bab iii tinjauan kasus a. identitas...

21
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien Tanggal masuk RSJ : 18-12-10 Pengkajian dilakukan tanggal 21-01-2011 di ruang X (Kresna) RSJ Amino Gondohutomo Semarang, dengan diagnosa medik : Skizofrenia berkelanjutan Klien bernama Tn.M umur 50 tahun, jenis kelamin laki-laki pendidikan klian SD tidak bekerja klien tinggal di Ds.tegoloyang Rt 01/07 kel.Tegorejo Pegandon Kendal dan klien penanggung jawab dari klien selama dirawat di RS.jiwa B. Riwayat Keperawatan 1. Alasan Masuk Bicara sendiri, mengamuk, melamun, 2. Faktor Presdisposisi Dianggota keluarganya tidak ada yang sakit seperti yang diderita klien seperti ini Klien sebelumnya pernah mengalami sakit seperti ini dan dirawat dirumah sakit jiwa selama 6 kali. Pengalaman kurang menyenangkan yang pernah dialami Klien adalah diejek tetangga karena pernah dirawat dirumah sakit jiwa. Klien mengatakan jarang berorganisasi dengan tetangga karena Klien merasa tetangganya tidak suka terhadap dirinya karena Klien pernah dirawat dirumah sakit jiwa. Klien pernah mengamuk dirumah karena ada salah satu keluaraga yang menyinggung perasaannya.

Upload: duongdien

Post on 03-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Identitas Pasien

Tanggal masuk RSJ : 18-12-10

Pengkajian dilakukan tanggal 21-01-2011 di ruang X (Kresna) RSJ Amino

Gondohutomo Semarang, dengan diagnosa medik : Skizofrenia berkelanjutan

Klien bernama Tn.M umur 50 tahun, jenis kelamin laki-laki pendidikan klian SD

tidak bekerja klien tinggal di Ds.tegoloyang Rt 01/07 kel.Tegorejo Pegandon

Kendal dan klien penanggung jawab dari klien selama dirawat di RS.jiwa

B. Riwayat Keperawatan

1. Alasan Masuk

Bicara sendiri, mengamuk, melamun,

2. Faktor Presdisposisi

Dianggota keluarganya tidak ada yang sakit seperti yang diderita klien

seperti ini Klien sebelumnya pernah mengalami sakit seperti ini dan dirawat

dirumah sakit jiwa selama 6 kali. Pengalaman kurang menyenangkan yang

pernah dialami Klien adalah diejek tetangga karena pernah dirawat dirumah

sakit jiwa. Klien mengatakan jarang berorganisasi dengan tetangga karena

Klien merasa tetangganya tidak suka terhadap dirinya karena Klien pernah

dirawat dirumah sakit jiwa. Klien pernah mengamuk dirumah karena ada

salah satu keluaraga yang menyinggung perasaannya.

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

3. Faktor Presipitasi

Klien sering melamun,menyendiri,bicara sendiri dan mengamuk sehingga

klien dibawa ke Rumah Sakit

4. Riwayat penyakit sekarang

Selama dirumah sakit pasien mendengar suara-suara yang tidak jelas asalnya

diwaktu malam hari menjelang tidur. Klien terkadang ngomong

sendiri,melamun makan mandi dan berpakaian inisiatif sendiri

C. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda Vital : Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 kali/menit

2. Ukur : Tinggi Badan : 160 Cm, Berat Badan : 52 Kg

3. Keadaan Fisik :

Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung :

simetris tidak ada penumpukan secret, Telinga : simetris bersih, Mulut : Bibir

kering, Leher : Tidak ada pembesaran tiroid, Kulit : Lembab warna sawo

matang, turgor kulit baik

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

D. Psikososial

1. Genogram

Klien anak ke 4 sudah menikah dan mempunyai anak 2 klien tinggal dengan anak ke

2 dan menantu. Pola klien dalam keluarga terjadi komunikasi dengan baik, istri serta

anak jika melakukan sesuatu meminta pertimbangan klien.

