infection and

lasts indefinitely; also may be detected in an infant who has received antibodies from its mother.

• IgM anti-HBc (+) indicates recent infection with HBV, usually within 4-6 months.

• HBeAg (+) indicates active viral replication and high infectivity.

• HBsAg (+) acute or chronic HBV; persistence for 6 months after acute infection indicates progression to chronic HBV.

Page 63: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 63

Hepatitis C

1) Antibody testing

Initial test : anti HCV (+)

Confirmatory: anti HCV (to prevent false +ve and –ve)

2) Virologic detection

3) Genotype (useful in making treatment decisions)

4) Liver function test

5) Liver biopsy (to assess the degree of inflammation and fibrosis)

Page 64: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 64

Hepatitis D

• HDV infection occurs only in the presence of HBV infection (HBsAg positive) and is detected by anti HDV.

Hepatitis E

- is diagnosed by the presence of anti-HEV.- Ig M anti HEV is non detectable after a few

months.- Ig G anti HEV persists for several years.

Page 65: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 65

Penatalaksanaan Farmako

Page 66: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 66

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis APenderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.

Sedangkah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha pencegahan adalah dengan mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan imunisasi dianjurkan bagi seseorang yang berada disekitar penderita.

Page 67: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 67

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis BPenderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi. a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ; - Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter. - Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.- Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.

Page 68: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 68

b, Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.

Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.

Page 69: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 69

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis CSaat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya.

Page 70: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 70

Penatalaksanaan non-farmakologi.

Page 71: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 71

• 1. Bed rest.• 2. Diet yang seimbang.• 3. Tidakminum alcohol, makanobat yang

hepatotoxic.• 4. Strenous exercise.• 5. Dehidrasi : IV fluid. Glucose 10%.

Page 72: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 72

Pencegahan, Komplikasi,Prognosis

Page 73: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 73

Hepatitis AHepatitis A lebih banyak diderita oleh anak-anak dan orang muda. Disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, pada umumnya menular melalui makanan/minuman yang terkontaminasi oleh feses penderita, bisa juga melalui konsumsi kerang yang terkontaminasi virus. Penyakit ini jarang menjadi kronis. Gejala yang timbul ringan dan tidak selalu timbul fase kuning/ikterik.Langkah pencegahannya, yaitu :- cuci tangan setelah dari toilet, sebelum makan dan sebelum menyiapkan makanan;- disarankan tidak makan dengan menggunakan alat-alat makan secara – bergantian atau memakai sikat gigi bersama-sama;- memperhatikan kebersihan lingkungan dan sanitasi ;- Imunisasi

Page 74: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 74

Hepatitis BHepatitis B merupakan bentuk hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya. Penularannya melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, alat tato, hubungan seksual, air liur, feses, juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayi yang baru dilahirkannya. Hepatitis virus yang akut dapat sembuh dengan sendirinya, namun sejumlah besar penderita hepatitis B akan menjadi kronis. Semakin muda usis terinfeksi virus hepatitis B semakin besar kemungkinan menjadi kronis. Hepatitis kronis akan meningkatkan risiko terjadinya sirosis dan hepatoma (kanker hati) di kemudian hari.Upaya pencegahan terhadap hepatitis B, antara lain yaitu :Imunisasi hepatitis B- hindarkan pemakaian jarum suntik bekas, dan peralatan tato yang tidak steril.- Hindarkan pemakaian bersama sikat gigi, pisau cukur dan alat lainnya yang dapat menimbulkan luka.- Penderita hepatitis B dilarang minum alkohol untuk mencegah rangsangan selanjutnya pada hati.

Page 75: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 75

Hepatitis CPada hepatitis C sebagian besar penderitanya berlanjut menjadi hepatitis kronis. Seperti halnya hepatitis B kronis, hepatitis C yang kronis juga akan berkembang menjadi sirosis hati dan dapat berpotensi menjadi hepatoma. Sebagian besar penderita hepatitis C tidak menunjukan gejala. Seperti halnya hepatitis B, penularan hepatitis C umumnya terjadi melalui transfusi darah, selain itu mungkin juga melalui hubungan seksual, penggunaan sikat gigi secara bersamaan, dan dari ibu pengidap hepatitis C kepada bayinya.4. Hepatitis DVirus hepatitis D hanya dapat ditemukan pada penderita hepatitis B, karena untuk hidupnya memerlukan virus pembantu yaitu virus hepatitis B. Upaya pencegahan terhadap hepatitis B secara tidak langsung juga mencegah hepatitis D.5. Hepatitis ETipe penularannya sama dengan virus hepatitis A yaitu melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh feses. Infeksi virus hepatitis E terutama terjadi di daerah yang tingkat kesehatan dan sanitasinya buruk, dan lebih banyak diderita oleh anak-anak dan wanita hamil.

Page 76: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 76

Komplikasi hepatitis viral akut

Hepatitis kronik persisten - Paling sering dijumpai. Perjalanan penyakit yang memanjang hingga 4-8 bulan. - Meskipun terlambat, pasien-pasienakan selalu sembuh kembali.

Hepatitis fuminan ( gagal hati akut)- Penciutan hati- Insufisiensi hati => hepatik encelopati ( metabolic failure of hepatocyte-> elimination of toxics decrease)

Hepatitis agresif atau kronik aktif- Terjadi pd sejumlah kecil pasien yang sembuh dari hepatitits virus akut - Terjadi kerusakan hati seperti digerogoti dan perkembangan sirosis. - Prognosis buruk: Kematian biasanya terjadi dalam 5 tahun akibat gagal hati atau komplikasi sirosis. - Hepatitis kronik aktif dapat berkembang aktif pada 50 % pasien HCV. Umumnya tidak menjadi

komplikasi dari HAV atau HEV.

Cirrhosis hati (Pengerasan hati) (kronis)- Penyakit kronik yang terjadi secara perlahan- lahan di mana sel hati dimusnahkan secara berangsur-

angsur.- Kerusakan sl hati diganti jaringan parut, menyebabkan fungsi hati menurun

Karsinoma hepatoseluler (kanker hati primer yg berasal dari hati) (kronis)- Terjadi akibat HBV, HCV kronis, sirosis. DNA virus menyatu ke dlm DNA sel hati pasien. Diagnosis:

serum alfa-fetoprotein meningkat

Page 77: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 77

Prognosis Hepatitis Akut

Hepatitis A : kebanyakannya sembuh total dan menjadi imun pd masa depan

Hepatitis B akut-Mortalitas tertinggi. Pasien yang agak tua atau kesehatan umumnya jelek mempunyai prognosis jelek- Lebih besar dari 95% pasien dewasa dengan hepatitis B akut akan sembuh sepenuhnya dan akan menjadi imun terhadap infeksi virus hepatitis B masa depan. - Sisanya yang 5% akan menjadi karier asimtomatik / menderita hepatitis kronik- Kebanyakan bayi-bayi dan anak-anak: Infeksi kronis virus HBV (karier)

Page 78: 94277709-ikterik

Powerpoint TemplatesPage 78

KESIMPULANA menderita hepatitis A post infeksi hepatitis B.