94261292-yoghurt-q
DESCRIPTION
yogurtttTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOPROSES
Semester : V
Tahun Ajaran : 2010
Kelompok : V (Lima)
Tgl. Percobaan : 6 November 2010
Judul Percobaan : Pembuatan Yoghurt
NAMA NIM
Hari Tiarasti 080405047
Keadaan ruangan :
Tekanan Ruangan : 760 mmHg
Suhu : 30 oC
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
LEMBAR PENUGASAN
Nama / Nim : Syahrinal Anggi Daulay / 080405007
Dedy Anwar / 080405009
Hari Tiarasti / 080405047
Kelompok : V ( Lima )
Modul : Pembuatan Yoghurt
Tgl. Percobaan : 6 November 2010
Medan, 22 September 2010
Asisten
( Putri Dei Elvarosa )
Medan, 27 Oktober 2010
Asisten
( Putri Dei Elvarosa )
Susu bubuk : Boneeto
Susu segar : Susu Diamond
Susu skim : Produgen
Starter : 1 Botol Yakult
1 Sachet Frisian flag
Peralatan:
Kompor
Panci Besar
Kain Lap 2 buah
Sendok 2 buah
Plastik 2 buah
Karet 2 buah
Botol Aqua 1,5L 2 buah
Perkakuan I : Susu bubuk 100 gr + Susu skim 50 gr + Susu segar, 100 ml lalu
diencerkan hingga 500 ml
Perlakuan II : Susu bubuk 200 gr + Susu skim 50 gr, lalu diencerkan hingga
500 ml
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
Nama / Nim : Hari Tiarasti / 080405047
Kelompok : V ( Lima )
Modul : Pembuatan Yoghurt
Tgl. Percobaan : 6 November 2010
Medan, 2010
Dosen
( Mersi Suriani Sinaga ST,MT )
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
Nama / Nim : Hari Tiarasti / 080405047
Kelompok : V ( Lima )
Modul : Pembuatan Yoghurt
Tgl. Percobaan : 6 November 2010
Medan, 2010
Asisten
( Putri Dei Elvarosa )
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
LAPORAN SEMENTARA
Nama / Nim : Syahrinal Anggi Daulay / 080405007
Dedy Anwar / 080405009
Hari Tiarasti / 080405047
Kelompok : V ( Lima )
Modul : Pembuatan Yoghurt
Tgl. Percobaan : 6 November 2010
NO PERLAKUAN
GAMBAR HASIL
LAPISAN TAMPAK
DEPAN
TAMPAK
ATAS
1
Susu bubuk 100 gr
+ Susu skim 50 gr
+ Susu segar 100
ml diencer-kan
hingga 500 ml
Terbentuk 1
Lapisan Yoghurt
Rasa : Lebih
asam
Bau : Susu
2
Susu bubuk 200 gr
+ Susu skim 50 gr
diencerkan hingga
500 ml
Terbentuk 1
Lapisan Yoghurt
Rasa : Lebih
asam
Bau : Susu
Medan, 8 November 2010
Asisten
( Putri Dei Elvarosa )
I JUDUL PERCOBAAN : Pembuatan Yoghurt
II TUJUAN PERCOBAAN : Memahami dan melakukan dengan baik tahap
tahap pembuatan yoghurt.
III BAHAN DAN PERALATAN
3.1 Bahan
1. Susu segar
2. Susu bubuk
3. Susu skim
4. Aquadest
5. Yakult
6. Susu kental manis
3.2 Peralatan
1. Kompor
2. Panci
3. Batang pengaduk
4. Erlenmeyer
5. Plastik Transparan
6. Botol aquadest
7. Karet gelang
8. Termometer
9. Sendok
10. Timbangan elektrik
11. Kain lap
IV TEORI
4.1 Yoghurt
4.1.1 Definisi Yoghurt
Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt
dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi, produksi
modern saat ini didominasi oleh susu sapi.
Yoghurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di
bawah temperatur yang dikontrol. Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus (Anonim, 2010c).