2. Konsep Diri

a. Gambaran Diri : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan anggota tubuh

dan senang dengan anggota tubuhnya sekarang

b. Identitas : Klien adalah seorang ayah dengan 2 anak klien merasa senang bisa

jadi ayah yang biasa menghidupi keluarga selama dirumah.

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

c. Peran : Klien adalah seorang kepala rumah tangga yang bertanggung jawab

menefkahi anak dan istri,klien ikut dalam kegiatan RT di Desanya

d. Ideal Diri : Klien mengatakan dalam hidupnya ingin menjadi seorang

bermanfaat bagi dirinya sendiri dan keluarga,klien ingin cepat sembuh dan

pulang agar dapat berkumpul dengan keluarga di Rumah.

e. Harga Diri : Klien mengatakan sering diejek tetangga karena tetangga tidak

suka dengan klien

3. Hubungan Sosial :

Klien mengatakan orang yang paling berarti adalah anak dan istri. Hubungan

klien dengan keluarga cukup baik kadang terkadang diejek tetangga klien jarang

berorganiasasi.

Hambatan Sosial :

Klien mengatakan di masyarakat memiliki hambatan yaitu klien terkadang

diejek tetangga karena dulu pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Klien merasa

tidak bisa seperti masyarakat pada umumnya

4. Spiritual

a. Nilai dan Keyakinan : Klien beragama islam

b. Kegiatan Ibadah : Klien taat beribadah dan rajin shalat 5 waktu

E. Status Mental

1. Penampilan

Penampilan klien tampak bersih, klien sering memakai peci

2. Pembicaraan

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

Kualitas dan Kuantitas cukup pembicaraan klien tidak nglantur

3. Aktivitas Motorik

Saat pengkajian klien tampak kurang aktif, sering berdiam diri jika diruangan

kontak mata saat pengkajiaan kurang atau berpaling

4. Alam Perasaan

Klien mengatakan sedih karena tidak dapat berkumpul dengan keluarga

dirumah

5. Afek

Afek klien sesuai ( saat dilakukan wawancara dan bercanda klien ikut

tersenyum dan tertawa)

6. Interaksi Selama Wawancara

Saat wawancara semua pertanyaan dijawab walaupun terkadang pertanyaan

harus diulang

7. Persepsi

Halusinasi pendengarn Klien mengatakan suara-suara tersebut seperti orang

menangis. Suara-suara itu muncul saat malam menjelang tidur klien merasa

terganggu saat suara-suara itu mucul perasaan klien jadi tidak tenang dan

merasa jengkel

8. Poses Pikir

Proses pikir klien baik klien dapat mengingat cara mengotrol halusinasi

9. Isi Pikir

Klien tidak mengalami gangguan dalam isi pikir

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

10. Tingkat Kesadaran

Orientasi klien terhadap tempat dan waktu baik klien tahu kalau sedang

dirawat di RS untuk berobat, klien dapat mengingat orang yang telah dikenal

11. Memori

Daya ingat jangka panjang pasien baik karena klien masih ingat dengan

keluarga dirumah dan kegiatan yang dulu sering dilakukan selama dirumah.

Daya ingat jangka pendek klien juga baik klien dapat mengingat nama

perawat yang ada dirungan.

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung

Tingkat konsentrasi baik klien dapat menyebutkan anggota keluarganya dan

brhitung sederhana dari 1-10

F. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

Klien makan 3 kali sehari 1 porsi habis dalam sekali makan klien mengatakan

senang dengan makanan yang disediakan oleh Rumah Sakit

2. BAB/BAK

Klien mengatakan BAB 1-2 kali dalam sehari BAK 3-4 kali dalam sehari klien

BAB dan BAK di WC secara mandiri

3. Mandi

Klien mengatakan mandi 2 kali sehari disertai dengan gosok gigi

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

4. Berpakaian

Klien mampu bepakaian sendiri klien mampu menyisir rambutnya sendiri

selama dirawat di RS

5. Istirahat dan Tidur

Klien mengatakan tidur siang setelah makan siang dan tidur malam jam 20.00

sampai jam 04.00

6. Penggunaan Obat

Klien mendapatkan obat 3 kali dalam sehari klien mau minum obat yang

diberikan perawat

G. Penatalaksanaan

1. Diagnosa Medik : Skizofrenia Berkelanjutan, Kode : F2.00

2. Therapi Obat :

Zpz.100mg

Trihexyphenidil 2mg

Stelosi 5mg

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

H. Analisa Data

Tanggal 21 – 01 - 2011

NODATA MASALAH

1 S : Klien mengatakan suka

mendengar suara-suara yang

sering muncul membisikan

telinganya seperti orang

menangis halusinasi muncul

saat malam hari menjelaang

tidur

O : Klien sering berdiam diri

Kadang klien kelihatan

bicara sendiri

Perubahan presepsi sensori :

Halusinasi pendengaran

2 S : Klien mengatakan sewaktu

mendengar suara-suara yang

tidak sesuai dengan

keinginanya klien merasa

terganggu dengan suara yang

didengar.perasaan klien

Resiko mencederai diri, orang

lain dan lingkungan

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

menjadi jengkel dan kesal

O : - Klien di ruangan sering

melamun

- Kontak mata klien dengan

perawat kadang berpaling.

3 S : Klien mengatakan di rumah

lingkungan tidak merasa

nyaman karena tetangganya

suka mengejek karena klien

pernah dirawat di Rumah

Sakit Jiwa

O : - Klien diruangan sering

melamun saat sendiri

- Jarang bercakap-cakap

dengan temanya

Isolasi diri : menarik diri

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

I. Pohon Masalah

J. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko mencederai Diri, orang lain dan lingkungan

2. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran

3. Isolasi diri : Menarik diri

K. Rencana Tindakan Keperawatan

NoDiagnosa

Keperawatan

Perencanaan

Intervensi Rasional

Tujuan

1 Perubahan

persepsi

sensori :

Halusinasi

TUM :

Klien dapat mengontrol

halusinasi

TUK 1

Bina hubungan saling peraya

dengan klien menggunakan

prinsip komunikasi terapeutik

:

Hubungan

saling percaya

merupakan

dasar untuk

hubungan

Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan Akibat

Perubahan persepsi sensori : halusinasi Pendengaran Core Probelum

Isolasi diri : Menarik diri PENYEBAB

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

pendengaran Klien dapat membina

hubungan saling

percaya

a. Sapa klien dengan ramah

baik dengan verbal

maupun non verbal

b. Perkenalkan diri dengan

sopan

c. Tanyakan nama lengkap

klien dan nama panggilan

yang disukai klien

d. Jelaskan tujuan pertemuan

e. Jujur dan menepati janji

f. Tunjukkan siap menerima

klien apa adanya

g. Beri perhatian kepada klien

dan perhatikan kebutuhan

dasar klien.

interaksi

selanjutnya

TUK 2

Klien dapat mengenali

halusinasi

a. Adakan kontak sering dan

singkat secara bertahap

b. Observasi tingkah laku

klien terkait dengan

halusinasinya bicara dan

tertawa sendiri tanpa

Mengenal

perilaku pada

saat halusinasi

timbul

memudahkan

perawat dalam

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

distimulus, memandang

kiri / ke kanan / ke atas

atau ke bawah seolah-olah

ada teman bicaranya.

c. Bantu klien mengenali

halusinasinya :

1) Jika menemukan klien

yang halusinasi,

tanyakan apakah ada

suara yang didengar

2) Jika klien menjawab

ada, lanjutkan apa yang

dikatakan

3) Katakan bahwa perawat

percaya bahwa klien

mendengar suara itu,

namun perawat sendiri

tidak mendengarnya

(dengan nada

bersahabat tanpa

menuduh dan

melakukan

intervensi

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

menghakimi)

4) Katakan bahwa klien

lain juga ada seperti

klien

d. Diskusikan dengan klien :

1) Situasi yang

menimbulkan halusinasi

e. Diskusikan dengan klien

apa yang dirasakan jika

terjadi halusinasi (takut,

marah, sedih)

TUK 3

Klien dapat

mengontrol

halusinasinya

a. Identifikasi bersama klien

cara tindakan yang

dilakuakn jika terjadi

halusinasi (tidur, marah,

menyembunyikan diri, dan

lain-lain)

b. Jelaskan cara manfaat yang

dilakukan klien, jika

bermanfaat beri pujian

c. Diskusikan cara baru untuk

Upaya untuk

memutus

siklus

halusinasi

sehingga

halusinasi

tidak

berlanjut.