4.1.2 Jenis – Jenis Yoghurt
Berdasarkan komposisinya, yoghurt dibedakan menjadi yoghurt yang
berkadar lemak penuh, dengan kandungan lemaknya di atas 3 %, yoghurt
berkadar lemak medium dengan kandungan lemaknya di antara 0,5 % sampai 3
%, dan yoghurt berkadar lemak rendah biasanya bila kandungan lemaknya
kurang dari 0,5 % (Anonim, 2010e).
Berdasarkan teksturnya, yoghurt terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Set Yoghurt
Merupakan yoghurt dengan tekstur kental. Umumnya merupakan plain
yoghurt yaitu yoghurt tanpa penambahan gula, rasa, atau aroma. Warnanya
putih dan sangat asam.
2. Stir Yoghurt
Teksturnya lebih encer bila dibandingkan dengan set yoghurt, tetapi masih
kental mirip dengan es krim. Stir yoghurt sudah mengalami penambahan
pemanis, perasa atau buah-buahan pelengkap.
3. Drink Yoghurt
Yoghurt ini sudah dapat langsung diminum. Bentuknya cair sama seperti
susu cair (Anonim, 2010b).
Berdasarkan cita rasa yoghurt dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
1. Yoghurt Alami
Merupakan yoghurt yang tidak ditambah cita rasa / flavour yang lain
sehingga asamnya tajam.
2. Yoghurt Buah
Merupakan yoghurt yang ditambah dengan komponen cita rasa lain, seperti
buah-buahan, sari buah dan zat pewarna.
Berdasarkan modifikasi atau pengolahan lebih lanjut setelah
fermentasi, yoghurt dibedakan menjadi:
1. Yoghurt fermentasi , untuk memperpanjang masa simpannya.
2. Yoghurt beku, yaitu yoghurt yang dibekukan dan disimpan pada suhu beku,
biasanya pada suhu -88,2 0C.
3. Yoghurt konsentrasi pekat, yaitu yoghurt yang dipekatkan sampai kandungan
bahan keringnya 24%.
4. Yoghurt kering (powder) adalah yoghurt padat yang dikeringkan sampai
kandungan bahan keringya 90 – 94% (Anonim, 2010e).
4.1.3 Manfaat Yoghurt
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari yoghurt yaitu :
1. Membantu penderita lactose intolerance
Jika si kecil selalu diare setiap kali minum susu, bisa jadi ia menderita lactoce
intolerence. Penyebabnya adalah defisiensi/kekurangan enzim pencerna
laktosa. Sehingga setiap kali minum susu, butiran laktosanya akan tertinggal
di permukaan lubang usus halus dan menyerap air dari sekitarnya yang
kemudian memunculkan diare. Dalam yoghurt, laktosa susunya sudah
dipecah oleh bakteri "baik" Lactobacillus bulgaricus melalui proses
fermentasi, hingga mudah diserap tubuh. Itulah mengapa yoghurt amat
disarankan sebagai pengganti susu bagi orangyang tidak mampu mencerna
laktosa dengan baik. Dengan minum yoghurt.
2. Degradasi kolesterol
Penelitian pada beberapa orang yang mengonsumsi yoghurt secara teratur
dalam jumlah dan waktu tertentu ternyata menunjukkan jumlah kolesterol
dalam serum darahnya menurun. Mekanisme penurunan kolesterol ini bisa
terjadi karena bakteri asam laktat yang ada dalam yoghurt dapat
mendegradasi kolesterol menjadi coprostanol. Coprostanol ini merupakan zat
yang tak dapat diserap oleh usus. Berkat yoghurt, coprostanol dan sisa
kolesterol dikeluarkan bersama-sama tinja. Dengan kata lain, jumlah
kolesterol yang diserap tubuh pun jadi rendah. Sebuah laporan mengenai hal
ini memaparkan bahwa penurunan kolesterol oleh bakteri Lactobacillus dapat
mencapai kisaran 27-38 persen.