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

memutus atau mengontrol

halusinasi :

1) Katakan saya tidak

mau mendengar kamu

(pada saat halusinasi)

2) Menemui orang lain

(perawat, teman / anggota

keluarga) untuk bercakap-

cakap atau mengatakan

halusinasi yang terdengar

3) Membuat jadwal

kegiatan sehari-hari agar

halusinasi tidak sampai

muncul

d. Bantu klien memilih dan

melatih cara memutus

halusinasi secara bertahap.

e. Beri kesempatan cara yang

telah dilatih, evaluasi

halusinasinya dan beri

pujian jika berhasil.

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

f. Anjurkan klien mengikujti

terapi aktifitas kelompok,

orientasi, realita, stimulus

persepsi.

TUK 4

Klien dapat dukungan

dari keluarga dalam

mengontrol

halusinasinya.

a. Anjurkan klien untuk

membantu keluarga jika

mengalami halusinasi

b. Diskusikan dengan

keluarga (pada saat

keluarga berkunjung / pada

saat kunjungan rumah)

1) Gejala halusinasi yang

dialami klien

2) Cara yang dapat

dilakukan klien dan

keluarga untuk

memutus halusinasi

3) Cara merawat anggota

keluarga yang terkena

halusinasi di rumah,

beri kegiatan, jangan

Untuk

mendapatkan

bantuan

keluarga

mengontrol

halusinasi.

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

dibiarkan sendiri,

makan bersama,

bepergian bersama

c. Beri informasi waktu

follow up atau kapan perlu

mendapat bantuan;

halusinasi tidak terkontrol,

dan resiko mencederai

orang lain.

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

L. Implementasi dan Evaluasi Keparawatan

TGL /

JAM

N

O.

DP

IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

21/01/11

jam

09.00

1 Sp1P1

Membina hubungan saling

percaya

a) Menyapa klien denganucapan selamat pagi

b) Memperkanalkan diridengan menyebut namalengkap, nama panggilan,alamat dan berjabat tangan

c) Menanyakan nama lengkapklien, nama panggilanklien,menanyakan klien.

d) Menjelaskan tujuanpertemuan, yaitu inginmembantu penyelesaianmasalah klien.

e) Menanyakan pada kliententang waktu, isi danfrekuensi terjadinyahalusinasi.

f) Menanyakan apa yangdirasakan jika terjadihalusinasi

S : Klien menjawab salam “

selamat pagi nama saya

Tn. W saya suka

dipanggil saya dari tegal”

dan klien mampu

menjawab pertanyaan

perawat “saya sering

mendengar suara-suara

tanpa ada sumber yang

jelas Halusinasi muncul

saat malam hari

menjelang tidur dengan

waktu yang singkat 1-2

menit. Klien mengatakan

senang apabila halusinasi

tersebut menyuruh ke hal

yang baik dan tidak

senang apabila

halusinasi itu merasa

menggagu dirinya serta

ingin menghilangkannya.

O : Klien berjabat tangan

dengan perawat,

tersenyum, klien

kooperatif dan kontak

mata klien dengan

perawat baik saat

interaksi. Klien mau

menceritakan

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

22/01/11

jam

09.00

Sp1P

a) Memvalidasi Sp1Pb) Menanyakan pada klien

tentang cara yang dilakukan klien saathalusinasi datang danapakah cara itu bisamengurangi suara-suara itu

c) Mengajarkan pada kliencara baru yaitu1. menghardik halusinasi

masalahnya.