3. Menghambat patogen
Usus pengonsumsi yoghurt terbukti sulit ditumbuhi kuman-kuman patogen
atau kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Dengan terhambatnya
pertumbuhan sekaligus matinya mikrobia patogen dalam lambung dan usus
halus bisa menghindari munculnya berbagai penyakit akibat infeksi atau
intoksikasi mikrobia. Dengan kata lain, mengonsumsi yoghurt secara teratur
dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan. Dari suatu penelitian
dilaporkan bahwa Lactobacillus casei yang digunakan dalam pembuatan
yoghurt campuran susu skim dan susu kedelai, terbukti mampu membunuh
bakteri E. coli. Bakteri ini merupakan kuman yang terdapat saluran cerna.
Meski dalam jumlah kecil, bakteri ini sebetulnya tidak menimbulkan
penyakit, namun bila berlebihan tentu dapat memunculkan dampak tak sehat.
Sementara dengan adanya Lactobacillus casei, bakteri E coli tidak bisa hidup
karena Lactobacillus casei yang merupakan bakteri "baik" menghasilkan
suatu zat yang dapat menghambat racun yang diproduksi E coli.
4. Menetralisir antibiotik
Mengonsumsi antibiotik secara oral akan mengakibatkan keseimbangan flora
di saluran cerna pasien jadi terganggu. Yoghurt dapat menetralisir efek
samping antibiotik ini.
5. Antikanker saluran cerna
Kanker saluran cerna banyak terjadi di usus besar. Penyebabnya antara lain
terjadinya ketidakseimbangan di saluran cerna, hingga menghasilkan
penumpukan berbagai zat yang seharusnya terbuang. Bakteri-bakteri yang
berperan dalam yoghurt dapat mengubah zat-zat prekarsinogenik (zat-zat
pemicu kanker) yang ada dalam saluran pencernaan, hingga mampu
menghambat terjadinya kanker.
6. Mencegah jantung koroner
Selama proses fermentasi susu dalam pembuatan yoghurt, bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermophilus akan tumbuh dan
menjadi besar. Saat itulah kedua jenis bakteri tersebut akan meningkatkan
mutu protein yang terkandung dalam asam amino susu. Selain itu, dalam
proses fermentasi, kedua jenis bakteri tersebut akan menghasilkan asam folat
dan vitamin B kompleks. Berbagai penelitian mengungkap bahwa kedua
vitamin ini berguna mencegah munculnya penyakit jantung koroner(Anonim,
2008a).
4.2 Dadih
Aneka produk olahan susu fermentasi saat ini popular sebagai bahan
pangan tradisional yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Produk
olahan susu fermentasi yang banyak dikonsumsi dan beredar luas di masyarakat
misalnya yakult, yoghurt dan kefir. Sebenarnya di kalangan masyarakat, produk
olahan susu fermentasi sudah lama dikenal (Anonim, 2010a).
Dadih adalah produk olahan susu kerbau yang dibuat dengan cara
fermentasi alami pada suhu kamar selama 2 hari. Dadih yang disenangi
konsumen adalah yang berwarna putih, bertekstur lembut dengan aroma spesifik.
Bagi penderita lactose intolerance, mengkonsumsi dadih merupakan salah satu
alternative untuk memperoleh manfaat dari susu.
Kandungan gizi dan manfaat kesehatan yang dimiliki dadih
menjadikannya sebagai produk pangan yang potensial untuk dikembangkan
sebagai industry. Dadih dapat diproduksi sebagai :
Makanan jajanan , seperti jelly dengan berbagai cita rasa yang disesuaikan
untuk kalangan berbagai usia.
Minuman segar seperti yakult atau campuran es krim.
Produk makanan siap saji dengan tekstur padat seperti keju, mentega.
Suplemen makanan dalam bentuk tablet, pil.
Sebagai sumber flavoring.
Namun, dewasa ini yang menjadi masalah besar adalah konsumsi dadih
yang terus menurun (Anonim, 2008b). Dadih terbuat dari fermentasi susu
kerbau. Teknologi pembuatannya sangat sederhana. Setelah diperah, susu kerbau
langsung dimasukkan ke dalam sepotong ruas bambu segar dan ditutup dengan
daun pisang (Anonim, 2010e).