A: Sp1P bina hubungan

saling percaya tercapai

P :Lanjut Sp1P , yaitu cara

mengontrol halusinasi

S : Klien menjawab

pertannyaan perawat “

kalau suara itu datang

dan saya merasa

terganggu, saya pengen

sekali menghilangkan

suara-suara itu tapi saya

lupa caranya” Tapi

setelah saya diberitahu

lagi oleh perawat cara

mengendalikan

halusinasi saya langsung

bisa mempraktekkannya

yaitu dengan

mengusirnya “ sana pergi

aku gak mau denger

kamu lagi”

O : Klien mau

mendengarkan instruksi

perawat dan mampu

mendemonstrasikan cara

menghardiks

A: Sp1P,cara menghardik

Tercapai

P : Klien dapat mengingat

kembali cara

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

24/01/11

Jam

09.00

Sp2P

1. Mengajarkan cara

mengontrol halusinasi

dengan cara Menemui

orang lain ( perawat,

teman/anggota keluarga )

untuk bercakap-cakap

atau mengatakan

halusinasi yang

terdengar

menghardiks yang sudah

diajarkan, lanjut Sp 2P,

mengontrol halusinasi

dengan cara Menemui

orang lain ( perawat,

teman/anggota keluarga )

untuk bercakap-cakap

atau mengatakan

halusinasi yang terdengar

S : Klien mengatakan

halusinasi masih

membisiki telinganya,

klien mengatakan sudah

jelas cara yang di ajarkan

yaitu apabila suara-suara

datang saya akan

bercakap-cakap dengan

teman/anggota keluarga

dan mengatakan

halusinasi yang saya

dengar.

O : - Klien mau

mendengarkan

instruksi perawat dan

mampu

mendemonstrasikan

- Klien kelihatan

tenang

A : Sp2P, cara mengontrol

dengan bercakap-cakap

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

25-01-11

jam

10.00

Sp3P

1. Membuat jadwal

kegiatan sehari-hari agar

halusinasi tidak sampai

muncul

Sp4P

Klien dapat memanfaatkan

tercapai

P : Lanjut Sp3P, cara

mengontrol halusinasi

dengan membuat jadwal

harian/aktifitas.

S : Klien mengatakan

halusinasi sudah mulai

berkurang,Klien

mengatakan apabila

halusinasi muncul lagi

saya akan melakukan

aktifitas yang saya sukai

O : - Klien mampu

mendengarkan

intruksi dari perawat

dan dapat

menyebutkan kegiatan

yang klien sukai

- Klien kooperatif

- Kontak mata kadang

berpaling

A : Sp3P, mengontrol

halusinasi dengan

membuat jadwal harian

tercapai

P : Lanjut ke Sp4P yaitu

Klien dapat

memanfaatkan obat

dengan baik

S : Klien mengatakan ” Saya

tidak tahu nama obat

yang saya minum”

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasiendigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-mohamadagu... · Kepala : Rambut kelihatan bersih ada uban. Mata tidak ikterik, Hidung

26-01-11

jam

09.00

obat dengan baik

a) Diskusikan dengan kliendosis, frekuensi danmanfaat obat

b) Anjurkan klien minta obatpada perawat danmerasakan manfaatnya

c) Anjurkan klien bicaradengan dokter tentangmanfaat dan efek sampingobat yang dirasakan

Setelah dikasih tahu oleh

perawat atau berdiskusi

dengan perawat, saya

menjadi tahu nama obat,

manfaat obat, efek

samping, waktu minum

obat yang benar dan

apabila sudah waktunya

minum obat saya akan

minta pada perawat.

O : - Klien mampu

mendengarkan

intruksi dari perawat

- Klien mampu

menyebutkan kembali

manfaat obat,nama

obat, efek samping

- Klien kooperatif

- Kontak mata kadang

berpaling

- Bicara klien tidak

keras tapi mudah

dipahami

A : Sp4P Tercapai

P : - Optimalkan

- Klien dapat

mengingat kembali

nama obat, manfaat

obat, dosis dan efek

samping dengan benar