Bambu yang digunakan masyarakat sebagai wadah dadih adalah jenis
bambu gombong (Gigantochloa verticilata) dan bambu apel (Bambusa
vulgaricus). Pemilihan ini didasarkan kareana adanya rasa pahit pada bambu
yang tidak disukai oleh semut, agar dadih tidak dikerubungi semut (Suryono,
2003).
Selanjutnya susu yang ada dalam bambu didiamkan atau difermentasi
secara alami dalam suhu ruang selama satu sampai dua hari sampai terbentuknya
penggumpalan. Dalam waktu 24 jam, mikrobia dari bambu akan
menggumpalkan susu menjadi semacam pudding atau tahu putih kekuning-
kuningan, kental dan beraroma khas (kombinasi aroma susu dan bambu). Setelah
proses fermentasi selesai, dadih dapat langsung dimakan. Dadih mengandung
beberapa zat gizi sebagai berikut :
Kadar air ( 84,35% )
Protein ( 5,93% )
Lemak ( 5,42% )
Karbohidrat ( 3,34% )
Kadar keasaman ( pH ) dadih adalah 3,4. Di dalam dadih sudah berhasil
diisolasi dan diidentifikasi 36 strain bakteri pembentuk asam laktat (Anonim,
2010a).
4.2.1 Manfaat Dadih
Dari beberapa penelitian diketahui bahwa dadih mengandung bakteri
asam laktat ( BAL ) yang potensial sebagai probiotik. Di dalam dadih terdapat
bakteri asam laktat (salah satu jenis bakteri probiotik) yang berperan dalam
proses pembentukan tekstur dan cita rasa. Bakteri asam laktat dan produknya
mampu mencegah timbulnya bebagai penyakit seperti mencegah enteric bakteri
pathogen, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mencegah kanker usus,
anti mutagen, anti karsinogenik dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu,
dadih juga diduga efektif sebagai suatu antivagnitis. Berdasarkan uji invitro dan
ini vivo ternyata bakteri asam laktat dari dadih terbukti ampuh menurunkan
kolesterol.
Percobaan pada hewan menunjukkan bahwa dadih efektif menurunkan
kolesterol 39,8% pada hewan coba yang diberi pakan tanpa kolesterol dan 13,4%
pada hewan yanh diberi pakan tinggi kolesterol. Sedangkan pemberian susu
fermentasi oleh probiotik dari dadih yang dipasteurisasi dan disterilisasi mampu
menurunkan kolesterol sebanyak 42-45% pada pakan tinggi kolesterol dan 50-
53% pada pakan tanpa kolesterol.
Hasil penelitian tersebut tentu menjadi kabar baik bagi penderita penyakit
jantung koroner dan orang yang memiliki kandungan kolesterol dalam darah
tinggi. Artinya, dadih potensial sebagai pengendali kolesterol.
Selain untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah bakteri bakteri
asam laktat yang terdapat pada dadih dapat membantu menyeimbangkan
mikroba dalam saluran usus, menghambat pertumbuhan bakteri pathogen yang
menyebabkan diare, menurunkan terjadinya mutasi sel, dan meningkatkan
system kekebalan tubuh (Anonim, 2010a).
V PROSEDUR PERCOBAAN
5.1 Pembuatan Starter
1. Larutkan 1 sachet susu kental manis Frisian flag dengan aquadest
sebanyak kurang lebih 100 ml.
2. Larutan tersebut kemudian dipanaskan hingga mencapai suhu sekitar
900C selama 15 menit.
3. Larutan didinginkan hingga mencapai 430C.
4. Tambahkan yakult sebagai bibit sebanyak 1 botol , sedikit demi
sedikit, sambil terus diaduk.
5. Campuran kemudian dimasukkan ke dalam botol aqua yang kemudian
ditutup dengan plastik dan dieratkan dengan karet gelang, dan tutup
aqua.
6. Inkubasi campuran tersebut pada suhu kamar selama 18 jam.
7. Setelah inkubasi selesai, simpan dalam lemari es dan keluarkan hanya
pada saat digunakan.
5.2 Pembuatan Yoghurt
1. Masukkan susu bubuk, susu skim, susu segar, dan diencerkan dengan
aquadest hingga 500 ml. Kemudian dipanaskan pada penangas air
hingga suhu mencapai 900C selama 15 menit.
2. Didinginkan hingga mencapai suhu 450C, lalu ditambahkan starter
sebanyak 2-3 sendok, sedikit demi sedikit sambil diaduk.
3. Campuran dimasukkan ke dalam botol aqua, kemudian ditutup dengan
plastic yang dieratkan dengan karet gelang, lalu ditutup dengan tutup
botol. Kemudian diinkubasi pada suhu ruangan selama 18 jam.
4. Setelah inkubasi, yoghurt yang dihasilkan dapat dikonsumsi dan
diamati rasa dan bau.
VI HASIL PENGAMATAN
NO PERLAKUAN GAMBAR HASIL LAPISAN
1
Susu bubuk 75 gr +
Susu skim 35 gr + Susu
segar 200 ml diencer-
kan hingga 500 ml
Terbentuk 3 Lapisan
Lapisan 1 : Yoghurt,
Lapisan 2 : Air,
Lapisan 3 : Lemak
Rasa : Asam
Bau : Susu Basi
2
Susu bubuk 75 gr +
Susu segar 200 ml
diencerkan hingga 500
ml
Terbentuk 2 Lapisan
Lapisan 1 : Yoghurt,
Lapisan 2 : Air
Rasa : Asam,
Terasa susu
Kedelai
Bau : Susu Basi
Pada perlakuan I, yoghurt dibuat dengan komposisi susu bubuk 75 gr,
susu segar 200 ml dan susu skim 35 gr lalu diencerkan hingga 500 ml. Adapun
hasil yang diperoleh terdapat 3 lapisan, yaitu yoghurt, air, dan lemak. Rasa pada
yoghurt asam dan berbau susu basi.
Pada perlakuan II, yoghurt yang dibuat dengan komposisi susu bubuk 75
gr, dan susu segar 200 ml lalu diencerkan hingga 500 ml. Adapun hasil yang
diperoleh terdapat 2 lapisan, yaitu yoghurt dan air. Rasa pada yoghurt asam dan
berbau susu basi.
VII PEMBAHASAN
Yoghurt merupakan produk fermentasi Fermentasi disebabkan oleh
aktivitas sekelompok bakteri yang dinamakan asam laktat. Pada pembuatan
yoghurt mikroba yang digunakan adalah Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermopillus. Fermentasi susu oleh bakteri asam laktat
menghasilkan pengawetan serta transformasi susu (Smith, 1995). Pemanasan
susu sebelum ditambahkan starter merupakan tahap penting. Pemanasan
biasanya dilakukan pada suhu 850C. Menurut teori yang didapat, yoghurt yang
baik biasanya bertekstur kental, berwarna putih bersih, berbau khas susu asam,
dengan rasa yang lembut (Anonim, 2008c).
Pada pembuatan yoghurt kali ini untuk kedua perlakuan didapat yoghurt
yang kental. Berbau khas susu asam dan rasa yang lembut. Ini menunjukkan
bahwa starter bekerja dengan baik pada saat fermentasi sehingga hasil yoghurt
yang diperoleh sesuai dengan teori.
Proses fermentasi yoghurt dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
1. Langkah - langkah proses :
Persiapan bahan baku
Pembuatan starter
Fermentasi
2. Konsentrasi gula 10 – 18%
Jika konsentrasi glukosa lebih besar maka kecepatan fermentasi akan
menurun, dan akan menghambat aktivitas yeast sehingga waktu fementasi
akan lebih lama.
3. Nutrisi
Batas konsentrasi untuk nutrisi yang diperbolehkan agar tidak menghambat
pertumbuhan mikroorganisme, ion ammonium 5 gr/l, garam pospat 10 gr/l,
nitrat 5 gr/l, etanol 100 gr/l, glukosa 100 gr/l.
4. pH media antata 4 – 7
setiap mikroorganisme memiliki karakteristik pH masing – masing dalam
kisaran yang mampu untuk berkembang pada pH 4 – 7 yeast dapat tumbuh
dengan baik selain itu juga dapat mencegah tumbuhnya mikroorganisme lain.
5. Temperatur
Dari faktor fisika yang mempengaruhi dan dapat menyeleksi pertumbuhan
mikroorganisme yang paling penting adalah temperatur. Untuk yeast,
fermentasi dapat berjalan dengan baik pada suhu 70 – 800C, bila
temperaturnya berubah akan menghambat pertumbuhan yeast, bahkan yeast
akan mati.
6. Aerasi
Kebanyakan proses fermentasi adalah aerobic, daan karena itu tubuh
sejumlah oksigen.
7. Waktu Fermentasi
Waktu fermentasi tergantung dari bearbagai hal misalnya : jenis yeast yang
dipakai, kondisi media, kadar gula, komponen media, dll (Yulianti, Fitri).
8. Lebih Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang harus diperhatikan, sehingga sebaiknya
semua alat yang digunakan direbus terlebih dahulu dalam air mendidih 5 – 10
menit. Apabila kebersihan tidak dijaga dapat mengakibatkan yoghurt tidak
jadi, dengan ciri – cirri tidak berasam walau berbentuk solid, di permukaan
solid ditumbuhi jamur yang berbentuk bintik – bintik hitam dan berbau asam
yang sangat tajam (Anonim, 2010e).
VIII KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan pembuatan yoghurt
adalah sebagai berikut:
1. Yoghurt merupakan produk yang dihasilkan dari proses fermentasi dengan
bantuan bakteri pada susu, yang memiliki bau yang khas dan tekstur yang
padat.
2. Pada percobaan didapat hasil yaitu yoghurt membentuk 2 lapisan dengan
lapisan atas berupa yoghurt dan lapisan bawah berupa air, dan rasa yang
asam dengan bau yang khas pada lapisan atas.
3. Factor yang mempengaruhi fermentasi dapat berupa langkah – langkah
pada proses, konsentrasi glukosa, pH, suhu, waktu fermentasi, dan
kebersihan saat pembuatan.
IX SARAN
Adapun saran yang diberikan adalah sebagai berikut :
1. Pada saat pemanasan sebaiknya suhu dijaga tetap konstan.
2. Setiap peralatan yang dipakai sebaiknya disterilisasi.
3. Pada saat melakukan percobaan sebaiknya menggunakan masker dan
sarung tangan.
4. Pada percobaan, diberikan penambahan gelatin, CMC, algirat, dan keragen
yang merupakan bahan penstabil untuk yoghurt sehingga melembutkan
tekstur, dan mengurangi pemisahan cairan dari yoghurt.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim . 2008a. Aneka Khasiat Yoghurt. http://www.mail.archive/
. 2008b. Dadih. http://ptp2007.wordpress.com/
. 2008c. Mango-Orange Yoghurt, Cegah Keputihan.
http://rinadya.wordpress.com/
. 2009. Yoghurt. http://id.shvoong.com/
. 2010a. Cara Membuat Yoghurt Yang benar. http://bisnisukm.com/
. 2010b. Dadih Mampu Menurunkan Kolesterol.
http://www.bunghatta.ac.id/
. 2010c. Mengenal Susu Fermentasi Yoghurt. http://cafeblogger.biz/
. 2010d. Yoghurt. http://www.facebook.com/
. 2010e. Yoghurt. Jurusan Teknik Pangan Dan Gizi IPB : Bogor
Smith, E. John. 1995. Bioteknologi. Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta
Suryono, 2003. Dadih : Produk Olahan Susu Fermentasi Tradisional Yang
Berpotensi Sebagai Pangan Probiotik : Pengantar Falsafah Sains : Bogor
Yulianti, Fitri. Fermentasi Fruitghurt Dengan Variasi Kulit Buah. Jurusan Teknik
Kimia Undip : Semarang